JURNAL ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN

Download JURNAL. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Sistem Persamaan Linier. Dua Variabel Ditinjau Dari Kecerdasan Logis Matematis Dan Gender. Ana...

0 downloads 413 Views 789KB Size
JURNAL

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Ditinjau Dari Kecerdasan Logis Matematis Dan Gender

Analysis Of Problem Solving Skill In Linier Equation System Of Two Variables Based On Logical Mathematical Intelligent And Gender Difference

Oleh: IKE PUTRI EVITASARI 13.1.01.05.0045

Dibimbing oleh : 1. Feny Rita Fiantika, M.Pd 2. Sulkim, S.Pd., M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2017

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN GENDER Ike Putri Evitasari 13.1.01.05.0045 FKIP – Pendidikan Matematika [email protected] Feny Rita Fiantika, M.Pd dan Sulkim, S.Pd., M.Si UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian kelas VIII-F SMPN 3 Nganjuk. Pemilihan subjek penelitian berdasarkan teknik pengambilan purposive sampling, subjek penelitian adalah 6 siswa yang terdiri dari siswa laki-laki dengan kecerdasan logis-matematis tinggi, sedang dan rendah dan siswa perempuan dengan kecerdasan logis matematis tinggi, sedang dan rendah. Kategori tingkat kecerdasan logis matematis dilihat dari hasil tes kecerdasan logis matematis yang diberikan kepada 32 siswa calon subjek. Subjek penelitian kemudian diberikan tes kemampuan pemecahan masalah SPLDV disertai wawancara. Kesimpulan hasil penelitian tersebut adalah (1) Siswa laki-laki dengan kecerdasan logis matematis tinggi mampu melaksanakan empat tahapan pemecahan masalah berdasarkan Polya (Memahami Masalah, Menyusun Rencana Penyelesaian, Melaksanakan Rencana Penyelesaian dan Memeriksa Kembali). (2) Siswa perempuan dengan kecerdasan logis matematis tinggi mampu melaksanakan dua tahapan pemecahan masalah berdasarkan Polya (Memahami Masalah dan Menyusun Rencana Penyelesaian). (3) Siswa laki-laki dengan kecerdasan logis matematis sedang mampu melaksakan dua tahapan pemecahan masalah berdasarkan Polya (Memahami Masalah dan Menyusun Rencana Penyelesaian). Walaupun siswa hanya dapat melakukan dua tahapan Polya, siswa dapat memahami masalah dengan cepat dibandingkan siswa laki-laki yang mempunyai kecerdasan logis matematis tinggi. (4) Siswa perempuan dengan kecerdasan logis matematis sedang mampu melaksanakan dua tahapan pemecahan masalah berdasarkan Polya (Memahami masalah dan Menyusun Rencana Penyelesaian). Namun kurang sempurna dalam menjelaskan hasil pekerjaannya ketika dilakukan wawancara. (5) Siswa laki-laki dengan kecerdasan logis matematis rendah mampu melaksanakan tiga tahapan penyelesaian masalah berdasarkan Polya (Memahami Masalah, Menyusun Rencana Penyelesaian dan Melaksanakan Rencana Penyelesaian). Namun siswa lambat dalam memahami masalah serta hasil pekerjaan siswa kurang sempurna karena tidak menuliskan syarat cukup, syarat perlu dan kesimpulan pada lembar jawaban. (6) Siswa perempuan dengan kecerdasan logis matematis rendah hanya mampu melaksanakan satu tahapan pemecahan masalah berdasarkan Polya yaitu Memahami Masalah.

Kata Kunci : Kemampuan Pemecahan Masalah SPLDV, Kecerdasan Logis Matematis, Gender, Langkah-langkah POLYA

I.

