HUBUNGAN SELF EFFICACY DAN HARDINESS DENGAN STRES PENGASUHAN PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Oleh : KIKI AYU ANDIKA F. 100 080 057
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
HUBUNGAN SELF EFFICACY DAN HARDINESS DENGAN STRES PENGASUHAN PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Oleh : KIKI AYU ANDIKA F 100 080 057
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
HUBUNGAN SELF EFFICACY DAN HARDINESS DENGAN STRES PENGASUHAN PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Kiki Ayu Andika Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK Stres pengasuhan pada ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus dapat dipengaruhi oleh faktor kepribadian, seperti self efficacy dan hardiness. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dan hardiness dengan stres pengasuhan pada ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Subyek penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus, yang sekolah di SLB Negeri Semarang sebanyak 45 subyek. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala self efficacy, skala hardiness dan skala stres pengasuhan. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan analisis regresi dua prediktor diperoleh hasil R=0,502; R²=0,252 dan p<0,01, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara self efficacy dan hardiness dengan stres pengasuhan. Untuk hasil analisis rx1y=-0,306;p=0,019(p<0,05), hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara self efficacy dengan stres pengasuhan. Untuk hasil analisis antara hardiness dengan stres pengasuhan diperoleh hasilrx2y=-0,318;p=0,016(p<0,05), dimana hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara hardiness dengan stres pengasuhan. Sumbangan efektif self efficacy terhadap stres pengasuhan sebesar 15,123%, kemudian hardiness terhadap stres pengasuhan sebesar 10,098%. Dan sumbangan total self efficacy dan hardiness dengan stres pengasuhan sebesar 25,221%, sehingga masih ada 74,779% yang mempengaruhi stres pengasuhan selain self efficacy dan hardiness, misalnya seperti faktor usia ibu, faktor pendidikan ibu, dukungan sosial dan pendapatan keluarga. Selain itu, peneliti juga melakukan analisis tambahan untuk mengetahui hubungan stres pengasuhan dengan faktor usia ibu dan status pekerjaaan ibu. Hasil analisis variansi antara stres pengasuhan dengan status pekerjaan ibu, diperoleh hasil bahwa stres pengasuhan lebih besar dialami oleh ibu yang tidak bekerja dengan hasil sebesar 69,120. Kemudian untuk stres pengasuhan dengan usia ibu, diperoleh hasil bahwa stres pengasuhan lebih banyak dialami oleh ibu yang berusia >40 tahun sebesar 70,125. Kata Kunci: self efficacy, hardiness dan stres pengasuhan. 1
PENDAHULUAN
pemberitaan
pertumbuhan
kerap kali ibu berhadapan dengan banyak masalah tetang anaknya dan
tentang
masalah-masalah lain yang ikut membebani pikiran dan perasaan
dan
orangtua.
perkembangannya sangat menarik perhatian
masyarakat
khususnya
Reksi
ibu.
mengetahui
dapat
tumbuh
Ketika ibu mendengar diagnosis dokter tenatang kondisi anaknya, ibu
kenyataannya perkembangan anak
menjadi cemas, panik, sedih, dan
tidak sesuai dengan harapan ibu,
merasa kecewa. Sehingga ibu SW
maka hal ini akan membawa ibu yang
jadi ragu-ragu untuk keluar rumah
membuatnya
bersama anaknya karena ibu merasa
bingung atas keanehan pada anak
menjadi
mereka. Sehingga tak jarang ibu langsung
memeriksakan
tentang
yang mengalami gangguan autis.
