Implementasi Pembelajaran Tematik .... (Yunita Dwi Parmawati) 2.633
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS AWAL SD NEGERI INKLUSI BANGUNREJO 2 KRICAK TEGALREJO YOGYAKARTA IMPLEMENTATION OF THEMATIC INSTRUCTION IN THE EARLY GRADES AT INCLUSION ELEMENTARY SCHOOL Oleh: yunita dwi parmawati/psd/pgsd
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komponen RPP tematik yang disusun oleh guru kelas awal, pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas awal, dan penilaian yang digunakan dalam pembelajaran tematik pada KTSP oleh guru kelas awal di SD Negeri Bangunrejo 2. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data menurut Miles & Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru kelas awal sudah menyusun RPP yang menggunakan model RPP tematik dan sesuai dengan KTSP. Pada tahap pelaksanaan pembelajaran tematik, penyajian konsep beberapa materi yang masih belum terkait satu sama lain, pembelajaran belum terfokus pada tema, dan pemisahan antar mata pelajaran masih terlihat jelas. Pada tahap penilaian, guru telah melakukan penilaian tes secara terpisah antar mata pelajaran dan belum disesuaikan dengan tema, serta penilaian non tes menggunakan penilaian portofolio, kinerja, sikap, dan produk. Kata kunci: pembelajaran tematik, kelas awal, KTSP Abstract This research aims at describing the components of thematic lesson plans that compiled by the early grades teachers, the implementation of thematic instruction, and assessment used in thematic instruction in the curriculum. Data collection techniques were observation, interview, and documentation. Data analysis techniques were data reduction, data display, and verification. The result research show that the thematic instruction has not been fully implemented. During the planning phase, the early grades teachers has already proposed lesson plan using the model of thematic lesson plans and it was in accordance with the guidelines. During the implementation, the presentation of the concept of multiple materials that are still not linked to one another, the learning is not focused by the theme, and the separation between subjects still clearly visible. In the assessment phase, the assessment tests are still done separately between subjects and have not been appropriate with the theme, as well as non-assessment tests carried out by teachers, portfolio assessment, performance, attitude, and products. Keywords: thematic instruction, early grades, School Based Curriculum
kurikulum di Indonesia telah berganti-ganti guna
PENDAHULUAN satu
memperoleh hasil yang terbaik dari proses
system
pendidikan. Kurikulum yang saat ini digunakan
pendidikan di Indonesia. Hal itu disebabkan
ada dua yaitu Kurikulum 2013 dan Kurikulum
kurikulum yang telah dirumuskan mencakup
Tingkat
tentang
serta
Pembelajaran dalam KTSP pada tingkat satuan
memberikan pemahaman mengenai pentingnya
pendidikan di SD terdapat muatan model
pengalaman belajar yang dimiliki oleh setiap
pembelajaran yang diterapkan di kelas awal atau
siswa (Wina Sanjaya, 2010: 31). Oleh karena itu,
kelas I, II, dan III yaitu model pembelajaran
kurikulum memiliki fungsi dan peran yang
tematik. Pembelajaran tematik merupakan model
pentinng.
pembelajaran dalam implementasi kurikulum
Kurikulum komponen
merupakan
yang
tujuan
penting
yang
Seiring
harus
salah dalam
dicapai
perkembangan
zaman,
Satuan
Pendidikan
(KTSP).
2.634 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 27 Tahun ke-5 2016
KTSP yang diaplikasikan di kelas I, II, dan III
menyalurkan keaktifan siswa pada hal-hal yang
SD.
positif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, Menurut Masnur Muslich (2010: 58)
pembelajaran tematik dapat memudahkan siswa
pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang
dalam memahami materi-materi pelajaran karena
menggabungkan
dari
dituangkan ke dalam kehidupan sehari-hari siswa.
berbagai mata pelajaran yang diajarkan dengan
Berdasarkan observasi dan wawancara
ikatan satu tema. Tema adalah inti atau pikiran
yang dilakukan oleh peneliti, terutama di kelas I,
utama yang menjadi sebuah pokok dalam suatu
II, dan III SD N Bangunrejo 2, beberapa siswa
pembicaraan.
