PENGAWASAN IMPELEMENTASI “GREEN ACCOUNTING” BERBASIS UNIVERSITY SOCIAL RESPONSIBILITIES (USR) DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SERTA STUDI KOMPARASI UNIVERSITAS SE-KOTA SEMARANG Maylia Pramono Sari Universitas Negeri Semarang Paulus Basuki Hadiprajitno Universitas Diponegoro ABSTRACT Implementing Green Accounting based on the Corporate Social Responsibility (CSR) begins to be rapidly implemented in Indonesia. The shift of paradigm and company’s orientation to pay more attention to all stakeholders gives impacts on the company’s social role and responsibilities which is commonly called as the Corporate Social Responsibilities (CSR). In higher education, the University’s responsibilities for society is called University Social Responsibility (USR), is basically an ethical policy which influences the quality of university’s community performance that consists of students, officers, lecturers and all the university’s staffs through the management that responsible toward education, cognitive, employment and environment which are produced by university through some interactive dialogue with society aiming for producing and developing sustainable human resources. So is Semarang State University as a conservation university which implements University Social Responsibility (USR) to achieve the Good University Governance (GUG). Based on the above statement of problems, this research aims to gain proofs and investigate, measure and examine the performance of Semarang State University’s management board whether or not they have conducted the USR well. Beside that, this research also aims to compare the performance and social responsibility between Semarang State University as a Conservation University and other University in Semarang. Has Semarang State University as a conservation university which indeed possesses more conservation values compare to the other universities been able to successfully carry out its social responsibility better? In this research, the population used were all universities located in Semarang. In testing the hypothesis the research used the Independent Sample T Test as confirmation, that is as a testing tool which is used to analyze the comparison by using T Test for two samples which matched because the data distributed normally. It aims to find out whether both group have the same average or significantly different. The research result shows that simultaneously there is no significant difference in terms of performance and and social responsibility between Semarang State University as a conservation university compare to the other universities in Semarang. Partially, from four variables used to conduct the test, there is only one variable, that is the Environmental Involvement which is statistically has a significant dofference between Semarang State University to the other universities in Semarnag. Meanwhile the other three variables, they are Environmental Awareness, Environmental Reporting and Environmental Audit, do not show any significant difference. Suggestion for Semarang State University as a conservation university is to improve the performance and responsibility especially in terms of Environmental Reporting and Environmental Audit. Keywords:green accounting, University Social Responsibilities (USR) Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 9/No. 2/MEI 2013 : 169 - 198
169
PENDAHULUAN
itu, green accounting juga dikaitkan dengan
Konsep green accounting sebenarnya
Triple Bottom Line Reporting (Raar, 2002).
sudah mulai berkembang sejak tahun 1970-an
Istilah terakhir ini juga dikenal dengan Social
di Eropa, diikuti dengan mulai berkembangnya
and Environmental Reporting dimana dalam
penelitian-penelitian yang terkait dengan isu
pelaporannya
green accounting tersebut di tahun 1980-
melaporkan kinerja aktivitas operasional
an (Bebbington, 1997; Gray, dkk., 1995).
perusahaan, kinerja lingkungan, dan kinerja
Di negara-negara maju seperti yang ada
sosialnya (Milne dan Ralph, 1999). Istilah
di Eropa (Roussey, 1992), Jepang (Djogo,
lain bisa juga dipakai misalnya Environmental
2006) perhatian akan isu-isu lingkungan ini
Accounting, Social Responsibility Accounting,
berkembang pesat baik secara teori maupun
dan lain sebagainya (Harahap, 2002).
praktik. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
keuangannya,
perusahaan
Pengungkapan akuntansi lingkungan
peraturan terkait dengan lingkungan ini.
di
Cooper menjelaskan istilah green accounting
masih sangat kurang. Banyak penelitian
The
yang berkembang di area social accounting
dalam
artikelnya
sebagai
berikut;
negara-negara
berkembang
memang
introduction of “green accounting”, however
disclosure
well thoughtout, will, under the present
perusahaan melaporkan kinerja lingkungannya
phallogocentric system of accounting, do
masih sangat terbatas. Lindrianasari (2007)
nothing to avert today’s environmental
menegaskan
crisis. In fact, it could make matters even
keterbatasan itu adalah lemahnya sangsi
worse (Cooper, 1992, p. 36). Istilah lain
hukum yang berlaku di negara tersebut.
yang terkait dengan green accounting adalah
Mobus (2005) menemukan bahwa terdapat
environmental accounting sebagaimana yang
hubungan yang negatif antara sangsi hukum
ditegaskan oleh Mehenna dan Vernon (2004)
pengungkapan lingkungan yang wajib dengan
yakni penyediaan informasi pengelolaan
penyimpangan aturan yang dilakukan oleh
lingkungan untuk membantu manajemen
perusahaan.
dalam memutuskan harga, mengendalikan overhead
pelaporan
bahwa
salah
bahwa
satu
pihak
faktor
Demikian pula dengan praktik akuntansi
informasi
lingkungan di Indonesia sampai saat ini juga
lingkungan kepada publik. McHugh (2008)
belum efektif. Cepatnya tingkat pembangunan
menjelaskan kinerja lingkungan ini dengan
di masing-masing daerah dengan adanya
istilah Sustainability Accounting. Sementara
otonomi ini terkadang mengesampingkan
Lindrianasari (2007) memberi istilah dengan
aspek lingkungan yang disadari atau tidak
Environmental Accounting Disclosure. Selain
pada akhirnya akan menjadi penyebab utama
170
dan
memperlihatkan
PENGAWASAN IMPELEMENTASI “GREEN ACCOUNTING” BERBASIS UNIVERSITY SOCIAL RESPONSIBILITIES (USR) DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SERTA STUDI KOMPARASI UNIVERSITAS SE-KOTA SEMARANG Maylia Pramono Sari Universitas Negeri Semarang Paulus Basuki Hadiprajitno Universitas Diponegoro
terjadinya permasalahan lingkungan. Para
green
Implementasi
accounting
aktivis lingkungan di Indonesia menilai
berbasis corporate social responsibilities
kerusakan lingkungan yang terjadi selama
(CSR) mulai marak diimplemetasikan di
ini
Indonesia. Perubahan paradigm dan orientasi
disebabkan
pemerintah
oleh
dalam
Ketidakkonsistenan mengabaikan
ketidakkonsistenan
menerapkan
regulasi.
perusahaan yang memperhatikan semua pihak
pemerintah
misalnya
yang berkepentingan memberikan dampak
regulasi
mengenai
tata
pada peran tanggung jawab sosial perusahaan
ruang. Kawasan yang seharusnya menjadi
yang disebut corporate social responsibilities
kawasan lindung dijadikan kawasan industri,
(CSR). CSR pada dasarnya merupakan suatu
pertambangan dan kawasan komersial lain.
mekanisme organisasi untuk secara sukarela
Otonomi daerah telah mengubah kewenangan
mengintegrasikan
bidang lingkungan menjadi semakin terbatas
lingkungan dan masyarakat ke dalam operasinya
di tingkat kabupaten/kota. Tanpa kontrol yang
dan interaksinya dengan stakeholders yang
kuat dari pemerintah pusat atau provinsi,
melebihi tanggungjawab organisasi di bidang
potensi kerusakan lingkungan akan semakin
hokum. Pada perguruan tinggi, tanggungjawab
besar.
sosial
perhatiannya
perguruan
tinggi
terhadap
disebut
dengan
Di daerah Bantul misalnya, sekarang ini
istilah University Social Responsibilities
sedang fokus terhadap usaha penataan kawasan
(USR), pada dasarnya merupakan suatu
pesisir selatan untuk meningkatkan kebersihan
kebijakan etis yang mempengaruhi kualitas
dan kelayakan daerah yang bebas dari polusi
kinerja komunitas perguruan tinggi yang
dan usaha restrukturisasi akibat gempa. Hal ini
meliputi mahasiswa, pengelola, pengajar
perlu diperhatikan oleh pemerintah setempat
dan seluruh karyawan perguruan tinggi
sehingga jangan sampai restrukturisasi daerah
melalui manajemen yang bertanggungjawab
ini tidak terkontrol pengelolaannya terutama
terhadap
dari sisi keselamatan lingkungan hidup. Untuk
ketenagakerjaan
daerah Sleman, kebijakan di bidang properti
dihasilkan oleh perguruan tinggi melalui
dan penanganan letusan Merapi menjadi fokus
suatu dialog interaktif dengan masyarakat
pembangunan. Beberapa perusahaan properti,
dalam rangka menghasilkan pembangunan
diluar kendali pemerintah, membuka kawasan
manusia yang berkesinambungan. Demikian
properti di kawasan hijau yang pada akhirnya
pula dengan Universitas Negeri Semarang
mengakibatkan
yang merupakan Universitas Konservasi yang
banjir
dan
permasalahan
lingkungan lainnya karena tidak tertatanya
dampak
pendidikan,
dan
mengimpelementasikan
kognitif,
lingkungan
University
yang
Social
lingkungan tersebut. Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 9/No. 2/MEI 2013 : 169 - 198
171
Responsibilities (USR) untuk mewujudkan
bagi para pemilik modal. Mereka berlomba-
Good University Governance (GUG).
lomba menarik keuntungan dengan berdagang
Universitas Negeri Semarang (Unnes)
dengan kelebihan masing-masing. Dimulai
merupakan Universitas Konservasi, bahkan
dari usaha warung-warung makan yang
yang pertama di Indonesia. Sebutan Universitas
menyediakan sarana konsumsi mahasiswa,
Konservasi lebih lengkap setelah pada tanggal
toko kelontong, toko elektronik, Toko Pulsa,
12 Maret 2010 dilakukan Pengukuhan Unnes
Toko Komputer, salon, Warnet, Arena
sebagai Universitas Konservasi oleh Menteri
Playstation, Fotocopy, dan lain sebagainya
Pendidikan Nasional Prof. DR. Ir. Moh.
semuanya ada di sini. Sehingga, mahasiswa
Nuh. Perjuangan menjadi sebuah Universitas
ataupun warga masyarakat Sekaran tidak perlu
konservasi sudah dimulai sejak tahun 2005,
lagi berbelanja jauh-jauh seperti 15–20 tahun
dan bukan hasil yang sia-sia sebab sekarang
yang lalu.
