JURNAL TEKNIK MESIN, VOLUME 3, NOMOR 1, TAHUN

Download Jurnal Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014. ISSN 2252-4444. 28 pedoman untuk pelaksanaan perawatan. Mesin Frais Vertikal tersebut a...

0 downloads 349 Views 1001KB Size
Jurnal Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014

27

PERENCANAAN PERAWATAN MESIN FRAIS VERTIKAL (MEREK FREJOTH, TIPE FM-4-S) BERDASARKAN METODE ISMO

Ahmad Dony Mutiara Bahtiar dan Muhammad Ashfiyak Putra Nuswantara Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin - Politeknik Kediri. Abstrak Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) merupakan salah satu peralatan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran di Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Kediri. Agar peralatan tersebut tetap dapat berfungsi dengan baik dan dalam kondisi siap pakai, maka perlu adanya tindakan perencanaan perawatan pada peralatan tersebut. Dalam perencanaan perawatan Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) diperlukan beberapa langkah pekerjaan berdasarkan metode ISMO, yaitu berupa: mengidentifikasi kegiatan perawatan, penjadwalan perawatan, dan mengestimasi biaya perawatan. Berdasarkan perencanaan perawatan Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) yang telah dilakukan, didapatkan: 1) kegiatan perawatan berupa sembilan kali inspection, enam kali small repair, dan dua kali medium repair ; 2) penjadwalan perawatan dilaksanakan selama periode 2014 - 2027 ; 3) estimasi biaya perawatan sebesar 676.500 rupiah untuk inspection, 577.500 rupiah untuk small repair, 1.086.500 rupiah untuk medium repair, dan 5.634.000 rupiah untuk overhaul. Kata Kunci: Perawatan, Mesin Frais Vertikal, ISMO.

PENDAHULUAN Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan teknologi permesinan semakin meningkat pesat. Tentu saja mesin-mesin tersebut membutuhkan suatu perencanaan perawatan untuk menjaga mesin tersebut tetap dalam kondisi optimal, tetap dalam keadaan baik, dan dapat berjalan secara normal. Selain itu perawatan juga berguna untuk memperpanjang umur mesin. Dengan melakukan perawatan yang teratur dapat mencegah pengeluaran biaya yang banyak jika terjadi kerusakan dan dapat mencegah kerusakan pada saat mesin sedang dijalankan. Di Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin - Politeknik Kediri terdapat bebagai macam peralatan industri dan otomotif, seperti mesin bubut, engine trainer, mesin frais, mesin las, dan lain-lain. Salah satunya yaitu Mesin Frais Vertikal. Saat ini, ISSN 2252-4444

mesin tersebut belum mempunyai jadwal perawatan yang teratur dan lengkap. Maka pada Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin, telah diajarkan tentang bagaimana cara merawat peralatan dengan baik yang bertujuan untuk merawat peralatan atau mesin-mesin yang ada di Politeknik Kediri, hal ini bertujuan untuk mencegah kerusakan pada saat proses pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, untuk menjaga kualitas dan kinerja dari Mesin Frais Vertikal agar tetap optimal maka dibuatlah suatu perencanaan perawatan Mesin Frais Vertikal berdasarkan metode ISMO. Perencanaan perawatan Mesin Frais Vertikal tersebut berisikan: kegiatan-kegiatan perawatan Mesin Frais Vertikal, jadwal perawatan peralatan yang dilakukan, dan estimasi biaya perawatan yang dikeluarkan. Sehingga perencanaan perawatan yang dihasilkan nantinya akan digunakan sebagai

Jurnal Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014

pedoman untuk pelaksanaan perawatan Mesin Frais Vertikal tersebut agar berfungsi dengan baik dan dalam kondisi siap pakai untuk proses pembelajaran. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana membuat kegiatan perawatan Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) berdasarkan metode ISMO? 2. Bagaimana membuat penjadwalan perawatan Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) berdasarkan metode ISMO? 3. Bagaimana menentukan estimasi biaya perawatan Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) berdasarkan metode ISMO? Batasan Masalah Pada Laporan Akhir ini batasan masalah yang diambil sebagai berikut: 1. Perencanaan perawatan yang dilakukan meliputi: pengidentifikasian kegiatan perawatan, penjadwalan perawatan, dan pengestimasian biaya perawatan. 2. Perencanaan perawatan yang dilakukan tidak mencakup Standard Operating Procedure (SOP) dan gambar teknik exploded. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan Laporan Akhir ini sebagai berikut: 1. Dapat membuat kegiatan perawatan Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) berdasarkan metode ISMO. 2. Dapat membuat penjadwalan perawatan Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) berdasarkan metode ISMO. 3. Dapat menentukan estimasi biaya perawatan Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) berdasarkan metode ISMO.

