JURNAL SKRIPSI HUBUNGAN URUTAN KELAHIRAN ANAK DALAM KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN DALAM PEMENUHAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK BUDIRAHARJO NGUSIKAN KABUPATEN JOMBANG
MALFELA DWI SAPTA PRIMANA 201001025
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO 2015
PERNYATAAN Dengan ini kami selaku Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto:
Nama
: MALFELA DWI SAPTA PRIMANA
NIM
: 201001025
Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan
Setuju/tidak setuju*) naskah jurnal ilmiah yang disusun oleh yang bersangkutan setelah arahan dari Pembimbing, dipublikasikan dengan/tanpa*) mencantumkan nama tim pembimbing sebagai co-author.
Demikian harap maklum.
Mojokerto,
Juli 2015
MALFELA DWI SAPTA PRIMANA NIM. 201001025
Pembimbing I
Pembimbing II
Iis Fatimawati, S.Kep., Ns., M.Kes
Nurul Mawadah, S. Kep., Ns.
ii
HALAMAN PENGESAHAN JURNAL SKRIPSI HUBUNGAN URUTAN KELAHIRAN ANAK DALAM KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN DALAM PEMENUHAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK BUDIRAHARJO NGUSIKAN KABUPATEN JOMBANG
MALFELA DWI SAPTA PRIMANA 201001025
Pembimbing I
Pembimbing II
Iis Fatimawati, S.Kep., Ns., M.Kes
Nurul Mawadah, S. Kep., Ns.
iii
HUBUNGAN URUTAN KELAHIRAN ANAK DALAM KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN DALAM PEMENUHAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK BUDIRAHARJO NGUSIKAN KABUPATEN JOMBANG MALFELA DWI SAPTA PRIMANA Program Studi S1 Keperawatan
[email protected] ABSTRAK Kemandirian merupakan suatu sikap individu yang diperoleh secara kumulatif selama perkembangan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemandirian anak dalam pemenuhan ADL (Activity Daily Living), salah satunya adalah urutan kelahiran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan urutan kelahiran anak terhadap kemandirian ADL (Activity Daily Living). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis cross sectional.Variabel independen urutan kelahiran anak.Variabel dependen kemandirian ADL (Activity Daily Living) anak. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 50 anak TK Budiraharjo beserta orang tuanya.Sampel sesuai kriteria inklusi, teknik sampling menggunakan purposive sampling. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 mei s/d 17 mei 2014. Pengumpulan data menggunakan data primer, kemudian dihitung menggunakan analisis data Spearman Rho dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setengah dari responden urutan kelahiran memilikin anak pertama yaitu 25 anak (50%). Dan dari setengah responden kemandirian ADL (Activity Daily Living) dengan kategori mandiri sebanyak 28 orang (56%). Penelitian ini menggunakan uji rank spearman Rho menunjukkan nilai dimana ρ < 0,018 Correlation Coefficient = - 0,352 dengan α = 0,05 dengan arah korelasi negatif. Berdasarkan hasil pengujian dengan uji rank spearman Rho menunjukkan bahwa terdapat Hubungan urutan kelahiran anak dengan kemandirian ADL (Activity Daily Living). Dari penelitian menujukkan adanya hubungan urutan kelahiran anak dalam keluarga dengan kemandirian anak dalam pemenuhan ADL (Activity Daily Living). Orang tua sangat berperan dalam kemandirian anak, meskipun strata urutan kelahiran setiap anak berbeda. Kemandirian pada anak harus dibina sejak dini untuk perkembangan anak selanjutnya dewasa kelak.. Hendaknya diperlukan penerapan yang baik dari orang tua kepada anak sehingga dapat memaksimalkan kemandirian anak. Kata kunci : Urutan kelahiran, Kemandirian ADL
1
