KOMUNIKASI PENYULUH PERTANIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI PADA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN (STUDI KASUS PADA PETANI DI KECAMATAN GUNUNG KIJANG KABUPATEN BINTAN)
NASKAH PUBLIKASI
Oleh
RINI NURJASMIRA Nama Pembimbing I : H. Jamhur Poti, M.Si Nama Pembimbing II : Dian Prima Safitri, S.AP, M.AP
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2014
SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING Yang bertanda tangan di bawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang disebut di bawah ini: Nama
: Rini Nurjasmira
NIM
: 100563201044
Jurusan/Prodi
: Ilmu Administrasi Negara
Alamat
: Kp. Sidoharjo, Kelurahan Kawal
Nomor Telp.
: 085356537182
Email
:
[email protected]
Judul Naskah
: Komunikasi Penyuluh Pertanian Dalam Pemberdayaan Masyarakat Petani Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Dan Ketahanan Pangan (Studi Kasus Pada Petani Di Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan)
Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan untuk dapat diterbitkan.
Tanjungpinang, Desember 2014 Yang Menyatakan Dosen Pembimbing I
Dosen pembimbing II
(H. Jamhur Poti, M.Si)
(Dian Prima Safitri, S.AP, M.AP)
NIDN. 1010016404
NIP. 198506012012122001
KOMUNIKASI PENYULUH PERTANIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI PADA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN (STUDI KASUS PADA PETANI DI KECAMATAN GUNUNG KIJANG KABUPATEN BINTAN)
Rini Nurjasmira
[email protected] H. Jamhur Poti, M.Si
[email protected] Dian Prima Safitri, S.AP, M.AP
[email protected] Abstrak Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji Komunikasi Penyuluh Pertanian merupakan bentuk pemerintah dalam memberdayakan masyarakat petani yang ada di Kecamatan Gunung Kijang untuk meningkatkan sumber daya manusia petani lebih berkualitas agar hasil yang didapat dari pertanian juga berkualitas. Pertanian adalah sumber mata pencaharian sebagian masyarakat di Desa khususnya di Kecamatan Gunung Kijang, untuk itu Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan sebagai instansi yang melembagai penyuluh pertanian berkewajiban untuk memberikan informasi pertanian kepada masyarakat petani dalam meningkatkan taraf hidup dan mensejahterakan kehidupan petani serta keluarganya. Masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah Bagaimana Komunikasi Penyuluh Pertanian dalam Pemberdayaan Masyarakat Petani pada Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan di Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan dengan tujuan untuk mengetahui Komunikasi Penyuluh Pertanian dalam Pemberdayaan Masyarakat Petani di Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif , jenis penelitiannya adalah deskriptif. Lokasi penelitian yaitu di Kecamatan Gunung Kijang. Adapun pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi komunikator dengan keterbatasan jumlah tenaga penyuluh masih belum optimal dalam pemberian penyuluhan pertanian, dan dimensi media sudah tersedia namun kurang dimanfaatkan. Sedangkan dimensi pesan, komunikan serta efek sudah terlaksana dengan sebagaimana semestinya. Untuk dimensi dari pemberdayaaan yaitu kemampuan dan keterampilan sudah diterapkan dan dilaksana oleh penyuluh serta petani. Namun untuk dimensi pengetahuan, terdapat tingkat pendidikan para petani yang masih rendah. Kata Kunci : Komunikasi, Penyuluh, Pemberdayaan.
KOMUNIKASI PENYULUH PERTANIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI PADA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN (STUDI KASUS PADA PETANI DI KECAMATAN GUNUNG KIJANG KABUPATEN BINTAN)
Rini Nurjasmira
[email protected] H. Jamhur Poti, M.Si
[email protected] Dian Prima Safitri, S.AP, M.AP
[email protected] Abstract Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji
Communication counselors agriculture is form of government in empower farmers community in sub-district Gunung Kijang to increase human resources farmers more qualified in order to obtained good quality result from agriculture. Agriculture is the main job for the most of people in the village especially in sub-district Gunung Kijang, therefore the Counseling and Food Security Office as an institutions who has an obligation to give information agriculture to the farmers in improving living standard and prosper life farmers or of his house by their counselors. The problems that brought up in this research is how the communication counselors agriculture in empowerment community farmer in Counseling and Food Security Office in sub-district Gunung kijang Bintan District, the purpose of this research is to know the communication counselors agriculture in empowerment the farmers in subdistrict Gunung Kijang. This research uses a qualitative research approach, the type of Applicants is descriptive. The research location is on sub-district Gunung Kijang . This research was used interview, and documentation as data collection. The research study in reality showed that communicator dimension has limited number of counselors so that the counseling in agriculture do not optimal, and media dimension is available but underutilized. While a message dimensions, communicant and the effect has already done and been understood as it should be. The empowerment dimension like ability and skill were have been applied both of counselors and farmers. But the knowledge dimension, there is a low level educational of farmers. Key words: Communication, Counselors, Empowerment.
PENDAHULUAN Pengembangkan pertanian
yang
diperlukan
suatu
sistem
penanaman nilai-nilai atau prinsip
berkelanjutan
agribisnis, mengkreasi sumber daya
upaya
untuk
manusia
dengan
konsep
dasar
meningkatkan kualitas sumber daya
filosofi rajin, kooperatif, inovatif,
manusia
kreatif dan sebagainya.
yang
berguna
dalam
menunjang pembangunan pertanian.
Menurut
Hafsa
Peningkatan kualitas ini tidak hanya
penyuluh
dalam
peningkatan
kegiatan pemberdayaan petani dan
para
petani,
produktivitas
namun
dapat
pertanian
(2009:38)
keluarganya
merupakan
melalui
kegiatan
meningkatkan kemampuan mereka
pendidikan non formal di bidang
agar dapat lebih berperan dalam
pertanian,
berbagai proses pembangunan.
menolong dirinya sendiri baik di
Dalam hal ini penyuluhan
bidang
agar
mereka
ekonomi,
sosial
mampu
maupun
pertanian merupakan faktor yang
politik, sehingga dapat meningkatkan
penting dalam mewujudkan tujuan
pendapatan
pembangunan
kesejahteraan masyarakat petani.
Melalui
penyuluhan
masyarakat dengan
pertanian
tersebut. pertanian,
pertanian ilmu,
keterampilan,
keluarga
Salah
satu
dan
kebijakan
dibekali
pembangunan
pertanian
adalah
pengetahuan,
pemberdayaan
petani
melalui
pengenalan
paket
kegiatan
penyuluhan
pertanian.
tekhnologi dan inovasi baru di
Penyuluhan merupakan salah satu
bidang pertanian dengan usahanya,
bentuk
1
pendidikan
non
formal.
