FARMAKA

Download menggunakan obat topikal seperti krim ... Tanaman obat kini menjadi tren ... topikal.13. Sediaan topikal dengan bentuk krim lebih disukai k...

0 downloads 304 Views 352KB Size
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2

70

Review Artikel: STUDI FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN KRIM ANTISKABIES DARI MINYAK MIMBA (Azadirachta Indica A.Juss) Anggia Diani Amaliah, Rimadani Pratiwi Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor 45363 Telp. / Fax. (022) 779 6200 e-mail*: [email protected]

Abstrak Salah satu penyakit kulit menular yang sebagian besar terjadi di negara berkembang adalah skabies. Saat ini belum terdapat pedoman terapi skabies yang komprehensif dan rekomendasi suatu negara mungkin tidak cocok untuk negara lain. Penatalaksanaan skabies umumnya menggunakan sediaan krim. Sediaan krim lebih disukai karena sederhana dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan, mudah dicuci, dan menimbulkan rasa nyaman bagi pengguna. Sediaan krim yang banyak dikembangkan saat ini adalah dengan memanfaatkan tanaman herbal. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antiskabies adalah tanaman Mimba (Azadirachta indica A.Juss). Minyak mimba yang diperoleh dari ekstrak biji mimba telah digunakan di berbagai negara untuk pengobatan antiparasit dan antiskabies. Pengembangan formula untuk sediaan krim dengan minyak mimba telah banyak dikembangkan, diantaranya dengan berbagai penelitian menggunakan berbagai jenis basis krim seperti emolient cream yang mengandung minyak mimba 10% b/b dan emulsifier nonionic arachidyl glucosidase (APG), Poly Herbal Cream yang mengandung minyak mimba 0,5% b/b dengan menggabungkan berbagai konsentrasi asam stearat dan setil alcohol serta basis Vanishing Cream dengan variasi konsentrasi minyak mimba 0% b/b – 10% b/b. Masing-masing formula dievaluasi untuk mendapatkan formula yang memiliki karakteristik fisikokimia paling stabil dalam waktu penyimpanan yang lama. Kata kunci: Skabies, Minyak mimba, Krim. Abstract One of the most contagious skin diseases occurring in developing countries is scabies. There are no comprehensive scabies therapy guidelines and a country's recommendations may not be suitable for other countries. The Cream is generally used as a scabies therapy because it is simple to produce, easy to use, easy to wash, and create a sense of comfort for the user.Nowadays, the herb is widely used as a therapeutic agent for scabies. Mimba (Azadirachta indica A.Juss) is one of the potential herbs as antiscabies. mimba oil from mimba seed extracts has been used in various countries for the treatment of antiparasitic and antiscabies. The cream formulation from mimba oil has been developed through various studies using various types of base cream such as emollient cream containing 10% b/b neem oil and emulsifier nonionic arachidyl glucosidase (APG), Poly Herbal Cream containing mimba oil 0,5% w/w by combining various concentrations of stearic acid and cetyl alcohol and Vanishing Cream base with variation of 0% b/b - 10% w/b, concentration of neem oil. Each formula is evaluated to obtain an optimum formula that has the most stable physicochemical characteristics in a long storage time. Keywords: Scabies, Neem oil, Cream.

Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2

71

Pendahuluan

kepadatan penduduk tinggi dan sosial

Skabies merupakan suatu penyakit kulit menular yang disebabkan oleh tungau

ekonomi yang relatif rendah.1 Penatalaksanaan Skabies

Sarcoptes scabiei var hominis (Sarcoptes

Penatalaksanaan biasa

cembung, perut rata, tidak memiliki mata

menggunakan obat topikal seperti krim

serta

permetrin 5%, krim sulfur presipitatum 5-

telanjang.1

dapat Di

dilihat

beberapa

oleh

mata

daerah

di

10%,

benzil

adalah

yang

sp.) berbentuk oval, transparan, punggung

tidak

digunakan

skabies

benzoat

dengan

10-25%,

krim

Indonesia skabies disebut juga sebagai

krotamiton 10% dan krim gamma benzen

penyakit kudis, gudig,budukan dan gatal

heksaklorid 1% (Lindane losio 1%).3

agogo.

