JURUSAN AKUNTANSI

Download Jurusan Akuntansi. 2017. Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan. 1. Pengaruh Penjualan Bersih Dan Beban Komersial Terhadap Pajak. Penghasilan ...

0 downloads 841 Views 715KB Size
Jurusan Akuntansi

2017

Pengaruh Penjualan Bersih Dan Beban Komersial Terhadap Pajak Penghasilan Terutang (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) Adyta Nur Yasinta Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonommi, Universitas Brawijaya Abstrak Setiap perusahaan yang mempunyai kegiatan proses produksi tidak terlepas dari kegiatan penjualan, sebab kegiatan penjualan bagi perusahaan terutama perusahaan manufaktur merupakan pendapatan sebagai penghasilan yang timbul dari aktivitas normal perusahaan. Pendapatan merupakan tujuan utama bagi setiap kegiatan usaha, maka tiap perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan pendapatan. Peningkatan pendapatan itu dapat meningkatkan laba, untuk kemudian dihitung berdasarkan peraturan perpajakan untuk memperoleh pajak penghasilan terutang. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan perolehan penjualan bersih pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2) mendeskripsikan perolehan beban komersial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3) mendeskripsikan pengaruh penjualan bersih dan beban komersial terhadap Pajak Penghasilan terutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penjualan bersih dan beban komersial secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap pajak penghasilan terutang. Berdasarkan hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa penjualan bersih dan beban komersial berpengaruh secara signifikan terhadap pajak penghasilan terutang dengan tingkat signifikansi sebesar 84%. Kata kunci: Penjualan Bersih, Beban Komersial, Pajak Penghasilan Terutang,

sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam

Pendahuluan Para pemilik perusahaan terutama untuk

rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi

perusahaan-perusahaan go public mempunyai

serta

ketergantungan yang sangat tinggi terhadap

(stewardship)

laporan keuangan perusahaan mereka. Hal ini

sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada

disebabkan

mereka.

disusun

karena

dengan

laporan

wajar dan

keuangan

pertanggungjawaban

manajemen

Laporan

atas

keuangan

penggunaan

adalah laporan

dengan

pertanggungjawaban manajer atau pimpinan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang

memiliki potensi yang besar untuk membantu

dipercayakan

perusahaan

posisi

berkepentingan atau yang umumnya disebut

keuangan perusahaan kepada para pengguna

stakeholder (Budi,2009:1), sedangkan laporan

laporan keuangan terutama para investor.

keuangan tahunan merupakan dokumen yang

dalam

sesuai

yang

menunjukkan

penginformasian

Tujuan laporan keuangan menurut PSAK

berisi

kepada

informasi

pihak-pihak

perusahaan

kepada

yang

para

No.1 tahun 2015 di antaranya untuk memberikan

pemegang saham dan disusun dengan aturan-

informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan

aturan tertentu dalam PSAK.

arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

1

Jurusan Akuntansi Kebanyakan laporan keuangan tahunan

menjelaskan

pendapatan

yang

2017 timbul

dari

perusahaan (annual report) mencakup tiga unsur

aktivitas normal perusahaan yang biasa disebut

yaitu uraian, ilustrasi gambar, dan angka-angka.

penjualan.

Secara umum, uraian biasanya singkat dan

adakalanya

mudah dimengerti. Gambar-gambar berguna

pengembalian barang dari pelanggan maupun

untuk membuat penampilan lebih menarik.

memberikan potongan atau diskon terhadap

Sedangkan angka-angka adalah bagian yang tidak

penjualan

barang,

setelah

mudah dimengerti dan dipahami bagi para

dikurangi

dengan

faktor-faktor

pembaca

penjualan barulah diperoleh penjualan bersih.

awam

nonkeuangan

termasuk

(Budi,

Untuk

dan

melakukan

perusahaan

harus

penjualan, menerima

penjualan

awal

pengurang

itu

Tujuan umum penjualan adalah untuk

diperlukan penjelasan lebih lanjut mengenai

mendapatkan laba semaksimal mungkin, dan

angka-angka

mempertahankan

yang

2009:4).

manajer

Dalam

tercantum pada

laporan

atau

bahkan

berusaha

keuangan yang dijelaskan melalui catatan atas

meningkatkannya untuk jangka waktu lama.

laporan keuangan.

Tujuan itu dapat tercapai apabila penjualan dapat

Bagian di dalam laporan keuangan yang mendapat

perhatian

khusus

adalah

laba.

Informasi laba sebagaimana dinyatakan dalam

dilaksanakan seperti yang direncanakan. Dengan demikian, tidak berarti bahwa barang atau jasa yang terjual akan menghasilkan laba.

Statement of Financial Accounting Concepts

Untuk mendapatkan laba sebelum pajak,

(SFAC) Nomor 2 (FASB 1987) merupakan unsur

maka penjualan bersih harus dikurangkan terlebih

utama dalam laporan keuangan dan sangat

dahulu dengan total beban perusahaan yakni yang

penting bagi pihak-pihak yang menggunakannya

disebut beban komersial dan ditambah dengan

karena

penghasilan lain-lain. Beban komersial adalah

memiliki

nilai

prediktif. Kemudian

dijelaskan pula pada Kerangka Dasar Penyajian

penjumlahan

dari

beban

pokok

penjualan

dan Penyusunan Laporan Keuangan (KDPPLK)

ditambah beban usaha, dan beban lain-lain.

tahun 2012, laba merupakan kinerja penghasilan

Beban usaha yaitu jumlah beban penjualan

bersih seringkali digunakan sebagai ukuran

ditambah jumlah beban umum dan beban

kinerja atau dasar bagi ukuran yang lain. Unsur

administrasi perusahaan.

yang langsung berkaitan dengan pengukuran

Dalam suatu perusahaan terdapat 2 (dua)

penghasilan bersih adalah penghasilan dan beban.

