Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso

Saroso, merupakan dokumen yang memuat hasil kerja berbagai program dari ... Tabel 5.2 Kegiatan CSSD 54 Tabel 5.3 Kegiatan Laundry 55...

8 downloads 889 Views 7MB Size
Laporan Tahunan

i

Laporan Tahunan

IKHTISAR EKSEKUTIF Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso adalah rumah sakit sebagai pusat rujukan penyakit infeksi dan pusat kajian penyakit infeksi. Dalam penyusunan laporan tahun 2013 mengacu hasil kinerja kegiatan dalam pelayanan di rumah sakit secara menyeluruh. Hasil kinerja dapat terperinci sebagai berikut : Sumber Daya Manusia yang ada untuk pendukung program dan kegiatan sebesar 508 tenaga PNS dan 110 tenaga honorer. Total Keseluruhan BMN keadaan tanggal 31 Desember 2013 sebanyak Rp. 163.385.738.657,Sumber dana anggaran untuk mendukung program kegiatan RSPI-SS yang ada dalam DIPA sebesar Rp. 101.729.231.000 dengan besar penyerapan Rp.97.153.901.009,- (95,50 %). Pendapatan tahun 2013 sebesar Rp.33.368.432.200,- (128%) dengan target capaian pendapatan sebesar Rp. 26.000.000,Kinerja mutu RSPI-SS tahun 2013 BOR 48 % , LOS 6 hari, TOI 6 hari, BTO 32 kali. Dari hasil tersebut perlu penanganan khusus untuk mencapai standar ideal pengukuran kinerja rumah sakit. Program unggulan BUK, Gerakan Indonesia Berseri telah dilaksanakan di RSPI-SS namun tahun 2013 belum ada penilaian dan mendapat PROPER BIRU, Customer Care, Call Center dan SPGDT telah dilaksanakan juga. Program untuk layanan unggulan RSPI-SS yaitu Gerakan Indonesia Berseri, Proper lingkungan warna biru, Pokja HIV, Ruang Isolasi Ketat, MDR-TB. Realisasi Standar Pelayanan Minimal sebesar 80 % Realisasi Key Performance Indicator sebesar 66,67 % Dari standar penilaian melalui indikator BLU (Indikator keuangan, Indikator pelayananan operasional, Indikator Mutu Manfaat), RSPI-SS dikategorikan SEHAT (AA) dengan nilai 80,25

ii

Laporan Tahunan

KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Hidayah Nya, penyusunan dokumen “Laporan Tahunan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2013”, dapat diselesaikan oleh Tim Penyusun. Laporan Tahunan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, merupakan dokumen yang memuat hasil kerja berbagai program dari seluruh kegiatan Direktorat yang ada dalam struktur organisasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso pada Tahun 2013. Laporan Tahunan ini menjadi salah satu pedoman/acuan dalam menyusun rencana kegiatan seluruh Direktorat dan seluruh unit kerja tahun berikutnya yang ada di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso. Proses penyusunan Laporan Tahun 2013 Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, telah melibatkan seluruh komponen unit kerja yang terkait. Namun permasalahan validasi data oleh berbagai unit kerja terkait dan belum disiplin penyampaian laporan menjadi salah satu kendala signifikan dalam proses penyusunan Laporan ini.

Oleh sebab itu masih banyak ditemukan

kekurangan-lengkapan serta kekurang-akuratan data dalam dokumen ini. Salah satu solusi mengenai kendala ini, adalah dengan mengoptimalisasikan SIM –RS dengan data manual yang dilakukan administrasi masing-masing unit, agar ke depan data yang diperoleh dapat memenuhi kebutuhan penyusunan pelaporan, evaluasi, dan perencanaan kegiatan selanjutnya.. Masih banyak kekurangan dalam susunan dokumen Laporan Tahunan ini. Semoga Laporan Tahunan berikutnya, dapat tersaji dengan lebih baik dan lebih sempurna. Akhir kata, terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang berperan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan dokumen “LaporanTahunan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2013” ini. Semoga dokumen ini bermanfaat.

Jakarta, Januari 2013 Direktur Utama RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso

DR. dr Fatmawati, MPH iii

Laporan Tahunan

NIP : 19550606 198210 2 001 DAFTAR ISI

COVER ......................................................................................................... .

i

RINGKASAN EKSEKUTIF.............................................................................

ii

KATA PENGANTAR .....................................................................................

iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................

iv

DAFTAR TABEL ...........................................................................................

vi

DAFTAR GRAFIK ..........................................................................................

viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...........................................................................

1

1.2 Maksud & Tujuan Laporan .........................................................

1

1.3 Ruang Lingkup Laporan .............................................................

2

BAB II ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN 2.1 Hambatan Tahun Lalu ................................................................

4

2.2 Kelembagaan .............................................................................

13

2.3. Sumber Daya ............................................................................

19

a. Sumber daya manusia...............................................................

19

b. Sarana dan prasarana...............................................................

22

c. Dana .........................................................................................

25

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 2.1 Dasar Hukum ............................................................................

26

2.2 Tujuan, Sasaran dan Indikator ....................................................

26

a. Indikator kinerja BLU..................................................................

27

b. Key performance indicators (KPI)..............................................

30

c. Standar pelayanan minimal (SPM) ............................................

32

d. Penetapan kinerja .....................................................................

36

BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN 4.1. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran .................................

38

4.2. Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi ....................................

40

4.3. Upaya Tindak Lanjut .................................................................

42 iv

Laporan Tahunan

BAB V HASIL KERJA 5.1. Pencapaian Target Kinerja ........................................................

44

a. Pencapaian target kegiatan dan pendapatan .........................

44

b. Indikator BLU .........................................................................

129

c. Standar pelayanan minimal Rumah Sakit (SPM) ...................

132

d. KPI (Key performance indicators (KPI) ..................................

137

e. Promotif Preventif ..................................................................

144

f. Layanan unggulan .................................................................

145

5.2. Realisasi Anggaran ..................................................................

157

5.3. Upaya untuk meraih WTP dan Reformasi Birokrasi ..................

161

BAB VI PENUTUP..........................................................................................

164

v

Laporan Tahunan

DAFTAR TABEL Hal Tabel

2.1

Jumlah PNS menurut jabatan

21

Tabel

2.2

Daftar gedung, halaman dan jalan

22

Tabel

2.3

Trasportasi dan Alat Komunikasi

23

Tabel

2.4

Anggaran Tahun 2013 Berdasarkan Sumber Dana

25

Tabel

3.1

Indikator Aspek Keuangan

27

Tabel

3.2

Indikator Aspek Pelayanan

28

Tabel

3.3

Key Performance Indicators (KPI)

30

Tabel

3.4

Standar Pelayanan Minimal

32

Tabel

3.5

Rencana Penetapan Kinerja (TAPJA)

36

Tabel

5.1

Kegiatan

Instalasi

Sanitasi

dan

Kebersihan

53

Lingkungan Tabel

5.2

Kegiatan CSSD

54

Tabel

5.3

Kegiatan Laundry

55

Tabel

5.4

Jenis Pengadaan Barang dan Jasa Berdasarkan

59

Sumber Anggaran Tabel

5.5

Hasil kinerja Instalasi Kesehatan dan Keselamatan

60

Kerja Tabel

5.6

10 besar penyakit rawat inap

69

Tabel

5.7

Index dan kategori kuesioner survey kepuasan

76

pasien Tabel

5.8

Aspek yang dinilai pada survey kepuasan pasien

76

vi

Laporan Tahunan

Tabel

5.9

10 besar penyakit rawat jalan

82

Tabel

5.10

Kegiatan Instalasi Gizi Dapur

104

Tabel

5.11

Pengkajian/penelitian internal

110

Tabel

5.12

Penelitian eksternal (kerja sama)

113

Tabel

5.13

Penguatan kapasitas SDM

117

Tabel

5.14

Pencapaian indikator rekam medis

121

Tabel

5.15

Realisasi indikator aspek keuangan

129

Tabel

5.16

Realisasi indikator aspek pelayanan

130

Tabel

5.17

Realisasi standar pelayanan minimal

132

Tabel

5.18

Pencapaian tujuan dan sasaran

137

Tabel

5.19

Realisasi anggaran menurut jenis belanja

137

Tabel

5.20

Pencapaian strategi dan langkah-langkah meraih

161

WTP

vii

Laporan Tahunan

DAFTAR GRAFIK Hal Grafik

2.1

Persentase PNS Berdasarkan Jenis Kelamin

19

Grafik

2.2

Jumlah PNS Berdasarkan Pendidikan

19

Grafik

2.3

Persentase PNS Berdasarkan Golongan

20

Grafik

2.4

Jumlah PNS Berdasarkan Jenis Ketenagaan

20

Grafik

5.1

Kegiatan Instalasi Pemulasaraan Jenazah

56

Grafik

5.2

Total Haper IRNA

70

Grafik

5.3

Haper Ruangan IRNA

70

Grafik

5.4

Haper IRNA Berdasarkan Kelas

71

Grafik

5.5

Haper IRNA Berdasarkan Cara Bayar

71

Grafik

5.6

Pertumbuhan IRNA

72

Grafik

5.7

BOR IRNA

72

Grafik

5.8

AvLOS IRNA

73

Grafik

5.9

TOI IRNA

73

Grafik

5.10

BTO IRNA

74

Grafik

5.11

NDR IRNA

74

Grafik

5.12

Angka Pasien Rawat Inap Yang Dirujuk

75

Grafik

5.13

Kasus Infeksi Nososkomial di IRNA

75

Grafik

5.14

Distribusi Responden Berdasarkan Kelas

77

viii

Laporan Tahunan

Grafik

5.15

Distribusi Responden Berdasarkan Ruang

77

Grafik

5.16

Index Kepuasan Pasien Berdasar Ruang & kelas

77

Grafik

5.17

Total Haper ICU

78

Grafik

5.18

Haper ICU Berdasarkan Cara Bayar

79

Grafik

5.19

Pertumbuhan ICU

80

Grafik

5.20

BOR Instalasi ICU

80

Grafik

5.21

AvLOS Instalasi ICU

80

Grafik

5.22

BTO Instalasi ICU

80

Grafik

5.23

TOI Instalasi ICU

81

Grafik

5.24

NDR Instalasi ICU

81

Grafik

5.25

Angka Pasien ICU Yang Dirujuk

81

Grafik

5.26

Kasus Infeksi Nosokomial di Instalasi ICU

81

Grafik

5.27

Total Kunjungan IRJA

82

Grafik

5.28

Kunjungan IRJA Per Poliklinik

83

Grafik

5.29

Kunjungan IRJA Berdasarkan Cara Bayar

83

Grafik

5.30

Pertumbuhan IRJA Per Poliklinik

84

Grafik

5.31

Pertumbuhan IRJA

84

Grafik

5.32

Rata-rata Waktu Tunggu di Poliklinik

85

Grafik

5.33

Hasil Survey Berdasarkan Jumlah Kunjungan

86

Grafik

5.34

Target dan Realisasi IGD

87

Grafik

5.35

Kunjungan IGD Berdasarkan Cara Bayar

87

Grafik

5.36

Pertumbuhan IGD

88

Grafik

5.37

Kegiatan Pelayanan IGD

88

ix

Laporan Tahunan

Grafik

5.38

Angka Kematian di IGD

Grafik

5.39

Distribusi

89

Responden

Berdasarkan

Jenis

89

Responden

Berdasarkan

Jenis

89

Pembayaran Grafik

5.40

Distribusi

Pelayanan IGD Grafik

5.41

Hasil Survey Emergency Response Time

90

Grafik

5.42

Resep Farmasi

90

Grafik

5.43

Resep Farmasi Berdasarkan Cara Bayar

91

Grafik

5.44

Kegiatan Pelayanan Farmasi

92

Grafik

5.45

Pertumbuhan Farmasi

92

Grafik

5.46

Distribusi Responden Berdasarkan Depo

93

Grafik

5.47

Hasil Survey Waktu Tunggu Resep Obat Jadi

93

Grafik

5.48

Total Pemeriksaan Instalasi Laboratorium

94

Grafik

5.49

Kunjungan Instalasi Laboratorium Berdasarkan

95

Cara Bayar Grafik

5.50

Kegiatan Instalasi Laboratorium

95

Grafik

5.51

Pertumbuhan Laboratorium

96

Grafik

5.52

Distribusi

Responden

Berdasarkan

Jenis

96

Berdasarkan

Jenis

96

Pemeriksaan Laboratorium Grafik

5.53

Distribusi

Responden

Pembayaran Grafik

5.54

Hasil Survey Waktu Tunggu Laboratorium

97

Grafik

5.55

Jumlah pemeriksaan Radiologi

98

Grafik

5.56

Kunjungan Radiologi Berdasarkan Cara Bayar

98

Grafik

5.57

Kegiatan Instalasi Radiologi

99

x

Laporan Tahunan

Grafik

5.58

Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi

Grafik

5.59

Distribusi

99

Responden

Berdasarkan

Jenis

100

Responden

Berdasarkan

Jenis

100

Pemeriksaan Grafik

5.60

Distribusi Pembayaran

Grafik

5.61

Hasil Survey Waktu Tunggu Radiologi

100

Grafik

5.62

Pemeriksaan Rehabilitasi medik

101

Grafik

5.63

Kunjungan Rehabilitasi Medik Berdasarkan Cara

102

Bayar Grafik

5.64

Kegiatan Instalasi Rehabilitasi Medik

102

Grafik

5.65

Pertumbuhan Rehabilitasi Medik

103

Grafik

5.66

Total Operasi

105

Grafik

5.67

Operasi Berdasarkan Cara Bayar

105

Grafik

5.68

Operasi Berdasarkan Spesialisasi

106

Grafik

5.69

Pertumbuhan Operasi

106

Grafik

5.70

Post Operative Death Rate

107

Grafik

5.71

Pasien DBD di Rawat jalan

118

Grafik

5.72

10 penyakit infeksi terbanyak IRNA

120

Grafik

5.73

10 penyakit non infeksi terbanyak IRNA

120

Grafik

5.74

10 penyakit infeksi terbanyak IRJA

120

Grafik

5.75

10 penyakit non infeksi terbanyak IRJA

120

Grafik

5.76

Kejadian phlebitis

123

Grafik

5.77

Kejadian decubitus

123

xi

Laporan Tahunan

xii

Laporan Tahunan

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun

i

Laporan Tahunan

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Setiap Kepala Satuan Organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.Laporan berkala merupakan laporan pelaksanaan tugas dan fungsi dari satuan kerja di lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan yang memuat perkembangan dan hasil pencapaian kinerja baik kegiatan maupun anggaran dalam kurun waktu semester 1 maupun tahunan.Dan untuk laporan berkala tersebut berisi uraian yang lebih menyeluruh mengenai kondisi sumber daya (sumber daya manusia, sarana prasarana dan dana), hasil kegiatan program, pencapaian kinerja dan masalah, hambatan serta terobosan sebagai upaya pemecahan masalah dalam pelaksanaan kegiatan dan program. Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso sebagai Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan berkewajiban melaporkan

seluruh

kegiatan,

capaian

kinerja

maupun

indikator

instalasi/bagian sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran pencapaian kinerja kegiatan dan anggaran, dasar perbaikan dan perencanaan yang akan datang. 1.2. Maksud Dan Tujuan Laporan 1. Maksud Maksud penyusunan laporan tahunan ini adalah dalam rangka mendukung sistem akuntabilitas administrasi negara, agar mampu mendorong kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sehingga lebih profesional, efektif dan eifisien dalam penyampaian hasil yang dicapai oleh Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso.

1

Laporan Tahunan

2. Tujuan a. Tujuan Umum Laporan Tahunan bertujuan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang kegiatan kerja yang sudah dilaksanakan oleh Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso pada tahun berjalan 2013, sehingga dengan adanya laporan tertulis dapat memberikan gambaran sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan yang sudah berjalan. b. Tujuan Khusus a) Untuk mengetahui evaluasi, realisasi kegiatan dan kinerja di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso b) Untuk melakukan monitoring terhadap kegiatan rumah sakit c) Sebagai bahan perencanaan tahun yang akan datang kepada Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Republik Indonesia Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 1.3 Ruang Lingkup Laporan Laporan Tahunan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso ini menjelaskan pencapaian kinerja, kegiatan per unit dan realisasi rumah sakit tahun 2013.Capaian kinerja tersebut dibandingkan dengan penetapan kinerja (Tapja), indikator BLU, Standar Pelayanan Minimal, Key Performance Indicator yang sesuai renstra, yang ditetapkan pada awal tahun 2012 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja sebagai perbaikan terhadap kinerja dimasa yang akan datang.

Adapun sistematika penyajian Laporan Tahunan Rumah Sakit Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, disusun sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, Menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan penulisan laporan, dan ruang lingkup laporan. Bab II Analisis Situasi Awal Tahun, menjelaskan tentang hambatan tahun lalu, kelembagaan dan sumber daya. Bab III Tujuan dan Sasaran Kerja, menjelaskan tentang dasar hukum dan tujuan, sasaran dan indikator

2

Laporan Tahunan

Bab IV. Strategi Pelaksanaan, berisi strategi pencapaian tujuan dan sasaran, hambatan dalam pelaksanaan strategi dan upaya tindak lanjut Bab V Hasil Kerja, berisi Pencapaian Target Kinerja, realisasi anggaran dan upaya untuk meraih reformasi birokrasi, WTP dan wilayah bebas korupsi Bab VI Penutup

3

Laporan Tahunan

BAB II ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN

2.1 Hambatan Tahun Lalu Masalah

dan

hambatan

yang

mempengaruhi

pelaksanaan

kebijakan/program kerja Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso pada periode Tahun 2013, baik secara langsung maupun tidak langsung, adalah sebagai berikut: a). Faktor Internal 1)

Direktorat Keuangan & Administrasi i. Sumber daya manusia  Belum ada standar khusus Sumber Daya Manusia untuk Rumah Sakit Penyakit Infeksi  Jumlah

cukup

tapi

jenis

kompetensi

tidak

sesuai

kebutuhan,  Usulan formasi pegawai baik CPNS maupun honorer tidak didasarkan atas assesment kebutuhan pegawai sesuai tugas pokok fungsi masing-masing Direktorat  Jumlah tenaga kontrak sebanyak 20% , melebihi dari alokasi yang diperkenankan (10%), menimbulkan masalah: -

tenaga kontrak yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan

dan

standar

kompetensi.

Karena

proses rekruitmennya tidak dilaksanakan dengan benar -

banyak tenaga kontrak tidak efektif sehingga membebani kinerja dan biaya operasional Rumah Sakit. Saat ini dalam proses evaluasi

 Belum adanya grand design / Road Map rencana pengembangan pegawai, sehingga langkah-langkah yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan jumlah dan jenis pegawai, baik melalui pengadaan pegawai maupun dari peningkatan kompetensi melalui pendidikan formal atau pun informal dari Diklat masih berdasarkan kepentingan dan kebutuhan sesaat.

4

Laporan Tahunan

 Rendahnya komitmen, disiplin dan kinerja pegawai, dapat disebabkan : -

Belum optimalnya pengelolaan administrasi pegawai,

-

Belum

optimalnya

pembinaan

pegawai

dalam

memahami pemenuhan hak dan kewajiban pegawai negeri

sesuai

dengan

peraturan-peraturan

kepegawaian dan disiplin pegawai. -

Perhitungan tunjangan kinerja pegawai yang masih hanya berdasarkan absensi dan belum berdasarkan kinerja,

-

Belum adanya sistem reward dan

punishment bagi

pegawai berprestasi maupun yang bermasalah -

Perbedaan dan kejelasan mekanisme perhitungan tunjangan kinerja pegawai

-

Tunjangan kinerja pegawai yang dapat diberikan Rumah Sakit sebagai Badan layanan Umum belum sesuai standar.

 Tatalaksana penyelesaian permasalahan disiplin pegawai belum ada.  Mutasi

staf

belum

didasarkan

atas

pertimbangan

kebutuhan yang berasal dari masing-masing unit serta mekanisme alih tugas pegawai ii. Sarana prasarana  Kebutuhan sarana prasarana masih ada yang belum berbasis bukti ( pencatatan barang milik negara, usulan kebutuhan unit pelaksana sesuai tupoksinya)  Pencatatan Barang Milik Negara dalam Sistem Akutansi Barang Milik Negara (SABMN) belum terlaksana dengan baik  Penghapusan Barang Milik Negara belum pernah dilakukan selama 10 tahun terakhir, sehingga barang tidak terpakai menumpuk dan beresiko hilang.