Tanaman obat kini menjadi tren Skabies sering diabaikan karena

dalam pengobatan tradisional. Tanaman

dianggap tidak membahayakan, sehingga

banyak digunakan untuk berbagai macam

prioritas penanganannya rendah, namun

penyakit.

sebenarnya skabies kronis dan berat dapat

potensial digunakan untuk pengobatan

menimbulkan komplikasi yang berbahaya.

skabies adalah tanaman mimba dengan

Skabies menimbulkan ketidaknyamanan

memanfaatkan minyak mimbanya.

karena adanya lesi yang sangat gatal.2 Menurut

World

Health

Salah

satu

tanaman

yang

Minyak mimba telah digunakan di berbagai

negara

untuk

pengobatan

Organization (WHO) skabies sebagian

antiparasit dan anti skabies. Penelitian

besar dapat terjadi di negara berkembang

terdahulu melaporkan, bahwa penggunaan

dan

dermatologis

pasta campuran minyak mimba dan kunyit

paling umum. Secara global, skabies dapat

pada penderita skabies dengan hasil 97%

terjadi pada lebih dari 130 juta orang setiap

menunjukkan perbaikan pada 814 pasien

tahun dengan variasi kejadian 0,3% sampai

setelah terapi selama 3 – 15 hari.4 Adapun

46%. Tingkat kejadian skabies tertinggi

Studi

terjadi di negara beriklim tropis, tingkat

Tabassam

merupakan

kondisi

yang

pernah

dilakukan

oleh

et al., 2008 menunjukkan

Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2

efektivitas

ointment

methanol

72

dengan

Species : indica

ekstrak biji mimba 20% terhadap infestasi

Kandungan zat aktif yang terdapat pada

Sarcoptes scabiei pada domba.5

tanaman mimba antara lain Azadirachtin,

Dalam artikel review ini akan

gedunin, meliacin, nimbolides, nimbidin,

diuraikan mengenai formulasi sediaan krim

nimbin, salanin, valassin membentuk rasa

dengan menggunakan minyak mimba yang

pahit pada minyak mimba, juga biji

memiliki aktivitas antiskabies. Artikel

mengandung

review ini akan difokuskan pada formula

menghasilkan bau khas dari minyak.8

dan evaluasi fisik sediaan krim.

tignat

yang

Biji mimba mengandung 30-50%

Tanaman Mimba (Azadirachta

asam

minyak yang terutama digunakan oleh A.Juss)

industri farmasi dalam bentuk sediaan

merupakan salah satu tanaman dalam

sabun dan juga dapat digunakan sebagai

keluarga Meliaceae yang paling banyak

pestisida

ditemukan di negara tropis. Tanaman

mengandung bahan aktif yang disebut

mimba adalah satu dari dua dari spesies

triterpen

dalam genus Azadirachta, asli India dan

merupakan

Burm yang sekarang terdapat pula di

aktivitas insektisida dan pestisida. Empat

Afrika Barat dan banyak dibudidayakan di

senyawa

Indonesia sebagai tanaman hias dan obat.6

Azadirachtin, Salannin, Meliantriol, and

Klasifikasi tanaman mimba adalah sebagai

Nimbin.9

berikut:7

indica

alami

atau zat

karena

Limonoid.9 aktif

Limonoid

yang

terbaik

banyak

Limonoid memiliki

adalah:

