EVALUASI PENERAPAN IDENTIFIKASI PASIEN DI BANGSAL RAWAT INAP RSI SITI AISYAH MADIUN THE EVALUATION OF IMPLEMENTATION FOR IDENTIFICATION OF PATIENT IN STAYING ROOM AT SITI AISYAH MADIUN ISLAMIC HOSPITAL Donna Dwi Yudhawati, Ekorini Listiowati Program studi Manajemen Rumah Sakit, Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jalan Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183 Email:
[email protected] ABSTRAK Latar Belakang:Penelitian ini mengungkapkan evaluasi penerapan identifikasi pasien di RSI Siti Aisyah Madiun. Keberagaman dan kerutinan pelayanan rumah sakit apabila tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan kejadian tidak diharapkan (KTD). Kesalahan karena kekeliruan identifikasi pasien sering terjadi di hampir semua aspek atau tahapan diagnosis dan pengobatan sehingga diperlukan adanya ketepatan identifikasi pasien. Metode:Penelitan ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati dan rancangan studi kasus yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, disertai pengambilan data yang mendalam dari berbagai sumber informasi sehingga dapat menggambarkan identifikasi pasien yang dilaksanakan di RSI Siti Aisyah Madiun.Instrumen yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah pedoman telusur, wawancara mendalam, pedoman FGD dan RCA. Hasil dan Pembahasan: Penelitian ini menggambarkan jenis insiden keselamatan pasien yang terjadi di RSI Siti Aisyah Madiun. Salah satu penyebab nya adalah salah identifikasi pasien. Pengetahuan perawat tentang identifikasi pasien sudah 100% tetapi pelaksanaan identifikasi ke pasien belum optimal. Kesimpulan dan Saran: pelaksanaan identifikasi pasien yang harusnya dilakukan perawat belum menjadi budaya di RSI Siti Aisyah Madiun sehingga pelaksanaannya masih jauh dari harapan. Saran yang disampaikan peneliti diantaranya adalah agar manajemen melakukan evaluasi dan monitor secara rutin pelaksanaan identifikasi pasien di Rumah Sakit untuk membudayakan kepada petugas agar identifikasi pasien menjadi budaya yang biasa dilakukan oleh petugas. Kata kunci : identifikasi pasien, insiden keselamatan pasien
1
ABSTRAC Backgraund: This research is to reveal the evaluation of the application of identification patient at Siti Aisyah Madiun Islamic Hospital. The diversities and the routines of the services in hospital will make adverse event (KTD) if we don’t manage it properly. Errors due to misidentification patient happen almost in every aspect or diagnosis stages and treatment, so it needs the accuracy of patient’s identifications. Method: This research using qualitatif methods that produce descriptive data such as written words and verbal from people and observed attitude and study planning cases that exploits a problem with detail data retrictions, accompanied with detail data retrieval from many sources so can reflects patient identifications done by Siti Aisyah Islamic Hospital. Instruments used in this research is the search guidelines, in-depth interviews, FGD and RCA. Result and Discussion: This research result shows incident type of patient safety happens at Siti Aisyah Islamis Hospital. One of the causes is misidentifications patients. The nurses knowledge about the identification of patients had 100 % but the implementation of identification in hospital not optimal. Conclussion: The implementation of the identification of patients that should be done by nurses not yet become a culture in Siti Aisyah Madiun Islamic Hospital and the implementation still far from the expectation. The suggestion from the researchers is management should do some evaluation and routine monitoring on the patient’s identifications in hospital to cultivate all nurses to identify patients become common culture nurse. Keyword : identification patient, patient safety incidents
2
PENDAHULUAN
Accreditation
Di dalam pelayanan rumah
of
Organizations)
Healthcare menerbitkan
sakit terdapat ratusan macam
beberapa laporan kejadian sentinel
obat, ratusan tes dan prosedur,
yang diakibatkan oleh kesalahan
banyak alat dengan teknologinya,
dalam identifikasi pasien. Kejadian
bermacam jenis tenaga profesi dan
tersebut diklasifikasikan sebagai
non profesi yang siap memberikan
jenis operasi salah posisi. Dari
pelayanan pasien 24 jam terus-
laporan
menerus.