5

Laporan Tahunan

 Pemeliharaan sarana prasarana rumah sakit yang belum mampu

mengkomodir

secara

cepat

kebutuhan

unit

pelaksana  Peminjaman kendaraan bermotor kantor kepada staf yang belum jelas justifikasinya. iii. Penganggaran  Tarif belum disusun berdasarkan unit cost  Tidak optimalnya pengelolaan revenue center

untuk

meningkatkan pendapatan Rumah Sakit, seperti : Rumah Duka, lahan parkir, kantin, auditorium, diklat, dan lain sebagainya  Jumlah pasien yang > 70 % pasien miskin menyebabkan pendapatan tidak mencukupi kebutuhan biaya operasional  Pencatatan mobilisasi dana yang masih manual berpotensi human error dan mismanagement  Klaim pembiayaan kesehatan pasien jaminan tidak sesuai dengan yang dibayarkan.  Pola tarif baru belum dilegalisasi Kementerian Keuangan iv. Mekanisme  Tata

hubungan

kerja

dari

mengimplementasikan

Nomor

Direktorat

Permenkes

2360/Menkes/PER/XI/2011 Permenkes

3

tentang

yang nomor

Perubahan

247/Menkes/PER/III/2008

Atas tentang

Organisasi & Tata Kerja RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso belum ada . Dokumen Tahubja terakhir tahun 2004, (khusus Direktorat Keuangan & Administrasi)  Prosedur

tetap

mekanisme

kegiatan

keuangan

dan

admnisrasi yang belum ada menyebabkan banyak kendala dalam proses perencanaan serta penyerapan anggaran kegiatan.  Usulan

perencanaan dan

anggaran kegiatan

belum

berdasarkan bukti (pencatatan logistik, hasil pelaksanaan

6

Laporan Tahunan

kegiatan tahun

sebelumnya)

sehingga menyebabkan

alokasi anggaran yang tidak efisien dan efektif  Pengumpulan, pengolahan dan analisa data hasil kegiatan belum dilaksanakan secara sistematis dan terpadu  Sistem

informasi

memanfaatkan

Rumah

high

Sakit

technology

belum system

sepenuhnya (masih

ada

perolehan data secara manual)  Sistem monitoring dan evaluasi (ketenagaan, sarana prasarana, mekanisme, anggaran) masih lemah, sehingga pencapaian tujuan sasaran Rencana Strategis , tencana Bisnis Anggaran  Tatalaksana / tata kelola perencanaan, keuangan yang masih lemah, sehingga pengalokasian anggaran dan pemanfaatannya tidak sesuai dengan kebutuhan untuk rangka pencapaian sasaran program,  Sistem pengawasan kegiatan (perencanaan, pelaksanaan, evaluasi) yang lemah, sehingga pencapaian sasaran program masih jauh dari yang diharapkan  Tata tatalaksana / tatakelola hukum dan kemitraan masih lemah (Prosedur tetap tidak ada) sehingga menyebabkan permasalahan antara lain : - Perjanjian kerja sama dengan Institusi luar belum berdasarkan kebutuhan unit pelaksana, aspek legalnya belum menjamin terpenuhinya hak dan kewajiban bersama - Komunikasi masyarakat tidak tertata dengan baik - Pengelolaan

masalah

hukum

terkait

komunikasi

masyarakat, pengaduan pasien dlll belum tertata dengan baik.

7

Laporan Tahunan

2)

Direktorat Medik & Keperawatan i. Sumber daya manusia  Keterbatasan

jumlah

penyelenggaraan

SDM

diklat

:

yang

berperan

Dokter

dengan

dalam

fungsional

pendidik klinis, Clinical instructor, Spesialisasi dokter tertentu

(Penyakit

menyebabkan

dalam,

kurang

konsultan

optimalnya

infeksi,

dll),

pelaksanaan

diklat

kompetensi

SDM

kerjasama dengan Institusi kesehatan  Minimnya

anggaran

penguatan

menyebabkan jumlah jam diklat pegawai per tahunnya tidak

memenuhi

standar,

sehingga

berakibat

pada

menurunnya kualitas layanan yang diberikan.  Rendahnya pendapatan menjadi alasan dokter fungsional untuk merangkap kerja pada Rumah Sakit lain pada jam kantor.  Perbedaan mekanisme perhitungan tunjangan kinerja antara dokter dan perawat menjadi penyebab rendahnya komitmen dan etos kerja.

ii. Sarana prasarana  Belum ada standar peralatan medik dan penunjang medik khusus Rumah Sakit Penyakit Infeksi  Peralatan medik yang ada umumnya sudah tua dan teknologi sudah tertinggal.  Kalibrasi

alat

laboratorium

yang

minim

dilakukan

menyebabkan peralatan cepat rusak  Bermacam jenis alat laboratorium yang digunakan untuk pemeriksaan yang sama menyebabkan kebutuhan reagen yang

meningkat

karena

perbedaan

reagen

yang

dibutuhkan, iii. Penganggaran  Penetapan tarif INA-CBGs berdasarkan paket masih belum mengakomodir

beberapa

layanan,

sehingga

tidak

terbayarkan

8

Laporan Tahunan

 Pengadaan alat medik dan penunjang medik belum berdasarkan “health technology assesment” dan efisiensi pemanfaatan alat yang sudah ada, sehingga menyebabkan biaya investasi dan operasional yang tinggi.  Pengadaan alat mendik & penunjang medik belum mengadopsi high technology iv. Mekanisme  Prosedur

standar

mekanisme

kerja

dalam

rangka

penerapan Akreditasi Rumah Sakit 2012, perlu dievaluasi dan disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu : Clinical pathway, Hospital safety system, maintenance building Program Pengendalian Resistensi Antibiotika (PPRA), Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), asuhan keperawatan dan lain sebagainya  Penyusunan Clinical Path Way yang belum selesai , menimbulkan kerugian karena biaya perawatan tidak rasional yang tinggi  Evaluasi dan perbaikan tatalaksana penyakit infeksi perlu dilakukan demi dicapainya tatalaksana penyakit infeksi dengan gold standar yang menjadi syarat terlaksananya kajian / penelitian penyakit infeksi yang berkualitas  Sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional Penyakit infeksi, peningkatan kualitas tatalaksana khusus penyakit infeksi belum dikelola dengan baik.  Kekhususan sebagai Rumah Sakit Khusus Penyakit Infeksi belum dikelola mendalam untuk dapat dijadikan unggulan pelayanan (tatalaksana penyakit infeksi, sarana prasarana, SDM)  Jam

pelayanan

poliklinik

belum

beroperasional

sebagaimana mestinya, waktu tunggu pasien yang lama menyebabkan rendahnya kepuasan pasien.  Kelengkapan

Resume

rekam

medis

yang

rendah

menyebabkan keterlambatan pembayaran administrasi pasien

9

Laporan Tahunan

 Kurangnya

sosialisasi

mekanisme

perencanaan

&

penyerapan anggaran menjadi alasan untuk terburu-buru mengajukan usulan kegiatan tanpa berbasis bukti

3) i.

Direktorat Pengkajian Penyakit Infeksi & Penyakit Menular Sumber daya manusia  Belum memadainya Sumber daya manusia untuk berbagai jenis kompetensi dari sisi kualitas maupun kuantitas sesuai kebutuhan kelimuan dan manajemen pengkajian penyakit infeksi dan penyakit menular  Belum adanya assesment kebutuhan jenis & kompetensi pegawai sesuai dengan tugas pokok Direktorat Pengkajian Penyakit Infeksi & Penyakit Menular.  Belum mendukungnya peraturan Kementerian Kesehatan dan

Kementerian

fungsional

Keuangan

peneliti,

tentang

epidemiolog,

pengalokasian

statitiska

sesuai

kebutuhan tugas pokok fungsi Direktorat Pengkajian PI PM

ii.

Sarana prasarana  Belum optimalnya pengembangan laboratorium penelitian yang telah dilakukan, dalam : penataan pengelolaan manajemen

(SOP,

administrasi,

logistik,

dll),

pengembangan kapasitas SDM, serta penataan tata hubungan kerja.  Belum optimalnya dukungan prasarana (lift, standarisasi ruangan sesuai prinsip pencegahan infeksi, dll)

iii.

Penganggaran  Honor

Peneliti yang

bermasalah dalam penyerapan

dikarenakan terbentur pada aturan Permenkeu Nomor 31/PMK.02/2013

perubahan

atas

Permenkeu

Nomor

37/PMK.02/2013 tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2013,

menyebabkan

terkendalanya

pelaksanaan

pengkajian / penelitian serta menurunkan minat staf untuk melaksanakannya di tahun berikutnya.

10

Laporan Tahunan

 Permasalahan honor peneliti, tidak adanya prosedur tetap perencanaan dan penyerapapan

anggaran kegiatan,

memberikan kontribusi pada kelambatan

pengumpulan

sampel penelitian  Beberapa Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) / Term of Reference (TOR) penelitian yang diajukan peneliti belum menunjukkan kesesuaian dengan peraturan penganggaran dan desain penelitian, sehingga diperlukan (Standar Prosedur

Operasional)

yang

mengatur

usulan

&

penyerapan anggaran penelitian.  Penyusunan perencanaan kegiatan pengkajian/ penelitian belum didasarkan pada prioritas Road Map Penelitian Penyakit Infeksi RSPI SS. iv.

Mekanisme  Dengan penerbitan Jurnal Penyakit infeksi RSPI SS untuk tahun 2013 sebanyak 3 kali penerbitan, maka publikasi dapat

dilaksanakan.

Namun

jurnal

tersebut

tidak

terakreditasi, sehingga belum mendapat pengakuan dunia ilmiah  Minimnya internalisasi pemahaman dan komitmen tentang output yang diukur sesuai tugas pokok dan fungsi sehingga penyelenggaraan organisasi sering terhambat sehingga memperlambat kemajuan organisasi.  Road Map Penelitian Penyakit Infeksi RSPI SS tahun 2011 - 2014 yang digunakan sebagai Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan yang disusun pada tahun 2011, perlu dilakukan evaluasi pelaksanaannya, sehingga visi sebagai Pusat Kajian & Rujukan Nasional Penyakit Infeksi dapat diwujudkan.  Belum optimalnya penyusunan modul Diklat penyakit infeksi

dan

penyakit

menular

sebagai

salah

satu

keunggulan RSPI SS sebagai Pusat Kajian & Rujukan Nasional Penyakit Infeksi

11

Laporan Tahunan

b). Faktor External 

Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 270/KMK.05/2007 tertanggal 21 Juni 2007 yang menyatakan RSPI Prof. Dr Sulianti Saroso sebagai Badan Layanan Umum, dalam pelaksanaannya menimbulkan kendala , dimana dengan > 70 % pasien miskin, pendapatan BLU tidak mencukupi pembagian 40 % untuk jasa pelayanan dan 60 % untuk biaya operasional (belanja pegawai, obat, reagen, bahan habis pakai, dll)



Aturan

Kementerian

Keuangan

yang

belum

mengadopsi

Permenkes 2360/Menkes/PER/XI/2011 tentang Perubahan Atas Permenkes Nomor 247/Menkes/PER/III/2008 tentang Organisasi & Tata Kerja RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso. Dimana dijelaskan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso menjalankan fungsi salah satunya adalah melaksanakan Pengkajian penyakit infeksi dan penyakit menular, baik di bidang klinik, epidemiologi, imunologi dan faktor risikonya. Namun dalam pelaksanaan kegiatan bersumber APBN, penyerapan anggaran honor peneliti bermasalah, karena RSPI SS tidak memiliki jabfung peneliti, yang alokasi pembiayaan tunjangannya belum terdapat dalam alokasi pembiayaan tunjangan fungsional Ditjen Bina Upaya Kesehatan. 

Biaya produksi dan distribusi obat yang tinggi di Indonesia, menyebabkan harga obat semakin meningkat.



Biaya ekonomi tinggi menyebabkan harga alat kesehatan semakin meningkat.



Pembayaran klaim oleh pihak penjamin terlambat dan tidak sesuai tagihan..



Keterbatasan anggaran kesehatan dalam RAPBN, berdampak pada besaran alokasi PAGU Anggaran Rumah Sakit.



Rumah Sakit lain di sekitar RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, memberikan pelayanan kesehatan umum yang sejenis, dengan kualitas pelayanan dan peralatan yang lebih baik.

Berbagai permasalahan dan hambatan tersebut harus dievaluasi untuk digunakan sebagai salah satu acuan dalam menyusun perencanaan serta pelaksanaan kebijakan/program kerja pada periode/tahun berikutnya

12

Laporan Tahunan

2.2 Kelembagaan Adapun tugas Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. DR. Sulianti Saroso sebagai berikut : 1)

Menyelenggarakan pelayanan medis dan keperawatan secara paripurna, sebagai kegiatan penunjang dalam upaya pengkajian penyakit infeksi dan penyakit menular;

2)

Melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan di bidang penyakit infeksi dan penyakit menular beserta

faktor

risikonya

secara

menyeluruh,

terpadu,

dan

berkesinambungan untuk penyusunan bahan kebijakan serta standar penanganan/ pengendalian penyakit infeksi dan penyakit menular.

Dalam melaksanakan tugas rumah sakit menyelenggarakan fungsi yang sebagai berikut : 1)

Pelaksanaan penatalaksanaan penyakit infeksi dan penyakit menular;

2)

Pelaksanaan pelayanan rujukan nasional di bidang penyakit infeksi dan penyakit menular;

3)

Pengkajian penyakit infeksi dan penyakit menular, baik di bidang klinik, epidemiologi dan faktor risikonya;

4)

Pengkajian

pelaksanaan

sistem

kewaspadaan

dini

dan

penanggulangan wabah/Kejadian Luar Biasa (KLB); 5)

Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan profesi kedokteran dan kedokteran berkelanjutan serta profesi tenaga kesehatan lainnya di bidang penyakitk infeksi dan penyakit menular;

6)

Pengelolaan informasi dan pemasaran di bidang penyakit infeksi dan penyakit menular;

7)

Pelaksanaan urusan hukum dan kemitraan;

8)

Pelaksanaan administrasi umum dan keuangan.

Berdasarkan

SK

Menteri

Kesehatan

Nomor

1138/Menkes/SK/X/2009 tentang Penetapan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta sebagai Pusat Kajian dan Rujukan Nasional Penyakit Infeksi, maka susunan organisasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso terdiri dari :

13

Laporan Tahunan

1. Direktur Utama 2. Direktur Medik dan Keperawatan 3. Direktur Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular 4. Direktur Keuangan dan Administrasi Umum

Selain itu dalam organisasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso dilengkapi dengan unit non struktural, antara lain: a. Komite Medik b. Satuan Pemeriksaan Intern Susunan Pejabat Dewan Pengawas belum ada masih dalam pengusulan kepada Departemen Kesehatan. Manajemen Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof DR Sulianti Saroso dipimpin oleh Direksi dengan susunan struktur organisasi sebagai berikut: 

DIREKTUR UTAMA a)

Memimpin dan mengurus Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso;

b)

Menguasai, memelihara, dan mengelola kekayaan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso;

c)

Menetapkan strategi, kebijakan, dan program kerja/kegiatan;

d)

Membina pelaksanaan kegiatan;

e)

Mengkoordinasikan, mengawasi pelaksanaan kegiatan.

 DIREKTUR MEDIK DAN KEPERAWATAN a) Memimpin, mengkoordinasikan, dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan medis, keperawatan, dan penunjang medis, meliputi rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, ICU, bedah sentral, radiologi, laboratorium, gizi, rehabilitasi medik, farmasi, rekam medis dan konseling; b) Melakukan pengendalian, pengawasan, pemantauan, dan evaluasi serta penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan; c) Membantu Direktur Utama dalam

menetapkan kebijakan bidang medik

dan keperawatan.

14

Laporan Tahunan



DIREKTUR ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN

a) Memimpin, mengkoordinasikan, dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan keuangan dan administrasi umum, meliputi penyusunan

perencanaan,

pengelolaan

keuangan,

evaluasi

dan

pelaporan,

kesekretariatan,

pemasaran,

kerumahtanggaan

dan

ketatausahaan, pengelolaan barang milik negara, kepegawaian, , urusan hukum dan hubungan masyarakat, penyelenggaraan sistem informasi, pemeliharaan sarana rumah sakit, pemulasaran jenazah, laundry/CSSD, sanitasi dan ambulance. b) Melakukan pengendalian, pengawasan, pemantauan, dan evaluasi serta penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan. c) Membantu

Direktur

Utama

dalam

menetapkan

kebijakan

bidang

perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian. 

DIREKTUR PPI DAN PM

a) Memimpin, mengkoordinasikan, dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan

dengan

pengkajian

klinik,

pengkajian

epidemiologi,

imunologi, dan pengkajian faktor risiko, penyakit infeksi dan penyakit menular, pendidikan dan pelatihan serta statistic

kesehatan.

b) Melakukan pengendalian, pengawasan, pemantauan, dan evaluasi serta penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan. c) Membantu

Direktur

Utama

dalam

menetapkan

kebijakan

bidang

pengkajian penyakit infeksi dan penyakit menular serta pendidikan dan pelatihan. Di dalam pelaksanaan tugas sehari – hari, Direksi dibantu oleh beberapa orang Pejabat Struktural dan Fungsional. 

Komite Komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli

atau profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada Direktur

Utama

dalam

rangka

peningkatan

dan

pengembangan

pelayanan rumah sakit. Pembentukan Komite ditetapkan oleh Direktur Utama sesuai kebutuhan rumah sakit, sekurang-kurangnya terdiri dari Komite Medik serta Komite Etik dan Hukum.

15

Laporan Tahunan

Komite dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama. . Di lingkungan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta dibentuk:  Komite Medik: 

Merupakan wadah non struktural kelompok profesional medis yang keanggotaanya terdiri dari Ketua Kelompok Staf Medis atau yang mewakili.



Pembentukan Komite Medik ditetapkan oleh Direktur Utama untuk masa kerja 3 (tiga) tahun.



Komite Medik dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama.



Komite Medik mempunyai tugas memberikan pertimbangan kepada Direktur Utama dalam hal menyusun standar pelayanan medis, pengawasan dan pengendalian mutu pelayanan medis, hak klinis khusus kepada Staf Medis Fungsional, program pelayanan, pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan pengembangan dan etika.  Satuan Pemeriksaan Intern Satuan Pemeriksaan Intern adalah Satuan Kerja Fungsional yang bertugas melaksanakan pemeriksaan intern rumah sakit. Satuan Pemeriksaan Intern berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.  Instalasi Instalasi

adalah

unit

pelayanan

non

struktural

yang

menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan, pendidikan dan penelitian rumah sakit. Pembentukan instalasi ditetapkan oleh Direktur Utama sesuai kebutuhan rumah sakit. Instalasi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur yang dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama. Kepala Instalasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh tenaga-tenaga fungsional dan atau non medis.

16

Laporan Tahunan

Pembentukan dan perubahan jumlah dan jenis instalasi dilaporkan secara tertulis kepada Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan. 1) Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah Tenaga Fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. Masing-masing Tenaga Fungsional berada di lingkungan unit kerja rumah sakit sesuai dengan kompetensinya. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2) Staf Medik Fungsional Staf Medik Fungsional adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam jabatan fungsional. Staf Medik Fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosa, pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan,

penyuluhan,

pendidikan,

pelatihan,

penelitian

dan

pengembangan. Dalam

melaksanakan

tugasnya,

Stas

Medik

Fungsional

menggunakan Pendekatan Tim dengan tenaga profesi terkait.

17

Laporan Tahunan

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI PROF. DR. SULIANTI SAROSO DEWAN PENGAWAS

DIREKTUR UTAMA DR. dr. Hj. Fatmawati, MPH KOMITE MEDIK

KOMITE ETIK DAN HUKUM

dr. Sucahyo Adi Nugroho

dr. Rita Rogayah, Sp.P

Hary Purwanto, SKM. M. Epid

Erwin Susanto, SE

BIDANG KEPERAWATAN

BIDANG PENGKAJIAN KLINIK

dr. IB Sila Wiweka, SpP

MP Sri Yunani, S.Kep, Ners

drg. Yosephine Lebang, M.Kes

BIDANG PENGKAJIAN EPIDEMIOLOGI DR. Cicilia Windiyaningsih,

SEKSI PELAYANAN MEDIK

SEKSI KEPERAWATAN RAWAT JALAN

SEKSI PENGKAJIAN DIAGNOSTIK

SEKSI PENGKAJIAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR LANGSUNG

dr. Roza Indriani, MM

Romaida Sinaga, S.Kep, Ners

SEKSI PENUNJANG MEDIK

SEKSI KEPERAWATAN RAWAT INAP

SEKSI PENGKAJIAN PENGOBATAN

SEKSI PENGKAJIAN PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG

SEKSI PENGKAJIAN FAKTOR RESIKO PERILAKU

B. Arambono, BE

Sri Rahayuni, S.Kep.

dr. Yeni Afrina

dr. Dimar Kencono

Ika Susanti, SKM

SEKSI PENATALAKSANAAN KASUS DAN IMUNISASI

SEKSI ANALISIS IMUNOLOGI DAN RESIKO KESEHATAN

SUB BAGIAN INFORMASI DAN PEMASARAN

SUB BAGIAN MOBILISASI DANA

Kusnadi, SKM

Nani Minarti, SE

BAGIAN PERENCANAAN DAN ANGGARAN

BAGIAN KEUANGAN

BAGIAN UMUM

drg. Maya Marinda M, M.Kes

Wahyuni, SKM, M.Kes

Suherlistianto, SE, MM

Suprapto, SH, MM

SEKSI PENGKAJIAN IMUNOLOGI DAN FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN

SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN

SUB BAGIAN AKUNTANSI

SUB BAGIAN TATA USAHA & KEPEGAWAIAN

Syahrial Ahmad, SKM, MKM

Charles, SE, MM

Wiwik Agustiningsih, SH

SUB BAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN

SUB BAGIAN VERIFIKASI

SUB BAGIAN RUMAH TANGGA & PERLENGKAPAN

Yatinah, SE

Mungalim, S.Sos

Herlina, SKM

SEKSI KEPERAWATAN RAWAT KHUSUS

Wislaini Hidayati, SKM

Ummu Aeman, S.Kep

DR. Masdalina Pane, SKM, M.Kes

INSTALASI

Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional

2. Ka Ins ta l a s i Ra wa t Ina p 4. Ka Ins ta l a s i Ra wa t Inte ns i f

: dr. Ri na l di Pra wi ra ne ga ra , Sp.AN 5. Ka Ins ta l a s i Be da h Se ntra l