Pada bagian tanaman mimba baik

Kingdom : Plantae

biji mimba dan daunnya mengandung

Order : Rutales

banyak limonoid azadirachtin. Adapun

Suborder : Rutinae

hasil pemisahan (ekstraksi) berupa ekstrak

Family : Meliaceae

alkohol mimba ini dapat digunakan untuk

Suku : Meliaeae

eksim, kurap dan kudis (skabies). Ekstrak

Genus : Azadirachta

daun mimba dan minyak dari biji telah

Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2

73

terbukti memiliki efek anti-mikroba. Studi

Kemudian

klinis juga mengungkapkan bahwa mimba

pelarut dengan perbandingan 1: 5 (b/v).

menghambat

seefektif

Pelarut dipanaskan pada suhu 50°C selama

selanjutnya

delapan jam sehingga tidak ada minyak

kortison

peradangan

asetat;

Efek

ini

aseton

dalam

biji

sebagai

mempercepat penyembuhan luka. Adapun

yang

kandungan minyak mimba mengandung

Selanjutnya, campuran minyak dan pelarut

asam margosat, gliserida asam lemak,

disimpan dalam suhu kamar selama 48 jam

asam butirat dan asam valerat.10

sehingga pelarut menguap sepenuhnya dan

Ekstraksi Minyak biji Mimba

akhirnya dihasilkan minyak biji mimba.11

Bagian tanaman mimba

Sediaan Krim Antiskabies

yang dapat

tersisa

digunakan

mimba.

dimanfaatkan untuk pengobatan skabies

Kebanyakan kasus menunjukkan

adalah biji mimba. Salah satu cara

bahwa terapi sistemik pada skabies hanya

memperoleh minyak mimba dari biji

diindikasikan untuk pengobatan skabies

mimba tersebut dengan proses ekstraksi.

berat sehingga terapi topikal merupakan

Proses ekstraksi dapat dilakukan dengan

pilihan terapi utama untuk skabies.12

mengikuti prosedur yang pernah dilakukan

Banyak sediaan topikal yang beredar di

oleh Ghotbi et al, 2014 yaitu pertama, biji

pasaran berupa krim.

mimba dicuci tiga kali hingga tidak ada sisa

kotoran

lainnya.

Biji

mimba

Krim merupakan salah satu sediaan emulsi setengah padat dengan kandungan

dipanaskan pada suhu 50° C selama satu

air

jam hingga kering, kemudian digiling..

dimaksudkan untuk pemakaian luar atau

Ekstraksi

topikal.13

dengan

metode

Soxhlet

digunakan untuk persiapan minyak biji

tidak

kurang

dari

60%

serta

Sediaan topikal dengan

bentuk

lebih

karena

banyak

diantaranya

yaitu:

mimba. Biji yang digiling dikemas dengan

krim

disukai

padat di kertas penyaring sehingga zat

keuntungannya,

akan keluar dan bahan yang dikemas

sederhana dalam pembuatan, mudah dalam

ditempatkan di bagian tengah extractor.

penggunaan, mudah dicuci, bentuknya

Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2

74

menarik serta menimbulkan rasa nyaman

sama. Kemudian diaduk sampai terbentuk

bagi pengguna.14

krim. Bila ada bahan-bahan yang tidak

Syarat-syarat dasar krim yang baik dan

ideal

adalah

stabil;

lunak

homogen; mudah digunakan;

dan cocok

tahan terhadap pemanasan maka bahan tersebut ditambahkan langsung pada masa krim yang telah jadi.16

dengan zat aktif; bahan obat dapat terbagi

Evaluasi Fisik Sediaan Krim

halus dan terdistribusi merata dalam dasar

Setelah

krim.15

selanjutnya yaitu evaluasi fisik sediaan Proses terbentuknya krim dapat

terjadi

melalui

reaksi

safonifikasi

pembuatan

krim,

langkah

mencakup : a. Pemeriksaan organoleptis17

(penyabunan) dan emulsifikasi. Reaksi

Meliputi pemeriksaan konsistensi, bau

penyabunan terdiri dari suatu basa dan

dan warna yang dilakukan secara visual.

