KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dokumen “Rencana Kontinjensi Bencana Banjir Tingkat Provinsi DKI Jakarta tahun 2016” telah selesai disusun bersama-sama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD), Kodam jaya, Polda Metro Jaya, Lembaga Usaha, Forum PRBAPI Provinsi DKI Jakarta, serta Lembaga Kemanusiaan Internasional dan Nasional. Dokumen ini merupakan panduan para pemangku kepentingan Provinsi DKI Jakarta dalam menetapkan Rencana Operasi pada fase siaga darurat tanggap darurat dan transisi darurat banjir Tahun 2016 sehingga dapat mengurangi korban dan kerugian yang tidak kita harapkan bersama. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta aktif dalam menyusun Dokumen Rencana Kontinjensi Banjir 2016. Sebagaimana kita ketahui bahwa Provinsi DKI Jakarta memiliki kerentanan terhadap bencana banjir yang mengancam setiap tahunnya. Kami menyadari dalam penyusunan Rencana Kontinjensi ini masih terdapat kekurangan, dikarenakan keterbatasan standar data dan waktu maka diperlukan saran dan kritikan dari pembaca. Semoga dokumen ini bermanfaat bagi semua pihak dan terima kasih.
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,
BASUKI T. PURNAMA
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
1
DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................... 3 A. Latar Belakang ....................................................................................................... 3 B. Dasar Hukum ......................................................................................................... 3 C. Gambaran Umum Wilayah ...................................................................................... 4 D. Potensi Kejadian Banjir ........................................................................................... 7 BAB II. PENETAPAN DAN PENGEMBANGAN SKENARIO ................................................ 12 A. Penetapan Skenario ............................................................................................ 12 B. Pengembangan Skenario ..................................................................................... 13 BAB III. TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI ............................................................. 28 A. Tujuan ................................................................................................................ 28 B. Kebijakan ............................................................................................................ 28 C. Strategi ................................................................................................................ 29 BAB IV. PERENCANAAN KLASTER .............................................................................. 31 1. Klaster Pencarian dan Penyelamatan ...................................................................... 31 2. Klaster Pengungsian dan Perlindungan .................................................................. 34 3. Klaster Kesehatan.................................................................................................. 37 4. Klaster Logistik ...................................................................................................... 40 5. Klaster Sarana dan Prasarana................................................................................. 42 6. Klaster Pendidikan ................................................................................................. 45 7. Klaster Peran Serta Masyarakat ............................................................................... 47 BAB V. RENCANA TINDAK LANJUT ............................................................................ 48 BAB VI.PENUTUP ...................................................................................................... 49 Daftar Singkatan ...................................................................................................... 50 Lampiran - Lampiran .................................................................................................. 52
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi DKI Jakarta merupakan Ibu Kota Republik Indonesia yang memiliki permasalahan kebencanaan yang kompleks. Berdasarkan analisis risiko bencana yang dilakukan oleh BPBD Provinsi DKI Jakarta salah satu ancaman bencana yang dihadapi oleh warga Jakarta adalah Banjir1. Dengan luas wilayah sebesar 661,52 km2, 40% atau 24.000 Ha merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata di bawah permukaan air laut. Provinsi DKI Jakarta juga merupakan pertemuan sungai dari bagian Selatan dengan kemiringan dan curah hujan tinggi. Terdapat 13 sungai yang melewati dan bermuara ke Teluk Jakarta. Secara alamiah, kondisi ini memposisikan wilayah Provinsi DKI Jakarta memiliki kerawanan yang tinggi terhadap banjir. Berdasarkan kondisi tersebut maka Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan upaya dengan menyusun perencanaan dan kebijakan dalam melaksanakan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana, salah satunya adalah Perencanaan Kontinjensi Banjir Provinsi DKI Jakarta. Perencanaan Kontinjensi sesuai dengan ketentuan Pasal 17 ayat (3) PP. 21/2008 dilakukan pada kondisi kesiapsiagaan. Rencana ini diharapkan dapat menjadi Pedoman pada saat menghadapi darurat bencana bagi semua pelaku penanggulangan bencana banjir di Provinsi DKI Jakarta sehingga semua sumber daya yang ada dapat termobilisasi dan terkordinasi dengan baik untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat yang terkena dampak bencana. Dalam hal bencana terjadi, maka Rencana Kontinjensi berubah menjadi Rencana Operasi Tanggap Darurat atau Rencana Operasi. B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana; 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia; 3. Peraturan Pemerintah No 21 Th. 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana; 4. Peraturan Pemerintah No. 22 Th. 2008 tentang Pendanaan & Pengelolaan Bantuan Bencana; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai;
1
Rencana Penanggulangan Bencana 2013-2017. Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta;
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
3
6. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana; 7. Peraturan Kepala BNPB No 3 Tahun 2010 tentang Rencana Nasional Penanggulangan Bencana; 8. Peraturan Kepala BNPB No. 3 Tahun 2012 tentang Penilaian Kapasitas Daerah Dalam Penanggulangan Bencana; 9. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Organisasi Perangkat Daerah; 10. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 39 Tahun 2014 tentang Pembagian Tugas Satuan Kerja Perangkat Daerah Dalam Penanggulangan Bencana; 11. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 90 Tahun 2014 tentang Pedoman Penetapan Tanggap Darurat; 12. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 250 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta; 13. Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Provinsi DKI Jakarta 2013-2017. 14. Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 263 Tahun 2015 Tentang Kesiapsiagaan dan Pengendalian Genangan/Banjir di Wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; C. Gambaran Umum Wilayah Provinsi DKI Jakarta berada pada posisi geografis antara 106.22’42” dan 106.58’18” Bujur Timur, serta antara 5.19’12” dan 6.23’54” Lintang Selatan dengan keseluruhan luas wilayah 7.659,02 km2, meliputi 662,33 km2 daratan, termasuk 110 pulau di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dan 6.977,5 km2 lautan. Tabel 1.1. NO
Luas Wilayah dan Administrasi Kewilayahan Provinsi DKI Jakarta
KOTA/KAB Administrasi
Jumlah
Luas Wilayah (km2)
Kecamatan
Kelurahan
RW
RT
KK
1
Jakarta Pusat
48,13
8
44
394
4.644
351.069
2
Jakarta Utara
146,66
6
31
431
5.072
539.339
3
Jakarta Timur
188,03
10
65
700
7.886
894.475
4
Jakarta Selatan
141,27
10
65
576
6.128
657.302
5
Jakarta Barat
129,54
8
56
580
6.409
695.945
6
Kepulauan Seribu
8,70
2
6
24
101
6.886
662,33
44
267
2.705
30.195
3.145.016
Jumlah
Sumber : Diolah dari Jakarta Dalam Angka 2014
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
4
Provinsi DKI Jakarta memiliki batas-batas yaitu sebelah utara dengan Laut Jawa, sebelah timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat, sebelah selatan dengan Kota Depok Provinsi Jawa Barat; dan sebelah barat dengan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Provinsi Banten.
Gambar 1.1. Peta Administrasi Provinsi DKI Jakarta (Sumber : Jakarta Dalam Angka 2014)
C.1. Kependudukan Setiap tahun jumlah penduduk DKI Jakarta menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat2. Pada tahun 1990 penduduk DKI Jakarta mencapai 8,2 juta jiwa, sepuluh tahun kemudian bertambah menjadi 8,4 juta jiwa, dan tahun 2010 mencapai 9,6 juta jiwa. Peningkatan jumlah penduduk ini relatif kecil dibandingkan dengan tiga dasawarsa sebelumnya. Dalam kontek penanggulangan bencana, pertumbuhan penduduk tersebut dapat berpotensi meningkatkan risiko bencana jika faktor-faktor mendasar terhadap kerentanan tidak diperhatikan pada saat tidak terjadi bencana. 2
RPB Jakarta 2013
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
5
Tabel 1.2, Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Kelompok Umur
Jenis Kelamin Laki-laki (jiwa)
Perempuan (jiwa)
Jumlah (jiwa)
0–4
473.605
455.300
928.905
5–9
417.006
389.497
806.503
10 – 14
360.805
349.601
710.406
15 – 19
358.904
386.300
745.204
20 – 24
460.307
491.601
951.908
25 – 29
545.103
531.800
1.076.903
30 – 34
531.406
504.501
1.035.907
35 – 39
460.940
432.201
893.105
40 – 44
384.501
363.400
747.901
45 – 49
314.506
305.799
620.305
50 – 54
247.599
249.099
496.698
55 – 59
185.801
185.601
371.402
60 +
283.007
301.794
584.801
5.023.454
4.946.494
9.969.948
Jumlah
Sumber : Jakarta Dalam Angka 2014, Proyeksi Penduduk dari Hasil Sensus Penduduk 2010.
C.2. Hidrologi Secara hidrologis khususnya mengenai air permukaan, terdapat 13 sungai yang mengalir membelah Jakarta (sebaran 13 sungai yang melintasi wilayah Provinsi DKI
Jakarta terlampir). Kondisi sungai ini cukup memprihatinkan dengan tingkat sedimentasi dan pengangkutan sampah tinggi. Akibatnya, jika hujan tinggi terjadi di hulu, permukaan air sungai dengan cepat meluap, yang pada gilirannya akan mengancam daerah rendah di Jakarta terutama daerah Jakarta Utara. Perawatan sungai terutama pengerukan mulut sungai dan pengurangan pembuangan sampah ke sungai akan membantu menjaga kapasitas debit sungai. Selain itu, Jakarta juga memiliki 2 kanal besar, yaitu Kanal Banjir Barat dan Kanal Banjir Timur. Sungai-sungai dan kanal tersebut antara lain dimanfaatkan untuk air baku air minum. Sampai saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan upaya mitigasi untuk menanggulangi banjir, diantaranya dengan melakukan pengerukan, membangun folder, membangun waduk, serta pengadaan dan pemasangan pompa air. Adapun Progress Pelaksanaan Pengerukan aliran sungai terlampir.
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
6
D. Potensi Kejadian Banjir di Jakarta Potensi banjir di Jakarta dipengaruhi tiga aspek utama yaitu : 1. Banjir yang disebabkan oleh curah hujan lokal yang tinggi sehingga saluran drainase dan sungai meluap 2. Banjir kiriman yang disebabkan curah hujan tinggi di daerah hulu, yaitu Depok, Bogor, Puncak dan Cianjur sehingga sungai meluap. 3. Banjir yang disebabkan ROB (meningkatnya tinggi muka air laut) sehingga air tidak bisa terbuang kelaut terutama untuk kawasan di pantai utara DKI Jakarta diantaranya Kamal Muara, Pluit, Penjaringan, Kalibaru, Cilincing dan Marunda. Dari catatan sejarah kejadian banjir, banjir besar pernah terjadi pada tahun 1621, 1654, 1918, 1976, 1996, 2002, 20073 dan terakhir tahun 2013. Peristiwa banjir di Jakarta, pada tahun 1980 daerah genangan Jakarta adalah seluas 7,7 km2. Pada tahun 1996 seluas 22,59 km2, tahun 2002 seluas 167,88 km2, dan pada tahun 2002 daerah genangan diperkirakan mencapai sekitar 13% dari wilayah DKI Jakarta dan berdampak pada sebanyak 381.266 jiwa dan menelan korban jiwa sebanyak 21 orang 4. Sedangkan banjir tahun 2007 sekitar 45% dari wilayah DKI Jakarta5 dan menelan korban meninggal sebanyak 80 jiwa6 Banjir 2007 juga menimbulkan kerusakan dan kerugian terhadap aset terkena banjir yang melanda DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (JABODETABEK) tahun 2007, baik milik pemerintah, aset dunia usaha dan aset masyarakat diperkirakan senilai Rp. 5,16 trilyun7 Sementara data dari BPBD Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2013 menyebutkan bahwa banjir menggenangi 508 RW di 124 kelurahan di DKI Jakarta. Dari jumlah tersebut, terdapat 57 kelurahan yang merupakan daerah absolut kawasan banjir dikarenakan pada kurun waktu tiga tahun terakhir selalu terdampak banjir (lihat Grafik 1.1. Statistik Banjir Jakarta).
3
Rencana Penanggulangan Bencana 2013-2017. Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Nasution, Zulkifli Anas. 25 Maret 2012. 5 RPJMD DKI Jakarta 2013-2017 6 Laporan Kajian Banjir 2013 (BPBD DKI Jakarta, 2013) 7 BAPPENAS, Perkiraan kerusakan dan kerugian paska bencana banjir awal februari 2007 di wilayah JABODETABEK, 2007, hal. vii 4
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
7
Grafik 1.1. Statistik Dampak Banjir Tahun 2007, 2013, 2014, dan 2015 Pengertian kelurahan absolut tersebut berdasarkan fakta dilapangan yang dicatat oleh BPBD Provinsi DKI Jakarta, bahwa dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, kelurahankelurahan tersebut selalu tergenang dan terdampak banjir. Identifikasi di atas berdasarkan indikator terdapat pengungsi, genangan yang cukup tinggi, dan perkiraan belum selesainya pembangunan infrastruktur terkait sampai Bulan Februari 2016. Tabel 1.6. Daftar 57 Kelurahan Terdampak Banjir Pada Tiga Tahun Terakhir. NO 1
KOTA ADM Jakarta
KECAMATAN
KELURAHAN
Tanah Abang
Petamburan
Cilincing
Semper Barat, Semper Timur, Sukapura, Marunda, Rorotan
3
Kelapa Gading
Pegangsaan Dua, Kelapa Gading Timur
4
Pademangan
Ancol, Pademangan Barat
5
Penjaringan
Kamal Muara, Kapuk Muara, Pejagalan, Pluit
6
Tanjung Priok
Kebon Bawang, Tanjung Priok, Warakas, Sunter Agung
Pusat 2
Jakarta Utara
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
8
NO 7
KOTA ADM
KECAMATAN
Jakarta Barat Cengkareng
KELURAHAN Kapuk, Kedaung Kali Angke, Cengkareng Barat, Duri Kosambi, Rawa Buaya,
8
Grogol
Grogol, Jelambar, Jelambar Baru, Tanjung Duren Utara, Wijaya
Petamburan
Kusuma
Kalideres
Tegal Alur
10
Kembangan
Kembangan Utara
11
Kebon Jeruk
Kedoya Selatan, Kedoya Utara
12
Tambora
Pekojan
Kebayoran Baru
Petogogan
14
Kebayoran Lama
Pondok Pinang, Cipulir, Kebayoran Lama Utara
15
Pancoran
Kalibata, Rawajati
16
Pesanggrahan
Petukangan Selatan, Ulujami
17
Tebet
Bukit Duri, Manggarai
Cakung
Cakung Timur, Rawa Terate
19
Duren Sawit
Pondok Bambu
20
Jatinegara
Bidara Cina, Kampung Melayu
21
Kramat Jati
Cawang, Cililitan, Dukuh
9
13
Jakarta Selatan
18
Jakarta Timur
22
Makasar
Cipinang Melayu, Makasar, Halim Perdana Kusuma, Kebon Pala, Pinang Ranti
Sumber: Hasil Rekapitulasi Data Laporan PUSDALOPS BPBD, Tahun 2015
Berdasarkan data sebagaimana dimaksud ditetapkan 57 Kelurahan yang menjadi prioritas penanganan pada kondisi tanggap darurat karena berdasarkan data Pusdalops BPBD merupakan Kelurahan absolut pada tiga tahun terakhir, namun sesuai dengan kondisi dilapangan penyelenggaraan penanggulangan bencana dapat dilakukan pada 125 Kelurahan yang merupakan Kelurahan terdampak banjir pada tahun 2014.
