KANDUNGAN KADAR SENG ( Zn ) DAN BESI ( Fe ) DALAM AIR MINUM DARI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AIR PEGUNUNGAN SIBOLANGIT DI KOTA MEDAN
TESIS
Oleh
KUMPULAN KACARIBU 067006017/KM
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
KANDUNGAN KADAR SENG ( Zn ) DAN BESI ( Fe ) DALAM AIR MINUM DARI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AIR PEGUNUNGAN SIBOLANGIT DI KOTA MEDAN
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Kimia pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh KUMPULAN KACARIBU 067006017/KM
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Telah diuji pada Tanggal 20 J u n i 2008
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua
:
Prof. Dr. Zul Alfian, MSc
Anggota
: 1. Prof. Dr. Harlem Marpaung 2. Prof. Basuki Wirjosentono, MS, Ph.D 3. Dr. Marpongahtun, MSc 4. Dr. Minto Supeno, MS
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
PERNYATAAN
KANDUNGAN KADAR SENG ( Zn ) DAN BESI ( Fe ) DALAM AIR MINUM DARI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AIR PEGUNUNGAN SIBOLANGIT DI KOTA MEDAN
Tesis Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebut dalam daftar pustaka.
Medan,
J u n i 2008
Penulis
Kumpulan Kacaribu
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Judul Tesis
: KANDUNGAN KADAR SENG ( Zn ) DAN BESI ( Fe ) DALAM AIR MINUM DARI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AIR PEGUNUNGAN SIBOLANGIT DI KOTA MEDAN Nama Mahasiswa : Kumpulan Kacaribu Nomor Pokok : 067006017 Program Studi : Ilmu Kimia
Menyetujui Komisi Pembimbing
( Prof. Dr. Zul Alfian, MSc ) Ketua
Ketua Program Studi ,
( Prof. Basuki Wirjosentono, MS, Ph.D )
( Prof. Dr. Harlem Marpaung ) Anggota
Direktur,
( Prof.Dr.Ir. T. Chairun Nisa B., MSc )
Tanggal lulus : 20 J u n i 2008
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian kadar seng ( Zn ) dan kadar besi ( Fe ) dari sampel air baku dari tempat pengisian air di pegunungan Sibolangit, air baku dari tangki mobil pengangkut air minum dan air minum dari Depot air minum isi ulang di Kota Medan. Penelitian ini membandingkan pula antara destruksi dengan menggunakan HNO3 pekat dengan destruksi dengan menggunakan aqua regia. Besarnya kandungan seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) yang terdapat dalam sampel dianalisa dengan menggunakan Spektrosfotometri Serapan Atom ( SSA ) dengan kondisi alat dioptimasi sesuai dengan prosedur yang berlaku. Hasil analisa Air Minum Isi Ulang ( AMIU ) akan kandungan seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) menunjukkan hasil yang bervariasi dan memenuhi syarat air baku menurut PERMENKES no. 416 tahun 1990 serta syarat air minum menurut KEPMENKES no 907 tahun 2002. Melalui uji statistik memperlihatkan tidak ada perbedaan signifikan hasil antara air baku dari tempat pengisian air di pegunungan Sibolangit, air baku dari tangki mobil pengangkutan air minum dan air minum dari Depot air minum di Kota Medan. Kata Kunci : air minum isi ulang, kadar seng, kadar besi, spektrofotometer serapan atom.
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
ABSTRACT
Zinc ( Zn ) and iron ( Fe ) elements analysis from Depot water sampling in Sibolangit, drinking water from carrier car and Depot drinking water in Medan, they have done with wet distruction methode. The research compares between distruction with using HNO3 and distruction with using aqua regia. The zinc ( Zn ) and iron ( Fe ) contens in sampling analyze with using atomic absorption spectroscopy ( AAS ) in dioptimasi condition based on prosedur. The result analysis drinking water from refill (AMIU) above zinc ( Zn ) and iron ( Fe ) to point out the variation and fulfil water condition accordingly PERMENKES number 416 year 1990 along with KEPMENKES number 907 year 2002. Based on statistic test point outs nothing significant different between water from Depot water in Sibolangit, drinking water from carrier car and Depot drinking water ini Medan. Keywords
: drinking water from refill, zinc, iron, atomic absorption spectroscopy
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT, yang Maha Pengasih lagi Penyayang atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga dapat mengajukan usulan penelitian ini yang berjudul “Kandungan Kadar Seng ( Zn ) dan Besi ( Fe ) dalam Air Minum dari DEPOT Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit di Kota MEDAN”. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumatera Utara c.q Ketua Bappeda Provinsi Sumatera Utara yang memberikan beasiswa kepada penulis sebagai mahasiswa Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sehingga menyelesaikan tesis ini. Dengan selesainya tesis ini penulis mengucapkan terima kasih sebesarbesarnya kepada : Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. Chairuddin P. Lubis, DTM & H,Sp.Ak atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan program Magister. Direktur Sekolah Pascasarjana Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, MSc dan Ketua Program Studi Kimia Prof. Basuki Wirjosentono, MS, Ph.D atas kesempatan menjadi mahasiswa Program Magister pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada Prof. Dr. Zul Alfian, MSc dan
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Prof. Dr. Harlem Marpaung, selaku pembimbing utama yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, bimbingan dan saran sehingga penulis dapat meraih predikat magister . Terima kasih juga penulis ucapkan kepada seluruh para dosen S-1 sampai S-2 di UNIMED dan USU yang telah banyak memberikan wawasan ilmu dan pengetahuan serta penyusunan skripsi dan tesis ini. Penulis
mengucapkan
terima
kasih
kepada
Kepala
Sekolah
SMA
Muhammaddiyah 02 Medan Bapak Drs. Wasmin berikut Kepala Sekolah SMA Dharma Pancasila Medan yang telah memberi kesempatan dan bantuan moril kepada penulis untuk mengikuti Program Pascasarjana di Universitas Sumatera Utara. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kepala Laboratorium Analitik FMIPA Universitas Sumatera Utara, terkhusus pada saudara Boby cahyadi dan adik Umri yang banyak membantu penulis selama penelitian. Terima kasih penulis ucapkan kepada teman-teman mahasiswa Program Magister Kimia angkatan 2006 dan teman lainnya yang telah memberikan membantu dan dukungan serta do’anya selama ini. Sembah sujud penulis kepada kedua orang tua, Ibu penulis N br Tarigan yang telah mengasuh, mendidik dengan penuh kasih sayang dan ayah penulis (Alm) P.S.A. Kacaribu yang telah meninggal 33 tahun yang lalu. Tidak ada kata terima kasih yang tepat untuk mereka, kecuali terima kasih yang tidak habis-habisnya. Mereka adalah segalanya.
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Kepada istri penulis yang tercinta Inayah Hestuwibawani yang penuh kesabaran
merapikan
hamparan
buku
dimana-mana,
mendampingi
dalam
pengambilan sampel dan terus memberi do’anya. Kepadamu abang mohon maaf dan terima kasih atas pengertian serta kesetiaannya mendampingi. Kepada anak-anak penulis Firman Utama Kacaribu, Rahmah Zamzami M Kacaribu dan Safira Nurul Sakinah Kacaribu, ayah mengucapkan terima kasih atas seluruh pengertiannya dan do’a hingga ayah dapat menyelesaikan pendidikan . Penulis menyadari bahwa masih memiliki kekurangan sehingga tidak dapat mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian studi penulis untuk itu penulis mohon maaf, semoga amalan saudara diterima Nya
Medan ,
Juni
2008
Penulis
Kumpulan Kacaribu
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP Kumpulan Kacaribu dilahirkan di Medan. Pada tanggal 21 Maret 1967, merupakan putra dari pasangan P.S.A. Kacaribu dan Nasibah br Tarigan.
Mengawali pendidikan dasarnya di SD Negeri 060870 di Kecamatan Medan Timur Kota Medan, Kemudian melanjutkan ke SMP Swasta Yos Sudarso Medan, SMA Negeri 3 Medan dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED Medan. Pada 25 Januari 1992, penulis berhasil mendapatkan gelar dokterandus (Drs). Pada tahun 2006 , ayah 3 anak ini mengambil Program Studi Kimia pada Sekolah Pascasarjana Universitas sumatera Utara.
Karier sebagai staf pengajar di awali di SMA Swasta Muhammadiyah 02 Tanjung Sari Medan pada tahun 1990 hingga 1995, SMK Muhammadiyah 08 Tanjung Sari Medan tahun 1992 hingga 2000, SMA Muhammadiyah 03 tahun 1992 hingga 1994, kemudian di SMA Swasta Dharma Pancasila Medan tahun 1995 dan SMA Negeri 19 Medan 2007 hingga sekarang.
Selain menjalankan profesi sebagai staf pengajar, penulis juga aktif dalam kegiatan organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah sebagai anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kampung Dadap Medan
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ….…………………………………………………………………
i
ABSTRACT …………………………………………………………………..
ii
KATA PENGANTAR ………...………………………………………………...
iii
RIWAYAT HIDUP …………………………………………………………….
vi
DAFTAR ISI …………………………………………………………………..
vii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………...
xii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………..
xiv
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………
xv
BAB I. PENDAHULUAN ………………...……………………………………
1
1.1. Latar Belakang ……………………………………………………....
1
1.2. Permasalahan …………………………………………………….....
4
1.3. Pembatasan Masalah ……………………………………………..…
4
1.4. Tujuan Penelitian …………………………………………………....
5
1.5. Manfaat Penelitian …………………………………………………
6
1.6. Lokasi Penelitian …………………………………………………..
6
1.7. Metodologi Penelitian ………………………………………………
6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………….
8
2.1. Air …………………………………………………………………...
8
2.1.1. Sifat – Sifat Kimia dan Fisika Air ………………………...
8
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
2.1.2. Elektrolisis Air …………………………………………....
10
2.1.3. Kelarutan ……...………………………………………....
11
2.1.4. Kohesi dan Adesi ………………………………………....
12
2.2. Air Minum Isi Ulang ( AMIU ) Air Pegunungan …………………..
12
2.2.1. Depot Air Minum ………………………………………..
13
2.2.2. Proses Produksi Depot Air Minum Air Pegunungan …….
15
2.3. Angkutan Air Minum Pegunungan ...………………………………
16
2.4. Korosi ……………………………………………………………...
18
2.5. Seng ( Zn ) …………………………………………………………
20
2.5.1. Fungsi Seng ( Zn ) …………………………………….…
22
2.5.2. Absorbsi dan Metabolisme ………………………………
23
2.5.3. Kebutuhan dan Sumber Seng ( Zn ) ……………………..
23
2.5.4. Akibat Defisiensi Seng ( Zn ) ……………………………
25
2.5.5. Akibat Kelebihan Seng ( Zn ) ……………………………
26
2.6. Besi ( Fe ) ………………………………………………………….
26
2.6.1. Peranan Biologi Besi ( Fe ) ……………………………....
26
2.6.2. Kekurangan dan Kelebihan Zat Besi ( Fe ) ………………
27
2.6.2.1. Kekurangan Zat Besi ( Fe ) ……………………
28
2.6.2.2. Kelebihan Zat Besi ( Fe ) ………………………
29
2.6.3. Besi ( Fe ) dalam Air …………………………………….
30
2.7. Metode Destruksi ………………………….....................................
32
2.8. Spektrofotometer Serapan Atom ( SSA ) …………………………
33
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
2.8.1. Instrumen Spektrofotometer Serapan Atom ( SSA ) ……
34
2.8.2. Kegunaan Spektrofotometer Serapan Atom ( SSA ) ……
35
2.8.3. Faktor – Faktor Gangguan dalam SSA …………………
35
BAB III. METODE PENELITIAN ……………………………………………
37
3.1. Alat dan Bahan …………………………………………………….
37
3.1.1. Alat – Alat Yang Digunakan …………………………….
37
3.1.2. Bahan – Bahan Yang Digunakan ………………………..
37
3.2. Cara Pengambilan Sampel …………………………………………
38
3.3. Prosedur Kerja …………………………………………………….
39
3.3.1. Persiapan Pengujian ………………….………………….
39
3.3.2. Persiapan contoh uji / preparasi sampel dengan HNO3 pekat
39
3.3.3. Persiapan dan pengawetan contoh uji dengan larutan aqua Regia ……..………………………………………………
40
3.3.4
Persiapan contoh uji / preparasi sampel dengan larutan aqua regia ………………………………………………
40
3.3.5. Pembuatan larutan baku logam seng, Zn 100 mg/l .…….
41
3.3.6. Pembuatan larutan baku logam seng, Zn 10 mg/l .………
41
3.3.7. Pembuatan larutan standar logam seng ( Zn ) …………..
41
3.3.8. Pengukuran konsentrasi logam seng ( Zn ) dengan SSA ...
41
3.3.9. Pembuatan larutan baku logam besi, Fe 100 mg/l ………..
42
3.3.10. Pembuatan larutan standar logam besi, ( Fe ) 10 mg/l ….
43
3.3.11. Pengukuran konsentrasi logam besi ( Fe ) dengan SSA … 43 3.4. Analisis Data ………………………………………………………..
44
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
3.4.1. Persamaan Garis Regresi Kandungan seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) ……………………………………………………..
44
3.5. Flow shett / Bagan Penelitian ……………………………………..
46
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………………….
50
4.1. Hasil Penelitian …………………………………………………….
50
4.1.1. Pengukuran Kandungan seng ( Zn ) ……………………..
50
4.1.1.1. Penentuan Kurva Kalibrasi dengan Analisis Regresi ……………………………………….
50
4.1.1.2. Penentuan Kandungan seng ( Zn ) dari Sampel Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit 4.1.2. Pengukuran Kandungan besi ( Fe ) ……………………….
52 53
4.1.2.1. Penentuan Kandungan besi ( Fe ) dari Sampel Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit
55
4.1.3. Rancangan Acak Lengkap untuk Hasil Pengukuran Kandungan seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang …...…………..…………………………………
57
4.2. Pembahasan ………………………………………………………… 58 4.2.1. Kandungan seng ( Zn ) dalam Air Minum Isi Ulang ……..
58
4.2.2. Kandungan besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang ………
64
4.2.3. Perbandingan Hasil Perhitungan Kandungan Kadar seng ( Zn ) antara Cara Destruksi dengan HNO3 pekat dengan Cara Destruksi dengan Aqua regia …………………….….
71
4.2.4. Perbandingan Hasil Perhitungan Kandungan Kadar besi ( Fe ) antara Cara Destruksi dengan HNO3 pekat dengan Cara Destruksi dengan Aqua regia ……………………… 73 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………...
76
5.1. Kesimpulan ………………………………………………………...
76
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
5.2. Saran ……………………………………………………………….
77
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………
78
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
DAFTAR TABEL Nomor
Judul
Halaman
2.1. Sifat-Sifat Fisika Air Minum …………….…….…………………...
9
3.1. Parameter Pengukuran untuk Logam seng ( Zn ) …………………...
42
3.2. Parameter Pengukuran untuk Logam besi ( Fe ) …………………...
43
4.1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar seng ( Zn ) …...
50
4.2. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar besi ( Fe ) ….…
54
4.3. Absorbansi Rata – Rata dan Hasil Perhitungan Kandungan seng ( Zn ) didalam Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit Destrusi dengan HNO3 pekat ……………………………………………………
59
4.4. Absorbansi Rata – Rata dan Hasil Perhitungan Kandungan seng ( Zn ) didalam Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit Destruksi dengan aqua regia ……………………………………………...……
61
4.5. Rata – Rata Kandungan seng ( Zn ) dalam Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit melalui Destruksi dengan HNO3 pekat dan Destruksi dengan aqua regia ……………………………...…………
63
4.6. Absorbansi Rata – Rata dan Hasil Perhitungan Kandungan besi ( Fe ) didalam Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit Destrusi dengan HNO3 pekat ………………………………………………...…
65
4.7. Absorbansi Rata – Rata dan Hasil Perhitungan Kandungan besi ( Fe ) didalam Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit Destrusi dengan aqua regia ………………………………………………….…
67
4.8. Rata – Rata Kandungan besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit melalui Destruksi dengan HNO3 pekat dan Destruksi dengan aqua regia ………………………………………..
69
4.9. Rata – Rata Kandungan seng ( Zn ) dalam Air Minum Isi Ulang …..
72
4.10. Rata – Rata Kandungan besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang ……
74
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR Nomor
Judul
Halaman
1. Bagan Alur Depot Air Minum Isi Ulang ……………………………….
16
2. Instrumen Spektrofotometer Serapan Atom ( SSA ) …………………..
34
3. Flow Shett Persiapan Sampel HNO3 pekat ……………………………..
46
4. Flow Shett Persiapan Sampel Aqua regia …………………………….
47
5. Flow Shett Pengukuran Kadar seng ( Zn ) pada Sampel ………………
48
6. Flow Shett Pengukuran Kadar besi ( Fe ) pada Sampel ………………
49
7. Kurva Kalibrasi Larutan Standar seng ( Zn ) …………………………..
51
8. Kurva Kalibrasi Larutan Standar besi ( Fe ) …………………………...
54
9. Fluktuasi Kandungan seng ( Zn ) desruksi dengan HNO3 pekat …………
60
10. Fluktuasi Kandungan seng ( Zn ) destruksi dengan aqua regia ………...
62
11. Fluktuasi Kandungan besi ( Fe ) destruksi dengan HNO3
…………
66
12. Fluktuasi Kandungan besi ( Fe ) destruksi dengan aqua regia ………….
68
pekat
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN Nomor
Judul
Halaman
1. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 907 / MENKES / SK / VII / 2002 TANGGAL : 29 Juli 2002. DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM …………………………………………...
81
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 907 / MENKES / SK / VII / 2002 TANGGAL : 29 Juli 2002. DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM …………………………………………...
83
3. Data Hasil Perhitungan Penurunan Persamaan Garis Regresi untuk seng ( Zn ) ……………………………………………………………...
85
4. Data hasil Perhitungan Penurunan Persamaan Garis Regresi untuk besi ( Fe ) ………………………………………………………………
85
5. Data Hasil Pengukuran Absorbansi seng ( Zn ) pada Sampel Air Baku dari tempat pengisian air ke Tangki Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan destruksi HNO3 pekat ….
86
6. Data Hasil Pengukuran Absorbansi seng ( Zn ) pada Sampel Air Baku dari Tangki Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan destruksi HNO3 pekat ……………………………..