asam lemak. Sedangkan reaksi emulsifikasi

b. Pemeriksaan pH Sediaan18

terdiri dari gabungan surfaktan yang

Sediaan ditimbang sebanyak 5 g dan

membentuk

dilarutkan dalam 45 ml aquadest.

emulsi

Hydrophilic-Lipophylic

berdasarkan Balance

(HLB)

butuh dari minyak.16 Dalam pembuatan krim berlaku

Penentuan nilai pH dilakukan pada suhu 270C menggunakan pH meter. c. Pemeriksaan Homogenitas17

juga peraturan-peraturan untuk membuat

Hasil sediaan diuji homogenitasnya

salep dimana bahan-bahan yang larut

secara penampilan visual dan dengan

dalam fase minyak dilarutkan dalam

sentuhan.

minyak dan dipanaskan pada suhu 70o-

d. Pemeriksaan Viskositas18

80oC di atas tangas air. Untuk bahan-bahan

Pemeriksaan

yang dapat larut air dilarutkan dalam fase

menggunakan viskometer brookfield

air kemudian dipanaskan pada suhu 70o-

(DVII + Pro Model) menggunakan

80oC di atas tangas air. Pencampuran

spindle S-64 pada 20 rpm dengan suhu

kedua fase ini dilakukan pada suhu yang

250C. Pemeriksaan dilakukan secara

nilai

viskositas

Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2

75

berulang (triplo) dan hasil yang diambil

digunakan dalam formula krim minyak

merupakan rata rata nilai tersebut.

mimba yaitu diantaranya:

e. Pemeriksaan Tipe Krim18 Pengujian

ini

dengan

1. Emolient Cream (EC)20 melarutkan

Formula

minyak

mimba

sediaan krim dengan salah satu pelarut

dengan menggunakan emolient cream

yaitu air atau minyak. Jika krim

telah diformulasikan secara khusus

merupakan tipe M/A dan dilarutkan

dengan

dengan air, maka akan stabil dimana air

nonionic arachidyl glucosidase (APG),

akan terdispersi dalam media, tetapi

dalam basis air setelah analisis fatty

jika dilarutkan dengan minyak, krim

acid methyl esters (FAME) dengan

akan pecah dimana air dan minyak

menggunakan

tidak akan tercampur satu sama lain.

APG ini telah banyak digunakan salah

Minyak dalam air dapat dengan mudah

satunya

dilarutkan menggunakan pelarut air,

dermatologis.19

sebaliknya tipe krim air dalam minyak

penelitian

dapat dilarutkan dengan cairan minyak.

Banerjee, et al

Pengembangan Formula Peningkatan

menggunakan

dihasilkan penatalaksanaan

emulsifier

GC-MS.

untuk

pengobatan

Adapun

yang

dalam

dilakukan

oleh

pada tahun 2016

emolient

diformulasikan

Emulsifier

cream

yang

menggunakan

10%

pengobatan untuk antiskabies telah banyak

minyak mimba.20

dilakukan melalui pengembangan formula

Emulsifier

APG

berfungsi

dari krim minyak mimba. Pengembangan

untuk melapisi tetesan minyak dan

yang dilakukan yaitu dengan melakukan

penyebaran di dalam media air. Hal ini

pemilihan formula

serta

digunakan untuk menjamin stabilitas

menambahkan zat tambahan tertentu ke

emolient cream dengan mencegah

dalam

penggabungan

yang sesuai

formula.

pengembangan

yang

Beberapa telah

hasil

agregat

tetesan

dilakukan

berdasarkan halangan setrik. Setelah

terkait dengan penggunaan basis krim yang

ultrasonication, emolient cream EC

Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2

menghasilkan dengan

penampilan

bentuk

homogen.