laba yaitu laba akuntansi dan laba fiskal yang

Definisi penghasilan (income) menurut

menjadikan perlu dilakukan penyesuaian saldo

KDPPLK tahun 2012 meliputi pendapatan

antara laba akuntansi dengan laba melalui

(revenues) dan keuntungan (gains). Pendapatan

rekonsiliasi. Merekonsiliasi atau koreksi harus

timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

dilakukan karena adanya perbedaan perlakuan

yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang

atas pendapatan maupun biaya yang berbeda

berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa

antara

(fees), bunga, dividen, royalty dan sewa. Dalam

perpajakan yang berlaku. Menurut PSAK 46

penelitian

thaun 2015 perbedaan perbedaan yang terjadi

ini,

penulis

hanya

hanya

akan

standar

akuntansi

dengan

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

peraturan

2

Jurusan Akuntansi

2017

akibat adanya koreksi fiskal dapat berupa

menggunakan metode deskriptif. Jenis penelitian

perbedaan tetap (permanent differences) dan

yang dilakukan yaitu kuantitatif. Data analisis

perbedaan waktu sementara/temporer (timing

dengan menggunakan metode statistik regresi

temporary differences).Rekonsiliasi atau koreksi

linier berganda. Hasil dari penelitian ini adalah

fiskal dilakukan untuk menentukan jumlah pajak

variabel DER memiliki pengaruh terhadap PPh

terutang. Pajak penghasilan terutang ini sama

Badan Terutang dan

dengan pajak kini yang penyajiannya pada

memiliki pengaruh terhadap PPh Badan Terutang

laporan laba rugi komprehensif.

sehingga jika perusahaan ini meningkatkan atau

Pada umumnya manajemen perusahaan

menurunkan

DAR

variabel

nya

DAR tidak

maka

tidak

akan

menginginkan pembayaran pajak yang kecil

membawa dampak apapun bagi PPh Badan

sehingga mereka melaporkan laba bersih yang

Terutang.

kecil,

besarnya

beban

mengurangi

beban

pajak

Penghasilan

terutang

komersial

dapat

Endah

kini

Pajak

pengaruh

yang

atau

dihitung

Nilam

Rahmadani

struktur

modal

analisis

terhadap

penghasilan

penghasilan kena pajak. Berbicara mengenai

mengambil

pajak berarti berbicara mengenai pengeluaran

terdaftar di BEI dari 2005 sampai dengan 2009.

yang manfaatnya tidak dapat dirasakan secara

Penelitian ini menganalisis apakah longterm debt

langsung. Pajak merupakan salah satu sumber

to asset ratio dan debt to equity ratio secara

penerimaan negara yang sangat penting, karena

parsial dan simultan berpengaruh terhadap pajak

penerimaan pajak digunakan untuk pembangunan

penghasilan badan terutang perusahaan. Metode

negara. Salah satu jenis pajak yang diberlakukan

analisis dengan menggunakan analisis regresi

di Indonesia yaitu pajak penghasilan yang juga

linier berganda dengan menggunakan SPSS 17.

membantu dalam pengoptimalisasian pendapatan

Hasil pengujian F dihasilakan bahwa longterm

nasional jika dibantu oleh kepatuhan wajib pajak

debt to asset ratio dan debt to equity ratio secara

dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

bersama-sama

Negeri Syarif Hidayatullah, 2008) Penelitian ini sudah

dipublikasikan

tahun

http://repository.uinjkt.ac.id

2012

di

melakukan

penelitian dengan judul Analisis

Pengaruh

Struktur Modal terhadap Pajak Penghasilan (PPh) Badan Terutang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh DAR dan DER terhadap PPh badan terutang. Lokasi Penelitian adalah perusahaan perdagangan eceran yang terdaftar di Bursa

Efek

Indonesia,

metode

penelitian

sempel

terutang.

pajak

atas

Nur Wachidah Yulianti (Universitas Islam

(PPh)dan

(2010)

pada

Penelitian

perusahaan

berpengaruh

terhadap

yang

pajak

penghasilan badan terutang. Sedangkan untuk uji t didapat bahwa hipotesis 1 penelitian ini diterima sehingga longterm debt to asset ratio berpengaruh negatif terutang

terhadap

pajak

penghasilan

perusahaan.selanjutnya

badan

hipotesis

2

penelitian juga diterima, yang menyatakan bahwa debt to equity ratio berpengaruh positif terhadap pajak penghasilan badan terutang perusahaan. Siti Nurjanah (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2008) Penelitian ini sudah dipublikasikan

tahun

http://repository.uinjkt.ac.id

2012

di

melakukan

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

3

Jurusan Akuntansi penelitian dengan judul Pengaruh Pendapatan dan

perusahaan

Beban Terhadap Pajak: Laba Sebelum Pajak

Indonesia. Lokasi Penelitian adalah perusahaan

sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada

industri

Perusahaan LQ45). Penelitian ini menganalisis

Indonesia,

Pengaruh pendapatan dan beban terhadap pajak

metode

laba sebelum pajak sebagai variabel intervening.

dilakukan yaitu kuantitatif. Data yang digunakan

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang

adalah data sekunder yang diakses melalui

diambil langsung dari laporan keuangan tahun

www.idx.co.id.

periode 2003-2007 di website BEI dengan LQ45

digunakan yaitu Purposive sampling. Data

sebagai populasi dan 40 perusahaan sebagai

analisis dengan menggunakan metode statistik

sampelnya. Uji kualitas data yang digunakan

regresi linier berganda. Dengan hasil penelitian

dalam penelitian ini adalah uji validitas dan uji

yaitu 1) Debt to asset ratio (DAR) secara persial

reabilitas. Hasil dari penelitian ini adalah: (a)

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

terdapat pengaruh langsung yang tidak signifikan

pajak penghasilan badan terutang, dan Debt to

dan koefisien yang negatif dari pendapatan ke

equity ratio (DER) secara persial memiliki

pajak, sedangkan ada pengaruh tidak langsung

pengaruh

yang signifikan dan positif dari pendapatan ke

penghasilan badan terutang. 2) Debt to asset ratio

pajak melalui laba sebelum

(DAR) dan Debt to equity ratio (DER) secara

pajak sebagai

yang

barang

terdaftar

konsumsi

metode deskriptif.

di

penelitian Jenis

Penarikan

yang

di

2017

signifikan

Efek

Bursa

Efek

menggunakan

penelitian

yang

sampel

yang

terhadap

pajak

variabel intervening. (b) terdapat pengaruh

bersama-sama

langsung yang tidak signifikan dan koefisien

signifikan terhadap pajak penghasilan badan

yang negatif dari beban ke pajak, pajak melalui laba sebelum pajak sebagai variabel intervening.

memiliki

Bursa

pengaruh

yang

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1.