harapan mereka, namun bila pada
situasi
diagnosa
ketika
(45 th) yang memiliki anak Y (8 th)
dan
berkembang secara normal sesuai
pada
orangtua
anaknya juga dialami oleh ibu SW
Seorang ibu menginginkan anaknya
keadaan
dan paling membebani, sehingga
dan
gangguan yang dialami anak pada masa
dengan
untuk
yang merupakan masa-masa tersulit
berbagai bentuk kebutuhan lainnya. Banyaknya
dipaksa
periode awal kehidupan anaknya
yang mengangkat topik tentang RM,
hasil
tersebut. Bagi ibu ini merupakan
dalam
tayangan media massa juga banyak
tunagrahita,
ibu
berhadapan
berkebutuhan khusus, tidak hanya
autisme,
mengetahui
sehingga
dengan perihal dengan perihal anak
namun
ibu
muncul
diagnosis tentang kondisi anaknya,
ini masyarakat semakin familiar
artikel
reaksi
ketika
Beberapa tahun belakangan
dalam
Berbagai
orangtua
yang
tidak
beban
yang
berharga.
kondisi
anaknya pada dokter atau psikolog
Banyaknya
tetang keanehan yang dialami oleh
dirasakan oleh ibu sebagai figur
anaknya.
orang terdekat dari anak yang 2
memiliki
gangguan
kebutuhan
Ekantari, 2010), yang menyatakan
khusus akan menimbulkan stres
bahwa seorang ibu yang mampu
pengasuhan. Kondisi yang dialami
mengatasi
oleh ibu akan mengganggu jalannya
mereka
pengasuhan, karena sikap ibu yang
kebutuhan khusus dipengaruhi oleh
terus menerus mengalami stres akan
kemampuan
memperparah kondisi anaknya. Hal
karakteristik kepribadian ibu. Oleh
ini sesuai dengan model stres yang
karena
dikemukakan oleh Abidin (dalam
pertanyaan penelitian: “Apakah ada
Ahern,
stres
hubungan antara self efficacy dan
tidak
hardiness dengan stres pengasuhan
2004)
mendorong
dimana kearah
situasi
dimana
mengalami
itu
ibu
gangguan
penanganan
penulis
serta
membuat
berfungsinya pengasuhan orangtua
pada
terhadap anak. Untuk itu seorang
berkebutuhan khusus?”.Berdasarkan
ibu harus mampu mengatasi stres
pernyataan tersebut maka penelitian
yang dialaminya dan segera bangkit
ini
untuk melakukan yang terbaik untuk
“Hubungan
anaknya.
Hardiness Dengan Stres Pengasuhan
akan
memiliki karakteristik kepribadian
yang memiliki anak berkebutuhan
merupakan
khusus.
karakteristik kepribadian yang dapat
dilakukan
oleh
penelitian Kumar
Untuk
mengetahui
hubungan self efficacy dengan stres
dalam
Pengasuhan dan untuk mengetahui
mengatasi stres. Dimana hal ini juga dengan
Dan
Efficacy
dengan stres pengasuhan pada ibu
mengemukakan bahwa hardiness
sesuai
Self
antara self efficacy dan hardiness
Belsky (dalam Ahern, 2004) yang
langsung
pada
Untuk mengetahui hubungan
hal ini sesuai dengan hasil penelitian
berkontribusi
memfokuskan
Tujuan Penelitian
hardiness dan self efficacy. Dimana
efficacy
anak
Berkebutuhan Khusus.
mengatasi stres, maka ibu harus
self
memiliki
Pada Ibu Yang Memiliki Anak
Agar seorang ibu mampu
dan
yang
anak
hubungan hardiness dengan stres
yang
pengasuhan.
(Dalam 3
yang
Stres Pengasuhan
berhubungan
dengan
pengasuhan anak. Indikatornya
Pengertian
meliputi:
Menurut Santrock (2005)
perasaan
bersaing,
isolasi sosial, pembatasan peran
mendefinisikan bahwa stres sebagai
orangtua,
respon individu terhadap keadaan-
pasangan, kesehatan orangtua,
keadaan
dan depresi.
dan
peristiwa-peristiwa
(stressor) yang mengancam individu dalam
mengatasi
stres
hubungan
dengan
1. The difficult Child
tersebut.
Stres
pengasuhan
yang
Kemudian pengasuhan merupakan
digambarkan dengan perilaku
aktivitas yang berhubungan dengan
anak
pemenuhan pangan, pemeliharaan
mempermudah pengasuhan atau
fisik dan perhatian terhadap anak
mempersulit
pengasuhan.