86
7. Data Hasil Pengukuran Absorbansi seng ( Zn ) pada Sampel Air Hasil Olahan Depot Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan, dengan destruksi HNO3 pekat ……………………………………………
87
8. Data Hasil Pengukuran Absorbansi besi ( Fe ) pada Sampel Air Baku dari tempat pengisian air ke Tangki Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan destruksi HNO3 pekat …..
87
9. Data Hasil Pengukuran Absorbansi besi ( Fe ) pada Sampel Air Baku dari Tangki Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan destruksi HNO3 pekat ………………………..……
87
10. Data Hasil Pengukuran Absorbansi besi ( Fe ) pada Sampel Air Hasil Olahan Depot Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan,
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
dengan destruksi HNO3 pekat ……………………………………………
88
11. Data Hasil Pengukuran Absorbansi seng ( Zn ) pada Sampel Air Baku dari tempat pengisian air ke Tangki Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan destruksi aqua regia …..
88
12. Data Hasil Pengukuran Absorbansi seng ( Zn ) pada Sampel Air Baku dari Tangki Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan destruksi aqua regia ……………………………….
88
13. Data Hasil Pengukuran Absorbansi seng ( Zn ) pada Sampel Air Hasil Olahan Depot Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan destruksi aqua regia …………………………………………….
89
14. Data Hasil Pengukuran Absorbansi besi ( Fe ) pada Sampel Air Baku dari tempat pengisian air ke Tangki Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan destruksi aqua regia ….
89
15. Data Hasil Pengukuran Absorbansi besi ( Fe ) pada Sampel Air Baku dari Tangki Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan destruksi aqua regia ……………………………….
89
16. Data Hasil Pengukuran Absorbansi besi ( Fe ) pada Sampel Air Hasil Olahan Depot Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan destruksi aqua regia ……………………………………………..
90
17. Rancangan Acak Lengkap Konsentrasi seng ( Zn ) dalam sample Air Minum Isi Ulang dengan perlakuan larutan asam nitrat (HNO3) pekat …
90
18. Daftar Sidik Ragam ……………………………………………………
91
19. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) ……………………………………….
91
20. Rancangan Acak Lengkap Konsentrasi seng ( Zn ) dalam sample Air Minum Isi Ulang dengan perlakuan larutan aqua regia ……….………..
91
21. Daftar Sidik Ragam ……………………………………………………
92
22. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) ………………………………………..
92
23. Rancangan Acak Lengkap Konsentrasi besi ( Fe ) dalam sample Air Minum Isi Ulang dengan perlakuan larutan asam nitrat (HNO3) pekat….
92
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
24. Daftar Sidik Ragam …………………………………………………….
93
25. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) ……………………………………….
93
26. Rancangan Acak Lengkap Konsentrasi besi ( Fe ) dalam sample Air Minum Isi Ulang dengan perlakuan larutan aqua regia ……………….
93
27. Daftar Sidik Ragam …………………………………………………..
94
28. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) ………………………………………
94
29. Rancangan Acak Lengkap Rata – Rata Kandungan seng ( Zn ) dalam Sampel Air Minum Isi Ulang ………………………………………….
94
30. Daftar Sidik Ragam ……………………………………………………
95
31. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) ……………………………………….
95
32. Rancangan Acak Lengkap Rata – Rata Kandungan besi ( Fe ) dalam Sampel Air Minum Isi Ulang …………………………………………..
95
33. Daftar Sidik Ragam …………………………………………………….
96
34. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) ………………………………………..
96
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua mahluk hidup. Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Kegiatan industri, domestik dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, antara lain menyebabkan penurunan kualitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan dan bahaya bagi semua mahluk hidup yang bergantung pada sumber daya air. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan dan perlindungan sumber daya air secara seksama (Effendi,H., 2007 ) Pengadaan air bersih untuk kepentingan rumah tangga seperti untuk air minum, air mandi dan untuk kepentingan lainnya harus memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan oleh pemerintah Republik Indonesia. Dalam hal ini persyaratan kualitas air minum harus sesuai dengan ketentuan yang tertuang, di dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No : 907/MENKES/SK/VII/2002 , dimana setiap komponen yang dikandung dalam air minum harus sesuai dengan yang ditetapkan . Air minum dapat membuat orang menjadi sehat, tetapi juga berpotensi sebagai media penularan penyakit, keracunan dan sebagainya
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Karena air minum sangat dibutuhkan, memotivasi munculnya berbagai usaha air minum baik air minum dalam kemasan maupun air minum isi ulang. Air minum dalam kemasan dari Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan
( PAMDK )
umumnya telah mendapat rekomendasi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) tentunya harus menerapkan Standar Nasional Indonesia ( SNI ) dalam pengelolaan air agar tidak terkontaminasi, karena air minum haruslah memiliki kadar mineral yang dibutuhkan bagi kesehatan tubuh manusia dengan jumlah tertentu pula, dalam kadar yang berlebih dapat merugikan bagi kesehatan manusia . Sebagai contoh “kandungan Seng ( Zn ) dalam jumlah kecil merupakan unsur penting dalam metabolisme sehingga kalau anak kekurangan seng, pertumbuhannya bisa terhambat. Namun, terlalu banyak seng akan menyebabkan rasa pahit dan sepet pada air minum” ( Wibisono, L dan Yudana, I M.A., 2007 ). Lain halnya bila kekurangan zat besi (Fe) dari air minum, tubuh manusia akan lemah, mengalami kekurangan darah ( anemia ), mual, nyeri di daerah lambung, muntah dan kadang – kadang terjadi diare serta sulit buang air besar ( LIPI, 2007 ). Namun apabila kelebihan bisa menyebabkan keracunan, dimana terjadi muntah, diare dan kerusakan usus. Terbukanya peluang pasar industri air minum tanpa kemasan yang sering disebut air minum isi ulang ( AMIU ) membuat banyak pelaku bisnis tergiur menangguk keuntungan di bisnis ini. Seperti perusahaan air minum yang menjual produknya tanpa kemasan, konsumen datang ke depot mereka dengan membawa botol kemasan bekas dari merek apa saja, untuk isi ulang. Jenis usaha ini sangat menguntungkan, karena banyak menghapuskan ongkos yang semestinya, mencakup
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
75 – 85 % dari seluruh biaya produksi “ (Wibisono, L dan Yudana, I M.A., 2007). Tapi apakah pengemasan dengan cara demikian bisa terjaga sterilitasnya dan memenuhi persyaratan kesehatan yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan nomor : 907 tahun 2002 . Seperti hasil penelitian dari Dinas Kesehatan Kota Medan mengingatkan masyarakat untuk hati – hati mengkonsumsi air minum yang berasal dari depot AMIU. Karena tidak semua Depot AMIU bebas dari bakteri ekoli, yakni jenis bibit penyakit diare ( Waspada, 2007 ). Khusus untuk memenuhi kebutuhan air baku di Depot Air Minum Isi Ulang ( AMIU ) air pegunungan, air baku didistribusikan melalui pengusaha pengangkutan air minum pegunungan yang memiliki peluang terkontaminasinya air baku selama dalam perjalanan dengan tangki pengangkutnya, serta tidak tertutup kemungkinan pula dengan semua bahan logam yang ada pada alat pengolahan air di Depot AMIU. Berkaitan hal ini perlu dilakukan penelitian akan kemungkinan hal diatas terjadi dan dipublikasikan pada masyarakat. Informasi yang jelas terutama tentang memenuhi syaratnya air minum AMIU air pegunungan tersebut akan menambah kenyamanan masyarakat untuk mengkonsumsinya . Pada penelitian sebelumnya yang diteliti berkaitan masalah bakteriologik air minum isi ulang oleh Pracoyo, N.E.,dkk , (2004) dan kandungan cadmium ( Cd ), lead ( Pb ), dan mercury ( Hg ) dalam air minum dari Depot air minum isi ulang oleh Athena dkk (2003). Oleh sebab itu penulis melakukan penelitian akan kandungan kadar seng ( Zn ) dan kadar besi (Fe) pada air minum isi ulang dari Depot AMIU air
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
pegunungan di daerah Kota Medan yang di distribusikan
oleh pengusaha
pengangkutan air minum dari daerah pengunungan Sibolangit kabupaten Deli Serdang .
1.2. Permasalahan Adapun permasalahan pada penelitian ini adalah ; 1. Apakah kandungan kadar seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) pada air baku yang digunakan Depot air minum pegunungan sudah memenuhi persyaratan kesehatan yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan No. 416 tahun 1990 tentang kualitas air . 2. Apakah kandungan kadar seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) pada air minum yang diproduksi Depot air minum pegunungan sudah memenuhi persyaratan kesehatan yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan no. 907 tahun 2002 tentang kualitas air minum. 3. Apakah hasil pengolahan air dari awal pengangkutan hingga diproduksi Depot air minum pegunungan dapat meningkatkan kandungan kadar seng ( Zn ) dan kadar besi ( Fe ) pada AMIU.
1.3. Pembatasan Masalah Pada penelitian ini permasalahan dibatasi pada ;
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
1. Air baku yang digunakan hanya diambil dari tempat pengisian air daerah pegunungan Sibolangit dari mata air tikungan Amoy Kabupaten Deli Serdang. 2. Pengusaha angkutan air pegunungan yang mendistribusikan air baku untuk wilayah Kota Medan . 3. Depot air minum pegunungan yang berada di wilayah Kota Medan . 4. Mengetahui adanya kandungan seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) pada bahan baku air pegunungan dan hasil pengolahan Depot air minum dilakukan menggunakan destruksi basah dengan HNO3
pekat
dan dengan aqua regia serta penggunaan
alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) .
1.4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah ; 1. Mendapatkan data kandungan kadar seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) pada air baku yang didistribusikan oleh pengusaha angkutan air minum pegunungan Sibolangit dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) . 2. Mendapatkan data kandungan kadar seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) pada Depot air minum air pegunungan di kota Medan, dilakukan destruksi basah dengan HNO3
pekat
dan aqua regia selanjutnya menggunakan Spektrofotometer
Serapan Atom ( SSA )
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
3. Untuk mengetahui apakah dari hasil pengolahan air dari awal pengangkutan hingga diproduksi Depot air minum pegunungan dapat meningkatkan kandungan kadar seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) pada AMIU di Kota Medan .
1.5. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat ; 1. Diketahui bahwa Depot AMIU air pegunungan yang memproduksi air minum mengandung kadar seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) yang dikategorikan aman dan memenuhi syarat yang ditetapkan dari Keputusan Menteri Kesehatan No. 907 tahun 2002. 2. Sebagai sumbang saran kepada pengusaha angkutan air minum pegunungan dan Depot air minum pegunungan di Kota Medan . 3. Sebagai informasi tambahan bagi yang meneliti lanjutan akan AMIU air pegunungan di kota Medan.
1.6. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik FMIPA – USU Medan .
1.7. Metodologi Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratorium. Populasi, sampel berupa air dari tempat pengisian air di daerah Sibolangit dan depot AMIU air pegunungan
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
yang menerima pasokan air dari pengusaha angkutan air pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan satu kali pengambilan sampel secara acak. Untuk kebutuhan pemeriksaan air baku dilakukan penentuan 3 titik dari 5 titik tempat pengisian air yang berasal dari mata air kawasan tikungan amoy daerah pegunungan Sibolangit . Untuk pemeriksaan sampel air baku dari pengusaha angkutan air pegunungan diambil dari 3 unit usaha angkutan air dari 6 unit usaha angkutan yang khusus mengambil di tempat pengisian air yang berasal dari mata air kawasan tikungan amoy daerah pegunungan Sibolangit . Sementara untuk pemeriksaan sampel air minum dari unit usaha Depot air minum di ambil 3 sampel, yaitu unit usaha Depot air minum di kota Medan yang menerima air dari unit usaha angkutan air yang khusus mengambil di tempat pengisian air yang berasal dari mata air kawasan tikungan amoy daerah pegunungan Sibolangit. Untuk mendapatkan data yang lebih akurat dilakukan pengulangan 3 kali dan dilaksanakan pengulangan yang sama sebanyak 4 kali dalam jangka waktu satu minggu sekali Sampel air baku dan air minum isi ulang diawetkan terlebih dahulu dengan dua perlakuan antara lain dengan penambahan HNO3 pekat sampai pH kurang dari 2. Selanjutnya seluruh sampel di preparasi dengan berpedoman pada Standar Nasional Indonesia ( SNI ) 06 – 6989.4 – 2004 dan dianalisis kadar seng ( Zn ) dan kadar besi ( Fe ) dengan Spektrofotometer Serapan Atom ( SSA ) – nyala, type Buck Scientific seri 205.
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Air adalah suatu zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi. Air menutupi hampir 71 % permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik ( 330 juta mil3 ) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut ( air asin ) dan pada lapisan – lapisan es ( di kutub dan puncak – puncak gunung ), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air dan lautan es . Air dalam obyek – obyek tersebut bergerak mengikuti siklus air, yaitu melalui penguapan, hujan dan aliran air di atas permukaan tanah ( runoff, meliputi mata air, sungai, muara ) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Air dapat berwujud padatan ( es ), cairan ( air ) dan gas ( uap air ). Air merupakan satu – satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut . Air ditemukan baik dipermukaan bumi maupun di atmosfir bumi. Sekitar 65 % berat tubuh manusia terdiri dari air. Air terdapat pula dalam jumlah yang besar dalam tumbuhan dan hewan. (Suroso., dkk, 2002 )
2.1.1. Sifat – Sifat Kimia dan Fisika Air Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O ; satu molekul air tersusun atas dua atom hydrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen.
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Air secara fisik bersifat tidak memiliki warna, tidak berasa, dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa ( 1 bar ) dan temperatur 273,15 ° K (0°C). ( http:/id.wikipedia.org/ , 2007) Tabel. 2.1. Sifat- sifat fisika air minum Parameter
Warna
Satuan
Kadar Maksimum Yang diperbolehkan
TCU
15
Rasa dan Bau
-
-
Temperatur
°C
Kekeruhan
NTU
5
-
-
pH
Keterangan
Tidak berasa dan berbau
Suhu udara + 3 °C 6,5 - 8,5
Sumber : Kep MENKES RI no. 907/MENKES/SK/VII/2002 Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam – garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik. Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida – hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur – unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flour, fosfor, sulfur dan klour. Semua elemen – elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
berikatan dengan oksigen membentuk fasa berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif ketimbang elemen – elemen lain tersebut ( kecuali flour ). Tarikan atom oksigen pada elektron – elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap – tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki momen dipol. Gaya tarik – menarik listrik antara molekul – molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing – masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik – menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen . Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen ( H+ ) yang berasosiasi ( berikatan ) dengan sebuah ion hidroksida ( OH- ).
2.1.2. Elektrolisis Air Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur – unsur asalnya dengan mengalirinya arus listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katoda, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidroksida ( OH- ). Sementara itu pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
gas oksigen ( O2 ), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katoda . Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut. 2 H2O (l)
2 H2 (g) +
O2
(g)
Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung pada elektroda dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan gas hidrogen dan hidrogen peroksida ( H2O2 ).
2.1.3. Kelarutan ( Solvasi ) Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat – zat yang bercampur dan larut dengan baik dalam air ( misalnya garam – garam ) disebut sebagai zat – zat “ hidrofilik “ ( pecinta air ), dan zat – zat yang tidak mudah tercampur dengan air ( misalnya lemak dan minyak ), disebut sebagai zat – zat “ hidrofobik “ (takut air ). Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut menandingi kekuatan gaya tarik – menarik listrik ( gaya intermolekul dipol – dipol ) antara molekul – molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya tari – menarik antar molekul air, molekul – molekul zat tersebut tidak larut dan akan mengendap dalam air.
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
2.1.4. Kohesi dan Adesi Air menempel pada sesamanya ( kohesi ) karena air bersifat polar. Air memiliki sejumlah muatan parsial negative ( σ- ) dekat atom oksigen akibat pasangan elektron yang ( hampir ) tidak digunakan bersama dan sejumlah muatan parsial positif ( σ+ ) dekat atom oksigen. Dalam air hal ini terjadi karena atom oksigen bersifat lebih elektronegatif dibandingkan atom hydrogen yang berarti, ia ( atom oksigen ) memiliki lebih kekuatan tarik pada elektron – elektron yang dimiliki bersama dalam molekul, menarik elektron – elektron lebih dekat kearahnya ( juga berarti menarik muatan negatif elektron – elektron tersebut ) dan membuat daerah di sekitar atom oksigen bermuatan lebih negatif ketimbang daerah – daerah di sekitar kedua atom hidrogen. Air memiliki pula sifat adesi yang tinggi disebabkan oleh sifat alami kepolarannya. Air meskipun bukan merupakan sumber nutrient seperti bahan makanan lain, namun sangat esensial dalam kelangsungan proses biokimiawi organisme hidup. Air sangat penting dalam aktivitas kehidupan, seperti dalam pengembangan teknologi pangan, transportasi, energi listrik sehingga aktivitas rumah tangga , dan sebagai air minum .
2.2. Air Minum Isi Ulang ( AMIU ) Air Pegunungan Air minum isi ulang adalah salah satu jenis air minum yang dapat langsung diminum tanpa dimasak terlebih dahulu, karena telah melewati beberapa proses tertentu. Merebaknya peluang usaha yang umumnya disebut sebagai depot air minum
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
isi ulang tidak terlepas dari krisis yang dialami masyarakat Indonesia, sehingga masyarakat mencari alternatif – alternatif dalam membangun suatu usaha dengan biaya relatif
ringan tetapi cepat kembali modalnya, ataupun para konsumen air
minum yang mengurangi biaya kebutuhan sehari – hari . Air minum isi ulang saat ini menjadi salah satu pilihan dalam memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, karena selain lebih praktis
( tidak perlu memasaknya terlebih dahulu ) air minum ini juga
dianggap lebih higienis. Tingginya minat masyarakat dalam mengkonsumsi air minum dalam kemasan ( AMDK ) dan mahalnya harga air minum dalam kemasan yang diproduksi industri besar mendorong tumbuhnya depot AMIU di berbagai tempat terutama kota – kota besar. Hal tersebut disebabkan antara lain, dari segi harganya AMIU ini lebih murah yaitu 1/3 dari harga air minum dalam kemasan yang diproduksi resmi industri besar, akan tetapi beberapa anggota masyarakat masih ragu akan hal kualitas-nya sehingga dapat dikatakan aman untuk dikonsumsi.
