HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN

Download 14 Jun 2016 ... HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN. PENYESUAIAN DIRI REMAJA DENGAN ORANGTUA BERCERAI. SKRIPSI. Diajukan untu...

0 downloads 459 Views 2MB Size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI REMAJA DENGAN ORANGTUA BERCERAI

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

Disusun Oleh : Veronica Lestari 119114187

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Don’t Panic. I am with you. There’s no need to fear I will give you strength. I will help you. I, your God, have a firm grip on you and I am not letting go. Isaiah 41 : 10, 13

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Don’t Panic. I am with you. There’s no need to fear I will give you strength. I will help you. I, your God, have a firm grip on you and I am not letting go. Isaiah 41 : 10, 13

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Saya persembahkan skripsi ini untuk Tuhan Yesus Kristus, Keluargaku tercinta, papa, mama, abang dan adikku, Seluruh keluarga besarku, Pacar dan teman-teman terdekatku.

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI REMAJA DENGAN ORANGTUA BERCERAI

Veronica Lestari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian diri remaja dengan orangtua bercerai. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian diri remaja dengan orangtua bercerai. Subjek penelitian ini sebanyak 50 orang dengan rentang usia 12 tahun sampai 22 tahun. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala dukungan sosial orangtua dan skala penyesuaian diri. Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas pada skala dukungan sosial orangtua diperoleh 76 aitem valid dengan koefisien reliabilitas cronbach alpha 0,97 . Sedangkan, skala penyesuaian diri diperoleh 70 aitem valid dengan koefisien reliabilitas cronbach alpha 0,959. Metode analisis data yang digunakan adalah metode statistik Product Momen Pearson. Koefisien korelasi yang diperoleh adalah r=0,693 dengan nilai p=0,000 yang berarti nilai p lebih kecil dari 0,05 (p<0,05). Hasil ini menunjukkan adanya hubungan positif antara variabel dukungan sosial orangtua dan penyesuaian diri remaja dengan orangtua bercerai yang berarti hipotesis diterima. Kata kunci: dukungan sosial, orangtua, penyesuaian diri, remaja, bercerai

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI REMAJA DENGAN ORANGTUA BERCERAI

Veronica Lestari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian diri remaja dengan orangtua bercerai. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian diri remaja dengan orangtua bercerai. Subjek penelitian ini sebanyak 50 orang dengan rentang usia 12 tahun sampai 22 tahun. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala dukungan sosial orangtua dan skala penyesuaian diri. Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas pada skala dukungan sosial orangtua diperoleh 76 aitem valid dengan koefisien reliabilitas cronbach alpha 0,97 . Sedangkan, skala penyesuaian diri diperoleh 70 aitem valid dengan koefisien reliabilitas cronbach alpha 0,959. Metode analisis data yang digunakan adalah metode statistik Product Momen Pearson. Koefisien korelasi yang diperoleh adalah r=0,693 dengan nilai p=0,000 yang berarti nilai p lebih kecil dari 0,05 (p<0,05). Hasil ini menunjukkan adanya hubungan positif antara variabel dukungan sosial orangtua dan penyesuaian diri remaja dengan orangtua bercerai yang berarti hipotesis diterima. Kata kunci: dukungan sosial, orangtua, penyesuaian diri, remaja, bercerai

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

THE RELATION BETWEEN SOCIAL SUPPORT PARENTS WITH PERSONAL ADJUSTMENT ON ADOLESCENT WITH DIVORCED PARENTS Veronica Lestari ABSTRACT The aim of this research was to comprehend the relation between social support parents with personal adjustment on adolescent with divorced parents. The proposed hypothesis was a positive correlation between social support parents with personal adjustment on adolescent with divorced parents. Subject of this research are 50 people with ages ranging from 12 years old up to 22 years old. Sampling technique were snowball sampling. Social support parents scale and personal adjustment scale were used as the parameter. Based on validity and reliability examination on social support parents scale has got 76 valid items with alpha cronbach reliability 0,973. Meanwhile, personal adjustment scale has got 70 valid items with cronbach alpha reliability 0,959. The data was analyzed using Product Moment Pearson. The correlation coefficient r=0,693 with the value of p=0,000 it means that the value of p is lower than 0,05 (p<0,05). There was a positive relation between social support parents with personal adjustment on adolescent with divorced parents it means that the hypothesis was approved. Keywords : social support, parents, personal adjustment, adolescent, divorce

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan kasihnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini terdapat banyak kesulitan dan kendala yang dihadapi. Namun, dengan bantuan berbagai pihak skripsi ini dapat diselesaikan penulis. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si. selaku Ketua Program Studi Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma. 3. Ibu Dewi Soerna A., M.Psi. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang siap memberikan saran dalam menghadapi perkuliahan. 4. Ibu Debri Pristinella, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan penuh kesabaran dan pengertian membimbing saya. Terimakasih atas bimbingan, saran, semangat, dan ilmu yang dibagikan kepada saya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. 5. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan banyak ilmu dan pengetahuan kepada saya.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Seluruh karyawan Fakultas Psikologi, Bu Nanik, Mas Gandung, Mas Muji, Mas Doni, dan Pak Gie. Terima kasih atas pelayanan serta keramahannya. 7. Seluruh responden yang bersedia membantu saya dalam pengisian kuesioner.

Terima

kasih

atas

bantuannya

sehingga

saya

dapat

menyelesaikan tugas akhir saya ini. 8. Orangtuaku yang selalu jadi penyemangat dalam hidupku. Terimakasih atas dukungan, cinta kasih, dan doa yang tak henti-hentinya selama ini. 9. Bude dan bulek yang selalu mendoakan saya dan memberikan nasehat yang berguna. 10. Abangku Paulus yang selalu memberikan semangat, target, dan gambaran tentang masa depan, serta adikku Teresa yang ikut membantu mengambil data. Terimakasih atas segala dukungan yang diberikan. 11. Daniel Rizky, my best partner yang selalu senantiasa mendukung, mendengarkan setiap keluh kesah, serta selalu menjadi penghiburku. Terimakasih karena selalu menemaniku di saat suka dan duka. 12. Ibu Poppy yang dengan keramahan dan kebaikannya membantu saya dalam proses pengambilan data. Terima kasih untuk segala bantuannya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas akhir ini. 13. Teman-teman psikologi 2011. Terima kasih atas kebersamaannya selama menjalani kuliah. Senang bisa berdinamika bersama kalian.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14. Sahabat-sahabat sejak SMA yang selalu menyanyakan kelulusan saya. Terima kasih atas semangat yang diberikan untuk terus berjuang menyelesaikan tugas akhir ini. 15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan berbagai kritik dan saran untuk perbaikan skripsi ini. Saya berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Yogyakarta, 14 Juni 2016 Penulis

Veronica Lestari

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI .........

ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................

iii

HALAMAN MOTTO ..................................................................................

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................

v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................

vi

ABSTRAK .................................................................................................... vii ABSTRACT .................................................................................................. viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............

ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................

x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvii DAFTAR BAGAN ....................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xix BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................. 7 C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7 D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 8 BAB II DASARTEORI ............................................................................... 10 A. Dukungan Sosial ............................................................................... 10 1. Definisi Dukungan Sosial Orangtua ..................................... 10 xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Sumber Dukungan Sosial ...................................................... 12 3. Aspek-aspek Dukungan Sosial .............................................. 13 4. Dampak Dukungan Sosial ..................................................... 15 B. Penyesuaian Diri ............................................................................... 17 1. Definisi Penyesuaian Diri ..................................................... 17 2. Faktor Yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri ..................... 18 3. Aspek-aspek Penyesuaian Diri .............................................. 21 4. Bentuk-bentuk Penyesuaian Diri ........................................... 24 C. Remaja ............................................................................................... 25 1. Definisi Remaja ..................................................................... 25 2. Ciri-ciri Masa Remaja ........................................................... 26 3. Tugas Perkembangan Masa Remaja ..................................... 29 4. Perkembangan Psikososial Remaja ....................................... 30 D. Perceraian .......................................................................................... 32 1. Definisi Perceraian ................................................................ 32 2. Dampak Perceraian ............................................................... 33 E. Pengertian Remaja Dengan Orangtua Bercerai ................................. 34 F. Hubungan

Antara

Dukungan

Sosial

Orangtua

Dengan

Penyesuaian Diri Remaja Dengan Orangtua Bercerai ....................... 37 G. Bagan Dinamika ................................................................................ 43 H. Hipotesis ............................................................................................ 44 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 45 A. Jenis Penelitian .................................................................................. 45 xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Identifikasi Variabel Penelitian ......................................................... 45 C. Definisi Operasional .......................................................................... 46 1. Dukungan Sosial Orangtua ............................................. 46 2. Penyesuaian Diri ............................................................. 46 D. Subjek Penelitian ............................................................................... 49 1. Populasi ........................................................................... 49 2. Sampel ............................................................................. 49 E. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 49 1. Skala Dukungan Sosial Orangtua .................................... 50 2. Skala Penyesuaian Diri ................................................... 51 F. Validitas dan Reliabilitas .................................................................. 52 1. Validitas .......................................................................... 52 2. Seleksi Aitem .................................................................. 53 3. Reliabilitas ...................................................................... 57 G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 60 A. Persiapan Penelitian .......................................................................... 60 B. Pelaksanaan Penelitan ....................................................................... 61 C. Deskripsi Subjek ............................................................................... 62 D. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................. 64 E. Hasil Penelitian ................................................................................. 65 1. Uji Asumsi ............................................................................ 65 a. Uji Normalitas ................................................................. 65 xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Uji Linearitas ................................................................... 66 2.

Uji Hipotesis ........................................................................ 67

3. Uji data tambahan ................................................................. 68 F. Pembahasan ....................................................................................... 70 BAB V PENUTUP ....................................................................................... 76 A. Kesimpulan ....................................................................................... 76 B. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 76 C. Saran .................................................................................................. 77 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 79

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL Tabel 1

Blue Print Dukungan Sosial Orangtua Sebelum Uji Coba ......... 51

Tabel 2

Blue Print Penyesuaian Diri Sebelum Uji Coba ......................... 52

Tabel 3

Blue Print Dukungan Sosial Orangtua Setelah Uji Coba ........... 54

Tabel 4

Blue Print Dukungan Sosial Orangtua Setelah Dilakukan Penyusunan Ulang ...................................................................... 55

Tabel 5

Blue Print Penyesuaian Diri Setelah Uji Coba ........................... 56

Tabel 6

Blue Print Penyesuian Diri Setelah Dilakukan Penyusunan Ulang ........................................................................................... 57

Tabel 7

Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia .......................... 62

Tabel 8

Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ........... 63

Tabel 9

Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Subjek Tinggal ......... 63

Tabel 10

Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Status Pernikahan Orangtua Setelah Perceraian ....................................................... 63

Tabel 11

Deskripsi Data Penelitian ........................................................... 64

Tabel 12

Uji Normalitas ............................................................................ 65

Tabel 13

Uji Linearitas .............................................................................. 66

Tabel 14

Uji Hipotesis ............................................................................... 67

Tabel 15

Uji t dukungan sosial orangtua dan penyesuaian diri subjek terhadap status pernikahan orangtua setelah perceraian .............. 68

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR BAGAN Bagan Dinamika ............................................................................................ 43

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1

Skala Penelitian Sebelum Uji Coba .................................... 82

Lampiran 2

Reliabilitas Skala.................................................................. 102

Lampiran 3

Skala Penelitian .................................................................... 116

Lampiran 4

Uji Asumsi ........................................................................... 134

Lampiran 5

Uji Hipotesis ........................................................................ 139

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Struktur keluarga di Indonesia saat ini mengalami perubahan karena tingginya tingkat perceraian. Perceraian merupakan perpisahan secara resmi antara pasangan suami istri dan mereka tidak lagi menjalankan tugas dan kewajiban sebagai pasangan suami istri (Dariyo, 2004). Sebelum berpisahnya suatu hubungan, umumnya telah terjadi konflik-konflik yang tidak terselesaikan diantara pasangan. Terkadang perceraian menjadi solusi untuk menyelesaikan konflik di dalam keluarga karena dapat mengurangi peluang bagi permasalahan yang berkelanjutan. Berdasarkan data statistik, kasus perceraian di Indonesia terus meningkat sepanjang tahun. Selama periode 2005 hingga 2010 terjadi peningkatan perceraian hingga 70% yang tercatat di Badan Urusan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung (MA). Dirjen Badilag MA, Wahyu Widiana, mengatakan kasus perceraian sejak 2005 terus meningkat di atas 10 persen setiap tahunnya. Pada tahun 2010 terjadi 285.184 perceraian di seluruh Indonesia. Jika diurutkan tiga besar, faktor pisahnya pasangan paling banyak disebabkan oleh ketidakharmonisan 91.841 perkara, tidak ada tanggung jawab 78.407 perkara, dan masalah ekonomi 67.891 perkara (www.republika.co.id). Peristiwa perceraian akan mengubah struktur keluarga serta membawa

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

dampak yang cukup mendalam bagi semua anggota keluarga, tidak terkecuali orangtua sebagai pelaku perceraian dan terlebih lagi anak. Penelitian yang dilakuan Hannum dan Dvorak (2004) menyatakan bahwa perceraian dapat mengubah gaya kelekatan serta dapat menyebabkan anak merasa marah, dendam, dan kebingungan, yang dapat mengubah kemampuan anak untuk membentuk hubungan yang bermakna. Hal ini menjadi kesulitan bagi anak untuk memahami perceraian yang terjadi di dalam keluarganya. Selain itu, anak dari keluarga bercerai lebih memiliki masalah perilaku dibandingkan anak dari keluarga utuh, karena setiap anak membutuhkan figur seorang ibu dan ayah (Steinberg, 2002). Dampak perceraian, akan lebih terasa pada anak-anak yang memiliki orangtua yang bercerai di usia remaja. Hal ini dikarenakan masa remaja merupakan suatu periode peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Masa remaja ditandai sebagai masa goncangan yang penuh konflik dan perubahan suasana hati (Santrock, 2003). Remaja yang mengalami kondisi perceraian orangtua lebih merasakan dampak dari perceraian orangtua karena pada masa ini mereka sudah mampu berpikir secara kongkrit. Perkembangan kognitif pada masa remaja membuat mereka lebih mampu menganalisis kejadian tertentu, menghasilkan pendapat yang berbeda, dan mampu memahami sebuah situasi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hetherington (2003), remaja dalam keluarga bercerai sering mengalami stres yang membuat mereka berada pada masalah perkembangan dalam penyesuaian, hal ini muncul karena tingginya konflik antar orangtua,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

terputusnya hubungan dengan salah satu orangtua dan pola asuh orangtua yang otoriter. Remaja yang orangtuanya bercerai tidak bisa menerima kenyataan terhadap perubahan akibat perceraian orangtuanya (Cole, 2004). Orangtua yang tidak peka dan tidak menyadari perubahan-perubahan yang terjadi pada anak akan membuat mereka semakin jauh hingga anak merasa diabaikan (Hetherington, 2003). Menurut Cole (2004) remaja yang mengalami situasi perceraian orangtua akan menunjukkan kesulitan penyesuaian diri dalam bentuk masalah perilaku, kesulitan belajar, atau penarikan diri dari lingkungan sosial. Sama halnya dengan yang diungkapkan Hetherington (2003) bahwa perceraian orangtua memiliki resiko yang besar dalam masalah penyesuaian bagi remaja khususnya masalah eksternal seperti agresi, masalah perilaku antisosial dan kenakalan. Selain itu, juga menimbulkan masalah internalisasi seperti depresi, kecemasan, harga diri, dan rendahnya tingkat prestasi akademik. Pada penyesuaian diri, remaja dituntut untuk memiliki kemampuan bersosialisasi dalam lingkungannya sehingga mereka merasa puas terhadap diri sendiri dan lingkungannya (Willis, 2005). Menurut Schneider (dalam Indrawati & Fauziah, 2012) penyesuaian diri merupakan proses dimana individu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dalam diri dan mengatasi ketegangan, frustrasi, dan konflik yang bertujuan untuk mendapatkan keharmonisan dan keselarasan antara tuntutan lingkungan dimana ia tinggal dengan tuntutan di dalam diri sendiri. Kegagalan dalam penyesuaian diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

remaja yang menjadi korban perceraian orangtua menyebabkan remaja kesulitan dalam menyesuaikan dirinya pada suatu kondisi yang baru. Hal ini menimbulkan

kegelisahaan,

sedih,

marah

dan

konflik

batin

serta

termanifestasi dalam perilakunya, seperti tidak dapat memusatkan perhatian dan kurang semangat (Ningrum, 2013). Menurut Johnson dan Johnson (1991) salah satu faktor yang dapat membantu seseorang dalam melakukan penyesuaian diri adalah dukungan sosial. Dukungan sosial adalah suatu usaha pemberian bantuan kepada individu dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan mental, meningkatkan rasa percaya diri, semangat atau dorongan, nasehat serta sebuah penerimaan. Sarafino & Smith (2011) menyatakan bahwa dukungan sosial tidak hanya mengacu terhadap tindakan yang dilakukan orang lain tetapi juga mengacu pada persepsi seseorang bahwa kenyamanan, kepedulian, dan bantuan yang tersedia dapat dirasakan dukungannya. Dukungan sosial akan dipersepsi positif apabila individu merasakan manfaat dukungan yang diterimanya. Sebaliknya, ketika individu mempersepsi secara negatif, dukungan yang diterimanya akan dirasa tidak bermanfaat dan tidak berarti sehingga individu merasa bahwa dirinya tidak dicintai, tidak dihargai, dan tidak diperhatikan. Orangtua sebagai bagian dalam keluarga merupakan individu yang paling dekat dengan remaja dan salah satu sumber dukungan sosial bagi remaja dalam keluarga. Dukungan positif dari orangtua sangat membantu pada penyesuaian diri remaja (Ferreiro, Warren, dan Konanc dalam Rice & Dolgin,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

2002). Sehingga remaja dapat berusaha menerima perceraian yang terjadi dan dapat menghadapi masalahnya secara positif. Menurut Smet (1994) dukungan sosial berperan untuk melindungi individu dari dampak negatif yang diakibatkan oleh stres. Individu dengan dukungan sosial yang tinggi merasakan dampak stres yang lebih rendah dikarenakan ada individu yang membantu mereka. Kurangnya dukungan sosial orangtua dapat membuat remaja dengan orangtua bercerai merasa kurang kasih sayang. Oleh sebab itu, tidak adanya dukungan sosial memiliki dampak buruk bagi remaja yang mengalami kasus perceraian. Beberapa peneliti sebelumnya telah melakukan penelitian mengenai perceraian, namun terdapat kesenjangan antara hasil dari beberapa penelitian. Ahrons (2007) menyatakan bahwa mayoritas remaja yang berasal dari keluarga bercerai tidak memiliki masalah penyesuaian diri yang berarti dalam kehidupannya. Menurut Dunn et. al (2001) remaja tidak merasakan perubahan signifikan meskipun mereka mengalami keterpisahan dengan orangtuanya, karena mereka mendapatkan penjelasan atas terjadinya perceraian. Orangtua yang bercerai juga tetap memberikan bimbingan dan harapan kepada anakanaknya dalam menghadapi masa depan yang lebih baik. Sikap orangtua tersebut akan membuat remaja dapat lebih menerima dan bersikap mandiri terhadap perceraian orangtuanya. Namun, kenyataannya kualitas pola asuh orangtua menurun dari awal hingga setelah perceraian sehingga menyebabkan orangtua kurang memberikan kasih sayang dan lebih otoriter terhadap anaknya (Rice & Dolgin, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

Banyak remaja yang keluar dari perceraian sebagai individu yang cakap (Santrock, 2003). Sebagai contoh, remaja dalam keluarga yang bercerai tetapi konfliknya rendah, dapat berfungsi lebih baik daripada remaja dalam keluarga yang tidak bercerai tetapi konfliknya tinggi. Artinya, tidak semua remaja yang orangtuanya bercerai akan terpuruk, tetapi ada juga remaja yang tetap mampu menunjukkan prestasi dan lebih mandiri. Namun, Amato (2001) menyatakan bahwa remaja dari keluarga bercerai rata-rata lebih buruk dibandingkan remaja dari keluarga utuh. Mereka memiliki lebih banyak kesulitan di sekolah, lebih memiliki masalah perilaku, konsep diri yang negatif, lebih banyak masalah dengan teman sebaya, dan lebih sulit mendapatkan kebersamaan dengan orang tua. Rice dan Dolgin (2002) mengungkapkan bahwa perceraian dapat menyelesaikan konflik yang berkepanjangan sehingga dapat membebaskan remaja dari interaksi negatif di antara orangtua. Senada dengan Amato (1994) yang menyatakan bahwa perceraian dapat memberikan kesempatan bagi remaja untuk mendapatkan kebahagiaan dan menyelamatkan mereka dari lingkungan keluarga yang disfungsional. Di sisi lain, Hughes (2009) mengatakan bahwa perceraian sering menyebabkan hilangnya komunikasi antara remaja dengan orangtua. Perceraian juga menuntut remaja untuk mampu melakukan penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi dalam hubungannya dengan teman sebaya dan anggota keluarga besarnya. Maka, remaja korban perceraian orangtua akan merasakan dampak negatif, baik bagi remaja itu sendiri maupun dalam relasi dengan lingkungan sekitarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