76

yang

Sediaan

krim

halus

Ini

membandingkan beberapa tanaman

dan

herbal,

kemudian

tanaman

satunya

mimba

termasuk

(Neem)

yang

disimpan dalam botol coklat selama 48

diformulasikan dalam sediaan krim

jam pada suhu 37°C untuk menjaga

tipe minyak dalam air (m/a) dengan 4

stabilitas.

jenis formula. Perbedaan dari keempat

Dilakukan

penyimpanan

sediaan selama 120 hari, sediaan tidak

formula

mengalami

penggunaan asam stearat dan setil

perubahan

warna

dan

bentuk.20

ini

yaitu

konsentrasi

alkohol seperti yang terlihat pada

Pada formula minyak mimba

Tabel 1. Adapun konsentrasi mimba

berbasis air dan krim emolien APG

yang digunakan adalah 0,5% yang

yang

tidak

kemudian dilakukan juga evaluasi

menggunakan tambahan zat kimia

fisik sediaan krim seperti yang terlihat

apapun. Prosedur yang digunakan

pada Tabel 2.

sangat sederhana dan

Tabel 1. Komposisi Krim

disintesis

di

sini

produk akhir

yang dihasilkan stabil. Asam lemak

No.

Bahan

F1 (%)

F2 (%)

F3 (%)

F4 (%)

dan kandungan lain yang dilaporkan

1.

Tumeric

1

1

1

1

2. 3. 4. 5. 6. 7.

Neem oil Aloe Vera Asam stearat TEA Almond oil Mineral Oil Moisturizer conditioner Setil alkohol Nipagin Nipasol Na Metabisulfit EDTA Aquadest

0,5 0,5 10 1,35 3 3,5

0,5 0,5 12 1,6 3 3,5

0,5 0,5 12 1,6 4 3

0,5 0,5 12 1,6 4 2,5

10

10

12

12

2,5 0,18 0,02

2,0 0,18 0,02

1,5 -

1,0 0,18 0,02

0,2

-

-

0,1

0,1 qs

qs

0,1 qs

0,1 qs

terdapat

dalam

minyak

mimba

bercampur dengan baik, hal ini juga berfungsi untuk memberikan stabilitas

8.

terhadap

9. 10. 11.

produk

sediaan

yang

dihasilkan. 20 2.

salah

12. 13. 14.

Poly Herbal Cream21

Keterangan : Moisturizer Conditioner

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Soni et al pada tahun 2014, mengenai formulasi dan evaluasi Poly Herbal

Cream

dengan

terdiri dari Propilen glikol : Gliserin : Sorbitol (2:1:1).

Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2

77

Tabel 2. Hasil Evaluasi Fisik Parameter Fisik Nilai pH

Uji iritasi

iritasi. Formulasi ini aman digunakan

Hasil Antara 5,6 sampai 6,8 yang baik untuk pH kulit. F1 = 5,6 F2 = 5,8 F3 = 6,7 F4 = 6,2 Formula F3 dan F4 tidak menunjukkan kemerahan, edema, radang dan iritasi selama penelitian iritasi.

untuk kulit. 3. Vanishing cream base22 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aremu, O.L pada tahun 2009 minyak mimba diperoleh dari proses ekstraksi biji mimba yang matang dari

Tipe krim dengan pewarnaan

Homogenitas

Organoleptis

Pewarnaan ini menegaskan bahwa semua formula adalah krim emulsi jenis o / w. Tetapi formula (F4) menunjukkan lebih stabil pada emulsi tipe o/w. Semua formula menghasilkan hasil sediaan yang homogen. Hal ini ditegaskan oleh penampilan visual dan dengan sentuhan Bila formula disimpan dalam waktu lama, tidak terdapat perubahan warna pada krim

. Evaluasi semua formulasi (F1 sampai F4) dilakukan pada parameter yang berbeda seperti pH, spreadibilty dan stability yang diperiksa. Formulasi F3 dan F4 menunjukkan penyebaran yang baik, konsistensi yang baik, homogenitas,

penampilan,

pH,

penyebaran, tidak ada bukti pemisahan fasa dan kemudahan pemindahan. Formulasi menunjukkan

F3

dan

F4

kemerahan,

tidak edema,

radang dan iritasi selama penelitian

tanaman

mimba.

