HUBUNGAN PROGRAM PARENTING DENGAN KEDISIPLINAN

Download permata hati parit baru kecamatan sungai raya kabupaten kubu raya. Kata Kunci : Parenting Anak Usia Dini, Pendidikan orang tua. Abstract : ...

0 downloads 541 Views 285KB Size
HUBUNGAN PROGRAM PARENTING DENGAN KEDISIPLINAN ANAK DIPAUD PERMATA HATI KECAMATAN SUNGAI RAYA Irena Maygista, Sri Lestari, Indri Astuti Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini FKIP UNTAN Email :[email protected] Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan data atau informasi tentang hubungan program parenting dengan kedisiplinan anak dipaud permata hati parit baru kecamatan sungai raya kabupaten kubu raya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskritif dengan bentuk penelitian studi hubungan jumlah populasi 32 orang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan antara program parenting dengan kedisiplinan anak dipaud permata hati parit baru kecamatan sungai raya kabupaten kubu raya. Kata Kunci : Parenting Anak Usia Dini, Pendidikan orang tua Abstract : This research aims to identify and obtain data or information about the relationship of parenting programs with children discipline in early childhood Permata Hati parit baru kecamatan sungai raya kabupaten kubu raya. The research method used is descriptive method of research studies form a relationship with a population of 32 people. The results of this study indicate that there is a relationship between parenting programs with children discipline in early childhood permata hati parit baru kecamatan sungai raya kabupaten kubu raya. Keywords : Early childhood parenting. Parental education

A

nak usia dini memiliki pengertian sebagai anak yang sedang berada pada usia prasekolah dimana mereka sedang memasuki masa golden age.Upaya pembentukan kedisiplinan yang dilakukan orang tua hendaknya dilakukan sejak dini,Fenomena program parenting dan pembahasannya sendiri saat ini telah menjadi topik hangat bagi para pakar psikologi anak, khususnya bagi para orangtua dan tenaga pendidik pada umumnya guna memecahkan permasalahan yang terjadi diseputar pendidikan dan perkembangan anak usia. Parenting bertujuan untuk mempererat hubungan silahturahim antar guru dan orang tua wali murid, namun seiring waktu berjalan keberfungsiannya pun semakin berkembang yaitu tidak hanya terbatas pada eratnya silahturahim (hubungan baik) tapi lebih kepada peningkatan kualitas dan mutu pendidikan, program parenting pun disusun oleh para orang tua murid dan guru sesuai dengan kegiatan belajar mengajar yang ada Kualitas perilaku bangsa menjadi semakin penting mengingat belakangan ini marak dibahas perlunya kegiatan pendidikan karakter yang mampu membentuk karakter bangsa, untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam pembentukan karakter anak tidak bisa hanya mengandalkan sekolah dalam

1

membentuk karakter anak bangsa, Salah satu institusi yang sangat signifikan dalam pembentukan karakter anak bangsa adalah keluarga. Septiari (2012:162) mengemukakan pemahaman mengenai parenting dalam pengertian yang cukup praktis. Menurut dia, parenting adalah sebagai sebuah pola pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua atau pengasuh anak (babby sitter) terhadap anak, berupa sikap dan perilaku berupa menyuap makanan kepada anak, merawat, menjaga kebersihan badan, kasih sayang, mendidik, mendisiplinkan anak dalam mencapai proses kedewasaan sesuai dengan norma masyarakat. 1. Metode Interaktif Langsung Surbakti (2012:30), interaktif, artinya membangun dan membina interaksi serta komunikasi secara aktif dengan anak-anak. 2. Metode Intruksi Langsung Surbakti (2012:30-31) mengemukakan bahwa metode intruksi langsung adalah sebuah metode dimana pengasuh menyampaikan pesan atau intruksi secara langsung kepada anak-anak agar terhindar dari kemungkinan menerima pesan yang salah atau terdistorsi karena kesalahan penalaran.

