HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK
Naskah Publikasi Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar derajat sarjana S-1 Psikologi
Oleh : HAKAM SATRIA
F 100 040 258
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
2
3
ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK
Pada dasarnya dunia wirausaha merupakan pilihan yang cukup rasional dalam situasi dan kondisi terbatasnya kesempatan kerja. Oleh karena itu sudah seharusnya kaum muda Indonesia menciptakan pekerjaan yang layak dan produktif melalui wirausaha. Individu yang memiliki karakteristik sebagai seorang wirausaha akan lebih berhasil jika didukung oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu manajemen diri, karena dengan manajemen diri yang tinggi siswa dapat melakukan pengelolaan hidup dan dan kemandirian yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara manajemen diri dengan motivasi berwirausaha pada siswa SMK Hipotesis yang diajukan ada hubungan positif antara manajemen diri dengan motivasi berwirausaha. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Surakarta. Pengambilan secara cluster random sampling terpilih kelas XII jurusan teknik gambar bangunan berjumlah 22 siswa, teknik teknik konstruksi kayu dengan jumlah 28 siswa, dan Teknik Komputer dan Jaringan jumlah siswa 30 orang, sehingga total siswa yang menjadi sampel penelitian sebanyak 80 orang Metode pengumpulan data menggunakan skala manajemen diri dan skala motivasi berwirausaha. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment. Hasil analisis product moment diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,490; p = 0,000 (p < 0,01). Artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara manajemen diri dengan motivasi berwirausaha. Sumbangan efektif variabel manajemen diri terhadap motivasi berwirausaha sebesar 24%. Berdasarkan hasil pengkategorian diketahui persepsi terhadap manajemen diri mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 94,263 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 93,5 yang berarti manajemen diri pada subjek penelitian tergolong sedang. Nilai rerata empirik motivasi berwirausaha (RE) sebesar 81,588 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 72, 5 yang berarti motivasi berwirausaha pada subjek penelitian tergolong sedang. Hasil kesimpulan penelitian menyatakan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara manajemen diri dengan motivasi berwirausaha, artinya variabel manajemen diri dapat dijadikan sebagai prediktor (variabel bebas) untuk memprediksikan variabel motivasi berwirausaha. Semakin tinggi manajemen diri maka akan semakin tinggi pula motivasi berwirausaha. Kata kunci: manajemen diri, motivasi berwirausaha, SMKN 2 Surakarta
4
PENDAHULUAN
sebuah
Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK yang dipersiapkan untuk memasuki
keahlian seperti teknik, pertanian, perhotelan dan musik. Secara konsep yang diwujudkan dalam kurikulum, lulusan SMK memang telah dirancang sejak awal untuk menjadi bagian integral dari perkembangan industri di tanah air. Para siswa SMK ternyata bisa berkarya dalam teknologi otomotif, baik dalam membuat maupun merakit mobil dan motor.
Siswa
komponen
juga
ma mpu
komputer
dan
membuat merakitnya
menjadi komputer atau laptop siap pakai. Prestasi siswa SMK Indonesia di tingkat internasional adalah
meraih ranking ke-3
dengan meraih 6 emas pada Asean Skill Competition
tahun
2006
Darussalam. Tahun 2008 di
di
Brunei Malaysia
meraih peringkat ke-2 juga dengan meraih 6 emas. World Skill Competition tahun 2005, siswa SMK Indonesia mampu menduduki peringkat ke-44 dari 50 negara dan tahun 2007
menduduki peringkat ke-21 dari 50
negara. Pada akhir 2011 kiprah SMK semakin diperhitungan dengan rancanran
roda
empat
yang
kemudian diberi nama Esemka(Wartakota, 2012) SMK merupakan sekolah dengan
dunia kerja sebagai tenaga teknis menengah, telah tersedia dalam beragam jenis program
kendaraan
pendidikan yang berorientasi kecakapan hidup
sehingga
diharapkan
model
pembelajaran yang diajarkan di SMK berkaitan dengan semangat wirausaha mandiri;
bahkan
ekstrakurikuler
pun
kegiatan-kegiatan bertujuan
untuk
menanamkan nilai inisiatif dan kesiapan dalam menciptakan lapangan kerja secara mandiri sekaligus mampu meningkatkan motivasi berwurasaha. Menurut Sumahamijaya, Yasben dan Dana (2003) pada dasarnya dunia wirausaha merupakan pilihan yang cukup rasional dalam situasi dan kondisi yang tidak mampu diandalkan, akan tetapi sampai saat ini dunia wirausaha belum menjadi lapangan pekerjaan yang diminati dan dinanti bagi para sarjana sekalipun, padahal salah satu ciri yang menonjol pada negara-negara maju adalah banyaknya wirausahawan
atau
wiraswastawan.
