Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
185
FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK KERING DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L) Fakhri Rabbani1, Patihul Husni2, Kusdi Hartono1 Jurusan Farmasi, FMIPA, Universitas Al Ghifari, Bandung, Indonesia 2 Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Sumedang, Jawa Barat, Indonesia
[email protected] 1
ABSTRAK Daun sirih hijau dapat digunakan untuk menguatkan gigi, menyembuhkan sariawan, menghilangkan bau mulut dan menghentikan perdarahan gusi sehingga ekstraknya berpotensi dikembangkan menjadi sediaan tablet hisap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan tablet hisap ekstrak daun sirih hijau dengan formulasi terbaik dengan rasa yang dapat diterima oleh konsumen. Tablet hisap dibuat dari ekstrak kering daun sirih hijau dengan metode granulasi basah yang dibuat dalam berbagai variasi konsentrasi gelatin sebagai pengikat. Data hasil evaluasi di analisis dengan One way Anova (p < 0,05). Berdasarkan hasil evaluasi fisik dan uji kesukaan, formula terbaik tablet hisap ekstrak kering daun sirih hijau adalah F3 yang mengandung ekstrak kering daun sirih hijau 100 mg, laktosa 72,25%, gelatin 10% sebanyak 35 ml, talk 5%, asam sitrat 2,5%, aspartam 2,5%. Gelatin sebagai pengikat dapat mempengaruhi sifat fisik tablet. Kata kunci : daun sirih hijau, tablet hisap, granulasi basah, gelatin ABSTRACT Piper betle leaves can be used for strengthening the teeth, cure canker sores, treat the bad breath and stop the gum from bleeding so that the extract of piper betle leaves is potentially developed to a lozenges preparation. The aim of this research was to get the best lozenges formula of Piper betle leaves extract which could be easly accepted by the consumer. The lozenges was made by wet granulation method with the various gelatin concentration as binder. Data of evaluation results were analyzed by One way Anova (p <0.05). Based on the physical evaluation results and hedonic test ,the best formula of Piper betle leaves extract was F3 containing 100 mg of dry extract of Piper betle leaves, 72,25% of lactose, 35 ml of gelatin 10%, 5% of talk, 2.5% of citrate acid, 2.5% of aspartame. Gelatin as a binder can influence the physical properties of the tablet. Keywords: Piper betle leaves, lozenges, wet granulation, gelatin. Pendahuluan Seiring
konsumsi supplemen makanan dari obat dengan
berkembangnya
herbal. Suplemen makanan adalah produk
trend kembali ke alam “Back to nature”,
jadi yang dikonsumsi untuk melengkapi
penggunaan obat tradisional terutama yang
nutrisi
berasal dari tumbuh-tumbuhan atau obat
makanan bermacam-macam bentuk seperti
herbal juga terus meningkat. Salah satu
kapsul, kaplet, syrup, tablet. Tablet hisap
pilihan alternatif yang dilakukan adalah
adalah sediaan padat yang mengandung
sehari-hari.
Jenis
suplemen
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
186
satu atau lebih zat aktif, umumnya dengan
Penggunaan sirih hijau sebagai
bahan dasar beraroma dan manis, yang
bahan obat mempunyai dasar kuat karena
dapat membuat tablet melarut atau hancur
adanya kandungan minyak atsiri berupa
perlahan lahan dalam mulut
komponen fenol alami yang berfungsi
Ekstrak
herbal
dapat
di
sebagai antiseptik kuat (Agustin, 2005).
formulasikan menjadi tablet hisap. Pada
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
penelitian ini , ekstrak yang digunakan
oleh Kartini Hasballah, ekstrak daun sirih
adalah ekstrak daun sirih hijau. Tanaman
hijau menunjukkan aktivitas antibakteri
sirih hijau (Piper betle L.) sudah lama
yang mampu menghambat pertumbuhan
digunakan sebagai obat sejak dulu. Bagian
bakteri Streptococcus mutans (Hasballah,
tanaman yang digunakan adalah daunnya.
2005).