Terdapat penelitian terdahulu tentang dukungan sosial dan penyesuaian diri. Ermayanti & Abdullah (2007) yang meneliti tentang individu yang telah pensiun. Hasilnya adalah terdapat hubungan positif antara kedua variabel. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Kumalasari & Ahyani (2012) meneliti pada konteks anak di panti asuhan. Hasilnya juga terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri remaja di panti asuhan. Pada penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan pada hubungan antara dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian diri remaja dengan orangtua bercerai. Hal ini dikarenakan remaja dengan orangtua bercerai memiliki masalah penyesuaian diri dan membutuhkan dukungan sosial orangtua untuk mampu menghadapi masalah dan perceraian yang terjadi dalam keluarga. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah diungkapkan dan adanya kesenjangan-kesenjangan hasil penelitian, mendorong peneliti untuk mencari tahu tentang hubungan antara dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian diri pada remaja dengan orangtua bercerai. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian, yaitu : Apakah terdapat hubungan antara dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian diri remaja dengan orangtua bercerai? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian diri remaja dengan orangtua bercerai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

D. Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran dan memperkaya penelitian yang telah ada bagi ilmu psikologi, khususnya bagi Psikologi Perkembangan dan Psikologi Keluarga mengenai dukungan sosial orangtua dan penyesuaian diri remaja dengan orangtua bercerai. 2. Manfaat Praktis Manfaat yang diharapkan penulis dalam penelitian ini, yaitu : 1. Bagi Orangtua Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai tingkat dukungan sosial orangtua yang diberikan kepada remaja yang mengalami perceraian orangtua serta memberikan informasi kepada orangtua tentang pentingnya dukungan sosial orangtua terhadap penyesuain diri remaja yang mengalami kasus perceraian. 2. Bagi Remaja Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai dukungan sosial orangtua sehinggga remaja khusunya remaja yang orangtuanya bercerai dapat memahami makna dari dukungan sosial orangtua yang diterima dan dirasakan mereka, agar penyesuaian diri mereka baik sehingga mereka mampu mengembangkan kepribadiannya secara optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

3. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat umum akan pentingnya dukungan sosial orangtua yang merupakan salah satu faktor penting bagi penyesuaian diri remaja yang orangtuanya bercerai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II DASAR TEORI

A. Dukungan Sosial 1. Definisi Dukungan Sosial Orangtua Dalam menghadapi situasi yang penuh tekanan, individu membutuhkan dukungan sosial. Menurut Uchino (dalam Sarafino & Smith,

2011),

dukungan

sosial

adalah

kenyamanan,

kepedulian,

penghargaan, maupun bantuan dalam bentuk lainnya yang diterima individu dari orang lain ataupun kelompok. Lebih lanjut dukungan sosial didefinisikan sebagai dukungan yang terdiri dari informasi atau nasehat verbal dan non-verbal, bantuan nyata, atau tindakan yang diberikan oleh keakraban atau didapat karena kehadiran orang lain dan hal ini memiliki manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerima (Gottlieb dalam Smet, 1994). Menurut Cobb (dalam Smet, 1994) mengemukakan bahwa dukungan sosial mengacu pada persepsi akan kenyamanan, kepedulian, penghargaan atau bantuan yang diterima individu dari orang lain yang membuat individu merasa dirinya diurus dan disayangi. Hal tersebut senada dengan Sarafino & Smith (2011) yang menyatakan bahwa dukungan sosial tidak hanya mengacu terhadap tindakan yang dilakukan orang lain tetapi juga mengacu pada persepsi seseorang bahwa

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

kenyamanan, kepedulian, dan bantuan yang tersedia dapat dirasakan dukungannya. Sarason (dalam Kumalasari, 2012) mengatakan bahwa dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orang-orang yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kita. Sementara, Ritter (dalam Smet, 1994) menyatakan bahwa dukungan sosial merupakan suatu bentuk bantuan yang mengacu pada bantuan emosional, instrumental, dan finansial yang diperoleh dari jaringan sosial seseorang. Dukungan sosial dapat diperoleh dari siapapun, seperti dari pasangan, keluarga, teman-teman, atau komunitas suatu organisasi. Taylor (dalam Saputri & Indrawati, 2011) menjelaskan, dukungan sosial akan lebih berarti bagi seseorang apabila diberikan oleh orang-orang yang memiliki hubungan signifikan dengan individu yang bersangkutan, seperti halnya dukungan yang diperoleh dari orangtua, pasangan (suami atau istri), anak dan kerabat keluarga lainnya. Hal ini diperkuat oleh Rodin dan Salovey (dalam Smet, 1994) yang menyatakan bahwa dukungan sosial yang paling baik adalah dukungan yang didapatkan dari keluarga. Orangtua sebagai bagian dalam keluarga merupakan individu yang paling dekat dengan remaja dan salah satu sumber dukungan sosial bagi remaja dalam keluarga. Pada umumnya remaja masih tinggal dengan orangtua, maka peran orangtua sangat penting dalam membantu remaja untuk mengenali lingkungan sosialnya, memahami peran-peran yang dibebankan pada mereka, dan mampu menyesuaikan dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Dukungan orangtua merupakan sistem dukungan sosial yang terpenting di masa remaja. Remaja perlu dorongan untuk melihat apa yang terjadi di sekelilingnya, dan membutuhkan pertolongan agar mengerti apa yang terjadi di sekitarnya; remaja membutuhkan orang-orang untuk mencintainya, mendapatkan kasih sayang dan menunjukkan sasaran yang aman bagi kemarahan dan agresinya; remaja juga memerlukan bantuan untuk dapat diterima, dihargai, dibutuhkan sebagai anggota keluarga, termasuk orangtua (Goldstein, dkk dalam Maharani & Andayani, 2003). Sementara itu, Youniss dan Smollar (dalam Maharani & Andayani, 2003) mengatakan bahwa orangtua dianggap sebagai orang yang telah memahami kehidupan dan bagaimana menjalani kehidupan; sementara remaja sebagai pelengkap adalah orang yang baru belajar tentang kehidupan. Berdasarkan beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial orangtua adalah bantuan atau dukungan yang diterima individu dari orangtua yang dapat berupa bantuan emosional, instrumental, dan finansial yang mampu membuat individu merasa nyaman, dihargai, dan dicintai, serta memiliki manfaat emosional atau efek perilaku bagi individu. 2. Sumber Dukungan Sosial Dukungan sosial dapat diperoleh individu dari berbagai sumber dalam suatu jaringan sosial yang dimiliki oleh individu yang bersangkutan. Menurut Sarafino & Smith (2011), dukungan sosial bisa berasal dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

berbagai sumber, seperti orang tua, teman, pacar, rekan kerja, dan organisasi komunitas. Berbeda dengan Kahn & Antonoucci (dalam Orford, 1992) membagi sumber-sumber dukungan sosial menjadi 3 kategori, yaitu: a. Sumber dukungan sosial yang berasal dari orang-orang yang selalu ada dalam

kehidupannya,

yang

selalu

bersama

dengannya

dan

mendukungnya. Misalnya: keluarga dekat, pasangan (suami atau istri), atau teman dekat. b. Sumber dukungan sosial yang berasal dari individu lain yang sedikit berperan dalam hidupnya dan cenderung mengalami perubahan sesuai dengan waktu. Sumber dukungan ini meliputi teman kerja, sanak keluarga, dan teman sepergaulan. c. Sumber dukungan sosial yang berasal dari individu lain yang sangat jarang memberi dukungan namun memiliki peran bagi perubahan individu. Dukungan ini dapat bersumber dari guru ataupun keluarga jauh. Berdasarkan beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa sumber dukungan sosial dapat bersumber dari berbagai sumber, seperti orang tua, teman, pacar, rekan kerja, organisasi komunitas. 3. Aspek-aspek Dukungan Sosial Menurut House (dalam Smet, 1994), ada empat aspek dukungan sosial yang dapat diberikan oleh individu yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

a. Dukungan emosional Dukungan ini melibatkan rasa empati, kepedulian, dan perhatian terhadap individu, sehingga individu tersebut merasa nyaman. Dukungan ini meliputi perilaku seperti memberikan perhatian dan afeksi serta bersedia mendengarkan keluh kesah orang lain. Dukungan emosional dapat memberikan rasa aman dan nyaman, perasaan dimiliki dan dicintai dalam situasi-situasi stres yang dirasakan. Indikator dukungan emosional, antara lain : merasakan empati dari orangtua, merasakan perhatian dari orangtua, merasakan kepedulian dari orangtua. b. Dukungan penghargaan Dukungan ini melibatkan ekspresi yang berupa pernyataan setuju dan penilaian positif terhadap ide-ide, perasaan dan performa orang lain.

Dukungan

mengekspresikan

penghargaan penghargaan

terjadi

positif,

ketika

dorongan

pendukung untuk

maju,

persetujuan atas gagasan atau perasaan individu, dan melakukan perbandingan positif, antara individu dengan orang lain. Indikator dukungan penghargaan, antara lain : penghargaan positif yang dirasakan dari orangtua, mendapatkan persetujuan terhadap ide dan pendapat, mendapatkan dorongan semangat dari orangtua. c. Dukungan instrumental Dukungan

instrumental

disebut

juga

sebagai

dukungan

pertolongan, dukungan nyata atau dukungan material. Dukungan ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

berupa bantuan langsung, misalnya berupa bantuan finansial atau bantuan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya saat berada dalam kondisi stres. Indikator dukungan instrumental, ialah mendapatkan bantuan langsung berupa tindakan dari orangtua dan mendapatkan bantuan langsung berupa material dan fasilitas dari orangtua. d. Dukungan informasi Dukungan informasi dapat berupa nasehat, saran, pengarahan, dan umpan balik tentang bagaimana cara memecahkan persoalan. Sehingga individu mampu mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah melalui pemberian saran, nasehat, sugesti ataupun umpan balik mengenai apa yang sebaiknya dilakukan. Indikator dari dukungan informasi, yaitu mendapatkan nasehat atau saran dari orangtua dan mendapatkan pengarahan atau petunjuk dari orangtua Berdasarkan uraian di atas dukungan sosial dibedakan menjadi empat jenis, yaitu dukungan sosial emosional, penghargaan, instrumental, dan informasi. 4. Dampak Dukungan Sosial Sarafino (1994) berpendapat bahwa akan ada banyak efek dari dukungan sosial karena dukungan sosial secara positif dapat memulihkan kondisi fisik dan psikis seseorang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Senada dengan Lieberman (dalam Lubis 2006) yang mengemukakan bahwa dukungan sosial dapat menurunkan kecenderungan munculnya kejadian yang dapat mengakibatkan stress. Menurut Smet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

(1994) dukungan sosial berperan untuk melindungi individu dari dampak negatif yang diakibatkan oleh stres. Individu dengan dukungan sosial yang tinggi merasakan dampak stres yang lebih rendah dikarenakan ada individu yang membantu mereka. Dalam Sarafino dan Smith (2011) dikatakan bahwa dukungan sosial yang tinggi pada individu dapat membuat individu memiliki pengalaman hidup yang lebih baik, harga diri yang lebih tinggi, serta memiliki pandangan yang lebih positif terhadap kehidupan dibandingkan individu dengan dukungan sosial yang rendah. Sebaliknya, dukungan sosial yang rendah berhubungan dengan locus of control yang eksternal, ketidakpuasan hidup dan adanya hambatanhambatan dalam melakukan tugas-tugas dan pekerjaan sehari-hari. Tidak hanya memberikan dampak positif dalam mempengaruhi kejadian dan efek stres. Dalam Sarafino dan Smith (2011) disebutkan beberapa contoh dampak negatif yang timbul dari dukungan sosial, antara lain : a. Dukungan yang tersedia tidak dianggap sebagai sesuatu yang membantu. Hal ini dapat terjadi karena dukungan yang diberikan tidak cukup, individu merasa tidak perlu dibantu atau terlalu khawatir secara emosional sehingga tidak memperhatikan dukungan yang diberikan. b. Dukungan yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan individu. c. Sumber dukungan memberikan contoh buruk pada individu, seperti melakukan atau menyarankan perilaku tidak sehat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

d. Terlalu menjaga atau tidak mendukung individu dalam melakukan sesuatu yang diinginkannya. Keadaan tersebut dapat menyebabkan individu menjadi tergantung pada orang lain. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dampak dari adanya dukungan sosial ialah dapat membuat individu memiliki pengalaman hidup yang lebih baik, harga diri yang lebih tinggi, serta memiliki pandangan yang lebih positif terhadap kehidupan. B. Penyesuaian Diri 1. Definisi Penyesuaian Diri Schneider (dalam Indrawati & Fauziah, 2012) mengatakan bahwa penyesuaian diri merupakan suatu proses ketika individu berusaha untuk mengatasi atau menguasai kebutuhan dalam diri, ketegangan, frustrasi, dan konflik, dengan tujuan untuk mendapatkan keharmonisan dan keselarasan antara tuntutan lingkungan dimana ia tinggal dengan tuntutan di dalam diri sendiri. Sedangkan, Calhoun dan Acocella (1995) menyatakan bahwa penyesuaian diri adalah interaksi individu yang terus-menerus dengan dirinya sendiri, dengan orang lain dan dengan lingkungan sekitar tempat individu hidup. Penyesuaian diri diartikan sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk membuat rencana dan mengorganisasi respon-respon sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala macam konflik, kesulitan dan frustrasi-frustrasi secara efisien (Sunarto & Hartono dalam Kumalasari dan Ahyani, 2012). Tidak jauh berbeda dengan Kartono (dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Kumalasari dan Ahyani, 2012) yang menyatakan bahwa penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungan, sehingga rasa permusuhan, dengki, iri hati, prasangka, depresi, kemarahan dan lain-lain emosi negatif sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien bisa dihilangkan. Runyon dan Haber (dalam Ningrum, 2013) menjelaskan bahwa penyesuaian diri merupakan proses yang terus berlangsung dalam kehidupan individu. Situasi dalam kehidupan selalu berubah, individu mengubah tujuan dalam hidupnya seiring dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya. Sedangkan, menurut Fatimah (2006) penyesuaian diri diartikan sebagai suatu proses alamiah dan dinamis yang bertujuan mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang selaras dengan kondisi lingkungannya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri adalah kemampuan individu dalam menghadapi perubahan yang terjadi dalam hidupnya untuk mendapatkan keharmonisan dan keselarasan antara tuntutan lingkungan dimana ia tinggal dengan tuntutan di dalam diri sendiri. 2. Faktor Yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri Menurut Schneiders (dalam Ermayanti & Abdullah, 2007) faktorfaktor yang mempengaruhi penyesuaian diri adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

a. Keadaan fisik Keadaan sistem-sistem tubuh yang baik dan kondisi fisik yang baik merupakan faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri. Kualitas penyesuaian diri yang baik dapat dicapai dalam kondisi jasmani yang juga baik. Seperti halnya individu yang mengalami cacat fisik maupun penyakit kronis akan melatarbelakangi adanya hambatan pada individu dalam melaksanakan penyesuaian diri karena dapat menimbulkan kurangnya kepercayaan diri, perasaan rendah diri, rasa ketergantungan, perasaan ingin dikasihi dan sebagainya. b. Perkembangan dan kematangan Bentuk-bentuk penyesuaian diri individu berbeda pada setiap tahap perkembangan. Sejalan dengan perkembangannya, individu akan menjadi lebih matang dalam merespon lingkungan. Kematangan individu

dalam

segi

intelektual,

sosial,

moral,

dan

emosi

mempengaruhi bagaimana individu melakukan penyesuaian diri. c. Keadaan psikologis Frustrasi, kecemasan, faktor pengalaman, hasil belajar aktualisasi diri, dan konflik yang dialami individu dapat mempengaruhi penyesuaian diri. Keadaan mental yang baik akan mendorong individu untuk memberikan respon yang selaras dengan dorongan internal maupun tuntutan lingkungannya. Variabel yang termasuk dalam keadaan psikologis di antaranya adalah pengalaman, pendidikan, konsep diri, dan keyakinan diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

d. Keadaan lingkungan Keadaan lingkungan yang dimaksud meliputi lingkungan keluarga sekolah, dan rumah. Lingkungan merupakan sumber dukungan sosial yang akan mempengaruhi individu untuk menyesuaikan diri (Johnson dan Johnson, 1991). Keadaan lingkungan yang baik, damai, tentram, aman, penuh penerimaan dan pengertian, serta mampu memberikan perlindungan kepada anggota-anggotanya merupakan lingkungan yang akan memperlancar proses penyesuaian diri. Sebaliknya apabila individu tinggal di lingkungan yang tidak tentram, tidak damai, dan tidak aman, maka individu tersebut akan mengalami gangguan dalam melakukan proses penyesuaian diri. Lingkungan tersebut berpengaruh dalam pembentukan minat, keyakinan, sikap dan nilai-nilai yang menjadi dasar penyesuaian diri yang baik. Dari beberapa keadaan lingkungan, keadaan keluarga memegang peranan penting pada individu dalam melakukan penyesuaian diri. Penerimaan orangtua terhadap remaja dapat memberikan penghargaan, rasa aman, kepercayaan diri, afeksi pada remaja yang mendukung penyesuaian diri

dan

stabilitas

mental.

Sebaliknya,

penolakan

orangtua

menimbulkan permusuhan dan kenakalan remaja. Identifikasi anak pada orang tua juga mempengaruhi penyesuaian diri. e. Tingkat religiusitas dan kebudayaan Religiusitas memberi nilai dan keyakinan sehingga individu memiliki arti, tujuan, dan stabilitas hidup yang diperlukan untuk menghadapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

tuntutan dan perubahan yang terjadi dalam hidupnya. Selain itu, kebudayaan pada suatu masyarakat merupakan suatu faktor yang membentuk watak dan tingkah laku individu untuk menyesuaikan diri dengan baik atau justru membentuk individu yang sulit menyesuaikan diri. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri, antara lain keadaan fisik, perkembangan dan kematangan, keadaan psikologis, keadaan lingkungan, serta tingkat religiusitas dan kebudayaan. Dalam penelitian ini, peneliti berfokus pada faktor penyesuaian diri yang berupa keadaan lingkungan. Hal ini dikarenakan lingkungan merupakan sumber dukungan sosial bagi individu. 3. Aspek-aspek Penyesuaian Diri Penyesuaian diri akan tetap berlangsung dalam diri individu dan lingkungan. Menurut Schneiders (dalam Indrawati & Fauziah, 2012) penyesuaian diri memiliki beberapa aspek sebagai berikut: a. Kontrol emosi Individu memiliki kontrol dan ketenangan emosi ketika menghadapi situasi dan permasalahan tertentu, serta mampu menentukan berbagai pemecahan masalah ketika muncul hambatan. Indikator dari kontrol emosi, diantaranya adalah : mampu mengontrol emosi, mampu mengekspresikan emosi dengan baik, mampu menenangkan diri, mengatasi dorongan emosi dalam bentuk penyaluran emosi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

melakukan kegiatan positif, serta mampu mempertahankan sikap positif realistis terutama dalam menghadapi masalah. b. Tidak adanya mekanisme pertahanan diri Individu

melakukan

pendekatan

terhadap

permasalahan

lebih

mengindikasikan respon yang normal dibandingkan penyelesaian masalah melalui mekanisme pertahanan diri yang disertai tindakan nyata untuk mengubah suatu kondisi. Misalnya, individu yang memiliki penyesuaian diri yang baik jika mengalami suatu kegagalan, individu akan mengakui kegagalannya dan akan berusaha kembali untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Individu dikategorikan normal jika bersedia mengakui kegagalan yang dialami dan berusaha kembali untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Individu dikatakan mengalami gangguan penyesuaian jika individu mengalami kegagalan dan menyatakan bahwa tujuan tersebut tidak berharga untuk dicapai. Indikator tidak adanya mekanisme pertahanan diri, yaitu mampu menerima realita tanpa adanya penyangkalan dan mengakui kegagalan yang dialami dan berusaha kembali untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. c. Kemampuan belajar Individu dengan penyesuaian diri yang baik dapat dilihat dari kemampuannya belajar untuk mengatasi situasi, konflik, dan stres secara berkesinambungan.

