JURNAL PENGARUH BUDAYA KERJA, LINGKUNGAN KERJA

Download JURNAL. PENGARUH BUDAYA KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN STRES. KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT SULING MAS TRI. TUNGGAL ...

0 downloads 501 Views 867KB Size
Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB

JURNAL

PENGARUH BUDAYA KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT SULING MAS TRI TUNGGAL ABADI TULUNGAGUNG The Effect of Work Culture, Work Environment and Work Stress to Employee Perfomance on PT Suling Mas Tri Tunggal Abadi Tulungagung

Oleh: YANUALIMY WIDHASWARA 13.1.02.02.0278

Dibimbing oleh : 1. Ema Nurzainul Hakimah, S.E., M.M. 2. Rino Sardanto, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017

Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yanualimy Widhaswara| 13.1.02.02.0278 FE - Manajemen

simki.unpkediri.ac.id || 1||

Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri PENGARUH BUDAYA KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT SULING MAS TRI TUNGGAL ABADI TULUNGAGUNG Yanualimy Widhaswara 13.1.02.02.0278 Ekonomi - Manajemen [email protected] Dosen Pembimbing 1 : Ema Nurzainul H., S.E., M.M. Dosen Pembimbing 2 : Rino Sardanto, S.Pd., M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi bahwa melalui pemanfaatan sumber daya manusia yang tepat, perusahaan berharap dapat bertahan terus di arena persaingan untuk memperoleh yang terbaik demi kesuksesan. Untuk dapat bersaing perusahaan selalu meningkatkan kinerja karyawan. Budaya kerja karyawan perlu diperhatikan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawannya. Lingkungan kerja yang nyaman akan mendorong para karyawan untuk bekerja dengan sebaik-baiknya. Perusahaan harus menyiapkan cara untuk mengatasi dampak yang akan terjadi pada karyawannya seperti stres kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Apakah budaya kerja, lingkungan kerja dan stres kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT Suling Mas Tri Tunggal Abadi Tulungagung? (2) Apakah budaya kerja, lingkungan kerja dan stres kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT Suling Mas Tri Tunggal Abadi Tulungagung? Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 karyawan bagian produksi PT Suling Mas Tri Tunggal Abadi Tulungagung dan dianalisis menggunakan regresi linier berganda, dengan mempertimbangkan syarat uji asumsi klasik. Uji analisis data menggunakan SPSS versi 23.0. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) budaya kerja, lingkungan kerja dan stres kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT Suling Mas Tulungagung (2) budaya kerja, lingkungan kerja dan stres kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT Suling Mas Tri Tunggal Abadi Tulungagung Kata Kunci : Budaya Kerja, Lingkunga Kerja, Stres Kerja dan Kinerja Karyawan

Yanualimy Widhaswara| 13.1.02.02.0278 FE - Manajemen

simki.unpkediri.ac.id || 2||

Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

I. LATAR BELAKANG

lepas

Perekonomian Indonesia tidak

pekerjaan.

dari

tingkat

globalisasi

yang

telah

Standar yang

kinerja

adalah

diharapkan

suatu

melanda dunia akhir-akhir ini. Dampak

pekerjaan

yang secara langsung dirasakan adalah

diselesaikan

adanya perkembangan dunia usaha

pembanding (benchmarks) atas tujuan

dalam

atau target yang ingin dicapai.

negeri

kemajuan

cukup

yang

mengalami

pesat

baik

yang

Setiap

tertentu

untuk

dan

dapat

merupakan

perusahaan

selalu

dilakukan oleh pemerintah maupun

mengharapkan agar karyawan memiliki

swasta. Hasil sensus ekonomi 2016

kemampuan, kemauan dan semangat

menunjukkan

tinggi dalam menyelesaikan tugas yang

jumlah

usaha

atau

perusahaan di Indonesia 26.711.001

dibebankan.

usaha atau perusahaan. Jumlah tersebut

memperhatikan kondisi budaya kerja,

jika dibandingkan dengan tahun 2006

dimana faktor tersebut berkaitan dengan

tumbuh sebesar 17,60 persen (Badan

peningkatan

kinerja

Pusat Statistik, 2016). Hal ini juga

Karyawan

diharapkan

dibuktikan

menciptakan kebiasaan yang

dengan

banyaknya

perusahaan-perusahaan

dengan

karyawan. dapat baik

yang

sehingga hasil kerjanya pun sesuai

mengakibatkan

dengan harapan. Hal ini dikarenakan

persaingan dunia usaha semakin ketat.

