JURNAL FOKUS BISNIS, VOLUME 13, NO 01, BULAN JULI 2014 65

Download Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014. 65. KEUNGGULAN MANAJEMEN GAYA JEPANG, KOREA SELATAN, CINA,. AMERIKA SERIKAT DAN ...

0 downloads 479 Views 258KB Size
KEUNGGULAN MANAJEMEN GAYA JEPANG, KOREA SELATAN, CINA, AMERIKA SERIKAT DAN INDONESIA SEBAGAI TOLAK UKUR PERSAINGAN BISNIS DI ERA GLOBALISASI Sunandar Email: [email protected] Dosen pada Politeknik Harapan Bersama Mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen (DIM) Universitas Jenderal Soedirman Abstract Management is the science and art. As a science, management has the general principles that are universal, but the art aspect of the application stage so that the color stands out overall managerial process. Hence the emergence of management style is a reflection of the adjustment application of the general principles of management of the environment in which the managerial process takes place. Management style in Japan, South Korea, China, United States and Indonesia have different advantages depending on factors such as the characteristics of employees, work activities involved in the organizational culture. In a further development excellence enrich the management style of management science it self.

Keywords: Excellence, Management, Management Style, Culture organization. latar belakang kondisi sosial politik dan

PENDAHULUAN Manajemen di era globalisasi

ekonomi

masa

lalu

negara

yang

seperti ini adalah salah satu isu yang

bersangkutan. Di samping itu, tentu saja,

paling sentral sepanjang suatu organisasi

karakteristik warganya dan budaya yang

atau

spesifik

perusahaan

ingin

tetap

eksis.

juga

mempengaruhi

Banyak organisasi atau perusahaan yang

keanekaragaman kebijakan manajerial

menganggap manajemen adalah mesin

yang diterapkan oleh masing-masing

penggerak

negara.

tegaknya

organisasi

atau

bisnis yang mereka jalankan. Berbagai

Manajemen bukan sekedar suatu

perusahaan atau organisasi menerapkan

alat atau metode, tapi manajemen adalah

gaya

nilai hidup dan kepercayaan. Inti teori

manajemen

yang

berbeda.

Kebijakan manajerial di berbagai negara

manajemen

pun cukup beragam. Sebagian besar

Metode untuk mencapai produktivitas

faktor yang mempengaruhinya tak lain

dapat di tempuh dengan berbagai titik

Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014

adalah

produktivitas.

65

penekanan. Kerja sama,

spesialisasi

ini merupakan tantangan bagi suatu

kerja,

merupakan

negara atau bangsa yang ingin maju.

dan

kekeluargaan

penekanan atau fokus dalam usaha untuk

Manajemen adalah seni dan ilmu

mengarahkan, mengatur orang pada

mengatur manusia agar mencapai tujuan

suatu

melalui

tujuan.

Individualime

dan

produktivitas.

Produktivitas

sosialisme dan ilmiah ditambah moral

memicu output suatu bangsa, dimana

merupakan

output

klasifikasi

dari

sudut

dapat

berupa

informasi

Mahluk ekonomis dan mahluk sosial

berbanding

ditambah religius merupakan klasifikasi

Teknologi akan berbanding lurus dengan

berdasar orientasi “Hidup manusia”.

peningkatan

kualitas

Master of destiny

produk.

Disinilah

dengan

alam

berdasar

merupakan

klasifikasi

kemampuan

manajemen.

teknologi.

jasa,

pandang yang berbeda secara universal.

dan harmonisasi

dan

barang,

lurus

Peradaban

dengan

teknologi.