ISSN 2252-4444

28

TINJAUAN PUSTAKA Definisi Perawatan Perawatan adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga peralatan dan mengatasi kerusakan-kerusakan untuk sedapat mungkin dikembalikan ke keadaan semula, agar terjaganya suatu peralatan dengan kondisi yang baik dalam waktu yang lama sesuai dengan yang direncanakan, dan menghindari dari kerusakan yang fatal (Clifton, 1974). Perencanaan Perawatan Berdasarkan Metode ISMO Pekerjaan pertama yang paling mendasar dalam perawatan adalah membersihkan peralatan dari debu maupun kotoran-kotoran lain yang dianggap tidak perlu. Debu ini akan menjadi inti bermulanya proses kondensasi dari uap air yang berada di udara. Butir air yang terjadi pada debu tersebut lambat laun akan merusak permukaan kerja dari peralatan tadi sehingga secara keseluruhan peralatan tersebut akan menjadi rusak. Pekerjaan membersihkan ini pada umumnya diabaikan orang karena dianggap tidak penting, dan dalam melakukan pekerjaan ini perlu adanya petunjuk tentang (Clifton, 1974): 1. Bagaimana cara melakukan pekerjaan tersebut? 2. Kapan pekerjaan tersebut dilakukan? 3. Alat bantu apa saja yang diperlukan? 4. Hal-hal apa saja yang harus dihindari dalam melakukan pekerjaan tersebut? Pekerjaan kedua adalah memeriksa bagian-bagian dari peralatan yang dianggap perlu. Pemeriksaan terhadap unit instalasi perlu dilakukan secara teratur mengikuti pola jadwal tertentu. Jadwal ini dibuat atas dasar pertimbangan-pertimbangan yang cukup mendalam antara lain (Clifton, 1974): 1. Berdasarkan pengalaman yang lalu dalam suatu jenis perkerjaan yang sama diperoleh informasi mengenai selang waktu atau frekuensi untuk melakukan pemeriksaan seminimal mungkin dan seekonomis mungkin tanpa menimbulkan

Jurnal Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014

resiko yang berupa kerusakan pada unit instalasi yang bersangkutan. 2. Berdasarkan sifat operasinya yang dapat menimbulkan kerusakan setelah unit instalasi beroperasi dalam selang waktu tertentu. 3. Berdasarkan rekomendasi dari pabrik pembuat unit instalasi yang bersangkutan. Pekerjaan selanjutnya adalah memperbaiki bila terdapat kerusakankerusakan pada bagian unit instalasi sedemikian rupa sehingga kondisi unit instalasi tersebut dapat mencapai standar semula dengan usaha dan biaya yang wajar (Clifton, 1974). Dengan perkembangan teknologi secara pesat dalam bidang industri maka perawatan terhadap peralatan produksi secara sadar dinilai sangat penting. Pada permulaan tumbuhnya industri, perawatan terhadap peralatan biasanya baru mendapat perhatian setelah peralatan tersebut mengalami kerusakan, karena tidak pernah mendapat perhatian yang layak. Beberapa kerusakan pada peralatan produksi tidak hanya berakibat terhentinya sebagian alat produksi tetapi seluruh peralatan produksi lainnya juga akat ikut berhenti (Clifton, 1974). Dengan meningkatnya persaingan yang cukup ketat dalam bidang industri, jelas perhatian akan ditujukan kepada hal-hal yang menyangkut usaha-usaha untuk dapat meningkatkan produktifitas, meningkatkan kualitas dan menurunkan biaya operasi produksi dengan segala cara yang memungkinkan. Dalam hal ini adalah mengarah kepada peningkatan efektifitas perawatan peralatan dengan cara yang lebih ilmiah yang dikenalkan dengan perawatan terencana. Dalam perawatan terencana suatu peralatan akan mendapat giliran perbaikan sesuai dengan interval waktu atau disebut repair cycle yang telah ditentukan, dengan demikian kerusakan yang lebih besar dapat dihindari. Interval waktu perbaikan ini dapat ditentukan berdasarkan beban dan repair complexity dari peralatan yang bersangkutan ISSN 2252-4444

29

(Garg, 1976). Jadi dengan perawatan terencana diharapkan dapat memperpanjang umur pakai dari peralatan 3 sampai 4 kali lebih panjang dan dapat mengurangi terjadinya kerusakan yang tidak diharapkan. Disamping itu dengan perawatan terencana diharapkan pula dapat menjamin ketelitian peralatan produksi sehingga kualitas dan kelangsungan produksi dapat terpelihara dengan baik (Garg, 1976). Repair Complexity Repair complexity merupakan suatu nilai relatif dari tingkat kerumitan perawatan suatu mesin. Repair complexity setiap peralatan berbeda-beda. Repair complexity ditujukan untuk menentukan repair cycle, tipe produksi, bahan benda produksi yang dikerjakan, giliran kerja per hari (asumsi: 1 shift = 8 jam kerja per hari). Selain itu repair complexity juga berfungsi untuk menentukan periode antara dua masa dalam siklus dan dua masa bongkar total (overhoul) dalam tahun. Metode ini sangat berguna apabila tidak terdapat buku instruksi perawatan tentang penentuan siklus perawatan (Garg, 1976). Repair complexity setiap peralatan ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel 1. Repair Complexity Peralatan N o Type of Production . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1

