TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI

Download Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan. Kary...

0 downloads 443 Views 489KB Size
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI BPS AL FIRDAUS BOYOLALI

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

Fitri Laila Rahmawati NIM B12128

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI BPS AL FIRDAUS BOYOLALI

Diajukan Oleh : Fitri Laila Rahmawati NIM B12128

Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal

Pembimbing

Anis Nurhidayati,S.ST,M.Kes NIK 200685025

ii

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI TETANUS TOKSOID DIBPS AL FIRDAUS BOYOLALI

Karya Tulis Ilmiah Disusun Oleh: Fitri Laila Rahmawati NIM B12128

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Akhir Program DIII Kebidanan Pada Tanggal

PENGUJI I

PENGUJI II

Yunia Renny A,S.ST

Anis Nurhidayati,S.ST,M.Kes

NIK 201188092

NIK 200685025

Tugas Akhir ini telah dierima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Mengetahui, Ka.Prodi D III Kebidanan

Retno Wulandari,S.ST NIK 200985034 iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul: “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Imunisasi Tetanus Toksoid di BPS Al Firdaus Boyolali”. Karya Tulis lmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

Ibu Dra. Agnes Sri Harti M. Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2.

Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta.

3.

Ibu Anis Nurhidayati, S.ST., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4.

Ibu Dyah Widya Susilowati, Amd.Keb, selaku Bidan Desa Kismoyoso Boyolali, yang bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data

5.

Ibu-ibu hamil yang telah bersedia menjadi responden penelitian dan uji coba instrumen

6.

Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

7.

Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak Surakarta, Penulis iv

Juni 2015

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015 Fitri Laila Rahmawati B12128 TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI BPS AL FIRDAUS BOYOLALI Xii + 43 halaman + 20 lampiran + 7 tabel + 2 gambar ABSTRAK Latar Belakang : Berdasarkan laporan Analisis Uji Coba di Indonesia pada tahun 2005-2006 yang disusun oleh WHO (World Health Organization) yang bekerja sama dengan DepKes RI, tetanus masih merupakan penyebab utama kematian dan kesakitan maternal dan neonatal. Di Indonesia sekitar 9,8% (18.032 bayi) dari 184 ribu kelahiran bayi menghadapi kematian karena cakupan imunisasi Tetanus Toksoid yang rendah. Di BPS Al Firdaus Boyolali, cakupan imunisasi TT pada bulan April sebanyak 20 ibu hamil. Imunisasi Tetanus Toksoid ibu hamil bermanfaat melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonatorum, dan melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka. Sosialisasi imunisasi TT perlu dilakukan agar setiap ibu hamil mengetahui, memahami manfaat dan jarak waktu pemberian imunisasi TT. Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Imunisasi Tetanus di BPS Al Firdaus Boyolali pada katagori baik, cukup, dan kurang. Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif Kuantitatif, lokasi penelitian di BPS Alfirdaus pada tanggal 12 April - 1 5 M e i 2015. Jumlah sampel sebanyak 43 ibu hamil, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Non Random Sampling dengan metode Sampling Jenuh. penelitian yang digunakan adalah kuesioner tertutup, sedangkan untuk analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil Penelitian : Jumlah responden pada katagori baik sebanyak 9 responden (20,9%), katagori cukup sebanyak 26 responden ( 60,5%), dan katagori kurang sebanyak 8 responden (18,6%). Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid yang paling banyak pada katagori cukup yaitu sebanyak 26 responden (60,5%). Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil, Imunisasi Tetanus Toksoid Kepustakaan : literatur (Tahun 2005 s/d 2013)

v

MOTTO

1. Dunia penuh persaingan, siapa yang tidak bersiap – siap dia akan kalah 2. Orang bekerja untuk menyambung hidup, pelajar belajar untuk mendapat ilmu. 3. Apa yang aku inginkan dalam hidup harus aku dapatkan. 4. Mungkin orang dapat lupa akan sesuatu, tetapi janganlah lupa akan jasa – jasa guru. 5. Manusia hidup untuk 5 hal Allah, orang tua, orang lain, diri – sendiri dan kehidupan yang hakiki. 6. Awali hari mu dengan senyuman meski berat beban yang memikul pundak mu saat ini, karna dibalik kesukaran pasti akan ada kemudahan setelahnya, percayalah semua akan indah pada waktunya.

PERSEMBAHAN Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan: 1. Ayah, ibu dan adek tercinta yang selalu memberi doa dan dukungan selama ini yang mungkin tak akan mampu anak mu ini untuk membalasnya meski dengan cucuran keringat sekalipun. 2. Pembimbing Akademik Bu Kartika Dian Listyaningsih,SST,M.SC

dan

Pembimbing KTI Bu Anis Nurhidayati,S.ST,M.Kes terimakasi selalu memberi motivasi dan semangat sehingga saya dapat menyelesaikan tugas tepat waktu. 3. Sahabat – sahabat tercinta yang selalu memberi semangat dan saling menguatkan satu sama lain selama perkuliahan semoga setelah kelulusan kita nantinya akan bertemu lagi sebagai Bidan yang sukses. 4. Kepada penyemangatku (Rosyid) terimakasih telah menemaniku dalam masa – masa sulitku hingga aku mampu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

vi

CURICULUM VITAE

Nama

: Fitri Laila Rahmawati

Tempat / Tanggal Lahir

: Surakarta, 15 Maret 1994

Agama

: Islam

Jenis Kelamin

: Perempuan

Riwayat Pendidikan 1. 2. 3. 4.

SD N 01 Pajang Laweyan Surakarta LULUS TAHUN 2006 SMP N 17 Surakarta LULUS TAHUN 2009 SMA N 01 Colomadu LULUS TAHUN 2012 Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angkatan 2012

vii

DAFTAR ISI . HALAMAN JUDUL ......................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................

iii

KATA PENGANTAR ....................................................................................

iv

ABSTRAK ......................................................................................................

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................

vi

CURICULUM VITAE ...................................................................................

vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................

viii

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

x

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................

xi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...........................................................................