SEKSI PENGKAJIAN RESISTENSI

INSTALASI

SATUAN PEMERIKSAAN INTERN dr.A.M. Ilham Patu, Sp.BS

BIDANG PENGKAJIAN IMUNOLOGI DAN FAKTOR RESIKO

SEKSI KETENAGAAN DAN PENGENDALIAN MUTU

: dr. Ba ha ruddi n Ha fi e d, SpOG 3. Ka Ins ta l a s i Ga wa t Da rura t

4. KSMF Spe s i a l i s Be da h Umum : dr. Le s nus a Ste fa nus , SpB 5. KSMF Spe s i a l i s Ane s te s i

DIREKTORAT KEUANGAN DAN ADMINISTRASI UMUM

: dr. R. Onny Qudri ya nto, SpPD 1. Ka Ins ta l a s i Ra wa t Ja l a n

2. KSMF Spe s i a l i s Pe nya ki t Ana : dr. k Ri s ma l i Agus , SpA 3. KSMF Spe s i a l i s Obs gyn

DIREKTORAT PENGKAJIAN PENYAKIT INFEKSI DAN PENYAKIT MENULAR

BIDANG MEDIK

Staf Medik Fungsional

1. KSMF Pe nya ki t Da l a m

DIREKTORAT MEDIK DAN KEPERAWATAN

SUB BAGIAN HUKUM & KEMITRAAN Pargiono, S.IP, M.Kes Kelompok Jabatan Fungsional

INSTALASI

: dr. Wi nda

11. Ka Ins ta l a s i Pe ne l i ti a n da n Pe ngka ji a n

: dr. De wi Murni a ti , S.pA

14. Ka Ins ta l a s i Si s te m Informa s i Ruma h Sa ki t

: Ka rti ka Sa ri , S.Kom

: dr. R. Onny Qudri ya nto, SpPD

12. Ka Ins ta l a s i Pe ndi di ka n da n Pe l a ti ha n

: dr. Fa ri da Ha rri s

15. Ka Ins ta l a s i Admi ni s tra s i Pa s i e n

: Agung Pra yi tno, Amd P.K

: dr. Ri na l di Pra wi ra ne ga ra , Sp.AN

13. Ka Ins ta l a s i Pe nce ga ha n da n Pe nge nda l i a: n dr. Ima n Fi rma ns ya h, SpPD16. Ka Ins ta l a s i Ve ri fi ka s i Ja mi na n Ke s e ha ta n

: dr. Ruma i s a h S., M.Si , Me d Sp.An

Infe ks i

: dr. Sri Sul a s tri , Sp.A

17. Ka Ins ta l a s i Pe nge l ol a a n Sa mpa h da n Li mba h : Nurl e l a

: dr. Sa nyoto Putro Pi na rdi , SpOT

18. Ka Ins ta l a s i CSSD da n La undry

: Ti e n Erna wa ti , Ske p

6. KSMF Spe s i a l i s Pe nya ki t Pa:ru dr. Ti ti Sunda ri , Sp.P

6. Ka Ins ta l a s i Ra di ol ogi

: dr. Sus i Ma rha ni ngtya s , SpRa d

19. Ka Ins ta l a s i Pe mul a s a ra a n Je na za h

: Suma rya ti , S.Ke p, Ne rs

7. KSMF Ne urol ogi

: dr. Wa ri ya h, SpS

7. Ka Ins ta l a s i La bora tori um

: dr. Toni Soe ta nto, SpPK

20. Ka Ins ta l a s i Pe me l i ha ra a n Sa ra na Ruma h Sa ki t: De ki Indra wa nto

8. KSMF Be da h Sa ra f

: dr. H. Andi M. Il ha m Pa tu, SpBS 8. Ka Ins ta l a s i Gi zi da n Ta ta Boga

: dr. Joyce Ma gda l e na , SpGK

21. Ka Uni t Pe nga da a n Ba ra ng da n Ja s a RS

: Ni Gus ti Ke tut As ti ti , SKM

9. KSMF Ma ta

: dr. Upi k Ma hna De wi , Sp.M

9. Ka Ins ta l a s i Re ha bi l i ta s i Me di s

: dr. Jua n Sus e no, SpRM

22. Ka Ins ta l a s i Ke s e ha ta n da n Ke s e l a ma ta n

: dr. Nunung He ndra wa ti

10. KSMF THT

: dr. Muti a Budi a ti , Sp THT

10. Ka Ins ta l a s i Fa rma s i

: Cha ndra Wi ja ya , FS.Fa rm, Apt

11. KSMF Kul i t da n Ke l a mi n

: dr. Inda h Ha nda ya ni , SpKK

12. KSMF Be da h Ortope di

: dr. Sa nyoto Putro Pi na rdi , SpOT

Ka rja

13. KSMF Spe s i a l i s Ra di ol ogi : dr. Dwi Sumi a dji Putra ntoro, SpRa d 14. KSMF Pa tol ogi Kl i ni k (PK) : dr. Toni Soe ta nt, SpPK 15. KSMF Re ha bi l i ta s i Me di k : dr. Jua n Sus e no, SpRM 16. KSMF Gi zi Kl i ni k

: dr. Joyce Ma gda l e na , SpGK

17. KSMF Umum

: dr. Suca hyo Adi Nugroho

18. KSMF Gi gi da n Mul ut

: drg. Ti ti n Suma rni

18

Laporan Tahunan

2.3 Sumber Daya a). Sumber Daya Manusia. 

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Jenis Kelamin, dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Grafik 2.1 Jumlah PNS berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso lebih banyak PNS perempuannya dibandingkan PNS laki-laki.  Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Pendidikan, dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Grafik 2.2 Jumlah PNS berdasarkan pendidikan Jumlah PNS berdasarkan pendidikan 208 128 84 5

16

37 5

16

5

2

3

PNS di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso sebagian besar adalah lulusan diploma 3, kemudian diikuti oleh lulusan strata 1 dan SLTA. Sementara

19

Laporan Tahunan

ini sudah ada 5 pegawai yang memiliki latar belakang pendidikan strata 3. Namun masih ada pegawai yang hanya memiliki latar belakang pendidikan SD dan SLTP.  Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Golongan, dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Grafik 2.3 Jumlah PNS berdasarkan golongan Presentase PNS Berdasarkan Golongan

Golongan IV Golongan I 49(9,65%) 3 (0,59%)

Golongan II 175 (34,45%)

Golongan III 281 (55,31%)

Berdasarkan golongannya PNS di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso sebagian besar adalah golongan III (yaitu sebesar 55,31%), namun masih ada yang golongan I, meskipun hanya sebesar 0,59%.  Jumlah Pegawai berdasarkan status kepegawaian, dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Grafik 2.4 Jumlah PNS berdasarkan status kepegawaian Presentase Pegawai berdasarkan Status Kepegawaian

Non PNS 110(18%)

PNS 508 (82%)

20

Laporan Tahunan

Berdasarkan status kepegawaiannya, di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso masih ada pegawai Non PNS (honorer), sebesar 18 %.  Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Jabatan, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 2.1 Jumlah PNS Menurut Jabatan JABATAN

JUMLAH PNS

a. Struktural 1. Eselon II a

1 orang

2. Eselon II b

3 orang

3. Eselon III

7 orang

4. Eselon IV

19 orang

b. Fungsional

c.

1. Fungsional Dokter

54 orang

2. Fungsional Perawat

194 orang

3. Fungsional Bidan

14 orang

4. Fungsional Perekam Medis

16 orang

5. Fungsional Pranata Lab

15 orang

6. Fungsional Nutrisionis

2 orang

7. Fungsional Radiologi

9 orang

8. Fungsional Elektromedis

7 orang

9. Fungsional Apoteker

5 orang

10. Fungsional Asisten Apoteker

10 orang

11. Fungsional Sanitarian

7 orang

12. Fungsional Fisioterapis

3 orang

13. Fungsional Okupasi Terapis

0 orang

14. Fungsional Psikologi Klinis

0 orang

Staff

142 orang JUMLAH

508

21

Laporan Tahunan

b).

Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Sarana dan Prasarana Rumah Sakit  Gedung, Halaman dan Jalan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr.Sulianti Saroso Jakarta, saat ini memiliki luas tanah sebesar 3,5 Ha dan bangunan yang terdiri dari beberapa gedung dengan total luas mencapai 16.116 m2, dengan uraian sebagai berikut: Tabel 2.2 Daftar Gedung, Halaman, dan Jalan No 1 2 3 4 5 6

Nama Gedung

Luas (m²)

Keterangan

720,00 29,25 1.630,20 48.75 4.527,00 732,00

2 Lantai 1 Lantai 3 Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3 lantai

3.672,00 1.596,00

5 Lantai 3 Lantai

224,00

1 Lantai

216,00

2 Lantai

11

Laboratorium Pos Satpam Ruang Isolasi Garasi Ambulance Bangunan Induk Bagian A Depan Bangunan Induk Bagian B Jalan Selasar Bangunan Induk Bagian C Belakang Bangunan Induk Bagian D Ruang Rawat Inap Kamar Bangunan Induk Bagian E Bangunan Penunjang 1 Bangunan Induk Bagian F Bangunan Penunjang 2 Bangunan Induk Bagian G Selasar Depan

237,00

1 Lantai

12 13

Bangunan Induk Bagian H Selasar Dalam Bangunan Induk Bagian I Musholah

189,00 144,00

1 Lantai 1 Lantai

14

Bangunan Induk Bagian J Rumah Gardu

78,75

1 Lantai

15 16

Bangunan Induk Bagian K Rumah Trafo Bangunan Induk Bagian L Laboratorium Existing Bangunan Induk Bagian M Saluran Air Kotor Bangunan Induk Bagian N Koperasi Bangunan Induk Bagian O Pagar dan Perkerasan Bangunan Induk Bagian I Gedung Asrama

25,00 1526,00

1 Lantai 3 Lantai

55,00 12,00

1 Lantai 1 Lantai

267.00

2 Lantai

Bangunan gedung Admi nistrasi perkantoran Askes Center

79,00

1 Lantai

7 8 9 10

17 18 19 20 21

Jumlah

16.116m2

22

Laporan Tahunan

Transportasi dan Alat Komunikasi Tabel 2.3 Transportasi dan Alat Komunikasi NO

Nama alat 2012

Jumlah 2012

Keterangan 2012

Nama alat 2013

Jumlah 2013

Keterangan 2013 Hibah 1 ambulance dari ASKES

1

Ambulance

7 unit

Ambulance

8 unit

2

Bus

1 unit

Bus

1 unit

3

Mobil dinas

7 unit

Mobil dinas

10 unit

4

Motor

13 unit

Motor

13 unit

5

Telepon (sambungan)

17 unit

Telepon (sambungan)

17 unit

6

Faximil

1 unit

Faximil

1 unit

7

PABX

1 unit

PABX

1 unit

1 unit rusak

1 unit rusak

Pengelolaan Barang Milik Negara Setditjen Bina Upaya Kesehatan selama periode 1 Januari s/d 31 Desember 2013, dapat dilaporkan dalam bentuk Intrakomtable, Ekstrakomtable, Gabungan Intrakomtable dan Ekstrakomtable, Aset Tak Berwujud dan Konstruksi dalam pengerjaaan. Adapun laporan perkembangan masing-masing Barang Milik Negara adalah sebagai berikut :

a. BMN INTRAKOMTABEL Posisi Awal (1 Januari 2013) : Rp. 163.385.738.657 Penambahan

: Rp.

65.550.241.914

Pengurangan

:Rp.

Posisi Akhir (31 Desember 2013)

:Rp. 228.306.048.091,-

629.932.480,-

23

Laporan Tahunan

b. BMN EKTRAKOMTABEL Posisi Awal (1 Januari 2013)

: Rp

225.697.965,-

Penambahan

: Rp.

23.364.510,-

Pengurangan

: Rp.

18.000,-

Posisi Akhir (31 Desember 2013)

: Rp.

249.044.475,-

c. BMN & GABUNGAN INTRA EKSTRA Posisi Awal (1 Januari 2013)

:Rp 163.611.436.622,-

Penambahan

:Rp

Pengurangan

: Rp.

Posisi Akhir (31 Desember 2013)

:Rp. 228.555.092.566,-

65.573.606.424,609.950.480,-

d. BMN ASET TAK BERWUJUD Posisi Awal (1 Januari 2012)

: Rp

390.862.944,-

Penambahan

: Rp.

378.603.500;

Pengurangan

: Rp.

0;

Posisi Akhir (31 Desember 2012)

:Rp

428.723.294,-

Berdasarkan hasil laporan posisi Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Bina Upaya kesehatan berdasarkan Neraca Keseluruhan baik dalam bentuk Intrakomtable, Ekstrakomtable dan Kontruksi Dalam Pengerjaan serta Barang persediaan dan aset dalam bentuk lainnya sampai dengan 31 Desember 2013 tercatat sebanyak Rp. 228.555.092.566,-

24

Laporan Tahunan

c).

Dana  Anggaran Tahun 2013 Berdasarkan Sumber Dana Anggaran RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso untuk Tahun 2013, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 2.4 Anggaran Tahun 2013 Berdasarkan Sumber Dana JENIS BELANJA B. PEGAWAI B. BARANG B. MODAL JUMLAH

DIPA BLU

APBN

JUMLAH

25.195.471.000

-

26.165.741.000

34.329.946.000

25.600.000.000

59.929.946.000

10.000.000.000

400.000.000

10.400.000.000

26.000.000.000

96.525.687.000

70.525.687.000

Detail anggaran setelah penambahan saldo awal kas, seebagai berikut :

Kegiatan 2013 Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan 9,970,000,000 A. Peralatan Fasilitas Perkantoran 2,590,000,000 B. Alat Kesehatan, Kedokteran dan KB dalam rangka menuju pelayanan kelas Dunia 4,970,744,000 C. Peralatan Peralatan Kantor 1,128,000,000 D. Gedung/Bangunan 1,281,256,000 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat BUK 91,759,231,000 A. Dokumen Perencanaan dan Anggaran 92,400,000 B. Dokumen Data dan Informasi 60,060,000 D. Dokumen Evaluasi dan Pelaporan 103,046,000 E. N/S/P/K dalam Bidang Kesehatan 605,958,000 F. Pengembangan Mutu dan Kelembagaan 2,594,126,000 F. Laporan Layanan Operasional Rumah Sakit (PNBP/BLU) 30,000,000,000 G. Laporan Akuntansi Keuangan Negara dan Inventaris BMN 90,000,000 H. Obat-obatan 7,327,700,000 I. Dukungan Sarana dan Prasarana kantor 4,123,039,000 J. SDM yang terlatih 1,817,800,000 K. Barang Medik Habis Pakai 2,712,542,000 L. Layanan Perkantoran 42,232,560,000 101,729,231,000 25

Laporan Tahunan

BAB III

TUJUAN DAN SASARAN KERJA 1. Dasar Hukum Dasar Hukum yang dijadikan acuan dalam menyusun kebijakan dan rencana kerja RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, yaitu: 

Peraturan Presiden No. 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2010-2014;



Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/IV/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja kementerian Kesehatan;



Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 021/Menkes/SK/I/2011/ tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014;



Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1099/Menkes/SK/VI/2011/ tentang Indikator Kinerja Utama Tingkat Kementerian Kesehatan Tahun 20102014;



Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1981/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman Akutansi Badan Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit



Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 Tentang Pedoman Akutansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum



Pakta Integritas Menteri Kesehatan;



Rencana Strategis (Renstra) UPT Vertikal



Rencana Bisnis Anggaran (RBA)

2. Tujuan, Sasaran, dan Indikator a). Tujuan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Tujuan dari rumah sakit menjadi rujukan nasional dari segi pelayanan dan kajian penyakit infeksi menunjukkan arah menyeluruh yang akan ditujuoleh organisasi, maka tujuan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, sebagai berikut : 1) Terwujudnya profesionalisme dan komitmen SDM. 2) Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan. 3) Terwujudnya kepuasan customer. 4) Terwujudnya manajemen keuangan yang akuntabel 5) Terwujudnya pelaksanaan kajian penyakit infeksi

26

Laporan Tahunan

b). Indikator Kinerja BLU (RBA) 1. Indikator dan Bobot Aspek Keuangan Tabel 3.1 Aspek Keuangan No. 1.

Sub Aspek / Indikator

Bobot

Rasio Keuangan

19

a. Rasio Kas (Cash Ratio)

2

b. Rasio Lancar (Current Ratio) c.

2,5

Periode Panagihan Piutang (Collection Period)

2

d. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover)

2

e. Imbalan atas Aktiva Tetap (Return on Asset)

2

f.

2

Imbalan Ekuitas (Return on Equity)

g. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

2

h. Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional i. 2.

2,5

Rasio Subsidi Biaya Pasien

2

Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU

11

a. Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif

2

b. Laporan Keuangan Berdasarkan SAK

2

c.

Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU (SP3B BLU)

2

d. Tarif Layanan

1

e. Sistem Akuntansi

1

f.

Persetujuan Rekening

0,5

g. Standard Operating Procedure (SOP) Pengelolaan Kas

0,5

h. SOP Pengelolaan Piutang

0,5

i.

SOP Pengelolaan Utang

0,5

j.

SOP Pengadaan Barang dan Jasa

0,5

k.

SOP Pengelolaan Barang Inventaris

0,5

TOTAL

30

27

Laporan Tahunan

2.

Indikator dan Bobot Aspek Pelayanan Tabel 3.2 Aspek Pelayanan Bobot

No.

Sub Aspek / Kelompok Indikator / Indikator / Sub Indikator

RS Umum Pendidikan

1

Non Pendidikan

Layanan

35

35

a.

18

18

Pertumbuhan Produktivitas

1)

Rata-rata Kunjungan Rawat Jalan / Hari

2

2

2)

Rata-rata Kunjungan Rawat Darurat / Hari

2

2

3)

Pertumbuhan Hari Perawatan Rawat Inap (HP)

2

2

4)

Pemeriksaan Radiologi / Hari

2

2,5

5)

Pemeriksaan Laboratorium / Hari

2

2,5

6)

Rata-rata Operasi / Hari

2

2

7)

Rata-rata Rehab Medik / Hari

2

2

8)

Pertumbuhan Peserta Didik Pendidikan Kedokteran

2

0

9)

Jumlah Penelitian yang Dipublikasikan

2

0

14

14

b.

Efektivitas Pelayanan

1)

Kelengkapan Rekam Medik 24 jam selesai pelayanan

2

2

2)

Pengembalian Rekam Medik

2

2

3)

Angka Pembatalan Operasi

2

2

4)

Angka Kegagalan Hasil Radiologi

2

2

5)

Persentase Penulisan Resep sesuai Formularium

2

2

6)

Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium

2

2

7)

BOR

2

2

3

3

c.

2

RS Umum

Pertumbuhan Pembelajaran

1)

Rata-rata Jam Pelatihan/Karyawan

1

1,5

2)

Persentase Dokdiknis yang Mendapat TOT

1

0

3)

Program Reward dan Punishment

1

1,5

Mutu dan Manfaat kepada Masyarakat

35

35

a.

14

14

Mutu Pelayanan

1)

Emergency Response Time

2

2

2)

Waktu Tunggu Rawat Jalan

2

2

3)

LOS (Length of Stay)

2

2

28

Laporan Tahunan

4)

Kecepatan Pelayanan Resep Obat Jadi

2

2

5)

Waktu Tunggu Sebelum Operasi

2

2

6)

Waktu Tunggu Hasil Laboratorium

2

2

7)

Waktu Tunggu Hasil Radiologi

2

2

12

12

b.

Mutu Klinik

1)

Angka Kematian di Gawat Darurat

2

2

2)

Angka Kematian/Kebutaan ≥ 48 jam

2

2

3)

Post Operative Death Rate

2

2

4)

Angka Infeksi Nosokomial

4

4

5)

Jumlah Kematian Ibu di Rumah Sakit

2

2

4

4

1

1

c. 1)

Kepedulian Kepada Masyarakat Pembinaan kepada Puskesmas dan Sarana Kesehatan

Lain 2)

Penyuluhan Kesehatan

1

1

3)

Rasio Tempat Tidur Kelas III

2

2

2

2

d.

Kepuasan Pelanggan

1)

Penanganan Pengaduan/Persentase Pengaduan

1

1

2)

Kepuasan Pelanggan

1

1

3

3

2

2

1

1

70

70

e. 1)

Kepedulian Terhadap Lingkungan Kebersihan Lingkungan (Hasil Penilaian Rumah Sakit

Berseri) 2)

Proper Lingkungan (KLH) TOTAL (1+2)

29

Laporan Tahunan

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun

C). Key Performance Indicators Tabel 3.3 Key Performance Indicators (KPI) TARGET KPI NO

SASARAN

KPI pertumbuhan

2011

2012

2013

2014

2015

10%

10%

10%

10%

10%

1

Terwujudnya peningkatan pendapatan

Tingkat pendapatan

2

Terwujudnya effisiensi anggaran

% cost reduction

2%

3%

5%

5%

5%

3

Terwujudnya peningkatan kompetensi staf

% staf dengan kompetensi sesuai

50%

55%

60%

65%

70%

4

Terwujudnya kepuasan staf

Pertumbuhan % staf dengan nilai

5%

8%

10%

10%

10%

kepuasan > 4 5

Terwujudnya SarPar

peningkatan

keandalan

6

Terwujudnya produktivitas pelayanan

Tingkat pertumbuhan produktivitas pelayanan

Pemanfaatan RI lt 3 & 4

MCU Diklat

Lab Penelitian

7

Terwujudnya managemen

% penyempurnaan prosedur pd level coorporat yg

20%

40%

60%

penyempurnaan

sistem

Rata-rata OEE prasarana

>85%

80%

100%

30

Laporan Tahunan

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun

terimplementasi

8

Terwujudnya peningkatan layanan non medik

kualitas

% peningkatan kualitas layanan non medik

10%

10%

10%

10%

10%

9

Terwujudnya customer

kepuasan

external

% peningkatan kepuasan pasien

5%

5%

5%

5%

5%

10

Terwujudnya pelayanan

peningkatan

kualitas

% unit layanan yg memenuhi standar waktu tunggu

40%

50%

60%

70%

80%

11

Terwujudnya medik

peningkatan

kualitas

Penurunan angka NDR (permil)

45‰

43‰

40‰

38‰

35‰

Penurunan KTD & KNC (persen)

5%

5%

5%

5%

5%

Penurunan LOS

5%

5%

5%

5%

5%

5%

5%

5%

5%

5%

12

Terwujudnya kualitas kajian penyakit infeksi

Penurunan angka INOS

Pertumbuhan infeksi

kajian

penyakit

31

Laporan Tahunan

d).