dan

kuantitas pentingnya

Manajemen

merupakan

manusia

kebanggaan dan pegangan bagi suatu

menaklukkan alam. Pengklasifikasian ini

bangsa dalam berkembang. Mengetahui

didasari dari perbedaan sudut pandang

manajemen suatu bangsa secara otomatis

baik dari segi diri manusia, manusia

akan mengetahui pola budaya, sosial dan

dengan

reliugis yang membentuk kepribadian,

alam

dan

manusia

dengan

Tuhan. Dan merupakan hasil perwujudan

keyakinan

dari

bangsa. Apabila kita mengetahui gaya

nilai

sosial.,

budaya

dan

kepercayaan.

kesuksesan

kepercayaan

suatu

manajemen yang berlaku di negara-

Manajemen merupakan salah satu indikator

dan

suatu

negara

besar

maka

kita

dapat

bangsa.

membandingkan dan dijadikan landasan

Posisi manajemen berada dalam kajian

gaya manajemen mana yang paling

ekonomi

cocok diterapkan di perusahaan atau

mikro. Seperti

kata John

Neisbit dalam bukunya “mega trend

organisasi di negara kita.

2000” yang menyatakan bahwa semakin

PEMBAHASAN

kuat perekonomian suatu bangsa maka

Pada semua lembaga manajemen

semakin hebat pemain terkecilnya. Itu

merupakan alat yang aktif dan efektif,

berarti bahwa pengusaha dan sistem

tanpa

manajemen dapat berpengaruh besar

manajemen,

terhadap perekonomian dan standart

kerjasama. Tetapi alat itu tidak pernah

hidup suatu peradaban suatu bangsa. Hal

ditentukan

Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014

lembaga

tidak

akan

ekonomi

oleh

apa

yang

ada

maupun

mereka 66

kerjakan, juga bahkan oleh bagaimana

Dalam hal ini Drucker (1984)

mereka mengerjakannya, alat ditentukan

berpendapat,

oleh sumbanganya. Dan manajemenlah

pelaksanaan manajemen global pada

yang memungkinkan lembaga untuk

organisasi sangat dipengaruhi oleh ciri-

menyumbang. Manajemen adalah tugas,

ciri

juga merupakan suatu disiplin.” Setiap

nasional

karya manajemen adalah karya seorang

ditentukan oleh hal-hal itu. Dengan

manajer. Yang mengelola adalah orang,

demikian dalam prakteknya, patriotisme

bukan kekuatan atau fakta. Pandangan,

dan budaya bangsa serta lingkungan

pengabdian dan integritas para manajer

turut

menentukan apakah ada manajemen

diabaikan agar manajemen global dapat

ataukah

diterapkan dan berjalan secara efektif.

yang

mismanagement.

ada

hanyalah

Persepsi

nasional, dan

bahwa

dalam

tradisional,

sejarah

kadang-kadang

mempengaruhinya

cara

tak

juga

dapat

kebenaran

Indonesia termasuk salah satu

inilah yang diakui dan berlaku secara

Negara ASEAN, tidak hanya cukup

universal pada semua organisasi di dunia

bangga bergabung dengan mereka, tetapi

internasional.

harus memacu diri bagi kemajuan dalam

Manajemen

global

adalah

olah manajemen secara professional

manusia

dalam

dengan tanpa mengabaikan cirri budaya

organisasi dengan menggunakan bantuan

kekhasan Indonesia yang positif. Oleh

sumber-sumber daya dan fasilitas yang

Putti dinyatakan dengan tegas bahwa

diperlukan untuk mencapai tujuan secara

mengapa terjadi sukses di Negara-negara

keseluruhan. Manajer itu adalah orang

industri baru seperti : Amerika, Jepang,

yang aktif dan bertanggung jawab dalam

Korea

melakukan

manajemen

menarik perhatian dunia, karena : “A

organisasi.

single most important factor which can

berperan

be identified as the main reason for their

mengatur dan mengalokasikan sumber-

success is the style of management”. Di

sumber daya tersebut seoptimal mungkin

Negara-negara maju manajemen dihargai

secara efektif dan efisien sehingga

tinggi secara khusus dan professional.

mencapai produktivitas dan kepuasan

Dari budaya itu mempengaruhi gaya

bagi semua orang yang bekerjasama

(style)

dengannya.

keberhasilan dalam pelaksanaan praktek

segenap

untuk

aktivitas

tugas-tugas

mencapai

Manajer

tujuan

berfungsi

dan

Selatan

dan

manajemen

Cina

yang

sehingga

membawa

manajemen. Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014

67

Terlepas dari definisi manajemen

perbudakan

manajemen.

