KOMUNIKASI EFEKTIF 1

Download Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos): Komunikasi Unair (1993-1998). - Magister Sains (M. Si): Media ... Jurnal International. • Measuring A ... Indik...

0 downloads 440 Views 2MB Size
KOMUNIKASI EFEKTIF Rachmat Kriyantono, Ph.D

Kenalan dulu ya….. • Lahir di Surabaya, 29 Maret 1973 • Nikah, punya 3 anak • Pendidikan:

- Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos): Komunikasi Unair (1993-1998) - Magister Sains (M.Si): Media & komunikasi Unair (2002-2004) - Doctor of Philosophy (Ph.D): Public Relations, School of Communication ECU Western Australia (2009-2012) • Email: [email protected] • Blog: rachmatkriyantono.lecturer.ub.ac.id • HP: 082142538278 Rachmat Kriyantono -Lecture in Dept of Comm UB & Books Author

2

Jurnal International • Measuring A Company Reputation in A Crisis Situation: An Ethnography Approach on The Situational Crisis Communication Theory, International Journal of Business and Social Science, USA, Vol 3 No 9, May 2012. • The Situational Theory of The Publics in A Ethnography Research: Identifying Public Response to Crisis Management, International Journal of Business and Social Science, USA (Vol 3 No 20, Special Issue, October 2012).

International Conference •

The 1st International Conference on Public Administration Khon Kaen University (KKUICPA), 28-29 August, 2014, at the Faculty of Humanities and Social Sciences, Khon Kaen University, Khon Kaen, Thailand. Paper: The Role of Corruption Television as A Medium Construction and Cultivation of Anti-Corruption Education in Indonesia.

• International Conference on language, media and culture, Seoul Korea Selatan, 12-13 April 2014. Paper: The Excellence & News Objectivity Models as the Models for Harmonious Relationship between Public Relations Officers & Journalists

• Unseen Research International Conference, Faculty of Humanistic, Curtin University, Western Australia, 11-12 Nop 2010, Paper: A Qualitative Research on Situational Crisis Communication. • Global Management 2010 IASK International Conference, Oviedo, Spain, 9-10 Nop 2010. Paper: Critical Ethnography of a Crisis Management Dealing with a Mudflow in Indonesia. • International Congress Knowledge, Economy, and Management, Istanbul, Turkey, 28-31 Okt 2010. Paper: A Social Constructionist and Critical Approach of A Crisis Management.

BUKU • 6 books • 2 edited books

Indikator Komunikasi Efektif ◦ Understanding

◦ Happiness ◦ Good relationship

◦ Attitude change ◦ Behaviour change (Tubbs & Moss, 2000)

Effective comm 

  



Tingkatkan ketrampilan verbal dan non verbal – komunikator efektif memiliki kemampuan memilih dan menampilkan perilaku komunikasi yg layak dalam berbagai keadaan Know your audience Cek komponen komunikasi Mengenali pengaruh yg ditimbulkan budaya anda sendiri atas cara pandang anda terhadap diri sendiri Memperluas pengetahuan anda tentang budaya lain

KOMPONEN KOMUNIKASI ELEMEN DASAR KOMUNIKASI

A. KREDIBILITAS  Expertise  Trustworthiness

JENIS-JENIS:  Competence credibility (relates with a status)  Safety credibility

 Initial credibility  Derived credibility  Terminal credibility

Rachmat Kriyantono -Lecture in Dept of Comm UB & Books Author

9

B. DAYA TARIK KOMUNIKATOR • Physical Attractiveness • Personality: extrovert; good intention; good moral; word & behave are aligned • Comm Behaviours: Supportive 1. Deskriptif 2. Problem oriented 3. Spontaneity 4. Empathy 5. Equality 6. Provisionalism (temporary/Terbuka) Source: Jack R. Gibb (1961)

Defensive 1. Evaluative 2. Control 3. Strategy 4. Neutrality (Ignore) 5. Superiority 6. Certainty

Rachmat Kriyantono -Lecture in Dept of Comm UB & Books Author

10

C. SOURCE POWER

 Kharisma  Otoritas  Kompetensi  Compliance (fulfillment, ability to fulfill a need or a

hope) RACHMAT KRIYANTONO -LECTURE IN DEPT OF COMM UB & BOOKS AUTHOR

11

PESAN • Seperangkat symbol yang dipilih & disusun sedemikian rupa untuk bisa mengirim informasi

