Jurnal Dinamika, September 2017, halaman 20-30 P-ISSN: 2087- 7889 E-ISSN: 2503-4863
Vol. 08. No.2
ISOLASI DAN UJI ANTAGONISTIK BAKTERI ENDOFIT DAN RIZOSFER BAMBU ASAL TANA TORAJA TERHADAP JAMUR PATOGEN TANAMAN Maisya Zahra Al Banna1*, Hartati2 1,2
Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP Pembangunan Indonesia * E-mail :
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat bakteri endofit dan rizosfer dari empat jenis Bambu asal Tana Toraja yaitu Bambu Paring (Bambusa arundinacea), Bambu Hijau (Bambusa tuldoides), Bambu Kuning (Bambusa vulgaris) dan Bambu Bulo (Bambusa glaucescens). Masing-masing isolat yang diperoleh akan diuji secara antagonis terhadap tiga jamur uji penyebab penyakit pada tanaman pangan, yaitu Fusarium oxysporum, Culvularia sp dan Rhizoctonia sp. Dalam penelitian ini berhasil diisolasi 12 jenis isolat dari sumber inokulum yang berbeda-beda, namun hanya terdapat 7 isolat yang menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap jamur uji. Jamur uji Fusarium oxysporum tertinggi dihambat oleh isolat ReHj.2 sebesar 42%, jamur Culvularia sp oleh isolat RiPr.1 sebesar 50%, serta jamur Rhizoctonia sp oleh isolat APr.1 sebesar 33% dan isolat ReHj.2 sebesar 45%. Keyword : Bakteri endofit, bakteri rizosfer, Bambu, Tana Toraja, Jamur
masyarakat
Pendahuluan Sulawesi
Selatan
memiliki
Toraja
bukan
hanya
sekedar sebagai tanaman pemenuh
keragaman jenis Bambu yang tinggi,
kebutuhan
diantaranya tersebar di beberapa
keberadaannya menjadi tolak ukur
wilayah Kabupaten Tana Toraja.
kelayakan suatu acara upacara adat.
Kabupaten Tana Toraja memiliki
Upacara
enam
menjadikan ritual tersebut menjadi
jenis
Bambu
lokal
yang
tersebar secara alami, dan merupakan
dasar
adat
saja,
tanpa
tetapi
Bambu
tidak bermakna.
jumlah jenis tertinggi dibandingkan
Potensi Bambu sebagai tanaman
dengan daerah lainnya di kawasan
obat juga telah banyak dilaporkan
Sulawesi
dalam beberapa penelitian
Selatan.
Salah
satu
yang
konservasi tanaman Bambu asli Tana
telah dipulikasikan, misalnya adalah
Toraja terdapat di Stasiun Ujicoba
ekstrak
Mengkendek.
Polygonum
Bambu
bagi
kasar
akar
Bambu cuspidatum
20
Maisya Zahra Al Banna, Hartati (2017) menunjukkan
antagonis
oleh beberapa jenis bakteri sebagai
yang luas terhadap berbagai jenis
hasil dari metabolit sekundernya.
bakteri Gram Positif dan bakteri
Bakteri endofit dan rizosfer juga
Gram Negatif. Aktivitas antagonistik
dilaporkan sebagai salah satu agens
tersebut disebabkan oleh kandungan
hayati penghasil senyawa antifungi.
senyawa fenol pada akar Bambu.
Berdasarkan
Penelitian lainnya juga menunjukkan
maka perlu dilakukan penelitian
bahwa terdapat aktivitas antibakteri
mengenai potensi bakteri endofit dan
pada produk olahan Bambu, seperti
rizosfer tanaman Bambu asal stasiun
minuman
Mengkendek
arang
aktivitas
anggur dari Bambu dan
Bambu.
Ekstrak
tanaman
informasi
dalam
pertumbuhan oxysporum,
dilaporkan
Rhizoctonia sp.
memiliki
aktivitas
Culvularia
antibakteri terhadap bakteri Gram
Metode
Negatif, Escherichia coli (Lu et al.,
Pengumpulan Sampel
2005; Sulaiman et al.,2005, Shan et
Perolehan
al., 2008
menghambat
jamur
Bambu Phyllostachys pubescens juga
tersebut,
sampel
Fusarium sp
dan
meliputi
& Afrin et al.,2012).
akar, rebung serta tanah di sekitar
Sedangkan Susanti et al. (2015)
daerah perakaran Bambu Paring
melaporkan bahwa bakteri rizosfer
(Bambusa
dari tanaman Bambu di wilayah
Hijau (Bambusa tuldoides), Bambu
Bogor mencakup Gigantochloa apus,
Kuning (Bambusa vulgaris) dan
Dendrocalamus
asper,
Bambu Bulo (Bambusa glaucescens).