89-90)
merupakan anak berkebutuhan khusus, seperti
karakteristik
tunarungu, tunawicara, autis, kesulitan belajar,
pembelajaran tematik, antara lain: 1) berpusat
dan lamban belajar. Kepala Sekolah Dasar Negeri
pada siswa, 2) dapat memberikan pengalaman
Bangunrejo 2 Kricak Tegalrejo Yogyakarta
langsung, 3) pemisahan mata pelajaran tidak
menjelaskan
begitu jelas, 4) dapat menyajikan konsep dari
merupakan sekolah inklusi. Sekolah inklusi
berbagai mata pelajaran, 5) bersifat fleksibel,
adalah sekolah campuran untuk anak normal dan
serta 6) menggunakan prinsip bermain dan
anak berkebutuhan khusus.
beberapa
Abdul
mengemukakan
kemampuan
Majid
(2014:
beberapa
bahwa
SD
N
Bangunrejo
2
Mengajar di sebuah sekolah inklusi
belajar. Pembelajaran tematik harus dirancang
merupakan tantangan tersendiri bagi guru. Guru-
dengan baik dan menuntut kreaktivitas guru yang
guru yang mengajar di SD tersebut seringkali
tinggi dalam menyiapkan kegiatan pembelajaran
harus mengulang-ulang materi pelajaran yang
bagi siswa. Namun, seperti kata peribahasa, “Tak
sudah disampaikan karena siswa sering ada yang
ada gading yang tak retak”. Tidak semua guru
belum paham dan ada yang lupa dengan materi
yang mengampu di kelas I, II, dan III SD dapat
yang telah disampaikan guru.
secara
Tidak hanya anak yang berkebutuhan
maksimal. Model pembelajaran tematik telah
khusus yang kurang memahami materi pelajaran,
didesain sesuai dengan karakteristik siswa kelas I,
tetapi anak-anak normal lainnya juga terkadang
II, dan III yang belum dapat berpikir tentang hal-
lupa dengan materi yang telah disampaikan oleh
hal yang bersifat abstrak. Siswa kelas awal
guru. Jadi, tak jarang karena kondisi siswa yang
cenderung memahami hal-hal yang konkrit atau
mengalami keterlambatan belajar mengakibatkan
sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya. Selain
tidak tercapainya tujuan pembelajaran pada
itu, mereka juga lebih tertarik pada sesuatu yang
alokasi waktu yang ditentukan di RPP. Padahal,
menyenangkan dan tidak membosankan.
guru
menerapkan
pembelajaran
tematik
memiliki
tanggung
jawab
Model pembelajaran tematik merupakan
dalammeningkatkan prestasi akademik siswa
salah satu model pembelajaran yang cocok
dengan berusaha menciptakan suasana kelas yang
digunakan untuk siswa kelas I, II, dan III agar
aktif,
dapat
menyenangkan
melatih
mengembangkan
cara rasa
berpikir ingin
tahu,
kreatif, serta
kreatif,
efektif, untuk
kondusif,
belajar
yang
dan harus
Implementasi Pembelajaran Tematik .... (Yunita Dwi Parmawati) 2.635
disesuaikan dengan karakteristik siswa kelas I, II, dan III SD.
Prosedur Penelitian ini menggunakan data primer
Berdasarkan observasi yang dilakukan
dan data sekunder. Dalam penelitian ini, data
oleh peneliti, pelaksanaan kegiatan pembelajaran
primer adalah guru kelas I, II, dan III SD N
di kelas awal belum menggunakan tema sebagai
Bangunrejo 2 Kricak Yogyakarta. Sedangkan
fokus kegiatan pembelajaran dan beberapa mata
data sekunder adalah siswa kelas I, II, dan III,
pelajaran masih terpisah-pisah. Selain itu, tingkat
serta Kepala Sekolah SD N Bangunrejo 2 Kricak
kecerdasan siswa dalam satu kelas berbeda-beda
Yogyakarta.
karena tidak hanya siswa normal saja tetapi ada
tersebut
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini menggunakan data
mengakibatkan guru kelas awal di SD N
primer dan data sekunder. Data primer pada
Bangunrejo 2 hanya terfokus pada upaya untuk
penelitian ini adalah guru kelas I, II, dan III.
meningkatkan hasil belajar siswa saja, sehingga
Sedangkan data sekunder adalah siswa kelas I, II,
penyampaian materi pelajaran masih belum saling
dan III serta Kepala Sekolah SD N Bangunrejo 2
terkait dengan materi pelajaran lainnya.