2.2.1. Depot Air Minum Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan ( Kep – Menperindag ) nomor : 651 / MPP / Kep / I0 / 2004 tertanggal 18 Oktober 2004, pasal 1 yang dikatakan depot air minum adalah usaha industri yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada konsumen. Adapun air minum yang dimaksud merupakan air baku yang telah diproses dan aman
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
untuk diminum . Sementara air baku adalah air yang belum diproses atau sudah diproses menjadi air bersih yang memenuhi persyaratan mutu sesuai peraturan Menteri Kesehatan untuk diolah menjadi produk air minum . Setiap depot air minum menurut keputusan Menperindag no 651 tahun 2004 harus berpedoman pada cara produksi air minum yang baik pada seluruh mata rantai produksi air minum, mulai dari pengadaan bahan sampai penjualan ke konsumen, seperti terinci dalam bagian – bagian berikut ; a. Desain dan Konstruksi Depot b. Bahan baku, Mesin dan Peralatan Produksi c. Proses Produksi d. Produk Air Minum e. Pemeliharaan Sarana Produksi dan Program Sanitasi f. Karyawan dan g. Penyimpanan Air Baku dan Penjualan Untuk depot – depot yang memproduksi AMIU di Kota Medan, pembinaan dan pengawasan peredaran air minum dilakukan oleh Dinkes Kota Medan. Sebelum depot beroperasi harus mendapat izin operasional dari Deperindag Kota Medan dan membawa sampelnya untuk diperiksa terlebih dahulu oleh Dinkes Kota Medan. Apabila depot AMIU tidak mendapat izin dari ke dua instansi diatas maka dilarang memasarkan air minum ( Medan Bisnis, 2007 )
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Untuk wilayah Kota Medan berdasarkan data dari Disperindag Kota Medan, saat ini tercatat 200 usaha depot AMIU. Namun hanya sekitar 75 depot yang mendaftarkan usahanya selebihnya tidak memiliki izin ( Medan Bisnis, 2007 ).
2.2.2. Proses Produksi Depot Air Minum air pegunungan Proses produksi AMIU air pegunungan, merupakan suatu proses dalam usaha menjadikan air pegunungan yang belum layak dikonsumsi menjadi air yang layak dikonsumsi masyarakat. Pada dasarnya proses pengolahan air yang terjadi di alam tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan pada instalasi pengolahan air . Hingga dapat dikatakan bahwa pengolahan air yang dilakukan sekarang ini merupakan miniature proses pemurnian yang ada di alam. Mata air yang muncul di pegunungan pada kondisinya yang masih alami tanpa campur tangan manusia, umumnya adalah sebuah bentuk air yang bisa dikatakan mendekati sifat air murni ( air yang layak diminum ). Air yang berasal dari mata air pegunungan yang dapat dijadikan bahan baku ( air baku ) ditampung kemudian diangkut dengan mobil tangki air. Air tersebut ditampung dalam suatu wadah, kemudian dialirkan melalui pipa dan disaring menggunakan alat filter (Pracoyo, N.E.,dkk , 2004 ) Kemudian destilisasi dengan ozon ( ozon sterilization ). Air yang telah steril dialirkan ke tangki ( finished tank ). Lalu disaring lagi melalui penyaringan halus kemudian diinjeksikan dengan sinar ultratraviolet, saring sekali lagi melalui
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
penyaring halus. Air melalui pengisian ( filling ) dimasukkan ke dalam botol dan ditutup (Gray, 1994 )
Sumber Air
Baku
Keran Pengisian Air Minum Curah
Keran Pencucian Botol
Kendaraan Tangki Air
Operator Pengangkut Air
Pompa & Pipa Penyaluran Air
Keran dan Pipa Pengeluaran Air pada mobil Tangki
Tandon Air Baku
Pencucian dengan Air Minum dan Desinfeksi
Tabung Filtrasi
Desinfeksi
Micro Filter
Tandon Air Tersaring
Gambar. 1. BAGAN ALUR DEPOT AIR MINUM ISI ULANG
2.3. Angkutan Air Minum Pegunungan Kebutuhan air bersih yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk, bertambahnya usaha air minum isi ulang, yang juga diiringi penurunan kualitas air permukaan dan air dalam tanah secara tidak langsung juga berpengaruh positif pada terbukanya usaha jual beli air minum dalam tangki. Secara fakta air tanah yang diambil dari daerah pegunungan kualitas airnya masih jauh lebih baik dibandingkan dengan air tanah yang ada di lingkungan perkotaan. Atas dasar ini timbullah usaha angkutan air minum pegunungan .
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Adapun karakteristik tangki air untuk angkutan air minum yang di jual PT. Hibaindo Armada Motor adalah ; ( http:// hinotruk.indonetwork.or.id/ ) a. Kapasitas standar
; 5000 Liter
b. Model
; Square
c. Boddy
; plat 3,2 mm
d. Bottom
; plat 4,0 mm
e. Baffle
; 4,0 mm
f. Kran
; Ø 2’
g. Selang
; panjang 8 meter
h. Terra metorology i. Mesin Pompa j. Anti Karat
; Standar Karoseri
Ditegaskan oleh pemerintah melalui keputusan Menkes No : 907 tahun 2002 bahwa transportasi air baku dari lokasi sumber air baku ke depot air minum harus menggunakan tangki pengangkut air yang tara pangan ( food grade ). Dengan persyaratan yang terdiri atas : a. Khusus digunakan untuk air minum b. Mudah dibersihkan serta di desinfektan dan diberi pengaman c. Harus mempunyai mainhole d. Pengisian dan pengeluaran air harus melalui kran
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
e. Selang dan pompa yang dipakai untuk bongkar muat air baku harus diberi penutup yang baik, disimpan dengan aman dan dilindungi dari kemungkinan kontaminasi. Tangki, kran, pompa dan sambungan harus terbuat dari bahan tara pangan, tahan korosi dan bahan kimia yang dapat mencemari air . Dengan kata lain pengusaha angkutan air minum pegunungan harus menggunakan tangki air yang telah memenuhi standar yang di tetapkan pihak yang berkompeten .
2.4. Korosi Korosi merupakan degradasi atau kerusakan logam akibat interaksi kimianya dengan lingkungan. Definisi ini dapat dijelaskan dengan sekeping plat baja atau besi dalam larutan asam. Logam dalam lingkungan berair tidak stabil dan cenderung langsung teroksidasi. Oksidasi besi dalam larutan air – asam : Fe
Fe++
+
2e-
(1)
Setiap atom logam kehilangan dua elektron. Ion muatan positif atau kation ( Fe++ ) dikeluarkan dari logam ke larutan, sementara kedua elektron tetap dalam logam. Mengakibatkan pemisahan muatan elektrik. Kation meninggalkan logam, sementara elektron tetap di logam. Kation membentuk lapisan muatan positif dalam larutan sementara elektron dalam logam membentuk lapisan negatif. Dalam larutan, adanya ion H+ dan oksigen terlarut membatasi penimbunan elektron dari reaksi ( 1 ) karena reaksi :
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
2 H+
+
2 e-
H2
(2)
Reaksi oksidasi dan reduksi spontan terjadi pada antarmuka logam – larutan mencegah penimbunan berlebih muatan sehingga terjadi oksidasi atau kerusakan logam ( Piron, D.L, 1991). Korosi logam dalam lingkungan berair merupakan reaksi elektrokimia. Menyebabkan beberapa unsur logam atau alloy ( campuran logam ) berubah dari keadaan metalik menjadi bukan metalik dengan hasil korosi berupa spesies terlarut atau padatan . Korosi logam di atmosfir, dalam air, atau bawah tanah disebabkan oleh aliran muatan dari logam satu ke lainnya atau satu bagian permukaan sebuah logam ke bagian lain. Adanya konduktor lembab atau elektrolit akan mengalirkan energi sehingga terjadi korosi. Karena proses korosi mengembalikan logam ke keadaan semula, perubahan tersebut dianggap sebagai degenerasi ( Schweitzer, P.A., 1989 ). Umumnya logam membentuk film pelindung pada permukaan logam setelah dipaparkan pada udara untuk jangka waktu tertentu. Hal ini merupakan korosi tetapi setelah terbentuk, film ini mencegah korosi lanjut selama film tetap ada. Pasivasi merupakan nama perlakuan kimia untuk mempercepat pembentukan film ini ( Schweitzer, P.A., 1987 ). Lapisan pelindung atau film yang terbentuk dipermukaan logam dapat berupa film oksida, lapisan penyerap oksigen, serta endapan kompleks yang menyebabkan pasivasi. Film produk korosi cenderung mencegah logam dari media korosif. Sehingga logam tidak cepat menghilang apabila bereaksi dengan oksigen atau air.
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Perusakan cepat kemungkinan terjadi apabila produk korosi cepat larut dalam larutannya ( Uhlig, H.H., 1948 ).
2.5. Seng ( Zn ) Seng (zinc) adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn, nomor atom 30, dan massa atom relatif 65,39. Seng tidak diperoleh dengan bebas di alam, melainkan dalam bentuk terikat. Mineral yang mengandung seng di alam bebas antara lain kalamin, franklinit, smithsonit, willenit dan zinkit. Dalam industri seng mempunyai arti penting: a. melapisi besi atau baja untuk mencegah proses karat b. digunakan untuk bahan batere c. seng dan alinasenya digunakan untuk cetakan logam, penyepuhan listrik dan metalurgi bubuk d. seng dalam bentuk oksida digunakan untuk industri kosmetik, plastik, karet, sabun, pigmen dalam cat dan tinta e. seng dalam bentuk sulfida digunakan untuk industri tabung televisi dan lampu pendar f. seng dalam bentuk klorida digunakan untuk pengawetan kayu.
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Dalam bahasa sehari-hari, seng juga dimaksudkan sebagai pelat seng yang digunakan sebagai bahan bangunan. Seng telah diketahui sejak tahun 1934 sebagai elemen penting bagi kehidupan hewan (tikus) dan defisiensi seng pada manusia baru diketahui sekitar tahun 1961. Pada waktu itu diketahui adanya keterkaitan antara kekurangan seng dalam konsumsi sehari-hari dengan gangguan pertumbuhan dan kematangan seksual. Gangguan lainnya yang berkaitan dengan defisiensi seng, adanya hambatan penyembuhan luka, gangguan fungsi pengecap dan gangguan nafsu makan. Gejala ini berangsur-angsur hilang bila dalam menu sehari-hari diberikan makanan yang mengandung seng. Meski di Indonesia penelitian penelitian tentang seng ( Zn ) belum banyak dilakukan, hal ini bukan berarti defisiensi seng tidak ada. Justru peluang terjadinya defisiensi seng di Indonesia diperkirakan lebih besar mengingat menu masyarakat Indonesia, terutama pada golongan sosial ekonomi rendah, umumnya rendah protein hewani padahal jenis protein ini banyak mengandung seng. Sebaliknya menu masyarakat Indonesia relatif tinggi fitat dan serat yang menghambat absorbsi seng, seperti kebiasaan minum teh setiap hari, bahkan pada golongan masyarakat tertentu mengkonsumsi teh kental. Selain itu juga banyak mengkonsumsi kacang-kacangan dan serelia, termasuk hasil olahannya. Bahan makanan ini banyak mengandung fitat dan atau tannin . Sehingga potensi kekurangan zat seng ( Zn ) ini pada masyarakat Indonesia cukup tinggi karena penyerapan zat seng ( Zn ) akan terganggu.
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
2.5.1. Fungsi Seng ( Zn ) Seng adalah mikromineral yang ada di mana-mana dalam jaringan manusia/hewan dan terlibat dalam fungsi berbagai enzim dalam proses metabolisme. Tubuh manusia dewasa mengandung 2 - 2,5 gram seng. Tiga perempat dari jumlah tersebut berada dalam tulang dan mobilisasinya sangat lambat. Dalam konsentrasi tinggi seng ditemukan juga pada iris, retina, hepar, pankreas, ginjal, kulit, otot, testis dan rambut, sehingga kekurangan seng berpengaruh pada jaringan-jaringan tersebut. Di dalam darah seng terutama terdapat dalam sel darah merah, sedikit ditemukan dalam sel darah putih, trombosit dan serum. Kira-kira 1/3 seng serum berikatan dengan albumin atau asam amino histidin dan sistein. Dalam 100 ml darah terdapat 900 ml seng dan dalam 100 ml plasma terdapat 90 – 130 mg seng. Seng terlibat pada lebih dari 90 enzim yang hubungannya denga metabolisme karbohidrat dan energi, degradasi/sintesis protein, sintesis asam nukleat, biosintesis heme, transpor CO2 (anhidrase karbonik) dan reaksi-reaksi lain. Pengaruh yang paling nyata adalah dalam metabolisme, fungsi dan pemeliharaan kulit, pankreas dan organ-organ reproduksi pria, terutama pada perubahan testosteron menjadi dehidrotestosteron yang aktif. Dalam pankreas, seng ada hubungannya dengan banyaknya sekresi protease yang dibutuhkan untuk pencernaan . Juga ada hubungannya dengan insulin, walaupun tidak memegang peranan secara langsung terhadap aktivitas insulin.
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
2.5.2. Absorbsi dan Metabolisme Proses absorbsi seng menyerupai absorbsi besi dalam tubuh, dimana untuk absorbsi membutuhkan alat angkut, proses ini terjadi dalam usus halus (duodenum), seng diangkut oleh albumin dan transferin masuk kealiran darah dan dibawa ke hati. Kelebihan seng disimpan dalam hati dalam bentuk metalotionein, lainnya dibawa ke pankreas dan jaringan tubuh yang lain. Di dalam pancreas seng digunakan untuk membuat enzim pencernaan, yang pada waktu makan dikeluarkan ke dalam saluran cerna. Dengan demikian saluran cerna menerima seng dari dua sumber, yaitu dari makanan dan dari cairan pencernaan yang berasal dari pankreas. Absorbsi seng diatur oleh metalotionein yang disintesis di dalam sel dinding saluran cerna. Bila konsumsi seng tinggi, dalam sel dinding saluran cerna sebagian diubah menjadi metalotionein sebagai simpanan, sehingga absorbsi berkurang. Banyaknya seng yang diabsorbsi berkisar antara 15-40%. Absorbsi seng dipengaruhi oleh status seng tubuh. Jika lebih banyak seng yang dibutuhkan, lebih banyak pula jumlah seng yang diabsorbsi. Seng dikeluarkan tubuh terutama melalui feses. Disamping itu seng dikeluarkan melalui urin, dan jaringan tubuh yang dibuang, seperti jaringan kulit, sel dinding usus halus, cairan haid dan sperma.
2.5.3.Kebutuhan dan Sumber Seng ( Zn ) Kebutuhan seng sangat bervariasi tergantung fisiologik, patologik, dan menu sehari-hari. Pada orang dewasa sehat, jumlah seng yang hilang melalui urin, feses,
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
kulit, semen, rambut dan kuku adalah 2,6 mg/hari. Dengan asumsi bahwa daya serap usus terhadap seng hanya sekitar 25% dan adanya variasi individual, maka jumlah kecukupan seng yang dianjurkan adalah 15 mg/hari. Widya Karya Pangan dan Gizi tahun 1998 menetapkan angka kecukupan seng untuk Indonesia sebagai berikut: a. Bayi
: 3 – 5 mg.
b. 1 – 9 tahun
: 8 – 10 mg.
c. 10 - > 60 tahun
: 15 mg ( baik pria maupun wanita )
d. Ibu hamil
: + 5 mg
e. Ibu menyusui
: + 10 mg
Umumnya seng diperoleh dari bahan makanan asal hewani seperti daging, hati, dan ayam. Bahan makanan asal hewani yang diperoleh dari laut seperti tiram, kerang dan ikan haring mengandung seng dalam jumlah sangat tinggi. Sebaliknya kadar seng dalam bahan makanan nabati seperti kacang-kacangan dan padi-padian selain ditemukan rendah, juga mengandung zat fitat yang menghambat absorbsi seng ( Zn ). Kadar seng ( Zn ) pada buah-buahan juga rendah. Data dari berbagai negara menunjukan bahwa kandungan seng ( Zn ) dalam makanan sehari-hari sangat rendah. Meskipun di Indonesia belum mencantumkan kadar seng ( Zn ) dalam Daftar Komposisi Bahan Makanan yang dikeluarkan oleh Direktorat Gizi Depkes RI, namun bila dilihat dari pola menu masyarakat pada umumnya , diperkirakan kandungan seng ( Zn ) dalam makanan sehari-hari juga rendah. Apabila masukan makanan rendah
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
seng tersebut berkurang, maka masukan seng ( Zn ) makin berkurang dan ada kemungkinan tidak mencukupi kebutuhan.
2.5.4. Akibat Defisiensi Seng ( Zn ) Kekurangan seng pertama dilaporkan pada tahun 1960-an, yaitu pada anak dan remaja laki-laki di Mesir, Iran, dan Turki dengan karakteristik tubuh pendek, dan keterlambatan pematangan seksual. Diduga penyebabnya makanan penduduk sedikit mengandung daging, ayam dan ikan yang merupakan sumber utama seng dan tinggi konsumsi serat dan fitat. Mengingat banyaknya enzim yang mengandung seng, maka pada keadaan defisiensi seng reaksi biokimia dimana enzim - seng berperan akan terganggu. Defisiensi seng dapat terjadi pada golongan rentan, yaitu anak-anak, ibu hamil dan menyusui serta orang tua. Manifestasi klinis defisiensi seng pada manusia, dapat terlihat sebagai berikut : a. Kecepatan pertumbuhan menurun b. Nafsu makan dan masukan makanan menurun c. Lesiepitel lain seperti glositis, kebotakan d. Gangguan sistem kekebalan tubuh e. Perlambatan pematangan seksual dan impotensi f. Fotopobia dan penurunan adaptasi dalam gelap g. Hambatan penyembuhan luka, dekubitus, lukabakar h. Perubahan tingkah laku
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
i. Gangguan perkembangan fetus
2.5.5. Akibat Kelebihan Seng ( Zn ) Kelebihan seng ( Zn ) hingga dua sampai tiga kali AKG menurunkan absorbsi tembaga. Kelebihan sampai sepuluh kali AKG mempengaruhi metabolisme kolesterol, mengubah nilai lipoprotein, dan tampaknya dapat mempercepat timbulnya aterosklerosis. Dosis konsumsi seng ( Zn ) sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan muntah, diare, demam, kelelahan yang sangat, anemia, dan gangguan reproduksi. Suplemen seng ( Zn ) bisa menyebabkan keracunan, begitupun makanan yang asam dan disimpan dalam kaleng yang dilapisi seng ( Zn ) ( Almatsier, 2001 ).