Indikator dari kemampuan belajar ialah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

mampu

mempelajari

situasi,

konfik,

dan

stres

secara

berkesinambungan. d. Sikap realistik dan objektif Sikap yang realistik dan objektif bersumber pada pemikiran yang rasional, kemampuan menilai situasi, masalah dan keterbatasan individu sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Individu mampu menerima keadaan dirinya dan keterbatasan yang dimiliki serta mampu mengahadapi kenyataan baik diri sendiri maupun lingkungannya. Indikator sikap realistik dan objektif ialah mengenali dan menerima diri apa adanya, serta bersikap terbuka dan menerima umpan balik. e. Tidak adanya frustrasi personal Frustrasi dapat menimbulkan kesulitan dalam merespon secara normal terhadap suatu permasalahan atau situasi. Individu yang memiliki penyesuaian diri yang baik akan mampu mengorganisasikan pikiran, perasaan, motivasi, dan tingkah laku untuk menghadapi situasi dan kondisi yang membutuhkan penyelesaian sehingga individu tidak mengalami frustrasi. Indikator tidak adanya frustrasi personal ialah mampu mengorganisasikan pikiran, perasaan, motivasi, dan tingkah laku untuk menghadapi situasi dan kondisi dan perasaan nyaman. f. Pertimbangan rasional dan kemampuan mengarahkan diri Individu dalam kondisi sulit tetap mampu menyesuaiakan diri secara normal dengan menunjukkan kemampuan berpikir, melakukan pertimbangan terhadap masalah atau konflik, dan mengorganisasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

pikiran, tingkah laku, serta perasaan untuk pemecahan masalah. Indikator pertimbangan rasional dan kemampuan mengarahkan diri, yaitu memiliki kemampuan berpikir dalam mempertimbangkan masalah. g. Memanfaatkan pengalaman masa lalu Individu mampu menggunakan pengalaman masa lalu sebagai usaha dalam menghadapi masalah. Pengalaman masa lalu bisa didapat dari diri sendiri maupun orang lain. Oleh sebab itu, individu mampu belajar dari pengalaman dirinya maupun dari pengalaman orang lain. Individu dapat melakukan analisis mengenai faktor-faktor apa saja yang membantu dan mengganggu penyesuaiannya. Indikator memanfaatkan pengalaman masa lalu adalah mampu belajar dari pengalaman diri sendiri dan pengalaman orang lain. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bawa aspek penyesuaian diri yang baik, antara lain : kontrol emosi, tidak adanya mekanisme pertahanan diri, kemampuan belajar, sikap realistik dan objektif, tidak adanya frustrasi personal, pertimbangan rasional dan kemampuan mengarahkan diri, serta memanfaatkan pengalaman masa lalu. 4. Bentuk-bentuk Penyesuaian Diri Menurut Fatimah (2006) penyesuaian diri dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Penyesuain diri yang positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Individu yang memiliki penyesuaian diri yang positif ialah individu yang mampu mengarahkan dan mengatur dorongan-dorongan dalam pikiran, kebiasaan, emosi, serta sikap dan perilaku dalam menghadapi tuntutan dirinya dan masyarakat, mampu menemukan manfaat dari situasi baru dan memenuhi segala kebutuhan secara sempurna dan wajar. b. Penyesuaian diri yang negatif Individu dengan penyesuaian diri yang negatif adalah individu yang tidak mampu mengarahkan dan mengatur dorongan-dorongan dalam pikiran, kebiasaan, emosi, sikap dan perilaku dalam menghadapi tuntutan dirinya dan masyarakat, serta tidak mampu menemukan manfaat dari situasi baru dalam memenuhi segala kebutuhan secara sempurna dan wajar. C. Remaja 1. Definisi Remaja Remaja yang dalam bahasa Inggris disebut adolescence, berasal dari bahasa Latin adolescere yang berarti tumbuh ke arah kematangan (Muss dalam Sarwono, 1989). Menurut Sarwono (1989) kematangan yang dimaksud tidak hanya kematangan fisik, tetapi juga kematangan sosial, dan psikis. Masa remaja juga sering diartikan sebagai masa perkembangan yang merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Senada dengan Gunarsa dan Gunarsa (1989) menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

yang meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Santrock (2007) menyatakan bahwa masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang melibatkan perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Umumnya masa remaja dimulai pada usia 10 tahun sampai 13 tahun dan berakhir pada usia akhir 18 tahun hingga 22 tahun. Selain itu, Steinberg (2002)

mendefinisikan

remaja

sebagai

masa

pertumbuhan

dari

ketidakmatangan pada usia anak-anak menuju kematangan pada usia dewasa. Remaja dibagi kedalam tiga rentang usia, yaitu remaja awal (usia 10 tahun sampai usia 13 tahun), remaja pertengahan (usia 14 tahun sampai usia 18 tahun), dan remaja akhir (usia 19 tahun sampai usia 22 tahun). (Arnett, 2000; Kagan & Coles, 1972; Keniston, 1970; Lipsitz, 1977, dalam Steinberg, 2002). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang memiliki rentang usia 12 hingga 22 tahun, serta mengalami perkembangan fisik, psikis, dan sosial. 2. Ciri-ciri Masa Remaja Menurut Hurlock (1999), masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya yaitu : 1. Masa remaja sebagai periode yang penting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Remaja mengalami perkembangan fisik dan mental yang cepat dan penting yang semua perkembangannya memerlukan penyesuaian mental, pembentukan sikap, nilai, dan minat baru. 2. Masa remaja sebagai periode peralihan Peralihan yang dimaksud ialah perpindahan dari satu tahap perkembangan ke tahap perkembangan berikutnya. Artinya apa yang telah terjadi akan meninggalkan jejak pada apa yang terjadi saat ini dan yang akan datang, dan hal tersebut akan mempengaruhi pola perilaku dan sikap yang baru pada tahap berikutnya. 3. Masa remaja sebagai periode perubahan Perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik. 4. Masa remaja sebagai usia bermasalah Masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan. Terdapat dua alasan terjadinya kesulitan tersebut, yaitu : a. Sepanjang masa kanak-kanak, sebagian besar masalah mereka diselesaikan oleh orangtua dan guru-guru, sehingga kebanyakan remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah. b. Remaja merasa mandiri sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya sendiri dan menolak bantuan dari orangtua ataupun guru-guru. 5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

Pencarian identitas dimulai pada akhir masa kanak-kanak, penyesuaian diri dengan standar kelompok lebih penting daripada bersikap individualistis. Penyesuaian diri dengan kelompok remaja awal masih tetap penting bagi anak laki-laki dan perempuan, namun lambat laun mereka mulai mendambakan identitas diri atau ingin menjadi pribadi yang berbeda dari orang lain. 6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan Adanya keyakinan bahwa remaja adalah individu yang tidak rapi, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak dan berperilaku merusak, menyebabkan orang dewasa yang harus membimbing dan mengawasi kehidupan remaja yang takut bertanggung jawab dan bersikap tidak simpatik terhadap perilaku remaja yang normal. Adanya keyakinan bahwa orang dewasa mempunyai pandangan yang buruk tentang remaja, membuat peralihan kedewasa menjadi sulit. 7. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa Semakin mendekatnya usia kematangan, remaja mulai meberikan kesan

bahwa

mereka

sudah

hampir

dewasa.

Remaja

mulai

memutuskan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa, yaitu merokok, minum-minuman keras, menggunakan obatobatan dan terlibat dalam perbuatan seks. Remaja menganggap bahwa perilaku tersebut akan memberi citra yang mereka inginkan. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulakan ciri-ciri remaja adalah : sebagai periode yang penting, periode peralihan, periode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

perubahan, usia bermasalah, mencari identitas, usia yang menimbulkan ketakutan, dan ambang dewasa. 3. Tugas Perkembangan Remaja Tugas perkembangan remaja menurut Havighurst (dalam Gunarsa & Gunarsa, 1989) adalah sebagai berikut : a. Menjalin hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya, baik lakilaki maupun perempuan b. Mampu berperan secara sosial sesuai dengan peran jenisnya c. Menerima kondisi fisiknya dan dapat menggunakannya secara efektif d. Mampu mandiri secara emosional e. Memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan f. Mempersiapkan diri dalam pembentukan keluarga g. Melakukan tanggung jawab sosial terhadap komunitasnya h. Memiliki serangkaian nilai dan etika sebagai pembentuk perilaku Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan tugas perkembangan remaja, antara lain : menjalin hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya, baik laki-laki maupun perempuan, mampu berperan secara sosial sesuai dengan peran jenisnya, menerima kondisi fisiknya dan dapat menggunakannya secara efektif, mampu mandiri secara emosional, memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan, mempersiapkan diri dalam pembentukan keluarga, melakukan tanggung jawab sosial terhadap komunitasnya, dan memiliki serangkaian nilai dan etika sebagai pembentuk perilaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

4. Perkembangan Psikososial Remaja Menurut Erikson (dalam King, 2010) individu saat mencapai masa remaja berada dalam masa pencarian identitas diri. Pada masa remaja, remaja akan menghadapi identity versus identity confusion yang merupakan tahap perkembangan psikososial. Dalam mencari identitas, remaja menghadapi tantangan untuk menemukan menemukan siapa dirinya, apa perannya dalam masyarakat, apakah nantinya ia akan berhasil atau gagal yang pada akhirnya menuntut seorang remaja untuk melakukan penyesuaian mental, dan menentukan peran, sikap, nilai, serta minat yang dimilikinya. Namun, apabila mereka tidak mencari identitas mereka dengan baik pada tahapan ini, maka mereka akan mengalami kebingungan mengenai siapa mereka. Sedangkan,

Steinberg

(2002)

menjelaskan

bahwa

ada

lima

perkembangan psikososial terpenting selama masa remaja, yaitu a. Identity Ketika remaja, terjadi berbagai macam perubahan penting pada identitas dirinya. Remaja mulai mempertanyakan siapa sebenarnya dirinya dan apa tujuan hidupnya. Pencarian remaja mengenai identitas dirinya tidak hanya untuk dirinya secara personal, namun juga untuk diakui oleh orang lain, terutama diakui komunitas remaja tersebut. b. Autonomy Remaja berusaha untuk membangun kemandirian pada dirinya sendiri sesuai dengan sudut pandang mereka dan apa yang orang lain pikirkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

terhadap dirinya. Proses ini membutuhkan waktu yang lama, tidak hanya bagi remaja, namun juga bagi orang-orang disekitarnya. Remaja mulai lebih mandiri dari orang tua mereka secara emosional, mulai dapat menentukan keputusannya sendiri, dan mulai membangun nilainilai dan moral personal. c. Intimacy Selama individu pada tahap remaja, perubahan penting terjadi pada kemampuan individu dalam menjalin hubungan dekat dengan orang lain, terutama pada kelompoknya. Selain hubungan pertemanan yang melibatkan keterbukaan, kepercayaan, dan kesetiaan remaja juga akan mengalami peningkatan dalam hubungan dengan lawan jenis yang melibatkan rasa kasih sayang dan kepercayaan. Pada masa ini remaja memperluas lingkaran kepercayaan mereka. Secara umum, jenis baru dari hubungan ditambahkan ke dunia sosial remaja tanpa mengganti yang sebelumnya. Pada masa remaja, jaringan keintiman melebar untuk menyertakan teman sebaya sebagai anggota keluarga. d. Sexuality Umumnya aktivitas seksual dimulai pada hubungan remaja dengan kelompoknya dan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul pada diri seorang remaja. e. Achievement Banyak keputusan penting yang dibuat semasa remaja memiliki konsekuensi pada sekolah dan karirnya. Keputusan-keputusan ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

bergantung pada pencapaian remaja di sekolah, evaluasi terhadap kemampuan diri sendiri, dan harapan mereka mengenai masa depan yang didukung oleh saran dan arahan dari keluarga dan temantemannya. Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan psikososial remaja, antara lain ialah remaja berada dalam masa pencarian identitas diri, remaja mulai lebih mandiri, membangun keintiman yang lebih luas, adanya aktivitas seksual, serta mulai berpikir mengenai masa depan. D. Perceraian 1. Definisi Perceraian Perceraian merupakan perpisahan hidup antara sepasang suami istri sebagai akibat dari kegagalan mereka dalam menhjalankan peran masingmasing. Menurut Dariyo (2003), perceraian merupakan titik puncak dari pengumpulan berbagai permasalahan yang menumpuk beberapa waktu sebelumnya dan jalan terakhir yang harus ditempuh ketika hubungan perkawinan itu sudah tidak dapat dipertahankan lagi. Dalam hal ini perceraian dilihat sebagai akhir dari suatu kestabilan perkawinan ketika pasangan suami istri kemudian hidup terpisah dan secara resmi diakui oleh hukum yang berlaku (Erna dalam Karina, 2014). Di sisi lain, Goode (1991) mendefinisikan perceraian sebagai terputusnya pertalian keluarga yang disebabkan karena salah satu atau kedua pasangan memutuskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

untuk saling meninggalkan dan dengan demikian berhenti melaksanakan kewajiban perannya. Hurlock (1999) menyatakan bahwa perceraian adalah puncak dari penyesuaian perkawinan yang buruk dan terjadi bila antara suami istri sudah tidak mampu lagi mencari cara penyelesaian masalah yang dapat memuaskan kedua belah pihak. Menurut UU perkawinan (dalam Karina, 2014), perceraian adalah perpisahan antara suami istri yang terjadi terjadi apabila kedua belah pihak baik suami maupun istri sudah sama-sama merasakan ketidakcocokan dalam menjalani rumah tangga. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perceraian merupakan puncak dari penyesuaian perkawinan yang buruk dan terjadi bila antara suami istri sudah tidak mampu lagi mencari cara penyelesaian masalah yang dapat memuaskan kedua belah pihak kemudian hidup terpisah dan secara resmi diakui oleh hukum yang berlaku. 2. Dampak Perceraian Menurut Dariyo (2003), perceraian baik disadari maupun tidak disadari akan membawa dampak negatif. Dampak yang dirasakan akibat perceraian tersebut diantaranya : a. Traumatis pada salah satu pasangan hidup individu Perceraian akan menimbulkan kesedihan, kekecewaan, frustrasi, tidak nyaman, tidak tentram, dan khawatir dalam diri sebab sebelumnya telah berupaya dalam menjalankan kehidupan pernikahan namun harus berakhir dalam perceraian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

b. Traumatis pada anak Anak-anak yang ditinggalkan orang tua yang bercerai juga memiliki pandangan negatif terhadap pernikahan, mereka akan merasa takut mencari pasangan hidupnya, sebab merasa khawatir jika perceraian juga terjadi pada dirinya. c. Ketidakstabilan kehidupan dalam pekerjaan Setelah bercerai, individu merasakan dampak psikologis yang tidak stabil. Ketidakstabilan psikologis ditandai oleh perasaan tidak nyaman, gelisah, takut, khawatir, dan marah. Beberapa kondisi psikologis dapat berakibat pada fisiologis individu mereka tidak dapat tidur dan tidak dapat berkosentrasi dalam bekerja sehingga menggagu kehidupan kerjanya. Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perceraian memiliki dampak tidak hanya bagi pasangan suami istri saja melainkan juga memiliki dampak terhadap anak. E. Pengertian Remaja Dengan Orangtua Bercerai Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi remaja sebagai tempat untuk membimbing remaja serta memenuhi kebutuhan hidup baik kebutuhan fisik maupuk psikis. Oleh sebab itu, orangtua harus dapat memberikan suasana keluarga yang harmonis sehingga anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Namun, banyak kasus keluarga yang tidak dapat memberikan suasana harmonis kepada anaknya, salah satu contohnya ialah peristiwa perceraian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Peristiwa perceraian akan mengubah struktur keluarga serta membawa dampak yang cukup mendalam bagi semua anggota keluarga, tidak terkecuali orangtua sebagai pelaku perceraian dan anak terutama remaja. Remaja merupakan masa transisi atau masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang disebut juga sebagai masa krisis karena terjadi proses pembentukan jati diri. Pada masa peralihan ini status individu tidaklah jelas dan terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan. Masa remaja juga merupakan periode yang penting sebab terjadi perkembangan fisik yang cepat dan penting disertai cepatnya perkembangan mental terutama di awal masa remaja dan semua perkembangan tersebut memerlukan penyesuaian mental dan perlunya pembentukan sikap, nilai dan minat baru (Hurlock, 1999). Kebanyakan perpisahan atau perceraian orangtua merupakan masalah perasaan yang berat, yang menyebabkan konflik pada remaja. Konflik yang terjadi saat perceraian orangtua pada remaja menunjukkan masalah penyesuaian dibandingkan pada remaja dengan keluarga utuh (Santrock, 2003). Remaja yang berada dalam satu keluarga yang orangtuanya bercerai umumnya identik dengan masalah perilaku karena mereka kurang mendapat dukungan seperti kurangnya perhatian orangtua terhadap aktivitas remaja, kurangnya penerapan disiplin yang efektif, serta kurangnya kasih sayang orangtua. Hal tersebut senada dengan Santrock (2003), kebanyakan remaja mengalami stres yang cukup besar ketika orangtua mereka bercerai dan menghadapi risiko masalah perilaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Perceraian merupakan kejadian negatif yang menstimulasi ketidakamanan, kebingungan, dan emosi yang menyakitkan. Perceraian memiliki dampak jangka pendek maupan jangka panjang terhadap remaja (Rice & Dolgin, 2002). Reaksi emosional jangka pendek pada remaja akibat perceraian orangtua antara lain : a. Remaja merasa terkejut dan tidak percaya karena tidak menyadari permasalahan dalam keluarganya b. Remaja merasa takut, cemas, dan tidak aman terhadap masa depannya akibat perpisahan orangtuanya c. Remaja merasa

marah dan benci

terhadap orangtuanya

karena

menyalahkan perceraian yang terjadi d. Remaja akan menyalahkan dirinya sendiri karena mereka merasa ikut bertanggungjawab atas perceraian yang terjadi pada orangtuanya e. Remaja akan merasa bingung akan perceraian yang terjadi pada orangtuanya dan mereka mencoba untuk menyembunyikan fakta dari teman-temannya f. Remaja akan merasa cemburu dan marah apabila orangtuanya memulai menjalin hubungan kembali dengan orang lain. Hal ini karena mereka merasa harus berbagi orangtuanya dengan orang lain. Selain efek jangka pendek, perceraian juga memiliki efek jangka panjang terhadap remaja. Anak remaja yang orangtuanya bercerai telah menyaksikan perkelahian orangtuanya akan memiliki trauma dan sikap pesimis mengenai kehidupan pernikahannya pada masa dewasa nantinya sebab mereka merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

khawatir jika perceraian juga terjadi pada dirinya. Oleh sebab itu, remaja yang orangtuanya bercerai tak jarang kurang mempercayai pasangan mereka bila dibandingkan mereka yang berasal dari keluarga utuh. Menurut Hetherington (2003) perceraian orangtua memiliki resiko yang besar dalam masalah penyesuaian bagi remaja khususnya masalah eksternal seperti agresi, masalah perilaku antisosial dan kenakalan. Selain itu, juga menimbulkan masalah internalisasi seperti depresi, kecemasan, harga diri, dan rendahnya tingkat prestasi akademik. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa remaja dengan orangtua bercerai adalah remaja yang memiliki struktur keluarga yang tidak lengkap dikarenakan perceraian orangtuanya. Hal ini menyebabkan masalah dan konflik pada remaja terutama pada penyesuaian. F. Hubungan Antara Dukungan Sosial Orangtua Dengan Penyesuaian Diri Remaja Dengan Orangtua Bercerai Peristiwa perceraian merupakan suatu peristiwa dalam keluarga yang akan membawa dampak yang cukup mendalam bagi semua anggota keluarga, tidak terkecuali orangtua sebagai pelaku perceraian dan anak terutama remaja. Remaja dengan orangtua bercerai akan rentan terhadap masalah dan konflik karena hal tersebut merupakan masalah berat bagi remaja. Hal tersebut juga menyebabkan remaja harus beradaptasi dan berinteraksi terhadap lingkungan yang baru karena remaja dengan orangtua bercerai harus berhadapan dengan kenyataan dan perubahan yang terjadi dalam keluarganya. Sehingga remaja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

dengan orangtua bercerai harus melakukan penyesuaian diri dengan dirinya dan dengan lingkungan sosialnya. Penyesuaian diri merupakan proses yang melibatkan respon mental dan perubahan perilaku dalam menghadapi konflik yang bertujuan untuk mengatasi tekanan, frustrasi, dan konflik hingga mencapai keseimbangan antara kebutuhan diri sendiri dan tuntutan lingkungan (Schneiders, dalam Indrawati & Fauziah, 2012). Dalam hal ini terjadi proses belajar, memahami, dan menentukan tindakan dalam mencari jalan keluar dalam mengatasi suatu permasalahan. Penyesuaian diri antara lain dipengaruhi oleh keadaan fisik, perkembangan dan kematangan, keadaan psikologis, keadaan lingkungan, tingkat religiusitas dan kebudayaan. Munculnya stres dan masalah perilaku pada remaja dengan orangtua bercerai disebabkan keadaan lingkungan keluarga yang tidak baik. Keadaan lingkungan yang baik, damai, tentram, aman, penuh penerimaan dan pengertian, serta mampu memberikan perlindungan kepada anggotaanggotanya, akan memperlancar proses penyesuaian diri. Oleh karena itu, adanya hubungan dengan orang lain yang mengandung rasa saling percaya, mengasihi, dan menghargai membuat individu merasa aman, tenang, dan bisa melakukan penyesuaian diri yang baik. Hubungan antar pribadi yang saling membantu dan menolong terdapat dalam dukungan sosial. Dukungan sosial adalah kenyamanan, kepedulian, penghargaan, ataupun bantuan yang diterima individu dari orang lain ataupun kelompok (Uchino dalam Sarafino & Smith, 2011). Dukungan sosial dapat bersumber dari orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

tua, teman, pacar, rekan kerja, dan komunitas. Rodin dan Salovey (dalam Smet, 1994) menyatakan bahwa dukungan sosial yang paling baik adalah dukungan yang didapatkan dari keluarga. Orangtua sebagai bagian dalam keluarga merupakan individu yang paling dekat dengan remaja dan salah satu sumber dukungan sosial bagi remaja dalam keluarga. Dukungan sosial orangtua akan dapat melindungi remaja dari stres akibat tekanan-tekanan permasalahan yang terjadi. Di sisi lain, ketidakhadiran dukungan sosial dapat menimbulkan perasaan cemas, depresi, ketidakpuasan hidup, dan dapat mengganggu proses penyesuaian diri. Individu yang memiliki penyesuaian diri yang baik ditandai dengan kemampuan mengontrol emosi. Hal ini dipengaruhi oleh kehadiran dukungan sosial yang melibatkan rasa empati, kepedulian, dan perhatian terhadap individu, sehingga individu tersebut merasa nyaman dan dapat merespon masalah dengan ketenangan dan kontrol emosi yang baik. Dalam hal ini dukungan sosial yang diberikan adalah dukungan emosional. Aspek lainnya ialah tidak adanya mekanisme pertahanan diri dalam diri individu yang mempengaruhi keberhasilan individu dalam menyesuaikan diri. Hal ini dapat dipengaruhi apabila individu memperoleh dukungan informasi berupa nasehat dan pengarahan sehingga individu mampu mengatasi masalah yang dihadapi. Hal tersebut juga membuat individu bersedia mengakui kegagalan yang dialami tanpa ada penyangkalan dan berusaha kembali untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Selain itu, penyesuaian diri yang baik ditandai oleh kemampuan individu untuk belajar. Kemampuan belajar yang dimaksud ialah kemampuan individu belajar dalam memecahkan masalah yang penuh konflik. Hal tersebut dapat terjadi apabila individu mendapatkan dukungan informasi berupa nasehat, saran, pengarahan, dan umpan balik tentang bagaimana cara memecahkan masalah. Sehingga individu mampu memliki kemampuan belajar untuk mengatasi situasi, konflik, dan stres secara berkesinambungan. Aspek lainnya yang menandakan bahwa individu memiliki penyesuaian diri yang baik ialah memiliki sikap realistik dan objektif. Sikap yang realistik dan objektif bersumber pada pemikiran yang rasional, kemampuan menilai situasi, masalah dan keterbatasan individu sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Hal tersebut dapat lebih mudah terjadi jika individu memperoleh dukungan sosial yang diperoleh dari orang yang terdekat dengan individu. Dalam hal ini dukungan yang diberikan dapat berupa dukungan penghargaan yang melibatkan ekspresi berupa penghargaan positif, dorongan untuk maju, persetujuan atas gagasan atau perasaan individu, dan melakukan perbandingan positif, antara individu dengan orang lain. Hal tersebut membantu individu dalam

