1
LAPORAN PRAKTEK USAHA PERTANIAN PRODUKSI BENIH KACANG TANAH VARIETAS GAJAH
Oleh :
Arya Widura Ritonga
Lina Nurwanti
Fefin Irianti
Tri Lestari
Dewi Lamtiar
Dedi Prasetyo
Adi Daryanto
Ratih Dwihayuningtyas
Rohim Firdaus
Hardi Ferdiyansyah
Goni
Priwanto
Yuyun Kurnia Lestari
DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 PENDAHULUAN
2
Latar Belakang Industri benih berbeda dengan industri lain pada umumnya karena yang dikelola dalam industri benih adalah suatu kehidupan dengan kepekaan yang tinggi terhadap faktor lingkungan baik pada saat diproduksi maupun pada saat penanganan pasca panen sampai dengan rantai pemasarannya. Industri benih sangat terikat waktu. Produksinya tidak dapat dipercepat untuk memenuhi kebutuhan pasar, dan produksinya pun harus dapat mempertahankan sifat genetis dan fisiknya agar benih yang dihasilkan dapat memenuhi kriteria benih yang berkualitas. Industri benih di Indonesia mempunyai prospek yang baik. Kemampuan produksi benih masih jauh di bawah permintaan kebutuhan benih untuk usaha tani di Indonesia. Kemampuan produksi benih hortikultura masih di bawah 10% dari kebutuhan benih nasional. Indonesia yang merupakan Negara tropis memiliki kondisi lingkungan, sumber daya alam, dan sumber daya manusia yang sangat potensial untuk menopang perkembangan industri benih nasional. Selain itu, dalam GBHN 1988, pemerintah memberikan peluang yang cukup besar bagi tumbuh dan kembangnya industri benih di Indonesia. Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan salah satu tanaman pangan utama selain beras. Di bidang industri, kacang tanah digunakan sebagai bahan untuk membuat keju, mentega, sabun dan minyak goreng. Hasil sampingan dari minyak dapat dibuat bungkil (ampas kacang yang sudah dipipit/diambil minyaknya) dan dibuat oncom melalui fermentasi jamur. Manfaat daun kacang tanah, selain dibuat sayuran mentah ataupun direbus juga digunakan sebagai bahan pakan ternak serta pupuk hijau. Sebagai bahan pangan dan pakan ternak yang bergizi tinggi, kacang tanah mengandung lemak (40,50%), protein (27%), karbohidrat serta vitamin (A, B, C, D, E dan K), juga mengandung mineral antara lain Calcium, Chlorida, Ferro, Magnesium, Phospor, Kalium dan Sulphur.
Produksi kacang tanah per hektar masih belum dapat optimal. Melihat pentingnya komoditi tersebut, maka perlu diupayakan optimalisasi produksi kacang tanah. Upaya optimalisasi produksi kacang tanah dipengaruhi ketersediaan
3
benih bermutu. Permintaan benih kacang tanah
yang tinggi, tidak dapat
diimbangi dengan kemampuan dalam memproduksi benih kacang tanah, sehingga pengembangan usaha produksi benih kacang tanah masih cukup potensial untuk dikembangkan. Harga benih kacang tanah yang relatif stabil merupakan salah satu keunggulan dalam usaha produksi benih kacang tanah. Tujuan Kegiatan praktik usaha pertanian ini mempunyai tujuan agar: 1. Mahasiswa mengetahui aspek-aspek dalam kegiatan produksi benih, terutama benih kacang tanah. 2. Mahasiswa mampu secara teoritis maupun praktis melaksanakan kegiatan produksi benih kacang tanah beserta pemasarannya. 3. Mahasiswa mampu menganalisa berbagai kendala dalam kegiatan produksi kacang tanah dan mampu memberikan rekomendasi solusi untuk perbaikan ke depannya.
4
TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Singkat Kacang tanah merupakan tanaman pangan. Kacang tanah masuk ke Indonesia diperkirakan dibawa oleh para pedagang Spanyol sewaktu melakukan pelayaran dari Meksiko menuju Maluku setelah tahun 1597. Pada tahun 1863, Holle memasukan kacang tanah dari Inggris dan pada tahun 1864 Scheffer memasukan pula kacang tanah dari Mesir (Purwono dan Purnamawati, 2007). Botani dan Klasifikasi Tanaman kacang tanah memiliki perakaran yang banyak, dalam, dan berbintil. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun majemuk dengan empat helai daun. Setelah penyerbukan, ginofor akan tumbuh dari dasar bunga hingga 15 cm. Ginofor ini akan terus tumbuh secara geotropisme. Setelah menembus tanah dan mencapai kedalaman 2 – 7 cm, ginofor akan tumbuh mendatar, membengkak, dan membentuk polong (Purwono dan Purnamawati, 2007). Tanaman kacang tanah termasuk kedalam tanaman legu-leguman, berikut adalah taksonomi tanaman kacang tanah: Kingdom
: Plantae atau tumbuh-tumbuhan
Divisi
: Spermatophyta atau tumbuhan berbiji
Sub Divisi
: Angiospermae atau berbiji tertutup
Klas
: Dicotyledoneae atau biji berkeping dua
Ordo
: Leguminales
Famili
: Papilionaceae
Genus
: Arachis Perbanyakan tanaman kacang tanah dilakukan secara generative dengan
menggunakan biji. Benih kacang tanah disimpang dalam bentuk polong kering agar tidak mudah rusak. Benih kacang tanah tidak memiliki masa dormansi sehingga mudah tumbuh jika terlambat dipanen. (Purwono dan Purnamawati, 2007).
