KOMPLIKASI TINDAKAN EAR CANDLE - E-JOURNAL UNSYIAH

Download Banyak masyarakat berasumsi bahwa membersihkan telinga dengan teknik ear ... menyatakan bahwa ear candling mempengaruhi kesehatan dan terny...

0 downloads 188 Views 273KB Size
KOMPLIKASI TINDAKAN EAR CANDLE Teuku Husni Abstrak. Membersihkan organ telinga menjadi kebiasaan dari masyarakat kita dengan berbagai cara, salah satunya menggunakan teknik yang disebut “ear candling” atau lilin telinga. Banyak masyarakat berasumsi bahwa membersihkan telinga dengan teknik ear candling dapat membersihkan telinga dengan aman. Ear candling juga merupakan pengobatan alternatif yang yang disebut-sebut merupakan pengobatan kuno yang mampu menyembuhkan beberapa penyakit telinga seperti vertigo, telinga berdengung, nyeri telinga, sakit kepala dan lainnya, namun sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa ear candling mempengaruhi kesehatan dan ternyata sudah banyak bukti bahwa penggunaan ear candle banyak menimbulkan masalah serius terhadap telinga. Dalam artikel ini kita akan membahas tentang berbagai komplikasi dari tindakan Ear Candle. (JKS 2015; 1: 51-55) Kata Kunci : Ear candle, komplikasi ear candle

Abstract. Cleaning the ear become a habit of our society in many ways, one of which uses a technique called "ear candling" or ear wax. Many people assume that cleaning the ear with ear candling technique can clean ears safely. Ear candling is an alternative medicine that is also called an ancient treatment that can cure several diseases such as vertigo ear, ear buzzing, ear pain, headaches and other, yet to date there is no scientific evidence that states that ear candling affect the health and was already plenty of evidence that the use of ear candles pose serious problems to many ears. In this article we will discuss about the various complications of the Ear Candle actions. (JKS 2015; 1: 51-55) Keyword : Ear candle, ear candle complication

Pendahuluan Telinga manusia secara anatomis terdiri dari telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Batas telinga luar dan telinga tengah adalah gendang telinga (Membran Timpani), sedangkan telinga tengah dan telinga dalam dibatasi oleh tingkap oval (Foramen ovale). Secara fisiologis liang telinga akan menghasilkan kotoran telinga (Serumen) yang berfungsi untuk melindungi telinga dari kotoran yang masuk dan dapat membunuh bakteri yang merugikan. Secara alami kotoran tersebut akan didorong keluar dari liang telinga saat kita melakukan gerakan mengunyah makanan.11

Teuku Husni adalah Dosen Bagian THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

Membersihkan organ telinga menjadi kebiasaan dari masyarakat kita dengan berbagai cara seperti mengorek telinga, atau dengan menggunakan teknik yang disebut “ear candling” atau lilin telinga. Banyak masyarakat berasumsi bahwa membersihkan telinga dengan teknik ear candling dapat membersihkan telinga dengan aman.3 Ear candling juga merupakan pengobatan alternatif yang yang disebut-sebut merupakan pengobatan kuno yang mampu menyembuhkan beberapa penyakit telinga seperti vertigo, telinga berdengung, nyeri telinga, sakit kepala dan lainnya, namun sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa ear candling mempengaruhi kesehatan dan ternyata sudah banyak bukti bahwa penggunaan ear candle

51

JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 15 Nomor 1 April 2015

banyak menimbulkan terhadap telinga.4

masalah

serius

Struktur Telinga Telinga luar terdiri dari Meatus Auditorius Eksternus (MAE), Kanalis Auditorius Eksternus dan Membran timpani. Telinga luar berfungsi untuk mengumpulkan gelombang bunyi di Meatus auditorius eksternus menuju Membran timpani melalui kanalis auditorius eksternus. 5 Telinga tengah adalah rongga berisi udara di dalam tulang temporalis yang terbuka melalui tuba eustachius ke nasofaring dan melalui nasofaring ke luar.5

Gambar 1. Anatomi Telinga

Telinga manusia secara anatomis terdiri dari telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Batas telinga luar dan telinga tengah adalah gendang telinga (Membran Timpani), sedangkan telinga tengah dan telinga dalam dibatasi oleh tingkap oval (Foramen ovale). Secara fisiologis liang telinga akan menghasilkan kotoran telinga (Serumen) yang berfungsi untuk melindungi telinga dari kotoran yang masuk dan dapat membunuh bakteri yang merugikan. Secara alami kotoran tersebut akan didorong keluar dari liang telinga saat kita melakukan gerakan mengunyah makanan.1 Serumen Serumen atau " kotoran telinga " adalah zat alami yang membersihkan , melindungi ,

