KUALITAS DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh : SRI HARTATI O80201123
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA 2010
KUALITAS DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Pada Program Pendidikan Ners-Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta
Disusun oleh : SRI HARTATI O80201123
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA 2010
i
HAL LAMAN PE ERSETUJU UAN KUAL LITAS DO OKUMENT TASI ASUH HAN KEPE ERAWATA AN DI RUA ANG R RAWAT IN NAP RS PK KU MUHA AMMADIY YAH YOGY YAKARTA A
N NASKAH PUBLIKAS P SI
Disusun oleh Sri Haartati NIM : 080 0201123 Telah Memenuhi M P Persyaratan dan Disetuj ujui Untuk Mengikuti M U Ujian Skripssi Pada Program m Pendidikkan Ners-Proogram Stud di Ilmu Kepeerawatan ST TIKES ‘Aissyiyah Yogyaakarta Oleeh : P Pembimbing g
: Yuli Isnaaeni, M.Kepp, Sp Kom
T Tanggal
: 25 Juni 2010 2
T Tanda tangaan
:………… ……………….
ii
THE QUALITY OF THE NURSING DOCUMENTATION AT INWARD ROOMS AT PKU MUHAMMADIYAH HOPSPITAL OF YOGYAKARTA1 Sri Hartati2, Yuli Isnaeni3
ABSTRACT
Background of Study: The nursing documentation is one of accountable proves from what nurses have done to patients. A professional and accountable proof of any nursing treatment might be achieved through a good handling upon documentation. However, there were many documentation sheets that were left blank. Research Objective: To figure out the quality of the nursing documentation by studying its elements, such as assessment, nursing diagnose, planning, implementation, evaluation, and nursing documentation as well. Methodology: The type of the research was descriptive non-experimental research with random sampling method. The subjects were 297 medical record files of the in-patients from October to December 2009. Data collecting technique was done by studying Instrumen A Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit. The collected data was analyzed by Univariat Analysis, which resulted in distribution of frequency and percentage. Research Findings: The research proved a good result on the quality of documentations upon assessment, that was 55.81%; nursing diagnose 53.65%; planning 74.07%; implementation 55.81%; evaluation 68.18%; and nursing documentation 75.56%. The median was 63.85%. The researcher gives advice to the Head of Nursing Division to hold trainings in nursing documentation and to maintain continuous observation upon it. The next research is expected to study about the relation between the quality of nursing documentation and its influential factors.
Key words : Quality, nursing documentation Reference : 22 books (1995-2009) Page number : x, 54 pages, 7 tables, attachments
1 Thesis Title 2 Student of Aisyiyah School of Health Sciences 3
Lecturer of PPN-PSIK STIKES Aisyiyah Yogyakarta
iii
obat sebanyak (93,1%), melakukan
PENDAHULUAN Keperawatan di Indonesia telah
tindakan pengobatan didalam maupun
mengalami perubahan konsep dan
diluar gedung Puskesmas sebanyak
terjadi
(97,1%),
pergeseran
yang
sangat
melakukan
penting. Salah satu pergeseran penting
administrasi
yang
proses
sebanyak (63,6%). Hal inilah yang
profesionalisasi keperawatan adalah
menunjukkan bahwa perawat telah
dalam
tindakan
banyak yang melupakan pekerjaannya
masyarakat
dalam melakukan asuhan keperawatan
terhadap pelayanan kesehatan saat ini
khususnya dokumentasi keperawatan.
dan di masa yang akan datang
Pendokumentasian
berkaitan dengan tingkat pendidikan
merupakan hal penting yang dapat
masyarakat
yang
juga
semakin
menunjang pelaksanaan mutu asuhan
meningkat.
Salah
satu
pengaruh
keperawatan. (Kozier,E. 1990 dalam
peningkatan pendidikan ini adalah
http://www.fkep.unpad.ac.id ). Selain
peningkatan pengetahuan masyarakat,
itu
termasuk pengetahuan hukum yang
merupakan bukti akontabilitas tentang
berkaitan dengan hak-hak masyarakat
apa yang telah dilakukan oleh seorang
sebagai
terjadi
dalam
pelaksanaan
keperawatan.
Tuntutan
seperti
tugas
dokumentasi
bendahara
Keperawatan
keperawatan
jasa
pelayanan
perawat kepada pasiennya. Dengan
Dinarti
dkk,2009).
adanya pendokumentasian yang benar
yang dilakukan oleh
maka bukti secara profesional dan
(Depkes & UI,2005) menunjukkan
legal dapat dipertanggung jawabkan.
bahwa
Apalagi
penerima
keperawatan Hasil kajian
(
terdapat
menetapkan
perawat
diagnosis
yang
saat
ini
tingkat
kesadaran masyarakat tentang hukum
penyakit
memberi
sebanyak (92,6%), membuat resep
1
pada
implikasi
pada
profesi
keperawatan sehingga perawat harus
keperawatan sehingga tidak layak jika
berhati-hati dalam memberikan asuhan
disebut sebagai alat komunikasi antar
keperawatan, demikian halnya dalam
perawat pada shif berikutnya, Selain
melakukan
itu
dokumentasi
asuhan
pengamatan
yang
dilakukan
keperawatan
diruangan didapatkan perawat yang
merupakan profesi yang memiliki
lebih mementingkan pekerjaan medis
resiko hukum. Kesalahan perawat
seperti menyuntik, memasang infus
yang mengakibatkan kecacatan atau
dan lain-lain yang sifatnya pekerjaan
kematian
medis dan para perawat malas untuk
keperawatan.
Profesi
klien
dapat
menyeret
perawat ke pengadilan. Karenanya,
melakukan
segala
tindakan yang telah mereka lakukan,
aktivitas
perawat
yang
terhadap
dilakukan
klien
banyaknya
harus
pendokumentasian
lembar
asuhan
terdokumentasikan dengan baik. Inilah
keperawatan yang dibiarkan kosong
fungsi
dokumentasi
walaupun pasien sudah menjalani
keperawatan. ( Asmadi, 2008 ) . Dari
rawat inap lebih dari 3 hari juga
studi pendahuluan yang dilakukan
menjadi gambaran bahwa perawat
adanya keluhan dari salah satu dokter
melupakan pekerjaan pokoknya yaitu
di
melakukan asuhan keperawatan.
RS
pentingnya
PKU
Muhammadiyah
Yogyakarta yang menyatakan prihatin Berdasarkan latar belakang atas kondisi asuhan keperawatan yang tersebut dilakukan
oleh
para
penulis
tertarik
untuk
perawat melakukan penelitian dengan judul “
diruangan, beliau menyatakan kenapa Kualitas
dokumentasi
asuhan
askep yang dibuat tidak menyatakan keperawatan di ruang rawat inap RS apa yang telah dilakukan dan tidak PKU Muhammadiyah Yogyakarta.” menggambarkan
adanya
tindakan
2
METODOLOGI PENELITIAN Dalam
penelitian
dimasukkan
dalam
rentang
menurut
Sugiyono
nilai
hasilnya
ini dinyatakan baik bila didapatkan nilai
menggunakan rancangan penelitian 66 - 100%, dinyatakan sedang bila deskriptif
non
eksperimental. didapatkan nilai 32 - 65%, dinyatakan
Dilakukan secara retrospektif yaitu kurang bila didapatkan nilai 0 - 31%. penelitian yang berusaha melihat ke Dalam penelitian ini jumlah populasi belakang
(Notoatmodjo,2005).
. pasien rawat inap di RS PKU
Penelitian
dilakukan
untuk Muhammadiyah
mengetahui
kualitas
Yogyakarta
pada
dokumentasi bulan Oktober 2009 sampai dengan
Asuhan Keperawatan di ruang rawat bulan Desember 2009 dari seluruh inap
RS
PKU
Muhammadiyah berkas rekam medik pasien rawat inap
Yogyakarta. Variabel penelitian ini di RS. berjumlah 2019 dari seluruh adalah kualitas dokumentasi asuhan berkas rekam
medis pada bulan
keperawatan di bangsal rawat inap RS Oktober
sampai bulan Desember
2009.
peneliti
PKU Muhammadiyah Yogyakarta, yang
meliputi
menggunakan
dokumentasi penentuan
jumlah
sampel
yang
pengkajian, dokumentasi diagnosis dikembangkan keperawatan,
oleh
Isaac
dan
dokumentasi Michael dengan tingkat kesalahan 5%
perencanaan,
dokumentasi berdasarkan tabel didapatkan besar
tindakan/implementasi
dan sampel adalah 297. Pengambilan
dokumentasi evaluasi. . Penilaian sampel
dilakukan
dengan
tehnik
studi dokumentasi diukur dengan random sampling. Cara pengambilan Instrumen A
Evaluasi Penerapan sampel
Standar
Asuhan
Keperawatan
dilakukan
dengan
cara
di membagi jumlah populasi dengan
Rumah Sakit. Hasilnya kemudian 3
diinginkan.
keperawatan 3 item, perencanaan 6
Dalam penelitian ini di dapatkan
item, tindakan 4 item, evaluasi 2 item
jumlah populasi 2019 dibagi 297
dan catatan keperawatan 5 item.
maka hasilnya adalah 6,79 atau
Setelah data terkumpul dan diolah
dibulatkan menjadi 7. Maka anggota
kemudian dianalisis. Pada penelitian
populasi yang terkena sampel adalah
dengan satu variabel menggunakan
setiap
mempunyai
satu variabel menggunakan analisis
nomor kelipatan 7 sampai jumlah
data univariat yang menghasilkan
sampel 297. Metode pengumpulan
distribusi
data
dibuat berdasarkan Instrumen
2002). Dalam penelitian ini analisis
Penilaian Evaluasi Penerapan Standar
data yang digunakan adalah analisis
Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit
univariat karena hanya ada satu
Depkes RI, 2005. Instrumen ini
variabel yaitu dokumentasi asuhan
menggunakan studi dokumentasi yang
keperawatan. Disajikan dalam bentuk
terdiri dari 24 item, yang meliputi
distribusi frekuensi.
jumlah
sampel
elemen
pengkajian
4
yang
yang
item,
prosentase (Notoatmodjo,
diagnosis
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi frekuensi kualitas dokumentasi dari aspek pengkajian No Aspek yang dinilai f % 1 Mencatat data yang dikaji 254 85,52% sesuai dengan pedoman pengkajian 2 Data dikelompokkan (bio176 59,25 psiko-sosio-spiritual) 3 Data dikaji sejak pasien 79 26,5 masuk sampai pulang 4 Masalah dirumuskan 169 56,9 berdasarkan kesenjangan antara status kesehatan dengan norma dan pola fungsi kehidupan
4
Dari tabel 1. Dapat dilihat bahwa
penting dalam merumuskan diagnosa
sebagian besar dokumentasi asuhan
keperawatan, selain itu pengkajian
keperawatan dari aspek pengkajian
juga bertujuan untuk menyusun data
memiliki kualitas cukup dimana 254
dasar mengenai kebutuhan, masalah
berkas pengkaijian telah dilakukan
kesehatan, dan respon klien terhadap
pencatatan data yang dikaji sesuai
masalah. Jadi apabila pengkajian tidak
dengan pedoman pengkajian, data
dilakukan
telah
mempengaruhi
dikelompokkan
sesuai
secara
lengkap dalam
dapat tahap
bio,psiko,sosio,spiritual dan masalah
pembuatan diagnosa keperawatan. Hal
telah
berdasarkan
ini dipengaruhi oleh pengetahuan dan
kesenjangan antara status kesehatan
ketrampilan perawat dalam melakukan
dengan
fungsi
pengkajian dimana sebagian besar
kehidupan. Sedangkan sebanyak 79
perawat diruangan adalah lulusan D
berkas atau 26,59 % memiliki kualitas
III keperawatan, , hal ini tidak sesuai
yang kurang hal ini terdapat pada data
dengan
yang tidak dikaji sejak pasien masuk
menyatakan bahwa tingkat pendidikan
sampai pulang. Dalam pengkajian
tidak mempunyai pengaruh dengan
yang
pelaksanaan asuhan keperawatan.
dirumuskan
norma
akurat,
dan
pola
lengkap,
sesuai
Utami
(2002)
yang
kenyataan, kebenaran data sangat Tabel 2. Distribusi frekuensi kualitas dokumentasi asuhan keperawatan dari aspek diagnosa keperawatan No Aspek yang dinilai f % 1 Diagnosa Keperawatan 161 54,21% berdasarkan masalah yang telah dirumuskan 2 Diagnosa Keperawatan 224 75,42% mencerminkan PE/PES 3 Merumuskan Diagnosa 92 30,97% Keperawatan Aktual/Potensial 5
keperawatan secara aktual/potensial
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa
kebanyakan
pada Diagnosa Keperawatan
diagnosa
keperawatan
memiliki kualitas baik pada diagnosa
hanya yang aktual saja perawat jarang
PE/PES yaitu sebanyak 224 berkas
memunculkan
atau 75,42 %, sedangkan kualitas
dalam
cukup sebanyak 161 berkas atau
keperawatan.
54,21% dimana diagnosa keperawatan
Potter&Perry,2009
berdasarkan
telah
keperawatan adalah pernyataan yang
yang
menguraikan
masalah
dirumuskan,
yang
sedangkan
diagnosa
potensial
pembuatan
diagnosa Menurut
respon
Diagnosa
aktual
atau
berkualitas kurang dimana diagnosa
potensial terhadap masalah kesehatan
keperawatan
dirumuskan
klien. Diagnosa keperawatan menurut
aktual/potensial yaitu sebanyak 92
Carpenito (2000) dapat dibedakan
berkas atau 30,97%. Sedangkan pada
menjadi 5 kategori yaitu : aktual,
aspek diagnosa keperawatan dengan
resiko, kemungkinan, wellness, dan
jumlah rata-rata yang mencapai 53,65
diagnosa
% dan memiliki kualitas yang cukup,
Kurang
sedangkan pada tabel 2 dapat dilihat
diagnosa
bahwa persentase terendah adalah
berhubungan
pada aspek
merumuskan diagnosa
lengkapnya aspek pengkajian sehingga
keperawatan
aktual/potensial
hal
yang
tidak
membuat
diagnosa
6
lengkapnya
sindrom. pembuatan
keperawatan dengan
mempengaruhi
juga kurang
dalam
pembuatan diagnosa keperawatan
mencapai 30,97%, hal ini di karenakan perawat
ini
keperawatan
Tabel 3. Distribusi frekuensi Dokumentasi Asuhan Keperawatan dari aspek Perencanaan No Aspek yang dinilai f % 1 Berdasarkan Diagnosa 219 73,74% Keperawatan 2 Disusun berdasarkan urutan 219 73,74% prioritas 3 Rumusan tujuan mengandung 219 73,74% komponen pasien/subyek, perubahan, perilaku, kondisi pasien dan atau kriteria 4 Rencana tindakan mengacu 219 73,74% pada tujuan dengan kalimat perintah, terinci dan jelas dan atau melibatkan pasien/keluarga 5 Rencana tindakan 219 73,74% menggambarkan keterlibatan pasien/keluarga 6 Rencana tindakan 219 73,74% menggambarkan kerjasama dengan tim kesehatan lain.
Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa pada
pada
aspek
disesuaikan dengan kebutuhan pasien
pengkajian
dokumentasinya
setiap
perencanaan
yang
memiliki kualitas yang baik hal ini
dan
ditunjukkan
aspek
keperawatan yang telah di buat. Hal
didapatkan sebanyak 219 berkas atau
ini juga sudah sesuai dengan definisi
73,74%. Dari aspek perencanaan yang
perencanaan menurut Potter dan Perry
mencapai
(1997)
pada
73,74
semua
%
merupakan
sesuai
yang
dengan
diagnosa
menyatakan
bahwa
pencapaian dengan kualitas yang baik
perencanaan adalah kegiatan dalam
pada
keperawatan
dokumentasi
asuhan
yang
meliputi
:
keperawatan. Hal ini di karenakan
meletakkan pusat tujuan pada klien,
pada
sudah
menetapkan hasil yang ingin dicapai,
menggunakan format cheklist (V)
dan memilih intervensi keperawatan
aspek
perencanaan
7
untuk mencapai tujuan. Sedangkan
kendala bagi perawat dalam membuat
belum
perencanaan
maksimalnya
perencanaan
(
aspek
mencapai
100%)
perawat
karena
yang
kebanyakan
mempunyai
latar
menurut pengamatan peneliti hal ini
belakang
dipengaruhi
lembar
mempunyai masa kerja diatas 5 tahun
perencanaan yang tidak sesuai dengan
juga turut mempengaruhi kualitas
kasus/diagnosa
asuhan
oleh
adanya
medis,
adanya
beberapa kasus penyakit yang tidak ada
lembar
perencanaan
pendidikan
keperawatan
DIII
yang
dan
belum
maksimal.
menjadi
Tabel 4. Distribusi frekuensi Dokumentasi Asuhan Keperawatan dari aspek Tindakan No Aspek yang dinilai 1 Tindakan dilakukan mengacu pada rencana keperawatan 2 Perawat mengobservasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan 3 Revisi tindakan keperawatan berdasarkan hasil evaluasi 4 Semua tindakan yang telah dilakukan dicatat ringkas dan jelas Dari tabel 4 dapat dilihat pada
f 87
% 29,29%
170
57,24%
137
46,13%
262
88,21%
dengan
aspek
revisi
tindakan
aspek tindakan yang telah dilakukan
keperawatan berdasarkan hasil sebesar
dicatat ringkas dan jelas memiliki
137 atau 46,13%, sedangkan aspek
kualitas
tindakan dilakukan mengacu pada
yang
paling
baik
yaitu
sebanyak 262 berkas atau 88,21 %,
rencana
sedangkan
perawat
kualitas yang kurang yaitu sebanyak
mengobservasi respon pasien terhadap
87 berkas atau 29,29%. Dari aspek
tindakan
mempunyai
tindakan keperawatan terdapat 87
kualitas yang cukup begitu juga
berkas atau 29,29% yang kualitasnya
pada
aspek
keperawatan
8
keperawatan
memiliki
kurang, hal ini terdapat pada tindakan
dari pasien tapi tidak memperhatikan
yang dilakukan tidak mengacu pada
rencana yang telah dibuat sebelumnya.
rencana keperawatan dimana pada
Selain
tahap tindakan keperawatan harus
memprioritaskan
mengacu/diidentifikasi
tindakan
perencanaan.
pada
Padahal
tahap
itu
lebih
pelaksanaan
langsung
pada
pasien,
padahal dalam tindakan /implementasi
menurut
Bulechek, Butcher dan Dochterman
ada
(2008)
keperawatan
implementasi
perawat
merupakan
tiga
tahap
dalam
yaitu:
tindakan persiapan,
bentuk penanganan yang dilakukan
perencanaan dan dokumentasi, dalam
oleh
lembar
perawat
berdasarkan
tindakan
perawat
kurang
pertimbangan dan pengetahuan klinis
memperhatikan faktor dokumentasi
yang bertujuan meningkatkan hasil
padahal pada setiap tindakan harusnya
perawatan
klien.
Dari
segara dilakukan pendokumentasian
didapatkan
bahwa
perawat
observasi
sebagai
hanya
bukti
dari
tindakan
keperawatan pada pasien.
melakukan tindakan terhadap keluhan
Tabel 5. Distribusi frekuensi Dokumentasi Asuhan Keperawatan dari aspek Evaluasi No Aspek yang dinilai 1 Evaluasi mengacu pada tujuan 2 Hasil evaluasi dicatat
f 172
% 57,91%
232
78,11%
Berdasarkan tabel 5 dapat
kualitas cukup yaitu sebesar 172
dilihat pada aspek hasil evaluasi
berkas atau 57,91%. Dokumentasi
dicatat mempunyai kualitas yang baik
evaluasi sudah menggunakan format
yaitu sebesar 232 berkas atau 78,11%,
SOAP sehingga memudahkan perawat
sedangkan
dalam
pada aspek evaluasi
mengacu pada tujuan mendapatkan
evaluasi
yang
berkesinambungan. Hal ini sudah 9
melakukan
sesuai dengan komponen evaluasi
membandingkan data terhadap kriteria
yaitu : menentukan kriteria, standar,
dan standar, merangkum hasil dan
dan
membuat
pertanyaan
mengumpulkan
data
evaluasi, mengenai
kesimpulan
dan
melaksanakan tindakan yang sesuai
keadaan kien terbaru, menganalisa dan
berdasarkan kesimpulan.
Tabel 6. Distribusi frekuensi dokumentasi dari aspek catatan asuhan keperawatan No 1 2 3 4
5
Aspek yang dinilai Menulis pada format yang baku Pencatatan dilakukan sesuai dengan tindakan yang dilaksanakan Setiap pencatatan ditulis dengan jelas,ringkas,istilah yang baku dan benar Setiap melakukan tindakan/kegiatan perawat mencantumkan paraf/nama jelas,dan tanggal jam dilakukannya tindakan Berkas catatan keperawatan disimpan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
f 290
% 97,64%
216
72,72%
262
88,21%
63
21,21%
295
98,32%
Berdasarkan tabel 6 dapat
pencatatan ditulis dengan jelas,ringkas,
dilihat bahwa sebagian besar aspek
istilah yang baku dan benar didapatkan
telah dilakukan dengan baik/memiliki
262 berkas atau 88,21%, kemudian
kualitas yang baik hal ini berdasarkan
aspek
dari aspek berkas catatan keperawatan
dengan tindakan yang dilaksanakan
disimpan sesuai dengan ketentuan yang
sebesar
berlaku sebanyak 295 berkas atau
72,72%.
98,32%, disusul dengan aspek menulis
melakukan tindakan/kegiatan perawat
pada format yang baku sebesar 290 atau
mencantumkan paraf/nama jelas dan
97,64%, dilanjutkan pada aspek setiap
tanggal jam dilakukannya tindakan 10
pencatatan
216
dilakukan
berkas
Sedangkan
atau aspek
sesuai
sebesar setiap
didapatkan
kualitas
yang
tanggung gugat perawat. Faktor yang
terdapat pada 63 berkas atau 21,21%.
dapat mempengaruhi hal tersebut adalah
Pada
melakukan
perawat merasa tidak ada perbedaan
perawat
yang signifikan antara mencantumkan
aspek
kurang
setiap
tindakan/kegiatan
mencantumkan paraf/nama jelas dan
nama
tanggal jam dilakukannya tindakan
nama terang pada catatan tindakan
masih didapatkan kualitas kurang yang
maupun yang lainya. Hal ini juga
hanya dilakukan oleh perawat sebanyak
kurangnya
63 berkas atau 21,21 %.
tentang
Selain itu
dengan
tidak
kesadaran pentingnya
mencantumkan
dari
perawat
mencantumkan
perawat hanya mencantumkan tanggal
nama
dan paraf saja tanpa mencantumkan
sebagai tanggung jawab dari perawat itu
nama terang, padahal aspek ini sebagai
sendiri terhadap tindakan yang telah
suatu hal yang penting karena sebagai
dilakukannya.
wujud
dari
tanggung
jawab
terang
dalam
dokumentasi
dan
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Gambaran umum dokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta No 1 2 3 4 5 6
Aspek yang dinilai Pengkajian Diagnosa Keperawatan Perencanaan Tindakan Evaluasi Catatan Asuhan Kep. Rata-rata
% 55,81% 53,65% 74,07% 55,81% 68,18% 75,56% 63,85%
Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat
bahwa
sebagian
Kategori Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik Cukup mencapai 63,85% dengan kategori
besar
kualitas cukup.
dokumentasi keperawatan mempunyai
Faktor-faktor
yang
dapat
kualitas yang cukup, hal ini dapat
mempengaruhi pelaksanaan asuhan
dilihat dari rata-rata dokumentasi yang
keperawatan antara lain : tingkat 11
motivasi,
pemberian tugas tambahan namun
beban kerja, pelatihan dan kinerja.
perawat masih memiliki kemampuan
Sebagian besar perawat di RS PKU
yang
Muhammadiyah Yogyakarta adalah D
melaksanakan
III Keperawatan dengan masa kerja
tersebut.
pendidikan/pengetahuan,
diatas
5
tahun
dengan
maksimal
tugas
Menurut
rata-rata
untuk
tetap
tambahan
Wahyuni
(2009)
pendidikan D III seharusnya perawat
terdapat hubungan yang signifikan
dapat melakukan asuhan keperawatan
antara tingkat pengetahuan perawat
dengan baik . Kinerja dikategorikan
dengan
dari kemampuan yang dimiliki oleh
keperawatan,
tenaga perawat dalam melaksanakan
penelitian ini adalah perawat dengan
tindakan asuhan keperawatan pasien
latar belakang pendidikan S 1 Ners hal
yang ditinjau dari aspek pengetahuan
ini berarti bahwa semakin tinggi
perawat
asuhan
jenjang pendidikan yang ditempuh,
dan
semakin banyak ilmu yang didapat
atas
pelaksanaan
keperawatan, mengikuti pelatihan
melaksanakan pelatihan bidang
sehingga
terutama
pelaksanaan
keperawatan
pelaksanaan
asuhan
dimana
subyek
mempengaruhi di
rumah
dalam sakit.
khususnya dalam pembuatan asuhan
Disamping itu belum berjalan dengan
keperawatan, memiliki semangat kerja
baiknya asuhan keperawatan di RS
yang tinggi karena adanya motivasi
PKU
kerja baik dari dalam diri sendiri
juga di pengaruhi oleh kurangnya
tenaga perawat maupun dari luar
pengawasan
dari
dalam konteks kerumahsakitan dan
pelaksanaan
dokumentasi
adanya
dapat
keperawatan. Tidak adanya evaluasi
dilaksanakan oleh perawat seperti
dan monitoring pelaksanaan asuhan
beban
kerja
yang
12
Muhammadiyah
Yogyakarta
atasan
akan asuhan
dari
Setelah melakukan penelitian,
keperawatan
pengolahan data, dan analisa data dari
menjadikan perawat merasa tidak ada
297 berkas rekam medis asuhan
bedanya antara melakukan asuhan
keperawatan di Rumah Sakit PKU
keperawatan dengan benar dan tidak.
Muhammadiyah Yogyakarta tentang
Tidak adanya kontrol dari atasan
kualitas
apakah itu kepala ruang atau dari
keperawatan dari tanggal 10 April
bidang perawatan membuat perawat
sampai dengan 20 April 2010, dapat
semakin
diambil kesimpulan sebagai berikut :
keperawatan, manajer
asuhan
hasil asuhan
enggan
asuhan
untuk
keperawatan
membuat
yang
dokumentasi
1. Kualitas
baik.
asuhan
dokumentasi
asuhan
Disamping itu tidak adanya pelatihan
keperawatan di ruang rawat inap
untuk mendukung pembuatan asuhan
mempunyai
keperawatan juga ikut mempengaruhi,
sedang/cukup yaitu 63,85 % 2. Kualitas
karena banyak perawat dengan latar
kualitas
dokumentasi
hasil
belakang pendidikan D III sudah tidak
pengkajian asuhan keperawatan
mengetahui penulisan askep yang
mempunyai
benar, karena setiap tahun terjadi
55,81%)
perubahan ilmu yang baru dalam
3. Kualitas
penulisan askep hal ini yang menjadi
diagnosa
kendala bagi perawat yang memiliki
mempunyai
masa kerja yang lebih dari 5 tahun dan
(53,65%)
tidak pernah mendapatkan penyegaran
kualitas
cukup
dokumentasi
(
hasil
keperawatan kualitas
cukup
DAFTAR PUSTAKA
penulisan asuhan keperawatan. Aisyah,(2004).
KESIMPULAN DAN SARAN
13
Perbandingan Kualitas Asuhan Keperawatan ruang Arofah dengan
http://www.fkep.unpa d.ac.id/, diakses tanggal 3 Desember 2009
Kualitas Asuhan Keperawatan ruang Marwa RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta,Skripsi UMY tidak dipublikasikan Arikunto,
S,
Handayaningsih,I, (2007). Dokumentasi Keperawatan “DAR” Panduan, Konsep, dan Aplikasi,Mitra Cendekia, Yogyakarta.
(2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi RevisiV , PT Rineka Cipta, Jakarta.
Hidayat,A,A (2002). Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan,EGC, Jakarta.
Carpenito, LJ,(1995). Hand Book of Nursing Diagnoses,Philadelphia, JB, Lippincot Cahyani,
Iyer, P.W, (1996). Process and Diagnosis, Saunders Company, Philadelphia.
Devi,(2008) Hubungan Beban Kerja Perawat dan Kualitas Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Kebuman, Skripsi UGM tidak dipublikasikan.
Marr & Giebing, (2001). Penjaminan Kualitas dalam Keperawatan: Konsep, Metode, dan Studi Kasus, EGC, Jakarta.
Dinarti, Ariyani, Nurhaeni, Chairani, (2009). Dokumentasi Keperawatan,TIM, Jakarta.
Maryorita,
Fisch Bach, FT,( 1991). Documenting Care; Communication, the Nursing Process and Documentation Standards. Philadelphia, FA Davis Company
(2003). Kualitas Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Instalasi Rawat Intensif RS Bethesda Yogyakarta, Skripsi UGM tidak dipublikasikan
Maxwell R.J,(1984). Quality Assesment in Healt, British Medical Journal.
Fitria, (2009). Perlukah ada Sistem Informasi Manajemen Asuhan Keperawatan dalam 14
et al, Nursing Nursing W. B.
NANDA, (2007), Toxonomy I, with Official Diagnostic Categories, NANDA, St Louis.
http/www.inna.ppni.o r.id diakses tanggal 12 Februari 2010. RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta ( 2006). Sejarah Singkat RS PKU Muhammadiyah , dari http://www.pkujogja.c om
Notoatmodjo, S., (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. Nursalam,(
2001). Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktek, Salemba Medika, Jakarta.
-----------,
Potter,
(
A,
Sugiyono, (2007), Statistik untuk Penelitian, CV Alfabeta, Jakarta. Tim Depkes R.I, (2005), Instrumen Evaluasi Penerapan Standart Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit, Cetakan ke-5, Depkes RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Direktorat RSU & Pendidikan, Jakarta
2002), Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional, ED I, Salemba Medika, Jakarta. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, proses, dan praktek, Edisi 4, Jakarta : EGC
Tim Depkes R.I, (2001), Standar Pelayanan Rumah Sakit, cetakan V, Jakarta. Wahyuni, (2009), Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat tentang Kode Etik Keperawatan dan Hukum Kesehatan Terhadap Kinerja Perawat yang Melaksanakan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Skripsi UMY tidak di publikasikan.
--------------------, (2009). Fundamental Keperawatan, Buku I edisi 7,Salemba medika Jakarta. PPNI, (2000). Standart Keperawatan, PPNI, Jakarta -------,
Praktek
(2006), Hari keperawatan Sedunia (International Nurses Day) dalam
15