Jurnal Dinamika, September 2016, halaman 16-25 P-ISSN: 2087 – 7889 E-ISSN: 2503 – 4863
Vol. 07. No.2
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ARIAS TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMA NEGERI 1 ANGGERAJA EVA SOHRIATI Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Pendidikan Universitas Cokroaminoto Palopo Email:
[email protected] ABSTRAK Strategi motivasi ARIAS merupakan suatu strategi pembelajaran yang terdiri dari lima tahap, yakni tahap percaya diri (assurance), tahap relevansi (relevance), tahap stimulasi minat peserta didik (interest), tahap evaluasi (assessment), dan tahap penguatan (satisfaction), pembelajaran dilaksanakan dengan integrasi model pembelajaran PBL yaitu orientasi peserta didik pada masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) motivasi belajar biologi peserta didik di kelas kontrol mengalami peningkatan nilai rata-rata sebesar 111,28; (2) motivasi belajar biologi peserta didik di kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 122,31; (3) hasil belajar biologi peserta didik di kelas control mengalami peningkatan sebesar 74,16;(4) hasil belajar biologi peserta didik di kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 85,34; (5) penerapan strategi ARIAS terintegrasi model pembelajaran PBL berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajar biologi peserta didik (6) penerapan strategi ARIAS terintegrasi model pembelajaran PBL berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar biologi peserta didik. Kata kunci: Strategi ARIAS,Model PBL, Motivasi, Hasil Belajar
mau dan mampu berbuat untuk memperkaya
PENDAHULUAN Strategi pembelajaran ARIAS mencakup beberapa
petunjuk
spesifik
untuk
belajarnya
(learning
to
do),
mampu
meningkatkan interaksi dengan lingkungan
meningkatkan motivasi berprestasi dan hasil
fisik
belajar peserta didik, yaitu menanamkan
memahami
rasa
didik,
dengan dunia sekitarnya (learning to know),
mengaitkan materi yang relevan dengan
dari hasil interaksi dengan lingkungan
kehidupan peserta didik, menarik dan
diharapkan peserta didik dapat membangun
memelihara minat/perhatian peserta didik,
pengetahuan dan kepercayaan diri sekaligus
mengadakan evaluasi, dan menumbuhkan
jati diri (learning to be), serta mampu
rasa bangga pada diri peserta didik dengan
membentuk
memberi penguatan. Pada pembelajaran
memahami kemajemukan, melahirkan sikap-
ARIAS ini, peserta didik diberdayakan agar
sikap
yakin/percaya
diri
peserta
dan
sosialnya
positif,
sehingga
pengetahuannya
kepribadiannya
serta
toleransi
mampu berkaitan
untuk
terhadap 16
Eva Sohriati (2016) keanekaragaman dan perbedaan masing-
dengan meningkatkan percaya diri sendiri
masing individu (learning to live together).
Arends (2003). Model pembelajaran PBL
Salah satu model pembelajaran yang
mencirikan penggunaan masalah kehidupan
digunakan untuk meningkatkan kesadaran
nyata sebagai sesuatu yang harus dipelajari
peserta didik dalam mengatur diri adalah
peserta
pembelajaran PBL. Pembelajaran berbasis
meningkatkan kerampilan berfikir kritis dan
masalah adalah suatu model pengajaran
pemecahan masalah serta mendapatkan
yang menggunakan masalah dunia nyata
pengetahuan konsep-konsep penting, dimana
sebagai suatu konteks bagi peserta didik
tugas guru harus memfokuskan diri untuk
untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan
membantu
keterampilan pemecahan masalah, serta
keterampilan mengarah diri. Pembelajaran
untuk memperoleh pengetahuan dan konsep
berbasis masalah, penggunaannya didalam
yang esensial dari materi pelajaran, melatih
tingkat berfikir yang lebih tinggi, dalam
berpikir tingkat tinggi termasuk didalamnya
situasi berorientasi pada masalah.
belajar bagaimana belajar /metakognif dan
didik
untuk
peserta
Konsep
melatih
didik
system
dan
mencapai
ekskresi
yang
melatih peserta didik menjadi pebelajar
dipelajari oleh peserta didik kelas XI
mandiri atau self regulated (Nurhadi dkk,
merupakan suatu materi yang dianggap
2003;
&
cukup sulit untuk dijelaskan oleh guru jika
Cashion (2003) menyatakan juga bahwa
hanya menggunakan metode ceramah tanpa
PBL dapat meningkatkan kesadaran peserta
adanya strategi dan model pembelajaran
didik dalam mengatur diri (self regulated
yang cukup menarik minat peserta didik
atau metakognitif).
untuk belajar. Pada konsep sistem ekskresi
Arends,
2008).