2.6. Besi ( Fe ) Besi ( Fe ) adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi, dan jarang dijumpai dalam keadaan bebas. Untuk mendapatkan unsur besi ( Fe ), campuran lain mesti dipisahkan melalui penguraian kimia. Besi digunakan dalam proses produksi besi baja, yang bukan hanya unsur besi saja tetapi dalam bentuk alloy ( campuran beberapa logam dan bukan logam, terutama karbon ).
2.6.1. Peranan Biologi Besi ( Fe ) Besi dalam bentuk zat besi ( Fe ) amat penting bagi semua organisme, kecuali bagi sebahagian kecil bakteri. Ia kebanyakan disisipkan dengan stabil dalam logam
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
protein ( metalloprotein ), karena sekiranya terlepas atau dalam keadaan bebas dapat menyebabkan terbentuk radikal bebas yang biasanya bersifat racun terhadap sel. Mengatakan bahwa besi ( Fe ) bergerak bebas tidaklah dimaksudkan ia diangkut secara bebas dalam aliran darah, sebaliknya besi ( Fe ) berikatan dengan hampir seluruh biomolekul – biomolekul seperti membrane sel, asam nukleat, protein dan sebagainya ( http.//ms.wikipedia, 2008 ).
2.6.2. Kekurangan dan Kelebihan Zat Besi ( Fe ) Zat besi ( Fe ) adalah suatu komponen dari berbagai enzim yang mempengaruhi seluruh reaksi kimia yang penting di dalam tubuh. Besi ( Fe ) juga merupakan komponen dari hemoglobin, yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dan mengantarkannya ke jaringan tubuh. Makanan mengandung 2 jenis zat besi ( Fe ), yaitu : a. Zat besi ( Fe ) heme, yang terutama ditemukan dalam makanan produk hewani b. Zat besi ( Fe ) non – heme, yang merupakan lebih dari 85 % zat besi ( Fe ) dalam makanan sehari – hari . Heme diserap lebih baik daripada non – heme. Tetapi penyerapan zat besi ( Fe ) non heme akan meningkat jika dikonsumsi bersamaan dengan protein hewani dan vitamin C. Kekurangan zat besi ( Fe ) merupakan kekurangan zat makanan yang
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
paling banyak ditemukan di dunia, menyebabkan anemia pada laki – laki, wanita, dan anak – anak .
2.6.2.1 Kekurangan zat besi ( Fe ). Perdarahan yang mengakibatkan hilangnya zat besi ( Fe ) dari tubuh menyebabkan kekurangan zat besi ( Fe ) yang harus diobati dengan pemberian zat besi tambahan . Kekurangan zat besi ( Fe ) juga bisa merupakan akibat dari asupan makanan yang tidak mencukupi. Kekurangan seperti ini sering terjadi selama kehamilan karena sejumlah besar zat besi ( Fe ) harus disediakan ibu untuk pertumbuhan janin . Anemia karena kekurangan zat besi ( Fe ) juga bisa terjadi pada remaja putri yang sedang tumbuh dan mulai mengalami siklus menstruasi, jika mereka mengkonsumsi makanan yang tidak mengandung daging. Bila cadangan besi ( Fe ) dalam tubuh berkurang, dapat terjadi anemia, gejalanya berupa: a. Pucat b. Kuku sendok ( spoon nails, suatu kelainan bentuk dimana kuku – kuku tampak tipis dan membentuk cekung / berlekuk ) c. Kelemahan yang disertai dengan berkurannya kekuatan otot d. Perubahan dalam tingkah laku kognitif
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala – gejala dan hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan adanya anemia dan kadar zat besi ( Fe ) dan feritin yang rendah (feritin adalah protein yang mengandung / menyimpan zat besi ( Fe )).
2.6.2.2. Kelebihan Zat Besi ( Fe ) Kelebihan zat besi ( Fe ) bisa menyebabkan keracunan, dimana terjadi muntah, diare dan kerusakan usus. Zat besi ( Fe ) dapat terkumpul di dalam tubuh jika seseorang: a. mendapatkan terapi zat besi ( Fe ) dalam jumlah yang berlebihan atau dalam waktu yang terlalu lama . b. Menerima beberapa transfusi darah c. Menderita alkoholisme menahun . Hemokromatis merupakan penyakit kelebihan zat besi ( Fe ) yang diturunkan, yang bisa berakibat fatal tetapi mudah diobati, dimana terlalu banyak zat besi ( Fe ) yang diserap, menyerang lebih dari 1 juta orang AS (Nurcahyo , 2007). Biasanya gejala – gejalannya timbul sampai usia pertengahan dan berkembang secara tersembunyi, berupa : (Sinaga, E., 2003 ) a. kulit menjadi berwarna merah tembaga b. sirosis
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
c. kanker hati d. diabetes e. gagal jantung, yang bisa berkembang menyebabkan kematian mendadak. Gejala – gejala lainnya adalah : a. arthritis b. impotensi c. kemandulan d. hipotiroid e. kelelahan menahun Pemeriksaan darah bisa menunjukkan adanya kelebihan zat besi ( Fe ). Blooddietting merupakan pengobatan pilihan. Diagnosa dan pengobatan dini memungkinkan penderita hidup sehat dan berumur panjang (Nurcahyo,2007).
2.6.3. Besi ( Fe ) dalam air Besi dan mangan sering menjadi masalah dalam penyediaan air untuk kebutuhan rumah tangga terutama kalau sumbernya adalah air tanah. Dalam tanah besi ( Fe ) terdapat sebagai Fe2O3 atau sebagai FeS2 yang sifatnya sukar larut. Adakalanya terdapat sebagai FeCO3 yang sukar larut . Namun karena air tanah biasanya mengandung gas CO2 dalam jumlah cukup berarti sebagai hasil proses
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
peruraian bahan organik, maka sebagian FeCO3 yang terdapat pada lapisan tanah menjadi larut melalui reaksi sebagai berikut ; FeCO3
+ CO2
+
H2O
→
Fe2+
+
2HCO3-
(3)
Air yang tinggi kandungan besi ( Fe ) –nya bila bersentuhan dengan udara menjadi keruh, berbau dan tidak menyenangkan untuk dikonsumsi tentunya dengan alasan estetika . Kekeruhan dan warna kuning terbentuk karena oksidasi besi (II) menjadi besi ( III ) berupa endapan koloid berwarna kuning. Karena oksidasinya berlangsung perlahan terutama pada pH < 6 maka pembentukan dan pengendapan Fe(OH)3 atau Fe2O3 berlangsung sangat lambat. Selain penampilan yang tidak menyenangkan, air yang tinggi kandungan besi – nya mempunyai rasa tidak enak. Berdasarkan alasan ini ditetapkan bahwa air untuk kebutuhan rumah tangga tidak mengandung lebih dari 0,3 mg/l besi ( Fe ). Adanya unsur – unsur besi dalam air diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan unsur tersebut. Zat besi ( Fe ) adalah unsur yang penting untuk metabolisme tubuh dan pembentukan hemoglobin. Untuk keperluan ini tubuh membutuhkan 7 – 35 mg unsur tersebut per hari. Konsentrasi unsur besi ( Fe ) dalam air yang melebihi ± 2 mg / l akan menimbulkan noda – noda pada peralatan dan bahan – bahan yang berwarna putih. Adanya besi dapat pula menimbulkan bau dan warna dan kekeruhan pada air minum .
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
2.7. Metode Destruksi Metode destruksi merupakan suatu metode yang sangat penting di dalam menganalisis suatu materi atau bahan. Metode ini bertujuan untuk merubah sampel menjadi bahan yang dapat diukur. Metode ini seakan sangat sederhana, namun apabila kurang sempurna di dalam melakukan teknik destruksi, maka hasil analisa yang diharapkan tidak akan akurat (Mulyani,O., 2007 ). Metode destruksi materi organik dapat dilakukan dengan dua cara, antara lain ; a. Metode destruksi kering ( dry ashing ) b. Metode destruksi basah ( wet digestion ) Pada umumnya destruksi materi organik adalah merubah bentuk organik dari logam menjadi bentuk logam anorganik. Berdasarkan kedua metode destruksi ini, sudah tentu memiliki teknik pengerjaan yang berbeda pula. Penguraian sampel dengan asam – asam kuat baik tunggal maupun campuran dikenal dengan metode destruksi basah, sedangkan penguraian sampel dengan cara pengabuan sampel dalam tanur ( muffle furnance ) dikenal sebagai metode destruksi kering ( Raimon, 1992 ) Asam – asam kuat yang dapat digunakan untuk mendestruksi sampel organik adalah asam nitrat ( HNO3 ), asam sulfat ( H2SO4 ), asam perklorat ( HClO4 ), asam klorida ( HCl ) dan dapat digunakan secara tunggal maupun campuran. ( Raimon, 1992., Egan, 1981 )
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
2.8. Spektrofotometer Serapan Atom ( SSA ) Teknik analisis spektroskopi termasuk salah satu teknik analisis instrumental disamping teknik kromatografi dan elektroanalisis kimia. Teknik tersebut memanfaatkan fenomena interaksi materi dengan gelombang elektromagnetik seperti sinar – X , ultraviolet, cahaya tampak dan inframerah . Fenomena interaksi bersifat spesifik baik absorpsi maupun emisi. Interaksi tersebut menghasilkan signal – signal yang disadap sebagai alat analisis kualitatif dan kuantitatif. Contoh teknik absorpsi atom ( SSA ) yang merupakan alat ampuh dalam analisis logam ( LIPI,Publisher, mail.kimia.lipi.go.id/, 2007 ).
Spektrofotometer Serapan Atom adalah metoda analisis yang berdasarkan pada pengukuran radiasi cahaya yang diserap atom bebas . Analisis menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom ini mempunyai keuntungan berupa analisisnya sangat peka, teliti dan cepat, pengerjaannya relative sederhana serta tidak perlu dilakukan pemisahan unsur logam dalam pelaksanaannya.
Analisis Spektrofotometer Serapan Atom yang didasarkan pada proses penyerapan energi radiasi dari sumber nyala atom – atom yang berada pada tingkat energi dasar. Komponen – komponen utama yang menyusun Spektrofotometer Serapan Atom adalah sumber cahaya, atomizer, monokromator, detector, dan penampilan data ( Anderson, 1987 ).
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
2.8.1. Instrumentasi Spektrofotometer Serapan Atom
A
B
C
D
E
F
Gambar. 2. Sistematis ringkas dari alat SSA A : lampu katoda berongga B : chopper C : tungku D : monokromator E : detector F : meter bacaan nilai absorbansi ( Harris, 1978 ) Keterangan : A : lampu katoda berongga merupakan sumber sinar yang memancarkan spectrum dari unsur logam yang akan dianalisa ( setiap logam mempunyai lampu khusus untuk logam tersebut ). B : mengatur sinar yang dipancarkan C ; tempat pembakaran. Tujuan : untuk memecahkan larutan sampel pada tetesan halus dan meleburkannya ke dalam nyala untuk diatomkan. D : mendisfersi sinar yang ditransmisikan oleh atom .
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
E : mengukur sinar yang ditransmisikan dan memberikan signal sebagai respon terhadap sinar yang diterima. F : gunanya untuk membaca nilai absorbansi .
2.8.2. Kegunaan Spektrofotometer Serapan Atom Sejak diperkenalkan oleh A. Walsh ( 1955 ) metode spektrofotometer serapan atom ( SSA ) telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sampai saat ini telah digunakan untuk mendeteksi ( menganalisa ) hampir keseluruhan unsur – unsur logam yang terdapat di dalam jadwal berkala unsur ( sistem periodik unsur ). Metode SSA digunakan untuk menganalisis sampel yang terdapat di dalam bentuk bahan – bahan biologi, pertanian, makanan dan minuman, air tanah, pupuk, besi baja dan juga bahan – bahan pencemar lingkungan. Pada tahun terakhir ini alat SSA semakin sensitive dan canggih dan dapat digabungkan dengan computer dalam pengolahan datanya . Investasi besar dalam peralatan – peralatan seperti SSA amat penting dalam menunjang misi laboratorium. Maka pemanfaatannya bergantung pada kemampuan sumber daya manusia, seperti kemampuan pemahaman teori dasar, spectrum aplikasi, ketertelusuran metode analisis yang disyaratkan pada SNI 19 – 17025 – 2000 .
2.8.3. Faktor – Faktor Gangguan dalam SSA Gangguan diartikan sebagai suatu factor kimia atau fisika yang akan mempengaruhi jumlah atom untuk analit pada keadaan dasar ( ground state )
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
sehingga akan menyebabkan bertamnbah atau berkurangnya bacaan nilai serapan atom unsur yang dianalisis. Ada beberapa faktor gangguan dalam menggunakan SSA ; a. Suhu yang sesuai, suhu gas pembakar harus sesuai dengan suhu unsur yang akan dianalisis. b. Konsentrasi sampel tidak boleh melebihi kesensitifan dari alat detector SSA. Ini akan menyebabkan gangguan terhadap garis spectrum dan mengakibatkan kerusakan pada alat detector SSA. c. Pengaruh penguapan pelarut dan bahan larutan jangan sampai menurunkan suhu nyala gas pembakar, ini akan menyebabkan bacaan nilai serapan atom menjadi rendah . Memang selain dengan metode spetrofotometer serapan atom, unsur-unsur dengan energi eksitasi rendah dapat juga dianalisis dengan fotometri nyala, tetapi untuk unsur-unsur dengan eksitasi tinggi hanya dapat dilakukan dengan fotometri nyala. Untuk analisis dengan garis spectrum resonansi antara 400-800 nm, fotometri nyala sangat berguna, sedangkan antara 200-300 nm metode SSA lebih baik dari fotometri nyala (Khopkar, S.M.,1990)
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat – alat yang digunakan ; a. Spektrofotometri Serapan Atom ( SSA ), Type Buck Scientific seri 205 b. Lampu hollow katoda Zn c. Lampu hollow katoda Fe d. Erlenmeyer 250 ml e. Pipet ukur 5 ml; 10 ml; 20 ml; 30 ml; 40 ml dan 60 ml f. Labu ukur 100 ml g. Corong gelas h. Pemanas listrik i. Kertas saring whatman 40, dengan ukur pori θ 0,42 µm ; dan j. Labu semprot
3.1.2. Bahan – bahan yang digunakan ; a. Akuadest b. Asam nitrat ( HNO3 ) pekat c. Larutan standar logam seng ( Zn ) d. Larutan standar logam besi ( Fe ), dan e. Gas asetilen ( C2H2 )
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
f. Asam klorida ( HCl ) pekat
3.2. Cara Pengambilan Sampel Pada penelitian ini sebagai populasinya adalah seluruh tempat pengisian air baku di sekitar tikungan amoy Sibolangit dan dari seluruh depot AMIU air pegunungan yang menerima pendistribusian dari pengusaha angkutan air minum pegunungan Sibolangit. Pengambilan sampel memakai teknik simple random sampling ( pengambilan sampel secara acak sederhana ). Pada metode ini anggota – anggota sampel dipilih langsung dari seluruh populasi dengan tidak membagi dahulu populasi menurut kelompok – kelompok karena dianggap memiliki peluang yang sama untuk terpilih. Jadi dengan cara ini dianggap populasi tersebut sebagai satu kelompok besar, dimana sampel tersebut diambil untuk mewakili populasinya ( Tika, M. P., 1997 ). Populasi yang dimaksud disini adalah populasi tempat pengisian air pada daerah tikungan amoy di pegunungan Sibolangit. Maka dengan menentukan tempat pengisian air baku secara acak, akan diperoleh suatu sampel homogen dan telah mewakili seluruh populasi seluruh daerah tempat pengisian air baku. Dengan pengumpulan data pengusaha angkutan air minum pegunungan yang mengisi air baku pada daerah tikungan amoy selanjutnya ditentukan secara acak. Untuk unit usaha angkutan air pegunungan adalah pemilik/pengelola angkutan air sebagai sampel. Selanjutnya untuk
yang terpilih
sampel pengusaha depot air minum adalah
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
pemilik/pengelola depot AMIU air pegunungan yang menerima pasokan dari pengusaha angkutan air pegunungan yang terpilih. Sebelum sampel air diambil, jerigen dibilas dahulu dengan air yang akan diambil sampelnya baik untuk air baku, air dari dalam tangki maupun depot air minum hasil pengolahan. Selanjutnya masing – masing jeringen yang telah dibilas dengan masing – masing sampel diteteskan larutan asam nitrat (HNO3 ) pekat. Untuk sampel air baku diambil di lokasi tempat pengisian air di daerah Sibolangit Kabupaten Deli Serdang . Selanjutnya sampel air baku selama dalam pendistribusian mobil tangki ke Depot air minum (selama dalam tangki mobil ) diambil pada saat pengisian tangki pada Depot air minum yang dituju . Serta untuk sampel air minum olahan diambil di Depot air minum
yang telah mengolah air minum yang
didistribusikan 1 hari sebelumnya yang berlokasi seputar Kota Medan. Pengambilan sampel air dilakukan pengulangan 3 kali dan dilaksanakan pengulangan yang sama sebanyak 4 kali dengan interval waktu satu minggu.
