EVALUASI SISTEM REKRUTMEN DAN SELEKSI

Download skripsi yang berjudul Evaluasi Sistem Rekrutmen dan Seleksi Pegawai (Studi. Kasus di Yayasan Xaverius Palembang). ..... seleksi karyawan gu...

0 downloads 765 Views 3MB Size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EVALUASI SISTEM REKRUTMEN DAN SELEKSI PEGAWAI Studi Kasus di Yayasan Xaverius Palembang

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

Oleh : Klara Catur Nugraheni NIM : 122114028

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EVALUASI SISTEM REKRUTMEN DAN SELEKSI PEGAWAI Studi Kasus di Yayasan Xaverius Palembang

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

Oleh : Klara Catur Nugraheni NIM : 122114028

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

“Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya dan usaha yang disertai dengan doa, karena sesungguhnya nasib seorang manusia tidak akan berubah dengan sendirinya tanapa berusaha.”

Kupersembahkan untuk: Tuhan yang baik hati Bapak dan Ibuku yang ada disurga Kakak-kakakku yang tersayang Serta teman-teman dan pacarku yang terkasih

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kurnia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Sistem Rekrutmen dan Seleksi Pegawai (Studi Kasus di Yayasan Xaverius Palembang). Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar serjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., PhD., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma

yang

telah

memberikan

kesempatan

untuk

belajar

dan

mengembangkan kepribadian kedapa penulis. 2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 3. Drs. YP. Supardiyono,M.Si, akt, QIA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma. 4. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Ak., C.A., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberi bimbingan dan arah dalam penyusunan skripsi ini. 5. YAM. Fridho Mulya, SCJ, M.M., selaku Krtua Dewan Pengurus Yayasan Xaverius Palembang yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian. Dan segenap pegawai yang bekerja di Yayasan Xaverius Palembang yang

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

telah banyak membantu dengan memebrikan informasi dan data yang dibutuhkan. 6. Keluarga tercinta terima kasih atas segala dukungan doa, semangat, cinta, dan perhatian yang diberikan yang tidak ternilai dengan apapun. 7. Bapak dan ibukku yang terkasih terima kasih atas dukunganmu dari surga. 8. Mbak Dedet dan Mas Anton, Mbak Atik dan Mas Yudi, dan Mas Didik terima kasih atas dukungan dan doanya. 9. Ponakanku Wisnu Wirawan, Fransiska Krisna, Anya, Christian terima kasih untuk bantuannya selama proses penelitian. 10. Paulinus Reno dan Andreas Johan terima kasih untuk dukungan kalian selama saya tinggal di Jogja dan selama saya menyelesaikan skripsi ini. 11. Teman-teman bimbingan dan kelas MPAT Bu Gien, terima kasih atas kebersamaan, dukungan dan masukan yang kalian berikan dalam proses penyelesaian skripsi ini dengan penuh semangat. 12. Teman-teman Akuntansi 2012 terkhusus untuk Akuntansi kelas A, terima kasih atas kebersamaan, doa, dukungan, dan semangat dari kalian sangatlah berarti. 13. Mbak Cesilia Dian, Yohana Wigati, Monica Artha terkasih yang selalu memberikan doa, dukungan, semangat, dan bantuan. Sehingga, saya dapat menyelesaikan skripsi dengan penuh semangat. 14. Semua pihak yang telah membantu, dukungan dan berperan aktif dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL......................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................

iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .......................

v

HALAMAN KATA PENGANTAR ..............................................................

vii

HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................

x

HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................

xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................

xiii

ABSTRAK .....................................................................................................

xiv

BAB I

PENDAHULUAN ..........................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ...........................................................

1

B. Rumusan Masalah .....................................................................

3

C. Batasan Masalah .......................................................................

3

D. Tujuan Penelitian ......................................................................

4

E. Manfaat Penelitian ....................................................................

4

F. Sistematika Penulisan ...............................................................

5

BAB II LANDASAN TEORI .....................................................................

7

A. Sistem........................................................................................

7

1. Pengertian Sistem .................................................................

7

2. Jenis-jenis Sistem .................................................................

8

3. Unsur-unsur Sistem ..............................................................

9

4. Klasifikasi Sistem ................................................................

13

5. Bagan Arus Sistem ..............................................................

16

B. Manajemen Sumber Daya Manusia ..........................................

18

1. Devinisi Manajemen Sumber Daya Manusia.......................

18

2. Aktivitas Sumber Daya Manusia .........................................

19

C. Rekrutmen .................................................................................

22

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Pengertian Rekrutmen ..........................................................

22

2. Tujuan Rekrutmen................................................................

23

3. Sumber-sumber Rekrutmen .................................................

24

4. Proses Rekrutmen ................................................................

25

D. Seleksi .......................................................................................

28

1. Pengertian Seleksi ................................................................

28

2. Pentingnya Adanya Seleksi ..................................................

28

3. Syarat-syarat Seleksi ............................................................

29

4. Proses Seleksi .......................................................................

31

E. Hasil Penelitian Terdahulu .......................................................

37

F. Kerangka Berpikir ....................................................................

37

BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................

39

A. Jenis Penelitian .........................................................................

39

B. Subyek dan Objek Penelitian ....................................................

39

C. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................

39

D. Jenis dan Sumber Data ..............................................................

40

E. Metode dan Desain Penelitian .................................................

40

F. Teknik Pengumpulan Data........................................................

42

G. Teknik Analisis Data ................................................................

42

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ......................................

44

A. Sejarah Berdirinya Yayasan Xaverius Palembang ...................

44

B. Lokasi Yayasan Xaverius Palembang.......................................

56

C. Visi dan Misi Yayasan Xaverius Palembang ............................

57

D. Usaha dan Kegiatan Yayasan Xaverius Palembang .................

58

E. Struktur Organisasi Yayasan Xaverius Palembang ..................

61

F. Personalia Yayasan Xaverius palembang .................................

71

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................

76

A. Paparan Data ............................................................................

76

B. Analisis Data ............................................................................

86

C. Pembahasan .............................................................................

121

BAB VI PENUTUP ....................................................................................

130

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

A. Kesimpulan ..............................................................................

130

B. Keterbatasan Penelitian ............................................................

130

C. Saran ........................................................................................

131

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

132

LAMPIRAN ..................................................................................................

134

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbandingan Sistem Rekrutmen di Yayasan Xaverius Palembang dengan Teori Soekidjo Notoatmodjo .............................................. 93 Tabel 2.Perbandingan Sistem Seleksi di Yayasan Xaverius Palembang dengan Teori Soekidjo Notoatmodjo .......................................................... 110 Tabel 3. Pengkodean ....................................................................................... 142 Tabel 4. Pengkategorian .................................................................................. 151

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kerangka Pemikiran Sistem Seleksi Pegawai ..............................

36

Gambar 2.Kerangaka Berpikir. ......................................................................

38

Gambar 3. Struktur Organisasi Yayasan Xaverius Palembang .....................

62

Gambar 4. BaganAlir Sistem Rekrutmen Guru ............................................

135

Gambar 5. Bagan Alir Sistem Seleksi Guru ..................................................

136

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK Evaluasi Sistem Rekrutmen dan Seleksi Pegawai Studi Kasus di Yayasan Xaverius Palembang Klara Catur Nugraheni 122114028 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017

Jenis penelitian ini adalah studi kasus yang menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem rekrutmen dan seleksi pegawai di Yayasan Xaverius Palembang sudah sesuai dengan teori. Metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Manfaat penelitian ini adalah memberikan saran dan masukan kepada Yayasan Xaverius Palembang dalam kebijakan manajemen, khususnya dalam hal pengelolaan sumber daya manusia. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sistem rekrutmen dan seleksi pegawai yang diterapkan di Yayasan Xaverius Palembang sebagian besar sudah sesuai dengan teori sistem rekrutmen dan seleksi dari Soekidjo Notoatmodjo 2015.

Kata Kunci: Evaluasi, Sistem Rekrutmen dan Seleksi Pegawai

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT Evaluation System Recruitment and Selection of Employee Case Study At Xaverius Foundation Palembang

Klara Catur Nugraheni 122114028 Sanata Dharma University Yogyakarta 2017

This research was case study which use qualitative descriptive approach. This study aimed to determine the recruitment and selection of employees in the Xaverius Foundation Palembang that were parallel with the theory itself. The data were collected by interviewing and documentation. The benefits of this research was to giving advice for Xaverius Foundation Palembang in determining management policies, especially in terms of human resource management. This research results indicated that the recruitment and selection of employees who applied in Xaverius Foundation Palembangmost were in accordance with the theory of recruitment and selection according to Soekidjo Notoatmodjo 2015.

Keywords: Evaluation, Recruitment and Selection System Employees

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat berperan penting bagi suatu Yayasan. Faktor sumber daya manusia mempunyai andil yang besar terhadap keberhasilan Yayasan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Yayasan Xaverius Palembang mengadakan rekrutmen dan seleksi karyawan guna mendapatkan sumber daya manusia yang berkompeten. Yayasan Xaverius Palembang membutuhkan orang-orang yang benar-benar mampu memberikan tenaga, bakat, kreativitas maupun usahanya. Pegawai sebagai perwujud nyata dari sumber daya manusia merupakan salah satu elemen esensial dalam Yayasan, untuk itu harus dapat dioptimalkan kemampuannya agar menjadi sumber daya manusia yang berdaya guna baik. Pegawai menjadi berdaya guna bukanlah perkara mudah. Kurangnya keterampilan dan keahlian menyebabkan berbagai masalah sosial maupun psikologis, sebaliknya banyaknya pegawai yang berhasil dalam pekerjaannya karena tidak terlepas dari faktor pegawai itu sendiri yang tentunya harus didukung oleh kerja yang kondusif dari organisasi perusahaan yang bersangkutan. Yayasan Xaverius Palembang memilih dan menentukan pelamar yang paling sesuai dengan karakter suatu pekerjaan juga bukanlah perkara

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2

mudah. Pelamar yang kurang memiliki kemampuan, keterampilan maupun kualifikasi dengan pekerjaan yang ada sering menyebabkan terjadinya salah penempatan sehingga pelamar yang diterima bekerja nantinya tidak dapat bekerja dengan maksimal. Perekrutan terhadap calon tenaga guru, hal pertama yang dilakukan adalah melakukan perekrutan sesuai dengan kebutuhan Yayasan Xaverius Palembang. Perekrutan pegawai baru tersebut didasarkan pada faktor ketersediaan lapangan pekerjaan yang ada dalam Yayasan. Rekrutmen merupakan upaya pencarian sejumlah calon tenaga guru yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu, sehingga dari Yayasan Xaverius Palembang dapat menyeleksi calon tenaga guru yang paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada. Proses rekrutmen itu biasanya dimulai dari proses pengisian lowongan itu sendiri, mempertimbangkan akan ketersediaan calon yang cocok, membuat kontak dengan para calon hingga menarik lamaran dari para calon. Perekrutan dan seleksi terhadap calon pegawai hendaknya juga menggunakan sistem perekrutan dan seleksi pegawai yang terarah dengan konsep yang jelas. Yayasan Xaverius Palembang telah memulai upaya peningkatan kualitas sumber daya manusianya melalui sistem yang terarah dan jelas. Penggunaan metode rekrutmen dan seleksi pegawai yang efektif merupakan hal penting dalam memilih dan menentukan pegawai yang sesuai dengan harapan Yayasan. Metode rekrutmen dan seleksi diperlukan untuk memperoleh pegawai yang tepat tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3

Rekrutmen dan seleksi pegawai membutuhkan proses yang tidak mudah. Yayasan Xaverius Palembang juga harus lebih berhati-hati dalam menentukan calon tenaga guru yang tepat, apabila dalam proses rekrutmen dan seleksi calon tenaga guru tidak berjalan lancar maka akan terjadi masalah pada sekolah-sekolah yang mengalami kekosongan tenaga guru. Pengevaluasian sistem rekrutmen dan seleksi pegawai ini diharapkan agar Yayasan Xaverius Palembang dapat meningkatkan kinerja atas proses rekrutmen dan seleksi pegawai.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakahsistemrekrutmendanseleksi pegawai di YayasanXaverius Palembang sudahsesuaidenganteori?

C. Batasan Masalah Sistem rekrutmen dan seleksi pegawai didalam Yayasan Xaverius Palembang dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu rekrutmen dan seleksi untuk guru, rekrutmen dan seleksi untuk karyawan. Penulis membatasi permasalahan penelitian yaitu sistem rekrutmen dan seleksi untuk calon tenaga guru.Penulis memilih meneliti sistem rekrutmen dan seleksi untuk calon tenaga guru karena di Yayasan Xaverius Palembang dibentuk dan bergerak di bidang pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4

D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui apakah system rekrutmen dan seleksi pegawai yang terdapat di Yayasan Xaverius Palembang sudah sesuai dengan teori.

E. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat bermanfaat bagi: 1. Yayasan Xaverius Palembang Penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan masukan bagi Yayasan Xaverius Palembang dan digunakan juga sebagai evaluasi terhadap sistem yang sudah ada dan dapat menjadi acuan dalam system rekrutmen dan seleksi pegawai yang relevan untuk mengelola Sumber Daya Manusia di Yayasan Xaverius Palembang. 2. Pembaca Penelitian ini diharapkan memberi gambaran bagi pembaca dan menambah wawasan pengetahuan mengenai system rekrutmen dan seleksi pegawai. 3. Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan di perpustakaan Universitas Sanata Dharma. 4. Penulis Penelitian

ini

diharapkan

dapat

menambah

pengetahuan

dan

memperluas wawasan dalam sistem rekrutmen dan seleksi pegawai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5

F. Sistematika Penulisan Pembahasan dalam penelitian ini, disusun secara sistematis ke dalam enam bab, dengan urutan sebagai berikut: Bab I

: Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II

: Landasan Teori Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang digunakan sebagai landasan di penelitian yang digunakan.

Bab III

: Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian yang dilakukan, waktu dan tempat penelitian, subyek dan obyek penelitian, data yang dicari dalam penelitian, teknik analisis data.

Bab IV

: Gambaran Umum Yayasan Xaverius Palembang Bab ini berisikan tentang sejarah berdirinya

dan

perkembangan Yayasan Xaverius Palembang, lokasi, visi dan misi, usaha dan kegiatan, struktur organisasi, personalia Yayasan Xaverius Palembang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6

Bab V

: Analisis Data dan Pembahasan Bab ini berisi tentang analisis terhadap data-data yang telah diperoleh dalam penelitian dengan dasar teknik analisis data.

Bab VI

: Penutup Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil analisis data, dan keterbatasan dalam penelitian. Daftar Pustaka Lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem 1. Pengertian Sistem Istilah sistem bukanlah hal yang asing bagi kebanyakan orang. Salah satu alasan yang nyata mengapa sistem itu dievaluasi adalah untuk memperbaiki sistem itu sendiri secara luas dan baik dari segi perencanaan tujuan, pelayanan maupun pembiayaan. Berbicara tentang sistem maka kita tidak lepas dari suatu proses dengan berbagai unsurunsur atau komponen antara satu samalain berkaitan secara struktural dan fungsional, saling menunjang dan mengisi sesuai dengan peran dan kedudukan masing-masing. Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan ada yang menekankan pada komponen atau elemennya. Jogiyanto. HM (2005:1) berdasarkan pendekatan yang menekankan pada prosedur, maka sistem dapat didefinisikan sebagai “suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan sesuatu dengan sasaran tertentu”. Berdasarkan pendekatan yang menekankan pada elemen, maka sistem didefinisikan sebagai

“sistem

adalah

kumpulan

dari

elemen-elemen

yang

berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. “Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponenkomponen yang saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8

mencapai tujuan”. Sistem memiliki subsistem di dalamnya yang melakukan fungsi khusus untuk mendukung sistem menurut Romney, Marshall & Steinbart (2000:112). Hall (2007:6) menjelaskan “sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama”. Suatu sistem pada dasarnya adalah kelompok unsur yang terkait erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Jenis-jenis Sistem Suatu sistem dapat dibedakan menjadi beberapa jenis menurut Narko (1994:3) antara lain: a. Sistem tertutup dan terbuka Sistem tertutup adalah sistem yang lingkungannya dapat dikendalikan 100%. Misalnya sistem percobaan di laboraturium. Sistem terbuka adalah sistem dimana lingkungannya tidak dapat atau sedikit dapat dikendalikan seperti sistem bisnis. Pada sistem ini, lingkungan seperti sistem ekonomi sosial, internasional, politik, sosial, hukum dan lain-lain sulit dikendalikan. b. Sistem buatan manusia dan sistem alam Contoh sistem buatan manusia yaitu sistem akuntansi, sistem produksi, sistem pemasaran, dan sistem keuangan. Sistem alam misalnya, sistem ekologi, sistem hutan belantara, dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9

c. Sistem manual dan otomatis Sistem manual adalah sistem yang berdasarkan campur tangan orang. Tanpa dijalankan secara manual, sistem tidak akan berjalan. Sistem otomatis adalah sistem yang dapat bekerja sendiri secara otomatis, sehingga tidak memerlukan campur tangan manusia. 3. Unsur-unsur Sistem Suatu

sistem

terdiri

atas

bagian-bagian

yang

saling

mempengaruhi dan saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem bukanlah sekumpulan unsur yang disusun secara acak, melainkan terdiri atas unsur-unsur yang dapat dikenali dan saling bergantung karena mempunyai tujuan yang sama. Secara sederhana istilah sistem itu lebih sering digunakan untuk menunjukkan pengertian metode maupun suatu rangkaian prosedur yang masingmasing unsur-unsurnya merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengelolaan yang menghasilkan sesuatu. Sistem dapat dikatakan efektif jika mampu menampilkan karakteristik tertentu yang membedakannya dengan sistem yang lain. Terkait dengan hal tersebut, sistem haruslah didukung dengan unsurunsur atau komponen yang menjadi bagian di dalamnya. Masingmasing unsur saling kait-mengait membentuk satu kesatuan yang utuh yang dinamakan dengan sistem. Pendapat yang dikemukaan oleh Andri Kristanto (2003:2) yang mengatakan bahwa “Elemen-elemen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10

yang terdapat dalam sistem meliputi tujuan sistem, batasan sistem, kontrol sistem, input sistem, proses, output dan umpan balik”. Edwin B. Flippo (1994:34) mengemukakan bahwa komponen utama sistem meliputi: a.

Masukan (input) dari lingkungan luar;

b.

Komponen pemrosesan yang terdiri dari manusia, fungsi dan faktor-faktor fisik yang mengubah masukan menjadi perangkat kegunaan lain;

c.

Seperangkat keluaran (output) yang diinginkan oleh para anggota lingkungan luar.

Elemen atau unsur-unsur yang membentuk suatu sistem menurut Abdul Kadir (2003:54) adalah: a.

Tujuan Tujuan (goal) merupakan suatu hal yang ingin dicapai diakhir kegiatannya. Setiap sistem memiliki tujuan, baik itu hanya satu atau banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan tidak terkendali sehingga sulit untuk mencapai sasarannya. Tujuan sistem dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam organisasi maupun prosedur untuk mencapai tujuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11

b. Masukan Masukan (input) merupakan segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. c. Proses Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna. Suatu proses juga terdiri atas serangkaian logis langkah-langkah yang dilakukan dalam suatu sistem. d.

Keluaran Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan dan merupakan tujuan akhir dari sistem. Hasil dari pemrosesan dijadikan sebagai tolak ukur bagi sistem itu sendiri, apakah suatu sistem itu baik ataukah tidak. Keluaran bisa berupa laporan, grafik, diagram batang dan sebagainya.

e.

Mekanisme Mekanisme pengendalian diwujudkan dengan menggunakan umpan balik dari hasil keluaran. Kontrol sistem merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Umpan balik digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses, maksudnya adalah untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12

mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Umpan balik juga merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, di mana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat berupa perbaikan sistem, pemeliharaan sistem. f.

Batas Batas sistem adalah pemisah antara sistem dengan daerah diluar

sistem

(lingkungan).

Batas

sistem

menentukan

konfirmasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Batasan sistem dapat berupa peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi, biaya-biaya yang dikeluarkan organisasi, orangorang yang ada dalam organisasi, fasilitas, baik itu sarana dan prasarana maupun batasan yang lain. g.

Lingkungan Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa mempengaruhi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus dijaga karena akan memacu kelangsungan hidup sistem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13

Sistem dalam prosesnya mengubah sumber-sumber masukan menjadi keluaran untuk mencapai tujuannya. Disebut proses karena terdapat suatu kegiatan pemrosesan didalamnya yang menghasilkan suatu hal yang baru yang digunakan untuk melakukan kegiatan dengan lebih baik lagi. Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa secara umum sistem yang baik itu harus mengandung tujuan, masukan, komponen pemrosesan, keluaran, kontrol sistem dan umpan balik yang kesemuanya menjadi satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan. Hal-hal yang menentukan dan menggambarkan suatu sistem merupakan batasnya. Sistem berada didalam batas tersebut, sedangkan lingkungan berada diluar batas. 4. Klasifikasi Sistem Ada beberapa cara untuk meninjau suatu sistem. Salah satu cara yang biasa dilakukan adalah dengan mengklasifikasikan atau menggolongkannya kedalam jenis-jenis tertentu. Jenis-jenis sistem itu sendiri juga sangat bervariasi, karena kita tahu istilah “sistem” telah dipergunakan secara luas. Jenis sistem yang sangat bervariasi tersebut akan lebih mudah memahaminya jika digolongkan kedalam beberapa jenis tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14

Moekijat (1994) menggolongkan sistem didasaarkan atas kriteria yang berbeda, yaitu: a. Tingkat dapatnya diramalkan Kriteria ini didasarkan atas dua hal, yakni hal yang menentukan dan hal yang memungkinkan. b. Tingkat keruwetan Dengan

menerima

kriteria

ini

ada

kemungkinan

untuk

menggolongkan sistem kedalam tiga hal, yakni sederhana, kompleks dan sangat kompleks. Sedangkan Andri Kristanto (2003) juga berpendapat bahwa dari berbagai sudut pandang sistem dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu: a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sistem ini berupa pemikiran atau ide-ide. Contoh dari sistem abstrak ini adalah filsafat. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sering digunakan oleh manusia. Contoh dari sistem fisik ini adalah sistem akuntansi, sistem komputer, dan sebagainya. b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena pengaruh alam. Misalnya sistem rotasi bumi, sistem gravitas dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15

sebagainya. Sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia. Misalnya sistem pengolahan gaji. c. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan bagian luar sistem dan biasanya tidak terpengaruh oleh kondisi diluar sistem. Sedangkan sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dengan bagian luar sistem. Abdul Kadir (2003:64) mengklasifikasikan sistem menjadi: 1) Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak merupakan sistem yang berisi gagasan atau konsep, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang secara fisik dapat dilihat. 2) Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik Sistem deterministik merupakan sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, sedangkan sistem probabilistik merupakan sistem yang tidak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilistis. 3) Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem terbuka merupakan sistem yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16

berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem ini mengadakan pertukaran informasi, bahan atau tenaga dengan lingkungannya. 4) Sistem Alamiah dan Buatan Manusia Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena alam, sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang dibuat oleh manusia. 5) Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks Berdasarkan tingkat kemurniannya, sistem dibedakan menjadi sistem yang sederhana (contoh sepeda), dan sistem yang kompleks (contoh otak manusi). 5. Bagan arus sistem Bagan arus sistem adalah untuk menggambarkan arus dokumen dengan mempergunakan arus diagram dan simbol-simbol standar. Bagan arus yang baik, akan mudah dipahami oleh pembaca laporan serta

dapat

menunjukan

kekurangan

dan

kelebihan

dalam

pengendalian yang ada, dengan cara menggambar secara jelas bagaimana sistem itu beroperasi. Adapun Simbol document flowchart tampak pada tabel 1 Tabel 1 Simbol-simbol bagan alir dokumen Simbol

Pengertian

Dokumen

Keterangan Sebuah dokumen atau laporan, dokumen dapat dibuat dengan tangan atau dicetak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17

oleh komputer.