Goodnough
membahas tentang organ-organ ekskresi TINJAUAN PUSTAKA Model
pembelajaran
pada manusia, struktur dan fungsi organ Problem
Based
Learning (PBL) adalah model pembelajaran dengan pembelajaran peserta didik pada masalah autentik sehingga peserta didik dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkambangkan keterampilan yang lebih tinggi, memandirikan peserta didik
ekskresi
pada
manusia,
proses
pembentukan urine, proses pengeluaran keringat, kelainan atau penyakit pada sistem ekskresi, dan organ-organ ekskresi pada hewan vertebrata dan invertebrata (misalnya pada ikan dan serangga) yang banyak
menggunakan
gambar
dan 17
Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Arias terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Biologi pada Peserta Didik Kelas XI Di SMA Negeri 1 Anggeraja memerlukan waktu yang banyak. Sehingga
Populasi
tanpa ada penjelasan guru melalui model
Populasi penelitian ini adalah seluruh
pembelajaran yang menarik, peserta didik
rombongan belajar kelas XI IPA SMA
akan kesulitan dalam menerima pelajaran.
Negeri 1 Anggeraja Kab. Enrekang semester
Oleh karena itu sangat diperlukan adanya
genap jurusan IPA tahun ajaran 2014/2015.
strategi
Sampel
dan
model
yang
dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar
Pengambilan sampel dilakukan dengan
peserta didik, sehingga speserta didik
tehnik Random Sampling, yaitu teknik
dalam belajar lebih terarah namun tetap
pengambilan sampel dari populasi secara
rileks, peserta didik tidak merasa bosan
acak tanpa memperhatikan strata yang ada di
dalam
dalam
proses
pembelajaran
pembelajaran. ARIAS
dan
Strategi
populasi.
Pengambilan
sampel
Model
dilakukan dengan memilih dua dari empat
pembelajaran berbasis masalah ini dapat
rombel Kelas XI IPA yang ada. Rombel
menciptakan suasana belajar yang aktif dan
kelas yang dimaksud yaitu rombel Kelas XI
terarah.
IPA3 dan rombel Kelas IPA4. Kedua kelas tersebut
METODOLOGI PENELITIAN
eksperimen
semu
(quasi
experiment). Pemilihan jenis penelitian ini didasarkan pada sasaran penelitian yakni manusia (peserta didik) dalam bidang pendidikan, dimana akan sangat sulit jika harus mengontrol semua variabel yang ada, layaknya pada eksperimen murni
dua
tipe
Kelas IPA3 dibelajarkan dengan Strategi pembelajaran
ARIAS
pembelajaran
PBL
ini adalah Pretest-Posttest Control Group Design, yang merupakan salah satu desain
dan sebagai
model kelas
eksperimen,dan rombel kelas XI IPA4 dibelajarkan dengan model
pembelajaran
PBL sebagai kelas kontrol pada pokok bahasan sistem ekskresi. Tempat dan Waktu Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian
penelitian dalam quasi experiment.
dengan
pembelajaran yang berbeda, yaitu rombel
Jenis penelitian yang digunakan adalah
dibelajarkan
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Anggeraja. Waktu penelitian adalah
pada semester genap, yaitu bulan
Desember-Maret,
tahun
pelajaran
2014/2015.
18
Eva Sohriati (2016) Tahap evaluasi
5= sangat setuju 4 = setuju, 3 = kurang
a. Mengumpulkan data motivasi peserta
setuju, 2 = tidak setuju dan 1 = sangat tidak
didik melalui angket motivasi dan data hasil
setuju, 4 tidak setuju, 3 = kurang setuju, 2 =
belajar peserta didik melalui tes hasil
setuju dan 1 = sangat setuju. Respon peserta
belajar. b. Melakukan analisis terhadap data
didik pada instrument motivasi belajar
yang diperoleh. c. Membuat laporan hasil
dihitung sesuai dengan skor dari jawaban
penelitian.
yang
Teknik Pengumpulan Data
persentasinya.
