FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUH PENGELOLAAN

Download Jurnal Kesehatan Masyarakat. 1. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUH PENGELOLAAN. SAMPAH MEDIS DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH. RUMAH SAKIT UMUM D...

0 downloads 441 Views 81KB Size
Jurnal Kesehatan Masyarakat

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUH PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEHTAHUN 2012 1

Aulia Andarnita1 Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat U’budiyah Banda Aceh

Intisari Sampah medis merupakan berbagai jenis buangan yang dihasilkan rumah sakit dan unit-unit pelayanan kesehatan yang mana dapat membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehataan bagi pengunjung, masyarakat terutama petugas yang menanganinya. Berdasarkan potensi bahaya yang terkandung di dalammya, maka sampah medis harus dikelola secara saniter mulai dari tahap pemilahan, pengumpulan, penampungan, pengangkutan, pembuangan akhir/pemusnahan. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan sampah medis di Badan Layanan Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2012. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional, populasi dalam penelitian ini yaitu 68 responden. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23 Juli sampai 27 Juli di Badan Layanan Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan membagi kuesioner. Teknik Analisa data menggunakan statistik uji chi-square test (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara pemilahan terhadap pengelolaan sampah medis dengan p = 0,001 (p ˂ 0,05). Bahwa ada pengaruh antara pengumpulan terhadap pengelolaan sampah medis dengan p = 0,031 (p ˂ 0,05). Bahwa ada pengaruh antara penampungan terhadap pengelolaan sampah medis dengan p = 0.043 (p ˂ 0,05). Bahwa ada pengaruh antara pengangkutan terhadap pengelolaan sampah medis dengan p = 0,025 (p ˂ 0,05). Bahwa ada pengaruh antara pemusnahan terhadap pengelolaan sampah medis dengan p = 0,001 (p ˂ 0,05). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara pemilahan, pengumpulan, penampungan, pengangkutan, pemusnahan terhadap pengelolaan sampah medis. Dalam penelitian ini peneliti menyarankan diharapkan kepada petugas kebersihan agar terus meningkatkan pengelolaan sampah medis agar terjaganya kebersihan dilingkungan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin dan sebagai bahan evaluasi bagi pihak manajemen rumah sakit dalam pengelolaan sampah medis demi terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.

merupakan pusat dimana pelayanan

PENDAHULUAN

kesehatan masyarakat, pendidikan Rumah sarana

upaya

sakit

merupakan

kesehatan

menyelenggarakan

serta

dalam

Sampah medis merupakan berbagai

institusi penyedia jasa pelayanan

buangan

yang

pelayanan kesehatan yang mana

profesional terhadap sumber daya sakit

jenis

dihasilkan rumah sakit dan unit-unit

yang kompleks perlu dikelola secara

rumah

kedokteran

diselenggarakan (Azwar, 2009).

kegiatan

pelayanan kesehatan dan merupakan

manusianya,

penelitian

dapat

juga

1

membahayakan

dan

menimbulkan gangguan kesehataan bagi

pengunjung,

terutama

masyarakat

petugas

yang

menanganinya. (DepKes RI,2002). Rumah penghasil

sakit

sampah

merupakan yang

cukup

Rumah penghasil

sakit

sampah

merupakan yang

cukup

banyak setiap harinya dan seringkali bersifat toksik, terutama sampah padat,

baik

itu

sampah

medis

maupun sampah non medis. Dalam

banyak setiap harinya dan seringkali

profil

bersifat toksik, terutama sampah

Departemen

padat,

medis

diungkapkan seluruh rumah sakit di

maupun sampah non medis. Dalam

Indonesia berjumlah 1090 dengan

profil

121.996 tempat tidur. Hasil kajian

baik

itu

sampah

kesehatan

Departemen

Indonesia,

Kesehatan

kesehatan

Indonesia,

Kesehatan

1997,

1997,

terhadap 100 rumah sakit di Jawa

diungkapkan seluruh rumah sakit di

dan Bali menunjukkan bahwa rata-

Indonesia berjumlah 1090 dengan

rata produksi sampah sebesar 3,2

121.996 tempat tidur. Hasil kajian

kg/tempat tidur/hari. Analisis lebih

terhadap 100 rumah sakit di Jawa

jauh menunjukkan, produksi sampah

dan Bali menunjukkan bahwa rata-

berupa sampah domestik sebesar

rata produksi sampah sebesar 3,2

76,8 % dan berupa sampah infeksius

kg/tempat tidur/hari. Analisis lebih

sebesar 23,2 %. Diperkirakan secara

jauh menunjukkan, produksi sampah

nasional produksi sampah rumah

berupa sampah domestik sebesar

sakit sebesar 376.089 ton/hari. Dari

76,8 % dan berupa sampah infeksius

gambaran

sebesar 23,2 %. Diperkirakan secara

dibayangkan betapa besar potensi

nasional produksi sampah rumah

rumah

sakit sebesar 376.089 ton/hari. Dari

lingkungan

gambaran

menimbulkan

tersebut

dapat

dibayangkan betapa besar potensi rumah

sakit

lingkungan menimbulkan

untuk

mencemari

dan kemungkinannya kecelakaan

serta

penularan penyakit (Candra, 2007).

