FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI

Download e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha. Jurusan ... kinerja sistem informasi akuntansi, (5) partisipasi pemakai, kemampuan pemakai ...

0 downloads 248 Views 112KB Size
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi SI (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN KOMPLEKSITAS TUGAS SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI EMPIRIS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI AREA BALI UTARA)

1

Luh Putu Sulastrini, 1Edy Sujana, 2I Made Pradana Adiputra. Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Gahesha Singaraja, Indonesia

e-mail: {[email protected], [email protected], [email protected]} @undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Penelitian ini mengambil lokasi di wilayah Singaraja tepatnya di PT PLN(Persero) distribusi Area Bali Utara. Populasi penelitian yaitu karyawan PT PLN (Persero) distribusi Area Bali Utara dan sampel yang diambil yaitu bagian KSA (Keuangan, SDM, dan Akuntansi), distribusi, niaga, transaksi energi serta bagian perencanaan. Sampel yang digunakan sebanyak 67 responden. Metode pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang diukur menggunakan skala likert. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji multikolinearitas, uji regresi linear berganda, uji regresi linear sederhana, Moderated Regression Analysis (MRA) dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan, (1) partisipasi pemakai dimoderasi kompleksitas tugas berpengaruh terhadap kinerja, (2) kemampuan pemakai dimoderasi kompleksitas tugas berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, (3) ukuran organisasi dimoderasi kompleksitas tugas tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, (4) program pelatihan dan pendidikan dimoderasi kompleksitas tugas berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, (5) partisipasi pemakai, kemampuan pemakai sistem informasi akuntansi, ukuran organisasi dan program pelatihan dan pendidikan dimoderasi kompleksitas tugas berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Kata Kunci : Kinerja, Kompleksitas Tugas, Sistem Informasi Akuntansi. Abstract The study aimed to find out several factors affecting performances of accounting information system. It was located in Singaraja, particularly in PT.PLN (Persero) distribution of North Bali areas. The samples of the study included the office staff members in the financial, human resources, and accounting section, distribution, trading, and planning sections in the total number of 67 respondents. The data were collected based on questionnaires measured by Likert scales. The analysis consisted of validity, reliability, normality, multicolinearity, multiple linear regression, simple regression linear, Moderated linear analysis (MRA) supported by SPSS program.

e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi SI (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) The results indicated that, (1) the users participation moderated by the complexity of the tasks affected the performances, (2) the users’ capability moderated by the task complexity affected on the performance of accounting information system, (3) the organization size moderated by the task complexity did not affect on the performance of accounting information system, (4) training and education program moderated by the task complexity affected on the performance of accounting information system, (5) the users’ participation, capability of accounting information system, organization size and training and education program moderated by the task complexity affected on the performances of accounting information system. Key-words: performances, task complexity, accounting information system

PENDAHULUAN Perkembangan teknologi yang terjadi zaman sekarang ini sangat berkembang pesat dibanding waktu dulu. Perkembangan pengolahan data merupakan salah satu pengaruh dari teknologi komunikasi tersebut. Pengembangan sistem informasi menjadi suatu hal yang sangat penting karena Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan aplikasi berbasis komputerisasi yang mengolah data perusahaan menjadi sistem informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan (Ceacilia dan Elen, 2010). Menurut Bodnar dan Hapwood (2006 :3) SIA (Sistem Informasi Akuntansi) adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan lainnya menjadi informasi yang nantinya informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan. Sistem informasi akuntansi (SIA) menjadi sangat penting bagi perusahaan karena SIA dapat menambah nilai bagi suatu perusahaan dengan menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu (Putra, 2010). Baik buruknya kinerja dari sebuah Sistem Informasi Akuntansi dapat dilihat melalui kepuasaan pemakai Sistem Informasi Akuntansi dan pemakaian Sistem Informasi itu sendiri (Luciana dan Irmaya, 2010). Dalam era globalisasi ini telah berkembang perusahaan kelas dunia yaitu perusahaan yang telah mencapai standar tinggi dan telah mengalami perubahan fundamental dari bentuk serta manajemen tradisional.Mencapai kelas dunia membawa implikasi signifikan bagi

akuntansi dan sistem informasi akuntansi. Informasi tradisional tidak cukup mendukung kebutuhan kelas dunia. Solusi yang menjadi primadona bisnis saat ini adalah paket untuk mengelola sumber daya perusahaan secara keseluruhan atau yang umum dikenal dengan istilah Enterprise Resource Planning (ERP) (Sudirman,2011). PT PLN (Persero) cabang Bali Utara sudah menggunakan sistem ERP (Enterprise Resource Planing) yang diterapkan dalam 3 proses bisnis yaitu: Sumber Daya Manusia (Human Resource), Keuangan (Financial Management) dan Pergudangan (Material Management). Perencanaan sumber daya perusahaan, atau ERP (Enterprise Resource Planning) adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan (Hall,2002:114). PT PLN (Persero) menggunakan ERP karena ERP mampu mengintegrasikan sumber daya perusahaan antara lain man, money, dan material untuk efesiensi dan efektifitas perusahaan dengan menggunakan software SAP buatan Jerman. Dengan menggunakan SAP maka proses bisnis PT PLN (Persero) secara otomatis berubah mengikuti standar proses bisnis kelas dunia. PT PLN (Persero) telah menuju perubahan ke arah yang dikelola dengan pelayanan standar kelas dunia. Keputusan menggunakan SAP bukanlah keputusan yang mudah karena SAP membutuhkan biaya yang tinggi. Kebutuhan biaya bukan

