LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI KINERJA PINJAMAN DAN HIBAH

III EVALUASI DAN TINDAK LANJUT ... pengawasan dan evaluasi terhadap ... Berdasarkan tata usaha Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen dari nilai...

26 downloads 608 Views 79KB Size
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI KINERJA PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI

JRF Grant TF-090014 IND (Community-Based Settement Rehabilitation and Reconstruction Project for Central and west Java and Yogyakarta Special Region)

DISUSUN OLEH : DIREKTORAT EVALUASI, AKUNTANSI DAN SETELMEN SUBDIREKTORAT MONITORING DAN EVALUASI PHLN DITJEN PENGELOLAAN UTANG DEPARTEMEN KEUANGAN

EXECUTIVE SUMMARY JRF Grant TF-090014 IND (Community-Based Settement Rehabilitation and Reconstruction Project for Central and west Java and Yogyakarta Special Region) merupakan hibah dari Multi Donors yang tergabung dalam Java Reconstruction Fund (JFR) dengan jumlah total sebesar USD 60,000,000.00 ditandatangani pada tanggal 6 Februari 2007 berlaku efektif tanggal 9 April 2007 dan akan berakhir (closing date) pada tanggal 30 Juni 2009. Adapun lokasi kegiatan terdapat pada wilayah Jawa Tengah, DIY Yogyakarta dan Jawa Barat. Tujuan yang hendak dicapai adalah membantu pembiayaan program pemulihan bagi masyarakat yang terkena dampak gempa bumi di DIY, Jawa Tengah dan Jawa Barat melalui kegiatan pembangunan rumah dengan struktur tahan gempa dan terbangunnya kembali pemukiman dan sarana lingkungan yang hancur akibat gempa bumi dengan bertumpu pada kelompok masyarakat. Sasaran kegiatan JRF Grant TF-090014 IND meliputi terbangunnya masyarakat pemukiman yang mampu menyelenggarakan pembangunan kembali perumahan dan lingkungan masyarakat yang terkena dampak gempa bumi, terbangunnya kembali rumah sderhana sehat yang dilengkapi dengan dokumen perizinan pembangunan rumah (Ijin Mendirikan Bangunan) serta prasarana dasar lingkungan sesuai persyaratan teknik bangunan tahan gempa serta tertatanya kembali lingkungan pemukiman sesuai dengan pernyaratan penanggulangan (mitigasi) bencana Untuk mengetahui dan memantau perkembangan dan permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan penanganan pasca gempa JRF Grant TF-090014 IND tersebut, maka pada tanggal 15 – 19 Februari 2008 telah dilaksanakan kunjungan on-site visit terhadap 2 Kabupaten yang terkena dampak langsung gempa yaitu Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dan Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Dalam kunjungan tersebut secara umum pelaksanan kegiatan JRF Grant TF090014 IND berjalan relatif cukup baik namun masih terdapat kendala-kendala dilapangan sebagai berikut (1) Tenggat waktu yang terlalu lama antara pencairan dana termin I, II dan Termin III (2) Belum selesainya proses revisi alokasi dana dalam DIPA pada Ditjen Anggaran yang telah diajukan pada tanggal 13 Februari 2008 (3) Untuk Propinsi Jawa Tengah terjadi pengurangan jumlah penerima manfaat yang mengakibatkan data DIPH (Daftar Induk Penerima Hibah) tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Rencana tindak yang direkomendasikan adalah agar segera mempercepat proses revisi DIPA TA 2008 dengan berkoordinasi kepada Direktorat Jenderal Anggaran sehingga proses pencairan dana termin II dan III dapat segera terealisir. Selain itu, agar dapat dijadikan acuan/pedoman pelaksanan kegiatan selanjutnya, perlu disusun time schedule yang ketat (mengingat jangka waktu pelaksanaan kegiatan hanya sampai dengan Juni 2009) baik terhadap rencana penarikan dana maupun terhadap rencana pelaksanaan kegiatan fisik sehingga pelaksanaan kegiatan JRF Grant TF 090014-IND dapat selesai pada waktunya.

DAFTAR ISI

EXECUTIVE SUMMARY

............................................

2

I

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Tujuan

............................................ ............................................ ............................................

4 4 5

II

GAMBARAN UMUM 1. Deskripsi Grant TF-090014-IND 2. Tujuan Kegiatan 3. Sasaran Kegiatan 4. Nilai Komitmen dan Alokasi Dana 5. Perkembangan Pencairan dan Penarikan Dana

............................................ ............................................ ............................................ ............................................ ............................................ ............................................