Kemajuan yang telah dicapai oleh bangsa Barat dan Jepang adalah justru karena mereka mampu melahirkan tenaga-tenaga yang mempunyai minat wirausaha tinggi
sebanyak 2 % dari jumlah penduduk, 20 %
diri.
Menurut
Prijosaksono
(2001),
tenaga wiraswasta menengah, dan sisanya
manajemen diri atau self management
adalah tenaga wiraswasta biasa.
merupakan kemampuan individu untuk
Kenyataannya sebagian besar cita-
mengendalikan sepenuhnya keberadaan
cita siswa dan harapan orang tua terhadap
diri secara keseluruhan (fisik, emosi,
putra-putrinya
mental atau pikiran, jiwa maupun rohnya)
adalah
menjadi
pegawai
negeri, padahal daya tampungnya sangat
dan
realita
kehidupannya
dengan
terbatas.
memanfaatkan
kemampuan
yang
Pandangan
masyarakat
yang
wirausaha
sebagai
sebagian
terlanjur
besar
menganggap
profesi
tidak
Strategi yang pertama dan utama
membutuhkan pendidikan tinggi ini tidaklah
dalam manajeman diri adalah berusaha
mudah, karena pandangan ini sudah tertanam
mengetahui diri sendiri dengan segala
di sebagian besar masyarakat Indonesia yang
kekurangan dan kelebihan yang dimiliki
lebih
dengan segenap kekuatan dan potensinya.
menginginkan
Kondisi
ini
juga
yang
dimilikinya.
bekerja sesuai
kantoran.
dengan
hasil
Individu yang dapat mengatur waktunya
wawancara penulis dengan beberapa siswa
dengan baik tidak akan pernah kehilangan
dari SMKN 2 Surakarta,
waktu
sebagian besar
dan
kesempatan tugas
untuk
menyatakan memilih kuliah atau bekerja ikut
menyelesaikan
orang untuk menambah pengalaman. Begitu
mampu
pula informasi dari guru BK, menyatakan
cepat dan memiliki inisiatif dan ide- ide
belum banyak lulusan SMKN 2 Surakarta
cemerlang berkaitan dengan pekerjaan.
yang membuka wirausaha mandiri.
Siswa yang memiliki manajemen diri
mengambil
pekerjaannya,
keputusan
dengan
Faktor yang berkaitan erat dengan
tinggi akan mampu mengatur diri sendiri
motivasi berwirausaha adalah manajemen
dan menentukan prioritas tujuan dengan
diri.
menggunakan
Juana
(2000)
mengemukakan
manajemen diri adalah kemampuan individu
seefisien
mengatur dan mengelola diri sendiri dalam
perubahan
hal yang berkaitan dengan pemenuhan
kesejahteraan.
kebutuhan, waktu dan pencapaian tujuan 5
waktu
mungkin
seefektif
melakukan
untuk
dan proses
menciptakan
Berdasarkan uraian-uraian di atas
dalam bidang usaha, dengan kata lain
maka rumusan masalah dalam penelitian ini
wirausaha
adalah:
mempunyai
“apakah ada hubungan antara
manajemen
diri
dengan
motivasi
berwirausaha
pada siswa SMK? Mengacu
adalah
orang-orang
sifat-sifat
yang
kewirausahaan:
keberanian mengambil resiko, keutamaan, kreativitas,
dan
ketauladanan
dalam
dari rumusan masalah tersebut peneliti
menangani usaha atau perusahaan dengan
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
berpijak
pada
judul: Hubungan antara manajemen diri
sendiri.
