FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT NASABAH DALAM

Download Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548- 964X. Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 3315-3322 http://j-ptiik.ub...

1 downloads 470 Views 432KB Size
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 3315-3322

e-ISSN: 2548-964X http://j-ptiik.ub.ac.id

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Minat Nasabah Dalam Menggunakan Layanan Internet Banking Dengan Menggunakan UTAUT (Unified Theory Of Acceptance And Use Of Technology) (Studi Pada Pengguna Internet Banking BRI) Sartika Amalia1, Ari Kusyanti2, Admaja Dwi Herlambang3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: [email protected], [email protected], [email protected] Abstrak Internet Banking adalah sebuah platform yang diberikan oleh masing-masing perbankan untuk mempermudah para nasabahnya melakukan transaksi tanpa harus pergi ke bank secara langsung. PT.Bank Rakyat Indonesia, Tbk meluncurkan layanan perbankan yaitu internet banking BRI pada tahun 2009. Internet Banking adalah salah satu layanan yang ditawarkan oleh Bank Rakyat Indonesia sehingga dapat memudahkan dan melancarkan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan dimanapun dan kapanpun selama 24 jam penuh dan dapat di akses melalui web resmi milik Bank Rakyat Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi minat nasabah dalam menggunakan layanan internet banking BRI. Penelitian ini menggunakan UTAUT (Unified Theory Of Acceptance and Use Of Technology) mengetahui variabel Perfomance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition dan Behavioral Intention. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data secara kuesioner dengan jumlah sampel yang digunakan antara 75-100 responden, dan jumlah data responden yang akan dianalisis dengan menggunakan regresi linier sebesar 100 data. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa variabel Perfomance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition berpengaruh positif terhadap prilaku pengguna (Behavioral Intention) dalam menggunakan layanan Internet Banking BRI. Kata kunci: UTAUT, Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition, Behavioral Intention

Abstract Internet Banking is a platform provided by each bank to facilitate its customers to make transactions without having to go to the bank directly. PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk launched banking services that internet banking BRI in 2009. Internet Banking is one of the services offered by Bank Rakyat Indonesia so as to facilitate and launch customers in banking transactions wherever and whenever for 24 hours and can be in access through the official web of Bank Rakyat Indonesia. This research is conducted to find out what factors can influence the interest of customers in using internet banking services BRI. This study uses UTAUT (Unified Theory Of Acceptance and Use Of Technology) to know the variables Perfomance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition and Behavioral Intention. This study uses data collection techniques in questionnaire with the number of samples used between 75-100 respondents, and the number of respondents data to be analyzed by using linear regression of 100 data. The result of this research concludes that Perfomance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition have positive effect to user behavior (Behavioral Intention) in using BRI Internet Banking service. Keywords: UTAUT, Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition, Behavioral Intention

BRI (Bank Rakyat Indonesia) adalah merupakan bank pemerintahan pertama di Indonesia. Pada awalnya, BRI (Bank Rakyat

1. PENDAHULUAN

Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

3315

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

Indonesia) bernama De Poerwokertosche Hulpen Spaarbank der Inlansche Hoofden (Bank bantuan dan simpanan milik kaum priyayi yang berkebangsaan Indonesia atau pribumi) yang didirikan pada tanggal 16 Desember 1895 oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja di purwokerto, Jawa tengah. Dan sejak tanggal 1 Agustus 1992 berdasarkan pada undang-undang perbanan nomor 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) sampai sekarang (www.bri.co.id). Saat ini, Bank Rakyat Indonesia (BRI) tercatat sebagai bank dengan jumlah unit kerja terbesar di Indonesia yaitu sebanyak 10.656 unit kerja di seluruh wilayah Indonesia dan seluruhnya terhubung secara real time online dan memiliki e-channel dengan total sebanyak 280.565. Di era sekarang ini, dengan perkembangan teknologi informasi telah menciptakan jenisjenis dan peluang-peluang bisnis yang baru di mana transaksi-transaksi bisnis makin banyak dilakukan secara elektronika. Perkembangan internet memang cepat dan memberi pengaruh signifikan dalam segala aspek kehidupan kita. Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada pemanfaatan informasi yang dapat diakses melalui media ini, melainkan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transaksi perbankan. Internet banking adalah layanan perbankan yang bertujuan memberikan kemudahan dan kelancaran dalam perbankan dengan memanfaatkan teknologi informasi (www.bri.co.id). PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk meluncurkan layanan perbankan yaitu internet banking BRI pada tahn 2009. Internet banking merupakan layanan perbankan elektronik yang memungkinkan nasabah dapat melakukan transaksi perbankan dengan menggunakan ponsel atau pun komputer dengan login ke web resmi dari bank BRI. Menurut Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan (2017) saat ini pengguna sms banking, mobile banking dan internet banking meningkat 270% dari 13,6 juta pada tahun 2012 menjadi 50,4 juta pada tahun 2016 nasabah dan sedang kan frekuensi transaksi perbankan meningkat 169% dari 150,8 juta transaksi pada tahun 2012 menjadi 405,4 juta transaki pada tahun 2016. Menurut Direktur Konsumer BRI (2017), mengatakan bahwa pertumbuhan transaksi internet banking pada tahun 2016 mencapai 83% dengan pengguna mencapai 93%. Indonesia menduduki peringkat 6 terbesar di dunia dalam hal pengguna internet dengan jumlah pengguna mencapai 112 juta Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