Untuk mendeskripsikan perolehan penjualan

Penggunaan laba sebelum pajak sebagai variabel

bersih pada perusahaan manufaktur yang

intervening adalah tepat.

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Nindri Putri Astrini (Universitas Pakuan, 2015)

melakukan

Penelitian

dengan

2.

judul

komersial pada perusahaan manufaktur yang

Pengaruh Modal Sendiri dan Utang Jangka Panjang Terhadap Pajak Penghasilan Badan

Untuk mendeskripsikan perolehan beban

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3.

Untuk mendeskripsikan pengaruh penjualan

Terutang Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di

bersih dan beban komersial terhadap Pajak

Bursa Efek Indonesia. Tujuan penelitiannya

Penghasilan

adalah untuk mengetahui perkembangan DAR

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

dan DER pada perusahaan yang terdaftar di

Indonesia.

Bursa

Efek

Indonesia,

perkembangan perusahaan

PPh

yang

untuk

badan

terdaftar

mengetahui

terutang di

Bursa

pada

terutang

pada

perusahaan

Landasan Teori Penjualan bersih

Efek

Penjualan adalah sumber yang paling

Indonesia, serta untuk mengetahui pengaruh

utama

dari

penghasilan,

biasanya

DAR dan DER terhadap PPh badan terutang pada

ditempatkan pada baris pertama laporan laba rugi Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

selalu

4

Jurusan Akuntansi

2017

(Budi, 2009:48). Penjualan merupakan kegiatan

Beban komersial merupakan total beban yang

pelengkap atau suplemen dari pembelian untuk

terjadi dalam keseluruhan operasi dan aktivitas

memungkinkan terjadinya transaksi (Sofjan,

perusahaan

2013:23). ), bila produk telah laku dijual kepada

komersial adalah penjumlahan dari beban pokok

pelanggan, maka pendapatan dilaporkan sebagai

penjualan, beban usaha dan beban lain-lain.

penjualan. Tujuan umum penjualan adalah untuk

Beban pokok penjualan. (Novia, 2008:20).

mendapatkan laba semaksimal mungkin, dan

Pajak Penghasilan

mempertahankan

atau

periode

tertentu.

Beban

berusaha

Pajak adalah kontribusi wajib kepada

meningkatkannya untuk jangka waktu lama.

Negara yang terutang oleh orang pribadi atau

Penjualan barang secara tunai maupun kredit

badan yang bersifat

dicatat dengan mengkredit penjualan. Harga

undang-undang

Pokok Penjualan (HPP) barang yang dijual juga

imbalah secara langsung dan digunakan untuk

dicatat atas penjualan tersebut. dalam penjualan

keperluan

barang

kemakmuran rakyat.

secara

diberikannya

bahkan

pada

kredit

diskon

memungkinkan

Negara

berdasarkan

tidak

mendapatkan

bagi

sebesar-besarnta

untuk

Undang-Undang Pajak Penghasilan (PPh)

pembayaran yang lebih cepat oleh pelanggan,

mengatur pengenaan Pajak Penghasilan terhadap

diskon penjualan ini dicatat oleh penjual sebagai

subjek pajak berkenaan dengan penghasilan yang

debet ke diskon penjualan. Diskon penjualan

diterima atau diperolehnya dalam tahun berjalan.

dilaporkan

sebagai

terhadap

Subjek pajak tersebut dikenai pajak apabila

penjualan,

begitupun

pengembalian

memperoleh penghasilan, dalam Undang-Undang

barang (retur) atau potongan harga diberikan.

PPh disebut Wajib Pajak.Wajib Pajak dikenai

Bila barang dikembalikan atau potongan harga

pajak atas penghasilan yang diterima atau

diberikan, maka penjulan mendebet retur dan

diperolehnya selama satu tahun pajak atau dapat

potongan penjualan. Jadi penjualan bersih adalah

pula dikenai pajak untuk penghasilan dalam

jumlah yang diterima dari penjualan setelah

bagian tahun pajak apabila kewajiban pajak

dikurangi

yang

subjektifnya dimulai atau berakhir dalam tahun

dikembalikan dan cadangan turunnya harga

pajak. (Mardiasmo, 2016:155). Menurut Siti

(Budi, 2009:48).

Resmi (2015:74) pajak penghasilan (PPh) adalah

Beban komersial

pajak yang dikenakan terhadap orang pribadi dan

dengan

penjualan

dengan

memaksa

pengurang dengan

nilai

barang

Beban (expense) yaitu arus keluar barang

badan, berkenaan dengan penghasilan yang

atau jasa yang dapat ditandingkan dengan

diterima atau diperoleh selama satu tahun pajak.

pendapatan (revenue) untuk menentukan laba

Metode Penelitian

(income).

Jenis Penelitian

Karena

pengorbanan

tersebut

digunakan untuk menghasilkan “prestasi” dan

Jenis Penelitian ini adalah penelitian

tidak memiliki masa manfaat di masa yang akan

deskriptif kuantitatif yang berupa angka pada

datang, maka harus dikurangkan dari laba pada

laporan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk

periode yang bersangkutan.

mengetahui pengaruh antara variabel-variabel Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

5

Jurusan Akuntansi penelitian yang terdiri dari penjualan bersih dan

2017

Sumber Data Penelitian

beban komersial dengan pajak penghasilan

Sumber

data

yang

diperoleh

untuk

terutang.

penelitian ini yaitu dari website Bursa Efek

Objek Penelitian

Indonesia yaitu www.idx.co.id.

Objek penelitian pada penelitian ini adalah penjualan

bersih, beban komersial, dan pajak

Operasionalisasi Variabel 1.

penghasilan terutang.

Yaitu

analisis

variabel

yang

mempengaruhi

variabel lainnya atau dengan kata lain variabel

Unit Analisis Unit

Variabel independen (variabel bebas)

yang

digunakan

dalam

independen menjadi sebab terhadap terjadi atau

penelitian ini adalah organisasi, yakni unit

tidak terjadinya sesuatu dalam kaitannya dengan

analisis yang sumber datanya merupakan respon

masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini yang

dari divisi organisasi/ perusahaan.

menjadi variabel bebas adalah penjualan bersih

Lokasi Penelitian

dan beban komersial.

Lokasi pada penelitian ini adalah pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

2.

