HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI DI WILAYAH KERJA PUSKESMASPANTERAJA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2012 RELATIONSHIP WITH THE MOTHER`S KNOWLEDGE AND ATTITUDE HEPATITIS B IMUNIZATION AT THE HEALTH CENTER 0-7 DAYS IN PANTERAJA HOSPITAL IN KABUPATEN PIDIE JAYA IN 2012 YUHANADH1, XXXX2 Mahasiswa D-IV Kebidanan STIKes U’Budiyah Banda Aceh 2 Tenaga Pengajar D-III Kebidanan STIKes U’Budiyah Banda Aceh 1
Inti sari Hepatitis B merupakan masalah kesehatan global, diperkirakan sekitar 2 miliar penduduk dunia pernah terpapar virus Hepatitis B (VHB). Angka prevalensi infeksi virus Hepatitis B di Asia Pasifik cukup tinggi, yaitu melebihi 8 % dan penularannya pada umumnya terjadi secara vertikal (pada periode perinatal). Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectiona. Sampel yang diambil berjumlah 50 orang ibu yang mempunyai bayi usia 8 hari sampai 2 bulan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Panteraja kabupaten Pidie Jaya. Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan metode total populasi. Sumber data primer diperoleh dengan menggunakan kuisioner sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square dengan Cl 95 % dan signifikasi ditentukan apabila p value < 0,05. Pengolahan data dilakukan dengan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan persentase ibu yang memberikan imunisasi hepatitis B 0-7 hari lebih besar didapatkan pada ibu yang berpengetahuan baik 82,5%. Hal ini menunjukan adanya hubungan (p value < 0,05) yang signifikan antara pengetahuan dengan pemberian imunisasi Hepatitis B 0-7 hari. Persentase ibu yang memberikan imunisasi lebih besar pada ibu yang bersikap positif 79,2%. Hal ini menunjukan tidak adan hubungan (p value > 0,05) yang signifikan antara sikap dengan pemberian imunisasi hepatitis B -7 hari. Kata kunci : Hubungan, Pengetahuan, Sikap, Imunisasi Hepatitis B 0-7 hari Abstract Hepatitis B is a global health problem, estimated to about 2 billion people have been exsposed Hepatitis B virus (HBV). Number VIMS prevalence of Hepatitis B infection in Asia Pasific remain high at more than 8% and diseases spread generally vertically (the perinatal period). Type of research is deskriptive analitycal opproach cross sectional. Samples are taken numbering 50 mothers who have babies in ages oe 8 days to 2 months. Where works in the area of health cente Panteraja Pidie Jaya. Tecnique using samples collection total population. The primary sources of data optained by the use of questionnaires which collecting secondary data from relevant agencies. Performed using chi square test with 95% Cl and significance is determined when the p value < 0,05. Data processing in done by SPSS. The percentage of mothers with Hepatitis B imunization gives 0-7 days large optained in good knuwledge able mothers 82,5%. It is showed an association (p value < 0.05) were significant between knowledge of giving imunization with Hepatitis B 0-7 days. The percentage of mothers who giving imunization was greater in mothers who are positive 79,2%. It indicates an association (p value > 0,05) were not significant between the attitude of the administration Hepatitis B imunization 0-7 days. Keyword : Relationship, knowledge, attitude, imunization Hepatitis b 0-7 days
I.