Memperhatikan

di atas, para ahli mengakui pada

gaya ini apa menunjukkan bahwa selalu ada

dasarnya manajemen merupakan ilmu

satu cara komunikasi di mana komandan

dan seni (art and science). Sebagai

memberikan perintah dan mengharapkan

sebuah ilmu , manajemen mempunyai

untuk dilakukan tanpa pertanyaan. Bahkan

prinsip-prinsip

yang

bersifat

hingga saat ini gaya ini masih ada dan

dalam

tahap

efektif dalam mengelola lingkungan seperti

aplikasinya aspek seni nampak menonjol

angkatan bersenjata situasi darurat krisis dan

sehingga mewarnai keseluruhan proses

lain-lain.

manajerial. Oleh karena itu timbulnya

waktu untuk menunggu

gaya manajemen merupakan refleksi dari

saran dan gaya otokratis manajemen yang

penyesuaian penerapan prinsip-prinsip

paling efektif.

manajemen dengan lingkungan dimana

Demokrat

universal,

umum

namun

proses manajerial itu berlangsung.

Manajemen di mana tidak ada umpan balik atau

Berlawanan dengan gaya manajemen

Gaya manajemen adalah cara di

otokratis tugas melaksanakan hanya setelah

mana organisasi mengelola karyawan

mendapatkan

dan aktivitas kerja mereka dan akan

pemerintahan oleh suara mayoritas. Sebuah

bervariasi tergantung pada faktor-faktor

contoh yang sangat jelas adalah pemilihan

seperti karakteristik karyawan, aktivitas

umum

kerja

budaya

tertentu dalam sebuah organisasi masyarakat.

organisasi. Sebuah gaya manajemen

Namun gaya manajemen yang demokratis

yang

dapat dan sering diterapkan dalam bisnis

yang

terlibat

sukses

secara

dalam

efektif

harus

suatu

pendapat

negara

manajer

masyarakat

pemilihan

membuat

dan

pejabat

membangun tim dan mampu memotivasi

ketika

keputusan

karyawan yang ada diorganisasi.

berdasarkan kesepakatan mayoritas. Namun

Beberapa jenis gaya manajemen :

gaya manajemen biasanya dipandu oleh

Otokratis

manajer

yang

telah

membuat

evaluasi

Otokratis adalah gaya manajemen

tertentu dari solusi yang mungkin dan

tertua dalam mengelola sekelompok orang

membiarkan karyawan memilih satu di antara

untuk

pilihan terbaik.

menyelesaikan

manajemen sangat perbudakan

di

jelas mana

sesuatu. di

Gaya

masa lalu

hanya

Partisipatif

master

Gaya manajemen sangat mirip dengan

memberikan perintah dan budak hanya

jenis

mengikuti. Namun tidak berarti adalah jenis

mendapatkan

Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014

demokratis

manajemen

pendapat

dari

dalam karyawan 68

massal.

Namun

tidak

perlu

utama dan terpenting dalam perusahaan.

Apa

yang

Dalam konteks ini manajer-manajer Jepang

dilakukan adalah untuk mencari masukan dan

menggunakan sistem seumur hidup bagi para

pendapat dari karyawan dan kemudian

pekerja.

membuat keputusan sendiri.

perusaan

Laissez Faire

memperkejakan para pekerja selama 34

mengikuti

keputusan

suara

Gaya

mayoritas.