Scyzostachyum longispiculatum, dan
Isolasi bakteri endofit menggunakan
Bambu vulgaris memiliki aktivitas
sampel berupa potongan akar serta
antagonis
rebung
jamur
terhadap Phytopthora
Sementara
itu
pertumbuhan palmivora.
Darma
(2016)
arundinacea),
muda
sebagai
Bambu
sumber
inokulum bakteri dalam penelitian ini.
Sedangkan
isolasi
bakteri
menemukan bahwa Basillus subtilis
rizosfer menggunakan sampel berupa
yang diisolasi dari rizosfer Bambu
tanah di sekitar perakaran, dengan
memiliki aktivitas antifungi terhadap
kedalaman kurang lebih 20 cm dari
Sclerotium
Penelitian
permukaan tanah. Untuk menjaga
melaporkan bahwa senyawa aktif
viabilitas dari bakteri endofit dan
berupa antifungi dapat disekresikan
rizosfer, maka sampel yang telah
rofsii.
21
Isolasi dan Uji Antagonistik Bakteri Endofit dan Rizosfer Bambu Asal Tana Toraja Terhadap Jamur Patogen Tanaman diperoleh disimpan dalam lemari
pada medium NA, dan diinkubasi
pendingin pada suhu -20oC sampai
selama 3 x 24 jam.
saat akan dianalisis.
Isolasi Bakteri Rizosfer
Isolasi Bakteri Endofit
Tanah di sekitar akar tanaman
Tahapan awal isolasi bakteri
Bambu
Paring
(Bambusa
endofit adalah proses desinfektan
arundinacea),
sampel akar dan rebung Bambu.
(Bambusa tuldoides), Bambu Kuning
Desinfektan
untuk
(Bambusa vulgaris) dan Bambu Bulo
dari
(Bambusa glaucescens) yang sudah
mikroba yang berada di permukaan
dikeringanginkan, diambil sebanyak
terluar
isolasi
1 gram dimasukkan ke dalam 9 ml
bakteri endofit berdasarkan Munif
akuadest steril, kemudian dicampur
(20011) dan Yuan et al. (2015),
hingga homogen. Sebanyak 1 ml dari
sampel berupa akar dan rebung
ekstrak
masing-masing
Bambu
dalam tabung reaksi berisi 9 ml
dibersihkan dengan akuadest steril
akuadest, kemudian dikocok hingga
dan dikeringkan menggunakan kertas
homogen dan 1 ml dipindahkan ke
filter steril pada wadah yang steril.
tabung
Sebanyak satu gram dari masing-
seterusnya
masing sampel akar dan rebung
pengenceran 10-1 – 10-4. Sebanyak
Bambu direndam dalam etanol 75%
100 µl ekstrak dari seri pengenceran
selama 5 menit, dan kemudian
10-3 dan 10-4 dimasukkan ke dalam
dipindahkan
larutan
cawan petri steril berisi medium NA
pemutih kloroks selama 3 menit.
5% dan kemudian disebar rata dalam
Selanjutnya
dicuci
cawan petri.
menggunakan
akuadest
bertujuan
menghilangkan
kontaminasi
sampel.