Rolling Mils (Steel) Turbine (Steam and Hydro) Boiler Steam Turbine for Ships Avitation Engines, Heavy Diesel Engine, Heavy Machine Tool Automobile, Heavy Tractors, Ship, Aircraft Tractor Railway Wagon (Good and Passenger) Machine Tool (Medium) Ball or Roller Bearing Motor Cycles Heavy Electrical Machines,

Average Repair Complexity of Equipment 15 14 12 11.5 11 10 9.5 9 9 8.5 8.5

Jurnal Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014

1

1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1

Electric Trains, Precision Instruments Cycles Tractor Spare Part, Machine for Chemicals,Iindustrial Paper Wood Pulp Compressor, Hydraulic Machine, Light Machine Tools

8

Tool and Cutters

7.5

Textile, Food Industries Latter, Fire Protection Equipment

7.5

Gas Appararatus

7

Low Voltage Appararatus

7

Weighing Instruments

7

Electrical Instruments

6

Earth Moving Machinery Shower, Bulldozers, ect.

6

Watches and Light Instrument

5.5

debu dari pengarah. 4. Mengencangkan mur-mur dan baut-baut pengikat, ganti bila perlu.

8

Sumber: Garg, 1976 Repair Cycle Metode perawatan terencana merupakan suatu bentuk pelaksanaan perawatan yang terjadwal. Oleh karena itu repair cycle menjadi penting keberadaannya. Klasifikasi kegiatan perawatan dalam perawatan terencana dapat dibagi menjadi 4 kategori, yaitu (Garg, 1976): 1. Inspection (I). 2. Small Repair (S). 3. Medium Repair (M). 4. Overhaul (O). Inspection Mempunyai batasan-batasan kerja secara umum, sebagai berikut (Garg, 1976): 1. Memeriksa fungsi dari mekanisme kecepatan putar dan kecepatan potong. 2. Memeriksa dan menyetel kopling gesek, kopling roda gigi, poros utama, bantalan, peluncur, rem, mur pembawa, dan lainlain. 3. Membersihkan filter oli pelumas dan oli pendingin, sistem pengolian dan penyalur oli, serta serbuk kotoran dan ISSN 2252-4444

30

Small Repair Mempunyai batasan-batasan kerja secara umum, sebagai berikut (Garg, 1976): 1. Kerjakan semua kegiatan yang dilakukan pada inspection. 2. Membongkar 2-3 unit bagian peralatan yang kemungkinan besar akan aus atau kotor dan membersihkannya, jika diperlukan lamak lagi kantong-kantong oli, ganti bagian yang sudah rusak lalu rakit dan setel. 3. Mengadakan perbaikan bila diperlukan atau yang telah dicatat pada inspection. Medium Repair Mempunyai batasan-batasan kerja secara umum, sebagai berikut (Garg, 1976): 1. Kerjakan semua kegiatan perawatan yang dilakukan di small repair, ditambah dengan membongkar semua bagian yang kemungkinan akan aus dan harus diganti atau diperbaiki. 2. Mengecat permukaan mesin yang sudah rusak. 3. Kalibrasi ulang dengan melakukan levelling pada mesin. Overhaul Mempunyai batasan-batasan kerja secara umum, sebagai berikut (Garg, 1976): 1. Ulangi semua tindakan perawatan yang dilakukan pada medium repair, tetapi pembongkaran yang menyangkut setiap unit, semua komponen yang sudah rusak dan aus diganti dengan komponen baru. 2. Pemeriksaan pondasi mesin (pemasangan kedalaman pondasi) dan perbaiki jika diperlukan. 3. Gerinda/lamak semua permukaan pengarah (guide surface). 4. Mengecat semua permukaan yang harus dicat dengan cat yang baru. Repair cycle setiap peralatan ditunjukkan pada tabel berikut:

Jurnal Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014

Tabel 2. Repair Cycle Peralatan Repair Cycle Repair Complexity Siklus 0 s/d 30

O-I1-S1-I2-S2-I3-M1-I4-S3-I5-S4-I6-M2-I7-S5-I8S6-I9-O

Jumlah MS I 269

Tipe Produksi Bahan Benda Produksi

Masal

Seri

Unit 30 s/d 150

O-I1-I2-I3-S1-I4-I5-I6-S2-I7-I8-I9-M1-I10-I11-I12- 2 6 27 S3-I13-I14-I15-S4-I16-I17-I18-M2-I19-I20-I21-S5I22-I23-I24-S6-I25-I26-I27-O

Masal

Seri

Unit Diatas 150

O-I1-I2-S1-I4-I5-

2 9 36 dst

Seri dst

Baja Karbon dan Cor Aluminium Cor Perunggu Baja Konstruksi Baja Karbon dan Cor Aluminium Cor Perunggu Baja Konstruksi Baja Karbon dan Cor Aluminium Cor Perunggu Baja Konstruksi Baja Karbon dan Cor Aluminium Cor Perunggu Baja Konstruksi Baja Karbon dan Cor Aluminium Cor Perunggu Baja Konstruksi Baja Karbon dan Cor Aluminium Cor Perunggu Baja Konstruksi Baja Karbon dan Cor Aluminium Cor