Dokumen rangkap

Digambarkan

dengan

menumpuk

simbol

dokumen

dan

pencetakan

nomor

dokumen

dibagian

depan dokumen pada bagian kiri atas.

Kegiatan manual

Sebuah

kegiatan

pemrosesan

yang

dilaksanakan

secara

manual.

Arus dokumen atau Arah pemroses

arus

dokumen

atau pemrosesan: arus normal adalah ke kanan atau ke bawah.

Penghubung

pada Menghubungkan bagan

halaman yang sama

alir

dalam

halaman

yang sama.

Penghubung

pada Menghubungkan bagan

halaman

yang

alir

dalam

halaman

berbeda yang berbeda. Arsip permanen

Digunakan menunjukkan penyimpanan

untuk tempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18

dokumen.

Tempat

penyimpanan dokumen yang

dokumennya

tidak akan diproses lagi dalam

sistem

yang

bersangkutan. Huruf

didalamnya

menunjukkan pengiritan

arsip;

cara N=

urut nomor, A= urut abjad, T= urut tanggal.

Keputusan

Sebuah tahap pembuat keputusan.

Sumber: James Hall (2007:49)

B. Manajemen Sumber Daya Manusia 1. Manajemen Sumber Daya Manusia Simamora (2004:4) menyatakan bahwa: “Manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan individu, anggota organisasi, atau kelompok karyawan.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19

2. Aktivitas Sumber Daya Manusia Aktivitas sumber daya manusia menurut Martoyo (2000:15) adalah: a. Perencanaan sumber daya manusia Perencanaan sumber daya manusia merupakan merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan

dilakukan

dengan

menetapkan

program

kepegawaian. Program kepegawaian meliputi pengorganisasian, pengarahan,

pengendalian,

pengadaan,

pengembangan,

konpensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan. b. Rekrutmen Rekrutmen merupakan upaya untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan guna mencapai tujuan organisasi. c. Seleksi Seleksi merupakan proses pemilihan dari sekelompok pelamar individu yang paling cocok untuk posisi tertentu dalam sebuah organisasi. d. Orientasi Orientasi merupakan pengenalan dan adaptasi terhadap suatu situasi atau lingkungan. Pengembangan dan pelatihan awal bagi para pegawai baru yang memberi mereka informasi bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20

perusahaan, pekerjaan, maupun kelompok kerja. Pengenalan dan orientasi perlu diprogramkan karena adanya sejumlah aspek khas yang muncul pada saat seseorang memasuki lingkungan kerja yang baru. e. Penempatan Penempatan merupakan proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada pegawai yang lulus seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang

lingkup

yang

telah

ditetapkan,

serta

mampu

mempertanggungjawabkan segala resiko dan kemungkinankemungkinan yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang serta tanggung jawab. f. Pendidikan dan pelatihan Pendidikan

dan

mengembangkan

pelatihan sumber

daya

merupakan

upaya

untuk

aparatur,

terutama

untuk

peningkatan profesionalisme yang berkaitan dengan keterampilan administrasi dan keterampilan manajemen. g. Pengembangan Pengembangan merupakan suatu cara efektif untuk menghadapi beberapa tantangan yang di hadapi oleh banyak organisasi besar. h. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja merupakan suatu proses untuk penetapan pemahaman bersama tentang apa yang akan dicapai, dan suatu pendekatan untuk mengelola dan mengembangkan orang dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21

cara peningkatan dimana peningkatan tersebut akan dicapai didalam waktu yang singkat ataupun lama. i. Proses Kompensasi Proses kompensasi merupakan proses sebagai usaha untuk memberikan balas jasa atau imbalan yang memadai kepada pegawai sesuai dengan kontribusi yang telah disumbangkan kepada perusahaan atau organisasi. j. Pemberian Insentif sesuai jasanya dalam organisasi Pemberian insentif merupakan pengupahan yang memberikan imbalan yang berbeda karena prestasi yang berbeda. Dua orang dengan jabatan yang sama dapat menerima insentif yang berbeda karena bergantung pada prestasi. Insentif suatu bentuk dorongan finansial kepada pegawai sebagai balas jasa perusahaan atau organisasi kepada pegawai atas prestasi pegawai tersebut. k. Hubungan Kerja Hubungan kerja merupakan suatu hubungan timbal balik antara pekerja

dengan

perusahaan

setelah

diadakan

perjanjian

sebelumnya oleh pihak yang bersangkutan. C. Rekrutmen Rekrutmen merupakan hal yang penting bagi perusahaan dalam hal pengadaan tenaga kerja. Jika suatu rekrutmen suskses dengan kata lain banyak pelamar yang memasukkan lamarannya, maka peluang perusahaan untuk mendapatkan pegawai yang terbaik akan menjadi semakin terbuka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22

lebar, karena perusahaan akan memiliki banyak pilihan yang terbaik dari para pelamar yang ada. 1. Pengertian Rekrutmen Rekrutmen menurut Hadari Nawawi (2005:169) adalah proses mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang memiliki kualifikasi untuk jabatan atau pekerjaan di lingkungan suatu organisasi atau perusahaan. Rekrutmen menurut Gomes (2003:105) adalah proses mencari, menentukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi. Terdapat beberapa kegiatan pokok dalam rekrutmen menurut Wilson Bangun (2012:140), antara lain: a. Menentukan kebutuhan tenaga kerja dalam jangka pendek dan jangka panjang. b. Memperoleh informasi di pasar tenaga kerja. c. Menentukan metode rekrutmen secara tepat. d. Menyusun program penarikan tenaga kerja secara sistematis dan terpadu yang berhubungan dengan kegiatan sumber daya manusia lain dan dapat bekerjasama dengan manajer lini perusahaan. e. Memperoleh calon tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan. f. Melakukan tindak lanjut terhadap calon tenaga kerja baik yang diterima maupun ditolak, untuk melakukan evaluasi mengenai efektif tidaknya penarikan tenaga kerja yang dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23

2. Tujuan Rekrutmen Proses rekrutmen memiliki beberapa tujuan menurut Adi Mardianto (2012), antara lain: a. Menjamin perusahaan memiliki karyawan yang tepat untuk suatu jabatan atau pekerjaan. b. Mengevaluasi dalam mempekerjakan dan penempatan pelamar sesuai minat. c. Memperlakukan

pelamar

secara

adil

dan

meminimalkan

diskriminasi. d. Memperkecil adanya tindakan buruk karyawan yang seharusnya tidak diterima. e. Memastikan adanya keuntungan dari investasi sumber daya manusia. Secara garis besar dapat diuraikan bahwa aktivitas rekrutmen menyisikan pelamar yang tidak tepat dan memfokuskan upaya pada calon yang akan dipanggil kembali. Program rekrutmen yang baik perlu melayani banyak tujuan yang kadangkala bertentangan. Tujuan utama rekrutmen adalah menemukan pelamar-pelamar berkualitas yang akan tetap bersama perusahaan dengan biaya yang sedikit. 3. Sumber-sumber Rekrutmen Sumber rekrutmen calon pegawai ada dua yaitu sumber internal dan sumber eksternal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24

a. Sumber internal Sumber internal adalah pegawai yang akan mengisi lowongan kerja diambil dari dalam perusahaan tersebut, yakni dengan cara memastikan atau pemindahan pegawai yang memenuhi spesifikasi pekerjaan jabatan itu. Pemindahan pegawai itu baik yang bersifat vertikal (promosi ataupun demosi) maupun bersifat horizontal. Jika masih ada pegawai yang memenuhi spesifikasi pekerjaan, sebaiknya pengisian jabatan tersebut diambil dari dalam perusahaan, khususnya untuk jabatan manajerial. Hal ini sangat penting untuk memberikan kesempatan promosi bagi pegawai yang ada. b. Sumber Eksternal Sumber eksternal adalah pegawai yang akan mengisi jabatan yang lowongan dilakukan perekrutan dari sumber-sumber pegawai diluar perusahaan, yaitu: 1) Kantor penempatan pegawai 2) Lembaga-lembaga pendidikan 3) Referensi pegawai atau rekanan 4) Serikat-serikat buruh 5) Memasang iklan diluar perusahaan Secara detail smber eksternal bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25

1) Advertising

(suratkabar,

radio,

internet).

Melakukan

pemasangan iklan di koran untuk mengumumkan rekrutmen baru. 2) Melakukan

rekrutmen

di

kampus-kampus.

Beberapa

perusahaan di Indonesia kerap melakukan kunjungan langsung

ke

kampus-kampus

untuk

melakukan

rekromendasi langsung di kampus. 3) Melalui agen rekrutmen. Cara ini biasanya dilakukan untuk merekrut pegawai pada posisi manajer keatas. Agen sering juga disebut sebagai headhunter. 4. Proses Rekrutmen Proses rekrutmen meliputi beberapa langkah-langkah penting, menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003:132) yaitu: a. Mengidentifikasi jabatan dan berapa jumlah tenaga kerja yang diperlukan. Proses perekrutan dimulai saat adanya bidang pekerjaan baru di Yayasan, pegawai dipindahkan atau dipromosikan ke posisi lain, mengajukan permintaan pengunduran diri, adanya PHK, atau karena pensiun yang direncanakan. Dengan melihat dinamika dari beberapa hal tersebut dan mencocokkannya dengan perencanaan sumber daya manusia yang sudah tersusun (jika ada) maka akan diketahui jabatan apa saja yang sedang lowong dan berapa jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26

b. Mencari informasi jabatan melalui analisa jabatan Untuk memperoleh uraian jabatan dan spedifikasi jabatan sebagai landasan dalam membuat persyaratan jabatan. Persyaratan jabatan harus dibuat secara hati-hati dan sejelas mungkin agar dalam penerapannya nanti tidak ditemui kekaburan-kekaburan yang mengganggu proses selanjutnya. c. Menentukan dimana kandidat yang tepat harus dicari Dua alternatif untuk mencari kandidat yakni dari dalam Yayasan atau dari luar Yayasan. Jika diambil dari dalam, apabila kebutuhan pegawai untuk masa yang akan datang telah direncanakan, maka perlu juga diketahui siapa kira-kira pegawai yang ada saat ini yang dapat dipindahkan atau dipromosikan. Jika kandidat harus dicari dari luar maka perlu dipertimbangkan dengan cermat metode rekrutmen yang tepat untuk mendapatkan kandidat tersebut. d. Memilih metode-metode rekrutmen yang paling tepat untuk jabatan. Ada banyak metode rekrutmen yang dapat dipilih oleh Yayasan dalam melakukan rekrutmen seperti iklan, departemen tenaga kerja dan transmigrasi, perusahaan pencari karyawan, lembaga pendidikan, organisasi buruh dan lain sebagainya. Yayasan juga dapat memilih lebih dari satu metode, tergantung situasi dan kondisi yang terjadi saat itu. Lebih lanjut dijelaskan pula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27

mengenai metode perekrutan yang berpengaruh besar terhadap banyaknya lamaran yang masuk ke dalam Yayasan. Metode rekrutmen calon pegawai baru terbagi atas: a) Metode Tertutup Metode

tertutup

merupakan

metode

rekrutmen

hanya

diinformasikan kepada para pegawai untuk orang-orang tertentu saja. Akibatnya lamaran yang masuk menjadi relatif sedikit, sehingga kesempatan untuk mendapatkan pegawai yang baik akan semakin sulit. b) Metode Terbuka Metode terbuka merupakan perekrutan yang diinformasikan secara luas dengan memasang iklan pada media massa baik cetak maupun elektronik, agar tersebar luas ke masyarakat. Dengan metode terbuka ini diharapkan banyak lamaran yang akan masuk, sehingga kesempatan untuk mendapatkan pegawai yang memenuhi kriteria menjadi lebih banyak.

D. Seleksi Seleksi merupakan tahap yang paling penting untuk mendapatkan calon tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan Yayasan. Hasil seleksi kemudian akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penempatan pegawai. Yayasan harus dengan cermat dan hati-hati dalam menentukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28

pilihan pada tahap seleksi karena akan berpengaruh pada aktivitas organisasi kedepannya. 1. Pengertian Seleksi Seleksi menurut Wilson Bangun (2012:159) adalah proses memilih calon karyawan yang memiliki kualifikasi sesuai dengan persyaratan pekerjaan. Seleksi menurut Sondang P.Siagan (2009:132) adalah tahap yang menentukan diterima tidaknya seseorang dan kemudian diangkat pada posisi tertentu sesuai bidang keahliannya.” 2. Pentingnya Adanya Seleksi Ada tiga hal yang menyebabkan seleksi menjadi hal penting, yaitu: a. Kinerja para manajer senantiasa tergantung pada sebagian kinerja bawahannya. b. Seleksi yang efektif penting karena biaya perekrutan yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam pengangkatan pegawai tidak sedikit. c. Seleksi yang baik itu penting karena implikasi hukum dari pelaksanaannya secara tersusun. 3. Syarat-syarat Seleksi Syarat-syarat seleksi yang objektif menurut Sirait (2006:72) a. Seleksi harus selalu dihubungkan dengan job analysis Jika sasaran akhir dari seleksi adalah untuk memperoleh pegawai yang paling memenuhi syarat, maka syarat tersebut seyogyanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29

secara jelas teruraikan dalam uraian jabatan. Dengan demikian tolak ukur untuk melakukan penilaian adalah bukan pada nilai pribadi para selector, tetapi pada hal yang lebih objektif lagi, yaitu pada jabatan itu sendiri. b. Reliabilitas Umumnya proses seleksi dilakukan melalui serangkaian kegiatan tes (ujian). Suatu alat tes yang baik adalah alat tes yang reliabel, artinya memiliki derajat atau tingkat konsistensi yang relatif tinggi. Ini berarti apabila seorang pelamar dites lebih dari satu kali dengan satu alat tes yang sama, maka hasilnya harus tetap sama. c. Validitas Disamping reliabilitas, alat tes juga harus valid (absah). Hal ini berarti bahwa setiap alat tes hendaknya dirancang sesuai dengan suatu tujuan tertentu. Validitas berarti hasil tes secara signifikan dihubungkan dengan performance jabatan atau dengan kriteriakriteria lainnya yang relevan. Semakin kuat hubungan hasil tes tersebut sebagai alat untuk menseleksi. Bila hasil tes dengan performance tidak berhubungan, tes tersebut tidak valid dan sebaiknya tidak digunakan untuk seleksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30

Terdapat dua metode seleksi menurut Andrew F. Sikula (2003:56), yaitu: a. System Succesive-Hurdles Merupakan sistem rekrutmen yang dilaksanakan berdasarkan urutan testing, yakni jika pelamar tidak lulus pada suatu testing, ia tidak boleh mengikuti tes berikutnya dan pelamar tersebut dinyatakan gugur. b. System Compensatory Approach Merupakan sistem rekrutmen yang dilakukan dengan cara pelamar mengikuti seluruh testing, kemudian dihitung nilai, ratarata tes apakah mencapai standar atau tidak. Pelamar yang mencapai nilai standar dinyatakan lulus rekrutmen, sedangkan pelamar yang tidak mencapai standar dinyatakan gugur atau tidak diterima. 4. Proses Seleksi Proses seleksi dapat memberikan informasi mengenai data-data pribadi secara lengkap terutama potensi kemampuan yang dimiliki untuk memperkirakan kapasitas para calon terhadap tugas yang dimiliki untuk memperkirakan kapasitas para calon terhadap tugas atau pekerjaan yang tersedia serta untuk rencana pelatihan dimasa mendatang. Guna lebih menjamin bahwa sistem rekrutmen dan seleksi pegawai terselenggara dengan baik. Proses seleksi harus melalui serangkaian tahapan atau langkah-langkah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31

Langkah-langkah

dalam

proses

rekrutmen

menurut

Soekidjo

Notoatmodjo (2003:135), meliputi: a. Penerimaan Pendahuluan Pelamar Dalam tahap pendahuluan seleksi, pelamar memperoleh informasi bahwa surat lamarannya telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. Oleh karena itu berhak untuk mengikuti proses selanjutnya. b. Tes-tes Penerimaan Tes-tes penerimaan dilakukan untuk mendapatkan informasi objektif tentang diri pelamar, dengan harapan untuk memperoleh calon yang lebih baik bila dibandingkan dengan pelamar lainnya atau dengan karyawan yang sudah ada. Tes yang biasa dilakukan berupa tes tertulis dan tidak jarang juga tes psikologi. Tes psikologi mencakup berbagai aspek menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003:136) antara lain: 1) Tes kecerdasaan Tes kecerdasan seperti tes IQ merupakan tes kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. 2) Tes kepribadian Tes kepribadaian merupakan teknik untuk mengesahkan atau menolak hipotesis dalam pengukuran mental yang menghasilkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32

skor untuk membandingkan dua orang atau lebih. Tes ini dirancang untuk mengukur berbagai faktor psikologi tertentu, biasanya juga menyangkut pengukuran kemampuan fisik seseorang. Tes kepribadian terdiri dari dua bagian: Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Materi tes wawasan kebangsaan meliputi: Pancasila, Undangundang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Tata Negara, Kepemerintahan, Sejarah Nasional, Peran Indonesia secara Internasional. Materi tes karakteristik

pribadi

meliputi:

Integritas

diri,

semangat

berprestasi, kreativitas dan inovasi, orientasi pada pelayanan, orientasi

kepada

orang

lain,

kemampuan

beradaptasi,

kemampuan mengndalikan diri, kemampuan bekerja mandiri dan tuntas, kemauan dan kemampuan belajar berkelanjutan, kemampuan bekerja sama dalam kelompok, kemampuan menggerakkan dan mengkoordinir orang lain. c. Wawancara Seleksi Wawancara

seleksi

dilaksanakan

untuk

memperoleh

informasi tentang pelamar yang tidak dapat diperoleh melalui testes tertulis. Wawancara seleksi merupakan teknik yang paling umum dan luas digunakan, dengan alasan hasilnya lebih dapat dipercaya. Wawancara seleksi mempunyai tingkat fleksibilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33

yang tinggi, karena dapat diterapkan baik terhadap para calon pegawai. Soekidjo Notoatmodjo (2003:137) menyatakan bahwa kesalahan yang sering timbul dari wawancara seleksi sehingga menyebabkan pengambilan keputusan penerimaan yang kurang tepat, antara lain sebagai berikut: 1) Pertanyaan yang sudah mengarah, dimana pertanyaan itu sudah mengarahkan jawaban pelamar. 2) Personel bias, adalah hasil prasangka pribadi pewawancara terhadap pelamar. 3) Dominasi pewawancara, di mana pewawancara yang lebih mendominasi

wawancara

tersebut,

sehingga

informasi-

informasi dari pelamar tidak lengkap. Dipihak lain wawancara lebih banyak bertanya atau lebih banyak memberi informasi kepada pelamar. 4) Halo effect, terjadi bila pewawancara menggunakan informasi yang terbatas tentang pelamar untuk berprasangka dalam evaluasi terhadap karakteristik atau penampilan pelamar. Misalnya, pelamar yang berwajah menarik diunggulkan, meskipun kemampuannya kurang. d. Pemeriksaan Referensi Referensi pribadi yang biasanya diberikan oleh keluarga atau teman terdekat dari pelamar adalah sangat penting untuk mengetahui tipe pelamar, apakah pelamar itu pekerja yang jujur,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34

dapat dipercaya, sifat-sifat kepribadian pelamar dan sebagainya. Oleh karena referensi ini sifatnya tertulis, biasanya yang muncul hanyalah hal-hal yang positif saja sedangkan kelemahankelemahan atau hal-hal yang negatif tidak muncul. e. Tes Kesehatan Tes kesehatan bagi calon karyawan adalah penting. Bagi pegawai akan mengetahui status kesehatan yang berkaitan dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan dan dengan bekerjasama dengan dokter dan rumah sakit untuk melakukan tes kesehatan maka akan menghasilkan surat kesehatan bagi calon tenaga kerja yang valid. f. Wawancara Akhir Wawancara tahap akhir biasanya dilakukan oleh atasan langsung, yaitu Kepala Bagian atau Kepala Departemen dimana calon

pegawai

tersebut

ditempatkan.

Tujuannya

untuk

mencocokan kemampuan yang dipunyai calon karyawan dengan deskripsi tugas yang akan dijalankan. Oleh karena itu Kepala Bagian atau pewawancara biasa disebut sebagai orang yang paling

bertanggung

jawab

terhadap

diterima

atau

tidak

diterimanya calon pegawai yang bersangkutan. Aspek lain dari langkah ini agar para pemimpin yang akan membawahi calon karyawan juga ikut berpartisipasi dalam proses rekrutmen, tidak hanya menerima saja. Manfaat dari wawancara ini juga akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35

memperkecil adanya rotasi kerja pegawai, karena sudah ada pengertian dan pemahaman yang sama antara calon pegawai dengan pimpinannya. g. Keputusan Penerimaan Langkah terakhir dari proses rekrutmen merupakan tahap yang paling mendebarkan bagi calon pegawai. Disinilah pelamar akan mengetahui diterima atau ditolak. Proses seleksi adalah serangkaian kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. Proses ini termasuk pemaduan kebutuhan-kebutuhan kerja pelamar dan organisasi. Proses seleksi ini penting karena melalui proses ini akan diperoleh pegawai yang mempunyai kemampuan yang tepat, sesuai yang diperlukan oleh organisasi. Secara skematis proses seleksi ini dapat digambarkan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36

Penerimaan Pendahuluan Pelamar

Wawancara Seleksi

Tes Kesehatan

Keputusan Penerimaan

Tes-tes Penerimaan

Pemeriksaan Referensi

Wawancara Akhir

Gambar 1: Kerangka Pemikiran Sistem Seleksi Pegawai Sumber: Soekidjo Notoatmodjo (2003:135), Pengembangan Sumber Daya Manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37

E. Hasil Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yani Rahmawati dalam skripsinya “Analisis Sistem Rekrutmen Karyawan di PT Dan Liris Surakaarta tahun 2012”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem rekrutmen karyawan di PT Dan Liris Surakarta sesuai dengan sistem compensatory approach, sistem rekrutmen mengharuskan pelamar untuk mengikuti prosedur rekrutmen dari awal hingga akhir. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dudun Dunyana dalam skripsinya “Analisis Proses Rekrutmen dan Seleksi Karyawan di PT Siloam Motor Bandung tahun 2004”. Hasil penelitian menunjukan PT Siloam Motor secara keseluruhan, pelaksanaan proses rekrutmen sudah sesuai dengan teori dari Malayu SP Hasibuan.

F. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir dalam penelitian ini menggambarkan pola analisa yang akan dilakukan oleh penulis. Analisa dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menggambarkan kondisi, mengidentifikasi, membandingkan sistem rekrutmen dan seleksi pegawai, kemudian menarik kesimpulan dari hasil analisis yang sudah dilakukan apakah sistem rekrutmen dan seleksi di Yayasan Xaverius Palembang sudah sesuai atau tidak sesuai menurut teori Soekidjo Notoadmodjo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38

Kondisi Sistem Rekrutmen dan Seleksi Pegawai di Yayasan Xaverius Palembang

Indentifikasi sistem rekrutmen dan seleksi pegawai di Yayasan Xaverius Palembang

Membandingan Sistem Rekrutmen dan Seleksi Pegawai di Yayasan Xaverius Palembang dengan Teori Menurut Soekidjo Notoatmodjo

Sesuai atau Tidak Sesuai

Gambar 2. Kerangka Berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus di Yayasan Xaverius Palembang. Penelitian studi kasus yaitu penelitian dengan cara mengamati langsung secara menyeluruh pada kondisi sebenarnya dari berbagai sumber data. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengelolaan sumber daya manusia.

B. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah Ketua Dewan Pengurus, Direktur Badan Pelaksana Harian, Sekretaris Badan Pelaksana Harian, karyawan Badan Pelaksana Harian, dan Ketua Tim Seleksi di Yayasan Xaverius Palembang.Objek penelitian ini adalah kegiatan pada Badan Pelaksana Harian Yayasan Xaverius Palembang.

C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Yayasan Xaverius Palembang yang terletak di Jalan Bangau 60 Palembang-3011. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2016.

39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40

D. Jenis dan Sumber Data Data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang didapat dari hasil wawancara. Sedangkan, data sekunder berupa data yang berada di Yayasan Xaverius Palembang tersebut yang digunakan secara langsung maupun tidak langsung untuk analisis data. Data sekunder gambaran umum dan sejarah Yayasan Xaverius Palembang, struktur organisasi, visi dan misi Yayasan Xaverius Palembang.

E. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian deskriptif-kualitatif karena data yang gigunakan peneliti berupa deskripsi atau penejelasan dari hasil wawancara yang dituangkan dalam kata-kata (verbabing). Metode kualitatif menurut Moleong (2002:3) merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Selanjutnya, penjabaran langkah-langkah pembuatan desain penelitian yang dilakukan oleh peneliti terancam dalam beberapa poin di bawah ini: 1. Peneliti menyusun pedoman wawancara. 2. Peneliti kemudian mendatangi Yayasan Xaverius Palembang dengan membawa

pedoman

wawancara

yang

telah

tersusun

dan

mewawancarai lima responden yang memiliki pengalaman fenomena terkait dengan sistem rekrutmen dan seleksi pegawai. Sebelum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41

wawancara dilakukan, peneliti terlebih dahulu memohon izin kepada Romo Fridho sebagai Ketua Dewan Pengurus dan meminta kesediaan para pihak yang akan diwawancarai. Adapun lima responden yang diwawancarai antara lain. Ketua Dewan Pengurus: YAM Fridho Mulya, SCJ. MM, Direktur Badan Pelaksana Harian: Martinus Priyo Kuswardono. Pr, Sekretaris Badan Pelaksana Harian: Drs. Paulus Sumaji, karyawan Badan Pelaksana Harian: Bapak Iwan dan Ketua Tim Seleksi: Ibu Cesil di Yayasan Xaverius Palembang. 3. Setelah itu, peneliti menyusun transkip wawancara dari hasil wawancara lima responden tersebut. 4. Kemudian, transkip wawancara tersebut diberi pelabelan fenomenafenomena

yang

disesuaikan

dengan

pedoman

wawancaranya.

Pelabelan fenomena diberikan pada data yang akan dianalisis. Data yang digunakan oleh peneliti yaitu berupa kutipan-kutipan dari transkip wawancara. 5. Langkah selanjutnya adalah peneliti melakukan pengkodean terhadap pelabelan fenomena dari hasil transkip wawancara. Dalam hal ini, pengkodean dilakukan dengan mengacu pada pengkodean berbuka yang dikemukakan oleh Strauss dan Corbin (2009:154-180).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42

Adapun contoh pengkodeannya adalah: Kode

: 1RF#1

Keterangan : 1

mengacu pada nomor urut data

RF merupakan inisial nama responden #1

mengacu pada halaman transkip wawancara

6. Setelah pengkodean selesai dilakukan, peneliti berikutnya melakukan penamaan kategori. Adapun kategori yang digunakan yaitu rekrutmen dan seleksi. 7. Selanjutnya, fenomena yang telah diberikan kode dikelompokkan ke dalam kategori yang telah ditentukan sebelumnya. 8. Setelah pengelompokkan kategori dilakukan, peneliti kemudian mendeskripsikan data yang sebelumnya telah dikelompokkan dalam kategori. Di dalam pendeskripsiannya, peneliti juga menampilkan kutipan-kutipan dari hasil wawancara responden beserta dengan kodenya.

F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Wawancara Wawancara

merupakan

teknik

pengumpulan

data

dengan

mengandalkan tanya jawab secara langsung. Teknik pengumpulan data dengan wawancara digunakan untuk mencari data tentang gambaran umum Yayasan Xaverius Palembang, serta informasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43

rinci mengenai sistem rekrutmen dan seleksi pegawai. Wawancara dilakukan kepada Ketua Dewan Pengurus, Direktur Badan Pelaksana Harian, Sekretaris Badan Pelaksana Harian, karyawan Badan Pelaksana Harian, dan Ketua Tim Seleksi di Yayasan Xaverius Palembang. 2. Dokumentasi Dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data yang digunakan untuk menelusuri data-data yang berada di Yayasan Xaverius Palembang yang tersedia dalam bentuk gambaran umum Yayasan Xaverius Palembang, struktur organisasi, dan visi misi dari Yayasan Xaverius Palembang.

F. Teknik Analisis Data Analisis ini dilakukan dengan menggunakan pengkodean berbuka (coding),

yaitu

pelabelan

fenomena

(pengkodean)

dari

transkip

wawancara, penamaan kategori, penemuan kategori, pengelompokkan kode sesuai kategori, pemberian catatan kode pendeskripsian hasil pengkodean menguraikan,

berbuka.

Pengkodean

memeriksa,

berbuka

membandingkan,

merupakan mengkonsepkan,

mengkategorikan data Strauss dan Corbin (2009: 55-71).

proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya dan Perkembangan Yayasan Xaverius Palembang Yayasan Xaverius Palembang merupakan sebuah Yayasan milik Keuskupan Agung Palembang yang menyelenggarakan pendidikan berupa sekolah formal bercirikan Katolik mulai dari jenjang TK hingga SMA di tiga provinsi di Sumatera, yaitu Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Jambi dan Provinsi Bengkulu. Sumatera Selatan dipisahkan dari Prefektur Apostolik Sumatera yang berpusat di Padang menjadi Prefektur Apostolik Bengkulu pada tanggal 27 Desember 1923, sebab satu-satunya pos misi pada waktu itu ada di Tanjung Sakti yang terletak di Keuskupan Bengkulu.Yayasan Xaverius Palembang didirikan pada tanggal 5 Mei 1930 dan mendirikan sekolah-sekolah yang dirintis oleh para Pastor termasuk Pastor Van Oort, SCJ (salah seorang misionaris SCJ pertama) yaitu setelah Palembang menjadi pos tetap kedua setelah Tanjung Sakti. Yayasan Xaverius Palembang sejak tanggal 12 Juli 1929 menurut Akte Notaris Christian Maathunis No. 11, memberlakukan badan hukum Yayasan Xaverius Palembang berkedudukan di Palembang dan didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.Nama Xaverius dipilih dari Santo Pelindung Fransiskus Xaverius. Santo Fransiskus Xaverius dikenal memiliki kepribadian yang kuat selama menjadi misionaris di wilayah Asia khususnya di Wilayah Indonesia.

44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45

Pribadi yang kuat tercermin dari: a.

Kedisiplinan, kegigihan, dan kecermatan yang menjadi dasar umum bagi suatu keberhasilan pendidikan.

b.

Keteraturan dan pengawasan (evaluasi) yang ketat untuk menjamin tercapainya keberhasilan pendidikan.

c.

Humanisme dalam proses mencapai tujuan pendidikan “menjadikan manusia intelektual dan terpelajar yang bermoral dan humanis, memiliki kepekaan yang tinggi dan bijaksana”.

d.

Selain itu, Santo Fransiskus Xaverius memiliki moto “In te Domine Speravi non confundar in alterium : Padamu Tuhan aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu”.

Perintis dan peletak dasar Yayasan Xaverius Palembang adalah: a.

Ketua: Pastor Johannes Jacobus van der Sangen, SCJ

b.

Sekretaris: Pastor Albertus Hermelink, SCJ

c.

Bendahara: Ny. Ida Maria Geranda Wilhelmina van peer

d.

Anggota: Ferdinant Petrus Hendrikus van Alfen

e.

Anggota: Johannes Hendricus Antonius Wiedendoof

Wewenang, tugas dan kewajiban perintis dan peletak dasar Yayasan Xaverius Palembang sebagai berikut: a.

Menetapkan garis besar kebijakan yang harus dijalankan oleh pengurus dan mengesahkan segala peraturan yang diajukan oleh pengurus termasuk Anggaran Rumah Tangga Yayasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46

b.

Mengesahkan

rencana

kerja

dan

anggaran

pendapatan

dan

pengeluaran tahunan termasuk rencana investasi serta laporan pertanggungjawaban tahunan pengurus. c.

Mengangkat dan atau memberhentikan anggota pengurus dan pengawas.

d.

Memutuskan segala persoalan yang tidak dapat diputuskan oleh pengurus.

e.

Ketua berkewajiban baik diminta maupun tidak diminta, langsung ataupun tidak langsung memberikan pembinaan kepada pengurus danpengawas yayasan. Pastor H.M. Mekkelholt, SCJ diangkat sebagai Prefektur Apostolik

yang baru menggantikan Mgr. Smeets. Sejak Februari 1934 Yayasan Xaverius Palembang yang membina sekolah-sekolah di daerah berhasil mengarungi tahap-tahap pertama dengan lancar dan mantap. Perang Asia Timur Raya melanda Tanah Air, Pemerintahan Hindia Belanda jatuh dan bala tentara Dai Nippon memainkan peran dalam panggung sejarah Indonesia. Tanggal 14 Februari 1942 kota Palembang diduduki Jepang dan sejak saat itu pula para Pastor, Frater, Suster dan Bruder yang semua berkebangsaan Belanda ditahan oleh Jepang sehingga tidak bisa menjalankan tugasnya yang berakibat sekolah-sekolah Xaverius ditutup. Pemerintahan Republik Indonesia berdiri pada 17 Agustus 1945. Tanggal 20 November 1948 sekolah-sekolah Xaverius diberi kesempatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47

untuk hidup kembali. Sehubungan dengan pergantian pemerintahan ini dirasa perlu memperbaharui Akte Yayasan Xaverius Palembang sekaligus memberikan kesempatan kepada tenaga-tenaga baru untuk membaktikan karyanya. Nama-nama pengurus adalah sebagai berikut: a. Ketua: Pastor Wilhelminus Lorentinus Cornelis Boeren, SCJ b. Sekretaris: Isaak Soediro c. Bendahara: Lodewijk Leonard Tjia d. Anggota: Tjioe Tjeng Hok e. Anggota: Frater Leonardus Fransiskus Johannes Nienhuis Wewenang, tugas dan kewajiban perintis dan peletak dasar Yayasan Xaverius Palembang sebagai berikut: a.

Ketua bersama-sama dengan sekretaris dan bendahara mewakili pengurus dan karenanya mewakili Yayasan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal, dengan segala hak untuk melakukan segala perbuatan dan tindakan, baik yang mengenai pemilikan maupun tindakan pengurusan, mengikat Yayasan dengan orang luar dan orang luar terhadap Yayasan.

b.

Melaksanakan kepengurusan Yayasan sesuai dengan garis besar kebijakan yang telah disahkan oleh Pembina.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48

c.

Berhak

mengambil

langkah-langkah

atau

kebijakan-kebijakan

yangdianggap perlu untuk konsolidasi organisasi Yayasan dan mutu kerja demi kemajuan dan tercapainya tujuan Yayasan. Yayasan Xaverius Palembang terus berkembang, sekolah-sekolah Xaverius terus bertambah (SMP, SKP, SMA, SPG) baik di dalam kota Palembang maupun di seluruh wilayah Keuskupan Agung Palembang. Bahkan pada tahun 1948 ini, guna mengembangkan semangat cinta pada sesama, Yayasan Xaverius Palembang mendirikan Rumah Yusup di Baturaja yang digunakan untuk mengasuh anak-anak terlantar dan yatim piatu. Status Vilkariat Apostolik meningkat menjadi Keuskupan pada tanggal 3 Januari 1961. Mgr. JH. Soudant. SCJ diangkat menjadi Uskup menggantikan Mgr. HM. Mekkelholt, SCJ. Yayasan Xaverius Palembang menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang menghendaki penampilan umat dalam karya Gerejani, tidak saja sekolah-sekolah menampilkan pribadi-pribadi Indonesia juga. Perubahan Akte Yayasan Xaverius Pusat tejadi pada tahun 1965. Yayasan Xaverius Pusat guna meningkatkan aktivitas serta menciptakan tata kerja sesuai dengan kondisi pada waktu itu, Mgr. JH. Soudant, SCJ selaku Uskup Palembang dengan suratnya tertanggal 3 Juni 1965 menetapkan

Pengurus

Yayasan

Palembang, sebagai berikut:

Xaverius

PusatKeuskupan

Agung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49

a. RI. Soediropranoto sebagai Ketua I merangkap sebagai Kepala Kantor Pusat dan Pengawas Keuangan Yayasan Xaverius Pusat. b. Penulis I: JWL. Toruan c. Penulis II: Pastor JJM. Goesman, SCJ d. Bendahara: Frater FJJ Bosma e. Anggota: JP. Manarap f. Anggota: Liem Tjong Hian, SH g. Anggota: Tjoe Tjeng Hok Tugas dan wewenang Pengurus Yayasan Xaverius Pusat adalah sebagai berikut: a. Ketua bersama-sama dengan sekretaris dan bendahara mewakili pengurus dan karenanya mewakili Yayasan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal, dengan segala hak untuk melakukan segala perbuatan dan tindakan, baik yang mengenai pemilikan maupun tindakan pengurusan, mengikat Yayasan ini dengan orang luar dan orang luar terhadap Yayasan. b. Melaksanakan kepengurusan Yayasan sesuai dengan garis besar kebijakan yang telah disahkan oleh Pembina. c. Berhak

mengambil

langkah-langkah

atau

kebijakan-kebijakan

yangdianggap perlu untuk konsolidasi organisasi Yayasan dan mutu kerja demi kemajuan dan tercapainya tujuan Yayasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50

d.

Bila dianggap perlu Pengurus dengan persetujuan tertulis dari Pembina dapat mengangkat dan memberhentikan Anggota Pelaksana Harian yang diberi tugas memimpin bidang khusus.

e. Melaksanakan Rapat Pengurus. f. Menerbitkan dan atau mencabut surat-surat keputusan. Yayasan Xaverius Pusat dalam meningkatkan kesejahteraan pegawai serta memberikan jaminan hari tua, pada tahun 1970 didirikan badan yang bertugas mengelola bidang tersebut dengan nama Dana Hari Tua atau Usaha Simpan Pinjam (DHT/USP). Tahun 1994 lembaga ini ditutup dan selanjutnya dana pensiun pegawai Yayasan Xaverius Pusat dikelola oleh Lembaga Dana Pensiun KWI. Pengurus

Yayasan

Xaverius

Palembang

Keuskupan

Agung

Palembang dalam beberapa periode adalah sebagai berikut: Periode 1984-1996 a.

Drs. Y. Samudra Nugraha : Ketua

b.

Drs. FS. Bandiman : Sekretaris

c.

NM. Soenarli, BA: Bendahara

Tugas dan wewenang Pengurus Yayasan Xaverius Palembang adalah sebagai berikut: a. Ketua bersama-sama dengan sekretaris dan bendahara mewakili pengurus dan karenanya mewakili Yayasan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal, dengan segala hak untuk melakukan segala perbuatan dan tindakan, baik yang mengenai pemilikan maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51

tindakan pengurusan, mengikat Yayasan ini dengan orang luar dan orang luar terhadap Yayasan. b. Melaksanakan kepengurusan Yayasan sesuai dengan garis besar kebijakan yang telah disahkan oleh Pembina. c. Berhak

mengambil

langkah-langkah

atau

kebijakan-kebijakan

yangdianggap perlu untuk konsolidasi organisasi Yayasan dan mutu kerja demi kemajuan dan tercapainya tujuan Yayasan. d. Bila dianggap perlu Pengurus dengan persetujuan tertulis dari Pembina dapat mengangkat dan memberhentikan Anggota Pelaksana Harian yang diberi tugas memimpin bidang khusus. e. Melaksanakan Rapat Pengurus. f. Menerbitkan dan atau mencabut surat-surat keputusan. Periode 1996-1999: a.

Drs. Y. Samudra Nugraha : Ketua

b.

Sr. MM. Sriyani, HK : Sekretaris

c.

M. Martono : Bendahara

Tugas dan wewenang Pengurus Yayasan Xaverius Palembang adalah sebagai berikut: a. Ketua bersama-sama dengan sekretaris dan bendahara mewakili pengurus dan karenanya mewakili Yayasan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal, dengan segala hak untuk melakukan segala perbuatan dan tindakan, baik yang mengenai pemilikan maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52

tindakan pengurusan, mengikat Yayasan ini dengan orang luar dan orang luar terhadap Yayasan. b. Melaksanakan kepengurusan Yayasan sesuai dengan garis besar kebijakan yang telah disahkan oleh Pembina. c. Berhak

mengambil

langkah-langkah

atau

kebijakan-kebijakan

yangdianggap perlu untuk konsolidasi organisasi Yayasan dan mutu kerja demi kemajuan dan tercapainya tujuan Yayasan. d. Bila dianggap perlu Pengurus dengan persetujuan tertulis dari Pembina dapat mengangkat dan memberhentikan Anggota Pelaksana Harian yang diberi tugas memimpin bidang khusus. e. Melaksanakan Rapat Pengurus. f. Menerbitkan dan atau mencabut surat-surat keputusan. Periode 1999-2000: a.

Samudra Nugraha : Ketua

b.

Sr. MM. Sriyani, HK : Sekretaris

c.

Rm. YA. Suryo Widya Hening, SCJ : Bendahara

Tugas dan wewenang Pengurus Yayasan Xaverius Palembang adalah sebagai berikut: a. Ketua bersama-sama dengan sekretaris dan bendahara mewakili pengurus dan karenanya mewakili Yayasan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal, dengan segala hak untuk melakukan segala perbuatan dan tindakan, baik yang mengenai pemilikan maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53

tindakan pengurusan, mengikat Yayasan ini dengan orang luar dan orang luar terhadap Yayasan. b. Melaksanakan kepengurusan Yayasan sesuai dengan garis besar kebijakan yang telah disahkan oleh Pembina. c.

Berhak

mengambil

langkah-langkah

atau

kebijakan-kebijakan

yangdianggap perlu untuk konsolidasi organisasi Yayasan dan mutu kerja demi kemajuan dan tercapainya tujuan Yayasan. d.

Bila dianggap perlu Pengurus dengan persetujuan tertulis dari Pembina dapat mengangkat dan memberhentikan Anggota Pelaksana Harian yang diberi tugas memimpin bidang khusus.

e. Melaksanakan Rapat Pengurus. f. Menerbitkan dan atau mencabut surat-surat keputusan. Periode 2000-2002 a.

Samudra Nugraha : Ketua

b.

Rm. M. Priyo Kuswardono, Pr : Sekretaris

c.

Rm. YA. Suryo Widya Hening, SCJ : Bendahara

Tugas dan wewenang Pengurus Yayasan Xaverius Palembang adalah sebagai berikut: a. Ketua bersama-sama dengan sekretaris dan bendahara mewakili pengurus dan karenanya mewakili Yayasan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal, dengan segala hak untuk melakukan segala perbuatan dan tindakan, baik yang mengenai pemilikan maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54

tindakan pengurusan, mengikat Yayasan ini dengan orang luar dan orang luar terhadap Yayasan. b. Melaksanakan kepengurusan Yayasan sesuai dengan garis besar kebijakan yang telah disahkan oleh Pembina. c. Berhak

mengambil

langkah-langkah

atau

kebijakan-kebijakan

yangdianggap perlu untuk konsolidasi organisasi Yayasan dan mutu kerja demi kemajuan dan tercapainya tujuan Yayasan. d. Bila dianggap perlu Pengurus dengan persetujuan tertulis dari Pembina dapat mengangkat dan memberhentikan Anggota Pelaksana Harian yang diberi tugas memimpin bidang khusus. e. Melaksanakan Rapat Pengurus. f. Menerbitkan dan atau mencabut surat-surat keputusan. Indonesia menerbitkan Undang-undang No.16 tahun 2001, yaitu Undung-undang tentang Yayasan, maka pada tanggal 24 Juli 2002. Pengurus Yayasan Xaverius Pusat mengadakan rapat khusus dengan agenda merubah anggaraan dasar (AD) Yayasan Xaverius Pusat yang disesuaikan dengan UU RI No.16 tahun 2001 tersebut. Rapat dihadiri oleh: a.

Pengurus Yayasan Xaverius Pusat 1) Samudra Nugraha : Ketua 2) Rm. M. Priyo Kuswardono, Pr : Sekretaris 3) Rm. YA. Suryo Widya Hening, SCJ : Bendahara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55

Tugas dan wewenang Pengurus Yayasan Xaverius Pusat adalah sebagai berikut: a.

Ketua bersama-sama dengan sekretaris dan bendahara mewakili pengurus dan karenanya mewakili Yayasan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal, dengan segala hak untuk melakukan segala perbuatan dan tindakan, baik yang mengenai pemilikan maupun tindakan pengurusan, mengikat Yayasan ini dengan orang luar dan orang luar terhadap Yayasan.

b. Melaksanakan kepengurusan Yayasan sesuai dengan garis besar kebijakan yang telah disahkan oleh Pembina. c. Berhak

mengambil

langkah-langkah

atau

kebijakan-kebijakan

yangdianggap perlu untuk konsolidasi organisasi Yayasan dan mutu kerja demi kemajuan dan tercapainya tujuan Yayasan. d. Bila dianggap perlu Pengurus dengan persetujuan tertulis dari Pembina dapat mengangkat dan memberhentikan Anggota Pelaksana Harian yang diberi tugas memimpin bidang khusus. e. Melaksanakan Rapat Pengurus. f. Menerbitkan dan atau mencabut surat-surat keputusan. b.

Keuskupan Agung Palembang 1) Mgr. Al. Sudarso, SCJ : Uskup Palembang 2) Rm. Antonius Yuswito, SCJ : Vikjen/Wakil Uskup 3) Rm. B. Clemens Wuwur, Pr : Sekretaris Keuskupan Palembang 4) Rm. Y.M. Fredho Mulyo, SCJ : Pastor Paroki St. Fransiskus de Sales

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56

Pembina sebagai badan tertinggi mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban sebagai berikut: a. Menetapkan perubahan Anggaran Dasar b. Mengangkat dan atau memberhentikan anggota pengurus dan pengawas. c. Menggabungkan dan membubarkan Yayasan. d. Menetapkan garis besar kebijakan yang harus dijalankan oleh pengurus dan mengesahkan segala peraturan yang diajukan oleh pengurus termasuk Anggaran Rumah Tangga Yayasan. e. Mengesahkan rencana kerja dan anggaran pendapatan dan pengeluaran tahunan termasuk rencana investasi serta laporan pertanggungjawaban tahunan pengurus. Yayasan Xaverius Pusat merumuskan kembali dan disahkannya anggaran dasar yang baru, maka nama Yayasan berubah dari Yayasan Xaverius Pusat menjadi Yayasan Xaverius Palembang.

