Document not found! Please try again

JURNAL POTENSI PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA DI

Download Penerbit : E- Journal Geo- Tadulako UNTAD. ABSTRACT. Moh. Jibran. ... suatu wilayah. Laju perkembangan pariwisata bergantung pada teridenti...

2 downloads 955 Views 187KB Size
1

JURNAL POTENSI PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA DI KECAMATAN MARAWOLA BARAT KABUPATEN SIGI

Moh Jibran1, Lilik Prihadi Utomo2, Iwan Alim Saputra3 (1Program Studi Pend. Geografi, 2Program Studi Pend. Geografi, 3Program Studi Pend. Geografi)

JURNAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2016

2

ABSTRACT

Moh. Jibran. The Potential Development of Tourism Fascination in West Marawola District Sigi Regency. Script, Geography Education, Department of Social Sciences, the Faculty of Teacher Training and Education, the University of Tadulako. Supervisor (I) Lilik Prihadi Utomo, (II) Iwan Alim Saputra. Tourism is one of the sectors that influence the development of an area. The pace of tourism development depend on the identified potential of tourism in each region. This study is to know the potential tourism fascination in West Marawola District Sigi Regency. The method used in this research was descriptive qualitative method. Sampling was done by Purpose Sampling technique. This study was conducted in April-June 2016. Data collection used observation, interviews, questionnaires, and documentation. Data was analyzed by descriptive through scoring technique. The results showed that the tourism potential available in four villages namely Wayu village, Matantimali, Dombu and Wiapore. Based on scoring techniques the potential natural and artificial tourism the high category of located in the villages of rural Wayu score of 26. In the village of Wayu, object has a diverse tourist attractions such as paragliding, Camping Area, mountain bike, landscapes, events musical art. The accessibility was in near criteria. The facilities and the infrastructure are already available such as cottages, toilets, showers, water, stalls, parking area. There were two village that have natural and actificial of potential tourism namely the village of Matantimali with 16 scored and the Dombu village age with 15 scored. The village Matantimali and the Dombu did not have a diverse tourist attractions, accessibility in the criteria a bit far, and infrastructure have not yet available. The high potential culture tourism was found in the village of Dombu with 21 scored. The potential of cultural tuorism are Morego, Motamba and others dances. The facilities and infrastructures have already available like Bantaiya, the place of the customs celebrated.

Keywords: Potential development, Tourism facination.

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P. IPS FKIP UNTAD Email. [email protected](1); Penerbit : E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

3

ABSTRAK

Moh. Jibran. Potensi Pengembangan Daya Tarik Wisata di Kecamatan Marawola Barat Kabupaten Sigi. Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing (I) Lilik Prihadi Utomo dan Pembimbing (II) Iwan Alim Saputra. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang berpengaruh dengan perkembangan suatu wilayah. Laju perkembangan pariwisata bergantung pada teridentifikasi potensi wisata di masing-masing wilayah. Penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi daya tarik wisata di kecamatan Marawola Barat Kabupaten Sigi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purpose Sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Juni 2016. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik observasi, wawancara, kuisioner, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan deskriptif melalui teknik skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi wisata terdapat di empat desa yakni desa Wayu, Matantimali, Dombu dan Wiapore. Berdasarkan teknik skoring potensi wisata menunjukkan potensi wisata alam dan wisata buatan kategori tinggi terdapat di satu desa yakni desa Wayu skor 26. Desa Wayu memiliki atraksi wisata yang beragam yakni atraksi paralayang, Camping Area, sepeda gunung, pemandangan alam, acara seni musik. Aksesibilitas kriteria dekat. Sarana dan prasarana telah tersedia seperti Cottage, toilet, kamar mandi, air bersih, warung, tempat parkir. Potensi wisata alam dan wisata buatan kategori sedang terdapat di dua desa yakni desa Matantimali skor 16 dan desa Dombu skor 15. Desa Matantimali dan Desa Dombu belum memiliki atraksi wisata yang beragam, aksesibilitas kriteria agak jauh, serta belum tersedia sarana dan prasarana. Potensi wisata budaya kategori tinggi terdapat di satu desa yakni desa Dombu skor 21. Desa Dombu memiliki potensi atraksi wisata budaya yang beragam seperti tari-tarian Morego, Motamba dan lainlain. Sarana dan prasarana telah tersedia seperti Bantaiya tempat dilaksanakan adat istiadat tersebut.