PENDAHULUAN
Masalah kesehatan anak bawah lima tahun (balita) merupakan masalah Nasional yang perlu mendapat prioritas utama, guna peningkatan kualitas sumber daya manusia. Di Indonesia 460 bayi meninggal setiap harinya disebabkan oleh penyakit yang sebagian besar dapat dicegah melalui vaksinasi. Untuk mencegah hal ini terus terjadi, United Nations Children's fund (UNICEF) dan pemerintah Indonesia bekerja sama untuk memastikan sekitar 5 juta bayi setiap harinya mendapat imunisasi lengkap dan tepat waktu untuk melawan tujuh penyakit yang dapat mematikan yaitu: Tubercolosis, Polio, Difteri,Tetanus, Pertusis, Hepatitis B dan Campak (Purnomo, 2010) Berdasakan hasil penelitian Desita di wilayah kerja Puskesmas Jeumpa Kabupaten Aceh Jeumpa, ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian imunisasi. Menurut asumsi peneliti, pengetahuan ibu terhadap imunisasi dalam katagori baik, hal ini mempengaruhi tindakan ibu dalam memberikan imunisasi terhadap anaknya. Adapun bagi ibu yang berpengetahuan baik tetapi tidak memberikan imunisasi pada anaknya disebabkan ada faktor lain, antara lain anak dengan BBLR dan anak yang sering sakit. Sementara persentase ibu yang memberikan imunisasi lebih besar didapat pada ibu yang bersikap positif sebanyak 93,3%, dibandingkan ibu yang bersikap negatif sebanyak 69,3% (Dessita, 2010). Berdasarkan survey awal yang penulis lakukan tentang mamfaat pemberian Hepatitis B 0-7 hari pada 10 orang ibu bayi, 4 orang dari 10 ibu bayi mengatakan mereka tidak tahu
tentang mamfaat pemberian imunisasi Hepatitis B 0-7 hari. Dan pada saat bayi mereka baru lahir diberikan imunisasi, karena ibu tidak mempedulikan apa yamg dilakukan oeh bidan penolong karena mereka sedang menghadapi post partum. Jadi pada ibu-ibu yang bayinya tidak mendapatkan imunisasi Hepatitis B 07 hari dari bidan penolong, pada saat bidan desa melakukan kunjungan neonatal pertama, mereka bersikap bayinya tidak perlu lagi diberikan imunisasi. Tujuan Penelitian Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian imunisasi Hepatitis B 0-7 hari di wilayah kerja puskesmas Panteraja kabupaten Pidie Jaya tahun 2012. Tujuan Khusus Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi Hepatitis B 0-7hari di wilayah kerja puskesmas Panteraja kabupaten Pidie Jayatahun 2012, Untuk mengetahui hubungan sikap ibu dengan pemberian imunisasi Hepatitis B0-7 hari di wilayah kerja puskesmas Panteraja kabupaten Pidie Jaya tahun 2012. II. KERANGKA KONSEP Berdasarkan kerangka teoritis yang telah dikemukakan pada gambar 2.2, maka dapat disusun skema kerangka konsep dalam penelitian adalah sebagai berikut (
Cara Pengumpulan Data Pengetahuan Ibu Pemberian Hepatitis Sikap Ibu
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
III. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian survai yang menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu tanpa melakukan intervensi (perlakuan) pada subjek penelitian yang dilakukan dalam waktu bersamaan (Arikunto, 2006). Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 20 Juli s/d 2 Agustus 2012, di Puskesmas Panteraja Kabupaten Pidie Jaya. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia 8 hari sampai 2 bulan dan mempunyai kartu menuju sehat (KMS) yang berada diwilayah kerja Puskesmas Panteraja Kabupaten Pidie Jaya berjumlah 50 orang. Dalam penelitian ini seluruh populasi dijadikan sampel (total populasi). Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan tehnik total populasi artinya semua populasi yang ada diwilayah kerja dijadikan sampel. Berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2005).
Data Primer Data primer dalam penilaian ini diperoleh dari hasil wawancara terstruktur yaitu wawancara yang dilakukan berdasarkan pedomanpedoman berupa kuisioner yang telah disiapkan sebelumnya (Notoatmodjo, 2005). Pengumpulan data ini menggunakan enumerator sebanyak 3 orang. Data Sekunder Data sekunder didapatkan dari laporan cakupan imunisasi tahun 2011 Puskesmas Panteraja Kabupaten Pidie Jaya. Pengolahan Data Setelah dilakukan pengumpulan data, maka selanjutnya data tersebut diolah dengan cara sebagai berikut (Arikunto, 2006). 1, Editing 2. Coding 3. Transfering 4. Tabulating Analiasa Univariat Yaitu untuk mengetahui distribusi frekuensi, rata-rata (X) dan standar deviasi. Dalam menetukan katagori setiap variable, maka peneliti dapat berpedomanpada nilai rata-rata (X) setiap variable tersebut. Adapun rumus mean, yaitu : ∑ X= X= Nilai rata-rata semua responden ∑x=Nilai semua responden n= Jumlah sampel (populasi)
Kemudian setelah diketahui katagori untuk setiap variable/subvariable. Penilti akan menghitung frekuensi dan mencari persentasi pada setiap variabel dengan memakai rumus:
Pengetahuan
P= x 100%
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Pemberian Imunisasi HB 0-7 Hari di Wilayah Kerja Puskesmas Panteraja Kabupaten Pidie Jaya
Keterangan : P= Persentase f =Jumlah jawaban benar n=Jumlah soal (Machfoedz, 2009)
MS,
Analisa Bivariat Yaitu untuk mengetahui data dalam bentuk tabel silang dengan melihat hubungan antar variable independent dan variabel dependent menggunakan uji statistik chi-square ( ). Dengan batas kemaknaan (α =0,05) atau comvident level = 95% diolah dengan menggunakan komputer.