5
Morfologi Bagian-bagian tanaman kacang tanah dapat dideskripsikan sebagai berikut. 1. Daun Daun pertama yang tumbuh adalah kotiledon. Daun pertama tersebut terangkat ke atas permukaaan tanah selagi biji kacang berkecambah. Daun berikutnya berupa daun tunggal dan berbentuk bundar. Pada pertumbuhan selanjutnya tanaman kacang tanah membentuk daun majemuk bersirip genap, terdiri atas empat anak daun dengan tangkai daun agak panjang. Helaian anak daun ini beragam: ada yang berbentuk bulat, elips dan agak lancip, tergantung varietasnya. Permukaan daun ada yang tidak berbulu dan ada yang berbulu. Bulu daun ada yang hanya sedikit dan pendek, sedikit dan panjang, banyak dan pendek, ataupun banyak dan panjang. 2. Batang Batang tanaman kacang tanah tidak berkayu dan berbulu halus, ada yang tumbuh menjalar dan ada yang tegak. Tinggi batang rata-rata sekitar 50 cm, namun ada yang mencapai 80 cm. tanaman yang bertipe menjalar tumbuh ke segala arah dan dapat mencapai garis tengah 150 cm. bagian bawah batang merupakan tempat menempelnya perakaran tanaman. batang di atas permukaan tanah berfungsi sebagai tempat pijakan cabang primer, yang masing-masing dapat membentuk cabang sekunder. Tanaman tipe tegak membentuk percabangan antara 3-6, sedangkan tipe menjalar dapat membentuk 10 cabang primer. Pada cabang primer terbentuk cabang sekunder dan kemudian tumbuh cabang tersier. Batang dan cabang kacang tanah berbentuk bulat, bagian atas batang ada yang berbentuk agak persegi, sedikit berbulu dan berwarna hijau. 3. Akar Kacang tanah berakar tunggang yang tumbuh lurus ke dalam tanah hingga kedalaman 40 cm. pada akar tunggang tersebut tumbuh akar cabang dan diikuti oleh akar serabut. Akar kacang berfungsi sebagai penopang berdirinya tanaman serta alat penyerap air dan zat-zat hara serta mineral dari dalam tanah. Cabang dan akar rambut berperanuntuk memperluas permukaan akar guna meningkatkan daya serap akar tanaman tersebut. Pada pangkal dan cabang akar tunggang kacang
6
tanah biasanya terdapat bintil-bintil bakteri Rhizobium yang berperan dalam penyerapan nitrogen dari udara bebas. Pada varietas bertipe menjalar, terdapat perakaran tanaman yang muncul dari buku-buku cabang dab menjalar menyentuh tanah. Dengan adanya akar ini, daerah penyerapan unsure hara akan lebih luas karena akar adventif ini juga berfungsi sebagai alat pengisap atau penyerap air dan hara dari dalam tanah. 4. Bunga Bunga kacang tanah mulai muncul dari ketiak daun pada bagian bawah tanaman yang berumur antara 4-5 minggu dan berlangsung hingga umur sekitar 80 hari setelah tanam. Bunga berbentuk kupu-kupu (papilionaceus), berukuran kecil, dan terdiri atas lima daun tajuk. Dua diantara daun tajuk tersebut bersatu seperti perahu. Di sebelah atas terdapat sehelai daun tajuk yang paling lebar yang dinamakan bendera (vexillum), sementara di kanan dan kiri terdapat dua tajuk daun yang disebut sayap (ala). Setiap bunga bertangkai berwarna putih. Tangkai bunga sebenarnya adalah tabung kelopak. Mahkota bunga (corolla) berwarna kuning atau kuning kemerah-merahan. Bendera dari makhota bunga bergaris-garis merah pada pangkalnya. Bunga kacang tanah pada umumnya melakukan penyerbukan sendiri. Penyerbukan terjadi menjelang pagi, sewaktu bunga masih kuncup (kleistogami) (Sumarno, 1986). Penyerbukan silang dapat terjadi, namun persentasenya sangat kecil, sekitar 0, 5 %. Umur bunga tidak lama: setelah terjadi penyerbukan, daun mahkota mekar penuh, dan pada hari berikutnya akan layu dan gugur. Bunga yang berhasil menjadi polong biasanya hanya bunga yang terbentuk pada sepuluh hari pertama. Bunga yang muncul selanjutnya sebagian besar akan gugur sebelum menjadi ginofora (bakal buah). 5. Buah Buah kacang tanah berada di dalam tanah. Setelah terjadi pembuahan, bakal buah tumbuh memanjang dan nantinya akan menjadi tangkai polong. Mula-mula, ujung ginofora yang runcing mengarah ke atas, kemudian tumbuh mengarah ke bawah dan selanjutnya masuk ke dalam tanah sedalam 1-5 cm. pada waktu menembus tanah, pertumbuhan memanjang ginofora akan terhenti. Panjang
7
