JURNAL SOSIO-HUMANIORA VOL. 5 NO. 1., MEI 2014 ISSN : 2087-1899

Download Jurnal yang memuat ringkasan hasil laporan penelitian ini diterbitkan oleh ... penelitian di bidang psikologi diantaranya artikel tentang h...

0 downloads 259 Views 283KB Size
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014

ISSN : 2087-1899

i

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014

ISSN : 2087-1899

Jurnal

Sosio-Humaniora PENANGGUNG JAWAB Kepala LPPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta Ketua Umum : Dr. Ir. Ch. Wariyah, M.P. Sekretaris : Awan Santosa, S.E., M.Sc. Dewan Redaksi : Dr. Kamsih Astuti, M.A. Dr. Hermayawati, M.Pd. Penyunting Pelaksana : Tutut Dwi Astuti, S.E., M.Si. Dra. Indra Ratna KW, M.Si. Restu Arini, S.Pd. Sumiyarsih, S.E., M.Si. Pelaksana Administrasi : Zulki Adzani Sidiq Fathoni Hartini

Alamat Redaksi/Sirkulasi : LPPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta Jl. Wates Km 10 Yogyakarta Tlpn (0274) 6498212 Pesawat 133 Fax (0274) 6498213 E-Mail : [email protected] Web : lppm.mercubuana-yogya.ac.id Jurnal yang memuat ringkasan hasil laporan penelitian ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta, terbit dua kali setiap tahun. Redaksi menerima naskah hasil penelitian, yang belum pernah dipublikasikan baik yang berbahasa Indonesia maupun Inggris. Naskah harus ditulis sesuai dengan format di Jurnal Sosio-Humaniora dan harus diterima oleh redaksi paling lambat dua bulan sebelum terbit.

ii

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014

ISSN : 2087-1899

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahNya, sehingga Jurnal Sosio-Humaniora Volume 5, No. 1, Mei 2014 dapat kami terbitkan. Redaksi mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada para penulis yang telah berkenan mempublikasikan hasil penelitiannya dalam jurnal ini, Pada jurnal Sosio-Humaniora edisi Mei 2014 ini, disajikan beberapa hasil penelitian di bidang psikologi diantaranya artikel tentang hubungan antara religiusitas dengan terorisme, konsep pemimpin nasional yang baik, kecenderungan anorexia nervosa

pada model perempuan, prokrastinasi akademik dalam

penyelesaian skripsi, efektivitas terapi Spriritual Emotion Freedom Technique (SEFT) pada remaja residen NAPZA, sistem kebijakan manajemen karir pada suatu hotel di yogyakarta, serta faktor psikologis yang mempengaruhi konsumen Bali pada pembelian kendaraan pribadi. Redaksi menyadari bahwa masih terdapat ketidaksempurnaan dalam penyajian artikel dalam jurnal yang kami terbitkan. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan, agar penerbitan mendatang menjadi semakin baik. Atas perhatian dan partisipasi semua pihak, redaksi mengucapkan terima kasih.

Yogyakarta, Mei 2014 Redaksi

iii

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014

ISSN : 2087-1899

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1 ini telah direview oleh Mitra Bestari : 1. Awan Santosa, S.E., M.Sc. bidang studi Manajemen 2. Dr. Kamsih Astuti, S.Psi., M.Si. bidang studi Psikologi Masyarakat

iv

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014

ISSN : 2087-1899

DAFTAR ISI Hal Kata Pengantar ........................................................................................... Daftar Mitra Bestari .................................................................................... Daftar Isi...................................................................................................... HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN SIKAP TERHADAP PERILAKU TEROR PADA NARAPIDANA KASUS TERORISME DI INDONESIA ................................................................................................. Diannitha Phobe Yuliani Pertiwi dan Handrix Chrisharyanto KONSEP PEMIMPIN NASIONAL YANG BAIK: SURVEY PADA MASYARAKAT JAKARTA .......................................................................... Handrix Chrisharyanto, Tia Rahmania dan Fatchiah E Kertamuda PERAN KECENDERUNGAN KECENDERUNGAN KEPRIBADIAN NARSISTIK TERHADAP KECENDERUNGAN ANOREXIA NERVOSA PADA MODEL PEREMPUAN ..................................................................... Sowanya Ardi Prahara PROKRASTINASI AKADEMIK DALAM PENYELESAIAN SKRIPSI .......... Dyah Ayu Noor Wulan dan Sri Muliati Abdullah

iii iv v

1-22

23-43

44-54

55-74

EFEKTIVITAS TERAPI SPRITUAL EMOTION FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) TERHADAP PENURUNAN INSOMNIA PADA REMAJA SEBAGAI RESIDEN NAPZA ........................................................................................ 75-101 Metty Verasari SISTEM DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN KARIR SDM HOTEL X DI YOGYAKARTA ............................................................................................ 102-116 Mayreyna Nurwardani FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DI BALI DALAM MEMBELI KENDARAAN PRIBADI ...................................................................................................... 117-130 Dewi Puri Astiti PEDOMAN PENULISAN NASKAH .............................................................