Kata Kunci : Potensi pengembangan, Daya tarik wisata.

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P. IPS FKIP UNTAD Email. [email protected](1); Penerbit : E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

4

ABSTRAK PENDAHULUAN Pembangunan pariwisata memiliki peran signifikan dalam aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Aspek ekonomi, sektor pariwisata mengkontribusi devisa dari kunjungan wisatawan manca negara dan produk domestik bruto (PDB) beserta komponenkomponennya. Aspek sosial, pariwisata berperan dalam penyerapan tenaga kerja, apresiasi seni, tradisi dan budaya bangsa dan peningkatan jati diri bangsa. Potensi pengembangan daya tarik wisata dilakukan di Kecamatan Marawola Barat Kabupaten Sigi Untuk mengetahui seberapa besar potensi pengembangan daya tarik wisata di Kecamatan Marawola barat dapat dilihat dari kualitas, kondisi, aksesbilitas dan fasilitas penunjang dan pelengkap. Hal ini akan mempengaruhi minat wisatawan terhadap daya tarik wisata yang ada. Semakin baik potensi daya tarik wisata yang ada, akan

semakin memperkuat daya tarik wisata tersebut. Sebaliknya, apabila

potensi daya tarik maupun produk dan jasa wisata kurang mendukung, maka akan mengurangi minat wisatawan terhadap daya tarik wisata yang ada. Arti penting penelitian ini dilaksanakan agar potensi wisata dapat menjadi sebuah alternatif pengembangan ekonomi melalui kegiatan wisata khususnya di Kecamatan Marawola Barat. Melalui potensi daya tarik wisata dan keanekaragaman produk dan jasa yang ditawarkan. Wisatawan harus diberi banyak pilihan produk dan jasa yang berkualitas dan berbeda-beda. Pemandangan alam, wisata budaya maupun wisata buatan minat khusus bisa saja menjadi daya tarik andalan, tetapi akan lebih baik jika produk-produk dan jasa pendukung lainnya dapat dikembangkan. Tujuannya agar wisatawan dapat lebih lama tinggal dan menikmati atraksi yang bervariasi serta memperoleh pengalaman wisata yang lengkap. Bagi penyedia jasa tentu hal itu akan memberikan keuntungan ekonomi yang lebih besar.

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P. IPS FKIP UNTAD Email. [email protected](1); Penerbit : E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

5

Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana potensi pengembangan daya tarik wisata di Kecamatan Marawola Barat Kabupaten Sigi. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi daya tarik wisata di Kecamatan Marawola Barat Kabupaten Sigi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, sebagai berikut: (1) Manfaat teoritis, dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam hal perkembangan pariwisata. Selain itu dapat menambah bahan bacaan penelitian yang relevan. (2) Manfaat praktis, sebagai masukan kepada pemerintah dalam

melaksanakan

program

pembangunan,

khususnya

pembangunan

pengembangan potensi pariwisata. METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 2003:309). Jenis data dalam penelitian yang

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P. IPS FKIP UNTAD Email. [email protected](1); Penerbit : E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

6

dilakukan adalah data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar (Sugiyono, 2001:13). Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, kuisioner dan dokumentasi sebagai berikut: a.

Observasi: menggunakan pedoman observasi mengenai potensi daya tarik wisata di Kecamatan Marawola Barat Kabupaten Sigi.

b.

Kuisioner: pedoman kuisioner berupa item pertanyaan tertulis kepada informan. Pedoman kuisioner terdiri dari beberapa pertanyaan untuk mengetahui potensi pengembangan daya tarik wisata di Kecamatan Marawola Barat Kabupaten Sigi.