• David K. Berlo: “a message has three aspects”: a. The message code Cara menyusun symbol sehingga mengandung makna bagi orang lain (how to encode). e.g. Sleep... Not... Lsepe.

b. The message materials Material-material yang dipilih untuk mengekspresikan maksud komunikator

c. The message treatment Gaya berkomunikasi; Konteks Rachmat Kriyantono -Lecture in Dept of Comm UB & Books Author

12

Symbols • Sesuatu yang digunakan untuk merepresentasikan sesuatu di luar dirinya

Rachmat Kriyantono -Lecture in Dept of Comm UB & Books Author

13

PRINSIP-PRINSIP SIMBOL • SIMBOL TERCIPTA BERDASARKAN SOCIAL AGREEMENT. • MANA SUKA • WORDS (VERBAL) DAN NONVERBAL; SYMBOL VERBAL TERGANTUNG KEMAMPUAN MENGINDEKS KATA-KATA • SIMBOL MENJADI JEMBATAN/MENENTUKAN KUALITAS RELASI ANTARA MANUSIA DAN OBJEK. • KONTEKS RELASI DAN ANALOGY MAKNA SYMBOL SERING SULIT DITENTUKAN. • SIMBOL SERING DIASOSIASIKAN DG OBJEK YG SCR FISIK TDK TERKAIT ATAU OBJEKNYA TDK EKSIS SCR FISIK Rachmat Kriyantono -Lecture in Dept of Comm UB & Books Author

14

Rachmat Kriyantono -Lecture in Dept of Comm UB & Books Author

15

IKON B. Ikon adalah suatu benda fisik yang menyerupai apa yang direpresantasikannya (bisa dua atau tiga dimensi).

Rachmat Kriyantono -Lecture in Dept of Comm UB & Books Author

16

• The words can also be iconic things, for instance, comics often applies the words to express sound effect from particular event.:

“DHUAAR!“ • Bombing efect, this use can be called onomotopoetic.

Rachmat Kriyantono -Lecture in Dept of Comm UB & Books Author

17

c. Index = - a sign which represents naturally the other object. - Index terjadi karena relasi sebab akibat yang mempunyai kedekatan eksistensi. - Index can be called sinyal (signal) or gejala (symptom).

Rachmat Kriyantono -Lecture in Dept of Comm UB & Books Author

18

INFORMASI & BERITA • INFORMASI MENUNJUKKAN FAKTA/DATA YG DAPAT DIPEROLEH SELAMA TINDAKAN KOMUNIKASI.

• INFORMASI ADALAH MAKNA DATA (FISHER, 1986). • INFORMATION THEORY (SHANNON & WEAVER, 1949): - “AMOUNT OF UNCERTAINTY THAT CAN BE MEASURED BY REDUCING A NUMBER OF ALTERNATIVE CHOICES THAT ARE AVAILABLE OR BY REDUCING THE UNCERTAINTY THROUGH THE USAGE OF A NUMBER OF AVAILABLE ALTERNATIVE CHOICES” (JUMLAH KETIDAKPASTIAN YANG DAPAT DIUKUR DENGAN CARA MEREDUKSIKAN SEJUMLAH ALTERNATIF PILIHAN YANG TERSEDIA ATAU DENGAN MENGURANGKANNYA MELALUI PEMAKAIAN SEJUMLAH ALTERNATIF PILIHAN YANG TERSEDIA) RACHMAT KRIYANTONO -LECTURE IN DEPT OF COMM UB & BOOKS AUTHOR

19

Tekni presentasi Pesan • Kriyantono (2012): a. Message sidedness: one sided & two sided message Tergantung pada: education level; initial opinion; counterargument b. Order of presentation : - The place of strong argument: Climax, anticlimax & pyramidal order; - The place of positive & negative message: Recency & primacy c. Drawing a conclusion: explicit vs implicit Rachmat Kriyantono -Lecture in Dept of Comm UB & Books Author

20

CHANNEL/MEDIA • The medium utilized to convey a message Comm Process Primary Using symbol as a medium

Secondary Mass media Media nirmassa Computer mediated Comm Rachmat Kriyantono -Lecture in Dept of Comm UB & Books Author