LATAR BELAKANG Matematika merupakan suatu ilmu

dengan

bidang

kajian

yang

meliputi

konsep-konsep abstrak, symbol dan pola. Ike Putri Evitasari | 13.1.01.05.0045 FKIP – Pendidikan Matematika

Salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah agar siswa memiliki kemampuan memecahkan

masalah

yang

meliputi

simki.unpkediri.ac.id || 2 ||

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

kemampuan

memahami

masalah,

merancang

model

matematika,

menyelesaikan

model

danmenafsirkan

Kembali Pemecahannya

kembali pemecahan gunakan.

langkah yang ia

Langkah-langkah pemecahan masalah

solusi yang diperoleh (BSNP, 2006:139). Salah satu cara pemecahan masalah

setiap peserta didik tentunya memiliki

yang bias digunakan dalam menyelesaikan

perbedaan. Hal ini karena peserta didik

masalah

memiliki

adalah

langkah

penyelesaian

tingkat

kecerdasan

logis-

berdasarkan Polya. Menurut Saad & Ghani

matematis yang berbeda.Lwin, dkk (dalam

(dalam Lestanti, 2015:25) langkah-langkah

Hasanah

pemecahan masalah Polya dapat dianggap

menjelaskan bahwa, kecerdasan logis-

sebagai

matematis

langkah-langkah

pemecahan

dan

Siswono,

adalah

2013:4)

“kemampuan

untuk

masalah yang mudah dipahami dan banyak

menangani bilangan dan perhitungan, pola,

digunakan dalam kurikulum matematika di

dan

seluruh

diuraikan

Seseorang yang memiliki kecerdasan logis-

indikator kemampuan pemecahan masalah

matematis akan mampu membuat strategi

berdasarkan tahapan pemecahan masalah

untuk memecahkan masalah dengan tepat,

oleh Polya.

mengolah

dunia.

Berikut

ini

pemikiran

logis

ilmiah”.

dan

bilangan-bilangan

dan

menggunakan pemikiran yang berkembang Tabel 1.2 Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Berdasarkan Tahap Pemecahan Masalah Oleh Polya Tahap Pemecahan Masalah Oleh Polya Memahami Masalah

Merencanakan Pemecahan

Melakukan Rencana Pemecahan

Memeriksa

dengan

baik

mengamati induktif

memiliki

dan

ciri

mengenali

maupun

”mampu pola

deduktif

dan dalam

memecahkan masalah. Dengan demikian, Indikator Siswa dapat menyebutkan informasi-informasi yang diberikan dari pertanyaan yang diajukan. Siswa memiliki rencana pemecahan masalah yang ia gunakan serta alasan penggunaannya. Siswa dapat memecahkan masalah yang ia gunakan dengan hasil yang benar Siswa memeriksa

Ike Putri Evitasari | 13.1.01.05.0045 FKIP – Pendidikan Matematika

pemecahan masalah memiliki kaitan erat dengan

kecerdasan

logis-matematis.

Berikut ini diuraikan indicator kecerdasan logis

matematis

berkaitan

dengan

pemecahan masalah matematika. 1. Mampu

mengklasifikasikan

informasi yang ada pada masalah 2. Mampu

membandingkan

kaitan

antarai nformasi yang ada pada masalah dengan pengetahuan yang dimiliki simki.unpkediri.ac.id || 3 ||

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

3. Mampu

melakukan

operasi

perhitungan matematika 4. Mampu

rendah

(3)

kemampuan

pemecahan

masalah sistem persamaan linier dua

menggunakan

penalaran

variabel

induktif maupun deduktif dalam

memiliki

menyelesaikan masalah

sedang

pada

siswa

laki-laki

kecerdasan (4)

logis

kemampuan

yang

matematis pemecahan

Selain itu ada kemungkinan bahwa

masalah sistem persamaan linier dua

tingkat kemampuan pemecahan masalah

variabel pada siswa perempuan yang

tiap siswa terutama siswa laki-laki dan

memiliki

siswa perempuan akan berbeda, tergantung

sedang

dengan

masalah sistem persamaan linier dua

keterampilan

dan

tingkat

kecerdasan (5)