e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi SI (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) hanya diperlukan untuk pembelian aplikasi SAP saja, tetapi juga untuk pembelian hardware, database, jaringan komunikasi data dan juga biaya konsultan yang membantu pekerjaan penerapan sistem. Setelah sistem SAP diterapkan, manajemen perlu mengetahui apakah penerapan sistem tersebut berhasil atau tidak. Dalam penerapan suatu sistem dalam perusahaan dihadapkan kepada 2 hal, apakah perusahaan mendapatkan keberhasilan penerapan sistem atau kegagalan sistem (Delone dan Raymond dalam Acep Komara, 2005). Pengukuran keberhasilan penerapan sistem informasi sangat diperlukan bagi manajemen untuk mengetahui apakah investasi yang telah dikeluarkan memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Menurut Wibowo (2007:67) menyatakan kinerja merupakan suatu proses tentang bagaimana pekerjaan berlangsung untuk mencapai hasil kerja. Ada faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keberhasilan sistem informasi akuntansi yaitu partisipasi pemakai sistem informasi akuntansi, kemampuan pemakai sistem akuntansi, ukuran organisasi, program pelatihan dan pendidikan (Acep Komara,2005). Tidak hanya itu dalam suatu organisasi Seseorang dituntut untuk tetap konsisten dalam menyelesaikan tugasnya. Sebuah tugas dibebankan oleh orang yang berkompeten dibidangnya, karena akan terdapat perbedaan persepsi dalam mendefinisikan tugas-tugas yang kompleks sehingga nantinya akan mempengaruhi kinerja. (Cecilia dan Gundono dalam Nugerahmawati, 2013). Hasil penelitian yang tidak konsisten ada beberapa peneliti yang menyatakan bahwa partisipasi pemakai sistem informasi tidak berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi (Sugiarto, 2006 dan Luciana Irmaya, 2010). Sedangkan peneliti yang lain ada juga yang menyatakan bahwa partisipasi pemakai sistem berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi (Acep Komara, 2005, Rusmiati 2012, Srimindarti dan Puspitasari 2010) sehingga ada kemungkinan ada variabel lain yang menyebabkan hubungan tersebut tidak konsisten. Salah satunya

kompleksitas tugas yang ada didalam organisasi. H1: Pengaruh partisipasi pemakai yang dimoderasi kompleksitas tugas berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Beberapa peneliti menemukan bahwa ada hubungan yang tidak konsisten antara kemampuan pemakai sistem informasi terhadap kinerja sistem informasi.Beberapa peneliti menyatakan bahwa kemampuan pemakai tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi (Acep Komara, 2005). Dan ada yang menyatakan bahwa kemampuan pemakai sistem berpengaruh terhadap keberhasilan sistem informasi (Rusmiati,2012). Sehingga ada kemungkinan ada variabel lain yang menyebabkan hubungan tersebut tidak konsisten. Salah satunya kompleksitas tugas yang ada didalam organisasi. Walaupun kemampuan sumber daya manusia dalam perusahaan tinggi, jika pengguna sistem dihadapkan dengan kompleksitas tugas yang tinggi maka akan menurunkan kinerja seseorang untuk menyelesaikan tugas dan hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi (Ceacilia dan Gundono, 2007). Sehingga dari pernyataan tersebut dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H2 : Pengaruh kemampuan pemakai sistem informasi yang dimoderasi oleh kompleksitas tugas berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Beberapa peneliti menemukan bahwa ada hubungan yang tidak konsisten antara ukuran organisasi terhadap kinerja. Ada yang menemukan bahwa ukuran organisai berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi karena karena dana dan dukurangn sumber daya lebih memadai dalam organisasi yang lebih besar (Acep Komara, 2005). Jika sumber daya tidak memadai, akan dimungkinkan perancang sistem tidak dapat mengikuti prosedur prosedur pengembangan normal memadai, dengan demikian meningkatkan resiko kegagalan sistem. Namun ada juga peneliti yang menemukan bahwa ukuran organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi karena untuk menilai suatu kinerja sistem tidak