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0-7 Hari diwilayah kerja Puskesmas Panteraja Kabupaten Pidie Jaya
1 2
Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0-7 Hari Diberikan Tidak diberikan Jumlah
f
35 15 50
No Pengetahuan 1 Baik 2 Cukup 3 Kurang Jumlah
f 40 6 4 50
(%) 80 12 8 100
Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa dari 50 responden maka didapatkan pengetahuan ibu tentang imunisasi Hepatitis B 0-7 hari, mayoritas baik berjumlah 40 responden (80 %). Sikap
IV. HASIL PENELITIAN Analisa Univariat
No
Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa dari 50 responden maka didapatkan mayoritas ibu-ibu yang sudah memberikan imunisasi Hepatitis B 0-7 hari yaitu sebanyak 35 orang (70 %).
(%)
70 30 100
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0-7 Hari di Wilayah Kerja Puskesmas Panteraja Kabupaten Pidie Jaya
No Sikap 1 Positif 2 Negatif Jumlah
f 24 26 50
(%) 48 52 100
Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa dari 50 responden didapatkan sikap ibu terhadap pemberian imunisasi Hepatitis B 0-7 hari
mayoritas berada pada katagori negatif yaitu 26 responden (52 %).
Hubungan Sikap Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Hepatitis B 07 Hari Hubungan sikap ibu dengan pemberian imunisasi Hepatitis B 0-7 hari dapat disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini.
Analisa Bivariat Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0-7 Hari Hubungan pengetahuan ibu dengan Pemberian imunisasi Hepatitis B 0-7 hari dapat disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini.
Tabel 5.5 Hubungan Sikap Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0-7 Hari di Wilayah Kerja Puskesmas Panteraja Kabupaten Pidie jaya.
Tabel 5.4 Hubungan Pengatahuan Ibu Dengan pemberian Imunisasi Hepatitis B 0-7 Hari di Wilayah Kerja Puskesmas Panteraja Kabupaten Pidie Jaya No
1
Baik
2 3
Cukup Kurang
Pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 hari Diberik Tidak an diberikan f % f % 33 82. 7 17.5 5 0 0 6 100 2 50 2 50
Total
35
N Penget o ahuan
70
15
30
J ml
%
40
100
6 4
100 100 0. 05 100
50
α
p val ue 0.0 00
Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa, persentase ibu yang memberikan imunisasi Hepatitis B 0-7 hari lebih besar didapat pada ibu yang berpengetahuan baik sebanyak 82,5 % dibandingkan pada ibu yang berpengetahuan cukup yaitu 0 % dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 50 % Hasil analisa statistik dengan menggunakan chi square test didapatkan nilai p (0,000 ) < 0,05. Hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi Hepatitis B 0-7 hari dapat diterima. Artinya pengetahuan ibu berhubungan dengan pemberian imunisasi Hepatitis B 0-7 hari.
Sikap
Pemberian imunisasi Hepatitis B 0-7 hari Diberik Tidak an diberikan f % F %
J ml
%
α
p valu e
1
Positif
19
79,2
5
20,8
24
100
2
Negatif
16
61,5 10
38,5
26
100 0,05 0 ,294
Total
35
30
50
100
70
15
Berdasarkan tabel 5.5 menunjukan bahwa persentase yang memberikan imunisasi Hepatitis B 0-7 hari lebih besar didapatkan pada ibu yang bersikap positif yaitu sebanyak 79,2%, dibandingkan pada ibu yang bersikap negatif sebanyak 61,5%. Hasil analisa statistik dengan menggunakan chi square testdidapatkan nilai p (0,294) > 0,05. Hipotesis yang menyatakan bahwa hubungan sikap ibu dengan imunisasi Hepatitis B 0-7 hari ditolak, artinya sikap ibu tidak berhubungan dengan pemberian imunisasi Hepatitis B 0-7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase ibu yang memberikan imunisasi Hepatitis B 0-7 hari lebih besar didapatkan pada ibu yang berpengetahuan baik sebanyak