Menurut Anwar dan Arsyad Ahmad (2009:60), metode ini seringkali juga disebut sebagai metode otoriter. 3. Metode Demokratis Senada dengan Surbakti, Anwar dan Arsyad Ahmad (2009:60), mengemukakan bahwa metode demokratis lebih menekankan aspek pendidikan logika berdasarkan daya nalar yang berjalan pada tataran akal budi berdasarkan fakta yang ada. 4. Metode Pemberian Teladan Surbakti (2012:31), mengutif pendapat dari Jean Piaget seorang psikolog Perancis mengatakan bahwa anak-anak tidak terlepas dari fase peniruan (imitation). 5. Metode Permisif Menurut Anwar dan Arsyad Ahmad (2009:60), metode permisif adalah sebuah metode parenting yang menitikberatkan pola pengasuhan pada sikap dan perilaku anak itu sendiri. Menurut Asmani (2009:7), program parenting di Lembaga PAUD dilaksanakan oleh guru melalui beberapa dimensi, antara lain: Dimensi afektif yang berkaitan dengan kematangan emosional anak, dimensi koqnitif yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan intelektual anak yang menurut Patmonodewo (2003:27) tampak dari kemampuan anak untuk menyelesaikan aneka masalah yang ia alami serta dimensi psikomotorik yang berkaitan dengan peningkatan ketrampilan anak. Menurut Soemiarti Patmonodewo (2003:125), orientasi ini paling sering dilakukan oleh pihak sekolah, yaitu harapan keterlibatan orang atua dalam maembantu program sekolah yang berkaitan sebagai staf pengajaar, staf administrasi, sebagai tutor, melakukan monitoring, membantu mengumpulkan Orientasi pada Perkembangan Orientasi ini membantu para orang tua untuk mengembangkan keterampilan yang berguna bagi mereka sendiri, anak-anak, sekolah, guru, keluarga dan pada waktu yang bersamaan meningkatkan keterlibatan orang tua.

2

disiplin merupakan cara masyarakat mengajar anak perilaku moral yang disetujui kelompok. Anonymous, (2003: 157) mengemukakan bahwa tujuan dari hukuman adalah menghentikan anak untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku agar anak jera baik secara biologis maupun psikologis. Menurut Ed Young (2008:132), ada beberapa gaya orangtua dalam mendisplinkan anak,yaitu : 1. Orang tua yang Autokrat Autokrat merupakan seseorang yang punya kuasa dirumah / yang ditakuti misalnya seorang ayah. 2. Orang tua yang Lunak Orang tua lunak merupakan Orangtua yang memberikan kebebasan seluasluasnya. Orang Tua yang Kurang Perhatian 3. Orang Tua yang Penuh Perhatian Orang tua yang penuh perhatian adalah orang tua yang memberi dukungan tinggi dan mempunyai harapan yang tinggi terhadap anak. Selain itu, orang tua yang penuh perhatian mampu memadukan harapan dan dukungan dengan serasi. Menurut Supardi, dkk (2010:44) ada beberapa teknik dalam mendisiplinkan anak yaitu : 1. Time out Time out adalah teknik disiplin yang diakukan dengan cara mengisolasi anak dalam ruangan yang kurang nyaman baginya selama beberapa menit.tujuan yang dilakukan teknik ini adaah memberikan waktu kepada anak untuk merenungi kesalahan yang dilakukannya. 2. Grounded Grounded adalah teknik mendisiplinkan anak dengan cara mewajibkan anak menyelesaikan suatu tugas agar mendapat kesenangannya kembali. METODE Menurut Hadari Nawawi (2007: 65),metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskritif kuantitatif, bentuk penelitian yang digunakan adalah studi hubungan. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa peneliti ingin mengungkapkan fakta-fakta yang harus dihubungkan satu dengan yang lainnya, agar suatu kondisi atau peristiwa dapat dipahami secara baik. Menurut Hadari Nawawi (2007 : 150), populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhtumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa ssebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang disajikan sumber data dalam membahas penelitian, adapun sumber data dalam penelitian yang mempunyai karakterisitik tertentu dari sebuah subjek. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh anak di PAUD yang berjumlah 32 orang.