dengan kebiasaan pada saat bekerja

Kondisi ini menuntut para pengusaha

akan memberi dampak pada hasil kerja

untuk

karyawan.

semakin

maju

lebih

dan

giat

swasta

Caranya

lagi

melihat

kesempatan bisnis yang ada demi tercapainya suatu tujuan. Suatu persyaratan

pekerjaan tertentu

Lingkungan kerja yang kondusif akan

mempunyai untuk

memberikan

rasa

aman

dan

nyaman yang memungkinkan karyawan

dapat

bekerja secara baik. Lingkungan kerja

dilakukan dalam mencapai tujuan yang

dapat mempengaruhi emosi karyawan.

disebut juga standar pekerjaan (job

Persaingan antar rekan kerja, perubahan

standard). Untuk menentukan kinerja

dengan tuntutan penguasaan teknologi

karyawan baik atau tidak, tergantung

baru, batasan waktu yang lebih ketat

hasil perbandingannya dengan standar

terhadap hasil kerja, profesionalitas

Yanualimy Widhaswara| 13.1.02.02.0278 FE - Manajemen

simki.unpkediri.ac.id || 3||

Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

yang

tinggi

pada

karyawan

serta

Pekerjaan

2)Kualitas

Pekerjaan

permasalahan yang dihadapi karyawan

3)Ketepatan

diluar

5)Kemampuan Kerja sama.

lingkungan

menimbulkan

perusahaan

tekanan-tekanan

Waktu

4)Kehadiran

yang

Belum disadari bahwa suatu

harus dihadapi tiap individu. Tekanan

keberhasilan kerja berakar pada nilai-

tersebut

nilai yang dimiliki dan perilaku yang

secara

berpotensi

terus

menimbulkan

menerus kecemasan

menjadi

kebiasaan.

Nilai

tersebut

dan dampak terbesar dari kecemasan

bermula dari adat kebiasaan, agama,

adalah stres.

norma

Dalam

perusahaan

para

dan

keyakinan

kaidah dan

yang

menjadi

menjadi kebiasaan

karyawan pasti akan mengalami sebuah

dalam perilaku kerja atau perusahaan.

tekanan yang menimbulkan kecemasan

Menurut Ndraha (2006:80), “budaya

dan

stres.

kerja” merupakan “sekelompok pikiran

Untuk meminimalkan terjadinya stres

dasar atau progam mental yang dapat

kerja

dimanfaatkan

menyebabkan

pada

terjadinya

karyawan

perlu

untuk

meningkatkan

ditumbuhkan kebiasaan dan sikap kerja

efisiensi

kerja”.

Adapun

indikator

yang baik agar mempunyai dasar nilai-

budaya

kerja

menurut

Ndraha

nilai

(2006:87), dapat dikategorikan menjadi

yang

karyawan

budi tetap

luhur. bisa

Sehingga

fokus

dalam

melaksanakan setiap pekerjaannya. Kinerja merupakan salah satu

tiga

yaitu 1)Kebiasaan 2)Peraturan

3)Nilai-Nilai. Lingkungan kerja dalam suatu

faktor penting bagi perusahaan untuk

perusahaan

menilai

diperhatikan

hasil

kerja

karyawannya.

sangat

penting

oleh

untuk

manajemen.

Dengan kinerja perusahaan mengetahui

Lingkungan kerja yang kurang kondusif

bagaimana dampak yang ditimbulkan

akan menuntut waktu dan tenaga kerja

pada suatu kebijakan. Menurut Bangun

yang lebih banyak serta rancangan

(2012:231), “kinerja” adalah “hasil

sistem kerja tidak akan efisien. Menurut

pekerjaan

Nitisemo

berdasarkan pekerjaan”.

yang

dicapai

karyawan

persyaratan-persyaratan Menurut

Bangun

(2008:159),

“lingkungan

kerja” adalah “segala sesuatu yang ada disekitar

pegawai

yang

bisa

(2012:234), indikator kinerja dibagi

mempengaruhinya dalam melaksanakan

menjadi lima macam yaitu 1) Jumlah

kewajibannya, tugas, tanggung jawab

Yanualimy Widhaswara| 13.1.02.02.0278 FE - Manajemen

simki.unpkediri.ac.id || 4||

Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

yang diberikan”. Menurut Nitisemo

fisiologis 2)Gejala psikologis 3)Gejala

(2008:159), lingkungan kerja dibagi

perilaku.