Wirausaha
dengan motivasi berwirausaha pada siswa
penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya
SMK. Adapun tujuan dari penelitian ini
dengan menggunakan usaha dan waktu
adalah untuk mengetahui: hubungan antara
yang diperlukan, memikul resiko finansial,
manajemen
psikologis, dan sosial yang menyertainya,
diri
dengan
motivasi
berwirausaha.
keamanan
kemampuan
adalah
proses
serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Menurut Sumahamijaya dkk (2003)
LANDASAN TEORI
pengertian wirausaha adalah enterpreneur Motivasi Berwirausaha
yang
Perbuatan manusia selalu didorong
berisikan
keprihatinan
hardship:
dalam
perlu
menghadapi
oleh faktor-faktor yang mendorong dirinya
kesukaran,
untuk melakukan perbuatan atau tingkah
meyakinkan apa saja kepada orang lain,
laku tertentu untuk mencapai tujuan yang
termasuk keahlian menjual, leadership:
diinginkan.
kepemimpinan,
Tidak
ada
manusia
yang
mengerjakan suatu aktifitas atau pekerjaan
Begitu
pula
dalam
dan
keahlian
kemampuan
mengambil resiko.
tertentu kalau tidak ada tujuan yang ingin dicapainya.
salesmanship:
Berdasarkan pengertian motivasi
hal
dan pengertian wirausaha, maka pada
berwirausaha, manusia memerlukan adanya
penelitian
motivasi dalam dirinya. Wiratmo (1996)
disimpulkan
mengemukakan wirausaha adalah seseorang
mendorong,
yang gagah berani dan pantas jadi tauladan
mengarahkan keinginan individu untuk 6
ini
motivasi sebagai
berwirausaha
keadaan
menggerakan
yang dan
melakukan kegiatan kewirausahaan, dengan
Maxwell
(Prijosaksono,
cara mandiri, percaya pada diri sendiri,
pengaruh
berorientasi
berani
motivasi berwirausaha dapat ditunjukkan
mengambil resiko, kreatif dan menilai tinggi
dalam a) kemampuan pengelolaan waktu.
hasrat inovasi.
Waktu harus dikelola dan dikendalikan
ke
masa
depan,
dengan Isdianto dkk (2005) mengemukakan
kunci
diri dengan pemilihan pekerjaan dalam
bidang
keilmuan
kewirausahaan.
dengan
dapat
tujuan
dalam
berhubungan dengan orang lain merupakan
minat berwirausaha, kesesuaian kemampuan
dan
dan
agar
efisien; b) Hubungan antar manusia. Cara
individu terhadap kewirausahaan, adanya
kewirausahaan
sasaran
terhadap
kehidupan dan pekerjaan secara efektif dan
motivasi berwirausaha yaitu pemahaman
bidang
diri
sebaik-baiknya
mencapai
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
manajemen
2001)
sukses
utama
Perspektif diri.
kesesuaian
kesuksesan;
c)
Individu yang dapat
melihat dan menilai dirinya sama dengan
dunia
apa yang dilihat dan dipikirkan oleh orang
Ulasan ini menunjukkan
lain pada dirinya berarti individu tersebut
variabel manajemen diri tersirat dalam
jujur dan nyata dalam menilai dirinya.
kesesuian kemampuan diri dengan bidang
Agar
pekerjaan. Hal ini sesuai dengan pendapat
dalam
bekerja
seseorang
dapat optimal, maka diperlukan minat
Juana (2000) yang menyatakan manajemen
dalam bekerja. Motivasi berwirausaha
diri adalah bagaimana individu mengatur
mempunyai tingkat yang berbeda pada
dan mengelola diri sendiri dalam hal yang
masing- masing individu tetapi didasarkan
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan,
oleh aspek-aspek yang sama. Dalam
waktu dan pencapaian tujuan diri. Waktu
pemenuhan aspek-aspek tersebut individu
dan tujuan diri merupakan faktof yang
tidak
sangat penting dalam berwirausaha, karena
dapat
melepaskan
diri
dari
kebutuhan-kebutuhan itu dan bila salah
semakin efektif memanfaatkan waktu dan
satu
semakin fokus tujuan yang diinginkan maka
kebutuhan
tersebut
tidak
dapat
terpenuhi akan membawa dampak yang
akan semakin meningkatkan motivasi dalam
negatif pada wirausaha. Adapun aspek-
berwirausaha.