ginofora ada yang mencapai 18 cm. tempat berhentinya ginofora masuk ke dalam tanah tersebut menajdi tempat buah kacang tanah. Ginofora yang terbentuk di cabang bagian atas dan tidak masuk ke dalam tanah akan gagal membentuk polong. Setiap polong kacang tanah berisi 1-4 biji, namun kebanyakan 2-3 biji. Setiap pohon memiliki jumlah dan isi polong beragam, tergantung pada varietas dan tanaman yang dibudidayakan. Polong kacang tanah dapat dibedakan berdasarkan beberapa hal, yaitu: a. Berdasarkan ukuran panjangnya, polong kacang tanah dapat dibedakan menjadi lima: sangat kecil (<1,5 cm); kecil (<2 cm); sedang (<2,5 cm); besar (<3 cm); dan sangat besar (>3 cm). b. Berdasarkan beratnya, polong kacang tanah dapat dibedakan menjadi lima: sangat kecil (<50 g); kecil (<65 g); sedang (<105 g); besar (<155 g); dan sangat besar (>155 g). c. Berdasarkan bentuk paruhnya, polong kacang tanah dapat dibedakan menjadi lima tipe: tidak berparuh, sedikit berparuh, agak berparuh, berparuh, dan sangat berparuh. d. Berdasarkan bentuk pinggangnya, polong kacang tanah dapat dibedakan menjadi enam tipe: tidak berpinggang, sedikit berpinggang, agak berpinggang, berpinggang, berpinggang dalam, dan berpinggang sangat dalam. e. Berdasarkan lukisan jarring pada kulitnya, polong kacang tanah dapat dibedakan menjadi empat tipe: halus, agak halus, sedang dan kasar. 6. Biji Biji kacang tanah terdapat di dalan polong. Kulit luar (testa) bertekstur keras, berfungsi untuk melindungi biji yang berada di dalamnya. Biji terdiri atas lembaga dan keeping biji, diliputi oleh kulit ari tipis(tegmen). Biji berbentuk bulat agak lonjong atau bulat dengan ujung agak datar karena berhimpitan dengan butir biji yang lain selagi di dalam polong. Warna kulit biji bervariasi: merah jambu, merah, cokelat, merah tua, dan ungu. Biji kecil berukuran sekitar 20 g/100 biji, biji sedang sekitar 50 g/100 biji, dan biji besar lebih dari 50 g/100 iji. Varietas local pada umumnya memiliki biji kecil yaitu 30-40 g/100 biji. Rendemen biji dari polong berkisar antara 50 %-70 %.
8
Benih kacang tanah Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 1992 tentang Sistem Budi Daya Tanaman, batasan tentang benih tanaman (selanjutnya disebut benih) adalah tanaman atas bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakkan tanaman. benih varietas unggul yang telah dilepas oleh pemerintah sebagai benih bina, apabila akan diperbanyak dan diedarkan harus melalui proses sertifikasi serta harus memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh pemerintah. Benih kacang tanah pada hakikatnya adalah biji botanis. Di Indonesia, benih kacang tanah dibedakan berdasarkan mutu genetiknya menjadi empat kelas, yaitu benih penjenis (BS), benih dasar (BD), benih pokok (BP), dan benih sebar (BR). a. Benih penjenis adalah benih yang diproduksi dan diawasi serta dievaluasi oleh pemulia tanaman kacang tanag, ditandai dengan label putih. b. Benih dasar adalah benih keturunan pertama dari benih penjenis. Benih tersebut diproduksi oleh lembaga atau penangkar, di bawah bimbingan serta pengawasan ketat dari pemulia tanaman kacang tanah. Benih dasar ditandai dengan label putih. c. Benih pokok adalah keturunan pertama dari benih dasar atau keturunan kedua dari benih penjenis. Benih tersebut diproduksi oleh lembaga atau penangkar benih di bawah pengawasan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih. Benih tersebut ditandai dengan label ungu. d. Benih sebar adalah benih keturunan pertama dari benih pokok. Benih sebar diproduksi oleh penangkar di bawah pengawasan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih, ditandai dengan label biru. Benih kacang tanah secara fisik dipersyaratkan sebagai berikut: memiliki embrio, keeping biji atau kotiledon, dan kulit ari; murni, tidak tercampur benih varietas yang lain, seragam, bernas, tidak keriput, dan kulit ari tidak rusak; embrio dan kotiledon tidak rusak; kadar air kurang dari 10 %; dan daya tumbuh benih lebih dari 80 %. Adapun sifat benih kacang tanah pada umumnya, yaitu sebagai berikut.
9
a. Sangat higroskopis Karena mengisap air dari lingkungan sekelilingnya sehingga kadar air biji akan cepat naik mengikuti pola kelembaban udara/tanah di tempat benih tersebut diletakkan. b. Proses metabolisme dan respirasi dalam benih sangat tinggi sehingga pada kondisi penyimpanan yang bersuhu tinggi, daya tumbuhnya akan cepat menurun. c. Kulit ari biji umumnya tipis sehingga mudah terinfeksi oleh cendawan, bakteri maupun virus. Deskripsi kacang tanah varietas Gajah Asal
: Persilangan antara no. 21 dan no. 111
Batang
: Berdiri tegak, berwarna hijau muda berbulu putih
Daun
: Berwarna hijau muda, berbulu putih
Warna bunga
: Kuning
Warna ginofora
: Ungu/ keunguan
Konstruksi polong
: Sedikit dengkeng (wenningingesnoerd), berurat agak kasar, dan pelatuk kurang jelas
Warna kulit biji
: Merah jambu/ros
Ketahanan
:Tahan
terhadap
penyakit
solanacearum) Umur berbunga
: ± 30 hari
Umur panen
: 100-110 hari
Bobot 1000 biji
: 537 g
% polong kering
: 60-70 %
Potensi hasil
: 12-18 kw polong kering/ha
Kadar lemak
: 48 %
Kadar protein
: 29 %
layu
(Pseudomonas
10
Produksi Benih Kacang Tanah Metode pelaksanaan yang dilakukan dalam kegiatan produksi benih kacang tanah adalah:
Pengolahan Tanah Pengolahan tanah dilakukan dengan alat cangkul, luku atau traktor sedalam 20-30cm. Tujuan pengolahan tanah adalah untuk memperbaiki struktur dan aerasi tanah agar pertumbuhan akar dan pengisapan zat hara oleh tanaman dapat berlangsung dengan baik.