Variabel Dependen (Variabel Terikat) Yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang

Efek Indonesia.

menjadi

Jenis Data Penelitian

independen. Dalam penelitian ini yang menjadi

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data sekunder. Data yang

akibat,

karena

adanya

variabel

variabel dependen adalah pajak penghasilan terutang.

akan diuji adalah laporan laba rugi perusahaan

Adapun penjabaran dan pengukuran dari

yang berakhir 31 Desember untuk tahun 2014

operasionalisasi variabel ini adalah sebagai

dan 2015.

berikut: Tabel 1 Operasionalisasi Variabel

Variabel Variabel Independen (X) : 1. Penjualan Bersih (X1)

2.

Beban Komersial (X2)

Indikator

Skala

Ukuran

1. Penjualan kotor 2. Retur penjualan 3. Potongan penjualan

Penjualan kotor - Retur penjualan Potongan penjualan

1. Beban Pokok Penjualan 2. Beban Usaha 3. Beban lain-lain

Beban Pokok Penjualan + Beban usaha + Beban lain-lain

Variabel dependen (Y): Pajak Penghasilan terutang

Pajak kini

Metode Penarikan sampel

Rasio

Laba fiskal x tarif pajak penghasilan

dilakukan

dengan

mengambil

Rasio

Rasio

sampel

dari

Dalam penelitian ini metode penarikan

populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu.

sampel dilakukan dengan menggunakan teknik

Sampel dari penelitian ini adalah laporan

Purposive Sampling. Teknik Purposive Sampling

keuangan pada tahun 2014 dan 2015. Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

6

Jurusan Akuntansi Adapun kriteria-kriteria yang ditentukan untuk dijadikan sebagai sampel adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan

manufaktur

yang

menerbitkan

laporan keuangan tahun 2014 dan tahun 2015 secara lengkap dan dalam satuan mata uang rupiah.

2. Perusahaan

manufaktur

yang

2017 menerbitkan

laporan keuangan berakhir setiap tanggal 31 Desember. 3. Perusahaan manufaktur memiliki penghasilan kena pajak (laba fiskal) sehingga mempunyai Pajak Penghasilan terutang, artinya Pajak Penghasilan terutang itu tidak nihil.

Tabel 2 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 1. Sektor Industri Dasar & Kimia a. Sub Sektor Semen No Kode Perusahaan Nama Perusahaan 1 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk 2 SMBR Semen Baturaja (Persero) Tbk b. Sub Sektor Keramik, Porselin&kaca No Kode Perusahaan Nama Perusahaan 3 ARNA Arwana Citramulia Tbk 4 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk c. Sub sektor Logam &sejenisnya No Kode Perusahaan Nama Perusahaan 5 BTON Beton jaya Manunggal Tbk 6 INAI Indal Aluminium Industry Tbk 7 LION Lion Metal Works Tbk 8 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk d. Sub Sektor Kimia No Kode Perusahaan Nama Perusahaan 9 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk 10 SRSN Indo Acidatama Tbk 11 EKAD Ekadharma International Tbk 12 BUDI Budi Starch & Sweetener Tbk 13 SOBI Sorini Agro Asia Corporindo Tbk e. Sub sektor Plastik & Kemasan No Kode Perusahaan Nama Perusahaan 14 IGAR Kageo Igar Jaya Tbk 15 TRST Trias Sentosa Tbk 16 BRNA Berlina Tbk f. Sub Sektor Pulp & Kertas No Kode Perusahaan Nama Perusahaan 17 ALDO Alkindo Naratama Tbk 18

KDSI

g. Sub sektor pakan ternak No Kode Perusahaan 19 JPFA 20 MAIN

Kedawung Setia Industrial Tbk Nama Perusahaan Japfa Comfeed Indonesia Tbk Malindo Feedmill Tbk

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

7

Jurusan Akuntansi 2.

3.

Sektor aneka industry a. Sub Sektor Tekstil dan Garment No Kode Perusahaan 21 RICY 22 SSTM 23 UNIT b. Sub Sektor Kabel No Kode Perusahaan 24 KBLM 25 JECC c. Sub sektor otomotif & komponen No Kode Perusahaan 26 IMAS 27 BOLT

2017

Nama Perusahaan Ricky Putra Globalindo Tbk Sunson Textile Manufacture Tbk Nusantara Inti Corpora Tbk Nama Perusahaan Kabelindo Murni Tbk Jembo Cable Company Tbk Nama Perusahaan Indomobil Sukses Internasional Tbk Garuda Metalindo Tbk

Sektor barang konsumsi a. Sub Sektor Makanan & Minuman No Kode Perusahaan 28 MYOR 29 ROTI 30 ULTJ

Nama Perusahaan Mayora Indah Tbk Nippon Indosari Corpindo Tbk Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk

b. Sub Sektor Rokok No Kode Perusahaan 31 GGRM 32 HMSP 33 WIIM c. Sub Sektor Farmasi No Kode Perusahaan 34 SIDO 35 KLBF 36 DVLA Sumber : www.idx.co.id,2017

Nama Perusahaan Gudang Garam Tbk Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk Wismilak Inti Makmur Tbk Nama Perusahaan Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk Kalbe Farma Tbk Darya Varia Laboratoria Tbk

Metode Pengumpulan Data

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

Untuk memperoleh informasi dan data yang dikelola dalam penelitian ini, maka pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu:

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

a. Penelitian kepustakaan (library research). b. Teknik observasi Metode Analisis Data Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah teknik

untuk umum atau generalisasi. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi

yang

normal atau tidak.

digunakan untuk memberikan gambaran dan mendeskripsikan data tentang keterkaitan antara variabel dengan menyajikan angka-angka yang Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

8

Jurusan Akuntansi

sama berpengaruh signifikan terhadap variabel

Uji Multikolinearitas Uji

multikolinearitas

bertujuan

untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya

dependen. Uji Koefisien Determinasi (

korelasi antar variabel bebas.