Kandungan daun sirih hijau antara lain
Umumnya
masyarakat
saponin, polifenol, minyak atsiri, dan
menggunakan daun sirih hijau sebagai obat
flavonoid. Selain itu daun sirih juga
masih dengan cara yang sederhana, mulai
mempunyai khasiat sebagai obat batuk,
dari penggunaannya yang harus direbus
obat hidung berdarah, obat sariawan, obat
dahulu, kemudian diminum sarinya. Cara
sakit mata (Syamsuhidayat, 1991). Daun
penggunaan ini dirasa kurang praktis,.
sirih
obat
Berdasarkan hal-hal diatas, peneliti tertarik
tradisional yang erat kaitannya dengan
untuk membuat tablet hisap mengandung
kesehatan gigi dan mulut. Daun sirih hijau
ekstrak daun sirih hijau. Optimasi formula,
berguna
evaluasi fisik tablet dan uji kesukaan
hijau
merupakan
untuk
tanaman
menguatkan
gigi,
menyembuhkan sariawan, menghilangkan
(Hedonic
bau mulut dan menghentikan perdarahan
menentukan formula tablet hisap terbaik.
gusi. Efek astringent bahan ini, telah
Bahan dan Metode
diketahui
Bahan
sebagai
obat
kumur,
tidak
menimbulkan iritasi selaput lendir rongga mulut (Agustin, 2005).
test)
dilakukan
untuk
Ekstrak daun sirih (PT Borobudur Herbal
Semarang),
gelatin
(Brataco,
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
187
Bandung), laktosa (Brataco, Bandung),
Metode
talk (Brataco, Bandung), asam sitrat
Tablet hisap dibuat dalam tiga
(Brataco, Bandung), aspartam (Brataco,
formula
dengan
variasi
konsentrasi
Bandung).
pengikat yang digunakan. Tablet dibuat dengan metode granulasi basah dengan bobot tablet 1000 mg per tablet. Formula tablet hisap dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Formulasi Tablet Hisap Bahan
Formula F1 (Gelatin 5%)
F2 (Gelatin 7,5%)
F3 (Gelatin 10%)
100 77,25
100 74,75
100 72,25
35
35
35
5 2,5 0,25 1000
5 2,5 0,25 1000
5 2,5 0,25 1000
Ekstrak daun sirih hijau (mg) Laktosa (%) Gelatin (ml) Talk (%) Asam sitrat (%) Aspartam (%) Total bobot (mg)
Pembuatan Granul dan Tablet Pembuatan
ini
Gelatin dilarutkan dalam aquadest.
menggunakan metode granulasi basah.
Untuk formula 1 menggunakan konsentrasi
Tahapan
diantaranya
gelatin 5%, formula 2 konsentrasi gelatin
adalah dimulai dengan menimbang dan
7,5%, dan formula 3 konsentrasi gelatin
mencampur
dengan
10%, dicampurkan dengan air dingin,
bahan pengisi, bahan pengikat, bahan
kemudian ditambah dengan air panas
penghancur, kemudian mengayak adonan
sampai
menjadi
homogen dan terbentuk menjadi larutan
yang
tablet
Pembuatan Larutan Gelatin
dilakukan
bahan
granul,
hisap
berkhasiat
pengeringan
granul,
100
ml
dan
diaduk
pengayakan kering, pencampuran dan
gelatin yang berwarna jernih.
pengempaan tablet (Ansel, 1989).
Pembuatan Granul
hingga
Ekstrak daun sirih, aspartam, laktosa, dan asam sitrat dicampur sampai homogen
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
188
(campuran 1) lalu ditambahkan larutan
Pemeriksaan Sifat Fisik Granul
gelatin hingga terbentuk massa granul
Uji Laju Alir
basah. Massa granul basah diayak dengan
Pengukuran laju alir dan sudut
ayakan 12 mesh. Granul basah dikeringkan
istirahat dilakukan dengan alat flowmeter.
dalam oven pada suhu 40ºC , selama 12
Untuk pengukuran laju alir, sejumlah
jam. Granul yang telah kering diayak
sampel (±75 gram) dimasukkan ke dalam
dengan ayakan 14 mesh. Sebelum dibuat
corong flowmeter dan diratakan. Alat
tablet dilakukan uji sifat fisik granul (uji
dijalankan dan waktu yang diperlukan oleh
waktu alir, pemeriksaan sudut diam, uji
seluruh sampel untuk mengalir melalui
komprebilitas dan uji kandungan lembab).