1

B. Perumusan Masalah ...................................................................

3

C. Tujuan Penelitian .......................................................................

3

D. Manfaat Penelitian .....................................................................

4

E. Keaslian Penelitian ....................................................................

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori.............................................................................

6

B. Kerangka Teori ..........................................................................

17

C. Kerangka Konsep ........................................................................

18

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ..................................................

19

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .....................................................

19

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan sampel ...................

20

D. Variabel Penelitian ......................................................................

20

E. Definisi Operasional ...................................................................

21

F. Intrumen Penelitian .....................................................................

21

G. Teknik Pengumpulan Data .........................................................

26

viii

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data .......................................

27

I.

Etika Penelitian ..........................................................................

30

J.

Jadwal Penelitian .......................................................................

31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian............................................

32

B. Hasil Penelitian.............................................................................

32

C. Pembahasaan................................................................................

36

D. Keterbatasan................................................................................

39

BAB V PENUTUP A Kesimpulan .................................................................................

41

B

42

Saran ...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Jadwal Penyusunan KaryaTulis Ilmiah

Lampiran 2.

Surat Permohonan Izin Pengambilan Data Awal

Lampiran 3.

Surat Balasan dari BPS Al Firdaus

Lampiran 4.

Butir Pertanyaan Pengambilan DataAwal

Lampiran 5.

Surat Permohonan Ijin Uji Validitas

Lampiran 6.

Surat Balasan Permohonan Ijin Uji Validitas

Lampiran 7.

Surat Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 8.

Surat Balasan Penggunaan Lahan

Lampiran 9.

Surat Permohonan Responden

Lampiran 10.

Surat Persetujuan Responden

Lampiran 11.

Kuesioner Penelitian

Lampiran 12.

Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 13.

Tabulasi Hasil Uji Coba Instrumen

Lampiran 14.

Hasil Uji Validitas

Lampiran 15.

Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 16.

Tabulasi Hasil Penelitian

Lampiran 17.

Mean dan Standar Deviasi

Lampiran 18.

Hasil Hitungan Mean dan Standar Deviasi

Lampiran 19.

Tabel Nilai r Product Moment

Lampiran 20.

Lembar Konsultasi

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerangka Teori ...........................................................................

17

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ........................................................................

18

xi

DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Kisi – kisi Kuesioner ..................................................................... 25 Tabel 3.2. Definisi Operasional ................................................................. .... 20 Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur ........................ 32 Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan ............. 32 Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan ................. 33 Tabel 4.4 Mean dan Standar Deviasi ............................................................. 33

xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Tingkat kematian ibu saat melahirkan di Indonesia masih sangat tinggi. Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (2012), Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sebesar 359 /100 ribu kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia tercatat 26/1000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2011). Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah pendarahan, hipertensi saat kehamilan dan infeksi. Penyebab tidak langsung kematian ibu di Indonesia adalah usia yang terlalu muda, usia terlalu tua saat melahirkan, terlalu sering melahirkan, serta terlalu banyak anak yang dilahirkan (BKKBN, 2011). Berdasarkan laporan Analisis Uji Coba di Indonesia pada tahun 20052006 yang disusun oleh WHO (World Health Organization) yang bekerjasama dengan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, tetanus masih merupakan penyebab utama kematian dan kesakitan maternal dan neonatal. Kematian akibat tetanus di negara berkembang 135 kali lebih tinggi

dibanding

negara

maju.

Di

Indonesia

sekitar

9,8%

(18.032 bayi) dari 184 ribu kelahiran bayi menghadapi kematian karena cakupan

imunisasi

Tetanus

(Depkes RI-WHO, 2006).

1

Toksoid

yang

rendah

2

Imunisasi Tetanus Toksoid yang diberikan kepada ibu hamil bertujuan untuk mecegah terjadinya tetanus neonatorum (Astuti, 2012). Cakupan imunisasi TT di Indonesia tahun 2012 sebesar 71,19%, di Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 71,52%. Meskipun tidak hamil wanita usia subur bila belum

mencapai

status

T5

diharapkan

mendapat

dosis

TT hingga mencapai status T5 dengan interval yang ditentukan, hal ini penting untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum (Sulistyawati, 2009). Tetanus Neonatorum merupakan salah satu penyakit yang paling beresiko menyebabkan kematian bayi baru lahir. Tetanus yang menyerang bayi usia dibawah satu bulan, yang disebabkan oleh basil Clostridium Tetani. Penyakit ini menular dan menyebabkan resiko kematian sangat tinggi. Bisa dikatakan, seratus persen bayi yang lahir terkena tetanus akan mengalami kematian (DinKes Jateng, 2008). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 18 November 2014 di BPS Al Firdaus Boyolali didapatkan informasi bahwa jumlah ibu hamil pada bulan Januari–November 2014 sebanyak 950 ibu hamil, rata-rata kunjungan tiap bulan sebanyak 86 ibu hamil. Pada bulan Oktober 2014 ibu hamil yang sudah melakukan imunisasi TT sebanyak 14 ibu hamil. Hasil wawancara yang peneliti lakukan di BPS Al Firdaus Boyolali kepada 10 ibu hamil, terdapat 2 ibu hamil yang pengetahuannya baik tentang imunisasi TT, 3 ibu hamil yang pengetahuannya cukup tentang

3

imunisasi TT dan 5

ibu hamil yang pengetahuannya kurang tentang

imunisasi TT. Berdasarkan latar belakang diatas, pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid masih kurang dan tujuan imunisasi Tetanus Toksoid untuk ibu hamil adalah untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di BPS Al Firdaus Boyolali.”

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di BPS Al Firdaus Boyolali?”.

C. Tujuan Penelitian 1.

Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di BPS Al Firdaus Boyolali.

2.

Tujuan Khusus a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di BPS Al Firdaus Boyolali pada katagori baik. b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di BPS Al Firdaus Boyolali pada katagori cukup.

4

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di BPS Al Firdaus Boyolali pada katagori kurang.