Penanaman Penanaman dilakukan dengan menggunakan tugal sedalam 3 cm dengan 2 butir benih perlubang dan jarak tanam 40 cm x 10 cm. Kemudian lubang tanam ditutup tanah secara tipis.
Pemeliharaan 1. Pemupukan Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk Urea, SP36 dan KCI dengan dosis 60-90 kg Urea, 60-90 kg SP36 dan 50 kg KCI. Per hektar. Pemupukan dilakukan dengan memasukkan pupuk kedalam lubang tugal disisi kiri kanan lubang tanam atau disebar merata kedalam larikan. 2. Penyulaman Penyulaman dilakukan apabila ada benih yang tidak tumbuh. Penyulaman dilakukan dengan membuat lubang tanam baru pada bekas lubang tanam terdahulu. Tujuan dari penyulaman ini adalah untuk mempertahankan populasi. 3. Penyiangan dan pembumbunan Penyiangan dilakukan 2 kali. Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 21 hari setelah tanam dan penyiangan kedua dilakukan pada umur 40 bari setelah tanam. Pada penyiangan kedua ini juga dilakukan pembumbunan yaitu tanah digemburkan kemudian ditimbun didekat pangkal batang tanaman. Pembumbunan bertujuan memudahkan
bakal
buah
pertumbuhannya optimal.
menembus
permukaan
tanah
sehingga
11
4. Roguing Produsen benih bersertifikat disarankan me-roguing tanamannya pada fase vegetative (sekitar 15 HST) dan sebelum pemeriksaan kedua berakhir (20 hari sebelum panen), walaupun dengan system perbanyakan benih poligenerasi pemeriksaan penanaman hanya dilakukan pada fase pembungaan. Roguing pertama didasarkan pada warna hipokotil, sedangkan yang kedua berdasarkan pada tipe pertumbuhan. Selain itu tanaman simpang dapat dibedakan berdasarkan ukuran tanaman, warna helaian daun, warna bunga atau selainnya. 5. Pengairan Tanaman kacang tanah tidak menghendaki air yang menggenang. Fase kritis untuk tanaman Kacang Tanah adalah rase perkecambahan, rase pertumbUhan dan rase pengisian polong. Waktu pengairan yang baik adalah pagi atau sore hari dengan cara dileb hingga tanah cukup basah. 6. Pengendalian hama dan penyakit tanaman Pengendalian
dilakukan
dengan
cara
manual
dan
kimia.
pengendalian secara manual digunakan apabila serangan tidak terlalu banyak, sedangakan pengendalian secara kimiawi dipakai jika serangan hama dan penyakit sudah menghawatirkan.
Pemanenan Penentuan saat panen yang tepat harus disesuaikan dengan tujuan penggunaan produk Kacang Tanah. Pedoman umum yang digunakan sebagai kriteria penentuan saat panen Kacang Tanah adalah sebagai berikut : -
Sebagian besar daun menguning dan gugur ( rontok ).
-
Tanaman berumur 85 -110 hari tergantung,Varietasnya. -Sebagian besar polongnya ( 80 % ) telah tua. "
-
Kulit polong cukup keras dan berwarna cokelat kehitam-hitaman.
-
Kulit biji tipis dan mengkilap.
-
Rongga polong telah berisi penuh dengan biji. Panen dilakukan dengan mencabut batang tanaman secara hati-hati
agar polongnya tidak tertinggal dalam tanah.
12
Pengujian Pengujian yang dilakukan dalam kegiatan produksi benih kacang tanah adalah pengujian kadar air benih dan pengujian daya berkecambah benih.
Pengujian
kadar
air
dilakukan
secara
langsung
dengan
menggunakan oven pada saat setelah panen dan sebelum dikemas. Pengujian daya berkecambah dilakukan dengan UKD-DP.
Pasca panen Kegiatan pokok pasca panen Kacang Tanah adalah sebagai berikut : a. Setelah dipanen brangkasan Kacang Tanah dipotong lebih kurang 10 cm kemudian dibersihkan. b. Pemipilan Pipil polong Kacang Tanah dari batangnya dengan tangan. c. Pengeringan Tebarkan polong Kacang Tanah di atas anyaman bambu atau tabir sambil dijemur dibawah terik matahari sampai kering (Kadar air 9% 12%). d. Penyimpanan. 1) Penyimpanan dalam bentuk polong kering. Masukkan polong kering kedalam karung goni atau kaleng tertutup rapat, lalu simpan digudang penyimpanan yang tempatnya kering. 2) Penyimpanan dalam bentuk biji kering. Kupas polong kacang tanah kering dengan tangan atau alat pengupas kacang tanah. Jemur biji kacang tanah hingga berkadar air 9% lalu masukkan ke dalam wadah tertutup untuk disimpan atau dijual.