Periode Antara Dua Masa Perawatan Periode Antara Dua Overhaul Dalam Bulan (t) Dalam Tahun (T) Giliran Kerja/Hari Giliran Kerja/Hari 1 2 3 1 2 3 6.0 3.0 2.0 9.5 4.5 3.0 6.5 3.5 2.5 10.0 5.0 3.5 7.0 3.5 2.5 10.0 5.5 3.5 8.5 4.5 3.0 13.0 6.5 4.5 8.0 4.0 3.0 12.0 6.0 4.0 9.0 4.5 3.0 13.0 6.5 4.5 9.5 4.5 3.0 13.5 7.5 4.5 11.5 6.0 4.0 17.0 8.5 6.0 9.5 4.5 3.0 14.0 7.0 4.5 10.0 5.0 3.5 15.0 7.5 5.0 10.0 5.5 3.5 16.0 8.0 5.5 13.0 6.5 4.6 19.5 10.0 6.5 4.0 2.0 1.5 12.5 6.5 4.0 4.5 2.5 1.5 13.5 7.0 4.5 5.0 2.5 1.5 14.5 7.0 5.0 6.0 3.0 2.0 18.0 9.0 6.0 5.5 2.5 2.0 16.0 8.0 5.5 5.5 3.0 2.0 17.5 9.0 6.0 6.5 3.0 2.0 18.5 9.5 6.5 8.0 4.0 2.5 23.5 11.5 8.5 6.5 3.0 2.0 18.5 9.5 6.5 6.5 3.5 2.5 20.0 10.0 6.5 7.0 3.5 2.5 21.5 11.0 7.0 7.0 3.5 2.5 26.5 26.5 9.0 5.0 2.5 2.0 21.0 10.5 7.5 5.0 3.0 2.0 22.5 11.5 8.5 dst dst

Sumber: Garg, 1976 Keterangan: T : Lamanya waktu dari repair cycle yaitu ditunjukan oleh waktu antara overhaul pertama dengan overhaul berikutnya (O ke O). t : Periode antara dua tingkatan yang berurutan dari kategori perawatan terencana (ISMO). Pada umumnya peralatan dapat dilakukan perawatan terencana berdasarkan metode ISMO hingga 2-3 kali repair cycle, selebihnya dari segi biaya perawatan sudah tidak ekonomis (Garg, 1976). Biaya Perawatan Biaya yang dikeluarkan untuk merawat suatu peralatan merupakan salah satu unsur yang penting dalam pengelolaan perusahaan, sebab biaya sangat menentukan didalam perolehan keuntungan. Biaya perawatan diusahakan dengan biaya seminimum mungkin, dan peralatan dapat dioperasikan secara maksimum guna memperoleh kelancaran proses produksinya (Kodoatie, 2005). Biaya perawatan diklasifikasikan sebagai berikut (Pujawan, 2009): 1. Biaya Perawatan Pencegahan. Biaya untuk menjaga keawetan dan efisiensi peralatan. 2. Biaya Perawatan Koreksi. Biaya untuk menentukan komponenkomponen, baik yang untuk diperbaiki atau diganti. 3. Biaya Perawatan Overhaul. Biaya untuk pembongkaran peralatan yang telah mengalami penurunan efisiensi, baik secara per bagian atau ISSN 2252-4444

31

menyeluruh. 4. Biaya Perawatan Total. Biaya yang merupakan penjumlahan seluruh biaya perawatan: pencegahan, koreksi, dan overhaul. Dalam perhitungan biaya perawatan (pencegahan, koreksi, dan overhaul) masingmasing menggunakan formula sebagai berikut (Pujawan, 2009): F = P ( 1 + i )n Keterangan: F : Nilai uang masa depan, (Rp). P : Nilai uang masa sekarang, (Rp). i : Tingkat suku bunga bank per periode, (%). n : Lamanya periode penelaahan. Definisi Mesin Frais Mesin frais adalah salah satu jenis mesin perkakas yang dapat digunakan untuk mengerjakan suatu bentuk benda kerja dengan mempergunakan pisau yang berputar sebagai alat potongnya. Pisau frais dipasang pada sumbu atau arbor mesin yang didukung dengan alat pendukung arbor. Pisau tersebut akan terus berputar apabila arbor mesin diputar oleh motor listrik (Krar, 2005). Mesin Frais Vertikal. Disebut demikian karena kedudukan yang vertikal dari spindel pemotong. Gerakan mejanya mempunyai 3 gerakan, yaitu longitudinal, melintang, dan vertikal. Biasanya tidak ada gerakan yang diberikan kepada pemotong kecuali gerakan berputar biasa. Tetapi, kepala spindelnya dapat diputar, yang memungkinkan penyetelan spindel dalam bidang vertikal pada setiap sudut dari vertikal sampai horisontal. Mesin ini mempunyai gerakan spindel aksial yang pendek untuk memudahkan pengefraisan bertingkat. Penggunaan mesin frais vertikal mencakup penggurdilan, pengeboran, peluasan lubang, penjarakan tepat dari lubang karena penyetelan mikrometer dari meja, pemotongan tepi, dan pencerukan.