Unnes sudah lebih layak untuk menjadi
Namun, pantas disayangkan sebab
contoh dan referensi kawasan konservasi
lingkungan di dalam kampus begitu rindang
di Kota Semarang. Secara geografis, Unnes
dan tertata rapi berlawanan keadaanya dengan
terletak
dengan
keadaan lingkungan sekitarnya, khususnya
topografi yang beragam dan memiliki tingkat
di daerah Sekaran atau Banaran yang banyak
keanekaragaman hayati (biodiversity) baik
dijadikan tempat kos mahasiswa maupun
flora maupun fauna yang relatif tinggi.
sebagai tempat usaha warga masyarakat
di
daerah
pegunungan
Pada tahun 1991 orang tidak akan
setempat. Memang permasalahan ini bukan
menyangka kalau keberadaan Universitas
sepenuhnya menjadi tugas Unnes sebagai
penghasil guru ini akan lain seperti ini. Dulu
Universitas yang berdiri ditengah-tengahnya
kondisi Sekaran yang sekarang ditempati
namun menilik dari program dan jargon
Unnes adalah kawasan yang tidak ada apa-
Universitas Konservasi yang dimiliki Unnes
apanya, tandus, kering bahkan orang tidak
sudah selayaknya masalah ini menjadi salah
akan pernah mendengar nama Sekaran.
satu program utama disamping program-
Namun, keberadaannya 20 tahun kemudian
program konservasi yang dilakukan di dalam
berubah. Sekaran menjadi salah satu desa
kampus. Unnes juga harus bisa melakukan
yang berubah menjadi kota atau kalau mau
konservasi terhadap lingkungan sekitarnya.
dibilang “Kota di Pegunungan”. Lihat saja,
Akan lebih indah dan akan lebih mengena
di sepanjang jalan Taman Siswa (dulu Cuma
jargon yang dimiliki oleh Unnes, tidak hanya
jalan Sekaran-Banaran) sudah banyak berdiri
dimiliki oleh pihak Unnes saja akan tetapi
tempat-tempat usaha yang begitu menggiurkan
juga dimiliki oleh masyarakat sekitarnya.
172
PENGAWASAN IMPELEMENTASI “GREEN ACCOUNTING” BERBASIS UNIVERSITY SOCIAL RESPONSIBILITIES (USR) DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SERTA STUDI KOMPARASI UNIVERSITAS SE-KOTA SEMARANG Maylia Pramono Sari Universitas Negeri Semarang Paulus Basuki Hadiprajitno Universitas Diponegoro
merangkul
have), namun secara bijaksana (wise use). Ide
masyarakat (baik penduduk lokal, pendatang
ini dikemukakan oleh Theodore Roosevelt
atau lain sebagainya) untuk mensukseskan
(1902) yang merupakan orang Amerika
program besar ini sehingga nanti benar-benar
pertama yang mengemukakan tentang konsep
dapat dicontoh oleh Universitas-universitas
konservasi.
lain di Indonesia dan masyarakat luas pada
(1981), konservasi merupakan suatu bentuk
umumnya. Bisa menjadikan wilayah Sekaran
evolusi kultural di mana dulu upaya konservasi
dan sekitarnya sebagai model Konservasi
lebih buruk daripada sekarang. Selain itu,
yang benar-benar mengena bagi semua lapisan
konservasi dapat dipandang dari segi ekonomi
khususnya alam itu sendiri.
dan ekologi di mana dapat meliputi sumber
Pihak
Unnes
harus
Universitas
mampu
Negeri
Sedangkan
menurut
Rijksen
Semarang
daya alam hayati. Perlu kiranya untuk
(Unnes) bertekad untuk terus menggalakkan
merumuskan konservasi ini secara terperinci
konservasi. Itu berkait dengan keinginan
dan bermakna menyeluruh di segala bidang
menjadi universitas konservasi tak hanya di
sehingga fakultas dapat menentukan peran
bidang penghijauan kampus, tetapi juga di
serta secara konkret untuk mewujudkan Unnes
berbagai bidang, seperti peningkatan mutu
menjadi
pendidikan dan budaya. Dan, itu dibuktikan
pemahaman kita terbatas bahwa konservasi itu
dalam
setiap
meliputi keanekaragaman sumber daya hayati,
program di universitas tersebut. ”Program
tidak setiap elemen di universitas ini dapat
yang kami kembangkan antara lain program
mendukung secara penuh. Apabila konservasi
akademik, profesionalisasi dan sertifikasi guru,
itu dimaknai sebagai penjagaan atas apa yang
serta program pengabdian yang membutuhkan
sudah kita punyai secara bijaksana dengan
dukungan
Seluruh
tidak menutup kemungkinan adanya evolusi
warga unnes harus tahu kewajiban masing-
kultural, akan jelaslah langkah yang harus kita
masing. Secara fisik, konservasi terwujud
tempuh. Definisi yang menyeluruh seperti itu
dalam program kampus hijau, pengolahan
akan mendorong untuk dapat terbentuknya
kompos, manajemen nirkertas, energi bersih.
academic culture yang notabene menjadi salah
Konservasi seni budaya dapat terlihat dalam
satu tantangan abad ke-21, selain menjaga
melindungi, memelihara, memanfaatkan, serta
kelestarian alam di sekitar kita. Terbentuknya
memegang teguh nilai luhur bangsa.
academic culture yang baik terkait erat dengan
mendukung
dari
keberhasilan
warga
Unnes.
universitas
konservasi.
Apabila
Konservasi sesungguhnya berasal dari
research academic yang menjadi salah satu ciri
kata conservation yang terdiri atas kata can
penting bagi world class university. Budaya
(together) dan servare (keep/save what you
akademik perlu dirintis baik di tiap lingkungan Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 9/No. 2/MEI 2013 : 169 - 198
173
fakultas maupun universitas sehingga akan
Dari latar belakang tersebut, penelitian
banyak riset/penelitian/karya ilmiah yang
ini bermaksud mengeksplorasi penerapan/
dihasilkan demi terwujudnya Unnes sebagai
implementasi
conservation world class university.
Universitas Negeri Semarang. Eksplorasi
akuntansi
lingkungan
di
Dalam upaya mewujudkan Good
penelitian ini lebih ditujukan kepada apakah
Governance dalam hal ini Good University
terdapat perbedaan perhatian, tanggungjawab,
Governance
Negeri
keterlibatan, pelaporan akuntansi lingkungan
Semarang memerlukan peran audit internal
dan auditnya sebelum dan sesudah adanya
yang bertugas meneliti mengevaluasi suatu
pengukuhan
sistem akuntansi serta menilai kebijakan
Konservasi. Untuk tahap berikutnya juga
manajemen
akan
(GUG),
yang
Universitas
dilaksanakan.
Auditor
Unnes
dilakukan
sebagai
perbandingan
Universitas penerapan
internal merupakan salah satu profesi yang
green accounting berbasis university social
menunjang terwujudnya GUG yang pada
responsibilities (usr) dengan universitas lain
saat ini telah berkembang menjadi komponen
se-Kota Semarang.
utama
dalam
meningkatkan
universitas
Universitas
merupakan
institusi
secara efektif dan efisien. Terkait dengan
pendidikan yang memiliki kewajiban untuk
perubahan status unnes menjadi BLU, pada
menerapkan good university governance
Organisasi dan Tata Kelola (OTK) Unnes
(GUG). Sebagai Universitas Konservasi, salah
dibentuk satu organ pengawas internal yaitu
satu ukurannya adalah sejauh mana Unnes
Badan Audit Internal (BAI) yang bertugas
memenuhi tanggung jawab sosialnya dengan
melakukan
menerapkan university social responsibility
pengelolaan
keuangan,
asset
dan kepegawaian di lingkungan Unnes. BAI
(USR)
dibentuk berdasarkan Peraturan Rektor No 6
Untuk mengetahui sejauhmana Unnes telah
Tahun 2009 tertanggal 12 Februari 2009. BAI
melaksanakan tanggung jawab sosialnya,
merupakan aparat intern universitas untuk
maka perlu dilakukan kajian dan pengukuran
membantu mendukung terciptanya sistem
atas
pengendalian dan pengawasan yang efektif di
Penelitian ini bermaksud mengkaji, mengukur
lingkungan universitas. Dalam hal ini Badan
dan menelaah kinerja pengelola Unnes
Audit Internal (BAI) juga memiliki tugas
untuk mengetahui apakah mereka sudah
untuk melakukan pengawasan terkait dengan
melaksanakan university social responsibility
implementasi
berbasis
(USR) dengan baik. Selain itu, penelitian ini
university social responsibilities di Unnes
juga bermaksud membandingkan kinerja dan
sebagai Universitas Konservasi.
tanggung jawab sosial antara Unnes sebagai
174
green
accounting
dalam
aktifitas
kerja-kerjanya
yang
operasionalnya.
telah
PENGAWASAN IMPELEMENTASI “GREEN ACCOUNTING” BERBASIS UNIVERSITY SOCIAL RESPONSIBILITIES (USR) DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SERTA STUDI KOMPARASI UNIVERSITAS SE-KOTA SEMARANG Maylia Pramono Sari Universitas Negeri Semarang Paulus Basuki Hadiprajitno Universitas Diponegoro
lampau
Universitas Konservasi dan universitas lain
yang
di Kota Semarang. Apakah Unnes yang
lingkungannya.
menyandang
Universitas
berkembang di dalam masyarakat yang
Konservasi yang tentunya memiliki muatan
juga terus berkembang. Eksistensinya tidak
nilai konservasi yang lebih banyak dibanding
bebas nilai terhadap perkembangan masa.
universitas
melaksanakan
Metode-metode pembukuan yang dikenalkan
tanggung jawab sosialnya dengan lebih baik?
oleh Luca Pacioli pada waktu itu dipandang
Beberapa pertanyaan tersebut di atas yang
sudah mencukupi dan memadai lantaran
akan dijawab dalam penelitian ini
mampu memecahkan masalah pelaporan dan
status
lain,
sebagai
mampu
dipengaruhi
dan
Akuntansi
mempengaruhi tumbuh
dan
Mengacu pada perumusan masalah di
pembukuan bisnis yang diperlukan pada masa
atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah
tersebut, namun ketika kompleksitas bisnis
mendapatkan bukti empiris tentang:
semakin tinggi, diperlukan metode-metode
a) Identifikasi
pembentuk
pengukuran, pengakuan dan pelaporan yang
Green Accounting berbasis University
lebih advanced (Utomo, 2001). Alhasil,
Social
akuntansi terus berkembang menyesuaikan
faktor-faktor
Responsibilities
(USR)
yang
aplikatif dan bisa diukur. b) Mendapatkan
tentang
Manakala gerakan peduli lingkungan
kinerja Unnes dan Universitas Lain Se-
(green movement) melanda dunia, akuntansi
Kota Semarang terkait implementasi
berbenah diri agar siap menginternalisasi
Green Accounting berbasis item-item
berbagai eksternalitas yang muncul sebagai
University Social Responsibilities (USR)
konsekuensi proses industri, sehingga lahir
c) Rumusan
bukti
kebutuhan zamannya.
rekomendasi
berdasarkan yang
empiris
hasil
analisis
lingkungan
(environmental
accounting).
