Prosiding Pendidikan Dokter
ISSN: 2460-657X
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Anak Dengan Kepatuhan Melaksanakan Imunisasi Arti Anggraeni, R. Rizky S. P., Yuktiana Kharisma, Sadiah Achmad, Deddy Koesmayadi, Herry Garna Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Jl. Hariangbangga No.20 Bandung 40116
Abstrak: Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar lengkap dengan kepatuhan melaksanakan imunisasi dasar lengkap tersebut waktu anak usia 0−12 bulan. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Salam Kota Bandung terhadap ibu yang mempunyai anak usia 12−23 bulan yang membawa anaknya selama 20 Februari−Mei 2015. Metode penelitian deskriptif analitik dengan metode cross sectional dan pemilihan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling. Usia ibu mayoritas 21−30 tahun (79%), etnis Sunda (83%), Islam (100%), status ekonomi cukup (81%), pendidikan SMA (83%), jumlah anak 1−2 (88%), dan urutan anak pertama (62%). Hasil penelitian patuh pada tingkat pengetahuan kurang (33%), cukup (77%), dan baik (77%). Terdapat hubungan bermakna tingkat pengetahuan ibu tentang melaksanakan imunisasi dasar lengkap dengan kepatuhan kepatuhan melaksanakan imunisasi dasar lengkap (p=0,017). Semakin tinggi pengetahuan ibu maka semakin tinggi kepatuhan melakukan imunisasi dasar lengkap pada anak. Simpulan, terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang melaksanakan imunisasi dasar lengkap dengan kepatuhan melaksanakan imunisasi dasar lengkap anak waktu anak usia 0−12. Kepatuhan dibagi atas tidak patuh, cukup patuh, dan patuh. Kata kunci: Kepatuhan, imunisasi, pengetahuan Abstract: Immunization is granting immunity to a disease by incorporating the vaccine into the body so that the body resistant against diseases that are endemic or harmful to someone. This study aims to determine the relationship of mother's level of knowledge about basic immunization complete and compliance implement the complete basic immunization of children aged 0−12 months time. Research was conducted in Puskesmas Salam Bandung to mothers who had children aged 12−23 months who their children during 20 February-May 2015. Analytic descriptive research method with cross sectional method and sample selection is done by means of consecutive sampling. Statistical analysis of the results of the majority of maternal age 21-30 years of age (79%), Sundanese (83%), Islam (100%), sufficient economic status (81%), high school education (83%), the number of children 1-2 ( 88%), and the sequence of the first child (62%). Results of the study comply with the level of knowledge is less (33%), sufficient (77%), good (77%). There is a significant relationship mother's level of knowledge about implementing complete basic immunization with compliance adherence carry out complete basic immunization (p = 0.017). The higher the mother's knowledge, the higher adherence complete basic immunization in children. In conclusion, there is a correlation mother knowledge about implementing complete basic immunization with compliance execute children are fully immunized children aged 0-12 months time there is a meaningful relationship. Key words: Compliance, immunization, knowledge
A.
Pendahuluan
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya.1Dengan pengetahuan baik yang ibu
629
630 |
Arti Anggraeni, et al.
miliki maka kesadaran agar bayinya mendapat imunisasi akan meningkatkan dan memengaruhi status imunisasi.2 Sejak penetapan the Expanded Program on Immunisation (EPI) oleh World Health Organization (WHO), cakupan imunisasi dasar anak meningkat dari 5% hingga mendekati 80% di seluruh dunia.3 Berdasarkan data terakhir WHO sampai saat ini, angka kematian balita akibat penyakit infeksi yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi masih terbilang tinggi. Pemberian imunisasi kadang menimbulkan efek samping. Rasa ketakutan pada vaksinasi menjasi lebih dominan dibanding dengan ketakutan terhadap penyakitnya. Efek samping vaksinasi ini dikenal sebagai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), timbul secara cepat maupun lambat serta dapat dibagi menjadi kelainan lokal, sistemik, reaksi susunan saraf, serta reaksi lainnya. Reaksi lokal ditandai dengan rasa nyeri dan bengkak kemerahan di tempat suntikan, serta demam atau ruam.4 World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa upaya untuk meminimalkan kematian bayi dan anak di suatu negara merupakan salah satu tantangan yang sangat besar. Imunisasi adalah tindakan yang efektif dalam mengurangi penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian vaksin dan untuk mencapai hal ini diperlukan cakupan imunisasi yang tinggi.5 Sesuai dengan Universal Childhood Immunization (UCI) oleh WHO, sejak tahun 1977 pemerintah Indonesia menerapkan Program Pengembangan Imunisasi (PPI) yang mewajibkan pemberian lima imunisasi dasar lengkap (LIL) bagi anak berusia di bawah satu tahun. Lima imunisasi dasar lengkap mencakup pemberian 5 jenis vaksin, yaitu imunisasi BCG sebanyak 1 kali, Hepatitis B (HepB) 3 kali, DPT 3 kali, polio 3 kali, dan campak 1 kali. B.