dan melumasi saluran luar pendengaran. Serumen terbentuk ketika sekresi kelenjar dari sepertiga saluran telinga luar bercampur dengan sel skuamosa epithelium yang terkelupas. Biasanya, serumen dihilangkan oleh mekanisme pembersihan diri yang menyebabkan serumen keluar dari saluran telinga, dan dibantu oleh pergerakan rahang.2 Akumulasi serumen yang disebabkan oleh kegagalan mekanisme pembersihan diri adalah salah satu alasan paling umum untuk pasien mencari perawatan medis untuk telinga yang bermasalah. Sekitar 12 juta orang mencari perawatan medis setiap tahun untuk masalah kelebihan serumen di Amerika Serikat, sehingga hampir delapan juta menggunakan tindakan pembersihan cerumen.2 Ear Candle Ear candle merupakan sebuah alat yang berbentuk lilin berongga (corong) yang digunakan dengan cara membakar ujung lilin bagian atas dan bagian bawah diletakkan di rongga telinga luar. Teknik ini disebut teknik ear candling. teknik ini dilakukan selama 15 menit dan setelah selesai maka akan tampak adanya zat keras berwarna kecoklatan yang diyakini bahwa itu merupakan kotoran dari telinga dalam.3

Gambar 2. Sepasang ear candle

Sejarah Ear Candle Ear candling atau biasa disebut juga terapi lilin akhir-akhir ini sangat banyak kita temukan di salon-salon kecantikan. Teknik terapi ini telah ada sejak ribuan tahun lalu. Suku Hopi yang berasal dari pedalaman

52

Teuku Husni, Komplikasi Tindakan Ear Candle

Amerika dianggap sebagai penemu terapi ini, tetapi sebenarnya asal muasal dari mana terapi ini masih belum jelas. Karena ternyata banyak suku kuno di dunia yang juga menggunakan teknik tersebut untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.1 Teknik ini di yakini juga berasal dari Tibet kuno, Cina, India, Mesir, dan Amerika praColumbus (orang Hopi) bahkan Atlantis juga diyakini mungkin sebagai asal dari terapi ear candle ini.6 Teknik Penggunaan Ear Candle Lilin berongga terbuat dari kapas yang dibasahi lilin, lilin lebah atau parafin dan dibiarkan mengeras. Beberapa lilin mungkin berisi tumbuh-tumbuhan atau bahan lainnya termasuk sage, chamomile, mawar, periwinkle, jojoba, kulit quassia, akar yucca, rosemary, akar burdock, akar osha, atau madu.6 Salah satu ujung gulungan lilin tersebut diletakkan di depan liang telinga untuk kemudian pada salah satu ujungnya dibakar. Pembakaran tersebut akan menghasilkan panas dan asap yang akan masuk kedalam liang telinga. Pasien akan merasakan rasa hangat dan suara berdesis di telinga akibat adanya proses pembakaran. Proses ini diklaim akan menyebabkan adanya tekanan negatif yang akan mengakibatkan kotoran telinga terhisap keluar. Setelah lilin selesai dibakar di dalam gulungan lapisan lilin tersebut akan tampak kotoran berwarna kuning kecoklatan yang diklaim sebagai kotoran telinga yang terhisap akibat proses pembakaran.1

Komplikasi Terapi Ear Candle Terapi lilin diklaim dapat membersihkan kotoran telinga dan menyembuhkan berbagai macam keluhan pasien. Hal ini tentu saja tidak benar, karena sudah dibuktikan dengan dilakukannya penelitian terhadap proses tersebut. Yang pertama, ternyata proses pembakaran lilin tidak menghasilkan tekanan negatif di telinga, apalagi menghisap kotoran telinga hingga bersih. Kotoran yang muncul dan menempel pada lilin ternyata adalah hasil pembarakan dari lilin bukan kotoran telinga (serumen) yang terhisap oleh proses pembakaran.1 Dalam percobaan yang dilakukan, hasil pembakaran dari lilin tersebut ternyata berisikan molekul alkana yang biasa terdapat dalam komposisi lilin-lilin. Dan tidak ditemukan cerumen dari hasil pembakaran tersebut. Maka dari itu disimpulkan bahwa tindakan ear candle ini tidak berfungsi untuk menghapus atau menghisap cerumen.7 Anggapan bahwa ear candling atau terapi lilin dapat menyembuhkan penyakit infeksi telinga, membersihkan pikiran, menyembuhkan sinusitis, dan penyakit lainnya belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Bahkan banyak dilaporkan pasien yang datang ke dokter spesialis THT akibat komplikasi akibat ear candling.6 Pada tahun 1996, Seely et al, menggunakan alat pengukuran Tympanometric dalam model liang telinga dan menunjukkan bahwa ear candle tidak menghasilkan tekanan negatif. Sebuah uji klinis terbatas menunjukkan tidak ada penghapusan cerumen dari saluran pendengaran eksternal mereka dengan ear candle. Seely menyimpulkan bahwa lilin telinga tidak memiliki manfaat dalam pengelolaan serumen dan dapat mengakibatkan cedera serius.6