7
aspek
yang
mendorong
motivasi
pikiran, jiwa maupun rohnya) dan realita
berwirausaha menurut Riyanti (2003):
kehidupannya
a. Kemandirian, merupakan kemampuan
kemampuan yang dimilikinya. Goleman
berdiri sendiri yang ditafsirkan secara
(2000) mengungkapkan bahwa manajemen
kritis dan dinamis, bukan berarti harus
diri merupakan pengelolaan impuls dan
bekerja sendiri tanpa berhubungan atau
perasaan yang menekan tergantung pada
bekerja sama dengan siapapun
keselarasan kerja pusat emosi dan pusat
b. Inovatif, merupakan kemampuan untuk
dengan
memanfaatkan
eksekusi otak di lobus prefrontal.
seorang pengusaha yang mempunyai
Berkaitan dengan hal tersebut di
mentalitas kewirausahaan yang menilai
atas, O’Keefe dan Berger (Prijosaksono,
tinggi orientasi ke depan, menilai tinggi
2001) mendefiniskan self management
hasrat untuk menemukan ide-ide baru,
sebagai
berorientasi pada hasil karya dan menilai
management
tinggi
dan
control karena self control berkonotasi
bertanggung jawab disertai dengan hasrat
mengendalikan atau menahan rintangan
untuk berprestasi pada bidangnya
sedangkan
self
melakukan
hal- hal
kemampuan,
disiplin
c. Menanggung resiko, yaitu kemampuan individu
untuk
menghadapi
segala
menyelesaikan
tujuan.
Self
tidak sama dengan self
management seperti
adalah biasanya
menyangkut diri sendiri dengan kebebasan
tantangan dan kemungkinan yang akan
dan spontan.
terjadi dengan penuh perhitungan, seperti
Manajemen diri dapat membentuk
persainga n, naik turunnya harga, barang
individu kearah lebih baik sesuai dengan
tidak laku, dan sebagainya.
perilaku
mana
ditingkatkan Manajemen Diri Menurut
mampu Prijosaksono
manajemen diri atau self merupakan
kemampuan
(2001),
individu
(Prijosaksono,
untuk
aspek-aspek
mengendalikan sepenuhnya keberadaan diri
atau
kerja
akan
dikurangi
membantu
memotivasi
management
yang
individu individu.
2001) yang
8
sehingga untuk Maxwell
mengemukakan terdapat
manajemen diri antara lain:
secara keseluruhan (fisik, emosi, mental atau
diubah,
dalam
a. Pengelolaan waktu. Waktu merupakan
rekan kerja, maupun mitra bisnis, juga
hal utama dalam manajemen diri. Seperti
membutuhkan orang yang dapat diajak
halnya kehidupan yang harus dikelola
berbagai
dan dikendalikan, waktu juga harus
ketakutan,
dikelola dan dikendalikan dengan sebaik-
keberhasilan. Interaksi ini menyentuh
baiknya agar dapat mencapai sasaran dan
dan
tujuan dalam kehidupan dan pekerjaan
tingkat kehidupan yang terdalam.
secara efektif dan efisien. Selama ini pengertian
mengelola
waktu
keceriaan, kegagalan,
membangun
c. Perspektif
kesedihan, dan
seseorang
diri.
Perspektif
pada
diri
hanya
terbentuk jika individu dapat melihat
diartikan sebagai cara mengalokasikan
dirinya sama dengan apa yang dilihat
waktu secara efektif dan efisien.
orang lain pada dirinya. Individu yang
b. Hubungan antar manusia. Hubungan
dapat melihat dan menilai dirinya sama
antara merupakan pilar utama dalam
dengan apa yang dilihat dan dipikirkan
manajemen diri, karena individu selalu
oleh orang lain pada dirinya berarti
berhubungan dengan orang lain dalam
individu tersebut jujur dan nyata dalam
hampir
menilai
semua
aspek
kehidupan.