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
9
Tabel 1.7. Daftar 125 Kelurahan Terdampak Banjir berdasarkan data Tahun 2014.
NO
KOTA ADM
1 Jakarta Pusat
KECAMATAN Tanah Abang Kemayoran
2
KELURAHAN Petamburan, Karet Tengsin Serdang, Sumur Batu, Utan Panjang, Harapan Mulya, Kebon Kosong, Cempaka Baru, Gunung Sahari Selatan
3
Johar Baru
Galur
4 Jakarta Utara
Penjaringan
Kapuk Muara, Pejagalan, Penjaringan, Kamal Muara, Pluit
5
Pademangan
Pademangan Barat, Ancol
Kelapa
Pegangsaan dua, Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading
Gading
Barat
6
Tanjung Priok
7
Koja
8
Cilincing
9 10
Jakarta Barat
11
Cengkareng Kembangan Kebon Jeruk
12
Tanjung Priok, Kebon Bawang, Warakas, Sunter Jaya, Sunter Agung, Papanggo Rawa Badak Selatan, Rawa Badak Utara, Tugu Selatan, Tugu Utara Sukapura, Semper Barat, Semper Timur, Marunda, Rorotan Rawa Buaya, Kapuk, Cengkareng Timur, Kedaung Kali Angke, Duri Kosambi, Cengkareng Barat Kembangan Utara, Kembangan Selatan Kedoya Utara, Kedoya Selatan, Duri Kepa, Sukabumi Utara
Grogol
Wijaya Kusuma, Jelambar, Grogol, Tomang, Tanjung
13
Petamburan
Duren Utara, Tanjung Duren Selatan, Jelambar Baru
14
Kalideres
Tegal Alur, Kamal
15
Tambora
Pekojan, Jembatan Lima
16
Palmerah
Kota Bambu Selatan
17
Tamansari
Pinangsia
Pasar Minggu
Kebagusan, Pejaten Timur, Jati Padang
19
Cilandak
Cilandak Barat, Pondok Labu
20
Pesanggrahan
Ulujami, Bintaro, Petukangan Selatan
18
Jakarta Selatan
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
10
NO
KOTA ADM
KECAMATAN
21
Tebet
22
Mampang Prapatan Kebayoran
23
Lama Kebayoran
24
Baru 25
Pancoran
26
Jagakarsa
27 28 29 30
Setia Budi Jakarta Timur
Jatinegara Kramat Jati Cipayung
KELURAHAN Bukit Duri, Kebon Baru, Manggarai Bangka, Pela Mampang, Mampang Prapatan Pondok Pinang, Cipulir, Kebayoran Lama Utara Petogogan, Cipete Utara Rawajati, Pengadegan, Kalibata, Cikoko, Pancoran, Duren Tiga Tanjung Barat, Jagakarsa, Srengseng Sawah, Lenteng Agung Karet Semanggi Bidara Cina, Kampung Melayu, Cipinang Muara, Cipinang Besar Selatan Cawang, Kramat Jati, Cililitan, Dukuh, Balekambang Lubang Buaya, Setu, Cilangkap, Bambu Apus, Pondok Ranggon
31
Ciracas
Kp. Rambutan, Cibubur
32
Pasar Rebo
Pekayon, Gedong, Kalisari, Kampung Baru
33 34 35
Makasar Matraman Cakung
Cipinang Melayu, Makasar, Kebon Pala, Halim Perdana Kusuma, Pinang Ranti Kebon Manggis Rawa Terate, Pengilingan, Cakung Barat, Pulo Gebang, Cakung Timur, Jatinegara
36
Duren Sawit
Pondok Kelapa, Pondok Bambu
37
Pulogadung
Pulogadung
.
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
11
BAB II PENETAPAN DAN PENGEMBANGAN SKENARIO A. PENETAPAN SKENARIO Salah satu hal terpenting dalam penyusunan rencana kontinjensi banjir tahun 2016 Provinsi DKI Jakarta, adalah perkiraan ancaman banjir masuk ke wilayah Provinsi DKI Jakarta. Disepakati perkiraan itu dianalisa berdasarkan : 1. Perkiraan curah hujan lokal wilayah DKI Jakarta 2. Perkiraan curah hujan wilayah Depok, Bogor, Puncak dan Cianjur 3. Perkiraan naiknya muka air laut (ROB) Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) : 1. Perkiraan curah hujan lokal di Provinsi DKI Jakarta mencapai puncaknya pada dasarian ketiga Januari dan dasarian ketiga bulan Februari 2016 dengan perkiraan curah hujan mencapai 300 – 400 mm/dasarian; 2. Perkiraan Curah hujan bagian hulu di wilayah Depok, Bogor. Puncak dan Cianjur mencapai puncaknya pada dasarian ketiga bulan Februari 2016 dengan perkiraan curah hujan mencapai 300-400 mm/dasarian; 3. Perkiraan naiknya muka air laut yang terjadi pada saat bulan purnama, yaitu sekitar tanggal 21 s.d 22 Februari 2016. Kondisi pada bulan Februari 2016 ini perlu menjadi perhatian, karena kalau hujan terjadi di wilayah Jakarta Selatan maka air akan sulit masuk ke Teluk Jakarta sehingga ada kecenderungan akan terjadi banjir di Jakarta Pusat. Demikian juga jika hujan terjadi di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara maka air akan lebih lama surut. Berdasarkan pada analisa potensi bencana banjir sebagaimana disebutkan diatas dan progress pekerjaan mitigasi struktural dan non struktural, Provinsi DKI Jakarta menetapkan 3 skenario perkiraan darurat banjir yaitu : 1. Skenario Tanggap Darurat diperkirakan pada tanggal 22 s.d 28 Februari 2016; 2. Skenario Siaga Darurat ditetapkan H-10 sejak tanggal awal skenario tanggap darurat yaitu tanggal 12 S.D 21 Februari 2016; 3. Skenario Transisi Darurat ditetapkan H+7 sejak tanggal akhir skenario tanggap darurat diperkirakan tanggal 1 s.d 7 Maret 2016
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
12
B. PENGEMBANGAN SKENARIO Perkiraan skenario yang dikembangkan dalam Rencana Kontinjensi ini adalah kejadian banjir Tahun 2016. Pengembangan skenario banjir pada rencana kontinjensi sebagai berikut : B.1. Kondisi Siaga Darurat B.1.1. Perkiraan Skenario Kejadian Skenario kejadian kondisi siaga darurat berawal dari informasi prakiraan BMKG dan pendapat ahli bahwa curah hujan lokal Provinsi DKI Jakarta dan bagian hulu yaitu wilayah Bogor, Depok, Puncak dan Cianjur akan mengalami puncaknya pada Dasarian (sepuluh hari) ke 3 (tiga) bulan Februari 2016 dengan curah hujan mencapai 300-400 mm/dasarian, serta Perkiraan naiknya muka air laut yang terjadi pada saat bulan purnama, sekitar tanggal 21 s.d 22 Februari 2016. Sesuai dengan analisa resiko bencana dimaksud maka ditetapkanlah waktu untuk tanggap darurat bencana banjir pada tanggal 22 s.d 28 Februari 2016, sementara untuk waktu siaga darurat ditetapkan H-10 (sepuluh) hari dari tanggal awal tanggap darurat sejak 12 s.d 21 Februari 2016. Curah hujan yang terjadi pada kondisi siaga darurat adalah 120 – 400 mm/dasarian, hal ini mengakibatkan ketinggian muka air di pos pantau Katulampa dan Depok (untuk sungai Ciliwung) serta pintu air yang masuk ke Jakarta mencapai (siaga II), pos-pos pantau ketinggian air di pintu air beberapa hulu sungai lainnya (Pintu air Karet mencapai siaga I, pintu air Manggarai siaga I, dan pintu air Sunter Hulu siaga II), serta ketinggian muka air laut di pos Pasar Ikan mencapai 200-250 cm (siaga II). B.1.2. Skenario Dampak Skenario dampak menjelaskan asumsi dampak terhadap aspek-aspek kehidupan akibat suatu bencana. Pengembangan asumsi dampak mempertimbangkan kerentanan dan kapasitas masyarakat yang terkena dampak bencana seperti pemahaman masyarakat akan risiko, kesiapsiagaan, dan ketersediaan sumberdaya dalam penanggulangan bencana. aspek terdampak banjir meliputi : a) Aspek Kependudukan Perkiraan Risiko Penduduk Wilayah Terdampak (Per Wilayah) pada saat Siaga Darurat tahun 2016 berdasarkan data BPBD Provinsi DKI Jakarta, hasil analisa data kejadian
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
13
dari tahun 2013 sampai dengan 2015, sebagai berikut : 1) Sebaran banjir akan berdampak pada 18 Kecamatan, 34 Kelurahan, dan 133 RW 2) Jumlah penduduk yang terdampak banjir : 1.658.649 Jiwa 3) Jumlah penduduk yang mengungsi : 53.755 Jiwa. 4) Penduduk yang terancam jiwa : 7 jiwa (rata-rata jumlah korban jiwa per 3 tahun terakhir) 5) Jumlah penduduk risiko tinggi : 2.687 Jiwa. (asumsi: 5% dari total pengungsi) 6) Jumlah penduduk yang sakit : 5.375 Jiwa. (asumsi: 10% dari total pengungsi) b) Aspek Kewilayahan Perkiraan Wilayah Terdampak (Per Wilayah) pada saat Siaga Darurat tahun 2016 berdasarkan data BPBD Provinsi DKI Jakarta, hasil analisa data kejadian dari tahun 2013 sampai dengan 2015, sebagai berikut :
Kecamatan
Kelurahan
RW Terdampak
Jml RW
Kota Administrasi Jakarta Pusat 1
Tanah Abang
1
Petamburan
01-05
5
Kota Administrasi Jakarta Utara 2
Cilincing
2
Semper Barat
01-06, 08-012, 014-016
14
3
Semper Timur
02-04,06-07
5
4
Sukapura
02,08,010
3
03,07,010-011,016
5
01-05
5
05
1
3
Kelapa Gading
5
Pegangsaan Dua
4
Penjaringan
6
Kapuk Muara
7
Pluit
8
Sunter Agung
03, 06
2
9
Tanjung Priok
03-04,06,014-015
5
10
Warakas
014
1
11
Pademangan Barat
01,05
2
09-11, 14
4
02, 04-06, 08
5
5
6
Tanjung Priok
Pademangan
Kota Administrasi Jakarta Barat 7
Cengkareng
12
Cengkareng Barat
13
Duri Kosambi
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
14
Kecamatan
8
Grogol Petamburan
RW
Kelurahan
Terdampak 01-09, 011-013, 015-
14
Kapuk
15
Kedaung Kaliangke
16
016
Jml RW
14
01 - 08
8
Rawa Buaya
01-02, 04, 11
4
17
Jelambar Baru
01, 02, 10, 11
4
18
Wijaya Kesuma
05
1
03-05,09,012
5
9
Kalideres
19
Tegal Alur
10
Tambora
20
Pekojan
04
1
11
Kebon Jeruk
21
Kedoya Selatan
05
1
22
Kedoya Utara
02, 04, 08
3
Kota Administrasi Jakarta Selatan 12
13
14
Pancoran
Tebet
Pesanggrahan
23
Rawajati
01, 07
2
24
Pengadegan
01-02
2
25
Bukit Duri
010,011,012
3
26
Manggarai
05
1
27
Ulujami
05
1
02, 05, 06, 10
4
03,05,07,11,14,15
6
01-08
8
Kota Administrasi Jakarta Timur 15
Cakung
28
Cakung Timur
16
Jatinegara
29
Bidara Cina
30
Kampung Melayu
31
Cawang
01-03, 05, 08, 12
6
32
Cililitan
06-07, 15
3
33
Cipinang Melayu
03,04
2
34
Makasar
05,07
2
17
18
Kramat Jati
Makasar
Jumlah Kelurahan 34
Jumlah RW
134
Sumber: Hasil Rekapitulasi Data Laporan PUSDALOPS BPBD, Tahun 2015
c) Aspek Obyek Vital Perkiraan Obyek Vital Terdampak pada saat Siaga Darurat tahun 2016 berdasarkan data BPBD Provinsi DKI Jakarta, hasil analisa data kejadian dari tahun 2013, sebagai berikut :
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
15
1. Jumlah Kantor Pemerintahan terdampak : 30 Unit; 2. Jumlah Puskesmas terdampak : 14 Unit; 3. Jumlah Rumah Sakit terdampak : 4 Unit; 4. Jumlah Sekolah terdampak : 135 Unit; 5. Jumlah Universitas terdampak : 7 Unit; 6. Jumlah Stasiun Kereta Api terdampak : 2 Unit; 7. Jumlah Gardu Listrik Tergenang : 7 Unit.