13
Analisis Ekonomi Budidaya Tanaman Analisis Usaha Budidaya Tabel 1 Analisis Produksi Benih Kacang Tanah No A 1 2 3
4
5
6
Uraian Biaya Sewa Lahan 1 Musim Tanam Benih Pupuk dan Kapur Urea SP-36 KCl Kapur Pestisida Pestisida cair Insektisida butiran Tenaga Kerja Pengolahan tanah Penanaman Pemeliharaan Panen dan Pasca Panen Penyusutan Alat Total
Kebutuhan
Satuan
1 ha 50 Kg 50 100 100 500
Kg Kg Kg Kg
2 Liter 10 Kg 30 20 30 20 1
HOK HOK HOK HOK Paket
2000 kg
Harga/Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
1000000 15000
1000000 750000
1600 1600 2250 300
80000 160000 225000 150000
60000 10000
120000 100000
20000 20000 20000 20000 100000
600000 400000 600000 400000 100000 4685000
3500
7000000
B
Pendapatan
c
Keuntungan
2315000
D
R/C Rasio
1,49413
14
BAHAN DAN METODE Waktu Pelaksanaan Kegiatan produksi benih kacang tanah ini dimulai dari tanggal 5 September 2008 sampai dengan 28 November 2008 di Kebun Percobaan Leuwikoppo Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi benih kacang tanah adalah: Lahan tanam, benih kacang tanah varietas gajah, furadan, pupuk organik dan anorganik, dan pestisida. Alat-alat yang digunakan dalam kegiatan produksi benih kacang tanah adalah: Cangkul, tugal, koret, karung, oven, dryer, aluminiumfoil, kertas kopi, dan lain-lain. Metode Pelaksanaan Kegiatan produksi benih kacang tanah yang dilakukan dimulai dari kegiatan pemeliharaan, bukan dimulai dari pengolahan tanah pada umumnya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan produksi benih kacang tanah adalah:
Perencanaan Perennaan dilakukan oleh semua anggota tim pratikan produksi benih yang dibimbing oleh Ibu Tatik sebagai dosen pembimbing kelompok pratikum produksi benih.
Penanaman Pengolahan tanah tidak dilakukan oleh pratikan tetap dikerjakan oleh para pekerja.
15
Pemeliharaan 1. Pemupukan Pupuk yang diberikan ditujukan untuk pemupukan tanaman jarak, Sehingga tidak dilakukan pumupukan khusus untuk tanaman kacang tanah yang ditanam sebgai tanaman sela pada penanaman tanaman jarak. 2. Penyulaman Pratikann tidak melakukan kegiatan penyulaman. 3. Penyiangan dan pembumbunan Penyiangan dilakukan setiap minggu sampai saat panen panen tiba sedangkan pembubunan dilakukan setiap minggu sampai tanaamn tidak mengahasilkna bunga lagi. 4. Roguing Roguing dilakukan setiap minng bersama denga kegiatan penyiangan. 5. Pengairan Tidak diberikan pengairan yang rutin pada kegiatan pertanaman ini. pengairan hanya bertumpu pada air hujan. 6. Pengendalian hama dan penyakit tanaman Pengendalian
dilakukan
dengan
cara
manual
dan
kimia.
pengendalian secara manual digunakan apabila serangan tidak terlalu banyak, sedangkan pengendalian secara kimiawi dipakai jika serangan hama dan penyakit sudah menghawatirkan.
Pemanenan Penentuan saat panen yang tepat harus disesuaikan dengan tujuan penggunaan produk Kacang Tanah. Pedoman umum yang digunakan sebagai kriteria penentuan saat panen Kacang Tanah adalah sebagai berikut : -
Sebagian besar daun menguning dan gugur ( rontok ).
-
Tanaman berumur 85 -110 hari tergantung,Varietasnya. -Sebagian besar polongnya ( 80 % ) telah tua. "
-
Kulit polong cukup keras dan berwarna cokelat kehitam-hitaman.
-
Kulit biji tipis dan mengkilap.
16
-
Rongga polong telah berisi penuh dengan biji. Panen dilakukan dengan mencabut batang tanaman secara hati-hati
agar polongnya tidak tertinggal dalam tanah.
Pengujian Pengujian yang dilakukan dalam kegiatan produksi benih kacang tanah adalah pengujian kadar air benih dan pengujian daya berkecambah benih.
Pengujian
kadar
air
dilakukan
secara
langsung
dengan
menggunakan oven pada saat setelah panen dan sebelum dikemas. Pengujian daya berkecambah dilakukan dengan UKDdp.
Pasca panen Kegiatan pokok pasca panen Kacang Tanah adalah sebagai berikut : a. Setelah dipanen brangkasan Kacang Tanah dipotong lebih kurang 10 cm kemudian dibersihkan. b. Pemipilan Pipil polong Kacang Tanah dari batangnya dengan tangan. c. Pengeringan Tebarkan polong Kacang Tanah di atas anyaman bambu atau tabir sambil dijemur dibawah terik matahari sampai kering (Kadar air 9% 12%). d. Penyimpanan. 1) Penyimpanan dalam bentuk polong kering. Masukkan polong kering kedalam karung goni atau kaleng tertutup rapat, lalu simpan digudang penyimpanan yang tempatnya kering. 2) Penyimpanan dalam bentuk biji kering. Kupas polong kacang tanah kering dengan tangan atau alat pengupas kacang tanah. Jemur biji kacang tanah hingga berkadar air 9% lalu masukkan ke dalam wadah tertutup untuk disimpan atau dijual.
Penjualan Penjualan dilakukan dalam bentuk kemasan 1 Kg yang masingmasing dijual sengan harga Rp 15.000/Kg. Penjulan benih kacang tanah dilakukan disekitar kampus dan Bogor.