ABSTRACT Self-reliance is an individual attitude cumulatively acquired during development. There are several factors that affect the child's independence in the fulfillment of ADL (Activity Daily Living), one of which is the birth order. This study aims to determine the relationship of the child's birth order independence ADL (Activity Daily Living). The research design used in this study is the type of cross sectional.Variabel independent sort of birth children. Variabel dependent independence ADL (Activity Daily Living) children. The population in this study were 50 kindergarten children Budiraharjo and their parents. Sampel the appropriate inclusion criteria, sampling technique using purposive sampling. The research was conducted on May 12 s / d 17 May 2014. Collecting data using primary data, then calculated using Spearman's Rho data analysis with significance level α = 0.05. The results showed that half of the respondents had their first child sort of birth that is 25 children (50%). And half of respondents independence ADL (Activity Daily Living) independently with as many as 28 categories of people (56%). This study uses the Rho Spearman rank test showed values where ρ <0.018 Correlation Coefficient = - .352 with α = 0.05 the direction of the negative correlation. Based on the test results with Rho Spearman rank test showed that there is a relationship with the child's birth order independence ADL (Activity Daily Living). Of the study showed an association sort of birth in families with children in the fulfillment of the child's independence ADL (Activity Daily Living). Parents are very involved in the child's independence, although the average sort of birth of every child is different. Self-reliance in children must be nurtured from an early age to mature further in the future development of the child. It should be required that the application of both of the parents to the child so as to maximize the child's independence. Keywords: Sort of birth, independence of ADL PENDAHULUAN Masa anak-anak merupakan masa yang penting dalam proses perkembangan kemandirian, Pada anak usia kanak-kanak 4-6 tahun, keterampilan dalam menggunakan otot tangan dan otot kaki sudah mulai berfungsi sehingga dapat memenuhi ADL nya secara mandiri. Aktivitas kehidupan sehari-hari yang dapat dilakukan anak usia 4-6 tahun adalah berpakaian sendiri, makan sendiri, merapikan tempat tidur, memakai sepatu, mengurusi diri sendiri. Mamensah (2008 Dalam Dwi Retno 2009) Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemandirian anak dalam pemenuhan ADL, salah satunya adalah Urutan kelahiran, karena kebanyakan
2
posisi anak dalam keluarga cenderung berhubungan dengan kemandirian anak tersebut, seperti anak bungsu Tergolong anak yang sulit karena mempunyai kakak yang dijadikan model. Sering merasa inferior (rendah diri), tidak sehebat kakakkakaknya. Dalam pengasuhan sering dibantu orang sekitar, sehingga tidak terlalu sadar dengan potensi dirinya. Cenderung dimanjakan dan kasih sayang banyak tercurah padanya. Cenderung tidak dewasa dan kurang bertanggung jawab dan belum bisa mandiri jika dibandingkan dari anak pertama dan kedua (Irham,2012). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa secara umum kemandirian anak usia 4-6 di TK Madinah Malang dari beberapa orang cukup bervariatif, yaitu kemandirian tinggi 23%,kemandirian sedang 54% dan kemandirian rendah 23%. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara urutan kelahiran dalam keluarga dengan kemandirian anak usia dini, yang mana ditunjukkan dengan adanya perbedaan kemandirian yang signifikan jika ditinjau dari urutan kelahiran anak dalam suatu keluarga (sulung, tengah & bungsu). Namun pada anak sulung dan tengah tidak terdapat perbedaan yang siginifikan, tapi antara anak sulung dan bungsu ada perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa anak sulung lebih mandiri dari pada anak bungsu, anak tengah lebih mandiri daripada anak bungsu dan anak sulung memiliki tingkat kemandirian yangbagus. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di TK Budiraharjo Desa Kedungbogo Kec. Ngusikan Jombang tanggal 26 Oktober 2013. Dari hasil wawancara yang dilakukan pada 10 orang tua yang memiliki anak usia 4-6 tahun, diketahui 2 anak kelahiran pertama : anak sudah bisa berpakaian sendiri, makan sendiri, mandi sendiri, memakai sepatu sendiri, mengurus diri sendiri. 