131

v

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014

ISSN : 2087-1899

PROKRASTINASI AKADEMIK DALAM PENYELESAIAN SKRIPSI Dyah Ayu Noor Wulan1 dan Sri Muliati Abdullah2 Alumni Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi 2 Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi 1,2 Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Jl. Wates Km 10 Yogyakarta 55753 Email : [email protected] 1

ABSTRAK Penyusunan skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta merupakan salah satu bagian dari keseluruhan proses belajar mengajar dan merupakan syarat kelulusan bagi mahasiswa. Berbagai permasalahan yang dialami oleh para mahasiswa adalah perilaku prokrastinasi akademik dalam penyelesaian skripsi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan prokrastinasi akademik dalam penyelesaian skripsi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Responden penelitian ini adalah tiga orang mahasiswa yang diwawancarai secara mendalam. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ketiga responden melakukan prokrastinasi akademik dalam penyelesaian skripsi dengan pola prokrastinasi yang tidak terlampau berbeda. Hal ini ditunjukkan dari berbagai ciri-ciri prokrastinasi akademik dalam penyelesaian skripsi yang mempengaruhi seperti penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan tugas yang dihadapi, keterlambatan mengerjakan tugas, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual, dan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan. Selain hal tersebut faktor-faktor prokrastinasi akademik dalam penyelesaian skripsi turut mempengaruhi seperti faktor internal dan faktor eksternal. Kata kunci : prokrastinasi akademik dalam penyelesaian skripsi ACADEMIC PROCRASTINATION IN WRITING THESIS ABSTRACT Writing a thesis at faculty of psychology in Mercu Buana University was one part of academic process and a condition for student to finish their study. During finished their study, a lot of students had a thesis procrastination problems. The purpose of this research was to describe thesis procrastination problems on student. The method of this research was qualitative method with phenomenology approach. The researchers conducted depth interview to all respondents. The data showed that three respondent did procrastination in writing a thesis. All of the respondents had academic procrastination pattern were not had a big differences.More over the characteristics of the academic procrastination that responded did were postpone to start write the thesis, late on finishing the assignment, time gap between plan and action in writing and prefer to do more pleasure activity than writing. Beside, there were another factors that also influence academic procrastination, internal and external factors. Keywords : academis procrastination in writing a thesis

55

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014

PENDAHULUAN

ISSN : 2087-1899

kegiatan

penelitian

individu Mahasiswa

adalah

peserta

diharapkan

dapat

memperoleh

pengetahuan empirik dan teorik baru,

didik pada jenjang Perguruan Tinggi.

termasuk

mahasiswa

Pengertian mahasiswa dalam Kamus

memperoleh

pengetahuan

Besar

dan teorik baru diwajibkan kegiatan

Bahasa

Indonesia

(KBBI)

penelitian

pada Perguruan Tinggi (Depdiknas,

sebagai salah satu jenis karya tulis

2012).

mempunyai

ilmiah yang disusun oleh mahasiswa

peranan penting dalam mewujudkan

berdasarkan hasil penelitian yang

cita-cita

nasional,

memenuhi syarat-syarat ilmiah dan

Tinggi

digunakan sebagai salah satu syarat

pembangunan

sementara

itu

Perguruan

merupakan lembaga pendidikan yang

untuk

secara formal diserahi tugas dan

strata.

tanggung

jawab

mempersiapkan

mahasiswa

sesuai

dengan

skripsi.

empirik

mahasiswa adalah siswa yang belajar

Mahasiswa

berupa

untuk

memperoleh

Skripsi

gelar

merupakan

Skripsi

sarjana

karya

tujuan

ilmiah yang ditulis melalui kegiatan

pendidikan tinggi. Tujuan pendidikan

perencanaan, pelaksanaan dan hasil

tinggi

penelitian

dapat

tercapai

apabila

ilmiah

oleh

mahasiswa

Tridharma Perguruan Tinggi dapat

jenjang program sarjana muda atau

terlaksana,

sarjana

yaitu

menyelenggarakan

mampu pendidikan,

Soemanto,

Penyusunan

skripsi

(2009). di

Fakultas

melakukan penelitian dan melakukan

Psikologi Universitas Mercu Buana

pengabdian pada masyarakat, (UU RI

Yogyakarta merupakan salah satu

Nomor 12 tahun 2012). Penelitian

bagian

dari

merupakan

belajar

mengajar

salah

satu

aspek

Tridharma Perguruan Tinggi, dengan

syarat-syarat

keseluruhan dan

proses

merupakan

kelulusan

bagi

56

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014

mahasiswa.

Pada

ISSN : 2087-1899

umumnya

bagian pengajaran Fakultas Psikologi

mahasiswa diberikan waktu untuk

Universitas Mercu Buana Yogyakarta,

menyelesaikan skripsi dalam jangka

dari 36 mahasiswa yang terdaftar

waktu dua semester atau kurang lebih

dalam yudisium pada tanggal 31

sekitar satu tahun terhitung sejak

Agustus dan 21 September 2012

skripsi terdaftar dalam KRS (Kartu

terdapat

Rencana Studi) Pedoman Akademik,

melakukan

(2002).

pengerjaan skripsi. Penundaan dalam

Di

Fakultas

Psikologi

14

mahasiswa

yang

penundaan

Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Kamus

skripsi menjadi tugas akhir yang wajib

(2012) penundaan diartikan hal atau

dilakukan

perbuatan

atau

diselesaikan

Besar

Bahasa

dalam

menunda,

Indonesia

dan

arti

mahasiswa, waktu penyelesaiannya

menunda adalah menghentikan dan

skripsi

akan dilangsungkan lain kali atau lain

normalnya

1-2

semester.

Berdasarkan hasil wawancara dengan

waktu.

Penundaan

wakil Biro Skripsi Fakultas Psikologi

Umum

Lengkap

pada tanggal 17 Desember 2012 dan

(Wojowasito, 2000) berasal dari istilah

wawancara

“procrastination”

dengan

bagian

Biro

Akademik Universitas Mercu Buana

penundaan,

Yogyakarta pada tanggal 9 Januari

pengunduran.