Tahap-tahap pengumpulan data dalam
diberikan,
kemudian
dihitung
Deskripsi Data Motivasi Belajar
penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Nilai rata-rata motivasi belajar biologi dari
Pengumpulan data motivasi belajar peserta
32 peserta didik kelas XI IPA4 di SMA
didik dilakukan melalui pemberian angket
Negeri 1 Anggeraja, terlihat data motivasi
(kuesioner), sebelum dan setelah penerapan
belajar sebelum perlakuan 86,78 dan setelah
Strategi pembelajaran ARIAS terintegrasi
perlakuan rata-rata 111,28. Nilai tertinggi
model PBL maupun untuk PBL kelas
data motivasi belajar sebelum perlakuan 107
kontrol. 2. Pengumpulan data hasil belajar
dan nilai terendah 63, sedangkan nilai
kognitif peserta didik dilakukan melalui
tertinggi
pemberian tes hasil belajar kognitif yang
perlakuan 134 dan nilai terendah 89. Rerata
dibuat dalam bentuk pilihan ganda setelah
nilai motivasi belajar biologi peserta didik
melakukan pembelajaran di dalam kelas
sebelum dan sesudah dibelajarkan strategi
dengan teori sistem ekskresi pada mata
ARIAS terintegrasi model pembelajaran
pelajaran biologi.
PBL mengalami peningkatan dari 87,00
Teknik analisis
menjadi 125,00. Nilai tertinggi data motivasi
Analisis Statistik Deksriptif
belajar pserta didik sebelum perlakuan
Analisis motivasi peserta didik terhadap pembelajaran
melalui
belajar setelah
adalah 106 dan nilai terendah 65. Nilai
strategi
tertinggi data motivasi belajar peserta didik
pembelajaran ARIAS terintegrasi model
setelah perlakuan yaitu 137 dan nilai
PBL
terendah 98.
dengan
biologi
data motivasi
menggunakan
analisis
deskriptif persentase. Hal ini dilakukan dengan menggunakan skala likert, dengan pola jawaban untuk pernyataan positif yaitu 19
Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Arias terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Biologi pada Peserta Didik Kelas XI Di SMA Negeri 1 Anggeraja Distribusi Frekuensi dan Kategorisasi
perlakuan motivasi belajar biologi peserta
Nilai Motivasi Belajar Peserta didik pada
didik pada kategori sangat tinggi sebanyak
Model Pembelajaran PBL.
13 (40,63%) peserta didik, kategori tinggi
Data motivasi peserta didik sebelum di ajar
sebanyak 17 (53,13%) peserta didik, dan
model pembelajaran PBL, peserta didik
kategori cukup tinggi sebanyak 2 (6,25%)
untuk kategori tinggi sebanyak 2 (6,25%)
peserta didik, untuk kategori rendah dan
peserta
sangat rendah tidak ada.
didik,
kategori
cukup
tinggi
sebanyak 24 (75,00%) peserta didik, untuk
Deskripsi
kategori sangat tinggi, dan sangat rendah
Analisis Nilai Hasil Belajar Peserta didik
tidak ada, setelah perlakuan
motivasi
menggunakan Model Pembelajaran PBL
belajar biologi peserta didik pada kategori
dan strategi ARIAS terintegrasi model
sangat baik sebanyak 3 (9,38%) peserta
pembelajaran PBL
Data
Hasil
Belajar
Hasil
didik, dan kategori tinggi sebanyak 23
Nilai rata-rata hasil belajar biologi dari
(71,88%) peserta didik, dan kategori cukup
32 peserta didik kelas XI IPA4 di SMA
tinggi sebanyak 6 (18,75%) peserta didik,
Negeri 1 Anggeraja, terlihat data hasil
dan kategori rendah dan sangat rendah tidak
belajar sebelum perlakuan dan setelah
ada.
perlakuan, yaitu dari 49,97 menjadi 74,16.
Distribusi Frekuensi dan Kategorisasi
Nilai tertinggi data hasil belajar sebelum
Data Motivasi Belajar Peserta didik pada
perlakuan
Pembelajaran dengan Strategi ARIAS
sedangkan nilai tertinggi data hasil belajar
terintegrasi Model pembelajaran PBL
setelah perlakuan 87 dan nilai terendah 60.