3

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 teknik pengumpul data yaitu: Teknik observasi langsung yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang tampak pada obyek penelitian yang langsung pada saat proses pembelajaran yang berlangsung. Teknik Komunikasi langsung yaitu suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan hubungan tidak langsung yaitu angket yang berupa pernyataan diberikan kepada orang tua anak. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian 1. Persiapan penelitian a. Menyusun kisi-kisi angket Sebelum menyusun dan menentukan butir-butir pertanyaan angket terlebih dahulu dibuat kisi-kisinya berdasarkan variabel aspek-aspek dari variabel yang akan diteliti, b. Menyusun butir-butir pertanyaan Berdasarkan kisi-kisi angket yang telah dibuat , kemudian disusun butirbutir pertanyaan yang digunakan untuk melihat tentang hubungan program parenting dengan kedisiplinan anak di PAUD Permata Hati Parit Baru Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya dengan masing-masing item memiliki 3(tiga) pilihan jawaban. 2. Pelaksanaan penelitian Berdasarkan rekomendasi kepala PAUD Permata Hati Parit Baru Kecamatan Sungai Raya Kabupaten kubu Raya, maka penelitian segera dilaksanakan. Kegiatan pertama adalah konsultasi dengan guru Paud yang dilakukan tanggal 20 desember 2013, untuk menyepakati waktu yang disediakan untuk penyebaran angket kepada orang tua. 3. pengumpulan data dengan cara penyebaran angket kepada orang tua di Paud Permata Hati Parit Baru Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya berlangsung pada tanggal 2 Januari 2014 ketika dilaksanakan pertemuan orang tua. Angket terkumpul pada tanggal 6 januari, yang terdiri dari 35 item (butir pertanyaan). 4. Persiapan a. Kegiatan persiapan Sebagai tindak lanjut dari kegiatan penelitian dilapangan yang telah mendapatkan berbagai informasi dan selesainya pengisian angket oleh responden atau oran tua . dari hasil penelitian, ternyata kesemuanya memenuhi kriteria yang diharapkan atau dengan kata lain semua angket yang disebarkan, semuanya terkumpul dan terisi tanpa ada yang ketinggalan. b. Mentabulasi data angket Setelah angket dikumpulkan, kemudian diperiksa satu persatu maka ditabulasikan menjadi data hasil angket kuantitatif. Selanjutnya dilakukan pengolahan data dari hasil jawaban angket tersebut oleh orang tua. Tabulasi data ini tertera pada lampiran.

4

5. Pengolahan data a. Untuk menjawab sub masalah 1 & 2 menggunakan rumus persentase. Menurut Nana sudjana (dalam Zuldafrial 2010:256) sebagai Berikut : X%= x 100 % 1) Untuk mencari skor aktual yaitu jumlah keseluruhan dari jawaban siswa terhadap angket. 2) Untuk mencari skor ideal yaitu skor tertinggi angket dikalikan dengan jumlah subjek (siswa), yaitu ; S (ideal) = 5 x 32 = 160 b. Untuk menjawab sub masalah 3 akan dianalisis dengan menggunakan korelasi r product moment M. Subana (2009:177) dengan rumus seperti : rxy=

{ ∑



(∑ )(∑ )

(∑ ) }{ ∑

(∑ ) }

Kriteria Pengujian Hipotesis : Jika r hitung ≥r tabel, maka (Ho) ditolak dan (Ha) diterima sebaliknya, jika r hitung
5