3.3. Prosedur Kerja 3.3.1. Persiapan dan pengawetan contoh uji dengan asam nitrat (HNO3 ) pekat Contoh uji tidak dapat segera dianalisa, maka contoh uji diawetkan dengan penambahan asam nitrat (HNO3 ) pekat sampai pH kurang dari 2 dengan waktu simpan maksimal 6 bulan. ( SNI 06 – 6989 .7 – 2004 ) 3.3.2. Persiapan contoh uji / preparasi sampel dengan larutan HNO3 pekat
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
a. Sebanyak 100 ml contoh uji / sampel yang sudah dikocok sampai homogen diambil, lalu dimasukkan kedalam erlenmeyer. b. Kemudian ditambahkan 5 ml HNO3
pekat.
c. Selanjutnya dipanaskan di pemanas listrik sampai larutan contoh uji hampir kering. d. Setelah didinginkan beberapa saat lalu ditambahkan 50 ml aquadest, kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml melalui kertas saring dan ditepatkan 100 ml dengan aquadest . 3.3.3. Persiapan dan pengawetan contoh uji dengan
larutan aqua regia
(HNO3 + HCl). Contoh uji tidak dapat segera dianalisa, maka contoh uji diawetkan dengan penambahan HNO3
pekat
sampai pH kurang dari 2
3.3.4. Persiapan contoh uji / preparasi sampel dengan larutan aqua regia a. Pembuatan larutan aqua regia (HNO3 + HCl) b. Sebanyak 100 ml contoh uji / sampel yang sudah dikocok sampai homogen diambil, lalu dimasukkan kedalam erlenmeyer. c. Kemudian ditambahkan 5 ml aqua regia. d. Selanjutnya dipanaskan di pemanas listrik sampai larutan contoh uji hampir kering. e. Setelah didinginkan beberapa saat lalu ditambahkan 50 ml aquadest, kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml melalui kertas saring dan ditambahkan aquadest sampai tanda batas 100 ml.
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
3.3.5. Pembuatan larutan baku logam seng, Zn 100 mg/l (SNI 06 – 6989.7 2004 ) a. Dengan menggunakan pipet diambil 10 ml larutan induk logam seng, (Zn) 1000 mg/l ( larutan seng ( Zn ) induk dari Type Buck Scientific seri 205) ke dalam labu ukur 100 ml. b. Kemudian ditambahkan aquadest sampai tanda batas.
3.3.6. Pembuatan larutan baku logam seng, Zn 10 mg/l ( SNI 06 – 6989.7 – 2004 ) a. Dengan menggunakan pipet diambil 10 ml larutan standar seng (Zn) , 100 mg/l ke dalam labu ukur 100 ml. b. Kemudian ditambahkan aquadest sampai tanda batas.
3.3.7. Pembuatan larutan standar logam seng ( Zn ). ( SNI 06 – 6989.7 – 2004 ) a. Dengan menggunakan pipet diambil 0 ml; 0,5 ml; 1 ml; 2 ml; 5 ml dan 10 ml larutan baku seng ( Zn ) 10 mg/l ke dalam labu ukur 100 ml . b. Tambahkan larutan pengencer sampai tepat tanda batas sehingga diperoleh konsentrasi logam seng ( Zn ) 0,0 mg/l; 0,05 mg/l; 0,1 mg/l; 0,2 mg/l; 0,5 mg/l dan 1,0 mg/l c. Nilai absorbansinya diukur dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom ( SSA ) pada panjang gelombang 213,90 nm. 3.3.8. Pengukuran konsentrasi logam seng ( Zn ) dengan SSA a. Mengoptimalkan Alat SSA sesuai petunjuk penggunaan alat.
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
b. Beberapa parameter pengukur untuk logam seng ( Zn ) ditetapkan sebagai berikut ; Tabel. 3.1 Tabel Parameter Pengukuran untuk Logam seng ( Zn )
No
Parameter
Spesifikasi
1.
Panjang gelombang
213,90 nm
2.
Tipe nyala
Asetilen / Udara
3.
Lebar celah
0,05 nm
4.
Lampu katoda
5,0 mA
Sumber : Petunjuk penggunaan alat SSA Type Buck Scientific seri 205 c. Kemudian mengukur masing – masing larutan standar ( larutan kerja ) yang telah dibuat pada panjang gelombang 213,9 nm. Nilai absorbansinya akan terlihat . d. Buat kurva kalibrasi untuk memdapatkan persamaan garis regresi e. Dilanjutkan dengan pengukuran contoh uji yang sudah dipersiapkan .( SNI 06 – 6989.7 – 2004 ) 3.3.9. Pembuatan larutan baku logam besi, Fe 100 mg/l ( SNI 06 – 6989.4 – 2004 ) a. Dengan menggunakan pipet diambil 10 ml larutan induk besi, ( Fe ) 1000 mg/l ( larutan besi ( Fe ) induk dari Type Buck Scientific seri 205) ke dalam labu ukur 100 ml.
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
b. Kemudian ditambahkan aquadest sampai tanda batas 3.3.10. Pembuatan larutan standar logam besi, ( Fe ) 10 mg/l .(SNI 06 – 6989.4 2004) a. Dengan menggunakan pipet diambil 0 ml; 5 ml; 10 ml; 20 ml; 30 ml dan 40 ml larutan baku besi ( Fe ) 10 mg/l ke dalam labu takar 100 ml . b. Tambahkan larutan pengencer sampai tepat tanda batas sehingga diperoleh konsentrasi logam seng ( Zn ) 0,0 mg/l; 0,5 mg/l; 1,0 mg/l; 2,0 mg/l; 3,0 mg/l dan 4,0 mg/l. 3.3.11. Pengukuran konsentrasi logam besi ( Fe ) dengan SSA a. Mengoptimalkan Alat SSA sesuai petunjuk penggunaan alat. b. Beberapa parameter pengukur untuk logam besi ( Fe ) ditetapkan sebagai berikut ; Tabel. 3.2 Tabel Parameter Pengukuran untuk Logam besi ( Fe )
No
Parameter
Spesifikasi
1.
Panjang gelombang
248,30 nm
2.
Tipe nyala
Asetilen / Udara
3.
Lebar celah
0,2 – 2 nm
4.
Lampu katoda
12 mA
Sumber : Petunjuk penggunaan alat SSA Type Buck Scientific seri 205 f. Kemudiian mengukur masing – masing larutan standar ( larutan kerja ) yang telah dibuat pada panjang gelombang 248,30 nm. Nilai absorbansinya akan terlihat .
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
g. Buat kurva kalibrasi untuk memdapatkan persamaan garis regresi c. Dilanjutkan dengan pengukuran contoh uji yang sudah dipersiapkan ( SNI 06 – 6989.4 – 2004 ).
3.4.
Analisis Data
3.4.1. Persamaan Garis Regresi Kandungan seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) Dari hasil yang diperoleh selama kegiatan pengukuran didapat data – data yang dimulai dari absorbansi larutan standard seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) dengan Spektrofotometri Serapan Atom serta kandungan seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) dalam bentuk konsentrasi ( mg/l ) yang dilakukan setiap satu minggu sekali selama empat minggu ( ± 1 bulan ). Berdasarkan data – data yang diperoleh dibuat suatu kurva atau plot grafik antara konsentrasi ( mg/l ) versus absorbansi larutan standard seng ( Zn ) dan besi ( Fe ), sehingga diperoleh suatu kurva kalibrasi berupa garis linear . Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi ini dapat diturunkan dengan metode Least – Square dengan persamaan Y = a + b X dimana : Y = menyatakan absorbansi X = konsentrasi a = tetapan regresi dan juga disebut dengan Intersep b = koefisien regresi (juga menyatakan slope = kemiringan)
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
∑ {( Xi N
− X )( Yi − Y ) }
i
b = 2
∑ (Xi − X ) a = Y - bX 3.4.2. Koefisien Korelasi
∑ {( Xi N
− X )( Yi − Y ) }
i
r = 2 2 ⎞ ⎞⎛ N ⎛ N ⎜ ∑ (Xi − X ) ⎟ ⎜ ∑ (Yi − Y ) ⎟ ⎟ ⎟⎜ i ⎜ i ⎠ ⎠⎝ ⎝
harga
r
≤
+1 menggambarkan korelasi positif sempurna, yakni semua titik
percobaan terletak pada satu garis lurus yang kemiringannya positif. Untuk menyatakan apakah ada korelasi yang bermakna antara kedua besaran yang diukur (Rohman, A., 2007). Berdasarkan data – data yang diperoleh dapat pula dibuat suatu kurva atau plot grafik antara konsentrasi ( mg/l ) versus waktu ( satu minggu sekali ) selama empat minggu, yang akan menggambarkan tentang fluktuasi kandungan seng ( Zn ) dan besi ( Fe ). Data hasil perhitungan dianalisis dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 5% bila dalam uji F memperlihatkan pengaruh beda nyata.
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
3.5.
Flow shett a. Persiapan Sampel
Sampel Air
Ditambah HNO3 (pekat) hingga pH lebih kecil dari 2
Sampel Air
Diambil 100 ml sampel air dikocok hingga homogen Ditambah 5 ml HNO3 pekat Dipanaskan hingga hampir kering Ditambahkan 50 ml aquadest Dimasukkan ke labu ukur 100 ml dengan cara disaring ditambah aquadest hingga tanda batas
Sampel Air untuk di Uji Gambar. 3. Flow Shett Persiapan Sampel HNO3 pekat
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
b. Persiapan Sampel
Sampel Air Ditambah HNO3 (pekat) hingga pH lebih kecil dari 2
Diambil 100 ml sampel air dikocok hingga homogen Ditambah 5 ml Aqua regia Dipanaskan kering
hingga
hampir
Ditambahkan 50 ml aquadest Dimasukkan ke labu ukur 100 ml dengan cara disaring ditambah aquadest hingga tanda batas
Sampel Air untuk di Uji Gambar. 4. Flow Shett Persiapan Sampel Aqua regia
c. Pembuatan Kurva Kalibrasi seng ( Zn ) ( SNI 06-6989,7-2004 ) dan
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Pengukuran kadar seng ( Zn ) pada sampel Larutan Standar Logam seng ( Zn ) 1000 mg/l
Sebanyak 10 ml dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml
Ditambahkan aquadest tepat tanda batas Larutan Standar Logam seng ( Zn ) 100 mg/l
Sebanyak 50 ml dimasukkan kedalam labu ukur 500 ml
Ditambahkan aquadest sampai tanda batas 100 ml
0,5 ml; 1 ml; 2 ml; 5 ml; 10 ml masing-masing ke dalam labu ukur 100 ml
Larutan Standar seng ( Zn ) konsentrasi 0,05; 0,1; 0,2; 0,5 dan 1,0; mg/l
Optimalkan alat SSA Mengukur Larutan Standar seng (Zn) dengan panjang gelombang 213 nm Membuat kurva kalibrasi Pengukuran absorbansi sampel
HASIL Gambar 5. Flow Shett Pengukuran Kadar seng ( Zn ) pada sampel d. Pembuatan Kurva Kalibrasi besi ( Fe ) ( SNI 06-6989,4-2004 ) dan
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Pengukuran kadar besi ( Fe ) pada sampel Larutan Standar Logam seng ( Zn ) 1000 mg/l
Sebanyak 10 ml dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml
Ditambahkan aquadest tepat tanda batas Larutan Standar Logam besi ( Fe ) 100 mg/l
Sebanyak 50 ml dimasukkan kedalam labu ukur 500 ml
Ditambahkan aquadest sampai tanda batas 500 ml
5 ml; 10 ml; 20 ml; 30 ml; 40 ml masing-masing ke dalam labu ukur 100 ml
Larutan Standar besi ( Fe ) konsentrasi 0,5; 1,0; 2,0; 3,0 dan 4,0; mg/l
Optimalkan alat SSA Mengukur Larutan Standar
besi (Fe)
dengan panjang gelombang 248,3 nm Membuat kurva kalibrasi Pengukuran absorbansi sampel
HASIL Gambar 6. Flow Shett Pengukuran Kadar besi ( Fe ) pada sampel
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pengukuran Kandungan seng ( Zn ) Pada pengukuran kandungan seng ( Zn ) pada air Depot Air Minum Isi Ulang air pegunungan dimulai dengan pengukuran absorban larutan standar seng ( Zn ) dengan Spektrofotometri Serapan Atom ( SSA ). Data hasil pengukuran absorbansi dari larutan standar seng ( Zn ) diplotkan terhadap konsentrasi larutan standar seng ( Zn ) tertera pada tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Seng
No
Kadar ( mg/L )
Absorbansi ( A )
1.
0,0000
0,0000
2.
0,0500
0,0002
3.
0,1000
0,0006
4.
0,2000
0,0008
5.
0,5000
0,0033
6.
1,0000
0,0051
4.1.1.1. Penentuan Kurva Kalibrasi dengan Analisis Regresi Dari absorbansi yang diperoleh selanjutnya dengan metode Least – Square diperoleh data yang tertera pada tabel 1 lampiran, kemudian dibuat kurva kalibarasi
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
antara konsentrasi dengan absorban. Berikut ini kurva kalibrasi larutan standard seng ( Zn ).
Absorbansi
0.0060 Absorbans
0.0050 0.0040
Y = 0.00005 + 0.00528X r = 0.9906
0.0030 0.0020 0.0010 0.0000 0.0000 0.2000 0.4000 0.6000 0.8000 1.0000 1.2000 Konsentrasi ( mg / l )
Gambar 7. Kurva Kalibrasi Larutan Standard seng ( Zn )
Diperolehnya gambar 4.1 dari formula persamaan garis regresi linier hubungan antara absorban terhadap konsentrasi larutan standard sebagai berikut : Y = 0,00005 + 0,00528X, dimana Y = nilai absorban dan X = konsentrasi kandungan seng ( Zn ) dalam air . Nilai koefisien korelasi ( r ) sebesar 0,9906, hasil ini menunjukkan bahwa antara kandungan seng ( Zn ) dalam konsentrasi – absorbansi berkorelasi positif dan korelasinya erat ( r2 = 0,9813 ), nilai r2 sebesar 0,9813 berarti kurva pada gambar 4.1 tersebut mempunyai keakuratan dalam menentukan konsentrasi sebesar 98,13 %. Selanjutnya untuk menentukan kandungan seng ( Zn ) dalam sample air, dilakukan pengukuran absorban. Data absorban larutan sampel dapat dilihat pada lampiran 4 untuk perlakuan dengan pelarut asam nitrat (HNO3)
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
pekat berikut pada lampiran 6 dan 11 untuk perlakuan dengan pelarut aqua regia (HNO3 + HCl ; 1:3)
4.1.1.2. Penentuan Kandungan seng ( Zn ) dari Sampel Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit
Dari data pengukuran absorbansi terhadap sampel Air Minum Isi Ulang diperoleh serapan ( Y ) sebagai berikut ; Y1
= 0,0015
Y2
= 0,0017
Y3
= 0,0014
Dengan mensubstitusikan nilai Y (absorbansi) ke persamaan regresi Y
= 0,00005 + 0,00528X
Maka diperoleh : X1
= 0,2746
X2
= 0,3125
X3
= 0,2557
Dengan demikian kandungan kadar seng ( Zn ) dari sampel air baku dari tempat pengisian Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan adalah ∑ Xi X
=
0,8428 =
n
= 0,2809 mg/l 3
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
(X1 – X)2
= (0,2746 – 0,2809)2 = 0,00003986
(X2 – X)2
= (0,3125 – 0,2809)2 = 0,001
(X3 – X)2
= (0,2557 – 0,2809)2 = 0,0006377
∑ (Xi – X)2
= 0,00167 ∑ (Xi – X)2
Maka :
S
+
= √
0,00167 = 0,02896
=√ n–1
3 0,02896
S Diperoleh harga,
Sx
=
= √n
= 0,01672 √3
Dari data hasil distribusi t student untuk n = 3, derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 2. Untuk derajat kepercayaan 95% (p = 0,05), nilai t = 4,30. Maka d = t (0,05 ; n – 1) Sx d = 4,30 x 0,01672 = 0,0719 Dari data pengukuran kandungan seng ( Zn ) dari sampel air baku dari tempat pengisian Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan adalah 0,2809 ± 0,0719 mg/l
4.1.2. Pengukuran Kandungan besi ( Fe ) Pengukuran kandungan besi ( Fe ) pada air Depot Air Minum Isi Ulang air pegunungan dimulai dengan pengukuran absorban larutan standar besi ( Fe ) dengan Spektrofotometri Serapan Atom ( SSA ). Data hasil pengukuran absorbansi dari larutan standar besi ( Fe ) diplotkan terhadap konsentrasi larutan standar besi (Fe) tertera pada table 4.2 berikut.
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 4.2. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar besi ( Fe ) No
Kadar ( mg/L )
Absorbansi ( A )
1.
0,0000
0,0000
2.
0,5000
0,0444
3.
1,0000
0,0675
4.
2,0000
0,0982
5.
3,0000
0,1022
6.
4,0000
0,2397
Dari absorbansi yang diperoleh selanjutnya dibuat kurva kalibarasi antara konsentrasi dengan absorban. Berikut ini kurva kalibrasi larutan standard besi ( Fe ).
Absorbansi
0.2500 Y = 0.00572 + 0.0493X
Absorban
0.2000 r = 0.9312
0.1500 0.1000 0.0500 0.0000 0.0000 0.5000 1.0000 1.5000 2.0000 2.5000 3.0000 3.5000 4.0000 4.5000 Konsentrasi ( mg / l )
Gambar 8. Kurva Kalibrasi Larutan Standard besi ( Fe ) Diperolehnya gambar 4.2 dari formula persamaan garis regresi linier hubungan antara absorban terhadap konsentrasi larutan standard sebagai berikut : Y
=
0,00572
+
0,0493X, dimana Y = nilai absorban dan X = konsentrasi
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
kandungan besi ( Fe ) dalam air . Nilai koefisien korelasi ( r ) sebesar 0,9312, hasil ini menunjukkan bahwa antara kandungan besi ( Fe ) dalam konsentrasi – absorbansi berkorelasi positif dan korelasinya erat ( r2 = 0,8671 ), nilai r2 sebesar 0,8671 berarti kurva pada gambar 4.2 tersebut mempunyai keakuratan dalam menentukan konsentrasi sebesar 86,71 %. Selanjutnya untuk menentukan kandungan kadar besi ( Fe ) dalam sampel air, dilakukan pengukuran absorban. Data absorban kandungan kadar besi ( Fe ) dalam larutan sampel dapat dilihat pada lampiran 5 dan 6 untuk perlakuan dengan larutan asam nitrat (HNO3) pekat berikut lampiran 7 dan lampiran 8 untuk perlakuan dengan larutan aqua regia .