D. Manfaat Penelitian 1.

Bagi ilmu pengetahuan Dapat dijadikan bahan pustaka untuk menambah pengetahuan tentang imunisasi Tetanus Toksoid.

2.

Bagi diri sendiri Dapat menambah pengetahuan dan mengaplikasikan ilmu yang di peroleh di bangku kuliah, serta pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian tentang imunisasi Tetanus Toksoid.

3.

Bagi Institusi Pendidikan Sebagai bahan bacaan dan referensi bagi mahasiswa kesehatan khususnya kebidanan mengenai pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid.

4.

Bagi BPS Al Firdaus Boyolali Memberi masukan atau informsi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan Ibu dan Anak khususnya dalam pemberian KIE tentang imunisasi Tetanus Toksoid.

5

E. Keaslian Penelitian Berdasarkan penelusuran perpustakaan yang telah penulis telusuri di dapatkan hasil penelitian yang serupa dengan penelitian penulis, yaitu: 1.

Diah Windisari (2011), tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di Bidan Praktek Swasta Djamini Damun Surabaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, populasi dalam penelitian ini 166 orang dengan besar sampel 70 orang. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini adalah probability sampling dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian ini adalah 20% ibu hamil memiliki pengetahuan baik, 24,3% ibu hamil memiliki pengetahuan cukup dan 55,7% ibu hamil memiliki pengetahuan kurang.

2.

Sri Lestari (2012), tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di Forum Kesehatan Desa Purwosunan Sidoharjo Sragen. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif, populasi dalam penelitian ini 40 orang dengan besar sampel 40 orang. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini adalah non random sampling dengan metode total sampling. Hasil penelitian ini 25% ibu hamil memiliki pengetahuan baik, 60% ibu hamil memiliki pengetahuan cukup, 15% ibu hamil memiliki pengetahuan kurang. Persamaan keaslian dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu judul penelitian pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid dan jenis penelitian deskriptif. Perbedaan keaslian dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu cara pengembilan sampel dengan

6

cara total sampling yaitu sebanyak 43 ibu hamil. Lokasi penelitian ini di BPS Al Firdaus Boyolali dan waktu penelitian dilakukan tanggal 12 April – 15 Mei 2015.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan Menurut Wawan dan Dewi (2010), pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terhadap obyek ini melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap obyek. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. b. Tingkat Pengetahuan Menurut Wawan dan Dewi (2010), tingkat pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan sebagai berikut: 1)

Tahu (Know) Kemampuan untuk mengingat suatu materi yang telah dipelajari, dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Cara kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antaralain: menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasikan dan mengatakan.

7

8

2) Memahami (Comprehention) Kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. 3) Aplikasi (Aplication) Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi

atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat

diartikan sebagai pengguna hukum-hukum, rumus, metode, prinsipprinsip dan sebagainya. 4) Analisis (Analysis) Kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek dalam suatu komponen-komponen, tetapi masih dalam struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5) Sintesis (Syntesis) Kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian dalam bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada. 6) Evaluasi (Evaluation) Kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu materi atau objek tersebut berdasarkan suatu cerita yang sudah ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang sudah ada.

9

c. Pengukuran Pengetahuan Menurut Wawan dan Dewi (2010), pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden. Menurut Riwidikdo (2013), kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan kategori dibawah ini: 1) Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden yang diperoleh (x) > Mean + 1 SD 2) Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean – 1 SD ≤x≤ Mean + 1 SD 3)

Tingkat pengetahuan kurang bila nilai responden yang diperoleh (x) < Mean – 1 SD

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Wawan dan Dewi (2010), antara lain: 1) Pendidikan Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan hubungannya

dan

kebahagiaan.

dengan

pendidikan

Pengetahuan karena

sangat

semakin

erat tinggi

pendidikan seseorang maka semakin luas pula pengetahuannya.

10

2) Pekerjaan Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. 3) Umur Usia adalah umur individu yang terhitung saat dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. 4) Lingkungan Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi dari sikap dan menerima informasi. 5) Sosial Budaya Sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi sikap dalam menerima informasi. 2. Kehamilan a. Definisi Menurut Sukarni dan Margareth (2013),

k e h a m i l a n adalah

fertilisasi atau penyatuan sprematozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Menurut Prawirohardjo (2009), lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).

11

b. Pembagian Usia Kehamilan Menurut Prawirohardjo (2009), ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1) Kehamilan triwulan pertama (0-12 minggu), yang mana alat-alat mulai dibentuk. 2) Kehamilan triwulan kedua(12-28 minggu), yang mana alat-alat telah dibentuk namun belum sempurna. 3) Kehamilan triwulan ketiga (28-40 minggu), yang mana janin yang dilahirkan dapat viable (dapat hidup). c. Satandar Asuhan Kehamilan Menurut Dewi dan Sunarsih (2011), dalam melakukan asuhan kepada ibu hamil bidan harus susuai dengan standar pelayanan kebidanan yang berlaku, terdapat enam standar, yaitu : 1) Satandar 1: Identifikasi Ibu Hamil Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota keluarga agar ibu memeriksakan kehamilan sejak dini. 2) Standar 2: Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal Bidan memerikan sedikitnya empat kali pelayanan antenatal. 3) Standar 3: Palpasi Abdominal Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan,

12

memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin kedalam rongga panggul untuk mencari kelainan. 4) Standar 4: Pengelolaan Anemia pada Kehamilan Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai ketantuan yang berlaku. 5) Standar 5: Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan mengenai tanda dan gejala preeklamsi lainnya, mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya. 6) Standar 6: Persiapan Persalinan Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami dan keluarganya pada trimester tiga untuk memastikan bahwa persiapan persalinan bersih dan aman, serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, oleh sebab itu bidan sebaiknya melakukan kunjungan rumah. . d. Evidence Based dalam Praktik Kehamilan Menurut Dewi dan Sunarsih (2011), praktik yang berdasarkan bukti penelitian adalah penggunaan secara sisematis, ilmiah dan eksplisit, berikut ini evidence based yang menjadi standar pelayanan dalam praktik kehamilan adalah sebagai berikut : 1) Kunjungan ANC 2) Pemberian suplemen mikronoutrien