sakit

tersebut

untuk

dapat

mencemari

dan kemungkinannya kecelakaan

serta

penularan penyakit (Candra, 2007). Secara

Nasional,

jumlah

Rumah Sakit di Indonesia sekitar 1.246 unit dan Puskesmas sekitar 7.540 unit (DepKes, 2004). Khusus untuk Kota Banda Aceh, jumlah

Jurnal Kesehatan Masyarakat

Rumah Sakit sebanyak 15 unit dan

Rumusan Masalah

jumlah Puskesmas sebanyak 11 unit

Berdasarkan latar belakang

(DinKes Banda Aceh, 2012).

diatas maka peneliti merumuskan

Berdasarkan laporan Tahun

permasalahan yaitu ”Faktor-faktor

2011 dari bagian IPSL (Instalasi

apa saja yang dapat mempengaruhi

Pemelihara Sarana dan Lingkungan),

pengelolaan

jumlah tenaga IPSL sebanyak 19

BLUD-RSUD dr. Zainoel Abidin

orang dan jumlah Cleaning Service

Tahun 2012”

sampah

medis

di

sebanyak 187 orang. Maka petugas Rumah Sakit terlibat dan berperan

Tujuan Penelitian

besar dalam pengelolaan sampah

Tujuan Umum

medis mulai dari tahap pemilahan, pengumpulan,

Untuk

penampungan,

faktor

mengetahui

yang

faktor-

mempengaruhi

pengangkutan, sampai pembuangan

pengelolaan

sampah

medis

di

sampah akhir/pemusnahan (BLUD

BLUD-RSUD dr. Zainoel Abidin.

RSUD dr. Zainoel Abidin,2011). Berdasarkan

study

Tujuan Khusus

pendahuluan yang dilakukan pada

1. Mengetahui

faktor

yang

tanggal 12 Juni 2012 di BLUD-

mempengaruhi

RSUD dr. Zainoel Abidin, diketahui

sampah medis ditinjau dari

bahwa

Pemilahan di BLUD-RSUD

permasalahan

yang

ditemukan, masih diketemukannya dibeberapa ruangan melakukan

dr. Zainoel Abidin.

yang belum

pengelolaan

pengelolaan

2. Mengetahui

sampah

mempengaruhi

faktor

yang

pengelolaan

medis yang sesuai prosedur. Maka

sampah medis ditinjau dari

untuk kedepannya peneliti ingin

pengumpulan

mengetahui

RSUD dr. Zainoel Abidin.

sudah

sejauh

mana

perkembangan pengelolaan sampah

3. Mengetahui

di

faktor

BLUD-

yang

medis di BLUD-RSUD dr. Zainoel

mempengaruhi

pengelolaan

Abidin, apakah sudah memenuhi

sampah medis ditinjau dari

syarat atau belum memenuhi syarat.

Penampungan

di

BLUD-

RSUD dr. Zainoel Abidin.

3

4. Mengetahui

faktor

mempengaruhi

yang

pengelolaan

Berdasarkan

teori

yang

dikemukakan oleh DepKes RI, 2004

sampah medis ditinjau dari

tentang

pengangkutan

mempengaruhi pengelolaan sampah

di

BLUD-

RSUD dr. Zainoel Abidin. 5. Mengetahui

faktor

mempengaruhi

yang

pengelolaan

faktor-faktor

yang

medis rumah sakit yang terdiri dari pemilahan,pengumpulan, penampungan,

sampah medis ditinjau dari

pengangkutan,pemusnahan/pembuan

Pemusnahan

gan akhir pengelolaan sampah medis,

di

BLUD-

RSUD dr. Zainoel Abidin.

maka

konsep

pemikiran

dapat

digambarkan sebagai berikut : Manfaat Penelitian Pemilahan

1. Bagi Penulis Dapat

menambah

Pengumpulan

pengetahuan penulis dalam

Pengelolaan Sampah Medis

Penampungan

rangka pengelolaan sampah khususnya sampah medis di

Pengangkutan

Rumah Sakit.