menilai

dan

mempertegas

keyakinan-keyakinan

dengan

membandingkan pendapat, sifat, dan keyakinan orang lain sehingga dapat lebih memahami dirinya. Selain itu, aspek ketiadaan frustrasi personal juga menandai penyesuaian diri yang baik. Frustrasi dapat menimbulkan kesulitan dalam merespon secara normal terhadap suatu permasalahan atau situasi. Individu yang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

penyesuaian diri yang baik akan mampu mengorganisasikan pikiran, perasaan, motivasi, dan tingkah laku untuk menghadapi situasi dan kondisi yang membutuhkan penyelesaian sehingga individu tidak mengalami frustrasi. Hal ini dapat dengan mudah terjadi karena individu memperoleh dukungan sosial dari orang-orang terdekatnya. Dukungan sosial yang diberikan dapat berupa dukungan emosional yang melibatkan rasa empati, kepedulian, dan perhatian terhadap individu, sehingga individu tersebut merasa nyaman. Selain itu, dukungan penghargaan yang berupa penghargaan positif dan dorongan untuk maju. Dukungan informasipun juga mempengaruhi ketiadaan frustrasi personal. Dukungan ini dapat berupa nasehat, saran, pengarahan, dan umpan balik tentang bagaimana cara memecahkan persoalan. Kehadiran dukungan sosial tersebut, membuat individu mampu meredam perasaan frustrasi dan menjadikan individu dapat bereaksi secara normal terhadap situasi atau masalah sehingga mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik. Aspek yang juga menandai penyesuaian diri yang baik ialah pertimbangan rasional dan kemampuan mengarahkan diri. Dalam hal ini individu dalam kondisi sulit tetap mampu menyesuaikan diri secara normal dengan menunjukkan kemampuan berpikir dan melakukan pertimbangan terhadap masalah atau konflik. Pada posisi ini individu membutuhkan dukungan informasi berupa nasehat, saran, pengarahan, dan umpan balik tentang bagaimana cara memecahkan persoalan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menyelesaikan masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Mampu memanfaatkan pengalaman masa lalu juga merupakan aspek penyesuaian diri yang baik. individu dikatakan mampu menyesuaikan diri dengan baik apabila individu mampu menggunakan pengalaman masa lalu sebagai usaha dalam menghadapi masalah. Pengalaman masa lalu bisa didapat dari diri sendiri maupun orang lain. Hal ini dapat terjadi jika individu mendapatkan dukungan informasi berupa nasehat, saran, pengarahan, dan umpan balik tentang bagaimana cara memecahkan masalah. Sehingga individu dapat melakukan analisis mengenai faktor-faktor apa saja yang membantu dan mengganggu penyesuaiannya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa remaja dengan orangtua bercerai jika mendapatkan dukungan sosial akan lebih mudah untuk melakukan penyesuaian diri. Hal tersebut karena dukungan sosial terutama dukungan sosial orangtua dapat menurunkan kecenderungan munculnya kejadian yang dapat mengakibatkan stress, mampu memberikan motivasi, dan dapat membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi sehingga membantu individu dalam penyesuaian diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

G. Bagan Dinamika Remaja dengan orangtua bercerai rentan terhadap masalah dan konflik

Dukungan sosial orangtua

-

Dukungan emosional

-

Dukungan penghargaan

-

Dukungan instrumental

-

Dukungan informasi

Dukungan sosial orangtua tinggi

Dukungan sosial orangtua rendah

-

Mampu mengontrol emosi

-

Tidak mampu mengontrol emosi

-

Tidak adanya mekanisme pertahanan

-

Merespon masalah secara buruk dan

dalam menyelesaikan masalah -

Memiliki kemampuan untuk belajar

-

Memiliki sikap realistik dan objektif

-

Tidak mengalami frustasi

-

Memiliki pertimbangan rasional dan

-

adanya penyangkalan -

Tidak memiliki kemampuan untuk belajar

-

Memiliki sikap tidak realistik dan subjektif

pengarahan diri

-

Mengalami frustrasi

Mampu memanfaatkan pengalaman

-

Tidak mampu mengarahkan diri

masa lalu

dengan baik -

Tidak mampu memanfaatkan pengalaman masa lalu

Penyesuaian diri positif

-

diri negatif Tidak Penyesuaian mampu mengatur dan mengarahkan dorongan dalam diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

H. Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian diri remaja dengan orangtua bercerai. Artinya semakin tinggi dukungan sosial orangtua, semakin baik atau positif penyesuaian diri yang dilakukan. Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial orangtua, maka semakin negatif atau buruk penyesuaian diri yang dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal yang diolah dengan metode statistika. Penelitian korelasional bertujuan untuk mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013). Dalam penelitian ini adalah hubungan antara dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian diri remaja dengan orangtua bercerai. B. Identifikasi Variabel Penelitian Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas (independent) dan variabel tergantung (dependent). Variabel tersebut adalah sebagai berikut : a. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel tergantung. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dukungan sosial orangtua. b. Variabel tergantung ialah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah penyesuaian diri.

45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

C. Definisi Operasional 1. Dukungan Sosial Orangtua Dukungan sosial orangtua adalah bantuan atau dukungan yang diterima individu dari orangtua yang dapat berupa bantuan emosional, instrumental, dan finansial yang mampu membuat individu merasa nyaman, dihargai, dan dicintai, serta memiliki manfaat emosional atau efek perilaku bagi individu. Dukungan sosial orangtua dapat diukur berdasarkan aspek-aspek yang diungkapkan oleh House (dalam Smet, 1994) yaitu : a. Dukungan emosional, mencakup empati, kepedulian, dan perhatian. b. Dukungan penghargaan, mencakup penilaian positif, persetujuan, dan dorongan untuk maju. c. Dukungan instrumental, berupa bantuan langsung berupa tindakan maupun bantuan langsung berupa material. d. Dukungan informasi, berupa pemberian nasehat, saran, dan petunjuk. Dalam penelitian ini dukungan sosial orangtua diwakili oleh skor dukungan sosial orangtua. Semakin tinggi skor yang diperoleh dari skala dukungan sosial orangtua maka semakin tinggi dukungan sosial orangtuanya. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah dukungan sosial orangtuanya. 2. Penyesuaian Diri Penyesuaian diri adalah kemampuan individu dalam menghadapi perubahan yang terjadi dalam hidupnya untuk mendapatkan keharmonisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

dan keselarasan antara tuntutan lingkungan dimana ia tinggal dengan tuntutan di dalam diri sendiri. Penyesuaian diri yang diungkap dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala penyesuaian diri yang disusun berdasarkan aspek-aspek penyesuaian diri dari Schneiders (dalam Indrawati & Fauziah, 2012), antara lain : a. Kontrol emosi Individu mampu mengontrol emosi ketika menghadapi situasi dan permasalahan tertentu, serta mampu menentukan berbagai pemecahan masalah. b. Tidak adanya mekanisme pertahanan diri Individu

melakukan

pendekatan

terhadap

permasalahan

lebih

mengindikasikan respon yang normal dibandingkan penyelesaian masalah melalui mekanisme pertahanan diri yang disertai tindakan nyata untuk mengubah suatu kondisi. Individu dengan penyesuaian diri yang baik, bersedia mengakui kegagalan yang dialami dan berusaha kembali untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. c. Kemampuan belajar Individu dengan penyesuaian diri yang baik dapat dilihat dari kemampuannya belajar untuk mengatasi situasi, konflik, dan stres secara berkesinambungan. d. Sikap realistik dan objektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Individu mampu menerima keadaan dirinya dan keterbatasan yang dimiliki serta mampu mengahadapi kenyataan baik diri sendiri maupun lingkungannya. e. Tidak adanya frustrasi personal Individu yang memiliki penyesuaian diri yang baik akan mampu mengorganisasikan pikiran, perasaan, motivasi, dan tingkah laku untuk menghadapi situasi dan kondisi yang membutuhkan penyelesaian sehingga individu tidak mengalami frustrasi. f. Pertimbangan rasional dan kemampuan mengarahkan diri Individu dalam kondisi sulit tetap mampu menyesuaiakan diri secara normal dengan menunjukkan kemampuan berpikir, melakukan pertimbangan terhadap masalah atau konflik, dan mengorganisasikan pikiran, tingkah laku, serta perasaan untuk pemecahan masalah. g. Memanfaatkan pengalaman masa lalu Individu mampu menggunakan pengalaman masa lalu sebagai usaha dalam menghadapi masalah. Oleh sebab itu, individu mampu belajar dari pengalaman dirinya maupun dari pengalaman orang lain. Dalam penelitian ini penyesuaian diri diwakili oleh skor penyesuaian diri. Skor tinggi yang diperoleh dari skala penyesuaian diri mengindikasikan penyesuaian diri yang positif atau baik. Sebaliknya, skor rendah yang diperoleh mengindikasikan penyesuaian diri yang cenderung negatif atau buruk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

D. Subjek Penelitian 1. Populasi Populasi didefinisikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh

peneliti

untuk

dipelajari

dan

kemudian

ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah remaja dengan orangtua bercerai. Kriteria populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja laki-laki dan perempuan yang berada di rentang usia 12 sampai 22 tahun dan memiliki orangtua bercerai. Hal ini dikarenakan menurut Santrock (2007) usia antara 12 sampai 22 tahun tergolong dalam kategori remaja. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karaktertistik dari populasi yang diteliti. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah snowball sampling. Snowball sampling dilakukan dengan mencari satu atau dua orang yang sesuai dengan populasi dan sampel berikutnya ditentukan oleh sampel sebelumnya (Sugiyono, 2010). E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah skala. Skala adalah alat pengumpulan data yang berisi pertanyaan yang disusun untuk mengungkap atribut tertentu melalui respon terhadap pertanyaan tersebut (Azwar, 2013). Skala psikologi yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah dua skala, yaitu skala dukungan sosial orangtua dan skala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

penyesuaian diri. Kedua skala yang digunakan adalah model skala Likert yang terdiri dari aitem favorable dan aitem unfavorable. Skala dalam penelitian ini menggunakan empat pilihan respon, yaitu SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju). Respon dari aitem favorable akan memiliki bobot nilai empat untuk respon sangat setuju, tiga untuk respon setuju, dua untuk respon tidak setuju, dan satu untuk respon sangat tidak setuju. Respon dari aitem unfavorable akan memiliki bobot nilai satu untuk respon sangat setuju, dua untuk respon setuju, tiga untuk respon tidak setuju dan empat untuk respon sangat tidak setuju. 1. Skala dukungan sosial orangtua Skala yang digunakan untuk mengukur dukungan sosial orangtua dari subjek penelitian adalah skala yang disusun berdasarkan empat aspek dukungan sosial menurut House (dalam Smet 1994), yaitu dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informasi. Skala dukungan sosial orangtua penelitian ini terdiri atas aitem favorable dan aitem unfavorable yang masing-masing terdiri atas empat alternatif jawaban. Blue print skala dukungan sosial orangtua sebelum uji coba dapat di lihat pada tabel 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Tabel 1 Blue print Skala Dukungan Sosial Orangtua Sebelum Uji Coba No.

Aspek

1.

Dukungan emosional

2.

Dukungan penghargaan

3.

Dukungan instrumental

4.

Dukungan informasi

Jumlah Total

Nomor Butir Favorable Unfavorable 4, 13, 27, 36, 51, 67, 71, 74, 78, 80 20, 31, 32, 39, 43, 45, 54, 57, 58, 62 1, 5, 8, 14, 21, 29, 30, 40, 48, 53 6, 12, 15, 22, 28, 50, 52, 56, 63, 76 40

Jumlah

Bobot (%)

3, 9, 16, 17, 23, 25, 44, 59, 64, 70

20

25%

7, 10, 24, 35, 47, 49, 69, 75, 77, 79

20

25%

2, 11, 18, 33, 41, 46, 55, 60, 61, 65 19, 26, 34, 37, 38, 42, 66, 68, 72, 73

20

25%

20

25%

40

80

100%

2. Skala penyesuaian diri Skala

penyesuaian

diri

disusun

berdasarkan

aspek-aspek

penyesuaian diri menurut Schneiders (dalam Indrawati & Fauziah, 2012) yaitu: kontrol emosi, tidak adanya mekanisme pertahanan diri, kemampuan untuk belajar, memiliki sikap realistik dan objektif, tidak adanya frustrasi personal, pertimbangan rasional dan kemampuan mengarahkan diri, serta mampu memanfaatkan pengalaman masa lalu. Skala penyesuaian diri penelitian ini terdiri atas aitem favorable dan aitem unfavorable yang masing-masing terdiri atas empat alternatif jawaban. Blue print skala penyesuaian diri sebelum uji coba dapat di lihat pada tabel 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Tabel 2 Blue print Skala Penyesuaian Diri Sebelum Uji Coba Aitem Favorable Unfavorable Jumlah

Bobot (%)

No.

Aspek

1.

Kontrol emosi

1, 7, 9, 18, 24, 28, 40, 54, 53, 67, 74, 80, 84, 86, 88, 91, 94

13, 15, 20, 25, 31, 33, 37, 44, 49, 55, 57, 60, 64, 69, 71, 72, 76

34

36.2%

2.

Tidak adanya mekanisme pertahanan diri

2, 3, 14, 19, 43,45,73

6, 10, 34, 50, 51, 65, 75

14

14.9%

3.

Kemampuan belajar

5, 68

21, 61

4

4.3%

4.

Sikap realistik dan objektif

17, 26, 46, 56, 70, 78, 85, 93

8, 11, 16, 22, 35, 77, 87, 89

16

17%

5.

Tidak adanya frustrasi personal

4, 23, 27, 36, 66

12, 52, 62, 90, 92

10

10.6%

6.

Pertimbangan rasional dan kemampuan mengarahkan diri

29, 63

32, 81

4

4.3%

7.

Memanfaatkan pengalaman masa lalu Jumlah Total

30, 38, 41, 47, 79, 82

39, 42, 48, 58, 59, 83

12

12.8%

94

100%

47

47

F. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Validitas adalah sejauh mana ketepatan suatu skala psikologi dalam mengukur apa yang hendak diukurnya (Azwar, 2013). Suatu alat ukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

dikatakan valid tidaknya tergantung pada kemampuan alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi yaitu sejauh mana suatu tes tepat mengukur hal yang ingin diukur dan butir-butir pertanyaan mewakili aspek-aspek yang ingin diukur (Sukmadinata, 2008). Validitas isi ini dilakukan melalui pendapat profesional (professional judgement) melalui dosen pembimbing skripsi. Penilaian ini bertujuan untuk melihat kesesuaian aitem dengan apa yang ingin diukur. 2. Seleksi Aitem Seleksi aitem penting dilakukan bagi peneliti dalam menentukan kualitas skala psikologi berdasarkan kualitas aitem-aitemnya. Pada tahap seleksi aitem dilakukan dengan analisis kuantitatif terhadap parameterparameter

aitem

yaitu,

berdasarkan

daya

diskriminasinya.

Daya

diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2013). Pengujian daya diskriminasi aitem dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi aitem total (rix) yang dikenal pula dengan sebutan parameter daya beda aitem. Azwar (2013) mengemukakan kriteria permilihan item berdasar korelasi aitem total, digunakan batasan rix ≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 memiliki daya beda yang dianggap memuaskan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Sedangkan, aitem yang mencapai koefisien korelasi kurang dari 0,30 dapat diinterpretasi sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah atau kurang memuaskan. Kualitas aitem yang tidak baik akan digugurkan atau tidak digunakan dalam skala. Akan tetapi, jika jumlah aitem yang lolos seleksi tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka dapat dipertimbangkan dengan menurunkan batasan rix menjadi 0,25 asalkan tidak ≤ 0,20 (Azwar, 2013). a. Skala Dukungan Sosial Orangtua Berdasarkan hasil uji coba terhadap 40 partisipan, skala dukungan sosial memiliki 76 aitem yang lolos seleksi dari 80 aitem awal dengan korelasi aitem total (rix) ≥ 0,30. Distribusi aitem dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3 Blue Print Skala Dukungan Sosial Orangtua Setelah Uji Coba Nomor Butir No. 1.

2.

3.

4.

Aspek

Favorable

Dukungan emosional 4, 13, 27, 36, 51, 67, 71, 74, 78, 80 Dukungan 20, 31, 32, 39, penghargaan 43, 45, 54, 57, 58, 62 Dukungan 1, 5, 8, 14, 21, instrumental 29, 30, 40, 48, 53 Dukungan informasi 6, 12, 15*, 22, 28, 50, 52, 56, 63, 76 Jumlah Total 39

Unfavorable 3, 9, 16, 17, 23, 25, 44, 59, 64, 70 7, 10, 24, 35, 47, 49, 69, 75, 77, 79 2*, 11, 18, 33, 41, 46, 55*, 60, 61, 65 19, 26, 34, 37, 38, 42*, 66, 68, 72, 73 37

Jumlah 20

20

18

18

76

Aitem yang dicetak tebal dan bertanda* merupakan aitem yang gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Tabel 4 Blue Print Skala Dukungan Sosial Orangtua Setelah Dilakukan Penyusunan Ulang Nomor Butir No. 1.

2.

3.

4.

Aspek

Favorable

Dukungan emosional 4, 13, 17, 22, 23, 42, 48, 61, 63, 70 Dukungan 12, 20, 24, 34, penghargaan 40, 43, 47, 49, 51, 56 Dukungan 1, 3, 8, 15, 16, instrumental 29, 31, 35, 37, 44 Dukungan informasi 14, 21, 28, 53, 55, 58, 64, 73, 74 Jumlah Total 39

Unfavorable

Jumlah

18, 19, 27, 36, 38, 50, 59, 62, 69, 75 5, 6, 32, 39, 46, 52, 60, 67, 71, 72 2, 7, 9, 10, 26, 41, 54, 57

20

11, 25, 30, 33, 45, 65, 66, 68, 76 37

18

20

18

76

b. Skala Penyesuaian Diri Berdasarkan hasil uji coba terhadap 40 partisipan, skala dukungan sosial memiliki 70 aitem yang lolos seleksi dari 94 aitem awal dengan korelasi aitem total (rix) ≥ 0,30. Distribusi aitem dapat dilihat sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Tabel 5 Blue Print Skala Penyesuaian Diri Setelah Uji Coba Aitem No.

Aspek

Favorable

Unfavorable

Jumlah

1.

Kontrol emosi

1, 7, 9, 18*, 24, 28, 40*, 54, 53, 67, 74*, 80*, 84, 86*, 88, 91*, 94

13, 15, 20, 25*, 31, 33, 37, 44*, 49*, 55, 57*, 60, 64, 69*, 71, 72, 76

23

2.

Tidak adanya mekanisme pertahanan diri

2, 3, 14*, 19, 43*, 45,73*

6, 10, 34, 50, 51, 65, 75

11

3.

Kemampuan belajar

5*, 68

21*, 61

2

4.

Sikap realistik dan objektif

17, 26, 46, 56*, 70, 78, 85, 93

8, 11*, 16, 22, 35, 77, 87*, 89*

12

5.

Tidak adanya frustrasi personal

4*, 23, 27, 36*, 66

12, 52, 62, 90, 92

8

6.

Pertimbangan rasional dan kemampuan mengarahkan diri

29, 63

32, 81*

3

7.

Memanfaatkan 30, 38, 41, 39, 42, 48*, 11 pengalaman masa 47, 79, 82 58, 59, 83 lalu Jumlah Total 34 36 70 Aitem yang dicetak tebal dan bertanda* merupakan aitem yang gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Tabel 6 Blue Print Skala Penyesuaian Diri Setelah Dilakukan Penyusunan Ulang Aitem No.

Aspek

Favorable

Unfavorable

Jumlah

1.

Kontrol emosi

1, 13, 17, 19, 20, 38, 45, 63, 65, 66, 67

3, 10, 15, 22, 24, 30, 37, 43, 54, 57, 60, 61

23

2.

Tidak adanya mekanisme pertahanan diri

18, 26, 32, 41

7, 27, 29, 39, 47, 53, 64

11

3.

Kemampuan belajar

55

35

2

4.

Sikap realistik dan objektif

5, 23, 48, 49, 59, 62, 70

11, 28, 31, 33, 52

12

5.

Tidak adanya frustrasi personal

9, 25, 56

21, 42, 46, 68, 69

8

6.

Pertimbangan rasional dan kemampuan mengarahkan diri

2, 34

14

3

7.