logis

kemampuan

variabel

Ambarwati dkk, 2014:987) menyatakan

memiliki

bahwa perempuan pada umumnya lebih

tinggi (7) kemampuan pemecahan masalah

baik dalam mengingat, sedangkan laki-laki

sistem persamaan linier dua variabel pada

lebih baik dalam berpikir logis. Secara

siswa

umum siswa laki-laki sama dengan siswa

kecerdasan logis matematis tinggi. Dengan

perempuan, akan tetapi siswa laki-laki

manfaat penelitian ini ditunjukkan pada

mempunyai daya abstraksi yang lebih baik

praktisi pendidikan untuk meningkatkan

daripada

sehingga

kemampuan pemecahan masalah sistem

memungkinkan siswa laki-laki lebih baik

persamaan linier dua variabel dengan

daripada siswa perempuan dalam bidang

memperhatikan

matematika berkenaan dengan pengertian

matematis

abstrak.

perempuan.

perempuan

Berdasarkan penjabaran yang telah

siswa

pemecahan

intelegensi yang dimiliki. Branata (dalam

siswa

pada

matematis

laki-laki

kecerdasan

logis

perempuan

pendidikan

pada

yang

yang

matematis

memiliki

kecerdasan siswa

Karena

laki-laki

seorang

mempunyai

logis dan

praktisi

peranan

yang

dikemukaan diatas, maka tujuan penelitian

sangat penting dan juga sebagai bahan

ini

pertimbangan merencanakan proses belajar

adalah

untuk

mengetahui

(1)

kemampuan pemecahan masalah sistem

mengajar didalam kelas.

persamaan linier dua variabel pada siswa laki-laki yang memiliki kecerdasan logis matematis

rendah

(2)

kemampuan

pemecahan masalah sistem persamaan linier dua variabel pada siswa perempuan yang memiliki kecerdasan logis matematis Ike Putri Evitasari | 13.1.01.05.0045 FKIP – Pendidikan Matematika

II.

METODE Jenis

adalah

Penelitian

penelitian

yang

dilakukan

deskiptif

kualitatif.

Penelitian ini dilaksanakan pada di kelas VII-F SMP Negeri 3 Nganjuk yang simki.unpkediri.ac.id || 4 ||

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

berjumlah 32 siswa. Pemilihan subjek

Prosedur penelitian ini terdiri dari

penelitian berdasarkan teknik pengambilan

tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap

purposive sampling. Menurut Sugiono

pelaksanaan dan tahap analisis. Pada tahap

(2008:300) purposive sampling adalah

persiapan,

teknik pengambilan sampel sumber data

mengenai kelas berdasarkan pertimbangan

dengan pertimbangan tertentu. Pemilihan

pada jumlah masing-masing gender pada

subjek

oleh

kelas tersebut, waktu pelaksanaan dan

instrument pertama yaitu tes kecerdasan

penyusunan intrumen penelitian. Instrumen

logis-matematis. Sebelum diberikan tes

penelitian ini meliputi tes kecerdasan logis

kecerdasan

siswa

matematis, tes kemampuan pemecahan

dikelompokkan berdasarkan gender yaitu

masalah I dan II dan pedoman wawancara.

siswa laki-laki dan siswa perempuan.

Tes kecerdasan logis matematis terdiri dari

Kemudian siswa dapat dikelompokkan

20 soal obyektif yang

pada tiga tingkatan kelompok, yaitu tinggi,

beberapa buku, yaitu: (a) psikotes lengkap

sedang dan rendah dengan standar deviasi.

disusun oleh sujonosumarjono; (b) cara

Menurut

yang

mudah lulus tpa disusun oleh tim gradient

dimaksud dengan penentuan kedudukan

mediatama, yogyakarta; serta (c) soal-soal

siswa dengan standar

inteligensi

test

penentuan kedudukan dengan membagi

iskandar,

psikiater.

kelas atas kelompok-kelompok dan tiap

tersebut diambil soal-soal yang memenuhi

kelompok dibatasi oleh suatu standar

indicator kecerdasan logis-matematis yang

deviasi

hasil

akan diukur dalam penelitian ini. Tes ini

testersebut akan diambil enam siswa

digunakan untuk mengukur kecerdasan

subjek penelitian ,yaitu siswa laki-laki

logis-matematis siswa dan terdiri dari soal-

dengan kecerdasan logis matematis tinggi,

soal

sedang dan rendah serta siswa perempuan

penalaran, pola bilangan, perhitungan, dan

dengan kecerdasan logis matematis tinggi,

aritmatika social serta digunakan untuk

sedang dan rendah. Enam siswa tersebut

mengelompokkan siswa kedalam kategori

kemudian diberikan instrumen kedua yaitu

yaitu kelompok tinggi, sedang dan rendah.