d) Aspek akses Transportasi Berdasarkan data dari Polda Metro Jaya diperkirakan 82 jalur jalan terganggu akibat genangan banjir dengan ketinggian air mencapai 50 s.d 80 cm dengan lama genangan 2 s.d 4 jam, adapun rincian wilayah yang tergenang antara lain : No 1
Wilayah
Lokasi
Jakarta
Jl. Daan Mogot, Puri Kembangan, Depan Walikota Jakarta Barat,
Barat
Citraland-Cengkareng, Kebun Jeruk- Tangerang, Depan SAMSAT
Jumlah 13
Barat, Rawa Buaya, Latumenten-Empang, Jl. Asirot Sukabumi Selatan RT1/5 Kb. Jeruk, Keluar Tol Puri Kembangan, Jl. S. Parman, Jl. Kyai Tapa, Pos Pengumben 2
Jakarta
Tl. Podomoro, Tl. Plumpang, Jl. Perintis Kemerdekaan, Jl. Kapuk
Utara
Muara, Cakung Priuk dpn KBN, Kelapa Gading, Teluk Gong, Jl. Yos
14
Sudarso, Justus, Gaya Motor, Sunter Jaya RT 06/09, Pegangsaan, Jl. Hibrida, Cilincing KBN 3
Jakarta
Jl. DI Panjaitan, Jl. Asem Baris, Kp. Melayu, Tol Kolong Cawang
Timur
Terowongan Mina, Jl. Otista Raya, Underpass Cawang, Cipinang
15
Melayu, Dari RS. Carolus-Matraman, Jl. Swadaya Duren Sawit, Dpn RS Duren Sawit, Bidara Cina, Perintis Kemerdekaan, Jl. Kolonel Sugiono, Jatinegara Barat, Jl. Kebon Pala Halim, Jl. Pinang Ranti 4
Jakarta
TL. Coca Cola (Cepu 13), Gambir, Carolus-Matraman, Kolong
Pusat
Lenmark (Dukuh Bawah), St. Tanah Abang –Jatibaru, Gn. Sahari,
17
Pintu Besi Depan H. Golden, Jl. Latuharhary, Jl. Biak, Depan Sarinah Lajur Kiri, Kampung Bencong, Rawa Sari, Jl. Letjen Suprapto, Petojo
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
16
Selatan, Roxy, Kemayoran, Petamburan, Jl. Caringin 5
Jakarta
Tl. Bangka, Jl. Raya Cileduk dpn BNI, Tl. Kostrad Tn. Kusir, dpn Pom
Selatan
Bensin Pertanian, Jl. Bank, Kalibata-Dewi Sartika (Jmbtn Ciliwung),
23
Depan Htl Four Season, Depan Tarakanita, Kemang Bawah, Abdul Majid, Kemang Puri Sakti, jl. Gatot Subroto dpn Pajak, Kemang Selatan, Deplu-Pesanggrahan, Tl. Jeruk Purut, Tl. Blok O, Jl. Raya Pd Indah, Komplek POLRI pd. Karya, Jl. P. Antasari, Pd. Pinang Timur 2, Kemang Utara, Pd. Karya Jl. Bangka 9-11, Kalibata Jambul Jumlah lokasi/kawasan yang tergenang
82
Berdasarkan perkiraan skenario kejadian dan skenario dampak tersebut di atas maka ditetapkan masa Siaga Darurat selama 10 (sepuluh) hari. B.1.3. Perkiraan Kronologis Kejadian Ancaman Banjir Siaga Darurat : 1) Ancaman banjir dari hulu Terdapat 6 sungai yang membawa air kiriman dari hulu yaitu Sungai Ciliwung, Sungai Pesanggrahan, Sungai Cipinang Hulu, Sungai Krukut (pecahan Cisadane), Sungai Sunter Hulu dan Sungai Angke Hulu. Adapun ketinggian muka air di beberapa pos pantau sebagai berikut: a) Ketinggian muka air di pos pemantauan Katulampa Siaga II dengan Tinggi Muka Air (TMA), hujan masih berlangsung selama 3 jam dengan curah hujan 300 mm, maka kawasan yang dilintasi sungai–sungai tersebut diperkirakan dalam kurun waktu kurang dari 3 jam akan berdampak genangan dan banjir di wilayah: Jakarta Selatan: Kel. Rawa Jati, Kalibata, Pengadegan, Kebon Baru dan Bukit Duri Jakarta Timur : Kawasan Bidara Cina dan Kampung Melayu b) Ketinggian muka air di pos pantau Katulampa Siaga II dengan Tinggi Muka Air (TMA), hujan masih berlangsung selama 6 jam dengan curah hujan 300 mm, maka kawasan yang dilintasi sungai–sungai tersebut diperkirakan dalam kurun waktu +6 jam akan berdampak genangan dan banjir di wilayah Jakarta Pusat meliputi Kawasan Matraman Dalem, Kalipasir Kwitang, Jatipinggir, Jatipulo, dan Tomang Rawa Kepa.
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
17
2) Ancaman banjir dari hujan lokal a) Ancaman banjir dari Sungai Krukut Hulu Ketinggian muka air di pos pemantauan Pintu air Karet mencapai siaga I, pintu air Manggarai siaga I, dan pintu air Sunter Hulu siaga II. Hujan masih berlangsung selama 4 jam dengan curah hujan 120 – 400 mm/dasarian, maka kawasan yang dilintasi Sungai-sungai tersebut diperkirakan dalam kurun waktu 4 jam akan berdampak genangan dan banjir di wilayah:
Jakarta Selatan: Kawasan Pulo Raya Petogogan, Mampang.
Jakarta Pusat: Kawasan Petamburan
b) Ancaman banjir dari Sungai Cipinang dan Sungai Pesanggarahan Ketinggian muka air di pos pantau Pintu air Karet mencapai siaga I, pintu air Manggarai siaga I, dan pintu air Sunter Hulu siaga II. Hujan masih berlangsung selama 4,5 jam dengan curah hujan 120 – 400 mm/dasarian, maka kawasan yang dilintasi Sungai-sungai tersebut diperkirakan dalam kurun waktu 4,5 jam akan berdampak genangan dan banjir di wilayah:
Jakarta Timur: Kawasan Kampung Rambutan, Ciracas, Pasar Cibubur, Kramat Jati, Halim Perdana Kusuma, Kebon Nanas, dan Pulomaja.
Jakarta Selatan: Kawasan Cireundeu, Pondok Pinang, IKPN Bintaro, Cipulir, dan Ciledug Raya.
Jakarta Barat: Kawasan Sukabumi Selatan, Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Kedoya Selatan, Rawa Buaya, Kembangan, Green Garden Kedoya, Cengkareng, Kapuk Poglar, dan Kapuk Muara.
3) Ancaman banjir dari naiknya tinggi muka air laut Ketinggian muka air di pos pemantauan Pasar Ikan mencapai 200-250 cm (siaga II), hujan masih berlangsung selama 1–2 jam dengan curah hujan 120-400 mm/dasarian maka dalam kurun waktu 1-2 Jam akan menimbulkan genangan dan banjir pada Kawasan Cilincing, Kali Baru, Koja, Lagoa, Tanjung Priok, Kebon Bawang, Ancol, Penjaringan, Pluit, Kapuk Muara, dan Kamal Muara. Total perkiraan Kelurahan terdampak saat kondisi Siaga Darurat Banjir sebanyak 34 (tiga puluh empat) Kelurahan.
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
18
B.2.
Kondisi Tanggap Darurat
B.2.1. Perkiraan Skenario Kejadian Dengan semakin meningkatnya intensitas curah hujan di Wilayah Provinsi DKI Jakarta dan wilayah hulu yaitu Bogor, Depok, Puncak dan Cianjur, menurut informasi BMKG diperkirakan mencapai - 280-400 mm/dasarian. Berdasarkan analisa resiko bencana dimaksud maka ditetapkanlah kondisi tanggap darurat pada Minggu Ketiga s/d Minggu Keempat Februari 2016, tanggal 22 – 28 Februari 2016 dengan indikator : 1. Ketinggian mukai air di pos pemantauan Katulampa dan Depok (untuk sungai Ciliwung) mencapai siaga I, pos pemantauan ketinggian air di beberapa pintu air hulu sungai lainnya meliputi Pintu air Karet, pintu air Manggarai, dan pintu air Sunter Hulu mencapai Siaga I 2. Ketinggian muka air laut di Pos Pasar Ikan yang mencapai >250 cm (siaga I) 3. Meningkatnya gangguan terhadap Akses jalan tergenang 4. Meningkatnya gangguan terhadap obyek vital
B.2.2. Skenario Dampak Skenario dampak menjelaskan asumsi dampak terhadap aspek-aspek kehidupan akibat suatu bencana. Skenario dampak berfokus pada aspek-aspek terdampak yang harus segera dipulihkan dalam fase tanggap darurat. Pengembangan asumsi dampak mempertimbangkan kerentanan dan kapasitas masyarakat yang terkena dampak bencana seperti progress pekerjaan mitigasi struktural, pemahaman masyarakat akan risiko, kesiapsiagaan, dan ketersediaan sumberdaya dalam penanggulangan bencana. Aspekaspek terdampak banjir meliputi : a) Aspek Kependudukan Perkiraan Risiko Penduduk Wilayah Terdampak (Per Wilayah) pada saat Tanggap Darurat tahun 2016 berdasarkan data BPBD Provinsi DKI Jakarta, hasil analisa data kejadian dari tahun 2013 sampai dengan 2015, sebagai berikut : 1) Sebaran banjir akan berdampak pada 22 kecamatan, 57 Kelurahan, 201 RW 2) Jumlah penduduk di seluruh kelurahan terdampak banjir : 2.715.934 Jiwa.
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
19
3) Jumlah penduduk yang mengungsi : 72.569 Jiwa. 4) Penduduk yang terancam jiwa : 12 jiwa (rata rata jumlah korban jiwa per 3 tahun terakhir) 5) Jumlah penduduk risiko tinggi : 2.805 Jiwa. (asumsi: 5% dari total pengungsi) 6) Jumlah penduduk yang sakit : 5.611 Jiwa. (asumsi: 10% dari total pengungsi)
b) Aspek Kewilayahan Perkiraan Wilayah Terdampak (Per Wilayah) pada saat Tanggap Darurat tahun 2016 berdasarkan data BPBD Provinsi DKI Jakarta, hasil analisa data kejadian dari tahun 2013 sampai dengan 2015, sebagai berikut :
Kecamatan
Kelurahan
RW Terdampak
Jml RW
01-05
5
Kota Administrasi Jakarta Pusat 1
Tanah Abang
1
Petamburan
Kota Administrasi Jakarta Utara 2
3
4
5
6
Cilincing
Kelapa Gading
Pademangan
Penjaringan
Tanjung Priok
2
Semper Barat
1-6;8-12;14-16
14
3
Semper Timur
02-04,06-07
5
4
Sukapura
02,08,10
3
5
Marunda
04 - 07
4
6
Rorotan
4,5,7,8,12
5
7
Pegangsaan Dua
3,7,10-11,16
5
8
Kelapa Gading Timur
6-10, 17, 19
7
9
Ancol
01,05
2
10
Pademangan Barat
01,05
2
11
Kamal Muara
01-03
3
12
Kapuk Muara
01-05
5
13
Pejagalan
6-9, 12-15
8
14
Pluit
05
1
15
Kebon Bawang
02-03,9,13
4
16
Tanjung Priok
3-4;6;14-15
5
17
Warakas
014
1
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
20
Kecamatan
Kelurahan 18
Sunter Agung
RW Terdampak
Jml RW
03, 06
2
1-9;11-13;15-16
14
01 - 08
8
09;10;11;14
4
Kota Administrasi Jakarta Barat 7
8
Cengkareng
Grogol Petamburan
19
Kapuk
20
Kedaung Kali Angke
21
Cengkareng Barat
22
Duri Kosambi
02,04,05,06,08
5
23
Rawa Buaya
01,02,04,011
4
24
Grogol
03 - 05
3
25
Jelambar
04
1
26
Jelambar Baru
01,02,10,11
4
27
Tanjung Duren Utara
07
1
28
Wijaya Kusuma
05
1
03-05,09,12
5
03-06,10
5
05
1
02,04,08
3
04
1
01-03
3
9
Kalideres
29
Tegal Alur
10
Kembangan
30
Kembangan Utara
11
Kebon Jeruk
31
Kedoya Selatan
32
Kedoya Utara
33
Pekojan
12
Tambora
Kota Administrasi Jakarta Selatan 13
Kebayoran Baru
34
Petogogan
14
Kebayoran Lama
35
Pondok Pinang
05
1
36
Cipulir
010
1
37
Kebayoran Lama Utara
011
1
38
Kalibata
05
1
39
Rawajati
01,07
2
40
Pengadegan
01,02
2
41
Petukangan Selatan
06
1
42
Ulujami
05
1
43
Bukit Duri
10,11,12
3
44
Manggarai
04
1
2,5,6,10
4
15
16
17
Pancoran
Pesanggrahan
Tebet
Kota Administrasi Jakarta Timur 18
Cakung
45
Cakung Timur
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
21
Kecamatan
Kelurahan 46
Rawa Terate
RW Terdampak
Jml RW
04,05
2
04
1
3;5;7;11;14;15
6
01 – 08
8
19
Duren Sawit
47
Pondok Bambu
20
Jatinegara
48
Bidara Cina
49
Kampung Melayu
50
Cawang
1-3,5,8,12
6
51
Cililitan
6,7,15
3
52
Dukuh
3,4,5,6
4
53
Cipinang Melayu
03,04
2
54
Makasar
05,07
2
55
Halim Perdana Kusuma
05,07,08
3
56
Kebon Pala
01,04
2
57
Pinang Ranti
04
1
21
22
Kramat Jati
Makasar
Jumlah Kelurahan
Jumlah RW
57
201
Sumber: Hasil Rekapitulasi Data Laporan PUSDALOPS BPBD, Tahun 2015
c) Aspek Obyek Vital Perkiraan obyek vital terdampak pada saat Tanggap Darurat tahun 2016 berdasarkan data BPBD Provinsi DKI Jakarta, hasil analisa data kejadian dari tahun 2013, sebagai berikut : 1. Jumlah Kantor Pemerintahan terdampak : 88 Unit; 2. Jumlah Puskesmas terdampak : 42 Unit; 3. Jumlah Rumah Sakit dan Klinik terdampak : 12 Unit; 4. Jumlah Sekolah terdampak : 388 Unit; 5. Jumlah Universitas terdampak : 19 Unit; 6. Jumlah Stasiun Kereta Api terdampak : 6 Unit; 7. Jumlah Gardu Listrik Tergenang : 21 Unit. d) Aspek Akses Transportasi Untuk kondisi tanggap darurat diperkirakan jalur jalan yang terganggu akibat genangan banjir sama dengan kondisi siaga darurat yaitu 82 lokasi, namun ketinggian air mencapai 50 s.d 100 cm dengan lama genangan diatas 4 jam adapun rincian
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
22
wilayah yang tergenang antara lain : No 1
Wilayah
Lokasi
Jakarta
Jl. Daan Mogot, Puri Kembangan, Depan Walikota Jakarta Barat, Citraland-
Barat
Cengkareng, Kebun Jeruk- Tangerang, Depan SAMSAT Barat, Rawa Buaya,
Jumlah 13
Latumenten-Empang, Jl. Asirot Sukabumi Selatan RT1/5 Kb. Jeruk, Keluar Tol Puri Kembangan, Jl. S. Parman, Jl. Kyai Tapa, Pos Pengumben 2
Jakarta
Tl. Podomoro, Tl. Plumpang, Jl. Perintis Kemerdekaan, Jl. Kapuk Muara,
Utara
Cakung Priuk dpn KBN, Kelapa Gading, Teluk Gong, Jl. Yos Sudarso, Justus,
14
Gaya Motor, Sunter Jaya RT 06/09, Pegangsaan, Jl. Hibrida, Cilincing KBN 3
Jakarta
Jl. DI Panjaitan, Jl. Asem Baris, Kp. Melayu, Tol Kolong Cawang Terowongan
Timur
Mina, Jl. Otista Raya, Underpass Cawang, Cipinang Melayu, Dari RS. Carolus-
15
Matraman, Jl. Swadaya Duren Sawit, Dpn RS Duren Sawit, Bidara Cina, Perintis Kemerdekaan, Jl. Kolonel Sugiono, Jatinegara Barat, Jl. Kebon Pala Halim, Jl. Pinang Ranti 4
Jakarta
TL. Coca Cola (Cepu 13), Gambir, Carolus-Matraman, Kolong Lenmark
Pusat
(Dukuh Bawah), St. Tanah Abang –Jatibaru, Gn. Sahari, Pintu Besi Depan H.