Memanfaatkan pengalaman masa lalu Jumlah Total

4, 6, 12, 40, 51, 58

8, 16, 36, 44, 50

11

34

36

70

3. Reliabilitas Reliailitas mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Pengukuran yang tidak reliabel akan menghasilkan skor yang tidak konsisten karena perbedaan skor yang terjadi antara individu lebih ditentukan oleh faktor eror daripada faktor perbedaan sesungguhnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Artinya, pengukuran yang tidak reliabel tentu tidak akan konsisten pula dari waktu ke waktu (Azwar, 2013). Tinggi rendahnya reliabilitas secara empirik ditunjukkan dalam angka yang disebut degan koefisien reliabilitas (rxx). Koefisien reliabilitas (rxx) berada dalam rentang angka dari 0 samai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitasnya mendekati angka 1,00 menunjukkan bahwa semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya, semakin rendah koefisien reliabilitasnya mendekati angka 0 menunjukkan bahwa semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 2013). Pada

penelitian

pendekatan

ini,

konsistensi

reliabilitas internal

diukur

Alpha

dengan

dari

menggunakan

Cronbach

dengan

menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for Windows. Berdasarkan uji reliabilitas sebelum dilakukan uji coba terhadap aitem pada skala dukungan sosial orangtua diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,970. Setelah dilakukan uji coba, koefisien reliabilitas skala dukungan sosial orangtua sebesar 0,973. Sedangkan koefisien reliabilitas sebelum dilakukan uji coba pada aitem skala penyesuaian diri adalah sebesar 0,946. Kemudian setelah dilakukan uji coba, koefisien reliabilitas skala penyesuain diri sebesar 0,959.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

G. Teknik Analisis Data 1. Uji asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal (Santoso, 2010). Uji ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis Saphiro Wilk dalam program SPSS 16.0 for Windows dikarenakan subjek penelitian berjumlah 50 orang. Data dikatakan memenuhi distribusi normal jika signifikansi lebih besar daripada 0,05 (p>0,05). b. Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk menguji apakah hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung mengikuti garis lurus (linear) atau tidak (Santoso, 2010). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan pengujian Test for Linearity dalam program SPSS 16.0 for Windows. Dua variabel dikatakan mengikuti garis lurus jika memiliki nilai signifikansi atau probabilitas yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05). 2. Uji Hipotesis Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan teknik analisis korelasi Product Moment dari Karl Pearson dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Hasil analisis tersebut digunakan untuk mengetahui korelasi antara dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dilakukan dengan melakukan tryout atau uji coba skala penelitian untuk mengetahui apakah aitem-aitem pada skala yang digunakan sudah memenuhi kriteria atau belum. Tryout dilakukan pada tanggal 9 Desember 2015 sampai dengan 23 Desember 2015. Pengambilan sampel tryout dilakukan dengan menggunakan metode snowball sampling kepada 40 remaja yang didapatkan baik secara langsung dan tidak langsung. Pengambilan sampel tryout secara langsung dilakukan dengan pemberian kuesioner secara langsung pada subjek yang dituju dan meminta kepada subjek penelitian untuk membantu menyebarkan kuesioner kepada beberapa orang kenalannya yang sesuai dengan kriteria subjek penelitian. Sedangkan, pengambilan sampel tryout tidak langsung, dilakukan dengan memanfaatkan google doc untuk menyebarkan kuesioner secara online. Kemudian peneliti mengirimkan link-nya kepada subjek yang sesuai dengan kriteria subjek penelitian melalui media sosial. Selanjutnya, subjek penelitian diminta untuk menyebarkan kuesioner secara online melalui media sosial. Jumlah angket tryout tercetak yang diisi oleh subjek berjumlah 13 eksemplar dan 27 sisanya diisi oleh subjek secara online melalui link google doc. Secara keseluruhan jumlah subjek tryout terdiri dari 24 perempuan dan 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

14 laki-laki dengan rentang usia 14 tahun sampai 22 tahun. Total kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40. Setelah data tryout terkumpul, peneliti melakukan uji reliabilitas alat ukur menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. Berdasarkan uji reliabilitas aitem yang dilakukan, skala dukungan sosial orangtua memiliki 4 aitem gugur dari 80 aitem sehingga terdapat 76 aitem pada skala dukungan sosial orangtua yang lolos seleksi aitem untuk dijadikan skala penelitian. Sedangkan, skala penyesuaian diri memiliki 24 aitem gugur dari 94 aitem sehingga terdapat 76 aitem yang lolos seleksi aitem untuk dijadikan skala penelitian. B. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2016 sampai 29 Februari 2016. Sama dengan tryout, metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah snowball sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mencari satu atau dua orang yang sesuai dengan populasi dan sampel berikutnya ditentukan oleh sampel sebelumnya. Subjek dalam penelitian ini memiliki karakteristik yakni remaja yang berada di rentang usia 12 sampai 22 tahun dan memiliki orangtua bercerai. Kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini sebanyak 50 eksemplar untuk 50 subjek. Secara keseluruhan, subjek penelitian terdiri dari 34 perempuan dan 16 laki-laki. Seluruh subjek yang didapat mengisi kuesioner dengan baik dan lengkap sehingga semua data yang diperoleh layak untuk diolah secara statistik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

C. Deskripsi Subjek Subjek dalam penelitian ini berjumlah 50 orang remaja yang berada di rentang usia 12 sampai 22 tahun. Seluruh subjek telah memenuhi kriteria penelitian yaitu memiliki orangtua yang bercerai. Berikut data mengenai data demografis subjek penelitian yang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 7 Deskripsi subjek penelitian berdasarkan usia Usia 12 tahun 13 tahun 14 tahun 15 tahun 16 tahun 17 tahun 18 tahun 19 tahun 20 tahun 21 tahun 22 tahun

Jumlah 4 4 6 5 8 4 8 5 2 3 1

Persentase 8% 8% 12 % 10 % 16 % 8% 16 % 10 % 4% 6% 2%

Rentang usia subjek dalam penelitian ini berkisar antara usia 12 tahun hingga 22 tahun. Dari data keseluruhan, jumlah terbesar subjek berdasarkan usia adalah usia 16 tahun dan 18 tahun dengan masing-masing presentase sebesar 16 %. Urutan berikutnya adalah usia 14 tahun dengan presentase sebesar 12 %. Selanjutnya, usia 15 tahun dan 19 tahun dengan presentase sebesar 10 %. Pada urutan berikutnya yaitu usia 12 tahun, 13 tahun, dan 17 tahun yang memiliki presentase yang sama sebesar 8 %. Kemudian, pada urutan berikutnya yaitu usia 21 tahun dengan presentase sebesar 6 % dan usia 20 tahun dengan presentase sebesar 4 %. Sedangkan, jumlah terkecil adalah usia 22 tahun dengan presentase sebesar 2 %.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Tabel 8 Deskripsi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin Laki-laki Perempuan

Jumlah 16 34

Presentase 32 % 68 %

Total subjek dalam penelitian ini adalah 50 orang yang terdiri dari 32 % laki-laki dan 68 % sisanya adalah perempuan. Tabel 9 Deskripsi subjek penelitian berdasarkan subjek tinggal Subjek tinggal dengan Ayah Ibu Paman Tante Wali

Jumlah 10 22 2 6 10

Presentase 20 % 44 % 4% 12 % 20 %

Berdasarkan keseluruhan jumlah subjek, sebanyak 44 % subjek dalam penelitian ini tinggal bersama dengan ibu. Sedangkan, 20 % subjek dalam penelitian ini tinggal bersama dengan ayah dan bersama dengan wali. Sebanyak 12 % subjek dalam penelitian ini tinggal bersama dengan tante. Selanjutnya, paling sedikit subjek tinggal bersama dengan paman sebanyak 4%. Tabel 10 Deskripsi subjek penelitian berdasarkan status pernikahan orangtua setelah perceraian Status Menikah Tidak menikah

Jumlah 26 24

Presentase 52 % 48 %

Presentase status pernikahan orangtua subjek pada penelitian ini setelah perceraian paling besar adalah menikah, yaitu sebanyak 52 %. Sedangkan, sebanyak 48 % tidak menikah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

D. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan data penelitian yang telah diperoleh, dapat diketahui hasil statistik data empiris yang disajikan pada tabel 9. Tabel 11 Deskripsi Data Penelitian Variabel

N

Data Hipotetik Mean Skor SD Min Max 190 76 304 38

Data Empirik SD Mean Skor Min Max 209.68 140 283 36.818

Dukungan 50 Sosial Orangtua Penyesuaian 50 179 70 280 35 198.36 129 249 26.343 Diri Mean hipotetik adalah rata-rata skor alat penelitian dan diperoleh dari angka yang menjadi titik tengah alat ukur penelitian. Sedangkan, mean empirik diperoleh dari angka yang merupakan rata-rata data penelitian. Mean hipotetik bisa didapat melalui perhitungan manual sedangkan mean empirik melalui perhitungan dengan menggunakan teknik One-Sample Statistics dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Dari tabel tersebut, dapat terlihat bahwa skor mean empirik yang diperoleh dari 50 subjek pada skala dukungan sosial orangtua adalah 209,68, sedangkan skor mean hipotetiknya adalah 190. Mean empirik pada skala dukungan sosial orangtua lebih besar dari mean hipotetiknya, hal tersebut menunjukkan bahwa subjek dalam penelitian ini mempersepsi dirinya memiliki dukungan sosial orangtua yang tinggi. Selain itu, pada skala penyesuaian diri diperoleh mean empirik dari 50 subjek sebesar 198,36, sedangkan skor mean hipotetiknya adalah sebesar 179. Begitu pula dengan mean empirik pada skala penyesuaian diri lebih besar dari mean hipotetiknya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

hal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian ini memiliki penyesuaian diri yang tinggi. E. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah suatu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal (Santoso, 2010). Uji ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis Saphiro Wilk dalam program SPSS 16.0 for Windows dikarenakan subjek penelitian berjumlah 50 orang (Santoso, 2010). Bila p > 0,05, maka sebaran skor dari data dikatakan memenuhi distribusi normal. Sebaliknya bila p < 0,05, maka sebaran skor dapat dinyatakan tidak normal. Tabel 12 Uji Normalitas Shapiro-Wilk Statistic Df

Sig.

Dukungan Sosial Orangtua

0,964

50

0,130

Penyesuaian Diri

0,956

50

0,063

Pada variabel dukungan sosial orangtua diperoleh nilai Saphirowilk sebesar 0,130. Untuk variabel penyesuaian diri diperoleh nilai nilai p sebesar 0,063. Berdasarkan hasil uji normalitas, dapat diketahui bahwa sebaran data variabel dukungan sosial orangtua dan penyesuaian diri memiliki nilai signifikansi atau probabilitas (p) yang lebih besar dari 0,05 (p>0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

sebaran data variabel dukungan sosial orangtua dan penyesuaian diri mengikuti distribusi normal. b. Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk menguji apakah hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung mengikuti garis lurus (linear) atau tidak (Santoso, 2010). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan pengujian Test for Linearity dalam program SPSS 16.0 for Windows. Dua variabel dikatakan mengikuti garis lurus jika memiliki nilai signifikansi atau probabilitas yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05). Tabel 13 Uji Linearitas Penyesuaian Diri *Dukungan Sosial Orangtua

Linearity

F 90,515

Signifikansi 0,000

Keterangan Linear

Dari hasil uji linearitas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari dukungan sosial orangtua dan penyesuaian diri adalah 0,000. Hal tersebut berarti p lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabel dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian diri mengikuti garis lurus atau memiliki hubungan linear.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

2. Uji Hipotesis Dalam penelitian ini, uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis korelasi Pearson dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows. Jika nilai signifikansi atau probabilitas yang diperoleh lebih besar dari 0,05 (p > 0,05), maka hipotesis ditolak. Sebaliknya, jika nilai signifikansi atau probabilitas yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05), maka hipotesis diterima. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif antara dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian diri remaja dengan orangtua bercerai. Setelah dilakukan pengujian, didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 14 Uji Hipotesis Dukungan Sosial Orangtua Dukungan Sosial Orangtua

Pearson Correlation

1

Sig. (1-tailed) N Penyesuaian Diri

Penyesuaian Diri .693

.000 50

50

Pearson Correlation

.693

1

Sig. (1-tailed)

.000

N

50

50

Berdasarkan hasil uji hipotesis, dapat diketahui bahwa hipotesis yang diuji dalam penelitian ini diterima. Hal ini dapat terlihat dari koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,693 dengan nilai signifikansi atau probabilitas 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,005 (p < 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian diri remaja dengan orangtua bercerai. 3. Uji Data Tambahan Pada penelitian ini dilakukan analisis tambahan untuk mengetahui apakah ada perbedaan terhadap dukungan sosial orangtua dan penyesuaian diri subjek berdasarkan status pernikahan orangtua setelah perceraian. Berikut adalah hasil analisisnya : Tabel 15 Uji t dukungan sosial orangtua dan penyesuaian diri subjek terhadap status pernikahan orangtua setelah perceraian Group Statistics Status_pernikahan_ orangtua

N

Dukungan_sosial Menikah _orangtua

Tidak Menikah

Mean

Std. Deviation Std. Error Mean

26

199.15

35.025

6.869

24

221.08

35.966

7.342

Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. (2-

F Dukungan_

Equal

Sosial_

variances

orangtua

assumed

.252

Sig.

.618

t

-2.184

df

tailed)

Mean

Std. Error

Difference Difference

Difference Lower

Upper

48

.034

-21.929

10.043 -42.122

-1.737

-2.181 47.445

.034

-21.929

10.054 -42.150

-1.709

Equal variances not assumed

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Menurut Priyatno (2012) sebelum uji independent sample t-test dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji F (uji homogenitas/ uji Levene’s). Artinya jika varian sama, maka uji t yang digunakan ialah nilai Equal variance assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan nilai Equal variance not assumed (diasumsikan varian berbeda). Kemudian untuk memberi kesimpulan uji independent sample t-test, dilakukan dengan cara membandingkan antara t hitung dengan t tabel yang dapat dilihat pada tabel statistik. Berdasarkan hasil uji independent sample t-tes yang dilakukan, diketahui bahwa signifikansi dari uji F didapat 0,618. Dengan demikian, kelompok dukungan sosial orangtua antara status pernikahan orangtua yang menikah dan tidak menikah lagi setelah perceraian pada penelitian ini bersifat homogen karena signifikansi > 0,05 (0,618 > 0,05) sehingga uji t (Independent Sample T Test) menggunakan nilai Equal variance assumed. Selain itu, dari tabel diatas dapat terlihat bahwa nilai t hitung > t tabel (2,184 > 2,011) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kelompok data dukungan sosial orangtua antara status pernikahan orangtua yang menikah dan tidak menikah lagi setelah perceraian. Selain itu, dari rata-rata dapat dilihat bahwa status pernikahan orangtua yang tidak menikah lagi setelah perceraian merasa memiliki dukungan sosial orangtua yang lebih tinggi daripada yang menikah lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

F. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian diri remaja dengan orangtua bercerai. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,693 dengan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian diterima. Jadi, ada hubungan positif antara dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian diri remaja dengan orangtua bercerai. Hubungan positif antara dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian diri remaja dengan orangtua bercerai menggambarkan bahwa semakin tinggi dukungan sosial orangtua yang dimiliki individu, maka semakin positif atau baik penyesuaian diri yang dimiliki. Penelitian ini menunjukkan kekuatan hubungan yang tergolong kuat, dapat terlihat dari koefisien korelasinya sebesar 0,693. Jika nilai koefisien pearson correlation (rxy) semakin mendekati 1, maka semakin kuat indikasi adanya korelasi (Priyatno, 2012). Hal ini dapat diartikan dukungan sosial orangtua yang diterima memiliki dampak yang cukup besar terhadap proses pengembangan kemampuan penyesuaian diri remaja dengan orangtua bercerai. Dukungan sosial memang dapat bersumber dari siapapun, salah satunya adalah orangtua (Sarafino & Smith, 2011). Orangtua merupakan individu yang paling dekat dengan remaja dan salah satu sumber dukungan sosial bagi remaja dalam keluarga. Dukungan sosial orangtua yang diterima remaja dapat membantu remaja untuk melakukan penyesuaian terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

perubahan yang terjadi karena perceraian orangtua mereka. Kehadiran dukungan sosial merupakan faktor utama yang menentukan penyesuaian diri individu dalam menghadapi peristiwa-peristiwa yang menekan. Sebaliknya, ketidakhadiran dukungan sosial dapat menimbulkan perasaan kesepian dan kehilangan yang akan menghambat proses penyesuaian diri individu (Caplan dalam Ermayanti & Abdullah, 2007). Tinggi rendahnya dukungan orangtua akan berkorelasi dengan baik atau buruknya penyesuaian diri remaja dengan orangtua bercerai. Melalui dukungan orangtua sebagai salah satu bentuk dukungan sosial orangtua, remaja dapat melakukan penyesuaian yang lebih baik dalam menghadapi perceraian orangtua mereka. Menurut (Sarafino & Smith, 2011) dikatakan bahwa dukungan sosial orangtua yang tinggi pada individu dapat membuat individu memiliki pengalaman hidup yang lebih baik, harga diri yang lebih tinggi, serta memiliki pandangan yang lebih positif terhadap kehidupan dibandingkan individu dengan dukungan sosial yang rendah. Remaja dengan orangtua bercerai yang menerima dukungan sosial orangtua dapat bermanfaat bagi mereka dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Hal ini sesuai dengan pendapat Johnson dan Johnson (1991) yang menyatakan

bahwa

dukungan

sosial

berperan

dalam

meningkatkan

kesejahteraan psikologis dan kemampuan penyesuaian diri. Hal tersebut karena dukungan sosial dapat membantu individu menemukan identitas diri yang lebih jelas, meningkatkan harga diri, mengurangi stres, dan meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Hasil analisis statistik deskriptif yang dilakukan dalam penelitian ini juga menunjukkan hasil yang sejalan. Pada variabel dukungan sosial, mean empiriknya adalah 209,68 sedangkan mean hipotetiknya adalah 190. Pada variabel penyesuaian diri, mean empiriknya sebesar 198,36 sedangkan mean hipotetik sebesar 179. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan subjek memiliki dukungan sosial orangtua dan penyesuaian diri yang tergolong tinggi. Hal tersebut dikarenakan 44% subjek tinggal bersama ibu. Subjek dalam penelitian ini lebih banyak tinggal bersama dengan ibu kemungkinan dikarenakan kedekatan subjek yang cenderung lebih dekat dengan ibunya. Menurut Karina (2014), seorang ibu dapat memberikan proporsi yang seimbang antara tugas beban sebagai tulang punggung, serta sebagai pencurah kasih sayang. Sehingga, terdapat kemungkinan subjek yang tinggal bersama ibunya merasa tetap mendapatkan dukungan dan kasih sayang yang utuh meskipun orangtua telah bercerai. Di samping itu, penyesuaian diri yang tinggi pada subjek penelitian ini dikarenakan 68% subjek adalah perempuan. Hal inidikarenakan remaja perempuan lebih menunjukkan penyesuaian diri yang lebih baik dalam menghadapi perceraian orangtua dibandingkan remaja laki-laki. Santrock (2003) mengungkapkan bahwa remaja laki-laki lebih menunjukkan masalah penyesuaian diri dibandingkan remaja perempuan. Selain itu, banyak penelitian telah menyimpulkan bahwa dampak dari perceraian lebih terpengaruh terhadap perilaku remaja laki-laki daripada remaja perempuan (Rice & Dolgin, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Penyesuaian diri remaja dengan orangtua bercerai yang baik dipengaruhi oleh adanya dukungan sosial orangtua. Menurut House (dalam Smet, 1994), ada empat aspek dukungan sosial, yaitu dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informasi. Dukungan emosional berupa empati, kepedulian dan perhatian akan timbul keyakinan bahwa individu tersebut dicintai, diterima, dan diperhatikan. Adanya perhatian dari orangtua meskipun orangtua sudah bercerai, adanya empati meskipun orangtua sudah tidak tinggal bersama dapat membuat individu mampu mengontrol emosinya secara baik dan mampu menerima keadaan dirinya sehingga penyusuaian diri remaja baik (Schneiders dalam Indrawati & Fauziah, 2012) Aspek lain yaitu dukungan penghargaan berupa penghargaan positif, dorongan untuk maju, persetujuan terhadap gagasan atau perasaan individu (House dalam Smet, 1994). Dukungan ini akan membantu remaja yang mengalami perceraian orangtua merasa dihargai, dihormati, dan merasa mendapatkan kepercayaan. Penghargaan dari orangtua membuat individu merasa masih berharga meskipun orangtua telah bercerai. Hal ini membuat remaja terhindar dari mekanisme pertahanan diri sehingga memiliki penyesuaian diri yang baik (Schneiders dalam Indrawati & Fauziah, 2012). Selanjutnya ialah aspek dukungan instrumental yang berupa bantuan langsung, misalnya berupa bantuan finansial atau bantuan berupa tindakan dalam menyelesaikan tugas (House dalam Smet, 1994). Tersedianya fasilitas dan dana yang diberikan orangtua akan membantu remaja untuk mencukupi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

kebutuhan-kebutuhannya sehingga penyesuaian diri remaja yang mengalami perceraian orantgua baik, karena terhindar dari perasaan frustrasi dan kecewa karena tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan (Schneiders dalam Indrawati & Fauziah, 2012). Aspek yang terakhir adalah dukungan informasi yang berupa saran, nasehat, petunjuk serta informasi yang berharga (House dalam Smet, 1994). Bantuan informasi mampu membuat individu berpikir dan melakukan pertimbangan secara matang dalam memecahkan masalah dan konflik yang dihadapi dan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang diambil. Ketika individu dapat mengatasi masalah yang dialami, maka individu tersebut dapat belajar dan mampu mengembangkan kualitas dirinya menjadi lebih baik sehingga penyesuaian diri remaja dengan orangtua bercerai baik (Schneiders dalam Indrawati & Fauziah, 2012). Remaja dengan orangtua bercerai yang menerima dukungan sosial orangtua akan merasa lega secara emosional karena mendapatkan perhatian dan saran yang berguna untuk dirinya, serta merasakan kepedulian terhadap dirinya (Sarafino & Smith, 2011). Hal tersebut membuat remaja dengan orangtua bercerai merasa mendapat penerimaan dari orang lain. Hasil analisis data tambahan mendapati bahwa ada perbedaan kelompok data dukungan sosial orangtua antara status pernikahan orangtua yang menikah dan tidak menikah lagi setelah perceraian. Dari rata-rata dapat dilihat bahwa status pernikahan orangtua yang tidak menikah lagi setelah perceraian merasa memiliki dukungan sosial orangtua yang lebih tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

daripada yang menikah lagi. Menurut Rice dan Dolgin (2002), remaja akan merasa cemburu dan marah apabila orangtuanya memulai menjalin hubungan kembali dengan orang lain. Hal ini dikarenakan mereka merasa harus berbagi orangtuanya dengan orang lain. Tugas perkembangan yang dihadapi remaja membuat mereka sulit menerima keberaradaan orangtua tiri (Santrock, 2003). Oleh karena itu, orangtua yang tidak menikah lagi setelah perceraian akan membuat remaja merasa memiliki dukungan sosial orangtua yang lebih tinggi daripada yang menikah lagi karena remaja sulit untuk menerima keberadaan orangtua tiri, sehingga mereka merasa kesepian dan kehilangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diuji dalam penelitian ini diterima dengan koefisien korelasi sebesar 0,693 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan dan positif antara dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian diri remaja dengan orangtua bercerai. Artinya, semakin tinggi dukungan sosial orangtua, maka penyesuaian diri juga semakin positif atau baik. Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial orangtua, maka penyesuaian diri juga semakin negatif atau buruk. B. Keterbatasan Penelitian Pada penelitian ini, perbandingan bobot pada masing-masing aspek skala

penyesuaian

diri

terlalu

ekstrim

sehingga

kurang

dapat

menggambarkan aspek yang diukur dengan baik. Selain itu, subjek penelitian yang berjumlah 50 orang dirasa kurang representatif bagi populasi dari subjek penelitian. Namun, dengan pertimbangan waktu jumlah 50 orang yang didapat peneliti. Kemudian, keterbatasan penelitian ini terletak pada data demografik subjek mengenai status pernikahan orangtua subjek yang menikah dan tidak menikah lagi setelah bercerai yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

C. Saran 1.

Bagi Subjek Penelitian Bagi subjek penelitian disarankan untuk tetap mempertahankan penyesuaian diri

yang sudah baik,

sehingga dapat

mudah

menyesuaikan diri dan mampu mengembangkan kepribadian secara optimal. 2.