3316

orang menurut lembaga riset pasar e-marketer (2017). Dengan pengguna internet yang besar besar kemungkinan minat pengguna dalam menggunakan layanan internet banking. Jumlah pengguna internet yang tidak sedikit tidak menutup kemungkinan bahwa pengguna layanan internet banking juga semakin bertambah. Di kota malang, Jawa timur jumlah pengguna internet pada tahun 2013 mencapai 160.000 juta jiwa berdasarkan data dari (KOMIMFO, 2017). Banyak keuntungan yang didapat dengan menggunakan Internet banking nasabah bisa menghemat waktu dan tenaga. bagi nasabah tidak perlu lagi antri lama di bank. Keuntungan yang lain, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan dengan menggunakan ponsel maupun komputer kapan saja dan dari mana saja (asalkan tersedia jaringan internet). Nasabah dapat menggunakan layanan internet banking dengan login ke halaman web bank yang diguanakan dengan memasukan user id dan memasukan password. Sedangkan bagi pihak bank, internet banking memungkinkan bank untuk mengurangi biaya operasional. Internet banking akan mengurangi nasabah yang datang ke bank, sehingga bank dapat menggunakan kantor yang lebih kecil dan pegawai yang lebih sedikit. Transaksi yang dapat dilakukan melalui internet banking adalah transfer uang, pengecekan saldo, mutasi rekening, pembayaran tagihan-tagihan, informasi rekening, transaksitransaksi, dan lain-lainnya. Dengan kelengkapan fitur-fitur dari internet banking itu sendiri menjadi sebuah kelebihan di bandingakan dengan teknologi yang lainnya. Meskipun banyak fitur-fitur yang ditawarkan dari layanan internet banking, tetapi laporan dari pihak bank dan nasabah masih banyak yang enggan untuk menggunakan layanan internet banking yaitu faktor dari kurangnya kemampuan dalam mengoprasikan internet banking pada nasabah, pastinya akan membuat kesulitan dalam mengoprasikan layanan internet banking itu sendiri, terkendala jaringan internet saat menggunakan layanan internet banking dapat membuat pekerjaan menjadi tidak optimal, fasilitas yang tidak mendukung seperti keterbatasan handphone atau pun komputer, faktor sosial juga menjadi alasan nasabah dalam mempengaruhi minat nasabah dan juga Karena banyaknya kasus dari pembobolan dari internet banking yang membuat nasabah menjadi kurang percaya menggunakannya belum ada keamanan secara signifikan yang membuat nasabah benar-benar

