8/3/2016
Gangguan Tidur
FISIOLOGI TIDUR
POLA SIKLUS BANGUN dan TIDUR
Makhluk hidup mempunyai irama sirkardian kehidupan yang sesuai dengan beredarnya waktu dalam siklus 24 jam. Fase Tidur susunan saraf pusat masih bekerja dimana neuron-neuron di substansia retikularis ventral batang otak melakukan sinkronisasi.
* Kadar melatonin dalam darah mulai meningkat pada jam 9 malam, terus meningkat sepanjang malam dan menghilang pada jam 9 pagi.
RITME CIRCADIAN
PERUBAHAN TIDUR AKIBAT PROSES PENUAAN • Orang usia lanjut mengalami waktu tidur yang dalam lebih pendek, sedangkan tidur stadium 1 dan 2 lebih lama. • Bila siang hari sibuk dan aktif sepanjang hari, pada malam hari tidak ada gangguan dalam tidurnya, sebaliknya bila siang hari tidak ada kegiatan dan cenderung tidak aktif, malamnya akan sulit tidur.5 • Pada usia lanjut, ekskresi kortisol dan GH serta perubahan temperatur tubuh berfluktuasi dan kurang menonjol. Melatonin menurun dengan meningkatnya umur.
1
8/3/2016
FAKTOR RESIKO
PENATALAKSANAAN NONFARMAKOLOGI Tingkah Laku : •Edukasi tentang kebiasaan tidur yang baik •Teknik Relaksasi •Terapi kognitif •Restriksi Tidur •Kontrol stimulus
PENYEBAB INSOMNIA Stress Kecemasan dan depresi Kafein, nikotin, alkohol Kondisi medis Perubahan lingkungan Belajar ‘insomnia’
INSOMNIA
TANDA DAN GEJALA • • • • • • • • •
Kesulitan untuk memulai tidur pada malam hari Sering terbangun pada malam hari Bangun tidur terlalu awal Kelelahan atau mengantuk pada siang hari Iritabilitas, depresi atau kecemasan Konsentrasi dan perhatian berkurang Peningkatan kesalahan dan kecelakaan Ketegangan dan sakit kepala Gejala gastrointestinal
Lanjutan... Gaya Hidup Dan Pengobatan Di Rumah • Mengatur jadwal tidur yang konsisten termasuk pada hari libur • Tidak berada di tempat tidur ketika tidak tidur. • Tidak memaksakan diri untuk tidur jika tidak bisa. • Hanya menggunakan tempat tidur hanya untuk tidur. • Relaksasi sebelum tidur, seperti mandi air hangat, membaca, latihan pernapasan atau beribadah • Menghindari atau membatasi tidur siang karena akan menyulitkan tidur pada malam hari. • Menyiapkan suasana nyaman pada kamar untuk tidur, seperti menghindari kebisingan • Olahraga dan tetap aktif, seperti olahraga selama 20 hingga 30 menit setiap hari sekitar lima hingga enam jam sebelum tidur. • Menghindari kafein, alkohol, dan nikotin • Menghindari makan besar sebelum tidur • Cek kesehatan secara rutin • Jika terdapat nyeri dapat digunakan analgesik
PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGI 1. Benzodiazepine (Nitrazepam,Trizolam, dan Estazolam) 2. Non benzodiazepine (Chloral-hydrate, Phenobarbital) Pemilihan obat, ditinjau dari sifat gangguan tidur : • Initial Insomnia (sulit masuk ke dalam proses tidur) Obat yang dibutuhkan adalah bersifat “Sleep inducing anti-insomnia” yaitu golongan benzodiazepine (Short Acting) Misalnya pada gangguan anxietas • Delayed Insomnia (proses tidur terlalu cepat berakhir dan sulit masuk kembali ke proses tidur selanjutnya) Obat yang dibutuhkan adalah bersifat “Prolong latent phase Anti-Insomnia”, yaitu golongan heterosiklik antidepresan (Trisiklik dan Tetrasiklik) Misalnya pada gangguan depresi • Broken Insomnia (siklus proses tidur yang normal tidak utuh dan terpecah-pecah menjadi beberapa bagian (multiple awakening). Obat yang dibutuhkan adalah bersifat “Sleep Maintining AntiInsomnia”, yaitu golongan phenobarbital atau golongan benzodiazepine (Long acting).
2
8/3/2016
Kontraindikasi : Sleep apneu syndrome Congestive Heart Failure Chronic Respiratory Disease Penggunaan Benzodiazepine pada wanita hamil mempunyai risiko menimbulkan “teratogenic effect” (e.g.cleft-palate abnormalities) khususnya pada trimester pertama. Juga benzodiazepine dieksresikan melalui ASI, berefek pada bayi (penekanan fungsi SSP)
PROGNOSIS • Prognosis umumnya baik dengan terapi yang adekuat dan juga terapi pada gangguan lain spt depresi dll. Lebih buruk jika gangguan ini disertai skizophrenia
TERIMA KASIH
3