HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN PERILAKU KONSUMTIF KOSMETIK MAKE UP WAJAH PADA MAHASISWI
Naskah Publikasi
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat S-1
Diajukan Oleh: Wulan Tri Utami F 100 090 077
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
i
HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN PERILAKU KONSUMTIF KOSMETIK MAKE UP WAJAH PADA MAHASISWI
Naskah Publikasi
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat S-1
Diajukan Oleh: Wulan Tri Utami F 100 090 077
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
ii
iii
iv
HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN PERILAKU KONSUMTIF KOSMETIK MAKE UP WAJAH PADA MAHASISWI Wulan Tri Utami1 Zahrotul Uyun2 Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
[email protected]
Mahasiswi merupakan wanita yang ingin merasa cantik dan menarik, salah satunya dengan menggunakan kosmetik make up wajah sebagai penunjang penampilan. Keinginan yang berlebihan terhadap pemakaian kosmtik make up wajah dapat menimbulkan perilaku konsumtif terhadap kosmetik make up wajah. Penerimaan diri terhadap citra tubuh yang baikdan positif akan mencegah timbulnya perilaku konsumtif make up wajah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara citra tubuh dengan perilaku konsumtif make up wajah pada mahasiswi. Hipotesis dari penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara citra tubuh dengan perilaku konsumtif make up wajah pada mahasisiwi. Populasi penelitian adalah mahasiswi fakultas psikologi UMS. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah incidental sampling. Sampel penelitian berjumlah 105 subjek. Pengambilan data dengan menggunakan skala citra tubuh dan skala perilaku konsumtif kosmetik make up wajah. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan alat ukur skala, yaitu skala citra tubuh dan skala perilaku konsumtif kosmetik make up wajah. Teknik analisis data digunakan korelasi Product Moment dari Pearson dengan menggunakan perhitungan program Statistical Package for Social Science (SPSS) for windows versi 16.0. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi sebesar =420 dengan signifikansi = 0,000: p<0,01, hal ini menunjukkan ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara citra tubuh dengan perilaku konsumtif kosmetik make up wajah. Sumbangan efektif citra tubuh terhadap perilaku konsumtif kosmetik make up wajah sebesar 17,6% dan sisanya 82,4% dipengaruhi variabel lain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kategorisasi citra tubuh tergolong sedang yang dilihat dari rerata empirik (ME) = 81,81 dan rerata hipotetik (MH) = 70. Sedangkan, pada variabel perilaku konsumtif kosmetik make up wajah tergolong rendah yang dilihat dari rerata empirik (ME) = 51,00 dan rerata hipotetik (MH) = 72,5. Mahasiswi yang memiliki citra tubuh sedang sebanyak 53 mahasiswi, dan perilaku konsumtif kosmetik make up wajah rendah sebanyak 46 mahasiswi. Kata kunci: citra tubuh, perilaku konsumtif kosmetik make up wajah
v
Kecantikan
merupakan
salah
wilayah perkotaan sepanjang semester 1
satu kebutuhan wanita yang selalu ingin
2013 mencapai Rp 606 miliar, naik 9,38
dipenuhi.
% dibanding semester 1 tahun lalu
Kebutuhan
menarik
untuk
membuat
memerlukan
tampil
mahasiswi
beberapa
Rp554 miliar.
kosmetik.
Membeli
barang-barang
yag
Kebutuhan yang terus menerus dan
sebenarnya tidak diperlukan, banyak di
tidak merasa puas akan berdampak pada
alami oleh beberapa orang. Proses
mengonsumsi sesuatu secara berlebihan
memperoleh
yang menjadi perilaku konsumtif.
emosional sesaat saja tanpa memikirkan
Data Perusahaan
penjualan
Persatuan
Kosmetika
Indonesia
barang
meningkat 14% menjadi Rp 9,76 triliun
karena
yang
diperoleh
Keinginan
yang
menjadikan
suatu
tersebut.
sering
muncul
kebiasaan
dalam
relatif waktu yang singkat menjadikan
dari sebelumnya Rp 8,5 triliun. Menurut
seseorang
data Perkosmi tahun lalu penjualan
hingga
kosmetik impor mencapai Rp 2,44
hidup pada
secara gaya
berlebihan
hidup
yang
konsumtif.