Koefisien

Uji Autokorelasi

apakah dalam suatu model regresi linear ada antara

periode

t

determinasi

pada

intinya

menyatakan seberapa baik suatu model untuk

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji

korelasi

2017

kesalahan

dengan

penganggu

kesalahan

periode

menjelaskan variasi variabel dependen. Analisis Regresi Berganda

pada

Analisis regresi linear berganda dalam

t-1

penelitian ini digunakan untuk mengetahui

(sebelumnya).

pengaruh penjualan bersih dan beban komersial

Uji Heteroskedasitas

terhadap

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

pajak

Efek Indonesia.

ketidaksamaan

Hasil Penelitian

dari

residual

satu

pengamatan ke pengamatan yang lain.

pada

Uji Analisis Deskriptif

Uji Hipotesis 1.

terutang

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

menguji apakah dalam model regresi terjadi variance

penghasilan

Analisis

deskriptif

menggambarkan

Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji

tentang ringkasan data-data penelitian seperti

t)

minimum, maksimum, mean (rata-rata), standar

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh parsial dari masing-masing variabel independen

deviasi, varian, dan lain-lain. Berikut hasil uji analisis deskriptif yang disajikan pada tabel 9.

terhadap variabel dependennya. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) Uji F digunakan untuk mengukur apakah semua variabel independen secara bersama – Tabel 3 Hasil Uji Analisis Deskriptif Descriptive Statistics N

Minimum

Maximum

Penjualan bersih

72

67679530150

89069306000000

8269039933102,71 18134653698455,280

Beban komersial

72

71704877553

130863341000000

9899450714382,12 21154891926169,613

PPh terutang

72

-3569336000000 642915814984

Valid N (listwise)

72

Sumber : Data diolah (Ouput SPSS), 2017

(Penjualan Bersih) jumlah data 72,

-193934992011,61 711601109299,034

Komersial)

deviasi

dan

Sedangkan

deviasi

sebesar

(Beban

jumlah data 72, dengan rata-rata

sebesar Rp9.899.450.714.382,12 dan standar

dengan rata-rata sebesar Rp8.269.039.933.102,71 standar

Std. Deviation

Rp18.134.653.698.455,280. Variabel

Dari tabel 9 di atas dapat diketahui untuk variabel

Mean

sebesar variabel

Rp21.154.891.926.169,613. Y

(Pajak

Penghasilan

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

9

Jurusan Akuntansi Terutang) sebesar deviasi

jumlah data 72, dengan rata-rata Rp193.934.992.011,61 sebesar

dan

standar

Rp711.601.109.299,034.

Perusahaan sampel dengan penjualan bersih tertinggi yang digunakan pada penelitian ini adalah PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk sebesar Rp89.069.306.000.000 dan terendah yaitu PT Betonjaya Manunggal Tbk sebesar Rp67.679.530.150.

sedangkan

Perusahaan

sampel dengan beban komersial tertinggi yang digunakan pada penelitian ini adalah PT Hanjaya Mandala

Sampoerna

Tbk

sebesar

2017

Rp75.231.593.000.000, dan yang terendah yaitu PT

Betonjaya

Manunggal

Tbk

sebesar

Rp73.533.474.684. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji histogram dan uji normal P Plot. Berikut hasil uji normalitas yang disajikan pada Gambar 1 dan Gambar 2.

Gambar 1 Hasil Uji Normalitas

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

10

Jurusan Akuntansi

2017

Gambar 2 Hasil Uji Normalitas

Sumber : Data diolah (Ouput SPSS), 2017 Berdasarkan analisis grafik (histogram), grafik pada Gambar 1 di atas tampak bahwa grafik berbentuk lonceng (bellshaped), artinya bahwa data residual terdistribusi dengan normal. Analisis grafik (normal probability plot), pada Gambar 2 di atas tampak bahwa titik-titik menyebar mengikuti garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data residual terdistribusi dengan normal.

2.

Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas

bertujuan

untuk

menguji apakah terdapat gejala korelasi antara variabel-variabel independen dalam suatu model regresi. Suatu model regresi yang baik akan bebas dari multikolinearitas. Berikut hasil uji multikolinearitas yang disajikan pada tabel 10.

Tabel 4 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

t

Sig.

Coefficients B (Constant)

Std. Error

Collinearity Statistics

Beta

Tolerance

85394259543,058 37737007072,310

2,263

,027

VIF

1 Penjualan bersih

,049

,005

1,243

10,590

,000

,169

5,927

Beban komersial

,013

,004

,372

3,171

,002

,169

5,927

a. Dependent Variable: PPh terutang Sumber : Data diolah (output SPSS),2017 Syarat yang digunakan untuk mengukur multikolinearitas adalah nilai Tolerance kurang dari 0.01 dan nilai VIF lebih dari 10. Berdasarkan hasil uji multikolinearitas dapat

diketahui bahwa seluruh variabel memiliki nilai Tolerance lebih dari 0.01 dan VIF kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas. Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

11

Jurusan Akuntansi 3.

Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedasitas bertujuan

2017

pola titik – titik pada scatterplots regresi. Jika untuk

titik – titik menyebar dengan pola yang tidak

menguji apakah dalam modelregresi terjadi

jelas maka tidak terjadi masalah heteroskedasitas.

ketidaksamaan varian dari residual pada satu

Berikut

pegamatan ke pengamatan lain. Model regresi

disajikan pada Gambar 3.

hasil

uji

heteroskedastisitas

yang

yang baik adalah tidak terjadi heterokedasitas. Uji heteroskedasitas dilakukan dengan melihat

Gambar 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber : Data diolah (output SPSS),2017

4.

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas, dapat diketahui bahwa tidak terdapat pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Uji Autokorelasi Persamaan regresi yang baik adalah yang

tidak

memiliki

masalah

autokorelasi.

Uji

autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah kesalahan suatu data pada periode tertentu berkorelasi dengan periode lainnya. Untuk mengetahui ada tidaknya autukorelasi pada

model regresi dilakukan dengan uji Durbin – Watson (DW). Dasar pengambilan keputusan : a. DU < DW < 4-DU artinya tidak terjadi autokorelasi. b. DW < DL atau DW > 4-DL artinya terjadi autokorelasi. c. DL < DW < DU atau 4-DU < DW < 4DL artinya tidak ada kepastian atau kesimpulan yang berarti. Berikut hasil uji autokorelasi yang disajikan pada tabel 11.