17
Golden, Jl. Latuharhary, Jl. Biak, Depan Sarinah Lajur Kiri, Kampung Bencong, Rawa Sari, Jl. Letjen Suprapto, Petojo Selatan, Roxy, Kemayoran, Petamburan, Jl. Caringin 5
Jakarta
Tl. Bangka, Jl. Raya Cileduk dpn BNI, Tl. Kostrad Tn. Kusir, dpn Pom Bensin
Selatan
Pertanian, Jl. Bank, Kalibata-Dewi Sartika (Jmbtn Ciliwung), Depan Htl Four
23
Season, Depan Tarakanita, Kemang Bawah, Abdul Majid, Kemang Puri Sakti, jl. Gatot Subroto dpn Pajak, Kemang Selatan, Deplu-Pesanggrahan, Tl. Jeruk Purut, Tl. Blok O, Jl. Raya Pd Indah, Komplek POLRI pd. Karya, Jl. P. Antasari, Pd. Pinang Timur 2, Kemang Utara, Pd. Karya Jl. Bangka 9-11, Kalibata Jambul Jumlah lokasi/kawasan yang tergenang
82
Sumber : Hasil identifikasi dari Polda Metro Jaya
Total perkiraan Kelurahan terdampak saat kondisi Siaga Darurat Banjir sebanyak 34 (tiga puluh empat) Kelurahan Berdasarkan skenario kejadian dan skenario dampak tersebut diatas maka ditetapkan masa Tanggap Darurat selama 7 (tujuh) hari.
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
23
B.3. Perkiraan Kronologis Kejadian Transisi Darurat B.3.1. Skenario Kejadian 1) Waktu kejadian: Minggu pertama Maret 2016 (akan ditetapkan setelah dikeluarkan pernyataan resmi dari pemerintah tentang pencabutan status tanggap darurat) 2) Ketinggian muka air di pos pantau Katulampa dan Depok (untuk sungai Ciliwung) serta pintu air yang masuk ke Jakarta sudah mengalami penurunan mencapai siaga III, pos-pos pemantauan ketinggian air di pintu air beberapa hulu sungai lainnya (Pintu air Karet mencapai siaga I, pintu air Manggarai siaga I, dan pintu air Sunter Hulu siaga II) 3) Ketinggian muka air laut di pos Pasar Ikan sudah mencapai 170 – 200 cm (siaga III) 4) Curah hujan < 120 mm/dasarian 5) Akses Jalan Yang Terganggu, dengan tinggi genangan berkisar >10 s/d 75cm, tersebar di lokasi sebagai berikut :
B.3.2. Skenario Dampak Skenario dampak menjelaskan asumsi dampak terhadap aspek-aspek kehidupan akibat suatu bencana. Skenario dampak berfokus pada aspek-aspek terdampak yang harus segera dipulihkan dalam fase transisi darurat. Pengembangan asumsi dampak mempertimbangkan kerentanan dan kapasitas masyarakat yang terkena dampak bencana seperti pemahaman masyarakat akan risiko, kesiapsiagaan, dan ketersediaan sumberdaya dalam penanggulangan bencana. Aspek-aspek terdampak banjir meliputi : a) Aspek Kependudukan Perkiraan Risiko Penduduk Wilayah Terdampak (Per Wilayah) pada saat Transisi Darurat tahun 2016 berdasarkan data BPBD Provinsi DKI Jakarta, hasil analisa data kejadian dari tahun 2013 sampai dengan 2015, sebagai berikut : 1) Sebaran banjir akan berdampak pada 8 kecamatan, 13 Kelurahan, 60 RW 2) Jumlah penduduk yang terdampak banjir : 648.226 Jiwa 3) Penduduk yang terancam jiwa : 0 jiwa. 4) Jumlah penduduk yang mengungsi : 24.983 Jiwa.
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
24
5) Jumlah penduduk risiko tinggi : 1.249 Jiwa. (5% dari total pengungsi) 6) Jumlah penduduk yang sakit : 2.498 Jiwa. (10% dari total pengungsi)
b) Aspek Kewilayahan Perkiraan wilayah terdampak pada saat Transisi Darurat tahun 2016 berdasarkan data BPBD Provinsi DKI Jakarta, hasil analisa data kejadian dari tahun 2013 sampai dengan 2015, sebagai berikut : Kecamatan
Kelurahan
RW Terdampak
Jml RW
Kota Administrasi Jakarta Pusat 1
Tanah Abang
1
Petamburan
01-05
5
Kota Administrasi Jakarta Utara 2
Penjaringan
2
Kapuk Muara
01-05
5
3
Pluit
05
1
Kota Administrasi Jakarta Barat 3
Cengkareng
4
Kapuk
5
Rawa Buaya
01-09, 11-13, 15- 14 16 01-02, 04, 011
4
Kota Administrasi Jakarta Selatan 4
Pancoran
6
Rawajati
01, 07
2
5
Tebet
7
Bukit Duri
010,011,012
3
8
Manggarai
04
1
Kota Administrasi Jakarta Timur 6
7
8
Jatinegara
Kramat Jati
Makasar
Jumlah Kelurahan
9
Bidara Cina
03,05,07,11,14,15
6
10
Kampung Melayu
01 – 08
8
11
Cawang
01-03, 05, 08, 12
6
12
Cililitan
06-07, 15
3
13
Cipinang Melayu
03,04
2
Jumlah RW
60
13
Sumber: Hasil Rekapitulasi Data Laporan PUSDALOPS BPBD, Tahun 2015
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
25
c) Aspek Obyek Vital Perkiraan obyek vital terdampak pada saat Transisi Darurat tahun 2016 berdasarkan data BPBD Provinsi DKI Jakarta, hasil analisa data kejadian dari tahun 2013, sebagai berikut : 1. Jumlah Kantor Pemerintahan terdampak : 8 Unit; 2. Jumlah Puskesmas terdampak : 4 Unit; 3. Jumlah Rumah Sakit terdampak : 1 Unit; 4. Jumlah Sekolah terdampak : 39 Unit; 5. Jumlah Universitas terdampak : 2 Unit; 6. Jumlah Gardu Listrik Tergenang : 2 Unit.
d) Aspek Akses Transportasi Untuk kondisi tanggap darurat diperkirakan jalur jalan yang terganggu akibat genangan banjir sama dengan kondisi tanggap darurat yaitu 82 lokasi, namun ketinggian air hanya 30 s.d 50 cm dengan lama genangan dibawah 2 jam adapun rincian wilayah yang tergenang antara lain : No 1
Wilayah
Lokasi
Jakarta
Jl. Daan Mogot, Puri Kembangan, Depan Walikota Jakarta Barat,
Barat
Citraland-Cengkareng, Kebun Jeruk- Tangerang, Depan SAMSAT
Jumlah 13
Barat, Rawa Buaya, Latumenten-Empang, Jl. Asirot Sukabumi Selatan RT1/5 Kb. Jeruk, Keluar Tol Puri Kembangan, Jl. S. Parman, Jl. Kyai Tapa, Pos Pengumben 2
Jakarta
Tl. Podomoro, Tl. Plumpang, Jl. Perintis Kemerdekaan, Jl. Kapuk
Utara
Muara, Cakung Priuk dpn KBN, Kelapa Gading, Teluk Gong, Jl. Yos
14
Sudarso, Justus, Gaya Motor, Sunter Jaya RT 06/09, Pegangsaan, Jl. Hibrida, Cilincing KBN 3
Jakarta
Jl. DI Panjaitan, Jl. Asem Baris, Kp. Melayu, Tol Kolong Cawang
Timur
Terowongan Mina, Jl. Otista Raya, Underpass Cawang, Cipinang
15
Melayu, Dari RS. Carolus-Matraman, Jl. Swadaya Duren Sawit, Dpn RS Duren Sawit, Bidara Cina, Perintis Kemerdekaan, Jl. Kolonel Sugiono, Jatinegara Barat, Jl. Kebon Pala Halim, Jl. Pinang Ranti 4
Jakarta
TL. Coca Cola (Cepu 13), Gambir, Carolus-Matraman, Kolong
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
17
26
No
Wilayah Pusat
Lokasi
Jumlah
Lenmark (Dukuh Bawah), St. Tanah Abang –Jatibaru, Gn. Sahari, Pintu Besi Depan H. Golden, Jl. Latuharhary, Jl. Biak, Depan Sarinah Lajur Kiri, Kampung Bencong, Rawa Sari, Jl. Letjen Suprapto, Petojo Selatan, Roxy, Kemayoran, Petamburan, Jl. Caringin
5
Jakarta
Tl. Bangka, Jl. Raya Cileduk dpn BNI, Tl. Kostrad Tn. Kusir, dpn Pom
Selatan
Bensin Pertanian, Jl. Bank, Kalibata-Dewi Sartika (Jmbtn Ciliwung),
23
Depan Htl Four Season, Depan Tarakanita, Kemang Bawah, Abdul Majid, Kemang Puri Sakti, jl. Gatot Subroto dpn Pajak, Kemang Selatan, Deplu-Pesanggrahan, Tl. Jeruk Purut, Tl. Blok O, Jl. Raya Pd Indah, Komplek POLRI pd. Karya, Jl. P. Antasari, Pd. Pinang Timur 2, Kemang Utara, Pd. Karya Jl. Bangka 9-11, Kalibata Jambul Jumlah lokasi/kawasan yang tergenang
82
Total perkiraan Kelurahan terdampak saat kondisi Siaga Darurat Banjir sebanyak 34 (tiga puluh empat) Kelurahan. Berdasarkan skenario kejadian dan skenario dampak tersebut di atas maka ditetapkan masa Transisi Darurat selama 7 (tujuh) hari.
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
27
BAB III TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI Penanganan terhadap warga terdampak dan korban banjir perlu segera dilakukan agar semua wargga terdampak dan korban dapat segera tertolong, berbagai fasilitas dan infrastruktur dapat diperbaiki serta nantinya semua aktivitas masyarakat dapat berjalan normal kembali, maka pemerintah memerlukan beberapa kebijakan dan strategi berdasarkan pada norma universal, konstitusi, peraturan, budaya, norma adat, norma agama dan lain-lain. A. Tujuan Dokumen rencana kontinjensi ini disusun sebagai pedoman penanganan bencana banjir tahun 2016 yang diaktifkan sesuai syarat, kriteria dan aturan yang telah ditetapkan. Selain itu dokumen ini menjadi dasar memobilisasi sumber daya para pemangku kepentingan pada saat siaga, tanggap dan transisi darurat bencana dalam melakukan penanggulangan bencana yang cepat dan efektif. B. Kebijakan Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana pasal 7 ayat 1 dicantumkan mengenai Pemerintah atau Pemerintah Daerah menyatakan status darurat. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dinyatakan siapa yang menyatakan status darurat, tanpa indikasi. Di UU Nomor 24 Tahun 27 tentang PB itu disebutkan indikator status keadaan darurat pada Pasal 7 ayat 2, yaitu: 1. Jumlah korban; 2. Kerugian harta benda; 3. Kerusakan prasarana dan sarana; 4. Cakupan luas wilayah yang terkena dampak; 5. Dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan. Status darurat baru dinyatakan setelah kaji cepat telah dilakukan dan memberikan analisis kaji cepat, menyangkut peristiwa bencana dan dampak bencana yang terjadi. Dalam kaji cepat itu, sesuai dengan amanah UU No. 24 Tahun 2007 pasal 49, yang perlu dikaji adalah: 1. cakupan lokasi bencana; 2. jumlah korban; 3. kerusakan prasarana dan sarana; 4. gangguan terhadap fungsi pelayanan umum serta pemerintahan; 5. kemampuan sumber daya alam maupun buatan.