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

percaya. Permasalahan mengenai bagaimana masyarakat dapat menerima dan mempergunakan layanan internet banking ini secara maksimal akan dijelaskan dengan menggunakan framework UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology). UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology) bertujuan untuk mengetahuai faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dalam menggunakan suatu sistem atau teknologi yang berhubungan dengan performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating condition dan Behavioral Intention. Teknologi UTAUT telah digunakan di penelitian Samuel dan Hillar, di penelitiannya yang berjudul “Using the Utaut model to analyze students’ ICT adoption”. Menurut Venkatesh et al. (2003) ekpektasi kinerja (Perfomance Expectancy) didefinisikan sebagai tingkat dimana seorang individu merasa jika sistem dapat membantunya dalam meningkatkan pekerjaannya, Maka semakin besar pengguna merasakan jika sistem tersebut dapat membantunya dalam meningkatkan pekerjaannya maka akan lebih signifikan mempengaruhi niat pengguna dalam

menggunakan sistem tersebut. Menurut Venkatesh et al. (2003) Harapan usaha (Effort Expectancy) didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang percaya, bahwa menggunakan sistem akan bebas dari upaya atau usaha. Semakin tinggi seseorang merasa kemudahan dalam menggunakan sistem dan seseorang percaya bahwa menggunakan sistem akan mengurangi dari upaya dan usaha maka semakin signifikan mempengaruhi niat dalam menggunakan sistem tersebut. Menurut Venkatesh et al. (2003) pengaruh sosial (Social Influence) didefinisikan sejauh mana seorang individu dapat dipengaruhi oleh orang lain dalam menggunakan sistem. Pengaruh sosial terkait dengan adanya pihak lain seperti keluarga, sahabat, kerabat, tetangga yang memberikan motivasi dan dorongan dalam penggunaan suatu aplikasi atau layanan. Semakin tinggi individu dapat dipengaruhi oleh orang lain dalam menggunakan sistem, maka semakin signifikan dalam mempengaruhi niat dalam menggunakan sistem. Menurut Venkatesh et al. (2003) kondisi yang memfasilitasi (Facilitating Condition) didefinisikan tingkat dimana seseorang percaya bahwa sarana dan prasarana ada untuk mendukung dalam penggunaan sistem. Semakin Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

3317

tinggi dimana seseorang percaya bahwa sarana dan prasarana ada untuk mendukung dalam menggunakan sistem, maka semakin signifikan dalam mempengaruhi niat dalam menggunakan sistem. Menurut Venkatesh et al. (2003) niat prilaku (Behavioral Intention) didefinisikan suatu keinginan individu dalam melakukan suatu prilaku tertentu untuk menggunakan sistem. Niat berprilaku dalam menggunakan sistem yang baru dipengaruhi oleh sikap pengguna dan kegunaan sistem. Semakin tinggi keinginan individu dalam menggunakan sistem, maka semakin signifikan dalam mempengaruhi niat dalam menggunakan sistem. 2. METODOLOGI

Gambar 1. Alur Penelitian diadaptasi dari (Suryabrata, 2015) Berdasarkan gambar 2, pada tahap awal penelitian ini akan dilakukan mengidentifikasi masalah, menentukan permasalahan, dan kemudian melakukan perumusan masalah yang telah dipilih oleh peneliti, selanjutnya pada tahap ini peneliti melakukan studi literatur dengan mencari kajian pustaka dari bermacam-macam sumber penelitian melalui buku, jurnal, buku elektronik serta laporan penelitian-penelitian sebelumnya yang sesuai dengan penelitian, setelah itu menyusun hipotesis, hipotesis pada sebuah penelitian merupakan jawaban sementara terhadap masalah dalam penelitian dan kebenarannya masih harus diuji secara empris. Dalam penelitian ini terdapat empat hipotesis, yaitu sebagai berikut: (H1) Perfomance Expectancy memiliki pengaruh terhadap Behaviora lntention; (H2) Effort Expectancy memiliki pengaruh terhadap Behaviora lntention; (H3) Social Influence memiliki pengaruh terhadap Behaviora lntention; (H4) Facilitating Condition memiliki pengaruh terhadap Behaviora lntention.