e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi SI (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) berdasarkan ukuran organisasi (Nugerahmawati 2013, Luciana dan irmaya 2010). Sehingga dari ketidakkonsistenan hubungan ukuran organisasi dengan kinerja sehingga ada kemungkinan ada variabel lain yang menyebabkan hubungan tersebut tidak konsisten. Salah satunya kompleksitas tugas yang ada didalam organisasi. Dari pernyataan tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H3: Pengaruh kemampuan pemakai sistem informasi dimoderasi kompleksitas tugas berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Beberapa peneliti menemukan bahwa ada hubungan yang tidak konsisten antara program pelatihan dan pendidikan terhadap kinerja. Ada peneliti yang menemukan bahwa kinerja akan lebih tinggi jika program pelatihan dan pendidikan diperkenalkan (Srimindarti dan Puspitasari, 2010). Dan ada juga peneliti yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang terlalu signifikan antara perusahaan yang memilki program pelatihan dan pendidikan pengguna sistem dengan perusahaan yang tidak memiliki program pelatihan dan pendidikan (Acep Komara, 2005).Sehingga dari ketidakkonsistenan hubungan ukuran organisasi dengan kinerja sehingga ada kemungkinan ada variabel lain yang menyebabkan hubungan tersebut tidak konsisten. Salah satunya kompleksitas tugas yang ada didalam organisasi. H4: Pengaruh program pelatihan dan pendidikan dimoderasi kompleksitas tugas terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Partisipasi pemakai, kemampuan pemakai, ukuran organisasi dan program pelatihan yang dimoderasi kompleksitas tugas tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi (Sugiarto, 2006). Sehingga penulis ingin menguji kembali variabel tersebut, sehingga dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H5 : Pengaruh partisipasi pemakai, kemampuan pemakai, ukuran organisasi dan program pelatihan yang dimoderasi kompleksitas

METODE Penelitian ini mengambil lokasi di wilayah Singaraja yaitu pada PT PLN (Persero) Distribusi Area Bali Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner. Sumber data yang digunakan yaitu sumber primer yang berasal dari kuesioner dan sumber data skunder yang berupa penjelasan atau gambaran umum organisasi. Subjek penelitian ini adalah karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Area bali Utara di Singaraja yang bekerja pada bagian yang berhubungan variabel penelitian. Objek penelitian adalah masalah bagaimana pengaruh antara variabel (x1)partisipasi pemakai sistem informasi, (x2) kemampuan pemakai sistem informasi, (x3)ukuran organisasi, (x4) program pelatihan dan pendidikan serta dimoderasi kompleksitas tugas dan variabel y (kinerja sistem informasi akuntansi). Populasi yang berkaitan dengan masalah penelitian berjumlah 67. Dalam penelitian ini metode pengambilan sampel dengan menggunaka metode nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2013:84). Yang menjadi sampel dari penelitian ini adalah keseluruhan dari karyawan PT PLN(Persero) Bali Utara. Mengingat populasi sebanyak 67, maka sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 67. Skala yang digunakan dalam penyusunan kuesioner adalah skala likert 1-5 sesuai dengan pengukuran yang telah dikembangkan oleh penelitian terdahulu. Uji kualitas data dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen data penelitian berupa jawaban responden yang telah dijawab dengan benar atau tidak. Pengujian tersebut meliputi pengujian validitas dan pengujian reliabilitas. Perhitungan statistik penelitian ini menggunakan SPSS (Statistic Program for Social Science) versi 19.0 for Windows. Uji validitas dilakukan dengan cara mengoreksikan antara skor item dengan skor total item. Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui adanya konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu

e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi SI (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) yang berbeda. Pada penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik dari Cronbach yaitu Cronbach’s Alpha (α). Suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai yang diperoleh ≥ 0,60 (Imam Ghozali,2002:133). Jadi tujuan dari validitas dan reliabilitas kuesioner adalah untuk meyakinkan bahwa kuesioner yang kita susun akan benar-benar baik dalam mengukur gejala dan menghasilkan data yang valid. Setelah menguji butir-butir pertanyaan melalui uji validitas dan reliabilitas, maka langkah berikutnya yaitu uji asumsi klasik, yaitu: uji Uji normalitas menggunakan uji one sample kolmogorovsmirnov. Uji normalitas data yaitu bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian Jika nilai tolerance value < 0.1 atau nilai VIF diatas 10 berarti terjadi multikolinearitas (Santoso,2011). Langkah selanjutnya dilakukan uji analisis koefisien regresi untuk menguji hipotesis yang terdiri dari uji regresi sederhana,uji regresi berganda, dan MRA(Moderated Regression Analysis (MRA). Uji interaksi (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (Murniati, 2013:95). analisis korelasi pearson, uji t yaitu ,uji F dan koefisien determinasi (R2). HASIL DAN PEMBAHASAN Waktu yang digunakan