Kricak Yogyakarta. Teknik yang digunakan
beberapa
siswa
berkebutuhan
yang khusus.
merupakan Hal
anak
dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian deskriptif
dengan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan ini
merupakan
menggunakan
penelitian pendekatan
pedoman observasi dan wawancara sebagai instrumen penelitian.
penelitian kualitatif. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N
Teknik Analisis Data Penelitian ini
menggunakan
teknik
analisis data yaitu reduksi data, penyajian data,
Bangunrejo 2 Kecamatan Kricak Yogyakarta
dan pengambilan kesimpulan. Pada penelitian ini,
pada 11 April-7 Mei 2016. Sekolah tersebut
data yang direduksi terdapat pada perencanaan,
merupakan sekolah inklusi dimana terdapat
proses pembelajaran, serta penilaian dalam
beberapa anak yang mengalami keterlambatan
implementasi pembelajaran tematik.
belajar.
Penyajian
data
dilakukan
dengan
mendeskripsikan data yang diperoleh melalui Target/Subjek Penelitian
pengumpulan
Subyek dalam penelitian kualitatif adalah narasumber.
Penelitian
ini
mengambil
data,
seperti
hasil
observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini,
peneliti
menyajikan
data
mengenai
narasumber guru beserta siswa kelas I, II, dan III.
perencanaan, pelaksanaan, serta penilaian dalam
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
implementasi pembelajaran tematik.
sampel purposif (purposive sampling).
2.636 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 27 Tahun ke-5 2016
Pada penelitian ini, dilakukan analisis terhadap data tentang perencanaan, pelaksanaan,
tersusun lengkap. Akan tetapi, guru menuliskan reaksi dan aksi dalam RPP tersebut.
dan penilaian dalam implementasi pembelajaran
Pada RPP kelas III, guru juga
telah
tematik yang telah dilakukan penyajian data agar
menuliskan komponen-komponen RPP sesuai
dapat diperoleh kesimpulan.
dengan pedoman KTSP. Namun, guru belum mencantumkan media/alat peraga dalam RPP,
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian
hanya tercantum sumber belajar yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Akan
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri
tetapi, guru kelas I, II, maupun III belum tepat
Bangunrejo 2 yang terletak di Dusun Bangunrejo
dalam menggunakan eksplorasi, elaborasi, dan
RT 56 RW 13, Kelurahan Kricak, Kecamatan
konfirmasi.
Tegalrejo, Yogyakarta. Letak SD N Bangunrejo 2
eksplorasi di kegiatan awal, yang seharusnya
kurang strategis karena terletak jauh dari jalan
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi berada di
raya dan berada ditepi sungai Winongo yang
kegiatan inti saja.
Guru
mencantumkan
kegiatan
rawan akan bencana tanah longsor. Namun,
Berdasarkan hasil penelitian terhadap
secara umum SD N Bangunrejo 2 ini memiliki
komponen RPP yang disusun oleh guru kelas
keadaan fisik (bangunan) serta sarana dan
awal
prasarana yang baik.
disimpulkan bahwa guru telah melaksanakan
SD
N
Bangunrejo
2,
maka
dapat
Hasil penelitian terhadap komponen RPP
tahap perencanaan pembelajaran tematik dengan
yang disusun oleh guru menunjukkan bahwa di
baik. Guru telah mencantumkan tema pada RPP.
kelas I, guru telah menyusun RPP sesuai dengan
Tema yang digunakan telah sesuai dengan
pedoman
KTSP.
silabus. Komponen RPP yang disusun oleh guru
Komponen-komponen dalam RPP yang disusun
sudah terdapat identitas RPP yang meliputi:
guru kelas I, meliputi: tema, identitas RPP,
satuan pendidikan yang dituliskan nama sekolah,
Standar
Dasar,
kelas dan semester, menuliskan tema, serta
materi pokok,
alokasi waktu yang ditentukan sesuai dengan
strategi/metode pembelajaran, langkah-langkah
keperluan untuk pencapaian KD dan indikator
kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan
tiap mata pelajaran. Guru juga sudah menuliskan
penilaian.