Teknik analisis data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data dengan teknik skoring dan klasifiksi. Klasifikasi dilakukan dengan menggunakan interval kelas yang ditentukan dengan rumus Sturges (dalam Galuh Bintarti 2015:5) sebagai berikut: K= Dimana: K = Interval a = Nilai skor tertinggi b = Nilai skor terendah u = Jumlah kelas

Kerangka Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknis pertanyaan penelitian. Pertanyaan penelitian adalah potensi wisata apa yang dapat dikembangkan guna menunjang daya tarik wisata di Kecamatan Marawola Barat Kabupaten Sigi. Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P. IPS FKIP UNTAD Email. [email protected](1); Penerbit : E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

7

Variabel Penelitian Variabel pengaruh antara lain: potensi internal (kualitas dan kondisi objek) dan potensi eksternal (aksesbilitas, sarana dan prasarana). Variabel terpengaruh : kunjungan wisatawan Tabulasi Silang Tabel. 3.1 Tabulasi silang Tabulasi Silang dalam penelitian ini dari banyak Variabel ke satu Variabel. Variabel a) Kualitas Objek Wisata a) Atraksi/Daya tarik utama objek wisata b) Kegiatan wisata dilokasi c) Atraksi/Daya tarik penunjang b) Kondisi Objek a) Kondisi fisik objek wisata secara langsung b) Kebersihan lingkungan objek wisata c) Aksesbilitas a) Waktu tempuh dari terminal terdekat b) Ketersediaan angkutan umum untuk menuju lokasi objek wisata c) Prasarana jalan menuju objek wisata

Asumsi

Kunjungan Wisatawan

d) Sarana dan Prasarana a)

Ketersediaan fasilitas pokok pemenuhan kebutuhan fisik/dasar di lokasi objek wisata b) Ketersediaan fasilitas penunjang c) Ketersediaan fasilitas pelengkap

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P. IPS FKIP UNTAD Email. [email protected](1); Penerbit : E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

8

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Potensi wisata terdapat di empat desa, yakni desa Wayu, desa Matantimali, desa Dombu dan desa Wiapore. Berdasarkan teknik skoring potensi wisata, potensi wisata alam kategori tinggi terdapat di satu desa yakni desa Wayu skor 26. Kategori sedang terdapat di dua desa yakni desa Matantimali skor 16 dan desa Dombu skor 15. Potensi wisata buatan kategori tinggi terdapat di satu desa yakni desa Wayu skor 26. Kategori sedang terdapat di dua desa yakni desa Matantimali skor 14 dan desa Dombu skor 15. Potensi wisata budaya kategori tinggi terdapat di satu desa yakni desa Dombu skor 21. Kategori sedang terdapat di dua desa yakni desa Matantimali skor 17 dan desa Wiapore skor 12. Table 4.1 Persentase Potensi Wisata di Kecamatan Marawola Barat Jenis wisata Alam Buatan Budaya

Tinggi Jumlah % 1 8,3 1 8,3 1 8,3

Kategori Sedang Jumlah % 2 16,7 2 16,7 1 8,3

Rendah Jumlah % 9 75 9 75 10 83,4

Table 4.28 tentang persentase potensi wisata menunjukkan jenis wisata alam kategori tinggi berjumlah 1 (8,3 %) yakni di Desa Wayu, kategori sedang berjumlah 2 (16,7 %) yakni di Desa Matantimali dan Desa Dombu dan kategori rendah berjumlah 9 (75 %) atau tidak mempunyai potensi wisata alam yakni Desa Taipanggabe, Lewara, Ongulero, Wiapore, Panesibaja, Soi, Lemosiranindi, Wawujai dan Wugaga.