5 anak kedua: anak anak sudah bisa berpakaian sendiri, makan sendiri, mandi sendiri, memakai sepatu sendiri, mengurus diri sendiri. dan 3 anak ketiga : anak makan sendiri, berpakaian sendiri. (data diperoleh dari orang tua). Dari data yang didapat sementara menunjukkan anak pertama, dan kedua lebih dominan dalam melakukan kemandirian di bandingkan dengan anak ke tiga. Dapat dinilai juga adanya kemungkinan urutan kelahiran dapat mempengaruhi kemandirian. Setiap keluarga tentunya mempunyai tingkatan struktur mulai dari pemimpin keluarga (ayah-ibu) sampai generasi penerus keluaraga (anak). Dari setiap struktur jelasnya mempunyai fungsi dan peran masing-masing dalam
3
menggapai keinginan tujuan yang diharapkan oleh pemimpin rumah tangga (ayahibu). Sebagai contoh anak pertama dia lahir dalam keluarga kecil sehingga ia menerima banyak perhatian. Lalu anak kedua lahir dalam keluarga yang sudah terdapat anak yang lebih tua. Pada tahap ini, anak lebih vokal dalam memberitahu adiknya atas apa yang harus dikerjakan serta bagaimana cara mengerjakannya. Untuk anak ketiga terlebih untuk masa ini, keluarga sudah dipenuhi oleh anak yang jumlahnya lebih dari satu dan usianya lebih tua.Cenderungkurang mandiri dan banyak menuntut sebagai akibat dari kurang ketatnya disiplin dan dimanjakan oleh anggota-anggota keluarga. Orang tua sangat berperan dalam kemandirian anak meskipun, strata urutan kelahiran setiap anak berbeda. Perkembangan kemandirian seorang anak tentunya terlatih saat dia mulai lahir dan diasuh oleh orang tuanya. Orang tua juga mempunyai peran penting dalam menentukan perilakunya, jika anak mengalami masalah dalam urutan kelahiran maka orang tua, salah satunya adalah harus bisa motivasi anak bahwa di dalam individu juga memiliki peran yang penting dalam keluarga, menstimulasi dasar anak agar tumbuh dan berkembang optimal sesuai potensi yang dimilikinya, dan memberikan positive reintforcement pada anak agar dapat meningkatkan perilaku anak yang baik. Karena orang tua dan keluargalah yang mempunyai waktu lebih banyak untuk bertemu, berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak. Kemandirian yang tidak dibina sejak usia dini akan berpengaruh pada perkembangannya dewasa menjadi manja tidak bertanggung jawab, tidak percaya diri, tidak kreatif dan tidak dapat menyelesaikan masalahnya sendiri (Yusuf, 2004).
METODE Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis cross sectional. Variabel independen urutan kelahiran anak. Variabel dependen kemandirian ADL (Activity Daily Living) anak. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 50 anak TK Budiraharjo beserta orang tuanya.Sampel sesuai kriteria inklusi, teknik sampling menggunakan purposive sampling. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 mei s/d 17 mei 2014. Pengumpulan data menggunakan
4
data primer, kemudian dihitung menggunakan analisis data Spearman Rho dengan tingkat kemaknaan α = 0,05.
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Tabulasi silang Hubungan urutan kelahiran anak dalam keluarga dengan kemandirian dalam pemenuhan ADL(Activity Daily Living)pada anak usia 4-6 tahun. No
Urutan Anak
Kemandirian Anak Cukup Mandiri
Mandiri
1 2 3
F 14 9 2 25
Anak Sulung Anak Tengah Anak Bungsu Jumlah
% 31.1 20,0 4,4 55,5
F 6 8 5 19
% 13,4 17,8 11,1 42,3
Total Tidak Mandiri F % 0 0 0 0 1 2,2 1 2,2
20 17 8 45
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa anak sulung (31,1%) mandiri dari 14 responden dengan (13,4%) cukup mandiri dari 6 responden. Dan anak tengah dengan dengan 9 responden (20,0%) mandiri, 8 responden (17,8%) cukup mandiri. Sedangkan anak bungsu hanya sebagian kecil 2 responden (4,4%) mandiri, 5 responden (11,1%) dan 1 responden (2,2%) tidak mandiri. Pembahasan 1.