Standar Pelayanan Minimal Tabel 3.4 Standar pelayanan Minimal

NO

Jenis

Indikator

Standar

Instalasi

1.Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa

100 %

Gawat Darurat

2.Kemampuan menangani sight saving anak dan dewasa

100 %

3.Jam buka Pelayanan Gawat Darurat

24 Jam

4.Pemberian pelayanan kegawatdaruratan yang tersertifikasi dan

100 %

Pelayanan 1

masih berlaku BLS/PPGD dan kegawatdaruratan mata 5.Ketersediaan Tim Penanggulangan Bencana

Tim

6.Waktu tanggap pelayanan Dokter di Gawat Darurat

≤ 8 menit terlayani, setelah pasien datang

2

Instalasi Rawat

7.Kepuasan pelanggan

≥ 70 %

8.Kematian pasien ≤ 24 Jam

≤ 2/1000

9.Tidak adanya pasien yang harus membayar uang muka

100 %

1. Doter pemberi pelayanan di poliklinik spesialistik

100 % dokter spesialis

Jalan 2.Ketersediaan Pelayanan

1.Klinik Anak 2.Klinik Penyakit Dalam 3.Klinik Kebidanan 4.Klinik Bedah

3.Penegakkan Diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB

≥ 60 %

4.Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di RS

≥ 60 %

5.Jam buka pelayanan

a.Pagi :jam 08.00-13.00 sedangkan hari jumat :jam 08.0011.00 b.Sore : jam 14.00-16.00

3

Rawat Inap

6.Waktu Tunggu Rawat Jalan

≤ 60 menit

7.Kepuasan Pelanggan

≥ 90 %

1.Pemberi Pelayanan di Rawat Inap

a.Dokter

32

Laporan Tahunan

Spesialis b.Perawat minimal pendidikan D3 2.Dokter penanggung jawab di Rawat Inap

100 %

3.Ketersediaan pelayanan rawat inap

a.Utama A b.VIP c.Kelas I d.Kelas II e.Kelas III f.Ruang Isolasi

4.Jam visite dokter spesialis

Jam 08.0014.00 setiap hari kerja

5.Kejadian Infeksi Pasca Operasi

≤2%

6.Kejadian infeksi nosokomial

≤ 1,5 %

7.Tidak ada pasien jatuh yang berakibat kecacatan dan kematian

0%

8.Kematian pasien ≥ 48 jam

< 25/1000

9.Kejadian pulang paksa

≤5%

10.Kejadian pasien lari/kabur

≤5%

11.Jumlah pasien rawat inap yang dirujuk

≤5%

12.Kejadian pasien bunuh diri

< 25 ‰

13.Penegakkan Diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB

≥ 60 %

14.Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di RS

≥ 60 %

15.Kejadian infeksi nosokomial

4

Instalasi Bedah Sentral

a.Kejadian Decubitus

0,2 %

b.Kejadian Plebitis

O,2 %

c.Kejadian kesalahan pemberian obat oleh perawat (KNC&KTD)

0%

d.Kejadian infeksi luka operasi

0%

e. Kejadian cidera akibat restrain

0%

16.Kepuasan pelanggan

≥ 90 %

1.Waktu tunggu operasi elektif

≤ 2 hari

2.Kejadian kematian di meja operasi

≤1%

3.Tidak adanya kejadian operasi salah sisi

0%

4.Tidak adanya kejadian op[erasi salah orang

0%

5.Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi

0%

6.Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing/lain pada tubuh

0%

pasien setelah operasi 7.Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi dan salah

≤6%

33

Laporan Tahunan

penempatan anestesi endotracheal tube

5

ICU

1.Rata-rata pasien yang kembali ke ICU dengan penyakit yang sama

≤72 Jam

6

Laboratorium

1.Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium

≤ 140 menit

Patologi Klinik

2.Pelaksana Ekspertesi

Dokter Sp.PK

3.Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksaan laboratorium

7

Radiologi

0%

4.Kepuasan Pelanggan

≥ 80 %

1.Waktu tunggu hasil pelayanan radiologi

≤ 3 jam

2.Pelaksana ekspertisi

Dokter Sp.Rad

3.Kejadian kegagalan pelayanan rontgen

a.kerusakan foto ≤2 %

8

4.Kepuasan pelanggan

≥ 80 %

Rehabilitasi

1.Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan Rehabilitasi Medik

≤ 50 %

Medik

yabg direncanakan 2.Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik 3.Kepuasan pelanggan

9

Farmasi

Gizi

≥80 %

1.Waktu tunggu pelayanan a.Obat Jadi

≤ 45 menit

b.Racikan

≤ 60 menit

2.Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat

10

0%

0%

3.Kepuasan pelanggan

≥ 80 %

4.Penulisan resep sesuai formularium

100 %

1.Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien

≥ 90 %

2.Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien

≤ 20 % 0%

34

Laporan Tahunan

3.Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet

11

100 %

Pelayanan Gakin

Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap

terlayani

unit pelayanan 1.Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai

12

Rekam Medik

pelayanan

100 %

2.Kelengkapan Informed Concent setelah mendapatkan informasi

100 %

yang jelas 3.Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan

≤ 10 menit

4.Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap

≤ 15 menit a.BOD < 30 mg/l b.COD <80 mg/l

13

Sanitasi

c.TSS < 30 1.Baku mutu limbah cair

mg/l d.PH 6-9

14

15

Kepegawaian

Keuangan

2.Pengelolaan limbah padat infeksius sesuai dengan aturan

100 %

1.Tindak lanjut hasil pertemuan direksi

100 %

2.Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat

100 %

3.Ketepatan waktu pengurusan gaji berkala

100 %

1. Cost recovery

≥ 40 %

2.Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan

100 %

3.Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat

≤ 2 jam

inap 4. Kecepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan

100 %

waktu

16

17 18

Instalasi

1.Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat

≤ 80 %

Pemeliharaan

2.Ketepatan waktu pemeliharaan alat

100 %

Sarana Rumah

3.Peralatan laboratorium dan alat ukur yang digunakan dalam

100 %

Sakit

pelayanan terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi

Laundry

1.Tidak adanya kejadian linen yang hilang

Pencegahan

0%

2.Ketepatan waktu penyediaan linen umtuk ruang rawat inap

100 %

1.Ada anggota Tim PPI yang terlatih

Anggota Tim

dan

PPI yang

Pengendalian

terlatih 75 %

Infeksi (PPI)

2.Tersedia APD di setiap instalasi

60 %

3.Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial/HAI (Health

75 %

Care Associated Infection) di RS

35

Laporan Tahunan

e).Penetapan Kinerja Tabel 3.5 Penetapan kinerja

36

Laporan Tahunan

37

Laporan Tahunan

BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, dalam menghadapi

kendala/hambatan

dan

kesulitan

dalam

pelayanan

secara

keseluruhan senatiasa selalu bekerjasam dan berkoordinasi dengan segala unit/bagian struktural dan fungsional untuk membuat/memutuskan strategi pencapaian tujuan dan sasaran, hambatan dalam pelaksanaan, serta terobosan yang telah dilakukan oleh RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso pada periode Tahun 2013, adalah sebagai berikut: 1. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran Untuk mencapai tujuan dan sasarannya, pada kurun waktu Tahun 2013, disusunlah strategi-strategi/kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 

Melakukan review tarif: seiring dengan naiknya nilai dollar.



Menyusun tarif baru: penyusunan tarif baru RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, tidak hanya mengacu pada pencarian profit semata-mata.



Pengesahan tarif: setelah selesai disusun Pola Tarif Baru Tahun 2011, agar mempunyai kekuatan hukum, maka sebelum diberlakukan, harus mendapatkan pengesahan dari Direktur Utama RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso untuk tarif kelas II ke atas, dan pengesahan dari Menteri Kesehatan untuk tarif kelas III.



Penyusunan PROTAP Pencatatan Piutang.



Pelaporan piutang.



Melakukan penyempurnaan modul front office, modul akuntansi, serta modul hutang dan piutang.



Penyempurnaan SOP Pengadaan Barang dan Jasa



Pembuatan standar harga.



Menyusun laporan keuangan



Melakukan audit laporan keuangan



Menyusun SOP Inventory.



Melakukan peng-input-an data inventaris dan data stock.



Melakukan pemetaan kompetensi staf.



Mengikutsertakan staf pada pelatihan-pelatihan dan pendidikan. 38

Laporan Tahunan



Melaksanakan sosialisasi aturan kepegawaian.



Melaksanakan pemutakhiran data kepegawaian.



Melaksanakan pembuatan DP3, kenaikan pangkat pegawai, gaji berkala, dan melaksanakan tugas lainnya yang menyangkut kepentingan dan kebutuhan pegawai.



Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit



Mengadakan kalibrasi peralatan medik.



Melakukan dan memperpanjang kontrak service. baik peralatan medik maupun peralatan non medik.



Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan gedung.



Menyusun RENSTRA (RENCANA AKSI), Rencana Bisnis & Anggaran (RBA), dan RKA-KL RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso.



Menyusun laporan bulanan, triwulan, semester, dan tahunan, serta menyusun LAKIP.



Melakukan review dan pembuatan kontrak kerja sama.



Melakukan pengukuran emisi gas buangan, limbah cair, air bersih, tingkat sterilitas

ruangan,

tingkat

kebisingan,

dan

kebersihan

penjamah

makanan. 

Melakukan

pembakaran

limbah

padat,

pengolahan

limbah

cair,

pengomposan limbah padat non infectious, pengolahan air bersih, sterilisasi ruangan, serta penyediaan APD bagi pengolah limbah dan makanan. 

Membuat dan memasang petunjuk arah layanan.



Membuat dan melaksanakan survey kepuasan customer.



Memasang kotak saran dan melakukan penanganan komplain.



Ketersediaan cleaning service dan pertamanan.



Pelaksanaan keamanan dan sistem keamanan.



Menyusun SOP informasi pelayanan dan melaksanakan layanan informasi pelayanan.



Melakukan survey waktu tunggu di unit pelayana Rawat Jalan, Gawat Darurat, Farmasi, Radiologi, dan Laboratorium, serta waktu tunggu operasi elektif.



Menyempurnakan SOP Instalasi-instalasi, Clinical Pathway, dan alur pelayanan. 39

Laporan Tahunan



Melakukan identifikasi penyebab kematian serta memberikan feedback terhadap staf medik fungsional.



Melaksanakan

pengukuran

Indikator

Infeksi

Nosokomial

dan

melaksanakan kewaspadaan dini. 

Membentuk tim patient safety, membuat laporan kejadian, menyusun pembuatan Alert, dan melaksanakan goals dari patient safety.



Menyusun kebijakan, SOP, dan melaksanakan Dokter Penanggung Jawab Poliklinik (DPJP).



Menyusun dan melaksanakan clinical pathway.



Menyusun SOP dan melaksanakan tata hubungan kerja.



Menyusun kebutuhan laboratorium penelitian, menyusun SOP nya, dan melaksanakan pengendalian mutu laboratorium penelitian tersebut.



Membuat MOU dan melaksanakan penelitian bersama.



Menyusun SOP surveilance dan mengembangkan jaringan surveilance terpadu.

2. Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi Cukup banyak hambatan yang ditemui dan dihadapi dalam pelaksanaan strategi-strategi yang telah di tentukan/rencanakan, baik yang disebabkan oleh faktor external maupun faktor intenal. Adapun hambatan-hambatan yang ditemui antara lain yaitu: a).

Faktor internal 

Belum ada tim unit cost RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yang kompeten dalam menyusun pola tarif baru.



RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso tidak memiliki referensi dalam menyusun unit cost.



Lamanya proses pengesahan pola tarif baru, memperlambat implementasi pola tarif yang baru.



Belum ada sistem yang dibangun dalam mekanisme pencatatan dan dokumentasi berbagai data.



Lemahnya kompetensi dan komitmen SDM dalam melaksanakan pencatatan dan dokumentasi berbagai data.



Layanan SIM-RS (baik billing system maupun modul akuntansi) belum terimplementasi dengan baik. 40

Laporan Tahunan



Kompetensi, disiplin, dan komitmen SDM, yang rendah.



Kurangnya pengetahuan dan referensi SDM dalam melaksanakan TUPOKSI dan tugas-tugas lainnya.



Banyaknya program kerja yang tertunda pada Tahun sebelumnya (Tahun 2012) dan harus segera dilaksanakan, namun karena keterbatasan waktu, masih banyak program kerja yang seharusnya sudah mulai dilaksanakan pada Tahun 2013, tidak dapat terlaksana.



RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso belum memiliki tim remunerasi yang kompeten dan belum memiliki referensi yang dapat digunakan untuk menyusun sistem remunerasinya.



Karena keterbatasan anggaran, RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso tidak mampu menyewa tim konsultan yang dapat membantu menyusun sistem remunerasinya.



Lemahnya

koordinasi

lintas

direktorat,

pemberian

kecepatan

pelayanan

dan

dapat

mempengaruhi

penyelesaian

berbagai

masalah. 

Sistem pengelolaan dan managemen RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso belum terbangun dan terimplementasi dengan baik, termasuk belum adanya sistem dan implementasi reward and punishment bagi pegawainya.



Pendapatan BLU yang minim, membuat RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso kesulitan dalam melaksanakan beberapa program kerjanya.

b).

Faktor eksternal 

Rendahnya APBN yang dialokasikan ke RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso.



Cukup banyak berdiri rumah sakit lain di sekitar RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, terutama rumah sakit swasta yang memberikan pelayanan sejenis, bahkan lebih baik kualitas pelayanannya dan lebih canggih peralatan medisnya, mempengaruhi daya jual RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso.



Lokasi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yang kurang strategis dan sarana trasportasi yang terbatas, menyulitkan masyarakat yang ingin berkunjung.

3. Upaya Tindak Lanjut 41

Laporan Tahunan

Untuk

mengatasi

hambatan-hambatan

yang

ditemui

dalam

usaha

melaksanakan strategi/kegiatan pencapaian tujuan dan sasarannya, maka dilakukan terobosan-terobosan sebagai berikut: 

Membentuk tim unit cost dan mengirim tim tersebut untuk mengikuti pelatihan atau workshop penyusunan unit cost rumah sakit.



Mencari referensi dan melaksanakan studi banding mengenai unit cost dan pola tarif ke rumah sakit-rumah sakit lain di Jakarta.



Pimpinan segera mengesahkan pola tarif baru untuk tarif kelas I dan II, serta menindaklanjuti proses pengesahan pola tarif kelas III.



Mencari referensi dan benchmark dari rumah sakit lainnya, mengenai mekanisme dan format pencatatan dan pendokumentasian berbagai data. Mulai menyusun dan mekanisme dan format pencatatan berbagai data, yang disesuaikan dengan kondisi di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, melakukan sosialisasi, serta memberikan bimbingan teknis mengenai tatacara pencatatan dan pendokumentasian berbagai data.



Meningkatkan kompetensi dan komitmen SDM dengan cara: -

Para pimpinan rumah sakit memberikan contoh/tauladan yang baik dalam bekerja;

-

Memberikan reward, yaitu antara lain dengan meningkatkan jumlah jasa pelayanan yang diberikan, mengirim SDM untuk memngikuti berbagai pelatihan maupun pendidikan.



Keterbatasan waktu dan banyaknya program kerja yang harus segera diselesaikan, disiasati dengan membagi-bagi pekerjaan dan membentuk tim-tim kerja, kemudian segera melaksanakan dan menyelesaikan program kerja tersebut seoptimal mungkin.



Untuk mengatasi hambatan dalam menyusun remunerasi, pimpinan segera menyusun tim remunerasi dan membantu mencarikan referensi dari rumah sakit-rumah sakit lainnya yang sudah terlebih dahulu menyusun

dan

menerapkan

sistem

remunerasi

di

institusinya.

Keterbatasan anggaran, sehingga tidak mampu menyewa tim konsultan remunerasi, disiasati dengan mengirim tim remunerasi untuk studi banding dan mendapatan benchmark sistem remunerasi dari rumah sakit lain yang sudah menyusun remunerasi. Di samping itu pimpinan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso juga mengirim tim remunerasi untuk menghadiri peresentasi-presentasi sistem remunerasi yang dilaksanakan oleh panitia 42

Laporan Tahunan

remunerasi pusat. Sehingga tim remunerasi mendapatkan input dan pembelajaran yang lebih aplikatif dalam menyusun sistem remunerasi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso. 

Untuk mengatasi lemahnya koordinasi lintas direktorat, pimpinan mengambil kebijakan untuk melaksanakan rapat direktorat secara rutin setiap 1 kali seminggu, yaitu setiap hari Senin. Di samping itu juga dilakukan rapat koordinasi yang melibatkan seluruh pejabat, baik struktural maupun fungsional, setiap 1 bulan sekali.



Untuk menambah pendapatan BLU, pimpinan mengambil kebijakan untuk mengoptimalkan layanan profit center, yaitudengan menaikkan tarif dan mengembangkan layanan Medical Chek Up menjadi layanan MCU terpadu serta mempromosikannya.

43

Laporan Tahunan

BAB V HASIL KERJA I.

PENCAPAIAN TARGET KINERJA A.Pencapaian Target Kegiatan dan Pendapatan. 1). Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum memimpin tiga (3) bagian dan delapan (8) Instalasi, yaitu: a) Bagian Umum b) Bagian Keuangan c) Bagian Perencanaan dan Anggaran d) Instalasi Sanitasi dan Kebersihan e) Instalasi CSSD dan Laundry f) Instalasi Pemulasaraan Jenazah g) Instalasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (Pengolahan Data Elektronik) h) Instalasi Verifikasi Jaminan Kesehatan i) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit j) Instalasi Pengadaan Barang dan Jasa k) Instalasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit

a) Bagian Umum Bagian Umum membawahi tiga (3) sub bagian, yaitu: a.

Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian.

b.

Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan.

c.

Sub Bagian Hukum dan Kemitraan.

Realisasi program kerja Bagian Umum Tahun 2013 adalah sebagai berikut: Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian 

Menyusun usulan kenaikan pangkat sebanyak 155 orang



Mutasi ke luar Rumah Sakit sebanyak 6 orang



Mutasi masuk Rumah Sakit sebanyak 5 orang



Menyusun usulan pensiun sebanyak 13 orang

44

Laporan Tahunan



Penerbitan SK Tenaga Kontrak sebanyak 112 orang



Kenaikan gaji berkala



Analisa beban kerja Sub Bagian Kepegawaian



Budgetting pegawai Tahun Anggaran 2013



Transformasi Visi, Misi, tata Nilai pada orientasi dan pratugas CPNS



Penerapan komitmen Disiplin Pegawai



Perbaikan Pelayanan Jabatan Fungsional



Percepatan urusan kepegawaian



Perbaikan sistem penilaian Jabatan Fungsional



Program Kesejahteraan Pegawai



Administrasi kepegawaian rutin.



Penerapan Absensi Sidik Jari. Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan Unit Kerja Gudang logistik  Pencatatan Kartu Stok Persediaan Gudang logistik  Entry data hasil permintaan barang persediaan yang ke luar dan masuk di gudang logistik  Entry data hasil permintaan barang persedian yang keluar dan masuk di gudang farmasi  Entry hasil permintaan barang persediaan yang keluar dan masuk di gudang laboratorium  Pendistribusian Barang Persediaan sesuai dengan amprahan  Pembuatan Laporan Persediaan Pada Setiap Semesternya  Laporan Unit Cost  Pemindahaan Barang Rusak Berat dari gudang ke gudang penampungan  Pemindahaan barang – barang persediaan ke gudang yang telah di renovasi Unit Kerja Pengemudi  Pelayanan kedaraan dinas operasional

dengan total 582 kali

pelayanan

45

Laporan Tahunan

 Pelayanan

kendaraan dinas ambulan dengan total 91 kali

pelayanan  Pemeliharaan kendaraan dinas ambulan dan kendaraan dinas operasional  Perpanjangan STNK Kendaraan Dinas Ambulan 2 Unit  Perpanjangan STNK Kendaraan Dinas Operasional 7 Unit  Perpanjangan STNK Kendaraan Dinas Motor Operasional 6 Unit

Unit Kerja Pengamanan Rumah Sakit  Pengamanan di Ruangan IGD  Pengamanan di Ruangan Rawat Jalan  Pengamanan di Ruangan Rawat Inap  Pelacakan pasien kabur Unit Kerja Inventaris  Pembuatan daftar barang ruangan  Penarikan barang rusak berat  Pendistribusian barang sesuai dengan permintaan unit kerja terkait  Pemindahan barang – barang PIO ke Ruang Melati  Pemindahaan Barang Ruang Mawar ke Gedung Ranap Baru Lt. 3 Loby Depan Unit Kerja Administrasi  Pembuatan TOR Rumah Tangga Tahun 2013  Pengarsipan Surat Masuk dan Surat Keluar Rumah Tangga  Entry Data Barang Milik Negara kedalam aplikasi Simak BMN  Pembuatan Laporan SIMAK BMN semesteran dan tahunan  Pembuatan

Laporan

Realisasi

Pelayanan

Ambulan

dan

Kendaraan Dinas Operasional Unit Kerja Asrama  Kenyamanan pegawai yang tinggal di Asrama.

46

Laporan Tahunan

Sub Bagian Hukum dan Kemitraan 

Terlaksananya inventarisasi SPO-Spo seluruh RSPI – SS sebanyak 1160 buah, sebagai persiapan akreditasi



Terlaksananya pembuatan draft Hospital By Law, perlu finalisasi



Terlaksananya pembuatan Struktur Organisasi RSPI Prosf. Dr. Sulianti Saroso struktur Satu sampai dengan tiga



Terselesainya penutupan Ruang Duka (CV. Tjoe A Lan) dan terjalinnya kerjasama dengan Polres dan polsek Jakarta Utara



Surat Dirjen BUK No. OT.01/1.4/4223/2013 tanggal 18 Juli 2013 tentang Pembentukan Komite di Lingkungan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso



Draft Naskah Akademik untuk persiapan perubahan Struktur Organisasi



Terlaksananya pembentukan Komite-komite (komite Keperawatan, Komite Etik penelitian, Komite Farmasi dan terapi, komite mutu dan keselamatan pasien, komite pengendalian penyakit infeksi.



Terlaksananya pembuatan MOU baik yang telah selesai maupun yang masih draft.