9

Wisata buatan kategori tinggi berjumlah 1 (8,3 %) yakni di Desa Wayu, kategori sedang 2 (16,7%) yakni di Desa Matantimali dan Desa Dombu dan kategori rendah berjumlah 9 (75%) atau tidak memiliki potensi wisata buatan yakni Desa Taipanggabe, Lewara, Ongulero, Wiapore, Panesibaja, Soi, Lemosiranindi, Wawujai dan Wugaga. Kemudian wisata budaya kategori tinggi berjumlah 1 (8,3%) yakni di Desa Dombu, kategori sedang berjumlah 1 (8,3 %) yakni di Desa Wiapore dan kategori rendah berjumlah 10 (83,4%) atau tidak memiliki potensi budaya yakni Desa Taipanggabe, Lewara, Ongulero, Wiapore, Panesibaja, Soi, Lemosiranindi, Wawujai dan Wugaga. Berdasarkan hasil tabulasi silang variabel pengaruh yang terdiri dari kualitas objek, kondisi objek, akesbilitas dan sarana prasarana menentukan daya tarik kunjungan wisatawan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan potensi pengembangan daya tarik wisata di Kecamatan Marawola Barat, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Potensi wisata terdapat di empat desa yakni desa Wayu, Matantimali, Dombu dan Wiapore. Berdasarkan teknik skoring potensi wisata menunjukkan potensi wisata alam dan wisata buatan kategori tinggi terdapat di satu desa yakni desa Wayu skor 26. Desa Wayu memiliki atraksi wisata yang beragam yakni atraksi Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P. IPS FKIP UNTAD Email. [email protected](1); Penerbit : E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

10

paralayang, Camping Area, sepeda gunung, pemandangan alam, acara seni musik. Aksesibilitas kriteria dekat. Sarana dan prasarana telah tersedia seperti Cottage, toilet, kamar mandi, air bersih, warung, tempat parkir. Potensi wisata alam dan wisata buatan kategori sedang terdapat di dua desa yakni desa Matantimali skor 16 dan desa Dombu skor 15. Desa Matantimali dan Desa Dombu belum memiliki atraksi wisata yang beragam, aksesibilitas kriteria agak jauh, serta belum tersedia sarana dan prasarana. Potensi wisata budaya kategori tinggi terdapat di satu desa yakni desa Dombu skor 21. Desa Dombu memiliki potensi atraksi wisata budaya yang beragam seperti tari-tarian Morego, Motamba dan lain-lain. Sarana dan prasarana telah tersedia seperti Bantaiya tempat dilaksanakan adat istiadat tersebut. 2. Variabel penilaian teknik skoring tentang keadaan objek/destinasi wisata dan tabulasi silang yang terdiri dari kualitas objek, kondisi objek, akesbilitas dan sarana prasarana menarik kunjungan wisatawan. Semakin tinggi variabel penilaian yang dimiliki suatu objek/destinasi wisata maka semakin menambah daya tarik pengunjung untuk datang, sebaliknya apabila rendah, maka akan mengurangi daya tarik pengunjung untuk datang. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka ada beberapa saran yang disampaikan demi potensi pengembangan potensi daya tarik wisata di Kecamatan Marawola Barat antara lain:

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P. IPS FKIP UNTAD Email. [email protected](1); Penerbit : E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

11

1. Pemerintah melakukan kerjasama dengan masyarakat maupun investor guna meningkatkan produk dan jasa agar menambah daya tarik wisata di Kecamatan Marawola Barat. 2. Bagi masyarakat dan wisatawan, perlu peningkatan sadar wisata di segala aspek wisata guna perkembangan pariwisata di Kecamatan Marawola Barat. 3. Pemerintah Daerah Dinas Pariwisata, pengelola, investor, maupun masyarakat harus peka dan jeli melihat perkembangan pasar pariwisata agar dapat berkelanjutan dan tidak mengalami kesulitan menghadapi persaingan dan perubahan pasar wisata.

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P. IPS FKIP UNTAD Email. [email protected](1); Penerbit : E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

12

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Edisi ke IV. PT. Rineka Cipta. Galuh B. T. (2015). Analisis Potensi Obyek Wisata Umbul Ngrancah Di Desa Udanwuh Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semaran. Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Cetakan kelima. Bandung. Alfabeta.

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P. IPS FKIP UNTAD Email. [email protected](1); Penerbit : E- Journal Geo- Tadulako UNTAD