82,5 %, dibandingkan ibu yang berpengetahuan cukup yaitu 0 % dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 50 % Menurut asumsi peneliti pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi Hepatitis B 0-7 hari di puskesmas Panteraja termasuk dalam katagori baik. Hal ini secara langsung mempengaruhi tindakan ibu dalam memberikan imunisasi Hepatitis B 0-7 hari pada anaknya. Adapun bagi ibuibu yang berpengetahuan baik tetapi tidak memberikan imunisasi Hepatitis B pada anaknya disebabkan karena adanya faktor lain, yaitu ibu tersebut melahirkan di rumah sakit umum daerah dan bayi mereka perlu mendapatkan perawatan intensif. Berdasarkan hasil penelitian Nurainun (2009), persentase ibu yang memberikan imunisasi Hepatitis B 0-7 hari di wilayah kerja Puskesmas Sekaran Gunung Jati, lebih banyak pada ibu yang bersikap positif yaitu sebanyak 93,3%, dibandingkan ibu yang bersikap negatif yaitu 63.9%. Hal ini sependapat dengan penelitian Desita (2010) yang menunjukan bahwa, persentase ibu yang memberikan imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Jeumpa Kabupaten Aceh Jeumpa, lebih banyak pada ibu yang bersikap positif dibandingkan pada ibu yang bersikap negatif. Menurut asumsi peneliti sikap ibu dengan imunisasi Hepatitis B 0-7 hari di Puskesmas Panteraja termasuk dalam katagori positif, karena pada saat ibu melahirkan di bidan praktek swasta (BPS) atau bidan didesa ibu mau dan bersedia anaknya untuk diberikan imunisasi Hepatitis B 0-7 hari. Adapun bagi ibu yang bersikap positif tetapi tidak memberikan
imunisasi pada anaknya dikarenakan stok vaksin di BPS sudah habis, dan pada saat bidan desa melakukan kunjungan neonatal pertama ibu tidak bersedia anaknya untuk diimunisasi lagi. Hal ini disebabkan karena ibu merasa sayang melihat bayinya. V. PENUTUP Setelah dilakukan penelitian dan uji statistik tentang hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian imunisasi Hepatitis B 0-7 hari, diwilayah kerja Puskesmas Panteraja Kabupaten Pidie Jaya sebanyak 50 responden maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Ada hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi Hepatitis B 0-7 hari, di wilayah kerja Puskesmas Panteraja Kabupaten Pidie Jaya 2. Tidak ada hubungan sikap ibu dengan pemberian imunisasi Hepatitis B 0-7 hari, diwilayah diwilayah kerja Puskesmas Panteraja Kabupaten Pidie Jaya Saran Bagi peneliti Diharapkan kepada peneliti agar dapat melakukan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan pemberian imunisasi Hepatitis B 0-7 hari, sehingga semua faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian cakupan imunisasi Hepatitis B 0-7 hari dapat diteliti dengan lengkap. Demi pencapaian target imunisasi sesuai dengan target nasional yaitu 100%. Bagi tempat penelitian Kepada petugas kesehatan di Puskesmas Panteraja, agar terus
mempertahankan pemberian imformasi baik melalui penyuluhan perorangan pada saat kunjungan rumah ataupun penyuluhan perkelompok Bagi institusi pendidikan Kepada institusi pendidikan agar menyediakan lebih banyak waktu untuk belajar di lahan praktek, sehingga pada saat selesai kuliah nanti mahasiswa sudah mampu mengaplikasikan disiplin ilmu yang mereka miliki. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian, Edisi Revisi VI, Rhineka Cipta, Jakarta Agnes
Heni Triyuliana, 2008. Pengolahan Data Statistik dengan SPSS, Jaringan Perpustakaan Aptik, Yogyakarta
Muamalah Siti, 2006, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Imunisasi DPT dan Campak di Wilayah Kerja Puskesmas Wonopringgo, Pekalongan, dikutip 7 April 2012 dalam http: // www. Skripsistikes. Com Notoatmodjo, Soekidjo, 2005, Metodelogi Penelitian Kesehatan, EdisiRevisi, Rhineka Cipta Jakarta ___________, 2005, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rhineka Cipta, Jakarta Nurainun. 2009. Faktor- Faktor yang Berhubungan Dengan Rendahnya Cakupan Imunisasi Hepatitis B 0-7 Hari di Puskesmas Sekaran Gunung Jati Kabupaten Semarang. dikutip 20 juni 2012 dalam http, //www.Skripsistikes.com. Profil,dinkes, 2011, KabupatenPidie Jaya
Corneleus Eko Susanto, 2012. Prevalensi Penyakit Hepatitis B di Indonesia. dikutip 5 April 2012. www.mediaindonesia.com
Ranuh.G.N, 2005, Pedoman Imunisasi di Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Jakarta
Depkes.RI. 2005. Modul Materi Dasar 1 Kebijakan Program Imunisasi, DepkesJakarta
Saifuddin Azwar, 2009. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta
_________,2006, Modul Pelatihan Tenaga Pelaksana Imunisasi Puskesmas, Depkes Jakarta Desita, 2010, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Jeumpa, Aceh Jeumpa
Purnomo, 2010. Imunisasi di Indonesia Menjangkau setiap anak. dikutip 5 April 2012 dalam www.Supportunicefindonesia. Org/../id