Pemusnahan

2. Bagi Rumah Sakit Sebagai kepada

bahan pihak

masukan di

BLUD-

Hipotesis 1. Ha : Ada pengaruh

RSUD dr. Zainoel Abidin

pemilahan dengan pengelolaan

khususnya dalam pengelolaan sampah medis. 3. Bagi Kepustakaan STIKes U’Budiyah Untuk menambahkan bahan bacaan yang hubungannya dengan pengelolaan sampah medis.

antara

sampah medis 2.

Ha :Ada

pengaruh

antara

pengumpulan dengan pengelolaan sampah medis 3. Ha : Ada pengaruh

antara

penampungan dengan pengelolaan sampah medis 4. Ha : Ada pengaruh

antara

pengangkutan dengan pengelolaan METODE PENELITIAN

sampah medis

Jurnal Kesehatan Masyarakat

5. Ha : Ada pengaruh

antara

menggunakan slovin (Notoatmodjo,

pemusnahan dengan pengelolaan

2003). Dengan demikian sampel

sampah medis

yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 68 orang.

Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif

Desain penelitian

analitik yaitu dengan desain cross

Penelitian

ini

bersifat

sectional, dengan pembahasan yang

deskriptif analitik dengan pendekatan

mengacu pada pemecahan masalah

Cross Sectional.

dimana

data

yang

menyangkut

variabel bebas dan variabel terikat akan dikumpulkan dalam

Tempat Dan Waktu Penelitian

waktu

Penelitian

bersamaan (Notoatmodjo, 2003).

Badan

dilaksanakan

Layanan

Umum

di

Daerah

Rumah Sakit Umum Daerah dr.

Populasi dan Sampel

Zainoel

Populasi

Abidin

Banda

Aceh.

Dilakukan pada tanggal 23 s/d 27

Populasi dalam penelitian ini

juni tahun 2012.

adalah semua petugas pengoelolaan sampah medis, yang terdiri dari

Cara Pengumpulan Data

Tenaga Instalasi Sanitasi Lingkungan

Data yang dikumpulkan adalah

sebanyak 19 orang dan tenaga Cleaning

Service

sebanyak

data primer dan sekunder.

187

Pengolahan Data dan Analisa Data

orang. Berdasarkan hasil laporan

Data dalam penelitian ini dapat

tahun 2011 yang penulis dapatkan

diolah dengan cara editing coding,

dengan jumlah 206 orang yang ada

teransfering dan tabulating.

di Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum

a. Analisa Univariat

Daerah dr. Zainoel

Analisa

Abidin Banda Aceh.

menghasilkan

distribusi dan presentase dari tiap variabel.

Sampel Pengambilan digunakan

ini

dalam

Sampel penelitian

b. Analisa Bivariat

yang

Untuk

ini

dilakukan

5

menguji analisa

hipotesa statistik

dengan mengunakan uji data

Berdasarkan

tabel

6.2

kategori Chi square Test (X2)

menunjukkan

pada tingkat kemaknaannya

responden,

adalah 95% (P ≤ 0,05)

pengumpulan dengan baik yaitu 61

bahwa yang

dari

68

melakukan

responden (89,7%). HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 6.3 Distribusi Frekuensi Penampungan Terhadap Pengelolaan Sampah Medis

Tabel 6.1 Distribusi Frekuensi Pemilahan terhadap Pengelolaan Sampah Medis No N o

Pemilah an

1

Baik

2

Kurang Baik

Juml ah

%

59

86,8

9

13,2

68

100

Jumlah

Penampungan

menunjukkan

Baik

48

70,6

2

Kurang Baik

20

20,4

68

100

Jumlah Berdasarkan menunjukkan

responden,

tabel

bahwa yang

%

1

responden, Berdasarkan

Jumlah

6.1

dari

68

tabel

bahwa yang

6.3

dari

68

melakukan

penampungan dengan baik yaitu 48 responden (70,3%).

melakukan

pemilahan dengan baik yaitu 59

Tabel 6.4 Distribusi Frekuensi Pengangkutan Terhadap Pengelolaan Sampah Medis

responden (86,8%).

Tabel 6.2 Distribusi Frekuensi Pengumpulan Terhadap Pengelolaan Sampah Medis No Pengangkut Jumlah an

%

No Pengumpulan Jumlah 1

Baik

61

89,7

2

Kurang Baik

7

10,3

68

100

Jumlah

1

Baik

43

63,2

2

Kurang Baik

25

38,8

Jumlah

68

100

%

Berdasarkan menunjukkan

bahwa

tabel dari

6.4 68

Jurnal Kesehatan Masyarakat

responden,

yang

melakukan

Berdasarkan tabel 6.6 diatas

pengangkutan dengan baik yaitu 43

menunjukkan

responden (63,2%).

responden,

bahwa

dari

yang

68

melakukan

pengelolaan sampah yang memenuhi syarat yaitu 60 responden (88,2%).