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
28
C. Strategi Strategi yang ditetapkan untuk menangani aspek-aspek terdampak banjir adalah dengan menjalankan Pemenuhan 6 Klaster Prioritas sebagaimana ditetapkan dalam SK Kepala BNPB Nomor 273 Tahun 2014, diantaranya adalah sebagai berikut : Tabel 4.2. Pelaksana Standart Pelayanan Minimum Tingkat Kota Administrasi Per Klaster
No 1
KLASTER Pencarian dan
STANDART PELAYANAN MINIMUM Pencarian dan penyelamatan
Penyelamatan
PELAKSANA
PELAKSANA
PADA SAAT SIAGA DARURAT
PADA SAAT TANGGAP DARURAT
Leading sektor: Sudin
Leading Sektor: Dinas PKP
Penanggulangan Kebakaran dan
Supporting: Satpol PP, Dinkes, PMI, SAR
Penyelamatan
Jakarta,
Supporting : Satgaspol PP, Sudinkes, PMI, 2
3
Pengungsian
Keamanan, tempat penampungan
Leading Sektor: Sudin Sosial
Leading Sektor: Dinas Sosial
dan
sementara (huntara), manajemen
Supporting: Satgaspol PP, Kantor
Supporting: Satpol PP, KODAM Jaya,
Perlindungan
pengungsian, perlindungan kelompok
Penanggulangan Bencana Kota
PMJ, Koops AU1, Ko Armabar, Dinas
rentan, psikososial
(KPBK), Sudin OR, Sudin Pendidikan,
Pendidikan, Dinas Kebersihan, Dinas OR
POLRES, KODIM, Sudin Kebersihan
dan Pemuda
Medis, Identifikasi korban, kesehatan
Leading Sektor: Sudin Kesehatan
Leading Sektor: Dinas Kesehatan
reproduksi, dampak psikososial dan
Supporting: PKM Kecamatan &
Supporting: RSUD, AGD Dinkes, Bidokkes
juga kualitas gizi, air dan sanitasi
Kelurahan PMI, RSUD, AGD, Bidokkes
PMJ, Kodam Jaya, Dinas Tata Air, PMI
Kesehatan
PMJ, Sudin TA
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
29
No 4
5
6
KLASTER Logistik
STANDART PELAYANAN MINIMUM
PELAKSANA
PELAKSANA
PADA SAAT SIAGA DARURAT
PADA SAAT TANGGAP DARURAT
Permakanan, sandang, system logistic
Leading Sektor: Sudin Sosial
Leading Sektor: Dinas Sosial
distribusi barang bantuan dan peralatan
Supporting: Satgaspol PP, Tagana,
Supporting: Satpol PP, PMI, Dishub, PMJ,
PMI, Sudinhub, POLRES, KODIM,
Kodam Jaya,
Sarana dan
Akses transportasi, telekomunikasi,
Leading Sektor: Sudin Kebersihan
Leading Sektor: Dinas Kebersihan
Prasarana
energy, transportasi, pembersihan
Supporting: Sudin Kominfo, Sudinhub,
Supporting: Dinas Kominfo, Dishub, PMJ,
puing, air dan sanitasi (umum),
POLRES, KODIM, Sudin Perindustrian
Kodam Jaya, Koops AU1, Ko Armabar,
perumahan (huntap)
dan Energi, Sudin Sosial, Sudin
PLN, DPE, Dinsos, Dinas Kebersihan,
Kebersihan, PLN, PAM Jaya, Sudin
PAM Jaya, Satpol PP, Dinas Pen
PKP, Satgaspol PP
Kebakaran dan Peny.
Belajar mengajar formal dan informal,
Leading Sektor: Sudin Pendidikan
Leading Sektor: Dinas Pendidikan
sekolah darurat, kerohanian. bimbingan
Supporting: Depag, PMI, Sudin Sosial
Supporting: Depag, PMI, Dinas Sosial
Pendidikan
dan penyuluhan bagi anak dan dewasa, 7
Peran Serta
Menghimpun dan mengkoordinasikan
Leading Sektor : Kantor
Leading Sektor : Kantor
Masyarakat
potensi masyarakat untuk mendukung
Penanggulangan Bencana Kota
Penanggulangan Bencana Kota (KPBK)
6 Klaster lainnya
(KPBK)
Supporting : Forum PRB - API
Supporting : Forum PRB - API
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
30
BAB IV PERENCANAAN KLASTER Dalam dokumen rencana kontinjensi banjir Provinsi DKI Jakarta tahun 2015, menjelaskan uraian upaya pemenuhan standart pelayanan minimum per klaster. Dari 8 klaster yang diamanatkan dalam Peraturan Kepala BNPB, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan untuk menyiapkan pemenuhan kebutuhan 6 klaster saja pada saat Siaga Darurat, diantaranya meliputi : (1) klaster pencarian dan penyelamatan; (2) klaster pengungsian dan perlindungan, (3) klaster kesehatan; (4) klaster logistik; (5) klaster sarana dan prasarana (6) klaster pendidikan ; dan (7) klaster peran serta masyarakat. Penyelenggaraan penanggulangan bencana saat ini berbasis wilayah, prioritas pelaksanaan aktivitas dititik beratkan pada tingkat Kelurahan dan Kecamatan sementara UKPD Kota Administrasi dan SKPD Provinsi berfungsi sebagai pendukung ketika Kelurahan dan Kecamatan membutuhkan dukungan kekuatan baik itu SDM maupun sarana dan prasarananya. 1.
Klaster Pencarian dan Penyelamatan
A.
Situasi Untuk menekan jatuhnya korban jiwa maka personil dan peralatan pendukung Tim
Penyelamatan dan Evakuasi disiagakan selama 24 jam penuh sejak ditetapkan masa siaga darurat banjir. Jumlah personil dan peralatan akan ditambah saat diakifkannya masa tanggap darurat. Perkiraan jumlah pengungsi di tingkat provinsi sebanyak 56.113 jiwa. Diperkirakan yang perlu dievakuasi sebanyak 2.805 jiwa (5% dari jumlah pengungsi). Tim Evakuasi perlu memperhatikan dan memberikan penanganan khusus kepada kelompok rentan yang diperkirakan jumlahnya sebanyak 140 jiwa (5% dari jumlah warga yang dievakuasi). B.
Sasaran Klaster Penyelamatan dan Evakuasi bertanggung jawab melakukan operasi
penyelamatan, pencarian dan evakuasi korban bencana, dengan tujuan meminimalisir korban bencana banjir. Adapun sasaran klaster ini antara lain : A. Tersedianya personil dan sarana pencarian dan penyelamatan, B. Terlaksananya operasi pencarian dan penyelamatan, C. Terlaksananya tindakan rujukan untuk korban banjir.
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
31
C. No
1
Kegiatan Kegiatan
Koordinator
Pendukung
Komando Kasudin PKP
Menyediakan personil dan
Sudin
Tim Rescue Satpol PP,
sarana pencarian dan
Penanggulangan
Tim Kantor SAR
(Penanggulanga
penyelamatan
Kebakaran dan
Jakarta,
n Kebakaran dan
Penyelamatan
Tim Rescue PMI
Penyelamatan)
Jakarta Tim AGD Dinkes 2
Melakukan operasi
Sudin
Tim Rescue Satgaspol
Kasudin PKP
pencarian dan
Penanggulangan
PP,
(Penanggulanga
penyelamatan serta
Kebakaran dan
Tim Kantor SAR
n Kebakaran dan
pengamanan
Penyelamatan
Jakarta,
Penyelamatan)
Tim Rescue PMI Jakarta Tim AGD Dinkes 3
Memfasilitasi kelancaran
Sudin Kesehatan
tindakan rujukan
Tim AGD Sudinkes Tim Rescue Sudin PKP
Kasudin Kesehatan
Tim Rescue PMI Jakarta
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
32
D.
Proyeksi Kebutuhan
KEGIATAN 1
Pencarian dan penyelamatan
KEBUTUHAN OPERASIONAL
1
Patroli
perlengkapannya
Sudin PKP
KEBUTUHAN 1.206 Personil
perlindungan
3.778 Personil
(6 pers/tim)
TANGGAP
TITIK KUMPUL SIAGA
2 jam
Kantor Kelurahan
Perahu dan perlengkapannya
Sudin PKP
201 unit
175 unit
1 hari
Kantor Kelurahan
3
Jaket Plampung untuk korban
Sudin PKP
603 pcs
1.467 pcs
1 hari
Kantor Kelurahan
4
HT
Sudin PKP
57 unit
1 hari
Kantor Kelurahan
5
Kendaraan Personil
Satpol PP Kelurahan
57 unit
1 hari
Kantor Kelurahan
6
Ring Bouy/Ban Dalam
1 hari
Kantor Kelurahan
7
Tali Carmantel/ Penyelamat
1 hari
Kantor Kelurahan
1 hari
Kantor Kelurahan
1 hari
Kantor Kelurahan
1 hari
Kantor Kelurahan
1 hari
Kantor Kelurahan
Ambulance, Supir dan Paramedis
Sudin PKP dan Kelurahan Sudin PKP dan Kelurahan AGD + Puskesmas Kecamatan
143 unit 371 pcs
603 pcs
41 rol
603 set
84 Unit
57 tim
9
Tandu
puskes kecamatan
57 unit
1
Kendaraan Personil
kelurahan
57 unit
57 unit
pengamanan wilayah dan
KAPASITAS
WAKTU
2
8
2
tim penyelamat dan
SKPD/UKPD
PERKIRAAN
1.617 personil 2
Personil patroli + HT
Binmas/babinsa dan satgas pol PP
201 tim
kelompok rentan
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
33
2.
Klaster Pengungsian dan Perlindungan
A.
Situasi Apabila terjadi bencana banjir maka diperkirakan jumlah penduduk di 5 (lima)
Wilayah Kota Administrasi Provinsi DKI Jakarta yang terdampak sebanyak 2.715.934 jiwa dan yang mengungsi dikarenakan bencana tersebut sebanyak 56.113 jiwa. Jumlah pengungsi tersebut tersebar di 72 tempat pengungsian. Diperkirakan sekitar 25% dari warga yang mengungsi tersebut termasuk kelompok rentan, diantaranya adalah ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, balita, kaum disabilitas, lansia, dan sejumlah warga yang sedang menderita sakit atau mempunyai riwayat penyakit yang sensitive dengan bencana banjir. B.
Sasaran a. Terlaksananya kaji cepat, pendataan dan perlindungan kelompok rentan, b. Terlaksananya sistem keamanan wilayah dan aset penghidupan warga terdampak, c. Tersedianya lokasi, tempat/tenda pengungsian yang mengakomodir kelompok rentan, d. Tersedianya tempat pembuangan sampah di pengungsian, e. Tersedianya sarana untuk pendampingan sosial dan psikososial.
D.
Kegiatan
No 1
Kegiatan Melakukan kaji cepat dan
Koordinator KPBK
pendataan
Pendukung Bimas Mitra Polres
Komando Kalak KPBK
Babinsa, Satgaspol PP
2
Patroli pengamanan wilayah
Satgaspol PP
dan perlindungan kelompok
Bimas Mitra Polres
Kasatgaspol PP
Babinsa
rentan 3
Melakukan piket siaga banjir
Satgaspol PP
Polres, Kodim,
Kasatgaspol PP
4
Menyiapkan tempat/ tenda
Sudin Sosial
Sudin Olah Raga,
Kasudin Sosial
pengungsian yang
Sudin Pendidikan,
mengakomodir kelompok
Sudin Pertamanan
rentan
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
34
No 5
Kegiatan
Koordinator
Menyiapkan sarana
Sudin
penanganan sampah/ lumpur
Kebersihan
Pendukung Sudin Tata Air
Komando Kasudin Kebersihan
akibat banjir. 6
Menyiapkan sarana
Sudin Sosial
pendampingan sosial & psikososial untuk warga terdampak yang dewasa, disesuaikan dengan adat istiadat setempat.
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
35
PMI DKI Jakarta
Kasudin Sosial
D. Proyeksi Kebutuhan
KEBUTUHAN
KEGIATAN
1
2
peralatan dasar
sarana pendukung lingkungan
OPERASIONAL
Air Bersih
KEBUTUHAN
1
Alas tidur
KPBK
804 pcs
2
Tenda dan personil
Sudin Sosial
201 set
3
Genset dan personil
DPE
4
Lampu penerangan
1
Truck sampah dan personil
2
3
SKPD/UKPD
PERKIRAAN
Kantong plastik tempat sampah
TANGGAP
TITIK KUMPUL SIAGA
1 hari
KPBK
30 unit
1 hari
Sudin Sosial
201 unit
26 unit
1 hari
DPE
DPE
201 set
110 buah
1 hari
DPE
Sudin Kebersihan
57 unit
Sudin Kebersihan
201 set
Lurah
201 unit
3
Gerobak sampah
4
WC umum
Sudin Kebersihan
57 set
1
Cadangan air bersih
Kecamatan
57 unit
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
KAPASITAS
WAKTU
36
75 buah
1000 buah
1 hari
1 hari
Sudin Kebersihan Sudin Kebersihan
1 hari
Lurah
15 set
1 hari
Lurah
57 unit
1 hari
Lurah
3.