corong dicatat. Laju alir dinyatakan dalam
Granul kering dicampur dengan fase
gram/detik (Lachman, 1994).
eksternal talk. Granul dicetak dengan tablet
Sudut Diam
mesin pencetak tablet (Single punch tablet
Untuk pengukuran sudut reposa,
press seri TDP 1) dengan bobot tablet 1000
sejumlah sampel ditimbang (+ 25 gram),
mg. Uji sifat fisik tablet meliputi uji
dimasukkan ke dalam corong alir, lalu
keseragaman bobot, uji kerapuhan, uji
permukaannya diratakan. Sampel dibiarkan
kekerasan, uji keseragaman ukuran, uji
mengalir dan sudut reposa ditentukan
waktu melarut, dan uji kesukaan (Hedonic
dengan mengukur sudut kecuraman bukit.
test).
Sudut diam yang baik berkisar antara 200400 (Voigt, 1995). yang dihitung sebagai berikut: 𝑇𝑎𝑛 𝑎 =
𝐻 𝑅
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
189
Indeks Komprebilitas Sejumlah ± 25 gram sampel dimasukkan ke dalam gelas ukur 100 ml, lalu diukur volumenya (V1). Berat jenis bulk = m/V. Gelas ukur yang berisi sampel diketuk-ketukkan sebanyak 300 kali. 𝐵𝑗 𝐵𝑢𝑙𝑘 = 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 (%) = Uji Kandungan Lembab Pada uji ini digunakan moisture balance. Pada alat tersebut dimasukkan 1
𝑀 𝑉
𝐵𝑗 𝑚𝑎𝑚𝑝𝑎𝑡 − 𝐵𝑗 𝐵𝑢𝑙𝑘 𝑥 100 % 𝐵𝑗 𝑀𝑎𝑚𝑝𝑎𝑡 besar
dari
kolom
B
(Departemen
Kesehatan RI, 1979) Kekerasan Tablet
gram granul dalam aluminium foil lalu
Alat penguji kekerasan tablet yang
ditara dan diukur kadar airnya dengan
digunakan adalah Hardness tester Erweka.
menekan tombol start maka akan didapat
Umumnya kekerasan tablet berkisar antara
persen kadar air. Pengukuran dilakukan
4 – 10 Kp (tergantung pada diameter dan
hingga didapat kadar air yang konstan pada
besar tablet yang dibuat). Caranya adalah
3 kali pengukuran. Kandungan lembab
satu buah tablet diletakkan tegak lurus
yang baik adalah 1-5% (Voigt, 1995).
pada alat, kemudian dilihat pada tekanan
Pemeriksaan Sifat Fisik Tablet
berapa tablet tersebut pecah (Lachman,
Keseragaman Bobot
1994).
Sebanyak 20 tablet dari masing-
Kerapuhan
masing formula ditimbang dan dihitung
Tablet dibersihkan terlebih dahulu
bobot rata-ratanya. Kemudian ditimbang
lalu ditimbang. Dilakukan penimbangan
satu per satu. Persyaratan keseragaman
tablet sampai bobotnya mendekati 6,5 g.
bobot adalah tidak lebih dari 2 tablet
Seluruh tablet dimasukkan ke dalam
menyimpang lebih besar dari kolom A dan
friabilator danalat dijalankan selama 4
tidak satu pun yang menyimpang lebih
menit dengankecepatan 25 rpm. Setelah selesai, tablet lalu dibersihkan dari debu
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
190
dan ditimbangkembali dengan seksama.
tertinggi gerakan ke atas kawat kasa berada
Dihitung % bobot tablet yang hilang.
paling sedikit 2,5 cm di bawah permukaan
Bobot tablet yang hilang tidak boleh lebih
cairan dan pada gerakan ke bawah berjarak
dari 1% (Ansel, 2005).
tidak kurang dari 2,5 cm dari dasar wadah.