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

Gambar 2. Paradigma

Penelitian dan Hipotesis

Menentukan rancangan Penelitian meggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian korelasional. Penelitian koresional adalah merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variabel-variabel pada suatu faktor berkaitan dengan variabel pada satu faktor atau lebih faktor berdasarkan dari koefisien korelasi (Suryabrata, 2015). Kelompok variabel tergantung (dependen) adalah Behaviora lntention. Sedangkan kelompok variabel bebas (Independen) adalah Perfomance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition. Penelitian ini menggunakan skala likert lima poin. skala likert lima poin merupakan skala tingkat kesetujuan terhadap pernyataan yang menjadi indikator dengan rentan 1 : Sangat Tidak Setuju sampai 5 : Sangat Setuju. Langkahlangkah dalam mengembangkan instrumen penelitian, yaitu: (1) pengembangan spesifikasi instrumen; (2) penulisan bulir-bulir pernyataan atau pertanyaan; (3) telaah atau revisi bulir-bulir pernyataan atau pertanyaan (Expert Judgement); (4) perakitan bulir pernyataan atau pertanyaan ke dalam instrumen penelitian; (5) uji coba instrumen; (analisis hasil uji coba (Pengujian validitas dan reliabilitas); dan (7) penentuan perangkat akhir instrumen; Penelitian ini menggunakan jenis data primer oleh karena itu data yang diperoleh dari sumber primer, yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner yang telah disusun. Responden yang dipilih untuk mengisi kuesioner adalah nasabah bank BRI yang menggunkan layanan Intenet banking untuk dapat dipercaya dalam pengisian kuesioner. Menentukan sampel dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 112 responden. Pengmpulan data Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

3318

dengan teknik kuesioner dan format pernyataan yang digunakan pada penelitian ini adalah pernyataan tertutup. Analisis data dalam penelitian ini digunakan uji regresi linier sederhana. Pengujian ini untuk melihat hubungan antar variabel sesuai dengan hipotesis yang telah dirancang. Hasil dari analisis deskriptif melihat nilai rata-rata (mean) pada setiap variabel. Hasil dari analisis ststistik deskriptif kemudian digolongkan pada enam kategori skala berdasarkan dengan kategorisasi Azwar (2012). Tabel 1. Kategori Skala Rentang Skor 83.35 < X < 100 66.68 < X < 83.35 50.01 < X < 66.68 33.34 < X < 50.01 16.67 < X < 33.34 0 < X < 16.67

Kategori Sangat tinggi Tinggi Cukup tinggi Cukup rendah Rendah Sangat rendah

Inteprestasi hasil analisis data Statistik deskriptif yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang terkumpul menjadi sebuah informasi. Dalam penelitian ini statistik deskiptif yang dihasilkan yaitu deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi , varian, median, dan modus pada lima variabel, yaitu: (1) Performance Expectancy, (2) Effort Expectancy, (3) Social Influence, (4) Facilitating Condition, dan (5) Behavioral Intention. Dalam hasil analisis statistik inferensial menggunakan uji regresi linier sederhana interprensi yang dihasilkan yaitu penarikan kesimpulan terhadap hasil uji hipotesis yang dirumuskan apakah hipotesis yang telah diuji diterima atau di tolak. 3. HASIL Jumlahdata yang terkumpul dalam penelitian ini adalah 112 data, setelah dilakukan uji mising values, maka dari hasil pengujian tidak terdapat data yang kosong (0 missing data). Dalam penelitian ini penghitungan nilai mahalanobis yang telah didapat yaitu 42,979. Data yang digunakan sebanyak 112 data dan terdapat 12 data yang akan dieliminasi karena memiliki nilai mahalanobis melebihi nilai batas 42,979 (Field, 2009). Data yang akan dilanjutkan pengujian asumsi adalah sebanyak 100 data. Uji asumsi yang akan dilakukan pada penelitian ini, yaitu: (1) Normalitas, pada hasil hasil pengujian terdapat nilai signifikan dengan

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

menggunakan Kolmogrorov-Smirnov Test pada setiap model regresi sebesar 0,2 (>0,05) maka dapat disimpulkan bahwa data model regresi berdistribusi secara normal; (2) Homogenitas, hasil dari pengujian dengan menggunakan Lavene Test pada setiap model regresi mendapatkan nilai lebih dari 0,05 yang berarti data tersebut bersifat homogen; (3) Linieritas, hasil dari pengujian dengan menggunakan uji test for linearity pada setiap model regresi mendapat nilai tidak lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa semua model tersebut dapat dikatakan linier; dan (4) Heterokedastisitas, hasil pengujian dengan uji Glesjer didapat nilai signifiakansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak mengandung adanya heterokedastisitas. Variabel Performance Expectancy memiliki tiga indikator dimana setiap masing-masing indikator jumlahnya minimal dua pernyataan. Dari indikator ini didapatkan sebanyak tujuh pernyataan. Statistik deskriptif untuk variabel Performance Expectancy dalam pengkategorian nilai rata-rata (mean) dapat dilihat dalam tabel 2. Tabel 2. Nilai Performance Expectancy Variabel