(Bahar, 2002).
Indikatornya
meliputi:
Kemudian stres pengasuhan digambarkan
sebagai
kecemasan
dan
secara
terkadang
dapat
kemampuan
anak
untuk
beradaptasi,
tuntutan
anak,
mood anak dan Distractability.
dan ketegangan yang melampaui batas
yang
2. The Parent-Child Dysfunctional
khusus
Interaction
berhubungan dengan peran orangtua
Stres
dan interaksi antar orangtua dengan
yang
menunjukkan
adanya interaksi antara orangtua
anak (Abidin dalam Ahern, 2004).
dan anak yang tidak berfungsi Aspek-aspek Stres Pengasuhan Aspek
-
aspek
dengan baik dan berfokus pada tingkat penguatan dari anak
stres
terhadap orangtua serta tingkat
pengasuhan menurut Abidin (dalam
harapan
Ahern, 2004) meliputi :
orangtua
terhadap
anak. Indikatornya meliputi : 1.
The Parent Distress Pengalaman
stres
rasa penguatan anak dengan yang
ibu,
pernah dialami oleh orangtua
rasa
kelekatan.
dalam menyelesaikan masalah 4
penerimaan,
dan
Faktor - Faktor Yang
b. Toleransi terhadap frustasi.
Mempengaruhi Stres Pengasuhan
c. Mengurangi akibat buruk dari stres.
Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi
stres
d. Mengurangi
pengasuhan
kemungkinan
terjadinya burnout.
yaitu:
e. Mengurangi penilaian negatif
1. Faktor Internal, yang meliputi
terhadap suatu kejadian atau
coping, hardiness, pemecahan
keadaan
masalah, self efficacy, kesalahan
mengancam
ibu,
meningkatkan
agama,
kesejahteraan
yang
dirasa dan
pengharapan
psikologis ibu, masalah perilaku
untuk melakukan coping yang
anak.
berhasil.
2. Faktor Eksternal, yang meliputi
f. Meningkatkan ketahanan diri
status sosial ekonomi, usia ibu, pekerjaan
orangtua,
terhadap stres.
dan
g. Membantu
dukungan sosial.
melihat
individu
untuk
kesempatan
lebih
jernih sebagai suatu latihan
Hardiness
untuk mengambil keputusan. Pengertian Aspek-aspek Hardiness Hardiness
pertama
kali Aspek-aspek
dikemukakan oleh Kobasa (dalam
menurut Rahardjo (2005) yaitu:
Mahmudah, 2009) yang merujuk pada
karakteristik
hardiness
kepribadian
a. Control atau keyakinan bahwa
individu yang memiliki daya tahan
individu dapat mempengaruhi
terhadap stres. Menurut Kobasa
apa saja yang dapat terjadi
(dalam
dalam hidupnya.
Rahardjo,
2005)
fungsi
kepribadian hardiness dalam diri
b. Commitment atau keyakinan
seorang individu adalah : a. Membantu
dalam
bahwa hidup itu bermakna dan memiliki tujuan.
Proses
adaptasi individu. 5
c. Challenge bahwa
atau
hal-hal
dilakukan
pengertian yang
atau
dan menghindari tugas yang
sulit
dirasa sulit.
diwujudkan
b. Menentukan seberapa besar
adalah sesuatu yang umum
usaha dan ketekunan yang
terjadi
diperlukan
dalam
kehidupan
namun pada akhirnya akan datang
kesempatan
untuk
dapat
menyelesaikan tugas.
untuk
c. Mempengaruhi pola pikir dan
melakukan dan mewujudkan
reaksi emosional seseorang
hal tersebut.
terhadap
dimilikinya
Self Efficacy
dalam
d. Memperkirakan tingkah laku yang
Menurut Rahardjo (2005)
e. Menunjukkan
akan keyakinan yang dimiliki dalam melaksanakan
tugas
serta
menampilkan
penilaian
akan
dimiliki
dalam
yang
melaksanakan
tugas
berpengaruh
hasil
yang
terhadap
self
Aspek-aspek Self efficacy
serta
Rahardjo
(2005)
mengemukakan bahwa aspek self
berkaitan dengan tugas yang telah
efficacy dibagi menjadi 3 yaitu:
dijalankan dengan baik dan efektif.