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan
komponen
Kompetensi,
RPP
Tematik
Kompetensi
indikator, tujuan pembelajaran,
Sama halnya dengan RPP yang disusun oleh guru kelas I, guru kelas II pun telah menyusun RPP yang sesuai dengan komponen-
Indikator dari masing-masing mata pelajaran yang ditematikkan. Tujuan
pembelajaran
yang dituliskan
komponen RPP Tematik KTSP. Pada RPP, guru
dalam RPP telah sesuai dengan indikator yang
kelas
yang
merupakan penjabaran dari Kompetensi Dasar.
digunakan dalam kegiatan pembelajaran sesuai
Penulisan materi pokok pada setiap mata
dengan silabus. Selain itu, RPP juga telah
pelajaran telah tampak dan pada beberapa RPP
II
telah
mencantumkan
tema
telah melampirkan materi-materi pokok dari
Implementasi Pembelajaran Tematik .... (Yunita Dwi Parmawati) 2.637
beberapa mata pelajaran. Strategi pembelajaran
seperti mengajak bermain sambil bernyanyi.
sudah menerapkan keaktifan siswa. Metode
Akan tetapi, pada pembelajaran di kelas I belum
pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk
tampak adanya kegiatan diskusi untuk menggali
mewujudkan
proses
informasi secara mandiri bagi siswa. Hal tersebut
pembelajaran agar siswa mencapai kompetensi
mengakibatkan keaktifan siswa dalam belajar
dasar
menjadi kurang terasah. Oleh karena itu, hanya
atau
suasana
belajar
dan
indikator-indikator
yang
telah
siswa yang sudah paham dengan materi saja yang
ditetapkan (BSNP, 2007: 9-10).
guru
Pada langkah-langkah pembelajaran, RPP
aktif saat guru meminta siswa untuk mengerjakan
kelas
soal di papan tulis.
I
sampai
kelas
III
sudah
mengelompokkan kegiatan pembelajaran, yaitu
Guru
melakukan
penilaian
portofolio
kegiatan awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan
terhadap siswa. Siswa diminta untuk menulis
kegiatan akhir/penutup. Tema sudah terlihat
karangan
dalam apersepsi yang disebutkan oleh guru yang
pribadinya. Selain itu, siswa juga diminta untuk
berkaitan dengan lingkungan dan pengalaman
menyalin puisi dengan huruf tegak bersambung.
siswa. Namun, dalam RPP masih terlihat
Dari tugas tersebut, guru melakukan penilaian
pergantian antara mata pelajaran satu dengan
portofolio
untuk
mata pelajaran lainnya serta belum tampak saling
penilaian
kinerja
berkaitan. Guru juga telah menuliskan media/alat
pengukuran kemampuan akademik siswa yaitu
peraga
keaktifan siswa saat kegiatan pembelajaran.
dalam
RPP
dengan
memanfaatkan
sederhana
tentang
siswa.
pengalaman
Guru
terhadap
melakukan
siswa
berupa
lingkungan sekitar siswa. Selain sebagai media
Guru melakukan penilaian sikap terhadap
pembelajaran, lingkungan juga dapat dijadikan
siswa dalam hal kedisiplinan dan perilaku
sebagai sumber belajar bagi siswa dan tidak
terhadap guru dan teman sekelas (sopan santun).
hanya terpaku pada sumber belajar buku dan LKS
Guru telah melakukan penilaian terhadap hasil
saja. Guru mencantumkan penilaian tes berupa tes
menggambar ataupun mewarnai siswa. Guru
tertulis maupun tes lisan serta penilaian nontes
memberikan soal kepada siswa berupa pilihan
yaitu berupa penilaian sikap.
ganda, isian singkat, dan essay atau uraian.
Pada tahap pelaksanaan pembelajaran
Di kelas II, guru sudah menggunakan
tematik di kelas I, guru telah melakukan apersepsi
tema dalam pembelajaran yang akan dilakukan
dengan baik yaitu dengan mengajak siswa untuk
untuk menggabungkan beberapa mata pelajaran.
bernyanyi. Guru telah menghubungkan materi
Pada identitas RPP pun guru telah mencantumkan
dengan hal-hal yang sering ditemui siswa dalam
satuan pendidikan dengan nama sekolah, kelas
kehidupan sehari-harinya.
dan semester, menuliskan tema, serta alokasi
Penggunaan metode yang digunakan oleh
waktu tiap mata pelajaran. Guru juga sudah
guru pun tidak monoton dan konvensional. Guru
menuliskan Standar Kompetensi, Kompetensi
sudah
metode-metode
Dasar, dan Indikator dari masing-masing mata
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa,
pelajaran yang ditematikkan.Selain itu, sudah
menggunakan
2.638 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 27 Tahun ke-5 2016
terlihat kesesuaian antara Standar Kompetensi,
Siswa juga diberi kesempatan untuk
Kompetensi Dasar, dan Indikator terhadap tema
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
yang digunakan.