Performance Expectancy

Indikator

Mean (%)

Kategori

Perceived Usefulness

85%

Sangat Tinggi

Job fit

84%

Sangat Tinggi

Relative Advantage

85%

Sangat Tinggi

Nilai Performance Expectancy

85%

Tabel 3. Nilai Effort Expectancy Indikator

Mean (%)

Kategori

Ease of use

86%

Sangat Tinggi

Complexity

83%

Tinggi

85%

Sangat Tinggi

Effort Expectancy Nilai Effort Expectancy

Variabel Social Influence memiliki dua indikator dimana setiap masing-masing indikator jumlahnya minimal dua pernyataan. Dari indikator ini didapatkan sebanyak lima pernyataan. Statistik deskriptif untuk variabel Social Influence dalam pengkategorian nilai rata-rata (mean) dapat dilihat dalam tabel 4. Tabel 4. Nilai Social Influence Variabel

Social Influence

Indikator

Mean (%)

Kategori

Subjective norm

86%

Sangat Tinggi

Sosial Factor

84%

Sangat Tinggi

85%

Sangat Tinggi

Nilai Social Influence

Variabel Facilitating Condition memiliki dua indikator dimana setiap masing-masing indikator jumlahnya minimal dua pernyataan. Dari indikator ini didapatkan sebanyak empat pernyataan. Statistik deskriptif untuk variabel Facilitating Condition dalam pengkategorian nilai rata-rata (mean) dapat dilihat dalam tabel 5. Tabel 5. Nilai Facilitating Condition Variabel

Indikator

Mean (%)

Kategori

Facilitating Condition

86%

Sangat Tinggi

Compatibility

83%

Tinggi

Nilai Facilitating Condition

85%

Sangat Tinggi

Facilitating Condition

Sangat Tinggi

Variabel Effort Expectancy memiliki dua indikator dimana setiap masing-masing indikator jumlahnya minimal dua pernyataan. Dari indikator ini didapatkan sebanyak empat pernyataan. Statistik deskriptif untuk variabel Effort Expectancy dalam pengkategorian nilai rata-rata (mean) dapat dilihat dalam tabel 3.

Variabel

3319

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Variabel Behavioral Intention memiliki dua indikator dimana setiap masing-masing indikator jumlahnya minimal dua pernyataan. Dari indikator ini didapatkan sebanyak empat pernyataan. Statistik deskriptif untuk variabel Behavioral Intention dalam pengkategorian nilai rata-rata (mean) dapat dilihat dalam tabel 6 Tabel 6. Nilai Behavioral Intention Variabel

Behavioral Intention

Indikator

Mean (%)

Kategori

Berencana Menggunakan

79%

Tinggi

Bermaksud Menggunakan Lebih Sering

79%

Tinggi

79%

Tinggi

Nilai Behavioral Intention

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

Dari 100 data yang telah dilakukan uji asumsi selanjutnya akan dianalisis menggunakan uji regresi sederhana sesuai model regresi yang telah ditentukan untuk mencari hubungan keterkaitan antara variabel penelitain sesuai dengan pengujian hipotesis. Hasil hipotesis pertama yang menduga adanya pengaruh Performance Expectancy terhadap Behavioral Intention mendapatkan nilai t sebasar 5,573 (>1,9845) dan signifikansi 0,000 (<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menduga bahwa adanya pengaruh Performance Expectancy terhadap Behavioral Intention diterima, hasil pengaruh Performance Expectancy didapat sebesar 24,1%. Hasil hipotesis kedua yang menduga adanya pengaruh Effort Expectancy terhadap Behavioral Intention mendapatkan nilai t sebasar 8,671 (>1,9845) dan signifikansi 0,000 (<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menduga bahwa adanya pengaruh Effort Expectancy terhadap Behavioral Intention diterima, hasil pengaruh Effort Expectancy didapat sebesar 43,4%. Hasil hipotesis ketiga yang menduga adanya pengaruh Social Influence terhadap Behavioral Intention mendapatkan nilai t sebasar 8,903 (>1,9845) dan signifikansi 0,000 (<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menduga bahwa adanya pengaruh Social Influence terhadap Behavioral Intention diterima, hasil pengaruh Social Influence didapat sebesar 44,7%. Hasil hipotesis keempat yang menduga adanya pengaruh Facilitating Condition terhadap Behavioral Intention mendapatkan nilai t sebasar 8,67 (>1,9845) dan signifikansi 0,000 (<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menduga bahwa adanya pengaruh Facilitating Condition terhadap Behavioral Intention diterima, hasil pengaruh Facilitating Condition didapat sebesar 43,4%. Tabel 7. Nilai Pengujian Hipotesis Hipotesis