Keseragaman Ukuran
Enam buah tablet hisap masing-masing
Keseragaman
tablet
dimasukkan kedalam keranjang, kemudian
diameter
keranjang dinaikturunkan secara teratur
menggunakan
29-32 kali per menit (Lachman, 1994). Uji
jangka sorong. Keseragaman ukuran tablet
waktu larut juga dilakukan langsung oleh
dipengaruhi
keseragaman
responden sekaligus pada saat dilakukan
densitas dan stabilitas punch pada alat
uji tanggapan rasa. Harga waktu larut
cetak
sebanding
dilakukan masing-
dengan
mengukur
masing
tablet
sifat
tablet.
ukuran
alir,
Menurut
Farmakope
dengan
kekerasan
tablet.
Indonesia III, kecuali dinyatakan lain,
Semakin tinggi tingkat kekerasan tablet
diameter tablet tidak lebih dari tiga kali
maka waktu larut semakin lama.
dan tidak kurang dari 1 1/3 kali tebal tablet
Uji Kesukaan (Hedonic Test)
Waktu Melarut Waktu
Uji larut
tablet
hisap
tanggapan
rasa
dilakukan
dengan teknik sampling acak (random
menggambarkan cepat atau lambatnya
sampling)
tablet larut dalam mulut. Tablet hisap larut
sejumlah 20 responden dengan mengisi
5-10 menit atau kurang (Banker 1994).
angket yang disediakan. Setiap responden
Alat uji terdiri dari keranjang yang berisi 6
mendapatkan kesempatan yang sama untuk
silinder
bagian
merasakan sampel. Setiap responden diberi
atasnya dan dasarnya tertutup dengan
1 tablet untuk masing – masing formulasi .
pengayak 10 mesh. Keranjang diisi dengan
Tanggapan rasa dikelompokan dari tingkat
air suling bersuhu 37oC dan volumenya
sangat enak, enak, cukup enak, kurang
diatur sedemikian rupa, sehingga pada titik
enak dan tidak enak.
plastic
yang
terbuka
dengan
populasi
heterogen
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
191
Tabel 2. Evaluasi granul ekstrak daun sirih hijau (n = 3)
Formula
Kandungan lembab (%) Spesifikasi (1%-5%)
Kecepatan Alir (g/dtk) Spesifikasi (10-20 gr/detik)
Sudut Istirahat (°) Spesifikasi (20°-30°)
Indeks Komprebilitas (%) Spesifikasi (11%-15%)
1
2,00 ± 0,00
13,57 ± 1,05
23,17 ± 0,98
13,56 ± 1,05
2
2,00 ± 0,00
12,92 ± 0,44
23,13 ± 0,17
12,92 ± 0,44
3
2,00 ± 0,00
11,32 ± 0,70
24,52 ± 1,05
11,32 ± 0,70
Hasil dan Pembahasan
dengan
Hasil Evaluasi Granul
kompresibilitas
Ekstrak kering daun sirih hijau
bebas
(20°–30°). ketiga
formula berkisar
yang
ditunjukkan
Tabel
yang digunakan sebanyak 90 gram untuk
11,32%
13,56%.
pembuatan tablet hisap. Sifat alir dari
menunjukkan
ekstrak kering daun sirih hijau tidak terlalu
kompresibilitas yang dimiliki oleh ketiga
bagus maka digunakan metode granulasi
formula
basah sehingga dapat memperbaiki sifat
menunjukkan bahwa massa tablet memiliki
alir. Dari data yang di dapat pada Tabel 2
sifat untuk membentuk masa tablet yang
menunjukan sifat fisika dari granul yang
stabil dan kompak bila diberi tekanan.