Akan tetapi pada saat pengamatan, peneliti belum
Tujuan
pembelajaran
yang dituliskan
melihat
adanya
diskusi
antar
siswa
saat
dalam RPP pun telah sesuai dengan indikator
pembelajaran. Siswa lebih sering diberi soal-soal
yang merupakan penjabaran dari Kompetensi
oleh guru, padahal masih ada siswa yang belum
Dasar. Penulisan materi pokok pada setiap mata
paham dengan materi pelajaran yang dijelaskan
pelajaran telah tampak dan pada beberapa RPP
oleh guru. Guru menghubungkan materi pelajaran
telah melampirkan materi-materi pokok dari
dengan pengalaman siswa agar lebih memahami
beberapa mata pelajaran. Strategi pembelajaran
materi tersebut.
dengan
Guru terkadang melakukan tanya jawab
yang
dengan siswa tentang pengalaman mereka dan
langkah-langkah
dikaitkan dengan materi pelajaran. Materi antar
terlihat
dalam
mata pelajaran belum tampak saling berkaitan.
apersepsi yang disebutkan oleh guru yang
Guru pun belum menggunakan tema saat kegiatan
berkaitan dengan lingkungan dan pengalaman
pembelajaran.
siswa. Guru juga telah mencantumkan eksplorasi,
terfokus pada tema yang digunakan.
sudah
menerapkan
menggunakan
metode
bermacam-macam. pembelajaran,
keaktifan
tema
siswa
pembelajaran
Pada sudah
Sehingga
pembelajaran
tidak
elaborasi dan konfirmasi dalam RPP. Namun,
Pelaksanaan pembelajaran pun belum
dalam RPP masih terlihat pergantian antara mata
sesuai dengan yang tertulis di RPP. Pergantian
pelajaran satu dengan mata pelajaran lainnya
mata pelajaran satu ke mata pelajaran lainnya
serta belum tampak saling berkaitan. Guru juga
masih terlihat jelas. Selain itu, belum tampak
telah menuliskan media/alat peraga dalam RPP
adanya penggabungan materi dari beberapa mata
dengan memanfaatkan lingkungan sekitar siswa.
pelajaran. Guru masih memisah-misahkan materi
Selain sebagai media pembelajaran, lingkungan
pokok mata pelajaran satu dengan materi mata
juga dapat dijadikan sebagai sumber belajar bagi
pelajaran yang lainnya. Keterkaitan konsep
siswa dan tidak hanya terpaku pada sumber
materi dari beberapa mata pelajaran pun belum
belajar buku dan LKS saja. Guru mencantumkan
saling terkait.
penilaian tes berupa tes tertulis maupun tes lisan
Guru tidak melakukan penilaian portofolio
serta penilaian nontes yaitu berupa penilaian
terhadap siswa. Akan tetapi, guru melakukan
sikap.
penilaian kinerja siswa berupa pengukuran Pada
pengamatan
pelaksanaan
akademik siswa yaitu keaktifan siswa saat
pembelajaran yang telah dilakukan, secara garis
kegiatan
pembelajaran.
Guru
melakukan
besar pembelajaran sudah berpusat pada siswa.
penilaian sikap terhadap siswa yaitu kedisiplinan
Hal itu dapat dilihat saat guru selesai memberikan
dan sopan santun. Guru menilai hasil pekerjaan
kesempatan pada siswa untuk menyampaikan
siswa dalam menggambar dan mewarnai. Guru
pendapatnya yang masih dalam ruang lingkup
melakukan penilaian terhadap siswa dalam
materi yang sedang dipelajari.
membaca nyaring teks yang ada di buku.