6 6 6 7 7 8

III

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

............................................

10

IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

............................................

13

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI JRF GRANT TF-090014 IND (Community-Based Settlement Rehabilitation and Reconstruction Project for Central and West Java and Yogyakarta Special Region) I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri Bab VII pada Pasal 24 ayat (1) telah diamanatkan untuk melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi triwulanan terhadap kegiatan yang dibiayai pinjaman dan hibah luar negeri. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 466/KMK/01/2006 tanggal 13 Juli 2006, pasal 1271, Subdit Monitoring dan Evalusi PHLN melaksanakan tugas untuk mengumpulkan bahan bagi pemantauan kinerja perkembangan pelaksanaan pinjaman dan hibah luar negeri; melakukan analisis terhadap perkembangan pelaksanaan pinjaman dan hibah luar negeri; melakukan evaluasi terhadap cakupan pencairan pinjaman dan efektivitas pinjaman dan hibah luar negeri. Berbagai permasalahan yang sering ditemui dalam pelaksanaan pengelolaan pinjaman dan hibah luar negeri diantaranya adalah penarikan pinjaman atau hibah yang tidak sesuai dengan jadwal penarikan semula (original disbursement plan). Hal ini akan berdampak pada nilai manfaat dana PHLN tersebut menjadi tidak maksimal. Untuk itu perlu diketahui kendala / permasalahan dan perkembangan pelaksanaan PHLN yang nantinya akan dijadikan dasar dalam percepatan pelaksanaan penyerapan dana PHLN. Grant TF-090014-IND (Community-Based Settlement Rehabilitation and Reconstruction Project for Central and West Java and Yogyakarta special Region) merupakan hibah dari Multi Donors yang tergabung dalam Java Reconstruction Fund (JFR) untuk program rehabilitasi dan rekonstruksi masyarakat dan pemukiman pasca gempa bumi tanggal 27 Mei 2009 yaitu pembangunan kembali pemukiman (perumahan dan sarana lingkungannya). Untuk mengetahui dan memantau perkembangan dan permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan penanganan pasca gempa tersebut, maka pada tanggal 15 – 19 Februari 2008 telah dilaksanakan kunjungan on-site visit terhadap 2 Kabupaten yang terkena dampak langsung gempa yaitu Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dan Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

2. Tujuan Tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan monitoring terhadap Grant TF-090014IND (Community – Based Settlement Rehabilitation and Reconstruction Project for Central and West Java and Yogyakarta Special Region) ini adalah: a. Mengetahui pelaksanaan kegiatan yang dibiayai hibah luar negeri bersangkutan; b. Mengetahui perkembangan tingkat penyerapan kegiatan yang dibiayai dari hibah luar negeri; c. Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan di daerah sehingga diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam pelaksanaan Grant TF-090014-IND Tahap II; d. Menyusun alternatif pemecahan / rekomendasi terhadap permasalahan yang dihadapi.

II. GAMBARAN UMUM 1. Deskripsi Grant TF-090014-IND

a. Nama Kegiatan

:

b. Sumber dana

:

c. Grant No. d. Grant Amount Phase I Grant Amount Phase II e. No Register f. Date Signed g. Effective Date h. Closing Date i. Retroactive Financing

: : : : : : : :

j. Reksus No. k. Initial Deposit l. Disbursement Status

: : :

m. Pencairan dana menggunakan 1. Rekening Khusus

: :

2. Rekening Induk

:

3. Rekening Master

:

n. Executing Agency

:

o. Lokasi Kegiatan

:

Community-Based Settlement Rehabilitation and Reconstruction Project for Central and West Java and Yogyakarta Special Region Multi donors yang tergabung dalam Java Reconstruction Fund / JRF yang diadministrasikan oleh World Bank TF-090014-IND USD 30,000,000.00 USD 30,000,000.00 70703301 6 Februari 2007 09 April 2007 30 Juni 2009 Maksimal USD 10,000,000.00 (20 Oktober s.d. 06 Februari 2007) 602.108.411 Proyeksi kebutuhan 6 bulan 19-10-2007 USD 15,000,000.00 30-05-2007 USD 15,000,000.00 Rekening hibah yang dibuka di Bank Indonesia Jakarta Rekening untuk menyalurkan dana Bantuan Langsung Masyarakat / BLM berupa Bantuan Dana Rumah / BDR dan Bantuan Dana Lingkungan / BDL yang dibuka pada ibukota propinsi Rekening untuk membayar gaji fasilitator / asisten dan tunjangan operasional kegiatan dan biaya pelatihan warga yang dibuka pada ibukota propinsi Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat

.