dihasilkan, dimana semua formula granul
Hasil Evaluasi Tablet
-
2
Indeks
Hasil
bahwa
memenuhi
antara tersebut indeks
syarat,
hal
ini
memenuhi syarat kandungan air (1-5%),
Hasil evaluasi dari tablet hisap
dimana kandungan air ini berfungsi untuk
ekstrak kering daun sirih hijau yang di
mengaktifkan bahan pengikat. Sifat alir
lakukan hari 1 hingga hari 28, dengan cara
dari granul dievaluasi dengan menghitung
kerja mengevaluasi tablet hisap ekstrak
kecepatan alir dan sudut lonsor. Semua
kering daun sirih hijau pada hari 1, 3, 5, 7,
formulasi memenuhi syarat kecepatan alir
14,
yaitu antara 10-20 g/detik. Semakin besar
keseragaman
konsentrasi gelatin yang digunakan maka
tablet, kerapuhan tablet, waktu larut tablet,
semakin besar kecepatan alirnya. Sudut
mengukur keseragaman ukuran tablet. Uji
istirahat yang dihasilkan memenuhi syarat,
evaluasi tersebut di lakukan dengan cara
granul yang dihasilkan dapat mengalir
triplo yaitu dengan cara 3 kali pengujian
21,
28
dilakukan bobot
uji
tablet,
evaluasi kekerasan
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
192
pada setiap formulasi tablet. Penyimpanan
matahari, tablet yang telah dilakukan uji
tablet selama uji evaluasi didalam toples
evaluasi tidak di satukan kembali dengan
berisi silica gel di simpan pada tempat
tablet yang belum di lakukan uji evaluasi.
tidak
terpapar
langsung
bobot tablet (mg)
yang
oleh
1005 1004 1003 1002 1001 1000 999 998 997 996 995
F1 (5%)
F2 (7,5%)
F3 (10%)
0
5
10
15
20
25
30
Waktu (hari)
Gambar 1. Evaluasi keseragaman bobot (n = 20)
Berdasarkan evaluasi keseragaman
keseragaman bobot. Terlihat dari gambar 1
bobot tidak lebih dari 2 tablet menyimpang
menunjukan
lebih besar 5% dan tidak satu pun yang
memiliki
menyimpang
10%,
formula yang di inginkan. Keseragam
sehingga dapat dinyatakan bahwa ketiga
bobot merupakan parameter penting untuk
formulasi
mengontrol
lebih
besar
kekerasan (kp)
memenuhi
dari
persyaratan 4.5 4.45 4.4 4.35 4.3 4.25 4.2 4.15 4.1 4.05 4
ketiga
bobot
F2 (7,5%)
F3 (10%)
0
5
10
15
20
25
yang
kualitas
F1 (5%)
30
Waktu (hari)
Gambar 2. Evaluasi kekerasan tablet (n = 3)
formula sesuai
dari
tersebut dengan
tablet.
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
193
syarat kekerasan tablet dan juga memiliki
cara mengukur kekerasan dan keregasan
kekerasan yang stabil. Semakin tinggi
tablet. Syarat kekerasan tablet adalah 4-10
konsentrasi
kp. Hasil kekerasan tablet dapat dilihat
digunakan maka kekerasannya pun akan
pada gambar 2, ketiga formula memenuhi
semakin meningkat.
kerapuhan (%)
Kekuatan tablet ditentukan dengan
0.5 0.45 0.4 0.35 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0
pengikat
gelatin
yang
F1 (5%)
F2 (7,5%)
F3 (10%) 0
5
10
15
20
25
30
Waktu (hari)
Gambar 3. Evaluasi kerapuhan tablet (n = 6)
Kerapuhan tablet berguna untuk mengetahui
ketahanan
tablet
formula 1, 2, dan 3 memenuhi syarat uji
terhadap
keregasan.
Diantara
ketiga
formula
guncangan yang terjadi selama proses
tersebut, keregasan paling buruk dimiliki
pembuatan,
dan
oleh formula 1 yaitu 0,40%. Hal tersebut
pendistribusian. Syarat keregasan tablet
dikarenakan pada formula 1 pengikat atau
adalah kurang dari 1% (Lachman, 1994).
gelatin yang digunakan konsentrasinya
Hasil uji keregasan seperti yang terliat
paling kecil, sehingga ketahanan tablet
pada gambar 3 menunjukkan bahwa
terhadap guncangan pun rendah.
waktu larut (menit)
pengemasan
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
F1 (5%)
F2 (7,5%)
F3 (10%) 0
5
10
15
20
25
30
Waktu (hari)
Gambar 4. Evaluasi waktu larut tablet (n = 6)
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
194
Waktu larut merupakan parameter
semakin lambat pula waktu larutnya.