tes kemampuan pemecahan masalah pada

Hasi

pokok bahasan Sistem Persamaan Linier

menentukan

Dua Variabel dan untuk memperkuat data

kemampuan pemecahan masalah I terdiri

dilakukan wawancara.

dari 2 soal uraian pada materi sistem

penelitian

logis

Arikunto

tertentu.

didasarkan

matematis

(2013:298)

deviasi

Berdasarkan

Ike Putri Evitasari | 13.1.01.05.0045 FKIP – Pendidikan Matematika

adalah

dilakukan

yang

tes

kesepakatan

diadaptasi dari

disusun

juga subjek

yul

Dalam buku-buku

menyangkut

itu

oleh dr

logika

digunakan penelitian.

atau

untuk Tes

simki.unpkediri.ac.id || 5 ||

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

persamaan linier dua variabel digunakan

untuk

untuk mengetahui kemampuan pemecahan

menentukan subjek penelitian. Hasil tes

masalah matematis siswa. Tes kemampuan

kemampuan

pemecahan masalah II juga terdiri dari 2

dianalisis

soal yang berbeda tetapi ekuivalen pada

indikator

materi

Aktivitasdalamanalisis

sistem

persamaan

linier

dua

menggelompokkan

pemecahan menggunakan pada

tahapan data,

siswa

masalah

dan

I

indikatorPOLYA. yaitudata

variabel. Tes tersebut digunakan untuk

reductoin, data display, danconclution

mengetahui

drawing/verification.

kemampuan

pemecahan

masalah matematis siswa dan digunakan sebagai

instrument

untuk

menguji

validitasi data kemampuan pemecahan masalah matematis yang diperoleh dari tes kemampuan

pemecahan

masalah

I.

Pedoman wawancara terdiri dari garis besar

pertanyaan-pertanyaan

yang

menggali informasi mengenai indikator kemampuan pemecahan masalah yang tidak terlihat jelas pada jawaban siswa. Pada

tahap

memberikan

pelaksanaan,

tes

peneliti

kecerdasan

logis

matematis yang diujikan selama 80 menit dan tes kemampuan pemecahan masalah II diujikan selama 60 menit. Kedua tes ini dilakukan pada hari yang berbeda. Selang beberapa hari diujikan tes kemampuan pemecahan masalah II selama 60 menit untuk

mengetauhi

keabsahan

data.

Kemudian dilakukan wawancara untuk menggali data kemampuan pemecahan masalah siswa. Tahap analisis dilakukan setelah data terkumpul yang diperoleh dari hasil tes tertulis dan wawancara siswa. Tes kecerdasan

logis

matematis

Ike Putri Evitasari | 13.1.01.05.0045 FKIP – Pendidikan Matematika

dianalisis

III. HASIL DAN KESIMPULAN Tes

kecerdasan

logis

matematis

diujikan selama 90 menit kepada 32 siswa kelas VIII-F SMP Negeri 3 Nganjuk. Sebelum diujikan siswa dikelompokkan berdasarkan gender yaitu siswa laki-laki dan siswa perempuan. Siswa laki-laki berjumlah 16 anak dan siswa perempuan berjumlah 16 anak. Dari hasil tes ini, kelompok siswa laki-laki dikelompokkan lagi kedalam 3 kategori, yaitu kelompok tinggi, sedang dan rendah. Begitu pula kelompok

siswa

perempuan

juga

dikelompokkan ke dalam 3 kategori yaitu kelompok tinggi, sedang dan rendah. Siswa laki-laki diambil 3 subjek dari kategori kelompok tinggi, sedang, rendah dan siswa perempuan diambil 3 subjek dari kategori kelompok tinggi, sedang, rendah. Subjek dipilih

secara

purposive

sampling

pemilihan ini berdasarkan pertimbangan/ pendapat guru pengampu kelas VIII-F dengan memperhatikan kemampuan siswa

simki.unpkediri.ac.id || 6 ||

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

dalam mengemukakan pendapat/ jalan

sehingga hasil yang diperoleh sesuai

pikirannya secara lisan dan tulisan.