Implementasi Pembelajaran Tematik .... (Yunita Dwi Parmawati) 2.639
Di kelas III, guru telah menyusun RPP
pernah dialami, lalu dari pengalaman siswa
sesuai dengan pedoman KTSP. Komponen-
tersebut, guru menghubungkannya pada materi
komponen RPP yang disusun oleh guru kelas III
pelajaran yang sesuai dengan pengalaman siswa
meliputi identitas RPP, SK, KD, Indikator,
tersebut. Pada pelaksaaan pembelajaran di kelas
tujuan, materi pokok, langkah-langkah kegiatan,
III, tidak tampak adanya keterkaitan materi mata
sumber
dan
pelajaran satu dengan materi pelajaran lainnya.
penilaian yang dilakukan oleh guru untuk menilai
Pergantian antar mata pelajaran pun masih
siswa.
terlihat jelas dan masih terpisah. Penyampaian
belajar,
strategi
pembelajaran,
Pada hasil pengamatan yang dilakukan di
materi
beberapa
mata
pelajaran
belum
kelas III, sebelum siswa belajar, guru mengajak
digabungkan. Hal tersebut mengakibatkan fokus
siswa untuk melakukan ice breaking agar mereka
penyampaian konsep beberapa mata pelajaran
dapat bersemangat dan tidak ada yang mengantuk
pada tema yang digunakan tidak tampak. Maka,
di kelas. Apersepsi yang digunakan oleh guru
konsep antar mata pelajaran pun tidak saling
berkaitan dengan hal-hal yang sering ditemui oleh
terkait.
siswa dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya,
Pembelajaran di kelas III tidak hanya
guru melakukan apersepsi dengan menanyai
memakai satu sumber belajar saja, tetapi guru
beberapa siswa.
selain
Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru
menggunakan
buku
LKS
juga
menggunakan buku paket. Guru kelas III sudah
untuk
menggunakan strategi dan metode pembelajaran
Selain
yang cukup menyenangkan. Metode yang sering
menyampaikan pendapatnya, semua siswa juga
digunakan oleh guru yaitu diskusi, tanya jawab,
diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan.
ceramah, dan penugasan. Ketika suasana di kelas
memberi
kesempatan
mengemukakan
pada
siswa
pendapatnya.
Di kelas III, siswa dapat menggali ide-ide
sudah gaduh, guru segera mengajak siswa untuk
dan informasi secara mandiri dengan berdiskusi
melakukan ice breaking ataupun permainan
bersama teman-teman kelompoknya. Pada saat
edukatif yang dapat mengembalikan konsentrasi
siswa berdiskusi bersama kelompoknya, maka
siswa.
siswa telah menggali dan menemukan informasi
Ketika
dalam
pembelajaran
terdapat
sesuai dengan yang diperintahkan oleh guru.
diskusi, guru melakukan penilaian kinerja dalam
Selama siswa berdiskusi, guru berperan sebagai
kelompok, seperti kekompakkan, keaktifan siswa
fasilitator
memberikan
dalam kerja kelompok, mengharga pendapat
bimbingan dan fasilitas yang dibutuhkan oleh
teman. Guru melakukan penilaian sikap, yaitu
siswa dalam menggali dan menemukan informasi
kedisiplinan siswa. Guru melakukan penilaian
sendiri.
produk siswa berupa hasil menggambar batik
dimana
guru
hanya
Materi pelajaran dengan lingkungan siswa
siswa, selain itu guru juga menilai hasil pekerjaan
sudah saling berkaitan. Guru selalu bertanya
kelompok siswa (LKS). Guru menilai hasil
dahulu pada siswa tentang pengalaman yang
pekerjaan siswa yang ada di buku atau pun LKS
2.640 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 27 Tahun ke-5 2016
berupa soal pilihan ganda, isian, singkat, dan
berikutnya dan belum menggabungkan materi
uraian.
antar
mata
pelajaran.
Pembelajaran
belum
telah
terfokus pada tema yang digunakan. Guru selalu
dilakukan oleh peneliti terhadap RPP yang
mengaitkan materi pelajaran dengan hal-hal yang
disusun oleh guru kelas I sampai kelas III,
ada di sekitar siswa, baik di rumah, lingkungan
komponen RPP sudah sesuai dengan pedoman
rumah, maupun di sekolah.