Klaster Kesehatan
A.
Situasi Apabila terjadi bencana Banjir di Provinsi DKI Jakarta, diperkirakan akan terdapat
masyarakat yang menjadi korban. Terdapat lebih dari 92 rumah sakit/sarana kesehatan yang tersebar diwilayah DKI Jakarta dan sekitarnya yang tergabung dalam IKS (Ikatan Kerja Sama) dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Untuk menjamin kesehatan korban banjir dan pengungsi maka dipersiapkan pos kesehatan sejumlah 1 Pos Pelayanan Kesehatan jika terdapat minimal 100 orang yang mengungsi. Pos Pelayanan Kesehatan beroperasi 24 jam penuh dibagi dalam 3 shift selama siaga darurat bencana. Setiap Pos Pelayanan Kesehatan yang diaktifkan mampu melayani 100 orang dalam waktu 24 jam. Pos kesehatan didirikan ketika pengungsi di suatu wilayah melebihi 100 orang. Pembiayaan untuk korban bencana banjir menggunakan anggaran bencana yang melekat di UPT Jamkesda Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
B.
Sasaran a. Terlaksananya kaji cepat dan pendataan jumlah korban dan pengungsi b. Terlaksananya pelayanan kesehatan dasar bagi korban dan pengungsi c.
Terlaksananya pelayanan pemenuhan kualitas gizi bagi korban dan pengungsi
d. Terlaksananya rujukan kesehatan secara optimal e. Terlaksananya pendampingan psikososial bagi korban dan pengungsi f.
Tersedianya pelayanan kesehatan reproduksi (pemeriksaan Bumil, Bufas, Busui)
g. Tersedianya sarana penampung air limbah domestik di tempat pengungsian.
C.
Kegiatan
No 1.
Kegiatan Mendata jumlah korban
Koordinator Sudin Kesehatan
dan pengungsi (kelompok
Supporting
Komando
PKM Kecamatan, PKM
Kepala Sudin
Kelurahan, PMI Jakarta
Kesehatan
PMI Jakarta, PKM
Kepala Sudin
rentan dan berkebutuhan khusus) 2.
Membentuk Pos
Sudin Kesehatan
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
37
No
Kegiatan
Koordinator
Kesehatan 3
4.
Supporting
Komando
Kecamatan, PKM Kelurahan
Kesehatan
PMI Jakarta, PKM
Kepala Sudin
bahan habis pakai, dan
Kecamatan, PKM Kelurahan,
Kesehatan
alat kesehatan
RSUD
Menyiapkan paket obat,
Memberikan Pelayanan
Sudin Kesehatan
Sudin Kesehatan
Kesehatan Dasar
Koops AU1, Kodam Jaya,
Kepala Sudin
RSUD, Bidokkes Polda, Ko
Kesehatan
Armabar, PKM (Kel & Kec), AGD Dinkes, PMI Jakarta, 5.
Menyiapkan Tenaga Medis
Sudin Kesehatan
dan Non Medis
Koops AU1, Kodam Jaya,
Kepala Sudin
Bidokkes Polda, Ko
Kesehatan
Armabar, PKM (Kel & Kec), AGD Dinkes, PMI Jakarta, RSUD 6.
Menyiapkan Pelayanan
Sudin Kesehatan
Rujukan 7.
8.
Menyiapkan Ruang Triage
Mendirikan RS Lapangan
Sudin Kesehatan
Sudin Kesehatan
AGD, PKM Kec, RS (RSUD,
Kepala Sudin
RS TNI POLRI)
Kesehatan
RSUD, RS Swasta,
Kepala Sudin
Puskesmas Kecamatan
Kesehatan
RSUD, Kesdam Jaya,
Kepala Sudin
KoArmabar, Koops AU1, RS
Kesehatan
Swasta 9.
Pendampingan Psiko-
Sudin Sosial
Puskesmas Kecamatan,
Kepala Sudin
Sosial
PMI, Polwan Polda Metro
Sosial
Kegiatan rekreasional
Jaya, Kesdam Jaya, Lapesi
Kegiatan kerja bakti
KoArmabar, Ikatan Perawat
Kegiatan olah raga atau
Kesehatan Jiwa DKI Jakarta
kesenian 10.
Melakukan pengawasan
Sudin Kesehatan
dan pengendalian kualitas
PKM Kecamatan, PKM
Kepala Sudin
Kelurahan,
Pertanian
Puskesmas Kec, Sudinkes,
Kepala Sudin
Dinkes
Kesehatan
Sudin Kebersihan, Sudin
Kepala Sudin Tata
Tata Kota
Air
gizi bagi korban dan pengungsi 11.
Memberikan pelayanan
Sudin Kesehatan
kesehatan reproduksi 12
Menyediakan sarana
Sudin Tata Air
penampung air limbah domestik di tempat pengungsian
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
38
D.
Proyeksi Kebutuhan
KEGIATAN
1
Pos Kesehatan
KEBUTUHAN OPERASIONAL
1
2 2
Pelayanan Kesehatan Lingkungan
1
Posko kesehatan, personil dan sarana pendukung Ambulance, personil dan sarana pendukung Antisipasi penyakit menular saat banjir
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
SKPD/UKPD
PERKIRAAN KEBUTUHAN
KAPASITAS
WAKTU TANGGAP
Sudin Kesehatan
57 pos
44 posko
1 hari
Sudin Kesehatan
57 tim
84 unit
1 hari
Sudin Kesehatan
57 tim
39
6.844 personil
1 hari
TITIK KUMPUL SIAGA Sudin Kesehatan Sudin Kesehatan Sudin Kesehatan
4.
Klaster Logistik
A.
Situasi Bencana banjir yang diperkirakan akan melanda lima wilayah kota di Provinsi DKI
Jakarta pada dasarian ketiga bulan Februari 2015 memaksa sekitar 56.113 jiwa mengungsi. B.
Sasaran a. Terpenuhinya kebutuhan pangan bagi korban dan pengungsi, b. Terpenuhinya kebutuhan sandang bagi korban dan pengungsi, c.
Terlaksananya penerimaan, penyortiran, penyediaan lahan gudang logistik dan pendistribusian logistik,
d. Tersedianya peralatan untuk pemenuhan kebutuhan pangan, e. Tersedianya peralatan untuk pemenuhan kebutuhan sandang. C.
Kegiatan Kegiatan sektor Logistik bertugas untuk memberikan pemenuhan kebutuhan dasar
bagi para pengungsi, petugas pertolongan kedaruratan dalam bencana banjir selama masa tanggap darurat yang diasumsikan 7 hari No 1
Kegiatan
Koordina
Pendukung
tor
Komando
Mendirikan Pos
Sudin
PMI, KODIM, PKPU, Tagana, POLRES,
Kasudin
Dapur Umum
Sosial
Koops AU1, Ko Armabar, Kantor
Sosial
Penanggulangan Bencana Kota (KPBK), Satgaspol PP 2
3
4
Mendirikan Pos
Sudin
PMI, KODIM, PKPU, Tagana, POLRES, Koops
Kasudin
Logistik
Sosial
AU1, Ko Armabar, KPBK, Satgaspol PP
Sosial
Menghimpun, dan
KPB Kota
PMI, KODIM, PKPU, Tagana, POLRES,
Kalak KPB
menyortir bantuan
Koops AU1, Ko Armabar, Sudin Sosial,
Kota
logistik
Satgaspol PP
Melaksanakan
Sudin
PMI, KODIM, PKPU, Tagana, POLRES,
Kasudin
pendistribusian
Sosial
Koops AU1, Ko Armabar, KPBK, Satgaspol
Sosial
PP
makanan siap saji 5
Melaksanakan
Sudin
PMI, KODIM, PKPU, Tagana, POLRES,
Kasudin
pendistribusian
Sosial
Koops AU1, Ko Armabar, KPBK, Satgaspol
Sosial
logistic
PP
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
40
D. Proyeksi Kebutuhan :
KEGIATAN
1
2
dapur umum
Logistik
KEBUTUHAN OPERASIONAL
SKPD/UKPD
PERKIRAAN KEBUTUHAN
1
Personil dan sarana pendukung
Sudin Sosial
57 paket
2
Pengelolaan logistik
Lurah
KAPASITAS
900 orang di
WAKTU TANGGAP
TITIK KUMPUL SIAGA
3 jam
Sudin Sosial
201 tim
1 hari
Lurah
57 tim
1 hari
KPBK
30 posko
Kantor 3
Pendampingan
Penanggulangan Bencana Kota (KPBK)
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
41
5.
Klaster Sarana dan Prasarana
A.
Situasi Bencana Banjir tersebut akan menyebabkan bangunan, jalan, jembatan serta
fasilitas umum lainnya berpotensi tergenang air. Beberapa sarana dan prasarana vital yang rusak akibat diterjang banjir harus diperbaiki dengan segera sehingga dapat berfungsi kembali.
B.
Sasaran a. Tersedianya alat komunikasi, Informatika dan multimedia. b. Terlaksananya tata kelola akses transportasi pada jalur evakuasi dan jalur logistik c.
Tersedianya sarana transportasi untuk aktivitas masing-masing klaster
d. Tersedianya sarana prasarana untuk memasok kebutuhan energy e. Tersedianya sarana prasarana untuk membangun hunian sementara f.
Tersedianya ruang atau bangunan untuk aktivitas pos lapangan dan pos penunjang
g. Tersedianya sarana air bersih dan sanitasi untuk korban dan pengungsi. h. Tersedianya alat untuk meminimalisir debit genangan air di lokasi banjir.
C. No 1
2
i.
Tersedianya sarana prasarana vital untuk pelayanan publik.
j.
Tersedianya sarana untuk pemulihan kebersihan lingkungan.
Kegiatan Kegiatan Menyiapkan alat
Koordinator Sudin Kominfo
Pendukung
Komando
Satgaspol PP, ORARI,
Kasudin Kominfo
komunikasi, Informatika &
POLRES, KODIM,
Multimedia
Senkom, Telkom
Menyusun tata kelola
Sudin
Satgaspol PP,
Kasudin
sarana transportasi jalur
Perhubungan
POLRES, KODIM,
Perhubungan
evakuasi dan jalur logistik
Sudin Sosial, Sudin PKP
3
Menyiapkan sarana
Sudin
Satgaspol PP,
Kasudin
transportasi
Perhubungan
POLRES, KODIM,
Perhubungan
Sudin PKP
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
42
No 4
5
Kegiatan
Koordinator
Pendukung
Komando
Menyiapkan sarana
Sudin
PLN, Sudin PU, Sudin
Kasudin
prasarana untuk memenuhi
Perindustrian
PKP, KODIM, POLRES
Perindustrian
pasokan energy
dan Energi
Menyiapkan Sarana
Sudin
Sudin Tata Air, KLH,
Kasudin
Penampung Air Limbah
Kebersihan
Sudin PKP, Sudin PU
Kebersihan
Sudin Tata Air
Sudin PKP, Sudin
Kasudin Tata Air
dan Energi
Domestik Pengungsi. 6
Menyediakan Sarana Air bersih, dan Sanitasi.
Sosial, Satgaspol PP, PAM Jaya
7
8
Menyiapkan sarana untuk
Sudin Tata Air
Sudin PKP, Sudin
meminimalisir debit
Sosial, Satgaspol PP,
genangan air di lokasi banjir
PAM Jaya
Kasudin Tata Air
Menyiapkan sarana
Sudin Pekerjaan
Satgaspol PP,
Kasudin
prasarana vital untuk
Umum
KODIM, POLRES,
Pekerjaan
ORARI, PLN, Sudin
Umum
pelayanan public
Sosial 9
Menyiapkan sarana untuk
Sudin
Satgaspol PP,
Kasudin
pemulihan kebersihan
Kebersihan
KODIM, Sudin
Kebersihan
lingkungan
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
Kesehatan
43
D. Proyeksi Kebutuhan :
KEGIATAN
1
2
transportasi
Informasi
KEBUTUHAN OPERASIONAL
1
Rekayasa lalu lintas
2
Data dasar kejadian bencana
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
SKPD/UKPD
Polsek + sudin hub Kelurahan
44
PERKIRAAN
WAKTU
KEBUTUHAN
TANGGAP
57 tim
3 jam
57 Set
1 jam
TITIK KUMPUL SIAGA Polsek + sudin hub Kelurahan
6.
Klaster Pendidikan
A.
Situasi Apabila terjadi bencana banjir maka diperkirakan jumlah penduduk di 5 (lima)
Wilayah Kota Administrasi Provinsi DKI Jakarta yang mengungsi sebanyak 56.113 jiwa. Jumlah pelajar di jenjang sekolah dasar yang terganggu kegiatan belajar mengajarnya diperkirakan 10% (5.611 jiwa).
B.
Sasaran a. Tersedianya sarana belajar mengajar baik secara formal dan non formal. b. Terlaksananya proses belajar mengajar pada saat darurat. c.
Terlaksananya pelayanan bimbingan dan penyuluhan bagi anak anak dewasa.
d. Terlaksananya penguatan kerohanian bagi korban dan pengungsi. C.
Kegiatan
No
Kegiatan
1
Menyiapkan sarana belajar
Koordinator
Pendukung
Sudin Pendidikan Lurah, Camat, KPBK,
mengajar baik secara
Sudin Sosial, PMI,
Komando Kasudin Pendidikan
formal dan non formal 2
Melaksanakan proses
Sudin Pendidikan Lurah, Camat, KPBK,
belajar mengajar pada
Sudin Sosial, PMI
Kasudin Pendidikan
saat darurat 3
Memberikan pelayanan
Sudin Pendidikan Lurah, Camat, KPBK,
bimbingan dan penyuluhan
Sudin Sosial, PMI
Kasudin Pendidikan
bagi anak anak dewasa. 4
Memberikan penguatan
Sudin Pendidikan Lurah, Camat, KPBK,
kerohanian bagi korban
Sudin Sosial, PMI
Kasudin Pendidikan
dan pengungsi.