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

12

Jurusan Akuntansi

2017

Tabel 5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Model

R ,916a

1

R Square

Adjusted R Square

,840

Std. Error of the Estimate

,835

Durbin-Watson

289048170723,198

1,775

a. Predictors: (Constant), beban komersial, penjualan bersih b. Dependent Variable: PPh terutang Sumber : Data diolah (output SPSS),2017 Berdasarkan hasil uji autokorelasi pada tabel 11, menunjukkan nilai Durbin-Watson sebesar 1,775. Dari tabel Durbin-Watson dapat diketahui bahwa nilai DL adalah 1,5611 dan DU adalah 1,6751 .Syarat suatu model regresi bebas dari Autokorelasi adalah Nilai DW tersebut berada diantara DU < DW < 4-DU { 1,6751 < 1,775< (41,6751)} atau hasil akhirnya (1,6751 < 1,775 < 2,3249). Hal ini membuktikan bahwa tidak ada autokorelasi dalam penelitian ini.

hubungan antara masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial atau per variabel dengan kriteria pengujian: a. Hipotesis ditolak apabila nilai P > 0.05 Hipotesis diterima apabila nilai P < 0.05 b. Jika

yang

diperoleh

dari

hasil

pengamatan nilainya lebih besar dari

,

maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara parsial antara variabel independen

Uji Hipotesis

dengan dependen.

Uji Koefisien Regresi Secara Parial (Uji t)

Jika

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel penjualan bersih dan beban komersial mempunyai pengaruh secara parsial atau tidak terhadap variabel dependen (pajak penghasilan terutang). Uji hipotesis parsial untuk menguji

yang diperoleh dari hasil

pengamatan nilainya lebih kecil dari

, maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel independen dengan dependen.

Tabel 6 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T) Coefficientsa Model

Unstandardized Standardized t Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 85394259543,058 37737007072,310 2,263 1 Penjualan bersih ,049 ,005 1,243 10,590 Beban komersial ,013 ,004 ,372 3,171 a. Dependent Variable: PPh terutang Sumber : Data diolah (output SPSS),2017

Analisis uji t berdasarkan Tabel 3 adalah sebagai berikut:

1.

Sig.

,027 ,000 ,002

Pengaruh penjualan bersih terhadap pajak penghasilan terutang. Untuk nilai pada

variabel

penjualan

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

dan bersih 13

Jurusan Akuntansi mempunyai

sebesar 10,590 maka

diperoleh hasil

>

10,590 >

1,994 maka hipotesis 1 diterima yang berarti penjualan bersih secara parsial berpengaruh

2.

komersial

secara

parsial

2017 berpengaruh

terhadap pajak penghasilan terutang. Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F) Uji F

digunakan untuk mengetahui

terhadap pajak penghasilan terutang.

bersama-sama apakah secara simultan variabel

Pengaruh beban komersial terhadap pajak

penjualan bersih dan beban komersial memiliki

penghasilan terutang. Untuk nilai

hubungan

pada

variabel

dan

penjualan

yang

signifikan

terhadap

pajak

bersih

penghasilan terutang. Dalam hal ini pengujian

mempunyai

sebesar 3,171 maka

menggunakan tingkat signifikansi 0,05, maka

diperoleh hasil

>

dapat dilakukan uji signifikansi pada tabel 4

3,171 > 1,994

maka hipotesis 2 diterima yang berarti beban

berikut:

Tabel 7 Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F) ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F 3018783554675728 2 150939177733786 180,660 Regression 5000000000,000 42000000000,000 5764870304891462 69 835488449984269 1 Residual 000000000,000 80000000,000 3595270585164874 71 Total 8000000000,000 a. Dependent Variable: PPh terutang b. Predictors: (Constant), beban komersial, penjualan bersih Sumber : Data diolah (output SPSS),2017

simultan antara semua variabel independen

Pada Tabel 3, juga diperoleh nilai pada

kolom

sebesar

180,660

dengan

menggunakan nilai signifikansi 0,05 atau α=5%, df =n-k-1 atau df=72-2-1=69. Maka

Sig. ,000b

sebesar

dengan variabel dependen. Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa secara simultan

>

atau

3,13. Kriteria dalam pengujian yaitu:

180,660 > 3,13. Sehingga dapat disimpulkan

a. Hipotesis ditolak apabila P > 0.05

bahwa variabel independen dalam penelitian ini, yaitu penjualan bersih dan beban komersial

Hipotesis diterima apabila P < 0.05 b. Jika

yang

diperoleh dari

hasil

pengolahan nilainya lebih besar dari

,

maka dapat disimpulkan bahwa ada pegaruh simultan antara semua variabel independen

yang diperoleh dari hasil

pengolahan nilainya lebih kecil dari

pengaruh terhadap pajak penghasilan terutang. Uji Koefisien Determinasi Uji koefisien determinasi (

) berguna

untuk mengukur seberapa jauh kemampuan

dengan variabel dependen. Jika

secara simultan atau bersama-sama memiliki

, maka

model (variabel-variabel independen) dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil

dapat disimpulkan bahwa tidak ada pegaruh Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

14

Jurusan Akuntansi pengukuran koefisien determinasi dapat dilihat

2017

pada tabel 2 berikut:

Tabel 8 Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model 1

R

R Square

,916a

Adjusted R Square

,840

Std. Error of the Estimate

,835

289048170723,198

a. Predictors: (Constant), beban komersial, penjualan bersih b. Dependent Variable: PPh terutang Sumber : Data diolah (output SPSS),2017

Koefisien determinasi dari perhitungan

terhadap

pajak

penghasilan

terutang

pada

tabel 2 di atas diperoleh angka sebesar 84%. Hal

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

ini

sumbangan

Efek Indonesia. Hasil pengolahan data dengan

pengaruh penjualan bersih dan beban komersial

program SPSS 21, disajikan pada tabel berikut

sebesar 84% sedangkan sisanya sebesar 16%

ini:

menunjukkan

bahwa

besar

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh penjualan bersih dan beban komersial Tabel 9 Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa Unstandardized Coefficients

Model

B Std. Error (Constant) 85394259543,058 37737007072,310 1 Penjualan bersih ,049 ,005 Beban komersial ,013 ,004 a. Dependent Variable: PPh terutang Sumber : Data diolah (output SPSS),2017

Standardized Coefficients Beta

Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui nilai

t

Sig.

2,263 1,243 10,590 ,372 3,171

a

,027 ,000 ,002

= Konstanta

konstanta dan koefisien regresi untuk masing-

= Koefisien Regresi

masing variabel independen yang akan digunakan

= Penjualan Bersih

untuk menyusun persamaan regresi sebagaimana

= Beban komersial

disajikan berikut ini:

e

Y=a+

+

+e

1.