Metode
jenis
ke
dalam
bersih steril
sebanyak 3-5 kali yang disimpan di
Bambu
tersebut
dimasukkan
berikutnya, hingga
Aktivitas
Hijau
ke
demikian terjadi
Antagonis
seri
Bakteri
Terhadap Jamur
dalam gelas becker steril, kemudian
Bakteri endofit dan rizosfer
sampel dikeringkan menggunakan
yang telah diidentifikasi selanjutnya
kertas filter steril. Sebanyak 100 µl
akan
dari
pengaruh
masing-masing
pengenceran
ditumbuhkan dengan metode sebar
diujikan
secara
in
antagonistiknya
vitro dengan
jamur patogen tanaman, Fusarium oxysporium,
Culvularia
sp, 22
Maisya Zahra Al Banna, Hartati (2017) Rhizoctonia sp, yang ditumbuhkan
medium PDA. Persentase hambatan
pada medium Potato Dextrose Agar
dihitung
(PDA). Metode pengujian aktivitas
rumus (Nugroho et al., 2001) :
dengan
menggunakan
antagonistik diacu dari Darma et al. (2016), isolat bakteri endofit dan
Keterangan:
rizosfer terpilih digores pada medium
P = Persentase penghambatan
PDA, sepanjang 2 cm dari ujung atas
r1=
sampai dengan ujung bawah cawan
berlawanan arah dengan jamur uji
petri. Selanjutnya sebanyak 1 x 1
r2= Jari-jari koloni bakteri menuju kea
cm2
rah jamur uji
miselium
jamur
uji
diinokulasikan tepat di bagian tengah cawan
petri
yang
berisi
Jari-jari koloni bakteri yang
Identifikasi Bakteri Secara Biokimia Identifikasi
PDA.
berupa
Kemudian cawan petri diinkubasi
pengecatan sel, serta biokimiawi
selama 3-7
meliputi
Aktivitas
hari pada suhu ruang. penghambatan
jamur
pengujian
katalase,
uji
motilitas, uji Simon Citrat Agar (SCA),
uji MR-VP, dan TSIA
Isolat Bakteri Endofit dan Rizosfer
Teknik
isolasi
Bambu
dilakukan dengan cara meletakkan
diketahui dengan cara mengamati pertumbuhan
miselia
di
sekitar
Hasil bakteri
endofit
Bakteri endofit diisolasi dari
potongan bagian tanaman Bambu
akar dan rebung beberapa jenis
berupa akar dan rebung pada media
Bambu di Kawasan Hutan dengan
Nutrien Agar (NA) steril, serta
Tujuan
diinkubasi selama 24 jam pada suhu
Khusus
(KHDTK)
Mengkendek, Tana Toraja. Tidak
38oC.
terdapatnya
bakteri
dan rizosfer dari setiap sampel
pada medium NA dari sampel akar
tanaman Bambu terlihat pada Tabel
dan rebung yang telah disteril secara
1. Berdasarkan hasil isolasi bakteri
permukaan menggunakan disinfektan
endofit, terdapat 12 isolat yang
dapat menunjukkan bahwa isolat
masing-masing diberi kode isolat.
bakteri yang diperoleh berasal dari
Isolat
dalam jaringan tanaman Bambu.
diamati bentuk makroskopis berupa
pertumbuhan
Hasil isolasi bakteri endofit
tersebut
selanjutnya
akan
23
Isolasi dan Uji Antagonistik Bakteri Endofit dan Rizosfer Bambu Asal Tana Toraja Terhadap Jamur Patogen Tanaman warna,
ukuran,
bentuk,
elevasi,
margin dan warna pigmentasi isolat.
Tabel 1. Hasil Pengamatan Makroskopis Isolat Bakteri Endofit dan Rizosfer pada Tanaman Bambu Jenis Bambu
Kode
Ukuran
Bentuk
Elevasi
Irreguler
Convex
Permukaan
Margin
Pigmentasi
Undulate
Kekuningan Putih Susu
Isolat Kering seperti
Bambu Paring
Akar
APr.1
Besar
bubuk
(Bambusa
Rebung
RePr.3
Sedang
Circular
Raised
Kasar
Entire
RiPr.1
Besar
Irreguler
Flat
Halus
Filamentous
AHj.1
Sedang
Circular
Flat
Halus
Entire
Kekuningan
Rebung
ReHj.2
Sedang
Irreguler
Raised
Berkerut
Lobate
Putih bening
Rizosfer
RiHj.2
Sedang
Irreguler
Raised
Berkerut
Lobate
AKL.3
Besar
Irreguler
Raised
Berkerut
Entire
Putih Susu
ReKL.3
Sedang
Circular
Raised
Berkerut
Entire
Putih Susu
Besar
Rhizoid
Flat
Halus
Rhizoid
Putih susu
Raised
Berkerut
Filamentous
Putih susu
Flat
Kasar
Rizoid
Putih susu
Curled
Putih
arundinacea) Rizosfer
Bambu
Hijau
(Bambusa
Akar
Putih Bening
tuldoides)
Bambu Kuning
Akar
Putih Bening
(Bambusa vulgaris)
Rebung
Rizosfer
Bambu
Bulo
RiKL.3
Akar
(Bambusa
Rebung
glaucescens)
Rizosfer
ABl.2
Besar
ReBl.2
Besar
RiBl.4
Besar
Filament ous Rizoid Circular
Halus
Raised
Uji Antagonistik Bakteri terhadap
permukaan berkerut, serta warna
Jamur
koloni putih susu. Dari setiap isolat Isolat bakteri endofit asal
bakteri
endofit
maupun
bakteri
akar dan rebung empat jenis Bambu,
rizosfer yang diperoleh selanjutnya
serta
akan diuji aktivitas antagonistiknya
isolat
rizosfer
di
sekitar
perakaran tanaman Bambu yang
terhadap
diperoleh secara umum didominasi
oxysporum,
oleh isolat yang memiliki ukuran
Rhizoctonia sp (Tabel 2).