Minyak

ini

diformulasikan menggunakan basis vanishing

cream

dengan

variasi

konsentrasi 0% b/b – 10% b/b. Sediaan ini kemudian disimpan pada suhu 250C – 300C yang dievaluasi perubahan fisika terhadap beberapa parameter selama 12 bulan untuk mewakili pengujian stabilitas jangka panjang pada masing masing formula seperti yang terlihat pada Tabel 3. Secara kimia, formulasi yang diteliti untuk

mengetahui

perubahan

pH,

viskositas dan berat jenis minyak selama beberapa waktu dapat dilihat pada

Tabel

4.

Hasil

formulasi

menunjukkan bahwa minyak mimba dapat mempertahankan sifat fisika dan kimianya

selama

penyimpanan

terhadap waktu tertentu sehingga tidak

Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2

terdapat

masalah

78

terkait

sediaan.22

stabilitas

Tabel 3. Hasil Evaluasi Fisik sediaan krim

Parameter Homogenitas

0% homogen

Bau

Khas

Tekstur Sentuhan pada kulit

Lunak Sedikit kasar Digunakan dengan mudah Dapat dengan muda dihapus dengan air dingin dan air hangat

Kemudahan dalam aplikasi Kemudahan dalam penghapusan Efek suhu 250C – 300C Konsistensi : 112 bulan

Minyak Mimba 5,0% 7,5% homogen homogen Bau seperti Bau seperti bawang putih bawang putih Sangat lunak Sangat lunak Halus dan halus halus sangat ringan Digunakan Digunakan Digunakan dengan dengan dengan mudah mudah mudah Dapat dengan Dapat dengan Dapat dengan muda dihapus muda dihapus muda dihapus dengan air dengan air dengan air dingin dan air dingin dan air dingin dan air hangat hangat hangat 2,5% homogen Bau seperti bawang putih lunak

10,0% homogen Bau seperti bawang putih Sangat lunak Halus dan sangat ringan Digunakan dengan mudah Dapat dengan muda dihapus dengan air dingin dan air hangat

stabil

stabil

stabil

stabil

stabil

konsisten

konsisten

konsisten

konsisten

konsisten

Tabel 4. Hasil penentuan nilai pH, Viskositas dan berat jenis minyak selama 12 bulan Konsentrasi