17
HASIL DAN PEMBAHASAN Produksi Kacang Tanah Pratikum praktek usaha pertanian produksi benih kacang tanah menghasilkan total berat benih sebesar 13 Kg. Benih-benih tersebut diperoleh dari hasil tiga kali panen. Panen pertama menghasilkan 25 Kg, panen kedua mengahsilkan 24 kg, dan panen ketiga menghasilkan 6.75 kg. Setelah dilakukan pengeringan, pengujian, dan sortasi dihasilkan total 13 kg benih kacang tanah siap jual. Data produksi benih kacang tanah dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 2 Produksi Benih Kacang Tanah per 640 m² Total Berat Benih Kacang Basah Tanah 25 Kg 9 Kg Panen 1 2 Kg 24 Kg Panen 2 6.75 Kg 2 Kg Panen 3 Produksi kacang tanah yang total sebesar 55.75 kg merupakan pencapaian produksi yang masih rendah dan masih dibawah standar yang ada. Faktor utama yang menyebabkan produksi kacang tanah menjadi rendah adalah tujuan awal penanaman tanaman kacang tanah yang akan dijadikan benih bukan untuk produksi benih, melainkan untuk tanaman konsumsi dan hanya ditanam sebagai tanaman sela pada tanaman jarak sehingga menyebabkan kegiatan budidaya tanaman kacang tanah menjadi tidak maksimal. Penanaman kacang tanah sebagai tanaman sela pada tanaman jarak ini menyebakan beberapa hal, yaitu pertama, pada produksi benih kacang tanah tidak dilakukan pemupukan secara khusus untuk tanaman kacang tanah. Dosis pupuk yng diberikan terbatas untuk tanaman jarak. Sehingga pemupukan yang diberikan hanya secara khusus bertujuan untuk menyediakan hara bagi tanaman jarak bukan untuk tanaman kacang tanah. Tanaman kacang tanah hanya sebatas mengambil hara-hara sisa dari unsur yang ditujukan untuk tanaman jarak. Kekurangan hara pada akhirnya menyebabkan produksi kacang tanah menjadi tidak maksimal. Kedua, tidak dilakukan pengendalian hama dan penyakit.
18
Pengendalian hanya dilakukan pada tanaman jarak sebagai tanaman utama. Keadaan lahan yang kurang baik menjadikan semakin bertambah parahnya serangan penyakit terhadap tanaman kacang tanah. Hal yang paling nyata terlihat adalah sebagian tanaman kacang tanah pertumbuhannya menjadi kerdil seperti pada gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1. Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah Menjadi Kerdil Akibat Serangan Hama dan Penyakit Faktor lain menyebabkan rendahnya produksi kacang tanah adalah tidak dilakukannya kegiatan penyiangan dan pembumbunan dengan baik. Kegiatan penyiangan yang tidak baik menyebabkan terjadinya kompetisi hara antara tanaman optimum, dan ditambah lagi pemupukan yang dilakukan ditujukan untuk tanaman jarak menyebabkan tanaman kacang tanah mengalami defisiensi hara. Selain itu, keberadaan gulma yang tidak terkendali menyebabkan tanaman kacang tanah tidak terlihat sehingga tanaman kacang tanah menjadi sulit panen pada saat pemanenan seperti yang terdapat pada gambar 2.
Gambar 2. Tanaman Kacang Tanah yang Tidak Jelas Terlihat Akibat Tidak Terkendalinya Gulma
19
Pembumbunan yang tidak baik menyebabkan bunga tanaman kacang tanah menjadi tidak tertimbun tanah sehingga akhirnya tidak dapat menjadi polong yang berisi. Gambar 3 memperlihatkan tanaman kacang tanah yang mengahasilkan polong yang tidak maksimal akibat tidak dikukannya penyiangan dan pembumbunan yang baik.
Gambar 3 Tanaman Kacang Tanah Tidak Menghasilkan Polong Kacang Tanah Yang Tidak Maksimal Produksi Benih Kacang Tanah Produksi benih kacang tanah sebesar 13 kg sangat tidak optimal. Dari data pada tabel 1 diperoleh bahwa rendemen benih kacang tanah sebesar 23 %. Angka ini masih jauh dibawah standar yang ada yaitu 40 %. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya produksi benih kacang tanah. Faktor pertama adalah rendahnya produksi kacang tanah sebagai calon benih kacang tanah. Produksi kacang tanah yang hanya sebesar 55.75 kg atau sebesar 871 kg/ha masih dibawah standar yang ada yaitu 1.5-2.5 ton/ha. Faktorfaktor penyebab rendahnya produksi kacang tanah telah dijelaskan sebelumnya. Faktor kedua adalah tidak dilakukannya kegiatan roguging dengan maksimal. Sehingga banyak calon benih kacang tanah yang tidak sesuai dengan kriteria varietas tanaman kacang tanah yang ditanam. Pada akhirnya calon benih kacang tanah yang tidak sesuai kriteria harus dibuang yang menyebabkan rendahnya produksi benih kacang tanah. Faktor ketiga adalah kegiatan pasca panen yang kurang baik, diantaranya pengeringan yang kurang optimal. Kegiatan pengeringan tidak dilakukan secara intensive setelah panen sehingga calon benih harus disimpan masih dalam kadar air yang tinggi. Penyimpanan clon benih kacang tanah dalam keadaan kadar air