untuk

menyebarkan kuesioner sampai terkumpul adalah kurang lebih 1 minggu. Dari 67 kuesioner yang disebarkan, keseluruhan dari kuesioner kembali, dan dapat dianalisis. Responden yang bekerja pada PT PLN(persero) distribusi Area Bali Utara pada penelitian ini yaitu usia >20-25 tahun jumlahnya 6 responden, >25 -30 tahun jumlahnya 20 responden, >30-40 tahun jumlahnya 16 responden dan >40 jumlahnya 25 orang. Komposisi responden dari segi jenis kelamin pada penelitian ini didominasi oleh responden laki-laki yaitu 60 orang dan wanita 7 orang. Kriteria keputusan valid tidaknya kuesioner diperoleh dari nilai koefesien korelasi, yaitu besarnya diatas 0,3 keatas. Sedangkan reliabilitas yaitu pada nilai Cronbach’s Alpha partisipasi pemakai sistem informasi yaitu 0,894, kemampuan pemakai sistem informasi 0,714, ukuran organisasi 0,826, program pelatihan pendidikan 0,635, kompleksitas tugas yaitu 0,739 serta kinerja sistem informasi akuntansi yaitu 0,803. Cronbach’s Alpha partisipasi pemakai sistem, kemampuan pemakai sistem, ukuran organisasi, program pelatihan dan pendidikan, kompleksitas tugas serta kinerja sistem informasi akuntansi. Hasil Uji informasi akuntansi diatas 0,60 maka seluruh item pertanyaan dinyatakan reliabel. Tabel 1.1 menunjukkan bahwa variabel interaksi partisipasi pemakai sistem informasi dengan kompleksitas tugas memiliki tingkat signifikan 0,001. Karena tingkat signifikannya lebih besar

Tabel 1.1 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Coefficientsa Model

Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 50.225 28.052 .061 .552 .050

1 (Constant) partisipasi pemakasi sistem informasi akuntansi kompleksitas tugas .188 1.475 X1.Xm .025 .029 a. Dependent Variable: kinerja sistem informasi akuntansi Sumber : Data Diolah, 2013

.087 .743

T 1.790 2.111

Sig. .000 .002

1.127 1.852

.003 .001

e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi SI (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) dari α=0,05 maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompleksitas tugas dapat mempengaruhi hubungan antara partisipasi pemakai sistem informasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Untuk menguji hipotesis dapat dilakukan dengan pembuktian hipotesis

dengan menggunkan uji t adapun t hitung yang terlihat pada tabel diatas yaitu sebesar 1,852. Kemudian ttabel untuk tingkat signifikansi 0,05 dengan Dk = 65 pada pengujian diperoleh nilai ttabel sebesar 1,669 maka Ha Diterima.

Tabel 1.2 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Coefficientsa Unstandardized Coefficients Std. B Error 34.247 38.936 .902 1.915

Model

Standardized Coefficients Beta

1 (Constant) kemampuan pemakai sistem informasi akuntansi kompleksitas tugas .966 2.033 X2.Xm .008 .100 a. Dependent Variable: kinerja sistem informasi akuntansi

.246

T 1.880 2.471

Sig. .000 .004

.449 .095

2.475 2.484

.003 .002

Sumber : Data diolah, 2013

Pada tabel 1.2 menunjukkan bahwa variabel interaksi kemampuan pemakai sistem informasi dengan kompleksitas tugas memiliki tingkat signifikan 0,002. Karena tingkat signifikannya lebih kecil dari α = 0,05 maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompleksitas tugas dapat mempengaruhi hubungan antara kemampuan pemakai sistem informasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Untuk menguji hipotesis dapat dilakukan dengan pembuktian hipotesis dengan menggunkan uji t adapun thitung yang terlihat pada tabel diatas yaitu sebesar 2,484. Kemudian t tabel untuk tingkat signifikansi 0,05 dengan Dk = 65 pada pengujian diperoleh nilai t tabel sebesar 1,669. Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel maka pada tingkat signifikansi 0,05 Ho ditolak dan Ha diterima.

Tabel 1.3 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Coefficientsa Model

Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 106.644 20.179 ukuran organisasi 4.932 1.830 .459 X3.Xm .290 .098 .630 kompleksitas tugas 2.064 1.103 .959 a. Dependent Variable: kinerja sistem informasi akuntansi

T 5.285 2.695 1.453 1.871

Sig. .075 .085 .060 .094

Sumber :data diolah, 2013

Tabel 1.3 menunjukkan bahwa variabel interaksi ukuran organisasi dengan kompleksitas tugas memiliki tingkat signifikan 0,060. Karena tingkat

signifikannya lebih besar dari α = 0,05 maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompleksitas tugas tidak dapat mempengaruhi hubungan antara ukuran

e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi SI (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

Tabel 1.4 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Coefficientsa Model