yang penting pada tablet hisap. Tablet
Waktu larut akan menurun seiring dengan
hisap ekstrak kering daun sirih hijau
meningkatnya konsentrasi gelatin. Hal ini
diharapkan memiliki waktu larut antara 5-
dikarenakan semakin tinggi konsentrasi
10 menit. Hal ini dikarenakan berdasarkan
gelatin
penelitian
(Torrungruan,
meningkatkan kekompakan masa tablet
2007), Waktu larut erat hubungannya
hingga akan lebih lama terkikis atau
dengan hidrofilitas dari eksipien. Hasil uji
terlarut. Berdasarkan waktu larut, formula
waktu larut ditunjukkan pada gambar 4.
yang memenuhi syarat adalah formula 2,
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
dan 3 dimana waktu larutnya berada pada
semakin
rentang
sebelumnya
tinggi
konsentrasi
gelatin,
sebagai
pengikat
maka
5-10
akan
menit.
Gambar 9. Penampilan fisik tablet hisap
Tabel 3 menunjukkan hasil evaluasi
Untuk melengkapi penelitian ini,
keseragaman ukuran tablet, berdasarkan
dilakukan uji kesukaan . Formula 1, 2, 3
hasil
diujikan
evalusi
tersebut
diperoleh
kepada
responden.
Untuk
keseragaman tablet yang memenuhi syarat,
menentukan formulasi terbaik diantara
dimana diameter tablet tidak lebih dari tiga
ketiga formula. Sebanyak 20 responden
kali tebal tablet. Laju alir, homogenitas
telah memberikan pendapatnya mengenai
campuran
penampilan, rasa, aroma, dan waktu larut
menyebabkan seragam.
dan
kestabilan
ukuran
tablet
punch menjadi
dari
ketiga
formulasi
tablet
hisap.
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
195 100
Persentase (%)
80 60
F1 5%
40
F2 7,5%
20
F3 10%
0 sangat suka agak tidak sangat suka tidak suka tidak suka
Gambar 5 Uji Hedonic penampilan tablet (n = 20)
Berdasarkan hasil uji kesukaan
responden yang menyatakan tidak suka
terhadap penampilan tablet sebagian besar
terhadap penampilan tablet hisap sebanyak
responden pada Formula 1, 2, 3 menyukai
5% pada formula 2 dan 3. Namun sepertiga
penampilan tablet. Terlihat pada gambar 5
responden agak tidak suka dan tidak suka
yaitu sebanyak 60% responden suka
terhadap penampilan tablet hisap, hal ini
dengan penampilan tablet hisap untuk
disebabkan oleh warna tablet hisap yang
ketiga formula, yang menyatakan agak
kurang menarik karena pada formulasi
tidak suka pada (formula 1 sebanyak 40%,
tidak
ada
penambahan
zat
formula 2 dan 3 sebanyak 35%), dan Tabel 3. Evaluasi Keseragaman Ukuran F1 Hari
D (cm)
F2 T (cm)
1 1,27 0,74 3 1,27 0,74 5 1,27 0,74 7 1,27 0,73 14 1,27 0,74 21 1,27 0,73 28 1,27 0,74 Keterangan : D = diameter, dan T = tebal
F3
D (cm)
T (cm)
D (cm)
T (cm)
1,27 1,27 1,27 1,27 1,27 1,27 1,27
0,74 0,74 0,73 0,73 0,74 0,74 0,74
1,27 1,27 1,27 1,27 1,27 1,27 1,27
0,74 0,74 0,74 0,73 0,74 0,74 0,74
Persentase (%)
100 80 60
F1 5%
40
F2 7,5%
20
F3 10%
0 sangat suka suka
agak tidak suka
tidak sangat suka tidak
Gambar 6. Uji kesukaan rasa tablet
pewarna.