Gambar 3. Teknik ear candle

53

JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 15 Nomor 1 April 2015

Gambar 4. Telinga dengan sisa lilin dalam kanal telinga

Dari kuisioner yang dikembalikan oleh 122 dokter THT di Amerika menunjukkan bahwa sepertiga pasien mereka benar menggunakan terapi ear candling. sebanyak 21 pasien diantaranya mengalami komplikasi akibat tindakan ini. Sebanyak 13 pasien mengalami luka bakar di bagian telinga luar dan telinga tengah, 7 pasien mengalamai oklusi pada kanal telinga dan 1 pasien mengalami perforasi yang diakibatkan oleh tindakan ear candling. asap yang berlebihan dari lilin tersebut akan menumpuk dalam telinga sebagai bukti bahwa lilin tersebut sudah digunakan.7 Tabel 1. Cedera akibat tindakan ear candle Cedera Frekuensi Luka Bakar 13 Oklusi Kanal Telinga 7 Pendengaran Berkurang 6 Otitis externa 3 Perforasi membran Telinga 1

Sosialisasi Bahaya Tindakan Ear Candle Kotoran telinga itu dibagi menjadi dua jenis, kotoran berjenis basah dan kering. Kotoran berjenis basah akan bersih dengan mekanisme pembersihan sendiri oleh telinga, sedangkan kotoran telinga berjenis kering tidak bisa dibersihkan sendiri, melainkan harus menggungakan alat medis yang ada pada dokter THT yang aman dan tentunya bersih dan steril sehingga tidak terjadi cedera pada telinga.8

Anggapan bahwa menggunakan terapi ear candle dapat membersihkan telinga dan membantu menyembuhkan berapa penyakit tentu saja tidak benar, karena sudah dibuktikan dengan melakukan penelitian terhadap proses tersebut. Yang pertama, ternyata proses pembakaran lilin didalam liang telinga tidak menghasilkan tekanan negative pada telinga, apalagi dapat menghisap serumen yang berisikan kotoran telinga hingga telinga diyakini menjadi bersih. Kotoran yang menempel di lilin yang telah habis dibakar ternyata berisi zat lilin dan tidak didapatkan kotoran telinga didalamnya.1

Gambar 5. Hasil pembakaran dari ear candling

Menurut dr. Hanekung Titisari, Sp.THT-KL, penggunaan ear candle tidak dapat mengeluarkan kotoran telinga, apalagi membersihkannya. Jadi penggunaan terapi ini sama sekali tidak ada manfaatnya. Kalau kemudian banyak orang percaya pada terapi ini, mungkin karena sensasi hangatnya. Orang merasa nyaman seperti sedang fisioterapi. Dengan rasa nyaman itu, kita merasa telinga bersih setelah terapi ear candle.8 Kemudian teknik penggunaan terapi ear candle ini dilakukan di salon- salon kecantikan yang dilakukan oleh orang yang hanya terlatih melakukan perawatan kecantikan namun tidak mendalami ilmu medis. Dan saat ini terapi ini pun dapat

54

Teuku Husni, Komplikasi Tindakan Ear Candle

dilakukan dirumah karena alat ini dijual bebas, baik secara online maupun di tokotoko.8 Dengan demikian penggunaan terapi ear candling sangat tidak dianjurkan mengingat resiko yang dihasilkan dan komplikasi yang bisa saja terjadi. Dan promosi tentang manfaat dari terapi ini juga tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, maka sebaiknya departemen yang terkait membuat aturan yang lebih ketat mengenai terapi alternatif yang beresiko merugikan konsumen guna melindungi masyarakat.1 Dihimbau kepada masyarakat, sebaiknya membersihkan telinga haruslah ke dokter THT yang mempunyai alat untuk membersihkan telinga. Karena alat medis tersebut aman dan dilakukan dengan teknik yang benar sesuai standard dan tentunya bersih dan steril, sehingga meminimalkan terjadinya cedara pada telinga.

Daftar Pustaka 1. Permana, A. D. Retrieved September 25, 2013, from http://aingkumaha.blogspot.com/2013/03/earcandling-amankah.html 2. Roland, P. S. Clinical practice guideline: Cerumen impaction. Otolaryngology–Head and Neck Surgery. 2008. 139, S1 - S3. 3. Rafferty, J. Ear Candling. Canadian Family Physician, 2007. 2121-2122. 4. CBC. Ear Candling. Canada Health, 2008. 1-2. 5. Ganong, W. F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: ECG. 2002. 6. Nahid, K. Ear Candling: A Dangerous Pleasure? Iranian Journal of Otorhinolaryngology . 2011;23(1)51-54. 7. Hornibrook, J. (). Where there’s smoke there’s fire-ear candling in a 4-year old. The New Zealand Medical Journal. 2012;125(1367) 138 - 140. 8. Iwan. Retrieved september 29, 2013, from http://id.she.yahoo.com/telinga-kotor-janganke-salon-.html

55