4.1.2.1. Penentuan Kandungan kadar besi ( Fe ) dari Sampel Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit
Dari data pengukuran absorbansi terhadap sampel Air Minum Isi Ulang diperolehserapan ( Y ) sebagai berikut ; Y1
= 0,0092
Y2
= 0,0095
Y3
= 0,0099
Dengan mensubstitusikan nilai Y (absorbansi) ke persamaan regresi Y
= 0,00572 + 0,00493X
Maka diperoleh : X1
= 0,0706
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
X2
= 0,0767
X3
= 0,0848
Dengan demikian kandungan besi ( Fe ) dari sampel air baku dari tempat pengisian Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan adalah ∑ Xi X
0,2320
=
=
= 0,0773 mg/l
n
3
(X1 – X)2
= (0,0706 – 0,0773)2 = 0,00004572
(X2 – X)2
= (0,0767 – 0,0773)2 = 0,00000046
(X3 – X)2
= (0,0848 – 0,0773)2 = 0,00005532
∑ (Xi – X)2
= 0,0001015 ∑ (Xi – X)2
Maka :
S
+
= √
0,0001015 =√
= 0,007123
n–1
3 S
Diperoleh harga, Sx =
0,007123 =
√n
= 0,004112 √3
Dari data hasil distribusi t student untuk n = 3, derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 2. Untuk derajat kepercayaan 95% (p = 0,05), nilai t = 4,30. Maka d = t (0,05 ; n – 1) Sx d = 4,30 x 0,004112 = 0,0177 Dari data pengukuran kandungan seng ( Zn ) dari sampel air baku dari tempat pengisian Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan adalah 0,0773 ± 0,0177 mg/l
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
4.1.3. Rancangan Acak Lengkap untuk Hasil Pengukuran Kandungan seng (Zn) dan besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang Langkah – langkah perhitungan diawali dengan pembuatan tabel data yang dilanjutkan dengan Daftar Sidik Ragam (DSR) sebagai berikut ; Sumber Keragaman
DB
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
F Hitung
Perlakuan
(p – 1)
JK P
JKP/(p – 1)=P
P/G
Galat
p(u – 1)
JK G
JKG/p(u – 1)=G
(pu – 1)
JK T
Total Keterangan : DB
: Derajat Bebas
p
: Banyaknya Perlakuan
u
: Banyaknya ulangan
JKP
: Jumlah Kuadrat Perlakuan
JKG
: Jumlah Kuadrat Galat
JKT
: Jumlah Kuadrat Total
F Tabel 0,05 0,01
Hipotesa penelitian adalah Ho
: Apabila ada peningkatan kandungan seng ( Zn ) dalam sampel Air Minum Isi
Ulang Air Pegunungan Sibolangit hasil pengolahan air dari awal
pengangkutan hingga diproduksi Depot air minum melebihi batas yang ditetapkan oleh MENKES
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
P
Ha
: Apabila tidak ada peningkatan kandungan seng ( Zn ) dalam sampel Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit hasil pengolahan air dari awal pengangkutan hingga diproduksi Depot air minum melebihi batas yang ditetapkan oleh MENKES
Kriteria keputusan
: Jika F hitung ≤ F tabel F hitung > F tabel
maka, Ho ditolak maka, Ho diterima
Rancangan Acak Lengkap dari hasil pengukuran kandungan seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) dalam sampel Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit hasil pengolahan air dari awal pengangkutan hingga diproduksi Depot air minum hasil dapat dilihat pada lampiran 8, 9, 10, 11, 12, 13 dan 14.
4.2. Pembahasan Penghitungan kandungan seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) pada air Depot Air Minum Isi Ulang air pegunungan dilakukan menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom ( SSA ) dengan cara destruksi basah yang menggunakan dua pelarut yakni pelarut asam nitrat ( HNO3) pekat dan pelarut aqua regia.
4.2.1. Kandungan seng ( Zn ) dalam Air Minum Isi Ulang Kurva kalibrasi larutan standar seng ( Zn ) yang diperoleh dengan memvariasikan konsentrasi larutan seng ( Zn ) dengan absorbansi dengan persamaan
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Least-Square sehingga diperoleh persamaan garis linear : Y = 0,00005 + 0,00528X. Dengan persamaan garis linear diperoleh kandungan seng ( Zn ) sebagai berikut ; Tabel.4.3. Absorban rata – rata dan hasil perhitungan konsentrasi seng ( Zn ) di dalam air minum isi ulang air pegunungan Sibolangit destruksi dengan HNO3pekat
Waktu Pengambilan
Absorbansi rata – rata
Konsentrasi ( mg/l )
Pengambilan sample
Pengambilan Sampel
A
B
C
A
B
C
I
0.0015
0.0018
0.0018
0.2809±0.0719
0,3378 ±0,0469
0,3314 ±0,1781
II
0.0016
0.0017
0.0018
0.2936±0.0469
0,3188 ±0,1696
0,3378 ±0,1183
III
0.0018
0.0018
0.0017
0.3378±0.0719
0,3378 ±0,0719
0,3125 ±0,0941
IV
0.0015
0.0016
0.0016
0.2809±0.1650
0,2936 ±0,0979
0,2936 ±0,0940
Keterangan; I = Waktu pengambilan minggu ke – 3 pada bulan Maret 2008 II = Waktu pengambilan minggu ke – 4 pada bulan Maret 2008 III = Waktu pengambilan minggu ke – 1 pada bulan April 2008 IV = Waktu pengambilan minggu ke – 2 pada bulan April 2008 A = Sampel Air Baku dari Tempat Pengisian Air di Sibolangit B = Sampel Air Baku dari Tangki Mobil Pengangkut Air Minum C = Sampel Air dari Depot Air Minum di Kota Medan Berdasarkan data pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa konsentrasi seng ( Zn ) dalam Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan berfluktuasi, baik berdasarkan pengambilan sampel maupun pengulangan pengambilan sampel. Konsentrasi seng ( Zn ) saat pengambilan sampel tertinggi adalah 0,3378 mg/l dan terendah 0,2809 mg/l. Sementara untuk pengulangan pengambilan sampel kandungan seng ( Zn )
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
tertinggi dan terendah berdasarkan tempat pengisian air baku adalah 0,3378 mg/l dan 0,2809 mg/l, berdasarkan air baku dari tangki mobil adalah 0,3378 mg/l dan 0,2936 mg/l sedangkan berdasarkan air Depot air minum adalah 0,3378 mg/l dan 0,2936 mg/l. Hal tersebut terlihat dari kurva berikut ;
0.4 B
0.35 Kadar seng
0.3
C
A
A
0.25
BA
C B
C
C B A
0.2 0.15 0.1 0.05 0 I
II
III
IV
Waktu Pengambilan / Minggu Sampel yang diambil dari :
A Tempat Pengisian Air
B Mobil Tangki Air
C Depot Air Minum
Gambar 9. Fluktuasi Kandungan seng ( Zn ) destruksi dengan HNO3 pekat
Dari gambar 4.3 terlihat bahwa kandungan seng ( Zn ) secara berulang terjadi peningkatan setelah pengambilan sampel dari tempat pengisian air pegunungan Sibolangit, juga memiliki kecenderungan menurun setelah diolah di Depot air minum. Dengan memakai persamaan garis linear : Y = 0,00005
+
0,00528X,
diperoleh kandungan kadar seng ( Zn ) dengan destruksi aqua regia sebagai berikut ;
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel. 4.4. Absorban rata – rata dan hasil perhitungan konsentrasi seng (Zn) di dalam air minum isi ulang air pegunungan Sibolangit destruksi dengan aqua regia
Waktu Pengambilan
Absorbansi rata – rata
Konsentrasi ( mg/L )
Pengambilan sampel
Pengambilan Sampel
A
B
C
A
B
C
I
0.0014
0.0020
0.0015
0.2557±0.1244
0,2746 ±0,1436
0.2809±0.1650
II
0.0013
0.0020
0.0014
0.2431±0.1436
0,2494 ±0,0190
0.2494±0.1900
III
0.0015
0.0019
0.0015
0.2809±0.0719
0,2809 ±0,1652
0.2746±0.1696
IV
0.0016
0.0021
0.0014
0.2936±0.0941
0,2936 ±0,0941
0.2683±0.2366
Berdasarkan data pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa kandungan kadar seng ( Zn ) dalam Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan berfluktuasi, baik berdasarkan pengambilan sampel maupun pengulangan pengambilan sampel. Konsentrasi seng ( Zn ) saat pengambilan sampel tertinggi adalah 0,2936 mg/l dan terendah 0,2431mg/l. Sementara untuk pengulangan pengambilan sampel kandungan kadar seng ( Zn ) tertinggi dan terendah berdasarkan tempat pengisian air baku adalah 0,2936 mg/l dan 0,2431 mg/l, berdasarkan air baku dari tangki mobil adalah 0,2936 mg/l dan 0,2494 mg/l sedangkan berdasarkan air Depot air minum adalah 0,2809 mg/l dan 0,2494 mg/l. Yang ditunjukkan dalam gambar 4.4.
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
0.35 B
Kadar seng
0.3
C
0.25
B B
A
A
A C
C
C
A B
0.2 0.15 0.1 0.05 0 I
II
III
IV
Waktu Pengambilan / Minggu Sampel yang diambil dari :
A Tempat Pengisian Air
B
C
Mobil Tangki Air
Depot Air Minum
Gambar 10. Fluktuasi Kandungan seng ( Zn ) destruksi dengan aqua regia Dari gambar 4.4 fluktuasi kandungan seng ( Zn ) dengan destruksi aqua regia terlihat adanya peningkatan konsentrasi setelah pengambilan sampel dari tempat pengisian air pegunungan Sibolangit, juga memiliki kecenderungan tidak ada perubahan konsentrasi karena adanya nilai konsentrasi yang sama baik nilai konsentrasi untuk pengambilan sampel dari tangki mobil maupun setelah diolah di Depot air minum
Hasil analisis rata – rata kandungan seng ( Zn ) dalam air minum isi ulang air pegunungan Sibolangit melalui destruksi dengan HNO3
pekat
dan destruksi dengan
aqua regia pada setiap lokasi pengambilan Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit selama penelitian diperoleh data seperti pada tabel 4.5. Data tersebut diperoleh dengan menggunakan uji beda nyata terkecil.
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 4.5. Rata – rata Kandungan seng ( Zn ) dalam Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit melalui destruksi dengan HNO3 pekat dan destruksi dengan Aqua regia Lokasi Pengambilan
Rata – rata Kandungan seng (Zn) dalam AMIU Pelarut HNO3 (mg/l)
Pelarut Aqua regia ( mg/l )
A
0,2983a ± 0,0581
0,2683a ± 0,0495
B
0,3220a ± 0,0158
0,2746a ± 0,0399
C
0,3188a ± 0,0149
0,2683a ± 0,0293
Angka pada kolom yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% uji BNT Tabel 4.5. menunjukkan bahwa rata – rata kandungan seng ( Zn ) dalam Air Minum Isi Ulang terjadi peningkatan konsentrasi pada pengambilan sampel
B
(0,3062 – 0,3378 mg/l) dan (0.2347 - 0.3145) dibanding dengan sampel awal pada pengambilan A ,baik destruksi dengan HNO3
pekat
maupun destruksi dengan aqua
regia . Meningkatnya kandungan seng ( Zn ) dalam air pada sampel B dibanding pengambilan lainnya dimungkinkan adanya degradasi logam seng dari tangki mobil. Walaupun adanya peningkatan kandungan seng ( Zn ) menurut tabel rata – rata kandungan seng ( Zn ), maka perlu pula di uji apakah data tersebut sudah dapat dianggap signifikan peningkatannya ataupun perbedaan nyatanya. Dari uji statistik menggunakan daftar sidik ragam dan uji beda nyata terkecil pada tabel 16 dan tabel 17 dalam lampiran, untuk kandungan seng ( Zn ) yang terdapat dalam Air Minum Isi Ulang memberi gambaran yang berbeda, dapat dilihat bahwa harga F hitung < F tabel. F hitung sebesar 0,9311 adalah lebih kecil dari nilai F tabel pada taraf 5 % sebesar 3,24.
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Demikian pula tabel daftar sidik ragam pada tabel 19 dalam lampiran, untuk kandungan seng ( Zn ) yang terdapat dalam Air Minum Isi Ulang memberi gambaran bahwa harga F hitung < F tabel. F hitung sebesar 0,1002 adalah lebih kecil dari nilai F tabel pada taraf 5 % sebesar 3,24. Perbedaan perlakuan dikatakan tidak berbeda nyata. Berarti hipotesa nol (Ho) ditolak dan hipotesa alternatif (Ha) diterima. Hal ini menunjukkan bahwa dalam sampel Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan tidak ada kandungan seng ( Zn ) yang meningkat dalam sampel Air Minum Isi
Ulang Air
Pegunungan Sibolangit hasil pengolahan air dari awal pengangkutan hingga diproduksi Depot air minum melebihi batas yang ditetapkan oleh KEPMENKES no. 907 tahun 2002 .
Dari hasil rata – rata kandungan seng ( Zn ) menunjukkan bahwa seluruh sampel air baku dari tempat pengisian air dan air baku dari tangki mobil angkutan air minum yang diperiksa tidak ada yang melebihi persyaratan PERMENKES no. 416 tahun 1990. Demikian pula dengan kandungan seng ( Zn ) pada air minum hasil pengolahan Depot air minum tidak melebihi KEPMENKES no. 907 tahun 2002.
4.2.2. Kandungan besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang Kurva kalibrasi larutan standar besi ( Fe ) yang diperoleh dengan memvariasikan konsentrasi larutan besi ( Fe ) dengan absorbansi dengan persamaan Least-Square sehingga diperoleh persamaan garis linear : Y = 0,00572 + 0,0493X.
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Dengan persamaan garis linear berikut pengolahan datanya dengan standar deviasi diperoleh kandungan besi ( Fe ) dengan destruksi HNO3 sebagai berikut ; Tabel. 4.6. Absorban rata – rata dan hasil perhitungan konsentrasi besi ( Fe ) di dalam air minum isi ulang air pegunungan Sibolangit destruksi dengan HNO3 pekat
Waktu Pengambilan
Absorbansi rata – rata
Konsentrasi ( mg/L )
Pengambilan sample
Pengambilan Sampel
A
B
C
A
B
C
I
0.0095
0.0096
0.0096
0.0773±0.0177
0.0780±0.0371
0.0787±0.0181
II
0.0095
0.0096
0.0095
0.0760±0.0210
0.0787±0.0050
0.0773±0.0607
III
0.0093
0.0096
0.0097
0.0719±0.0670
0.0794±0.00327
0.0801±0.0384
IV
0.0096
0.0096
0.0098
0.0794±0.0105
0.0794±0.0105
0.0821±0.0030
Berdasarkan data pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa kandungan besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan berfluktuasi, baik berdasarkan pengambilan sampel maupun pengulangan pengambilan sampel.
Konsentrasi besi
( Fe ) saat pengambilan sampel tertinggi adalah 0,0821 mg/l dan terendah 0,0719 mg/l. Sementara untuk pengulangan pengambilan sampel kandungan kadar besi ( Fe ) tertinggi dan terendah berdasarkan tempat pengisian air baku adalah 0,0794 mg/l dan 0,0719 mg/l, berdasarkan air baku dari tangki mobil adalah 0,0794 mg/l dan 0,0780 mg/l sedangkan berdasarkan air Depot air minum adalah 0,0821 mg/l dan 0,0773 mg/l. Yang ditunjukkan gambar 4.5 berikut ;
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
0.084 0.082
Kadar bes
0.08
C
C
0.078
C B
0.076
A
A B
B B C A
0.074 0.072
A
0.07 0.068 0.066 I
II
III
IV
Waktu Pengambilan / Minggu Sampel yang diambil dari :
A Tempat Pengisian Air
B Mobil Tangki Air
C Depot Air Minum
Gambar 11 . Fluktuasi Kandungan besi ( Fe ) destruksi dengan HNO3 pekat Dari gambar 4.5
terlihat bahwa kandungan besi ( Fe ) pada sampel A
dibandingkan dengan sampel B berikut dengan sampel C setiap minggunya ada perbedaan nilai secara berulang. Kandungan besi ( Fe ) untuk sampel dari tempat pengisian air pegunungan Sibolangit dari minggu pertama menurun hingga minggu ketiga walau naik pada minggu ke empat, untuk sampel dari tangki mobil cenderung meningkat setiap minggunya, demikian pula sampel dari diolah di Depot air minum menunjukkan peningkatan. Namun peningkatan kandungan besi ( Fe ) yang terlihat hanya dalam kapasitas yang kecil ( berkisar 0,001 – 0,007 mg/l ). Dengan memakai persamaan garis linear : Y = 0,00572 + 0,0493X, dan proses pengolah data yang sama diperoleh kandungan besi ( Fe ) dengan destruksi aqua regia sebagai berikut ;
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel.4.7. Absorban rata – rata dan hasil perhitungan konsentrasi besi (Fe) didalam air minum isi ulang air pegunungan sibolangit destruksi dengan aqua regia
Waktu Pengambilan
Absorbansi rata – rata
Konsentrasi ( mg/L )
Pengambilan sample
Pengambilan Sampel
A
B
C
A
B
C
I
0.0086
0.0087
0.0087
0.0591±0.0105
0.0598±0.0320
0.0598±0.0077
II
0.0087
0.0087
0.0087
0.0598±0.0161
0.0604±0.0050
0.0604±0.0151
III
0.0085
0.0090
0.0087
0.0557±0.0177
0.0659±0.0228
0.0604±0.0134
IV
0.0083
0.0087
0.0087
0.0523±0.0134
0.0598±0.0254
0.0598±0.0177
Berdasarkan data pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa kandungan besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan berfluktuasi, baik berdasarkan pengambilan sampel maupun pengulangan pengambilan sampel.
Konsentrasi besi
( Fe ) saat pengambilan sampel tertinggi adalah 0,0659 mg/l dan terendah 0,0523 mg/l. Sementara untuk pengulangan pengambilan sampel kandungan kadar besi ( Fe ) tertinggi dan terendah berdasarkan tempat pengisian air baku adalah 0,0598 mg/l dan 0,0523 mg/l, berdasarkan air baku dari tangki mobil adalah 0,0659 mg/l dan 0,0598 mg/l sedangkan berdasarkan air Depot air minum adalah 0,0604 mg/l dan 0,0598 mg/l. Yang ditunjukkan gambar 4.6 berikut ;
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
B
0.07 0.06 Kadar bes
0.05
B
C B
C
C
A
A
A
C B A
0.04 0.03 0.02 0.01 0 I
II
III
IV
Waktu Pengambilan / Minggu Sampel yangdiambil dar i :
A Tempat PengisianAir
B Mobil Tangki Air
C Depot Air Minum
Gambar 12. Fluktuasi Kandungan besi ( Fe ) destruksi dengan Aqua regia
Dari gambar 4.6 terlihat bahwa dari empat kali waktu pengambilan kandungan besi ( Fe ) untuk sampel A ada yang hampir sama pada waktu pengambilan ke-I dan ke-II selanjutnya menurun pada waktu pengambilan ke–III dan ke-IV, untuk sampel B ada peningkatan pada minggu ke-III walaupun akhirnya menurun pada waktu pengambilan ke-IV, sementara untuk sampel C cenderung tidak ada perubahan yang signifikan kandungan besi ( Fe ) .