triliun, naik 30% dibanding 2011 sebesar Rp 1,87 triliun, tahun ini
Kosmetik riasan (dekoratif atau
produk
make up) adalah jenis ini diperlukan
kosmetik impor naik lagi 30% menjadi
untuk merias dan menutup cacat pada
Rp
kulit
3,17
penjualan
bisa
nilai ekonomis yang dikeluarkan untuk
(Perkosmi), kosmetik pada tahun 2012
diproyeksikan
barang
triliun,
Perkosmi
sehingga
menghasilkan
memperkirakan tahun ini penjualan
penampilan yang lebih menarik serta
kosmetik dapat tumbuh hingga Rp
menimbulkan efek psikologis yang
11,22 triliun, naik 15% dibanding
baik, seperti percaya diri (Tranggono,
proyeksi 2012 sebesar Rp 9,76 triliun.
2007).
Nilai belanja konsumen terhadap
Lubis (Lina & Rasyid, 1997)
produk kosmetik meningkat 11,6% pada
mendefinisikan
semester 1 2013 menjadi rata-rata Rp
konsumtif adalah perilaku membeli atau
12.500 per konsumen dibanding periode
memakai suatu barang yang tidak lagi
yang sama tahun lalu Rp 11.200 per
didasarkan pada pertimbangan rasional,
konsumen. Survei Nielsen Indonesia,
melainkan
konsumsi
sudah tidak rasional lagi.
kosmetik
perempuan
di
1
adanya
bahwa
perilaku
keinginan
yang
Maslow
(Kotler,
1997)
pengetahuan,
persepsi,
kepribadian,
mengatakan bahwa kebutuhan manusia
keyakinan dan sikap. Salah satu faktor
tersusun dalam hierarki dari yang paling
dari psikologis berupa citra tubuh
mendesak
kurang
mengenai persepsi mengenai tubuh
tingkat
individu.
sampai
mendesak.
yang
Berdasarkan
kepentingannya, kebutuhan-kebutuhan tersebut
adalah
kebutuhan
Menurut Cash & Pruzinsky
fisik,
(2002), Citra tubuh telah didefinisikan
kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial,
dalam beberapa cara, namun secara
kebutuhan penghargaan dan kebutuhan
umum para peneliti menyetujui bahwa
aktualisasi diri.
citra tubuh itu multidimensional dan
Menurut Lina & Rasyid (1997),
mencakup
ada tiga aspek dari perilaku konsumtif
Rasional
Pembelian
(Nonrational)
Pemborosan
Fallon
dan
mempengaruhi
perilaku
Diann
(Cash
&
representasi mental tubuh yang meliputi persepsi
lain
&
Pruzinsky, 2002) citra tubuh adalah
atau
Berlebihan. Faktor-faktor
psikologis,
sisiologis, dan fisiologis.
yaitu: Pembelian Impulsif, Pembelian Tidak
komponen
penampilan,
perasaan
dan
yang
pemikiran tentang tubuh, bagaimana
konsumtif
rasanya menjadi dalam tubuh, dan
menurut Kotler (1997) antara lain:
fungsi dan kemampuan tubuh. Menurut
1. Faktor kebudayaan: budaya, sub
Thompson (Ridha, 2012) menjelaskan
budaya, kelas sosial
aspek-aspek
2. Faktor sosial: kelompok, keluarga,
dalam
citra
raga
yaitu:Persepsi terhadap bagian-bagian
peranan dan status
tubuh
3. Faktor pribadi: usia dan tahap daur
dan
keseluruhan,
penampilan
secara
perbandingan
dengan
hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi,
orang lain dan sosial budaya (reaksi
gaya hidup kepribadian dan konsep
terhadap orang lain).
diri 4. Faktor
psikologis:
persepsi,pengetahuan
Citra tubuh positif dan negatif
motivasi, ,
inilah yang menjadi pengaruh dari
keyakinan
kebutuhan dan pemakaian kosmetik
dan sikap.
terutama
Faktor internalnya berupa faktor psikologis
antara
lain
make
up
wajah.
