INTEGUMEN PD 2013

Download System. Laboratorium Anatomi Histologi. FK UB ... Struktur asesoris (Dermal appendages). DERMIS .... Fisiologi Sistem Integumen dalam Keham...

0 downloads 618 Views 1MB Size
INTEGUMENTARY System

Laboratorium Anatomi Histologi FK UB

PENDAHULUAN STRUKTUR

GAMBARAN UMUM EPIDERMIS DERMIS HIPODERMIS TIPE STRUKTUR2 ASESORIS

FISIOLOGI

TERMINOLOGY

PENDAHULUAN • 7 - 8 % total body mass • Organ terbesar dalam sistem tubuh manusia • Ketebalan: 1,5 -4,4 mm • Menutupi seluruh permukaan tubuh • Bervariasi

STRUKTUR

GAMBARAN UMUM EPIDERMIS DERMIS HIPODERMIS TIPE STRUKTUR2 ASESORIS

GAMBARAN UMUM

nails

 Mengandung SEMUA jaringan dasar 

EPIDERMIS • tdd : epithel squamous complex dg kornifikasi • avascular • Innervasi : free nerve end tanpa kapsul • 4 - 5 lapis : – Str. Corneum : tdd >> lapisan keratinosit mati – Str. Lucidum ( + ) – Str. Granulosum : berperan dalam mencegah dehidrasi – Str. Spinosum : beberapa lapis keratinosit dg kecepatan mitosis lbh rendah. Berperan dlm strength and flexibility – Str. Basale : supplier keratinocyte  str germinativum

Str.Corneum Str.lucidum Str.Granulosum

Str.Spinosum

Str.Basale

EPIDERMIS

EPIDERMIS

SEL : – Keratinocyte :  Sel utama epidermis  Produksi keratin – Melanocyte : sintesa melanin – Langerhans : berperan dlm sistem imun – Merkel : mechano-receptor

EPIDERMIS

Sensory Receptor in The Skin

>>fingertips, lips

Free nerve endings

EPIDERMIS

EPIDERMALDERMAL JUNCTION

DERMIS • Jaringan ikat irreguler • vascular • >> free nerve end, reseptor sensoris berkapsul, serabut autonom untuk VSMC • Mengandung folikel rambut, kelenjar, pembuluh darah, limfatik, & saraf • lebih tebal dr epidermis

DERMIS • lapisan : – papillary layer : dg anyaman kapiler  maintenance

• Ada tonjolan2, dg nerve ending (Meissner) • Mengandung kapiler – reticular layer : dg anastomose arteriovenosus

• strength, extensibility & elasticity • Struktur asesoris (Dermal appendages)

HYPODERMIS • bukan kulit • tdd j.i longgar dan lemak •  fascia subcutanea / panniculus adiposus

TIPE Berdasar ketebalan & struktur histologi

Kulit TEBAL

TIPE

Kulit TIPIS

Karakteristik

Lokasi

Telapak tangan & kaki

Bagian tubuh lain

tebal

0,8 – 1,4 mm

0.07 – 1,12 mm

Str. corneum

15- 40 lapis

10 – 20 lapis

Str. lucidum

+

p.u -

Str. granulosum

Bbrp lapis

1, p.u diskontinu

Str. basale

>> Merkel cell

<<

Dermatoglifi

+

-

EPIDERMIS

DERMIS

Kulit TEBAL

Kulit TIPIS

Rambut

-

+, (kcl : glans penis, labia minora, clitoris, bibir)

Klj. Cebacea

<<

>>

Klj. Keringat

>>

<<

Meissner

>>

<<

Serabut elastik

<<

>>

Dermal-epidermal junction •Basement membrane, di bawah str. Basale •Interdigitasi dermal papillae – epidermal ridges

TEBAL

TIPIS

Berdasar sensitivitas terhadap UltraViolet

Fitzpatrick’s classification

Always burn, never tan

Always burn, sometimes tan sometimes burn, sometimes tan sometimes burn, always tan Never burn, sometimes tan Never burn, always tan

STRUKTUR ASESORIUS – hair – nails – exocrine glands : sebacea (lemak), sudorifera (keringat)