2. Tujuan Kegiatan Grant TF-090014-IND merupakan hibah dari multi donor yang tergabung dalam Java Reconstruction Fund / JRF yang diadministrasikan oleh Bank Dunia bertujuan untuk membantu pembiayaan program pemulihan bagi masyarakat yang terkena dampak gempa bumi di DIY, Jawa Tengah dan Jawa Barat melalui kegiatan pembangunan rumah dengan struktur tahan gempa, terbangunnya

kembali pemukiman dan sarana lingkungan yang hancur akibat gempa bumi dengan bertumpu pada kelompok masyarakat 3. Sasaran Kegiatan ƒ ƒ

ƒ

Terbangunnya masyarakat pemukiman yang mampu menyelenggarakan pembangunan kembali perumahan dan lingkungan mereka Terbangunnya kembali rumah sederhana sehat yang dilengkapi dengan dokumen perizinan pembangunan rumah (Ijin Mendirikan Bangunan) serta prasarana dasar lingkungan sesuai persyaratan teknik bangunan tahan gempa Tertatanya kembali lingkungan pemukiman sesuai dengan persyaratan penanggulangan (mitigasi) bencana

4. Nilai Komitmen dan Alokasi Dana Grant TF 090014-IND ditandatangani pada tanggal 6 Februari 2008 antara pemerintah Indonesia dengan IBRD & IDA dengan nilai komitmen sebesar USD 30,000,000.00 untuk tahap I dan USD 30,000,000.00 untuk tahap II. Hibah ini dialokasikan untuk membiayai beberapa komponen kegiatan yaitu : 1. Part A : Housing Reconstruction Sub-grants, merupakan bantuan yang diberikan untuk rekonstruksi rumah roboh/rusak berat dan tidak layak huni akibat gempa. 2. Part B : Block Sub-grants for Priority-Infrastructure, merupakan Bantuan Dana Lingkungan (BDL) yang diberikan kepada seluruh kelurahan/desa yang menjadi sasaran lokasi kegiatan, khususnya digunakan untuk pembangunan prasarana lingkungan yang disepakati masyarakat sehingga memenuhi persyaratan mitigasi bencana, termasuk ruang terbuka untuk evakuasi, titiktitik hidran umum, jalur-jalur penyelamatan, dsb 3. Part C : Community Education and Quality Assurance, merupakan bantuan pendampingan yang diberikan melalui penugasan Tim Fasilitator beserta dukungan dana operasional untuk mendampingi masyarakat dalam rangka rekonstruksi pemukiman bagi korban bencana gempa, mulai dari sosialisasi dan pelatihan, membangun komitmen bersama, melakukan survei swadaya, identifikasi calon penerima bantuan, merumuskan kebutuhan nyata dari hasil pendataan, menyusun rencana tindak rehabilitasi dan rekonstruksi perumahan dan lingkungan sampai dengan pendampingan dan pengawasan pelaksanaan konstruksi 4. Part D : Project Implementation Support, (1) digunakan untuk membiayai National Management Consultans dan 2 District Management Consultans dalam rangka mendukung pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi terhadap keseluruhan pelaksanaan proyek (2) digunakan untuk membiayai (a) pengembangan dan penerapan penyebaran informasi kegiatan proyek (b) membuat Sistem Informasi Manajemen dalam rangka monitoring kemajuan kegiatan (c) membuat dan menerapkan internal dan eksternal monitoring dan evaluasi dalam rangka memaksimalkan efektifitas, akuntabilitas dan transparansi selama pelaksanaan kegiatan

Adapun alokasi dana untuk masing-masing komponen tersebut adalah :

No

Category

1

Housing Reconstruction Subgrants Block Sub-grants for PriorityInfrastructure Consultans service under Part C of the Project Consultans service under Part D of the Project

2 3 4

Hibah Fase I (USD)

Hibah Fase II (USD)

Total Hibah (USD)