Terlaksananya pemasangan Liflet, pemasangan mading



Terlaksananya dokumentasi kegiatan intern RSPI SS

47

Laporan Tahunan

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun

REKAPITULASI DAFTAR IKATAN KERJA SAMA (iks) ANTARA RSPI-SS DENGAN INSTANASI LAIN SAMPAI DENGAN TAHUN 2013

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Nama Perusahaan/instansi PT Syntek Asuransi Mitra Maparya Hermina Podomoro Indosat M2 BTN PT Daya Eka Samudra lembaga penyakit tropis universitas air langga PT. Pratama Jasa Abadi (perubahan tarif) Medistra PT. RING MASTER PANGAN MAKMUR

ISI Pelayanan Kesehatan ( Berupa IGD Rawat Jalan Maupun Rawat Inap) Pelayanan Kesehatan (berupa IGD, Rawat Inap, Rawat Jalan, dan MCU) Rujukan pasien HIV/AIDS dan TB di rawat jalan dan Rawat inap Internet ATM Pelayanan Kesehatan bidang penelitian dan pengendalian penyakit tropis infeksi parkiran kendaraan Pelayanan KLB Penyakit Infeksi Sewa menyawa lahan

PT. INFRASTRUKTUR BISNIS SEJAHTERA

PERJANJIAN SEWA MENYEWA T EMPAT UNT UK JASA INDOOR & OUT DOOR COVERAGE

PT Arah Environmental Indonesia Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju ( 13 Stikim)

Jasa Pengolahan Limbah

Keterangan dalam Proses dalam Proses 04 Maret 13 s/d 04/03/2014 NO.KS.01.02/VII.3/4553/2013 Sudah di tandatanganin 05 Mei 2013 s/d 05 mei 2015 HK.01.02/VII.3/8972 /2013 gratis pemakaian internet Sudah di tandatanganin 15 Mei 2013 s/d Berita Acara di ttg HK.05.01/VII.3/8833/2013 7 Jt Pertahun Sudah di tandatanganin dalam Proses 15 April 13 s/d 15 April 2015 HK.05.01/VII.2.3/7373/2013 Sudah di tandatanganin HK.05.01/VII.2.3/ /2013 3 Jt Perbulan Sudah di tandatanganin dalam Proses dalam proses 23 Agus 13 s/d 23 Agust 2018 HK.05.01/VII.3/10143/2013 350. Jt per lima tahun Sudah di tandatanganin 1 Juli 2013 s/d 31 Des 2013 HK.05.01/VII.3/10143/2013 500 rb perangkut Sudah di tandatanganin

Pendidikan

8 April 13 s/d 08/04/2015

HK.05.01/vii.3/6886/2013

14 PT Buana Varia Komputama

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

10 Okt 2011 s/d 10/10/2016

HK.06.01/VII.1/3153.A/2011

15 Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar 16 RSCM dan FKUI 17 BRI Kantor Cabang Jakut

Pelaksanaan kegiatan penelitian bersama Penyelenggaraan kegiatan Akademik di RSPI-SS Pemberian Fasilitas Kreatap (Pinjaman)

02 Juli 2012 s/d tdk terbats 25 Juli 2011 s/d 25/07/2016 28 Sep 12 s/d pelunasan Hutang

HK.06.01/VII.1/2140.A/2012 HK.06.01/VII.1?2602.A/2011 HK. 06.01/VII.1/2944/2012

18 BRI Kantor Cabang Jakut

Perjanjian Perpanjangan Sewa (kontrak) Gedung

16 mei 2012 s/d 16 mei 2015

B.0969 KC/LOG/05/2012

19 20 21 22 23 24 25 26 27

Perjanjian Perpanjangan Sewa (kontrak) ATM Sistem klinik satelit untuk antiretroviral therapy (ART) dan rujukan Pasien Rujukan pasien AIV/TB Rujukan pasien HIV/AIDS pelayanan kesehatan Rujukan pasien HIV/AIDS Rujukan pasien HIV/AIDS Pelayanan Kesehatan Medical Check UP Pelayanan Kesehatan dan HIV-AIDAS (Addendum)

16 mei 2012 s/d 16 mei 2015 15 Agus 2012 s/d 1 mei 2013

B.0968 KC/LOG/05/2012 HK.06.01/VII.I/2579/2012

26 Juni 13/ 26 Juni 2014

HK.06.01/VII.3/5023/2013

01 Maret 2012 s/d 1 Maret 2014

Hk.06.01/VII.I/964.B/201

BRI Kantor Cabang Jakut Klinik Angsamerah RS Uki RS Pelabuhan Jakarta PP Construksi & investmen RS Omni Hospitals RS. Hermina Daan Mogot PT. Bangun Bejana Baja PT. Asra Daihatsu Motor

tanggal s/d berlaku

No PKS

Besarnya kontrak

Beasiswa karyawan RSPI-ss Sudah di tandatanganin 5.5 % dr pendapatan pelayanan pasien/pendapatan fungsional Sudah di tandatanganin di atur dlm proposal dan sponsor Sudah di tandatanganin Sudah di tandatanganin Sudah di tandatanganin 118.800 juta untuk tiga tahun Sudah di tandatanganin 23.100 jt untuk tiga tahun Sudah di tandatanganin Sudah di tandatanganin dalam Proses dalam Proses dalam Proses Sudah di tandatanganin dalam Proses dalam Proses Dalam Proses

28 PT. PP Construkction & Investment

Pelayanan Kesehatan

HK.06.01/VII.3/5023/2013

29 Klinik Angsamerah

Sistem Klinik Satelit untuk Antiretroviral Therapy (art)

HK.06.01/VII.I/2579/2012

30 CV. Tjoe A Lan 31 RS Royal Progress

Penyelenggaraan Rumah Duka Pelayanan Pembakaran Limbah Medis Padat dengan mesin Incenerator

5 Nov 2012 s/d 5 Nov 2013 2 Januari 2012 s/d 2 Jan 2015

HK. 06.01/VII.1/3163/2012 HK. 06.01/VII.1/06/2012

Dalam Proses Memberi imbalan 15 % dari pemasukan CV. Tjoe A Lan Sudah Tidak berlaku 4.500. perkilo Sudah Tidak berlaku

48

Laporan Tahunan

b). Bagian Keuangan Bagian Keuangan membawahi tiga (3) bagian, yaitu: 

Sub Bagian Akuntansi



Sub Bagian Verifikasi



Sub Bagian Mobilisasi Dana Adapun Realisasi program kerja Bagian Keuangan Laporan Tahunan

Tahun 2013 adalah sebagai berikut:

Sub Bagian Akuntansi Penyusunan Laporan Keuangan Triwulanan PARS Penyusunan Laporan Keuangan Semester PARS Penyusunan Laporan Keuangan Tahunan PARS Penyusunan Laporan Keuangan Semester SAI Penyusunan Laporan Keuangan Tahunan SAI Konsultasi dan Bimbingan Teknis Laporan Keuangan dengan Tim Pembina Pusat Audit Eksternal Laporan Keuangan dan Kinerja Tahunan 2013 

Sub Bagian Verifikasi Verifikasi Honor  Verifikasi honor struktural 

Verifikasi Ka. Instalasi



Verifikasi koordinator

 Verifikasi honor non PNS  Verifikasi honor jaga dokter IGD dan rawat inap Verifikasi jasa pelayanan medis dan paramedis Verifikasi voucher penerimaan dan pengeluaran Verifikasi insentif bagian administrasi Verifikasi SPM Verifikasi lembur hari raya Sub Bagian Mobilisasi Dana Standarisasi aturan kerjasama di bidang keuangan. Menganalisa pelaksanaan kerjasama keuangan dengan pihak ke-3. 49

Laporan Tahunan

Menata proses penyelesaian piutang. Evaluasi kerjasama pihak ke-3. Percepatan Laporan Penerimaan harian, bulanan, dan tahunan. Pemindah

bukuan

dari

penerimaan

kepada

bendahara

pengeluaran. Percepatan pengiriman Laporan Realisasi ke KemKes Penertiban Pemulangan Pasien Rawat Inap Evaluasi pembayaran piutang Pengelolaan Gaji Pegawai Non PNS,Insentif, dan Jasa Pelayanan Membuat dan melaporkan pendapatan per Instalasi Membuat daftar pengeluaran BLU Pembuatan dan Pengiriman laporan tepat waktu c). Bagian Perencanaan dan Anggaran Bagian Perencanaan dan Anggaran membawahi tiga (3) sub bagian, yaitu: a.

Sub Bagian Penyusunan Program dan Anggaran

b.

Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan

c.

Sub Bagian Informasi dan Pemasaran Realisasi program kerja Bagian Perencanaan dan Anggaran Laporan

Tahunan Tahun 2013 adalah sebagai berikut: Sub Bagian Penyusunan Program dan Anggaran  Rapat koordinasi Penyusunan Rencana Kerja Program Terpadu Tahun 2014  Penyusunan E-Planning Tahun 2014  Penyusunan DIPA/RKA-KL Tahun 2014  Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dan Rencana Penarikan Dana (RPD) Tahun 2013

Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan  Penyusunan Laporan Semester I dan Tahunan,  Penyusunan LAKIP Tahunan termasuk didalamnya RKT dan TAPJA tahun 2013  Penyusunan E-Monev BUK per bulan dan AnggaranTahunan 50

Laporan Tahunan

 Evaluasi kegiatan dan pengolahan data bulanan  Penyusunan Laporan Bulanan per direktorat.  Penyusunan Laporan Triwulanan & Laporan Semester  Rapat Monitoring dan Evaluasi Triwulan I,II

dan Triwulan III,

Tahunan  Survey Waktu Tunggu Poliklinik  Survey Waktu tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi & Racikan  Survey Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan Radiologi  Survey Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan Laboratorium.  Survey Emergency Response Time  Survey Kepuasan Pasien

Sub Bagian Informasi dan Pemasaran 

Kegiatan promosi kesehatan rumah sakit, diantaranya: -

Promkes dalam rumah sakit sebanyak 24 kegiatan.

-

Promkes luar rumah sakit di sekolah sebanyak 13 kegiatan dan Puskesmas sebanyak 4 kegiatan.



Pembuatan sarana dan media informasi Sarana dan media informasi yang telah dibuat adalah spanduk, banner, leaflet, papan petunjuk/papan nama, umbul-umbul, frame poster, neon box, pin akreditasi



Menjalin kerjasama/kemitraan pelayanan kesehatan. Penambahan perusahaan/instansi yang kerjasama pelayanan kesehatan dengan rumah sakit tahun 2013 sekitar 43%. Prosentase kunjungan pasien dari perusahaan /instansi yang kerjasama dengan rumah sakit sekitar 47 %.



Meng koordinasi kegiatan operator telepon rumah sakit



Mengkoordinasi operasinal website rumah sakit.

perusahaan /instansi yg d).

Instalasi Sanitasi dan Kebersihan Instalasi Sanitasi dan Kebersihan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso

tahun 2013 dari hasil upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan adalah sebagai berikut : 1.Sistem manajemen lingkungan di rumah sakit sudah diterapkan secara benar antara kebijakan dan pelaksanaanya. Hal ini dapat dilihat dari : 51

Laporan Tahunan

a.Pengelolaan limbah yang telah dilaksanakan baik limbah cair maupun limbah padat. b.Kebijakan tertulis atas pengelolaan lingkungan hidup berupa Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan Direktur Utama RSPI-SS. c.Penataan terhadap kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah seperti Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1204/MENKES/SK/X/2014 dan Kementrian Lingkungan Hidup No.32 Tahun 2009. d.Prosedur yang cukup mengidentifikasi aspek lingkungan yaitu SOP Instalasi Kesehatan Lingkungan (sanitasi). e.Izin operasional Incenerator, IPLC dan TPS limbah B3. f.Monitoring dan evaluasi (internal dan eksternal). 2. Kualitas udara ambien Pada empat titik yang mewakili seluruh halaman rumah sakit masih beradapada batas ambang kewajaran, dimana parameter suhu, kelembaban, kebisingan, SO2, CO2, NO2 dan debu 100% memenuhi syarat. 3.

Kualitas emisi incinerator Dalam setiap triwulan hasil uji emisi 100% memenuhi syarat.

4.

Kulaitas lingkungan kerja Secara

garis

besar

kualitas

lingkungan

kerja

sudah

memenuhi

persyaratan perMenkes 1204 tahun 2004.Pemeriksaan antara lain : suhu dan kelembaban ruangan, kebisingan, pencahayaan. 5.

Kualitas udara (bakteriologi) ruangan rumah sakit. Mengalami perbaikan pada jumlah kuman udara ruangan, namun untuk ruang OK masih belum dapat memenuhi persyaratan dikarenakan baku mutu ruang OK lebih diperketat.

6.

Kualitas air bersih dan minum Bebebrapa sampel air bersih dan air minum masih ada yang belum memenuhi persyaratan bakteriologis air bersih dan air minum, untuk selanjutnya kami telah melakukan tindak lanjut berupa pengurasan (pembersihan) reservoir air bersih dan rekomendasi pada unit terkait air minum. Secara pemeriksaan kimia semua hasil sampel air bersih dan air minum telah memenuhi persyaratan baku mutu air.

7.

Kualitas limbah cair 52

Laporan Tahunan

Kualitas berdasarkan hasil pemeriksaan sampel outlet air limbah sudah memenuhi persyaratan baku mutu Pergub maupun KLH. 8.

Pengelolaan limbah Telah dilaksanakan mulai dengan pemisahan limbah padat medis dengan non medis di tiap ruangan.

9.

Rumah sakit mendapatkan sertifikat PROPER lingkungan dengan peringkat BIRU sebanyak tiga kali berturut-turut (tahun 2011-2013) dengan ini berarti rumah sakit telah melakukan penataan peraturan lingkungna dari Kementrian Lingkungan Hidup. Tabel 5.1 Kegiatan Instalasi Sanitasi dan Kebersihan Lingkungan Tahun 2013

53

Laporan Tahunan

e)

Instalasi CSSD dan Laundry 

CSSD

Realisasi Kegiatan Instalasi CSSD Tahun 2013, bahan/alat yang disterilkan adalah 150.593 dan bahan yang dilipat/di packing sebanyak 150.593 alat/bahan yang didistribusikan 106.995 Adapun rincian kegiatan Instalasi CSSD Tahun 2013 dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5.2 Kegiatan CSSD Tahun 2013

NO

ALAT/BAHAN YG DISTERIL

ALAT/BAHAN YG DIDISTRIBUSIKAN

JUML

JUML

JUML

JENIS BAHAN / ALAT

1

Instrumen

2

Jass

3

Doek Op

4 5

Doek Bolong Kassa Besar

6 7 8

Kassa Kecil Kassa Infus Kassa Kebidanan

9

Deper

10 11 12

ALAT/BAHAN YG DI LIPAT/PACKING

Kaos Kaki Linen Tampon THT JUMLAH

2.473 526 446 14.931

3.061

2.477 350

526

350

526

137

45.775 41.555

231 66.250 64.900

44.175 48.265

8.908 4.436

9.003 4.964

6.958 3.479

792 56 27 30.668 150.593

648

962 71 99 150.593

43 22 91 106.995

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, baik kegiatan sterilisasi maupun packing, paling sering dilakukan pada bahan kassa.

54

Laporan Tahunan

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun

 Laundry Realisasi Kegiatan Instalasi Laundry Tahunan Tahun 2013 adalah 48.890 Kg Linen, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.3 Kegiatan Laundry Tahunan Tahun 2013 NO

BAHAN-BAHAN

ASAL CUCIAN/RUANG PERAWATAN

LINEN (KG)

2

3

1

CLORIN (LTR)

4

1

DAHLIA I

2.478

2

MAWAR I

-

3

MAWAR II

3.513

4

DAHLIA II

5

NUSA INDAH I

6

PELUNTUR LEMAK (Ltr)

DETERGENT (Ltr)

OXYGEN BLEACH (Ltr)

PENETRAL KARAT (Ltr)

PELEMBUT (Ltr)

KARBOL (Ltr)

PELICIN/PEWA NGI (Ltr)

5

6

7

8

9

10

11

SUPER PINE (LTR)

12

FIF-FRES (LTR)

13

KET.

RATA RATA PERHARI

14

15

38,82

24,78

24,78

0,00

0,00

24,78

24,78

24,78

24,78

0,76

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

9,99 0,00

55,04

35,13

35,13

0,00

0,00

35,13

35,13

35,13

35,13

1,09

14,17

6.243

97,81

62,43

62,43

0,00

0,00

62,43

62,43

62,43

62,43

1,93

25,17

6.475

101,44

64,75

64,75

0,00

0,00

64,75

64,75

64,75

64,75

2,00

26,11

NUSA INDAH II

5.066

79,37

50,66

50,66

0,00

0,00

50,66

50,66

50,66

50,66

1,56

20,43

7

NUSA INDAH III

5.715

89,54

57,15

57,15

0,00

0,00

57,15

57,15

57,15

57,15

1,76

23,04

8

NUSA INDAH IV

4.681

73,34

46,81

46,81

0,00

0,00

46,81

46,81

46,81

46,81

1,44

18,88

9

PERINATOLOGI

-

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

10

IGD

2.891

45,29

28,91

28,91

0,00

0,00

28,91

28,91

28,91

28,91

0,89

11,66

11

ICU

4.867

76,25

48,67

48,67

0,00

0,00

48,67

48,67

48,67

48,67

1,49

19,63

12

OK

5.700

89,30

57,00

57,00

0,00

0,00

57,00

57,00

57,00

57,00

1,75

22,98

13

POLIKLINIK

825

12,93

8,25

8,25

0,00

0,00

8,25

8,25

8,25

8,25

0,25

3,33

14

RADIOLOGI

289

4,53

2,89

2,89

0,00

0,00

2,89

2,89

2,89

2,89

0,09

1,17

15

FISIOTERAPI

72

1,13

0,72

0,72

0,00

0,00

0,72

0,72

0,72

0,72

0,02

0,29

73

1,14

0,73

0,73

0,00

0,00

0,73

0,73

0,73

0,73

0,02

0,29

16

IPJ

17

GIZI

-

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

18

MASJID

-

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

19

ADYATMA

0,03

0,02

0,02

0,00

0,00

0,02

0,02

0,02

0,02

0,00

489

489

0

0

489

489

489

JUMLAH

2 48.890

766

489

0,01

15

-

55

197

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

f)

Instalasi Pemulasaraan Jenazah Realisasi kegiatan Instalasi Pemulasaraan Jenazah Tahun 2013 adalah

492 jenazah. Adapun rincian kegiatan Instalasi Pemulasaraan Jenazah pada Tahun 2013, dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Grafik 5.1 Kegiatan Instalasi Pemulasaraan Jenazah Tahun 2013

KEGIATAN PELAYANAN PEMULASARAN JENAZAH JENAZAH PENGANTARAN JENAZAH OUTOPSI FORENSIK

KONSERVASI JENAZAH VISUM LUAR TRANSIT

PENYIMPANAN JENAZAH MEMANDIKAN JENAZAH

492

492

220

104 0

g).

0

7

0

Instalasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (Pengolahan Data

Elektronik) Instalasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (Pengolahan Data Elektronik)melakukan

pemantauan

atas

kerja

sama

pembangunan

dan

pengembangan SIM Rumah Sakit dengan PT. Buana Varia Komputama yang terlaksana sejak Bulan November Tahun 2011. Adapun Lingkup kerja sama tersebut meliputi: Pemanfaatan Aplikasi(software) untuk lingkup pelayanan : 

Front Office (Fo) :

-

Instalasi Rawat Darurat (IRD) & Penunjang Rawat Darurat

-

Instalasi Rawat Inap (IRNA) & Penunjang Rawat Inap

-

Instalasi Rawat Jalan (IRJ)

56

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013



Back Office : 

Inventory Farmasi



Mobilisasi Dana



Jasa Dokter



Rekam Medik

Namun aplikasi program belum 100% dapat digunakan terutama di laboratorium dan instalasi jaminan Pengadaan dan Pemasangan (instalasi), yang meliputi : 

Infrastruktur jaringan kabel, meliputi penarikan dan peletakan kabel FIBRE OPTIC, dan/atau, kabel UTP, serta penyambungan (terminasi) pada RACK;



Infrastruktur jaringan perangkat keras(hardware), berupa SWITCH;



Perangkat keras/peripheral, meliputi : PC, SERVER, RACK serta komponen MONITOR/CPU, UPS & STABILIZER, PRINTER, BAR CODE SCANNER;

Layanan Pemeliharaan Sistem yang meliputi : 

Pemeliharaan terhadap seluruh peralatan (perangkat keras & lunak) yaitu yang bersifat pencegahan kerusakan, troubleshooting, perbaikan, dan dilaksanakan secara teratur pada hari dan jam kerja normal (40jam kerja/minggu);



Layanan khusus LOCAL SUPPORT.



Layanan BACK UP dan GARANSI yang meliputi service dan penggantian suku cadang, termasuk layanan jasa Tenaga Ahli. Pelatihan Operator yang berkaitan dengan teknis pengoperasian,diberikan

terhadap personil-personil rumah sakit yang dianggap layak. Namun saat ini, program SIM rumah sakit ini, belum dapat berjalan sebagaimana mestinya.

h).

Instalasi Verifikasi Pasien Jaminan Adapun realisasi kegiatan Instalasi Verifikasi Pasien Jaminan adalah

sebagai berikut: Menata alur administrasi pasien Jaminan Mengetahui dan melengkapi keabsahan administrasi pasien jaminan Melakukan pendampingan untuk verifikasi klaim ke pihak penjamin Mensosialisasikan persyaratanpasien jaminan ke seluruh unit terkait

57

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Berkoordinasi

dengan

pihak

penjamin

untuk

menyelesaikan

permasalahan–permasalahan yang timbul dalam pengelolaan pasien jaminan (SDM, Administrasi, Logistik, dll) Memantapkan sistem penagihan pada penjamin. Mengundang pihak penjamin (P2JK) untuk melaksanakan Bimbingan Teknis Berkoordinasi dengan Instansi lain untuk menyelesaikan permasalahanpermasalahan yang timbul dalam proses layanan dan verifikasi. Berkoordinasi dengan Unit terkait dalam lingkup RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso untuk optimalisasi layanan dan verifikasi. i).

Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit Realisasi program kerja Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah

Sakit Tahun 2013, adalah sebagai berikut: Pemeliharaan jaringan Fire alarm, pipa hydran dan pompa hydran. Pemeliharaan balancing beban listrik utama Rumah Sakit. Pemeliharaan sistem ventilasi udara Ruang Gizi. Inventarisasi sarana dan prasarana rumah sakit. Pemeliharaan ALKES. Pemeliharaan instalasi listrik yaitu 2 buah Travo 630 KVA, 2 buah kubukel dan 2 buah Capasitor bank. Pemeliharaan 4 buah generator. Pemeliharaan HEVA filter untuk ruang ICU dan IBS. Pemeliharaan 5 buah lift (kontrak service vendor). Pemeliharaan AC (kontrak service). Pemeliharaan AC Central IBS 2. Pemeliharaan jaringan antene TV prabayar. Pemeliharaan sound system central. Peremajaan outlet oksigen central ruang isolasi Mawar 1. Pemeliharaan sarana Green Hospital. Pemeliharaan CT-SCAN. Pemeliharaan dan perbaikan gedung Nusa Indah 3 dan 4. Pemeliharaan jaringan internet. Pemeliharaan jaringan telepon. Pemeliharaan system ATS/AMF generator.

58

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Pemeliharaan utilitas jaringan dan pompa air bersih. Pemeliharaan jaringan nurse call Nusa Indah 1-4. Pemeliharaan gas medik sentral. Penambahan jalur gas medik Perinatologi Nusa Indah 3. Penambahan dan pemeliharaan penerangan selasar dan lampu jalan. Pengkalibrasian 213 ALKES bersama BPFK. pemeliharaan system tata udara ruang isolasi khusus. Pemeliharaan system tata udara ruang isolasi TB Paru.

j). Instalasi Pengadaan Barang dan Jasa Rumah Sakit Realisasi kerja Instalasi Pengadaan Barang dan Jasa pada tahun 2013 dapat di lihat pada tabel berikut: Tabel 5.4 Jenis Pengadaan Barang & Jasa Berdasarkan Sumber Anggaran Tahun 2013

No.

JENIS PENGADAAN

1

Pengadaan Langsung

2

Penunjukan Langsung

3

Lelang Sederhana

4

Lelang Umum

JUMLAH Jumlah Paket Gagal Jumlah yang dilaksanakan

APBN

APBN

EFISIENSI

APBNP

BLU

JUMLAH

258

0

0

199

457

1

0

0

0

1

30

0

0

0

30

0

0

0

0

0

289

0

0

199

488

2

0

0

0

2

289

0

0

199

486

Keterangan : Lelang sederhana yang gagal : APBN 2 Paket Penyebab : Tidak ada penyedia yang memasukkan dokumen penawaran.

59

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

k). Instalasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit Indikator kegiatan K3 rumah sakit diantaranya : 1. Terlaksananya Pelayanan Kesehatan Kerja (Poli Karyawan)

2. Sosialisasi K3 RS dengan terpasangnya Leafleat, poster maupun media film tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja di semua unit kerja di RSPI SS serta terjadwalnya Materi K3LL saat Orientasi petugas RSPI 3. Sertifikat pelatihan K3 RS pada Seluruh karyawan RSPI-SS 4. Sertifikat Keahlian K3 Depnaker Trans bagi Petugas K3RSPI-SS 5. Tersusunnya Pedoman dan SOP Pelayanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 6. Laporan dan analisa Walk To Survey setiap potensial risiko dirumah sakit per bulan 7. Penurunan Angka Kecelakaan Kerja Tabel 5.5 Hasil Kinerja Instalasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit Tahun 2013 NO

INPUT

PROSES

OUTPUT

KONDISI SAAT INI

1

Kebijakan K3 RSPI SS

Penyusunan Kebijakan dari komitmen manajemen terhadap pelaksanaan K3

SK Kebijaksanaan

Belum Ada

2

Pembudayaan Perilaku K3RS

SosialisasiI K3 seluruh petugas,pasien dan pengunjung RSPI SS ,Poster, informasi promosi K3 RS

Laporan Sosialisasi K3 RS dan kotak saran ke K3 RS

Belum dilakukan

Laporan kecelakaan kerja dan laporan penyakit akibat kerja (PAK)

Tertusuk jarum 4 orang, 2 orang terbakar, 1 orang tergigit PAK tidak tercatat

60

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

3

Pengembangan SDM K3 eksternal RS

Pelatihan internal dan

Pelatihan K3 RS 37 orang Pelatihan baha dasar medis dan non medis Pelatihan Kebakaran dan Evakuasi

4

Pengembangan Pedoman K3

Penyusunan pedoman pelayanan kesehatan kerja

Buku Prdoman dan SOP Pelayanan Draft revisi Kesehatan Kerja

Penyusunan Pedoman Buku Pedoman dan Pelayanan Keselamatan SOP Keselamatan Draft revisi Kerja PE Kerja Penyusunan Pedoman Tanggap Darurat

Penyusunan Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

Buku Pedomnan dan SOP Tanggap Belum ada Darurat

Buku Pedoman dan Draft Revisi SOP Kebakaran

Penyusunan Pedoman Identifikasi Resiko

SK Denah Buku Pedoman dan resiko SOP Draft proses Identifikasi Resiko

Penyusunan Pedoman Ergonomik

Buku Pedoman dan SOP Draft Proses Ergonomik

Penyusunan Pedoman bahan berbahaya dan BERACUN(B3)

Buku Pedoman dan SOP B3 Belum Ada Buku Daftar MSDS yang ada di RS

61

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

5

pemantauan

mapping lingkungan

dan evaluasi

tempat kerja yang

sk daerah dan

kesehatan

dianggap

tempat berisiko di

lingkungan

beresiko/berbahaya

lingkungan rspi ss

monitoring pemantauan

analisa hasil

kesehatan lingkungan

pemantauan

(potensial risiko)

kesehatan

sudah ada

tempat kerja

usulan akses igd, r.gizi

lingkungan rs laundry, dan surat

ipj,pagar

rekomendasi 6

6

pelayanan

melakukan pemeriksaan laporan

kesehatan kerja

kesehatan awal,

pemeriksaan

berkala, khusus

kesehatan awal

melaksanakan poli

data penyakit pada

karyawan

petugas

pemberian vaksinasi

laporan vaksinasi

kepada petugas

petugas

pelayanan

melaksanakan kegiatan

la poran

kesehatan kerja

surveilance kesehatan

surveilance

kerja

kesehatan kerja

usulan pelayanan kesehatan kerja 7

pelayanan

monitoring keamanan

keselamatan

pra sarana di rs

kerja monitoring

tor dan rab

laporan monitoring sarana di rs

tidak ada data

tidak dilakukan

tidak ada data

usulan tor&rab

belum di lakukan

laporan monitoring peralatan medis

keamanan peralatan

tidak dilakukan

dan non medis di medis dan non medis rs rs

koordinasi dengan iprs

62

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

mendata sertifikasi sarana dan prasarana rs monitoring

data masa izin sertifikasi sarana dan prasarana rs

umum

sk kebijakan persyaratan

pengelolaan jasa b3

ada di bagian

belum di

mencantumkan msds dengan

lakukan

rekanan rs 7

pelayanan

usul peralatan

keselamatan

monitoring k3 peralatan

kerja

kebakaran dan rambu

usulan tor dan rab

usulan tor dan rab

k3 pengawasan rambu k3

laporan monitoring

dan poster, banner k3

rambu,poster, banner k3

monitoring fungsi

laporan monitoring

prasarana kebakaran

prasarana kebakaran

monitoring kawasan di larang merokok

8

laporan pelanggaran

pengawasan

monitoring pengelolaan

laporan dan

limbah dan b3

limbah dan b3

rekomedasi hasil monitoring

belum dilaku kan

60 apar kimia ex 23/05/13 belum dilaku kan

proses

pengelolaan limbah dan b3 9

pengembangan

pembentukan tim

sk tim

manajemen

kewaspadaan bencana

kewaspadaan

darurat

bencana

belum dilaku kan

63

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

penyusunan pedoman kewaspadaan bencana

buku pedoman & sop

usulan pelatihan

pelatihan dan

tanggap darurat dan

simulasi tanggap

simulasi

darurat

usulan sarana

belum dilaku kan

belum dilaku kan

usulan tor dan rab

prasarana tanggap darurat 10

review program

audit k3 internal

laporan program tahunan k3rspiss

penyusunan laporan tahunan k3rspi ss

64

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

2). Direktorat Medik dan Keperawatan Direktorat membawahi 2 bidang medik dan 12 instalasi : a) Bidang Medik b) Bidang Keperawatan c) Instalasi Rawat Inap d) Instalasi Intensive Care Unit e) Instalasi Rawat Jalan f)

Instalasi Gawat Darurat

g) Instalasi Farmasi h) Instalasi Laboratorium i)

Instalasi Radiologi

j)

Instalasi Rehabilitasi Medik

k) Instalasi Gizi l)

Instalasi Bedah Sentral

a). Bidang Medik Bidang Medik membawahi tiga (3) Seksi, Yaitu: a.

Seksi Pelayanan Medik

b.

Seksi Penunjang Medik

c.

Seksi Ketenagaan dan Pengendalian Mutu

Adapun realisasi program kerja Bidang Medik Tahun 2013 adalah sebagai berikut : Penyusunan Alur Pelayanan Pasien a. Metode pelaksanaan Telah dilakukan beberapa kali pertemuan rapat dengan semua kepala instalasi dan kepala ruangan yang terkait untuk penyusunan draft alur pelayanan pasien pada bulan Februari 2013 - Oktober 2013, kemudian dilakukan finalisasi pada tanggal 20-21 November 2013 di luar rumah sakit. Kemudian dilakukan sosialisasi kepada seluruh unit terkait pada tanggal 28 November 2013. Adapun alur pelayanan pasien terdiri dari: 1.

Alur Pelayanan Rawat Jalan pasien umum

2.

Alur Pelayanan Rawat Jalan pasien jaminan

3.

Alur Pelayanan Rawat Inap

65

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

4.

Alur Pelayanan IGD

5.

Alur Pelayanan Bedah Sentral

6.

Alur Pelayanan Rehab Medik

7.

Alir Pelayanan ICU

8.

Alur Pelayanan Laboratorium

9.

Alur Pelayanan Laboratorium rujukan dari luar

10. Alur Pelayanan Radiologi 11. Alur Pelayanan Radiologi rujukan dari luar 12. Alur Pelayanan Farmasi 13. Alur pelayanan Farmasi ( Pengambilan Obat pasien HIV-AIDS) 14. Alur Pelayanan Farmasi ( Resep Obat Khusus dari luar) 15. Alur Pelayanan Gizi Penyusunan Clinical Pathway Dilakukan pertemuan berisi pelatihan tentang Clinical Pathways bagi tenaga medis, perawat dan tenaga farmasi lalu dilakukan penyusunan draft oleh SMF dan Tim. Kemudian dilakukan pertemuan monitoring dan evaluasi bagi draft yang sudah disusun, finalisasi Clinical pathway dan sosialisasi kepada seluruh unit terkait. Adapun Clinical pathway yang telah disusun antara lain: 1.

Penyusunan Clinical pathway TB

2.

Penyusunan Clinical pathway Ensefalitis Toxoplasma

3.

Penyusunan Clinical pathway Hernia Inguinalis

4.

Penyusunan Clinical pathway Katarak Tanpa Penyulit

5.

Penyusunan Clinical pathway Tonsilitis Kronis

6.

Penyusunan Clinical pathway Diare Akut pada Anak

7.

Penyusunan Clinical pathway DHF

8.

Penyusunan Clinical pathway Steven Johnson

9.

Penyusunan Clinical pathway Ibu Hamil dengan Eklampsia

10. Penyusunan Clinical pathway Gangren Pulpa 11. Penyusunan Clinical pathway Hiperemia Pulpa 12. Penyusunan Clinical pathway Persistensi Gigi Susu 13. Penyusunan Clinical pathway Pulpitis Akut 14. Penyusunan Clinical pathway Submandila Abses

66

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Melaksanakan tugas sesuai SK Direktur Utama sebagai : 1.

Tim review tarif

2.

Tim penyusunan tarif

3.

Tim pengelola INA-CBG

4.

Panitia Akreditasi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso

5.

Tim penelitian kajian MDR-TB

6.

Tim keselamatan pasien

7.

Tim pengelola renovasi ICU dan ruang MDR-TB Dahlia I

Persiapan alkes dan non alkes yang dibutuhkan dari masing-masing unit Tugas rutin : merekap, menelaah dan menganalisa dengan membuat rekomendasi hasil kinerja 10 (sepuluh) Instalasi setiap bulan.

b). Bidang Keperawatan Bidang Keperawatan membawahi tiga (3) seksi, yaitu: a.

Seksi Keperawatan Rawat Jalan

b.

Seksi Keperawatan Rawat Inap

c.

Seksi Keperawatan Rawat Khusus

Adapun Realisasi program kerja Bidang Keperawatan Tahun 2013 adalah sebagai berikut: Realisasi Indikator Keperawatan 

Perbandingan tenaga profesional dengan tenaga non profesional 30%:70%.



Rasio tenaga pembimbing mahasiswa dengan jumlah mahasiswa 1: 6.



Persentase tiap perawat mendapat pelatihan 20 jam/tahun 70%.



Persentase Kelengkapan Pendokumentasian Askep 75%.



Persentase Survey Persepsi Pasien 75%.



Persentase Pemantauan Pelaksanaan SPO 75%.



Angka Kejadian ILI 0,2%.



Angka Kejadian DECUBITUS 0,1%.



Angka Kejadian pasien jatuh 0 %.



Angka Kesalahan Pemberian Obat 0%.



Angka Keterbatasan Perawatan Diri 0%.



Adanya 2 (dua) Ruang Role Model SP2KP

67

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Jenis pelatihan dan workshop keperawatan, diantara nya : 1.

D3 Keperawatan sebanyak 1 orang

2.

S1 Keperawatan sebanyak 38 orang diantaranya 30 orang program khusus, 6 orang biaya sendiri dan 2 orang TUBEL

3.

Program Profesi Kep, (Ners) sebanyak 10 orang

4.

S2 Managemen & Kepemimpinan sebanyak 1 orang

5.

Workshop Akreditasi RS versi 2012 14 orang

6.

Workshop Managemen Keperawatan sebanyak 25 org

7.

Workshop Implementasi jenjang Karir sebanyak 2 org

8.

Workshop Kredensial sebanyak 3 orang

9.

Workshop Ventilasi Mekanik sebanyak 2 orang

10.

Pelatihan Penatalaksanaan BBLR sebanyak 2 orang

11.

Pelatihan Asessor sebanyak 14 orang

12.

Pelatihan Managemen Nyeri sebanyak 2 orang

13.

Pelatihan Cara Mudah Baca EKG sebanyak 2 orang

14.

Pelatihan GCP sebanyak 5 orang

15.

Pelatihan BTCLS sebanyak 2 orang

16.

Magang IC sebanyak 2 orang

17.

Magang Kamar Bedah sebanyak 1 orang

18.

Pelatihan PPI sebanyak 20 orang

19.

Pelatihan K3RS sebanyak 11 orang

20

Workshop Pasien Safety sebanyak 17 orang

21

Workshop Managemen Nyeri sebanyak 2 orang

Pemakaian ruang perawatan sebagai tempat PKL mahasiswa keperawatan terdapat sembilan institusi pendidikan keperawatan yang menggunakan RSPI – SS sebagai tempat Praktek Kerja Lapangan, diantaranya Akper Antariksa, Akper Hang Tuah, Akbid Prima Indonesia, Akper Harum, Akper Sismadi, Akper PHI, Universitas Muhamadiyah Jogjakarta, Stiekes Kesosi, Stikes As Safiyah Pada tahun 2013 pelayanan keperawatan RSPI dijadikan implementasi pengembangan pelayanan keperawatan RS infeksi dari BUK. Kegiatan diawali

dari pemantapan selama 1 minggu dilanjutkan implementasi

selama 6 bulan. Kegiatan yang dilakukan mulai dari mapping untuk menentukan area yang perlu ditingkatkan

68

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

c).

Instalasi Rawat Inap (IRNA) Tabel 5.6 10 Besar penyakit rawat inap Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti SarosoTahun 2013



Target dan Realisasi Hari Perawatan (HAPER) IRNA Tahun 2012 adalah 27.063. Untuk Tahun 2013, HAPER IRNA ditargetkan akan mengalami kenaikan sebesar 10% yaitu 29.769 dan realisasinya adalah 31.743 berarti IRNA telah mencapai target yang telah ditetapkan: Grafik 5.2 Total HAPER IRNA Tahun 2013

69

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Adapun Rincian Haper IRNA Tahun 2013, target tahun 2013, dan realisasi tahun 2013 per ruangan, dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 5.3 HAPER Ruangan IRNA Tahun 2013

Grafik 5.4 HAPER IRNA Berdasarkan Kelas Tahun 2013

Pendapatan Rp.

IRNA

17.615.562.217,-

Tahun

(termasuk

2013

pemeriksaan

adalah

sebesar

laboratorium

dan

radiologi) . Target Pendapatan IRNA yang disepakati dalam RBA Tahun 2013 adalah Rp.9.219.000.000,- berarti tahun 2013 pendapatan IRNA mencapai 191 %

70

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa HAPER Tahun 2013 yang mencapai target adalah ruang Dahlia I, Mawar II, Nusa Indah III dan Nusa Indah IV. Hari perawatan di ruang Mawar I rendah karena ruangan tersebut khusus untuk penyakit Avian Influenza.  Hari Perawatan berdasarkan cara bayar Hari Perawatan berdasarkan cara bayar dapat dilihat pada grafik berikut :

HARI PERAWATAN

Grafik 5.5 HAPER IRNA Berdasarkan Cara Bayar Tahun 2013

HAPER IRNA Berdasarkan Cara Bayar

18.000 15.000 12.000 9.000 6.000 3.000 0

umum

HAPER

9.037

jamsost ek 663

jam. Prshn 183

ASKES 2.452

Jamkes mas 116

Jampers al 167

KJS 19.125

Dari grafik tersebut terlihat bahwa cara pembayaran terbanyak di IRNA adalah Kartu Jakarta Sehat (KJS), yang kedua terbanyak adalah dengan umum.  Pertumbuhan Pertumbuhan IRNA Tahun 2013 dapat di lihat pada grafik berikut: Grafik 5.6 Pertumbuhan IRNA Tahun 2013 Pertumbuhan Tahun 2013

KA L I

2

1,5

Ideal (≥1,25 kali)

1 0,5 0

Tahun 2013

1,17

71

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Dari grafik tersebut di atas, dapat dilihat bahwa pada Tahun 2013 HAPER IRNA bertumbuh (sebesar 1,17 kali), namun belum mencapai angka pertumbuhan yang ideal. 

Effisiensi Pelayanan Indikator effisiensi pelayanan IRNA yang meliputi BOR, Av.LOS, BTO, dan TOI, dapat dilihat pada grafik-grafik berikut : Grafik 5.7 BOR IRNA Tahun 2013

AREA IDEAL (70 S/D 85%)

80 55

55

48

46

60

54

60

48

40

40 14

20

0

0 Dahlia I NS Indah II

Dahlia II Perina

Mawar I NS Indah IV

Mawar II Total IRNA

NS Indah I

Dari grafik tersebut di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada ruangan yang BOR nya ideal. BOR ruang Mawar I sangat rendah karena ruang Mawar I hanya dikhususkan untuk pasien isolasi ketat untuk Avian Influenza, sehingga jumlah pasiennya juga sedikit. Grafik 5.8 AvLOS IRNA Tahun 2013

AREA IDEAL (6 S/D 9 HARI) 15

12

10 10 5

6

5

4

5

5

6

5

6

0 Dahlia I NS Indah II

Dahlia II NS Indah III

Mawar I Perina

Mawar II NS Indah IV

NS Indah I Total IRNA

72

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

AvLOS yang mencapai angka ideal adalah ruang Mawar II dan Perina.

Grafik 5.9 TOI IRNA Tahun 2013

Secara umum, rentang TOI terlalu panjang dan tidak ada ruangan yang mencapai angka ideal Grafik 5.10 BTO IRNA Tahun 2013

AREA IDEAL (40 S/D 50 KALI) 50 43

50 40 30

41

33 22

30

32

17

20

9

10

0

0 Dahlia I NS Indah II

Dahlia II NS Indah III

Mawar I Perina

Mawar II NS Indah IV

NS Indah I Total IRNA

Secara umum BTO tidak mencapai angka ideal, hanya ruang Nusa Indah I, Nusa Indah II dan Nusa Indah III yang mencapai angka ideal.

