HUTANG KARTU KREDIT KECIL MENJADI KAWAN, BESAR MENJADI LAWAN Abstraksi Kartu kredit dalam sistem pembayaran dapat digunakan sebagai instrumen alternatif pendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, penelitian ini menemukan 2 karakter kartu kredit yang berbeda, yaitu ketika hutang kartu kredit menjadi kawan dan lawan bagi negara dan pelaku industri kartu kredit. Hutang kartu kredit menjadi kawan ketika NPL rendah dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor konsumsi. Selanjutnya, hutang kartu kredit menjadi lawan ketika menjebak pemerintah, otoritas moneter, penerbit kartu kredit, dan pemegang kartu kredit ke dalam budaya hutang, personal bankruptcy, predatory lending, krisis perbankan, resesi, dan masalah-masalah sosial, serta NPL yang tinggi. Akar utama penentu karakter kartu kredit adalah ketepatan manajemen resiko kredit oleh pemerintah, otoritas moneter, dan terutama penerbit kartu kredit, serta tingkat tanggungjawab pemakaian kartu kredit oleh pemegang kartu kredit. Penemuan ini penting untuk dipelajari oleh negara–negara emerging market yang pertumbuhan kartu kreditnya sedang lepas landas (Kang dan Ma, 2007) agar terhindar dari permasalahan kartu kredit, khususnya Indonesia yang menggunakan kartu kredit sebagai salah satu intrumen pencapaian cashless society. Dalam menjelaskannya, penelitian ini menggunakan sumber literatur dari negara – negara yang pernah mengalami permasalahan dengan hutang kartu kredit, yaitu Hongkong SAR – China (2002), Korea (2003), Taiwan (2006), Amerika, dan Indonesia.
Kata kunci: kartu kredit, hutang kartu kredit, jebakan kartu kredit, gelembung kartu kredit, gelembung konsumsi.
iv
HUTANG KARTU KREDIT KECIL MENJADI KAWAN, BESAR MENJADI LAWAN Abstraction The application of Credit Card in payment system can be an alternative instrument to promote the economic growth. However, this study found 2 different characters of credit card, i.e. when credit card debt becomes friend and opponent for the country and the actors of credit card industry. Credit card debt becomes friend when NPL is low and its debt mount promotes the economy growth through consumption sector. Nevertheless, it becomes the opponent when its debt mount traps government, monetary authorites, credit card issuers, and credit card holders into the culture of debt, personal bankruptcy, predatory lending, banking crisis, recession, and social problems, as well as high NPL. The root key of credit card is the accuracy of credit risk management by government, monetary authorities, and especially credit card issuers, as well as the level of responsbilitiy of credit card usage by cardholders. This is important to be studied by emerging market country which its credit card growth is just taken off (Kang dan Ma, 2007), to avoid the problem, especially Indonesia being on the way applying credit card as cashless society. For explanation, this study is described using literature resources of the countries having experienced problems with credit card debtness like Hongkong SAR – China (2002), Korea (2003), Taiwan (2006), Amerika, and Indonesia. Key word: credit card, credit card debt, credit card debt trap, credit card bubble, bubble consumption.
v