1

Unstandardized Coefficients B Std. Error 64.389 21.027

(Constant) program pelatihan dan pendidikan kompleksitas tugas

Standardized Coefficients Beta

T Sig. 3.062 .000

1.456

2.777

224

2.524 .001

.251

1.139

117

2.221 .022

.879

2.177 .004

X4.Xm .174 .148 a. Dependent Variable: kinerja sistem informasi akuntansi Sumber : Data diolah, 2013 organisasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Untuk menguji hipotesis dapat dilakukan dengan pembuktian hipotesis dengan menggunkan uji t adapun thitung yang terlihat pada tabel diatas yaitu sebesar 1,453. Kemudian ttabel untuk tingkat signifikansi 0,05 dengan dk=65 pada pengujian diperoleh nilai ttabel sebesar 1,669. Karena nilai thitung lebih kecil dari ttabel maka pada tingkat signifikansi 0,05 Ha ditolak dan Ho diterima. Maka kompleksitas tugas tidak dapat memoderasi ukuran organisasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi

Tabel 1.4 menunjukkan bahwa variabel interaksi program pelatihan dan pendidikan dengan kompleksitas tugas memiliki tingkat signifikan 0,004. Karena tingkat pelatihan dan pendidikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Untuk menguji hipotesis dapat dilakukan dengan pembuktian hipotesis dengan menggunkan Uji t adapun thitung yang terlihat pada tabel 4 yaitu sebesar 2,177. Kemudian t tabel untuk tingkat signifikansi 0,05 dengan Dk = 65 pada pengujian diperoleh nilai t tabel sebesar 1,669. Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel maka pada tingkat signifikansi 0,05 Ha diterima dan Ho ditolak.

Tabel 1.5 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ANOVAb Model 1

Regression Residual Total

Sum of Squares 2817.786 2221.378 5039.164

Df 9 57

Mean Square 313.087 38.972

F 8.034

Sig. a .000

66

a. Predictors: (Constant), kompleksitas tugas, kemampuan pemakai sistem informasi akuntansi, ukuran organisasi, program pelatihan dan pendidikan, partisipasi pemakasi sistem informasi akuntansi, X4.Xm, X3.Xm, X1.Xm, X2.Xm b. Dependent Variable: kinerja sistem informasi akuntansi Sumber : Data diolah, 2013 Tabel 1.5 adalah Hasil pengujian setelah dimoderasi kompleksitas tugas

partisipasi pemakai, kemampuan pemakai sistem, ukuran organisasi dan program

e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi SI (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) pelatihan dan pendidikan berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi dengan menggunakan regresi linear berganda. Hasil uji F diperoleh bahwa Fhitung=8,034 lebih besar dari Ftabel = 2,049 yang artinya bahwa terdapat pengaruh partisipasi pemakai sistem informasi, kemampuan pemakai sistem informasi, ukuran organisasi dan program pelatihan dan pendidikan dimoderasi oleh kompleksitas tugas terhadap kinerja sistem informasi akuntansi . Analisis Pengaruh Partisipasi Pemakai Sistem Informasi Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dengan Kompleksitas Tugas Sebagai Variabel Moderating. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis sebelum dimoderasi kompleksitas tugas dengan menggunakan uji t diketahui bahwa terdapat pengaruh partisipasi pemakai sistem informasi akuntansi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi dengan thitung yaitu sebesar 4,724 dan ttabel yaitu 1,669 karena thitung lebih besar dari ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hubungan partisipasi pemakai sistem informasi akuntansi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi mempunyai nilai korelasi 0,506 dengan signifikansi 0,002. Hasil analisis ini lebih kecil dari signifikan yang ditetapkan yaitu 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi pemakai sistem informasi akuntansi memiliki hubungan yang positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Tingkat partisipasi akan mempengaruhi kesuksesan sistem, dimana partisipasi pemakai dapat meningkatkan kinerja sistem informasi (Choe 1996 dalam Srimindarti dan Puspitasari 2010). Dengan berpartisipasi, pemakai dapat memberikan informasinya dan dapat memperbaiki pemahaman pemakai tentang sistem, sehingga sistem informasi yang dikembangkan akan dapat digunakan oleh para pemakai (Rusmiati, 2012). Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugerahmawati (2013).