21

 Channel credibility

 Channel feedback  Channel involvement/participation

CHANNEL DIMENSIONS

 Channel availibility

 Channel permanency/preserve a message  Channel multiplicate power

 Channel complementary

Rachmat Kriyantono -Lecture in Dept of Comm UB & Books Author

22

EFECT • Implikasi dari sebuah pesan • Seseorang melakukan seseuatu berbeda dari sebelumnya, sebagai akibat dari komunikasi (Wilbur Schramm) • Perubahan perilaku setelah diterpa pesan (Donald F. Robert) • Type of effect: - Kognitif - Afectif - Behavioural/konatif Rachmat Kriyantono -Lecture in Dept of Comm UB & Books Author

23

FEEDBACK

• The information that is sent back from the audience to the source. • Feedback is a respon/reaction toward the message from the source Rachmat Kriyantono -Lecture in Dept of Comm UB & Books Author 24

Types of Feedback

1. Berdasarkan sumber - External feedback - Internal feedback 2. Berdasarkan kecenderungan pesan - Positive feedback - Negative feedback 3. Berdasarkan waktu - direct/immediate - Indirect/delayed

Rachmat Kriyantono -Lecture in Dept of Comm UB & Books Author

25

4.

Zero feedback :

- can’t be understood by the source 5. Neutral feedback: - Irrelevant with the message from the source 6. Inferential feedback

- Feedback that is as a result of the source’s conclusion based on the predictable phenomenon

Rachmat Kriyantono -Lecture in Dept of Comm UB & Books Author

26

NOISE/GANGGUAN/HAMBATAN

• Anything that distorts the message intended by the source

• Anything that interferes with the receiver’s receiving the message as the source intended the message to be received

• Physic (mechanis), psychologis, semantic, ecologis, socio-cultural, & channel (Disebut juga KonteksKonteks Komunikasi Rachmat Kriyantono -Lecture in Dept of Comm UB & Books Author

27

PENGETAHUAN TTG BUDAYA

Communication is Culture Culture is Communication

Bahasa sebagai peta budaya • Salah satu kelebihan manusia dr binatang adl bhw manusia berbahasa • Bahasa adl representasi budaya – Anak gaul – pake lu-gue,bhs alay – ‘Ngeh’ tehnologi – download, email, microchip, virtual community, avatar,... – Org Quebec-Kanada tdk menerima bahasa Inggris dan tetap berbahasa perancis sbg bhs nasional untuk menunjukkan afiliasi budaya dan afiliasi politik mereka – Org amerika lebih bertanggungjawab dibanding org Indonesia – “I broke my leg” (kaki saya patah), “I cut my thumb” (jempol saya tergores), “I burn my finger” (Jari saya terbakar)

• Setiap praktik komunikasi pada dasarnya adalah suatu representasi budaya • Inti budaya adl komunikasi karena budaya muncul karena komunikasi • “budaya adl kode yg dipelajari bersama” (Alfred G.Smith) • “pemrograman kolektif atas pikiran yg membedakan anggota2 suatu kategori org dg kategori lainnya” (Geert Hofstede)

• Budaya adl jawaban kolektif akan pertanyaan mendasar ttg: siapa kita, bagaimana tempat kita didunia ini, bagaimana kita menjalani kehidupan kita • Budaya memandu persepsi kita akan dunia, bagaimana org berpikir tentang kita, hubungan kita dengan org lain, bgm kita menetapkan dan mencapai tujuan kita, dan bgm kita mempertukarkan pesan

• Tiap kelompok budaya punya peta yang berbeda utk merepresentasikan realitas budaya mereka • Ucapan yg sama bisa jadi maknanya berbeda

Seorang kuli beretnik pakistan melayani turis lokal di Melbourne. Tiap instruksi selalu dijawab “yes sir”. Setelah berkali2 memberi instruksi si turis menanyakan “what’s your name” “yes, sir” “what’s your name?” “yes, sir” “why do you keep saying “yes,sir-yes sir?” “my name is yashir, sir” (sebenarnya jawaban kuli itu adalah yashir, tapi bunyinya mirip Yes Sir di telinga sang turis)