Jika
mahasiswi memiliki citra tubuh yang
motivasi,
2
positif pembelian, penggunaan, dan
kosmetik yang baru atau mencoba
pengeluaran
digunakan
berbagai merek kosmetik yang efek
secara rasional. Namun mahasiswi yang
sampingnya belum tentu sesuai yang
memiliki citra tubuh negatif dan rendah,
diharapkan.
uang dapat
akan berdampak pemakaian kosmetik
Kosmetik
yang berlebihan yang menimbulkan pengeluaran
dan
kebiaasan
make
up
wajah
merupakan yang hanya menimbulkan
yang
efek
konsumtif.
pada
permukaan
wajah
dan
pemakaian sebentar, misalnya lipstik,
Persepsi
yang
digambarkan
bedak, pemerah pipi, eyes shadow, eye
seseorang dalam pikirnya membentuk
liner, dan lain-lain (Tranggono, 2007).
suatu citra (image) terutama mengenai Berdasarkan definisi yang telah
tubuh yang setiap orang tidak sama.
di uraikan perilaku konsumtif kosmetik
Persepsi setiap mahasiswi berbeda-beda
make up wajah merupakan perilaku
tergantung bagaimana persepsi mereka
pembelian,
terhadap konsep cantik. Konsep cantik
berlebihan
yang dimiliki mahasiswi menjadikan
berdasar
faktor psikologis berupa persepsi yaitu
individu membuat mahasiswi tidak
berupa citra tubuh.
ingin penampilan mereka terlihat buruk lain.
tidak
wajah yang dipengaruhi salah satunya
penting. Citra tubuh yang ada dalam diri
orang
yang
secara
kebutuhan terhadap kosmetik make up
kebutuhan kosmetik menjadi begitu
dihadapan
mengonsumsi
Persepsi
Berdasarkan uraian yang telah
mahasiswi terhadap tubuhnya dapat
dikemukakan,
berupa penilaian positif dan negatif.
mengajukan hipotesis penelitian bahwa
tubuh
harusnya digunakan secara wajar dan
kebutuhan
agar
sesuai
dengan
tidak
terlalu
mahasiswi”,
make yang
up
konsumtif
wajah
artinya
wajah, demikian sebaliknya.
mahasiswi lebih bisa berhemat dan berganti-ganti
perilaku
pada
semakin
perilaku konsumtif kosmetik make up
hanya untuk kosmetik. Selain itu juga
perlu
ini
tinggi citra tubuh maka semakin rendah
menghabiskan uang yang berlebihan
tidak
dengan
kosmetik
tidak berlebihan. Pembelian produk haruslah
penelitian
“Ada hubungan negatif antara citra
Penggunaan produk kosmetik
kosmetik
maka
METODE PENELITIAN
produk
3
Subjek penelitian ini mahasiswi
Impulsif, 2) Nonrational (tidak rasonal)
fakultas psikologi UMS yang berjumlah
dan 3) Pemborosan.
105 mahasiswi yang berusia 18-22
Teknik
tahun. Teknik sampling yang digunakan
yang
dilakukan
product
secara
Skala
Pearson
yang
dengan
diperoleh
nilai
korelasi (r) sebesar
koefisien
-0,420 sign =
0,000 (p < 0,01). Hasil tersebut
citra tubuh dan skala perilaku konsumtif
menunjukkan ada hubungan negatif
make up wajah.
yang sangat signifikan antara citra
Skala citra tubuh digunakan oleh
aspek-aspek
dilakukan
teknik analisis product moment dari
digunakan ada dua yaitu skala skala
disusun
data
Berdasarkan hasil perhitungan
dengan menggunakan skala sebagai alat datanya.
Pearson.
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif
pengumpul
dari
program komputer SPSS version 16.0.
mahasiswi fakultas psikologi UMS. dilakukan
dalam
moment
Pengolahan
kebrtulan bertemu dengan peneliti pada
Penelitian
data
penelitian ini mengggunakan korelasi
dalam penelitian ini adalah incidental sampling
analisis
peneliti citra
tubuh
berdasarkan
perilaku
konsumtif
kosmetik make up wajah. Semakin
menurut
tinggi citra tubuh maka semakin rendah
Thompson (Ridha, 2012) yaitu: 1)
perilaku konsumtif kosmetik make up
Persepsi terhadap bagian-bagian tubuh
wajah dan sebaliknya semakin rendah
dan penampilan secara keseluruhan, 2)
citra
perbandingan dengan orang lain, dan 3)
perilaku konsumtif kosmetik make up
sosial budaya (reaksi terhadap orang
wajah. Dalam penelitian ini hubungan
lain).