Hasil pengujian hipotesis setelah dimoderasi kompleksitas tugas dengan menggunakan uji t secara parsial maka didapatkan hasil yaitu partisipasi pemakai sistem informasi yang dimoderasi oleh kompleksitas tugas berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi hal ini dapat dilihat pada tingkat signifikansi 0,001. Pengujian hipotesisis dengan menggunakan uji t yaitu thitung yaitu sebesar 1,852 dan ttabel yaitu 1,669 karena thitung lebih besar dari ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Maka partisipasi pemakai sistem informasi akuntansi yang dimoderasi kompleksitas tugas berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Ini dapat dilihat dari nilai beta variabel partisipasi pemakai sistem sebelum dimoderasi kompleksitas tugas yaitu 0,506 namun setelah dimoderasi oleh kompleksitas tugas nilai beta variabel partisipasi pemakai sistem yaitu 0,050. Terlihat bahwa tingkat partisipasi pemakai sistem menurun ketika kompleksitas tugas yang tinggi, hal ini akan berpengaruh terhadap penurunan kinerja sistem informasi akuntansi. Hal ini tidak senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugerahmawati (2013) bahwa kompleksitas tugas tidak memoderasi hubungan partisipasi pemakai sistem informasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Analisis Pengaruh Kemampuan Pemakai Sistem Informasi Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dengan Kompleksitas Tugas Sebagai Variabel Moderating. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis sebelum dimoderasi kompleksitas tugas dengan menggunakan uji t diketahui bahwa terdapat pengaruh kemampuan pemakai sistem informasi akuntansi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi dengan thitung yaitu sebesar 2,978 dan ttabel yaitu 1,669 karena thitung lebih besar dari ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hubungan kemampuan pemakai sistem informasi akuntansi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi mempunyai nilai korelasi 0,346 dengan signifikansi 0,004. Hasil analisis ini lebih kecil dari signifikan

e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi SI (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) yang ditetapkan yaitu 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pemakai sistem informasi akuntansi memiliki hubungan yang positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang diungkapkan oleh Nugerahmawati (2013), Komara (2005), Rusmiati (2012), dan Srimindarti dan Irmaya(2010), yaitu semakin lama pemakai menggunakan sebuah sistem informasi akan meningkatkan kepuasaan pemakai karena akan meningkatkan pula kemampuannya dalam memanfaatkan sistem informasi yang ada. Hasil pengujian hipotesis setelah dimoderasi kompleksitas tugas yaitu kemampuan pemakai sistem informasi yang setelah dimoderasi oleh kompleksitas tugas berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hasil pengujian hipotesis ketujuh memberikan hasil yaitu pengaruh kemampuan pemakai sistem informasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yang dimoderasi komplekstitas tugas. Dengan thitung yaitu sebesar 2,484 dan ttabel yaitu 1,669 karena thitung lebih besar dari ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hubungan kemampuan pemakai sistem informasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yang dimoderasi komplekstitas tugas nilai korelasi 0,627 dengan signifikansi 0,002. Hasil analisis ini lebih kecil dari signifikan yang ditetapkan yaitu 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Maka kemampuan pemakai sistem informasi akuntansi yang dimoderasi oleh kompleksitas tugas berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Ini dapat dilihat dari nilai beta variabel kemampuan pemakai sistem sebelum dimoderasi kompleksitas tugas yaitu 0,346 namun setelah dimoderasi oleh kompleksitas tugas nilai beta variabel partisipasi pemakai sistem yaitu 0,246. Terlihat bahwa tingkat kemampuan pemakai sistem menurun ketika kompleksitas tugas yang tinggi, hal ini akan berpengaruh terhadap penurunan kinerja sistem informasi akuntansi. Jika kemampuan pemakai sistem tinggi maka kinerja sistem informasi juga akan tinggi, karena kemampuan pemakai mempunyai

hubungan yang positif antara kemampuan pemakai dengan kinerja sistem informasi, jika ada kompleksitas tugas yang tinggi maka akan menurunkan kemampuan pemakai sistem informasi untuk menyelesaikan tugasnya sehingga akan menurunkan kinerja. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugerahmawati (2013) bahwa kemampuan pemakai sistem informasi yang dimoderasi kompleksitas tugas berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi Analisis Pengaruh Ukuran Organisasi Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dengan Komplekstitas Tugas Sebagai Variabel Moderating. Hasil uji t terhadap hipotesis sebelum dimoderasi kompleksitas tugas memberikan hasil yaitu terdapat pengaruh antara ukuran organisasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Dengan thitung yaitu sebesar 2,805 dan ttabel yaitu 1,669 karena thitung lebih besar dari ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hubungan ukuran organisasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi mempunyai nilai korelasi 0,265 dengan signifikansi 0,015. Hasil analisis ini lebih kecil dari signifikan yang ditetapkan yaitu 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran organisasi memiliki hubungan yang positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hasil pengujian hipotesis setelah setelah dimoderasi yaitu pengaruh ukuran organisasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yang dimoderasi komplekstitas tugas. Dengan thitung yaitu sebesar 1,453 dan ttabel yaitu 1,669 karena thitung lebih kecil dari ttabel maka Ha ditolak dan Ho diterima. Hubungan ukuran organisasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yang dimoderasi komplekstitas tugas nilai korelasi 0,531 dengan signifikansi 0,060. Hasil analisis ini lebih besar dari signifikan yang ditetapkan yaitu 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Ini dapat dilihat dari nilai beta variabel ukuran organisasi sebelum dimoderasi kompleksitas tugas yaitu 0,265 namun setelah dimoderasi oleh kompleksitas tugas nilai beta variabel