Jepang

perusahaan-

berharap

bisa

sampai 40 tahun, sampai mereka berhenti.

manajemen gaya tangan bebas di mana

Sistem pekerjaan seumur hidup mempunyai

manajer tidak membuat keputusan atau

dua

mengganggu

tersebut menjamin kontinuitas dan kekuatan

tetapi

tersebut

ini

umumnya,

adalah

masalah

manajemen

Pada

hanya

membiarkan

berkembang

dengan

pengaruh

positif.

Pertama,

sistem

pekerja serta mendorong para pekerja untuk

sendirinya apakah akan lebih baik atau

berpartisipasi

buruk.

perusahaan. Kedua, ketika para pekerja

Gaya dan Keunggulan Manajemen Jepang

mempunyai rasa aman dalam perusahaan,

Dalam

mempelajari

dalam

area

manajemen

manajemen

sikap mereka terhadap inovasi dan teknologi

Jepang tidak boleh tidak membutuhkan

adalah positif. Tidak seperti di Negara Barat,

pengertian yang cermat terhadap dimensi dan

di Jepang penggunaan robot dalam pabrik

konsep kerja masyarakat Jepang. Orang

dapat diterima dengan baik oleh para pekerja.

Jepang terkenal dengan kerja kerasnya. Hal

Karakateristik industri Jepang yang

ini disebabkan oleh lahannya yang relatif

menyolok dan merupakan pelajaran yang

jarang, penduduknya yang banyak dan padat,

berharga

memiliki cuaca yang buruk, dan tidak

antara para pekerja dan manajemen. Di

mempunyai sumberdaya alam. Jepang juga

Jepang tidak ada konflik yang berarti antara

menghubungkan etika kerja mereka dengan

buruh dan manajer atau antara perusahaan

kepercayaan

Zen

dengan pemerintah. Dimensi budaya juga

mengajarkan bahwa melalui kerja dan kreasi

memainkan peran utama dalam bisnis orang

mereka

kesempurnaan

Jepang dan industri dunia. Keselarasan dan

pembangunan watak. Oleh karena itu, bagi

kesatuan adalah karakteristik masyarakat

orang Jepang pekerjaan mempunyai nilai dan

Jepang secara keseluruhan. Keselarasan ini

memberikan

juga

agamanya.

akan

Budha

mencapai

arti

yang

mendalam

bagi

kehidupan mereka. Manajemen

adalah

terasa

dikarenakan Jepang

memberikan

tekanan kepada para pekerja sebagai modal

harmonisnya

kuat filosopi

dalam

hubungan

perusahaan

dan

nilai-nilai

persaudaraan dan perasaaan kesetiakawanan yang

Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014

diterima

oleh

seluruh

anggota 69

perusahaan. Oleh karena itu, hubungan antara

memiliki tujuan yang sama. Dalam kondisi

manajer dan pekerja berdasarkan filosopi,

lingkungan seperti ini para pekerja akan

pada dasarnya perusahaan adalah sebuah

terdorong bekerja lebih keras dan kreatif,

keluarga besar di mana para anggotanya

sehingga produktivitas dan tujuan perusahaan

hidup bersama secara harmonis.

dapat tercapai.

Dalam masyarakat Jepang “diri” tidak

Karakteritik atau sifat dan sikap ini

penting yang paling penting adalah semangat

muncul dari kesadaran kelompok yang

kerja tim, sebuah ide, di mana semangat

berakar kuat berdasarkan naluri kekeluargaan

tersebut telah mengakar begitu dalam dalam

yang kental. Masyarakat Korea Selatan

keluarga orang Jepang dan merupakan hal

terikat pada konsep keluarga yang besar dari

terbesar dalam kelompok. Ide ini juga

pada sekedar hubungan kontrak bisnis yang

berlaku di perusahaan. Buktinya adalah

didasari pada orientasi mencari keuntungan

setiap pengakuan prestasi atau distribusi

semata-mata.

tugas langsung ditujukan kepada kelompok daripada

individu.