Hasil

Pengaruh

H1

Perfomance Expectancy memiliki pengaruh positif terhadap Behavioral Intention

Diterima

24,1%

H2

Effort Expectancy

Diterima

43,4%

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

3320 memiliki pengaruh positif terhadap Behavioral Intention

H3

Social Influence memiliki pengaruh positif terhadap Behavioral Intention

Diterima

44,7%

H4

Facilitating Condition memiliki pengaruh terhadap Behavioral Intention

Diterima

43,4%

4. PEMBAHASAN perfomance Expectancy secara positif memiliki pengaruh terhadap Behavioral Intention sehingga pengguna beranggapan bahwa indikator yang terdapat dalam perfomance Expectancy merupakan hal penting dalam mempengaruhi minat dalam menggunakan layanan internet banking, hasil penelitian sejalan dengan penelitian terdahulu hubungan serta pengaruh perfomance Expectancy terhadap Behavioral Intention.

Samuel dan Hillar (2014) dan Feras Fares Al Mashagba dan Mohammad Othman Nassar (2012). Effort Expectancy secara positif memiliki pengaruh terhadap Behavioral Intention sehingga pengguna beranggapan bahwa indikator yang terdapat dalam Effort Expectancy merupakan hal penting dalam mempengaruhi minat dalam menggunakan layanan internet banking, hasil penelitian sejalan dengan penelitian terdahulu hubungan serta pengaruh Effort Expectancy terhadap Behavioral Intention. Samuel dan Hillar (2014) dan Feras

Fares Al Mashagba dan Mohammad Othman Nassar (2012). Social Influence secara positif memiliki pengaruh terhadap Behavioral Intention sehingga pengguna beranggapan bahwa indikator yang terdapat dalam Social Influence merupakan hal penting dalam mempengaruhi minat dalam menggunakan layanan internet banking, hasil penelitian sejalan dengan penelitian terdahulu hubungan serta pengaruh Social Influence terhadap Behavioral Intention.

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

Samuel dan Hillar (2014) dan Feras Fares Al Mashagba dan Mohammad Othman Nassar (2012). Facilitating Condition secara positif memiliki pengaruh terhadap Behavioral Intention sehingga pengguna beranggapan bahwa indikator yang terdapat dalam Facilitating Condition merupakan hal penting dalam mempengaruhi minat dalam menggunakan layanan internet banking, hasil penelitian sejalan dengan penelitian terdahulu hubungan serta pengaruh Facilitating Condition terhadap Behavioral Intention. Samuel dan

Hillar (2014) dan Feras Fares Al Mashagba dan Mohammad Othman Nassar (2012). 5. SIMPULAN Berdasarkan dari pengujian yang telah dilakukan didapatkan hasil variabel perfomance Expectancy, Effort Expectancy, Sosial Influence, Facilitating Condition memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Behavioral Intention. Setelah dilakukan pengujian dapat disimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah dalam menggunakan layanan internet banking adalah variabel perfomance Expectancy, Effort Expectancy, Sosial Influence, Facilitating Condition dengan kreteria dan nilai yang sesuai pada pengujian yang telah dilakukan.. 6. DAFTAR PUSTAKA Abdillah, W. dan Jogiyanto., 2015. Partial Least Square (PLS) Alternatif Structural Equation Modeling (SEM) dalam Penelitian Bisnis. ANDI. Yogyakarta. Alalwan, Ali Abdallah, Yogesh K.Dwivedi dan Nripendra P.Rana. 2017.Factors influencing adoption of mobile banking by Jordanian bank customers: Extending UTAUT2 with trust. International Journal of Information Management, Vol.37, No.2, pp.99-110. Azwar, S., 2015. Reliabilitas dan Validitas. 4th ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Chardio, F.H., 2011. Studyingacceptance of online banking information system: a struktural equation model. S3. Brunel Bussiness School, Brunel University London. Tersedia di : https://core.ac.uk/download/pdf/338499 .pdf Davis, F.D., et al., 1992. Extrinsic and Intrinsic Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