dengan kunci jawaban. Pada tahap akhir

Inisial Nama MZL

Nilai

Kategori

90

Tinggi

Kode Subjek T1

LAL

85

Sedang

BDW

70

Rendah

Subjek T1 memeriksa hasil yang telah diperoleh, namun

tidak tertulis

S1

lembar

Subjek

R1

malaksanakan

jawaban.

rencana

T2

pada ketika

penyelesaian,

mengalami kesalahan dalam melakukan Tabel 3.1 Subjek Penelitian Siswa Laki-

perhitungan sehingga hasil yang diperoleh

Laki Kelas VIII-F SMP Negeri 3 Nganjuk

tidak sesuai dengan kunci jawaban. Karena langkah-langkah yang digunakan kurang

Inisial Nama YDO

Nilai

Kategori

80

Tinggi

Kode Subjek T2

RKS

70

Sedang

S2

RZZ

45

Rendah

R2

tepat maka Subjek T2 belum mampu memeriksa

kembali

hasil

yang

telah

diperoleh. Subjek S1 dan S2 keduanya mampu

Tabel 3.2 Subjek Penelitian Siswa

memahami masalah dengan menyebutkan

Perempuan Kelas VIII-F SMP Negeri 3

informasi yang diketahui dan ditanyakan

Nganjuk

permasalahan dengan tepat. Kedua Subjek S1 dapat membuat model matematika dari

Tes

Kemampuan

Pemecahan

permasalahan serta dapat menyusun recana

Masalah diujikan selama 60 menit kepada

penyelesaian

6 siswa terpilih di kelas VIII-F SMP

eliminasi-subtitusi untuk menyelesaikan

Negeri 3 Nganjuk. Dari jawaban masing-

permasalahan. Subjek S2 belum mampu

masing

T2

mengubah permasalahan kedalam model

keduanya mampu memahami masalah

matematika. Subjek S1 dan S2 keduanya

dengan

mengalami kesalahan dalam melaksanakan

subjek,

Subjek

menyebutkan

T1

dan

informasi

yang

yaitu menggunakan cara

diketahui dan ditanyakan dengan tepat.

rencana

Kedua subjek T1 dan T2 dapat membuat

mengalami kesalahan ketika melakukan

model matematika dari permasalahan serta

perhitungan sehingga hasil yang diperoleh

dapat menyusun rencana penyelesaian

tidak sesuai dengan kunci jawaban. Subjek

yaitu menggunakan cara eliminasi-subtitusi

S2 mengalami kesalahan dalam membuat

untuk

permasalahan.

model matematika dari permasalahan,

Subjek T1 mampu melaksanakan rencana

namun hasil yang diperoleh sesuai. Kedua

penyelesaian

Subjek

langkah

menyelesaikan

yang

dengan

benar,

digunakan

langkah-

juga

Ike Putri Evitasari | 13.1.01.05.0045 FKIP – Pendidikan Matematika

penyelesaian.

S1

dan

S2

Subjek

belum

S1

mampu

tepat simki.unpkediri.ac.id || 7 ||

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

memeriksa

kembali

langkah-langkah

Menyusun Rencana Penyelesaian,

penyelesaian sehingga hasil yang diperoleh

Melaksanakan

kurang tepat.

Penyelesaian

Subjek R1 dan R2 keduanya mampu memahami masalah dengan menyebutkan

Rencana dan

Memeriksa

Kembali) 2. Siswa

perempuan

dengan

informasi yang diketahui dan ditanyakan

kecerdasan logis matematis tinggi

dengan tepat, namun tidak tetulis pada

mampu melaksanakan dua tahapan

lembar

pemecahan

jawaban.