Seorang cewek yg bahasa Inggrisnya kacau balau menabrak seorang bule ketika berjalan2 di mal Cewek : “I am sorry” Bule :”i am sorry too” Si cewek bingung, ia merasa harus menjawab si bule Cewek “i’m sorry three” Bule : “what are you sorry for” Cewek : “i’m sorry five”

• Orang yang berasal dari budaya yang sama pun dan berbahasa ibu yang sama juga bisa memberikan makna yg beda terhadap kata-kata yg sama bila tdk tahu konteksnya

• Satu pasangan muda bersuka cita mengetahui sang istri hamil muda. Tapi mereka sepakat merahasiakan sblm dpt kepastian dr dokter. Tiba2 datang karyawan PLN menyerahkan tagihan listrik bulan lalu • Petugas PLN “Nyonya terlambat 1 bln” • Istri “bapak tahu dari mana? Papa tolong nih bicara sama org PLN ini...!” • Suami : “bagaimana anda bisa tahu masalah kami?” • Petugas : “ semua tercatat di kantor kami” • Suami : “bagaimana PLN tahu rahasia keluarga saya” • Petugas :”ya tahu donk, lha wong catatannya ada pada kami” • Suami : “ jadi saya mesti bgm agar berita ini dirahasiakan” • Petugas : “ya mesti bayar dong pak” • Suami : (sialan, gue diperes nih) “kalau saya tidak mau bayar bagaimana?” • Petugas : “Ya, punya bapak terpaksa kami putus” • Suami : ..................??????!!!

Gaya berkomunikasi • Cara kita berkomunikasi mempengaruhi identitas dan citra-diri kita di mata orang lain (penampilan, cara bicara) – Dialek baku punya status lebih tinggi daripada dialek kedaerahan – Pejabat Orba : “...ken”, “alih-alih”, “...daripada...”

• Gaya komunikasi berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan selera masyarakat – Saat ini gaya bicara yg sering menyelipkan kata2 asing tampak lebih KEREN “di-follow up-i” “men-judge”, “di-share”

Komunikasi konteks tinggi vs komunikasi konteks rendah • Klasifikasi budaya (Edward T.Hall) – Gaya komunikasi konteks tinggi – Gaya komunikasi konteks rendah

• Komunikasi konteks tinggi : – Pesan ada dalam konteks – Makna terinternalisasikan pada org yg bersangkutan – Pesan non verbal lebih ditingkatkan

• Komunikasi konteks rendah : – Bahasa yg digunakan langsung dan lugas – Spesifik, rinci – Pesan verbal lebih dipentingkan

Masih budaya konteks tinggi... • Eufemisme: ungkapan yg menghaluskan situasi • Kata bersayap, berabstraksi tinggi, gaya bicara nonlinier – – – –

Diam-nya megawati “demi persatuan dan kesatuan bangsa” “terserah pada hati nurani...” Mengatakan ‘tidak’ dg diam, menunda jawaban, mengatakan penyesalan, mengalihkan pembicaraan

Jepang • Terikat status, menghirmati org yang dianggap ‘lebih tinggi’ • Secara konstan,memohon maaf • Percakapan dianggap sebagai upacara formal • Enggan bicara ttg diri mereka • Jawabannya samar • Takut berbeda pendapat • Lebih tenang, tidak ekspresif

Di Jerman Di WC asrama mahasiswa asing ditemukan instruksi: Perhatian! Anda memasuki ruang berbahaya yang terkontaminasi. Hati2lah menggunakan WC ini. Sangat penting untuk mengikuti aturan kesehatan : 1. masukilah WC 2. Buka pintu kakus 3. Buka tutup kloset 4. Duduklah dan lakukan pekerjaan anda 5. Berdirilah dari tempat duduk 6. Gunakan kertas toilet sebagai pembersih 7. Tekanlah tombol penampung air pembersih 8. Katupkan tutup kloset 9. Tinggalkan WC dalam keadaan bersih Dan pastikan menghindari masalah

• Gaya komunikasi ditinjau dari segi paralinguistik, karakteristik verbal yg menyertai pesan verbalnya : kecepatan berbicara, nada suara, kelancaran

• Merupakan aspek nonverbal yang terkait dengan komunikasi verbal

SEKIAN..... TERIMAKASIH...................

Rachmat Kriyantono, Ph.D