20
yang masih tinggi menyebabkan calon benih banyak yang terserang cendawan sehingga calon benih yang terserang cendawan harus segera dipisahkan. Kegiatan pengeringan yang terlalu sering dan lama pun dapat menyebabkan terlalu rendahnya kadar air (KA) benih, sehingga bobot total benih menjadi semakin berkurang seperti yang terlihat pada tabel 2, 3, dan 4. Tabel 3. KA Panen kering 1 (8/11/2008) Ulangan W1(g) 1 2 3
0.6 0.7 1.9
W1+B1 (g) 3.6 4.1 4.7
BB (g) W2(g) 3.0 3.4 2.8 Total
0.6 0.6 2.0
W2+B2 (g) 3.5 3.8 4.7
BK (g) 2.9 3.2 2.7
KA (%)
W2+B2
BK
KA (%)
(g)
(g)
3.3 5.8 3.6 4.2
Tabel 4. KA Panen kering 2 (20/11/2008) Ulangan W1(g)
W1+B1
BB (g) W2(g)
(g) 1
0.8
3.6
2.8
0.8
3.5
2.7
3.6
2
0.8
3.6
2.8
0.8
3.4
2.6
7.1
3
0.6
2.8
2.2
0.6
2.7
2.1
4.5
Total
5.1
Tabel 5. KA Panen kering 3 (20/11/2008) Ulangan W1(g)
W1+B1
BB (g) W2(g)
(g)
W2+B2
BK
(g)
(g)
KA (%)
1
1.5
4.8
3.3
1.5
4.7
3.2
3.0
2
1.1
3.6
2.5
1.1
3.6
2.5
0.0
3
0.9
3.2
2.3
0.8
3.0
2.2
4.3
Total Keterangan : W1 = Berat wadah sebelum dioven B1 = Berat benih sebelum dioven W2 = Berat wadah setelah dioven B2 = Berat benih setelah dioven
3.6
21
Rata-rata KA benih kacang tanah yang diproduksi adalah 4.3 %. KA benih kacang tanah ini jauh dibawah KA kacang tanah yang baik, yaitu berkisar antara 9% - 12%. Hal-hal tersebut menyebabkan produksi benih kacang tanah menjadi smakin sedikit. Penyimpanan calon kacang tanah dilakukan di pada awalnya dilakukan di depan Laboratorium Processing Benih. Penyimpanan di tempat tersebut menjadi salah satu penyebab rendahnya produksi benih kacang tanah yang dihasilkan. Hal ini karena calon benih kacang tanah masih dapat terkena cipratan air hujan sehingga karung tampat penyimpanan calon benih kacang tanah menjadi lembab dan menyebabkan calon benih kacang tanah mudah terkena serangan cendawan. Selain pengeringan dan penyimpanan, penyortiran merupakan salah satu kegiatan pasca panen yang menyebabkan sedikitnya produksi benih kacang tanah. Para penyortir masih kurang berpengalaman dalam kegiatan penyortiran, sehingga banyak calon benih yang menjadi terbuang saat penyortiran Pemasaran Pemasaran benih kacang tanah tidak dapat terlaksana dengan baik. Hal ini karena masih rendahnya kualitas benih yang dihasilkan. Hal ini terlihat dari daya berkecambah (DB) benih yang diproduksi. DB benih yang diproduksi tidak seragam, benih hasil panen pertama mempunyai DB lebih dari 90 %, namun benih hasil panen kedua tidak sampai 75 % seperti yang terlihat pada tabel 5. Tabel 6. Hasil Pengujian Daya Berkecambah Benih Kacang Tanah Ulangan
Panen 1
Panen 2
3 HST
5 HST
3 HST
5 HST
1
22
22
18
19
2
24
24
21
16
3
23
23
18
19
4
22
22
21
21
5
22
23
15
15
DB (%)
90.4
91.2
74.4
72
DB rata-rata (%)
90.8
73.2
22
Keterangan : Setiap ulangan terdiri atas 25 benih kacang tanah Faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah keterlambatan panen dan ditambah parah lagi dengan penanaman tanaman yang pada awalnya bukan untuk produksi benih kacang tanah. Kejelasan megenai varietas sangat menetukan kualitas atau mutu benih yang dihasilkan. Pada awal penanaman yang bertujuan untuk konsumsi ini menyebabkan menjadi tidak jelasnya varietas benih yang ditanam, walaupun diketahui bahwa yang ditanam adalah varietas gajah. Selain itu, kegiatan roguing yang tidak maksimal menyebakan hasil panen menjadi tidak seragam. Salah satu contoh adalah jumlah biji pada polong yang masih banyak yang hanya 1 dan 4 biji per polong. Hal ini tidak sesuai dengan kriteria benih varietas gajah yang dua biji per polong. Survei pasar yang kurang baik pun menyebabkan kurang berhasilnya pemasaran benih kacang tanah. Mengetahui pasar dan mengetahui harga penjualan benih sebelum memproduksi benih dilakuakan dengan baik sehingga mengalami kesulitan dalam kegiatan pemasaran benih yang dihasilkan Analisis Usaha Tani Produksi Benih Kacang Tanah Secara keseluruhan produksi kacang tanah mengalami kerugian. Faktor utama yang menyebabkan kerugian tersebut adalah rendahnya produksi benih kacang tanah yang dihasilkan. Selain itu, mahalnya biaya dan tidak efisiennya penggunaan tenaga kerja juga menjadi faktor yang mempengaruhi terjadinya kerugian dalam produksi benih kacang tanah. Berdasarkan studi pustaka yang dilakukan diketahui bahwa kacang tanah pada luasan satu hektar mampu menghasilkan produksi sebesar 2 ton polong basah. Bila kacang tanah tersebut dijual sebagai kacang konsumsi dengan harga Rp. 4,000,- per kilogram, maka pendapatan yang diperoleh adalah 8 juta. Ketika kacang tanah dipersiapkan menjadi benih, maka akan terjadi penyusutan sebesar 40% dari total produksi menjadi 800 kg. Pendapatan yang diperoleh ketika kacang tanah dijual sebagai benih dengan harga jual Rp. 15,000,- per kilogram, diperoleh
