HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT ASI, POLA MP-ASI DAN PENYAKIT INFEKSI

Download Status gizi secara langsung dipengaruhi oleh ketidaktahuan tentang pemberian. ASI eksklusif, cara pemberian makan bayi dan anak dan penyaki...

0 downloads 546 Views 306KB Size
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT ASI, POLA MP-ASI DAN PENYAKIT INFEKSI TERHADAP STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN AGUSTIN RARA AYU PRIANDINI Pembimbing : Siti Rahayu Nadhiroh, S.KM, M.Kes SUBJEK : MALNUTRITION IN INFANTS KKC KK FKM 112/10 Pri h

Copyright © 2010 by Airlangga University Library Surabaya

ABSTRAK

Status gizi secara langsung dipengaruhi oleh ketidaktahuan tentang pemberian ASI eksklusif, cara pemberian makan bayi dan anak dan penyakit infeksi, khususnya pada anak usia dibawah 2 tahun. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari hubungan antara riwayat ASI, Pola MP-ASI dan penyakit infeksi terhadap status gizi balita usia 624 bulan di Kelurahan Kedung Cowek, Surabaya. Metode penelitian adalah observational dengan desain penelitian Cross-Sectional. Populasi penelitian adalah balita yang berusia 6-24 bulan berdasarkan indikator BB/TB. Besar sampel dihitung dengan rumus simple random sampling (n= 55). Variabel bebas penelitian adalah riwayat pemberian kolostrom, riwayat pemberian ASI, pola pemberian MP-ASI, dan penyakit infeksi, dan variabel tergantungnya adalah status gizi balita. penelitian ini menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan usia balita responden sebagian besar umur 12-24 bulan (54,54%), jenis kelamin perempuan (52,72%) dan status gizi normal (47,27%). Sebagian besar ibu balita responden memberikan kolostrum (78,18%) dan tidak diberikan ASI eksklusif (78,18%). Sebagian besar dalam pemberian pola MP-ASI tidaklah sesuai menurut ketentuan yang ada yang terdiri atas usia pemberian MP-ASI (85,45%), jenis MP-ASI (72,7%), frekuensi pemberian MP-ASI (83,6%), tingkat konsumsi energi (74,55%) dan protein (72,73%). Sedangkan sebagian besar pemberian bentuk MP-ASI (60%) telah sesuai menurut anjuran. Sebagian besar balita responden menderita penyakit infeksi (72,72%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan status gizi balita adalah pemberian ASI eksklusif (p=0,024, OR=5,750), frekuensi pemberian MP-ASI (p=0,003), tingkat konsumsi energi (p=0,000, OR=10,286), tingkat konsumsi protein (p=0,004, OR=5,143), dan penyakit infeksi (p=0,020, OR=0,205).

Skripsi

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT ASI...

PRIANDINI, AGUSTIN RARA AYU

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara riwayat pemberian ASI eksklusif, frekuensi pemberian MP-ASI, tingkat konsumsi energi, tingkat konsumsi protein, penyakit infeksi terhadap status gizi balita. Disarankan kepada ibu agar memberikan ASI eksklusif, MP-ASI yang sesuai dengan usia balita serta melakukan pencegahan penyakit infeksi.

Kata kunci : Status gizi, ASI eksklusif, MP-ASI, Penyakit Infeksi

Skripsi

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT ASI...

PRIANDINI, AGUSTIN RARA AYU

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT ASI, POLA MP-ASI DAN PENYAKIT INFEKSI TERHADAP STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN AGUSTIN RARA AYU PRIANDINI Pembimbing : Siti Rahayu Nadhiroh, S.KM, M.Kes SUBJEK : MALNUTRITION IN INFANTS KKC KK FKM 112/10 Pri h

Copyright © 2010 by Airlangga University Library Surabaya

ABSTRACT

Nutrition status in babies is directly influenced by lack of knowledge about breast feeding, feeding manner, and babies’ infection diseases that are common among toddlers under 2 years of age. The objective of this research was to see the correlation between breast feeding history, complementary feeding, infection diseases and nutrition status in toddlers under the age of 2 in Kedung Cowek district, Surabaya. This research was observational study with Cross Sectional design. The research population was toddlers aged 6 - 24 months selected from weight- and height-based indicators. Sample numbers were selected by simple random sampling formula (n = 55). The independent variables of the research were colostrum feeding history, breast feeding history, complementary feeding pattern and infection diseases. The dependent variable was the toddlers’ nutrition status. This research used Chi-square test. The results of the research showed that the age of the respondents were mostly 12-24 months (54.54%), the gender was mostly female (52.72%) and the nutrition status was normal (47.27%). Most of their mothers gave colostrum (78.18%) but did not give exclusive breast feeding (78.18%). Nearly all respondents did not get complementary feeding as recommended; the age of getting complementary feeding (85.45%), the type of complementary food (72.7%), the frequency of complementary feeding (83.6%), energy consumption level (74.55%) and protein consumption level (72.73%). Mostly, the complementary feeding pattern (60%) was in compliance with the recommendations. Most toddlers developed infection diseases (72.72%). The result of the statistic test showed that five variables significantly affected nutrition status: exclusive breast feeding (p =0.024, OR = 5.750), complementary feeding frequency (p= 0.003), energy consumption level (p = 0.000. OR = 10,286), protein consumption level (p =0.004, OR = 5.143), and infection diseases (p = 0.020 OR = 0.205).

Skripsi

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT ASI...

PRIANDINI, AGUSTIN RARA AYU

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

The conclusion is that there is a correlation between exclusive breast feeding history, complementary feeding frequency, energy-protein consumption level, infection diseases and toddler nutrition status. Recommendation is necessary to suggest mothers to give exclusive breast feeding and complementary feeding suitable with toddlers’ ages and to perform infection prevention.

Key words: Nutrition Status, Exclusive Breast Feeding, Complementary Feeding, Infection Diseases

Skripsi

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT ASI...

PRIANDINI, AGUSTIN RARA AYU