26,500,000

11,250,000

37,750,000

500,000

14,750,000

15,250,000

1,300,000

1,900,000

3,200,000

1,700,000

2,100,000

3,800,000

30,000,000

30,000,000

60,000,000

Pemberian bantuan dana stimulan kepada masyarakat penerima manfaat adalah sebagai berikut : 1. Bantuan Dana Rumah (BDR) Alokasi BDR adalah Rp 20.000.000,- per rumah roboh/rusak berat tidak layak huni per rumah tangga/keluarga korban, dimana dalam pelaksanaan pencairan dananya terbagi atas tiga termin. Pencairan dana termin pertama adalah 30% (Rp 6.000.000), termin kedua adalah 40% (Rp 8.000.000) dan sisanya senilai 30%. Pembangunan konstruksi rumah tahan gempa terdiri atas empat tipe yaitu 21,24,27 dan 36 yang dalam pelaksanaannya masyarakat bebas memilih tipe rumah yang diinginkan namun dengan biaya tetap senilai Rp 20.000.000 sepanjang pemukiman yang dibangun sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. 2. Bantuan Dana Lingkungan (BDL) Alokasi BDL adala Rp 250.000.000,- per kelurahan / desa yang prasarana lingkungannya rusak karena gempa dan tata ruang lingkungan pemukimannya tidak memenuhi persyaratan mitigasi bencana (tidak tersedia ruang terbuka, bangunan penyelamatan, dll) 5. Perkembangan Pencairan dan Penarikan Dana Berdasarkan tata usaha Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen dari nilai komitmen tersebut, untuk tahap I telah terjadi realisasi penarikan dana hibah sebesar USD 30,000,000 yaitu pada tanggal 4 Juni 2007 sebesar USD 15,000,000 dan pada tanggal 23 Oktober 2007 sebesar USD 15,000,000 yang ditempatkan pada Rekening Khusus Bank Indonesia No.602.108.411. Berdasarkan Laporan Interim Financial Report (IFR) Periode Oktober – Desember 2007, secara keseluruhan total penyerapan dana hibah adalah sebesar USD 36,756,551,26 yaitu melalui Rekening Khusus sebesar USD 21,295,161.71 (70.98%) dan membebani Rekening Sub BUN sebesar USD 15,461,389.55.

Adapun dari total dana yang telah diserap sebesar USD 36,756,551.26 yang telah disalurkan kepada masyarakat berupa Bantuan Dana Rumah (BDR) dan Bantuan Dana Lingkungan (BDL) melalui Rekening Induk, pembayaran gaji asisten dan fasilitator dan biaya operasionalnya melalui Rekening Master dan pembayaran tenaga konsultan adalah sebagai berikut: Nama Rekening Rekening Induk a. BDR b. BDL Rekening Master Consultant

Dialokasikan

Penyaluran Dana Disalurkan

Sisa

29.377.185.84 3.839.846.13

24.154.782,61 3.488.950.00

5.222.403.23 350.896,13

1.140.134.62 2.399.384.68 36.756.551,27

778,010.87 2.399.384.68 30.821.128.00

362.123.75 0 5.935.423.11

Berdasarkan rekapitulasi laporan Rekening Koran per Desember 2007, dari total dana yang teralokasikan pada Rekening Induk sebesar Rp 226.478.000.000.00, telah dicairkan dana BDR dan BDL kepada masyarakat sebesar Rp 174.320.000.000.00 ekuivalen USD 18,657,818.69,(76.96%), sedangkan dari total dana yang dialokasikan pada Rekening Master sebesar Rp 8.944.500.000 telah dicairkan untuk membayar gaji asisten dan tenaga fasilitator besarta biaya operasionalnya (BOP) sebesar Rp 5.191.800.000 ekuivalen USD 555,688.75 (58.04%). Berdasarkan data tersebut di atas, dapat diperoleh informasi bahwa tingkat penyerapan dana hibah selama 1 tahun pelaksanaan (dari 2 tahun yang direncanakan) relatif baik. Hal ini terlihat dari perhitungan actual Disbursement Ratio (ADR) sebesar 50%, Expected Disbursement Ratio (EDR) sebesar 42,85% sehingga Progress Varians (PV) adalah sebesar + 7,15%