dirinya
sehingga
individu
Hubungan personal yang erat dapat
tersebut memiliki penerimaan diri yang
menjadi
lebih luas yang pada akhirnya akan
sumber
kekuatan
dan
pembaruan yang terus menerus. Efektif
mempermudah
tidaknya hubungan seseorang dengan
manajemen diri, tetapi jika individu
orang
tidak dapat melihat dirinya seperti yang
lain
pencapaian
sangat hal- hal
mempengaruhi
dalam
dalam
dilihat oleh orang lain secara jujur dan
kehidupan, dan dalam mengembangkan
sesuai kenyataan maka akan mengarah
kehidupan yang lebih bermakna baik itu
pada suatu kebohongan pada diri
ditempat kerja atau dalam kehidupan
sendiri dan individu tersebut akan
tinggal. Cara berhubungan dengan orang
menciptakan cermin diri yang semu
lain merupakan kunci sukses utama
sehingga
kesuksesan.
menerima kenyataan dirinya.
Dalam
terbaik
individu
hidup
seseorang
membutuhkan teman, sahabat, kekasih, 9
individu
tidak
dapat
Hubungan
antara
Manajemen
dengan Motivasi Berwirausaha
Diri
pemerintah (menjadi PNS) guna menjamin
Pada
masa depan mereka.
Siswa SMK
Sebagian besar siswa SMK di
Setiap individu memiliki keinginan
motivasi oleh keinginan untuk menentukan
untuk meraih sukses dan memiliki tujuan-
nasibnya
sendiri
dengan
berusaha
tujuan untuk dicapai dalam hidup. Salah satu
seoptimal
mungkin
tujuan yang ingin dicapai dalam hidup
tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
sebagai pelajar setelah lulus pendidikan
Pengertian itu sesuai dengan pendapat dari
kuliah ialah bekerja dengan prestasi yang
Robbins
memuaskan, merupakan suatu kebanggaan
berpendapat bahwa motivasi sebagai suatu
tersendiri bagi mereka. Suatu kesuksesan
kerelaan
untuk
yang diperoleh dapat memuaskan lahir batin
mungkin
dalam
dari orang tersebut dan membanggakan
organisasi
yang
dipengaruhi
dirinya dan orang lain. Siswa SMK masih
kemampuan
usaha
untuk
banyak yang memiliki harapan setelah lulus
beberapa kebutuhan individu.
mencapai
(Hasibuan,
sebuah
2003)
berusaha
yang
seoptimal
pencapaian
tujuan oleh
memuaskan
pendidikan akan langsung mencari pekerjaan
Salah satu determinan atau variabel
untuk mendapat pekerjaan yang mapan dan
yang diasumsikan berpengaruh terhadap
mendapat status yang terhormat padahal
motivasi berwirausaha adalah manajemen
kenyataannya sekarang semakin banyak
diri.
terjadi pengangguran dan semakin sempit
manajemen diri atau self management
lapangan
Hidayat
merupakan kemampuan individu untuk
(2000) mengungkap kecenderungan bahwa
mengendalikan sepenuhnya keberadaan
sebagian besar siswa SMK yang baru saja
diri secara keseluruhan. Proses dalam
lulus tidak mamiliki rencana berwirausaha.
pengendalian diri dapat dilakukan dengan
Umumnya mereka kurang termo tivasi untuk
cara menerima keadaan diri sendiri baik
berwirausaha dan lebih suka memilih untuk
secara fisik, psikis, menghargai adanya
menjadi seorang pekerja pada perusahaan-
perbedaan antara individu, memanfaatkan
perusahaan
kemampuan yang dimilikinya, misalnya
pekerjaan.
besar
Penelitian
maupun
instansi
Menurut
Prijosaksono
(2001),
melakukan kompetisi kerja yang positif 10
dengan rekan kerja untuk mengoptimalkan Alat ukur
prestasi kerja di perusahaaan.
Metode pengumpulan data menggunakan Hipotesis
skala manajemen diri dan skala motivasi
Ada
hubungan
manajemen
diri
positif
dengan
antara
berwirausaha.
motivasi
berwirausaha. Semakin tinggi manajemen
Metode Analisis Data
diri
Teknik analisis data menggunakan korelasi
maka
semakin
tinggi
motivasi
berwirausaha. Sebaliknya semakin rendah
product moment .
manajemen diri maka semakin rendah pula motivasi berwirausaha pada siswa SMK.