Urutan Kelahiran anak Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar urutan kelahiran responden yaitu anak sulung sebanyak 20 anak (44,4%). Didalam penelitian menunjukan anak sulung mendapatkan nilai tertinggi hal ini disebabkan anak sulung sering terbebani dengan harapan atau keinginan orangtua. Anak pertama sangat penting bagi ego orangtua. Itu sebabnya, si sulung didorong untuk mencapai standar sangat tinggi sebagai representasi orangtua cenderung tertekan. Senang menjadi pusat perhatian, sehingga perkembangan kepribadiannya lebih optimal saat ia memperoleh perhatian. Orangtua cenderung lebih memperhatikan dalam mendidik anak pertama.
2.
Kemandirian dalam pemenuhan ADL(Activity Daily Living) Berdasarkan
hasil
penelitian
diketahui
bahwa
sebagian
besar
kemandirian dalam pemenuhan ADL (Activity Daily Living) adalah mandiri
5
sebanyak 25 anak (55,6%). Dari hasil penelitian didapatkan score tertinggi yaitu masuk dalam kategori mandiri. Ini disebabkan karena usia responden maupun peran orang tua dan guru. Dimana anak memiliki pribadi yang mempunyai berbagai macam potensi. Potensi-potensi itu di rangsang dan di kembangkan agar pribadi anak tersebut perkembang secara optimal. Salah satu tahapan yang dilewati pada anak usia pra sekolah yaitu pada tahap perkembangan yang meliputi prilaku sosial, gerakan motorik halus, bahasa, gerakan motorik kasar sedangkan kemampuan kemandirian terfokus pada aktivitas sehari-hari. 3.
Hubungan Urutan Kelahiran Anak dengan Kemandirian ADL(Activity Daily Living) Berdasarkan hasil penelitian tabulasi silang hubungan urutan kelahiran anak dalam keluarga dengan kemandirian dalam pemenuhan ADL (Activity Daily Living) menunjukkan bahwa anak sulung (31,1%) mandiri dari 14 responden dengan (13,4%) cukup mandiri dari 6 responden. Dan anak tengah dengan dengan 9 responden (20,0%) mandiri, 8 responden (17,8%) cukup mandiri. Sedangkan anak bungsu hanya sebagian kecil 2 responden (4,4%) mandiri, 5 responden (11,1%) dan 1 responden (2,2%) tidak mandiri. Untuk
mengetahui
Hubungan
urutan
kelahiran
anak
dengan
kemandirian ADLpeneliti menggunakan uji rank spearman Rho yang menunjukkan nilai ρ < 0,018 Correlation Coefficient = - 0,352 dengan α = 0,05 dengan arah korelasi negatif, artinya semakin awal urutan kelahiran anak maka kemandirian ADL semakin meningkat. Berdasarkan hasil pengujian dengan uji rank spearman Rho menunjukkan bahwa terdapat Hubungan urutan kelahiran anak dengan kemandirian ADL (Activity Daily Living). Dari hasil penelitian diatas menyatakan bahwa faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku kemandirian anak adalah keturunan (heredity), model kompetensi atau inkompetensi yang orang tua sampaikan kepada anak seharihari, model pengaruh teman sebaya, pengaruh sekolah, faktor sosial-ekonomi, faktor sosial kesejahteraan, variasi kebudayaan. Selain itu, motivasi dalam diri individu juga mempunyai peran penting dalam menentukan perilakunya. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa relasi dan interaksi saudara kandung
6