63
dan
nilai
terendah
40
Rerata nilai hasil belajar biologi peserta Data motivasi peserta didik sebelum dan sesudah
di
ajar
strategi
pembelajaran
ARIAS terintegrasi model PBL, peserta didik untuk kategori tunggi sebanyak 3 (9,38%) peserta didik, kategori cukup tinggi sebanyak kategori
21
(65,63%)
rendah
sebanyak
peserta 8
didik,
(25,00%)
peserta didik, untuk kategori sangat tinggi, dan sangat rendah tidak ada, setelah
didik sebelum dan sesudah dibelajarkan strategi
ARIAS
terintegrasi
model
pembelajaran PBL mengalami peningkatan dari 49,84 menjadi 85,34. Nilai tertinggi data hasil belajar pserta didik sebelum perlakuan adalah 67 dan nilai terendah 40. Nilai tertinggi data hasil belajar peserta didik setelah perlakuan yaitu 100 dan nilai terendah 73. 20
Eva Sohriati (2016) Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil
sebelumnya diadakan uji normalitas dan uji
Belajar Peserta didik yang Diajar dengan
homogenitas.
penerapan Strategi pembelajaran ARIAS
Analisis inferensial Data Motivasi Belajar
terintegrasi Model Pembelajan PBL
Biologi Peserta didik Data
Hasil belajar peserta didik sebelum di ajar strategi ARIAS terintegrasi model pembelajaran PBL, peserta didik untuk kategori tinggi sebanyak 1 (3,13%) peserta didik, kategori cukup tinggi sebanyak 5 (15,63%) peserta didik, kategori rendah sebanyak 26 (81,25%), untuk kategori sangat tinggi dan sangat rendah tidak ada, setelah perlakuan hasil belajar biologi peserta didik pada kategori sangat tinggi sebanyak
18
(56,25%)
peserta
didik,
kategori tinggi sebanyak 14 (43,75%) untuk kategori cukup tinggi, rendah dan sangat rendah tidak ada. Analisis
Statistik
Inferensial
Belajar
untuk menguji hipotesis penelitian yang telah dipaparkan pada Bab II, menggunakan teknik analisis kovarian (Anacova) dengan taraf signifikansi α=0,05. Syarat yang harus dipenuhi untuk pengujian hipotesis ini
berdistribusi
normal
didik
apabila
akan taraf
signifikansi > α 0,05. Sebaliknya jika data tidak berdistribusi normal, maka taraf siginifikansi yang diperoleh < α 0,05. Setelah dilakukan pengujian dengan statistik uji
homogenitas,
diperoleh
signifikansi
sebesar 0,984 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data motivasi peserta didik di kelas yang diajar denga strategi ARIAS terintegrasi model PBL dan kelas yang diajar dengan model PBL memiliki variansi yang homogen. Jadi, kelompok peserta didik diambil dari populasi yang
yang normal
nilai signifikansi 0,000 < 0,05, berarti H0 ditolak dan H1 diterima, dapat disimpulkan
Analisis statistik inferensial dilakukan
data
berdistribusi
peserta
sama. Uji hipotesis, Hasil statistik diperoleh
Biologi Peserta didik
adalah
motivasi
diperoleh serta
harus
mempunyai
variansi yang homogen. Oleh karena itu
bahwa
ada
pengaruh
yang
signifikan
Strategi Pembelajaran ARIAS terintegrasi Model Pembelajaran PBL terhadap motivasi belajar peserta didik. Analisi Inferensial Data Hasil Belajar Biologi Peserta Didik Uji normalitas Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa hasil belajar biologi peserta didik pada kelas dengan strategi pembelajaran 21
Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Arias terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Biologi pada Peserta Didik Kelas XI Di SMA Negeri 1 Anggeraja ARIAS
terintegrasi
model
PBL
HASIL DAN PEMBAHASAN
signifikansinya adalah 0,430 > 0,05 dan
Pengaruh Strategi ARIAS terintegrasi
untuk data hasil belajar peserta didik pada
Model PBL terhadap Motivasi dan Hasil
kelas yang diajar model PBL signifikansinya
Belajar Biologi Peserta didik
adalah 0,354 > 0,05. Ini berarti bahwa data
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
hasil belajar pada kelas yang diajar strategi
dilakukan oleh peneliti, data motivasi dan
ARIAS terintegrasi model PBL dan kelas
data hasil belajar menunjukkan adanya
yang diajar model PBL berasal dari populasi
pengaruh yang signifikan pada kelas XI
yang berdistribusi normal.
IPA5 yang di ajar dengan strategi ARIAS
Uji homogenitas
terintegrasi model PBL pada materi system
Setelah dilakukan pengujian dengan statistik
uji
homogenitas,
ekskresi SMA 1 Anggeraja.
diperoleh
Hasil dari kedua perlakuan tersebut
signifikansi sebesar 0,603 > 0,05, sehingga
mengindikasikan bahwa penerapan strategi
dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar
pembelajaran ARIAS terintegrasi model
biologi peserta didik pada kelas yang diajar
PBL mampu meningkatkan motivasi dan
dengan
ARIAS
hasil belajar peserta didik. Ada beberapa hal
terintegrasi model PBL dan kelas model
yang menyebabkan adanya pengaruh strategi
PBL memiliki variansi yang homogen. Jadi,
ARIAS antara lain Strategi Pembelajaran
kelompok
ARIAS (Assurance Relevance, Interest,
strategi
peserta
pembelajaran
didik
diambil
dari
populasi yang sama.