Tabel 6.5 Distribusi Frekuensi Pemusnahan Terhadap Pengelolaan Sampah Medis No Pengangkut Jumlah an

%

1

Baik

58

85,3

2

Kurang Baik

10

14,7

Jumlah

68

100

Berdasarkan menunjukkan responden,

tabel

bahwa

dari

yang

Tabel 6.7 Pengaruh Pemilahan Terhadap Pengelolaan Sampah Medis di BLUD RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2012

N Pemil o ahan

6.5 68

responden (85,3%).

No Pengelolaan Jumlah Sampah Medis

2

F

%

F %

%

Baik

56

82, 4

3 4,4 1

59

86, 8

2

Kuran g Baik

4

5,8 8

5 7,3 5

9

13, 2

60

88, 2

8 11, 8

68

10 0,

Dari tabel 6.7 sebanyak 59 responden (86,8%) yang melakukan pemilahan

%

dengan

responden

baik,

memenuhi

56 syarat

sedangkan 9 responden (13,2%)

60

88,2

melakukan pemilahan kurang baik, 5

8

11,8

responden tidak memenuhi syarat.

Tidak Memenuhi Syarat Jumlah

TMS

Jm h

1

Total

Tabel 6.6 Distribusi Frekuensi Pengumpulan Terhadap Pengelolaan Sampah Medis

Memenuhi Syarat

MS

melakukan

pemusnahan dengan baik yaitu 8

1

Pengelolaan Sampah Medis

Berdasarkan uji statistik, didapatkan p-value 0,001 yang berarti p ˂ 0,05. 68

Hasil

100

7

analisa

data

menunjukkan

p

0, 0 0 1

bahwa

ada

pemilahan

antara

berarti p ˂ 0,05. Hasil analisa data

pengelolaan

menunjukkan bahwa ada pengaruh

pengaruh

terhadap

sampah medis di Badan Layanan

antara

pengumpulan

Umum Daerah Rumah Sakit Umum

pengelolaan sampah medis di Badan

Daerah dr. Zainoel Abidin Banda

Layanan

Aceh Tahun 2012.

Sakit Umum Daerah dr. Zainoel

Umum

terhadap

Daerah

Rumah

Abidin Banda Aceh Tahun 2012. Tabel 6.8 Pengaruh Pengumpulan Terhadap Pengelolaan Sampah Medis di BLUD RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2012 N o

Pengelolaan Sampah Medis Peng ump ulan

MS %

1 2

Baik Kura ng Baik Total

5 82 6 ,3

TMS F % 5

7, 4

Ju m la h

%

61

89 ,7

5, 9

3 4, 4

7

6 88 0 ,2

8 11 ,8

68

4

Tabel 6.9 Pengaruh Penampungan Terhadap Pengelolaan Sampah Medis di BLUD RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2012 Pengelolaan Sampah Medis

p N Penamp o ungan

10 ,3

0, 03 1

10 0,

F

%

F %

Ju m la h

1 Baik

4 5

66 ,2

3

4, 4

48

70 ,6

2 Kurang Baik

1 5

22 ,0

5

7, 4

20

29 ,4

Total

6 0

88 ,2

8 11 ,2

68

10 0,

MS

TMS

%

p-

0, 04 3

Dari tabel 6.9 sebanyak 48 Dari tabel 6.8 sebanyak 61

responden (70,6%) yang melakukan

responden (89,7%) yang melakukan

penampungan

pengumpulan

responden

responden

dengan

baik,

memenuhi

56

syarat,

dengan

baik,

memenuhi

45

syarat,

sedangkan 20 responden (29,4%)

sedangkan 7 responden (10,3%)

melakukan

melakukan

baik, 5 responden tidak memenuhi

pengumpulan

kurang

penampungan

baik, 3 responden tidak memenuhi

syarat. Berdasarkan uji

syarat. Berdasarkan uji

didapatkan

didapatkan

p-value

statistik,

0,031

yang

p-value

kurang

statistik,

0,043

yang

berarti p ˂ 0,05. Hasil analisa data

Jurnal Kesehatan Masyarakat

menunjukkan bahwa ada pengaruh

berarti p ˂ 0,05 Hasil analisa data

antara

menunjukkan bahwa ada pengaruh

penampungan

terhadap

pengelolaan sampah medis di Badan

antara

Layanan

pengelolaan sampah medis di Badan

Umum

Daerah

Rumah

pengangkutan

Umum

terhadap

Sakit Umum Daerah dr. Zainoel

Layanan

Daerah

Rumah

Abidin Banda Aceh Tahun 2012.

Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2012

Tabel 6.10 Pengaruh Pengangkutan Terhadap Pengelolaan Sampah Medis di BLUD RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2012

Tabel 6.11 Pengaruh Pemusnahan Terhadap Pengelolaan Sampah Medis di BLUD RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2012 Pengelolaan Sampah Medis

Pengelolaan Sampah Medis N o

1 2

Penga ngkut an

Baik Kura ng Baik Total

MS

TMS

f

%

F

%

41

60 ,3

2

2,9 4

19

60

27 ,9

6

88 ,2

8

Ju m la h

%

43

63 ,2

8,8 2

25

11, 2

68

36 ,8

N o

p

0 , 0 4 4

Pemus nahan

Ju m la h

%

4, 41

58

85 ,3

7, 35

5 7, 37

10

14 ,7

6 88 0 ,2

8 11 ,8

68

10 0,

MS

TMS

F %

F % 3

1

Baik

5 80 5 ,9

2

Kuran g Baik

5

Total

10 0,

p

0 , 0 0 1

43

Dari tabel 6.11 sebanyak 58

responden (63,2%) yang melakukan

responden (85,3%) yang melakukan

pengangkutan

pemusnahan

dengan

responden

memenuhi

Dari

tabel

responden

6.10

sebanyak

dengan

baik,

memenuhi

41

syarat,

baik,

55

syarat,

sedangkan 25 responden (36,8%)

sedangkan 10 responden (14,7%)

melakukan

kurang

melakukan pemusnahan kurang baik,

baik, 6 responden tidak memenuhi

5 responden tidak memenuhi syarat.

syarat. Berdasarkan uji

Berdasarkan uji statistik, didapatkan

didapatkan

pengangkutan

p-value

statistik,

0,044

p-value 0,001 yang berarti p ˂ 0,05

yang

9

Hasil

analisa

bahwa

data

ada

menunjukkan

pengaruh

antara

pemusnahan terhadap pengelolaan

Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2012.

sampah medis di Badan Layanan sampah medis padat mulai dari sumber yang terdiri dari sampah

PEMBAHASAN

infeksius, sampah patologi, sampah Pengaruh

antara

terhadap

Pemilahan

pengelolaan

sampah

benda

tajam,

sampah

farmasi,

sampah sitotoksis, sampah kimiawi, sampah radioaktif, sampah kontainer

medis Dari menunjukkan

hasil

penelitian

bertekanan,

bahwa

dari

kandungan logam berat. Sampah

59

responden (86,8%) yang melakukan

radioaktif

pemilahan

merah,

dengan

responden

baik,

memenuhi

56 syarat,

dan

sampah

dengan

menggunakan

sampah

sangat

warna infeksius

menggunakan warna kuning, sampah

sedangkan 9 responden (13,2%)

infeksius,

melakukan pemilahan kurang baik, 5

menggunakan warna kuning, sampah

responden tidak memenuhi syarat.

sitotoksis menggunakan warna ungu,

Hasil

sampah

analisa

bahwa

ada

pemilahan

data

menunjukkan

pengaruh

terhadap

antara

patologi

kimia

dan

dan

anatomi

farmasi

menggunakan warna cokelat.

pengelolaan

Manajemen pemilahan sampah

sampah medis di Badan Layanan

dapat diartikan sebagai suatu proses

Umum Daerah Rumah Sakit Umum

kegiatan pengelolaan sampah sejak

Daerah dr. Zainoel Abidin Banda

dari sumber daya efektif

Aceh dengan nilai p-value yaitu

diawali

0,001 ˂ 0,05.

pemilahan,pengumpulan,

Secara

umum

Pemilahan

dari

penampungan, pengangkutan hingga

adalah proses pemisahan sampah

pemusnahan melalui

dari

pengelolaan

sumbernya,

dalam

yang

pengendalian

organisasi

yang

PERMENKES

berwawasan lingkungan, sehingga

1204/MENKES/SK/X/2004

dapat mencapai tujuan atau sasaran

menjelaskan bahwa pemilahan jenis

yang

telah

ditetapkan

yaitu

Jurnal Kesehatan Masyarakat

lingkungan bebas sampah (Santoso,

menunjukkan bahwa ada pengaruh

2008).