Jurnal Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014

Gambar 1. Mesin Frais Vertikal Sumber: www.gentiger.com, 2014 Bagian-bagian Utama Mesin Frais Mesin frais kontruksinya berbedabeda, tetapi pada prinsipnya mesin ini mempunyai beberapa komponen utama (Yanto, 2012), yaitu:

Gambar 2. Bagian-bagian Utama Mesin Frais Sumber: www.harborfreight.com, 2014 Keterangan: 1. Motor. Motor merupakan bagian yang paling penting dari mesin ini. Motor berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi gerak. Tenaga yang dihasilkan dari motor berguna untuk menggerakan pisau, sehingga proses frais dapat dijalankan. 2. Kolom/badan Mesin. Badan mesin ini merupakan bagian yang berdiri tegak dan kokoh karena ia dipakai sebagai patokan dan merupakan dudukan dan rumah dari roda gigi. Selain dari itu ISSN 2252-4444

32

juga akan jadi dudukan dari sumbu utama, bahkan untuk jadi dudukan motor dan puli-pulinya itulah ditempatkan. Bagian depan bebentuk ekor burung tegak untuk gerak turun naiknya knee yang membawa saddle dan meja. Pada bagian sebelah atas kolom ini dipasang sumbu utama/spindel untuk dudukan dan membawa arbor sebagai pemegang dari pisau frais itu sendiri, sehingga dapat berputar. Pada bagian atas juga dibuat alur ekor burung mendatar yaitu untuk dudukan lengan, dan arm ini dapat didorong maju ataupun mundur untuk mencapai kedudukan tertentu. 3. Meja Mesin Frais. Meja mesin ini letaknya adalah di atas sadel, bentuknya segiempat panjang dan mempunyai alur-alur T yang berfungsi untuk penempatan baut dan mur T yang berfungsi sebagai pengikat. Untuk jenis mesin tetentu meja ini dapat diatur 0 - 45o, miring ke kiri atau ke kanan. Pergerakan ke kiri atau ke kanan dari meja ini dengan bantuan memutar sumbu transportir yang mempunyai kisar tertentu, yaitu ada yang 5 atau 6 mm ada juga yang berukuran inchi. Apabila perlu meja ini dapat dikunci kepada sadel dan untuk pengefraisan dengan pemakanan menurun/climb milling, maka pada meja mesin ini dipasang backlash eliminator untuk menahan loncatan dari meja karena pemakanan. 4. Saddle (Dudukan Meja). Sadel ini bentuknya persegi artinya mempunyai ukuran lebar sama dengan ukuran panjangnya, dan sadel ini mempunyai alur yang pas kepada lutut, sehingga sadel ini dapat bergerak mundur maju searah dan sejajar dengan gerakan lengan tadi, jadi sadel ini gerakannya tidak bisa kearah kiri atau kearah kanan, artinya hanya dua arah saja yaitu mundur maju dan sadel ini dapat dikunci kepada lutut apabila diperlukan. Di bagian atas dari sadel ini dibuat alur T melingkar 360o, dengan tujuan untuk

Jurnal Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014

ISSN 2252-4444

pada posisi tertentu, sehingga cocok untuk kebutuhan pekerjaan tertentu. Pada beberapa jenis mesin, pendukung arbor ini jumlahnya ada yang satu ada yang dua buah untuk lebih kokohnya dukungan terhadap arbor. Prinsip Kerja Mesin Frais Prinsip kerja pada mesin frais meliputi (Amstead, 1979): 1. Motor sebagai penggerak utama mesin akan berputar jika mesin di on-kan. 2. Tenaga dari motor akan di transmisikan ke quill dan spindel melalui arbor dan sebuah sistem transmisi pemindah tenaga. 3. Arah putaran mesin frais dapat diatur melalui sebuah switch. Meja pada mesin frais dapat digerakkan secara longitudinal, menyilang, dan vertikal sesuai dengan kebutuhan pengefraisan. PEMBAHASAN Repair Complexity Berdasarkan tabel 1. repair complexity peralatan, maka repair c 2.omplexity untuk Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) : 9. Repair Cycle Berdasarkan tabel repair cycle peralatan, maka repair cycle untuk Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) ditentukan sebagai berikut (asumsi giliran kerja/hari : 1): Tabel 3. Repair Cycle Mesin Drill Press (Merek Krisbow Tipe RDM-3201-F)

9

T (Tahun)

6

t (Bulan)