1. Magnitude,
Kemudian menurut Rahardjo
berhubungan
dengan kesulitan tugas dimana
(2005) menyebutkan bahwa self dimiliki
dilakukan
efficacyyang dimilki.
menampilkan tindakan tertentu yang
yang
akan
selanjutnya.
self efficacy merupakan penilaian
efficacy
yang
menyelesaikan tugas.
Pengertian
keyakinan
kemampuan
individu akan memilih tugas
seorang
berdasarkan tingkat kesulitan.
individu dapat berfungsi untuk :
2. Generality, berkaitan dengan
a. Menentukan perilaku dalam
keyakinan
individu
untuk
memilih tugas yang diyakini
menyelesaikan
dapat dikerjakan dengan baik
tertentu dengan tuntas dan 6
tugas-tugas
baik
dimana
tersebut
tugas-tugas
berbeda
yang luas dengan subyek penelitian
dengan
dan kesimpulannya berlaku bagi
individu lainnya. 3. Strenght,
semua subyek penelitian tersebut
berkaitan
dengan
(Suryabrata, 2003).
sampai sejauhmana individu yakin
dapat
Metode Pengumpulan Data
melaksanakan
Metode
tugas dengan sebaik-baiknya.
pengumpulan
data
yang digunakan dalam penelitian ini Faktor-faktor
yang
yaitu:
mempengaruhi self efficacy 1. Skala self efficacy
Bandura (dalam Rahardjo,
Skala
2005) menyatakan bahwa faktor-
dikemukakan
self efficacy pada diri individu lain:
performance
accomplishment,
vicarious
persuasion, emotional
verbal arousal,
magnitude,
Skala
didasarkan
modifikasi
(2010)
yang
pada
aspek
oleh Rahardjo (2005) yaitu :
bersekolah di SLB Negeri Semarang
control,
sebanyak 45 orang. Sehingga teknik
commitment,
dan
challenge.
yang
3. Skala stres pengasuhan
studi
Skala stres pengasuhan ini
populasi. Dimana studi populasi penelitian
ini
hardiness yang dikemukakan
berkebutuhan khusus (autis) yang
dengan
skala
Ekantari
adalah ibu yang memiliki anak
merupakan
hardiness
dari skala yang disusun oleh
Subyek dalam penelitian ini
yaitu
dan
2. Skala hardiness
or
Subyek Penelitian
digunakan
Bandura
generality,
merupakan
sampel
oleh
strength.
affective status.
pengambilan
ini
(dalam Rahardjo, 2005) yaitu
persuasion, psysical
efficacy
disusun berdasarkan aspek yang
faktor yang dapat mempengaruhi
antara
self
merupakan
yang
skala
dilakukan terhadap ruang lingkup 7
yang
modifikasi
dari
disusun
oleh
Permana
(2011)
yang
Untuk skala self efficacy
didasarkan pada aspek stres
yang tersusun dari 40 aitem hanya
pengasuhan yang dikemukakan
terdapat 30 aitem valid dan 10 aitem
oleh Abidin (Ahern, 2004) yaitu
dinyatakan gugur. Kemudian untuk
: 1). The parent distress, yang
skala hardiness yang tersusun dari
meliputi
of
40 aitem dan terdapat 34 aitem valid
competence, sosial isolation,
dan 6 aitem dinyatakan gugur.
restriction imposed by parent
Kemudian
role, relationships with spouse,
pengasuhan yang tersusun dari 40
health
aitem
Feelings
of
parent,
parent
untuk
terdapat
skala
30
stres
aitem
yang
depression. 2). The difficult
dinyatakan valid dan 10 aitem
child,
dinyatakan gugur.
meliputi
adaptability,
child
child
mood,
Koefisien
distractabilit. 3). the parent-
(rbt) 0,251 sampai 0,642 dengan
yang meliputi child reinforced
p<0,05, dengan koefisien reliabilitas
parent, acceptability of child to
(rtt) 0,903. Kemudian koefisien
parent, attachment.