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
45
D. Proyeksi Kebutuhan :
KEGIATAN 1
Belajar mengajar
KEBUTUHAN OPERASIONAL Ruang sekolah darurat, personil dan sarana pendukung
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
SKPD/UKPD
Sudin Pendidikan
PERKIRAAN KEBUTUHAN 57 paket
46
KAPASITAS
WAKTU TANGGAP 2 hari
TITIK KUMPUL SIAGA LURAH
7.
Klaster Peran Serta Masyarakat
A.
Situasi
Apabila terjadi bencana banjir maka diperkirakan kemampuan Pemerintah perlu ditunjang oleh peran serta masyarakat, oleh karean itu klaster pada peran serta masyarakat bertujuan untuk menutupi kekurangan dari sumber daya daerah dalam hal penyelenggaraan penanggulangan bencana. B.
Sasaran Terpenuhinya kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana di Provinsi DKI Jakarta
C.
Kegiatan
No Kegiatan 1 Menghimpun dan mendata kekurangan sumberdaya di Posko Lapangan
Koordinator KPB Kota Administrasi
Pendukung Forum PRB-API dan Organisasi penggiat penanggulangan bencana
Komando Kepala Pelaksana KPB Kota Administrasi
2
Melakukan pendampingan bersama petugas di Posko Lapangan
KPB Kota Administrasi
Forum PRB-API dan Organisasi penggiat penanggulangan bencana
Kepala Pelaksana KPB Kota Administrasi
3
Memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana
KPB Kota Administrasi
Forum PRB-API dan Organisasi penggiat penanggulangan bencana
Kepala Pelaksana KPB Kota Administrasi
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
47
BAB V RENCANA TINDAK LANJUT 1. Rencana Kontinjensi ini diaktivasi menjadi Rencana Operasi beberapa saat sebelum terjadi bencana (sesuai skenario yang telah ditetapkan pada Bab IV) setelah dilakukan penilaian awal secara cepat dan penyesuaian komponen kebutuhan sesuai kondisi dan intensitas bencana. 2. Dokumen Rencana Kontinjensi Banjir Provinsi DKI Jakarta Tahun 2016 dilengkapi dengan Rencana Operasional (Lampiran VI.1) yang menggambarkan tentang mekanisme pemenuhan kebutuhan 7 (tujuh) klaster, meliputi klaster : 1. Pencarian dan Penyelamatan 2. Pengungsian dan Perlindungan 3. Kesehatan 4. Logistik 5. Sarana dan Prasarana 6. Pendidikan 7. Peran serta masyarakat 3. Koordinasi secara berkala untuk memperbarui dokumen Rencana Kontinjensi ini perlu dilakukan untuk disesuaikan dengan perkembangan termasuk updating data ketersediaan sumber daya pada masing-masing instansi secara berkala. 4. Perlu dibangun jejaring yang lebih luas (termasuk dengan lembaga usaha / melalui Forum Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim (FPRB-API) Provinsi DKI Jakarta agar seluruh sumber daya di Provinsi DKI Jakarta dapat dioptimalkan dalam penanggulangan bencana baik dalam tahap pra-bencana, saat tanggap darurat, maupun pasca bencana.
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
48
BAB VI PENUTUP Rencana Kontinjensi ini dibuat sebagai acuan dan referensi bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan segenap pemangku kepentingan lainnya dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana banjir di Provinsi DKI Jakarta pada Tahun 2016. Jumlah anggaran biaya yang muncul dari beberapa klaster yang termuat dalam Rencana Kontinjensi ini bukan merupakan Daftar Isian Kegiatan/Dokumen Pelaksanaan Anggaran
tetapi merupakan proyeksi kebutuhan apabila bencana seperti yang
diskenariokan benar-benar terjadi. Kebutuhan ini dipenuhi dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada, baik dari pemerintah, lembaga usaha, maupun masyarakat. Rencana kontinjensi ini masih perlu penyempurnaan dan review secara berkala untuk pemutakhiran data dan informasi.
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,
BASUKI T. PURNAMA
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
49
Daftar Singkatan AGD
: Ambulan Gawat Darurat
BPBD
: Badan Penanggulangan Bencana Daerah
BNPB
: Badan Nasional Penanggulangan Bencana
BBWSCC
: Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung- Cisadane
Basarnas
: Badan SAR Nasional
BMKG
: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geologi
Damkar
: Pemandam Kebakaran
Dinas PU
: Dinas Pekerjaan Umum
DKI Jakarta
: Daerah Khusus Ibukota Jakarta
KDH
: Kepala Daerah
Kodam Jaya
: Komando Daerah MiliterJayakarta
Ko Armabar
: Komando Amada Indonesia wilayah Barat
Koorps AU
: Koorps Angkatan Udara
Koarmabar
: Komando
LSM
: Lembaga Swadaya Masyarakat
PP
: Peraturan Pemerintah
Perda
: Peraturan Daerah
Perka BNPB
: Peraturan Kepala- Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Pergub
: Peraturan Gubenur
Polda
: Kepolisian Daerah
Pusdalops
: Pusat Pengedalian Operasi
Renkon
: Rencana Kontinjensi
Renops
: Rencana Operasi
RPB
: Rencana Peanggulangan Bencana
RT
: Rukun Tetangga
RW
: Rukun Warga
RS
: Rumah Sakit
RSUD
: Rumah Sakit Umum Darah
Sudin
: Suku Dinas
SDN
: Sekolah Dasar Negeri
SMPN
: Sekolah Manengah Pertama Negeri
SMU
: Sekolah Menengah Umum
SOP
: Standart Operating Procedure /Prosedur Opreasi Stadart
SK
: Surat Keputusan
SKPD
: Satuan Kerja Perangkat Daerah
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
50
UKPD
: Unit Kerja Perangkat Daerah
OPD
: Organisasi Perangkat Daerah
TNI
: Tentara Nasional Indonesia
UU
: Undang-undang
TRC
: Tim Resaksi Cepat
Satpol PP
: Satuan Polisi Pamong Praja
SAR
: Seach and Rescue (Pencarian dan Penyelamatan)
PAM JAYA
: Perusahaan Air Minum Jayakarta
PLN
: Perusahaan Listrik Negara
DVI Polda
: Disaster Victim Investigation – Kepolisian Daerah
UPT Jamkesda
: Unit Pelayanan Terpadu – Jaminan kesehatan Daerah
VVIP
: Very very importan person
Forum PRB-API
: Forum Pengurangan Resiko Bencana Adaptasi Perubahan Iklim
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
51
Lampiran 1. Sebaran Sungai Di Provinsi DKI Jakarta
Wilayah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang merupakan hilir dari pertemuan 13 anak sungai merupakan daerah rawan banjir. Ketiga belas anak sungai tersebut antara lain meliputi : 1.
Kali Mookervart, menghubungkan Kali Angke dengan Cisadane di Kota Tangerang. Saluran ini berdiameter sekitar 25 - 30 meter.
2.
Kali Angke, Sungai ini berhulu di Bogor, Jawa Barat. Kemudian melewati Kabupaten Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan bermuara di Jakarta Barat di Muara Angke. Sungai ini tidak pernah kering selama musim kemarau, karena berhulu langsung di wilayah pegunungan di daerah Bogor, sebagaimana Kali Pesanggrahan dan Ciliwung.
3.
Kali Pesanggrahan, melewati wilayah Jakarta Selatan
4.
Kali Grogol, bergabung dengan kali Pesanggrahan di wilayah Jakarta Selatan dan menuju hilir melewati wilayah Jakarta Barat dan bermuara di Muara Angke setelah bergabung dengan Kali Angke dan Kali Mookervart di Jakarta Barat.
5.
Kali Krukut, melewati wilayah Jakarta Selatan dan menuju hilir melewati wilayah Jakarta Pusat dan bermuara di wilayah Jakarta Utara
6.
Kali Baru Barat/Pasar Minggu, melewati Jakarta Selatan menuju hilir bergabung Kali Krukut.
7.
Kali Ciliwung, melewati wilayah Jakarta, di daerah Manggarai aliran Ciliwung banyak dialihkan alirannya dalam rangka untuk mengendalikan banjir.
8.
Kali Baru Timur, melewati Jakarta Selatan, menuju hilir bergabung dengan Kali Cipinang.
9.
Kali Cipinang, melewati wilayah Jakarta Selatan dan menuju hilir melewati wilayah Jakarta Timur dan bermuara di Jakarta Utara di wilayah Kecamatan Koja.
10. Kali Sunter, melewati wilayah Jakarta Selatan dan menjadi batas alami antara wilayah Jakarta Selatan dengan Kabupaten Bekasi dan menuju hilir setelah bergabung dengan Kali Cipinang. 11. Kali Buaran, melewati Kabupaten Bekasi membelah wilayah Jakarta Timur menjadi dua dan menuju muara di Jakarta Utara di Kecamatan Cilincing. 12. Kali Jati Kramat, melewati Kabupaten Bekasi dan menuju hilir bergabung dengan Kali Buaran. 13. Kali Cakung, melewati wilayah Jakarta Timur dan menuju hilir bergabung dengan Kali Buaran.
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
52
Gambar 1.2. Peta Tematik 13 Sungai di Provinsi DKI Jakarta
Lampiran 2.
Progress Pelaksanaan Mitigasi Struktural
Sampai saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan upaya mitigasi untuk menanggulangi banjir, diantaranya dengan melakukan pengerukan, membangun folder, membangun waduk, serta pengadaan dan pemasangan pompa air. Adapun Sebaran Pelaksanaan Pengerukan aliran sungai adalah sebagai berikut :
Tabel 1.3. Sebaran Pelaksanaan Pengerukan Wilayah Aliran Barat No
Nama Lokasi
Wilayah
Pengerukan
Administrasi
Jenis Sistem
Nama Sistem
1
Kali Uangan
Jakarta Selatan
Sistem Kali
Kali Sepak
2
Kyai Tapa
Jakarta Barat
Sistem Kali
Kali Grogol
3
Kali Grogol Atas
Jakarta Se;atan
Sistem Kali
Kali Grogol
4
PHB Mangga Dua
Jakarta Pusat
Sistem Kali
Kali Ciliwung
Abdad 5
Kali Kamal
Jakarta Utara
Sistem Polder
Kamal-Kalideres
6
Waduk KFT
Jakarta Barat
Sistem Polder
Kamal-Kalideres
7
Sal. Phb. Miam
Jakarta Barat
Sistem Polder
Tanjungan
8
Sal. Phb. Taman Ratu
Jakarta Barat
Sistem Polder
Tomang Tanjung Duren
9
Waduk Grogol
Jakarta Barat
Sistem Polder
Waduk Grogol
10
Kali Grogol
Jakarta Barat
Sistem Polder
Waduk Grogol
11
Sal. PHB Makaliwe
Jakarta Barat
Sistem Polder
Waduk Grogol
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
53
Tabel 1.4. Sebaran Pelaksanaan Pengerukan Wilayah Aliran Tengah No. 1 2 3 4 5 6
7
Nama lokasi pengerukan
Wilayah Administrasi Jenis Sistem
Nama Sistem
Ancol Flushing
Jakarta Utara
Sistem Kali
Ciliwung-Ancol
PHB Rawa Bilal - Tebet
Jakarta Selatan
Sistem Kali
Sal. PHB Kalibata
Jakarta Selatan
Sistem Kali
Sal. PHB Rawa Bilal
Jakarta Selatan
Sistem Kali
Kali PHB Bandengan
Jakarta Utara
Sistem Kali
a. Pela Mampang
Jakarta Selatan
Sistem Kali
Kali Krukut
b. Canadianti
Jakarta Selatan
Sistem Kali
Kali Krukut
c. Interstudy
Jakarta Selatan
Sistem Kali
Jakarta Pusat
Sistem Polder
Kali Bata Kali Bata Kali Bata Kali Jelakeng
Kali Krukut:
PHB Dwi Warna
Kali Krukut Pluit
Tabel 1.5. Sebaran Pelaksanaan Pengerukan Wilayah Aliran Timur No
Nama Lokasi Pengerukan
Wil.
Jenis
Administrasi
Sistem
Nama Sistem
1
PHB Angkasa Pura
Jakarta Pusat
Sistem Kali
Kali Ancol
2
Kali Cipinang, Cipinang Jaya
Jakarta Timur
Sistem Kali
Kali Cakung
3
Kali Buaran Jl Raden Inten
Jakarta Timur
Sistem Kali
Kali Cakung
4
Kali Cakung Lama
Jakarta Utara
Sistem Kali
Kali Cakung Lama
5
Rawa Bandung
Jakarta Timur
Sistem Kali
Kali Cipinang
6
Kali Cipinang
Jakarta Timur
Sistem Kali
Kali Cipinang
7
PHB Tegal Amba
Jakarta Timur
Sistem Kali
Kali Petukangan
8
Wadus Mabes TNI Cilangkap
Jakarta Timur
Sistem Kali
Kali Sunter
9
Waduk Halim
Jakarta Timur
Sistem Kali
Kali Sunter
10
Sal. PHB Suprapto sisi selatan
Jakarta Pusat
Sistem Kali
Kali Utan Kayu
11
Saluran PHB Mardani I
Jakarta Pusat
Sistem Kali
Kali Utan Kayu
12
Waduk Rawa Kendal II
Jakarta Utara
Sistem Kali
BKT
13
Send Trap BKT
Jakarta Utara
Sistem Kali
BKT
14
Dumping set Sendtrap BKT Jakarta Utara
Sistem Kali
BKT
Sistem Kali
Cakung Lama
(BKT) 15
Kali Warung Jengkol
Jakarta Utara
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
54
No
Nama Lokasi Pengerukan
Wil.