2013,

melakukan

mahasiswa

diberi

waktu

dalam

Kamus

Inggeris-Indonesia

yang

artinya

pelambatan,

dan

Mahasiswa

yang

penundaan

dikatakan

penyelesaian skripsi dibatasi selama 2

prokrastinasi, hal ini dilihat dari kartu

semester

namun

bimbingan skripsi mahasiswa dengan

kenyataannya masih ada mahasiswa

cara menghitung awal mahasiswa

yang memerlukan waktu lebih dari

memulai pengerjaan skripsi sampai

dua semester atau satu tahun untuk

dengan

mengerjakan skripsi. Menurut data di

skripsi. Hal ini menunjukkan bahwa

atau

1

tahun

mahasiswa

menyelesaikan

57

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014

masih

ada

mahasiswa

yang

ISSN : 2087-1899

Burka & Yuen (2008) memperkirakan

memerlukan waktu pengerjaan skripsi

prokrastinasi

lebih dari dua semester.

mencapai 75%, dengan 50%

Mahasiswa yang mengerjakan

dari

mereka

prokrastinasi

konsisten

dan

dikatakan prokrastinasi. Prokastinasi

menganggapnya

sebagai

merupakan permasalahan yang timbul

Selanjutnya pada penelitian Ellis &

berkaitan dengan penulisan skripsi

Knaus

yang seringkali dialami oleh para

memperkirakan 95% dari mahasiswa

mahasiswa

melakukan prokrastinasi.

lebih

menyelesaikan yang

tidak

menghadapi

dari

dua

semester

yang skripsi.

sedang Mahasiswa

mempunyai skripsi,

masalah-masalah

melaporkan

mahasiswa

bahwa

skripsi

siswa

pada

(dalam

Dalam

masalah.

Solomon,

1984)

khasanah

ilmiah

kesiapan

psikologi terdapat istilah prokrastinasi

mengalami

yang menunjukkan sikap dan perilaku

berkaitan

yang memiliki karakteristik mengulur

yang

dengan skripsi seperti pengerjaan

atau

skripsi membutuhkan waktu lama,

Prokrastinasi

mahasiswa

perilaku

menganggap

skripsi

memperpanjang

waktu,

akademik

adalah

menunda-nunda

tugas

merupakan beban hidup, takut ketika

akademik.

hasil skripsinya diujikan didepan para

American College Dictionary (Burka &

dosen, sulit membagi waktu dengan

Yuen,

aktivitas lain (Suara Merdeka, 2012).

procrastinate yang diartikan menunda

Selain

untuk melakukan sampai waktu atau

itu

mahasiswa

kesulitan

Prokrastinasi

2008)

berasal

dalam

dari

kata

membagi waktu untuk bertemu dosen

hari

dan bekerja sehingga menyebabkan

dalam

berhenti dalam penyelesaian skripsi

Indonesia KBBI (Depdiknas, 2012)

(Suara

menunda yaitu menghentikan dan

Merdeka,

2010).

Menurut

berikutnya.

Apabila

diartikan

Kamus

Besar

Bahasa

58

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014

ISSN : 2087-1899

akan dilangsungkan lain kali atau lain

prokrastinasi tahu bahwa tugas yang

waktu. Prokrastinasi akademik adalah

dihadapinya

perilaku

harus

segera

diselesaikan.

Ciri

kedua

akademik, pengertian akademi dalam

keterlambatan

mengerjakan

tugas.

Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI

Orang yang melakukan prokrastinasi

(Depdiknas, 2012) yaitu perguruan

memerlukan waktu yang lebih lama

tinggi

menyelenggarakan

daripada waktu yang dibutuhkan pada

pendidikan terapan di satu cabang

umumnya dalam mengerjakan suatu

atau

tugas. Ciri ketiga kesenjangan waktu

menunda-nunda

yang

sebagian

teknologi

atau

ilmu

tugas

pengetahuan

kesenian

tertentu.

antara rencana dan kinerja aktual.

Prokrastinasi adalah kecenderungan

Seorang

untuk menunda-nunda mengerjakan

kesulitan untuk melakukan sesuatu

ataupun menyelesaikan tugas-tugas

sesuai dengan batas waktu yang telah

Ferrari dkk (2009).

(Knaus, 2002)

ditentukan sebelumnya. Ciri keempat

prokrastinasi

melakukan aktivitas lain yang lebih

mendefinisikan berasal

kata

dari

“pro”

yang

artinya

prokrastinator mempunyai

menyenangkan daripada melakukan

“forwad” maju dan crastinate, artinya

tugas

besok. jika digabungkan prokrastinasi

Melakukan aktivitas lain yang lebih

berarti maju besok atau pengunduran

menyenangkan daripada melakukan

hari berikutnya.

tugas

Menurut Ferrari et al. (1995) terdapat

beberapa

yang

yang

harus

harus

dikerjakan.

dikerjakan.

Selanjutnya faktor-faktor prokrastinasi

ciri-ciri

menurut Ferrari et al. (1995) meliputi

prokrastinasi akademik meliputi ciri

faktor internal, yaitu fakto-faktor yang

pertama penundaan untuk memulai

terdapat dalam diri individu yang

maupun menyelesaikan tugas yang

mempengaruhi prokrastinasi, faktor itu

dihadapi. Seseorang yang melakukan

meliputi kondisi fisik atau kondisi

59

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014

ISSN : 2087-1899

psikologis individu. Selain itu terdapat

mengedepankan

proses

faktor eksternal, yaitu faktor-faktor

komunikasi yang mendalam antara

yang terdapat di luar individu yang

peneliti dengan fenomena yang diteliti.

mempengaruhi prokrastinasi adalah

Polkinghorne

pengasuhan orang tua dan kondisi

2010) mendefinisikan fenomenologi

lingkungan.

sebagai

(dalam

sebuah

interaksi

Herdiansyah,

studi

untuk

memberikan gambaran tentang arti Tujuan Penelitian

dari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena prokrastinasi

pengalaman-pengalaman

beberapa individu mengenai suatu konsep tertentu.

akademik dalam penyelesaian skripsi.

Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah individual.

Manfaat Penelitian Untuk

Hal

mengetahui

prokastinasi

fenomena

akademik

mahasiswa

yang

pada sedang

menyelesaikan skripsi.

ini

dikarenakan

prokrastinasi

gambaran

akademik

penyelesaian skripsi yang

dalam dialami

setiap responden berbeda walaupun sama-sama melakukan prokrastinasi akademik. Responden penelitian ini

MATERI DAN METODE

sebanyak tiga orang prokrastinasi akademik dalam penyelesaian skripsi

Penelitian penelitian

ini

merupakan

kualitatif.

Penelitian

kualitatif menurut Herdiansyah (2010)

dengan karakteristik sebagai berikut : 1. Bertempat

tinggal

di

Yogyakarta.

penelitian ilmiah yang bertujuan untuk

2. Pengerjaan skripsi lebih dari

memahami suatu fenomena dalam

satu tahun atau dua semester

konteks sosial secara alamiah dengan

lebih

60

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014

3. Tercatat

aktif

Universitas

kuliah

Mercu

ISSN : 2087-1899

di

Penelitian

Buana

ini

dilakukan

di

kampus I Universitas Mercu Buana

Yogyakarta

Yogyakarta yang beralamat di jalan

4. Mengambil jurusan Psikologi

wates km 10 Yogyakarta.

5. Tercatat aktif mengambil mata kuliah skripsi Tabel 1. Deskripsi responden utama No 1 2 3

Nama/ Inisial L ARW WN

Alamat

Usia

Kulonprogo Kendangan Pakel

25 Th 24 Th 23 Th

Selain tiga orang responden utama,

dalam

penelitian

ini

Jenis Kelamin Pria Pria Wanita

Pekerjaan Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa

seputar kehidupan pribadi responden

juga

utama. Informan responden utama

dilibatkan tiga orang responden yang

mengenal baik dengan responden

berperan sebagai informan (significant

utama.

person), yaitu orang yang diminta memberikan

informasi

mengenai

Tabel 2. Deskripsi informan penelitian No

Nama/ Inisial

Alamat

Usia

Jenis Kelamin

Pekerjaan

1

Y

27 Th

Pria

Mahasiswa

2

DPA

24 Th

Pria

Mahasiswa

3

NA

Jalan Panjaitan Yogyakarta Karangwetan Salamrejo Sentolo Karanglo Argomulyo Sedayu Bantul

23 Th

Wanita

Mahasiswi

61

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014

Informan

atau

ISSN : 2087-1899

signifikan

semi terstruktur adalah pertanyaan

person adalah orang yang dikenal dan

terbuka, kecepatan wawancara dapat

dekat

diprediksi, fleksibel, ada pedoman

dengan

Informan

responden

dalam

utama. ini

wawancara yang dijadikan patokan

berjumlah tiga orang, masing-masing

dalam alur, dan tujuannya ialah untuk

satu

memahami

orang

penelitian

informan

untuk

satu

responden utama.

suatu

fenomena

(Herdiansyah, 2010). 2. Observasi

Pengumpulan Data

Cartwright

Untuk mengetahui gambaran

(dalam

dan

Cartwright

Herdiansyah,

2010)

prokrastinasi

akademik

dalam

mendefinisikan sebagai suatu proses

penyelesaian

skripsi

peneliti

melihat, mengamati, dan mencermati

menggunakan

metode

wawancara

dan observasi.

serta

merekam

sistematis

1. Wawancara

perilaku

untuk

tujuan

secara tertentu.

Adapun observasi yang dilakukan

Moleong

(2011)

dalam penelitian ini meliputi :

mengungkapkan bahwa wawancara

a. Performansi responden

merupakan percakapan dan tanya

b. Suasana dan keadaan tempat

jawab

yang

mencapai

diarahkan

tujuan

untuk

tertentu.

Jenis

wawancara c. Sikap dan perilaku responden

wawancara yang digunakan dalam

saat wawancara

penelitian ini adalah wawancara semi

d. Lingkungan tempat tinggal

terstruktur.

e. Lingkungan teman pergaulan

Wawancara

semi

terstruktur lebih tepat jika dilakukan pada penelitian kualitatif

daripada

penelitian lainnya. Ciri-ciri wawancara

f.

Lingkungan aktivitas Penelitian

ini

menggunakan

behaviour description untuk melihat

62

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014

gambaran

tentang

objek

yang

diobservasi dengan mencatat dan mengklasifikasi

data

yang

Behaviour

merupakan

suatu

responden

di

luar

kegiatan

wawancara.

telah

diamati. Dalam Herdiansyah (2010) disebutkan

ISSN : 2087-1899

Analisis Data

description yang

data dilakukan secara kualitatif. Data

mengandung atau mencakup faktor-

pada penelitian kualitatif umumnya

faktor

berbentuk

yang

ingin

menggambarkan

daftar

Pada penelitian ini analisis

diselidiki

dan

serta

menjabarkan

uraian,

narasi,

atau

pertanyaan yang diperoleh dari subjek

temuan saat di lapangan. Dalam

penelitian,

observasi ada beberapa hal yang bisa

maupun tidak langsung (Herdiansyah,

diungkap

2010).

seperti

performance

responden, suasana dan keadaan data

responden

Proses

wawancara,

secara

langsung

Dalam penelitian ini analisis

tempat wawancara, sikap dan perilaku saat

baik

dilakukan

secara

pengumpulan

kualitatif.

data

pada

lingkungan tempat tinggal, lingkungan

analisis data kualitatif dibagi menjadi

teman

4 tahapan (Lacey & Luff dalam

pergaulan,

lingkungan

aktivitas.