e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi SI (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) ukuran organisasi yaitu 0,459. Terlihat bahwa varibel ukuran organisasi meningkat ketika kompleksitas tugas yang tinggi, hal ini akan tidak berpengaruh terhadap penurunan kinerja sistem informasi akuntansi. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugerahmawati (2013) yang menyatakan bahwa kompleksitas tugas tidak memoderasi hubungan antara ukuran organisasi terhadap kinerja sistem informasi karena didalam suatu organisasi baik organisasi berskala besar atau kecil, jika terdapat tugas yang kompleks itu tidak akan berpengaruh terhadap penurunan kinerja sistem informasi. Analisis Pengaruh Program Pelatihan dan Pendidikan Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Dengan Komplekstitas Tugas Sebagai Variabel Moderating. Hasil pengujian hipotesis sebelum dimoderasi kompleksitas tugas memberikan hasil yaitu terdapat pengaruh program pelatihan dan pendidikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Dengan thitung yaitu sebesar 3,372 dan ttabel yaitu 1,669 karena thitung lebih besar dari ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hubungan ukuran program pelatihan dan pendidikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi mempunyai nilai korelasi 0,386 dengan signifikansi 0,001. Hasil analisis ini lebih kecil dari signifikan yang ditetapkan yaitu 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Maka program pelatihan dan pendidikan berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hasil penelitian ini senanda dengan penelitian yang dilakukan oleh Luciana dan Irmaya (2010) dan Srimindarti dan Puspitasari (2010) yang menyatakan bahwa kinerja sistem informasi akan lebih tinggi jika program pelatihan dan pendidikan diperkenalkan dan kesuksesan penggunaan sistem sangat tergantung pada teknologi itu sendiri dan tingkat keahlian individu yang mengoperasikannya. Hasil pengujian hipotesis setelah dimoderasi kompleksitas tugas dengan menggunakan uji t secara parsial maka didapatkan hasil yaitu program pelatihan

dan pendidikan yang dimoderasi oleh kompleksitas tugas berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Dengan thitung yaitu sebesar 2,177 dan ttabel yaitu 1,669 karena thitung lebih besar dari ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hubungan program pelatihan dan pendidikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yang dimoderasi komplekstitas tugas nilai korelasi 0,619 dengan signifikansi 0,004. Hasil analisis ini lebih kecil. Dari signifikan yang ditetapkan yaitu 0,05 Maka disimpulkan bahwa program pelatihan dan pendidikan dimoderasi oleh kompleksitas tugas berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Ini dapat dilihat dari nilai beta variabel program pelatihan dan pendidikan sebelum dimoderasi kompleksitas tugas yaitu 0,386 namun setelah dimoderasi oleh kompleksitas tugas nilai beta variabel program pelatihan dan pendidikan yaitu 0,224. Terlihat bahwa varibel program pelatihan dan pendidikan menurun ketika kompleksitas tugas yang tinggi, hal ini akan berpengaruh terhadap penurunan kinerja sistem informasi akuntansi. Dengan adanya program pelatihan dan pendidikan yang baik secara formal maupun informal, memberikan keyakinan seseorang dalam menggunakan teknologi informasi atau komputer. Jika dengan adanya tugas yang kompleks dan walaupun didukung oleh adanya program pelatihan dan pendidikan maka pemakai sistem akan menjadi rendah untuk mengerahkan usahanya menyelesaikan tugasnya sehingga akan bearakibat pada penurunan kinerja(Nugerahmawati, 2013). Analisis Pengaruh Partisipasi Pemakai, Kemampuan Pemakai, Ukuran Organisasi dan Program Pelatihan dan Pendidikan Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Dengan Komplekstitas Tugas Sebagai Variabel Moderating. Hasil hipotesis secara simultan dengan uji F sebelum dimoderasi kompleksitas tugas maka didapatkan hasil yaitu partisipasi pemakai sistem informasi, kemampuan pemakai sistem informasi, ukuran organisasi dan program pelatihan

e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi SI (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) pendidikan secara simultan berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hasil uji Fhitung yaitu 6,917 sedangkan Ftabel yaitu 2,520 karena Fhitung lebih besar dari Ftabel maka terdapat pengaruh partisipasi pemakai, kemampuan pemakai, ukuran organisasi dan pelatihan dan pendidikan berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Acep Komara(2005) yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh secara simultan partisipasi kemampuan pemakai sistem informasi, kemampuan pemakai sistem informasi, ukuran organisasi dan program pelatihan dan pendidikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang memiliki program pelatihan dan pendidikan pengguna dengan perusahaan yang tidak memilki program pelatihan dan pendidikan. Hasil pengujian hipotesis setelah dimoderasi kompleksitas tugas dengan menggunakan uji F secara simultan yaitu partisipasi pemakai, kemampuan pemakai sistem, ukuran organisasi dan program pelatihan dan pendidikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yang dimoderasi oleh kompleksitas tugas berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hasil uji Fhitung yaitu 8,034 sedangkan Ftabel yaitu 2,049 karena Fhitung lebih besar dari Ftabel maka Ha diterima dan Ho ditolak, maka terdapat pengaruh partisipasi pemakai, kemampuan pemakai, ukuran organisasi dan pelatihan dan pendidikan yang dimoderasi kompleksitas tugas berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Namun hasil penelitian ini tidak sepenuhnya konsisten terhadap penelitian yang dilakukan oleh Sugiarto Prajitno (2006) yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi dan menunjukkan bahwa kompleksitas tugas tidak berpengaruh sebagai variabel moderating antara keterlibatan pemakai, kemampuan pemakai teknik personal, dukungan