korelasi
yaitu
pertama
yang
try
yang
out,
sampai
Sebanyak
dilaksanakan
di
yang
SLB
Negeri
p<0,05,
0,274 hingga 0,643 dengan p<0,05, dengan koefisien reliabilitas (rtt) 0,886. Aitem yang dinyatakan valid,
yang digunakan dalam penelitian ini orang
dengan
berkisar antara rbt 0,274 hingga
12
sebnyak 18 orang. Sehingga subyek
45
0,700
validitas aitem stres pengasuhan
orang dan SLBC-YPAC Kerten
sebanyak
skala
0,925. Sedangkan untuk koefisien
sebanyak 15 orang, kemudian SLB Sukoharjo
aitem
dengan koefisien reliabilitas (rtt)
dilakukan di SLB Autis Alamanda
Negeri
validitas
hardiness berkisar antara rbt 0,299
Laporan Penelitian
dilakukan
aitem
skala self efficacy berkisar antara
child dysfunctional interaction,
Langkah
validitas
disusun kembali dengan melakukan penomoran kembali, sehingga dapat digunakan untuk penelitian.
Semarng. 8
korelasi
Analisis Data Perhitungan
dilakukan
menggunakan
hardiness
dengan
bantuan
memiliki
Sutrisno
Hadi
dan
untuk
pada
anak
stres
ibu
yang
berkebutuhan
khusus diperoleh hasil p>0,05
Yuni
sehingga korelasinya linier.
Pamardiningsih, versi IBM/IN Hak
3. Uji Anava
Cipta © 2005. 1.
dan
dengan
pengasuhan
komputer
Seri Program Statistik (SPS 2000) edisi
linier
Uji anava dilakukan peneliti
Uji Normalitas
untuk
mengetahui
hubungan
Uji normalitas sebaran pada
stres pengasuhan dengan faktor
variabel self efficacy diperoleh
lain seperti Usia ibu dan Status
nilai kai kuadrat sebesar 5,113
pekerjaan ibu dimana diperoleh
dengan
hasil bahwa stres pengasuhan
untuk
p>0,05. uji
Kemudian pada
lebih besar diraskana oleh ibu
diperoleh
yang memiliki usia >40 th
nilai kai kuadrat sebesar 13,041
dengan rerata sebesar 70,125.
dengan p>0,05. Uji normalitas
Kemudian
variabel
stres
juga lebih besar dirasakan oleh
diperoleh
nilai
variabel
normalitas
hardiness
pengasuhan kai
kuadrat
dapat
bahwa
rerata sebesar 69,120.
disimpulkan
ketiga
menunjukkan
4. Uji Hipotesis
skala
Dari hasil analisis regresi
bahwa
dua prediktor diperoleh nilai
sebarannya normal.
R=0,502; R²=0,252 dan p<0,01. Sedangkan
2. Uji Linieritas Uji
linieritas
pengasuhan
ibu yang tidak bekerja dengan
sebesar 14,160 dengan p>0,05. Sehingga
stres
untuk
hasil
analisis data antara self efficacy self
efficacy
dengan
stres
pengasuhan
dengan stres pengasuhan pada
diperoleh
ibu
anak
dengan p<0,05. Hasil analisis
berkebutuhan khusus diperoleh
data antara hardiness dengan
yang
memiliki
hasil bahwa p>0,05 sehingga 9
hasil
rx1y=-0,306
stres pengasuhan diperoleh hasil
mempengaruhi
rx2y=-0,318 dengan p<0,05.
pengasuhan selain variabel self
Rerata
empirik
untuk
efficacy dan hardiness misalnya
variabel self efficacy sebesar
peran
88,89
pendidikan,
dan
sebesar
rerata
75,
hipotetik
sehingga
stres
self
ibu,
faktor
usia,
faktor
keluarga,
serta
lingkungan
seperti anak,
efficacy yang dimiliki subyek
masalah
perilaku
tergolong sedang. Kategorisasi
dukungan
sosial
hardiness
dengan
stres
tanggung jawab.