Patilima, 2007), yaitu:

Observasi dalam penelitian ini dilakukan

dengan

Semua hasil wawancara dan

Tetapi

diskusi dengan informan direkam

observasi juga dilaksanakan pada

dengan audio tape, video, dan

waktu

dilakukan wawancara

catatan lapangan, yang kemudian

untuk melihat gambaran senyatanya

ditransfer ke dalam disket atau

tentang

bentuk

dilakukannya

tidak

bersamaan

1. Transkripsi

wawancara.

kegiatan

sehari-hari

lainnya.

Kegiatan

mentransfer hasil rekaman ini yang

63

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014

dimaksudkan Pada

saat

dengan

transkrip.

melakukan

ISSN : 2087-1899

acuan

untuk

traskrip

wawancara.

peneliti cenderung bias, karena

3. Pengenalan

hanya mentranskrip bagian-bagian

Setelah

setiap

kegiatan

melalui

proses

yang terlihat relevan atau yang

pengorganisasian

menarik

pada

dimulai proses pengenalan, yaitu

penelitian ini peneliti juga menaruh

peneliti mendengarkan tape atau

perhatian

menonton video hasil wawancara,

saja.

proses dan

Namun

non-verbal

wawancara mengamati

selama

berlangsung bagaimana

gambaran performance responden dan emosi informan pada saat memberikan penjelasan

jawaban

atau

mengenai

objek

penelitian.

serta

membaca

Setelah

dilakukan

akan

kembali

data,

membuat memo dan rangkuman sebelum analisis formal dimulai. 4. Koding Membaca

transkripsi

wawancara perlu dilakukan sebelum memulai

2. Pengorganisasian Data

data,

tahapan

mengenal,

ini.

selanjutnya

Setelah dilakukan

proses

pengkodingan. Poerwandari (2007)

transkrip, hal lain yang dibutuhkan

menjelaskan secara praktis dan efektif

adalah

mengorganisasi

data.

mengenai langkah awal koding yaitu:

Dalam

pengorganisasian

data

a. Peneliti

menyusun

perlu dicatat tanggal pengumpulan

data

data dan menandai data setiap

kata),

informan

memudahkan

dengan

menggunakan

verbatim hal

transkrip

(kata

demi

ini

akan untuk

angka atau kode. Kode tersebut

menempatkan kode-kode atau

nantinya dapat dijadikan sebagai

catatan tertentu di transkrip.

64

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014

b. Peneliti

secara

urut

ISSN : 2087-1899

dan

berjumlah tiga orang, tercatat aktif

melakukan

mengambil mata kuliah skripsi yaitu L

penomoran pada baris-baris

berusia 25 tahun angkatan 2004,

transkrip.

ARW berusia 24 tahun angkatan

kontinyu

c. Peneliti

memberikan

nama

2007, dan WN berusia 23 tahun

untuk masing-masing berkas

angkatan 2008. Hasil analisis data

dengan kode tertentu. Kode

menunjukkan bahwa dari hasil tiga

yang

dipilih

responden

ini

yang

mudah

prokrastinasi

akademik

haruslah

kode

diingat

dan

melakukan dalam

diangkat paling tepat mewakili

penyelesaian skripsi. Morales et al.

berkas tersebut, jangan lupa

(2006) menyatakan prokrastinasi yaitu

untuk membubuhkan tanggal

seseorang

di setiap berkas.

penundaan secara sengaja dan sering

Dengan

adanya

yang

melakukan

langkah-

untuk memulai atau penyelesaian

langkah tersebut digunakan untuk

tugas. Ellis dan Knaus (dalam Gufron

mensistematiskan

&

data

secara

Risnawita,

2011)

lengkap dan mendetail sehingga data

penjelasan

yang diperoleh dapat memunculkan

prokrastinasi akademik dari sudut

gambaran

pandang

tentang

topik

yang

dipelajari.

penyebab

memberikan tentang

cognitive-behavioral.

Prokrastinasi akademik terjadi karena adanya

HASIL DAN PEMBAHASAN

keyakinan

irasional

yang

dimiliki oleh seseorang. Keyakinan irasional tersebut dapat disebabkan

Responden dalam penelitian ini

adalah

mahasiswa

Universitas

Mercu Buana Yogyakarta. Responden

suatu

kesalahan

dalam

mempersepsikan tugas sekolah atau akademik. Seseorang

memandang

65

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014

ISSN : 2087-1899

tugas sebagai sesuatu yang berat dan

hasil kerjanya. Orang yang melakukan

tidak menyenangkan (aversiveness of

penundaan akan merasa bahwa bila

the task dan fear of failure) (Burka

mengalami kegagalan atau hasilnya

dan

dan

tidak memuaskan, itu bukan karena

Rothblum, 1984). Oleh karena itu,

rendahnya kemampuan, tetapi karena

seseorang

ketidaksungguhannya

Yuen,

2008;

Solomon

merasa

tidak

mampu

tugasnya

secara

mengerjakan tugas yang dihadapi,

memadai sehingga menunda-nunda

yaitu dengan menunda-nunda. Pada

menyelesaikan tugas tersebut secara

umumnya mahasiswa diberikan waktu

memadai.