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
196
Untuk uji kesukaan terhadap rasa
suka. Hal ini dikarenakan kombinasi rasa
tablet hisap pada formula 1, 2, 3 dapat
asam manis dari aspartam dan asam sitrat
dilihat pada gambar 6 sebanyak (75%
yang pas dan sesuai sehingga memberikan
responden
dengan
sensasi rasa menyerupai rasa vitamin C.
untuk
Sensasi rasa asam manis yang menyerupai
formulasi 3 sebanyak 80%), kemudian
vitamin C sudah familiar dengan citarasa
sebanyak (20% responden menyatakan
responden sehingga membuat rasa tablet
agak tidak suka dengan formulasi 1, 15%
hisap dapat dengan mudah diterima oleh
responden menyatakan agak tidak suka
responden. Namun, masih ada sejumlah
dengan formula 2 dan 3), pada formula 1
kecil responden yang agak tidak suka dan
dan 3 yang menyatakan tidak suka
tidak suka dengan rasa tablet hisap karena
sebanyak 5% responden sedangkan pada
terasa residu pada saat awal menghisap
formula 2 sebanyak 10% menyatakan tidak
tablet
1
dan
2,
suka
sedangkan
Persentase (%)
formula
menyatakan
tersebut.
100 80 60 40 20 0
F1 5% F2 7,5% F3 10% sangat suka agak tidak sangat suka tidak suka tidak suka
Gambar 7. Uji kesukaan aroma tablet
Untuk uji kesukaan terhadap aroma
Lalu yang menyatakan tidak suka terhadap
tablet hisap dapat dilihat pada gambar 7
formula 1 dan 3 sebanyak 5% responden,
bahwa yang menyatakan suka dengan
sedangkan
formula 1 dan 3 sebanyak 60% responden,
menyatakan tidak suka sebanyak 10%
dan untuk formula 2 sebanyak 55% yang
responden. Pada formulasi tablet hisap
menyatakan
tidak
suka.
Kemudian
yang
pada
ditambahkan
formula
2
flavouring
yang
agent,
menyatakan agak tidak suka terhadap
karena dikhawatirkan aroma atau bau dari
ketiga formula sebanyak 35% responden.
ekstrak kering daun sirih hijau yang masih
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
197
dapat tercium, tapi setelah dilakukan uji
flavouring agent tidak diperlukan sehingga
kesukaan pada ketiga formula, sebagian
dapat meningkatkan keamanan sediaan
besar responden tidak mempermasalahkan
tablet hisap ekstrak kering daun sirih hijau
aroma dari tablet hisap tersebut. Hal ini
ketika dikonsumsi, selain itu hal ini juga
dikarenakan aroma manis dari aspartam
memberikan dampak positif terhadap biaya
dan laktosa mampu mengimbangi aroma
dan
dari ekstrak kering daun sirih hijau.
mengurangi
Berdasarkan hasil uji kesukaan ini
proses
produksi jumlah
karena
dapat
eksipien
yang
digunakan.
dapat disimpulkan bahwa penggunaan
Persentase (%)
100 80 F1 5%
60
F2 7,5%
40
F3 10%
20 0 sangat suka
suka
agak tidak suka
tidak suka
sangat tidak
Gambar 8. Uji kesukaan waktu larut tablet
Untuk waktu larut tablet dalam
semakin
tinggi
konsentrasi
gelatin,
rongga mulut, berdasarkan hasil uji coba
semakin lambat pula waktu larutnya.
terhadap 20 responden. Terlihat pada
Berdasarkan hasil diagram yang di dapat,
gambar 8, untuk formula 1 sebanyak (50%
formula 3 yang lebih di sukai oleh
resonden
responden.
menyatakan
suka,
55%
menyatakan suka terhadap formula 2, 70% menyatakan suka pada formula 3). Dan
Analisis Data Untuk mengetahui perbedaan yang
pada responden yang menyatakan agak
bermakna
tidak suka (Formula 1 dan 2 40%, formula
kekerasan, kerapuhan, dan waktu larut
3 30%). Kemudian yang menyatakan tidak
antara formula 1, formula 2, formula 3
suka pada (formula 1 10%, formula 2 5%,).
digunakan One way Anova pada α= 0,05.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
dari
keseragaman
bobot,
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
198
Pengujian statistika dapat dilihat
menunjukan bahwa waktu larut pada setiap
rata-rata hasil uji evaluasi keseragaman
formulasi
bobot tablet hisap ekstrak kering daun sirih
berbeda.
hijau
Simpulan
tiap
formula.