I

M

O-I1-S1-I2-S2-I3-M1-I4-S3-I5- 2 S4-I6-M2-I7-S5-I8-S6-I9-O

S

9

Repair Cycle

Siklus

Repair Complexity

membautkan meja kepada sadel agar kokoh, dan alur bentuk melingkar ini yang memungkinkan meja diputar beberapa derajat menurut kebutuhan tertentu. Dan penunjukan besarnya derajat terdapat pada permukaan sadel itu sendiri. Di atas permukaan sadel itu juga dipasang handle pembalik arah gerakan otomatis dari meja. 5. Alas Mesin. Alas mesin ini letaknya sama dengan namanya yaitu alas, artinya bagian paling bawah dari mesin, alas ini berfungsi untuk menumpu seluruh beban yang ada pada mesin, seperti berat mesin ditambah berat bahan yang dikerjakan dan berat perlengkapan yang dipakai serta berat dari alas itu sendiri. Pada alas mesin ini dibuat rongga sebagai bak penampung, yaitu untuk menampung cairan pendingin. Pompa air untuk mengalirkan cairan pendingin kepada cutter dan benda kerja, juga dipasang pada alas ini untuk membuat sirkulasi air pendingin itu tadi. 6. Lutut/knee. Lutut ini mempunyai dua alur yang saling tegak lurus, yaitu satu alur dipaskan kepada kolom dan satunya lagi dipaskan kepada sadel itu tadi. Lutut ini berbentuk rongga, dan dalam rongga itu dipasang roda-roda gigi untuk gerakan otomatis, maju mundur, naik turun dan kiri kanan. Gerakan dari lutut ini hanya dua arah yaitu turun dan naik saja, lutut ini juga dapat dikuncikan kepada kolom, agar kukuh pada waktu pengefraisan. 7. Lengan/arm. Seperti dikatakan di atas bahwa lengan itu letaknya di bagian paling atas dari badan mesin dan bawahnya mempunyai bentuk ekor burung yang pas kepada alur ekor burung pada badan mesin, lengan ini dapat dikunci dan dilepas untuk kebutuhan tertentu. Pada lengan ini dapat dipasang dukungan arbor (support arbor) yang mempunyai alur ekor burung pas kepada lengan tadi dan ia dapat dikunci

33

9.5

14.0

Dengan demikian perawatan terhadap Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) dilakukan setiap 9,5 bulan sekali sesuai dengan tingkatan siklus

Jurnal Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014

perawatan. Sedangkan Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) tersebut akan di-overhaul setelah 14 tahun. Inspection Kegiatan inspection pada Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) meliputi: 1. Memeriksa kondisi keseluruhan dari mesin. 2. Memeriksa kekencangan belt. 3. Memeriksa kebersihan belt. 4. Memeriksa kebersihan pulley penggerak dan yang digerakkan. 5. Memeriksa kekencangan mur pengikat pulley. 4. Memeriksa kondisi longitudinal feed screw. 5. Melumasi ulir penghantar pada longitudinal feed screw. 6. Memeriksa kondisi spindle. 7. Memeriksa kelancaran gerak dari spindle. 8. Membersihkan ujung spindle. 10. Mengkalibrasi keolengan spindle. 11. Memeriksa kondisi micrometer depth screw dan micrometer depth control. 12. Melumasi ulir penghantar pada micrometer depth screw dan micrometer depth control. 13. Memeriksa kondisi table dan alur pada table. 14. Melumasi permukaan dan alur pada table. 15. Menyetel gib table. 16. Memeriksa kondisi ragum, memeriksa kekencangan mur pengikat ragum. 17. Memeriksa kondisi cross feed handle, longitudinal feed handle, dan elevating feed handle. 18. Mengkalibrasi dan melumasi cross feed handle. 19. Mengkalibrasi dan melumasi longitudinal feed handle. 20. Mengkalibrasi dan melumasi elevating feed handle. 21. Memeriksa dan melumasi alur gerak meja pada knee. 22. Menyetel gib knee. 23. Menyetel gib saddle. 24. Memeriksa kondisi ulir penghantar pada elevating screw housing. ISSN 2252-4444

34

25. Melumasi ulir penghantar pada elevating screw housing. 26. Membersihkan oil reservoir dari kemungkinan kotoran yang ada. 27. Memeriksa volume dan kondisi oli pada one shot lube unit. 28. Memeriksa kelancaran sirkulasi oli pada oil line. 29. Memeriksa volume oli pada overarm. . Small Repair Kegiatan small repair pada Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) meliputi: 1. Melakukan semua tindakan yang dilakukan pada saat inspection. 2. Melepas motor. 3. Melepas pulley pada motor penggerak, membersihkan bagian yang kotor. 4. Memeriksa dan membersihkan bearing pada motor penggerak. 5. Memeriksa kondisi suaian antara pulley dan poros spindle. 6. Melepas dan membersihkan ragum. 7. Membersihkan oil reservoir dari kemungkinan kotoran yang ada. 8. Memeriksa volume dan kondisi oli pada one shot lube unit. 9. Memeriksa kelancaran sirkulasi oli pada oil line. 10. Memeriksa volume oli pada overarm. Medium Repair Kegiatan medium repair pada Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) meliputi: 1. Memeriksa kondisi kepresisian mesin sebelum melakukan pembongkaran. 2. Melakukan semua kegiatan yang dilakukan pada small repair. 3. Memeriksa sistem penghasil tenaga (kelistrikan motor). 4. Membersihkan oil reservoir dari kemungkinan kotoran yang ada. 5. Memeriksa volume dan kondisi oli pada one shot lube unit. 6. Memeriksa kelancaran sirkulasi oli pada oil line. 7. Melepas longitudinal feed handle.