13

3) Imuisasi Tetanus Toksoid 4) Perkiraan hb pada kehamilan 5) Perkiraan tinggi fundus uteri 6) Hipotensi pada saat berbaring terlentang 7) Pemeriksaan kehamilan e. Pemeriksaan Kehamilan Menurut Prawirohardjo (2009), pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang sehat. Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan melalui dokter kandungan atau bidan dengan minimal pemeriksaan 4 kali selama kehamilan, yaitu: 1) Trimester pertama minimal satu kali kunjungan. 2) Trimester kedua minimal satu kali kunjungan. 3) Trimester ketiga minimal dua kali kunjungan. 3. Tetanus Toksoid (TT) a. Definisi Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan (Depkes RI, 2005). Menurut Astuti (2012), imunisasi Tetanus Toksoid adalah imunisasi yang diberikan kepada ibu hamil untuk mecegah terjadinya tetanus neonatorum.

14

b. Manfaat Imunisasi TT Manfaat imunisasi TT ibu hamil menurut BKKBN (2005), yaitu: 1) Melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonatorum 2) Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka. Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal dan tetanus neonatorum. Menurut Depkes RI (2005), manfaat imunisasi TT yaitu: 1) Mencegah tetanus pada bayi baru lahir (diberikan pada wanita usia subur atau ibu hamil). 2) Mencegah tetanus pada ibu bayi. 3) Dapat digunakan oleh siapa saja yang terluka seperti terkena benda berkarat atau jatuh dijalan raya. c. Waktu Pemberian Imunisasi TT Menurut Sulistyawati (2009), Ibu hamil yang belum pernah imunisasi maka statusnya T0, jika telah mendapatkan imunisasi dosis dengan interval minimal 4 minggu atau pada waktu balitanya telah mendapat imunisasi DPT sampai 3 kali (interval minimal 6 bulan dari dosis ke 2) maka statusnya T3, status T4 didapat bila telah mendapat 4 dosis (interval minimal 1 tahun dari dosis ke 3) dan status T5 didapatkan bila 5 dosis telah didapat (interval minimal 1 tahun dari dosis ke 4).

15

Walaupun tidak hamil bila wanita usia subur belum mencapai status T5 diharapkan mendapat dosis TT hingga tercapai status T5 dengan interval penting untuk mencegah terjadinya tetanus pada bayi yang akan dilahirkan dan keuntungan bagi wanita untuk mendapat kekebalan aktif terhadap tetanus Long Life Card (LLC). Jadwal pemberian imunisasi TT adalah sebagai berikut : 1) TT1, diberikan dengan presentase perlindungan 80 persen. 2) TT2, jarak pemberian 4 minggu setelah TT1, dapat memberikan perlindungan selama 3 tahun, dengan presentase perlindungan 95 persen 3) TT3, jarak pemberian 6 bulan setelah TT2, masa perlindungan 5 tahun, dengan presentase perlindungan 99 persen. 4) TT4, jarak pemberian 1 tahun setelah TT3, masa perlindungan 10 tahun, dengan presentase perlindungan 99 persen. 5) TT5, jarak pemberian 1 tahun setelah TT4, masa perlindungan 25 tahun, dengan presentase perlindungan 99 persen. d. Cara Pemberian Imunisasi TT Menurut BKKBN (2005), imunisasi TT pada ibu hamil diberikan 2 kali dengan dosis 0,5 cc dan dinjeksikan secara intramuskuler/subkutan dalam. Cara pemberian imunisasi TT yaitu: 1) Sebelum digunakan, vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen. 2) Untuk mencegah tetanus/tetanus neonatal terdiri dari 2 dosis primer

16

yang

disuntikkan secara intramuskular atau

subkutan dalam,

dengan dosis pemberian 0,5 ml. 3) Di unit pelayanan statis, vaksin TT yang telah dibuka hanya boleh digunakan selama 4 minggu dengan ketentuan: a) Vaksin belum kadaluarsa b) Vaksin disimpan dalam suhu +2º -+8ºC. c ) Tidak pernah terendam air. d) Sterilitasnya terjaga e) VVM (Vaccine Vial Monitor) masih dalam kondisi A/B. f)

Di posyandu, vaksin yang sudah terbuka tidak boleh digunakan lagi untuk hari berikutnya.

e. Efek Samping Imunisasi TT Efek samping jarang terjadi dan bersifat ringan, gejalanya seperti lemas dan kemerahan pada lokasi suntikan yang bersifat sementara dan kadang-kadang gejala demam (Depkes RI, 2005). f. Tempat Pelayanan Untuk Mendapatkan Imunisasi TT Menurut Depkes RI (2012), tempat pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TT antara lain: 1) Puskesmas 2) Puskesmas pembantu 3) Rumah sakit 4) Rumah bersalin 5) Polindes

17

6) Posyandu 7) Rumah sakit swasta 8) Dokter praktik 9) Bidan praktik

18

B. Kerangka Teori

Tingkat pengetahuan: 1.Tahu 2.Memahami 3.Aplikasi 4.Analisis 5. Sintesis 6.Evaluas

Pengetahuan

Faktor yang mempengaruhi pengetahuan: 1.Pendidikan 2.Pekerjaan 3.Umur 4.Lingkungan 5.Sosial Budaya

kehamilan

Teori kehamilan: 1. Definisi 2. Pembagian usia kehamilan 3. Standar asuhan 4. Evidence based 5. Pemeriksaan kehamilan

Imunisasi Tetanus Toksoid

Teori imunisasi TT : 1. Pengertian 2. Manfaat 3. Jadwal 4. Cara pemberian dan dosis 5. Efek samping 6. Tempat pelayanan

Gambar 2.1 kerangka Teori Sumber: Modifikasi dari Wawan dan Dewi (2010) dan Sulistyawati (2009)

19

C. KERANGKA KOSEP BAIK

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Imunisasi Tetanus Toksoid

CUKUP

KURANG

Faktor yang mempengaruhi pengetahuan: 1. 2. 3. 4. 5.