Metode
Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan metode cross sectional. Subjek penelitian yang digunakan adalah ibu yang mempunyai anak usia 12 sampai 23 bulan yang membawa anaknya untuk berobat di UPT Puskesmas Salam jalan Salam No. 27 Bandung. Penelitian dilakukan 20 Februari sampai Mei 2015. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling pada ibu-ibu yang datang membawa anaknya ke posyandu di UPT Puskesmas Salam Bandung. Kriteria eksklusi yaitu anak yang menderita penyakit waktu akan diimunisasi pada usia 0−12 bulan. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan kepatuhan dianalisis menggunakan chi-kuadrat. Data yang diperoleh dicatat kemudian diolah melalui program statistical product and service solution (SPSS). Penelitian dilakukan pada 48 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi terhadap para ibu yang sudah diberi penjelasan mengenai penelitian ini, selanjutnya memberikan persetujuan untuk keikutsertakan dalam penelitian ini dan bersedia menandatangi kesediaannya di UPT Puskesmas Salam Kota Bandung pada bulan Maret−Mei 2015. Hasil penelitian berikut meliputi tingkat pendidikan, status ekonomi, tingkat pengetahuan beserta hasil analisis statistik. C.
Hasil
Tabel 1.1 Karakteristik Responden Penelitian Karateristik
n= 48
Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan)
%
Nilai p
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Anak... | 631
Usia ibu (tahun) 15−20 21−30 31−40
4 38 6
8 79 13
0,469
Sunda Jawa
40 8
83 17
0,867
Islam
48
100
0,0
Status ekonomi Cukup Kurang
39 9
81 19
0,688
Tingkat pendidikan SMA Diploma/sarjana
40 8
83 17
0,417
22 20 6
46 42 12
0,151
30 10 8
62 21 17
0,260
Etnis
Agama
Jumlah anak 1 2 ≥3 Urutan anak 1 2 ≥3
Berdasarkan tabel di atas menggambarkan karateristik responden berdasarkan usia ibu dari 48 orang yang diteliti didapatkan bahwa responden yang paling banyak berusia 21−30 tahun (79%) dan paling sedikit usia 15−20 tahun (8%). Etnis yaitu Sunda 83%, dan Jawa 17%. Responden semuanya beragama islam (100%). Berdasarkan status ekonomi adalah cukup 81% dan kurang 19%. Berdasarkan tingkat pendidikan yang paling banyak adalah SMA (83%) dan yang paling sedikit adalah diploma/sarjana (17%). Jumlah anak adalah satu (46%) dan urutan anak yang paling banyak yaitu urutan pertama (62%). Tabel Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan Melaksanakan Imunisasi Dasar Lengkap Kepatuhan Tidak Cukup Pengetahuan Nilai p Patuh Patuh Patuh Total n n n n Kurang 5 9 7 21 Cukup Baik Total
0 0 5
2 4 15
7 14 28
9 18 48
0,017
Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015
632 |
Arti Anggraeni, et al.
D.