manajemen puncak, ukuran organisasi, program pelatihan dan pendidikan, formalisasi pengembangan sistem terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner yaitu 1)Hasil pengujian hipotesis setelah dimoderasi kompleksitas tugas mampu mempengaruhi hubungan antara partisipasi pemakai sistem informasi dan kinerja sistem informasi, karena variabel interaksi partisipasi pemakai sistem informasi dan kompleksitas tugas memilki tingkat signifikansi 0,001 lebih kecil dari α=0,05, 2)Hasil pengujian hipotesis setelah dimoderasi kompleksitas tugas yaitu kompleksitas tugas mampu mempengaruhi hubungan antara kemampuan pemakai sistem informasi akuntansi dan kinerja sistem informasi, karena variabel interaksi partisipasi pemakai sistem informasi dan kompleksitas tugas memilki tingkat signifikansi 0,001 lebih kecil dari α= 0,05. 3)Hasil pengujian hipotesisis setelah dimoderasi kompleksitas tugas yaitu kompleksitas tugas tidak mampu mempengaruhi hubungan antara ukuran organisasi dan kinerja sistem informasi, karena variabel interaksi ukuran organisasi dan kompleksitas tugas memilki tingkat signifikansi 0,060 lebih besar dari α = 0,05, 4) Hasil pengujian hipotesis setelah dimoderasi kompleksitas tugas dengan menggunakan uji t secara parsial maka didapatkan hasil yaitu program pelatihan dan pendidikan yang dimoderasi oleh kompleksitas tugas berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Dengan thitung yaitu sebesar 2,177 dan ttabel yaitu 1,669 karena thitung lebih besar dari ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. dengan signifikansi 0,004, 5) kompleksitas tugas mampu mempengaruh partisipasi pemakai sistem informasi, kemampuan pemakai sistem informasi, ukuran organisasi dan program pelatihan dan pendidikan dan kinerja sistem informasi akuntansi. Dengan menggunakan analisis varian (Anova) maka didapatkan hasil Fhitung yaitu 8,034 dan Ftabel 2,049 karena

e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi SI (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) Fhitung lebih besar dari Ftabel maka secara simultan partisipasi pemakai sistem informasi, kemampuan pemakai sistem informasi, ukuran organisasi dan program pelatihan dan pendidikan berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi dengan dimoderasi oleh kompleksitas tugas. Berdasarkan simpulan diatas maka disarankan. (1) Penelitian ini objeknya terbatas hanya di area Singaraja yaitu di PT PLN(Persero) Distribusi Area Bali Utara sehingga tidak dapat digeneralisasi, namun penelitian selanjutnya diharapkan pengamatan objek yang lebih luas,

DAFTAR PUSTAKA Acep Komara. 2005. Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. SNAVIII, Solo. Almilia, Luciana Spica dan IrmayaBriliantine. 2010. Faktor faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Bank Umum Pemerintah di Wilayah Surabaya dan Siduarjo. Jurnal Ilmiah. STIE Perbanas. Surabaya. Bodnar, George H. & Hopwood, William S, 2006.Accounting Information System, Ninth Edition.Pearson Education inc: Upper saddle River, New Jersey. Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisa Multivariate Dengan Program SPSS. Hall,

James A.2002.Sistem Informasi Akuntansi. Buku Dua. Jakarta: Salemba Empat.

Nugerahmawati, Astuti. 2013. Pengaruh Partisipasi Pemakai Sistem Informasi dan Kemampuan Pemakai Sistem Informasi Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Dengan Kompleksitas Tugas Sebagai Variabel Moderating. Skripsi Universitas Pasundan Bandung 2013.

Putra, Nugraha Pramana.2010. Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus PT. Citra Indonesia Feedmill). Jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma. Robbins, P. Stephen and Judge, A. Timothy. 2008. Prilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat Rusmiati, Rusi. 2012.PengaruhKeterlibatan Pemakai, Kapabilitas Personal Sistem Informasi, Ukuran Organisasi Dan Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi Terhadap Kepuasan Pemakai Sistem Informasi Akuntansi. Santoso, Singgih. 2011. Mastering Spss Versi 19. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.