III EVALUASI DAN TINDAK LANJUT Dalam pelaksanaan on-site visit tim monitoring dan evaluasi PHLN beranggotakan unsur-unsur dari Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen, Direktorat Pinjaman dan Hibah Luar Negeri serta Project Management Unit (PMU) JRF Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum. Tim Monitoring dan Evaluasi PHLN melakukan serangkaian pertemuan dengan Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT), dan DMC (District Management Consultans) Klaten, serta SNVT DI Yogyakarta dan DMC Bantul. Selain itu Tim Monitoring juga bertemu langsung dengan satuan tugas Koordinator Lapangan (Korlap) dan masyarakat penerima manfaat 1. Propinsi Jawa Tengah Base camp untuk propinsi Jawa Tengah dipusatkan di DMC Klaten, Jln Ronggowarsito No.2 Klaten Jawa tengah DMC ini membawahi dua Korlap yaitu Korlap 1 dan Korlap 2 Alokasi dana dalam DIPA 2007 sebesar Rp 74,150,593.000 Pekerjaan fisik tahun 2007 (Fase I) a. Target Rumah b. Pencapaian c. Kemajuan fisik

: : : :

Cluster A (Korlap 1) 1.197 1.092 98.45%

Cluster B (Korlap 2) 654 576 99.03%

Pekerjaan fisik tahun 2007 (Fase II) a. Target Rumah b. Pencapaian c. Kemajuan fisik

: : : :

Cluster A (Korlap 1) 753 0 19.61%

Cluster B (Korlap 2) 761 2 26,21%

Berdasarkan data-data tersebut di atas terlihat kemajuan fisik pekerjaan untuk Fase I telah mencapai lebih dari 98% sedangkan untuk Fase II berjalan lambat karena hal-hal sebagai berikut : 1. Adanya keterlambatan pencairan dana untuk Fase II yang terjadi karena menunggu proses revisi DIPA pada Ditjen Anggaran yang telah diajukan pada tanggal 13 Februari 2008 2. Adanya pengurangan jumlah penerima manfaat yang mengakibatkan data DIPH tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya yang disebabkan 3. Kesulitan mendapatkan besi yang sesuai dengan spesifikasi teknis 4. SDM penerima manfaat kurang sehingga lambat dalam penyusunan Laporan Pertanggungjawaban.

2. Propinsi DIY Yogyakarta DMC / Cluster di Kabupaten Bantul Pertemuan dengan Tim on-site visit diadakan di kantor District Management Consultant Jln Ringroad timur desa jaranan banguntapan Bantul DMC ini terdiri dari 6 Cluster A – F dan 6 Koordinator Lapangan 1 - 6 Keuangan tahun 2007 : a. b. c. d. e.

Pagu DIPA Penyerapan DIPA Sisa Pagu DIPA Telah disalurkan ke KP & Fasilitator Sisa dana di Rekening Induk & Rek Master berdasarkan rekapitulasi laporan Rekening Koran Rek Induk & Rek Master per 31 Desember 2007

Pekerjaan fisik tahun 2007 d. Target Rumah e. Pencapaian

: : :

Cluster A (Korlap 1) 1.157 1.157

f. Kemajuan fisik g. Kemajuan Keuangan

: :

99.9% 100%

Pekerjaan fisik tahun 2007 d. Target Rumah e. Pencapaian

: : :

Cluster E (Korlap 5) 1.054 759 rmh jadi, 295 rmh finishing pintu & jendela

f. Kemajuan fisik g. Kemajuan Keuangan

: :

98,9% 100%

: : : : :

Rp Rp Rp Rp Rp

178.083.507.000,178.010.650.000,72.857.000,143.939.300.000,34.071.350.000,-

Cluster B (Korlap 2) 1.036 824 rmh jadi, 212 finishing pintu dan jendela 95% 100%

Cluster C (Korlap 3) 585 290 rmh jadi, 294 rmh sampai pada pek atap 86,1% 100%

Cluster F (Korlap 6) 1.127 611 rmh jadi, 516 on going (41 rmh ringbalk, 424 rmh atap, pintu dan jendela) 92,2% 100%

Berdasarkan data-data tersebut di atas terlihat kemajuan fisik pekerjaan telah mencapai rata-rata lebih dari 90% dan kemajuan keuangan rata-rata telah mencapai 100%, kecuali pada Cluster D (Korlap 4) yang kegiatannya baru akan direalisasikan pada tahun 2008. Tim Monitoring dan Evaluasi melihat langsung kondisi perkembangan kemajuan fisik pekerjaan di desa Wonokromo kec Pleret dan di desa Sitimulyo kec Piyungan yang termasuk dalam wilayah Cluster A dan Cluster B. Dalam on-site visit tersebut terlihat ada pekerjaan fisik yang telah mencapai 100% dan terdapat pula pekerjaan fisik yang terhenti karena hal-hal sebagai berikut :