Berdasarkan
RPP
tematik
observasi
pada
yang
telah
Di kelas awal SD N Bangunrejo 2, guru
mencantumkan tema pada RPP. Tema yang
telah melaksanakan penilaian portofolio, kinerja,
digunakan
silabus.
sikap, produk, tes tertulis, dan tes lisan. Penilaian
Komponen RPP yang disusun oleh guru sudah
portofolio yang dilakukan oleh guru yang berupa
terdapat identitas RPP yang meliputi: satuan
penilaian terhadap tugas-tugas siswa. Tugas-tugas
pendidikan yang dituliskan nama sekolah, kelas
siswa tersebut meliputi karangan, salinan puisi,
dan semester, menuliskan tema, serta alokasi
dan LKS.
telah
KTSP.
sesuai
Guru
dengan
waktu yang ditentukan sesuai dengan keperluan
Pada penilaian kinerja yang dilakukan
untuk pencapaian KD dan indikator tiap mata
oleh guru kelas awal di SD N Bangunrejo 2,
pelajaran. Guru juga sudah menuliskan Standar
penilaian ini berupa keaktifan siswa saat kegiatan
Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator
pembelajaran, diskusi, dan tanya jawab dengan
dari
yang
guru. Penilaian sikap yang dilakukan oleh guru
ditematikkan, tujuan pembelajaran, materi pokok,
kelas awal di SD N Bangunrejo 2 yaitu penilaian
strategi
dalam hal kedisiplinan, motivasi belajar dan
masing-masing
mata
pelajaran
pembelajaran,
langkah-langkah
pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian.
sopan santun siswa. Penilaian produk yang dilaksanakan oleh guru yaitu karya seni siswa, baik individu
Pembahasan Pada langkah-langkah pembelajaran, RPP
maupun kelompok, seperti gambar/lukisan, dan
kelas
sudah
kerajinan tangan. Penilaian tes tertulis yang
mengelompokkan kegiatan pembelajaran, yaitu
dilakukan oleh guru yaitu hasil pekerjaan siswa
kegiatan awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan
dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan guru
kegiatan
guru
I
sampai
kelas
akhir/penutup.Guru
mencantumkan
eksplorasi,
III
juga
telah
berupa pilihan ganda, isian singkat, dan essay.
elaborasi
dan
Sedangkan penilaian lisan berupa tes membaca
konfirmasi dalam RPP. Kegiatan pembelajaran di kelas awal SD
karena di SD N Bangunrejo 2, khususnya kelas I sampai kelas III banyak siswa yang mengalami
Negeri Bangunrejo 2 sudah berpusat pada
keterlambatan dalam belajar.
siswa.Pada pelaksanaan pembelajaran tematik di
SIMPULAN DAN SARAN
kelas awal, pemisahan mata pelajaran masih
Simpulan
tampak jelas. Materi mata pelajaran satu dengan
Pada tahap perencanaan pembelajaran
yang lain belum saling terkait. Guru masih sering
tematik yang telah dilakukan, guru kelas awal di
menyampaian mata pelajaran yang akan dipelajari
SD N Bangunrejo 2 sudah menyusun RPP yang
Implementasi Pembelajaran Tematik .... (Yunita Dwi Parmawati) 2.641
menggunakan model RPP tematik dan sesuai dengan pedoman penyusunan RPP tematik KTSP.
Saran Dari
Komponen RPP yang disusun oleh guru meliputi
dipaparkan, peneliti mengajukan saran untuk guru
tema,
identitas
Kompetensi,
mata
Kompetensi
kesimpulan
penelitian
yang
telah
pelajaran,
Standar
yaitu diharapkan dalam menyusun langkah-
Dasar,
Indikator
langkah kegiatan pembelajaran di RPP, kegiatan
pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran,
eksplorasi,
materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran,
kegiatan inti saja. Selain itu, disarankan untuk
kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas
penilaian hasil belajar.
awal dengan terfokus pada tema dan mengaitkan
Pada tahap pelaksanaan pembelajaran tematik di SD N Bangunrejo 2, kegiatan belajar mengajar
belum
menerapkan
dari penyajian konsep beberapa materi yang masih belum terkait satu sama lain, pembelajaran belum terfokus pada tema, dan pemisahan antar mata pelajaran masih terlihat jelas. tahap
penilaian
dan
konfirmasi
pada
konsep materi beberapa mata pelajaran sesuai dengan tema.
penggunaan
pembelajaran tematik. Hal tersebut dapat dilihat
Pada
elaborasi,
pembelajaran
tematik, guru telah melakukan penilaian tes dan penilaian non tes.Penilaian tes masih dilakukan secara terpisah antar mata pelajaran dan belum
DAFTAR PUSTAKA Abdul Majid. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja. BSNP. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP. Masnur Muslich. 2010. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara.
disesuaikan dengan tema. Sedangkan penilaian non tes yang dilakukan oleh guru antara lain: penilaian portofolio, kinerja, sikap, dan produk.
Wina
Sanjaya. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.