Jurnal Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014

8. Membersihkan longitudinal feed handle. 9. Melepas table. 10. Membersihkan dan melumasi table. 11. Melepas longitudinal feed screw. 12. Membersihkan dan melumasi longitudinal feed screw. 13. Melepas elevating feed handle. 14. Membersihkan elevating feed handle. 15. Melepas ulir penghantar pada elevating feed handle. 16. Membersihkan dan melumasi ulir penghantar pada elevating feed handle. 17. Memeriksa bearing pada elevating feed handle, dan menggantinya bila sudah kocak. 18. Melepas saddle. 19. Membersihkan saddle. 20. Membersihkan dan melumasi ulir penghantar pada cross feed handle. 21. Membersihkan dan melumasi alur pada knee. 22. Mengkalibrasi cross feed handle, elevating feed handle, dan longitudinal feed handle. Overhaul Kegiatan overhaul pada Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) meliputi: 1. Memeriksa kondisi kepresisian mesin sebelum melakukan pembongkaran. 2. Melakukan semua tindakan yang dilakukan pada medium repair. 3. Melepas motor penggerak. 4. Mengganti belt pemindah tenaga pada pulley apabila belt sudah retak dan aus. 4. Menyetel ketegangan belt. 5. Mengganti timing belt pengatur kecepatan putaran spindle apabila timing belt sudah retak dan aus. 6. Menyetel ketegangan timing belt. 7. Memeriksa kondisi bearing poros pada Motor, dan menggantinya bila sudah kocak. 8. Membongkar overarm. 9. Mengganti brake shoes bila daya pengeremannya sudah berkurang. 10. Membersihkan poros spindle. 11. Memeriksa kondisi poros spindle, dan menggantinya bila poros sudah aus. ISSN 2252-4444

35

12. Mengganti bearing poros bila sudah kocak. 13. Mengganti gear pada quill bila mata giginya sudah tajam. 14. Mengganti quill bila sudah aus. 15. Memeriksa dan mengatur pondasi mesin. 16. Mengkalibrasi sudut pada overarm. 17. Mengkalibrasi keolengan spindle. 18. Melakukan pengecetan pada permukaan mesin yang perlu dicat. Penjadwalan Perawatan Peralatan Jadwal Perawatan Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) Tahun 2014.

Jadwal Perawatan Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) Tahun 2015.

Jadwal Perawatan Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) Tahun 2016

Jadwal Perawatan Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) Tahun 2017

Jadwal Perawatan Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) Tahun 2018

Jurnal Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014

Jadwal Perawatan Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) Tahun 2019

Jadwal Perawatan Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) Tahun 2020

Jadwal Perawatan Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) Tahun 2021

Jadwal Perawatan Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) Tahun 2022

Jadwal Perawatan Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) Tahun 2023

Jadwal Perawatan Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) Tahun 2025

Jadwal Perawatan Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) Tahun 2026

Jadwal Perawatan Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) Tahun 2027

Estimasi Biaya Perawatan Peralatan Estimasi Biaya Perawatan Inspection

Estimasi Biaya Perawatan Small Repair

Estimasi Biaya Perawatan Medium Repair

Jadwal Perawatan Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) Tahun 2024

ISSN 2252-4444

36

Jurnal Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014

Estimasi Biaya Perawatan Overhaul

Estimasi Biaya Perawatan Per Tahun Dalam perhitungan biaya perawatan (inspection, small repair, medium repair, dan overhaul) masing-masing. 1. Estimasi Biaya PerawatanTahun 2014 Pada tahun 2014, kegiatan perawatan meliputi I1 dan S1, sehingga biaya perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )n]I1 + [P ( 1 + i )n]S1 F = [676.500 ( 1 + 0,075 )1]I1 + [577.500 ( 1 + 0,075 )1]S1 F = 1.348.050 Rupiah 2. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2015 Pada tahun 2015, kegiatan perawatan meliputi I2, sehingga biaya perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )n]I2 F = [676.500 ( 1 + 0,075 )2]I2 F = 781.780 Rupiah 3. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2016 Pada tahun 2016, kegiatan perawatan meliputi S2, sehingga biaya perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )n]S2 F = [577.500 ( 1 + 0,075 )3]S2 F = 717.426 Rupiah 4. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2017 Pada tahun 2017, kegiatan perawatan meliputi I3 dan M1, sehingga biaya perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )n]I3 + [P ( 1 + i )n]M1 F = [676.500 ( 1 + 0,075 )4]I3 + [1.086.500 ( 1 + 0,075 )4]M1 F = 2.353.764 Rupiah 5. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2018 Pada tahun 2018, kegiatan perawatan meliputi I4, sehingga biaya perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )n]I2 F = [676.500 ( 1 + 0,075 )5]I4 F = 971.203 Rupiah ISSN 2252-4444