koloni
besar,
uji
Culvularia
Fusarium sp
dan
tidak
Uji antagonistik 12 isolat
beraturan (iregular), memiliki sudut
bakteri endofit dan rizosfer tanaman
elevasi
Bambu terhadap tiga jenis jamur uji
yang
berbentuk
jamur
terlihat
nyata,
24
Maisya Zahra Al Banna, Hartati (2017) menunjukkan hasil yang berbeda. Di
mampu menghambat pertumbuhan
antara 12 isolat yang ditemukan,
jamur uji.
hanya terdapat 7 isolat bakteri yang Tabel 2. Hasil Uji Antagonistik Isolat Bakteri Terpilih dengan Jamur Uji Isolat Asal Inokulum
Jamur Uji
Daya hambat pertumbuhan
APr.1
Bambu Paring
RePr.3
(Bambusa arundinacea)
RiPr.1
AHj.1
Bambu Hijau
ReHj.2
(Bambusa tuldoides)
RiHj.2
Fusarium oxysporum
-
Culvularia sp
-
Rhizoctonia sp
33%
Fusarium oxysporum
-
Culvularia sp
10%
Rhizoctonia sp
-
Fusarium oxysporum
26%
Culvularia sp
50%
Rhizoctonia sp
-
Fusarium oxysporum
-
Culvularia sp
-
Rhizoctonia sp
13%
Fusarium oxysporum
42%
Culvularia sp
-
Rhizoctonia sp
45%
Fusarium oxysporum
-
Culvularia sp
-
Rhizoctonia sp
-
Fusarium oxysporum
-
Culvularia sp
-
Rhizoctonia sp
-
Fusarium oxysporum
-
Bambu Kuning
Culvularia sp
-
(Bambusa vulgaris)
Rhizoctonia sp
-
Fusarium oxysporum
-
Culvularia sp
-
Rhizoctonia sp
32%
AKL.3
ReKL.3
RiKL.3
ABl.2
Bambu Bulo
ReBl.2
(Bambusa glaucescens)
RiBl.4
Fusarium oxysporum
-
Culvularia sp
-
Rhizoctonia sp
-
Fusarium oxysporum
-
Culvularia sp
-
Rhizoctonia sp
-
Fusarium oxysporum
-
Culvularia sp
-
Rhizoctonia sp
16%
25
Isolasi dan Uji Antagonistik Bakteri Endofit dan Rizosfer Bambu Asal Tana Toraja Terhadap Jamur Patogen Tanaman Tujuh
isolat
penghambat
oleh bakteri rizosfer Bambu Paring
jamur uji terdiri dari dua isolat
(Bambusa arundinacea) sebesar 50%
bakteri endofit asal akar dan rebung
(Gambar
dan satu
jamur uji lainnya, Rhizoctonia sp
isolat
Bambu
bakteri rizosfer
Paring
arundinacea),
isolat
Dibandingkan
dua
mampu dihambat oleh 3 isolat
bakteri
bakteri endofit bambu, dan 2 isolat
endofit asal akar dan rebung Bambu
rizosfer. Dari 12 total isolat yang
Hijau (Bambusa tuldoides),
berhasil diperoleh, hanya tujuh isolat
masing-masing
dua
(Bambusa
1).
satu
serta
isolat
asal
yang
memiliki
aktivitas
rizosfer Bambu Kuning (Bambusa
penghambatan terhadap jenis jamur
vulgaris) dan Bambu Bulo (Bambusa
yang diujikan. Penghambatan isolat
glaucescens). Sebagian besar dari
bakteri
tujuh isolat antagonis
terhadap
disebabkan oleh kemampuan isolat
mampu
dalam mensekresikan enzim kitinase.