Assessment, Satisfaction) ini mengharuskan
Uji hipotesis
peserta didik belajar dengan aktif. Strategi
Hasil statistik diperoleh nilai signifikansi
pembelajaran ini dirancang khusus untuk
0,000 < 0,05, berarti H0 ditolak dan H1
menunjang proses belajar peserta didik yang
diterima, dapat disimpulkan bahwa ada
berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan
pengaruh penerapan Strategi pembelajaran
pengetahuan prosedural yang terstruktur
ARIAS terintegrasi Model PBL terhadap
dengan baik yang dapat di ajarkan dengan
hasil belajar peserta didik.
pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah sehingga diketahui akhir dari suatu pembelajaran adalah supaya maha peserta didik dapat mengetahui tentang
22
Eva Sohriati (2016) sesuatu
dan
tahu
bagaimana
untuk
melakukan sesuatu dengan berhasil. Deskripsi
singkat
yang jelas akan memberikan harapan yang jelas (konkret) pada peserta didik yang
masing-masing
mendorong mereka untuk mencapai tujuan
komponen dan beberapa contoh yang dapat
tersebut.
dilakukan
dan
pelajaran bagi kehidupan peserta didik baik
pembelajaran
untuk masa sekarang atau untuk berbagai
untuk
meningkatkannya
membangkitkan kegiatan
2)
Mengemukakan
adalah sebagai berikut (Fajaroh dan Dasna,
aktifitas
2007): (1) Assurance ataupun kepercayan
Menggunakan
bahasa
diri merupakan komponen pembelajaran
contoh-contoh
yang
ARIAS
ini
dengan pengalaman nyata atau nilai-nilai
memiliki hubungan dengan sikap percaya,
yang dimiliki peserta didik. Bahasa yang
yakin akan berhasil atau yang berhubungan
jelas yaitu bahasa yang dimengerti oleh
dengan harapan untuk berhasil. (Keller,
peserta didik. (3) Interest berhubungan
2006)
sikap
dengan minat. Woodruff, seperti dikutip
percaya diri tinggi cenderung akan berhasil
oleh Callahan (dalam Sopah, 2010) bahwa
bagaimanapun kemampuan yang dimiliki.
sesungguhnya belajar tidak terjadi tanpa ada
(2) Relevance merupakan komponen kedua
minat. Seperti yang dijelaskan oleh Keller
dari model pembelajaran ARIAS. Relevance
bahwa dalam kegiatan pembelajaran minat
berhubungan dengan kehidupan peserta
atau
didik baik berupa pengalaman sekarang atau
dibangkitkan,
yang berhubungan dengan kebutuhan karir
dipelihara selama kegiatan pembelajaran
sekarang atau yang akan dating (Sopah,
berlangsung. (4). Assessment merupakan
2010). Relevansi membuat peserta didik
suatu
merasa kegiatan pembelajaran yang mereka
pembelajaran yang memberikan keuntungan
ikuti memiliki arah tujuan, sasaran yang
bagi guru dan murid. Bagi guru, assessment
jelas, manfaat dan relevan dengan kehidupan
merupakan alat untuk mengetahui apakah
mereka. Sopah (2010) menyatakan bahwa,
yang telah diajarkan sudah dipahami oleh
cara-cara
dilakukan untuk
peserta didik; untuk memonito kemajuan
mengembangkan komponen relevansi ini
peserta didik sebagai individu maupun
adalah sebagai berikut. 1) Mengemukakan
sebagai kelompok; untuk merekam apa yang
tujuan sasaran yang akan dicapai. Tujuan
telah dicapai oleh peserta didik, dan untuk
yang
pertama.
seseorang
Komponen
yang memiliki
yang dapat
dimasa
manfaat
perhatian
bagian
mendatang. yang ada
tidak melainkan
pokok
jelas
3) atau
hubungannya
hanya
harus
juga
harus
dalam
kegiatan
23
Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Arias terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Biologi pada Peserta Didik Kelas XI Di SMA Negeri 1 Anggeraja membantu peserta didik dalam belajar
ARIAS terintegrasi model pembelajaran
(Fajaroh dan Dasna, 2007). (5) Satisfaction
PBL berpengaruh secara signifikan terhadap
merupakan segala hal yang berhubungan
hasil belajar biologi peserta didik.
dengan rasa bangga dan puas atas hasil yang
DAFTAR PUSTAKA
dicapai. Dalam teori belajar satisfaction adalah reinforcement (penguatan).