Dengan adanya penyuluhan, petani
komponen
diharapkan dapat menjadi petani
pertanian
yang lebih berkualitas dari banyak
sehingga
aspek sehingga pada akhirnya tujuan
sejahtera.
bersama pemerintah dan petani yaitu
Pertanian peranan
Penyuluh
Lapangan penyuluh
(PPL)
dan
pertanian
yang
membangun maju,
terwujudnya
efesien msyarakat
Peranan penyuluhan dalam
kesejahteraan hidup dapat terwujud. Kehadiran
untuk
pemberdayaan
masyarakat,
yaitu
menyadarkan
masyarakat
atas
peluang
di
yang
merencanakan
ada
hingga
menikmati
tengah-tengah masyarakat tani di
hasil
desa masih sangat dibutuhkan untuk
kemampuan
meningkatkan
menentukan program pembangunan,
Sumber
Daya
pembangunan,
untuk
memberikan
masyarakat
untuk
Manusia (SDM) petani sehingga
memberi kemampuan
mampu mengelola Sumber Daya
dalam mengontrol masa depannya
Alam (SDA) yang ada secara intensif
sendiri, dan memberi kemampuan
demi
dalam
tercapainya
peningkatan
produktifitas dan pendapatan atau
menguasai
masyarakat
lingkungan
sosialnya.
tercapainya ketahanan pangan dan
Proses
penyelenggaraan
ketahanan ekonomi. Memberdayakan
penyuluhan pertanian dapat berjalan
petani
melalui
dengan baik dan benar apabila
penyelenggaraan penyuluh pertanian,
didukung dengan tenaga penyuluh
bertujuan untuk mencapai petani
yang
yang tangguh sebagai salah satu
penyuluh
dan
keluarganya
2
profesional, yang
kelembagaan handal,
materi
penyuluhan
yang
terus-menerus
membantu
masyarakat
mengalir, sistem penyelenggaraan
Kabupaten
penyuluhan yang benar serta metode
membangun pertanian yang lebih
penyuluhan yang tepat.
maju dan berkembang.
Bintan
petani
agar
di
dapat
Badan Pelaksana Penyuluhan
Di Bintan hingga saat ini
dan Ketahanan Pangan (BPPKP)
kontribusi sektor pertanian terhadap
Kabupaten Bintan sebagai instansi
perekonomian daerah cukup besar,
yang melembagai penyuluh pertanian
namun kesejahteraan petani belum
bertugas
untuk
banyak
pertanian
yang
pembangunan
perubahan.
dalamnya
Kemiskinan yang terjadi di pedesaan
mencakup sektor tanaman pangan
secara umum merupakan cerminan
dan hortikultura di Kabupaten Bintan
kemiskinan rumah tangga petani.
selain
Sempitnya penguasaan lahan serta
mengacu
Pembangunan juga
di
mengalami
kepada yaitu
Pengembangan
Rencana
Kabupaten
mengacu
nasional
pada
Bintan
lemahnya
akses
petani
kepada
program
sumber daya produktif pertanian,
program
seperti
tercantum
dalam
dan
Undang-Undang Sistem Penyuluhan
Peningkatan Ketahanan Pangan serta
Pertanian dan Kehutanan (SP3K)
Peningkatan
Tahun 2006 Bab I, Pasal 1 ayat 2
Pertanian.
Agribisnis
yang
Sarana Untuk
Produksi itu
Pelaksana
Penyuluhan
Ketahanan
Pangan
Badan
dijelaskan
dan
bahwa
penyuluh
pertanian, perikanan, kehutanan yang
(BPPKP)
selanjutnya
menyediakan tenaga penyuluh untuk
disebut
penyuluhan
adalah proses pembelajaran bagi
3
pelaku utama serta pelaku usaha agar
sarana dan waktu penyuluhan bagi
mereka mau dan mampu menolong
petani. Keterbatasan tenaga penyuluh
dan
di Kabupaten Bintan terlihat dari
mengorganisasikan
dirinya
dalam mengakses informasi pasar,
jumlah
tekhnologi, permodalan, dan sumber
dibanding dengan jumlah desa yang
daya lainnya sebagai upaya untuk
ada disetiap Kecamatan.
meningkatkan
produktivitas,
penyuluh
yang
sedikit
Untuk itu perlu diimbangi
efesiensi usaha, pendapatan, dan
dengan
kesejahteraan, serta meningkatkan
penyuluhan pertanian. Melalui media
kesadaran dalam pelestarian fungsi
penyuluhan pertanian petani dapat
lingkungan hidup. Karena sumber
meningkatkan
informasi
penyuluh
tekhnologi
dan
pasar,
meningkatkan
media
interaksi
dengan
sehingga
proses
permodalan merupakan faktor yang
penyuluhan berjalan. Peranan media
membatasi kemampuan petani untuk
penyuluhan pertanian dapat ditinjau
mengembangkan usahanya secara
dari beberapa segi yaitu dari proses
layak.
komunikasi, segi proses belajar dan Namun kegiatan penyuluhan
pertanian
berhadapan
segi
dengan
tenaga
dalam
proses
komunikasi.
keterbatasan-keterbatasan antara lain keterbatasan
peragaan
Komunikasi
penyuluh,
peranan
penting
memegang untuk
keterbatasan dipihak petani misalnya
hubungan
tingkat pendidikan formal petani
antara penyuluh dengan petani, serta
yang sangat bervariasi, keterbatasan
mempunyai pengaruh yang besar
4
kerjasama
menjalin
yang
baik
dalam
proses
pencapaian
tujuan
penyuluhan
pertanian. Keberhasilan komunikasi
penerima
pesan
mengubah
perilaku para petani.
akan tercapai apabila pemberi pesan dan
untuk
Tenaga penyuluh di Badan
sama-sama
Pelaksana
Penyuluhan
mengerti maksud dari penyampaian
Ketahanan
Pangan
pesan tersebut dan telah memiliki
Kabupaten
Bintan
kesimpulan yang sama sesuai dengan
memaksimalkan peranannya sebagai
maksud
fasilitator pembangunan pertanian
yang terkandung dalam
pesan yang disampaikan tersebut. Paradigma menunjukkan meliputi
Lasswell
bahwa
lima
Komunikator,
dan
Pesan,
(BPPKP) seharusnya
untuk
mampu
berkomunikasi dalam mensukseskan
komunikasi
unsur
dituntut
dan
program
yakni:
pertanian
dipersiapkan
Media,
yang
untuk
telah
masyarakat
petani.
Komunikan, Efek. Jadi menurut
Kompetensi penyuluh perlu
Lasswell (Effendy, 2003:10) bahwa
di tingkatkan melalui pemahaman
komunikasi
proses
penyuluh terhadap sifat-sifat, potensi
oleh
dan keadaan sumber daya alam,
komunikan
iklim serta lingkungan diwilayah
adalah
penyampaian
pesan
komunikator
kepada
melalui media yang menimbulkan
petani
efek tertentu. Seperti yang dilakukan
mampu
oleh seorang penyuluh pertanian
tantangan baru muncul dari situasi
terhadap
baru. Paradigma baru penyuluhan
masyarakat
menyampaikan
informasi
petani, melalui
binaan.
pertanian,
5
Penyuluh
merespon
salah
satu
harus
tantangan-
faktornya
adalah harus berorientasi agribisnis
berkaitan dengan hal-hal tersebut
yang memandang usahatani sebagai
perlu disalurkan dengan cepat dari
bisnis dengan motif mendapatkan
penyuluh yang menyampaikan pesan
keuntungan.
materi
kepada petani. Oleh karena itu peran
penyuluhan perlu diperluas, tidak
media dalam penyuluhan pertanian
lagi
tekhnologi
semakin penting.
juga
Penyuluh
Cakupan
terbatas
pada
produksi,
namun
harus
dapat
memperhatikan tekhnologi panen,
memanfaatkan
media
dalam
pengolahan,
penyampaian
informasi
dalam
pengemasan,
transportasi, informasi harga, dan
kegiatan
informasi pasar, sehingga usaha tani
membantu para penyuluh dalam
yang dikelola petani menguntungkan
memaksimalkan
dan berkelanjutan
penyuluh pertanian yang terbatasan
Kemajuan
tekhnologi
membuat
pertanian saat ini juga semakin pesat,
sosial
Ini
waktu
penyampaian
dapat
karena
informasi
tidak terealisai secara rutin.
baik tekhnologi produksi maupun tekhnologi
pertanian.