antara

Pemilahan

yang sudah

pengumpulan

terhadap

pengelolaan sampah medis di Badan

baik

dikarenakan petugas sudah pernah

Layanan

Umum

Daerah

Rumah

mengikuti

bimbingan/pelatihan

Sakit Umum Daerah dr. Zainoel

bagaimana cara pemilahan sampah

Abidin Banda Aceh dengan nilai p-

dengan baik, dalam proses pemilahan

value yaitu 0,031 ˂ 0,05. Pengumpulansampah

harus tersedianya kantong plastik untuk memisahkan antara sampah

merupakan

medis dan non medis, sedangkan

sampah yang dimulai dari tempat

pemilahan

yang

baik

pengumpulan sampah sementara atau

disebabkan

karena

pengetahuan

langsung tempat pembuangan akhir.

petugas yang masih minim/tidak

Pengambilan sampah semakin sering

peduli mengenai pemilahan. Peneliti

akan

berasumsi

pemilahan

biayanya tidaklah sedikit dan tidak

berpengaruh terhadap pengelolaan

efektif serta efisiensi ( UU No. 18

sampah medis karena, semakin baik

Tahun 2008).

kurang

bahwa

pemilahan

maka

semakin

semakin

baik

pengumpulan

terhadap

pengelolaan

sampah

pengambilan

hanya

yang

dikarenakan

pengumpulan antara

baik

Pengumpulan

baik

pengelolaan sampahnya.

Pengaruh

proses

saja

sudah petugas

sampah

sudah

mengerti/memahami

cara

melelakukan

yang

pengumpulan

baik, sampah harus dikumpulkan

medis penelitian

setiap hari dari lokasi-lokasi yang

menunjukkan bahwa 61 responden

telah ditentukan, yang menggunakan

(89,7%)

melakukan

kantong-kantong dan kontainer untuk

baik,

56

mengangkut

sampah,

syarat,

pegumpulan

yang masih kurang

sedangkan 7 responden (10,3%)

disebabkan

karena

melakukan

petugas yang masih minim atau

Dari

yang

pengumpulan responden

hasil

dengan memenuhi

pengumpulan

kurang

Hasil

analisa

pengetahuan

wadahnya yang kurang memadai.

baik, 3 responden tidak memenuhi syarat.

sedangkan

data

11

Peneliti

berasumsi

bahwa

hendaknya

disediakan

tempat

pengumpulan berpengaruh terhadap

penampungan dengan bentuk, ukuran

pengelolaan sampah medis karena

dan jumlah yang disesuaikan dengan

dalam

sampah

jenis dan jumlah sampah serta

dan

kondisi setempat. Sampah sebaiknya

dari

tidak

pengelolaan

mempunyai

persyaratan

ketentuan

yaitu

dibiarkan

di

tempat

pemilahan,pengumpulan,penampung

penampungan terlalu lama. Kadang-

an, pengangkutan dan pemusnahan

kadang

saling berhubungan.

langsung ke tempat penampungan

sampah

juga

diangkut

blok atau pemusnahan. Penyimpanan Pengaruh

antara

penampugan

terhadap

pengelolaan

sampah

tropis yaitu pada musim hujan paling lama 48 jam dan musim kemarau

medis Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 48 responden (70,6%) yang

sampah medis harus sesuai iklim

melakukan

dengan

baik,

paling lama 24 jam (Depkes RI, 2004).

penampungan 45

responden

Penggunaan kantong plastik bermanfaat

untuk

memenuhi syarat, sedangkan 20

laboratorium.

Ketebalan

responden

disesuaikan dengan jenis sampah

(29,4%)

penampungan

melakukan

kurang

baik,

5

yang

dibungkus

agar

sampah plastik

petugas

responden tidak memenuhi syarat.

pengangkut sampah tidak cidera oleh

Hasil

benda tajam yang menonjol dari

bahwa

analisa ada

data

menunjukkan

pengaruh

antara

bungkus sampah. Kantong plastik

penampungan terhadap pengelolaan

diangkat setiap hari atau kurang

sampah medis di Badan Layanan

sehari apabila 2/3 bagian telah terisi

Umum Daerah Rumah Sakit Umum

sampah . Untuk benda-benda tajam

Daerah dr. Zainoel Abidin Banda

hendaknya ditampung pada tempat

Aceh dengan nilai p-value yaitu

khusus (safety box) seperti botol atau

0,043 ˂ 0,05.

karton yang aman (Depkes RI,

Sampah biasanya ditampung

2004).

di tempat produksi sampah untuk

Penampungan sampah yang sudah

beberapa lama. Untuk itu setiap unit

baik

dikarenakan

petugas

sudah

Jurnal Kesehatan Masyarakat

faham

mengenai

proses

responden

(36,8%)

melakukan

penampungan, tempat penampungan

pengangkutan

harus memiliki wadah yang kuat ,

responden tidak memenuhi syarat.

tidak mudah bocor atau berlumut,

Hasil

terhindar dari sobek atau pecah,

bahwa

mempunyai tutup dan tidak overload.