Keberagaman
dan
menunjukkan bahwa 13% dari
kerutinan
pelayanan
tersebut
pasien yang salah posisi operasi
apabila tidak dikelola dengan baik
terjadi pada pasien yang salah.
dapat
Identifikasi
mengakibatkan
kejadian
tidak diharapkan (KTD)(1). Kesalahan kekeliruan
JCAHO
yang
tersebut
tidak
benar
mengakibatkan pasien menjalani karena
prosedur yang tidak seharusnya.
identifikasi pasien
Salah
satu
kesalahan
tersebut
sering terjadi di hampir semua
dilaporkan dalam sebuah artikel
aspek atau tahapan diagnosis dan
berjudul “ The Wrong Patient”.
pengobatan sehingga diperlukan
Dalam
adanya
identifikasi
menggambarkan seorang wanita
untuk
67 tahun yang menjalani prosedur
identifikasi pasien secara benar
jantung invasiv yang seharusnya
telah dibuktikan dalam National
tidak dilakukan
Patient Safety Goals tahun 2003,
dikarenakan
identifikasi
petugas
ketepatan
pasien.
Kepedulian
pasien
merupakan
artikel
ini
penulis
olehnya,
oleh
kesalahan
kesehatan
sasaran keselamatan pasien yang
menjalankan
pertama. Rekomendasi terkait juga
mengidentifikasinya (2).
yang
prosedur,
dalam salah
menyatakan bahwa setidaknya ada
RSI Siti Aisyah Madiun yang
dua data untuk identifikasi pasien,
merupakan salah satu rumah sakit
tidak
rujukan di wilayah Madiun yang
JCAHO
termasuk (Joint
kamar
pasien.
Commision
on
memberikan pelayanan pasien 24
3
jam terus- menerus tidak luput
terperinci, disertai pengambilan
juga dengan adanya KTD. Dari
data yang mendalam dari berbagai
hasil laporan Komite Keselamatan
sumber
Pasien
menggambarkan
Rumah Sakit Islam Siti
Aisyah
Madiun
salah
satu
informasi
untuk identifikasi
pasien yang dilaksanakan di RSI
penyebab terjadinya KTD adalah
Siti Aisyah Madiun.
salah identifikasi yang dilakukan
Subjek penelitian ini adalah
oleh petugas kesehatan rumah
pasien rawat inap dan perawat
sakit. Data insiden keselamatan
pelaksana di rawat inap RSI Siti
pasien tahun 2012 melaporkan
Aisyah Madiun. Pada penelitian ini
analisis
menggunakan
penyebab
terjadinya
juga
data
insiden 46% berkaitan dengan
pendukung dari laporan kejadian
salah
36%
atau insiden report di RSI Siti
tidak
Aisyah Madiun yang berkaitan
identifikasi,
dikarenakan
komunikasi
efektif sehingga terjadi medication
dengan
error, 18% dikarenakan prosedur
pasien.Populasi dalam penelitian
tidak
ini adalah perawat yang bekerja di
dijalankan
(3).
Dengan
kesalahan
identifikasi
penelitian ini dapat mengevaluasi
ruang rawat inap dan
pelaksanaan identifikasi pasien di
rawat inap RSI Siti Aisyah Madiun,
RSI Siti Aisyah Madiun.
di bangsal Kendali Barat, Kendali
BAHAN DAN CARA
Timur,
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
menghasilkan
Ahmad
pasien
Dahlan
dan
Arraudah.Pengambilan
sampel
untuk
pasien
perawat
dan
data deskriptif berupa kata-kata
ditentukan
tertulis maupun lisan dari orang-
sampling yang terwakili dari tiap-
orang dan perilaku yang diamati.