yang negatif Skala
kosmetik digunakan berdasarkan
tubuh
dengan
perilaku
make dibuat
up
semakin
konsumtif wajah
peneliti
aspek-aspek
perilaku
maka
semakin
tinggi
menunjukkan bahwa
tinggi
citra
tubuh
maka
semakin rendah perilaku konsumtif
yang
oleh
tubuh
kosmetik make up wajah. Stuart dan Sundeen (Kelliat,
konsumtif menurut Lina & Rasyid
1998)
citra
tubuh
adalah
sikap
(1997) memiliki aspek-aspek yaitu: 1)
seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar yang mencakup
4
persepsi dan perasaan tentang ukuran,
Selain kepuasan terhadap tubuh,
bentuk, fungsi dan potensi tubuh saat
citra
ini dan masa lalu. Citra tubuh menurut
ditunjukkan dengan penerimaan diri.
Thompson
Selain itu citra tubuh yang positif juga
(Ridha, 2012) memiliki
aspek-aspek terhadap
antara
lain
bagian-bagian
penampilan
persepsi
tubuh
secara
tubuh
yang
positif
juga
ditunjukkan dengan rasa percaya diri,
dan
percaya
diri
merupakan
sebuah
keseluruhan,
keyakinan bahwa akan kemampuan
perbandingan dengan orang lain dan
yang dimiliki diri sendiri. Seseorang
sosial budaya (rekasi
orang lain).
yang memiliki kepercayaan diri tidak
Seseorang yang memiliki citra tubuh
akan merasa cemas untuk melakukan
yang positif akan ditunjukkan dengan
tindakan-tindakan yang tidak rasional,
beberapa perilaku antara lain kepuasan
sehingga
keputusan
terhadap
dilakukan
sudah
tubuh
yang
dimiliki,
penerimaan diri terhadap tubuh, dan
Hasil
tubuh yang dimiliki (Januar & Putri,
UMS yang
dipikirkan
secara
analisis
menunjukkan
bahwa mahasiswi fakultas psikologi
2007). tubuh
akan
rasional.
kepercayaan diri yang tinggi terhadap
Citra
yang
memiliki
citra
tubuh
yang
positif
tergolong sedang yang ditunjukkan
ditunjukkan dengan kepuasan terhadap
perolehan mean empirik (ME) sebesar
tubuh, seseorang yang sudah puas
81,81 dengan prosentase 50,57%. Hal
terhadap apa yang dimiliki seeorang
tersebut menunjukkan bahwa mahasiswi
akan lebih menghargai diri sendiri,
fakultas
lebih dapat mensyukuri apa
penerimaan
yang
psikologi diri,
cukup
memiliki
kepercayaan
diri,
dimiliki, tidak akan menyalahkan diri
kepuasan pada tubuh dan diri sendiri,
sendiri dengan keadaan yang dimiliki,
baik secara fisik, psikis, dan sosial,
sehingga
sehingga
seseorang
yang
memiliki
tidak
akan
terpengaruh
kepuasan dan menghargai apa yang
terhadap pemakaian kosmetik makeup
dimiliki berarti akan lebih berusaha
wajah secara berlebihan.
untuk menjaga tubuhnya dengan baik,
Seseorang
dengan tindakan-tindakan yang lebih
yang
memiliki
perilaku konsumtif kosmetik make up
selektif dan bijak dan akan lebih
wajah yang rendah ditunjukkan dengan
menghargai orang lain.
penggunaan dan pengeluaran untuk
5
kosmetik
make
berlebihan,
up
wajah
penggunaannya
tidak
lebih bijak menggunakan uang untuk
sesuai
kebutuhan yang lebih penting.
dengan kebutuhan dan lebih efisien dalam
biaya.