menjadi menjadi tiga macam, yaitu :

Hasil penelitian ini diharapkan

1)Suasana kerja 2)Hubungan dengan

dapat

rekan

manfaat teoritis dan manfaat praktis.

kerja

3)Tersedianya

fasilitas

kerja.

memberikan

manfaat

berupa

Secara teoritis penelitian ini diharapkan Dalam

melakukan

kegiatan

dapat menjadi referensi untuk penelitian

bekerja setiap karyawan pasti akan

selanjutnya

mengalami stres kerja yang berkaitan

sumbangan

dengan pekerjaannya. Menurut Robbins

perkembangan yang berkaitan dengan

dan Judge (2008 : 368), “stres (stress)”

budaya kerja, lingkungan kerja, stres

adalah “suatu kondisi dinamis dimana

kerja

seseorang individu dihadapkan pada

Diharapkan hasil penelitian ini dapat

peluang, tuntutan atau sumber terkait

memberikan solusi serta memberikan

dengan apa yang dihasratkan oleh

informasi

individu

hasilnya

perusahaan dalam pengelolaan SDM

dipandang tidak pasti dan penting”.

beserta segala kebijakan yang berkaitan

Indikator-indikator stres kerja menurut

langsung dengan aspek-aspek SDM

Robbins dan Judge(2008:375), dibagi

secara lebih baik.

itu

dan

yang

dan yang

dan

memberikan positif

kinerja.

yang

Secara

berharga

pada

praktis

bagi

dalam tiga aspek antara lain : 1)Gejala

II. METODE

penelitian ini adalah 40 karyawan

Teknik penelitian yang digunakan

bagian produksi PT Suling Mas Tri

dalam penelitian ini yaitu deskriptif.

Tunggal Abadi Tulungagung. Teknik

Penelitian ini menggunakan pendekatan

pengumpulan

kuantitatif. Objek dalam penelitian ini

kuesioner

adalah PT Suling Mas Tulungagung dan

analisis data menggunakan analisis

populasi atau subjeknya adalah 82

deskriptif dan kuantitatif yang diolah

karyawan bagian produksi PT Suling

menggunakan progam SPSS versi 23.0.

dan

data

menggunakan

wawancara.

Teknik

Mas Tri Tunggal Abadi Tulungagung. Dalam penelitian ini digunakan teknik purposive sampling. Sampel dalam Yanualimy Widhaswara| 13.1.02.02.0278 FE - Manajemen

simki.unpkediri.ac.id || 5||

Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

Berdasarkan

III. HASIL DAN KESIMPULAN

table

dapat

A. Uji Asumsi Klasik

dilihat bahwa variabel budaya

1. Uji Normalitas

kerja, lingkungan kerja dan stres kerja memiliku nilai tolerance 0,498; 0,535; 0,789 yang lebih besar dari 0,10 dan VIF sebesar 2,007; 1,869; 1,267 yang lebih kecil dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak

Gambar

terjadi hubungan antar varabel

Hasil Uji normalitas normal probability plot

bebas

atau

asumsi

multikolinieritas telah terpenuhi. 3. Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar bahwa data telah berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat pada gambar bahwa

titik-titik

menyebar

mengikuti garis diagonal dan berada disekitar garis diagonal sehingga

dapat

disimpulkan Gambar

residual berdistribusi normal.

Hasil Uji heteroskedastisitas

2. Uji Multikolinieritas

grafik scatterplot

Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Berdasarkan

gambar

di

menunjukkan

bahwa

titik-titik

menyebar Collinearity Statistics Model

Tolerance

VIF

1(Constant)

secara

,498

2,007

Lingkungan Kerja

,535

1,869

Stres Kerja

,789

1,267

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Yanualimy Widhaswara| 13.1.02.02.0278 FE - Manajemen

tidak

membentuk pola serta berada di atas

dan

dibawah

sehingga Budaya Kerja

acak

atas

angka

0,

asumsi

heteroskedastisitas

telah

terpenuhi. Ini juga menunjukkan bahwa model regresi ini tidak simki.unpkediri.ac.id || 6||

Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

terjadi heteroskedastisitas, hal ini berarti

tidak

ketidaksamaan residual

terjadi

variance

satu

1,667< 2,333

dari

pengamatan

ke

1,800

(tidak

<

terjadi

autokorelasi) B. Analisis Regresi Berganda

pengamatan lain.