Tidak
berbeda
bermakna. Hal ini menunjukan bahwa tiap formula
memberikan
gambaran
data
keseragaman bobot tablet yang sama. Sementara
untuk
mempunyai
karakter
yang
1. Formulasi terbaik tablet hisap ekstrak kering daun sirih hijau berdasarkan evaluasi fisik dan uji kesukaan adalah
pengujian
formula 3 yang mengandung ekstrak
kekerasan tablet hisap ekstrak kering daun
kering daun sirih hijau 100 mg, laktosa
sirih hijau, diperoleh hasil, yang berbeda
72,25%, gelatin 10% sebanyak 35 ml,
bermakna secara statistika. Perbedaan ini
talk 5%, asam sitrat 2,5%, aspartam
di sebabkan oleh variasi kadar pengikat
2,5%, dengan total bobot tablet 1000
yang di gunakan untuk tiap masing-masing
mg.
formula.
2. Pengaruh gelatin seagai bahan pengkat
Untuk evaluasi kerapuhan tablet
terhadap sifat fisik tablet hisap ekstrak
hisap ekstrak kering daun sirih hijau,
daun sirih hijau dapat meningkatkan
semua formula mununjukan perbedaan
tingkat kekerasan tablet, meningkatkan
yang signifikan secara statistika. Namun,
waktu larut tablet, memperkecil tingkat
meskipun berbeda secara sttatistik, semua
kerapuhan tablet, dan mempengaruhi
formula masih memiliki tingkat kerapuhan
tingkat kestabilan pada keseragaman
yang memenuhi syarat.
bobot tablet.
Selanjutnya untuk evaluasi waktu
`Saran
larut tablet hisap ekstrak kering daun sirih
Formulasi daun
tablet
sirih
hisap
hijau
ekstrak
hijau yang berbeda bermakna berdasarkan
kering
sebaiknya
hasil statistik. Perbedaan yang bermakna
ditambahkan pewarna agar tampilan tablet
ditunjukan oleh semua formulasi. Hal ini
lebih
menarik.
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
Daftar Pustaka Ansel, Howard C. 1989., Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi., Edisi Keempat diterjemahkan oleh Farida Ibrahim., Penerbit UI Press., Jakarta., hal 605-606 Ansel, H. C. 2005., Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi., Edisi Keempat., UI Press., Jakarta., Hal 203-216. Banker, G.S., & Anderson. 1994., Tablet.Dalam L. Lachman, H.A. Lieberman, & J.L. Kanig (Ed.)., Teori dan Praktek Farmasi Industri. Jilid II., UI press., Jakarta., hal 643-737. Depkes RI. 1979,, Farmakope Indonesia edisi III., Departemen Kesehatan Republik Indonesia., Jakarta. Lachman, L., H. A. Lieberman & J.L Kanig, 1994., Teori dan Praktek Farmasi Industri, Jilid I, Edisi II, diterjemahkan oleh Siti Suyatmi., Penerbit Universitas Indonesia., Jakarta
199
Voigt,
R. 1995., Buku Pelajaran Teknologi Farmasi., Gajah Mada University Press., Yogyakarta., Hal 116-189. Hasballah, K. 2005., Aktivitas antibakteri Ekstrak Daun Eclipta alba L.sertaEkstrak dan Minyak Atsiri Daun Piper betle L. terhadap Bakteri., Hal 286 Agustin, D. 2005., Majalah Kedokteran Gigi (dental Journal). Perbedaan Antibakteri Bahan Irigasi antara Hidroen Peroksida 3% dan Infusum daun sirih 20% terhadap bakteri mix ., Hal 45-47. Syamsuhidayat, S.S dan Hutapea, J.R. 1991., Inventaris Tanaman Obat Indonesia., Edisi Kedua., Departemen Kesehatan RI., Jakarta. Torrungruang, K., Piraporn, V. & Suchada, C. 2007., Antibacterial Activity of Mangosteen Pericarp Ekstract Agains Cariogenic Streptococcus Mutans., CU Dent J., 30:1-10.