Pendidikan Pekerjaan Umur Lingkungan Sosial Budaya

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Keterangan: : Faktor yang diteliti : Faktor yang tidak diteliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian Ditinjau dari segi tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Notoatmodjo (2012), deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau diskripsi suatu keadaan secara objektif. Menurut Arikunto (2010), penelitian kuantitatif dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari

hasilnya.

Penelitian

yang

dilakukan

menggambarkan

Tingkat

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Imunisasi Tetanus Toksoid di BPS Al Firdaus Boyolali.

B.

Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi yang digunakan untuk penelitian (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilaksanakan di BPS Al Firdaus Boyolali. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 April – 15 Mei 2015.

20

21

C. Populasi , Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi dari penetian ini adalah semua ibu hamil yang berkunjung di BPS Al Firdaus Boyolali pada tanggal 12 April – 15 Mei 2015, dengan jumlah populasi 43 orang. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah Obyek

yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi. Menurut Arikunto (2010), untuk sampel kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar (>100) dapat diambil antara 25-30%. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berkunjung di BPS Al Firdaus Boyolali pada tanggal 12 April – 15 Mei 2015 yang berjumlah 43 orang. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Non Random Sampling dengan metode Sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2012), Sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel dengan semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

22

D. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, ukuran, yang didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep tertentu, seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012). Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid. E. Definisi Operasional Menurut Notoatmodjo (2012), definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti. Tabel. 3.1 Definisi Operasional NO

Variabel

1.

Tingkat PengetahuanIbu Hamil Tentang Imunisasi Tetanus Toksid

Definisi

Skala

Kemampuan Ordinal responden untuk menjawab tentang imunisasi TT yang meliputi definisi, manfaat, efek samping, waktu pemberian, cara pemberian dan tempat pelayanan imunisasi TT.

Katagori a. Baik,bila nilai(x)>Mean+ 1SD b. Cukup, bila nilai Mean– 1SD≤x≤ Mean + 1 SD c. Kurang, bila nilai (x) < mean – 1 SD (Riwidikdo, 2013)

23

F. Instrumen Penelitian Alat yang dipergunakan untuk melakukan penelitian ini adalah kuesioner. Menurut Notoatmodjo (2012), kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dengan jawaban benar dan salah. Untuk menghindari ketidak seriusan responden yang sering kali

terjadi

dalam

pengisian kuesioner, maka pernyataan dibuat 2 kategori, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Pernyataan positif (favorable) jika jawaban benar nilai 1 dan jawaban salah nilai 0. Pernyataan negatif (unfavorable) jika jawaban benar nilai 0 dan jawaban salah nilai 1. Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar. Kuesioner penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk mendapatkan hasil yang

berkualitas. Untuk itu, maka

kuesioner tersebut harus dilakukan uji coba di lapangan. Responden yang digunakan untuk uji coba sebaiknya memiliki ciri-ciri responden dari tempat dimana penelitian tersebut harus dilaksanakan (Notoatmodjo, 2012). Uji coba penelitian ini dilakukan di BPS Ririn Boyolali dengan jumlah 30 responden. Menurut Mahfoed (2007), alasan jumlah repoden 30 adalah karena kaidah umum penelitian agar diperoleh distribusi nilai hasil penelitian mendekati kurva normal.

24

1. Uji Validitas Menurut Riwidikdo (2013), validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu test melakukan fungsi ukurnya. Jadi validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas dengan menggunakan tehnik korelasi pearson product moment dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan : r : Koefisien korelasi N : Jumlah sampel X : Skor pertanyaan Y : Skor total Instrumen dikatakan valid atau sahih

jika

karena

menyatakan adanya korelasi antara skor item dengan jumlah skor total. Pada taraf signifikan 0,05 diperoleh r tabel sebesar 0,361 (Riwidikdo, 2013). Berdasarkan uji validitas yang dilakukan di BPS Ririn Boyolali, didapatkan 35 item yang valid dan 5 item yang tidak valid yaitu nomor 6, 13, 19, 26,dan 34. Item yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian ini. Data hasil validitas dapat dilihat di lampiran 14.

25

2. Uji Reliabilitas Menurut Riwidikdo (2013), reliabilitas adalah hal yang dapat dipercaya, hasil pengukuran harus reliabel dalam artian harus memiliki tingkat kosistensi dan kemantapan. Reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Untuk menguji reliabilitas intrumen, penguji menggunakan Alpha Cronbach dengan program SPSS for Windows.

Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai

berikut:

r= Keterangan : r

: Koefisien relibilitas instrumen

K

: Banyaknya butir pertanyaan : Total varians : Total varians butir

Menurut Riwidikdo (2013),

jika koefisien reliabilitas lebih besar dari

koefisien pembanding (0,75) maka dapat dikatakan kelompok variabel tersebut akan relatif konsisten bila pengukuran diulang dua kali atau lebih. Berdasarkan

hasil

perhitungan

reliabilitas,

diperoleh

nilai

Alpha sebesar 0,89 sehingga instrumen dinyatakan reliabel. Data hasil

26

uji reliabilitas dapat dilihat di lampiran 15. 3.

Kisi - kisi kuesioner Tabel.3.2. Kisi – Kisi Kuesioner Uji Coba Instrumen No

Variabel penelitian

Indikator

Nomor pernyataan favorable 1, 2

Nomor pernyataan unfavorable 3

Jumlah

1.

Tingkat pengetahu an ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid

Definisi imunisasi TT Manfaat imunisasi TT

4, 33

5, 37

4

Waktu pemberian imunisasi TT

6*, 7, 8, 9, 10, 34*, 39

11, 12, 40

10

Cara pemberian imunisasi TT

13*, 15, 17, 27, 30, 35

14, 16, 18, 28, 29

11

Efek samping imunisasiTT

19*, 20

22, 31, 32, 38

6

Tempat pelayanan imunisasi TT

21, 24, 25,26*

23, 36

6

Total item * = Item yang tidak valid

3

40

27

Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen penelitian No

Variabel penelitian

Indikator

Nomor pernyataan favorable 1, 2

Nomor pernyataan unfavorable 3

Jumlah

1.