dalam keluarga merupakan penyebab berubahnya penilaian kemandirian anak dalam aktifitasnya sehari-hari. Ini disebabkan karena usia responden maupun peran orang juga penting dalam membuat anak menjadi lebih mandiri orang tua dan guru. Dimana anak memiliki pribadi yang mempunyai berbagai macam potensi. Potensi-potensi itu di rangsang dan di kembangkan agar pribadi anak tersebut perkembang secara optimal. Salah satu tahapan yang dilewati pada anak usia pra sekolah yaitu pada tahap perkembangan yang meliputi prilaku sosial, gerakan motorik halus, bahasa, gerakan motorik kasar sedangkan kemampuan kemandirian terfokus pada aktivitas sehari-hari.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan dari penelitian ini didapatkan bahwa urutan kelahiran anak dalam keluarga sebagian besar dari responden anak sulung, dan kemandirian anak dalam pemenuhan ADL (Activity Daily Living) sebagian besar dari responden adalah mandiri. Berdasarkan hasil pengujian dengan uji rank spearman Rho ada hubungan urutan kelahiran anak dalam keluarga dengan kemandirian anak dalam pemenuhan ADL (Activity Daily Living) pada anak (Preschool) usia 4–6 tahun di TK Budiraharjo Ngusikan Jombang. Saran penelitian ini hendaknya dapat memberikan informasi pada peneliti sebagai pengembangan ilmu kesehatan, untuk menambah referensi dalam penelitian selanjutnya, dapat memberikan masukan dalam rangka penyusunan teori atau konsep-konsep baru terutama dalam hal urutan kelahiran anak dan kemandirian dalam pemenuhan ADL (Activity Daily Living), hendaknya menambah daftar kepustakaan sebagai bahan ajar keperawatan anak dalam mengatasi masalah dan faktor penyebab yang mempengaruhi kemandirian dalam pemenuhan ADL(Activity Daily Living). Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman orangtua terhadap kemandirian anak dalam posisi urutan kelahiran anak, bagi TK Budiharjo Kedung Bogo hendaknya lebih memperhatikan tahap kemandirian ADL(Activity Daily Living) pada anak usia prasekolah dan pada peneliti selanjutnya diharapkan lebih teliti dalam mengidentifikasi hubungan urutan
7
kemandirian anak dengan kemandirian dalam pemenuhan ADL (Activity Daily Living), lebih menguasai teori terkait kemandirian dalam pemenuhan ADL (Activity Daily Living) pada anak usia prasekolah, lebih baik dan spesifik lagi dalam penentuan calon responden serta diharapkan untuk meneliti faktor – faktor lain yang mempengaruhi kemandirian dalam pemenuhan ADL(Activity Daily Living) pada anak usia prasekolah.
DAFTAR PUSTAKA Aziz, Alimul H.2007. Penelitian keperawatan Dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika Elizabeth, B. Hurlock. 2006. Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta: Erlangga Gunarsa, Singgih. 2006.Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Gunung Mulya Irham. 2012. Kepribadian Anak Berdasarkan Urutan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo.S. 2010.Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. 2013. Konsep dan Penerapan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Metodelogi
Penelitian
Ilmu
Santrock, Johri W. 2007. Perkembangan Anak Jilid 1 Edisi 11. Jakarta: Erlangga Santrock, Johri W.2011. Masa Perkembangan Anak (Edisi Sebelas). Jakarta: Salemba Humanika Sastromoro,S.dan ismail,S. 2007. Dasar-Dasar Keperawatan. Jakarta: salemba Medika
Metodotologi
Penelitian
Setiadi. 2013. Konsep Dan Praktek penulisan Riset Keperawatan Edisi 2 Yogyajakarta: Graha Ilmu Sochib, Moh. 2010. Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu Anak Mengembangkan Kedisiplinan Diri. Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan.Cetakan Ketujuh Belas. Bandung: Alfabet Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: IKAPI Supartini. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC Utami, Munandar. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. jakarta: Rineka Cipta Wahyudi CHA dan Dwi Retno. 2009. Program Pendidikan Untuk Anak Usia Dini Di Prasekolah Islam. Jakarta: PT Gramedia Widiasana Indonesia Yusuf, S. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Rosdakarya
8