pengangkutan terhadap pengelolaan

Penampungan

pengelolaan

sampah medis di Badan Layanan

sampah medis dilakukan perlakuan

Umum Daerah Rumah Sakit Umum

standarisasi kantong dan kontainer

Daerah dr. Zainoel Abidin Banda

seperti

dengan

Aceh dengan nilai p-value yaitu

kantong

yang

dalam

menggunakan

analisa ada

kurang

data

baik,

6

menunjukkan

pengaruh

antara

warna

0,044 ˂ 0,05.

seperti telah ditetapkan, sedangkan

Pengangkutan

penampungan

dilakukan setiap hari mengakibatkan

dikarenakan

bermacam

yang kurang baik

tidak

rutin

masih

sering terjadi peningkatan volume

kurangnya pengetahuan dalam proses

sampah sehingga terjadi penimbunan

penampungan

sampah

berasumsi

petugas

yang

sampah.

bahwa

Peneliti

penampungan

yang

banyak.

Pihak

pengelola rumah sakit terkadang

berpengaruh terhadap pengelolaan

memutuskan

sampah medis karena semakin baik

sampah untuk mengurangi volume

tempat penampungan maka semakin

sampah yang tertimbun. Namun hal

baik

ini

pengelolaan

sampahnya,

tentunya

untuk

sangat

membakar

berdampak

semakin kurangnya fasilitas tempat

terhadap masyarakat di lingkungan

penampungan semakin berpengaruh

rumah sakit. Seharusnya sampah

terhadap pengelolaan sampah.

sebelum dibuang atau diangkut untuk

Pengaruh antara pengangkutan

dikelola selanjutnya, tidak boleh ada

terhadap

penimbunan sampah (Depkes RI,

pengelolaan

sampah

2002).

medis Hasil penelitian menunjukkan

Peneliti

berasumsi

bahwa

bahwa dari 43 responden (63,2%)

pengangkutan berpengaruh terhadap

yang

pengelolaan sampah medis karena

dengan

melakukan baik,

pengangkutan 41

responden

kalau

memenuhi syarat, sedangkan 25

pengangkutan

tidak

menggunakan troli khusus sampah

13

medis,

dan

petugas

tidak

pembuangan/pemusnahan

sampah

menggunakan alat pelindung diri

medis dilakukan terpisah dengan

(APD)

sampah

sehingga

dapat

non

medis.

Pemisahan

mempengaruhi pengelolaan sampah

dimungkinkan bila Dinas Kesehatan

medis. Bila petugas selalu mengikuti

dapat diandalkan sehingga beban

aturan

rumah sakit tinggal memusnahkan

dan

acuan

sesuai

SOP,

sehingga pengelolaan sampah akan

sampah

medis

tersebut.

berjalan dengan baik.

Pembuangan/pemusnahan

sampah

medis dimusnahkan di incenerator Pengaruh

antara

pemusnahan

terhadap

pengelolaan

sampah

dan non medis bersangkutan dengan dinas kebersihan dengan demikin rumah sakit menyediakan sarana

medis

yang memadai untuk melakukan Hasil penelitian menunjukkan

pengelolaan sampah karena semua

bahwa dari 58 responden (85,3%)

sampah atau bahan bangunan yang

yang melakukan pemusnahan dengan

berasal dari kegiatan rumah sakit itu

baik, 55 responden memenuhi syarat,

sendiri.

sedangkan 10 responden (14,7%)

pemusnahan sampah rumah sakit

melakukan pemusnahan kurang baik,

dapat

5 responden tidak memenuhi syarat .

memanfaatkan proses autoclaving,

Hasil

incinerator (Candra, 2007).

analisa

bahwa

ada

data

menunjukkan

pengaruh

antara

Pembuangan

dilakukan

Keuntungan

dan

dengan

menggunakan

pemusnahan terhadap pengelolaan

insinerator adalah dapat mengurangi

sampah medis di Badan Layanan

volume sampah, dapat membakar

Umum Daerah Rumah Sakit Umum

beberapa jenis sampah termasuk

Daerah dr. Zainoel Abidin Banda

sampah B3 (toksik menjadi non

Aceh dengan nilai p –value yaitu

toksik,

0,001 ˂ 0,05.

infeksius), lahan yang dibutuhkan

Pada

proses

infeksius

menjadi

non

pembuangan

relatif tidak luas, pengoperasinnya

sampah medis dan non medis di

tidak tergantung pada iklim, dan

BLUD RSUD dr. Zainoel Abidin

residu abu dapat digunakan untuk

dapat

mengisi

dibagi

dua:

tanah

yang

rendah.