pengasuhan
diperoleh
rerata
Selain
itu
dan
rasa
peneliti
juga
empirik sebesar 103,76 dan
melakukan analisis tambahan
rerata
85
untuk menetahui tingkat stres
dimana hardiness yang dimiliki
dari kategori status pekerjaa ibu
oleh subyek tergolong sedang.
dan usia ibu dimana diperoleh
Untuk
hasil
hipotetik
sebesar
kategorisasi
variabel
bahwa
dari
analisis
stres pengasuhan diperoleh hasil
variansi menunjukkan bahwa
rerata empirik 68,16 dan rerata
stres pengasuhan lebih besar
hipotetik sebesar 75, dimana
dialami oleh ibu yang tidak
bahwa tingkat stres pengasuhan
bekerja sebesar 69,120. Dan
subyek tergolong sedang.
untuk
Sumbangan efficacy
efektif
terhadap
kategori
usia,
stres
self
pengasuhan lebih besar dialami
stres
oleh ibu yang memiliki usia >40
pengasuhan sebesar 15,123%.
tahun dengan hasil
Kemudian sumbangan efektif
variansi sebesar 70,125.
untuk hardiness terhadap stres
analisis
Kesimpulan
pengasuhan sebesar 10,098%.
1. Ada hubungan yang sangat
Dan untuk self efficacy dan hardiness
terhadap
stres
signifikan antara self efficacy
pengasuhan
diperoleh
hasil
dan hardiness dengan stres pengasuhan.
sebesar 25,221%. Hal ini berarti masih terdapat 74,779% yang 10
Bahar, Z. 2002. PD dan Karakteristik Individu Yang Memberikan. Jakarta : Rineka Cipta.
2. Ada hubungan negatif yang signifikan antara self efficacy dengan stres pengasuhan. 3. Ada hubungan negatif yang signifikan
antara
Ekantari, P. 2010. Hubungan Antara Kepribadian Tangguh Dengan Stres Pengasuhan Pada Ibu Yang Memiliki Anak Retardasi Mental. Skripsi (Tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi UMS.
hardiness
dengan stres pengasuhan. 4. Tingkat dimiliki
self
efficacy
subyek
yang
tergolong
sedang.
Mahmudah, I. 2009. Perbedaan Ketangguhan Pribadi (Hardiness) Antara Siswa Dan Siswi Di Sekolah Menengah Pertama Daerah Rawan Abrasi. Indigenous Jurnal Ilmiah Psikologi d.h. Kognisi. Volume 11, No 2, Hal 47-59.
5. Tingkat hardiness yang dimiliki subyek tergolong sedang. 6. Tingkat stres pengasuhan yang dimiliki
subyek
tergolong
sedang. 7. Sumbangan efektif self efficacy terhadap
stres
Permana, P.H. 2011. Hubungan Antara Strategi Coping Dengan Stres Pengasuhan Pada Ibu Yang Memiliki Anak Retardasi Mental Di SDLB Negeri Lumajang. Skripsi (Tidak diterbitkan). Malang : UIN Malik Ibrahim Malang.
pengasuhan
sebesar 15,123%. 8. Sumbangan efektif hardiness terhadap
stres
pengasuhan
sebesar 10,098%.
Rahardjo, W. 2005. Kontribusi Hardiness dan Self Efficacy Terhadap Stress Kerja (Studi pada Perawat RSUP dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten). Jurnal Psikologi, hal 47-57.
9. Sumbangan total self efficacy dan hardiness dengan stres pengasuhan sebesar 25,2215.
DAFTAR PUSTAKA
Santrock, J. W. 2005. Life-Span Development perkembangan masa hidup. Jakarta : Erlangga
Ahern, S. L. 2004. Psychometric Properties of The Parenting Stress Index-Short Form. Thesis. Raleigh : Faculty of Psychology Nort Carolina State University
Suryabrata, S. 2003. Metodologi Penelitian, cetakan keempat belas. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 11