Bagi Orangtua Meskipun telah bercerai, hendaknya orangtua lebih dapat menjaga hubungan yang hangat dengan anak dengan cara saling menghargai, pengertian, dan penuh kasih sayang kepada anak. Orangtua, sebaiknya

bisa

meluangkan

waktunya

secara

optimal

dan

memberikan dukungan kepada anak sehingga anak tetap merasa dirinya diperhatikan, diterima, dan disayangi orangtuanya meskipun orangtua telah bercerai, sehingga anak tidak kehilangan sosok orangtua dan tetap dapat melakukan penyesuaian diri dengan baik. 3.

Bagi Masyarakat Masyarakat hendaknya dapat mengetahui akan pentingnya dukungan sosial orangtua terhadap penyesuaian diri remaja yang orangtuanya bercerai agar dapat memahami kondisi dan situasi remaja yang mengalami perceraian orangtua. Masyarakat juga disarankan dapat memberikan dukungan kepada remaja yang orangtuanya bercerai untuk tidak merasa rendah diri dihadapan lingkungan sekitarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

4.

Bagi Peneliti Selanjutnya a. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang berkaitan dengan penyesuaian diri hendaknya memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi penyesuaian diri, misalnya keadaan

fisik,

perkembangan

dan

kematangan,

keadaan

psikologis, keadaan lingkungan, tingkat religiusitas, kebudayaan, dan lain sebagainya. b. Peneliti yang ingin melakukan penelitian dengan tema yang sama, disarankan memperbanyak data demografis dari subjek, seperti lamanya orangtua bercerai. Hal ini dikarenakan memiliki pengaruh pada penyesuaian diri remaja. c. Peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan tema yang sama, diharapkan memilah subjek penelitian berdasarkan status pernikahan orangtua saat ini pasca bercerai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA Ahrons. (2007). Family Ties After Divorce: Long-Term Implications for Children. Family Process, Vol.46, No.1, 53-65. Amato, P. R. (1994). Life-Span Adjustment of Children to Their Parents’ Divorce. The Future Of Children, Vol.4, No.1, 144-164. Amato, P. R. (2001). Children and Divorce in the 1990s : An update of the Amato and Keith (1991) meta-analysis. Journal of Family Psychology, 15, 355-370. Azwar, S. (2013). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Calhoun, J.F & Acocella, Y.R. (1995). Psikologi Tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan. IKIP : Semarang Press. Cole, K. (2004). Mendampingi Anak Menghadapi Perceraian Orang Tua. Jakarta: PT. Prestasi Pustaka Raya. Dariyo, A. (2003). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Grasindo. Dariyo, A. (2004). Memahami Psikologi Perceraian dalam Keluarga. Jurnal Psikologi, Vol. 2, No. 2. Didi Puwardi. (2012). Angka Perceraian Pasangan Indonesia Naik Drastis 70 Persen.Tersedia:http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/01/2 4/lya2ygangkaperceraian-pasangan-indonesia-naik-drastis-70-persen (diakses pada tanggal 23 Maret 2015). Dunn, J., Davies, L. C., O’Connor, T. G., & Sturgess, W. (2001). Family Lives and Friendships : The Perspectives Of Children In Step-, Single-Parent, And Nonstop Families. Journal of Family Psychology, 15, 272-287. Ermayanti, S dan Abdullah, S. M. (2007). Hubungan Antara Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Dengan Penyesuaian Diri Pada Masa Pensiun. Jurnal InSight, 5, 148-170. Fatimah, Enung. (2006). Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Bandung : Pustaka Setia. Goode, William J. 1991. Sosiologi Keluarga. Jakarta : Bina Aksara. Gunarsa, Y. Singgih D & Ny Gunarsa, Y. Singgih D. (1989). Psikologi Remaja. Jakarta : Gunung Mulia.

79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Hannum, J. W & Dvorak, D. M. (2004). Effects of Family Conflict, Divorce, and Attachment Patterns on the Psychological Distress and Social Adjustment of College Freshmen. Journal of College Student Development, Vol. 45. No. 1, 27-42. Hetherington, E.M. (2003). Social Support and The Adjustment of Children in Divorced and Remmaried Families. Childhood, Vol. 1. No. 2. 217-236. Hughes, Robert. (2009). The Effects of Divorce on Children. http://parenting247/org/article.cfm (diakses pada tanggal 2 Juni 2016). Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga. Indrawati, E. S & Fauziah, Nailul. (2012). Attachment Dan Penyesuaian Diri Dalam Perkawinan. Jurnal Psikologi Undip, Vol. 11, No.1, 40-49. Johnson, D. W & Johnson, F. P. (1991). Joining Together : Group Theory and Group Skil (4th edition). New York : Prentice Hall Inc. Karina, Canggih. (2014). Resiliensi Remaja Yang Memiliki Orangtua Bercerai. Jurnal Online Psikologi, Vol. 02, No. 01. 152-169. King, L. A. (2010). The Science of Psychology : An Appreciative View (Terjemahan). American : McGraw-Hill. Kumalasari, F & Ahyani, L. N. (2012). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penyesuaian Diri Remaja Di Panti Asuhan. Jurnal Psikologi Pitutur, Vol. 1, No.1, 21-31. Lubis, A. J. (2006). Dukungan Sosial Pada Pasien Gagal Ginjal Terminal Yang Melakukan Terapi Hemodialisa. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara. Maharani, O. P & Andayani, Budi. (2003). Hubungan Antara Dukungan Sosial Ayah Dengan Penyesuaian Sosial Pada Remaja Laki-Laki. Jurnal Psikologi, No. 1, 23-25. Maslihah, Sri. (2011). Studi Tentang Hubungan Dukungan Sosial, Penyesuaian Sosial Di Lingkungan Sekolah Dan Prestasi Akademik Siswa SMPIT Assyfa Boarding School Subang Jawa Barat. Jurnal Psikologi Undip, Vol. 10, No. 2, 103-114. Monks, F. J; Knoers, A. M. P; dan Haditono, Siti Rahayu (1999). Psikologi Perkembangan : Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Ningrum, P. R. (2013). Perceraian Orangtua dan Penyesuaian Diri Remaja. Jurnal Psikologi, Vol. 1, No. 1. 69-79. Orford, J. (1992). Community Psychology : Theory and Practicel. New York : John Wiley and Sons, Ltd. Priyatno, Duwi. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: ANDI. Rice, F. P dan Dolgin, K. M. (2002). The Adolescent : Development, Relationship, and Culture (10th edition). United States : Allyn and Bacon. Santoso, Agung. 2010. Statistik Untuk Psikologi : Dari Blog Menjadi Buku. Yogyakarta : Penerbit Universitas Sanata Dharma. Santrock, J. W. (2003). Adolescence Perkembangan Remaja (6th edition). Jakarta : Erlangga. Santrock, J. W. (2007). Remaja (terjemahan) Jilid 1. Edisi kesebelas. Jakarta : Erlangga. Saputri, M. A. W & Indrawati, E. S. 2011. Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Depresi Pada Lanjut Usia Yang Tinggal Di Panti Wreda Wening Wardoyo Jawa Tengah. Jurnal Psikologi Undip, Vol. 9, No.1, 65-72. Sarafino, E. P. (1994). Health Psychology. New York : John Wiley & Sons, Inc. Sarafino, E. P & Smith, T. W. (2011). Health Psychology : Biopsychosocial interactions (6th edition). New York : John Wiley & Sons, Inc. Sarwono, S. W. (1989). Psikologi Remaja. Jakarta : Rajawali. Smet, Bart. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta : Grasindo. Save, M. D. (2002). Psikologi Keluarga. Jakarta : Cipta Jakarta. Steinberg, Laurence. (2002). Adolescence. United States: McGraw-Hill. Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta. Sukmadinata, N. S. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Willis, S & Sofyan. 2005. Remaja dan Masalahnya. Bandung : CV. Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

LAMPIRAN 1 SKALA UJI COBA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh : Veronica Lestari 119114187

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Kepada Yth. Saudara/ Saudari yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini

Dengan hormat, Saya Veronica Lestari sedang melakukan penelitian dalam rangka menyelesaikan studi pada Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mengharap partisipasi Anda dalam penelitian saya dengan mengisi kuesioner ini. Dalam mengisi skala ini, tidak ada jawaban yang benar atau salah. Jawaban yang Anda berikan merupakan gambaran tentang diri Anda yang sesungguhnya. Oleh karena itu, jawablah dengan jujur dan serius sesuai dengan keadaaan diri Anda yang sebenarnya. Jawaban Anda hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak berpengaruh terhadap nilai maupun hal lainnya, serta akan dijaga kerahasiaannya. Kesediaan Anda yang telah meluangkan waktu untuk mengisi skala ini merupakan suatu kontribusi yang sangat penting artinya bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Atas partisipasi Anda, saya mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Veronica Lestari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Pernyataan Kesediaan

Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya dengan sukarela bersedia mengisi kuesioner ini, tanpa paksaan atau tekanan dari pihak tertentu guna membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini. Semua jawaban yang saya berikan, murni dari apa yang saya alami. Saya juga mengijinkan jawaban saya dipergunakan sebagai data dalam penelitian ilmiah tanpa mencantumkan identitas saya.

Yogyakarta, Desember 2015

(...........................................)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

IDENTITAS DIRI Inisial

:

Usia

:

Jenis Kelamin

:

Tinggal bersama

: a. Ayah b. Ibu c. Lainnya (sebutkan)_____________________

Orangtua menikah lagi*

: Ya / Tidak

*) Coret yang tidak perlu

PETUNJUK PENGISIAN Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang menggambarkan segala sesuatu tentang diri Anda. Baca dan pahamilah setiap pernyataan yang ada. Kemudian berilah tanda (X) pada kolom jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda saat ini. Adapun pilihan jawaban tersebut adalah : SS

: apabila jawaban Sangat Setuju

S

: apabila jawaban Setuju

TS

: apabila jawaban Tidak Setuju

STS

: apabila jawaban Sangat Tidak Setuju

Usahakanlah untuk tidak melewati satu nomorpun dalam memberi jawaban pada pernyataan-pernyataan ini.

Contoh Pengisian Skala : No.

PERNYATAAN Saya memiliki hubungan yang dekat

1.

dengan orangtua.

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

BAGIAN A No.

Pernyataan

SS

S

TS

STS

1.

Orangtua bersedia menemani ketika saya

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

sedang kesepian. 2.

Saya sering merasa rindu dengan kebersamaan saya dengan orangtua saya.

3.

Ketika ada masalah, orangtua semakin membuat saya putus asa dengan perkataan yang menyinggung perasaan saya.

4.

Meskipun bercerai, orangtua saya tidak pernah meninggalkan perannya sebagai orangtua.

5.

Orangtua selalu memberikan uang untuk memenuhi kebutuhan saya.

6.

Penjelasan orangtua sangat berarti bagi saya dalam menghadapi masalah.

7.

Orangtua menyepelekan ucapan saya karena dianggap tidak memahami permasalahan yang terjadi.

8.

Orangtua membantu menenangkan saya ketika saya merasa cemas.

9.

Orangtua tidak memahami perasaan saya ketika mereka memutuskan berpisah.

10.

Orangtua seringkali membandingbandingkan saya dengan orang lain.

11.

Saya merasa lebih senang menghabiskan waktu di luar rumah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

12.

Saya merasa saran yang diberikan orangtua tepat untuk memperbaiki

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

suasana hati saya yang tidak baik. 13.

Orangtua sering menanyakan perkembangan studi saya.

14.

Orangtua memberikan waktu untuk melakukan kegiatan yang saya senangi.

15.

Orangtua mengajari agar saya bisa bersosialisasi dengan baik.

16.

Saya kecewa karena orangtua tetap diam ketika melihat saya murung.

17.

Sejak terjadi perceraian, saya merasa orangtua tidak memiliki waktu bersama saya.

18.

Orangtua merasa keberatan mengeluarkan dana untuk pendidikan saya.

19.

Saya jarang mendapatkan saran dari orangtua ketika saya menghadapi masalah dengan relasi saya.

20.

Orangtua memberikan pujian atas prestasi saya.

21.

Orangtua menyediakan suasana tempat tinggal yang nyaman.

22.

Orangtua senantiasa memberikan saya petunjuk dalam bertindak.

23.

Sejak bercerai orangtua saya, selalu memikirkan dirinya masing-masing tanpa mempedulikan saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

24.

Walaupun sudah berusaha dengan maksimal, orangtua tetap kecewa atas

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

prestasi saya. 25.

Saya merasa kehilangan kasih sayang sejak orangtua saya bercerai.

26.

Saya tidak pernah mendapatkan penjelasan tentang perceraian yang terjadi pada orangtua saya dan ini membingungkan saya.

27.

Orangtua membantu saya dalam menghadapi masalah.

28.

Orangtua senantiasa menjawab apa yang ditanyakan oleh saya.

29.

Orangtua membantu saya dalam melaksanakan berbagai aktivitas.

30.

Orangtua sering menyempatkan diri untuk mengajak saya berekreasi.

31.

Orangtua dapat menerima saran yang saya sampaikan di dalam keluarga.

32.

Orangtua meyakinkan saya bahwa keluarga kami akan tetap baik meski mereka telah bercerai.

33.

Orangtua membiarkan saya melakukan aktivitas sendiri meski saya membutuhkan bantuan mereka.

34.

Orangtua tidak mempedulikan relasi saya dengan orang lain.

35.

Saya merasa orangtua menghendaki saya untuk selalu mengikuti kehendak mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

36.

Peceraian yang dialami, tidak mengurangi kasih sayang orangtua

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

kepada saya. 37.

Saya merasa pesan yang disampaikan orangtua membuat perasaan saya semakin kacau.

38.

Apapun yang dilakukan orangtua saya, tidak dapat memperbaiki suasana hati saya yang buruk.

39.

Ketika saya merasa minder dengan kondisi keluarga saya, orangtua selalu mendukung sehingga saya tetap merasa percaya diri.

40.

Orangtua senantiasa membantu kesulitan yang saya hadapi tanpa diminta.

41.

Saya sulit mendapatkan uang karena orangtua enggan memberikannya.

42.

Orangtua akan memarahi saya ketika saya melakukan suatu kesalahan.

43.

Orangtua kerap memberikan komentar positif tentang diri saya.

44.

Orangtua kurang peduli tentang prestasi belajar saya karena mereka lebih mementingkan pekerjaannya dibandingkan saya.

45.

Orangtua memberi kepercayaan akan keputusan yang saya ambil.

46.

Sejak orangtua saya bercerai, mereka sibuk dengan urusannya masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

47.

Orangtua tidak pernah memikirkan kebahagiaan saya dengan keputusan

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

yang mereka ambil.

48.

49.

Orangtua senantiasa mengabulkan permintaan saya jika saya butuh uang untuk pendidikan. Orangtua sering menyalahkan gagasan yang saya sampaikan.

50.

Saya merasa lebih nyaman menceritakan masalah kepada orangtua dibandingkan teman.

51.

Walau sudah tidak tinggal bersama, orangtua tetap memantau perkembangan saya.

52.

Informasi yang diberikan orangtua mengenai perceraian mereka membuat saya semakin paham dan jelas.

53.

Walaupun orangtua sudah bercerai, kebutuhan saya selalu dipenuhi oleh mereka.

54.

Meskipun orangtua memutuskan untuk bercerai, mereka tetap menguatkan saya agar dapat bangkit dari kondisi perceraian yang mereka alami.

55.

Orangtua memarahi saya apabila saya merasa khawatir.

56.

Orangtua memberikan pengertian pada saya alasan mereka bercerai.

57.

Orangtua saya selalu menyambut baik pilihan hidup saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

58. 59.

Orangtua selalu menghargai pendapat saya. Orangtua jarang menanyakan kabar saya,

SS

S

TS

STS

semenjak mereka sudah tidak tinggal

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

Orangtua tidak menanggapi meski saya bertanya kepada mereka. Saya merasa terpuruk karena orangtua

SS

S

TS

STS

tidak memahami perasaan saya ketika

SS

S

TS

STS

bersama. 60.

Orangtua enggan membantu persoalan yang saya alami karena menurut mereka itu merupakan urusan saya sendiri.

61.

Saya merasa sangat sulit mendapatkan kebutuhan sehari-hari sejak orangtua bercerai.

62.

Orangtua senantiasa memotivasi ketika saya terpuruk dengan kondisi keluarga saya.

63.

Orangtua memberikan solusi ketika saya sedang memiliki masalah dengan teman.

64.

Orangtua saya fokus pada pekerjaanya dan jarang meluangkan waktu untuk saya.

65.

Orangtua jarang memikirkan kesenangan saya.

66.

Ketika saya membutuhkan petunjuk, orangtua sering menghiraukan saya begitu saja.

67.

Saya merasa orangtua mengerti apa yang terbaik bagi saya.

68. 69.

mereka memutuskan bercerai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

70.

Sejak bercerai, orangtua tidak peduli lagi

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

dengan kondisi saya. 71.

Meskipun sedang sibuk, orangtua sering menyempatkan dirinya untuk berbagi cerita dengan saya.

72.

Orangtua lebih mementingkan permasalahan mereka dibandingkan kondisi saya.

73.

Saya lebih sering menceritakan masalah kepada teman dibandingkan orangtua.

74.

Orangtua sering menyempatkan diri untuk meluangkan waktunya bagi saya.

75.

Orangtua berperilaku kasar ketika saya putus asa dengan kondisi keluarga saya.

76.

Orangtua senantiasa memberikan gambaran tentang masa depan.

77.

Orangtua tetap diam ketika saya merasa tidak percaya diri dengan kondisi keluarga saya.

78.

Orangtua menanyakan kondisi saya ketika saya terlihat murung.

79.

Ketika saya mengambil suatu keputusan, orangtua saya menunjukkan sikap yang kurang menyenangkan.

80.

Walaupun orangtua sudah tidak tinggal bersama, mereka sering mengunjungi dan menemani saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

BAGIAN B Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang menggambarkan segala sesuatu tentang diri Anda. Baca dan pahamilah setiap pernyataan yang ada. Kemudian berilah tanda (X) pada kolom jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda saat ini. No. 1.

Pernyataan Saya akan menyelesaikan masalah yang

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

saya hadapi dengan pikiran yang positif. 2.

Walaupun saya merasa sedih atas perceraian orangtua saya, saya segera bangkit karena hal tersebut demi kebaikan keluarga saya.

3.

Saya dapat menerima keputusan orangtua saya untuk bercerai dan berusaha untuk menggapai cita-cita yang telah saya impikan.

4.