B. Lokasi Yayasan Xaverius Palembang Yayasan Xaverius Palembang terletak di Jalan Bangau 60 Palembang-3011 Sumatera Selatan. Lokasi ini satu komplek dengan SMA Xaverius 1 Palembang dan SMA Xaverius 4 Palembang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57

C. Visi dan Misi Yayasan Xaverius Palembang 1. Visi Pemantaban kesetiaan terhadap cirikhas Katolik, mencerdaskan kehidupan

bangsa,

kebersamaan

dan

profesionalitas

dalam

pendampingan kaum muda pribadi yang utuh. 2. Misi a. Memantabkan penyelenggaraan, pengelolaan, dan pelaksanaan pendidikan untuk setia terhadap cirikhas Katolik (Sense Of Catholicsm). Dengan melaksanakan panggilan mewartakan kabar gembira,

unggulan,

dan

peduli

pada

yang

lemah;

dan

mengembangkan karakter ke-Xaverius-an. b. Memantabkan penyelenggaraan, pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi manusia nasionalis dan berwawasan kebangsaan. c. Memantabkan

kerjasama

eksternal

dan

internal

dalam

penyelenggaraan, pengelolaan, dan pelaksanaan pendidikan dan dalam mengkritisi peraturan perundang-undangan pendidikan. d. Memantabkan

profesionalisme

manajemen

penyelenggaraan,

pengelolaan, pendidikan di Yayasan Xaverius Palembang. e. Memantabkan kepada siswa melalui proses pendidikan yang berpusat pada siswa menjadi pribadi berkembang utuh IQ, EQ, AQ, dan SQ.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58

D. Usaha dan Kegiatan Yayasan Xaverius Palembang Yayasan Xaverius menyelenggarakan dan mengelola 59 sekolah dari TK sampai SMA/SMK, yang tersebar di tiga propinsi yaitu Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu. 1. Dalam Kota Palembang: 23 Sekolah a. Sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) 1) TK Xaverius 3, Sungai Buah 2) TK Xaverius 4, Talang Semut 3) TK Xaverius 5, Lorong Kulit 4) TK Xaverius 7, Sebrang ulu 5) TK Xaverius 8, Plaju 6) TK Xaverius 9, Sako Kenten b. Sekolah Dasar (SD) 1) SD Xaverius 3, Sungai Buah 2) SD Xaverius 4, Talang Semut 3) SD Xaverius 5, Lorong Kulit 4) SD Xaverius 6, Kol. Atmo 5) SD Xaverius 7, Sebrang Ulu 6) SD Xaverius 8, Plaju 7) SD Xaverius 9, Sako-Kenten c. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) 1) SLTP Xaverius Maria, Kol. Atmo 2) SLTP Xaverius 2, Bukit Besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59

3) SLTP Xaverius 3, Sungai Buah 4) SLTP Xaverius 4, Kol. Atmo 5) SLTP Xaverius 5, Plaju 6) SLTP Xaverius 7, Sako-Kenten d. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) 1) SLTA Xaverius 1, JL. Bangau 2) SLTA Xaverius 3, Kol. Atmo 3) SLTA Xaverius 4, Jl. Bangau 4) SMK Xaverius 1, Sako-Kenten 2. Luar Kota Palembang: 36 Sekolah a. Sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) 1) TK Xaverius 2, Jambi 2) TK Xaverius Lubuk Linggau 3) TK Xaverius Curup 4) TK Xaverius Pagar Alam 5) TK Xaverius Tanjung Sakti 6) TK Xaverius Tanjung Enim 7) TK Xaverius 1, Baturaja 8) TK Xaverius Tugu Mulyo 9) TK Xaverius Muara Bungo 10) TK Xaverius Kuala Tungkal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60

b. Sekolah Dasar (SD) 1) SD Xaverius 2, Jambi 2) SD Xaverius Lubuk linggau 3) SD Xaverius Curup 4) SD Xaverius Pagar Alam 5) SD Xaverius Tanjung Sakti 6) SD Xaverius Tanjung Enim 7) SD Xaverius 1, Baturaja 8) SD Xaverius Batu Putih 9) SD Xaverius Tugu Mulyo 10) SD Xaverius Kuala Tungkal c. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) 1) SLTP Xaverius 1, Jambi 2) SLTP Xaverius 2, Jambi 3) SLTP Xaverius Lubuk linggau 4) SLTP Xaverius Curup 5) SLTP Xaverius Pagar Alam 6) SLTP Xaverius Tanjung Sakti 7) SLTP Xaverius Tanjung Enim 8) SLTP Xaverius Baturaja 9) SLTP Xaverius Tugu Mulyo 10) SLTP Xaverius Kuala Tungkal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61

d. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) 1) SLTA Xaverius 1, Jambi 2) SLTA Xaverius 2, Jambi 3) SLTA Xaverius Lubuk Linggau 4) SLTA Xaverius Curup 5) SLTA Xaverius Baturaja 6) SMK Xaverius Pertanian Belitang

E. Struktur Organisasi Yayasan Xaverius Palembang Struktur organisasi menunjukkan pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap orang yang terlibat di dalamnya untuk mencapai tujuan organisasi. Struktur organisasi yang menggambarkan tugas dan wewenang masing-masing bagian yang terdapat pada Yayasan Xaverius Palembang digambarkan pada gambar 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62

Dewan Pembina Dewan Pengawas Dewan Pengurus YAM. Fridho Mulya, SCJ. MM Ir. Y. Karnadi Gozali Martinus Priyo Kuswardono, Pr Dra. Agatha Septiani, MM Ir. Djumaidi SMM ISO 9001:2008 Management Reprensentative (MR)

Direktur BPH Martinus Priyo Kuswardono, Pr Sekretaris Drs. Paulus Sumaji

Document Controller (DC)

Admin Kesekretariatan Y.V. Sunardi SEKOLAH

Gambar 3: Struktur Organisasi Yayasan Xaverius Palembang Sumber: Yayasan Xaverius Palembang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63

Berdasarkan struktur organisasi yang ada pada Yayasan Xaverius Palembang, maka dapat dilihat pembagian tugas dan tanggung jawab dari masingmasing bagian dalam organisasi adalah sebagai berikut: 1. Dewan Pembina Yayasan Xaverius Palembang, terdiri dari 5 orang yaitu: a. Ketua

: Mgr. Al. Sudarso, SCJ

b. Wakil ketua/Sekretaris : FX. Herru Atmaja, SCJ c. Anggota 1

: Drs. Y. Samodra Nugraha

d. Anggota 2

: Dr. Ir. Yulia Pujiastuti, MS

e. Anggota 3

: Salim Agustjik

Pembina sebagai badan tertinggi mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban sebagai berikut: a. Menetapkan perubahan Anggaran Dasar b. Mengangkat dan atau memberhentikan anggota pengurus dan pengawas. c. Menggabungkan dan membubarkan Yayasan. d. Menetapkan garis besar kebijakan yang harus dijalankan oleh pengurus dan mengesahkan segala peraturan yang diajukan oleh pengurus termasuk Anggaran Rumah Tangga Yayasan. e. Mengesahkan rencana kerja dan anggaran pendapatan dan pengeluaran tahunan termasuk rencana investasi serta laporan pertanggungjawaban tahunan pengurus. f. Memutuskan segala persoalan yang tidak dapat diputuskan oleh pengurus. g. Bersama pengawas turut mengawasi segala kegiatan dari pengurus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64

h. Pembina berkewajiban baik diminta maupun tidak diminta, langsung ataupun tidak langsung memberikan pembinaan kepada pengurus dan pengawas Yayasan. i. Mengadakan rapat Pembina. 2. Dewan Pengawas Dewan Pengawas Yayasan Xaverius Palembang, terdiri dari empat orang yaitu: a. Ketua

: Antonius Yuswito, SCJ

b. Anggota 1

: Emmanuel Belo Sede, Pr.

c. Anggota 2

: Fredryanto T. Soepardi

d. Anggota 3

: Ir. Ign. Kosim Halim

Tugas kewajiban dan wewenang Dewan Pengawas: a. Pengawas bertugas melakukan pengawasan serta memberi nasehat kepada pengurus dalam menjalankan kegiatan. b. Para anggota pengawas baik secara bersama-sama maupun masing-masing setiap waktu dapat memasuki bangunan-bangunan, halaman-halaman, ruangan-ruangan serta tempat-tempat lain yang digunakan dan atau dikuasai oleh Yayasan dan berhak pula memeriksa keuangan, buku-buku, surat-surat pembuktian, keadaan kas Yayasan serta berhak mengetahui semua tindakan dan kebijakan pengurus. c. Melakukan pengawasan di bidang peraturan perundangan serta hukum yang berlaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65

d. Meminta penjelasan-penjelasan dari pengurus tentang hal-hal yang dinyatakan oleh anggota pengawas untuk kepentingan pengawasan dan pemeriksaan. e. Atas undangan pengurus, menghadiri rapat-rapat pengurus untuk memberikan masukan-masukan mengenai Yayasan. f. Memberhentikan dengan sementara seorang atau lebih anggota pengurus dengan menyebutkan alasannya. g. Mengadakan rapat pengawas. 3. Dewan Pengurus Dewan Pengurus Yayasan Xaverius Palembang, terdiri dari lima orang yaitu: a. Ketua

: Y. A. M Fridho Mulya, SCJ

b. Sekretaris

: Ir. Y. Karnadi Gozali

c. Bendahara

: Martinus Priyo Kuswardono, Pr

d. Anggota 1

: Dra. Agatha Aeptiani, MM

e. Anggota 2

: Ir. Djunaidi

Tugas dan wewenang Dewan Pengurus: a. Ketua bersama-sama dengan sekretaris dan bendahara mewakili pengurus dan karenanya mewakili Yayasan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal, dengan segala hak untuk melakukan segala perbuatan dan tindakan, baik yang mengenai pemilikan maupun tindakan pengurusan, mengikat Yayasan ini dengan orang luar dan orang luar terhadap Yayasan. b. Melaksanakan kepengurusan Yayasan sesuai dengan garis besar kebijakan yang telah disahkan oleh Pembina.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66

c. Berhak mengambil langkah-langkah atau kebijakan-kebijakan yangdianggap perlu untuk konsolidasi organisasi Yayasan dan mutu kerja demi kemajuan dan tercapainya tujuan Yayasan. d. Bila dianggap perlu Pengurus dengan persetujuan tertulis dari Pembina dapat mengangkat dan memberhentikan Anggota Pelaksana Harian yang diberi tugas memimpin bidang khusus. e. Melaksanakan Rapat Pengurus. f. Menerbitkan dan atau mencabut surat-surat keputusan. Kewajiban dan Tanggung jawab Dewan Pengurus: a. Semua urusan keuangan Yayasan harus mengikutsertakan bendahara. b. Pengurus wajib melaporkan segala tindakan dan kegiatannya secara tertulis setiap tiga bulan sekali kepada Pembina dan setiap kali diminta oleh Pembina serta pada setiap akhir tahun melaporkan secara menyeluruh dan meminta pengesahan dari Pembina. Pengesahan oleh rapat tahunan Pembina tersebut membebaskan pengurus dari tindakan yang dilakukan selama tahun yang lampau. c. Tindakan-tindakan pengurus Yayasan yang melampaui wewenang mereka sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar adalah tidak sah dan karenanya menjadi tanggung jawab mereka secara pribadi baik bersama-sama maupun tanggung renteng. d. Di dalam maupun di luar pengadilan, Yayasan ini tidak terikat dan tidak bertanggungjawab atas tindakan-tindakan yang dilakukan anggota pengurus yang melampaui wewenang sebagaimana dimuat dalam Anggaran Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67

e. Pengurus Yayasan bertanggungjawab kepada Pembina atas kepengurusan Yayasan demi tercapainya maksud dan tujuan Yayasan sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar. f. Pengurus dilarang untuk: 1) Mengikat Yayasan sebagai penanggung atau penjamin hutang. 2) Membebani kekayaan Yayasan untuk kepentingan pihak lain. 3) Mengadakan perjanjian dengan organisasi yang terafiliasi dengan Yayasan, Pembina, pengurus dan atau pengawas Yayasan atau seorang yang bekerja pada Yayasan. Tugas dan Kewajiban Sekretaris Yayasan: a. Melaksanakan tugas pemeriksaan, pengawasan, dan pembinaan terhadap pelaksanaan administrasi Yayasan. b. Mewakili Ketua Yayasan apabila ketua berhalangan dalam pengawasan umum pelaksanaan kegiatan kepengurusan Yayasan. c. Mendampingi dan atau mewakili serta memberikan masukan tertentu kepada Ketua Yayasan dalam hal pelaksanaan kegiatan baik pemeriksaan di lapangan atau kegiatan di luar Yayasan. Tugas dan Kewajiban Bendahara Yayasan: a. Melaksanakan pemeriksaan terhadap kegiatan administrasi dan pengelolaan keuangan Yayasan sesuai dengan kebijakan pengurus. b. Bila perlu melaksanakan pemeriksaan terhadap kebijakan keuangan pada kantor, sekolah-sekolah dan unit-unit usaha Yayasan berdasarkan keputusan pengurus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68

c. Dalam hal- hal tertentu mendampingi atau mewakili Ketua Yayasan. 4. Badan Pelaksana Harian (BPH) Badan Pelaksana Harian Yayasan Xaverius terdiri dari 3 orang, yaitu: a. Direktur

: M. Priyo Kuswardono, Pr

b. Sekretaris

: Drs. P. Sumaji

c. Koordinator Staff Keuangan

: FX. Eka Tanu, SE

Tugas dan Wewenang Direktur Badan Pelaksana Harian: 1) Motivator, animator dan pelaksana AD/ART Yayasan Xaverius. 2) Memimpin pelaksanaan program dan kebijaksanaan Dewan Pengurus. 3) Menindaklanjuti dan melaksanakan program Dewan Pengurus yang menjadi bagiannya. 4) Mengkoordinasi rapat kerja staf dan koordinator Sekolah Xaverius luar Palembang guna membahas dan merumuskan kebijakan operasional kerja sesuai dengan Dewan Pengurus. 5) Mengkoordinasi kinerja kantor Yayasan. 6) Mengkoordinasi langsung kinerja sekolah dalam kota Palembang dan sekolah luar kota Palembang lewat para koordinator. 7) Menerima laporan pertanggungjawaban kerja untuk semua sekolah Yayasan. 8) Mengusulkan

penerimaan/pengangkatan

atau

kenaikan

golongan,

pemberhentian guru atau pegawai kepada Dewan Pengurus. 9) Mengatur penempatan atau pemindahan guru atau pegawai Yayasan setelah dikonsultasikan dan disetujui Dewan Pengurus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69

10) Memutuskan dan menandatangani Surat Keputusan sesuai dengan kewenangannya dengan tembusan kepada Dewan Pengurus. 11) Mengusulkan

pengangkatan/perpanjangan/penggantian/pemberhentian

Kepala Sekolah/Wakil/Staf Pimpinan kepada Dewan Pengurus. 12) Menilai, merencanakan, dan mengajukan “on going formation” bagi guru/karyawan yang berprestasi. 13) Menjatuhkan sanksi secara bijaksana dan menurut prosedur kapada guru/karyawan yang melakukan pelanggaran. 14) Menjalankan keuangan sesuai dengan kebijakan Dewan Pengurus Yayasan. 15) Mempertanggungjawabkan dan melaporkan pelaksanaan tugas Badan Pelaksana Harian kepada Dewan Pengurus setiap tiga bulan dan setiap tahun. 16) Perekrutan pegawai. Tugas dan wewenang Sekretaris Badan Pelaksana Harian: 1) Membantu pelaksanaan tugas harian Direktur Badan Pelaksana Harian. 2) Mengorganisasi administrasi dan pengarsipan sekolah-sekolah, kantor Badan Pelaksana Harian dan Yayasan. 3) Mengorganisasi pendistribusian surat-surat keluar. 4) Mendampingi dan atau mewakili serta memberikan masukan tertentu kepada

direktur

Badan

Pelaksana

Harian

kepemimpinan atas sekolah-sekolah Xaverius.

dalam

pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70

5) Dan hal-hal lain yang tidak tercakup pada nomor-nomor di atas yang ada hubungan dengan kesekretariatan Badan Pelaksana Harian. Tugas dan Wewenang Koordinator Staf Keuangan Badan Pelaksana Harian: 1) Atas nama direktur Badan Pelaksana Harian, memonitor dan meneliti perputaran keuangan harian kantor Yayasan dan sekolah-sekolah baik langsung atau melalui pegawai bagian keuangan Badan Pelaksana Harian. 2) Membuat draf gaji bulanan dengan rincian setiap unit sekolah untuk diajukan kepada Dewan Pengurus. 3) Memberikan persetujuan atau menolak kasir Badan Pelaksana Harian untuk setiap pengeluaran rutin kantor Badan Pelaksana Harian. 4) Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan setiap tiga bulan kepada Dewan Pengurus. 5) Memberi persetujuan/menolak permohonan kas bon pegawai kantor Badan Pelaksana Harian. 6) Membuat laporan dan membayar pajak tahunan sesuai aturan perpajakan. 7) Koordinator Tugas dan Wewenang Koordinator Sekolah Xaverius: 1) Motivator,

animator

dan

pelaksana

AD/ART

Yayasan

Xaverius

Palembang. 2) Mengkoordinasi pelaksanaan kinerja Sekolah Xaverius dalam lingkup koordinatorat. 3) Mengusulkan

penerimaan/pengangkatan/kenaikan

golongan,

pemberhentian guru/karyawan kepada Direktur Badan Pelaksana Harian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71

4) Mengusulkan kepada Direktur Badan Pelaksana Harian sanksi secara bijaksana dan menurut prosedur bagi guru/karyawan yang melakukan pelanggaran. 5) Melaksanakan asas solidaritas keuangan. 6) Menyusun Anggaran Belanja Koordinatorat. 7) Melaporkan keuangan bulanan. 8) Merencanakan dan mengusulkan rehab gedung dan atau sarana prasarana lain kepada Direktur Badan Pelaksana Harian dan tembusan kepada Dewan Pengurus. 9) Mempertanggungjawabkan dan melaporkan pelaksanaan tugas harian koordinatorat setiap tiga bulan dan setiap tahun kepada Direktur Badan Pelaksana Harian.

F. Personalia Yayasan Xaverius Unsur yang terpenting dalam suatu perusahaan adalah unsur manusia. Dimana di dalamnya terdapat orang-orang yang memberikan tenaga, bakat, kreativitas dan usaha mereka yang ditujukan untuk kemajuan organisasi. Tanpa adanya orang-orang yang cakap, Yayasan dan manajemen akan gagal mencapai tujuannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72

1. Kepegawaian a. Jumlah Guru dan Karyawan Guru dan Karyawan Yayasan Xaverius Palembangterdiri dari empat jenis: 1) Guru Tetap : 582 orang (L= 263 orang, P= 319 orang) 2) Guru Tidak Tetap : 272 orang (L= 133 orang, P= 139 orang) 3) Karyawan Tetap : 219 orang (L= 160 orang, P= 59 orang) 4) Karyawan Tidak Tetap : 140 orang (L= 93 orang, P= 47 orang) b. Prosedur Penerimaan Guru dan Karyawan 1) Yayasan menerima pegawai berdasarkan kebutuhan, sedang pengangkatannya menjadi calon pegawai berdasarkan kebutuhan tenaga dengan memperhatikan kemampuan profesional dan kepribadiannya, kemampuan dana serta masa depan sekolah yang bersangkutan. 2) Lamaran menjadi pegawai melalui ketentuan berikut: a) Fotocopy ijazah pendidikan terakhir yang telah dilegalisasi dan fotocopy ijazah pendidikan formal sebelumnya. b) Daftar riwayat hidup (termasuk riwayat pendidikan dan pekerjaan, bila ada). c) Surat keterangan berkelakuan baik dari pihak kepolisian yang berwenang. d) Surat keterangan dari pastor paroki/pendeta dan surat permandian bagi yang beragama Katolik/Kristen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73

e) Pasfoto terbaru ukuran 3x4 hitam putih: 3 lembar. f) Fotocopy sertifikat penataran/pelatihan, bila ada. g) Fotocopy KTP. h) Bersedia ditempatkan dimana saja dalam lingkungan Yayasan Xaverius Palembang. i) Surat keterangan kesehatan dari dokter Rumah Sakit. j) Pelamar untuk calon guru harus lulusan dari Pendidikan Keguruan. k) Pelamar diutamakan yang berstatus bujangan/belum kawin. l) Pelamar yang tidak memenuhi syarat atau tidak bersedia ditempatkan sesuai dengan kebutuhan yang ada, dengan sendirinya dinyatakan gugur. m) Mengikuti tes akademik dan psikologi. 3) Klasifikasi tenagakerja non keguruan: a) Untuk pesuruh diperlukan tenaga lulusan SD dengan pangkat Juru Muda (Ia). b) Untuk sopir dan satpam diperlukan tenaga lulusan SLTP dengan pangkat Juru Muda Tingkat I (Ib). c) Untuk tenaga Administrasi diperlukan tenaga lulusan SLTA dengan pangkat Pengatur Muda (IIa). 4) Ketetapan untuk tenaga keguruan: a) Guru TK dan SD sekurang-kurangnya berijazah PGSD/DII Pendidikan dan beragama Katolik atau Kristen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74

b) Guru SLTP berijazah Sarjana Pendidikan atau sekurangkurangnya

berijazah

DIII

Pendidikan/Sarjana

Muda

Pendidikan. c) Guru bidang studi Biologi, PPKN, Bahasa Indonesia dan Olah Raga diprioritaskan beragama Katolik. d) Guru SMU/SMK berijazah Sarjana Pendidikan atau memiliki Akta IV. e) Guru berijazah non keguruan, tetapi sudah mengajar, wajib mengusahakan Akta, Khususnya mereka yang belum berumur 40 tahun atau masa kerja kurang dari 17 tahun. 5) Terhitung sejak diberlakukannya Anggaran Rumah Tangga ini Yayasan Xaverius Palembang tidak menerima suami istri bekerja di bawah satu atap. c. Pengangkatan Guru dan Karyawan Pengangkatan menjadi pegawai Yayasan Xaverius Palembang diatur sebagai berikut: 1) Pengangkatan

menjadi

calon

pegawai

atau

dalam

masa

percobaan, diutamakan pada awal tahun ajaran. 2) Masa percobaan berlaku untuk sekurang-kurangnya satu tahun dan paling lama dua tahun. 3) Dalam hal yang mendesak untuk unit-unit kerja tertentu karena langkanya mendapat tenaga yang bersangkutan dan kualifikasinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75

meyakinkan, Yayasan Xaverius Palembang dapat langsung mengangkat pelamar menjadi calon pegawai. 4) Pada akhir masa percobaan tidak dengan sendirinya calon pegawai diangkat menjadi pegawai tetap. 5) Bila calon pegawai yang bersangkutan merasa tidak sesuai bekerja pada Yayasan Xaverius Palembang, ia dapat mengajukan permohonan pengunduran diri tiga bulan sebelum tahun ajaran berakhir, demikian juga sebalik nya. 6) Calon pegawai wajib tetap menendatangani Surat Perjanjian Kerja. 7) Hanya pegawai yang mendapat Surat keputusan dari Yayasan dapat menjalankan tugas sebagai pegawai keguruan maupun non keguruan di sekolah/kantor Yayasan Xaverius Palembang. menjadi calon pegawai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Paparan Data Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara lima pegawai tetap yang bekerja di Yayasan Xaverius Palembang yaitu Ketua Dewan Pengurus: YAM Fridho Mulya, SCJ. MM, Direktur Badan Pelaksana Harian: Martinus Priyo kuswardono. Pr, Sekretaris Badan Pelaksana Harian: Drs. Paulus Sumaji,karyawan Badan Pelaksana Harian: Bapak Iwan dan Ketua Tim Seleksi: Ibu Cesil di Yayasan Xaverius Palembang, yang diperoleh data sebagai berikut: 1.