Pembelajaran ARIAS Assurance,
KESIMPULAN
Relevance,
Motivasi belajar biologi peserta didik yang
diajar
dengan
penerapan
model
pembelajaran PBL mengalami peningkatan nilai rata-rata sebelum perlakuan sebesar 86,78 dan setelah perlakuan sebesar 111.28. 2. Motivasi belajar biologi peserta didik yang diajar dengan penerapan strategi ARIAS terintegrasi model pembelajaran PBL mengalami peningkatan, nilai rata-rata sebelum perlakuan sebesar 87,13 setelah perlakuan rata-rata 122,31. 3. Hasil belajar biologi peserta didik yang diajar dengan penerapan
model
pembelajaran
PBL
mengalami peningkatan yakni dari nilai 49,97 manjadi 74,16. 4. Hasil belajar biologi peserta didik yang diajar dengan penerapan strategi
ARIAS
terintegrasi
model
pembelajaran PBL mengalami peningkatan. Nilai rata-rata sebelum perlakuan 49,84 setelah
perlakuan
Penerapan model
strategi
pembelajaran
Arwin. 2013. Pengaruh Penerapan Strategi
rata-rata
85,34.
ARIAS
terintegrasi
PBL
berpengaruh
5.
Interest,
Satisfaction)
Assessment,
terintegrasi
Pembelajaran
TPS
Model
(Think-Pair-
Share) terhadap Minat dan Hasil Belajar Peserta didik SMA Negeri 1 Barru. Tesis. Biologi Pasca Sarjana UNM Ahmadi,
Lif
Khoiru.
Pembelajaran
2011.
Sekolah
Strategi Terpadu.
Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Anonim.
2011.Penerapan
Model
Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,
Interest,
Assessment,
Satisfaction) melalui Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Peserta didik SMP Negeri 30 Bandung.
Tesis,
(online),(http://repository.upi.edu/o perator/upload/bab Universitas
(19).pdf. Muhammadiyah
Malang. Diakses 10 November 2012).
secara signifikan terhadap motivasi belajar biologi peserta didik. 6. Penerapan strategi 24
Eva Sohriati (2016) Dewi Komalah 2013. Pengaru Proble-Based Learning
Terhadap
Hasil
Goodnough, K & Cashion, M. 2003.
Belajar
Fostering Inquary Through Problem
Ditinjau dari Motivasi Belajar SMA
Based Learning. The Science Teacher,
Laboratorium Upi, Jurnal Penelitian
70 (9): 21-25.
Pendidikan vokasi, (online), Vol. 03, No.3
(http://lemlit.um.ac.id/wp
content/uploads/2009/07/93.pdf,
Keller,
Dian. 2013. Pengaruh penerapan Strategi
Relevance,
ARIAS Interest,
Pembelajaran Inovativ. Jakarta Rineka Cipta
Diakses 8 November 2012).
Pembelajaran
Hamzah, U. 2007. Model-model
J.
Theory.
M.
2006.
ARCS-Motivation
Tersedia
pada
(Assurance,
http://ide.ed.edu. (diakses tanggal 23
Assessment,
Desember 2011).
Satisfaction). Setting Model NHT
Laila, P. 2014. Pengaruh Model Problem
(Numbered Head Together) terhadap
Based Learning disertai konsep Mind
Motivasi dan Hasil Belajar Peserta
Map terhadap Prestasi Belajar Biologi
didik SMA Negeri 14 Makassar. Tesis.
ditinjau dari Motivasi belajar dan
Biologi Pasca Sarjana (2013).
Aktivitas Belajar Peserta didik. Jurnal
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Panduan
Penulisan
Butir
Soal.
Jakarta: Depdiknas.
Inkuiri ISSN: 2252-7893, Vol 3, No. I, 2014
(hal
85-95
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sa
Djamarah, & Zain. 2002. Strategi Belajar
in
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Fajaroh, F. dan Dasna, I.W. 2007. “Model Pembelajaran Penelitian.
ARIAS”. Tersedia
Hasil pada
http://gurupkn.wordpress.com. (diakses tanggal 20 Desember 2011).
25