0 % b/b

2,5% b/b

5,0 % b/b

7,5% b/b

10% b/b

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

pH 7,07 Viskositas 950

6,77 850

6,82 850

6,84 950

6,86 960

6,86 950

6,86 950

6,94 850

6,88 900

7,06 950

6,43 950

6,97 900

Berat Jenis 0,99

0,98

1,01

1,00

0,99

0,99

0,98

1,00

1,00

0,99

1,00

1,00

pH 7,07 Viskositas 1000 Berat Jenis 1,01

6,91 950 1,01

6,91 950 1,06

6,83 970 1,01

6,85 800 1,00

6,88 800 1,06

6,88 800 1,02

7,01 950 1,01

6,88 900 1,03

7.21 850 1.01

7.14 970 1.01

7.21 900 1.02

pH

7.07

6.87

6.79

6.87

6.89

6.93

6.93

7.12

6.97

7.17

7.12

6.97

Viskositas Berat Jenis pH Viskositas Berat Jenis pH Viskositas Berat Jenis

1300 1.03 7.20 1400 1.02 6.58 1900 0.99

1150 1.01 6.90 1750 1.02 6.90 2650 1.00

1500 1.01 6.96 1600 1.02 6.89 2900 1.00

1650 1.02 6.95 1700 1.01 6.97 3200 1.00

1200 1.03 6.92 1300 1.02 6.99 2600 1.00

1350 1.06 6.93 1500 1.00 6.98 2600 1.02

1350 1.00 6.92 1400 1.01 6.98 1750 0.99

1350 1.01 7.00 1500 1.02 7.14 2250 1.00

1300 1.00 6.97 1400 1.02 7.03 1700 1.00

1400 1.02 7.00 1500 1.01 7.23 1850 1.01

1350 1.01 6.98 1450 1.02 7.00 1900 1.00

1300 1.03 6.98 1500 1.02 7.12 2150 1.00

Secara organoleptis tidak ada perubahan

konsentrasi 0% b/b -10% b/b. Melalui

konsistensi selama penyimpanan, bau yang

metode analisis ANOVA, nilai viskositas

dihasilkan

yang dihasilkan menunjukkan perbedaan

seperti

bau

bawang putih

terdapat pada konsentrasi minyak mimba

secara signifikan.

2,5%-10%.

Nilai pH yang dihasilkan

Adanya peningkatan viskositas diberbagai

berkisar 6 - 7 dan nilai viskositas yang

konsentrasi disebabkan karena adanya

dihasilkan meningkat pada seluruh variasi

Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2

79

peningkatan konsentrasi minyak mimba itu

yang memiliki karakteristik fisikokimia

sendiri.

paling stabil dalam waktu penyimpanan

Simpulan

yang lama.

Minyak mimba yang diperoleh dari

Minyak mimba sangat potensial

ekstrak biji mimba telah digunakan secara

dikembangkan dalam sediaan krim sebagai

luas untuk pengobatan antiparasit dan

antiskabies. Pengembangan formula lebih

antiskabies. Bentuk sediaan topikal dalam

lanjut dapat dilakukan agar diperoleh

bentuk krim lebih disukai karena banyak

sediaan dengan stabilitas lebih baik.

keuntungannya,

Ucapan Terima Kasih

dalam

diantaranya

pembuatan,

penggunaan

dan

sederhana

mudah

mudah

dicuci

dalam

Penulis mengucapkan banyak terima kasih

serta

kepada, Rimadani Pratiwi, M.Si selaku

menimbulkan rasa nyaman bagi pengguna.

dosen

Pengembangan

Ph.D., Apt selaku dosen pengampu mata

dengan

formula

mimba

dikembangkan,

sediaan

telah diantaranya

krim

pembimbing,

Rizky

banyak

kuliah Metodologi Penelitian.

dengan

Daftar Pustaka

berbagai penelitian menggunakan berbagai

Abdullah,

1. WHO, 2017. Lymphatic Filariasis.

macam basis krim seperti emolient cream

[Online]

yang mengandung minyak mimba 10% b/b

http://www.who.int/lymphatic_filarias

dan

is/epidemiology/scabies/en/ [Accessed

emulsifier

nonionic

arachidyl

glucosidase (APG), Poly Herbal Cream yang mengandung minyak mimba 0,5% b/b

Available

at:

Januari 2017]. 2. Golant, A.K & Levitt, JO. Scabies a

dengan menggabungkan berbagai

Review of Diagnosis and Management

konsentrasi asam stearat dan setil alcohol

based on Mite Biology.Pediatr Rev.

serta basis Vanishing Cream dengan

2012; 33 (1): e1-e12.

variasi konsentrasi minyak mimba 0% b/b –

10%

b/b.

Masing-masing

formula

dievaluasi untuk mendapatkan formula

3. Dressler, C., Stefanie R, Cord S., Rikardo N W., Alexander N. The

Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2

80

Treatment Scabies. Dtsch Arztebl Int.

Res. J. of Pharmacy. 2011; 2(12), 97-

2016; 113 : 757-62.

102.

4. Charles, V. & Charles, S. The Use and

9. Hashmat,I, Hussain A and Ajji A.

Efficacy of Azadirachta Indica ADR

Neem (Azadirachta indica A. Juss) - A

('Neem')

longa

Nature's Drugstore: An overview.