Penggunaan
Penelitian pada tahun 2009 yang
dan
dilakukan oleh Sari pada remaja putri
pembelian kosmetik make up wajah
yang menunjukkan perilaku konsumtif
yang tidak berlebihan berarti seseorang
berada
sudah mampu berpikir secara logis
dengan
prosentase
kebutuhan.
tidak
perilaku
sekedar
tidak
pengeluaranpun
berlebihan, akan
50,5%
berkurang
43,8%,
walaupun
terhadap perilaku konsumtif makeup wajah pada mahasiswi terlihat dari hasil sumbangan efektif sebesar 17,6% dan
kategori rendah yang ditunjukkan dalam
masih
perolehan mean empirik (ME) sebesar
terdapat
faktor-faktor
51,00 dengan prosentase sebesar 43,8% mahasiswi.
menjadi
Besarnya pengaruh citra tubuh
menunjukkan
wajah fakultas psikologi UMS dalam
46
mengalami
masih berada dalam kategori rendah.
bahwa perilaku kosmetik make up
sebanyak
sedikit
demikian rerata empirik yang diperoleh
dan lebih bijak menggunakan uang. analisis
kategori
penurunan yang terlihat dari prosentase
maka
sehingga akan lebih efisien dalam biaya
Hasil
konsumtif
rendah,namun
keinginan saja. Penggunaan kosmetik yang
46
image (citra tubuh) kategori sedang dan
yang lebih penting yang lebih dulu yang
sebanyak
penelitian sebelumnya bahwa body
dimaksudkan mampu berpikir mana
dibeli
51,51%
mahasiswi. Hal ini sesuai dengan hasil
Menggunakan sesuai dengan kebutuhan
untuk
dengan
berada pada kategori sedang dengan
penggunaan kosmetik dilakukan lebih sesuai
rendah
prosentase 50,5% dan body image
terhadap kosmetik make up wajah,
bijak
kategori
82,4% lain
dipengaruhi
selain
faktor
psikologis dari persepsi yaitu berupa
Perilaku
citra
kosmetik make up wajah yang rendah
tubuh
yang
mempengaruhi
perilaku konsumtif kosmetik make up
hal ini menunjukkan bahwa penggunaan
wajah.
kosmetik tidak berlebihan tapi sesuai
Faktor-faktor
mempengaruhi
kebutuhan dan pemakaian sewajarnya,
lain
perilaku
yang
konsumtif
menurut Kotler (1997) antara lain:
sehingga akan efisien dalam biayadan
faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis.
6
Berdasarkan hasil penelitian dan
1.
Ada hubungan negatif yang sangat
teori di atas dapat disimpulkan bahwa
signifikan antara citra tubuh dengan
citra
mengambil
perilaku konsumtif kosmetik make
perilaku
up wajah. Artinya, semakin tinggi
konsumtif tercipta. Citra tubuh yang
citra tubuh maka semakin tinggi
positif memberikan dampak positif bagi
perilaku konsumtif kosmetik make
diri baik secara fisik dan psikis,
up
sehingga tidak timbul rasa cemas
rendah citra tubuh maka semakin
memikirkan citra tubuhnya dengan
rendah
berbagai macam kosmetik make up
kosmetik make up wajah, hasil
wajah. Mahasiswi mampu mengefisien
perhitungan teknik analisis product
biaya
lain
moment dari Pearson diperoleh
untuk
nilai koefisien korelasi (r) sebesar -
peran
tubuh
merupakan
dalam
bagaimana
untuk
kebutuhan
dibandingkan
hanya
yang
mementingkan citra tubuhnya dengan 2.
Sumbangan efektif variabel citra
17,6%
dengan R Squared = 0, 176. 3.
selain itu tata cara pengambilan sampel
Perilaku konsumtif kosmetik make up wajah memiliki rerata empirik
yang belum terkoordinasi dengan baik, bisa
konsumtif
kosmetik make up wajah
sampel yang masih sangat terbatas,
seharusnya
perilaku
semakin
tubuh terhadap perilaku konsumtif
kelemahan-kelemahan
dari penelitian ini antara lain jumlah
yang
sebaliknya
0,420 sign = 0,000 (p < 0,01).
berbagai kosmetik. Adapun
wajah,
(ME) = 51,00 dan rerata hipotetik
dilakukan
(MH) = 72,5 yang berarti perilaku
berdasarkan angkatan mahasiswi. Selain
konsumtif kosmetik make up wajah
sampel penelitian, skala penelitian dari
subjek penelitian tergolong rendah.
skala citra tubuh dalam penelitian ini
4.
berfokus pada sebagian keseluruhan
Citra tubuh memiliki rerata empirik (ME) = 81,81 dan rerata hipotetik
tubuh, bagian tubuh yang dimaksud
(MH) = 70 yang berarti citra tubuh
adalah berfokus pada wajah.
tergolong sedang.