tiap bangsal. Dalam pelaksanaan
Dalam
peneliti
FGD dengan 4 kepala ruang dan 4
studi
orang perawat pelaksana, sample
kasus untuk mengeksplorasi suatu
diambil dengan cara accidental
penelitian
menggunakan masalah
ini
rancangan dengan
batasan
4
dengan
proporsi
sampling. Analisis data dengan
Didalam
menggunakan deskiriptif kualitatif.
pasien disebutkan bahwa semua
HASIL DAN PEMBAHASAN
pasien rawat inap dan pasien yang
Rumah Sakit Siti Aisyah Madiun
mulai
panduan
identifikasi
akan menjalani suatu prosedur
menerapkan
harus diidentifikasi dengan benar
identifikasi pasien pada tahun
saat
2013
surat
selama perawatannya, kapanpun
keputusan direktur Rumah Sakit
dimungkinkan pasien rawat inap
Islam
Madiun
harus
tentang
pengenal dengan minimal 3 data
panduan identifikasi pasien Rumah
(nama pasien, tanggal lahir/umur,
Sakit Islam Siti Aisyah Madiun.
nomer rekam medis).
berdasarkan Siti
Aisyah
No:060/SK/RSI-IV/2013
masuk rumah sakit
menggunakan
dan
gelang
Tabel 4.1Hasil Telusur Terhadap Petugas No
Pertanyaan
Benar Salah Jumlah % Jumlah % 1 Peragakan bagaimana anda 10 100% 0 0% melakukan identifikasi pasien? 2 Apa yang anda jelaskan saat 10 100% 0 0% memasang gelang identitas pasien? 3 Kapan saja anda melakukan 10 100% 0 0% identifikasi pasien? (sumber : data primer) Dari
hasil
telusur
menyebutkan kapan saja harus
perawat
tentang
melakukan identifikasi terhadap
identifikasi pasien yang terwakili
pasien.Hal ini didukung dengan
oleh 10 perawat, didapatkan hasil
pada
bahwa semua perawat 100 % bisa
karyawan,
untuk
merupakan salah satu pertanyaan
pengetahuan
melakukan
identifikasi
setiap
pasien, dapat menjelaskan manfaat
yang
gelang
rutin.Dalam
identitas
dan
dapat 5
penilaian
kinerja
identifikasi
pasien
ditanyakan penelitian
secara Ariyani
didapatkan hasil ada hubungan
signifikan antara pengetahuan dan
motivasi terhadap sikap mendukung program Pasien Safety ( 4). Tabel 4.2Hasil Telusur Terhadap Pasien No
Pertanyaan
Benar Salah Jumlah % Jumlah % 1 Apakah anda tau manfaat 4 40% 6 60% gelang yang dipasang di tangan anda? 2 Apakah petugas selalu 2 20% 8 80% melihat gelang yang anda pakai? Pada saat melakukan apa? (sumber : data primer) Dari terhadap pasien
telusur tindakan
yang
pasien
identitas
identifikasi
dilakukan
sebelum
melakukan
tindakan selama perawatan. Hal ini
oleh
menunjukkan bahwa pelaksanaan
perawat didapatkan hasil 40%
identifikasi pasien di RSI Siti
pasien mengetahui manfaat gelang
Aisyah Madiun belum optimal.
yang dipakai dan hanya 20%
Kondisi pasien juga bisa
pasien menjawab petugas melihat
menghambat
gelang
sebelum
identifikasi pasien. Ada pasien
selama
yang kurang berkenan dengan
identitas
melakukan
tindakan
perawatan.
identifikasi
Sedangkan
yang
dilakukan
hasil
petugas karena seringnya petugas
pasienterhadap
menanyakan identitasnya. Hal ini
tindakan identifikasi pasien yang
menjadi salah satu tugas perawat
dilakukan
dalam
telusur
dengan
didapatkan
dari
pelaksanaan
oleh hasil
perawat, 40%
pasien
memberikan
penjelasan
tentang
identifikasi
mengetahui manfaat gelang yang
dilakukan
petugas,
dipakai dan hanya 20% pasien
pasien dan keluarga memahami
menjawab petugas melihat gelang
semua prosedur identifikasi di
6
yang sehingga
rumah sakit dan ikut mendukung
menjadi budaya bagi petugas,
proses
sosialisai program dan SPO belum
identifikasi
Keselamatan
tersebut.