Pembahasan
Distribusi tingkat pendidikan pada penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan menengah (SMA/sederajat). Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan dan diharapkan bahwa dengan pendidikan tinggi maka semakin luas pula pengetahuannya. Makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi dan makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang dengan tingkat pendidikan yang rendah akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan yang dapat diterima. Subjek penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai anak berusia 12−23 bulan sekitar 48 orang. Batasan usia anak 12−23 bulan diambil mengingat usia 12 bulan merupakan batas tenggang waktu maksimal mendapatkan semua jenis imunisasi dasar lengkap sesuai dengan usia anak, sedangkan usia 23 bulan diambil sebagai batas atas agar dapat mendekati perkiraan valid immunization berhubung dengan bias memori ibu. Usia ibu yang mayoritas (79%) 21–30 tahun yaitu memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi melaksanakan imunisasi dasar lengkap pada anak. Hal ini disebabkan karena semakin matang usia ibu maka semakin sadar akan pentingnya imunisasi dasar lengkap pada anak. Berdasarkan atas tingkat kemampuan ekonomi setiap keluarga, mayoritas keluarga dengan penghasilan cukup, dilihat dari upah minimum regional (UMR) sebanyak 81% patuh dalam melaksanakan imunisasi dasar lengkap pada anak. Hal ini disebabkan keluarga yang telah memiliki penghasilan cukup tentunya dapat memberi perhatian lebih bagi kebutuhan anak, salah satunya adalah imunisasi dasar lengkap. Hasil analisis chi-kuadrat menunjukkan tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan usia (p=0,469), hasil penelitian sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan usia ibu, begitu juga hubungan kepatuhan dengan usia sejalan dengan penelitian Adzaniyah20 bahwa tidak terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan usia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepatuhan ibu dalam melaksanakan imunisasi dasar lengkap pada anak, cukup banyak ibu yang patuh melaksanakan imunisasi dasar lengkap anak sesuai jadwal yaitu 28 orang (58%). Hal ini menunjukkan bahwa cukup banyak ibu patuh terhadap jadwal imunisasi anaknya sejalan dengan penelitian Lilis. 19 Hal ini menunjukkan ibu telah cukup mempunyai kesadaran untuk memberikan imunisasi dasar kepada bayinya secara lengkap. Hubungan antara tingkat pengetahuan dan kepatuhan di UPT Puskesmas Salam menggunakan analisis chi-kuadrat menunjukkan hasil p=0,017 (p < 0,05). Artinya, terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan kepatuhan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Deni18 bahwa terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan imunisasi. Hal di atas sejalan dengan teori Notoatmodjo12 bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi tingkat pengetahuannya sehingga tidak ada faktor lain yang dapat memengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Sumber informasi mengenai imunisasi didapatkan baik dari ahli, media cetak, maupun media elektronik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan semakin besar kesadaran untuk melaksanakan imunisasi dan secara tepat ibu menerima informasi dan dapat mengambil keputusan untuk kesehatan bayinya terutama untuk melaksanakan imunisasi.
Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan)
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Anak... | 633
E.
Kesimpulan
Sebagai simpulan terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan melaksanakan imunisasi waktu anak berusia 0−12 bulan pada ibu yang mempunyai anak usia 12−23 bulan ketika … di UPT Puskesmas Salam Kota Bandung. Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih penulis kepada semua pihak, yaitu pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Kepada pihak Puskesmas Salam Bandung dan kepada pihak lain yang telah membantu tidak dapat disebutkan satu persatu. DAFTAR PUSTAKA Kapoor R, Vyas S. Awareness and knowledge of mothers of under five children regarding immunization. J Med Sci. 2010 July 1;1 Omole MK, Owudunni KO. Mother’s knowledge of immunization program. J Pharmathical and Biomed sci. ISSN No. 2230-7885. 2012 Rachel KS, Sally AF. Choosing not to Immunize. Oxfort J Med/Health. 2014.18.155.2 Mandesa ME, Dorce SS, Amatus YI. Pengaruh pendidikan kesehatan tentang KIPI. Ejournal Keperawatan. 2014 Feb;2(1) Jisy J, Melba RL, Nisha K. Awareness on immunization among mothers of underfive children. J Innovative Research Development. 2013 June;2(6):ISSN 2278-0211. Saragih R. Tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi dasar pada bayi di Puskesmas Polonia tahun 2011 (skripsi):Medan :Universitas Darma Agung Medan; 2011. Lilis A. Hubungan tingkat pengetahuan imunisasi dasar lengkap dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi usia 1 tahun di Puskesmas Depok 1 Sleman Yogyakarta (skripsi). Yokyakarta: 2011.
Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015