Demikian pula waktu sebagian industri mulai
terhadap rerangka peraturan (regulatory
menunjukkan wajah sosialnya (capitalism
framework) yang ada untuk meningkatkan
with human face), yang ditunjukkan dengan
good
untuk
empiris
istilah green accounting atau akuntansi
perbaikan
prinsip
dilakukan
kebijakan
university
governance
(GUG).
perhatian pada employees dan aktivitas community development, serta perhatian pada stakeholders lain, akuntansi mengakomodasi
TINJAUAN PUSTAKA DAN
perubahan tersebut dengan memunculkan
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
wacana akuntansi sosial (social responsibilty
Green Accounting
accounting). Sejak memahami akuntansi
Akuntansi
merupakan
wacana
sebagai bagian dari fungsi service baik sosial, Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 9/No. 2/MEI 2013 : 169 - 198
175
budaya, ekonomi bahkan politik, maka banyak
lingkungan dan penyebab kerusakannya. Itulah
faktor mempengaruhi akuntansi itu sendiri.
sebabnya, dalam SEEC dikenal istilah TBL,
Belkoui
dan
Ronald
(1991)
karena tidak saja melaporkan kinerja ekonomi
menjelaskan bahwa budaya merupakan faktor
dan sosial tetapi juga konservasi lingkungan
utama yang mempengaruhi perkembangan
oleh perusahaan harus diungkapkan.
struktur bisnis dan lingkungan social, yang
Akuntansi
lingkungan
kerapkali
pada akhirnya akan mempengaruhi akuntansi.
dikelompokkan dalam wacana akuntansi
Konsekuensi dari wacana akuntansi social dan
sosial. Hal ini terjadi karena kedua hal
lingkungan ini pada akhirnya memunculkan
tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu
Socio
Environmental
menginternalisasi eksternalitas (lingkungan
sebenarnya
sosial dan lingkungan ekologis), baik positif
merupakan penjelasan singkat pengertian
maupun negatif, ke dalam laporan keuangan
Triple Bottom Line (Wiedmann dan Manfred,
perusahaan. Serupa dengan akuntansi sosial,
2006) dimana pelaporan akuntansi ke publik
akuntansi lingkungan juga menemui kesulitan
tidak saja mencakup kinerja ekonomi tetapi
dalam pengukuran nilai cost and benefit
juga kinerja lingkungan dan sosialnya. Triple-
eksternalitas yang muncul dari proses industri.
Bottom-Line (TBL) accounting is a wide-
Bukan hal yang mudah untuk mengukur
spread concept for firms wishing to realise
kerugian yang diterima masyarakat sekitar dan
broader societal and environmental objectives
lingkungan ekologis yang ditimbulkan polusi
in
shareholder
udara, limbah cair, kebocoran tabung amoniak,
value. TBL accounts routinely cover social,
kebocoran tabung nuklir atau eksternalitas
economic and environmental indicators and
lain. Pelaporan baik kinerja sosial maupun
enable decision-makers to quantify trade-
kinerja lingkungan ini tidak didapati dalam
offs between different facets of sustainability
laporan keuangan yang konvensional, dimana
(Wiedmann dan Manfred, 2006, page 2).
dalam laporan keuangan yangkonvensional
SEEC ini merupakan perluasan wacana
hanya dijumpai laporan kinerja ekonomi saja.
konsep
Accounting
Economic
(SEEC)
addition
to
yang
increasing
dari Corporate Social Responsibility. Jadi tidak
mengelola
tahun
1990,
sebuah
polling
permasalahan
pendapat di Amerika Serikat (Bragdon dan
permasalahan sosial seperti sumber daya
Donovan, 1990) dan beberapa negara (Choi,
manusia baik internal maupun eksternal
1999) melaporkan bahwa kebanyakan orang
seperti masyarakat, masalah sosial lain seperti
merasa bahwa wacana lingkungan merupakan
beasiswa
sosial
hal yang penting dan persyaratan dan
lainnya tetapi juga mengelola permasalahan
standar untuk itu janganlah dipersulit, serta
176
sekedar
Di
pendidikan,
kepedulian
PENGAWASAN IMPELEMENTASI “GREEN ACCOUNTING” BERBASIS UNIVERSITY SOCIAL RESPONSIBILITIES (USR) DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SERTA STUDI KOMPARASI UNIVERSITAS SE-KOTA SEMARANG Maylia Pramono Sari Universitas Negeri Semarang Paulus Basuki Hadiprajitno Universitas Diponegoro
pengembangan lingkungan yang berkelanjutan
Di
Indonesia,
Ikatan
Akuntansi
haruslah terus ditingkatkan dengan tentu saja
Indonesia (IAI) telah menyusun suatu standar
mempertimbangkan kos-nya (Bragdon dan
pengungkapan akuntansi lingkungan dalam
Donovan, 1990). Hasil dari polling pendapat ini
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
menyarankan bahwa stakeholders focus dalam
(PSAK) No. 32 dan 33. Kedua PSAK ini
hal perusahaan bertanggungjawab terhadap
mengatur
permasalahan lingkungan hidup. Banyak
dari sektor pertambangan dan pemilik Hak
cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan
Pengusahaan Hutan untuk melaporkan item-
untuk mengkomunikasikan perhatian mereka
item lingkungannya dalam laporan keuangan.
terhadap permasalahan lingkungan hidup ini,
Selain itu, Indonesia juga telah memiliki suatu
meliputi surat kabar, publikasi bisnis, televisi
kerangka kerja untuk konservasi lingkungan
dan atau radio, serta laporan keuangan tahunan
yakni dengan diterbitkannya UU No 23 Tahun
(Gamble, dkk., 1995).
1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
tentang
kewajiban
perusahaan
Saat ini tidak ada standar yang
yang merupakan revisi peraturan sebelumnya
baku mengenai item-item pengungkapan
tahun 1982 tentang Manajemen Lingkungan.
lingkungan. Namun, beberapa institusi telah
Lebih lanjut, suatu nota kesepemahaman
mengeluarkan rekomendasi pengungkapan
antara KLH dengan BI telah ditandatangani
lingkungan, antara lain Dewan Ekonomi
tahun 2005 yang lalu sebagai tindak lanjut dari
dan
Bangsa-Bangsa
Peraturan Bank Indonesia No 7/2/PBI/2005.
(ECOSOC-PBB), Ernst and Ernst, Institute of
Aspek lingkungan menjadi salah satu variabel
Chartered Accountant in England and Wales
penentu dalam pemberian kredit dan kinerja
(ICAEW) dan Global Reporting Initiative
lingkungan yang dikeluarkan oleh KLH
(GRI).
melalui PROPER adalah tolak ukur mereka.
Sosial-Perserikatan
Motivasi
yang
melatarbelakangi
perusahaan untuk melaporkan permasalahan
Dalam penelitian ini, diharapkan dapat
lingkungan lebih didominasi oleh faktor
mempertegas pihak-pihak yang berhubungan
kesukarelaan (Ball, 2005; Choi, 1999),
dengan akuntansi lingkungan dalam usahanya
kapitalisasi atau pembiayaan dari permasalahan
untuk
lingkungan serta adanya kewajiban bersyarat
mewujudkan
yang diatur dalam standard akuntansi seperti
lingkungan hidup. Sedikit banyak diharapkan
FASB (Gamble, dkk., 1995), adanya teori
bahwa akuntansi lingkungan menjadi agent
keagenan (Watts dan Zimmerman’s. 1978),
of change untuk perbaikan lingkungan hidup
teori legitimasi dan teori ekonomi politik
(Bebbington, 1997). Hal yang perlu diperhatikan
(Gray, dkk., 1995).
adalah perubahan yang dilakukan oleh temuan
ikut
serta
berpartisipasi
usaha
kepedulian
dalam terhadap
Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 9/No. 2/MEI 2013 : 169 - 198
177
penelitian dalam akuntansi lingkungan ini
informasi berupa kalkulasi berapa biaya
tidak saja dari sisi teori tetapi juga dari sisi
yang perlu dikeluarkan oleh perusahaan agar
praktik di lapangannnya. Kemungkinan dari
produk/jasa yang dihasilkannya merupakan
perubahan praktik akuntansi bergantung pada
produk/jasa yang ramah lingkungan, aman
transformasi pemahaman akuntansi kepada
dikonsumsi ataupun digunakan.
generasi sekarang ini (Day, 1995). Teori yang
University Social Responsibilities (USR)
dibuat didasarkan pada penelitian empiris akan
Konsep tanggung jawab social atau
lebih meyakinkan dalam hal transformasi ilmu
Corporate Social Responsibilities (CSR)
tersebut. Untuk itu, transformasi akuntansi
pada perguruan tinggi lebih dikenal dengan
lingkungan
baik
istilah University Social Responsibilities
pendidik maupun peserta didik merupakan
(USR). University Social Responsibilities
dasar bagi penelitian sekarang. Untuk itu
(USR), pada dasarnya merupakan suatu
pembuatan kurikulum dalam pendidikan
kebijakan etis yang mempengaruhi kualitas
juga sangat berperan dalam pengoptimalan
kinerja komunitas perguruan tinggi yang
transformasi akuntansi lingkungan ini.
meliputi mahasiswa, pengelola, pengajar
yang
memberdayakan
Dalam kondisi sekarang ini, mungkin
dan seluruh karyawan perguruan tinggi
hal yang paling penting dan menarik adalah
melalui manajemen yang bertanggungjawab
agenda pengembangan akuntansi lingkungan
terhadap
sebagai konsep elaborasi yang berkelanjutan
ketenagakerjaan
yang nantinya diharapkan menjadi dasar
dihasilkan oleh perguruan tinggi melalui suatu
dalam pengambilan keputusan. Redclift (1987)
dialog interaktif dengan masyarakat dalam
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
rangka menghasilkan pembangunan manusia
pengembangan yang berkelanjutan adalah
yang
mengkrompromikan antara sumber daya alam
pendekatan
yang terbatas ini dengan pencapaian tujuan
sustainable campus merupakan suatu strategi
ekonomi. Sustainability merupakan hubungan
yang berusaha mengurangi dampak ekologis
yang erat antara ekonomi, lingkungan dan
institusi melalui penggunaan rasional sumber
sosial. Untuk itu, akuntansi lingkungan
daya dan mengedukasi seluruh komunitas
dikaitkan dengan sustainability ini, akan
yang ada di perguruan tinggi mengenai etika
membutuhkan penyesuaian antara akuntansi
keberlangsungan.
dampak
pendidikan,
dan
lingkungan
berkesinambungan. yang
kognitif, yang
Berdasarkan
berkesinambungan
ini,
konvensional dengan kebutuhan sosial di
Dalam menjalankan aktivitas sehari-
sekitarnya. Akuntansi lingkungan dikaitkan
hari pada dasarnya terdapat empat dampak
dengan sustainability ini adalah memberikan 178
PENGAWASAN IMPELEMENTASI “GREEN ACCOUNTING” BERBASIS UNIVERSITY SOCIAL RESPONSIBILITIES (USR) DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SERTA STUDI KOMPARASI UNIVERSITAS SE-KOTA SEMARANG Maylia Pramono Sari Universitas Negeri Semarang Paulus Basuki Hadiprajitno Universitas Diponegoro
yang dihasilkan oleh suatu perguruan tinggi
yang kurang mmapau, penggunaan e-mail
yaitu:
sebagai sarana komunikasi civitas akademika.