menghambat pertumbuhan satu atau
Enzim kitinase diketahui mampu
dua jenis jamur uji yang digunakan
mengurai
dalam penelitian ini.
merupakan
jamur
uji,
hanya
terhadap
substrat
jamur
kitin
komponen
uji
yang
penyusun
Jamur Fusarium oxysporum
dinding sel pada sebagain besar jenis
dan Culvularia sp masing-masing
jamur. Jamur Fusarium oxysporum,
dihambat oleh satu isolat bakteri
Culvularia sp dan Rhizoctonia sp
endofit dan satu isolat rizosfer. Isolat
merupakan jamur yang memiliki
bakteri endofit asal Rebung Bambu
penyusun dinding sel berupa kitin.
Hijau (Bambusa tuldoides) mampu
Adapun
menghambat
menghasilkan enzim kitinase belum
jamur
Fusarium
kemampuan
oxysporum sebesar 42% serta 45%
dilakukan
pengujian
terhadap Rhizoctonia sp. Sedangkan
kuantitatif dalam penelitian ini.
isolat
secara
Culvularia sp paling tinggi dihambat
26
Maisya Zahra Al Banna, Hartati (2017)
Rhizoctonia sp
RiBl.4 RiKI.3 ReHj.2 Ahj.1
Fusarium Culvularia oxysporum sp
APr.1 RiPr.1 RePr.3 ReHj.2 RiPr.1
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Daya hambat pertumbuhan
Gambar 1. Uji antagonis isolat bakteri terhadap jamur uji Fusarium oxysporum, Culvularia sp, dan Rhizoctonia sp.
Berdasarkan hasil uji antagonistik
Identifikasi Bakteri
antara sel bakteri dan jamur uji,
Isolat terpilih yang menunjukkan
isolat bakteri endofit lebih efektif
aktivitas
menghambat jamur uji, dibandingkan
pada setiap jamur uji, dilanjutkan
isolat bakteri rizosfer. Persamaan
dengan
sifat niche antara bakteri endofit dan
pengecatan sel, serta biokimiawi
bakteri
meliputi
patogen,
menyebabkan
penghambatan
identifikasi
pengujian
tertinggi
menggunakan
katalase,
uji
terbentuknya kompetisi antara dua
motilitas, uji Simon Citrat Agar
jenis
(SCA),
bakteri
memperoleh nutrisi
tersebut
tempat
pertumbuhan.
dalam
hidup
serta
uji MR-VP, dan TSIA.
Sedangkan
isolat
terpilih
yang
Keberadaan
dilanjutkan pada tahapan identifikasi
bakteri endofit akan meningkatkan
bakteri terdiri dari isolat bakteri
kemampuan
tanaman
endofit RiPr.1, isolat ReHj.2, isolat
terhadap penyakit yang disebabkan
APr.1, dan isolat RiKL.3 (Tabel 3 &
oleh jamur maupun bakteri patogen.
4).
ketahanan
27
Isolasi dan Uji Antagonistik Bakteri Endofit dan Rizosfer Bambu Asal Tana Toraja Terhadap Jamur Patogen Tanaman Tabel 3. Identifikasi Isolat Bakteri Terpilih Secara Biokimia Isolat
Bentuk
Gram
Uji Biokimia
Sel
Katalase
SCA
MR
VP
Indol
Motility
H2S
Sitrat
RiPr.1
Coccus
Positif
+
+
-
+
-
+
-
+
ReHj.2
Coccus
Negatif
+
-
-
+
-
+
-
-
APr.1
Coccus
Negatif
+
+
-
-
-
+
-
+
RiKl.3
Coccus
Negatif
+
-
-
+
-
+
-
-
Isolat bakteri rizosfer asal tanah
diperoleh untuk uji H2S, Indol dan
sekitar perakaran bambu Paring,
uji MR, dengan demikian setiap
RiPr.1, tergolong sebagai bakteri
isolat tidak menghasilkan enzim
Gram Positif dengan bentuk sel
triptofase
bulat/ coccus. Sedangkan isolat lain
fermentasi glukosa. Isolat RiPr.1 dan
berupa ReHj.2, APr.1 dan RiKl.3
APr.1 mampu menggunakan sitrat
masing-masing
sebagai
memiliki
bentuk
serta
tidak
sumber
mngalami
karbon
bagi
bulat dan tergolong sebagai bakteri
pertumbuhan. Hasil pengujian TSIA
Gram Negatif. Hasil uji katalase dan
menunjukkan bahwa isolat RiPr.1,
motilitas setiap isolat menunjukkan
ReHj.2
hasil positif, yang berarti bahwa
melakukan fermentasi gula, namun
isolat
H2O2
tidak mampu memfermentasi laktosa
menjadi H2O dan O2 sekaligus
dan sukrosa, sedangkan isolat APr.1
mampu
mampu
mampu
memecah
bergerak
pertumbuhan
yang
pada
media
digunakan.