Fear

adalah

untuk menyelesaikan skripsi dalam

ketakutan

yang

untuk

jangka waktu dua semester atau

gagal.

Seseorang

menyelesaikan

mengerjakan karena

of

failure

berlebihan

menunda

tugas

takut

sekitar

satu

tahun

terhitung sejak skripsi terdaftar dalam KRS (Kartu Rencana Studi) Pedoman

mendatangkan penilaian negatif atas

Akademik (2002). Hasil pengumpulan

kemampuannya, akibatnya seseorang

data

menunda-nunda untuk mengerjakan

metode wawancara dan observasi.

tugas yang dihadapinya. Ferrari et al.

Dengan demikian, secara mendalam

(1995) menyatakan bahwa seseorang

deskripsi

melakukan

akademik

berdasarkan

informasi

akademik

prokrastinasi menghindari

diagnostik

akan

Prokrastinasi karena dikatakan

gagal

lebih

akan

untuk

jika

sekolahnya

kurang

dalam

kemampuannya.

tersebut

seseorang mempunyai

dilakukan tidak

mau

kemampuan

yang rendah atau kurang dengan

(1995)

penelitian

ini

hasil

penelitian

ciri-ciri

menurut

yaitu

untuk

menggunakan

ini

prokrastinasi Ferrari

pertama

et

al.

penundaan

memulai

maupun

menyelesaikan tugas yang dihadapi, yang

kedua

mengerjakan

tugas,

keterlambatan yang

ketiga

66

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014

ISSN : 2087-1899

kesenjangan waktu antara rencana

Ciri

prokrastinasi

akademik

dan kinerja aktual, yang keempat

yang

kedua

yaitu,

keterlambatan

melakukan aktivitas lain yang lebih

mengerjakan

tugas.

Orang

menyenangkan daripada melakukan

melakukan prokrastinasi memerlukan

tugas yang harus dikerjakan.

waktu yang lebih lama daripada waktu

Berdasarkan prokrastinasi

ciri-ciri

akademik

menurut

yang dalam

dibutuhkan

pada

mengerjakan

yang

umumnya

suatu

tugas.

Ferrari et al. (1995) yaitu ciri pertama

Menurut Green (dalam Gufron, 2011)

penundaan untuk memulai maupun

jenis

menyelesaikan tugas yang dihadapi.

prokrastinasi akademik adalah tugas

Responden L pertama kali terdaftar

yang berhubungan dengan kinerja

menjadi mahasiswa baru tahun 2004,

akademik. Responden L mengerjakan

mengambil

skripsi

bab I selama lima bulan sedangkan

skripsi

untuk bab II L mengerjakan satu

berjalan lima semester. Responden

semester dan masih berjalan sampai

ARW pertama kali terdaftar menjadi

sekarang. Pengerjaan bab I ARW

mahasiswa

baru

tahun

2007,

sembilan bulan, pengerjaan bab II tiga

mengambil

mata

kuliah

skripsi

bulan setengah, pengerjaan bab III

semester VII, pengerjaan berjalan

tiga bulan setengah, pengerjaan bab

enam

WN

IV satu bulan dan masih berjalan

menjadi

sampai sekarang. Pengerjaan bab I WN tiga semester dan masih berjalan

semester

mata XIV,

pengerjaan

semester.

pertama

kali

kuliah

Responden terdaftar

mahasiswa

baru

tahun

2008,

mengambil

mata

kuliah

skripsi

semester

VIII,

pengerjaan

berjalan tiga semester.

tugas

yang

menjadi

objek

sampai sekarang.

skripsi

Untuk ciri yang ketiga yaitu kesenjangan waktu antara rencana dan

kinerja

aktual.

Seorang

67

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014

ISSN : 2087-1899

prokrastinator mempunyai kesulitan

tugas yang harus dikerjakan. Seorang

untuk

sesuai

prokrastinator dengan sengaja tidak

telah

segera melakukan tugasnya. Akan

ditentukan sebelumnya. Dari ketiga

tetapi, menggunakan waktu yang dia

renponden penelitian L, ARW, dan

miliki untuk melakukan aktivitas lain

WN mempunyai jawaban masing-

yang dipandang lebih menyenangkan

masing

dan

melakukan

dengan

batas

untuk

mempunyai

sesuatu

waktu

L

yang

dan

tidak

mendatangkan

hiburan.

pengerjaan

Schouwenburg (dalam Mierrina 2011)

babnya,

mengatakan seorang prokrastinator

sedangkan untuk ARW mempunyai

melakukan penundaan yang sifatnya

rencana

mengarah

skripsi

setiap

rencana

WN

pada

setiap

pengerjaan babnya.

skripsi

Rencana

pada jangka

pada

pilihan

yang

menyenangkan. Untuk jawaban ARW

pendek L bertanya dengan dosen

dan

pembimbing akademik dan dosen

sedangkan untuk jawaban L berbeda

pembimbing skripsi cara pengerjaan

dengan jawaban

skripsi,

Responden

rencana

jangka

panjang

WN

mempunyai

L

ARW

kesamaan

dan WN.

menyukai

bermain

mencari referensi yang diperlukan.

game online dan bermain bersama

Rencana ARW mengerjakan skripsi

teman-teman.

setiap babnya dua bulan sehingga

menyukai bekerja. Responden WN

dua semester mampu menyelesaikan

menyukai bekerja.