1. Dampak Sosial
Selain itu, dengan melakukan penerapan
Melalui partisipasi komunitas dalam
“green campus” melalui penananman pohon
kerjasama yang saling menguntungkan
penghijauan di sekitar kampus, penerapan
melalui berbagai upaya pengembangan
daerah bebas rokok di lingkungan kampus
2. Dampak Pendidikan
serta
Penyiapan mahasiswa untuk menjadi
menjadi lingkungan yang bersih dan sehat.
warga Negara yang bertaggungjawab dalam pembangunan yang berkelanjutan.
mewujudkan Beberapa
lingkungan
tahapan
kampus
yang
harus
dilakukian oleh suatu perguruan tinggi untuk
3. Dampak Kognitif
menerapkan USR sebagai bagian dari kegiatan
Tanggungjawab social bagi berbagai
yang berkelanjutan dan termaktub dalam visi
aktivitas teknis dan keilmuan perguruan
dan misi perguruan tinggi. Beberapa langkah
tinggi
tersebut yaitu: 1. Environmental Awareness
4. Dampak Organisasi Kehidupan
perguruan
Tinggi
yang
Dalam tahap perencanaan, membangun
bertanggung jawab secara social dan
kesadaran pentingnya USR dan komitmen
lingkungan.
pimpinan perguruan tinggi dan fakultas
Secara
operasional,
penerapan
sangat diperlukan.
tanggung jawab sosial perguruan tinggidapat
Dalam
dilaksanakan
yang menyebabkan responden perhatian
melalui
beberapa
cara,
variabel
ini,
salah satunya dengan melakukan upaya
terhadap
keberlangsungan
aktivitas
akan diteliti. Beberapa kondisi akan
perguruan tinggi, seperti penggunaan kertas
disajikan dalam kuesioner terkait dengan
daur ulang untuk setiap publikasi dan hasil
persepsi responden terhadap kondisi apa
pekerjaan, mendaur ulang semua kertas, papan,
yang paling mempengaruhinya dalam
plastik dan gelas di kantor; penggunaan sarana
memperhatikan masalah lingkungan hidup
transportasi publik dan mobil secara bersama,
di sekitarnya, yakni;
penggunaan sumber daya lokal apabila
- Adanya peraturan tentang lingkungan
memungkinkan,
dalam
setiap
pembinaan
usaha
kecil
masalah
kondisi-kondisi
lingkungan
hidup
menengah (UKM); pembinaan desa tertinggal,
- Philosofi dari manajer puncak
baik dari segia teknologi maupun manajemen,
- Adanya
pemberian
beasiswa
kepada
mahasiswa
hidup
sugesti
dari
asosiasi
perusahaan lain Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 9/No. 2/MEI 2013 : 169 - 198
179
- Adanya sugesti dari diri sendiri
Wakil Rektor Bidang Administrasi dan
- Adanya sugesti dari serikat pekerja
Keuangan. Selain itu juga perlu adanya
- Adanya sugesti dari pelanggan
evaluasi pelaksanaan dengan mengukur
- Adanya
sejauh
sugesti
dari
lembaga
lingkungan hidup seperti WALHI - Adanya
sugesti
dari
komunitas
lingkungannya
apa
efektivitas
penerapan.
Untuk mengukur variabel ini, peneliti menggunakan
instrument
pertanyaan
sebagai berikut:
Sumber: Teoh dan Thong (1986) dalam Yousef (2003)
- Keberadaan unit lingkungan hidup dalam perusahaan - Ketersediaan dana untuk perlindungan
Adapun instrumen yang digunakan untuk mengukur besaran tanggung jawab entitas
lingkungan hidup - Ketersediaan program atau prosedur
terhadap lingkungan hidupnya adalah;
yang mengurangi komsumsi sumber
- Ketersediaan sumber daya manusia
daya alam
dan sumber daya ekonomi yang cukup
- Ketersediaan
dikaitkan dengan tanggung jawab
lingkungan
lingkungan hidup
menggunakan
- Usaha entitas dalam mengatasi limbah perusahaan meskipun
perusahaan
mengalami kerugian
hidup
jika
mesin-mesin
entitas dalam
kegiatan produksinya
meskipun
Yousef (2003) 3. Environmental Reporting Pelaporan
- Usaha entitas dalam mengatasi limbah perusahaan
keselamatan
Sumber: Teoh dan Thong (1986) dalam
- Usaha entitas dalam mengatasi limbah perusahaan
studi
perusahaan
harus menutup usahanya
diperlukan
dalam
rangka
membangun sisten informasi baik untuk keperluan proses pengambilan keputusan maupun keperluan keterbukaan informasi
Sumber: Teoh dan Thong (1986) dalam
material dan relevan mengenai perguruan
Yousef (2003)
tinggi.
2. Environmental Involvement Tata
cara
implementasi
Variabel ini diukur berdasarkan jawaban pedoman
ketersediaan
laporan
kinerja
penerapan USR dilakukan dengan suatu
lingkungan hidup entitas meliputi (Dunk,
tim khusus yang dibentuk langsung
2002):
berada di bawah pengawasan pimpinan
- Terdapat proses pengurangan atau
perguruan tinggi yang ditunjuk, misalnya 180
atas
pembatasan limbah
PENGAWASAN IMPELEMENTASI “GREEN ACCOUNTING” BERBASIS UNIVERSITY SOCIAL RESPONSIBILITIES (USR) DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SERTA STUDI KOMPARASI UNIVERSITAS SE-KOTA SEMARANG Maylia Pramono Sari Universitas Negeri Semarang Paulus Basuki Hadiprajitno Universitas Diponegoro
- Penelusuran terhadap kos aktivitas lingkungan - Terdapat
dan Bredenn, 1992); Kinerja Tanggung jawab sosial perusahaan (Henriques dan
pertimbangan
aspek
Sadosrky, 1995); Tanggung jawab sosial
lingkungan dalam keputusan investasi
perusahaan
ataupun pertukaran
(Schidheiny, 1992); Praktik pengungkapan
- Proses desain produk dipengaruhi oleh pertimbangan aspek lingkungan
dalam
perspektif
globalisasi
sosial perusahaan di beberapa negara (Davult, 1997, Andrew.et.al,1989, Hacston.et.al,1986);
- Proses desain produk dipengaruhi oleh
Pelaporan akuntansi sosial perusahaan (Tsang
pelanggan dan stakeholders lainnya
dan Erick,1998); dan Faktor-faktor yang
- Selalu berusaha untuk memenuhi
mempengaruhi pentingnya tanggung jawab
standar lingkungan hidup - Selalu
berusaha
sosial perusahaan (Henriques dan Sadorsky,
untuk
mematuhi
standar lingkungan hidup - Selalu
1999). Di
mendukung
tercapainya
pertumbuhan laba yang berkelanjutan - Mengidentifikasi bahan baku produk yang membahayakan lingkungan
negara
Indonesia
sendiri
permasalahan akuntansi sosial dan tanggung jawab sosial perusahaan telah dibahas dan dianalisis oleh Bambang Sudibyo (1988); Arief Suadi (1988); Harahap (1988); Muslim
- Mengurangi atau membatasi bahan
Utomo (2000); Heny dan Murtanto (2001)
baku yang membahayakan lingkungan
serta beberapa peneliti lainnya. Secara khusus
4. Environmental Audit Untuk
memastikan
Bambang Sudibyo (1988) menyimpulkan apakah
kinerja
bahwa terdapat dua hal yang menjadi kendala
program konservasi lingkungan hidup
sulitnya
yang dilakukan entitas sudah berjalan
Indonesia yaitu (1) Lemahnya tekanan sosial
efektif dan efisien, maka diperlukan
yang menghendaki pertanggungjawaban sosial
adanya
lingkungan.
perusahaan dan (2) Rendahnya kesadaran
Variabel ini diukur berdasarkan jawaban
perusahaan di Indonesia tentang pentingnya
atas ketersediaan laporan audit kinerja
tanggungjawab sosial. Konsisten dengan
lingkungan hidup perusahaan.
Bambang Sudibyo (1998), Hasil penelitian
audit
kinerja
Penelitian Terdahulu
Muslim
penerapan
Utomo
akuntansi
(2000)
sosial
di
mengemukakan
Selanjutnya beberapa penelitian juga
bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia
fokus terhadap isu-isu bagaimana perusahaan
memanfaatkan laporan tahunan hanya sebagai
mengelola lingkungan sosialnya (Newman
laporan kepada Debt holder dan shareholder,
Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 9/No. 2/MEI 2013 : 169 - 198
181
hal ini dapat dibuktikan dari pengungkapan
H1
: Terdapat Perbedaan Kinerja dan
sosial yang dilakukan (lihat juga Heny dan
Tanggungjawab
Murtanto, 2001).
Universitas
Pengembangan Hipotesis
(Unnes) dan Universitas Lain Se-
Negeri
antara
Semarang
Kota Semarang.
Sebagai Universitas Konservasi, salah satu ukurannya adalah sejauh mana Unnes
Sosial
H2 : Terdapat Perbedaan Kepedualian
memenuhi tanggung jawab sosialnya dengan
Lingkungan
menerapkan university social responsibility
Awareness)
(USR)
operasionalnya.
Negeri Semarang (Unnes) dan
Untuk mengetahui sejauhmana Unnes telah
Universitas Lain Se-Kota Semarang.
melaksanakan tanggung jawab sosialnya,
H3 : Terdapat Perbedaan Keterlibatan
dalam
aktifitas
antara
maka perlu dilakukan kajian dan pengukuran
Lingkungan
atas
Involvement)
kerja-kerjanya
yang
telah
lampau.
(Environmental Universitas
(Environmental antara
Universitas
Penelitian ini bermaksud mengkaji, mengukur
Negeri Semarang (Unnes) dan
dan menelaah kinerja pengelola Unnes
Universitas Lain Se-Kota Semarang.
untuk mengetahui apakah mereka sudah
H4 : Terdapat
Perbedaan
Pelaporan
melaksanakan university social responsibility
Lingkungan
(USR) dengan baik. Selain itu, penelitian ini
Reporting)
juga bermaksud membandingkan kinerja dan
Negeri Semarang (Unnes) dan
tanggung jawab sosial antara Unnes sebagai
Universitas Lain Se-Kota Semarang.
Universitas Konservasi dan universitas lain
H5
: Terdapat
(Environmental antara
Universitas
Perbedaan
Audit
di Kota Semarang. Apakah Unnes yang
Lingkungan (Environmental Audit)
menyandang
Universitas
antara Universitas Negeri Semarang
Konservasi yang tentunya memiliki muatan
(Unnes) dan Universitas Lain Se-
nilai konservasi yang lebih banyak dibanding
Kota Semarang.
universitas
status
lain,
sebagai
mampu
melaksanakan
tanggung jawab sosialnya dengan lebih
METODA PENELITIAN
baik? Beberapa pertanyaan tersebut di atas
Ruang Lingkup
yang akan dijawab dalam penelitian ini. Berdasarkan peneliti
pemaparan
mengajukan
sebagai berikut :
182
diatas,
melakukan mapping terkait peran internal
penelitian
audit dalam melakukan pengawasan terkait
tersebut
hipotesis
Penelitian atau studi ini bermaksud
implementasi Green Accounting berbasis
PENGAWASAN IMPELEMENTASI “GREEN ACCOUNTING” BERBASIS UNIVERSITY SOCIAL RESPONSIBILITIES (USR) DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SERTA STUDI KOMPARASI UNIVERSITAS SE-KOTA SEMARANG Maylia Pramono Sari Universitas Negeri Semarang Paulus Basuki Hadiprajitno Universitas Diponegoro
University Social Responsibilities (USR) di
dengan universitas lain se-Kota Semarang
Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan di
terkait dengan kinerja dan tanggung jawab
Universitas Se-Kota Semarang.
sosial mereka terhadap lingkungan hidup di sekitar universitas. Instrumen
Populasi dan Sampel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan
Masing-masing variabel diukur dengan
populasi yaitu universitas se-Kota Semarang.