Rekrutmen a. Mengidentifikasi Jabatan dan Berapa Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan. Identifikasi jabatan di Yayasan Xaverius Palembang dilakukan oleh

Bapak

Iwan

Harian.Identifikasi

sebagai

jabatan

karyawan

dilakukanuntuk

Badan

Pelaksana

mengetahui

ada

tidaknya kekosongan pada posisi guru baik ditingkat TK, SD, SMP, SMA/SMK di Yayasan Xaverius Palembang. Identifikasi jabatan bertujuan untuk mengetahui berapa guru yang dibutuhkan di Yayasan Xaverius Palembang. Identifikasi jabatan ini dilakukan berdasarkan laporan dari masing-masing sekolah yang mengajukan adanya kekosongan tenaga guru di sekolah yang berada dibawah naungan Yayasan

76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77

Xaverius Palembang. Laporan tersebut kemudian diidentifikasi oleh petugas identifikasi sebagai dasar untuk melakukan proses identifikasi perekrutan tenaga guru. Proses identifikasi dilakukan dengan cara: 1) Mengidentifikasi kebutuhan tenaga guru yang diajukan ke Yayasan Xaverius Palembang. 2) Mengidentifikasi kualifikasi tenaga guru yang diajukan ke Yayasan Xaverius Palembang. 3) Mengidentifikasi waktu mulai mengajar tenaga guru yang baru. 4) Mengidentifikasi keahlian tambahan yang diperlukan tenaga guru yang baru. b. Mencari Informasi Jabatan Melalui Analisis Jabatan Analisis jabatan merupakan proses yang dilakukan karyawan Badan Pelaksana Harian dengan cara menghimpun informasi dan mempelajari informasi yang diperoleh dari proses identifikasi jabatan. Proses analisis jabatan menghasilkan data atau informasi mengenai: 1) Kebutuhan tenaga guru yang diajukan ke Yayasan Xaverius Palembang. 2) Kualifikasi tenaga guru yang diajukan ke Yayasan Xaverius Palembang. 3) Waktu mulai mengajar tenaga guru yang baru. 4) Keahlian tambahan yang diperlukan tenaga guru yang baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78

Data tersebut digunakan untuk membuat laporan analisis jabatan dan laporan kebutuhan tenaga guru yang kemudian akan digunakan oleh Ketua Dewan Pengurus sebagai dasar untuk menentukan metode rekrutmen. c. Menentukan Dimana Kandidat yang Tepat Harus Dicari Ketua

Dewan

Pengurus

Yayasan

Xaverius

Palembang

menentukan metode rekrutmen berdasarkan pada kebutuhan tenaga guru. Dua alternative untuk mencari kandidat yakni dari dalam Yayasan atau dari luar Yayasan. Jika diambil dari dalam, apabila kebutuhan tenaga guru untuk masa yang akan datang telah direncanakan, maka perlu juga diketahui siapa kira-kira tenaga guru yang ada saat ini yang dapat dipindahkan atau dipromosikan. Jika kandidat harus dicari dari luar maka perlu dipertimbangkan dengan cermat metode rekrutmen yang tepat untuk mendapatkan kandidat tersebut. d. Memilih Metode-metode Rekrutmen yang Paling Tepat Untuk Jabatan. Yayasan Xaverius Palembang berdasarkan hasil laporan analisis jabatan dan laporan kebutuhan tenaga guru maka Yayasan Xaverius Palembang menggunakan metode tertutup dalam perekrutan yang artinya rekrutmen hanya diinformasikan kepada pegawai Yayasan Xaverius Palembang dan menunggu lamaran masuk, Yayasan Xaverius Palembang tidak menginformasikan perekrutan melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79

media sosial, media elektronik maupun media cetak. Yayasan Xaverius Palembang memilih metode tertutup karena Ketua Dewan Pengurus

Yayasan

Xaverius

Palembang

berpendapat

jika

menggunakan metode terbuka dengan menginformasikan lowongan pekerjaan melului media massa maka akan terjadi penumpukan surat lamaran kerja dari calon tenaga guru sedangkan kebutuhan tenaga guru di sekolah-sekolah yang berada dalam naungan Yayasan Xaverius Palembang belum tentu ada. 2.

Seleksi a. Penerimaan Pendahuluan Pelamar Proses seleksi tahap awal di Yayasan Xaverius Palembang yaitu: pelamar menyerahkan surat lamaran kerjanya dengan datang langsung ke Yayasan Xaverius Palembang atau lamaran kerja dikirim melalui pos kemudian Sekretaris akan melakukan check list kelengkapan dokumen pelamar kerja, jika hasil check list kelengkapan dokumen pelamar kerja telah lengkap maka hasil check list kelengkapan dokumen pelamar kerja tersebut akan diberikan kepada tim seleksi beserta data lamaran, hasil check list kelengkapan dokumen pelamar kerja yang tidak lengkap akan diarsip. Dinyatakan lolos seleksi dokumen jika lamaran tersebut disertai: 1) Fotocopy ijasah pendidikan terakhir yang telah dilegalisir dan pada saat wawancara menunjukan ijasah asli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80

2) Daftar riwayat hidup. 3) Surat Keterangan Kelakuan Baik (SKKB) dan/atau surat keterangan dari pastur paroki atau pendeta dan fotocopy surat permandian bagi yang beragama katolik atau kristen; surat keterangan dari pemuka agama bagi yang non katolik atau kristen. 4) Pas foto terbaru ukuran 3x4 berwarna, 3 lembar. 5) Fotocopy surat penataran atau pelatihan, bila ada. 6) Fotocopy Kartu Tanda Penduduk. 7) Surat keterangan kesehatan dari dokter rumah sakit. 8) Dokumen tambahan khusus untuk pelamar guru harus mempunyai ijasah FKIP S-1 atau D-IV, atau berakta IV atau lulusan S-1 perguruan tinggi non FKIP. b. Tes-tes Penerimaan Tim seleksi menerima dokumen lamaran dan hasil check list kelengkapan dokumen pelamar kerja dari sekretaris, selanjutnya tim seleksi akan melakukan serangkaian tes kepada calon tenaga guru. Tes penerimaan dilakukan untuk memperoleh informasi yang objektif tentang diri calon tenaga guru, tes yang dilakukan adalah tes psikologi, mencakup beberapa aspek antara lain: 1) Tes kecerdasan Yayasan Xaverius Palembang melakukan tes kecerdasan untuk calon tenaga guru, tes kecerdasan seperti tes IQ yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81

dilakukan untuk mengetahui apakah calon tenaga guru tersebut sudah sesuai dengan bidang yang akan isinya.Tes kecerdasan dilakukan dengan cara tertulis yang dievaluasi secara obyektif untuk mengukur kecerdasan. 2) Tes kepribadian Yayasan Xaverius Palembang melakukan tes kepribadian mencakup tes kemapuan dasar, tes kompetensi kerja. Tes ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kepribadian calon tenaga guru tersebut. Ibu Cesil bertanggung jawab memberikan tes kepribadian kepada calon tenaga guru dan hasil dari tes tersebut dilaporkan kepada Yayasan Xaverius Palembang. Tes kepribadian terdiri dari dua bagian: Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Materi tes wawasan kebangsaan meliputi: Pancasila, Undangundang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Tata Negara, Kepemerintahan, Sejarah Nasional, Peran Indonesia secara Internasional. Materi tes karakteristik

pribadi

meliputi:

Integritas

diri,

semangat

berprestasi, kreativitas dan inovasi, orientasi pada pelayanan, orientasi

kepada

orang

lain,

kemampuan

beradaptasi,

kemampuan mengndalikan diri, kemampuan bekerja mandiri dan tuntas, kemauan dan kemampuan belajar berkelanjutan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82

kemampuan bekerja sama dalam kelompok, kemampuan menggerakkan dan mengkoordinir orang lain. Calon tenaga guru akan dipanggil untuk tes kepribadian dan tes kecerdasan. Berdasarkan hasil tes kepribadian dan tes kecerdasan, tim seleksi membuat daftar calon tenaga guru yang lolos tes seleksi yang kemudian akan diserahkan kepada Badan Pelaksana Harian beserta dokumen lainnya untuk melakukan tes berikutnya, sedangkan dokumen calon tenaga guru yang tidak lolos tes kepribadian dan tes kecerdasan akan diarsip. c. Wawancara Seleksi Badan Pelaksana Harian menerima daftar calon tenaga guru yang lolos tes seleksi dan dokumen lainnya dari tim seleksi. Badan Pelaksana Harian melakukan seleksi daftar calon tenaga guru yang lolos tes seleksi yang akan mengikuti tes berikutnya yaitu wawancara seleksi Wawancara seleksi dilaksanakan untuk memperoleh informasi tentang pelamar yang tidak dapat diperoleh melalui tes psikologi. Wawancara seleksi di Yayasan Xaverius Palembang dilakuakan oleh Direktur atau Sekretaris Badan Pelaksana Harian, wawancara seleksi tersebut bertujuan untuk mengetahui informasi mengenai tingkat keprofesionalan calon tenaga guru, pedagogi atau strategi pembelajaran, kepribadian, sosial spiritual calon tenaga guru dan untuk mengetahui seberapa baik cara berkomunikasi calon tenaga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83

guru tersebut. Kriteria bahwa calon tenaga guru mampu berkomunikasi dengan baik adalah: 1) Calon tenaga guru mampu menyampaikan jawaban atas pertanyaan yang dilakukan dengan baik dan lancar. 2) Calon tenaga gurumempunyai etitut atau sikap yang baik selama berkomunikasi. 3) Calon tenaga gurudapat menunjukan kepercayaan diri dalam berkomunikasi. Badan Pelaksana Harian setelah melakukan wawancara seleksi kepada calon tenaga guru maka akan membuat hasil wawancara seleksi, jika dari hasil wawancara seleksi tersebut calon tenaga guru dinyatakan lulus maka akan mengikuti tahap selanjutnya yaitu wawancara akhir yang akan dilakukan oleh Ketua Dewan Pengurus, sebaliknya jika dari hasil wawancara seleksi tersebut calon tenaga guru dinyatakan tidak lolos maka dokumen akan diarsip. d. Pemeriksaan Referensi Yayasan

Xaverius

Palembang

dalam

proses

rekrutmen

menggunakan referensi dari pegawai. Referensi-referensi ini akan dapat diketahui tipe calon tenaga guru, apakah calon tenaga guru tersebut pekerja yang jujur, dapat dipercaya sifat-sifat kepribadian dari calon tenaga guru. Referensi biasanya yang muncul hanya halhal yang positif, sedangkan hal-hal yang negatif tidak muncul,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84

maka untuk mengetahui objektivitas dilakukan tes kepribadian dalam bentuk wawancara yang dilakukan oleh Badan Pelaksana Harian kepada calon tenaga guru di Yayasan Xaverius Palembang. e. Tes Kesehatan Berdasarkan surat keterangan kesehatan dari dokter rumah sakit bagi calon tenaga guru, maka akan diketahui riwayat kesehatan yang nantinya akan menunjang kualitas dalam menjalankan masa kerja di Yayasan Xaverius Palembang. Jika calon tenaga guru lolos tes psikologi tetapi dalam riwayat kesehatannya tidak memenuhi persyaratan atau memiliki penyakit yang serius maka calon tenaga guru tersebut tidak dilolosakan untuk tahap selanjutnya. Surat keterangan dokter dari rumah sakit menerangkan tentang riwayat penyakit dan kondisi kesehatan terbaru calon tenaga guru, dengan kondisi sehat maka dipastikan bahwa calon tenaga guru dapat menjalankan kewajibannya sebagai guru dengan maksimal sehingga Yayasan Xaverius Palembang dapat menekan biaya pemeliharaan kesehatan, akan tetapi Yayasan Xaverius Palembang tidak menentukan dokter dan rumah sakit yang akan melakukan tes kesehatan bagi calon tenaga guru. f. Wawancara Akhir Wawancara tahap akhir dilakukan oleh Ketua Dewan Pengurus setelah menerima dokumen hasil wawancara seleksi dan dokemen lainnya dari Badan Pelaksana Harian. Wawancara akhir dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85

dengan cara mencocokan kemampuan yang dipunyai calon tenaga guru dengan deskripsi tugas yang akan dijalankan. Dalam wawancara akhir Ketua Dewan Pengurus yaitu YAM Fridho Mulya, SCJ. MM.

berperan langsung dalam rangkaian seleksi

calon tenaga guru sehingga konsistensi hasil wawancara mengenai kemampuan calon tenaga guru sudah sesuai dengan deskripsi kebutuhan tenaga kerja. Ketua Dewan Pengurusmempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk memberikan penilaian terkait diterima atau tidak diterimanya calon tenaga guru, sehingga diharapkan calon tenaga guru mempunyai komitmen yang lebih serius terhadap pekerjaan yang akan dijalaninya. Penekanan pengertian dan pemahaman tentang tangung jawab juga dilakukan oleh Ketua Dewan Pengurus dalam tahap wawancara akhir. g. Keputusan Penerimaan Setelah calon tenaga guru dinyatakan lolos dalam serangkaian tes dan wawancara akhir yang diselenggarakan Yayasan Xaverius Palembang, kemudian Ketua Dewan Pengurusakan memutuskan diterima atau ditolaknya calon tenaga guru, jika calon tenaga guru tersebut dinyatakan diterima maka akan diberikan keputusan penempatan kerja dan keputusan penempatan kerja tersebut diputuskan langsung oleh Ketua Dewan Pengurus dan calon tenaga guru tidak dapat memilih tempat kerja yang diinginkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86

Sedangakan jika calon tenaga guru tersebut dinyatakan ditolak berarti calon tenaga guru tersebut mencari pekerjaan diluar Yayasan Xaverius Palembang. Pihak Yayasan Xaverius Palembang dalam hal menolak calon tenaga guru berusaha untuk menjaga hubungan baik sehingga dapat mempertimbangkan calon tenaga kerja tersebut untuk diterima pada kesempatan yang akan datang, dokumen-dokumen calon tenaga guru yang sudah dinyatakan diterima bekerja akan didokumentasikan untuk pengembangan pegawai yang akan datang.

B. Analisis Data Analisis data sistem rekrutmen dan seleksi di Yayasan Xaverius Palembang adalah sebagai berikut: 1. Rekrutmen a.

Mengidentifikasi Jabatan dan Berapa Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan. Mengidentifikasi jabatan dan berapa jumalah tenaga kerja yang diperlukan merupakan proses dimulainya rekrutmen. Proses perekrutan dimulai saat adanya bidang pekerjaan baru di Yayasan, pegawai dipindahkan atau dipromosikan ke posisi lain, mengajukan permintaan pengunduran diri, adanya PHK, atau karena pensiun yang direncanakan. Melihat dinamika dari beberapa hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87

dan mencocokkannya dengan perencanaan sumber daya manusia yang sudah tersusun (jika ada) maka akan diketahui jabatan apa saja yang sedang lowong dan beberapa jumlah karyawan yang dibutuhkan

untuk

mengisi

jabatan

tersebut

seperti

yang

diungkapkan oleh Romo Fridho (Ketua Dewan Pengurus) dan Bapak Iwan (Karyawan Badan Pelaksana Harian) berikut ini: Tentu saja sudah dilaksanakan identifikasi jabatan, nanti yang melakukan identifikasi jabatan adalah karyawan Badan Pelaksana Harian (2RF#3). Iya sudah dilakukan, saya yang bertugas mengidentifikasi jabatan berdasarkan laporan kebutuhan tenaga guru dimasingmasing sekolah (2BI#3). Identifikasi jabatan di Yayasan Xaverius Palembang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kekosongan pada posisi guru baik ditingkat TK, SD, SMP, SMA/SMK dengan dilakukannya identifikasi jabatan maka Yayasan Xaverius Palembang bisa mengetahui berapa calon tenaga guru yang dibutuhkan dan yang akan di cari oleh Yayasan Xaverius Palembang. Karyawan Badan Pelaksana Harian melaksanakan tugas dan wewenang dalam hal identifikasi jabatan sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Xaverius Palembang pasal 15 tentang kepegawaian. Anggaran Rumah Tangga Yayasan Xaverius Palembang pasal 15 menyatakan bahwa Yayasan Xaverius Palembang menerima atau mengangkat pegawai melalui proses dan prosedur yang telah ditentukan, berdasarkan kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88

pegawai, kualitas dan kompetensi pelamar, demi kesinambungan penyelenggaraan, pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan. b.

Mencari Informasi Jabatan Melalui Analisis Jabatan Analisis jabatan merupakan suatu kegiatan pengumpulan, penilaian dan penyusunan berbagai informasi secara sistematis yang berkaitan dengan jabatan. Tujuan dari diadakannya analisis jabatan yaitu menyusun uraian jabatan, persyaratan jabatan dan sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan manajemen sumber daya manusia yang diungkapkan oleh Bapak Iwan (Karyawan Badan Pelaksana Harian): Sudah dilakukan, berdasarkan hasil identifikasi jabatan tadi maka akan dilakukan analisis jabatan, dari analisis itu Yayasan Xaverius Palembang bisa mengetahui berapa tenaga guru yang akan dicari (3BI#4). Analisis jabatan sudah dilakukan di Yayasan Xaverius Palembang, dengan melakukan analisis jabatan maka diketahui adanya kebutuhan untuk membuka perekrutan sesuai dengan yang dibutuhkan di Yayasan Xaverius Palembang. Analisis jabatan yang dilakukan karyawan Badan Pelaksana Harian di Yayasan Xaverius Palembang mampu melaksanakan tugas berdasarkan keahlian dan pengalaman yang sesuai dengan bidangnya.

c.

Menentukan Dimana Kandidat yang Tepat Harus Dicari. Ketuan Dewan Pengurus Yayasan Xaverius Palembang menentukan metode rekrutmen berdasarkan pada kebutuhan tenaga guru. Dua alternative untuk mencari kandidat yakni dari dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89

atau dari luar Yayasan. Jika diambil dari dalam, apabila kebutuhan tenaga guru untuk masa yang akan datang telah direncanakan, maka perlu juga diketahui siapa kira-kira tenaga guru yang ada saat ini yang dapat dipindahkan atau dipromosikan. Jika kandidat harus dicari dari luar maka perlu dipertimbangkan dengan cermat metode rekrutmen yang tepat untuk mendapatkan kandidat tersebut. Hal ini diungkapkan sendiri oleh Romo Fridho (Ketua Dewan Pengurus): Yayasan Xaverius Palembang mencari calon tenaga guru dari dalam dan dari luar Yayasan Xaverius Palembang, jika dicari dari dalam dengan cara memindahkan tenaga guru dari sekolah ke sekolah yang membutuhkan tenaga guru tersebut dan jika dicari dari luar maka Yayasan Xaverius Palembang melakukan rekrutmen (7RF#7). Yayasan Xaverius Palembang mencari kandidat dari dalam dan dari luar Yayasan Xaverius Palembang. Yayasan Xaverius Palembang

mencari

kandidat

dari

dalam

dengan

memindahkan/merotasi tenaga guru dari sekolah ke sekolah yang membutuhkan tenaga guru tambahan, jika dicari dari luar maka Yayasan Xaverius Palembang akan melakukan rekrutmen dengan metode tertutup yaitu hanya menginformasikan kebutuhan calon tenaga guru kepada pegawai Yayasan Xaverius Palembang. d.

Memilih Metode-metode Rekrutmen yang Paling Tepat Untuk Jabatan. Ada banyak cara untuk mencari sumber rekrutmen seperti melalui iklan, departemen tenaga kerja dan transmigrasi, perusahaan pencari karyawan, lembaga pendidikan, organisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90

buruh dan lain sebagainya. Yayasan juga dapat memilih lebih dari satu metode, tergantung situasi dan kondisi yang terjadi saat itu. Lebih lanjut dijelaskan pula mengenai metode perekrutan yang berpengaruh besar terhadap banyaknya lamaran yang masuk ke dalam Yayasan. Metode rekrutmen calon pegawai baru terbagi atas: 1) Metode Tertutup Metode

tertutup

merupakan

metode

rekrutmen

hanya

diinformasikan kepada para pegawai untuk orang-orang tertentu saja. Akibatnya lamaran yang masuk menjadi relatif sedikit, sehingga kesempatan untuk mendapatkan calon tenaga guru yang baik akan semakin sulit. 2) Metode Terbuka Metode terbuka merupakan perekrutan yang menginformasikan secara luas dengan memasang iklan pada media massa baik cetak maupun elektronik, agar tersebar luas ke masyarakat, dengan metode terbuka ini diharapkan banyak lamaran yang akan masuk, sehingga kesempatan untuk mendapatkan pegawai yang memenuhi kriteria menjadi lebih banyak. Hal ini diungkapkan oleh Romo Fridho (Ketua Dewan Pengurus) dan Bapak Iwan (Karyawan Badan Pelaksana Harian): Metode yang digunakan yaitu metode tertutup dengan menginformasikan kekosongan tenaga guru kepada pegawai Yayasan Xaverius Palembang (8RF#8).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91

Awalnya sempat menggunakan metode terbuka dengan menginformasikan secara terbuka tetapi itu hanya dilakukan satu kali setelah itu menggunakan metode tertutup (8BS#8). Yayasan Xaverius Palembang menggunakan metode tertutup dalam perekrutan yang artinya rekrutmen hanya diinformasikan kepada pegawai Yayasan Xaverius Palembang dan menunggu lamaran

masuk,

Yayasan

Xaverius

Palembang

tidak

menginformasikan perekrutan melalui media sosial, media elektronik maupun media cetak seperti yang diungkapkan oleh Romo Fridho (Ketua Dewan Pengurus) dan Bapak Iwan (Karyawan Badan Pelaksana Harian):. Karena saat Yayasan Xaverius Palembang menggunakan metode terbuka banyak sekali surat lamaran kerja yang masuk dan terjadi penumpukan surat lamaran kerja di Badan Pelaksana Harian (9RF#9). Yayasan Xaverius Palembang dapat menghemat biaya untuk rekrutmen, karena jika ada calon tenaga guru dari luar kota Palembang maka Yayasan Xaverius Palembang memberikan fasilitas berupa tempat tinggal dan kebutuhan pokok seperti makan (9BS#9). Yayasan Xaverius Palembang memilih metode tertutup karena Ketua Dewan Pengurus Yayasan Xaverius Palembang berpendapat

jika

menginformasikan

menggunakan lowongan

metode

terbuka

dengan

pekerjaan

melului

media

massa.Ketua Dewan Pengurus menjelaskan alasan Yayasan Xaverius Palembang memilih metode tertutup karena jika menggunakan metode terbuka akan terjadi penumpukan surat lamaran kerja dari calon tenaga guru sedangkan kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92

tenaga guru di sekolah-sekolah yang berada dalam naungan Yayasan Xaverius Palembang belum tentu ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93

Tabel 1. Analisis Perbandingan kajian teori sistem rekrutmen pegawai menurut Soekidjo Notoatmodjo dengan yang ada di Yayasan Xaverius Palembang

No.

Teori

Hasil Wawancara di Yayasan Xaverius

Penerapan

Palembang 1.

Sudah Sesuai.

Mengidentifikasi Jabatan dan Berapa Mengidentifikasi Jabatan dan Berapa Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan

Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan

Proses perekrutan dimulai saat adanya Yayasan bidang pekerjaan baru di yayasan, pegawai melakukan

Xaverius

Palembang

identifikasi

jabatan

sudah Yayasan Xaverius Palembang yang sudah

melakukan

identifikasi

dipindahkan atau dipromosikan ke posisi dilakukan oleh karyawan Badan Pelaksana jabatan dan dapat

mengetahui

lain, mengajukan permintaan pengunduran Harian berdasarkan laporan kebutuhan kebutuhan tenaga guru yang diri, adanya PHK, atau karena pensiun tenaga guru dari masing-masing sekolah. dibutuhkan yang

direncanakan.