Begitu

juga,

setiap

Keakraban

bagi

mereka

adalah

manusia

dan

persaudaran

antar

kesalahan dari seorang pekerja menjadi

tanggungjawab

tim

tanggungjawab kelompok.

dijunjung

Gaya dan Keunggulan Manajemen Korea

Mereka lebih mempercayai pimpinan atau

Selatan.

atasan yang menunjukkan sikap kepedulian

tinggi

moral

antar

yang

sesama

harus mereka.

Myon-Woo Lee dalam bukunya “

yang tulus dan rela untuk berbagi rasa dalam

Let’s Create the “W” Theory”: menyarankan

kesenangan dibanding dengan taat atas

pengembangan aspek budaya teknologi dan

pimpinan

industri khas ala Korea Selatan untuk

memanfaatkan kekuasaan.

yang

semata-mata

hanya

menjadikan Korea Selatan sebagai salah satu

Pemecahan masalah secara bersama-

adidaya ekonomi di dunia. Budaya Korea

sama adalah wujud kegairahan kerja baru.

selatan

aspek

Jadi pada singkatnya , manajemen harus

kekeluargaan dan aspek solidaritas antar

membangun suatu iklim dan suasana kerja

warga. Solidaritas ini berbetuk solidaritaas

(morale) yang bisa membangkitan rasa

antar keluarga dan antar teman atau mitra

kekeluargaan

bisnis. Konsep orang Korea Selatan dalam

bersama. Manajemen haruslah juga mampu

berbisnis mirip dengan Jepang : “ sukses

mendorong inisiatif dan kreativitas. Kondisi

hanya dapat dicapai jika setiap orang yang

ini yang selanjutnya menciptakan antusiasme

terlibat

semangat kerja yang tinggi untuk bersatu

yang

dalam

menonjolkan

organiasi

masing-masing

Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014

untuk

mencapai

tujuan

70

dalam organisasi perusahaan untuk mencapai

maupun yang dimiliki pendatang pertama di

tujuan dengan sukses besar.

asia Timur dan Asia tenggara, mulanya

Gaya dan Keunggulan Manajemen Cina.

membawa sikap hidup tersebut. Jadi jenjang

Widyahartono

(1999:

3-13)

kendalinya

sangat

terbatas

dan

hanya

menyatakan bahwa kebanyakan prinsip-

dipercayakan pada sekelompok kecil orang

prinsip manajemen gaya Cina memberikan

dalam

tekanan pada perilaku manajernya. Dalam

keluarga

memanajemen

berinteraksi

perusahaan yang telah bertumbuh menjadi

dengan mereka, para manajer menganggap

rakasasa cenderung memilih pola organisasi

apakah mereka sendiri suka atau tidak

yang

memyukai perlakukan yang meraka terapkan

mempunyai kandungan saling percaya yang

pada bawahan mereka. Dalam budaya Cina,

tinggi akan lebih berhasil ketimbang yang

konsep ini dikenal sebagai “ kemanusiaan”,

kandungan

ide sentralnya adalah konfusianisme.

Menurut Paramita dan munandar Marbun

Ajaran

orang

atau

Konfusianis

yang

biasanya

terdekat.

belum

Bahkan

matang

saling

adalah

anggota

masih

masyarakat

percayanya

ada

yang

rendah.

memegang

(190: 182-183) Nilai-nilai pada manajemen

asumsi mengenai sifat manusia. Manajer

Cina yaitu : 1). Memegang janji, 2). Ulet,

Konfusian memberi tekanaan mempengaruhi

3).Tekun, 4). Hemat, dan 5). Solidaritas antar

orang melalui kepatuhan moral dalam arti

kelompok.

seorang manajer yang memanajemen dirinya dengan baik maka dia dapat menajemen

Gaya

orang

Amerika Serikat.

lain.