KESIMPULAN
SARAN
Berdasarkan hasil analisis data
Berdasarkan
penelitian, maka diambil kesimpulan
hasil
penelitian
yang diperoleh dari pembahasan dan
sebagai berikut:
7
kesimpulan maka penulis mengajukan
3.
Peneliti Selanjutnya
beberapa saran sebagai berikut: 1.
Peneliti ingin menyarankan
Mahasiswi
pada peneliti selanjutnya agar lebih
Peneliti menyarankan agar mahasiswi dapat mempertahankan
akan
citra
mengenai citra tubuh dan perilaku
tubuh,
persepsi
2.
memperbanyak referensi sehingga
dengan
terhadap
memiliki
tubuh
menambah
wawasan
yang
konsumtif make up wajah, bagi
positif, mensyukuri diri sendiri apa
peneliti selanjutnya yang tertarik
adanya, sehingga dapat menjaga
untuk melakukan penelitian dengan
dan mempertahankan citra tubuh
tema
dengan baik. Citra tubuh yang
memperhatikan faktor-faktor lain
positif dapat menumbuhkan sikap
yang
dan pikiran yang positif terhadap
konsumtif kosmetik make up wajah
diri sendiri, selain itu mencegah
selain citra tubuh, seperti faktor
timbulnya
konsumtif
kebudayaan, faktor sosial, faktor
kosmetik make up wajah, sehingga
pribadi, dan faktor psikologis selain
akan dapat lebih bijak melakuakn
citra tubuh. Peneliti menyarankan
suatu hal apapun.
untuk memperluas jumlah sampel
Bagi Masyarakat
yang digunakan dalam penelitian
perilaku
Peneliti ingin menyarankan
dan
yang
sama
diharapkan
mempengaruhi
memperhatikan
perilaku
teknik
untuk
masyarakat
agar
pengambilan sampel yang akan
menanamkan
citra
yang
digunakan.
tubuh
Selain
itu
peneliti
positif terhadap diri sendiri, selain
menyarankan untuk memperhatikan
itu
tidak menilai orang lain dari
penggunaan skala citra tubuh yang
fisiknya dan penampilan luarnya
berfokus pada keseluruhan tubuh
saja, sehingga mencegah timbulnya
atau berfokus pada sebagian dari
perilaku
tubuh saja.
pemakaian
konsumtif kosmetik
terhadap make
up
wajah. Selain menanamkan citra
DAFTAR PUSTAKA
tubuh yang positif terhadap diri
Azwar, S. (2000). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta:Pustaka Pelajar
sendiri juga mensyukuri diri sendiri apa adanya dan lebih menghargai orang lain.
8
. (2001). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kotler, P., Amstrong, G. (1997). Dasardasar Pemasaran : Jilid I. Alih Bahasa : Sindoro, A. Jakarta. Prehallindo
. (2010). Reabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ridha, M. (2012). Hubungan Antara Body Image Dengan Penerimaan Diri Pada Mahasiswa Aceh Di Yogyakarta. Fakultas Psikologi: Jurnal EMPATHY Vol.I No.1 Desember 2012. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan
Cash, T.F & Pruzinsky, T. (2002) Body Image : A Handbook of theory, research and clinical practise. London: The Guilford Press Lina & Rasyid, H.F. (1997). Perilaku konsumtif berdasarkan locus of control pada remaja putra. Jurnal Psikologika,. Ed.4, hal 24-28. Universitas Gadjah Mada
Tranggono, R.I. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Januar,V & Putri, D.E. (2007). Citra Tubuh pada Remaja Putri Menikah dan Memiliki Anak. Jurnal Psikologi vol.1 No.1 Desember. Fakultas Psikologi: Universitas Gunadarma
Widiyanto, J.(2009).SPSS for windows. Surakarta: Laboratorium komputer FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta
9