Jurnal Kesehatan Masyarakat

Sedangkan kerugiannya adalah tidak

Sakit Umum Daerah dr. Zainoel

semua

Abidin

jenis

sampah

dapat

Banda

Aceh

dapat

dimusnahkan terutama sampah dari

disimpulkan hasil penelitian sebagai

logam

berikut :

dan

botol,

serta

dapat

menimbulkan pencemaran udara bila

1. Pemilahan

mempengaruhi

tidak dilengkapi dengan pollution

pengelolaan sampah medis di

control

Badan

berupa

cyclon

(udara

Layanan

Umum

berputar) atau bag filter (penghisap

Daerah (BLUD) Rumah Sakit

debu).

Umum Daerah dr. Zainoel

Pemusnahan yang sudah baik

Abidin Banda Aceh Tahun

dikarenakan petugas sudah pernah mengikuti

pelatihan

mengenai

proses

dan

2012. p-value = 0,001

faham

2. Pengumpulan mempengaruhi

pemusnahan,

pengelolaan sampah medis di

sedangkan pemusnahan yang masih

Badan

kurang disebabkan karena petugas

Daerah (BLUD) Rumah Sakit

belum mengerti cara pemusnahan

Umum Daerah dr. Zainoel

yang

Banda Aceh Abidin Tahun

baik

berasumsi

bagaimana. bahwa

Peneliti

pemusnahan

medis

karena

Umum

2012. p-value = 0,031

berpengaruh terhadap pengelolaan sampah

Layanan

3. Penampungan mempengaruhi

semakin

pengelolaan sampah medis di

baik/lengkapnya fasilitas dan SDM

Badan

pemusnahan

baik

Daerah (BLUD) Rumah Sakit

pengelolaan sampahnya, sehingga

Umum Daerah dr. Zainoel

semakin

Banda Aceh Abidin Tahun

maka

memenuhi

semaki

syarat

yang

dihasilkan, dan dapat mencengah

Layanan

Umum

2012. p-value = 0,043

pencemaran lingkungan.

4. Pengangkutan mempengaruhi pengelolaan sampah medis di Badan

KESIMPULAN DAN SARAN

Layanan

Umum

Berdasarkan hasil penelitian

Daerah (BLUD) Rumah Sakit

yang dilakukan dari tanggal 23 Juli

Umum Daerah dr. Zainoel

sampai 27 Juli 2012 di Badan

Abidin Banda Aceh Tahun

Layanan

2012. p-value = 0,044

Umum

Daerah

Rumah

15

5. Pemusnahan

mempengaruhi

dr.

Zainoel

Abidin

pengelolaan sampah medis di

sebagai bahan evaluasi bagi

Badan

Umum

pihak manajemen rumah sakit

Daerah (BLUD) Rumah Sakit

dalam pengelolaan sampah

Umum Daerah dr. Zainoel

medis

Abidin Banda Aceh Tahun

lingkungan yang bersih dan

2012. p-value = 0,001

sehat,

Layanan

demi

terciptanya

sehingga

dapat

meningkatkan

Diharapkan kepada peneliti

dari

selanjutnya

pengumpulan, penampungan,

agar

menambah

dapat wawasan

lanjut

lagi

untuk

tahap

dan

pemusnahan. 3.

Kepada Prodi Ilmu Kesehatan

mengembangkan diri dalam

Masyarakat

disiplin ilmu terutama dalam

U’budiyah

menyangkut

Peneliti

pengelolaan

pemilahan,

pengangkutan

sehingga dapat meneliti lebih

2.

sistem

pengelolaan sampah mulai

Saran 1.

dan

STIKes Banda

bisa

sampah.

masukan

Diharapkan kepada petugas

pengembangan

kebersihan

pengetahuan

agar

meningkatkan sampah

pengelolaan

medis

terjaganya

terus

agar

kebersihan

dilingkungan Badan Layanan Umum

Daerah

(BLUD)

Rumah Sakit Umum Daerah

Aceh

memberikan dalam ilmu manajemen

kesehatan dan hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi

peneliti

berikutny

Jurnal Kesehatan Masyarakat

DAFTAR PUSTAKA Badan Layanan Umum Daerah RSUD, dr. Zainoel Abidin. 2012. DepKes RI, 2002. Pencegahan Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit. Dirjen PPM dan PLP. Jakarta. 2004. Permenkes No 124/SK/X/2004. Persyaratan Kesehatan Lingkungan. Dirjen PPM dan PLP. Jakarta. DinKes Banda Aceh. 2012. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan.. Rhineka Cipta. Jakarta WHO, 2005. Pengelolaan Aman Limbah Layanan Kesehatan. Buku Kedokteran. Jakarta

iii