('Tumeric') in skabies. Trop Geogr

International Research Journal of

Med. 1992; pp.44 : 178-181.

Biological Sciences. 2012; 1 (16),76-

and

Curcuma

5. Tabassam, S. et al. Efficacy of Crude

79.

Neem Seed Kernelagainst Infestation

10. Sabale P., Bhargav B., Chirag P and

of Sarcoptes scabei var Ovis. J.

Vidya S. An overview of medicinal

Ethnopharmacol. 2008; pp.115 (2) :

Plants as wound healers. Journal of

284-287.

Applied

6. Vinoth B, Manivasagaperumal R, Rajaravindran

M.

Phytochemical

Pharmaceutical

Science.

2012; 2(11),pp 143-150. 11. Ghotbi, R., Marzyieh, K. & Shadi, K.

analysis and antibacterial activity of

Preparation

Azadirachta

indica

Juss.

Nanoemulsion.. In Proceedings of the

International

Journal

Research

5 th International Conference on

A of

of

Neem

Seed

Oil

in Plant Science. 2012; 2(3): 50-55.

Nanotechnology: Fundamentals and

7. Girish K. and Shankara B.S. Neem –

Applications Prague. Czech Republic,

A

Green

Treasure.

Electronic Journal of Biology. 2008; 4(3), 102-111.

V.

12. Khartikeyan, K. Treatment of skabies : newer perspectives. Postgrad. Med. J.

8. Sharma P., Tomar L., Bachwani M., Bansal

2014. International Conference Press.

Review

on

2005; 81: 7-11. 13. Depkes RI. Farmakope Indonesia

Neem (Azadirechta indica):Thousand

edisi

Problem

Departemen

One

Solution,

Int.

III.

Jakarta:

Dirjen

Kesehatan

Indonesia;1979.

POM,

Republik

Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2

14. Ansel,

H.C.

81

Introduction

to

19. Holmberg K.

Natural

surfactants.

Pharmaceutical Dosage Form 4th,

2011. Curr Opin Colloid Interface

Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi,

Sci. 6:148-59.

edisi IV, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim.

Jakarta:

Universitas

Indonesia; 1989.

EGC; 2006.

J.L Kanig,. Teori dan Praktek Farmasi Industri,

Jilid

diterjemahkan :

I,

oleh

Edisi

Padma T. Azadirachta indica A.juss

Dermatological Applications. Indian

Siti

Penerbit

&

Curcuminoid

Based

Suyatmi.

of Poly Herbal Cream. Int J. Of

Universitas

Evaluation Herbal

Indo-Global

Journal

of

Pharmaceutical

&

Biological

Muslim

Studies

of

Neem

African Research Review . 2009; 3 (3)

PK.

of vanishing Cream base, cow ghee as

Physico-Chemical

of

Comparison of physical characteristics

shata-dhautaghrita

Stability

O.L.

(Azadirachta indica) Seed Oil Cream.

77-84. and

22. Aremu,

Face

Pharmaceutical Sciences. 2011; 1 (1):

pharmacopoeial

21. Manish Soni., Pal Arti., Patidar

Archives. 2014; 5(4): 67-71.

Formulation

RP

2016; 78 (3): 320-325.

Kalpana. Formulation and Evaluation

17. Sahu Alakh N, Jha SB and Dubey SD..

and

and

II,

Indonesia;1994.

18. Ravindra

N.Thiagarajan

Journal of Pharmaceutical Sciences.

16. Lachman, L., H. A. Lieberman and

Cream.

K.,

Based Emollient Cream for Potential

15. Syamsuni,H.A. Ilmu Resep. Jakarta :

Jakarta

20. Benerjee

per

standards.

International Journal of Pharma and Bio Sciences. 2013; 4(4): (P) 14 – 21.

pp 1-11.