Dengan

melihat Identifikasi jabatan di Yayasan Xaverius Xaverius

sekolah-sekolah dibawah

naungan

dinamika dari beberapa hal tersebut dan Palembang dilakukan untuk mengetahui Yayasan Xaverius Palembang. mencocokkannya

dengan

perencanaan ada tidaknya kekosongan pada posisi

sumber daya manusia yang sudah tersusun karyawan maupun pada posisi guru, (jika ada) maka akan diketahui jabatan apa

dengan dilakukannya identifikasi jabatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94

No.

Teori

Hasil Wawancara di Yayasan Xaverius

Penerapan

Palembang saja yang sedang lowong dan beberapa maka Yayasan Xaverius Palembang bisa jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk mengetahui berapa tenaga kerja yang mengisi jabatan tersebut.

dibutuhkan dan yang akan di cari oleh Yayasan Xaverius Palembang.

2.

Mencari

Informasi

Jabatan

Analisis Jabatan

Analisis Jabatan

Uraian jabatan dan spesifikasi jabatan Yayasan sebagai

landasan

Sudah Sesuai

Melalui Mencari Informasi Jabatan Melalui

dalam

membuat melakukan

Xaverius analisis

Palembang jabatan

sudah Yayasan Xaverius Palembang untuk sudah

melakukan

persyaratan jabatan. Persyaratan jabatan mengetahui berapa jumlah tenaga guru jabatan

untuk

analisis mengetahui

harus dibuat secara hati-hati dan sejelas yang akan dicari dan diketahui adanya kebutuhan pada posisi tenaga mungkin agar dalam penerapannya nanti kebutuhan untuk membuka perekrutan guru

dan

tidak ditemui kekaburan-kekaburan yang sesuai dengan yang dibutuhkan Yayasan kandidat mengganggu proses selanjutnya.

segera untuk

Xaverius Palembang, yang bertanggung kekosongan jabatan. jawab melakukan analisis jabatan yaitu karyawan Badan Pelaksana Harian.

mencari mengisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95

No.

Teori

Hasil Wawancara di Yayasan Xaverius

Penerapan

Palembang 3.

Menentukan Dimana Kandidat yang Menentukan Dimana Kandidat yang Tepat Harus Dicari

Sudah Sesuai

Tepat Harus Dicari

Dua alternative untuk mencari kandidat Yayasan Xaverius Palembang mencari Yayasan Xaverius Palembang yakni dari dalam yayasan atau dari luar kandidat untuk mengisi kekosongan tenaga dalam yayasan. Jika diambil dari dalam, apabila guru dapat dilakukan dengan dua cara kandidat

menentukan yang

akan

dimana dicari

kebutuhan pegawai untuk masa yang akan yaitu didapatkan dari dalam Yayasan menggunakan dua cara yaitu datang telah direncanakan, maka perlu juga Xaverius

Palembang

dengan

cara didapatkan dari dalam Yayasan

diketahui siapa kira-kira pegawai yang ada memindahkan tenaga guru ke sekolah Xaverius

Palembang

dan

saat ini yang dapat dipindahkan atau yang membutuhkan atau dari luar Yayasan didapatkan dari luar Yayasan dipromosikan. Jika kandidat harus dicari Xaverius Palembang dengan melakukan Xaverius Palembang. dari luar maka perlu dipertimbangkan rekrutmen untuk memperoleh calon tenaga dengan cermat metode rekrutmen yang guru yang baru. Ketua Dewan Pengurus tepat untuk mendapatkan kandidat tersebut.

akan menentukan dimana kandidat yang tepat harus dicari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96

No.

Teori

Hasil Wawancara di Yayasan Xaverius

Penerapan

Palembang 4.

Memilih

Metode-metode

Rekrutmen Memilih

yang Paling Tepat Untuk Jabatan

Metode-metode

Rekrutmen

Sudah Sesuai

yang Paling Tepat Untuk Jabatan

Mencari sumber rekrutmen dapat dilakukan Yayasan

Xaverius

dengan berbagai cara seperti melalui iklan, menggunakan

metode

departemen tenaga kerja dan transmigrasi, melakukan

Palembang Yayasan Xaverius Palembang tertutup

rekrutmen

perusahaan pencari karyawan, lembaga menginformasikan

kekosongan

dalam memilih

dan

Yayasan

tenaga didalam

Xaverius

lebih dari satu metode, tergantung situasi Palembang hanya satu kali menggunakan dan kondisi yang terjadi saat itu. Lebih metode

terbuka

untuk

proses

lanjut dijelaskan pula mengenai metode rekrutmennya. perekrutan

yang

berpengaruh

besar Yayasan Xaverius Palembang memilih

terhadap banyaknya lamaran yang masuk metode ke dalam yayasan.

tertutup

karena

tertutup,

yaitu rekrutmen hanya diinformasikan

pendidikan, organisasi buruh dan lain guru kepada pegawai Yayasan Xaverius Palembang. sebagainya. Yayasan juga dapat memilih Palembang,

metode

apabila

menggunakan metode terbuka akan terjadi penumpukan surat lamaran kerja di Badan Pelaksana Harian, menggunakan metode

Yayasan

Xaverius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97

Metode rekrutmen calon pegawai baru tertutup dengan menginformasikan kepada terbagi atas:

pegawai

maka

Yayasan

Palembang sudah a. Metode Tertutup

calon

metode

tertutup

dapat

hanya diinformasikan menghemat biaya dan menghemat waktu.

rekrutmen

kepada para pegawai untuk orang- Ketua tertentu

saja.

Dewan

sedikit, sehingga kesempatan untuk rekrutmen. mendapatkan pegawai yang baik akan semakin sulit. b. Metode Terbuka Metode

terbuka

perekrutan

yang nginformasikan

merupakan

secara luas dengan memasang iklan pada media massa baik cetak maupun elektronik. Dengan metode ini

Pengurus

menentukan

Akibatnya metode yang akan digunakan Yayasan

lamaran yang masuk menjadi relatif Xaverius

terbuka

mendapatkan

tenaga guru yang memenuhi persyaratan,

Metode tertutup merupakan metode menggunakan

orang

Xaverius

diharapkan

banyak

Palembang

dalam

proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98

lamaran

yang

sehingga mendapatkan

akan

masuk,

kesempatan

untuk

pegawai

yang

memenuhi kriteria menjadi lebih banyak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99

2. Seleksi a.

Penerimaan Pendahuluan Pelamar Proses seleksi ini merupakan jalur dua arah dimana calon tenaga guru memilih organisasi tempat bekerja, dan organisasi memilih calon tenaga guru yang tepat, dalam tahap pendahuluan pelamar, calon tenaga guru memperoleh informasi bahwa surat lamarannya telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. Penyeleksian surat lamaran kerja tersebut dilakukan oleh Sekretaris Badan Pelaksana Harian, dan setelah surat lamaran kerja telah lolos seleksi dokumen calon tenaga guru berhak untuk mengikuti proses selanjutnya yang dipertegas olah Bapak Sumaji (Sekretaris Badan Pelaksana Harian) berikut ini: Surat lamaran kerja calon tenaga guru nantinya yang akan menerima adalah saya selaku Sekretaris Badan Pelaksana Harian (1BS#10). Setelah surat lamaran kerja diterima tahap selanjutnya saya akan mengecek kelengkapan surat lamaran kerja calon tenaga guru dan mengeluarkan check list kelengkapan dokumen pelamar kerja (2BS#11). Proses seleksi tahap awal di Yayasan Xaverius Palembang yaitu: calon tenaga guru menyerahkan surat lamaran kerjanya dengan datang langsung ke Yayasan Xaverius Palembang atau lamaran kerja dikirim lewat pos kemudian dilakukan seleksi tahap awal, jika surat lamaran telah diseleksi dan dinyatakan lolos oleh Sekretaris

Badan

Pelaksana

Harian

maka

calon

tenega

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100

gurudiberikan informasi bahwa surat lamaran kerjanya telah lolos seleksi dokumen dan berhak mengikuti tes psikologi. b.

Tes-tes Penerimaan Tes-tes penerimaan dilakukan untuk mendapatkan informasi objektif tentang diri pelamar, dengan harapan untuk memperoleh calon yang lebih baik bila dibandingkan dengan pelamar lainnya atau dengan karyawan yang sudah ada. Tes yang biasa dilakukan berupa tes psikologi. Tes penerimaan dilakukan untuk memperoleh informasi yang objektif tentang diri pelamar, tes yang dilakukan adalah tes psikologi. Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003:136) tes psikologi mencakup berbagai aspek, antara lain: 1) Tes kecerdasaan Tes kecerdasan merupakan tes kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Yayasan Xaverius Palembang melakukan tes kecerdasan untuk calon tenaga guru, tes kecerdasan dilakukan untuk mengetahui apakah calon tenaga guru tersebut sudah sesuai dengan bidang yang akan isinya. 2) Tes kepribadian Tes kepribadaian merupakan teknik untuk mengesahkan atau menolak hipotesis dalam pengukuran mental yang menghasilkan skor untuk membandingkan dua orang atau lebih. Tes ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101

dirancang untuk mengukur berbagai faktor psikologi tertentu, biasanya juga menyangkut pengukuran kemampuan fisik seseorang.Ibu Cesil (Ketua Tim Seleksi) menerangkan bahwa: Saya dan tim seleksi yang akan memberikan tes seleksi kepada calon tenaga guru (7IC#16). Tes psikologi yang mencakup tes kepribadian dan tes kecerdasan (8IC#16). Tes kecerdasan itu seperti tes IQ yang dilakukan dengan cara tertulis yang dievaluasi secara obyektif untuk mengukur kecerdasan, untuk mengetahui apakah calon tenaga guru tersebut sudah sesuai dengan bidang yang akan isinya (9IC#17). Tes Kepribadian itu mencakup dua bagian: Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Materi tes wawasan kebangsaan ada: Pancasila, Undangundang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Tata Negara, Kepemerintahan, Sejarah Nasional, Peran Indonesia secara Internasional. Materi tes karakteristik pribadi seperti: Integritas diri, semangat berprestasi, kreativitas dan inovasi, orientasi pada pelayanan, orientasi kepada orang lain, kemampuan beradaptasi, kemampuan mengndalikan diri, kemampuan bekerja mandiri dan tuntas, kemauan dan kemampuan belajar berkelanjutan, kemampuan bekerja sama dalam kelompok, kemampuan menggerakkan dan mengkoordinir orang lain (10IC#18). Yayasan Xaverius Palembang memberikan tanggung jawab kepada Ibu Cesil untuk melakukan tes kepribadian kepada calon tenaga guru. Tes kepribadian tersebut mencakup tes kemapuan dasar, tes kompetensi kerja dan untuk mengetahui bagaimana kepribadian calon tenaga guru tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102

Tes kepribadian terdiri dari dua bagian: Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan Tes Karakteristik (TKP). Materi tes wawasan kebangsaan meliputi: Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Tata Negara, Kepemerintahan, Sejarah Nasional, Peran Indonesia secara Internasional. Materi tes karakteristik pribadi meliputi: Integritas diri, semangat berprestasi, kreativitas dan inovasi, orientasi pada pelayanan, orientasi kepada orang lain, kemampuan beradaptasi, kemampuan mengendalikan diri, kemampuan bekerja mandiri dan tuntas,

kemauan dan

kemampuan belajar berkelanjutan, kemampuan bekerja sama dalam

kelompok,

kemampuan

menggerakkan

dan

mengkoordinir orang lain. c.

Wawancara Seleksi Wawancara dilaksanakan untuk memperoleh informasi tentang pelamar yang tidak dapat diperoleh melalui tes-tes tertulis. Wawancara merupakan teknik yang paling umum dan luas digunakan, dengan alasan hasilnya lebih dapat dipercaya. Wawancara mempunyai tingkat fleksibilitas yang tinggi, karena dapat diterapkan baik terhadap para calon pegawai. Soekidjo Notoatmodjo (2003: 137) menyatakan bahwa kesalahan yang sering timbul dari wawancara sehingga menyebabkan pengambilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103

keputusan penerimaan yang kurang tepat, antara lain sebagai berikut: 1) Pertanyaan yang sudah mengarah, dimana pertanyaan itu sudah mengarahkan jawaban pelamar. 2) Personel bias, adalah hasil prasangka pribadi pewawancara terhadap pelamar. 3) Dominasi pewawancara, di mana pewawancara yang lebih mendominasi

wawancara

tersebut,

sehingga

informasi-

informasi dari pelamar tidak lengkap. Dipihak lain wawancara lebih banyak bertanya atau lebih banyak memberi informasi kepada pelamar. 4) Halo effect, terjadi bila pewawancara menggunakan informasi yang terbatas tentang pelamar untuk berprasangka dalam evaluasi terhadap karakteristik atau penampilan pelamar. Misalnya, pelamar yang berwajah menarik diunggulkan, meskipun kemampuannya kurang.Bapak Sumaji (Sekretaris Badan Pelaksana Harian) dan Romo Fridho (Ketua Dewan Pengurus) menyatakan bahwa: Bisa dengan saya atau dengan Direktur Badan Pelaksana Harian (11BS#19). Informasi yang didapat seperti alasan kenapa calon tenaga guru ingin bekerja di Yayasan Xaverius Palembang (12RF#19). Dapat mengetahui keprofesionalan calon tenaga guru tersebut (12RP#19).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104

Informasinya nanti dapat mengetahui bagaimana strategi pembelajaran yang akan diterapkan jika sudah aktif menjadi tenaga guru (12BS#20). Wawancara dilaksanakan untuk memperoleh informasi tentang calon tenaga guru yang tidak dapat diperoleh melalui tes psikologi. Wawancara seleksi di Yayasan Xaverius Palembang dilakukan oleh Sekretaris Badan Pelaksana Harian, wawancara seleksi tersebut bertujuan untuk mengetahui informasi yang lengkap dari calon tenaga guru, untuk mengetahui seberapa baik cara berkomunikasi calaon tenaga guru tersebut. d.

Pemeriksaan Referensi Referensi pribadi yang biasanya diberikan oleh keluarga atau teman terdekat dari pelamar adalah sangat penting untuk mengetahui tipe pelamar, apakah pelamar itu pekerja yang jujur, dapat dipercaya, sifat-sifat kepribadian pelamar dan sebagainya. Oleh karena referensi ini sifatnya tertulis, biasanya yang muncul hanyalah hal-hal yang positif saja sedangkan kelemahankelemahan atau hal-hal yang negatif tidak muncul, hal ini tercermin dari peryataan Romo Fridho (Ketua Dewan Pengurus) dan Bapak Sumaji (Sekretaris Badan Pelaksana Harian) di bawah ini: Ada referensi nanti diperiksa oleh saya atau Sekretaris Badan Pelaksana Harian untuk mengetahui tipe-tipe calon tenaga guru tersebut (13RP#21). Iya ada referensi setelah itu diperiksa objektivitasnya karena referensi biasanya yang muncul hal-hal yang positif, saya atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105

Direktur Badan Pelaksana Harian yang akan memeriksa referensi calon tenaga guru (13BS#21). Yayasan Xaverius Palembang dalam proses rekrutmen menggunakan referensi dari pegawai. Referensi-referensi ini akan dapat diketahui tipe calon tenaga guru, apakah calon tenaga guru tersebut

pekerja

yang

jujur,

dapat

dipercaya

sifat-sifat

kepribadiannya, oleh karena itu referensi biasanya yang muncul hanya hal-hal yang positif, sedangkan hal-hal yang negatif tidak muncul, maka untuk mengetahui objektivitas dilakukan tes kepribadian untuk calon pelamar di Yayasan Xaverius Palembang. Pemeriksaan referensi calon tenaga guru dilakukan oleh Sekretaris Badan Pelaksana Harian atau oleh Direktur Badan Pelaksana Harian. Pemeriksaan referensi tenaga guru dilakukan dengan cara melakukan cross cek antara masukan atau referensi dari pegawai Yayasan Xaverius Palembang dengan keterangan calon tenaga guru. e.

Tes Kesehatan Tes kesehatan bagi calon karyawan adalah penting, baik bagi calon karyawan itu sendiri maupun bagi organisasi yang bersangkutan. Bagi karyawan, mereka akan mengetahui status kesehatan

yang

berkaitan

dengan

pekerjaan

yang

akan

dilaksanakan. Sedangkan bagi organisasi atau perusahaan akan dapat menekan biaya pemeliharaan kesehatan bagi karyawan. Dengan demikian, maka melalui hasil pemeriksaan kesehatan calon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106

karyawan, organisasi akan memperoleh karyawan-karyawan yang sehat dan produktif. Bapak Iwan (Karyawan Badan Pelaksana Harian) memberikan peryataan mengenai tes kesehatan bagi calon tenaga guru sebagai berikut: Tidak ada kerjasama, calon tenaga guru hanya melampirkan surat keterangan kesehatan yang sudah dimiliki. Surat keterangan kesehatan tersebut akan menginformasikan kondisi kesehatan dari calon tenaga guru yang nantinya akan menujang kualitas dalam menjalankan masa kerja di Yayasan Xaverius Palembang, jika calon tenaga guru lolos tes psikologi tetapi dalam surat keterangan kesehatannya tidak memenuhi persayaratan atau memiliki penyakit yang serius maka calon tenaga guru tersebut tidak dilolosakan untuk tahap selanjutnya (5BS#14). Penting bagi

calon tenaga guru mencantumkan surat

keterangan kesehatan dari dokter rumah sakit pada surat lamaran kerjanya, namun Yayasan Xaverius Palembang tidak menentukan dokter dan rumah sakit yang akan melakukan tes kesehatan bagi calon tenaga guru. Surat keterangan kesehatan tersebut akan menginformasikan kondisi kesehatan dari calon tenaga guru yang nantinya akan menujang kualitas dalam menjalankan masa kerja di Yayasan Xaverius Palembang, jika calon tenaga guru lolos tes psikologi tetapi dalam surat keterangan kesehatannya tidak memenuhi persayaratan atau memiliki penyakit yang serius maka calon tenaga guru tersebut tidak diloloskan untuk tahap selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107

f. Wawancara Akhir Wawancara tahap akhir biasanya dilakukan oleh atasan langsung, yaitu Kepala Bagian atau Kepala Departemen dimana calon pegawai tersebut ditempatkan. Tujuannya untuk mencocokan kemampuan yang dipunyai calon karyawan dengan deskripsi tugas yang akan dijalankan, oleh karena itu kepala bagian atau pewawancara biasa disebut sebagai orang yang paling bertanggung jawab terhadap diterima atau tidak diterimanya calon pegawai yang bersangkutan.Aspek lain dari langkah ini agar para pemimpin yang akan membawahi calon karyawan juga ikut berpartisipasi dalam proses rekrutmen, tidak hanya menerima saja. Manfaat dari wawancara ini juga akan memperkecil adanya rotasi kerja pegawai, karena pihak Yayasan Xaverius Palembang memiliki pengertian dan pemahaman yang sama antara calon pegawai dengan pimpinannya. Romo Fridho (Ketua Dewan Pengurus) dan Romo Priyo (Direktur Badan Pelaksana Harian) memberikan peryataan sebagai berikut: Saya sebagai Ketua Dewan Pengurus akan melakukan wawancara akhir kepada calon tenaga guru yang sudah lolos kelengkapan dokumen dan lolos tes seleksi (14RF#21). Wawancara tahap akhir dilakukan oleh Ketua Dewan Pengurus Informasi yang didapat nanti seperti calon tenaga guru sudah memahami atau belum mengenai deskripsi tugas yang akan dijalaninya (15RF#22). Dapat diketahui komitmen calon tenaga guru tersebut terhadap tugas dan dedikasinya kepada Yayasan Xaverius Palembang (15RP#22).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108

Wawancara akhir dilakukan untuk mencocokan kemampuan yang dipunyai calon tenega guru dengan deskripsi tugas yang akan dijalankan. Dalam wawancara akhir Ketua Dewan Pengurus yaitu Romo Fridho berperan langsung dalam rangkaian seleksi calon tenega guru sehingga konsistensi hasil tes psikologi yang ditempuh calon tenega guru akan sesuai dengan kriteria pada saat Ketua Dewan Pengurus melakukan wawancara. g.

Keputusan Penerimaan Langkah terakhir dari proses seleksi ini adalah tahap yang paling mendebarkan bagi calon tenaga guru. Di sinilah mereka menerima nasib “diterima” yang berarti akan bekerja di organisasi itu, “ditolak” berarti harus mencari pekerjaan di lain organisasi. Untuk menjaga hubungan masyarakat tetap baik, maka bagi calon yang tidak diterima dapat dipertimbangkan untuk kesempatan yang akan datang. Dokumen-dokumen pelamar yang tidak diterima akan diarsip. Romo Fridho (Ketua Dewan Pengurus) dan Romo Priyo (Direktur Badan Pelaksana Harian) menerangkan dalam tahap keputusan penerimaan sebagai berikut: Saya yang akan menentukan diterima atau tidaknya calon tenaga guru, jika calon tenaga guru diterima maka akan diberikan surat penerimaan dan penempatan kerja, jika tidak diterima tidak ada informasi untuk calon tenaga guru yang ditolak (16RF#23). Pertimbangannya seperti dokumennya lengkap, tes psikologinya lolos dan hasilnya bagus, cara berkomunikasinya baik, punya komitmen yang tinggi dalam hal mengajar, mau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109

ditempatkan di sekolah mana saja dibawah naungan Yayasan Xaverius Palembang (17RF#24). Jika tidak lolos dalam salah satu tahapan seleksi artinya tidak lolos dan tidak ada informasi kepada calon tenaga guru tersebut (18RF#25). Dokumen calon tenaga guru yang tidak lolos akan diarsipkan (19RF#26). Setelah calon tenaga guru dinyatakan lolos dalam serangkaian tes yang diselenggarakan oleh Yayasan Xaverius Palembang, maka Ketua Dewan Pengurus akan melakukan wawancara akhir yang akan memutuskan diterima atau ditolaknya calon tenaga guru, jika calon tenega guru tersebut dinyatakan diterima maka akan diberikan keputusan penempatan kerja dan keputusan penempatan kerja tersebut diputuskan langsung oleh Ketua Dewan Pengurus dan calon tenaga guru tidak dapat memilih tempat kerja yang diinginkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110

Tabel 2. Analisis Perbandingan kajian teori sistem seleksi pegawai menurut Soekidjo Notoatmodjo dengan yang ada di Yayasan Xaverius Palembang

No.

Teori

Hasil Wawancara di Yayasan Xaverius

Penerapan

Palembang 1.

Penerimaan Pendahuluan Pelamar

Penerimaan Pendahuluan Pelamar

Proses seleksi ini merupakan jalur dua Proses seleksi tahap awal di Yayasan Yayasan arah

dimana

organisasi

pelamar

tempat

Sudah Sesuai

Xaverius

Palembang

memilih Xaverius Palembang yaitu: calon tenaga menerima pendahuluan pelamar

bekerja,

dan guru menyerahkan surat lamaran kerjanya yaitu surat lamaran kerja yang

organisasi memilih orang atau calon dengan

datang

langsung

ke

Yayasan dapat dibawa langsung oleh calon

pegawai yang tepat. Dalam tahap Xaverius Palembang atau lamaran kerja tenaga guru atau dikirim melalui pendahuluan

seleksi,

pelamar dapat dikirim melalui POS. Setelah surat POS.

memperoleh informasi bahwa surat lamaran kerja diterima tahap selanjutnya lamarannya telah memenuhi syarat- Sekretaris Badan Pelaksana Harian akan syarat yang ditentukan. Oleh karena mengecek kelengkapan surat lamaran kerja itu berhak untuk mengikuti proses calon tenaga guru dan mengeluarkan check selanjutnya.

list kelengkapan dokumen pelamar kerja. Surat lamaran kerja yang dinyatakan lolos

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111

No.