Tingkat pengetahu an ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid

Definisi imunisasi TT Manfaat imunisasi TT

4, 33

5, 37

4

Waktu pemberian imunisasi TT

7, 8, 9, 10, 39

11, 12, 40

8

Cara pemberian imunisasi TT

15, 17, 27, 30, 35

14, 16, 18, 28, 29

10

Efek samping imunisasiTT

20

22, 31, 32, 38

5

Tempat pelayanan imunisasi TT

21, 24, 25

23, 36

5

Total item

3

35

G. Teknik Pengumpulan Data Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada ibu hamil diBPS Al Firdaus Boyolali, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari:

28

1. Data Primer Menurut Riwidikdo (2013), data primer diperoleh secara langsung dari obyek penelitian, sehingga diperoleh jawaban atas pertanyaan yang disediakan melalui pengisian kuesioner oleh responden. Peneliti mendapatkan data primer dari hasil pengisian kuesioner oleh responden tentang imunisasi Tetanus Toksoid di BPS Al Firdaus Boyolali. 2. Data Sekunder Data sekunder didapat tidak secara langsung dari obyek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial (Riwidikdo, 2013). Peneliti mendapatkan data sekunder dari dokumentasi jumlah ibu hamil dan cakupan imunisasi Tetanus Toksoid di BPS Al Firdaus Boyolali.

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Metode Pengolahan Data Menurut Notoatmodjo (2012), langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pengolahan data yaitu : a) Penyuntingan Data (Editing) Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuisioner perlu di sunting (edit) terlebih dahulu. Pada penelitian ini dilakukan editing untuk menilai data sudah lengkap apa belum, apabila masih ada data yang belum lengkap dan tidak

29

mungkin dilakukan wawancara ulang maka kuisioner tersebut dikeluarkan (Droup out). Pada saat peneliti melalukan penyebaran kuesioner ada beberapa pernyataan yang belum di isi oleh responden sehingga

peneliti

mengembalikan

kuesioner

tersebut

kepada

responden untuk dilengkapi b) Coding Coding adalah mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Pada saat melakukan penelitian jawaban responden yang sudah terkumpul kemudian diubah sesuai jawaban masing-masing responden dengan memberi angka 1 atau 0. c) Memasukkan Data (Data Entry) Pada penelitian ini jawaban masing-masing pertanyaan yang sudah diberi kode kemudian dimasukkan kedalam komputer sesuai dengan kolom-kolom yang sudah tersedia. d) Pembersihan Data (Cleaning) Cleaning adalah semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan perlu untuk dilakukan pengecekan untuk melihat kemukinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan dan sebagainya kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. 2.

Analisis Data Analisis

data

menggunakan

yang analisis

dilakukan

dalam

univariate.

penelitian

Analilis

ini

adalah

univariate

adalah

30

menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2012). Selanjutnya untuk mengetahui hasil tingkat pengetahuan ibu hamil menurut Riwidikdo (2012), ditunjukan dengan prosentase dengan keterangan sebagai berikut: a. Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden yang diperoleh (x) > Mean + 1 SD. b. Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean – 1 SD ≤x≤ Mean + 1 SD. c. Tingkat pengetahuan kurang bila nilai responden yang diperoleh (x) < Mean – 1 SD. Menurut Riwidikdo (2012), rumus mean, rumus

SD

dan rumus

prosentase berdasarkan tingkat pengetahuan adalah sebagai berikut : 1) Rumus mean : X= Keterangan: xi : Besaran atau nilai data n : Jumlah data X : Mean/rata-rata

2) Rumus Standar Deviasi :

sd =

31

Keterangan: sd : Standar Deviasi xi : Bersaran atau nilai data n : Jumlah data 3) Rumus prosentase berdasarkan tingkat pengetahuan Skor Presentase = Jumlah ibu hamil menurut tingkat pengetahuan x 100% Jumlah Responden

I. Etika Penelitian 1. Informent consent Informet consent diberikan pada saat melakukan penelitian. Informent consent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi responden. Pemberian informent consent ini bertujuan agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia, maka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan tersebut (Hidayat, 2007). Pada penelitian ini semua responden diberikan lembar persetujuan dan semua ibu hamil bersedia menjadi responden. 2. Anonimity (Kerahasiaan nama/identitas) Anonimity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data (kuisioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data tersebut (Hidayat, 2007). Peneliti tidak mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data dalam penelitian ini.

32

3. Confidentiality (Kerahasiaan hasil) Sub bab ini menjelaskan masalah-masalah responden yang harus dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu

yang

akan

dilaporkan

dalam

hasil

penelitian

(Hidayat, 2007). Penelitian ini kerahasiaan hasil/informasi yang telah dikumpulkan dari setiap subyek dijamin oleh peneliti.

J.

Jadwal Penelitian Menurut

Notoatmodjo

(2012),

jadwal

penelitian

adalah

waktu

berlangsungnya tiap kegiatan dan disusun dalam suatu gant’s chart. Jadwal penelitian terlampir.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi penelitian ini adalah di BPS Al Firdaus terletak di Desa Kismoyoso RT 03 RW 08 Ngemplak Boyolali. BPS Al Firdaus satusatunya BPS di Desa Kismoyoso yang dikelola oleh 1 Bidan Desa. Sarana dan Prasarana di BPS Al Firdaus yaitu memiliki 1 ruang periksa, 1 ruang bersalin, 2 ruang nifas dan 1 ruang tunggu. Pelayanan yang diberikan di BPS Al Firdaus meliputi pemeriksaan ibu hamil (ANC),

pelayanan persalinan,

pelayanan

imunisasi, pelayanan

Keluarga Berencana (KB), pemeriksaan bayi dan balita sakit dan pengobatan umum. Jadwal pemeriksaan umum pagi pukul 07.00 – 08.00 dan sore pukul 16.00 – 20.00 sedangkan untuk persalinan 24 jam.