dalam pemberian
pelayanan
meningkat
optimal,
evaluasi
pelaksanaan
dengan
identifikasi belum dilaksanakan
pasien/keluarga
secara rutin oleh manajemen.
pasien yang merupakan patner
Adanya hambatan di organisasi
dalam proses pelayanan. Dengan
dan
adanya sistem dan mekanisme
pelaksanaan identifikasi pasien
mendidik pasien dan keluarganya
akhirnya
dapat
tentang kewajiban dan tanggung
insiden.
Sebagaimana
jawab pasien dalam asuhan pasien
disampaikan Vincent,2003 dalam
akan memaksimalkan pemberian
Cahyono,2008 bahwa organisasi
pelayanan yang berorientasi pada
sebagai bentuk kegagalan laten
keselamatan pasien (5).
dapat
keterlibatan
Dalam kasus insiden bayi tersebut
petugas
manajemen
ini
menyebabkan
diterjemahkan
bentuk
dalam
kepemimpinan
yang
dalam dan
melakukan
komitmen terhadap keselamatan
identifikasi dengan nama yang ada
pasien lemah dan terbatasnya
pada box bayi tanpa konfirmasi
sumber daya manusia, financial,
lagi dengan gelang yang dipakai
peralatan dan teknologi guna
oleh bayi. Hal ini juga tidak sesuai
mendukung kebijakan program
dengan yang tercantum dalam
keselamatan
pasien,
Kemenkes
mempengaruhi
timbulnya KTD
RI
(2011)
pasien
dimana
diidentifikasi
menggunakan identitas
minimal
pasien,
tidak
dapat
(7).
dua
Dari analisis kasus juga
boleh
ditemukan kebiasaan petugas yang
menggunakan kode kamar atau
tidak
lokasi pasien (6).
pasien sesuai SPO yang seharusnya
Dalam
analisa
melakukan
identifikasi
kasus
(karena faktor kebiasaan), jumlah
didapatkan bahwa kebijakan dan
petugas hanya satu per shift jaga
SPO identifikasi pasien belum
sehingga terdapat job diskripsi
7
yang overlaping dan tidak adanya
Gelang tersebut bertuliskan nama
supervisi
mendampingi
pasien, umur dan nomer rekam
petugas pada saat jaga, dan pada
medis. Ada 4 macam warna gelang
saat itu jumlah pasien pada kondisi
identitas.
ramai,
dapat
perempuan, biru untuk laki-laki,
petugas
melakukan
yang
yang
tidak
sehingga
menyebabkan kesalahan
seharusnya
menyebabkan ini
untuk
terjadi
untuk resiko jatuh. Yang menjadi
insiden
masalah adalah identitas di gelang tersebut
masih
tulisan
tangan
yang
(manual). Kadang tulisan tersebut
bahwa
tidak terbaca atau bahkan hilang,
dalam sistem pelayanan kesehatan,
tidak ada barcode di gelang pasien.
kesalahan
Hal ini juga bisa menghambat
dikemukakan
sesuai
muda
merah untuk alergi dan kuning
tertukarnya bayi tersebut. Hal
Merah
Reason
yang
terjadi
akibat
sistem yang keliru atau tidak
pelaksanaan
identifikasi
langsung diakibatkan oleh petugas
yang
dilakukan
yang bersangkutan (latent failure)
Menurut penelitian yang dilakukan
bisa terjadi akibat beban kerja
oleh Apriliawati (2010) bahwa
yang
terbatasnya
untuk memastikan benar pasien
pengalaman,
dalam pemberian obat diperlukan
lingkungan yang tidak nyaman,
barcode yang harus dipergunakan
sistem
dipergelangan
tinggi,
pengetahuan
dan
komunikasi
yang
tidak
akan
tangan
pasien petugas.
pasien.
berjalan, dan pemeliharaan alat
Gelang pasien yang dipergunakan
dan fasilitas secara tidak memadai
harus memenuhi pertimbangan
(8).
kualitas, daya tahan dan keamanan Berdasarkan
hasil
gelang (9). RSI Siti Aisyah Madiun
wawancara dan FGD, bahwa sejak
seharusnya menggunakan sistem
tahun 2013 identifikasi pasien
dimana gelang identifikasi yang
sudah dilaksanakan di RSI Siti
dipakai mendukung terlaksananya
Aisyah
pelaksanaan
Madiun
dengan
menggunakan gelang identititas.
identifikasi
dengan maksimal.