Hasil analisis rata – rata kandungan kadar besi ( Fe ) pada setiap lokasi pengambilan Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit selama penelitian diperoleh data seperti pada tabel 4.8.
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 4.8. Rata – rata Kandungan besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit melalui destruksi dengan HNO3 pekat dan destruksi dengan Aqua regia. Lokasi Pengambilan
Rata – rata Kandungan besi (Fe) dalam AMIU Pelarut HNO3 (mg/l)
Pelarut Aqua regia ( mg/l )
A
0,0762a ± 0,0622
0,0567a ± 0,0495
B
0,0789a ± 0,0158
0,0615a ± 0,0279
C
0,0796a ± 0,0321
0,0601a ± 0,0292
Angka pada kolom yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% uji BNT Tabel 4.8. menunjukkan bahwa rata – rata kandungan besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang terjadi peningkatan konsentrasi mulai pengambilan sampel
A
(0,3130a ± 0,0622 mg/l) hingga sampel C (0,4435a ± 0,0149 mg/l) dengan destruksi dengan HNO3
pekat
. Meningkatnya kandungan besi ( Fe ) dalam air dari sampel A
hingga sampel C dimungkinkan adanya degradasi besi ( Fe ) dari tangki mobil. Rata – rata kandungan besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang. Dengan destruksi aqua regia terjadi peningkatan pada sampel B (0,0615a
±
0,0279 mg/l) yang juga
dimungkinkan adanya degradasi besi ( Fe ) dari tangki mobil selama dalam perjalanan. Walaupun adanya peningkatan kandungan besi ( Fe ) menurut tabel rata – rata kandungan besi ( Fe ), maka perlu pula di uji apakah data tersebut sudah dapat dianggap signifikan peningkatannya ataupun perbedaan nyatanya. Dari uji statistik dengan menggunakan daftar sidik ragam pada lampiran 11 dalam lampiran, untuk kandungan besi ( Fe ) yang terdapat dalam Air Minum Isi Ulang memberi gambaran
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
yang berbeda bahwa tidak ada peningkatan kandungan besi ( Fe ), dapat dilihat bahwa harga F hitung < F tabel. F hitung sebesar 1,7713 adalah lebih kecil dari nilai F tabel pada taraf 5 % sebesar 3,24. Demikian pula daftar sidik ragam pada lampiran 12, untuk kandungan besi ( Fe ) yang terdapat dalam Air Minum Isi Ulang memberi gambaran bahwa harga F hitung < F tabel. F hitung sebesar 2,2976 adalah lebih kecil dari nilai F tabel pada taraf 5 % sebesar 3,24. Perbedaan perlakuan dikatakan tidak berbeda nyata. Berarti hipotesa nol (Ho) ditolak dan hipotesa alternatif (Ha) diterima. Hal ini menunjukkan bahwa dalam sampel Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan tidak ada kandungan besi ( Fe ) yang meningkat dalam sampel Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit hasil pengolahan air dari awal pengangkutan hingga diproduksi Depot air minum melebihi batas yang ditetapkan
oleh
KEPMENKES no. 907 tahun 2002. Dari hasil rata – rata kandungan kadar besi ( Fe ) menunjukkan bahwa seluruh sampel air baku dari tempat pengisian air dan air baku dari tangki mobil angkutan air minum yang diperiksa tidak ada yang melebihi persyaratan PERMENKES no. 416 tahun 1990. Demikian pula dengan kandungan kadar besi ( Fe ) pada air minum hasil pengolahan Depot air minum tidak melebihi KEPMENKES no. 907 tahun 2002. Peluang meningkatnya kandungan kadar seng ( Zn ) dan kadar besi
( Fe )
dalam tangki air mobil pengangkut air minum isi ulang dikarenakan selama dalam perjalanan terjadi goncangan air yang disebabkan dari permukaan jalan yang tidak rata maupun factor lain, mengakibatkan terjadi tumbukan antar permukaan air dengan permukaan logam dari dinding tangki air yang berlangsung secara terus menerus
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
dapat menyebabkan terjadinya degradasi unsur logam dari dinding tangki mobil ke air baku .
4.2.3. Perbandingan Hasil Perhitungan Kandungan kadar seng ( Zn ) antara Cara Destruksi dengan HNO3 pekat dengan Cara Destruksi dengan Aqua regia Secara keseluruhan nilai rata – rata kandungan kadar seng ( Zn ) dalam Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit yang cara pendestruksiannya dilakukan dengan cara destruksi dengan HNO3
pekat
dan destruksi dengan aqua regia dapat
dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 menunjukkan bahwa rata – rata kandungan kadar seng ( Zn ) dalam Air Minum Isi Ulang cara destruksi dengan HNO3 pekat lebih besar dari pada rata – rata kandungan kadar seng ( Zn ) dalam Air Minum Isi Ulang cara destruksi dengan aqua regia. Dalam uji beda nyata terkecil hipotesa peneliti adalah Ho
: Apabila ada penghitungan kandungan kadar seng ( Zn ) dalam sampel Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit hasil pengolahan air dari awal pengangkutan hingga diproduksi Depot air minum dengan destruksi dengaan HNO3 pekat menunjukkan hasil lebih baik yang berpengaruh sangat nyata
Ha
: Apabila tidak ada penghitungan kandungan kadar seng ( Zn ) dalam sampel Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit hasil pengolahan air dari
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
awal pengangkutan hingga diproduksi Depot air minum dengan destruksi dengan HNO3
pekat
menunjukkan hasil lebih baik yang berpengaruh sangat
nyata Kriteria keputusan
: Jika F hitung ≤ F tabel F hitung
maka, Ho ditolak
> F tabel
maka, Ho diterima
Rancangan Acak Lengkap rata – rata dari hasil pengukuran kandungan kadar seng ( Zn ) dan kadar besi ( Fe ) dalam sampel Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit hasil pengolahan air dari awal pengangkutan hingga diproduksi Depot air minum hasil dapat dilihat pada lampiran 12 dan 13. Tabel 4.9. Rata – Rata Kandungan seng ( Zn ) dalam Air Minum Isi Ulang
Perlakuan
Rata – Rata Kandungan seng ( Zn ) mg/l
Destruksi dengan HNO3 pekat
0,3134a ± 0,0305
Destruksi dengan aqua regia
0,2704b ± 0,00905
Angka pada kolom yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 1% uji BNT Data pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa kandungan kadar seng (Zn) dengan hasil yang baik dihasilkan dari cara destruksi dengan HNO3
pekat
sebesar 0,3134 ±
0,0305. Dari uji statistik dengan menggunakan daftar sidik ragam serta uji beda nyata terkecil pada lampiran 13 , bahwa F hitung > F tabel 0,01 = 5,29, maka Ho diterima.
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Jadi penggunaan destruksi dengan HNO3
pekat
berpengaruh sangat nyata terhadap
hasil penghitungan kandungan kadar seng ( Zn ) dalam Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit.
4.2.4. Perbandingan Hasil Perhitungan Kandungan besi ( Fe ) antara
Cara
Destruksi dengan HNO3 pekat dengan Cara Destruksi dengan Aqua regia.
Secara keseluruhan nilai rata – rata kandungan kadar besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit yang cara pendestruksiannya dilakukan dengan cara destruksi HNO3 dan destruksi aqua regia dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10 menunjukkan bahwa rata – rata kandungan kadar besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang cara destruksi dengan HNO3 pekat lebih besar dari pada rata – rata kandungan besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang cara destruksi dengan aqua regia. Dalam uji beda nyata terkecil hipotesa peneliti adalah Ho
: Apabila ada penghitungan kandungan besi ( Fe ) dalam sampel Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit hasil pengolahan air dari awal pengangkutan hingga diproduksi Depot air minum dengan destruksi dengaan HNO3 pekat menunjukkan hasil lebih baik yang berpengaruh sangat nyata
Ha
: Apabila tidak ada penghitungan kandungan besi ( Fe ) dalam sampel Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit hasil pengolahan air dari awal pengangkutan hingga diproduksi Depot air minum dengan destruksi dengan HNO3 pekat menunjukkan hasil lebih baik yang berpengaruh sangat nyata
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Kriteria keputusan
: Jika F hitung ≤ F tabel F hitung > F tabel
maka, Ho ditolak maka, Ho diterima
Rancangan Acak Lengkap dari hasil pengukuran kandungan kadar besi ( Fe ) dalam sampel Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit hasil pengolahan air dari awal pengangkutan hingga diproduksi Depot air minum tabel dapat dilihat pada lampiran 13. Tabel 4.10. Rata – Rata Kandungan besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang
Perlakuan
Rata – Rata Kandungan besi ( Fe ) mg/l
Destruksi dengan HNO3 pekat
0,0782a ± 0,0045
Destruksi dengan aqua regia
0,0594b ± 0,0061
Angka pada kolom yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 1% uji BNT Data pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa kandungan kadar besi ( Fe ) dengan hasil yang baik dihasilkan dari cara destruksi dengan HNO3
pekat
sebesar 0,0782 ±
0,0045. Dari uji statistik dengan menggunakan daftar sidik ragam serta uji beda nyata terkecil pada lampiran 14 , bahwa F hitung > F tabel 0,01 = 5,29, maka Ho diterima. Jadi penggunaan destruksi dengan HNO3
pekat
berpengaruh sangat nyata terhadap
hasil penghitungan kandungan besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit.
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Atas dasar hasil analisis perbandingan hasil perhitungan kandungan seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) antara cara destruksi dengan HNO3 pekat dengan cara destruksi dengan aqua regia, maka dapat dinyatakan bahwa dalam menentukan kandungan seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) menggunakan destruksi dengan HNO3
pekat
menunjukkan hasil
yang lebih baik dari pada destruksi dengan aqua regia. Hal ini sejalan dengan pendapat Silviani, E., (1988) bahwa dari cara pendestruksian yang dilakukan ternyata destruksi dengan HNO3 pekat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan HCl pekat , aqua regia dan cara destruksi kering .
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Dari hasil analisa terhadap sampel air baku tempat pengisian Air Minum Isi Ulang diperoleh kandungan seng ( Zn ) = 0,2983 mg/l dan besi (Fe) = 0,0762 mg/l , untuk air baku dari tangki mobil pengangkut air minum dapat diketahui bahwa kandungan seng ( Zn ) = 0,3220 mg/l dan besi ( Fe ) = 0,0789 mg/l tidak ada melebihi persyaratan air baku dari PERMENKES no 416 tahun 1990 untuk kandungan seng ( Zn ) sebesar 3,0 mg/l berikut kandungan besi ( Fe ) sebesar 0,3 mg/l. Kemudian sampel air minum hasil olahan Depot air minum air pegunungan Sibolangit diperoleh kandungan seng ( Zn ) = 0,3188 mg/l dan besi ( Fe ) = 0,0796, juga tidak melebihi persyaratan yang ditetapkan KEPMENKES no. 907 tahun 2002 , untuk kandungan seng ( Zn ) sebesar 3,0 mg/l serta besi ( Fe ) sebesar 0,3 mg/l. Kandungan kadar seng ( Zn ) dan kadar besi ( Fe ) yang dihasilkan adalah bervariasi dan tidak menunjukkan adanya peningkatan kandungan seng (Zn) dan besi ( Fe ) antara air baku dari tempat pengisian air minum, air baku dari tangki mobil pengangkut air minum dan air hasil olahan di Depot Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan, kandungan logam tidak melebihi batas yang ditetapkan oleh MENKES.
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
5.2. Saran Sangat perlu diperhatikan bagi pengusaha angkutan air minum pegunungan untuk memperhatikan kondisi tangki mobil maupun mesin pompa dari tangki mobil ke tangki penyimpanan Depot air minum, karena sangat berpeluang untuk meningkatkan kandungan logam berat pada air minum Bagi peneliti lanjutan tentang Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan perlu diperhatikan pengaruh musim terhadap kandungan logam dalam air . Bagi peneliti selanjutnya dalam menentukan kadar seng ( Zn ) dan besi (Fe) sebaiknya menggunakan jenis destruksi dengan HNO3
pekat
karena menunjukkan hasil
yang lebih baik dari pada destruksi aqua regia.
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 1 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR : 907 / MENKES / SK / VII / 2002 TANGGAL : 29 Juli 2002
DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM
No
Parameter
Satuan
Kadar Maksimum Keterangan yang diperbolehkan
A. BAKTERIOLOGIS 1
E. Coli atau Fecal coli
Jumlah per 100 ml sampel
0
B. KIMIA In ORGANIK 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Antimony Air raksa Arsenic Barium Boron Cadmium Kromium Tembaga Sianida Fluoride Timah Molybdenum Nikel Nitrat (sebagai HNO3 ) Nitrit (sebagai HNO2 ) Selenium
(mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter)
0.005 0.001 0.01 0.7 0.3 0.003 0.05 2 0.07 1.5 0.01 0.07 0.02 50 3 0.01
18 19 20 21 22 23
Ammonia Alumunium Klorida Copper Kesadahan Hidrogen sulfida
(mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter)
1.5 0.2 250 1 500 0.05
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
24 25 26 27 28 29 30
Besi Mangan pH Sodium Sulfate Total padatan terlarut Seng
(mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter)
0.3 0.1 6.5 - 8.5 200 250 1000 3
C. KIMIA ORGANIK 31
Chlorinated alkanes Carbon tetrachlride
( µg/liter )
20
32
Chlorinated ethenes Vinyl chloride
( µg/liter )
5
33
Aromatic hydrocarbons Benzene
( µg/liter )
10
34
Chlorinated benzenes Monochlorobenzene
( µg/liter )
300
35 36 37
Lain – lain Edetic acid (EDTA) Acrylamide Hexachlorobutadiena
( µg/liter ) ( µg/liter ) ( µg/liter )
200 0.5 0.6
TCU °C NTU
15 Suhu udara +3 5
D. FISIKA 38 39 40 41
Warna Rasa dan bau Temperatur Kekeruhan
Tidak berasa dan berbau
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 2 PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR : 416 / MENKES / PER / IX / 1990 TANGGAL : 3 SEPTEMBER 1990
DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM
No
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Parameter A. FISIKA Bau Jumlah zat padat terlarut (TDS) Kekeruhan Rasa Suhu Warna
Satuan
mg / l Skala NTU Skala TCU
Kadar Maksimum yang diperbolehkan 1000 5 Suhu Udara 15
Keterangan
Tidak berbau Tidak terasa
B. KIMIA a. Kimia Anorganik 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Air Raksa ( Hg ) Aluminium ( Al ) Arsen ( As ) Barium ( Ba ) Besi ( Fe ) Fluorida ( F ) Kadmium ( Cd ) Kesadahan ( CaCO3 ) Klorida ( Cl ) Kromium, val 6 ( Cr ) Mangan ( Mn ) Natrium ( Na ) Nitrat sebagai N ( NO3 ) Nitrit sebagai N ( NO2 )
mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l
0,001 0,2 0,05 1,0 0,3 1,5 0,005 500 250 0,05 0,1 200 10 1,0 0,05
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
16. Perak ( Ag ) pH 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Selenium ( Se ) Seng ( Zn ) Sianida ( CN ) Sulfat Sulfida ( Sebagai H2S ) Tembaga ( Cu ) Timbal ( Pb )
mg / l
mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l
6,5 – 8,5
Merupakan batas minimum dan maksimum
0,01 5,0 0,1 400 0,05 1,0 0,05
b. Kimia Organik 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Aldrin dan dieldrin Benzene Benzo (a) pyrene Chloroform (total isomer) Chloroform 2,4 –D DDT Detergen 1,2 – Dichloroethene 1,1 – Dichloroethene Heptachloro dan heptachloro epoxide Hexachloro benzene Gamma – HCH (Lindane) Methoxychloro Pentachlorophenol Pestisida total 2,4,6 – trichlorophenol Zat organik ( KMnO4 )
mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l mg / l
0,0007 0,01 0,00001 0,0003 0,03 0,10 0,03 0,05 0,01 0,0003 0,003 0,00001 0,004 0,03 0,01 0,10 0,01 10
C. MIKROBIOLOGIK 1.
0 Koliform Tinja
2. Total Koliform
Jumlah per 100 ml Jumlah per 100 ml
0
95% sampel yang diperiksa selama setahun. Kadangkadang boleh ada 3 per 100 ml sampel air, tetapi tidak berturutturut