Saya merasa nyaman dengan kondisi keluarga saya, karena saya merasa hubungan keluarga saya semakin membaik.

5.

Ketika dihadapi masalah, saya selalu mendengarkan nasehat dari orangtua saya.

6.

Saya selalu merenungi nasib saya sehingga saya kurang bersosialisasi dengan orang lain.

7.

Saya selalu menggunakan kekerasan ketika saya tertekan.

8.

Kadang saya lebih berharap menjadi orang lain.

9.

Saya tetap sabar meskipun orang lain mengejek saya sebagai anak korban perceraian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

10.

Saya sering menyesali hal-hal buruk yang

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

terjadi pada diri saya. 11.

Rasanya tidak menyenangkan menjadi seseorang seperti saya.

12.

Saya lebih senang menyendiri di lingkungan sosial.

13.

Saya frustasi dengan kehidupan saya saat ini.

14.

Saya tidak merasa gelisah apabila orang lain menanyakan kondisi keluarga saya.

15.

Saya enggan bersosialisasi dengan orang lain.

16.

Saya merasa iri jika ada orang lain yang lebih beruntung dibandingkan saya.

17.

Saya dapat menerima kritik dari orang lain.

SS

S

TS

STS

18.

Saya menangis ketika saya sedih karena

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

mengingat perceraian orangtua saya. 19.

Apabila saya mengalami kegagalan, saya akan menjadikannya sebagai pelajaran.

20.

Saya akan membalas kepada orang yang mengejek saya.

21.

Sampai saat ini saya belum dapat menerima perceraian yang terjadi pada orangtua saya.

22.

Saya merasa minder apabila orang lain mengkritik saya.

23.

Saya tidak merasa terpuruk ketika keluarga saya tidak utuh lagi.

24.

Saya berusaha tenang ketika orang lain menanyakan kondisi keluarga saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

25.

Saya merasa berkewajiban mempersatukan

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

orangtua saya kembali. 26.

Saya menyadari sepenuhnya kekurangan yang saya miliki.

27.

Saya merasa bahagia berada di antara keluarga saya.

28.

Saya tetap dapat bersikap baik pada orang yang tidak menyukai saya.

29.

Saya melakukan perencanaan yang cermat sebelum mengambil keputusan, yaitu memikirkan segala resiko dan keuntungan yang akan diperoleh.

30.

Saya dapat belajar dari pengalaman orang lain.

31.

Saya selalu menggunakan kekerasan ketika saya tertekan.

32.

Saya tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu.

33.

Saya banyak menggunakan waktu untuk mengenang kondisi keluarga saya yang sebelumnya utuh.

34.

Saya membenci keadaan keluarga saya karena perceraian orangtua saya.

35.

Saya enggan mendengarkan komentar orang lain tentang diri saya.

36.

Saya tetap optimis bahwa saya dapat menjalin relasi yang baik dengan temanteman saya.

37.

Saya tersinggung apabila orang lain menanyakan kondisi keluarga saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

38.

Pengalaman yang saya alami membuat saya

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

lebih dewasa. 39.

Pengalaman dalam keluarga yang buruk membuat saya enggan untuk menjalin relasi dengan lawan jenis.

40.

Kesedihan saya tidak menghalangi saya dalam menjalankan hobi saya.

41.

Saya dapat mengambil hikmah dari kegagalan-kegagalan yang saya alami.

42.

Perceraian orangtua saya hanya membawa dampak buruk bagi saya.

43.

Saya tidak akan putus asa ketika ada halangan yang menghambat saya.

44.

Saya memberontak ketika orangtua sibuk dengan urusannya.

45.

Meskipun orangtua saya bercerai, saya tetap menghargai keputusan mereka.

46.

Saya merasa senang dengan apa yang saya miliki sekarang.

47.

Saya memperoleh pelajaran yang berharga dari peristiwa perceraian orangtua saya.

48.

Saya melakukan kesalahan yang sama dan merugikan orang lain.

49.

Saya tidak mau memikirkan perceraian yang telah terjadi pada orangtua saya karena hal tersebut membuat saya sedih.

50.

Saya menangis dan larut dalam kekesalan yang mendalam apabila mengingat peristiwa perceraian orangtua saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

51.

Kehidupan saya menjadi kacau semenjak

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

orangtua saya sudah tidak tinggal bersama. 52.

Waktu saya hanya saya gunakan untuk merenungi peristiwa perceraian orangtua saya sehingga saya kurang bersosialisasi dalam lingkungan.

53.

Meskipun orang lain mengetahui saya anak korban perceraian, saya tetap dapat menerima kondisi tersebut.

54.

Saya akan mengejar cita-cita saya sesuai dengan kemampuan yang saya miliki.

55.

Saya lebih suka mengurung diri dalam kamar.

56.

Saya sering berbagi cerita untuk mengembangkan diri saya.

57.

Saya tetap tersenyum ketika saya merasa sedih dengan perceraian orangtua saya.

58.

Saya tidak mampu menerima kenyataan kehidupan saya saat ini.

59.

Pengalaman yang tidak menyenangkan membuat saya takut menjalani hidup.

60.

Saya tertekan apabila orang di sekitar menanyakan hubungan saya dengan orangtua.

61.

Ketidakutuhan keluarga saya, membuat kehidupan saya berantakan.

62.

Saya merasa terbeban dengan kondisi keluarga saya saat ini.

63.

Saya mempertimbangkan dahulu apa yang akan saya lakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

64.

Saya akan marah ketika orang lain menyinggung saya sebagai anak korban

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

perceraian. 65.

Saya merasa depresi karena orangtua saya telah bercerai.

66.

Dengan sikap percaya diri, saya mudah menjalin hubungan dengan siapa saja.

67.

Saya yakin dengan permasalahan yang telah terjadi di keluarga saya, akan dapat berdampak positif bagi saya.

68.

Saya selalu optimis dengan masa depan saya.

69.

Saya yakin dapat menjadi siapapun yang saya inginkan.

70.

Saya bersyukur dengan apa yang saya miliki saat ini.

71.

Saya berkata kasar pada orang yang mengucilkan saya akibat perceraian orangtua saya.

72.

Saya mencari kesenangan di luar rumah untuk menghilangkan rasa rindu saya terhadap orangtua.

73.

74.

Saya mampu menerima perceraian yang telah dialami orangtua saya tanpa adanya penyesalan. Saya bersemangat ketika beraktivitas karena dengan begitu saya dapat melupakan kesedihan atas perceraian orangtua saya.

75.

Saya tidak dapat menerima suatu musibah yang terjadi pada diri saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

76.

Saya merasa cemas dengan kehidupan saya

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

di masa depan. 77.

Saya merasa kurang percaya diri dengan apa yang saya miliki.

78.

Saya senang untuk berbagi pengalaman tentang kehidupan dengan teman saya dan saya mendengarkan pengalaman mereka.

79.

Dengan pengalaman yang saya miliki, saya berusaha tidak melakukan kesalahan yang sama seperti orangtua saya.

80.

Saya langsung memeluk orangtua saya karena merasa senang ketika mereka mengunjungi saya.

81.

Saya kurang teliti dalam bertindak.

SS

S

TS

STS

82.

Saya dapat belajar dari pengalaman hidup

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

saya. 83.

Saya seringkali mengulangi kesalahan yang sama.

84.

Saya percaya bahwa masa depan saya akan lebih baik dibandingkan saat ini.

85.

Saya bangga dengan kondisi saya saat ini.

86.

Saya mampu menerima ketika diantara orangtua saya menjalin suatu hubungan dengan orang lain.

87.

Saya menyela pembicaraan ketika ada orang yang berpendapat lain dengan saya.

88.

Saya tetap dapat memahami jika orangtua sulit untuk membagi waktunya untuk saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

89.

Saya akan berbuat apa saja agar bisa seperti

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

idola saya. 90.

Saya merasa rendah diri dihadapan temanteman karena status keluarga yang berbeda.

91.

Setelah perceraian orangtua, saya lebih banyak memiliki waktu yang lebih berkualitas dengan orangtua saya.

92.

Saya merasa tidak betah berada di rumah.

SS

S

TS

STS

93.

Saya puas dengan apa yang ada pada diri saya. Saya tidak akan membalas perbuatan buruk orang lain.

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

94.

SELESAI (Silakan periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewat) TERIMA KASIH 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

LAMPIRAN 2 RELIABILITAS SKALA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

A. Skala Dukungan Sosial Orangtua Tahap I

Case Processing Summary N Cases Valid

% 40

100.0

0

.0

40

100.0

Excludeda Total

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha

N of Items

.970

80

Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance if Item Deleted Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

aitem1

211.52

1312.922

.566

.970

aitem2

212.72

1362.307

-.251

.972

aitem3

211.92

1312.584

.432

.970

aitem4

211.40

1304.913

.627

.970

aitem5

211.17

1320.712

.405

.970

aitem6

211.30

1323.549

.374

.970

aitem7

211.80

1298.472

.637

.970

aitem8

211.47

1313.076

.579

.970

aitem9

212.17

1310.302

.506

.970

aitem10

211.77

1312.743

.465

.970

aitem11

212.55

1311.126

.511

.970

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

aitem12

211.77

1315.410

.580

.970

aitem13

211.35

1313.515

.527

.970

aitem14

211.32

1324.994

.441

.970

aitem15

211.27

1331.846

.294

.970

aitem16

211.92

1317.353

.399

.970

aitem17

212.20

1297.292

.634

.970

aitem18

211.05

1323.228

.357

.970

aitem19

211.82

1314.712

.517

.970

aitem20

211.37

1307.728

.638

.970

aitem21

211.45

1308.562

.643

.970

aitem22

211.42

1313.840

.650

.970

aitem23

211.52

1291.692

.728

.969

aitem24

211.32

1324.687

.379

.970

aitem25

212.00

1286.410

.712

.969

aitem26

211.22

1321.204

.379

.970

aitem27

211.62

1315.010

.649

.970

aitem28

211.50

1308.410

.760

.969

aitem29

211.80

1316.882

.500

.970

aitem30

211.80

1295.344

.664

.970

aitem31

211.70

1306.164

.646

.970

aitem32

211.70

1311.190

.452

.970

aitem33

212.05

1310.356

.617

.970

aitem34

211.52

1318.410

.515

.970

aitem35

211.87

1315.189

.395

.970

aitem36

211.57

1294.558

.758

.969

aitem37

211.72

1322.051

.353

.970

aitem38

211.70

1309.703

.667

.970

aitem39

211.55

1296.049

.792

.969

aitem40

211.77

1308.025

.632

.970

aitem41

211.35

1315.567

.430

.970

aitem42

212.47

1354.717

-.199

.971

aitem43

211.65

1315.977

.530

.970

aitem44

211.50

1314.615

.568

.970

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

aitem45

211.25

1324.551

.440

.970

aitem46

212.00

1294.872

.663

.970

aitem47

211.95

1301.331

.618

.970

aitem48

211.07

1328.122

.356

.970

aitem49

211.55

1310.664

.689

.970

aitem50

212.10

1315.426

.445

.970

aitem51

211.47

1315.333

.564

.970

aitem52

211.42

1313.174

.507

.970

aitem53

211.37

1325.779

.378

.970

aitem54

211.50

1322.462

.422

.970

aitem55

211.65

1340.285

.118

.970

aitem56

211.50

1321.641

.371

.970

aitem57

211.27

1322.615

.418

.970

aitem58

211.47

1308.615

.771

.969

aitem59

211.75

1309.218

.465

.970

aitem60

211.67

1308.738

.689

.970

aitem61

211.57

1306.353

.561

.970

aitem62

211.55

1316.510

.572

.970

aitem63

211.62

1315.061

.648

.970

aitem64

211.85

1295.464

.739

.969

aitem65

211.77

1304.743

.718

.969

aitem66

211.50

1313.385

.657

.970

aitem67

211.47

1304.615

.675

.970

aitem68

211.32

1314.481

.716

.970

aitem69

212.05

1301.895

.547

.970

aitem70

211.30

1304.369

.709

.970

aitem71

211.75

1298.449

.718

.969

aitem72

211.72

1289.179

.771

.969

aitem73

212.22

1313.358

.504

.970

aitem74

211.72

1316.410

.565

.970

aitem75

211.40

1317.426

.430

.970

aitem76

211.30

1311.138

.567

.970

aitem77

211.55

1307.792

.710

.970

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

aitem78

211.55

1309.895

.612

.970

aitem79

211.70

1314.985

.541

.970

aitem80

211.95

1320.254

.428

.970

Tahap II

Case Processing Summary N Cases Valid Excludeda Total

% 40

100.0

0

.0

40

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.973

76

Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance if Item Deleted Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

aitem1

202.35

1317.823

.569

.972

aitem3

202.75

1318.603

.419

.973

aitem4

202.22

1309.871

.629

.972

aitem5

202.00

1325.231

.415

.972

aitem6

202.12

1327.702

.390

.972

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

aitem7

202.62

1304.087

.629

.972

aitem8

202.30

1318.010

.582

.972

aitem9

203.00

1316.359

.492

.972

aitem10

202.60

1318.451

.455

.972

aitem11

203.37

1316.292

.509

.972

aitem12

202.60

1320.144

.587

.972

aitem13

202.17

1318.353

.531

.972

aitem14

202.15

1329.823

.447

.972

aitem16

202.75

1322.603

.397

.973

aitem17

203.02

1302.794

.628

.972

aitem18

201.87

1327.446

.372

.973

aitem19

202.65

1319.567

.520

.972

aitem20

202.20

1312.728

.639

.972

aitem21

202.27

1313.897

.638

.972

aitem22

202.25

1318.910

.651

.972

aitem23

202.35

1297.054

.723

.972

aitem24

202.15

1329.823

.378

.972

aitem25

202.82

1291.533

.711

.972

aitem26

202.05

1326.562

.375

.973

aitem27

202.45

1319.741

.657

.972

aitem28

202.32

1313.353

.762

.972

aitem29

202.62

1321.830

.503

.972

aitem30

202.62

1300.035

.668

.972

aitem31

202.52

1311.076

.648

.972

aitem32

202.52

1316.563

.448

.972

aitem33

202.87

1315.394

.617

.972

aitem34

202.35

1323.259

.519

.972

aitem35

202.70

1320.933

.386

.973

aitem36

202.40

1299.426

.761

.972

aitem37

202.55

1327.228

.352

.973

aitem38

202.52

1314.974

.663

.972

aitem39

202.37

1300.856

.796

.972

aitem40

202.60

1313.015

.634

.972

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

aitem41

202.17

1319.994

.439

.972

aitem43

202.47

1321.128

.529

.972

aitem44

202.32

1319.251

.577

.972

aitem45

202.08

1329.610

.440

.972

aitem46

202.82

1299.635

.667

.972

aitem47

202.77

1306.794

.613

.972

aitem48

201.90

1333.015

.361

.972

aitem49

202.37

1316.035

.683

.972

aitem50

202.92

1319.661

.458

.972

aitem51

202.30

1320.318

.566

.972

aitem52

202.25

1318.192

.508

.972

aitem53

202.20

1330.472

.386

.972

aitem54

202.32

1327.507

.423

.972

aitem56

202.32

1326.584

.373

.973

aitem57

202.10

1327.579

.421

.972

aitem58

202.30

1313.703

.770

.972

aitem59

202.58

1314.148

.467

.972

aitem60

202.50

1314.308

.680

.972

aitem61

202.40

1310.913

.569

.972

aitem62

202.37

1321.574

.573

.972

aitem63

202.45

1319.587

.660

.972

aitem64

202.67

1300.584

.738

.972

aitem65

202.60

1309.733

.719

.972

aitem66

202.32

1318.328

.659

.972

aitem67

202.30

1309.395

.680

.972

aitem68

202.15

1319.464

.719

.972

aitem69

202.87

1307.497

.540

.972

aitem70

202.12

1309.446

.708

.972

aitem71

202.58

1303.635

.716

.972

aitem72

202.55

1293.997

.774

.972

aitem73

203.05

1317.895

.513

.972

aitem74

202.55

1321.895

.557

.972

aitem75

202.22

1323.307

.418

.972

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

aitem76

202.12

1316.266

.566

.972

aitem77

202.37

1312.804

.711

.972

aitem78

202.37

1315.010

.611

.972

aitem79

202.52

1320.153

.540

.972

aitem80

202.77

1325.410

.426

.972

B. Skala Penyesuaian Diri Tahap I

Case Processing Summary N Cases Valid Excluded

a

Total

% 40

100.0

0

.0

40

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha

N of Items

.946

94

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

aitem1

269.25

924.962

.398

.946

aitem2

269.25

917.013

.515

.945

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

aitem3

269.12

918.317

.524

.945

aitem4

269.92

927.610

.192

.946

aitem5

269.70

929.087

.207

.946

aitem6

269.55

915.485

.443

.945

aitem7

269.75

912.090

.457

.945

aitem8

270.15

903.721

.597

.945

aitem9

269.58

916.507

.470

.945

aitem10

270.30

917.087

.400

.946

aitem11

270.18

927.687

.215

.946

aitem12

269.68

911.712

.514

.945

aitem13

269.53

909.743

.647

.945

aitem14

269.70

923.497

.280

.946

aitem15

269.42

916.507

.500

.945

aitem16

270.10

910.503

.490

.945

aitem17

269.45

912.664

.572

.945

aitem18

269.85

952.182

-.219

.948

aitem19

269.28

920.461

.498

.945

aitem20

269.55

917.997

.447

.945

aitem21

269.70

924.318

.274

.946

aitem22

269.78

921.307

.349

.946

aitem23

269.82

914.610

.429

.945

aitem24

269.32

922.892

.416

.946

aitem25

269.85

942.849

-.081

.948

aitem26

269.28

922.358

.483

.945

aitem27

269.72

915.025

.472

.945

aitem28

269.48

916.871

.581

.945

aitem29

269.45

920.562

.415

.946

aitem30

269.32

919.763

.650

.945

aitem31

269.70

907.446

.552

.945

aitem32

270.05

922.818

.341

.946

aitem33

269.62

911.317

.500

.945

aitem34

269.75

911.269

.592

.945

aitem35

269.82

917.020

.448

.945

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

aitem36

269.20

926.882

.271

.946

aitem37

269.42

920.969

.516

.945

aitem38

269.00

920.000

.513

.945

aitem39

269.55

910.767

.500

.945

aitem40

269.30

927.703

.214

.946

aitem41

269.22

918.743

.444

.945

aitem42

269.53

911.794

.632

.945

aitem43

269.35

927.874

.239

.946

aitem44

269.58

931.943

.136

.946

aitem45

269.15

920.746

.540

.945

aitem46

269.58

917.071

.457

.945

aitem47

269.10

918.246

.524

.945

aitem48

269.62

930.138

.160

.946

aitem49

270.42

936.815

.031

.947

aitem50

269.98

902.948

.561

.945

aitem51

269.75

909.423

.490

.945

aitem52

269.25

917.628

.398

.946

aitem53

269.28

922.512

.387

.946

aitem54

269.05

923.433

.415

.946

aitem55

269.58

899.225

.645

.945

aitem56

269.45

927.792

.233

.946

aitem57

270.85

954.182

-.353

.948

aitem58

269.60

903.579

.657

.945

aitem59

269.62

911.933

.547

.945

aitem60

269.68

905.815

.570

.945

aitem61

269.82

902.046

.623

.945

aitem62

269.88

901.599

.663

.945

aitem63

269.50

922.821

.380

.946

aitem64

269.82

900.456

.572

.945

aitem65

269.42

912.763

.534

.945

aitem66

269.38

916.651

.568

.945

aitem67

269.38

918.651

.515

.945

aitem68

269.25

917.833

.495

.945

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

aitem69

270.72

957.846

-.364

.948

aitem70

269.22

920.999

.439

.945

aitem71

269.70

902.472

.574

.945

aitem72

270.53

920.820

.309

.946

aitem73

269.78

932.076

.111

.947

aitem74

269.45

925.844

.224

.946

aitem75

269.68

912.328

.630

.945

aitem76

269.92

908.225

.572

.945

aitem77

270.08

916.174

.430

.945

aitem78

269.32

920.481

.402

.946

aitem79

269.12

922.420

.351

.946

aitem80

269.70

927.959

.211

.946

aitem81

270.42

930.558

.160

.946

aitem82

269.22

917.871

.464

.945

aitem83

270.10

922.092

.327

.946

aitem84

269.12

922.522

.389

.946

aitem85

269.75

913.936

.509

.945

aitem86

270.05

931.895

.112

.947

aitem87

269.78

927.974

.211

.946

aitem88

269.62

919.984

.497

.945

aitem89

269.88

934.881

.066

.947

aitem90

269.65

907.105

.572

.945

aitem91

270.12

925.035

.267

.946

aitem92

270.25

913.679

.374

.946

aitem93

269.95

924.151

.351

.946

aitem94

269.48

915.128

.555

.945

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Tahap II

Case Processing Summary N Cases

Valid Excludeda Total

% 40

100.0

0

.0

40

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha

N of Items

.959

70

Item-Total Statistics Corrected ItemScale Mean if Scale Variance Total Item Deleted if Item Deleted Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

aitem1

204.63

779.420

.408

.959

aitem2

204.63

772.702

.508

.958

aitem3

204.50

773.641

.524

.958

aitem6

204.93

770.276

.459

.959

aitem7

205.13

767.087

.473

.959

aitem8

205.53

760.769

.586

.958

aitem9

204.95

771.638

.477

.958

aitem10

205.68

770.584

.440

.959

aitem12

205.05

766.305

.541

.958

aitem13

204.90

766.092

.639

.958

aitem15

204.80

772.369

.490

.958

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

aitem16

205.48

766.615

.486

.958

aitem17

204.83

768.046

.581

.958

aitem19

204.65

775.003

.517

.958

aitem20

204.93

773.302

.448

.959

aitem22

205.15

777.823

.316

.959

aitem23

205.20

770.626

.420

.959

aitem24

204.70

777.344

.430

.959

aitem26

204.65

778.336

.451

.959

aitem27

205.10

771.272

.457

.959

aitem28

204.85

772.592

.573

.958

aitem29

204.83

775.789

.413

.959

aitem30

204.70

774.779

.658

.958

aitem31

205.08

763.251

.560

.958

aitem32

205.43

777.122

.356

.959

aitem33

205.00

766.205

.520

.958

aitem34

205.13

767.446

.585

.958

aitem35

205.20

772.062

.457

.959

aitem37

204.80

775.497

.535

.958

aitem38

204.38

775.061

.516

.958

aitem39

204.93

766.789

.498

.958

aitem41

204.60

773.785

.450

.959

aitem42

204.90

767.990

.624

.958

aitem45

204.53

776.256

.528

.958

aitem46

204.95

772.459

.458

.959

aitem47

204.48

773.538

.525

.958

aitem50

205.35

758.644

.577

.958

aitem51

205.13

765.446

.490

.958

aitem52

204.63

771.522

.429

.959

aitem53

204.65

778.233

.367

.959

aitem54

204.43

778.661

.406

.959

aitem55

204.95

756.049

.646

.958

aitem58

204.98

760.281

.653

.958

aitem59

205.00

767.897

.544

.958

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

aitem60

205.05

761.792

.577

.958

aitem61

205.20

758.728

.622

.958

aitem62

205.25

758.397

.660

.958

aitem63

204.88

777.189

.395

.959

aitem64

205.20

756.421

.586

.958

aitem65

204.80

769.600

.510

.958

aitem66

204.75

772.038

.570

.958

aitem67

204.75

773.474

.529

.958

aitem68

204.63

772.907

.503

.958

aitem70

204.60

775.682

.451

.959

aitem71

205.08

759.046

.574

.958

aitem72

205.90

775.990

.307

.959

aitem75

205.05

767.741

.641

.958

aitem76

205.30

764.677

.566

.958

aitem77

205.45

770.459

.455

.959

aitem78

204.70

776.113

.390

.959

aitem79

204.50

777.436

.350

.959

aitem82

204.60

772.964

.470

.958

aitem83

205.48

776.461

.340

.959

aitem84

204.50

776.718

.410

.959

aitem85

205.13

769.548

.511

.958

aitem88

205.00

776.256

.465

.959

aitem90

205.03

762.846

.582

.958

aitem92

205.63

771.112

.343

.959

aitem93

205.33

778.071

.375

.959

aitem94

204.85

770.797

.553

.958

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

LAMPIRAN 3 SKALA PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh : Veronica Lestari 119114187