73

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Dari keempat grafik mengenai effisiensi pelayanan tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa secara umum pemanfaatan tempat tidur di IRNA, tidak effisien.  Mutu Pelayanan Angka Kematian ≥ 48 jam (NDR) pada Instalasi Rawat Inap, dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik 5.11 Angka Kematian ≥ 48 jam (NDR) IRNA Tahun 2013 AREA IDEAL (< 25‰) 107 200 90

70 50

40

33

30

0

14

22

22

29

9

10

Dahlia I NS Indah II

Dahlia II NS Indah III

Mawar I Perina

Mawar II NS Indah IV

NS Indah I Total IRNA

Secara umum Angka Kematian ≥ 48 jam (NDR) pada Instalasi Rawat Inap Tahun 2013 cukup tinggi, terutama pada Ruang Dahlia I dan Dahlia II . Hal tersebut disebabkan karena kebanyakan pasien yang dirawat pada Ruang Dahlia II adalah penderita HIV dengan berbagai Infeksi opportunistiknya, di samping itu pasien masuk dengan keadaan umum yang sudah buruk, sedangkan pada Ruang Dahlia I adalah pasien Isolasi ketat untuk Tuberculosis. Ruang rawat inap yang NDR nya ideal adalah Ruang Mawar II, Nusa Indah I, Nusa Indah II, dan Perinatologi Angka Pasien Rawat Inap yang dirujuk pada Instalasi Rawat Inap Tahun 2013, secara umum angkanya cukup ideal, seperti terlihat pada grafik berikut:

74

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Grafik 5.12 Angka Pasien Rawat Inap yang dirujuk Tahun 2013 1,62%

2,00% 1,50% 1,00%

0,50% 0,00%

0,94%

0,68% 0% Dahlia I NS Indah III

Mawar I Perina

0,27% 0,36%

Mawar II NS Indah IV

1%

0,49%

0%

0%

NS Indah I Total IRNA

NS Indah II

Kasus Infeksi Nosokomial pada Instalasi Rawat Inap, dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik 5.13 Kasus Infeksi Nosokomial di IRNA Tahun 2013

 Hasil Survey Kepuasan Pelanggan (Di ruang rawat Inap) Survey Kepuasan Pasien Tahun 2012 dilaksanakan di Instalasi Rawat Inap. Kriteria responden adalah pasien yang di opname ≥ 2 hari. Jumlah pasien yang dijadikan responden sebanyak 155 orang. Survey dilakukan dengan metode wawancara dengan alat bantu kuesioner. Kriteria content kuesioner adalah sebagai berikut:

75

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Tabel 5.7 Index & kategori kuesioner Survey Kepuasan Pasien INDEX

KATEGORI

1

Sangat tidak puas

2

Tidak Puas

3

Cukup Puas

4

Puas

5

Sangat Puas

Tabel 5.8 Aspek yang dinilai Pada Survey Kepuasan Pasien

76

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Hasil survey dapat di lihat pada grafik berikut: Grafik 5.14 Distribusi Responden Berdasarkan Kelas

Grafik 5.15 Distribusi Responden Berdasarkan Ruang

Responden terbanyak berasal dari Kelas III, sedangkan berdasarkan asal ruangan, yang terbanyak berasal dari Ruang Nusa Indah I. Grafik 5.16 Index Kepuasan Pasien Berdasarkan Ruangan dan Kelas

77

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Berdasarkan kelas, index rata-rata kepuasan pasien di kelas II mencapai angka ≥ 4 atau lebih dari puas sedangkan pada kelas I dan III mendekati angka 4 atau mendekati puas . Berdasarkan ruangan, ruang yang index kepuasan pasiennya ≥ 4 dan mencapai kepuasan pasien adalah Ruang Nusa Indah II. Namun secara umum Index kepuasan pasien belum memenuhi index yang diharapkan (lebih dari atau sama dengan 4),

terutama terhadap aspek Tangible, yaitu terhadap butir

pernyataan mengenai kondisi bell, kondisi toilet, dan banyaknya nyamuk di ruang rawat Inap. Survey kepuasan pelanggan tahun 2013 (index kepuasan 3,87) ini lebih baik atau meningkat kepuasan pelanggan daripada tahun 2012 yaitu 3,86.

d). Instalasi Intensive Care Unit 

Target dan Realisasi Hari Perawatan ICU tahun 2012 adalah 867, target tahun 2013 adalah 954, sedangkan hari perawatan ICU tahun 2013 adalah 910. berarti tidak mencapai target yang telah ditentukan dalam RBA tahun 2013. Realisasi HAPER Instalasi ICU dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik 5.17 Total HAPER ICU Tahun 2013

Pendapatan Instalasi ICU tahun 2013 adalah sebesar Rp. 2.700.44.735,-. Target pendapatan ICU yang disepakati dalam RBA tahun 2013 adalah Rp. 200.000.000,- berarti realisasi pendapatan 78

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

pada tahun 2013 adalah melampui target namun haper belum mencapai target. 

Hari Perawatan Instalasi ICU berdasarkan Cara Bayar HAPER Instalasi ICU dapat di lihat pada grafik berikut: Grafik 5.18 HAPER ICU Berdasarkan Cara Bayar Tahun 2013

Berbeda dengan IRNA, cara pembayaran di Instalasi ICU lebih banyak dengan KJS, kemudian baru diikuti dengan cara bayar Askes. Pertumbuhan ICU Pertumbuhan Instalasi ICU dapat di lihat pada grafik berikut : Grafik 5.19 Pertumbuhan ICU Tahun 2013 Pertumbuhan Tahun 2013

2 KALI



1,5

Ideal (≥1,25 kali)

1 0,5 0 Tahun 2013

1,05

79

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

 Effisiensi Pelayanan Indikator effisiensi pelayanan Instalasi ICU yang meliputi BOR, Av.LOS, BTO, dan TOI, dapat dilihat pada grafik-grafik berikut: Grafik 5.20 BOR Instalasi ICU Tahun 2013

Grafik 5.21 AvLOS Instalasi ICU Tahun 2013

BOR

AREA IDEAL (70 S/D 85%)

Percentage (%)

100%

50%

0%

BOR

83%

Dari grafik di atas (4.18), dapat dilihat bahwa BOR ICU Tahun 2013 sudah mencapai angka ideal. Dari grafik di atas (4.19) dapat dilihat bahwa Avlos Ruang ICU Tahun 2013 belum mencapai angka ideal. Grafik 5.22 BTO Instalasi ICU Tahun 2013

Grafik 5.23 TOI Instalasi ICU Tahun 2013

80

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Dari grafik di atas (4.20), dapat dilihat bahwa BTO Ruang ICU tahun 2013 sudah mencapai angka ideal. Dari grafik di atas (4.21) dapat dilihat bahwa TOI Ruang ICU tahun 2032 sudah mencapai angka ideal. dari empat indikator di atas, dapat disimpulkan bahwa pelayanan ICU tahun 2013 secara umum hampir efisien, hanya AvLOS yang belum mencapai angka ideal.  Mutu Pelayanan Mutu pelayanan pada Instalasi ICU dapat dilihat pada grafik-grafik berikut: Grafik 5.24 NDR Instalasi ICU Tahun 2013

Grafik 5.25 Angka Pasien ICU yang dirujuk Tahun 2013

NDR

Pasien Dirujuk AREA IDEAL (≤ 5%)

AREA IDEAL (< 25‰) PERCENTAGE

PERMIL

0,1

0,1 0,05

0,05 0

Pasien Dirujuk

0

NDR

0

358

Grafik 5.26 Kasus Infeksi Nosokomial di Instalasi ICU Tahun 2013

81

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Dari tiga grafik di atas dapat dilihat bahwa angka kematian di ICU sangat tinggi, tidak ada pasien yang dirujuk ke luar selama Tahun 2013. Tidak ditemukan Angka infeksi nosokomial di Ruang ICU e). Instalasi Rawat Jalan (IRJA) Tabel 5.9 10 Besar Penyakit Rawat Jalan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2013 NO 1

JENIS PENYAKIT Penyakit virus gangguan defisiensi imun pada manusia (HIV)

2

Tuberkulosis paru lainnya

3

Infeksi saluran napas bagian atas akut lainnya Penyakit esofagus, lambung dan duodenum lainnya Artrosis Diare & gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu (kolitis infeksi) Cedera YDT lainnya, YTT dan daerah badan multipel Diabetes melitus tidak bergantung insulin Tuberkulosis(TB) paru BTA(+) dengan/tanpa biakan kuman TB Penyakit serebrovaskular lainnya

4 5 6 7 8 9 10

TOTAL 9272 3655 2071 1727 1575 1489 1234 1231 1020 978

 Target dan Realisasi Total Kunjungan Instalasi Rawat Jalan termasuk konsultasi gizi tahun 2013 adalah 63.934 kunjungan sedangkan target kunjungan 15% atau sebesar 64.306 kunjungan, berarti realisasi mencapai 99% dari target tahun 2012. Total kunjungan IRJA dan rincian per poliklinik pada Tahun 2013, dapat di lihat pada grafik berikut : Grafik 5.27 Total Kunjungan IRJA Tahun 2013

KUNJUNGAN/PASIEN

TARGET : REALISASI TAHUN 2013

40.000 30.000

20.000 10.000

TAHUN 2012

0 55.918

TARGET 2013 (↑15%)

64.306

TAHUN 2013

63.934

82

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Sedangkan rincian kunjungan IRJA per poliklinik dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 5.28 Kunjungan IRJA Per Polikinik Tahun 2013

KUNJUNGAN

16.000 14.000 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 -

REALISASI 2012

TARGET : REALISASI

PEN Y DALA M

ANA K

BED AH UMU M

OBG YN

SAR AF

ORT HOP EDI

MAT A

GIGI DAN MUL UT

PAR U

THT

KULI KON MEDI IMM KON POLI T SELI CAL UNIS SULT KAR KELA NG CHE ASI ASI Y MIN CKU GIZI P

8.232 6.032 1.449 1.076 2.602 12.980 1.521 1.271 6.571 2.224 1.244 8.596 1.060

461

135

464

TARGET THN 2013 (↑15%) 9.467 6.937 1.666 1.237 2.992 14.927 1.749 1.462 7.557 2.558 1.431 9.885 1.219

530

155

534

REALISASI 2013

359

183

30

10.698 6.354 2.965 1.281 4.356 13.651 2.383 1.202 6.813 2.587 1.629 8.728

715

Dari grafik tersebut di atas terlihat bahwa poliklinik yang dapat mencapai target, yaitu penyakit dalam, bedah umum, obgyn, saraf, mata, paru, THT, kulit dan kelamin, konsultasi gizi. Pendapatan

IRJA

tahun

2013

sebesar

Rp.

3.258.970.195

sedangkan target tahun 2012 Rp.2.331.000.000,- berarti realisasi pendapatan tahun 2013 sebesar 140% dari target. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa target kunjungan IRJA pada tahun 2013 belum semua poli mencapai target namun pencapaian pendapatan sudah melebihi target yang di tetapkan. Kunjungan IRJA berdasarkan Cara Bayar Grafik 5.29 Kunjungan IRJA berdasarkan cara bayar Tahun 2013

KUNJUNGAN/PASIEN



35.000 30.000 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000 -

KUNJUNGAN IRJA BERDASARKAN CARA BAYAR

UMU JAMS JAMI ASKES JAMK GAKI KERIN KJS GRATI M OSTE NAN ESMA N/OT GANA S K PERU S N SAHA AN KUNJUNGAN 34.529 624 5 10.588 48 283 4 17.821 32

83

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Berdasarkan grafik tersebut di atas dapat dilihat bahwa cara pembayaran

terbanyak

di

IRJA

adalah

dengan

pembayaran

pribadi/umum, yang kedua dengan KJS. Pasien yang tidak membayar atau gratis terjadi di bulan Januari dikarenakan karyawan honorer yang belum aktif menggunakan jamsostek.  Pertumbuhan Pertumbuhan IRJA dapat di lihat pada grafik di bawah ini: Grafik 5.30 Pertumbuhan IRJA Per Poliklinik TAHUN 2013

2 1,3

1,7 1,2

1,1

1,6 1,1

0,9 1

1,2 1,3

1,3 1

1,14

0,7 0,8

PERTUMB IRJA

POLI…

KONSULTASI…

IMMUNISASI

MEDICAL…

KONSELING

KULIT KELAMIN

THT

PARU

GIGI DAN…

MATA

ORTHOPEDI

SARAF

OBGYN

BEDAH UMUM

ANAK

PENY DALAM

0,07

Grafik 5.31 Pertumbuhan IRJA Tahun 2013

Dari grafik tersebut di atas dapat dilihat bahwa dari 16 poliklinik , 8 poliklinik bertumbuh mencapai angka ideal, 2 poliklinik bertumbuh tapi belum mencapai ideal dan 4 poliklinik belum bertumbuh. Secara umum, pertumbuhan IRJA tahun 2013 telah mencapai angka ideal, yaitu hanya 1,14 kali.

84

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Hasil Survey Mutu Pelayanan (Survey Waktu Tunggu di Poliklinik) Survey Waktu Tunggu di Poliklinik Tahun 2013, Dilakukan terhadap 6 poliklinik dengan kriteria sebagai berikut : 

Poliklinik yang rata – rata kunjungan pasien per harinya banyak (≤ 10 pasien/hari) yaitu Poli Penyakit Dalam dan Poli Paru



Poliklinik yang rata – rata kunjungan pasien per harinya sedikit (≥ 10 pasien/hari) yaitu Poli Bedah Umum, Poli Kulit dan Kelamin dan Poli Saraf.



Jumlah sampel yang dapat digunakan sebanyak 2.588 pasien.Hasil Survey Tunggu di Poliklinik Tahun 2013 sebagai berikut :

Grafik 5.32 Hasil Survey Waktu Tunggu di Poliklinik Tahun 2013

HASIL PER POLIKLINIK

4:19:12 3:50:24 3:21:36

2:52:48

WAKTU



2:24:00 1:55:12 1:26:24 0:57:36 0:28:48

0:00:00 P. DLM

MEAN 2:09:25

MIN 0:37:21

MAX 3:55:33

MEDIAN 2:14:31

PARU

0:59:34

0:07:28

2:31:56

0:48:33

KULIT

0:28:01

0:04:00

1:34:09

0:18:32

BEDAH UMUM

1:09:19

0:16:35

2:40:57

0:59:06

SARAF

1:24:01

0:12:54

2:18:31

1:40:01

TOTAL POLIKLINIK

1:32:22

0:04:00

3:55:33

1:23:18

85

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Grafik 5.33 Hasil Survey Waktu Tunggu di Poliklinik Berdasarkan Jumlah Kunjungan

Dari grafik hasil survey waktu tunggu di poliklinik tahun 2013 di atas 1 adalah jam 32 menit 22 detik sedangkan tahun 2012 adalah 1 jam 10 menit 45 detik. Hasil tahun waktu tunggu tahun 2013 menurun atau lebih lama dikarenakan ada sebagian poli kurang efektif pelayanannya karena dokter spesialis kurang disiplin jam kerja sehingga banyak pasien antri.Waktu tunggu tersebut belum mencapai waktu tunggu yang ideal (yaitu ≤ 60 menit). Pada grafik yang pertama (grafik waktu tunggu berdasarkan poliklinik), waktu tunggu tercepat di poli kulit dan kelamin yaitu 28 menit 1 detik, dan terlama adalah waktu tunggu di Poli Dalam, yaitu 2 jam 9 menit 25 detik. Pada grafik yang kedua (grafik waktu tunggu berdasarkan ratarata jumlah kunjungan pasien per hari), ditemukan bahwa lama rata-rata waktu tunggu pada poliklinik yang jumlah kunjungan pasiennya banyak dibandingkan poli yang rata-rata jumlah kunjungan pasien per harinya sedikit. f).

Instalasi Gawat Darurat (IGD)  Target dan Realisasi Kunjungan IGD pada Tahun 2013 sebanyak 13.709 kunjungan. Sedangkan target kunjungan 5% atau sebanyak 13.194 kunjungan berarti realisasi 104% dari target tahun 2012.

86

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Tahun 2013 IGD melebihi target yang diharapkan. Target dan Realisasi IGD dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik 5.34 Target dan Realisasi IGD Tahun 2013

Pendapatan IGD Tahun 2013 adalah sebesar Rp.1.746.573.589,sedangkan

target

pendapatan

sebesar

Rp.

1.189.000.000,-.

Realisasi pendapatan tahun 2013 sebesar 147% dari target. Dari data tersebut di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2013, volume kunjungan pasien melebihi target dan realisasi pendapatan melebihi target yang ditetapkan  Kunjungan IGD Berdasarkan Cara Bayar Grafik 5.35 Kunjungan IGD Cara Bayar Tahun 2013

87

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Dari grafik tersebut di atas dapat dilihat bahwa cara pembayaran terbanyak di IGD adalah dengan pembayaran pribadi/umum, yang kedua dengan ASKES. Masih ada pasien yang tidak membayar/gratis.  Pertumbuhan Pada Tahun 2013, meskipun kunjungan IGD mengalami kenaikan dan mencapai target namun pertumbuhannya hampir mencapai angka ideal. Pertumbuhan kunjungan IGD tahun 2013 adalah 1,09 kali, seperti terlihat pada grafik berikut : Grafik 5.36 Pertumbuhan IGD Tahun 2013

 Kegiatan Pelayanan di Instalasi Gawat Darurat Adapun rincian kegiatan pelayanan di IGD dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Grafik 5.37 Kegiatan Pelayanan IGD Tahun 2013

88

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Dari grafik di atas terlihat bahwa jenis pelayanan terbanyak di IGD adalah pelayanan infeksi  Mutu Pelayanan Angka Kematian di IGD dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik 5.38 Angka Kematian di IGD Tahun 2013

Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa angka kematian di IGD, cukup rendah (termasuk ideal), yaitu sebesar 1,02%. 

Hasil Survey Emergency Respon Time di IGD Hasil Survey Mutu Pelayanan (Survey Emergency Response Time). Jumlah sampel/responden tahun 2013 sebanyak 43 pasien. Dengan pendistribusian seperti terlihat pada grafik berikut: Grafik 5.39 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pembayaran

Grafik 5.40 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pelayanan

89

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Grafik 5.41 Hasil Survey Emergency Response Time Tahun 2013

Dari grafik tersebut di atas dapat dilihat bahwa rata-rata Emergency Response Time I Tahun 2013 adalah 10 menit 47detik dan Emergency Respon Time II adalah 1 jam 5 menit 17 detik. Kesimpulannya waktu tunggu ERT I belum mencapai ideal karena kurang dari 8 menit Sedangkan hasil survey Emergency Respon Time I tahun 2012 lebih cepat yaitu 5 menit 35 detik . g).

Instalasi Farmasi 

Target dan Realisasi Jumlah total penerimaan resep tahun 2013 adalah 556.676 resep.

Target penerimaan resep tahun 2013 diharapkan dapat meningkat sebanyak 5% atau sebesar 369.011 berarti realisasi tahun 2013 sebesar 151 % dari target dan telah melampui target yang diharapkan. Jumlah total penerimaan resep Instalasi Farmasi, dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 5.42 Resep Farmasi

90

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Pendapatan

Instalasi

Farmasi

pada

Tahun

2013

sebesar

Rp. 3.982.324.100,-, dan target pendapatan tahun 2013 dalam RBA adalah Rp. 7.765.000.000,- berarti belum mencapai target. Berdasarkan data tersebut di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2013, jumlah resep farmasi melebihi target yang ditetapkam, sedangkan

pendapatannya

belum

mencapai

target

yang

diharapkan.  Resep Farmasi Berdasarkan Cara Bayar Resep Farmasi Berdasarkan Cara Bayar dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik 5.43 Jumlah Resep Farmasi Berdasarkan Cara Bayar Tahun 2013

 Kegiatan Pelayanan di Instalasi Farmasi Adapun rincian kegiatan pelayanan di farmasi dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

91

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Grafik 5.44 Kegiatan Pelayanan Farmasi Tahun 2013

Dari grafik tersebut terlihat bahwa kegiatan pelayanan terbanyak adalah di depo Jaminan, kegiatan terbanyak kedua di depo umum.  Pertumbuhan Jumlah Penerimaan Resep Pertumbuhan Jumlah Penerimaan resep tahun 2013 sebesar 1,6 kali lebih

bertumbuh

dibandingkan

tahun

2012

sebesar

1,04

kali

Pertumbuhan Farmasi dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik 5.45 Pertumbuhan Farmasi tahun 2013

92

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013



Hasil Survey Mutu Pelayanan (Survey Waktu Tunggu Resep Obat Jadi) Survey Waktu Tunggu Resep Obat Jadi Tahun 2013 diperoleh dari sejumlah 500 sampel/responden.Distribusi responden, dapat dilihat pada pie chart berikut ini: Grafik 5.46 Distribusi Responden berdasarkan depo Tahun 2013

Hasil Survey Waktu Tunggu Resep Obat Jadi Tahun 2013, dapat dilihat pada grafik berikut:

Total waktu tunggu Obat Jadi & Racikan

Grafik 5.47 Hasil Survey Waktu Tunggu Resep Obat Jadi Tahun 2013

2:52:48

Waktu Tunggu Obat Jadi dan Racikan

2:24:00 1:55:12

1:26:24 0:57:36 0:28:48 0:00:00

Depo Umum

MEAN 0:15:21

MIN 0:00:10

MEDIAN 0:11:36

MAX 1:16:20

Depo JPS

0:54:00

0:00:09

0:55:20

2:32:32

Depo ASKES

0:24:21

0:01:10

0:15:22

1:51:04

Obat Jadi

0:31:16

0:00:00

0:20:26

2:29:43

Obat Racikan

0:45:31

0:02:29

0:38:44

2:32:32

93

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Berdasarkan grafik tersebut di atas dapat dilihat bahwa dari ketiga depo farmasi, rata-rata waktu tunggu depo farmasi umum paling pendek, yaitu 15 menit 21 detik sedangkan tahun 2012 selama 32 menit 11 detik.Total rata-rata waktu tunggu pelayanan resep obat jadi di Instalasi Farmasi adalah 31 menit 16 detik sedangkan tahun 2012 selama 34 menit 27 detik dan rata-rata waktu tunggu resep obat racikan adalah 45 menit 31 detik sedangkan tahun 2012 adalah 56 menit 27 detik. Dan total waktu tunggu depo farmasi tahun 2013 adalah 32 menit 21 detik lebih cepat daripada tahun 2013 adalah 39 menit.



Instalasi Laboratorium Target dan Realisasi Jumlah pemeriksaan laborataorium pada Tahun 2013 adalah 148.292

dan

kunjungan

sebesar

34.879

pasien.

Target

pemerikasaan tahun 2013 adalah 137.857 pasien berarti realisasi mencapai pemeriksaan 108% dari target atau melebihi target yang telah disepakati. Total pemeriksaan Instalasi Laboratorium tahun 2013 dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik 5.48 Total Pemeriksaan Instalasi Laboratorium Tahun 2013 JUMLAH PEMERIKSAAN

h).

PEMERIKSAAN LAB TARGET : REALISASI 80.000 75.000 70.000 65.000 60.000 55.000 50.000

REALISASI 2012

131.292

TARGET 2013 (↑5%)

137.857

REALISASI 2013

148.292

Pendapatan Instalasi Laboratorium pada tahun 2013 adalah sebesar

Rp.

2.150.920.000,-

(belum

termasuk

rawat

inap)

sedangkan target pendapatan Rp.2.194.000.000, kemungkinan sudah mencapai target apabila disatukan dengan pemeriksaan laboratorium rawat inap.

94

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Dari data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa target jumlah pemeriksaan laboratorium melebihi targret tercapai namun realisasi pendapatan sudah mencapai taget yang ditetapkan. 