Tabel

4. Uji Autokorelasi

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel Hasil Uji Autokorelasi

Coefficientsa

Model Summaryb Std. Error of

Model

the Model

Estimate

1

Durbin-Watson

,497

1,800

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

B

1(Constant) Budaya

a. Predictors: (Constant), Stres Kerja,

Kerja

Lingkungan Kerja, Budaya Kerja

Lingkungan

b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Kerja Stres Kerja

Std. Error

Beta

1,309

,122

,903

,046

,053

-,055 -,856

,398

,002

,044

,003

,874

,046

,984

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

watson (DW). Bebas autokorelasi terjadi jika DW berada di antara nilai batas du dan 4- du atau dapat dirumuskan sebagai berikut :

Dalam diperoleh

analisis

Berdasarkan tabel di atas, maka didapat persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 0,160 + 0,046 X1+ 0,002 X2+ 0,874 X3

du < DW < 4 – du

Dari ini

sebesar

DW 1,800

sedangkan nilai DW tabelnya untuk tingkat α = 5% dengan n = 40 dan k = 3 adalah batas bawah du = 1,667dan batas atas (4-du = 2,333). Sehingga dapat dibuat

persamaan

diatas

dapat

disimpulkan bahwa : 1) α = 0,160 Apabila variabel budaya kerja (X1), lingkungan kerja (X2)dan stres kerja (X3) diasumsikan tidak memiliki pengaruh (= 0) maka

variabel

Y

(kinerja

persamaan sebagai berikut :

Yanualimy Widhaswara| 13.1.02.02.0278 FE - Manajemen

Sig.

,160

Uji autokorelasi dilakukan dengan menghitung nilai durbin

T

simki.unpkediri.ac.id || 7||

,053 19,0 98

,958

,000

Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

Nilai adjusted R square (R2)

pegawai memiliki nilai sebesar 0,160.

yaitu

2) β1 = 0,046 X1

0,918,

ini

menunjukkan

besarnya variasi budaya kerja (X1),

Apabila budaya kerja (X1) naik

lingkungan kerja (X2) dan stres kerja

1 (satu) serta lingkungan kerja

(X3)

(X2) dan stres kerja (X3) tetap

kinerja karyawan (Y) adalah sebesar

maka kinerja karyawan akan

91,8% dan sisanya 8,2% yang dapat

naik sebesar 0,046

menjelaskan

3) β2 = 0,002 X2

dalam

menjelaskan

variasi

variasi

kinerja

karyawan tetapi tidak diteliti dalam

Apabila lingkungan kerja (X2) naik 1 (satu) serta budaya kerja

penelitian ini. D. Pengujian Hipotesis

(X1) dan stres kerja (X3) tetap

1. Uji t (uji pengaruh secara

maka kinerja karyawan akan

parsial/individu)

naik sebesar 0,002.

Tabel

4) β3 = 0,874 X3

Hasil Uji t

Apabila stres kerja (X2) naik 1

(parsial/individu)

(satu) serta budaya kerja (X1) Standar

dan lingkungan kerja (X2)

dized

tetap maka kinerja karyawan akan naik sebesar 0,874.

Koofisien Determinasi

1

,962a

ents

B

1

,160

(Constant)

Kerja

R

Adjusted R

Square

Square

,925

Coefficients

Model

Budaya

Model Summaryb

R

Coeffici

Std.

C. Koefisien Determinasi

Model

Unstandardized

,918

a. Predictors: (Constant), Stres Kerja, Lingkungan

Lingkunga n Kerja Stres Kerja

Error

Beta

T

Sig.