B. Hasil Penelitian 1. Karakteristik responden Responden dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di BPS Al Firdaus yang berjumlah 43 orang. Pengambilan data dilakukan dengan membagikan kuesioner yang diberikan kepada 43 responden dengan pilihan jawaban benar dan salah sebanyak 35 butir soal.

33

34

a. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur No 1 2 3

Umur (tahun) < 20 20-35 > 35 Total Sumber : Data Primer

Frekuensi 9 30 4 43

Prosentasi (%) 20,90% 69,80% 9,30% 100

Berdasarkan tabel 4.1, dari 43 responden menunjukkan bahwa terdapat kelompok umur <20 tahun sebanyak 9 responden (20,93%), kelompok umur 20-35 tahun sebanyak 30 responden (69,80%) dan kelompok umur >35 tahun sebanyak 4 responden (9,30%). Jadi umur responden yang paling banyak pada kelompok umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 30 responden (69,80%). b. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan No 1 2 3 4

Pendidikan SD SMP SMA Perguruan Tinggi Total Sumber : Data Primer

Frekuensi 5 15 20 3 43

Prosentase (%) 11,60% 34,90% 46,50% 7,00% 100

Berdasarkan tabel 4.2, dari 43 responden menunjukkan bahwa terdapat pendidikan SD sebanyak 5 responden (11,60%), pendidikan SMP sebanyak 15 responden (34,90%), pendidikan SMA sebanyak 20 responden (46,50%), pendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 3 responden (7.00%). Jadi pendidikan responden yang paling banyak adalah SMA yaitu sebanyak 20

35

responden (46,50%). c.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel

4.3

Distribusi

frekuensi

responden

berdasarkan

pekerjaan No

Pekerjaan

1

Bekerja a. PNS b. Swasta c.Tani Tidak bekerja (IRT) Total

2.

Frekuensi 3 15 3 22 43

Prosentase (%) 7,00% 35,00% 7,00% 51,00% 100

Berdasarkan tabel 4.3, dari 43 responden menunjukkan bahwa terdapat kelompok bekerja (PNS, Swasta, dan Tani) sebanyak 21 responden (49,00%) dan kelompok tidak bekerja sebanyak 22 Rresponden (51,00%). Jadi responden yang paling banyak tidak bekerja yaitu sebanyak 22 responden (51,00%). 2. Hasil Penelitian Berdasarkan analisis data, didapatkan nilai Mean 23,4 dan Standar Deviasi 3,5 yang disajikan dalam tabel 4.4 berikut Tabel 4. 4 Mean dan Standar Deviasi Variabel

Mean

Pengetahuan ibu

23,4

Standar Deviasi 3,5

hamil tentang imunisasi TT Berdasarkan nilai Mean dan Standar Deviasi diatas, maka pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT di BPS Al Firdaus dapat dikatagorikan menjadi 3 tingkat, yaitu :

36

a. Baik

: (x) > Mean + 1 SD (x) > 23,4+ 1 x 3,5 (x) > 26,9 Jadi, pengetahuan baik bila nilai responden x > 26,9

b. Cukup

: Mean – 1 SD ≤ x ≤ Mean + 1 SD 23,4 – 1 x 3,5 ≤ x ≤ 23,4 + 1 x 3,5 19,9 ≤ x ≤ 26,9 Jadi, pengetahuan cukup bila nilai 19,9 ≤ x ≤ 26,9

c. Kurang

: (x) < Mean – 1 SD (x) < 23,4 – 1 x 3,5 (x) < 19,9 Jadi, pengetahuan kurang bila nilai responden <19,9

Berdasarkan data yang diperoleh, maka tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT di BPS Al Firdaus dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini : Tabel 4.5 Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di BPS Al Firdaus No 1 2 3

Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total

Frekuensi 9 26 8 43

Prosentase (%) 20,9% 60,5% 18,6% 100

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di BPS Al Firdaus Boyolali, pada katagori baik sebanyak 9

responden (20,9%),

37

katagori cukup sebanyak 26 responden (60,5%) dan katagori kurang sebanyak 8 responden (18,6%). Jadi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di BPS Al Firdaus yang paling banyak pada katagori cukup.

C. Pembahasan Menurut

Wawan dan Dewi (2010), pengetahuan adalah

merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terhadap obyek ini melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendirinya. Faktorfaktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain : pendidikan, pekerjaan, umur, lingkungan, sosial budaya ( W a w a n d a n Dewi, 2010) Karakteristik responden berdasarkan pendidikan diperoleh data responden yang berpendidikan SD sebanyak 5 responden

yang

memiliki pengetahuan baik tidak ada, cukup 1 orang, kurang 4 orang. Responden yang berpendidikan SMP sebanyak 15 responden yang memiliki pengetahuan baik 1 orang, cukup 11 orang, kurang 3 orang. Responden yang berpendidikan SMA sebanyak 20 reponden yang memiliki pengetahuan baik 7 orang, cukup 13 orang, kurang tidak ada. Responden yang berpendidikan Perguruan tinggi sebanyak 3 responden yang memiliki pengetahuan baik 2 orang,

38

cukup 1 orang dan kurang tidak ada. Menurut Wawan dan Dewi (2010), pendidikan mempengaruhi proses belajar, semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Karakteristik responden berdasarkan umur diperoleh data responden yang memiliki umur <20 tahun sebanyak 9 responden yang memiliki pengetahuan baik tidak ada, cukup 8 orang, kurang sebanyak 1 orang. Responden yang memiliki umur 20-35 tahun sebanyak 30 responden yang memiliki pengetahuan baik 10 orang, cukup 17 orang, kurang 3 orang. Responden yang memiliki umur >35 tahun sebanyak 4 responden yang memiliki pengetahuan baik tidak ada, cukup 2 orang, kurang 2 orang. Menurut Wawan dan Dewi (2010), semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Karateristik responden berdasarkan pekerjaan diperoleh data responden yang bekerja (sebagai PNS, swasta dan tani) berjumlah 21 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik 6 orang, cukup 11 orang, kurang 4 orang. Responden yang tidak bekerja (sebagai IRT) sebanyak 22 responden yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 4 orang, cukup 15 orang, kurang 3 orang. Menurut Wawan dan Dewi (2010), semakin baik pekerjaan seseorang semakin meningkat pengetahuannya.