Dr dermis  epidermis

RAMBUT • Shaft -- visible • Root -- below the surface

• Follicle surrounds root – external root sheath – internal root sheath – base of follicle is bulb • blood vessels • germinal cell layer

tipe RAMBUT • Lanugo : 3rd month s.d lahir • Dewasa :



Vellus : halus, di hampir seluruh permukaan tubuh



Intermediate : di extremitas



Terminal : tebal, lebih berpigmen, kadang ikal. Termasuk alis dan “bulu” mata



! Warna rambut ditentukan oleh densitas melanin di

cortex

Struktur terkait dengan

rambut: • M. Arrector pili – smooth muscle in dermis contracts with cold or fear.

– forms goosebumps as hair is pulled vertically

• glands

KUKU ! Perubahan pd kuku dapat mengindikasan adanya suatu kondisi patologis (ex : icteric, cyanosis)

Kelenjar eksokrin

Fungsi Umum – PROTEKSI : • Sbg barrier thd mikroba, toxic subs, radiasi, benturan, tekanan • Via sistem imun – Regulasi suhu tubuh – Sensoris – Ekskresi – Metabolisme vit D (pro-vitamin D berada di kulit) – “ Water retention” – etc

Fungsi Umum

Sistem Keratinisasi : • cell renewal (aktivitas mitosis) : di germinativum & spinosum • diferensisasi (keratinisasi) : dr germinativum ke atas • death cell : lucidum ke atas • Durasi : 15-30 hr secara bergeombang, • kedalaman & tahap berbeda  gambaran berlapis dan bergelombang Tahap : (tumpang tindih) – Mitosis – Diferensiasi – Apoptosis – Exfoliasi

Sistem Pigmentasi Faktor : • pigmen melanin & carotin • ketebalan epidermis • pembuluh darah dermis • warna darah pd pembuluh • genetik Melanin • sintesa oleh melanosit • macam : – eumelanin : warna : coklat gelap. Di epidermis, iris, rambut hitam & coklat – pheomelanin : warna kuning kemerahan

Melanosit • Jumlah melanosit/unit area sama pada semua jenis warna kulit. Yang membedakan warna kulit : – Kecepatan sintesa melanin – Kecepatan akumulasi – Kecepatan degradasi • Fungsi melanin – Perlindungan. – Cara : absorbsi radikal bebas

Penyebab2 peningkatan sintesa melanin : • paparan ultraviolet • Hormon : MSH, estrogen, ACTH • Obat2an : chloroquin, khemoterapi • Polusi : logam berat • Postinflamasi

Fisiologi Sistem Integumen dalam Kehamilan   



Terutama akibat pengaruh hormon Hormon yang terlibat : estrogen, MSH (meningkat t.u trimester III) pengaruh :  Melanocyte lebih besar, lebih aktif  Sirkulasi & neovaskularisasi Klinis :  Melasma gravidarum / Chloasma  Linea nigra

SKIN VS AGING

Jenis “Skin aging” • Intrinsic aging – true aging – Fisiologis, sesuai waktu. – Banyak dipengaruhi scr genetik – Cx : kerusakan endogen oleh ROS (reactive oxygen species), yg dihasilkan dlm metabolisme oksidatif

seluler • Extrinsic aging – Krn paparan lingkungan eksternal.

– Ex : p.u UV light ( photoaging). Lain : radiasi ion, stress fisik dan psikis, alkohol,gizi kurang,obesitas, polusi lingkungan.

Intrinsic aging

Manifestasi : • Kerutan (Fx : otot, subkutan, gravitasi, tulang, & kartilago)

• Xerosis • Laxity (longgar) • Slackness (kendur, tidak elastis) • Tumor jinak

Extrinsic aging • Disebabkan oleh UVB (290–320 nm), dan UVA (320–400 nm)

• UVB menyebabkan perubahan pada epidermis  merusak DNA pada keratinocytes dan melanocytes.  Lebih bersifat “membakar”. • UVA penetrasi lebih dalam (s.d dermis)  ROS.  Lebih berperan dalam photoaging. • Efek rokok : cigarette skin

Available @ : anatomi.lecture.ub.ac.id

TERIMA

KASIH