Jenis
Administrasi
Sistem
Nama Sistem
16
Sal. Phb Jingga Raya
Jakarta Utara
Sistem Polder
Kelapa Gading
17
PHB Gading Kirana
Jakarta Utara
Sistem Polder
Kelapa Gading
18
Waduk Marunda
Jakarta Utara
Sistem Polder
Marunda
19
PHB Marunda 1
Jakarta Utara
Sistem Polder
Marunda
20
Waduk Sunter Timur 3
Jakarta Utara
Sistem Polder
Rawa Badak
21
PHB Mawar
Jakarta Utara
Sistem Polder
Rawa Badak
22
PHB Mawar
Jakarta Utara
Sistem Polder
Rawa Badak
23
Kali Betik
Jakarta Utara
Sistem Polder
Waduk Pegangsaan Dua
24
Waduk Pengangsaan
Jakarta Utara
Sistem Polder
Waduk Pegangsaan Dua
25
PHBIKIP
Jakarta Timur
Sistem Polder
Waduk Pulomas
26
Inlet Waduk Ria Rio
Jakarta Timur
Sistem Polder
Waduk Pulomas
27
Sistem Pulo Mas
Jakarta Timur
Sistem Polder
Waduk Pulomas
28
Kampung Ambon
Jakarta Timur
Sistem Polder
Waduk Pulomas
29
Inlet Waduk Ria Rio
Jakarta Timur
Sistem Polder
Waduk Pulomas
30
PHB Agung Perkasa X
Jakarta Utara
Sistem Polder
Waduk Sunter Selatan
31
Waduk Sunter Utara
Jakarta Utara
Sistem Polder
Waduk Sunter Utara
32
Inlet Waduk Sunter
Jakarta Utara
Sistem Polder
Waduk Sunter Utara
33
Sal. Phb Metro Kencana
Jakarta Utara
Sistem Polder
Waduk Sunter Utara
34
Sal. Phb Sunter Utara (Sunter Jakarta Utara
Sistem Polder
Waduk Sunter Utara
C) 35
Sal. PHB Nusantara
Jakarta Utara
Sistem Polder
Waduk Sunter Utara
36
PHB Rajawali
Jakarta Pusat
Sistem Polder
Ancol
37
Kali Rajawali Selatan
Jakarta Pusat
Sistem Polder
Ancol
38
Sal. Phb Cilincing Raya
Jakarta Utara
Sistem Polder
Dewa Kembar
39
Kali Item
Jakarta Pusat
Sistem Polder
Kali Item
40
Kali Utan Kayu
Jakarta Pusat
Sistem Polder
Kali Item
41
Sal. Phb Tarian
Jakarta Pusat
Sistem Polder
Don Bosco
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
55
Lampiran 3 : STRUKTUR KOMANDO SIAGA DARURAT
KEPALA BPBD
Komandan Siaga Darurat Admin Keu : 1. Bendahara 2. Administrasi
Sekretariat : 1. Perencanaan 2. Media Center 3. Penghubung
Keamanan Tim Reaksi Cepat
Klaster Penyelamatan dan Evakuasi
Klaster Kesehatan
Klaster Pngungsian & Perlindungn
Klaster Logistik
Klaster Sarana Prasarana
Klaster Pendidikan
Klaster Peran Serta Masyarakat
Koordinator Ka. Sudin PKP
Koordinator Ka. Sudin Kes
Koordinator Ka. Sudin TA
Koordinator Ka. Sudin Sos
Koordinator Ka. Sudin PU
Koordinator Ka. Sudin Dik
Koordinator KPB Kota
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
56
Lampiran 4 : URAIAN TUGAS KOMANDO SIAGA DARUAT No 1.
Kedudukan Kepala BPBD
Uraian Tugas
Keterangan
1. Memberikan arahan umum mengenai kebijakan penanganan siaga darurat 2. Memberikan masukan dalam pelaksanaan operasional siaga darurat 3. Mengevaluasi pelaksanaan siaga darurat
2.
Komandan Pos Komando 1. Mengaktifkan Pos Komando Siaga Daruat Lapangan Bencana 2. Membuat rencana operasi, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengendalikan operasi siaga darurat bencana 3. Menempatkan petugas perwakilan instansi/ lembaga/organisasi terkait kedalam Bidang dan Klaster yang relevan 4. Memimpin rapat memerintahkan, mensinergikan dan operasi Klaster 5. Melaksankana koordinasi
3.
Sekretariat
–
rapat untuk mengkoordinasikan, mensingkronisasikan
evaluasi
melalui
rapat
1. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data dan informasi tentang kronologis dan dampak bencana serta menilai kerugian bencana secara cepat 2. Membentuk jaringan informasi dan komunikasi serta menyebarkan informasi tentang bencana tersebut serta penanggulangannya ke tingkat Kecamatan, Kantor Penanggulangan Bencana Kota (KPBK) dan Pusdalops BPBD 3. Menyelenggarakan administrasi umum
5.
Klaster Pencarian Penyelamatan
dan Mengkoordinir personil dan sarana pencarian dan penyelamatan untuk mendukung klaster di Kelurahan
6.
Klaster Pengungsian dan Mengkoordinir penyediaan lokasi evakuasi dan Perlindungan perlindungan serta pengamanan untuk mendukung klaster Kelurahan
7.
Klaster Kesehatan
Mengkoordinir penyediaan pelayanan kesehatan untuk mendukung klaster Kelurahan
8.
Klaster Logistik
Mengkoordinir
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
pelayanan 57
penyediaan
logistik
No
Kedudukan
Uraian Tugas
Keterangan
untuk mendukung Klaster Kelurahan 9.
Klaster Sarana Prasarana
10.
Klaster Pendidikan
11.
Klaster Peran Masyarakat
dan Mengkoordinir penyediaan sarana dan prasarana komunikasi, sarana transportasi, pasokan energy, sarana lain untuk mendukung klaster Kelurahan Mengkoordinir pelayanan pendidikan mendukung klaster Kelurahan
untuk
Serta Mengkoordinir ketersediaan SDM dari unsur masyarakat untuk mendukung klaster Kelurahan
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
58
Lampiran 5 :
BAGAN STRUKTUR POS KOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANA TINGKAT PROVINSI
Gubernur Kepala BPBD Provinsi SKPD/Lembaga Teknis/ Organisasi terkait Komandan Wakil Komandan
Bidang Perencanaan
Seksi............ Seksi............
Sekretariat
Perwakilan SKPD/ Lembaga Teknis/ Organisasi terkait
Humas
Koordinator Keselamatan & Keamanan
Bidang Operasi
Seksi.......... .. Seksi........... .
Badan Logistik, Peralatan
Bidang Administrasi Keuangan
Seksi............
Seksi............
Seksi............
Seksi............
Keterangan : Garis Komando
Ketentuan lebih lanjut terkait struktur Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Tingkat Provinsi mengacu pada Peraturan Kepala BNPB Nomor 14 Tahun 2010
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
59
Lampiran 6 :
BAGAN STRUKTUR POS KOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANA TINGKAT KOTA ADMINISTRASI
Gubernur Walikota Kepala KPBK UKPD/Lembaga Teknis/ Organisasi terkait Komandan Wakil Komandan
Bidang Perencanaan
Seksi............ Seksi............
Sekretariat
Perwakilan UKPD/ Lembaga Teknis/ Organisasi terkait
Humas
Koordinator Keselamatan & Keamanan
Bidang Operasi
Seksi.......... .. Seksi........... .
Badan Logistik, Peralatan
Bidang Administrasi Keuangan
Seksi............
Seksi............
Seksi............
Seksi............
Keterangan : Garis Komando
Ketentuan lebih lanjut terkait struktur Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Tingkat Provinsi mengacu pada Peraturan Kepala BNPB Nomor 14 Tahun 2010
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
60
Lampiran 7 :
BAGAN STRUKTUR POS KOMANDO LAPANGAN TINGKAT KELURAHAN
Komandan LURAH
Wakil Komandan Sekretaris Lurah
SEKRETARIAT
Subbag Data, Informasi dan Komunikasi
Klaster Penyelamatan dan Evakuasi
Klaster Kesehatan
Klaster Pngungsian & Perlindungn
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
Klaster Logistik
61
Klaster Sarana Prasarana
Subbag Data, Administrasi
Klaster Pendidikan
Klaster Peran Serta Masyarakat
Lampiran 8 : URAIAN TUGAS POS KOMANDO LAPANGAN TINGKAT KELURAHAN No 1.
Kedudukan
Uraian Tugas
Pos Komando Lapangan
Keterangan
4. Melanjutkan kegiatan assesmen terhadap kejadian bencanayang dilakukan oleh tim kaji cepat
cepat telah
5. Melakukan kegiatan pencarian, penyelamatan, dan evakuasi korban bencana 6. Memberikan pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban bencana 7. Memberikan perlindungan terhadap korbam bencana yang rentan 8. Memberikan pelayanan bencanayang mengungsi
kepada
korban
9. Melakukan perbaikan prasarana dan sara vital dengan segera 2.
Komandan Pos Komando 6. Mengaktifkan Pos Komando Lapangan Lapangan sebagai Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) di satu titik lokasi bencana 7. Membuat rencana operasi, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengendalikan operasi darurat bencana 8. Menempatkan petugas perwakilan instansi/ lembaga/organisasi terkait kedalam Bidang dan Klaster yang relevan 9. Memimpin rapat – rapat Posko untuk memerintahkan, mengkoordinasikan, mensinergikan dan mensingkronisasikan operasi bidang-bidang 10. Melaksankana evaluasi melalui rapat koordinasi yang dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam sehari untuk menyusun rencana kegiatan berikutnya
3.
Wakil Komandan Komando Lapangan
Pos 1. Membantu Komandan Posko Lapangan dalam merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengendalikan operasi darurat bencana 2. Mengkoordinir tugas-tugas bagian Sekretariat mencakup Sub Bagian Data serta Informasi dan Komunikasi 3. Mewakili Komandan Posko Lapangan apabila berhalangan
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
62
No 4.
Kedudukan Sekretariat
Uraian Tugas
Keterangan
4. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data dan informasi tentang kronologis dan dampak bencanaserta menilai kerugian bencana secara cepat 5. Membentuk jaringan informasi dan komunikasi serta menyebarkan informasi tentang bencana tersebut serta penanggulangannya ke tingkat Kecamatan, Kantor Penanggulangan Bencana Kota (KPBK) dan Pusdalops BPBD 6. Menyelenggarakan administrasi keuangan dan personil
umum,
7. Pelayanan akomodasi dan konsumsi bagi personil Klaster Pos Komando Lapangan Darurat Bencana 5.
Klaster Pencarian Penyelamatan
dan 1. Menyediakan personil dan sarana pencarian dan penyelamatan 2. Melakukan operasi pencarian penyelamatan serta pengamanan
dan
3. Memfasilitasi kelancaran tindakan rujukan 6.
Klaster Pengungsian dan 1. Melakukan kaji cepat dan pendataan Perlindungan 2. Patroli pengamanan wilayah dan perlindungan kelompok rentan 3. Melakukan piket siaga banjir 4. Menyiapkan tempat/ tenda pengungsian yang mengakomodir kelompok rentan 5. Menyiapkan sarana penanganan sampah/ lumpur akibat banjir. 6. Menyiapkan sarana pendampingan sosial & psikososial untuk warga terdampak yang dewasa, disesuaikan dengan adat istiadat setempat.
7.
Klaster Kesehatan
1. Mendata jumlah korban dan pengungsi (kelompok rentan dan berkebutuhan khusus) 2. Membentuk Pos Kesehatan 3. Menyiapkan paket obat, bahan habis pakai, dan alat kesehatan 4. Memberikan Pelayanan Kesehatan Dasar 5. Menyiapkan Tenaga Medis dan Non Medis 6. Menyiapkan Pelayanan Rujukan 7. Menyiapkan Ruang Triage 8. Mendirikan RS Lapangan 9. Pendampingan Psiko-Sosial • Kegiatan rekreasional
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
63
No
Kedudukan
Uraian Tugas
Keterangan
• Kegiatan kerja bakti • Kegiatan olah raga atau kesenian 10. Melakukan pengawasan dan pengendalian kualitas gizi bagi korban dan pengungsi 11. Memberikan pelayanan kesehatan reproduksi 12. Menyediakan sarana penampung air limbah domestik di tempat pengungsian 8.
Klaster Logistik
1. Mendirikan Pos Dapur Umum 2. Mendirikan Pos Logistik 3. Menghimpun, dan menyortir bantuan logistik 4. Melaksanakan pendistribusian makanan siap saji 5. Melaksanakan pendistribusian logistic
9.
Klaster Sarana Prasarana
dan 1. Menyiapkan alat komunikasi, Informatika & Multimedia 2. Menyusun tata kelola sarana transportasi jalur evakuasi dan jalur logistik 3. Menyiapkan sarana transportasi 4. Menyiapkan sarana prasarana memenuhi pasokan energy
untuk
5. Menyiapkan Sarana Penampung Air Limbah Domestik Pengungsi. 6. Menyediakan Sarana Air bersih, dan Sanitasi. 7. Menyiapkan sarana untuk meminimalisir debit genangan air di lokasi banjir 8. Menyiapkan sarana prasarana vital untuk pelayanan public 9. Menyiapkan sarana kebersihan lingkungan 10.
Klaster Pendidikan
untuk
pemulihan
1. Menyiapkan sarana belajar mengajar baik secara formal dan non formal 2. Melaksanakan proses belajar mengajar pada saat darurat
11.
Klaster Peran Masyarakat
3. Memberikan pelayanan bimbingan penyuluhan bagi anak anak dewasa.
dan
4. Memberikan penguatan korban dan pengungsi.
bagi
kerohanian
Serta 1. Menghimpun dan mendata sumberdaya di Posko Lapangan
kekurangan
2. Melakukan pendampingan bersama petugas di Posko Lapangan 3. Memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
64
LAMPIRAN 9 RENCANA OPERASI SIAGA DARURAT BANJIR PER KELURAHAN TERDAMPAK DI PROVINSI DKI JAKARTA
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
65
Lampiran VI.1 Rencana Operasi Siaga Darurat Banjir Per Kelurahan
Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016
66