dan
RiKi.3
melakukan
mampu
fermentasi
laktosa, sukrosa dan fermentasi gula
Sedangkan hasil pengujian negatif Tabel 4. Hasil Uji Isolat Terhadap TSIA Isolat
RiPr.1
Uji TSIA
Keterangan
Slunt
Blunt
Produksi Gas
Merah
Kuning
-
(-) fermentasi laktosa dan sukrosa (+) fermentasi gula
ReHj.2
Merah
Kuning
-
(-) fermentasi laktosa dan sukrosa (+) fermentasi gula
APr.1
Kuning
Kuning
-
(+) fermentasi laktosa, sukrosa dan fermentasi gula
RiKl.3
Merah
Kuning
+
(-) fermentasi laktosa dan sukrosa (+) fermentasi gula
28
Maisya Zahra Al Banna, Hartati (2017)
Lu et al., 2005. Toxicology and safety
SIMPULAN Isolat
bakteri
endofit
dan
of
antioxidant
of
bamboo
rizosfer asal Bambu Paring (Bambusa
leaves. Part 1 : acute and
arundinacea), Bambu Hijau (Bambusa
subchronic toxicity studies an
tuldoides), Bambu Kuning (Bambusa
antioxidant of bamboo leaves.
vulgaris) dan Bambu Bulo (Bambusa
J Food Chem Toxicol (43) :
glaucescens) menunjukkan aktivitas
783-792
antagonistik yang berbeda terhadap
Munif A, Hipi A. 2011. Potensi bakteri
tiga jamur uji. Dari 14 isolat bakteri
endofit
yang diperoleh, hanya terdapat tujuh
meningkatkan
isolat yang mampu menghambat jamur
jagung.
uji. Jamur uji Fusarium oxysporum
Serealia, Bogor
dan
rizosfer
dalam
pertumbuhan
Seminar
Nasional
tertinggi dihambat oleh isolat ReHj.2 sebesar 42%, jamur Culvularia sp oleh isolat RiPr.1 sebesar 50%, serta jamur Rhizoctonia sp oleh isolat ReHj.2
Shan B, Cai Y, Brooks JD, Cork H. 2008. Antibacterial properties of Polygonum cuspidatum roots and
sebesar 45%.
their
major
bioactive
constituents. J Food Chem 109
DAFTAR PUSTAKA
: 530-537. Afrin T, Tzusuki T, Kanwar RK, Wang X, 2012. The origin of the antibacterial property of bamboo. J Textile Institute 103
Sulaiman O, Murphy RJ, Hashim R, Gritch CS. 2005. The inhibition of microbial growth by bamboo vinegar. J Bamboo Rattan 4(1)
(8) : 844-849
: 71-80. Darma
et
al.,
2016.
A
Strong
Antifungal-producing bacteria from
Bamboo
Powder
for
Biocontrol of Sclerotium rolfsii in Melon. J Microbiol 7: 2
Plant Pathol
Susanti WI, Widyastuti R, Wiyono S. 2015. Peranan Tanah Rizosfer Bambu Sebagai Bahan Untuk Menekan
Perkembangan
Patogen
Phytophthora
palmivora dan Meningkatkan 29
Isolasi dan Uji Antagonistik Bakteri Endofit dan Rizosfer Bambu Asal Tana Toraja Terhadap Jamur Patogen Tanaman Pertumbuhan Bibit Pepaya. J Tanah Iklim 39 (2) : 63-72. Yuan ZS, Liu F, Zhang GF. 2015. Isolation of culturable endophytic bacteria from Moso bamboo (Phyllostachys edulis) And 16S RNA Diversity analysis. J Arch.Biol.Sci 67(3) : 1001 – 1008
30