39

Faktor lain yang mempengarui pengetahuan seseorang menurut Wawan dan Dewi (2010), adalah lingkungan dan sosial budaya. Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku seseorang. Sosial budaya adalah segala sesuatu yang ada pada masyarakat yang dapat mempengaruhi sikap dalam menerima informasi. Salah satu pengetahuan yang harus dimiliki oleh ibu hamil adalah pengeahuan tentang imunisasi Tetanus Toksoid. Menurut Astuti (2012), imunisasi Tetanus Toksoid adalah imunisasi yang diberikan kepada ibu hamil untuk mecegah terjadinya tetanus neonatorum. Manfaat imunisasi Tetanus Toksoid ibu hamil yaitu melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonatorum yang dapat mengakibatkan

kematian,

dan

melindungi

ibu

terhadap

kemungkinan tetanus apabila terluka (BKKBN, 2005). Menurut Sulistyawati (2009), Ibu hamil yang belum pernah imunisasi maka statusnya T0, jika telah mendapatkan imunisasi dosis dengan interval minimal 4 minggu atau pada waktu balitanya telah mendapat imunisasi DPT sampai 3 kali (interval minimal 6 bulan dari dosis ke 2) maka statusnya T3, status T4 didapat bila telah mendapat 4 dosis (interval minimal 1 tahun dari dosis ke 3) dan status T5 didapatkan bila 5 dosis telah didapat (interval minimal 1 tahun dari dosis ke 4). Walaupun tidak hamil maka bila wanita

40

usia subur belum mencapai status T5 diharapkan mendapat dosis TT hingga tercapai status T5 dengan interval penting untuk mencegah terjadinya tetanus pada bayi yang akan dilahirkan dan keuntungan bagi wanita untuk mendapat kekebalan aktif terhadap tetanus Long Life Card (LLC). Jadi berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Imunisasi Tetanus Toksoid di BPS Al Firdaus paling banyak pada katagori cukup yaitu sebanyak 26 responden. Hasil penelitian yang dilakukan sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Lestari (2012), yang berjudul tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid menggunakan responden sebanyak 40 orang dan hasil penelitian paling banyak pada katagori cukup.

D. Kendala dan Keterbatasan Dalam penelitian ini ada kendala dan keterbatasan, yaitu : 1. Kendala Responden ada yang kurang paham tentang pernyataan yang dibuat peneliti. 2. Keterbatasan a. Variabel Penelitian ini variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

41

b.

Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab benar atau salah,

dan

jawaban responden belum bisa mengukur

pengetahuan secara mendalam.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di BPS Al Firdaus Boyolali, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus

Toksoid di

BPS Al Firdaus Boyolali, dalam katagori baik sebanyak 9 responden (20,9%). 2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus

Toksoid di

BPS Al Firdaus Boyolali, dalam katagori cukup sebanyak 26 responden (60,5%). 3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di BPS Al Firdaus Boyolali, dalam katagori kurang sebanyak 8 responden (18,6%).

42

43

B. Saran Berdasarkan simpulan diatas, maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Oleh karena itu peneliti menyampaikan saran sebagai berikut : 1. Bagi Responden Diharapkan dengan adanya penelitian ini, ibu hamil dapat lebih rutin dalam memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan serta aktif dalam mengikuti atau mencari informasi tentang kesehatan khususnya tentang imunisasi Tetanus Toksoid melalui media elektronik maupun media cetak. 2. Bagi BPS Al Firdaus Petugas Kesehatan (Bidan) dan kader diharapkan dapat meningkatkan pemberian penyuluhan dalam bidang kesehatan khususnya tentang imunisasi Tetanus Toksoid, dan meningkatkan cakupan imunisasi Tetanus Toksoid. 3. Bagi Institusi Pendidikan Menambah referensi bacaan bagi mahasiswa kebidanan khususnya tentang pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid. 4.

Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan melakukan penelitian lebih lanjut dengan pengembangan variabel penelitian dan Instrumen penelitian sehingga akan diperoleh hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Abarwati,E.R.Rismintari, Y.S. 2011. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Mulia Medika Anariyusmi.

2011.

Tetanus

Neonatorum.

(online).

Available:

http://anariyusmi.students-blog.undip.ac.id/2011/04/09/tetanusneonatorum. html 4 September 2011. Arikunto, S. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Astuti, H.P. 2012. Asuhan Kebidanan Ibu I. Yogyakarta: Rohima Press. Ayu, R.2013. Kematian Ibu Melonjak. (online). Available: http://www. nasional.sindonews.com/read/787480/15/data-sdki-2012-angkakematian-ibu-melonjak-1380122625. html 26 September , 2013. Dewi, V.N.L, Sunarsih, T. 2011. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2012. Cakupan Imunisasi TT . (online). http:// www.dinkesjatengprov.go.id/dokumen/2013/SDK/Mibangkes/profil201 2/tabel/Tbl_Profil_Kes_2012tabel29.pdf. html 16 September, 2012. Notoatmodjo,S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Prawiroharjo, S. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono. Riwidikdo, H. 2013. Statistik Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Rihama. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Banndung: Alfabeta

Sukarni, I, Margareth. 2013. Kehamilan, Persalinan dan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika. Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika. Wawan, A, Dewi. 2011. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia .Yogyakarta: Nuha Medika. Yakkum. 2011. Penyebab Tertinggi Kematian Ibu di Indonesia. (online). Available: http://www.vivanews.com . html 8 Desember, 2011.