Hasil dan Pembahasan Hasil analisis product diperoleh
METODE
nilai
koefisien
moment
korelasi
(r)
sebesar 0,490; p = 0,000 (p < 0,01). Identifikasi variabel
Artinya ada hubungan positif yang sangat
Variabel bebas : manajemen diri
signifikan antara manajemen diri dengan
Variabel tergantung : motivasi berwirausaha.
motivasi berwirausaha. Sumbangan efektif variabel manajemen diri terhadap motivasi
Subjek penelitian
berwirausaha sebesar 24%. Berdasarkan
Siswa-siswi Kejuruan
(SMK)
Pengambilan
Sekolah Negeri
secara
2
cluster
Menengah
hasil pengkategorian diketahui persepsi
Surakarta.
terhadap manajemen diri
mempunyai
random
rerata empirik (RE) sebesar 94,263 dan
sampling terpilih kelas XII jurusan teknik
rerata hipotetik (RH) sebesar 93,5 yang
gambar bangunan berjumlah 22 siswa,
berarti
teknik teknik konstruksi kayu dengan jumlah
penelitian tergolong sedang. Nilai rerata
28 siswa, dan Teknik Komputer dan
empirik
Jaringan jumlah siswa 30 orang, sehingga
sebesar 81,588 dan rerata hipotetik (RH)
total siswa yang menjadi sampel penelitian
sebesar 72, 5 yang berarti motivasi
sebanyak 80 orang
11
manajemen
motivasi
diri
pada
berwirausaha
subjek
(RE)
berwirausaha
pada
subjek
penelitian
memiliki manajemen diri yang baik maka
tergolong sedang.
motivasi berwirausahanya akan semakin
Faktor yang berkaitan erat dengan
meningkat,
karena
individu
dapat
motivasi berwirausaha adalah manajemen
menciptakan realitas kehidupan sesuai
diri.
dengan misi dan tujuan hidup. Baik itu
Juana
(2000)
mengemukakan
manajemen diri adalah kemampuan individu
berupa
mengatur dan mengelola diri sendiri dalam
pengembangan
hal yang berkaitan dengan pemenuhan
hubungan
kebutuhan, waktu dan pencapaian tujuan
keluarga, sesama, dan terutama dengan
diri. Menurut Prijosaksono (2001), manaje
Tuhan
men diri atau self management merupakan
kebebasan
yang
Riyanti
kemampuan individu untuk mengendalikan
bahwa
sepenuhnya
mempengaruhi
keseluruhan
keberadaan (fisik,
diri
emosi,
secara
mental
karir
finansial, dan
lebih
pekerjaan,
baik
(2003)
dengan
mengemukakan
faktor-faktor
yang
motivasi
dapat
berwirausaha
atau
dapat bersifat instrinsik yaitu faktor yang
pikiran, jiwa maupun rohnya) dan realita
berasal dari dalam individu dan dapat
kehidupannya
bersifat ekstrinsik yaitu faktor yang berasal
dengan
memanfaatkan
kemampuan yang dimilikinya. Macan
(1990)
menyatakan
berupa umur, jenis kelamin, sedangkan
bahwa orang yang memiliki kemampuan
faktor ekstrinsik dapat berupa pendidikan,
manajemen
status
diri
yang
dari luar individu. Faktor instrinsik dapat
dapat
mengatur
dan
sosial,
posisi
organisasi
dan
mengorganisasikan waktu dengan teratur
pengalaman. Menurut Sutanto (2002),
sehingga akan mampu menyelesaikan tugas
faktor- faktor yang dapat mempengaruhi
pekerjaan dan dapat mengambil keputusan
motivasi berwirausaha yaitu : dorongan
dengan
material (uang atau barang), kesempatan
tepat.
Individu
yang
mampu
memanajemen dirinya dengan baik akan
untuk
mampu membuat prioritas, kegiatan apa
(prestise
yang harus dikerjakan terlebih dahulu,
kebanggaan akan pekerjaan (baik untuk
Keterkaitan antara manajemen diri dengan
keluarga maupun orang lain), kesenangan
motivasi berwirausaha
individu
apabila
individu 12
mendapatkan dan
dalam
kuasa
penghormatan perseorangan),
hubungan
sosial
dan
organisasi. Sukardi (1991) mengemukakan
hipotetik (RH) sebesar 72, 5 yang berarti
beberapa
motivasi
faktor
yang
mempengaruhi
motivasi berwirausaha antara lain: Sifat kepribadian.