8
pasien
KESIMPULAN
Madiun
Analisis
penyebab
untuk
melaksanakan
insiden
evaluasi dan monitorsecara rutin
yang terjadi di RSI Siti Aisyah
pelaksanaan identifikasi pasien di
Madiun berkaitan dengan salah
Rumah
identifikasi,
komunikasi,
membudayakan kepada petugas
kesalahahan obat dan prosedur
agar identifikasi pasien menjadi
yang tidak dijalankan.Pengetahuan
budaya yang biasa dilakukan oleh
perawat
petugas, mengembangkan sistem
tentang
pelaksanaan
Sakit
untuk
identifikasi pasien sudah 100%
yang
tetapi pelaksanaannya ke pasien
nyaman
masih belum optimal.Identifikasi
identifikasi
pasien yang harusnya dilakukan
identifikasi pasien yang seragam
perawat belum menjadi budaya
dan menyeluruh disemua lini
sehingga pelaksanaannya masih
rumah sakit dengan tulisan yang
jauh
harapan.Hambatan-
jelas dan barcode di gelang pasien,
hambatan pelaksanaan identifikasi
dan mengembangkan program-
pasien yang ada di RSI Siti Aisyah
program yang medukung budaya
Madiun berkaitan dengan faktor
pasien safety di RSI Siti Aisyah
organisasi dan manajemen, faktor
Madiun.
dari
pasien, faktor lingkungan pasien,
memudahkan dalam
petugas
pelaksanaan
pasien,
misalkan
KEPUSTAKAAN
faktor individu dan tim serta
1. Departemen Kesehatan R.I.
faktor penugasan. Rekomendasi
2008.
terkait dengan gelang identifikasi
Keselamatan Pasien Rumah
pasien adalah penggunaan gelang
Sakit (Patient Safety). Edisi
identifikasi sesuai dengan standart
2. KKP-RS.
dengan barcode dan tidak ditulis
Panduan
Nasional
2. Beyea, S.C., 2003. Patient
dengan tangan agar jelas terbaca.
identification - A crucial
SARAN
aspect of patient safety. Peneliti
menmberikan
Assoc. Oper. Room Nurses J.
masukan kepada RSI Siti Aisyah
78, 478.
9
3. TKPRS
RSI
Siti
Aisyah
Group : Monash University
Madiun. Laporan Insiden
Accident Research Centre.
Keselamatan Pasien Tahun 2012.
Madiun.
RSI
9. Apriliawati,
Siti
(Electronic
2009.
Analisis
dengan
Perawat
Yang
Medikasi
Mempengaruhi
Sikap
Jakarta
Penerapan
Indonesia.
Program Patient Safety Di Instalasi Perawatan Intensif RSUD
DR
Moewardi
Surakarta. 5. Bonas, A. 2003. Identifikasi resiko keselamatan pasien (Pasien Safety) di Rumah Sakit. 6. Kementrian Kesehatan R.I. 2011. Standart Akreditasi Rumah Sakit. Jakarta. 7. Cahyono,
J.B
Membangun
2008. Budaya
Keselamatan Pasien Dalam Praktek
Kedokteran.
Yogyakarta : Kanisius. 8. Reason.
2005.
Medication
Administration
Pengetahuan dan Motivasi
Mendukung
2010.
Manfaat Technologi Emar
Aisyah Madiun. 4. Ariyani.
A.
Accident
Causation and Analysis : Human Factors Theory and Methods. Human Factors
10
Record)
Barcode yang :
dalam Aman.
Universitas