3) Berdoa sebelum belajar dan pulang sekolah memperoleh jumlah skor aktual sebesar 92 dari skor maksimal ideal sebesar 192, berarti mencapai 47,9%. Sehingga dapat dikategorikan “cukup baik”. 4) Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan memperoleh jumlah skor aktual sebesar 94 dari skor maksimal ideal sebesar 192, berarti mencapai 49 %. Sehingga dapat dikategorikan “cukup baik”. 5) Berdoa sebelum dan sesudah makan memperoleh skor aktual sebesar 87 dari skor maksimal ideal sebesar 192 berarti mencapai 45,3 %. Sehingga dapat dikategorikan “cukup”. 6) Membereskan bekal makanan memperoleh jumlah skor aktual sebesar 86 dari skor maksimal ideal sebesar 192. Berarti mencapai 44,8 %. Sehingga dikategorikan “cukup baik”. 7) Membereskan mainan setelah bermain memperoleh jumlah skor aktual sebesar 105 dari skor maksimal ideal sebesar 192. Berarti mencapai 54,7 %. Sehingga dikategorikan “cukup baik”. c. Hubungan program parenting Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan hasil analisis data berupa koefisien korelasi sebesar 0,401 dengan nilai kritik pada tabel r product moment dengan N=32, dan pada taraf kepercayaan 95% yaitu 0,349. Hasil perbandingan ini menunjukan bahwa nilai hitung koefisien korelasi sebesar 0,401 lebih besar dari nilai r tabel sebesar 0, 349atau 0,401 > 0,349 artinya ada hubungan signifikan. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif menerima kebenarannya dan menolak kebenaran hipotesis nol atau terdapat hubungan antara program parenting dengan kedisiplinan anak di Paud Permata Hati Parit Baru Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pengolahan data dan penyajian hipotesis yang telah disajikan, maka secara umum dapat di tarik kesimpulan bahwa : “Terdapat hubungan antara Program Parenting dengan Kedisiplinan Anak di Paud Permata Hati Parit Baru Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya”. Sedangkan secara khusus dari hasil perhitungan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : (1) Program Parenting di Paud Permata Hati Parit Baru Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya tergolong “cukup baik” dengan kenyataan bahwa sebagian besar orang tua mengikuti kegiatan program parenting yang dilaksanakan di Paud permata hati. (2) Kedisiplinan Anak di Paud Permata Hati Parit Baru Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya tergolong “cukup baik” dengan kenyataan bahwa sebagian besar siswa mampu dalam melakukan hal-hal seperti : a) datang kesekolah tepat waktu, b) membuang sampah pada tempatnya, c) berdoa sebelum belajar dan sepulang sekolah, d) mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, e) berdoa sebelum dan sesudah makan, f)membereskan bekal makanan setelah makan, g) membereskan mainan setelah bermain. (3) Terdapat Hubungan yang positif antara Program Parenting dengan Kedisiplinan Anak khususnya di Paud

6

Permata Hati Harit Baru Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Artinya semakin baik program parenting dijalankan maka kedisiplinan pada anak usia dini juga akan meningkat. Saran Berdasarkan dari kesimpulan di atas, jadi dapat penulis sarankan sebagai berikut: (1) Diharapkan peran serta dan kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan orang tua khususnya dalam program parenting. (2) Menanamkan tingkat kedisiplinan terhadap anak tidak hanya dilingkungan sekolah melainkan juga peran orang tua saat anak berada dilingkungan rumah. (3) Diharapkan orang tua selalu berperan aktif dalam kegiatan yang dilakukan anak baik dilingkungan sekolah maupun kegiatan diluar lingkungan sekolah. (4) Diharapkan orang tua sesering mungkin berkomunikasi dengan pihak sekolah terutama mengenai perkembangan anak. DAFTAR RUJUKAN Anwar dan Ahmad Arsyad. 2009. Pendidikan Anak Dini Usia (Panduan Praktis bagi Ibu dan Calon Ibu). Bandung: Alfabeta. Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. PAUD Manajemen Strategis Pendidikan Anak Usia Dini: Memahami Sistem Kelembagaan, Metode Pengajaran, Kurikulum, Ketrampilan dan Pelatihan-pelatihan. Yogyakarta: Diva Press. Nawawi, Hadari. 2001, Metode penelitian sosial, Yogyakarta: University press. Patmonodewo, Soemiarti. 2003. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Septiari, Bety Bea. 2012. Mencetak Balita Cerdas dan Pola Asuh Orang Tua. Yogyakarta: Nuha Medika. Supardi. 2010. Ide-ide Kreatif Mendidik Anak Bagi Orang Tua Sibuk. Yogyakarta : Kata Hati Surbakti, E.B. 2012. Parenting Anak-anak. Jakarta: Gramedia. Young, Ed. 2008. 10 Perintah Dalam Peran Orang Tua : Perintah dan Larangan Untuk Membesarkan Anak-anak Hebat. Tangerang : Gospel Press.

7

8