skripsinya. Rencana WN dapat lulus

Responden

Berbicara

ARW

tentang

tahun ini selesai skripsi tiga sampai

prokrastinasi akademik, tidak lepas

empat bulan.

dari faktor-faktor yang terkandung

Ciri

yang

keempat

yaitu

dalam

prokrastinasi

akademik

itu

melakukan aktivitas lain yang lebih

sendiri. Menurut Ferrari et al. (1995)

menyenangkan daripada melakukan

prokrastinasi akademik terdapat faktor

68

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014

ISSN : 2087-1899

internal dan faktor eksternal. Faktor

Menurut Millgram (dalam, Gufron &

internal

Risnawati,

meliputi : a). Kondisi fisik

2011)

trait

kepribadian

individu, b). Kondisi psikologis individu

individu yang turut mempengaruhi

3).

munculnya

Selanjutnya

faktor

eksternal

perilaku

penundaan,

meliputi a.). Gaya pengasuhan orang

misalnya trait kemampuan sosial yang

tua, b). Kondisi lingkungan.

tercermin dalam self regulation dan

Faktor internal yang pertama

tingkat

kecemasan

dalam

yaitu kondisi fisik individu, faktor dari

berhubungan sosial. Setelah masalah

dalam

turut

perceraian L dengan mantan istrinya

munculnya

menyita waktu dan pikirannya untuk

adalah

tidak mengerjakan skripsinya. Gufron

diri

individu

yang

mempengaruhi prokrastiansi

akademik

keadaan fisik dan kondisi kesehatan

&

individu, misalnya fatigue (kelelahan).

bahwa

Dalam hal ini responden ARW dan

sadar dirinya menghadapi tugas-tugas

responden WN pernah merasakan

yang

sakit

skripsi.

(sebagai tugas yang primer). Akan

berbeda hal dengan responden L saat

tetapi, dengan sengaja menunda-

mengerjakan skripsi tidak ada keluhan

nunda

sakit. Selama ini responden L tidak

(kompulsif) hingga muncul perasaan

sakit

skripsi.

tidak nyaman, cemas, dan merasa

Responden ARW sempat mengalami

bersalah dalam dirinya. Kurangnya

sakit

skripsi.

motivasi dalam diri ARW serta merasa

Responden WN mengalami sakit saat

bersalah belum dapat menyelesaikan

mengerjakan skripsi.

skripsinya ARW pun menjadi down.

saat

saat

saat

mengerjakan

mengerjakan

mengerjakan

Faktor internal yang kedua yaitu

kondisi

psikologis

Risnawita

(2011),

menjelaskan

prokrastinator

sebenarnya

penting

secara

dan

bermanfaat

berulang-ulang

WN merasa kurangnya motivasi di

individu.

69

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014

ISSN : 2087-1899

dalam diri menjadikannya down untuk dapat lulus tahun ini. Selanjutnya yang

pertama

Lingkungan teman kampus L memberi

faktor

gaya

eksternal

motivasi

menyelesaikan

agar

segera

skripsinya

namun

pengasuhan

sebaliknya lingkungan teman rumah

orang tua, hasil penelitian Ferrari dan

tidak perduli dengan penyelesaian

Ollivete (1994) menemukan bahwa

skripsi L. Orangtua WN memberi

tingkat

ayah

motivasi agar segera menyelesaikan

munculnya

skripsi namun WN tetap merasa

pengasuhan

otoriter

menyebabkan

kecenderungan perilaku prokrastinasi

kebingungan

yang kronis pada subjek penelitian

skripsinya.

anak perempuan, sedangkan tingkat pengasuhan

otoritatif

ayah

untuk

menyelesaikan

Faktor eksternal yang kedua yaitu

kondisi

lingkungan,

kondisi

menghasilkan anak perempuan yang

lingkungan yang lenient prokrastinasi

bukan

akademik

prokrastinator.

Ibu

yang

lebih

banyak

dilakukan

memiliki kecenderungan melakukan

pada lingkungan yang rendah dalam

avoidance

pengawasan

-

procrastination

daripada

lingkungan

menghasilkan anak perempuan yang

yang penuh pengawasan. Lingkungan

memiliki

teman kampus L, ARW, dan WN

kecenderungan

untuk

melakukan avoidance-procrastination

memberi

pula. Selama ini peran orang tua L

menyelesaikan

tidak terlalu ikut campur dengan

sebaliknya lingkungan teman rumah

skripsinya. Peran orang tua ARW

tidak perduli dengan penyelesaian

memotivasi

skripsi ketiga responden.

namun

tidak

terlalu

berpengaruh bagi ARW dalam proses penyelesaian skripsinya.

motivasi

agar

segera

skripsinya

namun

Selanjutnya selain dari di atas ketiga

responden

mengalami

hambatan dalam penyelesaian skripsi

70

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014

dilihat dari hasil

ISSN : 2087-1899

KESIMPULAN

wawancara dan

observasi dengan ketiga responden ditemukan faktor internal dan faktor eksternal

yang

penyelesaian

skripsi

Dari

prokrastinasi

akademik

melakukan

dari

dalam penyelesaian skripsi, ketiga

ketiga

responden

L

dalam

malas

responden

menghambat

responden. Faktor internal responden perasaan

ketiga

mengerjakan

mengalami

hambatan

penyelesaian

skripsi.

skripsi, perceraian dengan mantan

Responden

istrinya. Faktor eksternal responden L,

prokrastinasi

akademik

kehilangan laptop, kesulitan mencari

penyelesaian

skripsi,

referensi. Faktor internal responden

tersebut berasal dari faktor internal

ARW perasaan malas mengerjakan

meliputi malas mengerjakan skripsi

skripsi, sempat sakit hepatitis A,

dan

bingung saat mengerjakan skripsi.