37

6. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2019 Pada tahun 2019, kegiatan perawatan meliputi S3, sehingga biaya perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )n]S3 F = [577.500 ( 1 + 0,075 )6]S3 F = 891.257 Rupiah 7. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2020 Pada tahun 2020, kegiatan perawatan meliputi I5, sehingga biaya perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )n]I5 F = [676.500 ( 1 + 0,075 )7]I5 F = 1.122.347 Rupiah 8. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2021 Pada tahun 2021, kegiatan perawatan meliputi S4 dan I6, sehingga biaya perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )n]S4 + [P ( 1 + i )n]I6 F = [577.500 ( 1 + 0,075 )8]S4 + [676.500 ( 1 + 0,075 )8]I6 F = 2.236.481 Rupiah 9. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2022 Pada tahun 2022, kegiatan perawatan meliputi M2, sehingga biaya perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )n]M2 F = [1.086.500 ( 1 + 0,075 )9]M2 F = 2.082.121 Rupiah 10. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2023 Pada tahun 2023, kegiatan perawatan meliputi I7, sehingga biaya perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )n]I7 F = [676.500 ( 1 + 0,075 )10]I7 F = 1.394.288 Rupiah 11. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2024 Pada tahun 2024, kegiatan perawatan meliputi S5, sehingga biaya perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )n]S5 F = [577.500 ( 1 + 0,075 )11]S5 F = 1.279.514 Rupiah 12. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2025 Pada tahun 2025, kegiatan perawatan meliputi I8 dan S6, sehingga biaya perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )n]I8 + [P ( 1 + i )n]S6 F = [676.500 ( 1 + 0,075 )12]I8 + [577.500 ( 1 +

Jurnal Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014

0,075 )12]S6 F = 2.986.752 Rupiah 13. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2026 Pada tahun 2026, kegiatan perawatan meliputi I9, sehingga biaya perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )n]I9 F = [676.500 ( 1 + 0,075 )13]I9 F = 1.732.119 Rupiah 14. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2027 Pada tahun 2027, kegiatan perawatan meliputi O, sehingga biaya perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )n]O F = [5.634.000 ( 1 + 0,075 )14]O F = 15.507.270 Rupiah

38

perawatan pada Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) untuk menunjang perencanaan perawatan tersebut. 2. Perlu dilanjutkan dengan pembuatan gambar teknik exploded untuk menunjang pelaksanaan Standard Operating Procedure (SOP) perawatan pada Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S). DAFTAR PUSTAKA Anonim. (2014). Kaypee Machines Private Limited. http://www.indiamart.com/ kaypeemachines/engineeringmachines.html. Diakses tanggal 11 Januari 2014.

KESIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka didapatkan simpulan sebagai berikut: 1. Kegiatan perawatan pada Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) berdasarkan metode ISMO diperlukan sembilan kali inspection, enam kali small repair, dan dua kali medium repair. 2. Penjadwalan perawatan pada Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4S) berdasarkan metode ISMO dilaksanakan selama periode tahun 2014 - 2027. 3. Perhitungan estimasi biaya perawatan pada Mesin Frais Vertikal (Merek Frejoth, Tipe FM-4-S) berdasarkan metode ISMO didapatkan biaya inspection sebesar 676.500 rupiah, biaya small repair sebesar 577.500 rupiah, biaya medium repair sebesar 1.086.500 rupiah, dan biaya overhaul sebesar 5.634.000 rupiah. Saran Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka didapatkan saran sebagai berikut: 1. Perlu dilanjutkan dengan pembuatan Standard Operating Procedure (SOP) ISSN 2252-4444

Anonim. (2013). Vertical Milling Machine. http://www.harborfreight.com/vertic al-milling-machine-40939.html. Diakses tanggal 16 Januari 2014. Anonim. (2012). Milling Machine. http://www.lathemachineindia.com/ milling-machine.html. Diakses tanggal 13 Januari 2014. Anonim. (2012). Vertical Milling Machine. http://www.gentiger.com.tw/proima ges/ pb/Vertical-millingmachine/SHCM-97A.jpg. Diakses tanggal 16 Januari 2014. Anonim. (2009). Manual Book of Vertical Milling Machine. Indonesia: Frejoth. Clifton, R. H. (1974). Principles of Planned Maintenance. London: Arnold. Garg, H. P. (1976). Industrial Maintenance. New Delhi: S. Chand. Kodoatie, R. J. (2005). Analisis Ekonomi Teknik. Yogyakarta: Andi Krar, Steve F., Gill, Arthur, dan Smid, Peter. (2005). Technology of Machine Tools (6th Edition). New York: McGraw - Hill.

Jurnal Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014

Priambodo, Bambang. (1981). Teknologi Mekanik (Edisi Ketujuh). Jakarta: Erlangga. Pujawan, I. N. (2009). Ekonomi Surabaya: Guna Widya

Teknik.

Yanto, D. (2012). Modul Teknik Permesinan Frais. http://www.sumberbelajar.belajar.ke mdikbud.go.id/PPB/Konten%20Mate ri/122%20widi%20yanto/diklat%2012 7/modul%20275/Teks/Modul%20Tek nik%20Pemesinan%20Frais.docx. Diakses tanggal 7 Januari 2014. Wahjudi, S. (2012). Inspeksi. Politeknik Negeri Malang.

ISSN 2252-4444

Malang:

39