Subjek

R1

mampu

masalah

berdasarkan

menyusun rencana penyelesaian dengan

Polya (Memahami Masalah dan

menggunakan

Menyusun Rencana Penyelesaian)

dalam

cara

eliminasi-subtitusi

menyelesaikan

permasalahan.

3. Siswa laki-laki dengan kecerdasan

Subjek R2 tidak dapat menyusun rencana

logis matematis sedang mampu

penyelesaian dengan sempurna, terlihat

melaksakan dua tahapan pemecahan

Subjek R2 masih mengalami kebingungan

masalah

dalam mengerjakan. Karena belum mampu

(Memahami Masalah dan Menyusun

menyusun rencana penyelesaian dengan

Rencana Penyelesaian)

benar maka Subjek R2 tidak dapat melaksanakan

rencana

berdasarkan

4. Siswa

Polya

perempuan

dengan

penyelesaian.

kecerdasan logis matematis sedang

Subjek R1 dapat melaksanakan rencana

mampu melaksanakan dua tahapan

penyelesaian

pemecahan

dengan

tepat

sehingga

masalah

berdasarkan

diperoleh hasil yang sesuai dengan kunci

Polya (Memahami masalah dan

jawaban. Kedua Subjek R1 dan R2

Menyusun Rencana Penyelesaian).

keduannya

Namun kurang sempurna dalam

belum

mampu

memeriksa

kembali hasil dari pekerjaannya.

menjelaskan

Berdasarkan hasil dan analisis data penelitian sebelumnya,

yang

telah

maka

melaksanakan pemecahan Polya

ketika dilakukan wawancara. 5. Siswa laki-laki dengan kecerdasan

diperoleh

logis matematis rendah mampu

dapat

1. Siswa laki-laki dengan kecerdasan

matematis

pekerjaannya

dijabarkan

kesimpulan dari penelitian ini adalah :

logis

hasil

tinggi empat

tiga

tahapan

penyelesaian masalah berdasarkan

mampu

Polya

tahapan

Menyusun Rencana Penyelesaian

masalah

berdasarkan

(Memahami

Masalah,

Ike Putri Evitasari | 13.1.01.05.0045 FKIP – Pendidikan Matematika

melaksanakan

dan

(Memahami

Melaksanakan

Penyelesaian).

Namun

Masalah,

Rencana kurang

simki.unpkediri.ac.id || 8 ||

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

sempurna karena tidak menuliskan

Elektronik

syarat cukup dan syarat perlu serta

Matematika ISSN: 2339-1685

kesimpulan pada lembar jawaban.

Vol.2, No.9, hal 984-994,

6. Siswa

perempuan

dengan

Pembelajaran

November

kecerdasan logis matematis rendah

2014,http://jurnal.fkip.uns.ac.

hanya mampu melaksanakan satu

id. Surakarta : Universitas

tahapan

Sebelas Maret Surakarta

pemecahan

masalah

berdasarkan Polya yaitu Memahami Masalah.

Sugiono.2008.

Metode

Pendidikan.

Penelitian Bandung:

CV.Alfabeta. IV.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto.2013. Dasar-Dasar Evaluasi

Lestanti.2015. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari

Karakteristik

Cara

Pendidikan.Ed.

2,

Cet.

3.

Jakarta: Bumi Aksara Patilima,

Hamid.2007.

Metode

Berfikir Siswa Dalam Model

Penelitian Kualitatif. Bandung:

Problem

Alfabeta.

Based

Learning.

Semarang: Universitas Negeri Semarang. Hasanah, Siswono. 2013. Kecerdasan logis-matematis siswa dalam memecahkan matematika

masalah pada

materi

komposisi fungsi. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya. Ambarwati

dkk.

Profil

Proses

Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII Smp Negeri 3 Surakarta Dalam Memecahkan Masalah Pokok

Bahasan

Persamaan Variabel

Linear (Spldv)

Sistem Dua Ditinjau

Dari Kecerdasan Majemuk Dan

Gender.

Ike Putri Evitasari | 13.1.01.05.0045 FKIP – Pendidikan Matematika

Jurnal simki.unpkediri.ac.id || 9 ||