Teori

Hasil Wawancara di Yayasan Xaverius

Penerapan

Palembang oleh Sekretaris Badan Pelaksana Harian, maka calon tenaga guru diberikan informasi bahwa surat lamaran kerjanya telah lolos seleksi dokumen dan berhak mengikuti Tes Psikologi.

2.

Tes-tes Penerimaan

Tes-tes penerimaan dilakukan untuk Tes mendapatkan

Sudah Sesuai

Tes-tes Penerimaan

informasi

penerimaan

dilakukan

untuk Yayasan

Xaverius

obyektif memperoleh informasi yang objektif tentang memberikan

tes

Palembang psikologi

tentang diri pelamar, dengan harapan diri calon tenaga guru, tes yang dilakukan mencakup tes kecerdasan berupa untuk memperoleh calon yang lebih adalah tes psikologi. Ibu Cesil bertugas tes IQ yang dilakukan secara baik

bila

pelamar

dibandingkan lainnya

atau

dengan untuk melakukan tes psikologi untuk calon tertulis dengan tenaga guru. Tes psikologi

yang

nantinya

akan

mencakup tes dievaluasi secara obyektif untuk

karyawan yang sudah ada. Tes yang kepribadian dan tes kecerdasan kepada calon mengetahui apakah calon tenaga biasa dilakukan berupa tes psikologi.

tenaga guru.

Tes psikologi mencakup guru tersebut sudah sesuai dengan

Menurut Soekidjo Notoatmodjo

berbagai aspek, antara lain:

bidang yang akan isinya dan tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112

a. Tes Kecerdasan Yayasan

kepribadian yang mencakup dua

Xaverius

Palembang bagian:

memberikan tes kecerdasan berupa tes Kebangsaan IQ yang dilakukan secara tertulis yang Karakteristik

Tes

Wawasan

(TWK)

dan

Pribadi

Tes

(TKP).

nantinya akan dievaluasi secara obyektif Materi tes wawasan kebangsaan untuk mengetahui apakah calon tenaga ada: Pancasila, Undang-undang guru tersebut sudah sesuai dengan bidang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal yang akan isinya.

Ika, Negara Kesatuan Republik

b. Tes Kepribadian

Indonesia,

Yayasan

Xaverius

memberikan

tes

Tata

Palembang Kepemerintahan,

kepribadian

(TWK)

dan

Sejarah

yang Nasional, Peran Indonesia secara

mencakup dua bagian: Tes Wawasan Internasional. Kebangsaan

Negara,

Tes karakteristik

Materi pribadi

tes seperti:

Karakteristik Pribadi (TKP). Materi tes Integritas

diri,

semangat

wawasan kebangsaan ada: Pancasila, berprestasi,

kreativitas

dan

Undang-undang Dasar 1945, Bhinneka inovasi, orientasi pada pelayanan, Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik orientasi

kepada

Indonesia, Tata Negara, Kepemerintahan, kemampuan Sejarah Nasional, Peran Indonesia secara

orang

lain,

beradaptasi,

kemampuan mengndalikan diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113

No.

Teori

Hasil Wawancara di yayasan Xaverius

Penerapan

Palembang (2003:136) tes psikologi mencakup

Internasional. Materi tes karakteristik kemampuan bekerja mandiri dan

berbagai aspek, antara lain:

pribadi seperti: Integritas diri, semangat tuntas, kemauan dan kemampuan

a. Tes Kecerdasaan

berprestasi,

kreativitas

Tes kecerdasan merupakan tes

orientasi

pada

kemampuan

kepada

orang

untuk

bertindak

dan

pelayanan, lain,

inovasi, belajar berkelanjutan, kemampuan orientasi bekerja sama dalam kelompok,

kemampuan kemampuan menggerakkan dan

secara terarah, berpikir secara

beradaptasi, kemampuan mengndalikan mengkoordinir orang lain. Tes

rasional,

diri, kemampuan bekerja mandiri dan psikologi akan diberikan bagi

dan

menghadapi

lingkungannya secara efektif.

tuntas, kemauan dan kemampuan belajar calon tenaga guru yang lolos berkelanjutan, kemampuan bekerja sama seleksi dokumen lamaran kerja.

b. Tes Kepribadian Tes

kepribadaian

merupakan

dalam

kelompok,

kemampuan

teknik untuk mengesahkan atau

menggerakkan dan mengkoordinir orang

menolak

lain.

pengukuran menghasilkan

hipotesis

dalam

mental

yang

skor

untuk

membandingkan dua orang atau lebih. Tes ini dirancang untuk mengukur berbagai faktor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114

No.

Teori

Hasil Wawancara di Yayasan Xaverius

Penerapan

Palembang tertentu,biasanya juga menyangkut pengukuran

kemampuan

fisik

seseorang. 3.

Wawancara Seleksi

Sudah Sesuai

Wawancara Seleksi

Wawancara

dilaksanakan

untuk Yayasan Xaverius Palembang melakukan Yayasan

memperoleh

informasi

tentang wawancara seleksi calon tenaga guru yang melakukan

Xaverius

Palembang

wawancara

seleksi

pelamar yang tidak dapat diperoleh dilakukan oleh Direktur dan atau Sekretaris bagi calon tenaga guru yang lolos tes psikologi, wawancara seleksi

melalui tes-tes tertulis. Wawancara Badan Pelaksana Harian. merupakan teknik yang paling umum Yayasan dan luas digunakan, dengan alasan melakukan hasilnya

Palembang

wawancara

seleksi

dalam dilakukan oleh Direktur Badan guna Pelaksana

Harian

dapat

dipercaya. mendapatkan informasi yang tidak bisa Sekretaris

Badan

mempunyai

tingkat didapatkan dari tes psikologi seperti alasan Harian.

lebih

Wawancara

Xaverius

fleksibilitas yang tinggi, karena dapat kenapa calon tenaga guru ingin bekerja di diterapkan baik terhadap para calon Yayasan pegawai.

Xaverius

Palembang,

untuk

mengetahui keprofesionalan calon tenaga guru, untuk mengetahui bagaimana strategi

dan

atau

Pelaksana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115

No.

Teori

Hasil Wawancara di Yayasan Xaverius

Penerapan

Palembang pembelajaran yang akan diterapkan jika sudah aktif menjadi tenaga guru,

untuk

melihat sosial spiritual calon tenaga guru, dan untuk mengetahui cara berkomunikasi calon tenaga guru apakah sudah baik atau belum.

4.

Pemeriksaan Referensi

Referensi

pribadi

yang

Sudah Sesuai

Pemeriksaan Referensi

biasanya Yayasan Xaverius Palembang dalam proses Yayasan

diberikan oleh keluarga atau teman rekrutmen

menggunakan

referensi

untuk

mengetahui

tenaga

tipe tenaga guru, setelah adanya referensi maka mengetahui

pelamar, apakah pelamar itu pekerja akan diperiksa objektivitasnya, karena dalam tenaga guru. yang jujur, dapat dipercaya, sifat-sifat referensi yang muncul hanya hal-hal yang kepribadian pelamar dan sebagainya. positif saja. Oleh karena referensi ini sifatnya

Referensi-referensi ini akan

dapat diketahui tipe calon tenaga guru,

Palembang

dari melakukan pemeriksaan referensi

terdekat dari pelamar adalah sangat pegawai, keluarga dan teman dekat calon calon penting

Xaverius

guru

objektivitas

guna calon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116

No.

Teori

Hasil Wawancara di Yayasan Xaverius

Penerapan

Palembang tertulis,

biasanya

yang

muncul apakah calon tenaga guru tersebut pekerja

hanyalah hal-hal yang positif saja yang

jujur,

dapat

dipercaya

sifat-sifat

sedangkan kelemahan-kelemahan atau kepribadiannya dan pemeriksaan referensi hal-hal yang negatif tidak muncul.

dilakukan oleh Direktur atau Sekretaris Badan Pelaksana Harian.

5.

Tes Kesehatan

Tidak Sepenuhnya Sesuai

Tes Kesehatan

Tes kesehatan bagi calon karyawan Penting adalah penting, baik

bagi

calon

tenaga

guru Yayasan

Xaverius

Palembang

bagi calon mencantumkan surat keterangan kesehatan tidak bekerjasama dengan dokter

karyawan itu sendiri maupun bagi dari dokter rumah sakit pada surat lamaran rumah sakit dalam melakukan tes organisasi yang bersangkutan. Bagi kerjanya. Yayasan Xaverius Palembang kesehatan bagi calon tenaga guru, karyawan, mereka akan mengetahui tidak bekerjasama dengan dokter dan rumah dengan status dengan

kesehatan pekerjaan

dilaksanakan.

yang

tidak

melakukan

berkaitan sakit untuk melakukan tes kesehatan bagi kerjasama dengan dokter rumah

yang

Sedangkan

akan calon tenaga guru.

Surat keterangan sakit

untuk

melakukan

tes

bagi kesehatan tersebut akan menginformasikan kesehatan bagi calon tenaga guru

organisasi atau perusahaan akan dapat

kondisi kesehatan dari calon tenaga guru

akan dikhawatirkan bahwa surat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117

No.

Teori

Hasil Wawancara di Yayasan Xaverius

Penerapan

Palembang menekan

biaya

kesehatan

pemeliharaan yang nantinya akan menujang kualitas dalam kesehatan yang dilampirkan calon

bagi

Bekerjasama

karyawan. menjalankan

dengan

dokter

masa

kerja

di

Yayasan tenaga guru tidak valid.

dan Xaverius Palembang.

rumah sakit untuk melakukan tes kesehatan maka akan menghasilkan surat kesehatan bagi calon tenaga kerja yang valid.

6.

Wawancara Akhir

Wawancara tahap

Sudah Sesuai

Wawancara Akhir

akhir biasanya Yayasan Xaverius Palembang melakukan Ketua Dewan Pengurus Yayasan

dilakukan oleh atasan langsung, yaitu wawancara akhir kepada calon tenaga guru Xaverius Palembang melakukan Kepala

Bagian

atau

Kepala yang telah lolos kelengkapan dokumen dan wawancara akhir kepada calon

Departemen dimana calon pegawai lolos tes seleksi. Ketua Dewan Pengurus tenaga guru, wawancara akhir tersebut

ditempatkan.

Tujuannya akan melakukan wawancara akhir kepada dilakukan

untuk

mencocokan

untuk mencocokan kemampuan yang calon tenaga guru.

kemampuan calon tenaga guru

dipunyai calon karyawan dengan

dengan deskripsi tugas yang akan

Yayasan Xaverius Palembang memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118

No.

Teori

Hasil Wawancara di yayasan Xaverius Palembang

deskripsi tugas yang akan dijalankan. wawancara

akhir

guna

mendapatkan dijalankan.

Oleh karena itu kepala bagian atau informasi seperti apakah calon tenaga guru pewawancara biasa disebut sebagai sudah memahami deskripsi tugas yang akan orang yang paling bertanggung jawab dijalaninya setelah diterima di Yayasan terhadap

diterima

atau

tidak Xaverius Palembang, mengetahui komitmen.

calon

pegawai

yang calon tenaga guru tersebut terhadap tugas

diterimanya bersangkutan.

dan dedikasinya kepada Yayasan Xaverius

Aspek lain dari langkah ini agar para Palembang, agar Ketua Dewan Pengurus pemimpin yang akan membawahi mengetahui calon tenaga guru yang akan calon

karyawan

berpartisipasi

juga

dalam

ikut bekerja di Yayasan Xaverius Palembang, proses dan supaya tidak ada rotasi tenaga guru.

rekrutmen, tidak hanya menerima saja. Manfaat dari wawancara ini juga akan memperkecil adanya rotasi kerja pegawai, karena sudah ada pengertian dan pemahaman yang sama antara calon pegawai dengan pimpinannya.

Penerapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119

No.

Teori

Hasil Wawancara di Yayasan Xaverius

Penerapan

Palembang 7

Keputusan Penerimaan

Sudah Sesuai

Keputusan Penerimaan

Langkah terakhir dari proses seleksi Ketua Dewan Pengurus berperan langsung Ketua ini

adalah

tahap

yang

mereka

Pengurus

akan

paling dalam memutuskan diterima atau ditolaknya memutuskan calon tenaga guru

mendebarkan bagi calon pegawai. Di calon tenaga guru, jika calon tenaga guru tersebut sinilah

Dewan

menerima diterima

maka

akan

diberikan

akan

diterima

atau

surat ditolak, jika dinyatakn diterima

nasib“diterima” yang berarti akan penerimaan dan penempatan kerja, jika tidak akan

diberikan

keputusan

bekerja di organisasi itu, “ditolak” diterima maka tidak ada informasi untuk penempatan kerja bagi guru yang berarti harus mencari pekerjaan di lain calon tenaga guru yang ditolak. organisasi. Untuk menjaga hubungan Ketua Dewan Pengurus Yayasan Xaverius masyarakat tetap baik, maka bagi Palembang dalam memberikan keputusan calon yang tidak diterima dapat penerimaan calon tenaga guru didasarkan dipertimbangkan untuk kesempatan pada pertimbangan seperti kelengkapan yang

akan

datang.

Dokumen- dokumen, hasil tes psikologi, wawancara

dokumen pelamar yang tidak diterima seleksi calon tenaga guru, mempunyai perlu didokumentasikan, dan akan

komitmen yang tinggi dalam hal mengajar

baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120

No.

Teori

Hasil Wawancara di Yayasan Xaverius Palembang

berguna

bagi

pengembangan

program-program dan mau ditempatkan di sekolah mana saja karyawan

yang dibawah

naungan

Yayasan

Xaverius

bersangkutan untuk waktu yang akan Palembang. datang.

Keputusan penempatan kerja diputuskan langsung oleh Ketua Dewan Pengurus dan calon tenaga guru

tidak dapat memilih

tempat kerja yang diinginkannya.

Penerapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121

C. Pembahasan 1. Rekrutmen a.

Mengidentifikasi Jabatan dan Berapa Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan. Yayasan Xaverius Palembang sudah melakukan identifikasi jabatan guna mengetahui kekosongan pada posisi guru, dengan melakukan identifikasi jabatan juga diketahui berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengisi kekosongan tersebut. Identifikasi Palembang

jabatan

sudah

yang

sesuai

dilakukan

dengan

teori

Yayasan

Xaverius

menurut

Soekidjo

Notoatmodjo bahwa dengan melihat dinamika dari beberapa hal seperti

adanya

dipromosikannya

bidang

pekerjaan

pegawai,

atau

baru,

dipindahkan

karena

pensiun

atau lalu

mencocokannya dengan perencanaan sumber daya manusia yang tersusun maka akan diketahui jabatan apa saja yang sedang kosong dan berapa jumlah pegawai yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan tersebut. b.

Mencari Informasi Jabatan Melalui Analisis Jabatan Yayasan Xaverius Palembang sudah melakukan analisis jabatan guna mengetahui ada atau tidaknya kebutuhan untuk membuka perekrutan sesuai dengan kekosongan jabatan atau pekerjaan di Yayasan Xaverius Palembang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122

Mencari informasi jabatan melalui analisis jabatan yang dilakukan Yayasan Xaverius Palembang sudah sesuai dengan teori menurut Soekidjo Notoatmodjo. Analisis jabatan dapat mengetahui bagian mana saja yang terjadi kekosongan jabatan, setelah itu akan diadakannya rekrutmen guna mengisi kekosongan tersebut. c.

Menentukan Dimana Kandidat yang Tepat Harus Dicari Menurut Soekidjo Notoatmodjo kandidat untuk mengisi kekosongan jabatan dapat dicari dari dalam maupun dari luar perusahaan dengan demikian Yayasan Xaverius Palembang memilih atau mencari kandidat dari dalam dan dari luar Yayasan Xaverius Palembang karena dengan mencari kandidat dari luar maka kesempatan untuk mendapat sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi terbaik akan semakin besar. Yayasan Xaverius Palembang juga mencari kandidat dari dalam Yayasan Xaverius Palembang, dengan memutasi tenaga guru ke sekolah yang membutuhkan tenaga guru tambahan.

d.

Memilih Metode-metode Rekrutmen yang Paling Tepat Untuk Jabatan Terdapat

dua

metode

rekrutmen

menurut

Soekidjo

Notoatmodjo yaitu metode tertutup dan metode terbuka. Metode tertutup merupakan metode rekrutmen yang hanya diinformasikan kepada pegawai atau orang-orang tertentu saja, sedangkan metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123

terbuka merupakan rekrutmen yang menginformasikan secara luas dengan memasang iklan di media sosial maupun media cetak. Yayasan Xaverius Palembang menggunakan metode tertutup yaitu menginformasikan lowongan tenaga guru kapada para pegawai dan tidak menginformasikan secara luas atau tidak memasang iklan di media massa. 2. Seleksi a.

Penerimaan Pendahuluan Pelamar Surat lamaran kerja dapat diserahkan secara langsung ke Yayasan Xaverius Palembang atau dikirim melalui POS. Suratsurat lamaran yang masuk akan dipilih dan dikelompokkan berdasarkan surat lamaran yang memenuhi syarat dan yang tidak memenuhi. Surat lamaran yang memenuhi syarat akan diberikan surat panggilan atau dihubungi langsung oleh Sekretaris Badan Pelaksana Harian untuk mengikuti tahap berikutnya, sedangkan surat lamaran yang tidak memenuhi syarat akan digugurkan. Pada tahap ini dilakukan check list terhadap kelengkapankelengkapan administrasi yang diajukan oleh calon tenega guru yang

mana

telah

disyaratkan

sebelumnya.

Kelengkapan

administrasi ini diperlukan untuk memperoleh gambaran secara tertulis tentang kemampuan yang calon tenega gurumiliki. Kelengkapan-kelengkapan administrasi

yang dimaksud oleh

Yayasan Xaverius Palembang meliputi ijasah terakhir calon tenega

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124

guru, daftar riwayat hidup, surat keterangan pengalaman kerja (jika ada), surat keterangan sehat dari dokter, pas photo, fotocopy Kartu Tanda Penduduk dan sertifikat-sertifikat lainnya yang mendukung. Yayasan Xaverius Palembang melakukan pemeriksaan terhadap kualifikasi-kualifikasi yang dimiliki oleh calon tenaga guru, apakah sesuai atau tidak dengan bidang pekerjaan yang kosong. b.

Tes-tes Penerimaan Tes-tes penerimaan yang diselenggarakan oleh Yayasan Xaverius Palembang dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang lebih objektif dengan tingakat akurasi yang diharapkan cukup tinggi dari calon tenaga guru. Tes-tes tersebut dilakukan untuk mengetahui tentang cocok tidaknya calon tenaga guru dengan jabatan atau pekerjaan yang akan dipercayakan kepadanya. Yayasan Xaverius Palembang mengambil kebijakan dalam penyelenggaraan tes bahwa calon tenaga guru harus mengikuti tes psikologi antara lain tes kecerdasan dan tes kepribadian. Tes kecerdasan dilakukan untuk mengetahui apakah calon tenega guru tersebut sesuai dengan bidang yang akan diisinya sedangkan tes kepribadian digunakan untuk mengetahui bagaimana kepribadian calon tenaga guru tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125

c.

Wawancara Seleksi Wawancara dilaksanakan untuk memperoleh informasi tentang calon tenaga guru yang tidak dapat diperoleh melalui tes psikologi. Wawancara seleksi di Yayasan Xaverius Palembang dilakuakan oleh Sekretaris Badan Pelaksana Harian, wawancara seleksi tersebut bertujuan untuk mengetahui informasi yang lengkap dari calon tenaga guru, untuk mengetahui seberapa baik cara berkomunikasi calon tenaga guru tersebut. Kriteria bahwa calon tenaga guru mampu berkomunikasi dengan baik adalah: 1) Mampu menyampaikan jawaban atas pertanyaan dengan baik dan lancar. 2) Mampunyai etitu atau sikap yang baik selama berkomunikasi. 3) Menunjukan kepercayaan diri dalam berkomunikasi.

d.

Pemeriksaan Referensi Referensi

oleh

rekruter

perlu

diperiksa

dan

diteliti

kebenarannya karena referensi yang diberikan oleh orang-orang yang menegtahui seluk beluk calon tenaga guru, rekruter mendapatkan keterangan mengenai kebenaran informasi yang diberikan tersebut. Referensi yang diberikan juga haruslah referensi yang dapat dipercaya yang mana benar-benar diberikan oleh orang yang mengetahui sifat, perilakucalon tenaga guru,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126

pengalaman kerja calon tenega guru sebelumnya, dan hal-hal lain dianggap penting dari calon tenaga guru. Pemeriksaan referensi yang dilakukan Yayasan Xaverius Palembang sedapat mungkin dilaksanakan secara seksama karena informasi yang diberikan pada umumnya adalah informasi yang baik-baik saja. Banyak dari calon tenaga guru mencantumkan referensi yang diberikan dari pihak keluarga, sahabat, dan bagi mereka yang melampirkan surat keterangan pengalaman kerja biasanya mencantumkan referensi yang diperoleh dari tempat kerja mereka sebelumnya. Akan tetapi, dalam hal ini referensi calon tenaga guru lebih banyak diberikan dari orang-orang terdekat, yaitu keluarga maupun sahabat. Pemeriksaan referensi dari calon tenaga guru di Yayasan Xaverius Palembang merupakan suatu keharusan bagi rekruter untuk mengetahui informasi yang lebih akurat tentang calon tenaga guru. Dari referensi yang diberikan oleh orang-orang yang mengetahui pelamar dengan baik, rekruter juga dapat mengetahui apakah calon tenaga guru tersebut dapat dipercaya ataukah tidak. e.

Tes Kesehatan Tes kesehatan bagi calon tenega guru adalah penting, baik bagi calon tenaga guru itu sendiri maupun bagi organisasi yang bersangkutan. Bagi tenaga guru, mereka akan mengetahui status kesehatan

yang

berkaitan

dengan

pekerjaan

yang

akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127

dilaksanakan. Sedangkan bagi organisasi atau organisasi akan dapat menekan biaya pemeliharaan kesehatan bagi pegawai. Dengan bekerjasama dengan dokter dan rumah sakit untuk melakukan tes kesehatan maka akan menghasilkan surat kesehatan bagi calon tenaga guru yang valid. Yayasan Xaverius Palembang tidak menentukan dokter dan rumah sakit yang akan melakukan tes kesehatan bagi calon tenaga guru, dari surat kesehatan yang dilampirkan calon tenaga gurutersebut maka akan

diketahui riwayat kesehatan yang

nantinya akan menujang kualitas dalam menjalankan masa kerja di Yayasan Xaverius Palembang, jika calon tenaga guru lolos tes psikologi tetapi dalam riwayat kesehatannya tidak memenuhi persyaratan atau memiliki penyakit yang serius maka calon tenaga guru tersebut tidak diloloskan untuk tahap selanjutnya. f.

Wawancara Akhir Wawancara akhir dilakukan dengan melibatkan Ketua Dewan Pengurus. Ketua Dewan Pengurus diberikan kewenangan untuk mewawancarai calon tenega guru pada tahap-tahap akhir rekrutmen. Wawancara oleh Ketua Dewan Pengurus dilakukan untuk kepentingan memperoleh data yang lebih mendalam tentang kemampuan calon tenaga guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang akan diberikan kepadanya, hal ini sesuai dengan pandangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128

Ketua

Dewan

Pengurus

bahwa

para

calon

tenega

guru

diwawancarai ini benar-benar memenuhi persyaratan. Keterlibatan Ketua Dewan Pengurus dalam wawancara akhir dimaksudkan untuk mengenal para calon tenaga guru yang akan menjadi bawahannya kelak, juga untuk menjawab pertanyaan dari calon tenaga guru seputar tugas pekerjaan yang akan mereka kerjakan nantinya apabila mereka diterima. Hasil dari wawancara akhir digunakan sebagai dasar untuk memutuskan apakah calon tenaga guru nantinya akan diterima ataukah ditolak bekerja di dalam Yayasan Xaverius Palembang. g.