23
pendapatan sebesar 12 juta. Namun, kegiatan budidaya dan pasca panen yang tidak baik menyebabkan rendahnya jumlah benih kacang tanah yang dihasilkan. Keuntungan yang seharusnya diperoleh akhirnya menjadi tidak dapat dirasakan. Tabel 7. Analisis Usaha Tani Produksi Benih Kacang Tanah No Uraian Satuan Volume Harga/satuan 2 1. Sewa lahan M 640 75.000/300 m2 2. Benih Kacang Kg 7 17,500 3. Furadan Kg 1,5 10,000 4. Plastik pack 1 9,500 5. Pengolahan HOK 9 25,000 Tanah 6. Upah Tanam HOK 2 20,000 TOTAL 7. Produksi kg 13 15,000 Benefit R/C
Jumlah 165,000 122,500 15,000 9,500 225,000 40,000 577,000 195,000 -382,000 0,34
24
Tabel 8. Perbandingan pendapatan produksi normal dengan Praktik Usaha Pertanian (PUP) Produksi 640 m Produksi Normal
2
1 ha
Harga Jual (Rp) Pendapatan (640 m2)
Pendapatan 1 ha
Konsumsi
128 kg
2,000 kg
4,000
512,000
8,000,000
Benih
51,2 kg
800 kg
15,000
768,000
12,000,000
57 kg
891 kg
4,000
288,000
3,564,000
13 kg
203 kg
195,000
3,045,000
23 kg
356 kg
345,000
5,340,000
(Penyusutan 40%) Konsumsi Produksi PUP Benih Bila (Penyusutan 40%)
15,000
25
KESIMPULAN DAN SARAN Usaha produksi kacang tanah mempunyai mprospek yang sangat baik untuk diusahakan dimasa mendatang. Banyak faktor yang sangat menentukan dan mempengaruhi keberhasilan produksi benih kacang tanah. Kegiatan budidaya yang baik, penanganan pasca panen yang tepat, kualitas benih yang dihasilkan, dan pemasaran yang baik merupakan faktor kunci keberhasilan produksi benih kacang tanah. Produksi Benih komoditi selain kacang tanah sebaiknya dicoba untuk dipratikumkan kepada mahasiswa, sehingga dapat menambah pengalaman mahasiswa dalam kegiatan produksi benih.
26
DAFTAR PUSTAKA Badan Agribisnis Departemen Pertanian. 1999. Investasi Agribisnis Komoditas Unggulan Tanaman Pangan dan Hortikultura. Kanisius. Yogyakarta. Danarti dan Sri Najiyati. 1998. Palawija, Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Penerbit Swadaya, Jakarta. Purwono dan Heni P. 2007. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul. Penebar Swadaya. Depok. Rahmat Rukmana, H. Ir. 1997. Ubi Kayu, Budidaya dan Pasca Panen. Penerbit Kanisius (Anggota IKAPI), Yogyakarta. Sumber :Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, Proyek PEMD, BAPPENAS Jakarta, Februari 2000
27
LAMPIRAN Data Pengukuran Kadar Air Panen kering 1 (8/11/2008) W1+B1 BB (g) W2(g) Ulangan W1(g) (g) 1 0.6 3.6 3.0 0.6 2 0.7 4.1 3.4 0.6 3 1.9 4.7 2.8 2.0 Total Panen kering 2 (20/11/2008) W1+B1 BB (g) W2(g) Ulangan W1(g) (g) 1 0.8 3.6 2.8 0.8 2 0.8 3.6 2.8 0.8 3 0.6 2.8 2.2 0.6 Total Panen kering 3 (20/11/2008) W1+B1 BB (g) W2(g) Ulangan W1(g) (g) 1 1.5 4.8 3.3 1.5 2 1.1 3.6 2.5 1.1 3 0.9 3.2 2.3 0.8 Total Keterangan : W1 = Berat wadah sebelum dioven B1 = Berat benih sebelum dioven W2 = Berat wadah setelah dioven B2 = Berat benih setelah dioven Data Pengukuran Daya Berkecambah (DB) Ulangan Panen 1 3 HST 5 HST 1 22 22 2 24 24 3 23 23 4 22 22 5 22 23 DB (%) 90.4 91.2 DB rata-rata 90.8 (%) Keterangan : Setiap ulangan terdiri atas 25 benih kacang tanah
W2+B2 (g) 3.5 3.8 4.7
BK (g) 2.9 3.2 2.7
KA (%)
W2+B2 (g) 3.5 3.4 2.7
BK (g) 2.7 2.6 2.1
KA (%)
W2+B2 (g) 4.7 3.6 3.0
BK (g) 3.2 2.5 2.2
KA (%)
3.3 5.8 3.6 4.2
3.6 7.1 4.5 5.1
3.0 0.0 4.3 3.6
Panen 2 3 HST 18 21 18 21 15 74.4
5 HST 19 16 19 21 15 72 73.2
28
Tabel rencana kerja produksi Benih Kacang Tanah No 1 2 3 4 5 6 7 8
Kegiatan
September Oktober November Desember Januari Februari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perencanaan Pengolahan Tanah Penanaman Penyulaman Pemeliharaan Pemanenan Pasca panen Marketing
Tabel Evaluasi Kegiatan Riil Produksi Benih Kacang Tanah No 1 2 3 4 5 6 7 8
Kegiatan Perencanaan Pengolahan Tanah Penanaman Penyulaman Pemeliharaan Pemanenan Pasca panen Marketing
September Oktober November Desember Januari Februari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4