1. Adanya keterlambatan pencairan termin II dan III untuk JRF 2007, terjadi karena menunggu proses revisi DIPA pada Ditjen Anggaran yang telah diajukan pada tanggal 13 Februari 2008 2. Masih lambannya pengurus Kelompok Pemukim (KP) dalam membuat laporan pembukuan 3. Ada kecenderungan anggota KP menyerahkan semua pekerjaan pada pengurus KP 4. Kesulitan dalam mencari tenaga kerja / tukang berkualitas 5. Harga material besi naik terlalu tajam 6. Curah hujan yang tinggi / datangnya musim hujan yang berimbas pada kenaikan HOK 7. Dari segi budaya dengan adanya bulan Suro sebagian masyarakat cenderung menunda pekerjaan 3. Kendala yang dihadapi Dari gambaran tersebut di atas, secara garis besar permasalahan yang terdapat pada pelaksanaan kegiatan JRF adalah : 1. Tenggat waktu yang terlalu lama antara pencairan dana termin I, II dan termin III 2. Dari peninjauan dan wawancara langsung terhadap sejumlah pemilik rumah yang mengalami keterlambatan pencairan dana Termin II dan Termin III sebagai akibat menunggu proses revisi DIPA secara jelas terlihat keresahan warga (dapat dimaklumi pekerjaan penyelesaian terhenti ditengah jalan terhadap rumah yang dihuninya dengan waktu yang tidak jelas) 3. Belum selesainya proses revisi alokasi dana dalam DIPA pada Ditjen Anggaran yang telah diajukan pada tanggal 13 Februari 2008 4. Untuk Propinsi Jawa Tengah terjadi pengurangan jumlah penerima manfaat yang mengakibatkan data Data Induk Penerima Hibah tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya pada Korlap 1 dan pada Korlap 2 perubahan yang terjadi semula sejumlah 761 penerima manfaat menjadi 748 penerima manfaat (phase II) disebabkan : (a) terdapat pengurangan jumlah anggota KP karena telah terdaftar pada lembaga donor lain (b) tidak mau membangun di tapak semula (c) tidak mau merobohkan rumah yang terkena dampak bencana (d) terdapat ketidakakuratan data pada calon penerima manfaat pada saat survei (e) tidak bersedia menaati peraturan REKOMPAK JRF

IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil kegiatan on-site visit terhadap kegiatan JRF Grant TF 090014IND dapat disimpulkan bahwa pada umumnya berjalan cukup baik dan transparan. Dari spanduk-spanduk yang tersebar diwilayah bencana dan informasi pada papan pengumuman DMC dapat dikatakan bahwa sosialisai kegiatan JRF Grant TF 090014-IND berjalan cukup baik. Setelah melakukan wawancara kepada masyarakat penerima manfaat dapat disimpulkan pula bahwa pada umumnya masyarakat cukup puas dengan hasil yang didapat. Disamping konstruksi bangunan yang mereka dapat sudah memenuhi kriteria bangunan tahan gempa yang diperkuat dengan sertifikat rumah tahan gempa juga tidak ada pungutan ataupun biaya kepengurusan pada pelaksanaan kegiatan JRF Grant TF 090014-IND. Pendampingan, fasilitator dan asistensi yang diberikan oleh konsultan juga berjalan dengan baik. Walaupun tingkat penyerapan kegiatan JRF Grant TF 090014-IND selama 1 tahun pelaksanaan telah berjalan dengan baik dan mengingat masa laku (availability period) JRF Grant TF 090014-IND sampai 30 Juni 2009, tim monitoring dan evaluasi merekomendasikan agar segera mempercepat proses revisi DIPA TA 2008 dengan berkoordinasi kepada Direktorat Jenderal Anggaran sehingga proses pencairan termin II dan III dapat segera dilaksanakan. Selain itu, agar dapat dijadikan acuan/pedoman pelaksanan kegiatan selanjutnya, perlu disusun time schedule yang ketat (mengingat jangka waktu pelaksanaan kegiatan sampai dengan 30 Juni 2009) baik terhadap rencana penarikan dana maupun terhadap rencana pelaksanaan kegiatan fisik sehingga pelaksanaan kegiatan JRF Grant TF 090014-IND dapat selesai pada waktunya.