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

Kepada Yth. Saudara/ Saudari yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini

Dengan hormat, Saya Veronica Lestari sedang melakukan penelitian dalam rangka menyelesaikan studi pada Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mengharap partisipasi Anda dalam penelitian saya dengan mengisi kuesioner ini. Dalam mengisi skala ini, tidak ada jawaban yang benar atau salah. Jawaban yang Anda berikan merupakan gambaran tentang diri Anda yang sesungguhnya. Oleh karena itu, jawablah dengan jujur dan serius sesuai dengan keadaaan diri Anda yang sebenarnya. Jawaban Anda hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak berpengaruh terhadap nilai maupun hal lainnya, serta akan dijaga kerahasiaannya. Kesediaan Anda yang telah meluangkan waktu untuk mengisi skala ini merupakan suatu kontribusi yang sangat penting artinya bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Atas partisipasi Anda, saya mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Veronica Lestari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

Pernyataan Kesediaan

Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya dengan sukarela bersedia mengisi kuesioner ini, tanpa paksaan atau tekanan dari pihak tertentu guna membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini. Semua jawaban yang saya berikan, murni dari apa yang saya alami. Saya juga mengijinkan jawaban saya dipergunakan sebagai data dalam penelitian ilmiah tanpa mencantumkan identitas saya.

Yogyakarta, Februari 2016

(...........................................)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

IDENTITAS DIRI Inisial

:

Usia

:

Jenis Kelamin

:

Tinggal bersama

: a. Ayah b. Ibu c. Lainnya (sebutkan)_________________

Orangtua menikah lagi*

: Ya / Tidak

*) Coret yang tidak perlu

PETUNJUK PENGISIAN Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang menggambarkan segala sesuatu tentang diri Anda. Baca dan pahamilah setiap pernyataan yang ada. Kemudian berilah tanda (X) pada kolom jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda saat ini. Adapun pilihan jawaban tersebut adalah : SS

: apabila jawaban Sangat Setuju

S

: apabila jawaban Setuju

TS

: apabila jawaban Tidak Setuju

STS

: apabila jawaban Sangat Tidak Setuju

Usahakanlah untuk tidak melewati satu nomorpun dalam memberi jawaban pada pernyataan-pernyataan ini.

Contoh Pengisian Skala : No.

PERNYATAAN Saya memiliki hubungan yang dekat

1.

dengan orangtua.

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

BAGIAN A No.

Pernyataan

SS

S

TS

STS

1.

Orangtua membantu menenangkan saya

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

ketika saya merasa cemas. 2.

Saya merasa lebih senang menghabiskan waktu di luar rumah.

3.

Orangtua memberikan waktu untuk melakukan kegiatan yang saya senangi.

4.

Walaupun orangtua sudah tidak tinggal bersama, mereka sering mengunjungi dan menemani saya.

5.

Ketika saya mengambil suatu keputusan, orangtua saya menunjukkan sikap yang kurang menyenangkan.

6.

Orangtua berperilaku kasar ketika saya putus asa dengan kondisi keluarga saya.

7.

Orangtua enggan membantu persoalan yang saya alami karena menurut mereka itu merupakan urusan saya sendiri.

8.

Walaupun orangtua sudah bercerai, kebutuhan saya selalu dipenuhi oleh mereka.

9.

Sejak orangtua saya bercerai, mereka sibuk dengan urusannya masing-masing.

10.

Saya sulit mendapatkan uang karena orangtua enggan memberikannya.

11.

Saya merasa pesan yang disampaikan orangtua membuat perasaan saya semakin kacau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

12.

Orangtua meyakinkan saya bahwa keluarga kami akan tetap baik meski

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

mereka telah bercerai. 13.

Orangtua membantu saya dalam menghadapi masalah.

14.

Orangtua senantiasa memberikan saya petunjuk dalam bertindak.

15.

Orangtua bersedia menemani ketika saya sedang kesepian.

16.

Orangtua selalu memberikan uang untuk memenuhi kebutuhan saya.

17.

Orangtua sering menanyakan perkembangan studi saya.

18.

Sejak terjadi perceraian, saya merasa orangtua tidak memiliki waktu bersama saya.

19.

Saya merasa kehilangan kasih sayang sejak orangtua saya bercerai.

20.

Orangtua dapat menerima saran yang saya sampaikan di dalam keluarga.

21.

Orangtua memberikan solusi ketika saya sedang memiliki masalah dengan teman.

22.

Meskipun sedang sibuk, orangtua sering menyempatkan dirinya untuk berbagi cerita dengan saya.

23.

Orangtua menanyakan kondisi saya ketika saya terlihat murung.

24.

Orangtua saya selalu menyambut baik pilihan hidup saya.

25.

Orangtua tidak mempedulikan relasi saya dengan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

26.

Orangtua merasa keberatan mengeluarkan dana untuk pendidikan

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

saya. 27.

Ketika ada masalah, orangtua semakin membuat saya putus asa dengan perkataan yang menyinggung perasaan saya.

28.

Orangtua senantiasa menjawab apa yang ditanyakan oleh saya.

29.

Orangtua menyediakan suasana tempat tinggal yang nyaman.

30.

Saya jarang mendapatkan saran dari orangtua ketika saya menghadapi masalah dengan relasi saya.

31.

Orangtua sering menyempatkan diri untuk mengajak saya berekreasi.

32.

Walaupun sudah berusaha dengan maksimal, orangtua tetap kecewa atas prestasi saya.

33.

Saya tidak pernah mendapatkan penjelasan tentang perceraian yang terjadi pada orangtua saya dan ini membingungkan saya.

34.

Orangtua memberikan pujian atas prestasi saya.

35.

Orangtua membantu saya dalam melaksanakan berbagai aktivitas.

36.

Sejak bercerai orangtua saya, selalu memikirkan dirinya masing-masing tanpa mempedulikan saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

37.

Orangtua senantiasa membantu kesulitan

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

yang saya hadapi tanpa diminta. 38.

Orangtua kurang peduli tentang prestasi belajar saya karena mereka lebih mementingkan pekerjaannya dibandingkan saya.

39.

Orangtua tidak pernah memikirkan kebahagiaan saya dengan keputusan yang mereka ambil.

40.

Ketika saya merasa minder dengan kondisi keluarga saya, orangtua selalu mendukung sehingga saya tetap merasa percaya diri.

41.

Orangtua membiarkan saya melakukan aktivitas sendiri meski saya membutuhkan bantuan mereka.

42.

Peceraian yang dialami, tidak mengurangi kasih sayang orangtua kepada saya.

43.

Orangtua kerap memberikan komentar positif tentang diri saya.

44.

Orangtua senantiasa mengabulkan permintaan saya jika saya butuh uang untuk pendidikan.

45.

Apapun yang dilakukan orangtua saya, tidak dapat memperbaiki suasana hati saya yang buruk.

46.

Saya merasa orangtua menghendaki saya untuk selalu mengikuti kehendak mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

47.

Orangtua memberi kepercayaan akan

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

keputusan yang saya ambil. 48.

Walau sudah tidak tinggal bersama, orangtua tetap memantau perkembangan saya.

49.

Meskipun orangtua memutuskan untuk bercerai, mereka tetap menguatkan saya agar dapat bangkit dari kondisi perceraian yang mereka alami.

50.

Orangtua jarang menanyakan kabar saya, semenjak mereka sudah tidak tinggal bersama.

51.

Orangtua senantiasa memotivasi ketika saya terpuruk dengan kondisi keluarga saya.

52.

Orangtua sering menyalahkan gagasan yang saya sampaikan.

53.

Orangtua memberikan pengertian pada saya alasan mereka bercerai.

54.

Saya merasa sangat sulit mendapatkan kebutuhan sehari-hari sejak orangtua bercerai.

55.

Saya merasa lebih nyaman menceritakan masalah kepada orangtua dibandingkan teman.

56.

Orangtua selalu menghargai pendapat saya.

57.

Orangtua jarang memikirkan kesenangan saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

58.

Informasi yang diberikan orangtua mengenai perceraian mereka membuat

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

saya semakin paham dan jelas. 59.

Orangtua saya fokus pada pekerjaanya dan jarang meluangkan waktu untuk saya.

60.

Orangtua tetap diam ketika saya merasa tidak percaya diri dengan kondisi keluarga saya.

61.

Orangtua sering menyempatkan diri untuk meluangkan waktunya bagi saya.

62.

Sejak bercerai, orangtua tidak peduli lagi dengan kondisi saya.

63.

Saya merasa orangtua mengerti apa yang terbaik bagi saya.

64.

Orangtua senantiasa memberikan gambaran tentang masa depan.

65.

Ketika saya membutuhkan petunjuk, orangtua sering menghiraukan saya begitu saja.

66.

Saya lebih sering menceritakan masalah kepada teman dibandingkan orangtua.

67.

Saya merasa terpuruk karena orangtua tidak memahami perasaan saya ketika mereka memutuskan bercerai.

68.

Orangtua tidak menanggapi meski saya bertanya kepada mereka.

69.

Saya kecewa karena orangtua tetap diam ketika melihat saya murung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

70.

Meskipun bercerai, orangtua saya tidak pernah meninggalkan perannya sebagai

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

orangtua. 71.

Orangtua seringkali membandingbandingkan saya dengan orang lain.

72.

Orangtua menyepelekan ucapan saya karena dianggap tidak memahami permasalahan yang terjadi.

73.

Saya merasa saran yang diberikan orangtua tepat untuk memperbaiki suasana hati saya yang tidak baik.

74.

Penjelasan orangtua sangat berarti bagi saya dalam menghadapi masalah.

75.

Orangtua tidak memahami perasaan saya ketika mereka memutuskan berpisah.

76.

Orangtua lebih mementingkan permasalahan mereka dibandingkan kondisi saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

BAGIAN B Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang menggambarkan segala sesuatu tentang diri Anda. Baca dan pahamilah setiap pernyataan yang ada. Kemudian berilah tanda (X) pada kolom jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda saat ini. No. 1.

Pernyataan Saya berusaha tenang ketika orang lain

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

menanyakan kondisi keluarga saya. 2.

Saya melakukan perencanaan yang cermat sebelum mengambil keputusan, yaitu memikirkan segala resiko dan keuntungan yang akan diperoleh.

3.

Saya banyak menggunakan waktu untuk mengenang kondisi keluarga saya yang sebelumnya utuh.

4.

Pengalaman yang saya alami membuat saya lebih dewasa.

5.

Saya menyadari sepenuhnya kekurangan yang saya miliki.

6.

Saya dapat belajar dari pengalaman orang lain.

7.

Saya membenci keadaan keluarga saya karena perceraian orangtua saya.

8.

Pengalaman dalam keluarga yang buruk membuat saya enggan untuk menjalin relasi dengan lawan jenis.

9.

Saya merasa bahagia berada di antara keluarga saya.

10.

Saya selalu menggunakan kekerasan ketika saya tertekan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

11.

Saya enggan mendengarkan komentar orang

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

lain tentang diri saya. 12.

Saya dapat mengambil hikmah dari kegagalan-kegagalan yang saya alami.

13.

Saya tetap dapat bersikap baik pada orang yang tidak menyukai saya.

14.

Saya tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu.

15.

Saya tersinggung apabila orang lain menanyakan kondisi keluarga saya.

16.

Perceraian orangtua saya hanya membawa dampak buruk bagi saya.

17.

Saya akan menyelesaikan masalah yang saya hadapi dengan pikiran yang positif.

18.

Saya dapat menerima keputusan orangtua saya untuk bercerai dan berusaha untuk menggapai cita-cita yang telah saya impikan.

19.

20.

Saya menunjukkan rasa kekecewaan terhadap orangtua ketika mereka memutuskan untuk bercerai. Saya tetap sabar meskipun orang lain mengejek saya sebagai anak korban perceraian.

21.

Saya lebih senang menyendiri di lingkungan sosial.

22.

Saya enggan bersosialisasi dengan orang lain.

23.

Saya dapat menerima kritik dari orang lain.

SS

S

TS

STS

24.

Saya akan membalas orang yang mengejek saya.

SS

S

TS

STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

25.

Saya tidak merasa terpuruk ketika keluarga

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

saya tidak utuh lagi. 26.

Walaupun saya merasa sedih atas perceraian orangtua saya, saya segera bangkit karena hal tersebut demi kebaikan keluarga saya.

27.

Saya selalu merenungi nasib saya sehingga saya kurang bersosialisasi dengan orang lain.

28.

Kadang saya lebih berharap menjadi orang lain.

29.

Saya sering menyesali hal-hal buruk yang terjadi pada diri saya.

30.

Saya frustasi dengan kehidupan saya saat ini.

31.

Saya merasa iri jika ada orang lain yang lebih beruntung dibandingkan saya.

32.

Apabila saya mengalami kegagalan, saya akan menjadikannya sebagai pelajaran.

33.

Saya merasa minder apabila orang lain mengkritik saya.

34.

Saya mempertimbangkan dahulu apa yang akan saya lakukan.

35.

Ketidakutuhan keluarga saya, membuat kehidupan saya berantakan.

36.

Pengalaman yang tidak menyenangkan membuat saya takut menjalani hidup.

37.

Saya lebih suka mengurung diri dalam kamar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

38.

Meskipun orang lain mengetahui saya anak SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

Saya merasa terbeban dengan kondisi keluarga saya saat ini. Saya tertekan apabila orang di sekitar

SS

S

TS

STS

menanyakan hubungan saya dengan

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

korban perceraian, saya tetap dapat menerima kondisi tersebut. 39.

Kehidupan saya menjadi kacau semenjak orangtua saya sudah tidak tinggal bersama.

40.

Saya memperoleh pelajaran yang berharga dari peristiwa perceraian orangtua saya.

41.

Meskipun orangtua saya bercerai, saya tetap menghargai keputusan mereka.

42. 43.

orangtua. 44.

Saya tidak mampu menerima kenyataan kehidupan saya saat ini.

45.

Saya akan mengejar cita-cita saya sesuai dengan kemampuan yang saya miliki.

46.

Waktu saya hanya saya gunakan untuk merenungi peristiwa perceraian orangtua saya sehingga saya kurang bersosialisasi dalam lingkungan.

47.

Saya menangis dan larut dalam kekesalan yang mendalam apabila mengingat peristiwa perceraian orangtua saya.

48.

Saya merasa senang dengan apa yang saya miliki sekarang.

49.

Saya bangga dengan kondisi saya saat ini.

SS

S

TS

STS

50.

Saya seringkali mengulangi kesalahan yang

SS

S

TS

STS

sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

51.

Dengan pengalaman yang saya miliki, saya berusaha tidak melakukan kesalahan yang

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

sama seperti orangtua saya. 52.

Saya merasa kurang percaya diri dengan apa yang saya miliki.

53.

Saya tidak dapat menerima suatu musibah yang terjadi pada diri saya.

54.

Saya berkata kasar pada orang yang mengucilkan saya akibat perceraian orangtua saya.

55.

Saya selalu optimis dengan masa depan saya.

56.

Dengan sikap percaya diri, saya mudah menjalin hubungan dengan siapa saja.

57.

Saya akan marah ketika orang lain menyinggung saya sebagai anak korban perceraian.

58.

Saya dapat belajar dari pengalaman hidup saya.

59.

Saya senang untuk berbagi pengalaman tentang kehidupan dengan teman saya dan saya mendengarkan pengalaman mereka.

60.

Saya merasa cemas dengan kehidupan saya di masa depan.

61.

Saya mencari kesenangan di luar rumah untuk menghilangkan rasa rindu saya terhadap orangtua.

62.

Saya bersyukur dengan apa yang saya miliki saat ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

63.

Saya yakin dengan permasalahan yang telah terjadi di keluarga saya, akan dapat

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

berdampak positif bagi saya. 64.

Saya merasa depresi karena orangtua saya telah bercerai.

65.

Saya percaya bahwa masa depan saya akan lebih baik dibandingkan saat ini.

66.

Saya tidak akan membalas perbuatan buruk orang lain.

67.

Saya tetap dapat memahami jika orangtua sulit untuk membagi waktunya untuk saya.

68.

Saya merasa tidak betah berada di rumah.

SS

S

TS

STS

69.

Saya merasa rendah diri dihadapan teman-

SS

S

TS

STS

SS

S

TS

STS

teman karena status keluarga yang berbeda. 70.

Saya puas dengan apa yang ada pada diri saya.

SELESAI

(Silakan periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewat) TERIMA KASIH 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

LAMPIRAN 4 UJI ASUMSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

A. Uji Normalitas

Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic

df

Sig.

Shapiro-Wilk Statistic

df

Sig.

Dukungan_sosial_orangtua

.127

50

.042

.964

50

.130

Penyesuaian_diri

.118

50

.081

.956

50

.063

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

B. Uji Linearitas

Means Case Processing Summary Cases Included N Penyesuaian_diri * Dukungan_sosial_oran gtua

Excluded

Percent

N

50 100.0%

Total

Percent 0

N

.0%

50

Report Penyesuaian_diri Dukungan_sosial_orangtua

Mean

N

Percent

Std. Deviation

140

129.00

1

.

147

212.00

1

.

148

168.00

1

.

154

200.00

2

36.770

156

169.00

1

.

160

218.00

1

.

169

172.00

1

.

174

167.00

1

.

178

190.00

1

.

181

167.50

2

3.536

185

169.00

1

.

187

183.00

1

.

188

177.50

2

16.263

190

172.00

2

2.828

192

199.00

1

.

194

181.00

1

.

197

175.00

1

.

100.0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

198

204.00

1

.

200

194.00

1

.

204

178.00

1

.

205

176.00

1

.

206

183.00

1

.

208

187.00

1

.

218

249.00

1

.

219

217.00

2

2.828

226

168.00

1

.

227

204.50

2

4.950

239

213.67

3

5.686

241

234.00

1

.

244

198.00

1

.

245

218.00

1

.

249

213.00

1

.

250

221.50

2

6.364

251

217.00

1

.

252

223.00

2

5.657

253

223.00

1

.

255

213.00

1

.

263

241.00

1

.

269

244.00

1

.

283

239.00

1

.

Total

198.36

50

26.343

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

ANOVA Table Sum of Squares Penyesuaian_Diri *

Between

Dukungan_sosial_orangt Groups

(Combined)

32196.853

Linearity

16353.009

Mean df

Square 39

825.560

F

Sig.

4.570

.007

1 16353.009 90.515

.000

ua Deviation from Linearity Within Groups Total

15843.844

38

416.943

1806.667

10

180.667

34003.520

49

Measures of Association R Penyesuaian_diri * Dukungan_sosial_orangtua

R Squared .693

.481

Eta .973

Eta Squared .947

2.308

.079

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

LAMPIRAN 5 UJI HIPOTESIS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

Correlations Dukungan_sosial_orangtua Penyesuaian_diri Dukungan_sosial_orangtua

Pearson Correlation

1

Sig. (1-tailed) N Penyesuaian_diri

Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

.693** .000

50

50

.693**

1

.000 50

50