Konstanta Konstanta sebesar (85394) memberi arti

Keterangan: Y terutang

= Error Term

=

Pajak

Penghasilan

apabila semua variabel independen yaitu penjualan bersih dan beban komersial tidak Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

15

Jurusan Akuntansi

2.

3.

2017

ada atau dianggap konstan (bernilai 0), maka

to Equity Ratio (DER), selain itu juga

pajak penghasilan terutang nilainya 85394

sejalan dengan penelitian yang dilakukan

atau mengalami penurunan sebesar (85394).

oleh Ema Novasari (2013) yang menyatakan

Koefisiensi

bahwa DER berpengaruh positif terhadap

Regresi

Variabel

penjualan

bersih

harga saham. Harga saham dan Pajak

Koefisien regresi variabel penjualan bersih

Penghasilan terutang merupakan refleksi

( ) bernilai positif yaitu, 0,049 artinya

dari laba perusahaan. (Yulianti,2008,70).

apabila penjualan bersih naik sebesar satu

Proporsi utang dan modal yang optimal

satuan sedangkan variabel lainnya dianggap

dengan

konstan, maka pajak penghasilan terutang

meningkatkan

akan mengalami kenaikan sebesar 0,049

selanjutnya meningkatkan pula harga saham

satuan.

dan Pajak Penghasilan terutang. Menurut

Koefisiensi

Regresi

Variabel

pengelolaan laba

yang

baik

dapat

perusahaan,

yang

Siti Resmi (2015,139) penghindaran pajak

beban

komersial

dapat

Koefisien regresi variabel beban komersial

perbandingan antara utang dan

(

(DER). Dengan memperbesar jumlah utang,

) bernilai positif yaitu, 0,013 artinya

dilakukan

mempertinggi

memperbesar

rasio

modal

apabila beban komersial naik sebesar satu

maka

satuan sedangkan variabel lainnya dianggap

sehingga beban bunga yang merupakan

konstan, maka pajak penghasilan terutang

bagian dari beban komersial dapat menjadi

akan

pengurang pajak yang relatif besar.

mengalami kenaikan sebesar 0,013

dapat

dengan

DER

Dengan demikian penambahan ataupun

satuan. Berdasarkan hasil pengujian di atas, maka

pengurangan penjualan bersih mempunyai

di bawah ini penulis menginterpretasikan hasil

pengaruh yang signifikan terhadap jumlah

penelitian yang diperkuat dengan hasil penelitian-

Pajak

penelitian sebelumnya sebagai berikut:

tersebut.

1.

Penjualan bersih memiliki pengaruh yang signifikan terutang.

terhadap Hal

ini

Pajak

Penghasilan

dibuktikan

dengan

2.

Penghasilan

terutang

perusahaan

Beban komersial memiliki pengaruh yang signifikan terutang.

terhadap Hal

ini

Pajak

Penghasilan

dibuktikan

dengan

pengujian statistik pada uji t, di mana nilai

pengujian statistik pada uji t, di mana nilai

signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari

signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari

0,05 (sig.t < 0,05) ,dan nilai dari

0,05 (sig.t < 0,05) ,dan nilai dari

>

>

10,590 > 1,994 yang menunjukkan

3,171 > 1,994 yang menunjukkan

bahwa hipotesis 1 diterima. Hasil penelitian

bahwa hipotesis 2 diterima. Hasil penelitian

ini ini sejalan dengan Endah Nilam (2010),

ini sejalan dengan Nindri (2015) yang

yang menyatakan bahwa pajak penghasilan

menyatakan bahwa beban penyusutan dan

terutang dipengaruhi secara positif oleh Debt

beban bunga yang dibayarkan untuk utang semakin memperkecil nilai laba perusahaan Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

16

Jurusan Akuntansi yang pada akhirnya mengecilkan pula nilai

sehingga

Pajak Penghasilan terutang.

meminimalkan

Bagi

perusahaan

berusaha

untuk

tersebut

untuk

pajak

beban

memaksimalkan laba dalam meningkatkan

komersial dapat membawa pengaruh positif

efisiensi dan daya saing. Usaha wajib pajak

yaitu

untuk

penghematan

terutang,

3.

peningkatan

perusahaan

2017

akan

Pajak

tetapi

bagi

Penghasilan pemerintah

memperkecil

terutangnya

Pajak

dapat

penghasilan

dilakukan

dengan

(fiskus), jika perusahaan meningkat beban

berbagai cara. Beberapa diantaranya yaitu

komersialnya tentu penerimaan dari sektor

dengan memaksimalkan penghasilan yang

PPh Badan akan berkurang. Untuk itu

dikecualikan, memaksimalkan biaya fiskal,

peningkatan beban komersial yang terkait

meminimalkan

biaya

dengan perhitungan PPh terutang perlu

diperkenankan

sebagai

mendapat pengawasan yang lebih karena

pemilihan metode akuntansi dan dengan

dapat mengindikasikan adanya penghindaran

pembelian aset dengan sewa guna usaha.

pajak. Salah satu caranya dengan lebih

Dengan demikian penjualan bersih dan

memperhatikan isi peraturan pada pasal 6

beban

ayat 1 UU PPh Tahun 2008 mengenai biaya-

bersama-sama memiliki pengaruh terhadap

biaya yang tidak boleh dikurangkan.

Pajak Penghasilan terutang.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai variabel penjualan bersih dan beban komersial

secara

signifikan

terhadap

terutang.