Keputusan Penerimaan Keputusan seorang calon tenaga guru untuk diterima atau tidak bekerja di Yayasan Xaverius Palembang dilakukan oleh Ketua Dewan Pengurus. Ketua Dewan Pengurus dalam hal ini yang berhak untuk memutuskan calon tenaga guru mana yang akan diterima atau ditolak. Keputusan tersebut juga dibuat berdasarkan pertimbangan dari hasil seleksi yang telah calon tenega guru lalui. Calon tenaga guru yang tidak memenuhi persyaratan akan ditolak dan tidak diberikan informasi, sedangkan calon tenaga guru yang diterima akan diberikan informasi bahwa calon tenaga guru diterima. Berdasarkan

hasil

wawancara

dapat

diketahui

bahwa

keputusan akhir penerimaan calon tenaga guru ditentukan langsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129

oleh Ketua Dewan Pengurus dari pertimbangan hasil tes seleksi yang telah dilakukan oleh calon tenega guru dan penemapatan calon tenaga guru juga ditentukan oleh Ketua Dewan Pengurus dan calon tenaga guru tidak bisa memilih untuk ditempatkan sesuai keinginannya sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis atas penelitian yang dilakukan di Yayasan Xaverius Palembang, maka dapat disimpulkan bahwa sistem rekrutmen dan seleksi pegawai di Yayasan Xaverius Palembang sebagian besar sudah sesuai dengan teori sistem rekrutmen dan seleksi menurut Soekidjo Notoatmodjo. Terdapat satu yang tidak sepenuhnya sesuai dengan teori sistem rekrutmen dan seleksi menurut Soekidjo Notoatmodjo yaitu dalam tes kesehatan. Yayasan Xaverius Palembang tidak bekerjasama dengan dokter dan rumah sakit untuk melakukan tes kesehatan bagi calon tenaga guru, dengan tidak bekerjasama dengan dokter dan rumah sakit untuk melakukan tes kesehatan calon tenaga guru maka akan dikhawatirkan bahwa surat kesehatan yang dilampirkan calon tenaga guru tidak valid. B. Keterbatasan Penelitian Penulis tidak dapat memperoleh data secara lengkap mengenai tes kesehatan yang disyaratkan Yayasan Xaverius Palembang terhadap calon tenaga guru.

130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131

C. Saran Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki sejumlah kekurangan. Oleh sebab itu, beberapa saran yang dapat diberikan oleh peneliti antara lain: 1. Bagi Yayasan Xaverius Palembang Sebaiknya Yayasan Xaverius Palembang dapat bekerjasama dengan Dokter dan Rumah Sakit untuk melakukan tes kesehatan bagi calon tenaga guru. Dengan demikian, surat kesehatan yang dilampirkan oleh calon tenaga guru memiliki validitas yang tinggi. 2. Bagi peneliti lain Peneliti berikutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian mengenai sistem rekrutmen dan seleksi pegawai lebih baik lagi. Peneliti lain mungkin bisa melakukan penelitian sistem rekrutmen dan seleksi pegawai dengan menggunakan pengkodean data yang lebih lengkap dengan menambahkan jenis pengkodean lainnya seperti pengkodean berporos. Pengkodean berporos menurut Strauss dan Corbin (2009:99) merupakan seperangkat prosedur penempatan data kembali dengan cara-cara baru setelah pengkodean berbuka, dengan membuat kaitan antar kategori. Pengkodean berporos dilakukan dengan memanfaatkan paradigma pengkodean yang mencakup kondisi, konteks, strategi aksi/interaksi, dan konsekuensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA Abdul, Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi, Yogyakarta. Adi, Mardianto. 2012. Management Recruitmen. Pinasthika Publisher, Jakarta. Andrew E. Sikula. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Erlangga, Bandung. Andri, Kristanto. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Penerbit Gava Media, Jakarta. Dunyana, Dudun. 2008. Analisis Proses Perekrutan dan Seleksi Karyawan pada PT Siloam Motor Bandung. Skripsi. Universitas Widyatama. Edwin B. Flippo. 1994. Manajemen Personalia. BPFE-UGM, Yogyakarta. Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Andi, Yogyakarta. Hadari, Nawawi. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif. Gajah Mada University Press, Yogyakarta. James, A. Hall. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ketiga, Terjemahan Amir Abadi Yusuf, Salemba Empat, Jakarta. Jogiyanto. HM 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit Andi, Yogyakarta. Martoyo, Susilo. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE, Yogyakarta. Moekijat. 1994. Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Remaja Rosdakarya, Bandung. Moleong, Lexy. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Narko. 1994. Sistem Akuntansi dilengkapi dengan soal jawaban. Yayasan Pustaka Nusantara, Yogyakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta, Jakarta. Rahmawati, Yuni. 2012. Analisis Sistem Rekrutmen PT Dan Liris Surakarta. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Romney, Marshall B., and Stembart. 2000. Accounting Information System. Prentice Hall. New Jersey.

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133

Siagian, Sondang P. 2004. Audit Manajemen. Bumi Aksara, Jakarta. Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Ketiga. STIE YKPN, Yogyakarta. Sirait, Jastine T. 2006. Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Grasindo, Jakarta. Strauss, Anselm dan Juliet Corbin. 2009. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Wilson Bangun. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Erlangga, Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135

LAMPIRAN 1

Keterangan LKTG : Laporan Kebutuhan Tenaga Guru LAJ : Laporan Analisis Jabatan

Gambar 4: Bagan Alir Sistem Rekrutmen Calon Tenaga Guru Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136

LAMPIRAN 2

Gambar 5: Bagan Alir Sistem Seleksi Guru Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137

Gambar 5: Bagan Alir Sistem Seleksi Guru (Lanjutan) Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138

Gambar 5: Bagan Alir Sistem Seleksi Guru (Lanjutan) Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139

LAMPIRAN 3 PEDOMAN WAWANCARA EVALUASI SISTEM REKRUTMEN DAN SELEKSI PEGAWAI YAYASAN XAVERIUS PALEMBANG A. Rekrutmen 1. Siapa saja yang terlibat dalam rekrutmen dan seleksi pegawai di Yayasan Xaverius Palembang? 2. Apakah sudah dilaksanakan identifikasi jabatan dan siapa yang bertugas melakukannya? 3. Apakah sudah dilaksanakan analisis jabatan sebelum melakukan rekrutmen dan siapa yang bertugas melakukannya? 4. Apakah selama ini terdapat anggaran dana yang sikhususkan untuk rekrutmen dan seleksi karyawan di Yayasan Xaverius Palembang? 5. Apa saja sarana dan prasarana yang dilakukan dalam kegiatan rekrutmen dan seleksi calon tenaga guru di Yayasan Xaverius Palembang? 6. Apakah sudah terdapat SOP mengenai rekrutmen dan seleksi calon tenaga guru di Yayasan Xaverius Palembang? 7. Darimana didapatkannya sumber calon tenaga guru? 8. Apa metode yang digunakan pada proses rekrutmen di Yayasan Xaverius Palembang? 9. Kenapa Yayasan Xaverius Palembang memilih metode tersebut untuk rekrutmen calon tenaga guru?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140

B. Seleksi 1. Siapa yang menerima surat lamaran kerja dari calon tenaga guru? 2. Setelah surat lamaran diterima, siapa yang mengecek kelengkapan surat lamaran kerja calon tenaga guru? 3. Syarat apa saja yang harus dipenuhi calon tenaga guru dalam surat lamaran kerjanya? 4. Informasi apa saja yang dicantumkan oleh calon tenaga guru di dalam surat lamaran kerjanya? 5. Apakah Yayasan Xaverius palembang bekerjasama dengan dokter dan rumah sakit untuk melakukan tes kesehatan bagi calon tenaga guru? 6. Jika surat lamaran kerja calon tenaga guru tidak memenuhi persyaratan apa yang akan dilakukan Yayasan Xaverius Palembang terhadap surat lamaran kerja tersebut? 7. Siapa yang melakukan tes seleksi di Yayasan Xaverius Palembang untuk calon tenaga guru? 8. Tes apa saja yang diberikan untuk calon tenaga guru? 9. Tes kecerdasan apa saja yang diberikan oleh Yayasan Xaverius Palembang untuk calon tenaga guru? 10. Tes kepribadian apa saja yang diberikan oleh Yayasan Xaverius Palembang untuk calon tenaga guru? 11. Siapa yang melakukan wawancara seleksi kepeda calon tenaga guru? 12. Informasi apa saja yang didapat dari wawancara seleksi tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141

13. Apakah ada referensi dari keluarga atau teman dekat calon tenaga guru dan siapa yang melakukan pemeriksaan terhadap referensi calon tenaga guru? 14. Siapa yang melakukan wawancara akhir untuk calon tenaga gurusebelum diterima bekerja? 15. Informasi apa saja yang didapat dari wawancara akhir tersebut? 16. Siapakah yang paling berperan dalam menentukan keputusan penerimaan calon tenaga guru? 17. Pertimbangan apa saja yang membuat keputusan diterima atau ditolaknya calon tenaga guru? 18. Jika calon tenaga guru tidak lolos dalam salah satu tahap seleksi, apakah akan diinformasikan kepada calon tenaga guru yang tidak lolos? 19. Apa yang dilakukan Yayasan Xaverius Palembang terhadap dokumendokumen calon tenaga guru yang tidak lolos dalam tahapan seleksi? 20. Kendala apa saja yang dihadapi dalam proses seleksi calon tenaga guru?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142

LAMPIRAN 4 Tabel 3.

Responden A NO

PENGKODEAN

: Romo YAM Fridho Mulya, SCJ. M.M. (Ketua Dewan Pengurus) PERNYATAAN

KODE

REF

Identifikasi Jabatan Analisis Jabatan Dimana Kandidat Dicari

2RF#3

Metode Rekrutmen Metode Rekrutmen

8RF#8

Pendahuluan Pelamar

1RF#10

Pendahuluan

2RF#11

Rekrutmen 1

6

Tentu saja sudah dilaksanakan identifikasi jabatan, nanti yang melakukan identifikasi jabatan adalah karyawan Badan Pelaksana Harian. Sudah, yang melakukan analisis jabatan sama dengan identifikasi jabatan yaitu karyawan Badan Pelaksana Harian. Yayasan Xaverius Palembang mencari calon tenaga guru dari dalam dan dari luar Yayasan Xaverius Palembang, jika dicari dari dalam dengan cara memindahkan tenaga guru dari sekolah ke sekolah yang membutuhkan tenaga guru tersebut dan jika dicari dari luar maka Yayasan Xaverius Palembang melakukan rekrutmen. Metode yang digunakan yaitu metode tertutup dengan menginformasikan kekosongan tenaga guru kepada pegawai Yayasan Xaverius Palembang. ...Yayasan Xaverius Palembang menggunakan metode terbuka banyak sekali surat lamaran kerja yang masuk dan terjadi penumpukan surat lamaran kerja di Badan Pelaksana Harian. Seleksi yang menerima Sekretaris Badan Pelaksana Harian.

7

yang mengeceknya Sekretaris Badan Pelaksana Harian.

2 3

4 5

3RF#4 7RF#7

9RF#9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143

8 9

Tesnya seperti tes psikologi.

Wawancara seleksi nanti dengan Badan Pelaksana Harian, bisa dengan Direktur atau Sekretaris Badan Pelaksana Harian. 10 Ada referensi dari pegawai, keluarga dan teman dekat calon tenaga guru dan yang melakukan pemerikasaan adalah Badan Pelaksana Harian. 11 Tidak, calon tenaga guru bebas untuk melakukan tes kesehatan di rumah sakit manapun. 12 Saya sebagai Ketua Dewan Pengurus akan melakukan wawancara akhir kepada calon tenaga guru yang sudah lolos kelengkapan dokumen dan lolos tes seleksi. 13 Saya yang akan menentukan diterima atau tidaknya calon tenaga guru, jika calon tenaga guru diterima maka akan diberikan surat penerimaan dan penempatan kerja, jika tidak diterima tidak ada informasi untuk calon tenaga guru yang ditolak. Keterangan RF : Romo Fridho

Pelamar Tes Penerimaan Wawancara Seleksi Pemeriksaan Referensi Tes Kesehatan Wawancara Akhir Keputusan Penerimaan

8RF#16 11RF#19 13RF#20 5RF#13 14RF#21 16RF#23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144

Responden B NO

: Romo Martinus Priyo Kuswardono, Pr (Direktur Badan Pelaksana Harian) PERNYATAAN

KODE

REF

Identifikasi Jabatan Analisis Jabatan Dimana Kandidat Dicari Metode Rekrutmen

2RP#3

Pendahuluan Pelamar

1RP#10

Wawancara Seleksi Wawancara Seleksi Pemeriksaan Referensi Tes Kesehatan

11RP#19

Rekrutmen 1 2

Yayasan Xaverius Palembang ini sudah melakukan identifikasi jabatan yang dilakukan oleh karyawan Badan Pelaksana harian. untuk analisis sudah dilakukan oleh karyawan Badan Pelaksana Harian.

3

Bisa dicari dari luar dengan cara rekrutmen atau dari dalam dengan cara memindahkan tenaga guru ke sekolah yang membutuhkan.

4

Yayasan Xaverius Palembang menggunakan metode tertutup.

5

Seleksi Sekretaris Badan Pelaksana Harian menerima Surat lamaran Kerja yang masuk ke Yayasan Xaverius Palembang.

6

Bisa dengan saya atau dengan Sekretaris Badan Pelaksana Harian.

7

Dapat mengetahui keprofesionalan calon tenaga guru tersebut.

8

Ada referensi nanti diperiksa oleh saya atau Sekretaris Badan Pelaksana Harian untuk mengetahui tipe-tipe calon tenaga guru tersebut. Tidak ada kerjasama antara Yayasan Xaverius Palembang dengan dokter dan rumah sakit.

9

3RP#4 7RP#7

8RP#8

12RP#19 13RP#21 5RP#13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145

10

Wawancara akhir dilakukan oleh Ketua Dewan Pengurus.

Wawancara Akhir

14RP#22

11

Yang memutuskan nanti diterima atau tidaknya itu Ketua Dewan Pengurus.

Keputusan Penerimaan

16RP#23

Keterangan RP : Romo Priyo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146

Responden C NO

: Bapak Paulus Sumaji (Sekretaris Badan Pelaksana Harian) PERNYATAAN

KODE

REF

2BS#3

Rekrutmen 1

Sudah, karyawan Badan Pelaksana harian yang melakukan identifikasi.

2

iya sudah dan yang melakukannya juga karyawan Badan Pelaksana Harian.

3

Ada dua yaitu dicari dari dalam atau dari luar Yayasan Xaverius Palembang.

4

Awalnya sempat menggunakan metode terbuka dengan menginformasikan secara terbuka tetapi itu hanya dilakukan satu kali setelah itu menggunakan metode tertutup.

Identifikasi Jabatan Analisis Jabatan Dimana Kandidat Dicari Metode Rekrutmen

Seleksi Surat lamaran kerja calon tenaga guru nantinya yang akan menerima adalah saya selaku Sekretaris Badan Pelaksana Harian.

Pendahuluan Pelamar

1BS#10

Pendahuluan Pelamar

2BS#11

Wawancara Seleksi Wawancara Seleksi

11BS#19

5

6

7 8

Setelah surat lamaran kerja diterima tahap selanjutnya saya akan mengecek kelengkapan surat lamaran kerja calon tenaga guru dan mengeluarkan check list kelengkapan dokumen pelamar kerja. Bisa dengan saya atau dengan Direktur Badan Pelaksana Harian. Informasinya nanti dapat mengetahui bagaimana strategi pembelajaran yang akan diterapkan jika sudah aktif menjadi tenaga guru.

3BS#4 7BS#7

8BS#8

12BS#20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147

9

10

11 12

Iya ada referensi setelah itu diperiksa obyektifitasnya karena referensi biasanya yang muncul hal-hal yang positif, saya atau Direktur Badan Pelaksana Harian yang akan memeriksa referensi calon tenaga guru. Tidak ada kerjasama, calon tenaga guru hanya melampirkan surat keterangan kesehatan yang sudah dimiliki. Surat keterangan kesehatan tersebut akan menginformasikan kondisi kesehatan dari calon tenaga guru yang nantinya akan menujang kualitas dalam menjalankan masa kerja di Yayasan Xaverius Palembang, jika calon tenaga guru lolos tes psikologi tetapi dalam surat keterangan kesehatannya tidak memenuhi persayaratan atau memiliki penyakit yang serius maka calon tenaga guru tersebut tidak dilolosakan untuk tahap selanjutnya. Ketua Dewan Pengurus yang akan melakukan wawancara akhir. 14BS#22

Ketua Dewan Pengurus Langsung yang akan menentukan diterima atau ditolak calon tenaga guru. Keterangan BS : Bapak Sumaji

Pemeriksaan Referensi

13BS#21

Tes Kesehatan

5BS#14

Wawancara Akhir Keputusan Penerimaan

14BS#22 16BS#24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148

Responden D

: Bapak Iwan ( Karyawan Badan Pelaksana Harian)

NO

PERNYATAAN

KODE

REF

Identifikasi Jabatan Analisis Jabatan

2BI#3

Dimana Kandidat Dicari Metode Rekrutmen

7BI#7

Pemeriksaan Referensi Tes Kesehatan Wawancara Akhir Keputusan Penerimaan

13BI#21

Rekrutmen 1 2

3

4

Iya sudah dilakukan, saya yang bertugas mengidentifikasi jabatan berdasarkan laporan kebutuhan tenaga guru dimasing-masing sekolah. sudah dilakukan, berdasarkan hasil identifikasi jabatan tadi maka akan dilakukan analisis jabatan, dari analisis itu Yayasan Xaverius Palembang bisa mengetahui berapa tenaga guru yang akan dicari. Sumber calon tenaga guru bisa dicari dari dalam dan dari luar. Dari dalam dengan memindahkan tenaga guru dan dari luar dengan rekrutmen.

6 7

Menggunakan metode tertutup dan Yayasan Xaverius Palembang pernah menggunakan metode terbuka tetapi hanya dalam satu kali rekrutmen saja. Seleksi Ada referensi yang nantinya akan diperiksa lagi oleh Direktur atau Sekretaris Badan Pelaksana Harian. Tidak bekerjasama dengan dokter rumah sakit. Calon tenaga guru akan melakukan wawancara akhir dengan Ketua Dewan Pengurus.

8

Ketua Dewan Pengurus akan berperan langsung untuk menentukan diterima atau tidak.

5

Keterangan BI : Bapak Iwan

3BI#4

8BI#8

5BI#14 14BI#22 16BI#24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149

Responden E NO

: Ibu Cesil (Ketua Tim Seleksi) PERNYATAAN

KODE

REF

Identifikasi Jabatan Analisis Jabatan Dimana Kandidat Dicari

2IC#3

Tes Penerimaan Tes Penerimaan Tes Penerimaan

7IC#16

Tes Penerimaan

10IC#18

Rekrutmen 1

Sudah dan untuk identifikasi yang melakukannya Badan Pelaksana Harian.

2

Sudah dilakukan dan yang melakukan analisis juga Badan Pelaksana Harian.

3

Bisa dari dalam dan dari luar Yayasan Xaverius Palembang, jika dari luar maka diadakan rekrutmen dan seleksi untuk calon tenaga guru tersebut.

4

Seleksi Saya dan tim seleksi yang akan memberikan tes seleksi kepada calon tenaga guru.

5

Tes psikologi yang mencakup tes kepribadian dan tes kecerdasan.

6

Tes kecerdasan itu seperti tes IQ yang dilakukan dengan cara tertulis yang dievaluasi secara obyektif untuk mengukur kecerdasan, untuk mengetahui apakah calon tenaga guru tersebut sudah sesuai dengan bidang yang akan isinya. Tes Kepribadian itu mencakup dua bagian: Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Materi tes wawasan kebangsaan ada: Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Tata Negara, Kepemerintahan, Sejarah Nasional, Peran Indonesia secara Internasional. Materi tes karakteristik pribadi seperti: Integritas diri, semangat berprestasi, kreativitas dan inovasi, orientasi pada pelayanan, orientasi kepada orang lain, kemampuan beradaptasi, kemampuan

7

3IC#4 7IC#7

8IC#16 9IC#17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150

8

mengndalikan diri, kemampuan bekerja mandiri dan tuntas, kemauan dan kemampuan belajar berkelanjutan, kemampuan bekerja sama dalam kelompok, kemampuan menggerakkan dan mengkoordinir orang lain. Tidak bekerjasama.

Keterangan IC : Ibu Cesil

Tes Kesehatan

5IC#14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151

LAMPIRAN 5 Tabel 4.

PENGKATEGORIAN Kategori

NO

1

RESPONDEN

Ketua Dewan Pengurus

2

Direktur Badan Pelaksana Harian

3

Sekretaris Badan Pelaksana Harian

4

Karyawan Badan Pelaksana Harian

5

Ketua Tim Seleksi

Rekrutmen KODE

SEMBER

Identifikasi Jabatan Analisis Jabatan Dimana Kandidat Dicari Metode Rekrutmen Metode Rekrutmen Identifikasi Jabatan Analisis Jabatan Dimana Kandidat Dicari Metode Rekrutmen Identifikasi Jabatan Analisis Jabatan Dimana Kandidat Dicari Metode Rekrutmen Identifikasi Jabatan Analisis Jabatan Dimana Kandidat Dicari Metode Rekrutmen Identifikasi Jabatan Analisis Jabatan Dimana Kandidat Dicari

2RF#3 3RF#4 7RF#7 8RF#8 9RF#9 2RP#3 3RP#4 7RP#7 8RP#8 2BS#3 3BS#4 7BS#7 8BS#8 2BI#3 3BI#4 7BI#7 8BI#8 2IC#3 3IC#4 7IC#7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152

Kategori NO

1

RESPONDEN

Ketua Dewan Pengurus

2

Direktur Badan Pelaksana Harian

3

Sekretaris Badan Pelaksana Harian

4

Karyawan Badan Pelaksana Harian

5

Ketua Tim Seleksi

Seleksi KODE

SEMBER

Pendahuluan Pelamar Pendahuluan Pelamar Tes Penerimaan Wawancara Seleksi Pemeriksaan Referensi Tes Kesehatan Wawancara Akhir Keputusan Penerimaan Pendahuluan Pelamar Wawancara Seleksi Wawancara Seleksi Pemeriksaan Referensi Tes Kesehatan Wawancara Akhir Keputusan Penerimaan Pendahuluan Pelamar Pendahuluan Pelamar Wawancara Seleksi Wawancara Seleksi Pemeriksaan Referensi Tes Kesehatan Wawancara Akhir Keputusan Penerimaan Pemeriksaan Referensi Tes Kesehatan Wawancara Akhir Keputusan Penerimaan Tes Penerimaan Tes Penerimaan Tes Penerimaan Tes Penerimaan Tes Kesehatan

1RF#10 2RF#11 8RF#16 11RF#19 13RF#20 5RF#13 14RF#21 16RF#23 1RP#10 11RP#19 12RP#19 13RP#21 5RP#13 14RP#22 16RP#23 1BS#10 2BS#11 11BS#19 12BS#20 13BS#21 5BS#14 14BS#22 16BS#24 13BI#21 5BI#14 14BI#22 16BI#24 7IC#16 8IC#16 9IC#17 10IC#18 5IC#14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153

LAMPIRAN 6

CHEK LIST KELENGKAPAN DOKUMEN PELAMAR KERJA YAYASAN XAVERIUS PALEMBANG

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154

LAMPIRAN 7

SURAT KETERANGAN PENELITIAN