eksternal

Faktor

penyelesaian

eksternal

mempunyai

responden

bisnis

atau

ARW

bekerja,

L

perceraian

mengalami dalam hambatan

selain

itu

faktor

hambatan

kehilangan

skripsi laptop

dalam L

dan

meliputi kesulitan

bimbingan tidak intens dengan dosen

mencari

pembimbing skripsi. Faktor internal

responden

responden

malas

prokrastinasi

akademik

mengerjakan skripsi, bingung saat

penyelesaian

skripsi,

mengerjakan skripsi. Faktor eksternal

tersebut berasal dari faktor internal

bekerja, dosen pembimbing skripsi

meliputi malas mengerjakan skripsi,

mengundurkan diri.

sakit hepatitis A, dan bingung saat

WN

perasaan

referensi.

Selanjutnya

ARW

mengalami dalam hambatan

mengerjakan skripsi selain itu faktor eksternal

hambatan

penyelesaian

skripsi

ARW

dalam yaitu

71

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014

bekerja,

bimbingan

tidak

intens

dengan dosen pembimbing skripsi. Kemudian responden WN mengalami prokrastinasi

akademik

penyelesaian

skripsi,

dalam hambatan

ISSN : 2087-1899

Massachussets

:

Perseos

Book.

Depdiknas.

(2012).

Bahasa

Kamus

Indonesia.

Penerbit:

Besar Jakarta.

Gramedia Pustaka

Utama. tersebut berasal dari faktor internal meliputi malas mengerjakan skripsi, dan bingung saat mengerjakan skripsi

Ferrari, J. R., & Olivette, M.J. (1994). Parental

authority

development selain

itu

hambatan

penyelesaian

skripsi

dalam

berasal

dari

faktor eksternal yaitu bekerja, dan dosen

pembimbing

mengundurkan

diri.

of

the

female

dysfunctional

procrastination.

Journal

Research

of

in

Personality, 28, 87-91.

Ferrari, J. R., Johnson, J. L., & McCown,

Berdasarkan uraian di atas

and

W.

Procrastination

G.

(1995).

and

task

avoidance: Theory, research, terdapat

prokrastinasi

dalam

penyelesaian

kalangan

akademik skripsi

mahasiswa.

Hal

di

and

treatment.

New

York:

Plenum Press.

ini Ferrari, J. R., Ozer, U.B., & Demir, A.

tergambarkan dari deskripsi sampel tiga

responden

melakukan

mahasiswa

prokrastinasi

yang

akademik

(2009). Chronic procrastination among Turkish adult: exploring decisional, arousal

dalam penyelesaian skripsi.

Social

avoidant,

styles.

and

Journal

Psychology,

of

149(3),

303-307. DAFTAR PUSTAKA Gufron, N & Risnawati, R. (2011). Burka, J. B. & Yuen, M. (2008). Procrastination. why you do it. what

to

do

about

Teori-teori

psikologi.

Yogyakarta : Ar-ruzz Media.

it.

72

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014

ISSN : 2087-1899

Herdiansyah, H. (2010). Metodelogi

evidence. Journal of Social

Peneitian Kualitatif. Jakarta.

Psychology, 146(3), 629-633.

Penerbit Salemba Humainika. http://kemdikbud.go.id/kemdik

Patilima, H. (2007). Metode penelitian

bud/sites/default/files/UUPT12-thn-2012.pdf. pada

tanggal

kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Diunduh 21

Agustus

Pedoman

2013.

akademik,

(tidak

diterbitkan)

(2002).

Yogyakarta. Fakultas Psikologi Kemdikbud.

2012.

Undang-undang

Universitas

Republik Indonesia Nomor 12

Manggala.

tahun

2012

Wangsa

tentang

Pendidikan

Tinggi.

Poerwandari,

E.

K.

(2007).

kualitatif

dalam

http://kemdikbud.go.id/kemdik

Pendekatan

bud/sites/default/files/UUPT-

penelitian psikologi. Jakarata.

12-thn-2012.pdf.

FB Universitas Indonesia.

pada

tanggal

Diunduh 21

Agustus Soemanto,

2013.

W.

(2009).

Pedoman

Mierrina, (2011). Pengaruh pelatihan

teknik penulisan skripsi (Karya

shalat terhadap prokrastinasi

Ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara.

dan stres kerja pekerja muslim dan

muslimah.

Jurnal

Solomon,

L.J.

&

Rothblum,

(1984).

Penelitian Psikologi. 02, (01).

E.D.

Academic

procrastination:frequency and cognitive-behavioral

Moleong, L. Y. (2011). Metodelogi penelitian kualitatif. Bandung.

correlates.

Journal

of

Penerbit : Rosdakarya.

Counseling Psychology. 31. (4). 503-509.

Morales, D. J. F., Ferrari, J. R., Argumedo, D., & Diaz, K. (2006).

Procrastination

and

demographic characteristics in Spanish

adult:

Suara

Merdeka

online

(2010).

Kesulitan bagi waktu. Diunduh pada tanggal 24 Maret 2013.

further

73

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014

ISSN : 2087-1899

…………………….(2012). Skripsi itu seperti beban hidup. Diunduh pada tanggal 24 Maret 2013.

William

J.

Knaus.

2002.

The

procrastination workbook. New Harbinger Publications. Wojowasito. (2000). Kamus umum lengkap. Bandung : Pengarang Bandung.

74