Seperti yang dikatakan oleh
ekonomi,
Hafsah
(2009:53)
bahwa
media
perasaingan dalam berusaha dibidang
penyuluhan sebagai unsur penting
pertanian semakin meningkat pula.
dalam
Tuntutan
berfungsi
untuk
meningkatkan
pelaksanaan
penyuluhan
memperjelas
materi
kualitas produksi menjadi tugas para
penyuluhan yang akan disampaikan
tenaga
agar mudah diingat dan dipahami
Tekhnologi
penyuluh dan
pertanian.
informasi
yang
oleh masyarakat sasarannya. Media
6
penyuluhan dalam hal ini merupakan
maka
alat-alat
perlengkapan
keterbatasan itu, meskipun ruangan
penyuluhan yang diperlukan untuk
yang dipakai sederhana. tidak hanya
mempelancar proses mengajar selam
itu media juga berfungsi untuk
kegiatan
mengatasi keterbatasan daya indera
atau
penyuluhan
tersebut
dilaksanakan.
media
dapat
mengatasi
petani, mengatasi sikap pasif petani,
Media penyuluhan pertanian
dan mengatasi sifat unik petani.
berfungsi sebagai alat memperjelas
Media penyuluhan pertanian inilah
penyajian pesan agar tidak lagi
dapat
terjadi kesalahpahaman makna yang
penyuluh
disampaikan
menyampaiakan beragam materi atau
oleh
penyuluh
pertanian.
Media
juga
mengatasi
keterbatasan
dapat
membantu
para
tenaga
pertanian
dalam
informasi yang disampaikan dalam
waktu,
kegiatan penyuluhan.
seperti permasalahan yang terjadi
Materi
penyuluhan
dibuat
yaitu keterbatasan tenaga penyuluh
tidak hanya sekedar peningkatan
pertanian di Bintan dengan media
produksi
penyuluh
dapat
dengan isu global yang lain, seperti
menggunakan waktu yang ada untuk
upaya menyiapkan petani dalam
menyampaikan informasi pertanian
mengatasi persoalan iklim global.
kepada petani. Karena tempat atau
Petani
perlu
ruangan untuk kegiatan penyuluhan
sarana
produksi
terbatas hanya memakai ruangan
adaptasi tinggi terhadap goncangan
kecil atau dirumah-rumah petani
iklim
pertanian
ini,
7
namun
karena
menyesuaikan
dikenalkan yang
akan
dengan memiliki
berpengaruh
kepada
rawan
pangan
pengurangan tanamannya.
dan
1. Keterbatasan
tenaga
penyuluh
produktifitas
pertanian dari Badan Pelaksana
itu
Penyuluhan
Selain
materi
dan
Ketahanan
penyuluhan perlu berorientasi pada
Pangan mengakibatkan informasi
teknik
ramah
yang disampaikan oleh tenaga
penggunaan
penyuluh kepada petani tidak
bertani
lingkungan,
yang
seperti
pupuk organik dalam meningkatkan produktifitas
dan
penggunaan
pupuk
terealisai secara rutin.
mengurangi kimia
2. Penyuluh
yang
pertanian
memanfaatkan
kurang
media
dalam
berlebihan. Keberhasilan penyebaran
kegiatan penyuluhan pertanian,
suatu tekhnologi sebaiknya tidak
sehingga kurang kreatif dalam
terlepas dari peran penyuluh yang
penyampaian
menjalankan fungsinya sebagai agen
memerlukan media agar petani
pembaharu.
mampu
Berdasarkan
memahami
pengamatan
dijelaskan
sementara peneliti, ada beberapa
pertanian.
gejala
yang
membutuhkan
informasi
oleh
Komunikasi
yang
penyuluh
hanya
efektif
penyuluh
dalam
disampaikan dapat ditafsirkan sama
pemberdayaan masyarakat petani di
oleh penerima pesan tersebut. Secara
Kabupaten Bintan. Identifikasi yang
umum, komunikasi dikatakan efektif
perlu diperhatikan antara lain:
bila rangsangan yang disampaikan dan
8
yang
pesan
akan
penanganan mengenai komunikasi pertanian
apabila
apa
yang
dimaksudkan
yang
oleh
pengirim atau sumber berkaitan erat
PENYULUH
dengan rangsangan yang ditangkap
DALAM
dan dipahami oleh penerima.
MASYARAKAT PETANI PADA
Berdasarkan latar belakang tersebut
maka
penurunan
perlu
PEMBERDAYAAN
BADAN
diketahui
produktivitas,
PERTANIAN
PELAKSANA
PENYULUHAN
prestasi
KETAHANAN PANGAN (STUDI
petani serta kesejahteraan petani
KASUS
dipengaruhi
KECAMATAN
oleh
DAN
komunikasi
PADA
PETANI
DI
GUNUNG
penyuluh pertanian yang kurang
KIJANG
efektif. Untuk itu penulis tertarik
BINTAN)?
untuk mengangkat judul
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
“Komunikasi Pertanian
Dalam
Masyarakat
1. Tujuan
Penelitian
dalam
Pemberdayaan
penelitian ini adalah untuk
Pada
Badan
mengetahui
Penyuluhan
dan
Petani
Pelaksana
Penyuluh
KABUPATEN
penyuluh
Komunikasi pertanian
oleh
Ketahanan Pangan (Studi Kasus
Badan Pelaksana Penyulahan
Petani
dan Ketahanan Pangan dalam
di
Kecamatan
Gunung
Kijang)”.
pemberdayaan
Rumusan Masalah
petani di Kecamatan Gunung
Berdasarkan uraian masalah
Kijang Kabupaten Bintan.
tersebut, maka yang menjadi masalah
2. Kegunaan Penelitian
dalam penelitian skripsi ini adalah: BAGAIMANA
masyarakat
a. Secara akademis, hasil
KOMUNIKASI
penelitian
9
ini
dapat
menambah dan
pengetahuan
wawasan
mahasiswa
Kecamatan
bagi
yang
Gunung
Kijang.
ingin
c. Bagi
penulis
sendiri
melakukan
penelitian
bermanfaat
untuk
lebih
mengenai
menambah
ilmu
penyuluh
pengetahuan
lanjut
komunikasi pertanian
dalam
komunikasi yang baik dan
pemberdayaan
efektif
masyarakat petani pada
dilakukan
Badan
organisasi.