1,309

,122

,903

,046

,053

-,055 -,856

,398

,002

,044

,003

,874

,046

,984

,053 19,0 98

Kerja, Budaya Kerja b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Yanualimy Widhaswara| 13.1.02.02.0278 FE - Manajemen

simki.unpkediri.ac.id || 8||

,958

,000

Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

a) Pengujian hipotesis 1

c) Pengujian hipotesis 3

Berdasarkan

hasil

Berdasarkan

hasil

perhitungan pada SPSS versi

perhitungan

pada

SPSS

23.0 dalam tabel diperoleh

versi

dalam

tabel

nilai

variabel

diperoleh nilai signifikan

budaya kerja adalah 0, 398.

variabel stres kerja adalah 0,

Hal ini menunjukkan bahwa

000. Hal ini menunjukkan

nilai signifikan uji t variabel

bahwa nilai signifikan uji t

budaya kerja < 0,05 yang

variabel stres kerja < 0,05

berarti Ho ditolak dan Ha

yang berarti Ho ditolak dan

diterima. Hasil dari pengujian

Ha

ini

kerja

pengujian ini adalah stres

berpengaruh terhadap kinerja

kerja berpengaruh terhadap

karyawan.

kinerja karyawan.

signifikan

adalah

budaya

b) Pengujian hipotesis 2

diterima. Hasil dari

2. Uji F (Uji pengaruh secara

Berdasarkan

simultan)

hasil

perhitungan

pada

SPSS

versi

dalam

tabel

23.0

23.0

Hasil Uji f (simultan) ANOVAa Sum of

diperoleh nilai signifikan variabel lingkungan kerja

Model

Squares

1 Regressi

adalah 0, 958. Hal ini

on

menunjukkan bahwa nilai

Residual

signifikan uji t variabel

Total

lingkungan kerja < 0,05

Mean Df

Square

109,007

3

36,336

8,893

36

,247

117,900

39

F

Sig.

147,

,000

087

b

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

yang berarti Ho ditolak dan

b. Predictors: (Constant), Stres Kerja, Lingkungan Kerja,

Ha

Budaya Kerja

diterima. Hasil dari

pengujian

ini

lingkungan berpengaruh

adalah kerja terhadap

kinerja karyawan.

Berdasarkan

tabel

4.13diatas, diperoleh Fhitung > Ftabel dengan nilai 147,087 > 2,866 nilai signifikan adalah

Yanualimy Widhaswara| 13.1.02.02.0278 FE - Manajemen

simki.unpkediri.ac.id || 9||

Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

0,000b. Hal ini menunjukkan

2. Pengaruh Lingkungan Kerja

bahwa nilai signifikan uji f

terhadap Kinerja Karyawan

variabel

budaya

kerja,

Lingkungan kerja secara

lingkungan kerja dan stres

parsial

kerja < 0,05. Hal ini berarti Ho

kinerja karyawan PT Suling Mas

ditolak dan Ha diterima. Hasil

Tri Tunggal Abadi Tulungagung.

dari pengujian simultan ini

Hal ini terlihat berdasarkan hasil

adalah

kerja,

perhitungan uji t, nilai signifikan

lingkungan kerja dan stres

variabel lingkungan kerja adalah

kerja

0,958.

Hal

ini

bahwa

nilai

signifikan

budaya

berpengaruh

terhadap

kinerja karyawan.

Budaya

Kerja

menunjukkan

Budaya kerja secara parsial terhadap

berarti

Ho

ditolak

kinerja

kerja

Tunggal Abadi Tulungagung. Hal

signifikan

terhadap

ini

karyawan.

berdasarkan

hasil

perhitungan uji t, nilai signifikan budaya

kerja

0,398.

Hal

ini

bahwa

nilai

signifikan

adalah

Ha

t

berpengaruh kinerja

3. Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan

menunjukkan uji

dan

oleh Ningrum dkk (2014), bahwa lingkungan

variabel

t

hasil penelitian yang dilakukan

karyawan PT Suling Mas Tri

terlihat

uji

diterima. Hal ini sesuai dengan

terhadap Kinerja Karyawan

berpengaruh

terhadap

variabel budaya kerja < 0,05 yang

E. Pembahasan 1. Pengaruh

berpengaruh

Stres kerja secara parsial berpengaruh

terhadap

kinerja

variabel budaya kerja < 0,05 yang

karyawan PT Suling Mas Tri

berarti

Tunggal Abadi Tulungagung. Hal

Ho

ditolak

dan

Ha

diterima. Hal ini sesuai dengan

ini

terlihat

berdasarkan

hasil

hasil penelitian yang dilakukan

perhitungan uji t, nilai signifikan

oleh Fidiyah dkk (2015), bahwa

variabel stres kerja adalah 0,000.