Disini

manajer

harus

membimbing dan mendidik bawahannya,

dan

Dikenal

menghormati dan mempercayai bawahan

demokratis

serta

perusahaan

memperlakukan

mereka

secara

manusiawi.

Keunggulan

di

Manajemen

sebagai

negara

paling

dunia,

sebagian

besar

jalan

bagi

memberikan

manajemen dan pekerja untuk bernegosiasi

Konsep manajemen gaya Cina sangat

sebelum dilakukan perjanjian. Kebijakan

dipengaruhi oleh aspek historis bangsa Cina,

untuk langsung berhubungan dengan top

sejak

terjadi

management tersedia dan terbuka, namun

pergerseran politik dan sosial yang telah

terbatas. Kendati demikian, dapat dikatakan

membuat orang Cina memiliki sikap praktis

bahwa

yang keras, yang dapat disarikan dalam

manajemen

sistem nilai bertahan hidup dalam segala

manajemen

cuaca. Perusahaan Cina baik di Daratan

efesien dan efektivitas dan profitabilitas

abad

ke-5

SM,

banyak

Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014

Amerika

sudah

partisipatif. negara

ini

menerapkan Keunggulan

yaitu

sosialitas,

71

dalam

menjalankan

organisasinya.

penerimaan terhadap orang lain sangat

Disamping itu juga negara ini menggunakan

penting. Tanpa saling percaya maka tidak ada

Sistem ekonomi Kapitalis Kolektif yaitu

kerjasama. Kerjasama bukan semata-mata

kepentingan buruh diutamakan.

“bekerja bersama” tetapi lebih merupakan “

Gaya

dan

Keunggulan

Manajemen

spirit of life ”. Kerjasama dengan dilandasai saling percaya akan menimbulkan rasa

Indonesia. Manajemen

atau

memiliki dan tanggungjawab kerja yang

manajemen di Indonesia”. Kesamaan arti ini

tinggi. Tangungjawab kerja yang tinggi akan

didasari pada landasan pemikiran bahwa di

membuat seseorang untuk bekerja dengan

Indonesia tidak memiliki pola manajemen

keras, rela berkorban, berdasarkan mutu

yang unik.

Manajemen KKR (KKR =

sehingga hasil kerjanya merupakan hasil

Kerjasama,

Kekeluargaan

kerja tim yang semakin hari semakin baik

merupakan

gaya

“kegiatan

Indonesia

Religius)

sistematis

dalam

(konsep inti produktivitas dan produktivitas

merencanakan, mengorganisir, memimpin

merupakan

dan

mengendalikan

Kekeluargaan merupakan landasan ekonomi

manusia atau pekerja dengan melibatkan

dan fasafat hidup orang Indonesia. Keluarga

nilai-nilai

dan

sangat dihormati oleh anggota keluarga,

religius agar mau bekerja atau mencapai

maka jangan heran kalau sistem paternalistik

tujuan

menjadi landasan utama dalam berbisnis dan

mengarahkan,

serta

kerjasama,

yang

telah

kekeluargaan

ditetapkan,

dengan

produktif. Kerjasama

tujuan

akhir

manajemen).

berpengaruh pada pola manajemen. Rasa merupakan ciri budaya

asli bangsa Indonesia, kerjasama

sepadan

kekeluargaan memiliki

akan

dan

rela

menimbulkan berkorban

rasa untuk

dengan kata “gotong royong (Jawa)”, gugur

kemakmuran

gunung, Mapalus (Manado)”

dan banyak

merupakan syarat utama bagi terciptanya

istilah lainnya di Indonesia.

Kerjasama

produktivitas.

masa

Sifat

depan.