Hal

simultan

ini

Pajak

berpengaruh

0,05 dan nilai dari

bersih

>

secara simultan model regresi tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh

atau

10,590 >

signifikan

Penghasilan

terhadap

terutang

pada

perusahaan-perusahaan

manufaktur

yang

sahamnya

di

Efek

terdaftar

Indonesia.Dengan

penjualan bersih dan beban komersial

Bursa

demikian

dapat

disimpulkan bahwa penambahan ataupun

terhadap Pajak Penghasilan terutang dengan

pengurangan penjualan bersih mempunyai

presentase sumbangan pengaruh variabel

pengaruh yang signifikan terhadap jumlah

independen terhadap variabel dependen

Pajak

sebesar 84%, sedangkan sisanya sebesar

Bagi perusahaan pajak dianggap sebagai

>

berpengaruh

Pajak

atau 180,660 > 3,13. Dengan demikian

lain yang tidak diteliti.

simultan

1,994 yang menunjukkan bahwa penjualan

signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari

16% dipengaruhi atau dijelaskan oleh faktor

pengurang,

mempunyai nilai sig.0,000 lebih kecil dari

dengan

pengujian statistik pada uji F dimana nilai

0,05 (sig. 0,000 < 0,05) dan

secara

tidak

Penutup Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat diambil bebrapa kesimulan, yaitu: 1. Variabel penjualan bersih dalam uji t

Penghasilan

dibuktikan

komersial

yang

Penghasilan

terutang

perusahaan

tersebut. 2.

Variabel beban komersial dalam uji t mempunyai nilai sig.0,002 lebih kecil dari 0,05

>

3,171 > 1,994yang

beban, karena mengurangi laba perusahaan, Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

17

Jurusan Akuntansi menunjukkan

bahwa

berpengaruh

signifikan

Penghasilan

terutang

beban

komersial

terhadap

dilakukan

dengan

penambahan

penjualan

perusahaan manufaktur yang sahamnya

meningkatkan

beban

terdaftar

dengan peraturan UU PPh tahun 2008.

Bursa

Peningkatan membawa

beban

perusahaan-

untuk memperkecil PPh terutangnya dapat

pengurangan

di

pada

Pajak

2017

Efek

Indonesia.

Daftar Pustaka

positif

yaitu

Andy Azhari. 2015. Pengaruh Struktur Modal dan Manajemen Laba Terhadap Pajak Penghasilan Terutang (Studi pada perusahaan penerbit Daftar Efek Syariah Sektor Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2014). Skripsi. Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif Haidayatullah.

akan tetapi bagi pemerintah (fiskus), jika perusahaan meningkat beban komersialnya tentu penerimaan dari sektor PPh Badan akan berkurang. Untuk itu peningkatan yang

terkait

dengan

perhitungan PPh terutang perlu mendapat pengawasan

yang

mengindikasikan

sesuai

dapat

pengaruh

komersial

komersial

dan

komersial

penghematan Pajak Penghasilan terutang,

beban

bersih,

atau

lebih

karena

adanya

Bambang Riyanto. 2011. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi Empat. Yogyakarta. BPFE.

dapat

penghindaran

pajak. Salah satu caranya dengan lebih memperhatikan isi peraturan pada pasal 6

Beams, Floyd A., Joseph H.Anthony, Robin P. Clement, Suzzane H.Lowensohn. 2007. Akuntansi Lanjutan Jilid 2 Edisi 8. Alih bahasa Chalie Saputra. Jakarta. PT.Indeks.

ayat 1 UU PPh Tahun 2008 mengenai biayabiaya yang tidak boleh dikurangkan. 3.

Variabel independen (penjualan bersih dan beban komersial) pada uji F memiliki nilai sig.0,000 kurang dari 0,05 dan atau menunjukkan

180,660 bahwa

>

>

3,13

semua

yang variabel

independen dalam penelitian ini secara simultan

atau

bersama-sama

pengaruh

signifikan

terhadap

memiliki variabel

dependen (Pajak Penghasilan terutang) pada perusahaan-perusahaan

manufaktur

yang

sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Budi Rahardjo. 2009. Laporan Keuangan Perusahaan. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Casavera. 2009. Seri Perpajakan Indonesia 5: Undang-Undang No.36 2008 tentang Perubahan dan Peraturan Terkini. Yogyakarta. Graha Ilmu. Endah Nilam. 2010. Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Pajak Penghasilan (PPh) Badan Terutang. Skripsi. Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif Haidayatullah. Erly Suandy. 2011. Perencanaan Pajak. Edisi 5. Jakarta. Salemba Empat. Ikatan

Akuntansi Indonesia (IAI). 2015. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta. Salemba Empat.

Imam

Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Bagi perusahaan pajak dianggap sebagai beban, karena mengurangi laba perusahaan, sehingga

perusahaan

meminimalkan

pajak

berusaha

untuk

tersebut

untuk

memaksimalkan laba dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing. Usaha wajib pajak

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

18

Jurusan Akuntansi Jan

Horas V. Purba. 2015. Metodologi Penelitian. Bogor. Universitas Pakuan (Diktat Kuliah).

Kotler, Philip. 2016. Manajamen Pemasaran. Alih bahasa: Hendra Teguh, Ronny A Rusli, dan Benyamin Molan. Jakarta. PT Indeks. Mardiasmo. 2016. Perpajakan Yogyakarta. Andi.

2017

Sofyan Syafri Harahap. 2012. Teori Akuntansi. Jakarta. Rajawali Pers. Sofyan Syafri Harahap. 2013. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta. Rajawali Pers. Sugiyono. 2009 . Statistika Untuk Penelitian. Bandung. CV Alfabeta.

Edisi Revisi. Waluyo. 2016. Akuntansi Pajak. Jakarta. Salemba Empat.

Nindri Putri. 2015. Pengaruh Modal Sendiri dan Utang Jangka Panjang Terhadap Pajak Penghasilan Badan Terutang Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Bogor. Universitas Pakuan. Nur Wachidah Yulianti. 2008. Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Pajak Penghasilan (Pph) Badan Terutang. Skripsi. Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Patar Simamora dan Muhamad Ressa. 2015. Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap PPh Badan Terutang Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Semen yang Terdaftar Di BEI Periode 2010-20., Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIAFE). Vol 1 No.2:Hal 21-2-31, E-ISSN : 2502-4159. Sanwanih. 2006. Analisis Pengaruh Penjualan Bersih dan Beban Pajak Terhadap Laba Setelah Pajak Pada Industry Makanan dan Minuman. Skripsi. Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Siti Nurjannah. 2008. Pengaruh Pendapatan dan Beban Terhadap Pajak: Laba Sebelum Pajak sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Perusahaan LQ45). Skripsi. Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif Haidayatullah. Siti Resmi. 2015. Perpajakan Teori dan Kasus. Jakarta. Salemba Empat. Sofjan Assauri. 2013. Manajemen Pemasaran Dasar-Dasar, Konsep, dan Strategi Edisi 1 . Jakarta. Rajawali Pers.

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

19