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
D. RADIO AKTIVITAS 1. 2.
Aktivitas Alpha Aktivitas Beta
0,1 0,1
Bq / l Bq / l
Lampiran 3 . Data Hasil Perhitungan Penurunan Persamaan Garis Regresi untuk seng ( Zn ) dan besi ( Fe )
No
Xi (mg/L)
Yi (A)
Xi²
(Xi - X)
(Yi - Y)
( Xi - X)²
1
0.0000
0.0000
0.0000
-0.3083
-0.0017
0.0951
0.000003
2
0.0500
0.0002
0.0025
-0.2583
-0.0014
0.0667
3
0.1000
0.0006
0.0100
-0.2083
-0.0011
4
0.2000
0.0008
0.0400
-0.1083
5
0.5000
0.0033
0.2500
6
1.0000
0.0051
∑
1.8500
0.0101
Xi - Yi
Xi x Yi
0.00052
0.0000
0.0000
0.000002
0.00037
0.0498
0.0000
0.0434
0.000001
0.00023
0.0994
0.0001
-0.0008
0.0117
0.000001
0.00009
0.1992
0.0002
0.1917
0.0016
0.0367
0.000003
0.00031
0.4967
0.0017
1.0000
0.6917
0.0034
0.4784
0.000011
0.00234
0.9949
0.0051
1.3025
0.0000
0.0000
1.8399
0.0070
0.7321
(Yi - Y)²
0.000021
(Xi-X)(Yi-Y)
0.00386
Data hasil Perhitungan Penurunan Persamaan Garis Regresi untuk besi ( Fe ) No
Xi (mg/L)
Yi (A)
Xi²
(Xi - X)
(Yi - Y)
( Xi X)²
(Yi - Y)²
(Xi-X)(Yi-Y)
Xi - Yi
Xi xYi
1
0.0000
0.0000
0.0000
-1.7500
-0.0920
3.0625
0.0085
0.1610
0.0000
0.0000
2
0.5000
0.0444
0.2500
-1.2500
-0.0476
1.5625
0.0023
0.0595
0.4556
0.0222
3
1.0000
0.0675
1.0000
-0.7500
-0.0245
0.5625
0.0006
0.0184
0.9325
0.0675
4
2.0000
0.0982
4.0000
0.2500
0.0062
0.0625
0.0000
0.0016
1.9018
0.1964
5
3.0000
0.1022
9.0000
1.2500
0.0102
1.5625
0.0001
0.0128
2.8978
0.3066
6
4.0000
0.2397
16.0000
2.2500
0.1477
5.0625
0.0218
0.3323
3.7603
0.9588
∑
10.5000
0.5520
30.2500
0.0000
0.0000
11.8750
0.0333
0.5855
9.9480
1.5515
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 4. Data Hasil Pengukuran Absorbansi seng ( Zn ) pada Sampel Air Baku dari tempat pengisian air ke Tangki Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan destruksi HNO3 Waktu Pengambilan I II III IV
1 0.0015 0.0016 0.0020 0.0019
Sampel I Ulangan 2 0.0017 0.0017 0.0018 0.0012
3 0.0014 0.0015 0.0017 0.0015
Absorbansi seng ( Zn ) Sampel II Ulangan 1 2 3 0.0014 0.0019 0.0013 0.0016 0.0014 0.0018 0.0017 0.0020 0.0018 0.0017 0.0014 0.0015
Sampel III Ulangan 1 2 3 0.0012 0.0017 0.0016 0.0014 0.0019 0.0015 0.0016 0.0020 0.0019 0.0015 0.0010 0.0021
Keterangan : I : Waktu pengambilan minggu ke – 3 pada bulan Maret 2008 II : Waktu pengambilan minggu ke – 4 pada bulan Maret 2008 III : Waktu pengambilan minggu ke – 1 pada bulan April 2008 IV : Waktu pengambilan minggu ke – 2 pada bulan April 2008
Data Hasil Pengukuran Absorbansi seng ( Zn ) pada Sampel Air Baku dari Tangki Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan destruksi HNO3 Waktu Pengambilan I II III IV
1 0.0018 0.0017 0.0017 0.0016
Sampel I Ulangan 2 0.0017 0.0016 0.0018 0.0014
3 0.0020 0.0019 0.0020 0.0018
Absorbansi seng ( Zn ) Sampel II Ulangan 1 2 3 0.0019 0.0018 0.0018 0.0020 0.0014 0.0018 0.0019 0.0021 0.0015 0.0015 0.0018 0.0015
Sampel III Ulangan 1 2 3 0.0013 0.0024 0.0018 0.0023 0.0012 0.0017 0.0014 0.0016 0.0025 0.0013 0.0018 0.0017
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 5. Data Hasil Pengukuran Absorbansi seng ( Zn ) pada Sampel Air Hasil Olahan Depot Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan, dengan destruksi HNO3 Waktu Pengambilan I II III IV
1 0.0019 0.0018 0.0017 0.0018
Sampel I Ulangan 2 0.0018 0.0016 0.0015 0.0016
3 0.0017 0.0021 0.0019 0.0014
Absorbansi seng ( Zn ) Sampel II Ulangan 1 2 3 0.0014 0.0020 0.0020 0.0016 0.0015 0.0024 0.0015 0.0020 0.0016 0.0019 0.0015 0.0014
Sampel III Ulangan 1 2 3 0.0013 0.0020 0.0021 0.0023 0.0012 0.0020 0.0018 0.0016 0.0017 0.0017 0.0013 0.0018
Data Hasil Pengukuran Absorbansi besi ( Fe ) pada Sampel Air Baku dari tempat pengisian air ke Tangki Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan destruksi HNO3 Waktu Pengambilan I II III IV
1 0.0092 0.0096 0.0094 0.0094
Sampel I Ulangan 2 0.0095 0.0090 0.0098 0.0097
3 0.0099 0.0098 0.0086 0.0098
Absorbansi besi ( Fe ) Sampel II Ulangan 1 2 3 0.0102 0.0081 0.0103 0.0099 0.0077 0.0108 0.0104 0.0088 0.0086 0.0090 0.0097 0.0102
Sampel III Ulangan 1 2 3 0.0091 0.0098 0.0097 0.0106 0.0090 0.0088 0.0103 0.0099 0.0076 0.0098 0.0092 0.0099
Data Hasil Pengukuran Absorbansi besi ( Fe ) pada Sampel Air Baku dari Tangki Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan destruksi HNO3 Waktu Pengambilan I
Sampel I Ulangan 1 2 3 0.0104 0.0093 0.0090
Absorbansi besi ( Fe ) Sampel II Ulangan 1 2 3 0.0114 0.0081 0.0092
Sampel III Ulangan 1 2 3 0.0104 0.0093 0.0090
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
II III IV
0.0095 0.0103 0.0094
0.0096 0.0090 0.0097
0.0097 0.0096 0.0098
0.0105 0.0099 0.0104
0.0085 0.0098 0.0094 0.0096 0.0088 0.0097
0.0094 0.0101 0.0099
0.0095 0.0096 0.0095
0.0099 0.0092 0.0095
Lampiran 6. Data Hasil Pengukuran Absorbansi besi ( Fe ) pada Sampel Air Hasil Olahan Depot Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan, dengan destruksi HNO3 Waktu Pengambilan I II III IV
1 0.0099 0.0108 0.0105 0.0091
Sampel I Ulangan 2 0.0092 0.0084 0.0090 0.0098
3 0.0097 0.0094 0.0095 0.0097
Absorbansi besi ( Fe ) Sampel II Ulangan 1 2 3 0.0100 0.0093 0.0095 0.0108 0.0104 0.0074 0.0115 0.0082 0.0093 0.0095 0.0096 0.0095
Sampel III Ulangan 1 2 3 0.0089 0.0072 0.0127 0.0108 0.0084 0.0094 0.0095 0.0090 0.0105 0.0092 0.0096 0.0098
Data Hasil Pengukuran Absorbansi seng ( Zn ) pada Sampel Air Baku dari tempat pengisian air ke Tangki Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan destruksi aqua regia Waktu Pengambilan I II III IV
1 0.0017 0.0014 0.0015 0.0016
Sampel I Ulangan 2 0.0013 0.0016 0.0017 0.0014
3 0.0012 0.0010 0.0014 0.0018
Absorbansi seng ( Zn ) Sampel II Ulangan 1 2 3 0.0015 0.0013 0.0014 0.0012 0.0015 0.0013 0.0015 0.0016 0.0015 0.0013 0.0019 0.0016
Sampel III Ulangan 1 2 3 0.0011 0.0016 0.0015 0.0017 0.0013 0.0010 0.0010 0.0017 0.0019 0.0009 0.0019 0.0020
Data Hasil Pengukuran Absorbansi seng ( Zn ) pada Sampel Air Baku dari Tangki Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan destruksi aqua regia
Waktu Pengambilan 1
Sampel I Ulangan 2
3
Absorbansi seng ( Zn ) Sampel II Ulangan 1 2 3
1
Sampel III Ulangan 2
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
3
0.0014 0.0021 0.0010 0.0018 0.0017 0.0010 0.0015 0.0014 0.0010 0.0013 0.0018 0.0015 0.0014 0.0012 0.0010 0.0016 0.0012 0.0019 0.0015 0.0010 0.0019 0.0017 0.0011 0.0016 0.0016 0.0014 0.0018 0.0025 0.0011 0.0012 0.0012 0.0014 Lampiran 7. Data Hasil Pengukuran Absorbansi seng ( Zn ) pada Sampel Air Hasil Olahan Depot Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan destruksi aqua regia I II III IV
Waktu Pengambilan I II III IV
1 0.0019 0.0010 0.0018 0.0020
Sampel I Ulangan 2 0.0012 0.0013 0.0011 0.0010
3 0.0015 0.0018 0.0016 0.0014
Absorbansi seng ( Zn ) Sampel II Ulangan 1 2 3 0.0017 0.0013 0.0016 0.0008 0.0013 0.0020 0.0017 0.0010 0.0018 0.0019 0.0012 0.0013
0.0016 0.0015 0.0019 0.0022
Sampel III Ulangan 1 2 3 0.0021 0.0011 0.0014 0.0018 0.0012 0.0011 0.0019 0.0013 0.0013 0.0020 0.0008 0.0016
Data Hasil Pengukuran Absorbansi besi ( Fe ) pada Sampel Air Baku dari tempat pengisian air ke Tangki Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan destruksi aqua regia Waktu Pengambilan I II III IV
1 0.0088 0.0083 0.0081 0.0080
Sampel I Ulangan 2 0.0084 0.0088 0.0085 0.0084
3 0.0087 0.0089 0.0088 0.0085
Absorbansi besi ( Fe ) Sampel II Ulangan 1 2 3 0.0078 0.0089 0.0092 0.0082 0.0090 0.0088 0.0081 0.0087 0.0086 0.0078 0.0083 0.0088
Sampel III Ulangan 1 2 3 0.0080 0.0086 0.0093 0.0079 0.0089 0.0092 0.0078 0.0090 0.0086 0.0082 0.0084 0.0083
Data Hasil Pengukuran Absorbansi besi ( Fe ) pada Sampel Air Baku dari Tangki Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan destruksi aqua regia Waktu Pengambilan
Sampel I Ulangan
Absorbansi besi ( Fe ) Sampel II Ulangan
Sampel III Ulangan
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
I II III IV Lampiran
1 2 3 1 2 3 1 2 0.0083 0.0094 0.0083 0.0080 0.0099 0.0081 0.0081 0.0091 0.0088 0.0086 0.0087 0.0084 0.0088 0.0089 0.0092 0.0083 0.0094 0.0085 0.0090 0.0099 0.0082 0.0088 0.0104 0.0080 0.0082 0.0092 0.0086 0.0072 0.0097 0.0091 0.0091 0.0093 8. Data Hasil Pengukuran Absorbansi besi ( Fe ) pada Sampel Air Hasil Olahan Depot Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan destruksi aqua regia
Waktu Pengambilan I II III IV
1 0.0085 0.0084 0.0090 0.0087
Sampel I Ulangan 2 0.0088 0.0087 0.0086 0.0090
3 0.0087 0.0090 0.0085 0.0083
Absorbansi besi ( Fe ) Sampel II Ulangan 1 2 3 0.0080 0.0078 0.0102 0.0074 0.0082 0.0095 0.0085 0.0089 0.0087 0.0081 0.0093 0.0086
3 0.0088 0.0086 0.0085 0.0076
Sampel III Ulangan 1 2 3 0.0075 0.0096 0.0089 0.0085 0.0085 0.0091 0.0080 0.0078 0.0103 0.0084 0.0091 0.0085
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 9. Rancangan Acak Lengkap Konsentrasi seng ( Zn ) dalam sample Air Minum Isi Ulang dengan perlakuan larutan asam nitrat (HNO3) pekat Penganbilan Sampel
Ulangan
Total (y,j)
A
B
C
0.2829 0.2936 0.3378 0.2829
0.3378 0.3188 0.3378 0.2936
0.3314 0.3378 0.3125 0.2936
0.9521
Total (yi.)
1.1972
1.288
1.2753
3.7605
Rata-Rata
0.2993
0.322
0.318825
0.940125
1 2 3 4
0.9502 0.9881 0.8701
Keterangan ; A = Sampel Air Baku dari Tempat Pengisian Air ke tangki mobil di daerah Sibolangit B = Sampel Air Baku dari Tangki Mobil Pengangkut Air Minum Saat Pengisian pada Tangki Depot Air Minum di Kota Medan C = Sampel Air Hasil Pengolahan Depot Air Minum di Kota Medan Daftar Sidik Ragam Sumber Keragaman
DB
Jumlah
Kuadrat
F
Kuadrat
Tengah
Hitung
0,05
0,01
0.9311
3,24
5,29
Lokasi Penggambilan
2
0.0876
0.0438
Galat
6
0.2823
0.04705
Total
8
F Tabel
P > 0,05
0,19466 Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)
Lokasi
Rataan
Y1 - yi
Y2 - yi
Y3 - yi
Signifikan
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Pengambilan C
0,322
0
B
0,31883
0,003175
0
A
0,31303
0,008975
0,0058
0
0,05
0,01
a
a
a
a
a
a
Lampiran 10. Rancangan Acak Lengkap Konsentrasi seng ( Zn ) dalam sample Air Minum Isi Ulang dengan perlakuan larutan aqua regia Penganbilan Sampel
Ulangan
Total
A
B
C
0.2557 0.2431 0.2809 0.2936
0.2746 0.2494 0.2809 0.2936
0.2809 0.2494 0.2746 0.2683
Total (yi.)
1.0733
1.0985
1.0732
3.245
Rata-Rata
0.268325
0.274625
0.2683
0.81125
1 2 3 4
0.8112 0.7419 0.8364 0.8555
Daftar Sidik Ragam Sumber
DB
Keragaman
Jumlah
Kuadrat
F
Kuadrat
Tengah
Hitung
0,05
0,01
0.1002
3,24
5,29
Lokasi Penggambilan
2
0.00011
5E-05
Galat
6
0.00318
0.0005
Total
8
0.00329
F Tabel
P
> 0,05
Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Lokasi
Rataan
Y1 - yi
Y2 - yi
Y3 - yi
Signifikan
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Pengambilan C
0,322
0
B
0,31883
0,003175
0
A
0,31303
0,008975
0,0058
0
0,05
0,01
a
a
a
a
a
a
Lampiran 11. Rancangan Acak Lengkap Konsentrasi besi ( Fe ) dalam sample Air Minum Isi Ulang dengan perlakuan larutan asam nitrat (HNO3) pekat Waktu Penganbilan Sampel
Ulangan
Total
A
B
C
0.0773
0.0780
0.0787
0.076
0.0787
0.0773
0.0719
0.0794
0.0801
0.0794
0.0794
0.0821
1
0.234
2
0.232 0.2314
3
0.2409
4 Total
0.3046
0.3155
0.3182
0.9383
rata-rata
0.07615
0.078875
0.07955
0.2346
Daftar Sidik Ragam Sumber Keragaman
DB
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
Lokasi Penggambilan
2
2.6E-05
1E-05
Galat
6
4.4E-05
7E-06
Total
8
7E-05
F Hitung 1,7713
F Tabel 0,05 0,01 3,24
5,29
P > 0,05
Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Lokasi
Rataan
Y1 - yi
Y2 - yi
Y3 - yi
Signifikan
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Pengambilan C
0.07955
0
B
0.07888
0.000675
0
A
0.07615
0.0034
0.002725
0
0,05
0,01
a
a
a
a
a
a
Lampiran 12. Rancangan Acak Lengkap Konsentrasi besi ( Fe ) dalam sample Air Minum Isi Ulang dengan perlakuan larutan aqua regia Waktu Penganbilan Sampel
Ulangan
Total
A
B
C
0.0591
0.0598
0.0598
1
0.1787
0.0598
0.0604
0.0604
0.0557
0.0659
0.0604
0.0523
0.0598
0.0598
2
0.1806 0.182
3
0.1719
4 Total rata-rata
0.2269
0.2459
0.2404
0.7132
0.056725
0.061475
0.0601
0.1783
Daftar Sidik Ragam Sumber
DB
Keragaman
Jumlah
Kuadrat Tengah 2E-05 1E-05
Lokasi Penggambilan
2
Kuadrat 4.8E-05
Galat
6
6.2E-05
Total
8
0.00011
F Hitung 2.2976
F Tabel 0,05 3,24
P
0,01 5,29 > 0,05
Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Lokasi
Rataan
Y1 - yi
Y2 - yi
Signifikan
Y3 - yi
Pengambilan B
0.0615
0
C
0.0601
0.001375
0
A
0.0567
0.00475
0.003375
0,05
0,01
a
a
a
a
a
a
0
Lampiran 13. Rancangan Acak Lengkap Rata – Rata Kandungan seng ( Zn ) dalam Sampel Air Minum Isi Ulang
Perlakuan
Ulangan
Total
HNO
aqua regia
1
0,2993
0,2683
0,5676
2
0,3220
0,2746
0,5966
3
0,3188
0,2683
0,5871
Total
0,9401
0,8112
1,7513
Rata-Rata
0,3134
0,2704
0,2919
Daftar Sidik Ragam Sumber
DB
Keragaman
Jumlah
Kuadrat
F
Kuadrat
Tengah
Hitung
0,05
0,01
0,0028 33,771
3,24
5,29
Lokasi Penggambilan
1
0,00277
Galat
4
0,00033
Total
5
0,0031
F Tabel
P
< 0,01
0,00008
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Lokasi
Rataan
Y1 - yi
Y2 - yi
Y3 - yi
Pengambilan A
0,3133
0
B
0,2704
0,0429
0
Signifikan 0,05
0,01
a
a
b
b
Lampiran 14 . Rancangan Acak Lengkap Rata – Rata Kandungan besi ( Fe ) dalam Sampel Air Minum Isi Ulang Perlakuan
Ulangan
Total
HNO
aqua regia
1
0,0762
0,0567
0,1329
2
0,0789
0,0615
0,1404
3
0,0796
0,0601
0,1397
Total
0,2347
0,1783
0,4130
Rata-Rata
0.0782
0.0594
0.0688
Daftar Sidik Ragam Sumber
DB
Keragaman
Jumlah
Kuadrat
F
Kuadrat
Tengah
Hitung
0,05
0,01
114.01
3,24
5,29
Lokasi Penggambilan
1
0,00053
0.00053
Galat
4
0,000019
0,0000047
Total
5
0,00055
F Tabel
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008
P < 0.01
Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Lokasi
Rataan
Y1 - yi
Y2 - yi
Y3 - yi
Pengambilan A
0.0782
0
B
0.0594
0.0188
0
Signifikan 0,05
0,01
a
a
b
b
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum…, 2008 USU e-Repository © 2008