Dan

kekeluargaan

ini

akan

merupakan wujud bahwa manusia Indonesia

berpengaruh pada pola manajemen. Seorang

adalah mahluk sosial yang tidak mungkin

manajer akan memandang karyawan sebagai

hidup tampa bantuan orang lain. Falsafah ini

“elemen penting” bagi perusahaan. Oleh

juga memberikan makna bahwa kerjasama

karenanya manajemen akan memberikan

dapat menghasilkan output yang maksimal

jaminan kemakmuran lewat kompensasi pada

karena ada sinergi. Orang dapat berkerja

karyawan dan karyawan akan memberikan

sama apabila ada saling percaya, untuk itu

seluruh kemampuannya bagi perusahaan.

bangsa

Kerjasama,

Indonesia

harus

sadar

bahwa

Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014

kekeluargaan

dan

religius 72

merupakan hal unik bagi bangsa Indonesia

manajemen Indonesia dibandingkan dengan

dan ini merupakan gaya dan keunggulan

negara-negara yang lain.

Tabel 1. Keunggulan gaya manajemen Jepang, Korea Selatan, Cina, Amerika dan Indonesia No Jepang

Korea Selatan Solidiritas tinggi Kreatif Disiplin Taat pimpinan

1

Solidaritas tinggi

2 3 4

Dedikasi; Kesetiaan; Disiplin diri

5

Nasionalisme yang Bekerja tinggi lebih Keras Penghormatan Team Work terhadap yang lebih senior

6

Cina

Amerika

Indonesia

Memegang teguh janji Ulet Tekun Hormat

Efesien dan Efektif Disiplin Sadar akan waktu Penghormatan terhadap inisiatif individu Menghormati Buruh Profitabilitas

Paternalistik

Solidaritas kelompok Praktis

gaya

Saling percaya Saling Menolong

masyarakat. Apalagi belum ditemukannya

PENUTUP Keunggulan

Kerjasama Kekeluargaan Religius

manajemen

di

Jepang yaitu solidiritas yang tinggi, dedikasi, kesetiaan, disiplin diri, penghormatan yang lebih senior. Korea Selatan yaitu solidiritas yang tinggi, kreatif, disiplin, taat pimpinan, bekerja lebih keras dan

team work .

Keunggulan gaya manajemen Cina yaitu memegang tegung janji, ulet, tekun, hormat, solidiritas dan praktis. Amerika Serikat yaitu efesien, disiplin, sadar waktu, penghormatan

secara pas bentuk manajemen Indonesia, menjadikan manajemen yang dijalankan selama ini mencampurkan berbagai macam bentuk atau gaya yang ada, serta ditambah dengan faktor budaya di mana organisasi tersebut berada. Namun gaya manajemen Indonesia

secara

umum

bercirikan

diantaranya kerja sama, paternalistik, kerja sama , kekeluargaan, religius dan saling percaya.

inisiatif atas individu, menghormati buruh dan profitabilitas. Sedangkan manajemen Indonesia

yang

banyak

mengadopsi

manajemen barat yaitu Amerika dan timur yaitu Jepang, Korea Selatan dan Cina. Hal ini tampaknya tidak luput dari pengaruh faktor budaya tradisional yang ada di tengah-tengah Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014

73

DAFTAR PUSTAKA

Manulang, 2008. Dasar-Dasar Manajemen. Edisi 20. Gajahmada University Press Hal 19 – 35. Marbun, B.N., Penyunting. 1992. Pusparagam Manajemen Indonesia & Bisnis Cina di Asia Tenggara . PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Joubert B Maramis, 2002. Manajemen KKR (Kerjasama, Kekeluargaan, Religius) : Suatu Pemikiran Untuk mencari Manajemen Gaya Indonesia. Universitas Sam Ratulangi Manado. Joedono, S.B., 1987. Perkembangan Manajemen Indonesia Survey Sebagian Literatur, Makalah yang dibawakan pada Kongres ISEI di Bali September 1987. Terry, George R.. 1972. Principles of Management, Richard D. Irwin, Inc. Homewood, Illionis. http://www.portalhr.com. mengulik gaya manajemen di berbagai negara.

*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED