KUALITAS DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS

Download Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Pada. Program Pendidikan Ners-Program Studi Ilmu Keperawatan. ...

0 downloads 340 Views 406KB Size
 

KUALITAS DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh : SRI HARTATI O80201123

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA 2010    

KUALITAS DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Pada Program Pendidikan Ners-Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta

Disusun oleh : SRI HARTATI O80201123

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA 2010

i   

HAL LAMAN PE ERSETUJU UAN KUAL LITAS DO OKUMENT TASI ASUH HAN KEPE ERAWATA AN DI RUA ANG R RAWAT IN NAP RS PK KU MUHA AMMADIY YAH YOGY YAKARTA A

N NASKAH PUBLIKAS P SI

Disusun oleh Sri Haartati NIM : 080 0201123 Telah Memenuhi M P Persyaratan dan Disetuj ujui Untuk Mengikuti M U Ujian Skripssi Pada Program m Pendidikkan Ners-Proogram Stud di Ilmu Kepeerawatan ST TIKES ‘Aissyiyah Yogyaakarta Oleeh : P Pembimbing g

: Yuli Isnaaeni, M.Kepp, Sp Kom

T Tanggal

: 25 Juni 2010 2

T Tanda tangaan

:………… ………………. 

                                                                                                                                   

ii  

THE QUALITY OF THE NURSING DOCUMENTATION AT INWARD ROOMS AT PKU MUHAMMADIYAH HOPSPITAL OF YOGYAKARTA1 Sri Hartati2, Yuli Isnaeni3

ABSTRACT

Background of Study: The nursing documentation is one of accountable proves from what nurses have done to patients. A professional and accountable proof of any nursing treatment might be achieved through a good handling upon documentation. However, there were many documentation sheets that were left blank. Research Objective: To figure out the quality of the nursing documentation by studying its elements, such as assessment, nursing diagnose, planning, implementation, evaluation, and nursing documentation as well. Methodology: The type of the research was descriptive non-experimental research with random sampling method. The subjects were 297 medical record files of the in-patients from October to December 2009. Data collecting technique was done by studying Instrumen A Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit. The collected data was analyzed by Univariat Analysis, which resulted in distribution of frequency and percentage. Research Findings: The research proved a good result on the quality of documentations upon assessment, that was 55.81%; nursing diagnose 53.65%; planning 74.07%; implementation 55.81%; evaluation 68.18%; and nursing documentation 75.56%. The median was 63.85%. The researcher gives advice to the Head of Nursing Division to hold trainings in nursing documentation and to maintain continuous observation upon it. The next research is expected to study about the relation between the quality of nursing documentation and its influential factors.

Key words : Quality, nursing documentation Reference : 22 books (1995-2009) Page number : x, 54 pages, 7 tables, attachments

 

                                                             1  Thesis Title  2  Student of Aisyiyah School of Health Sciences   3

Lecturer of PPN-PSIK STIKES Aisyiyah Yogyakarta  

iii   

obat sebanyak (93,1%), melakukan

PENDAHULUAN Keperawatan di Indonesia telah

tindakan pengobatan didalam maupun

mengalami perubahan konsep dan

diluar gedung Puskesmas sebanyak

terjadi

(97,1%),

pergeseran

yang

sangat

melakukan

penting. Salah satu pergeseran penting

administrasi

yang

proses

sebanyak (63,6%). Hal inilah yang

profesionalisasi keperawatan adalah

menunjukkan bahwa perawat telah

dalam

tindakan

banyak yang melupakan pekerjaannya

masyarakat

dalam melakukan asuhan keperawatan

terhadap pelayanan kesehatan saat ini

khususnya dokumentasi keperawatan.

dan di masa yang akan datang

Pendokumentasian

berkaitan dengan tingkat pendidikan

merupakan hal penting yang dapat

masyarakat

yang

juga

semakin

menunjang pelaksanaan mutu asuhan

meningkat.

Salah

satu

pengaruh

keperawatan. (Kozier,E. 1990 dalam

peningkatan pendidikan ini adalah

http://www.fkep.unpad.ac.id ).  Selain

peningkatan pengetahuan masyarakat,

itu 

termasuk pengetahuan hukum yang

merupakan bukti akontabilitas tentang

berkaitan dengan hak-hak masyarakat

apa yang telah dilakukan oleh seorang

sebagai

terjadi

dalam

pelaksanaan

keperawatan.

Tuntutan

seperti

tugas

dokumentasi

bendahara

Keperawatan

keperawatan

jasa

pelayanan

perawat kepada pasiennya. Dengan

Dinarti

dkk,2009).

adanya pendokumentasian yang benar

yang dilakukan oleh

maka bukti secara profesional dan

(Depkes & UI,2005) menunjukkan

legal dapat dipertanggung jawabkan.

bahwa

Apalagi

penerima

keperawatan Hasil kajian

(

terdapat

menetapkan

perawat

diagnosis

yang

saat

ini

tingkat

kesadaran masyarakat tentang hukum

penyakit

memberi

sebanyak (92,6%), membuat resep

1   

pada

implikasi

pada

profesi

keperawatan sehingga perawat harus

keperawatan sehingga tidak layak jika

berhati-hati dalam memberikan asuhan

disebut sebagai alat komunikasi antar

keperawatan, demikian halnya dalam

perawat pada shif berikutnya, Selain

melakukan

itu

dokumentasi

asuhan

pengamatan

yang

dilakukan

keperawatan

diruangan didapatkan perawat yang

merupakan profesi yang memiliki

lebih mementingkan pekerjaan medis

resiko hukum. Kesalahan perawat

seperti menyuntik, memasang infus

yang mengakibatkan kecacatan atau

dan lain-lain yang sifatnya pekerjaan

kematian

medis dan para perawat malas untuk

keperawatan.

Profesi

klien

dapat

menyeret

perawat ke pengadilan. Karenanya,

melakukan

segala

tindakan yang telah mereka lakukan,

aktivitas

perawat

yang

terhadap

dilakukan

klien

banyaknya

harus

pendokumentasian

lembar

asuhan

terdokumentasikan dengan baik. Inilah

keperawatan yang dibiarkan kosong

fungsi

dokumentasi

walaupun pasien sudah menjalani

keperawatan. ( Asmadi, 2008 ) . Dari

rawat inap lebih dari 3 hari juga

studi pendahuluan yang dilakukan

menjadi gambaran bahwa perawat

adanya keluhan dari salah satu dokter

melupakan pekerjaan pokoknya yaitu

di

melakukan asuhan keperawatan.

RS

pentingnya

PKU

Muhammadiyah

Yogyakarta yang menyatakan prihatin Berdasarkan latar belakang atas kondisi asuhan keperawatan yang tersebut dilakukan

oleh

para

penulis

tertarik

untuk

perawat melakukan penelitian dengan judul “

diruangan, beliau menyatakan kenapa Kualitas

dokumentasi

asuhan

askep yang dibuat tidak menyatakan keperawatan di ruang rawat inap RS apa yang telah dilakukan dan tidak PKU Muhammadiyah Yogyakarta.” menggambarkan

adanya

tindakan

2   

METODOLOGI PENELITIAN Dalam

penelitian

dimasukkan

dalam

rentang

menurut

Sugiyono

nilai

hasilnya

ini dinyatakan baik bila didapatkan nilai

menggunakan rancangan penelitian 66 - 100%, dinyatakan sedang bila deskriptif

non

eksperimental. didapatkan nilai 32 - 65%, dinyatakan

Dilakukan secara retrospektif yaitu kurang bila didapatkan nilai 0 - 31%. penelitian yang berusaha melihat ke Dalam penelitian ini jumlah populasi belakang

(Notoatmodjo,2005).

. pasien rawat inap di RS PKU

Penelitian

dilakukan

untuk Muhammadiyah

mengetahui

kualitas

Yogyakarta

pada

dokumentasi bulan Oktober 2009 sampai dengan

Asuhan Keperawatan di ruang rawat bulan Desember 2009 dari seluruh inap

RS

PKU

Muhammadiyah berkas rekam medik pasien rawat inap

Yogyakarta. Variabel penelitian ini di RS. berjumlah 2019 dari seluruh adalah kualitas dokumentasi asuhan berkas rekam

medis pada bulan

keperawatan di bangsal rawat inap RS Oktober

sampai bulan Desember

2009.

peneliti

PKU Muhammadiyah Yogyakarta, yang

meliputi

menggunakan

dokumentasi penentuan

jumlah

sampel

yang

pengkajian, dokumentasi diagnosis dikembangkan keperawatan,

oleh

Isaac

dan

dokumentasi Michael dengan tingkat kesalahan 5%

perencanaan,

dokumentasi berdasarkan tabel didapatkan besar

tindakan/implementasi

dan sampel adalah 297. Pengambilan

dokumentasi evaluasi. . Penilaian sampel

dilakukan

dengan

tehnik

studi dokumentasi diukur dengan random sampling. Cara pengambilan Instrumen A

Evaluasi Penerapan sampel

Standar

Asuhan

Keperawatan

dilakukan

dengan

cara

di membagi jumlah populasi dengan

Rumah Sakit. Hasilnya kemudian 3   

diinginkan.

keperawatan 3 item, perencanaan 6

Dalam penelitian ini di dapatkan

item, tindakan 4 item, evaluasi 2 item

jumlah populasi 2019 dibagi 297

dan catatan keperawatan 5 item.

maka hasilnya adalah 6,79 atau

Setelah data terkumpul dan diolah

dibulatkan menjadi 7. Maka anggota

kemudian dianalisis. Pada penelitian

populasi yang terkena sampel adalah

dengan satu variabel menggunakan

setiap

mempunyai

satu variabel menggunakan analisis

nomor kelipatan 7 sampai jumlah

data univariat yang menghasilkan

sampel 297. Metode pengumpulan

distribusi

data

dibuat berdasarkan Instrumen

2002). Dalam penelitian ini analisis

Penilaian Evaluasi Penerapan Standar

data yang digunakan adalah analisis

Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit

univariat karena hanya ada satu

Depkes RI, 2005. Instrumen ini

variabel yaitu dokumentasi asuhan

menggunakan studi dokumentasi yang

keperawatan. Disajikan dalam bentuk

terdiri dari 24 item, yang meliputi

distribusi frekuensi.

jumlah

sampel

elemen

pengkajian

4

yang

yang

item,

prosentase (Notoatmodjo,

diagnosis

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi frekuensi kualitas dokumentasi dari aspek pengkajian No Aspek yang dinilai f % 1 Mencatat data yang dikaji 254 85,52% sesuai dengan pedoman pengkajian 2 Data dikelompokkan (bio176 59,25 psiko-sosio-spiritual) 3 Data dikaji sejak pasien 79 26,5 masuk sampai pulang 4 Masalah dirumuskan 169 56,9 berdasarkan kesenjangan antara status kesehatan dengan norma dan pola fungsi kehidupan

4   

Dari tabel 1. Dapat dilihat bahwa

penting dalam merumuskan diagnosa

sebagian besar dokumentasi asuhan

keperawatan, selain itu pengkajian

keperawatan dari aspek pengkajian

juga bertujuan untuk menyusun data

memiliki kualitas cukup dimana 254

dasar mengenai kebutuhan, masalah

berkas pengkaijian telah dilakukan

kesehatan, dan respon klien terhadap

pencatatan data yang dikaji sesuai

masalah. Jadi apabila pengkajian tidak

dengan pedoman pengkajian, data

dilakukan

telah

mempengaruhi

dikelompokkan

sesuai

secara

lengkap dalam

dapat tahap

bio,psiko,sosio,spiritual dan masalah

pembuatan diagnosa keperawatan. Hal

telah

berdasarkan

ini dipengaruhi oleh pengetahuan dan

kesenjangan antara status kesehatan

ketrampilan perawat dalam melakukan

dengan

fungsi

pengkajian dimana sebagian besar

kehidupan. Sedangkan sebanyak 79

perawat diruangan adalah lulusan D

berkas atau 26,59 % memiliki kualitas

III keperawatan, , hal ini tidak sesuai

yang kurang hal ini terdapat pada data

dengan

yang tidak dikaji sejak pasien masuk

menyatakan bahwa tingkat pendidikan

sampai pulang. Dalam pengkajian

tidak mempunyai pengaruh dengan

yang

pelaksanaan asuhan keperawatan.

dirumuskan

norma

akurat,

dan

pola

lengkap,

sesuai

Utami

(2002)

yang

kenyataan, kebenaran data sangat Tabel 2. Distribusi frekuensi kualitas dokumentasi asuhan keperawatan dari aspek diagnosa keperawatan No Aspek yang dinilai f % 1 Diagnosa Keperawatan 161 54,21% berdasarkan masalah yang telah dirumuskan 2 Diagnosa Keperawatan 224 75,42% mencerminkan PE/PES 3 Merumuskan Diagnosa 92 30,97% Keperawatan Aktual/Potensial 5   

keperawatan secara aktual/potensial

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa

kebanyakan

pada Diagnosa Keperawatan

diagnosa

keperawatan

memiliki kualitas baik pada diagnosa

hanya yang aktual saja perawat jarang

PE/PES yaitu sebanyak 224 berkas

memunculkan

atau 75,42 %, sedangkan kualitas

dalam

cukup sebanyak 161 berkas atau

keperawatan.

54,21% dimana diagnosa keperawatan

Potter&Perry,2009

berdasarkan

telah

keperawatan adalah pernyataan yang

yang

menguraikan

masalah

dirumuskan,

yang

sedangkan

diagnosa

potensial

pembuatan

diagnosa Menurut

respon

Diagnosa

aktual

atau

berkualitas kurang dimana diagnosa

potensial terhadap masalah kesehatan

keperawatan

dirumuskan

klien. Diagnosa keperawatan menurut

aktual/potensial yaitu sebanyak 92

Carpenito (2000) dapat dibedakan

berkas atau 30,97%. Sedangkan pada

menjadi 5 kategori yaitu : aktual,

aspek diagnosa keperawatan dengan

resiko, kemungkinan, wellness, dan

jumlah rata-rata yang mencapai 53,65

diagnosa

% dan memiliki kualitas yang cukup,

Kurang

sedangkan pada tabel 2 dapat dilihat

diagnosa

bahwa persentase terendah adalah

berhubungan

pada aspek

merumuskan diagnosa

lengkapnya aspek pengkajian sehingga

keperawatan

aktual/potensial

hal

yang

tidak

membuat

diagnosa

6   

lengkapnya

sindrom. pembuatan

keperawatan dengan

mempengaruhi

juga kurang

dalam

pembuatan diagnosa keperawatan

mencapai 30,97%, hal ini di karenakan perawat

ini

keperawatan

Tabel 3. Distribusi frekuensi Dokumentasi Asuhan Keperawatan dari aspek Perencanaan No Aspek yang dinilai f % 1 Berdasarkan Diagnosa 219 73,74% Keperawatan 2 Disusun berdasarkan urutan 219 73,74% prioritas 3 Rumusan tujuan mengandung 219 73,74% komponen pasien/subyek, perubahan, perilaku, kondisi pasien dan atau kriteria 4 Rencana tindakan mengacu 219 73,74% pada tujuan dengan kalimat perintah, terinci dan jelas dan atau melibatkan pasien/keluarga 5 Rencana tindakan 219 73,74% menggambarkan keterlibatan pasien/keluarga 6 Rencana tindakan 219 73,74% menggambarkan kerjasama dengan tim kesehatan lain.

Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa pada

pada

aspek

disesuaikan dengan kebutuhan pasien

pengkajian

dokumentasinya

setiap

perencanaan

yang

memiliki kualitas yang baik hal ini

dan

ditunjukkan

aspek

keperawatan yang telah di buat. Hal

didapatkan sebanyak 219 berkas atau

ini juga sudah sesuai dengan definisi

73,74%. Dari aspek perencanaan yang

perencanaan menurut Potter dan Perry

mencapai

(1997)

pada

73,74

semua

%

merupakan

sesuai

yang

dengan

diagnosa

menyatakan

bahwa

pencapaian dengan kualitas yang baik

perencanaan adalah kegiatan dalam

pada

keperawatan

dokumentasi

asuhan

yang

meliputi

:

keperawatan. Hal ini di karenakan

meletakkan pusat tujuan pada klien,

pada

sudah

menetapkan hasil yang ingin dicapai,

menggunakan format cheklist (V)

dan memilih intervensi keperawatan

aspek

perencanaan

7   

untuk mencapai tujuan. Sedangkan

kendala bagi perawat dalam membuat

belum

perencanaan

maksimalnya

perencanaan

(

aspek

mencapai

100%)

perawat

karena

yang

kebanyakan

mempunyai

latar

menurut pengamatan peneliti hal ini

belakang

dipengaruhi

lembar

mempunyai masa kerja diatas 5 tahun

perencanaan yang tidak sesuai dengan

juga turut mempengaruhi kualitas

kasus/diagnosa

asuhan

oleh

adanya

medis,

adanya

beberapa kasus penyakit yang tidak ada

lembar

perencanaan

pendidikan

keperawatan

DIII

yang

dan

belum

maksimal.

menjadi

Tabel 4. Distribusi frekuensi Dokumentasi Asuhan Keperawatan dari aspek Tindakan No Aspek yang dinilai 1 Tindakan dilakukan mengacu pada rencana keperawatan 2 Perawat mengobservasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan 3 Revisi tindakan keperawatan berdasarkan hasil evaluasi 4 Semua tindakan yang telah dilakukan dicatat ringkas dan jelas Dari tabel 4 dapat dilihat pada

f 87

% 29,29%

170

57,24%

137

46,13%

262

88,21%

dengan

aspek

revisi

tindakan

aspek tindakan yang telah dilakukan

keperawatan berdasarkan hasil sebesar

dicatat ringkas dan jelas memiliki

137 atau 46,13%, sedangkan aspek

kualitas

tindakan dilakukan mengacu pada

yang

paling

baik

yaitu

sebanyak 262 berkas atau 88,21 %,

rencana

sedangkan

perawat

kualitas yang kurang yaitu sebanyak

mengobservasi respon pasien terhadap

87 berkas atau 29,29%. Dari aspek

tindakan

mempunyai

tindakan keperawatan terdapat 87

kualitas yang cukup begitu juga

berkas atau 29,29% yang kualitasnya

pada

aspek

keperawatan

8   

keperawatan

memiliki

kurang, hal ini terdapat pada tindakan

dari pasien tapi tidak memperhatikan

yang dilakukan tidak mengacu pada

rencana yang telah dibuat sebelumnya.

rencana keperawatan dimana pada

Selain

tahap tindakan keperawatan harus

memprioritaskan

mengacu/diidentifikasi

tindakan

perencanaan.

pada

Padahal

tahap

itu

lebih

pelaksanaan

langsung

pada

pasien,

padahal dalam tindakan /implementasi

menurut

Bulechek, Butcher dan Dochterman

ada

(2008)

keperawatan

implementasi

perawat

merupakan

tiga

tahap

dalam

yaitu:

tindakan persiapan,

bentuk penanganan yang dilakukan

perencanaan dan dokumentasi, dalam

oleh

lembar

perawat

berdasarkan

tindakan

perawat

kurang

pertimbangan dan pengetahuan klinis

memperhatikan faktor dokumentasi

yang bertujuan meningkatkan hasil

padahal pada setiap tindakan harusnya

perawatan

klien.

Dari

segara dilakukan pendokumentasian

didapatkan

bahwa

perawat

observasi

sebagai

hanya

bukti

dari

tindakan

keperawatan pada pasien.

melakukan tindakan terhadap keluhan

Tabel 5. Distribusi frekuensi Dokumentasi Asuhan Keperawatan dari aspek Evaluasi No Aspek yang dinilai 1 Evaluasi mengacu pada tujuan 2 Hasil evaluasi dicatat

f 172

% 57,91%

232

78,11%

Berdasarkan tabel 5 dapat

kualitas cukup yaitu sebesar 172

dilihat pada aspek hasil evaluasi

berkas atau 57,91%. Dokumentasi

dicatat mempunyai kualitas yang baik

evaluasi sudah menggunakan format

yaitu sebesar 232 berkas atau 78,11%,

SOAP sehingga memudahkan perawat

sedangkan

dalam

pada aspek evaluasi

mengacu pada tujuan mendapatkan

evaluasi

yang

berkesinambungan. Hal ini sudah 9 

 

melakukan

sesuai dengan komponen evaluasi

membandingkan data terhadap kriteria

yaitu : menentukan kriteria, standar,

dan standar, merangkum hasil dan

dan

membuat

pertanyaan

mengumpulkan

data

evaluasi, mengenai

kesimpulan

dan

melaksanakan tindakan yang sesuai

keadaan kien terbaru, menganalisa dan

berdasarkan kesimpulan.

Tabel 6. Distribusi frekuensi dokumentasi dari aspek catatan asuhan keperawatan No 1 2 3 4

5

Aspek yang dinilai Menulis pada format yang baku Pencatatan dilakukan sesuai dengan tindakan yang dilaksanakan Setiap pencatatan ditulis dengan jelas,ringkas,istilah yang baku dan benar Setiap melakukan tindakan/kegiatan perawat mencantumkan paraf/nama jelas,dan tanggal jam dilakukannya tindakan Berkas catatan keperawatan disimpan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

f 290

% 97,64%

216

72,72%

262

88,21%

63

21,21%

295

98,32%

Berdasarkan tabel 6 dapat

pencatatan ditulis dengan jelas,ringkas,

dilihat bahwa sebagian besar aspek

istilah yang baku dan benar didapatkan

telah dilakukan dengan baik/memiliki

262 berkas atau 88,21%, kemudian

kualitas yang baik hal ini berdasarkan

aspek

dari aspek berkas catatan keperawatan

dengan tindakan yang dilaksanakan

disimpan sesuai dengan ketentuan yang

sebesar

berlaku sebanyak 295 berkas atau

72,72%.

98,32%, disusul dengan aspek menulis

melakukan tindakan/kegiatan perawat

pada format yang baku sebesar 290 atau

mencantumkan paraf/nama jelas dan

97,64%, dilanjutkan pada aspek setiap

tanggal jam dilakukannya tindakan 10 

 

pencatatan

216

dilakukan

berkas

Sedangkan

atau aspek

sesuai

sebesar setiap

didapatkan

kualitas

yang

tanggung gugat perawat. Faktor yang

terdapat pada 63 berkas atau 21,21%.

dapat mempengaruhi hal tersebut adalah

Pada

melakukan

perawat merasa tidak ada perbedaan

perawat

yang signifikan antara mencantumkan

aspek

kurang

setiap

tindakan/kegiatan

mencantumkan paraf/nama jelas dan

nama

tanggal jam dilakukannya tindakan

nama terang pada catatan tindakan

masih didapatkan kualitas kurang yang

maupun yang lainya. Hal ini juga

hanya dilakukan oleh perawat sebanyak

kurangnya

63 berkas atau 21,21 %.

tentang

Selain itu

dengan

tidak

kesadaran pentingnya

mencantumkan

dari

perawat

mencantumkan

perawat hanya mencantumkan tanggal

nama

dan paraf saja tanpa mencantumkan

sebagai tanggung jawab dari perawat itu

nama terang, padahal aspek ini sebagai

sendiri terhadap tindakan yang telah

suatu hal yang penting karena sebagai

dilakukannya.

wujud

dari

tanggung

jawab

terang

dalam

dokumentasi

dan

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Gambaran umum dokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta No 1 2 3 4 5 6

Aspek yang dinilai Pengkajian Diagnosa Keperawatan Perencanaan Tindakan Evaluasi Catatan Asuhan Kep. Rata-rata

% 55,81% 53,65% 74,07% 55,81% 68,18% 75,56% 63,85%

Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat

bahwa

sebagian

Kategori Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik Cukup mencapai 63,85% dengan kategori

besar

kualitas cukup.

dokumentasi keperawatan mempunyai

Faktor-faktor

yang

dapat

kualitas yang cukup, hal ini dapat

mempengaruhi pelaksanaan asuhan

dilihat dari rata-rata dokumentasi yang

keperawatan antara lain : tingkat 11 

 

motivasi,

pemberian tugas tambahan namun

beban kerja, pelatihan dan kinerja.

perawat masih memiliki kemampuan

Sebagian besar perawat di RS PKU

yang

Muhammadiyah Yogyakarta adalah D

melaksanakan

III Keperawatan dengan masa kerja

tersebut.

pendidikan/pengetahuan,

diatas

5

tahun

dengan

maksimal

tugas

Menurut

rata-rata

untuk

tetap

tambahan

Wahyuni

(2009)

pendidikan D III seharusnya perawat

terdapat hubungan yang signifikan

dapat melakukan asuhan keperawatan

antara tingkat pengetahuan perawat

dengan baik . Kinerja dikategorikan

dengan

dari kemampuan yang dimiliki oleh

keperawatan,

tenaga perawat dalam melaksanakan

penelitian ini adalah perawat dengan

tindakan asuhan keperawatan pasien

latar belakang pendidikan S 1 Ners hal

yang ditinjau dari aspek pengetahuan

ini berarti bahwa semakin tinggi

perawat

asuhan

jenjang pendidikan yang ditempuh,

dan

semakin banyak ilmu yang didapat

atas

pelaksanaan

keperawatan, mengikuti pelatihan

melaksanakan pelatihan bidang

sehingga

terutama

pelaksanaan

keperawatan

pelaksanaan

asuhan

dimana

subyek

mempengaruhi di

rumah

dalam sakit.

khususnya dalam pembuatan asuhan

Disamping itu belum berjalan dengan

keperawatan, memiliki semangat kerja

baiknya asuhan keperawatan di RS

yang tinggi karena adanya motivasi

PKU

kerja baik dari dalam diri sendiri

juga di pengaruhi oleh kurangnya

tenaga perawat maupun dari luar

pengawasan

dari

dalam konteks kerumahsakitan dan

pelaksanaan

dokumentasi

adanya

dapat

keperawatan. Tidak adanya evaluasi

dilaksanakan oleh perawat seperti

dan monitoring pelaksanaan asuhan

beban

kerja

yang

12   

Muhammadiyah

Yogyakarta

atasan

akan asuhan

dari

Setelah melakukan penelitian,

keperawatan

pengolahan data, dan analisa data dari

menjadikan perawat merasa tidak ada

297 berkas rekam medis asuhan

bedanya antara melakukan asuhan

keperawatan di Rumah Sakit PKU

keperawatan dengan benar dan tidak.

Muhammadiyah Yogyakarta tentang

Tidak adanya kontrol dari atasan

kualitas

apakah itu kepala ruang atau dari

keperawatan dari tanggal 10 April

bidang perawatan membuat perawat

sampai dengan 20 April 2010, dapat

semakin

diambil kesimpulan sebagai berikut :

keperawatan, manajer

asuhan

hasil asuhan

enggan

asuhan

untuk

keperawatan

membuat

yang

dokumentasi

1. Kualitas

baik.