Pelaksana
Penyuluhan
yang
harus
dalam
suatu
dan
Ketahanan
Pangan
LANDASAN TEORI
(BPPKP).
1. Komunikasi
b. Secara praktis, khususnya untuk
Paradigma
pemerintah
Lasswell
(Muhammad, 2009:5-7) menjelaskan
Kabupaten Bintan dapat
lima
dijadikan
ditanyakan
rekomendasi
dan pertimbangan guna lebih
mengenai
pertanyaan dan
yang
perlu
dijawab
dalam
melihat proses komunikasi yaitu:
memperhatikan
a. Komunikator
permasalahan komunikasi
b. Pesan
penyuluh pertanian dalam
c. Media
pemberdayaan
d. Komunikan
masyarakat
petani
di
e. Efek
10
Berdasarkan
paradigma
sebagai
usaha/proses
menjadikan
Lasswell, secara sederhana proses
untuk membuat mampu, membuat
komunikasi
dapat
adalah
pihak
komunikator membentuk (encode)
bertindak
atau
melakukan
sesuatu.
pesan dan menyampaikannya melalui
Secara
konseptual,
suatu saluran tertentu kepada pihak
pemberdayaan atau pemberkuasaan
penerima yang menimbulkan efek
(empowerement), berasal dari kata
tertentu.
‘power’
2. Pemberdayaan Menurut Bahasa
atau
keberdayaan). Oleh karena itu, ide
Kamus
Indonesia
pemberdayaan
(kekuasaan
secara
Besar
utama pemberdayaan bersentuhan
1995
dengan konsep mengenai kekuasaan.
etimologis
kekuasaan
seringkali
berasal dari kata daya yang berarti
dengan
kemampuan
melakukan
membuat orang lain melakukan apa
sesuatu atau kemampuan bertindak.
yang kita inginkan, terlepas dari
Mendapat
menjadi
keinginan dan minat mereka. Ilmu
berkekuatan,
sosial tradisional menekankan bahwa
untuk
awalan
‘berdaya’
artinya
berkemampuan,
bertenaga,
mempunyai
akal
sebagainya)
untuk
sesuatu. akhiran
ber-
Mendapat
(cara
kekuasaan
dan
kita
berkaitan
untuk
dengan
pengaruh dan kontrol.
mengatasi awalan
kemampuan
dikaitkan
Pemberdayaan sumber daya
dan
manusia menjadi suatu hal yang
pe-an sehingga menjadi
sangat
pemberdayaan yang dapat diartikan
signifikan,
strategis
dan
komperhensif bagi setiap proses
11
aktivitas
organisasi
3. Media : Fasilitas atau sarana yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan.
dalam
mewujudkan kinerja sebagaimana yang
diharapkan
4. Komunikan : Pemahaman informasi yang disampaikan oleh penyuluh pertanian.
(Kadarisman,
2013:222). Pengertian lain yang diungkapkan mengenai suatu
oleh
5. Efek : Pengaruh proses penyuluhan terkait dengan prestasi kerja petani.
Kadarisman
pemberdayaan
peningkatan
adalah
kemampuan METODE PENELITIAN
(ability), pengetahuan (knowledge) 1. Jenis Penelitian dan keterampilan (skill). Jenis penelitian yang penulis Konsep Operasional
gunakan dalam melakukan penelitian
Dengan variabel
menggunakan
komunikasi
menggunakan Peneliti secara dengan
teori
bermaksud rinci
konsep
variabel,
ini
peneliti
kualitatif.
Lasswell.
pendapat
menjabarkan
penelitian Lebih
jauh
Sugiono
deskriptif menurut (2000:6)
penelitian deskriftif kualitatif adalah
operasional
dimensi,
adalah
penelitian yang dilakukan terhadap
serta
terhadap
indikator-indikator yang berkaitan
variabel
mandiri,
yaitu
tanpa membuat perbandingan atau
dengan penelitian dari 5 kriteria
menghubungakan dengan variabel
komunikasi menurut Lasswell :
lain.
1. Komunikator : Ketersediaan jumlah
Moleong (2007:6) menjelaskan
tenaga penyuluh di Badan Pelaksanaan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan.
penelitian kualitatif adalah penelitian yang
2. Pesan : Informasi yang disampaikan oleh penyuluh dalam kegiatan penyuluhan.
bermaksud
memahami
fenomena tentang apa yang dialami
12
oleh subjek penelitian dengan cara
Menurut Arikunto (2010:22),
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
Data Primer adalah data dalam
bahasa pada suatu konteks khusus
bentuk verbal atau kata-kata yang
yang
dengan
diucapkan secara lisan, gerak-gerik,
metode
atau prilaku yang dilakukan oleh
alamiah. Cara deskripsi ini berasal
subjek yang dapat dipercaya, dalam
dari
hal ini adalah subjek penelitian
alamiah
memanfaatkan
dan berbagai
wawancara,
termasuk
pengamatan,
kutipan-kutipan
dan
(informan) yang berkenaan dengan
rangkuman dari dokumen.
variabel yang diteliti.
2. Lokasi Penelitian
b. Data Sekunder
Penelitian ini dilakukan di
Menurut Arikunto (2010:22),
Kantor Badan Pelaksana Penyuluhan
Data Sekunder adalah data yang
Dan Ketahanan Pangan (BPPKP),
diperoleh dari dokumen-dokumen
untuk
grafis,
lokasi
penelitian
atau
foto-foto,
film,
rekaman
penulis
video, benda-benda, dan lain-lain
mengambil di Kecamatan Gunung
yang dapat memperkaya data primer.
Kijang Kabupaten Bintan.
Pengambilan data sekunder melalui
keberadaan
petani
data yang diperoleh dari bahan
3. Jenis dan Sumber Data
pustaka, antara lain berasal dari
Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
dokumen-dokumen
sebagai berikut:
mengenai
peraturan
atau
data
perundang-
undangan, Surat Keputusan (SK),
a. Data Primer
jurnal, internet, buku-buku, literatur,
13
dan sumber lainnya yang berkaitan
a. Wawancara (interview)
dengan penelitian ini.
Menurut
3. Informan Penelitian Penelitian
sugiyono
(2011:157), wawancara digunakan tidak
sebagai teknik pengumpulan data
menggunakan istilah populasi tetapi
apabila peneliti ingin melakukan
dinamakan oleh Spradley (Sugiyono,
studi pendahuluan untuk menemukan
2011:215) sebagai “social situation”
permasalahan yang harus diteliti, dan
atau situasi sosial. Penelitian ini
juga
berasal dari situasi sosial tertentu
mengetahui hal-hal dari responden
yang ada pada situasi sosial tertentu
yang lebih mendalam dan jumlah
dan hasil kajiannya tidak akan
informannya sedikit/kecil.
diberlakukan
kualitatif
ke populasi, tetapi
yang
memiliki
peneliti
ingin
b. Dokumentasi
diarahkan ke tempat lain pada situasi sosial
apabila
Menurut
kesamaan
(2010:274),
Arikunto
dokumentasi
yaitu
dengan situasi sosial pada kasus yang
mencari data mengenai hal-hal atau
dipelajari (Sugiyono, 2011: 216).
variabel
5.
Teknik
dan
Alat
yang
berupa
catatan,
transkip, buku, surat kabar, majalah,
Pengumpulan Data
prasasti,
Dalam penelitian kualitatif,
agenda dan sebagainya. Tekhnik
untuk memperoleh data, fakta, dan
dokumentasi dalam dalam penelitian
informasi
ini
di
menggunakan
lapangan, teknik
penulis
dan
alat
juga
notulen
berupa
rapat,
lengger,
foto-foto
yang
berkaitan dengan penelitian serta
pengumpulan data sebagai berikut:
aktifitas-aktifitas
14
penelitian
yang
diperoleh
dari
hasil
temuan
di
b. Data display (penyajian
lapangan.
data)
6. Teknik Analisa Data. Miles
dan
(Sugiyono, mengemukakan dalam
penelitian kualitatif dilakukan dalam
2011:246)
bentuk uraian singkat seperti teks yang
data
kualitatif
flowehart, dan sejenisnya.
interaktif
bersifat
dan
c.
berlangsung terus menerus sampai
data
naratif,
bagan,
Conclution
Drawing
(verification)
tuntas sehingga datanya sudah jenuh. analisa
dalam
Huberman
aktivitas
secara
Aktivitas
data
bahwa
analisis
dilakukan
Penyajian
Langkah
dalam
analisis
penelitian ini, yaitu:
data
melakukan
a. Data reduction (Reduksi
dan
data)
ketiga
dalam
kualitatif
yaitu
penarikan
verifikasi
kesimpulan
sehingga
dapat
menjawab rumusan masalah yang Seluruh data yang diperoleh
telah ditetapkan.
dari lapangan dicatat dan dirinci, selanjutnya dilakukan analisi data
PEMBAHASAN
melalui
A. Karakteristik Informan
reduksi
data
dengan
merangkum, memilah hal-hal yang
Pada
bab
ini
peneliti Penyuluh
sesuai
penelitian,
memfokuskan
membahas
Komunikasi
kepada
hal
penting,
Pertanian
Dalam
yang
dan
membentuk pola dari situasi sosial.
Masyarakat Pelaksana
15
Petani
Pemberdayaan Pada
Badan
Penyuluhan
dan
Ketahanan
Pangan di Kecamatan
Kelurahan
Kawal,
1
Anggota
Gunung Kijang, sebelum itu akan
Kelompok Tani Makmur Kelurahan
dibahas terlebih dahulu mengenai
Kawal, 1 Ketua Kelompok Tani
identitas atau karakteristik informan
Makmur Desa Malang Rapat, 1
guna
Ketua
mendapat
informasi
yang
Kelompok
Tani
Maju
akurat dalam menganalisis data,
Sejahtera, 1 Ketua Kelompok Tani
sehingga
Wanita Sumber Rezeki Desa Teluk
data
tersebut
dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya
pembahasan
Subur Desa Gunung Kijang, 1
tentang
Anggota Kelompok Tani Subur Desa
Pertanian
Gunung Kijang dan 1 Anggota
Dalam Pemberdayaan Masyarakat
Kelompok Tani Sido Makmur Desa
Petani
Gunung Kijang.
dan
dalam
Bakau, 1 Ketua Kelompok Tani
menganalisis
Komunikasi
Pada
Penyuluh
Badan
Pelaksana
Penyuluhan dan Ketahanan Pangan
B. Komunikasi Penyuluh Pertanian
di Kecamatan Gunung Kijang.
dalam
Informan dalam penelitian ini
Pemberdayaan
Masyarakat Petani pada Badan
berjumlah 11 orang, yaitu Kepala
Pelaksana
Badan Pelaksana Penyuluhan dan
Ketahanan Pangan di Kecamatan
Ketahanan
Gunung Kijang.
Kabupaten
Pangan
Di dalam penelitian yang
Pengembangan dan Penyuluhan, 1
menjadi informan pertama (i1) yaitu
Pegawai
1
Ir. Zufrin Juniwal yang menjabat
Makmur
sebagai kepala Badan Pelaksana
Penyuluh Kelompok
1
Dan
Kabid
Ketua
Bintan,
(BPPKP)
Penyuluhan
Pertanian, Tani
16
Penyuluhan dan Ketahanan Pangan
Wanita,Sumber Rezeki, Dsa Teluk
(BPPKP)
Bakau, informan kesembilan (i9)
Kabupaten
Bintan,
informan kedua (i2) Ilzam Ramanur
adalah
selaku
(Kabid)
Kelompok Tani Subur Desa Gunung
Penyuluh
Kijang, informan kesepuluh (i10)
Kabupaten Bintan, informan ketiga
adalah Rusminah selaku Anggota
(i3)
selaku
Kelompok Tani Subur Desa Gunung
Penyuluh
Kijang dan informan kesebelas (i11)
Kepala
Pengembangan
yakni
Bidang dan
Kasmir
Koordinator
Balai
Kecamatan
Gunung
kijang
&Toapaya
Kabupaten
Bintan,
yaitu
Ketua
selaku
Ketua
Anggota
Gunung Kijang.
Tani
Dalam penelitian ini peneliti
Makmur Kelurahan Kawal, informan
telah memberikan batasan-batasan
kelima (i5) adalah Damhuri Anggota
yang digunakan untuk mengetahui
Kelompok Tani Makmur kelurahan
bagaimanakah komunikasi penyuluh
Kawal, informan keenam (i6) adalah
pertanian
Sopyan selaku Ketua Kelompok Tani
masyarakat
Makmur
pelaksana penyuluhan dan ketahanan
Desa
Kelompok
Panut
selaku
Kelompok Tani Sido Makmur Desa
informan keempat (i4) yaitu Supaat selaku
Jakan
Malang
Rapat,
dalam
pemberdayaan
petani
pangan
selaku Ketua Kelompok Tani Maju
Gunung Kijang Kabupaten Bintan.
Sejahtera
Kawal,
Maka penulis menetapkan tahapan-
adalah
tahapan beserta indikatornya dan
informan
kedelapan
(i8)
Purwaningsih Ketua Kelompok Tani
pengukuran
17
di
badan
informan ketujuh (i7) adalah Zakaria
Kelurahan
(BPPKP)
pada
teori
Kecamatan
Lasswell
(Muhammad,
2009:5-7)
yaitu
dan
sebagai berikut :
dengan
lainnya
A. Komunikator
informan
tenaga
penyuluh
bahwa
pertanian
Komunikator
beberapa
sudah
tersedia
namun
dalam
ketersedian jumlah tenaga penyuluh
penelitian ini yaitu tenaga penyuluh
sangat terbatas. Tenaga penyuluh
di Badan Pelaksana Penyuluhan dan
yang ada saat ini yaitu satu orang
Ketahanan Pangan. Tenaga penyuluh
tenaga penyuluh memiliki wilayah
harus memiliki kepribadian yang
kerja sebanyak tiga buah Desa yang
baik dalam menjalankan tugasnya.
didalamnya terdiri dari beberapa
Proses penyampaian informasi akan
kelompok tani.
berjalan
efektif
tenaga
apabila
penyuluh
jumlah
Tenaga
sebagai
Kecamatan
komunikator telah tersedia secara
dihasilkan
memadai, sehingga seluruh isi pesan
BPPKP
dapat
selanjutnya
diterima
oleh
kelompok
sasaran yaitu petani.
proses
1. Ketersediaan Tenaga Peyuluh di
Badan
penyuluh
Gunung dari
Kijang
perekrutan
Kabupaten
Bintan
diharuskan
seleksi
di ini oleh dan
mengikuti
Pendidikan
dan
Latihan (Diklat) penyuluhan dan
Pelaksana
pertanian di BPPKP Provinsi Jambi.
Penyuluhan dan Ketahanan
Calon tenaga penyuluh yang berhasil
Pangan di Kabupaten Bintan.
lulus dalam Diklat tersebut kemudian
Berdasarkan wawancara yang
menjadi
tenaga
penyuluh
di
telah dilakukan oleh peneliti dengan
lapangan. Tidak semua calon tenaga
key informan yaitu informan pertama
penyuluh tersebut berhasil lulus dan
18
memiliki kemampuan yang memadai
lainnya
pada saat Diklat, hanya sebagaian
disampaikan oleh tenaga penyuluh
saja dari mereka yang memiliki
memiliki
potensi dan kualitas berhasil lulus,
pemberdayaan
sehingga
pengetahuan dan keterampilan para
mengakibatkan
bahwa
informasi
pengaruh
terhadap
petani
keterbatasan jumlah tenaga penyuluh
petani.
Pengetahuan
saat ini.
melalui
adanya
yang
dibidang
para
petani
penyampaian
B. Pesan
informasi
menjadi
Pesan di dalam penelitian ini
meningkat. Perubahan pola fikir
adalah informasi dan pengetahuan
petani
tentang pertanian yang diberikan
menjadi modern adalah peningkatan
oleh tenaga penyuluh kepada para
ilmu pengetahuan yang didapat para
petani. Pesan yang disampaikan oleh
petani adanya proses penyuluhan.
tenaga penyuluh dapat juga berupa ilmu
pengetahuan,
yang
masih
semakin
Informasi
informasi,
tradisional
pertanian
yang
disampaikan oleh tenaga penyuluh
,motivasi atau nasehat mengenai
juga
kegiatan para petani dalam bercocok
terhadap
tanam.
keterampilan para petani khususnya 1.
Informasi
disampaikan
yang
memiliki
dalam
dalam
canggih
dampak
positif
perkembangan
menggunakan atau
modern
untuk
penyuluhan pertanian
memudahkan
Berdasarkan hasil wawancara
tanam para petani. Namun demikian,
dengan key informan dan informan
kendala keberhasilan pemberdayaan
19
kegiatan
teknologi
bercocok
kepada
para
petani
dibidang
sampai
oleh
kelompok
informasi yang disampaikan oleh
seperti
penyuluh adalah waktu penyuluhan
masyarakat petani.
dalam
sasaran
pemberdayaan
sangat terbatas hanya sebulan sekali.
1. Alat yang digunakan oleh
Waktu untuk proses penyuluhan
Penyuluh Pertanian
harus ditingkatkan lagi karena petani
Hasil
mengalami permasalahan
kendala
dan
pertanian
sangat
wawancara
peneliti
dengan informan mengenai media yaitu
media
tersedia
meskipun
kompleks, sehingga membutuhkan
terbatas. Ada media yang digunakan
penanganan yang cepat agar petani
dalam
tidak mengalami kerugian dari hasil
penyuluhan tentang pertanian namun
taninya.
informan petani menyatakan media
yang
penyampaian
informasi
C. Media
yang ada jarang digunakan karena
Media merupakan alat bantu
penyuluh
dapat
penyuluhannya
perantara
digunakan
memberikan
secara
langsung
menyampaikan
kelapangan atau secara lisan saja.
bahan yang digunakan oleh penyuluh
Penggunaan media hanya berupa
kepada masyarakat petani sehingga
papan tulis dan mikrofon.
apa
untuk
sebagai
sering
yang
menjadi
tujuan
Penggunaan media sebagai
pembelajaran dapat tercapai. Sarana
alat yang dipakai untuk menunjang
sangat diperlukan untuk menunjang
kegiatan penyuluhan agar dalam
berlangsungnya kegiatan penyuluhan
menyampaikan informasi lebih jelas
agar apa yang disampaikan dapat
harus dapat ditingkatkan oleh tenaga
20
penyuluh. Selain itu, ada beberapa
perubahan bentuk media komunikasi,
informasi
dijelaskan
biasanya disebabkan oleh interaksi
secara praktek yaitu apabila ada
kompleks dari kebutuhan-kebutuhan
informasi
penggunaan
penting dan tekanan kompetitif serta
suatu alat atau teknologi canggih dan
inovasi sosial dan teknologi. Secara
modern. Penyuluh harus menjelaskan
esensial
informasi
pemikiran
yang harus
mengenai
tersebut
dengan
mencontohkan
bagaimana
menggunakan
suatu
alat
mediamorfosis bahwa
adalah
media
adalah
sistem adaptif kompleks yaitu media
secara
sebagaimana sistem lainnya yang
langsung, bukan sekedar penjelasan
merespon tekanan ekssternal dengan
tanpa didukung oleh adanya alat
proses
tersebut. Hal ini akan memudahkan
spontan. Berdasarkan teori di atas
petani dilapangan pada saat akan
menunjukkan
menggunakan alat tersebut. Sehingga
penyuluh harus adaptif terhadap
mereka
mengalami
penggunaan media yang inovatif
kebingungan dalam memanfaatkan
menyesuaikan dengan perkembangan
teknologi.
zaman.
tidak
Menurut
reorganisasi
bahwa
diri
yang
seorang
Filder
dalam
(2011:124)
telah
Petani yang menerima pesan
mempresentasikan gagasan tentang
yang disampaikan oleh penyuluh
mediamorfosis untuk membantu kita
dalam penelitian ini disebut juga
memahami jenis perubahan di bidang
dengan komunikan. Informasi yang
media.
disampaikan
Suprapto
Mediamorfosis
D. Komunikan
sebagai
21
oleh
penyuluh
diharapkan dapat dimengerti oleh
khusunya di Kecamatan Gunung
petani agar apa yang jadi program
Kijang.
pertanian terlaksana dan terealisasi
Hasil
wawancara
tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
dengan baik sehingga tercapai tujuan
juga
yang diinginkan.
meskipun petani dapat memahami
1.
informasi yang disampaikan oleh
Pemahaman Informasi
yang disampaikan oleh Penyuluh
penyuluh,
namun
petani
selalu
Pertanian.
menemukan dan mengalami kendala
Berdasarkan hasil wawancara
serta permasalahan dalam kegiatan
peneliti bersama key informan dan
pertanian mereka. Sehingga para
beberapa
lainnya
petani selalu membutuhkan solusi
menyatakan bahwa informasi yang
atau penjelasan permasalahan yang
disampaikan oleh penyuluh pertanian
dihadapi dari para penyuluh.
sudah terlaksana dan dapat diterima
Permasalahan
serta
informan
dipahami
oleh
masyarakat
yang terjadi
saat ini yaitu solusi atas suatu
petani. Hubungan kerjasama antara
kendala
penyuluh dan petani harus terjalin
dijelaskan pada waktu permasalahan
dengan baik sehingga hal ini akan
tersebut sedang dihadapi petani,
memudahkan
penyuluh
karena para petani harus membuat
mensukseskan
tujuan
dalam
pemerintah
jadwal
pertanian
terlebih
tidak
dahulu
dapat
sebelum
dalam memberdayakan masyarakat
melakukan pertemuan. Jadwal ini
petani
dan
mengembangkan
hanya bisa pada waktu tertentu saja
pertanian
yang
ada
dikarenakan jumlah penyuluh yang
di
Bintan
22
terbatas namun ia memiliki wilayah
komunikasi, yakni sikap dan tingkah
kerja yang luas yaitu satu orang
laku orang, sesuai atau tidak sesuai
penyuluh untuk tiga buah desa.
dengan yang kita inginkan. Jika
Pemahaman
isi
informasi
sikap dan tingkah laku orang lain itu
oleh petani berpengaruh terhadap
sesuai, maka berarti komunikasi
pemberdayaan
bidang
berhasil, demikian pula sebaliknya.
keterampilan.
Effect ini sesungguhnya dapat dilihat
petani
pengetahuan
dan
Pemahaman
yang
di
diterima
oleh
dari :
petani sangat berpengaruh signifikan terhadap
perkembangan
a) Pendapat pribadi merupakan sikap dan pendapat terhadap sesuatu masalah tertentu. b) Pendapat umum merupakan penilaian sosial mengenai sesuatu hal yang penting dan berarti, atas dasar pertukaran pikiran yang dilakukan individu-individu secara sadar dan rasional. c) Pendapat bagian terbesar dari publik atau masyarakat.
ilmu
pengetahuan mereka. Informasi yang disampaikan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan informasi oleh para petani. Kendala yang dihadapi oleh
para
petani
kemampuan penyuluh
dan yang
menuntuk pengetahuan
harus
terus
ditingkatkan,
sehingga
proses
penyampaian
informasi
berjalan
efektif.
1.
Pengaruh
E. Efek
Penyuluhan
Menurut Widjaja (2010:20)
Prestasi Kerja Petani
effect adalah hasil akhir dari suatu
23
Pertanian
Proses dengan
Berdasarkan hasil wawancara
seorang
penyuluh
yang
selalu
yang telah dilakukan oleh peneliti
memberikan wawasan dan motivasi
dapat disimpulkan bahwa kegiatan
dalam menyelesaikan masalah yang
penyuluhan yang sudah terlaksana,
selalu menjadi kendala bagi para
dilakukan
masyarakat petani.
untuk
masyarakat
memberdayakan
petani
memberikan
Pengaruh hasil penyuluhan
dampak positif terhadap terhadap
dengan adanya petani di Kecamatan
pertanian di Kecamatan Gunung
Gunung Kijang yang mendapatkan
Kijang. Hal ini dapat dilihat baik dari
prestasi
hasil pertanian maupun kemampuan
tingkat nasional seharusnya dapat
dari petaninya. Hasil wawancara juga
dijadikan contoh bagi petani lainnya
menunjukkan bahwa hasil tani yang
di Kecamatan ini, sehingga mereka
diperoleh
mendapat prestasi yang sama juga.
mengalami peningkatan
hasil pertanian yang lebih baik dari
sebagai
petani
teladan
Pengaruh proses penyuluh
sebelumnya.
pertanian terkait dengan prestasi
Dari
segi
kemampuan
kerja
petani
ditunjukkan
pemberdayaan dibidang pengetahuan
dengan prestasi yang didapat dari
dan keterampilan telah terlaksana
pemerintah
sebagai
dan memiliki hasil yang positif.
nasional.
Prestasi kerja tersebut seharusnya
masyarakat
petani Dengan
pusat,
teladan
yaitu
tingkat
demikian,
kualitas
sumber daya manusia
dari
petani
menunjukkan
dapat dijadikan pedoman dan contoh
petaninya
bagi
sudah meningkat dari adanya peran
petani
yang
lainnya
di
Kecamatan Gunung Kijang. Hal ini
24
seharusnya menjadi motivasi para
Ketahanan
petani untuk bersaing mendapatkan
disimpulkan dari lima dimensi teori
hasil
Lasewell dalam Arni (2009:5) yaitu
terbaik
Pangan,
dalam
kegiatan
Mereka
harus
sebagai berikut:
melaksanakan isi informasi pertanian
1. Dimensi
pertanian.
maka
pertama
dapat
yaitu
yang telah disampaikan oleh tenaga
komunikator.
penyuluh. Informasi yang didapat
jumlah
merupakan hal penting yang dapat
pertanian
dijadikan pedoman dalam kegiatan
komunikator masih sangat
pertanian sehari-hari. Oleh karena
terbatas. Hal ini ditandai
itu, para petani harus memiliki
dengan satu orang penyuluh
keinginan yang besar untuk terus
membina
wilayah
kerja
belajar
sebanyak
tiga
Desa.
dan
mempraktekkannya
dilapangan.
Ketersediaan
tenaga
penyuluh sebagai
Keterbatasan penyuluh
tenaga
sangat
menjadi
KESIMPULAN DAN SARAN
kendala dalam pemberdayaan
A. Kesimpulan
petani dibidang pengetahuan
Berdasarkan data
yang
hasil
diperoleh,
analisa
berkenaan
dan
keterampilan.
Komunikasi
oleh
dengan judul Komunikasi Penyuluh
penyuluh
Pertanian
Pemberdayaan
secara
Pada
Badan
pengetahuan
Penyuluhan
dan
Mastarakat Pelaksana
Dalam Petani
tidak efektif,
tenaga berjalan sehingga dan
keterampilan yang didapat
25
oleh para petani juga tidak
Akan
maksimal. Selain itu jumlah
keterampilan
komunikator yang terbatas
hambatan karena tidak semua
juga
petani memiliki kemampuan
harus
kualitas
meningkatkan
dengan
pendidikan
tetapi,
peningkatan mengalami
memiliki
dalam menggunakan alat-alat
seperti
canggih dibidang pertanian
tinggi
sarjana.
karena jumlah penyuluh yang
2. Dimensi kedua yaitu pesan.
terbatas sehingga pemahaman
Informasi yang disampaikan
informasi
dalam penyuluhan pertanian
merata.
telah terlaksana oleh tenaga penyuluh,
namun
tersebut
tidak
3. Dimensi yang ketiga yaitu
karena
media.
Penggunaan
media
pengadaan penyuluhan yang
sebagai alat yang dipakai
tidak
untuk menunjang kegiatan
rutin
mengakibatkan
pemahaman informasi tidak
penyuluhan
berjalan
menyampaikan
efektif.
Informasi
agar
dalam informasi
pertanian sangat berpengaruh
dapat dipahami oleh petani
terhadap
peningkatan
masih sangat terbatas. Media
pengetahuan petani mengenai
yang digunakan hanya berupa
kegiatan
serta
papan tulis dan mikrofon.
keterampilan petani dalam
Penggunaan media ini juga
menggunakan teknologi juga
tidak
mengalami
setiap proses penyuluhannya,
pertanian
peningkatan.
26
dimanfaatkan
dalam
namun hanya pada waktu
informasi oleh petani sangat
tertentu
berpengaruh positif terhadap
saja.
Pemanfaatan
media yang sangat terbatas
pemberdayaan
berdampak
terhadap
bidang
pemberdayaan
dibidang
keterampilan petani.
pengetahuan
petani
pengetahuan
di dan
dan
5. Dimensi kelima yaitu efek.
keterampilan sehingga tidak
Kegiatan penyuluhan yang
terlaksana secara efektif.
sudah berjalan menghasilkan
4. Dimensi yang keempat yaitu
prestasi kerja petani sehingga
komunikan. Informasi yang
mendapatkan prestasi petani
disampaikan oleh penyuluh
teladan di tingkat nasional.
terhadap
petani
Pengaruh
dari
efektif.
Hambatan
penyuluhan
mempengaruhi
dikarenakan
kurang ini
keterbatasan
hasil
pemberdayaan
petani
waktu dan jumlah tenaga
dibidang pengetahuan dengan
penyuluh dalam memberikan
adanya
penyuluhan.
peningkatan
demikian, telah
Namun informasi
disampaikan
membantu
petani
meningkatkan
yang sangat
dan
dalam
menggunakan
produktivitas
Pemahaman
produktivitas
hasil tani dari tahun ke tahun keterampilan
petani teknologi
canggih atau modern.
hasil tani serta prestasi kerja petani.
kemampuan
isi
B. Saran
27
Adapun dapat
saran-saran
disampaikan
dari
yang
tenaga penyuluh, jadwal yang
hasil
telah
disepakati
dalam
penelitian ini mengenai Komunikasi
pertemuan harus ditepati oleh
Penyuluh
penyuluh,
Pertanian
dalam
karena
petani
Pemberdayaan Masyarakat Petani
membutuhkan
pada Badan Pelaksana Penyuluhan
yang cepat mengenai suatu
dan Ketahanan Pangan yaitu :
permasalahan pertanian yang
1. Keterbatasan jumlah tenaga penyuluh
pertanian
dimensi
sedang dihadapi, agar petani
dalam
tidak
komunikator
dari
mengalami hasil
seharusnya BPPKP merekrut
karena
calon
seharusnya
penyuluh
penanganan
pertanian
taninya. itu
mempunyai
kesadaran
menseleksi
tanggungjawabnya
yang
diadakan
Diklat
pemerintah
yang
Desa dibina oleh satu tenaga
disesuaikan
penyuluh
kebutuhan
terlaksana
sebagaimana mestinya. 2. Dimensi
pesan
penyampaian mengenai
akan sebagai
tenaga penyuluh. Informasi
pusat. Sehingga dalam satu
agar
Oleh
penyuluh
secara lebih banyak dengan melalui
kerugian
petani.
disampaikan
harus dengan
informasi Kendala
para yang
berupa
dihadapi oleh para petani
informasi
menuntut kemampuan dan
pertanian
harus
pengetahuan penyuluh yang
dilakukan secara rutin oleh
harus
28
terus
ditingkatkan,
sehingga proses penyampaian
zaman sekarang, media ini
informasi berjalan efektif.
juga dapat lebih kreatif dan
3. Penggunaan
media
dalam
menarik
dalam
kegiatan penyuluhan harus
menyampaikan
ditingkatkan. Apabila selama
seperti mampu menampilkan
ini
gambar-gambar
hanya
menggunakan
media seperti papan tulis dan
pesan
dari
informasi pertanian.
mikrofon dalam penyuluhan, seharusnya
isi
4. Komunikan yaitu para petani
penyuluh
yang
telah
diberikan
memanfaatkan media lainnya
penyuluhan
yang
kegiatan
memahami dan melaksanakan
lebih
ilmu pertanian yang telah
mendukung
penyuluhan
dan
seharusnya
menarik, karena pemahaman
diajarkan
petani yang satu berbeda
sehingga jumlah petani yang
dengan petani yang lainnya.
mendapat
Penggunaan berbagai media
teladan tingkat nasional dapat
ini akan memudahkan petani
ditingkatkan
dalam memahami informasi
ketahun.
yang disampaikan. Media lain
diperlukan upaya peningkatan
yang
jumlah tenaga penyuluh oleh
dapat
digunakan
oleh
penyuluh,
prestasi
petani
dari
tahun
Untuk
itu,
misalnya berupa laptop dan
BPPKP
infocus,
penyuluhan berjalan secara
selain
media
ini
sesuai dengan perkembangan
29
agar
proses
optimal
kepada
setiap
kelompok tani dan Desa. 5. Efek yang ditimbulkan dari adanya
proses
pertanian
yang
diberikan
oleh
seharusnya pengaruh melalui
penyuluhan telah BPPKP
memberikan yang
signifikan peningkatan
produktivitas hasil tani, dan juga
peningkatan
petani
teladan
jumlah tingkat
nasional.
30
DAFTAR PUSTAKA A. Buku Arikunto, Suharsimi, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendeketan Praktik (cetakan ke-14), Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Pertanian, 2006. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Jakarta Effendy, Onong, Uchjana, 2011, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Cetakan kesembilan belas. Bandung: Rosdakarya. Hafsah, Mohammad Jafar. 2009a. Penyuluhan Pertanian di Era Otonomi Daerah. Jakarta: PT Pustaka Sinar Harapan. --------------. 2009b. Membangun Pertanian Sejahtera, Berkeadilan. Jakarta: PT Pustaka Sinar Harapan.
Demokratis
dan
Hendrayady, Agus, dkk., 2011, Pedoman Teknik Penulisan Usulan Penelitian dan Skripsi serta Ujian Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji. Hasan, Erlina. 2010, Komunikasi Pemerintahan.Bandung: PT. Refika Aditama. Hayati djatmiko, Yayat. 2008, Perilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta. Kadarisman, M. 2012. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rajawali Pers. Muhammad, Arni. 2009, Komunikasi organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. Moleong, Lexy J, 2007, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya. Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Indeks kelompok Gramedia. Romli, Khomsahrial. 2011, komunikasi organisasi lengkap. Jakarta: PT. Grasindo. Rukminto Adi, Isbandi. 2002. Pemikiran – Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Suprapto, Tommy, 2011, Pengantar Ilmu Komunikasi dan Peran Manajemen dalam Komunikasi, Yogyakarta: CAPS. Sugiyono. 2011. Metode Bandung:Alfabeta.
penelitian
kuantitatif
kualitatif
dan
R
&
Widjaja, H.A.W. 2010, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara. Wirjana, Bernardin. 2007, Mencapai Manajemen Berkualitas:Organisasi, kinerja, program. Yogyakarta: Andi. b. Internet Winarto. 2008. Teori Pemberdayaan. (online) http://winartosst.blogspot/2008/09/teori-pemberdaya.html. (18 juni 2013) Irwan Sunarto. 2010. Perubahan Sosial Dari Pemberdayaan Komunitas. (Online). http://www.docstoc.com/docs/22044104/PERUBAHAN-SOSIAL-DARIPEMBERDAYAAN-KOMUNITAS-DALAM-PENYEDIAAN. (26 MEI 2013)