budaya kerja memiliki hubungan

Hal ini menunjukkan bahwa nilai

yang signifikan terhadap kinerja

signifikan uji t variabel budaya

karyawan.

kerja < 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini

Yanualimy Widhaswara| 13.1.02.02.0278 FE - Manajemen

simki.unpkediri.ac.id || 10||

Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

sesuai dengan hasil penelitian

2. Ada pengaruh signifikan antara

yang dilakukan oleh Isvandiari

lingkungan kerja terhadap kinerja

(2015),

karyawan di PT Suling Mas Tri

bahwa

stres

kerja

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Tunggal Abadi Tulungagung. 3. Ada pengaruh signifikan antara

4. Pengaruh Lingkungan Kerja,

stres

kerja

terhadap

kinerja

Disiplin dan Motivasi terhadap

karyawan di PT Suling Mas Tri

Kinerja Pegawai

Tunggal Abadi Tulungagung.

Berdasarkan hasil penelitian dan

pengujian

4. Ada

pengaruh

secara

simultan

menggunakan

antara budaya kerja, lingkungan

analisis regresi linier berganda,

kerja dan stres kerja berpengaruh

menunjukkan

budaya

kinerja karyawan PT Suling Mas

kerja, lingkungan kerja dan stres

Tri Tunggal Abadi Tulungagung,

kerja secara simultan berpengaruh

maka menunjukkan bahwa semua

signifikan

variabel

bahwa

terhadap

kinerja

dalam

penelitian

ini

karyawan PT Suling Mas Tri

mempengaruhi variabel terikatnya.

Tunggal Abadi Tulungagung. Hal

Hal

ini

kerja,

lingkungan kerja dan stres kerja

lingkungan kerja dan stres kerja

sesuai dengan yang diharapkan,

akan

maka

berarti

budaya

berdampak

pada

peningkatan kinerja karyawan.

ini

jika

kinerja

budaya

kerja,

karyawan

akan

mengikuti.

F. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Ada pengaruh signifikan antara budaya kerja terhadap kinerja karyawan di PT Suling Mas Tri Tunggal Abadi Tulungagung.

Daftar Pustaka Badan Pusat Statistik. Sensus Ekonomi 2016

(Online),

tersedia

:

www.bps.go.id , diakses 3 Mei 2017

Bangun,

Wilson.

2012.

Manajemen

Sumber Daya Manusia. Jakarta : Erlangga

Yanualimy Widhaswara| 13.1.02.02.0278 FE - Manajemen

simki.unpkediri.ac.id || 11||

Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

Fidiyah, dkk. 2015. Pengaruh Desain Pekerjaan

dan

terhadap

Kinerja

Pemasaran Kerja

Budaya

melalui

Karyawan

Kerja

Nitisemito, Alex S. 2008. Manajemen Personalia

Manajemen

Sumber

Karyawan

Daya Manusia. Jakarta : Ghalia

Kepuasan

Indonesia

PT

Nyonya

Ningrum,

dkk.

2014.

Pengaruh

Meneer Semarang. Jurnal Ilmu

Lingkungan

Kerja

Administrasi Bisnis Undip Vol.4

Kinerja Karyawan (Studi pada

No.3

Karyawan

Auto

2000

terhadap

Sukun

Malang). Jurnal Ilmu Administrasi Isvandiari, Any. 2015. Pengaruh Stres Kerja

dan

Kepuasan

Kerja

terhadap Kinerja Karyawan pada PT.Kusuma

Satria

Bisnis (JAB) UB Vol.11 No.1

Robbins, Stephen P, Thimoty A. Judge.

Dinasasri

2008. Perilaku Organisasi Edisi

Wisatajaya Batu-Malang (Kusuma

keduabelas buku dua. Jakarta :

Agrowisata). Jurnal JIBEKA Vol.9

Salemba Empat

No.1

Ndraha, Talidziduhu. 2006. Teori Budaya Organisasi Cetakan Kedua. Jakarta : PT Rineka Cipta

Yanualimy Widhaswara| 13.1.02.02.0278 FE - Manajemen

simki.unpkediri.ac.id || 12||