asuhan

dokumentasi

asuhan

Disamping itu tidak adanya pelatihan

keperawatan di ruang rawat inap

untuk mendukung pembuatan asuhan

mempunyai

keperawatan juga ikut mempengaruhi,

sedang/cukup yaitu 63,85 % 2. Kualitas

karena banyak perawat dengan latar

kualitas

dokumentasi

hasil

belakang pendidikan D III sudah tidak

pengkajian asuhan keperawatan

mengetahui penulisan askep yang

mempunyai

benar, karena setiap tahun terjadi

55,81%)

perubahan ilmu yang baru dalam

3. Kualitas

penulisan askep hal ini yang menjadi

diagnosa

kendala bagi perawat yang memiliki

mempunyai

masa kerja yang lebih dari 5 tahun dan

(53,65%)

tidak pernah mendapatkan penyegaran

kualitas

cukup

dokumentasi

(

hasil

keperawatan kualitas

cukup

DAFTAR PUSTAKA

penulisan asuhan keperawatan. Aisyah,(2004).

KESIMPULAN DAN SARAN

13   

Perbandingan Kualitas Asuhan Keperawatan ruang Arofah dengan

http://www.fkep.unpa d.ac.id/, diakses tanggal 3 Desember 2009

Kualitas Asuhan Keperawatan ruang Marwa RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta,Skripsi UMY tidak dipublikasikan Arikunto,

S,

Handayaningsih,I, (2007). Dokumentasi Keperawatan “DAR” Panduan, Konsep, dan Aplikasi,Mitra Cendekia, Yogyakarta.

(2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi RevisiV , PT Rineka Cipta, Jakarta.

Hidayat,A,A (2002). Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan,EGC, Jakarta.

Carpenito, LJ,(1995). Hand Book of Nursing Diagnoses,Philadelphia, JB, Lippincot Cahyani,

Iyer, P.W, (1996). Process and Diagnosis, Saunders Company, Philadelphia.

Devi,(2008) Hubungan Beban Kerja Perawat dan Kualitas Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Kebuman, Skripsi UGM tidak dipublikasikan.

Marr & Giebing, (2001). Penjaminan Kualitas dalam Keperawatan: Konsep, Metode, dan Studi Kasus, EGC, Jakarta.

Dinarti, Ariyani, Nurhaeni, Chairani, (2009). Dokumentasi Keperawatan,TIM, Jakarta.

Maryorita,

Fisch Bach, FT,( 1991). Documenting Care; Communication, the Nursing Process and Documentation Standards. Philadelphia, FA Davis Company

(2003). Kualitas Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Instalasi Rawat Intensif RS Bethesda Yogyakarta, Skripsi UGM tidak dipublikasikan

Maxwell R.J,(1984). Quality Assesment in Healt, British Medical Journal.

Fitria, (2009). Perlukah ada Sistem Informasi Manajemen Asuhan Keperawatan dalam 14   

et al, Nursing Nursing W. B.

NANDA, (2007), Toxonomy I, with Official Diagnostic Categories, NANDA, St Louis.

http/www.inna.ppni.o r.id diakses tanggal 12 Februari 2010. RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta ( 2006). Sejarah Singkat RS PKU Muhammadiyah , dari http://www.pkujogja.c om

Notoatmodjo, S., (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.  Nursalam,(

2001). Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktek, Salemba Medika, Jakarta.

-----------,

Potter,

(

A,

Sugiyono, (2007), Statistik untuk Penelitian, CV Alfabeta, Jakarta. Tim Depkes R.I, (2005), Instrumen Evaluasi Penerapan Standart Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit, Cetakan ke-5, Depkes RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Direktorat RSU & Pendidikan, Jakarta

2002), Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional, ED I, Salemba Medika, Jakarta. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, proses, dan praktek, Edisi 4, Jakarta : EGC

Tim Depkes R.I, (2001), Standar Pelayanan Rumah Sakit, cetakan V, Jakarta. Wahyuni, (2009), Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat tentang Kode Etik Keperawatan dan Hukum Kesehatan Terhadap Kinerja Perawat yang Melaksanakan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Skripsi UMY tidak di publikasikan.

--------------------, (2009). Fundamental Keperawatan, Buku I edisi 7,Salemba medika Jakarta. PPNI, (2000). Standart Keperawatan, PPNI, Jakarta -------,

Praktek

(2006), Hari keperawatan Sedunia (International Nurses Day) dalam  

15