model Skala Likert yaitu mengukur sikap dan
Dalam hal ini dapat dikatakan penelitian ini
kondisi riil di lapangan dengan menyatakan
adalah penelitian sensus, sehingga tidak ada
sangat setuju (SS), Setuju (S), tidak tahu/
sampel penelitian.
netral (N), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak
Data dalam penelitian ini dikumpulkan
Setuju (STS).
melalui dua cara. Cara pertama adalah
· SS dengan skor 5 artinya responden
adalah mengumpulkan data sekunder dari
setuju dan secara riil ada di instansi
perpustakaan seperti telaah literatur dari
kerjanya.
berbagai buku, jurnal dan beberapa referensi
· S dengan skor 4 artinya responden
lainnya. Cara kedua adalah mengumpulkan
setuju jika item itu ada di instansi
data primer yaitu data tentang perspepsi
kerjanya.
manajemen
perusahaan
terkait
dengan
perhatian, keterlibatan, pelaporan akuntansi
· N dengan skor 3 artinya responden tidak tahu tentang item tsb.
keuangan dan auditnya. Pengumpulan data
· TS dengan skor 2 artinya responden
kuisioner dilakukan dilakukan selama kurang
tidak setuju jika item itu ada di instansi
lebih empat bulan terhitung Mei sampai dengan
kerjanya.
bulan Agustus 2012. Kuisioner dikirim dengan
· STS dengan skor 1 artinya responden
mendatangi baik secara langsung maupun
tidak setuju dan secara riil item itu
tidak langsung kepada responden-responden
tidak ada di instansi kerjanya
yang dituju dengan tujuan agar lebih efektif dan
memperbesar
tingkat
pengembalian
Variabel dalam penelitian ini adalah persepsi dari masing-masing pimpinan unit
kuisioner. Studi
Variabel Penelitian
ini
selain
menganalisa
terkait dengan tanggungjawab mereka dalam
matrik perusahaan terkait dengan green
mengelola
corporate strategy juga secara khusus juga
kampus.
membandingkan
analisa
penelitian didasarkan pada penelitian Teoh
antara Universitas Negeri Semarang (Unnes)
dan Thong (1986) dalam Yousef (2003) bahwa
dan
melakukan
lingkungan Tahapan
hidup
pengukuran
di
sekitar variabel
Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 9/No. 2/MEI 2013 : 169 - 198
183
untuk dikatakan bahwa suatu entitas ikut andil
dahulu dilakukan uji normalitas. Uji
memiliki perhatian terhadap permasalahan
normalitas dilakukan untuk menguji
lingkungan hidup itu sendiri. Jika sudah,
suatu distribusi data (Ghozali, 2001).
maka keterlibatan terhadap permasalahan
Jika data yang diuji terbukti berdistribusi
lingkungan hidup diperlukan dalam memenuhi
normal
tanggung jawab lingkungan hidupnya. Hal ini
normal, maka selanjutnya dengan data-
harus diikuti dengan pelaporan permasalahan
data tersebut dapat dilakukan berbagai
lingkungan hidup di sekitar perusahaan
pengujian dengan metode statistic
terutama kinerja perusahaan dalam mengatasi
parametrik. Jika terbukti distribusi data
dampak keberadaan perusahaan tersebut di
tidak berdistribusi normal atau jauh dari
lingkungan hidup sekitarnya. Tahapan ini akan
kriteria distribusi normal, maka metode
sempurna jika pada akhirnya dapat dilakukan
parametrik tidak dapat digunakan, dan
audit lingkungan untuk perusahaannya yang
untuk itu pengujian dilakukan dengan
mengukur
menggunakan metode statistik non
kinerja
lingkungannya.
Dari
sini, setidaknya ada empat level progresif dalam hal tanggung jawab lingkungan hidup
atau
mendekati
distribusi
parametric · Uji beda
suatu entitas, yakni; perhatiannya terhadap
Pengujian
permasalahan
pengujian untuk menentukan apakah
awareness),
lingkungan
(environmental
keterlibatannya
dalam
permasalahan
lingkungan
(environmental
involvement),
pelaporan
permasalahan
hipotesis
merupakan
hipotesis diterima atau ditolak. Dalam pengujian hipotesis ini jika data berdistribusi normal digunakan alat uji
lingkungan (environmental reporting) dan
Independent Sampel T Test sebagai
audit lingkungan (environmental audit).
konfirmasi, yaitu sebagai alat uji yang
Metode Analisis Data
digunakan untuk melakukan analisis
1. Analisis Deskriptif
perbandingan dengan uji T untuk dua
Dalam hal ini akan dilakukan analisis
sampel yang berpasangan. Namun
deskriptif
demografi
jika data tidak berdistribusi normal
terkait
maka menggunakan alat uji Mann
baik
responden maupun
terkait deskripsi
dengan variabel. 2. Analisis Inferensial · Pengujian Normalitas
184
Whitney Test. Uji ini dipilih
karena
penelitian ini menggunakan dua sampel yang independen/bebas yaitu sampel
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis
dengan subjek dari dua grup yang tidak
terhadap data yang diperoleh, terlebih
berhubungan satu dengan yang lain.
PENGAWASAN IMPELEMENTASI “GREEN ACCOUNTING” BERBASIS UNIVERSITY SOCIAL RESPONSIBILITIES (USR) DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SERTA STUDI KOMPARASI UNIVERSITAS SE-KOTA SEMARANG Maylia Pramono Sari Universitas Negeri Semarang Paulus Basuki Hadiprajitno Universitas Diponegoro
Ingin diketahui apakah kedua grup
hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan
tersebut memiliki rata-rata yang sama
oleh peneliti.
ataukah
Analisis Deskriptif
tidak secara signifikan.
Analisis Deskripsi Demografi Responden HASIL DAN PEMBAHASAN Pada
bab
pembahasan
ini
mengenai
Responden
akan
dilakukan
data-data
yang
penelitian
ini
adalah
pimpinan institusi pendidikan baik Rektor dari Universitas dan IKIP se Kota Semarang
berhasil diperoleh dan pengolahan data-
serta
Ketua
maupun
anggota
Satuan
data tersebut dengan tujuan untuk menguji
Pengawas Internal di Institusi Pendidikan
hipotesis penelitian. Hasil pengolahan data
se Kota Semarang. Dalam penelitian ini
yang diperoleh akan ditelaah dan dijabarkan
kita menggunakan subyek penelitian pada
sesuai dengan hasilnya. Pembahasan akan
instansi pendidikan khususnya pada jenjang
memberikan gambaran yang jelas mengenai
Pendidikan Tinggi di Kota Semarang.
Tabel 5.1 Distribusi Kuisioner Keterangan Dikirim
Jumlah Responden 28
Kembali
14
Tidak Lengkap
2
Lengkap dan bisa diolah Sumber: Data Penelitian 2012
12
Kuisioner yang digunakan dalam penelitian
ini
disebarkan
sebanyak
dalam pengujian yang lebih lanjut, yaitu
28
11 kuisioner dari Universitas Se-Kota
kuisioner dan kembali sebesar 14 kuisioner
Semarang dibandingkan dengan 1 instrumen
atau sebesar 50% kuisioner dikembalikan oleh
dari Universitas Negeri Semarang (Unnes).
responden kepada peneliti. Dari 14 kuisioner
Hasil lengkap dari penyabaran kuisioner ini
yang telah diisi dan dikembalikan oleh
dapat dilihat pada tabel 5.1 di atas.
responden kepada peneliti, peneliti melakukan
Berdasar Tabel 5.2 berikut dapat kita
pengecekan mengenai kelengkapan pengisian
lakukan analisis deskriptif responden sebagai
kuisioner. Setelah meneliti kelengkapan
berikut. Berdasarkan jenis kelamin diperoleh
dari pengisian kuisioner, peneliti akhirnya
hasil yang sama antara laki-laki dan perempuan
memilih 12 kuisioner yang akan digunakan
yaitu masing-maisng diisi oleh 6 responden. Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 9/No. 2/MEI 2013 : 169 - 198
185
Terkait usia. Mayoritas responden berada
mayoritas adalah strata 2 dan pengalaman
pada usia 30 hingga 40 tahun yaitu sebanyak
bekerja mayoritas 5 hingga 10 tahun.
7 orang. Sedangkan pendidikan responden Tabel 5.2 Demografi Responden Keterangan Jenis Kelamin Usia Pendidikan Pengalaman Total Sumber: Data Penelitian 2012
Kriteria Laki-laki Perempuan <30 30-40 40-50 >50 D3 S1 S2 S3 <5th 5-10th 10-20th >20th Responden
Analisis Deskripsi Variabel
Jumlah 6 6 1 7 2 2 1 2 9 0 3 5 2 2 12
Prosentase 50% 50% 8% 58% 17% 17% 8% 17% 75% 0% 25% 42% 17% 17% 100%
yaitu tinggi (di atas 50%) dan rendah
Analisis deskripsi variabel akan diawali
(mnaksimal 50%). Terdapat 5 item
dengan deskripsi total seluruh responden,
yang termasuk kategori tinggii terdiri
setelah itu akan diuraikan deskripsi variabel
dari dukungan sugesti dari diri sendiri
khusus Universitas Negeri Semarang (Unnes).
(75%), dukungan sugesti karyawan
a. Deskripsi Environmental Awareness
(67%), dukungan sugesti karyawan
Tabel 5.3 terkait dengan kesadaran
(67%), dukungan sugesti mahasiswa
lingkungan
(58%); dukungan SDM & SDE (58%).
Awareness)
(Environmental Universitas
se-Kota
Sedangkan terdapat 6 item dukungan
Semarang. Kesadaran Lingkungan
rendah (maksimal 50%) yaitu adanya
terdiri dari 11 item yang pada
dukungan peraturan (50%); dukungan
umumnya telah terdapat beragam
manajer (25%); dukungan sugesti
dukungan.
dari universitas lain (50%); dukungan
Dukungan
kita
kelompokkan menjadi 2 kategori
186
komunitas
lingkungannya
PENGAWASAN IMPELEMENTASI “GREEN ACCOUNTING” BERBASIS UNIVERSITY SOCIAL RESPONSIBILITIES (USR) DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SERTA STUDI KOMPARASI UNIVERSITAS SE-KOTA SEMARANG Maylia Pramono Sari Universitas Negeri Semarang Paulus Basuki Hadiprajitno Universitas Diponegoro
(50%);
dukungan rencana induk penelitian
realisasi penelitian dan pengabdian
dan pengabdian masyarakat (42%);
masyarakat (50%).
Tabel 5.3 Deskripsi Variabel Environmental Awareness Variabel
Item Pertanyaan
Environmental Dukungan Peraturan Awareness Dukungan Manajer Sugesti Universitas Lain Sugesti Diri Sendiri Sugesti Karyawan Sugesti Mahasiswa Sugesti WALHI Komunitas Lingkungannya Dukungan SDM & SDE Dukungan Rencana Induk penelitian dan pengabdian masyarakat Realisasi penelitian dan pengabdian masyarakat Sumber: Data Penelitian 2012 b. Deskripsi Environmental Tabel 5.4 terkait dengan keterlibatan Involvement)
(Environmental Universitas
5
42%
7
58%
6
50%
6
50%
belajar mengajar (67%). Sedangkan
Involvement lingkungan
Ada Tidak Ada Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase 6 50% 6 50% 3 25% 9 75% 6 50% 6 50% 9 75% 3 25% 8 67% 4 33% 7 58% 5 42% 7 58% 5 42% 6 50% 6 50% 7 58% 5 42%
se-Kota
Semarang. Keterlibatan Lingkungan terdiri dari 12 item yang pada umumnya telah terdapat beragam dukungan. Dukungan kita kelompokkan menjadi 2 kategori yaitu tinggi (di atas 50%) dan rendah (maksimal 50%). Terdapat 3 item yang termasuk kategori tinggii terdiri dari dukungan standar kompetensi (58%); upaya mematuhi standar (67%); dan identifikasi proses
terdapat 9 item dengan dukungan rendah (maksimal 50%) yaitu adanya Dukungan Unit/Badan Lingkungan Hidup (17%); Dukungan Dana Lingkungan
Hidup
(33%);
Dukungan Program Lingkungan Hidup (42%); Dukungan MoU (17%); Dukungan Studi keselamatan (17%);
Dukungan
Penelusuran
Kos Aktivitas (25%); Dukungan Investasi
(33%);
Dukungan
Design Kurikulum (33%); dan Upaya Pencapaian Standar (50%). Sedangkan terdapat 3 item dengan Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 9/No. 2/MEI 2013 : 169 - 198
187
Tabel 5.4 Deskripsi Variabel Environmental Involvement Variabel Environmental Involvement
Item Pertanyaan Dukungan Unit/Badan Lingkungan Hidup Dukungan Dana Lingkungan Hidup Dukungan Program Lingkungan Hidup Dukungan MoU Dukungan Studi keselamatan Dukungan Penelusuran Kos Aktivitas Dukungan Investasi Dukungan Design Kurikulum Dukungan Design Standar Kompetensi Upaya Pencapaian Standar Upaya Mematuhi Standar Identifikasi Proses Belajar Mengajar
Ada Tidak Ada Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase 2
17%
10
83%
4
33%
8
67%
5
42%
7
58%
2 2
17% 17%
10 10
83% 83%
3
25%
9
75%
4 4
33% 33%
8 8
67% 67%
7
58%
5
42%
6 8
50% 67%
6 4
50% 33%
8
67%
4
33%
Sumber: Data Penelitian 2012
c. Deskripsi Environmental Reporting
termasuk kategori rendah (maksimal
Tabel 5.5 terkait dengan Pelaporan
50%) terdiri dari dukungan Laporan
Lingkungan (Environmental Report-
Kinerja Lingkungan Hidup (8%);
ing) Universitas se-Kota Semarang.
dukungan Laporan Kinerja Dilaporkan
Keterlibatan Lingkungan terdiri dari
Secara Kontinyu (8%); dukungan
4 item yang pada umumnya telah
Laporan Kinerja Dipublikasikan (0%);
terdapat beragam dukungan. Dalam
dan dukungan Kinerja Lingkungan
hal ini hanya terdapat 4 item yang
Hidup Melampiri Publikasi (0%).
Tabel 5.5 Deskripsi Variabel Environmental Reporting
Variabel
Environmental Reporting
Item Pertanyaan Laporan Kinerja Lingkungan Hidup Laporan Kinerja Dilaporkan Secara Kontinyu Laporan Kinerja Dipublikasikan Laporan Kinerja Lingkungan Hidup Melampiri Publikasi
Sumber: Data Penelitian 2012 188
Ada Tidak Ada Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase 1
8%
11
92%
1 0
8% 0%
11 12
92% 100%
0
0%
12
100%
PENGAWASAN IMPELEMENTASI “GREEN ACCOUNTING” BERBASIS UNIVERSITY SOCIAL RESPONSIBILITIES (USR) DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SERTA STUDI KOMPARASI UNIVERSITAS SE-KOTA SEMARANG Maylia Pramono Sari Universitas Negeri Semarang Paulus Basuki Hadiprajitno Universitas Diponegoro
d. Deskripsi Environmental Audit Tabel
5.6
terkait
dengan
(maksimal 50%) terdiri dari dukungan audit
Laporan
Audit
lingkungan (Environmental Audit)
Satuan
Pengawas
Universitas
Semarang.
(2%); dukungan Kompetensi SPI
Audit Lingkungan terdiri dari 4 item
terkait Lingkungan Hidup (0%);
yang pada umumnya telah terdapat
dan dukungan Aktivitas SPI terkait
beragam
Lingkungan Hidup (0%).
se-Kota
dukungan.
Terdapat
4
(1%);
dukungan
Internal
(SPI)
item yang termasuk kategori rendah
Tabel 5.6 Deskripsi Variabel Environmental Audit
Variabel
Environmental Audit
Item Pertanyaan
Laporan Audit SPI Kompetensi SPI Terkait Lingkungan Hidup Aktivitas SPI Terkait Lingkungan Hidup
Sumber: Data Penelitian 2012
e. Deskripsi University Social
Ada Tidak Ada Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase 1 8% 11 92% 2 17% 10 83% 0
0%
12
100%
0
0%
12
100%
beragam
dukungan.
Terdapat
4
Responsibilities (Universitas Se-
item yang termasuk kategori rendah
Kota Semarang)
(maksimal 50%) terdiri dari dukungan
Tabel 5.7 terkait dengan University
Environmental
Social
dukungan Environmental Involvement
Responsibilities
Universitas
se-Kota
(USR) Semarang.
(8%);
Awareness
dukungan
(17%);
Environmental
Audit Lingkungan terdiri dari 4 item
Reporting
yang pada umumnya telah terdapat
Environmental Audit (0%).
(0%); dan dukungan
Tabel 5.7 Deskripsi Variabel University Social Responsibilities (USR) Tema
Variabel
Environmental Awareness University Social Environmental Involvement Responsibilities Environmental Reporting (USR) Environmental Audit
Sumber: Data Penelitian 2012
Ada Tidak Ada Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase 2 17% 10 83% 1 8% 11 92% 0 0% 12 100% 0 0% 12 100%
Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 9/No. 2/MEI 2013 : 169 - 198
189
f. Deskripsi University Social
konservasi memiliki dukungan yang
Responsibilities (Universitas Negeri
baik
Semarang)
hidup. Namun pada tahapan Pe-
Green Accounting berbasis University
laporan Lingkungan (Environmental
Social Responsibilities (USR) meliputi
Reporting), dan Audit Lingkungan
4
(Environmental Audit), Universitas
item
Kesadaran
Lingkungan
(Environmental Awareness),
terkait
dengan
lingkungan
Ke-
Negeri Semarang (Unnes) sebagai
terlibat-an Lingkungan (Environmental
universitas konservasi tidak memiliki
Involvement), Pelaporan Lingkungan
dukungan yang baik. Hanya dua
(Environmental
Reporting),
Audit
item dari Pelaporan Lingkungan
Lingkungan (Environmental Audit).
(Environmental
Pada tahapan Kesadaran Lingkungan
tersedianya
(Environmental Awareness) dan Ke-
Lingkungan Hidup dan Laporan
terlibatan Lingkungan (Environmental
Kinerja Lingkungan Hidup diterbitkan
Involvement),
secara kontinyu.
Universitas
Negeri
Reporting), Laporan
yaitu Kinerja
Semarang (Unnes) sebagai universitas Tabel 5.8 Deskripsi Variabel University Social Responsibilities (USR) Universitas Negeri Semarang (Unnes) Variabel Environmental Awareness
Environmental Involvement
190
Item Pertanyaan Dukungan Peraturan Dukungan Manajer Sugesti Universitas Lain Sugesti Diri Sendiri Sugesti Karyawan Sugesti Mahasiswa Sugesti WALHI Komunitas Lingkungannya Dukungan SDM & SDE Dukungan Rencana Induk penelitian dan pengabdian masyarakat Realisasi penelitian dan pengabdian masyarakat Dukungan Unit/Badan Lingkungan Hidup Dukungan Dana Lingkungan Hidup Dukungan Program Lingkungan Hidup Dukungan MoU Dukungan Studi keselamatan Dukungan Penelusuran Kos Aktivitas Dukungan Investasi Dukungan Design Kurikulum Dukungan Design Standar Kompetensi Upaya Pencapaian Standar Upaya Mematuhi Standar Identifikasi Proses belajar Mengajar
Unnes Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
PENGAWASAN IMPELEMENTASI “GREEN ACCOUNTING” BERBASIS UNIVERSITY SOCIAL RESPONSIBILITIES (USR) DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SERTA STUDI KOMPARASI UNIVERSITAS SE-KOTA SEMARANG Maylia Pramono Sari Universitas Negeri Semarang Paulus Basuki Hadiprajitno Universitas Diponegoro
Environmental Reporting Environmental Audit
Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
Laporan Kinerja Lingkungan Hidup Laporan Kinerja Dilaporkan Secara Kontinyu Laporan Kinerja Dipublikasikan Laporan Kinerja Lingkungan Hidup Melampiri Publikasi Laporan Audit Satuan Pengawas Internal (SPI) Kompetensi SPI Terkait Lingkungan Hidup Aktivitas SPI Terkait Lingkungan Hidup
Sumber: Data Penelitian 2012 Hasil Uji Normalitas Uji
normalitas
parametrik. Jika nilai signifikansi dari dilakukan
untuk
uji normalitas (Kolmogrov Smirnov) <
menguji suatu distribusi data. Jika data
0,05 maka data berdistribusi tidak normal,
yang diuji terbukti berdistribusi normal
dan jika nilai signifikansinya > 0,05 maka
atau mendekati distribusi normal, maka
data berdistribusi normal. Dari hasil uji
selanjutnya dengan data-data tersebut dapat
normalitas yang dilakukan, diperoleh hasil
dilakukan berbagai pengujian dengan metode
bahwa data memiliki nilai signifikasi diatas
statistik parametrik. Jika terbukti distribusi
0,05 yaitu sebesar 0.983. Berdasarkan hasil
data tidak berdistribusi normal atau jauh
pengujian tersebut, dapat ditentukan bahwa
dari kriteria distribusi normal, maka metode
data berdistribusi normal, sehingga pengujian
parametrik tidak dapat digunakan, dan untuk
data dengan menggunakan metode statisitik
pengujian digunakan metode statistik non
parametrik yaitu Independent Sample T Test.
Tabel 5.9 Hasil Uji Normalitas (One-Sample Kolmogrof Smirnov Test) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test EAW EIN ER N 12 12 12 a Normal Parameters Mean 37.9167 37.0000 8.6667 Std. 7.63316 1.02602E1 3.33939 Deviation Most Extreme Absolute .202 .161 .258 Differences Positive .129 .135 .169 Negative -.202 -.161 -.258 Kolmogorov-Smirnov Z .700 .556 .892 Asymp. Sig. (2-tailed) .710 .916 .404 a. Test distribution is Normal. Sumber: Data Diolah 2012
EAU
12 8.9167
USR
12 92.5000
3.28795 2.19400E1 .212 .183 -.212 .736 .651
Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 9/No. 2/MEI 2013 : 169 - 198
.133 .101 -.133 .462 .983
191
Hasil Pengujian Hipotesis
hasil penguiian hipotesis dengan alat uji
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis
Independent Sample T-Test. Berdasarkan
maka perlu dilakukan uji normalitas data. Untuk
hasil
mengetahui apakah kita menggunakan alat
dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi
analisis parametrik atau non parametrik. Setelah
variabel
peneliti melakukan uji normalitas, dapat
(0.099), Environmental Reporting (0.320),
diketahui bahwa data berdistribusi normal.
Environmental Audit (0.748), University
Oleh sebab itu peneliti menggunakan metode
Social Responsibilities (USR) (0.091) yang
statistik parametrik untuk melakukan analisis
berada di atas 0.05 (>0,05), sedangkan
terhadap data. Dalam pengujian hipotesis
Environmental Involvement (0.047) berada
ini digunakan alat uji Independent Sample
di bawah 0.05 (<0.05). Hal ini berarti secara
T-Test sebagai konfirmasi, yaitu sebagai
statistic hanya environmental involvement
alat uji yang digunakan untuk melakukukan
(keterlibatan linkungan) saja yang berbeda
analisis perbandingan dengan uji T untuk
secara signifikan antara Universitas Negeri
dua sampel yang independen. Uji ini dipilih
Semarang
(Unnes0
karena penelitian ini menggunakan dua sampel
konservasi
dengan
yang tidak berpasangan (berbeda) atau yaitu
di Kota Semarang. Sedangkan variabel
Universitas Negeri Semarang dan Universitas
yang lain yaitu Environmental Awareness
lain se-Kota Semarang.
Environmental Reporting dan Environmental
Tabel 5.9 berikut ini merupakan
uji
Independent
Sample
Environmental
sebagai
T-Test
Awareness
universitas
universitas
lainnya
Audit tidak berbeda signifikan.
analisis hasil penelitian dengan mengamati Tabel 5.10 Hasil Uji Independent Sample T-Test Keterangan Environmental Awareness (EAW) Environmental Involvement (EIN) Environmental Reporting (ER) Environmental Audit (EAU) University Social Responsibilities (USR) Sumber: Data Diolah 2012 Pembahasan Dalam
Sig. 0.099 0.047 0.320 0.748 0.091
Arti Tidak Terdapat Beda Terdapat Beda Tidak Terdapat Beda Tidak Terdapat Beda Tidak Terdapat Beda
Dalam penelitian ini terdapat lima (5) penelitian
ini,
pengujian
hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis-
hipotesis. Hasil pengujian hipotesis disajikan pada Tabel 5.11 di bawah ini.
hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya. 192
PENGAWASAN IMPELEMENTASI “GREEN ACCOUNTING” BERBASIS UNIVERSITY SOCIAL RESPONSIBILITIES (USR) DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SERTA STUDI KOMPARASI UNIVERSITAS SE-KOTA SEMARANG Maylia Pramono Sari Universitas Negeri Semarang Paulus Basuki Hadiprajitno Universitas Diponegoro
bel 5.11 Hasil Pengujian Hipotesis Hipotesis H1 H2 H3 H4 H5
Hasil Tidak Diterima Tidak Diterima Diterima Tidak Diterima Tidak Diterima
Arti Tidak Terdapat Beda Tidak Terdapat Beda Terdapat Beda Tidak Terdapat Beda Tidak Terdapat Beda
Green Accounting
analisis deskriptif variabel, Universitas Negeri
Sebuah perusahaan dikatakan me-
Semarang (Unnes) berbeda dengan universitas
miliki kepedulian terhadap permasalahan
lain Se-Kota Semarang hanya pada variabel
lingkungan hidup jika pertama, perusahaan
Kesadaran
tersebut
Awareness)
memiliki
perhatian
terhadap
Lingkungan dan
(Environmental
Keterlibatan
Lingkungan
permasalahan lingkungan hidup di sekitarnya.
(Environmental Involvement). Namun untuk
Berikutnya,perusahaan dikatakan memiliki
Pelaporan
perhatian yang baik manakala perusahaan
Reporting)
tersebut
dalam
(Environmental Audit) antara Universitas Negeri
kegiatan peduli lingkungan hidup ataupun
Semarang (Unnes) dengan Universitas Lain se-
konservasinya. Hal ini harus diikuti dengan
Kota Semarang tidak terdapat perbedaan.
mempunyai
keterlibatan
Lingkungan dan
(Environmental
Audit
Lingkungan
pelaporan akuntansi lingkungan yang ada di perusahaan. Tahapan akhir dari wujud
Environmental Awareness
kepedulian ini adalah adanya audit lingkungan
Tabel
5.11
menjelaskan
kondisi-
yang dengannya efektivitas dan efisiensi dari
kondisi yang paling menentukan terkait
program peduli lingkungan tersebut diukur.
dengan
Hipotesis 1 (H1) yang berbunyi “Terdapat
permasalahan lingkungan hidup. Dari data
Perbedaan Kinerja dan Tanggungjawab Sosial
tersebut, diketahui bahwa Universitas Negeri
antara Universitas Negeri Semarang (Unnes)
Semarang
dan Universitas Lain Se-Kota Semarang”
konservasi maupun universitas lain di Kota
tidak diterima. Hal ini berarti tidak terdapat
Semarang termotivasi untuk memperhatikan
perbedaan kinerja dan tanggungjawab social
permasalahan lingkungan hidup dikarenakan
antara Universitas Negeri Semarang (Unnes)
adanya peraturan tentang lingkungan hidup
dan Universitas Lain Se-Kota Semarang.
dari pemerintah. Hasil pengujian hipotesis
Realita
menunjukkan hasil bahwa Hipotesis 2 yang
menunjukkan
bahwa
berdasarkan
perhatian
(Unnes)
perusahaan
sebagai
terhadap
universitas
Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 9/No. 2/MEI 2013 : 169 - 198
193
berbunyi “Terdapat Perbedaan Kepedualian
keterlibatan dalam masalah lingkungan hidup
Awareness)
lebih besar di Universitas Negeri Semarang
antara Universitas Negeri Semarang (Unnes)
(Unnes) dibandingkan dengan universitas
dan Universitas Lain Se-Kota Semarang”
lain di Kota Semarang. Bentuk keterlibatan
tidak
tersebut
Lingkungan
(Environmental
diterima.
Hal
ini
berarti
tidak
berupa
terdapatnya
unit
yang
terdapat perbedaan kepedulian lingkungan
mengurusi lingkungan hidup di Universitas
(Environmental Awareness) antara Universitas
negeri Semarang (Unnes). Hasil pengujian
Negeri Semarang (Unnes) dan Universitas
hipotesis menunjukkan hasil bahwa Hipotesis
Lain Se-Kota Semarang. Besarnya perhatian
3
juga terkait erat dengan adanya tanggung
Keterlibatan
Lingkungan
jawab dari Universitas di Kota Semarang
Involvement)
antara
dalam menghadapi permasalahan lingkungan
Semarang
hidupnya. Besarnya tanggung jawab terkait
Se-Kota
dengan perhatian yang ada sehingga dapat
berarti
dipahami
lingkungan
manakala
Universitas
negeri
yang
berbunyi
“Terdapat
(Unnes)
terdapat
(Environmental
Universitas dan
Semarang.”
Perbedaan Negeri
UniversitasLain
diterima.
perbedaan
(Environmental
Hal
ini
keterlibatan Involvement)
Semarang (Unnes) yang memiliki perhatian
antara Universitas Negeri Semarang (Unnes)
lebih besar terhadap masalah lingkungan hidup
dan Universitas Lain Se-Kota Semarang.
akan memiliki rasa tanggung jawab yang lebih
Realita di lapangan menunjukkan bahwa
besar pula dibandingkan Universitas Lain di
ternyata respon terhadap perhatian dan
Kota Semarang. Tanggung jawab terbesar
tanggung jawab permasalahan lingkungan
bagi Universitas Lain Di Kota Semarang
berbeda antara Universitas Negeri Semarang
terletak apda sugesti diri sendiri, sugesti
(Unnes)
karyawan, sugesti mahasiswa, sugesti WALHI
dengan di Universitas lain di Kota Semarang.
dan dukungan SDM & SDE terkait dengan
Unsur yang paling mencolok membedakan
lingkungan hidup. Dari hasil uji ini, maka
keterlibatan antara keduanya adalah dalam
hipotesis pertama (H1) ditolak.
masalah keberadaan unit/badan lingkungan
sebagai
universitas
konservasi
hidup, dukungan MoU, serta dukungan studi Environmental Involvement
keselamatan,
dimana
Universitas
Negeri
besaran
Semarang (Unnes) memiliki keterlibatan lebih
keterlibatan universitas di Kota Semarang
tinggi dibandingkan Universitas lain di Kota
dalam kegiatan peduli lingkungan ataupun
Semarang. Dari hasil uji ini, maka hipotesis
konservasi lingkungan hidup di sekitarnya.
kedua (H2) diterima.
Tabel
5.11
menunjukkan
Sama halnya dengan tanggungjawab, maka 194
PENGAWASAN IMPELEMENTASI “GREEN ACCOUNTING” BERBASIS UNIVERSITY SOCIAL RESPONSIBILITIES (USR) DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SERTA STUDI KOMPARASI UNIVERSITAS SE-KOTA SEMARANG Maylia Pramono Sari Universitas Negeri Semarang Paulus Basuki Hadiprajitno Universitas Diponegoro
Environmental Reporting
pelaporan kinerja lingkungan hidup secara
Tabel 5.11 menunjukkan persepsi pimpinan terkait dengan pelaporan akuntansi
baik. Dari hasil uji ini, maka hipotesis ketiga (H3) ditolak..
lingkungan. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini masih didasarkan pada persepsi pimpinan bukan observasi langsung ke laporan
Environmental Audit Untuk memastikan apakah kinerja
keuangan sehingga penilaiannya masih sebatas
program
apa yang dipersepsikan oleh manajemen.
yang dilakukan perusahaan sudah berjalan
Hasil
menunjukkan
efektif dan efisien, maka diperlukan adanya
hasil bahwa Hipotesis 4 yang berbunyi
audit kinerja lingkungan. Pada tabel 5.11
“Terdapat Perbedaan Pelaporan Lingkungan
disajikan hasil penilaian pimpinan terhadap
(Environmental Reporting) antara Universitas
aktivitas audit lingkungan di entitasnya.
Negeri Semarang (Unnes) dan Universitas
Dalam hal pelaksanaan audit lingkungan,
Lain Se-Kota Semarang.” tidak diterima.
ternyata
Hal ini berarti terdapat perbedaan pelaporan
juga mempunyai dampak adanya perbedaan
lingkungan (Environmental Reporting) antara
pelaksanaan
Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan
pengujian hipotesis menunjukkan hasil bahwa
Universitas Lain Se-Kota Semarang. Realita
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan hasil
di lapangan menunjukkan bahwa ternyata
bahwa Hipotesis 5 yang berbunyi “Terdapat
Universitas Negeri Semarang (Unnes) dalam
Perbedaan Audit Lingkungan (Environmental
pelaksanaan pelaporan akuntansi lingkungan
Audit) antara Universitas Negeri Semarang
berbeda jauh dengan universitas lain di Kota
(Unnes)
Semarang yang mencakup adanya laporan
Semarang” tidak diterima. Hal ini berarti
kinerja
terdapat
pengujian
hipotesis
lingkungan
hidup
dan
laporan
konservasi
perbedaan
dan
audit
lingkungan
pelaporan
akuntansi
lingkungan.
Universitas
perbedaan
hidup
Audit
Lain
Hasil
Se-Kota
Lingkungan
tersebut dilaporkan secara kontinyu. .Namun
(Environmental Audit) antara Universitas
perbedaan itu hanyalah sebatas keberadaan
Negeri Semarang (Unnes) dan Universitas
laporan kinerja lingkungan hidup. Sedangkan
Lain Se-Kota Semarang. Realita di lapangan
terkait publikasi laporan kinerja dan melampiri
menunjukkan bahwa ternyata Universitas
laporan keuangan, baik Universitas Negeri
Negeri Semarang (Unnes) dalam pelaksanaan
Semarang (Unnes) maupun universitas lain di
audit lingkungan tidak berbeda jauh dengan
Kota Semarang memiliki kesamaan. Dalam
universitas lain di Kota Semarang terkait
hal ini Universitas Negeri Semarang sebagai
adanya laporan audit kompetensi anggota SPI
universitas konservasi belum melakukan
dan aktivitas SPI terkait lingkungan hidup. Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 9/No. 2/MEI 2013 : 169 - 198
195
Namun untuk keberadaan Satuan Pengawas
konservasi
Internal (SPI) ini didapatkan perbedaan yang
perbedaan yang signifikan dengan universitas
mencolok karena masih banyak universitas
lain se-Kota Semarang. Oleh karena itu di
lain di Kota Semarang yang belum memiliki
Universitas Negeri Semaranng (Unnes) masih
Satuan Pengawas Internal (SPI) di dalam
perlu ditingkatkan lagi terkait pelaporan
entitasnya. Dari hasil uji ini, maka hipotesis
lingkungan (Environmental Reporting) dan
keempat (H4) ditolak.
audit lingkungan (Environmental Audit).
Berdasarkan
analisis
secara
riil
belum
memiliki
deskriptif
Terkait pelaporan lingkungan perlu dilakukan
variabel, Universitas Negeri Semarang (Unnes)
pempublikasian laporan kinerja lingkungan
berbeda dengan universitas lain Se-Kota
agar dapat di konsumsi oleh para stakeholder.
Semarang hanya pada variabel Kesadaran
Selain itu, laporan kinerja lingkungan juga
Lingkungan (Environmental Awareness) dan
perlu dilampirkan pada laporan keuangan
Keterlibatan
yang
Lingkungan
Involvement).
Namun
(Environmental
Sedangkan
terkait
Pelaporan
dengan audit lingkungan, belum terdapat
Lingkungan (Environmental Reporting) dan
laporan audit terkait lingkungan hidup, belum
Audit Lingkungan (Environmental Audit)
terdapat kompetensi Satuan Pengawas Internal
antara Universitas Negeri Semarang (Unnes)
(SPI) terkait lingkungan hidup dan belum ada
dengan Universitas Lain se-Kota Semarang
aktivitas SPI yang relevan dengan lingkungan
tidak terdapat perbedaan.
hidup.
Sedangkan
untuk
dipublikasikan.
berdasarkan
analisis
inferensial dengan alat analisis Independent
KESIMPULAN DAN SARAN
Sample T Test menunjukkan hanya Keterlibatan
Berdasarkan pengujian hipotesis yang
Involvement)
telah dilaksanakan, peneliti dapat menarik
yang terdapat perbedaan antara Universitas
kesimpulan sebagai berikut, tidak terdapat
Negeri Semarang (Unnes) dengan universitas
perbedaan secara siginifikan kinerja dan
lain
se-Kota
tiga
tanggungjawab sosial antara Universitas Negeri
item
yang
Kesadaran
Lingkungan
Semarang (Unnes) dengan Universitas lain
Awareness);
Pelaporan
Se-Kota Semarang. Hal ini telah dibuktikan
Lingkungan (Environmental Reporting) dan
dalam pengujian hipotesis secara simultan
Audit Lingkungan (Environmental Audit) tidak
dengan menggunakan Independent Sample
terdapat perbedaan.
T-Test, ditinjau dari probabilitasnya maka
Lingkungan
(Environmental
Semarang. lain
(Environmental
Sedangkan
Hal ini berarti Universitas Negeri Semarang 196
(Unnes0
sebagai
universitas
H1 tidak diterima. Sedangkan secara parsial H2, H4 dan H5 tidak diterima, sedangkan H3
PENGAWASAN IMPELEMENTASI “GREEN ACCOUNTING” BERBASIS UNIVERSITY SOCIAL RESPONSIBILITIES (USR) DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SERTA STUDI KOMPARASI UNIVERSITAS SE-KOTA SEMARANG Maylia Pramono Sari Universitas Negeri Semarang Paulus Basuki Hadiprajitno Universitas Diponegoro
diterima. Secara statistik, hanya keterlibatan lingkungan (Environmental Involvement) saja yang berebdas signifikan antara Universitas Negeri Semarang (Unnes) dengan universitas lain se-Kota Semarang. Berikut ini merupakan keterbatasan dan kekurangan yang ada dalam penelitian ini dan saran yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas penelitian yang lebih lanjut, yaitu : 1. Penelitian terhadap
ini
hanya
para
dilaksanakan
universitas
di
Kota
Semarang. Sebagai saran untuk penelitian selanjutnya,
disarankan
agar
jumlah
responden diperbanyak dengan melibatkan universitas dari kota yang lain. Hal ini dimaksudkan
untuk
membandingkan
kualitas hasil penelitian. 2. Bagi
Universitas
Negeri
Semarang,
sebagai universitas konservasi sebaiknya meningkatkan kinerjanya terkait dengan lingkungan hidup terutama dalam hal pelaporan Reporting)
lingkungan dan
(Environmental
audit
lingkungan
(Environmental Audit).
Belkaoui, A. R. and Picur, R.D. (1991). “Culturaldeterminism and the perception of accounting concepts”. The International Journal of Accounting., 26:118-130. Bragdon, P., and B. Donavan. (1990). “Voters’concerns are turning the political agenda green”. Congressional Quarterly (January 20): 186-187. Cooper, C. (1992). “The non and nom of accounting for (m)other nature”. Accounting, Auditing & Accountability Journal, Vol. 5 No.3, pp. 16- 39. Choi, J.S. (1999). “An investigation of the initial voluntary environmental disclosures made in Korean semiannual inancial report”. Pacific Accounting Review. P a l m e r s t o n North, June, Vol.11, Iss. 1; pp. 73. Davult. 1997. Determinant of Social and environmental Discolusre of UK Company, paper, Interdiciplinary Perspective o Accounting Conference, Manchester, England Day, M. M. (1995). “Ethics of teaching critical;feminism on the wings of desire”.Accounting, Auditing & Accountability Journal. Volume 8. No.3, pp. 97-112. Djogo, T. (2006). “Akuntansi Lingkungan”. www.beritabumi h-2.com
DAFTAR PUSTAKA Ball, A. (2005). “Environmental; accounting and change in UK local government”. Accounting, Auditing & Accountability Journal. Vol. 18, No., pp. 46-373.
Gamble, G.O et al. (1995). “Environmental disclosures in annual reports and 10Ks:An Examination”. Accounting Horizons. Sarasota, September. Vol. 9. Iss.3, pp. 34.
Bebbington, J. (1997). “Engagement, education,and sustainability”. Accounting,Auditing & Accountability Journal.Volume 10. No 3., pp.365- 381.
Ginsberg, J.M. and Paul, N.B. (2004).“Choosing the Right Green MarketingStrategy”. MIT Sloan Managemen Review. Fall. Volume 4. No. 1. Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 9/No. 2/MEI 2013 : 169 - 198
197
Ghozali, Imam.2001. Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Edisi pertama, Program Studi Magister Akuntansi, Badan Penerbit,Universitas D i p o n e g o r o (UNDIP), Semarang. Gray,
R., Kouhy, R. and Lavers S. (1995).“Corporate Social and Environmental Reporting: A Review of the Literature and a Longitudinal Study of UK Disclosure”. Accounting, Auditing & Accountability Journal, Vol. 8, 4777.
Hackston, David and Markus J Milne,1996. Some Determinant of Social and Enviromental Disclosures in New Zealand Companies, Accounting, Auditing ad Accountability Journal, Vol.9. No 1 pp.77-108 Harahap Sofyan Safri, 1988, Sosio Economic Accounting (SEA): Menyoroti etika dan tanggung jawab social perusahaan, Majalah Akuntansi No. 3 bulan Maret Harahap, S.S. (2002). Teori Akuntansi. Edisi revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Henny
dan Murtanto, 2001, Analisis pengungkapan social pada Laporan Tahunan, Jurnal Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Universitas Trisakti, Jakarta.
Lindrianasari. (2007). “Hubungan antara Kinerja Lingkungan dan Kualitas Pengungkapan Lingkungan dengan Kinerja Ekonomi Perusahaan di Indonesia” JAAI. Vol 11. No2. McHugh, J. (2008). “Accountants have key role in sustainability”. Public Finance; Dec 14, Academic Research Library.
Essential Component Of Business Strategy”. Business Strategy and the Environment. Bus. Strat. Env. 13, 65– 77. Milne,
M.J. and Ralph, W. A. (1999).“Exploring the reliability of social and environmental disclosures content analysis”. Accounting, Auditing & Accountability Journal. Bradford:1999. Vol. 12, Iss. 2; pg. 237
Redclift, M. (1987). “Sustainable Development : Exploring the Contradictions”. Methuen,London. Suadi,Arief et.al, 1988. Akuntansi Sosial : Implikasi dan Kemungkinan Pengembangan di Indonesia, majalah akuntansi, no. 11 bulan Nopember. Tsang, Eric, WK. 1998. A Longitudinal Study of Corporate Sosial Reporting in Singapore: The Cases of Banking, Food and Beverages and Hotel Industries, Accounting, Auditing and Accountability journal, Vol.11 No 5,pp. 624-635. Utomo, 2000, Praktik pengungkapan sosial pada laporan tahunan perusahaan di Indonesia,Laporan penelitian, Simposium Nasional Akuntansi III, IAI Kompertemen Akuntan Pendidik , Jakarta. Wiedmann, T. and Manfred, L. (2006). “Third Annual International Sustainable Development Conference Sustainability-Creating the Culture”. 15-16 November 2006, Perth, Scotland Yousef, F.H. (2003). “Green Accounting in Developing Countries: The Case of U.A.E. and Jordan”. Manajerial Finance. Vol 29, Number 8.
Mehenna, Y. and Vernon P. D., (2004). “Environmental Accounting : An 198
PENGAWASAN IMPELEMENTASI “GREEN ACCOUNTING” BERBASIS UNIVERSITY SOCIAL RESPONSIBILITIES (USR) DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SERTA STUDI KOMPARASI UNIVERSITAS SE-KOTA SEMARANG Maylia Pramono Sari Universitas Negeri Semarang Paulus Basuki Hadiprajitno Universitas Diponegoro