3321

Motivation to Use Computers in the Workplace. Journal of Applied Social Psyhology, 22(14), pp.1111-1132. Field, A., 2009. Discovering statistic using spss. 3rd ed. [e-book]. Sage Publications. [online] Tersedia di: http://fac.ksu.edu.sa/sites/default/files/k tb_Iktrwny_shml_fy_lhs.pdf Ghozali, l., 2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan progtram IBM SPSS 23. 8th ed. Semarang: Badan penerbit Universitas Diponegoro. Hair, J.F., Black , W.C., Babin, B.J. & Andersn, R.E, 2010. Multivariate Data Analysis. 7th ed. Haq, O.S.W., 2016. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi publikasi foto pribadi pengguna instagram dengan menggunakan structural eqution modelling. S1. Universitas Brawijaya Hartanto, Andi.2013.Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Layanan Internet Banking:Studi Kasus Terhadap Bank XYZ. Jakarta:Universitas Indonesia. Hasibuan, Sulaidi. 2016. Pengertian Internet Banking. [online] tersedia di : Jogianto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Latan, H. dan Gudono., 2012. Structural Equation Modeling. BPFE. Yogyakarta. Likert, R. 1932. A Technique for the Measurement of Attitudes. Archives of Psycchology, 22, p.14. New York. Marezco, Tonny. 2014. Sejarah Internet Banking. [online] tersedia di : Oruc, O.E. dan Tatar.2017. An investigation of factors that affect internet banking usage based on structural equation modelling. Computers in Human behavior, 66,pp.232-235.[online] Tersedia di: http://dx.doi.org.scihub.cc/10.1016/j.chb.2016.09.059 [Diakses 2 Maret 2017]. Puspitasari, Dita Rahma, 2016 Aanalisis privacy concerns situs jejaring sosial facebook pada remaja. S1. Universitas Brawijaya. Samuel, N. & Hillar, A., 2014. Using The UTAUT Model To Analyze Stedents ICT adoption. International Journal of Education and Development using

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

Information and communication Technology (IJEDICT), pp. 75-86. Santoso, S., 2015. Menguasai Statistik Multivariant Konsep Dasar dan Aplikasi SPSS. Elex Media Komputindo. Jakarta. Sekaran, U., 2006.Metodologi Penelitian Untuk Bisnis 1. 4th ed. Jakarta: Salemba Empat. Siregar, Syofian. 2014. Statistika Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara. Sudiana dan Handayani, Trie. Analisis Penerapan Model Utaut (Unified Theory Of Acceptance And Use Of Technology) Terhadap Perilaku Pengguna Sistem Informasi (Studi Kasus: Sistem Informasi Akademik Pada Sttnas Yogyakarta). Yogyakarta:Sekolah Tinggi Teknologi Nasional. Sugiyono., 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono., 2009. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung. Sulistiyarini, Susi. Pengaruh Minat Individu Terhadap Penggunaan Mobile Banking: Model Kombinasi Technology Acceptance Model (Tam) Dan Theory Of Planned Behavior (Tpb).Malang:Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Suryabrata, S., 2015. Metodologi Penelitian. 2nd en. Jakarta: Rajawali Press. Thomas, Troy Devon,Lenandlar Singh dan Kemuel Gaffar. 2013.The utility of the UTAUT model in explaining mobile learning adoption in higher education in Guyana. International Journal of Education and Development using Information and Communication Technology. pp.71-85. Tongco, M.D.C 2007. Purposive sampling as a tool for informant selection. A journal of

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

3322

Plants, people, and Applid Research, 158, p.147-158, [online] tersedia di :