Individu
yang
berwirausaha
pada
subjek
penelitian tergolong sedang.
mempunyai
4.Sumbangan
variabel
terhadap
motivasi
motivasi berwirausaha memiliki motivasi
manajemen
diri, percaya diri, berpikir positif, memiliki
berwirausaha sebesar 24%. Hal ini berarti
komitmen dan sabar. Hal ini diperlukan
masih terdapat 84,7% variabel lain yang
terutama
mempengaruhi motivasi berwirausaha di
untuk menghadapi lapangan
diri
efektif
pekerjaan yang semakin sempit.
luar variabel manajemen diri
Kesimpulan
kondisi sosial ekonomi, jenis kelamin, usia,
1. Hasil analisis product moment
hubungan positif yang sangat signifikan
Saran
antara manajemen diri dengan motivasi
Bagi peneliti selanjutnya Disarankan
berwirausaha. Semakin tinggi manajemen
berwirausaha,
semakin begitu
tinggi pula
menutupi kelemahan dalam penelitian ini,
motivasi
dengan
sebaliknya
semakin rendah manajemen diri
kepribadian,
dukungan sosial.
0,490; p = 0,000 (p < 0,01). Artinya ada
maka
sifat
lingkungan bisnis, lapangan pekerjaan dan
diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar
diri
lingkungan,
misalnya
cara
:
memperluas
cakupan
penelitian, misalnya mengambil subjek
maka
SMK di seluruh wilayah kota Solo;
semakin rendah motivasi berwirausaha.
menambah variabel lain yang belum
2. Berdasarkan hasil pengkategorian
diungkap seperti jenis kelamin, usia,
diketahui persepsi terhadap manajemen diri
lingkungan, sifat kepribadian, lingkungan
mempunyai rerata empirik (RE) sebesar
bisnis, lapangan pekerjaan dan dukungan
94,263 dan rerata hipotetik (RH) sebesar
sosial. Hal ini karena sumbangan efektif
93,5 yang berarti manajemen diri pada
variabel manajemen diri terhadap motivasi
subjek penelitian tergolong sedang
berwirausaha sebesar 24%. Hal ini berarti
3. Nilai rerata empirik motivasi
masih terdapat 84,7% variabel lain yang
berwirausaha (RE) sebesar 81,588 dan rerata
mempengaruhi
13
motivasi
berwirausaha.
Serta melengkapi alat ukur dengan observasi
.Macan, T.H. 1990. Time management: test of process model. Journal of Applied Psychology, 79 (3), 381391.
atau wawancara sebagai metode pendamping atau pelengkap skala penelitian.
Prijosaksono, A. 2001. Self Mangement Series. Jakarta : Gramedia.
DAFTAR PUSTAKA
Riyanti, B.P.D. 2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian. Jakarta: Grasindo
Hasibuan, M.S.P. 2003. Motivasi dan produktifitas Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukardi, O. K. 1991. Psikologi Pemilihan Karir. Jakarta: Rineka Cipta.
Hidayat, R. 2000. Skema Kognitif Kewirausahaan. Laporan Penelitian. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Sumahamijaya, Yasben dan Dana. 2003. Pendidikan Karakter Mandiri dan Kewiraswastaan: Suatu Upaya Bagi Keberhasilan Program Pendidikan Berbasis Luas / Broad Based Education dan Life Skills. Bandung: Angkasa.
Isdianto, B., Willy, D., Mashudi, M. R. 2005. Orientasi Sistem Pendidikan desain Interior terhadap Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa (Mencari Hambatan dan Stimulus). Ringkasan Hasil penelitian. Bandung: Program Studi Desain Interior ITB.
Sutanto, A. 2002. Kewiraswastaan. Jakarta : Ghalia Indonesia Wartakota. 2012. SMK www.wartakota.com
Juana. 2000. Kesesuaian antara Konsep Diri Nyata dan Ideal dengan Kemampuan Manajemen Diri pada Mahasiswa Pelaku Organisasi. Jurnal Psikologika Nomor 9 tahun V 2000.
BISA.
Wiratmo, M. 1996. Pengantar Kewiraswastaan. Yogyakarta : BPFE, IKAPI.
14