Kunjungan berdasarkan cara bayar Kunjungan laboratorium berdasarkan cara bayar dapat dilihat pada grafik berikut ini : Grafik 5.49 Kunjungan Instalasi Laboratorium berdasarkan cara bayar Tahun 2013



Kegiatan Instalasi Laboratorium Kegiatan terbanyak di Instalasi Laboratorium berdasarkan jenis kelompok pemeriksaan adalah pemeriksaan patologi/kimia klinik, seperti terlihat pada grafik berikut ini: Grafik 5.50 Kegiatan Instalasi Laboratorium Tahun 2013

95

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013



Pertumbuhan Instalasi Laboratorium Pertumbuhan Instalasi Laboratorium dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik 5.51 Pertumbuhan Jumlah Pemeriksaan LaboratoriumTahun 2013

Pada grafik tersebut di atas terlihat bahwa pertumbuhan jumlah pemeriksaan di Instalasi Laboratorium tahun 2013 sebesar 1,13 kali lebih tinggi/naik daripada tahun 2012 sebesar 1,04 kali dan melebihi angka ideal.  Hasil Survey Laboratorium Survey Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan Laboratorium dilakukan terhadap 156 responden, dengan distribusi responden sebagai berikut:

Grafik 5.52 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pemeriksaan

Grafik 5.53 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pembayaran

berdasarkan jenis pembayaran

33% umum

1%

askes 42%

24%

KJS

Jamsostek

96

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Grafik 5.54 Hasil Survey Waktu Tunggu Laboratorium Tahun 2013

Hasil Survey Total Rata-rata Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan Laboratorium tahun 2013 adalah 1 jam 59 menit 30 detik sedangkan tahun 2012 adalah 2 jam 2 menit 25 detik. Rata- rata waktu tunggu survey laboratorium tahun 2013 mencapai ideal indikator RBA yaitu ≤ 3 jam.

i).

Instalasi Radiologi 

Target dan Realisasi Jumlah pemeriksaan radiologi Tahun 2013 adalah 13.487 dan jumlah pasien 11.106. Pemeriksaan Tahun 2012 adalah 11.026 jadi realisasi tahun 2013 mencapai 116 % dari target dan melebihi target yang diharapkan, seperti tergambar pada grafik berikut:

97

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Grafik 5.55 Jumlah Pemeriksaan Radiologi Tahun 2013

Pendapatan Instalasi Radiologi pada Tahun 2013 sebesar Rp. 1.046.872.500,- (belum termasuk rawat inap) sedangkan

target

Pendapatan Rp. 1.035.000.000,- berarti realisasi tahun 2013 melebihi target ditambah dengan pemeriksaan rawat inap. Dan untuk target pemeriksaan mencapai target 

Kunjungan/pasien Radiologi Berdasarkan Cara Bayar Kunjungan/pasien radiologi berdasarkan cara bayar, dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 5.56 Jumlah Kunjungan/Pasien Radiologi Berdasarkan Cara Bayar Tahun 2013 JUMLAH KUNJUNGAN/PASIEN RADIOLOGI BERDASARKAN CARA BAYAR

Dari grafik tersebut terlihat bahwa cara pembayaran terbanyak pasein radiologi adalah pembayaran pribadi/umum, yang kedua terbanyak

98

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

adalah dengan Kartu Jakarta sehat dan masih ada pasien yang tidak membayar/gratis. 

Kegiatan Instalasi Radiologi Kegiatan Instalasi Radiologi pada Tahun 2013, didominasi oleh pemeriksaan dental & panaromic terutama pemeriksaan thorax foto. Grafik 5.57 Kegiatan Instalasi Radiologi Tahun 2013

Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi Pada Tahun 2012, pemeriksaan radiologi mengalami pertumbuhan 1,09 kali berarti menurun apabila dibandingkan tahun 2011 yaitu 1,28 kali. Pertumbuhan tersebut belum mencapai angka ideal, seperti terlihat pada grafik berikut: Grafik 5.58 Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi Tahun 2013 Pertumbuhan Radiologi Thn 2013

2 KALI



Ideal (≥1,10 kali)

1,5

1 0,5

0 Tahun 2013

1,22

99

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013



Hasil Survey Mutu Pelayanan Instalasi Radiologi (Survey Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan Radiologi) Survey Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan Radiologi dilakukan terhadap 80 responden, dengan distribusi responden sebagai berikut: Grafik 5.59 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pemeriksaan

3%

Grafik 5.60 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pembayaran

berdasarkan jenis pemeriksaan

berdasarkan jenis pembayaran

Thorax

10%

Non Thorax

30%

57%

KJS 27% umum 62%

USG askes 11%

CT SCAN

Grafik 5.61 Hasil Survey Waktu Tunggu Radiologi Tahun 2013

Hasil Survey Waktu Tunggu Rata-rata Hasil Pemeriksaan Radiologi tahun 2013 adalah 15 jam 57 menit 37 detik sedangkan tahun 2012 adalah 2 jam 4 menit 12 detik. Waktu tunggu tahun 2013 sangat lama karena pada saat survey dokter yang praktek hanya satu orang dan pasien rumah sakit sebagian besar mengambil hasil radiologi pada saat kunjungan selanjutnya untuk kontrol .

100

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

j).

Instalasi Rehabilitasi Medik a.

Target dan Realisasi Total kunjungan pasien Rehabilitasi Medik tahun 2013 adalah 3552 dengan jumlah pemeriksaan 7.341 sedangkan tahun 2012 jumlah pemeriksaan adalah 4.027 dengan jumlah pasien 2.437 orang. Instalasi Rehabilitasi Medik mentargetkan kunjungan tahun 2013 meningkat sebesar 10 % atau sebanyak 4.430 berarti

realisasi

166% dari target atau melampaui target yang diharapkan. Kunjungan Rehabilitasi Medik (target dan realisasi) tahun 2013 dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik 5.62 Pemeriksaan Rehabilitasi Medik Tahun 2013

Pendapatan Instalasi Rehabilitasi Medik Tahun 2013 adalah sebesar Rp.135.94.300,-. sedangkan target adalah Rp. 64.800.000 berarti capaian realisasi pendapatan sebesar 210% dari target Rehab medik untuk tahun 2013 baik target pemeriksaan dan pendapatan melampui target. 

Kunjungan Rehabilitasi Medik Berdasarkan Cara Bayar Kunjungan Rehabilitasi Medik Berdasarkan Cara Bayar dapat dilihat pada grafik berikut:

101

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Grafik 5.63 Jumlah Kunjungan/Pasien Rehabilitasi Medik Berdasarkan Cara Bayar Tahun 2013

Berdasarkan grafik tersebut di atas, dapat dilihat bahwa cara pembayaran terbanyak pasien rehabilitasi medik, adalah pembayaran dengan

KJS,

kemudian

kedua

terbanyak

adalah

pembayaran

pribadi/umum. 

Kegiatan Instalasi Rehabilitasi Medik Kegiatan Instalasi Rehabilitasi Medik pada Tahun 2013, didominasi oleh pemeriksaan fisioterapi. Grafik 5.64 Kegiatan Instalasi Rehabilitasi Medik Tahun 2013



Pertumbuhan Rehabilitasi Medik Pertumbuhan rehabilitasi medik tahun

2013 sebesar

1,82 kali

sedangkan tahun 2012 sebesar 1,95 kali, seperti tergambar pada grafik berikut: 102

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Grafik 5.65 Pertumbuhan Rehabilitasi Medik Tahun 2013

k). Instalasi Gizi Dapur Realisasi Kegiatan Instalasi Gizi Dapur Tahun 2013 adalah 108.599 porsi. Dari grafik berikut, dapat dilihat bahwa secara umum, jenis diet yang paling sering diberikan adalah diet bubur beras, berikutnya adalah diet susu komersial dan diabetes melitus. Berdasarkan ruang dan kelas, jenis diet yang dominan diberikan di ICU paling banyak diberikan diet susu komersial dan makanan cair. Sedangkan di ruang perawatan umum, HCU, dan isolasi, paling banyak diberikan diet bubur beras. Adapun rincian kegiatan Instalasi Gizi Dapur Tahun 2013 dapat di lihat pada tabel di bawah ini:

103

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Tabel 5.10 Kegiatan Instalasi Gizi Dapur (Jumlah Porsi) Tahun 2013

l). Instalasi Bedah Sentral 

Target dan Realisasi IBS Jumlah total operasi pada Tahun 2012 adalah 604 operasi. Target tindakan operasi Tahun 2013 adalah 634 tindakan (meningkat 5%) dan realisasi tahun 2013 adalah 1.084 tindakan dengan pasien 591 orang. Target dan realisasi operasi dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

104

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Grafik 5.66 Total Operasi Tahun 2013

Total pendapatan IBS pada Tahun 2013 Rp. 208.367.858,sedangkan target pendapatan berarti

capain

realisasi

nya

adalah Rp.772.500.000,belum

mencapai

target,

kemungkinan karena sebagian pasien berasal dari rawat inap Berdasarkan data tersebut di atas dapat dilihat bahwa pada Tahun 2013, target jumlah pemeriksaan tercapai

tetapi

target pendapatan belum tercapai. 

Operasi berdasarkan cara bayar Rincian operasi berdasarkan cara pembayaran, dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik 5.67 Operasi Berdasarkan Cara Bayar Tahun 2013

105

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Berdasarkan grafik tersebut di atas terlihat bahwa cara pembayaran operasi, yang terbanyak dengan pembayaran KJS dan Askes, kemudian menempati posisi ketiga cara pembayaran operasi adalah dengan umum. 

Kegiatan Pelayanan di IBS Kegiatan pelayanan operasi berdasarkan spesialisasi, dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Grafik 5.68 Kegiatan Operasi Berdasarkan Spesialisasi Tahun 2013

Dari grafik tersebut di atas, dapat dilihat bahwa kegiatan operasi terbanyak adalah jenis bedah orthopedi dan kedua terbanyak adalah jenis bedah umum. 

Pertumbuhan IBS Pertumbuhan operasi Tahun 2013 dapat mencapai angka ideal, yaitu sebesar 1,79 kali, seperti terlihat pada grafik berikut: Grafik 5.69 Pertumbuhan Operasi Tahun 2013

106

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013



Mutu Pelayanan IBS Angka kematian pasca operasi (post operative death rate) di IBS pada Tahun 2013, mencapai angka nol (sangat ideal), seperti terlihat pada grafik berikut: Grafik 5.70 Post Operative Death Rate Tahun 2013

Waktu Tunggu sebelum operasi pada operasi elektif di IBS, juga mencapai angka ideal, yaitu di bawah 24 jam (kurang dari 1 hari).

3). Direktorat Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular A.

Penataan manajemen pengkajian penyakit infeksi & penyakit menular 1. Program : Penataan manajemen pengkajian penyakit infeksi & penyakit menular yg dinamis & akuntabel 2. Kegiatan : a.

Penyusunan rencana program Penyusunan rencana kegiatan sesuai prioritas program sebagai

-

bagian dari organisasi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso -

Penyusunan rencana bisnis anggaran sebagai bagian dari organisasi.

-

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja sebagai bagian dari organisasi

b.

Penataan tata hubungan kerja - Pembentukan Instalasi Penelitian dengan SK Dirut RSPI SS nomor

107

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

- Pembentukan Komite Etik Penelitian Kesehatan dengan SK Dirut RSPI SS nomor SK Dirut HK.02.04/VII.3/161/2013. - Penyusunan Tata hubungan kerja Direktorat Pengkajian PI & PM sebagai bagian dari Tata hubungan kerja RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso (dalam proses). c.

Penyusunan petunjuk teknis & SPO kajian / penelitian - Penyusunan Pedoman / petunjuk teknis serta SPO kajian / penelitian penyakit infeksi dan penyakit menular (dalam proses) , yang dikontribusikan oleh berbagai pakar keilmuan dalam berbagai pertemuan jejaring yang diselenggarakan oleh RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, diselenggarakan pada : bulan Mei, Juni, Juli 2013 (penyusunan Pedoman Kajian Bidang & Instalasi) serta pada bulan Desember 2013 (pertemuan koordinasi kajian klinik & epidemiologi). - Penyusunan Pedoman serta SPO Kaji etik Penelitian Kesehatan RSPI Prof Dr Sulianti Saroso (dalam proses), dengan nara sumber dari Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan (KNEPK) pada bulan Juni & Desember 2013. - Penyusunan alur kajian penyakit infeksi & penyakit menular beserta faktor resikonya.

d.

Penguatan kemampuan pengelolaan sumber dana penelitian internal & eksternal Semakin terbatasnya alokasi dana pengkajian/ penelitian bersumber DIPA & BLU RSPI Prof Dr Sulianti Saroso dari tahun ke tahun mengarahkan pada kemungkinan peluang alokasi dana bersumber institusi luar dengan mekanisme kerja sama. Mekanisme penganggaran dana bersumber hibah dari kegiatan kerja sama perlu diperkuat dengan adanya 2 rencana penelitian kerjasama bersumber dana hibah kerjasama dengan Institusi luar negeri dan kesiapan untuk rencana kerja sama penelitian berikutnya.

108

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

e.

Pembentukan iklim penelitian pada seluruh pegawai RSPI prof. Dr. Sulianti Saroso Iklim penelitian dibangun dengan cara : -

Meningkatkan kemampuan staf pengkajian / penelitian, Dengan adanya sosialisasi / pelatihan etik dasar penelitian, Good Clinical Pratice serta disain studi penelitian yang diselenggarakan secara in house training serta mengikuti berbagai workshop, telah dapat meningkatkan minat staf untuk melaksanakan pengkajian / penelitian.

- Mempermudah proses perencanaan serta penyerapan anggaran dengan adanya Standar Prosedur Operasional (SPO) dan koordinasi lintas program segera - Meningkatkan

kemampuan

memberikan

bimbingan

&

pengendalian manajemen pengkajian penyakit infeksi & penyakit menular, melalui internalisasi pemahaman dan komitmen tentang output yang diukur sesuai tugas pokok dan fungsi, serta pengendalian manajemen ke arah pencapaian visi, misi serta indikator kinerja. - Mengakomodir

keharusan

pemenuhan

perssyaratan

etika

penelitian dan peningkatan kapasitas dengan membentuk Komite Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) RSPI Prof,. Dr,. Sulianti Saroso dengan SK Dirut nomor HK,03,05/ VII.1/ 2435/ 2012 dan diperbaharui melalui SK Dirut HK.02.04/VII.3/161/2013. f.

Pelaksanaan

kajian/

penelitian

penyakit

infeksi,

penyakit

menular prioritas , new emerging diasese, re emerging disease (PINERE) yang memenuhi standar ilimiah & etik

109

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Pengkajian / penelitian

Tabel 5.11 Pengkajian / penelitian internal RSPI Prof. Dr Sulianti Saroso Tahun 2011 - 2013 Sumber Ethical approval dana DIPA Non Ada Tidak Tidak DIP ada perlu A

Tahun 2011 1. Analisis genetika V Virus Influenza H1N1 Penderita Yang di Rawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. DR. Sulianti Saroso. 2. Kajian terhadap Nilai V Viral load dan Analisa Genetika Virus pada Penderita HIV/AIDSTB (+) dan Penderita HIV/AIDS-TB (-) pada pasien yang sudah dan belum mendapat pengobatan Antiretroviral. 3. Peta kuman dan sensitifitas terhadap antibiotik di RSPI SS, tahun 2005-2010. 4. kajian implementasi rencana Pengelolaan lingkungan (RKL) dan rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) RSPI-SS tahun 2009, 2010 Tahun 2012 1. Kajian Adherence V ARV pada ODHA. 2. Kajian Multi drug V Resisten TB 3. Kajian Pola Kuman dan keepekaan antimikroba. 4. Peran Virus influenza serta karakteristik

Publikasi Jurnal Terakredita si

Tidak terakredit asi

Belum publika si

V

V (dalam proses publika si)

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

110

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

5.

6.

7.

8.

9.

kliniknya sebagai penyebab gejala infeksi saluran nafas akut pada anak menggunakan PCR/ESI-MS Prevalens MDR TB V pada pasien TB Paru di RSPISS tahun 2012 dengan menggunakan PLEXID sebagai pemeriksaan resistensi TB V Mikroorganisme penyebab infeksi non dengue anak dan dewasa menggunakan PCR/ESI-MS Analisis mikroba usus V pada anak usia 2-5 tahun dengan Diare dan Non Diare serta bakteri penghasil asam laktat Indentifikasi Etiologi Diare Akut Pada Dengan Teknologi PCR/ESI-MS di RSPISS Peta kuman dan sensitifitas terhadap antibiotik di RSPI SS, tahun 2005-2011

10.kajian implementasi rencana Pengelolaan lingkungan (RKL) dan rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) RSPI-SS tahun 2009, 2010, 2011. 11. Kajian pre exposure immunization petugas kesehatan RSPI-SS yang berisiko terhadap pelayanan rabies Tahun 2013

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

111

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

1. Surveilans berbasis laboratorium 2. Kajian Rabies melalui pemeriksaan titer antibodi pada pasien kasus gigitan Hewan Penular Rabies di RSPI SS 3. Pengaruh rawat gabung pasien HIV / AIDS dengan pseudomonas aeruginosa terhadap resiko transmisi ke pasien lain di ruang perawatan RSPI SS 4. Analisa Ketahanan Hidup Penderita HIV AIDS di RSPI SS 5. Suplementasi Zn pada penderita HIV AIDS 6. Suplementasi Fe pada penderita TB paru (pembatalan kegiatan dengan SK Dirut RSPI SS nomor HK.03.05/VII.1/10169 /2013 tanggal 1 Juli 2013 7. Hubungan antara pengetahuan tentang penyakit TB paru dengan perilaku pencegahan pada penderita Tb paru 8. Efektifitas aplikasi handrub terhadap peningkatan jumlah kuman pada tangan petugas RSPI SS 9. Pola kuman pada ruang publik, ruang pelayanan & ruang

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

-

-

-

V

V

V

V

V

V

V

V

V

112

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

perawatan RSPI SS 10. Insidens & faktor resiko terjadinya Sindrom Inflamasi karena rekonsitusi imunitas pada penderita HIV AIDS, sebagai penelitian pendahuluan Uji Klinis Suplementasi vitamin D untuk pencegahan Sindrom inflamasi karena rekonsitusi imunitas pada pasien HIV di RSPI SS 11. Sensitivitas & resistensi antiobiotika pada anak di RSPI SS 12. Manfaat curcumin pada infeksi rotavirus di RSPI SS

Pengkajian/ penelitian

1. AFIRE Study

V

V

V

V

V

V

V

V

V

Tabel 5.12 Penelitian Eksternal (Kerja Sama) RSPI Prof Dr Sulianti Saroso Kerja sama Ethical approval Ada Tid Tidak ak perlu ada INA - V Respond

Lembaga 2. Molecular Penyakit Epidemiology of HIV – Tropik 1 in Indonesia Universitas airlangga 3. Effectiveness of Melaleuca Alternifolia concentrate (MAC) as enhancer ammune system ini patients who commence antiretroviral therapy at Sulianti Saroso for Infectius diseases hospital Jakarta”

V

V Australian Botanical Bioscience Underwood, Queensland , Australia

Keterangan

Proses perijinan pembukaan rekening hibah Proses MOU Proses pengumpulan sampel

Proses perijinan Badan POM

113

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

B. Peningkatan surveilans pengkajian PI & PM - Pelaksanaan Surveilans Rutin 19 Penyakit Potensial KLB. - Pelaporan hasil surveilans rutin dan tindak lanjut ke stakeholders. - Penyusunan Penggantian Status baru rekam medik - Sebagai tim Surveilans H5N1 dengan Sudinkes Jakarta Timur dan Ditjen PP & PL di Jakarta dan Bandung. C. Pengembangan laboratorium penelitian - Penyusunan petunjuk teknis & SPO laboratorium penelitian - Penataan ruangan laboratorium penelitian (tahun 2012 & 2013) - Menerima hibah peralatan PCR/ESI-MS (PLEX ID) dari Ditjen PP & PL ( tahun 2010- 2011), tahun 2013 PLEX –ID diskontinu, & akan diganti dengan peralatan yang setara. - Menerima hibah peralatan pemeriksaan Viral load dari Ditjen PP & Pl ( tahun 2013) - Pemanfaatan PCR/ESI-MS untuk 5 penelitian - Penyusunan rencana kebutuhan peralatan standar BSL 2 laboratorium penelitian (2013)

D. Penguatan jejaring pengkajian penyakit infeksi & Penyakit menular -

Menyiapkan, menyusun dan melaksanakan jejaring kajian penyakit infeksi & penyakit menular Pertemuan jejaring dengan unit di lingkungan kementerian, dan organisasi-organisasi

profesi

dengan

pertemuan



pertemuan

pendahuluan untuk memperkuat kapasitas SDM dalam melaksanakan pengkajian & penelitian penyakit infeksi beserta faktor resikonya, penataan jejaring, serta menghasilkan pedoman kajian yang gold standard

-

Keterlibatan dalam jejaring penelitian multinasional : o

Sebagai anggota Steering Committee,

Strategic Planning For

Indonesia Infectious Diseases Clinical Research Network (Indonesia - US Partnership) o

Sebagai site AFIRE Study

114

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

-

Berpartisipasi dalam forum jejaring internasional : o

Sebagai

pembicara

dalam

13

TH

FERCAP

International

Conference, dengan tema “ Addressing ethical issues in infectious and communicable disesase:, (dr Dewi Murniati, Dr dr Fatmawati, MPH, drg. Maya Marinda M. Kes)

-

Melaksanakan kunjungan kerja dalam rangka penguatan jejaring pengkajian & penelitian penyakit infeksi : o

Lembaga Penyakit Tropik , Univerrsitas Airlangga, Surabaya (15 – 17 April 2013), mempelajari rencana kerjasama penelitian

o

Rumah Sakit Penyakit Tropik Infeksi Indonesia (RSPTI) , Surabaya (15 – 17 April 2013), mempelajari tatalaksana pasien infeksi, manajemen penelitian, serta manajemen laboratorium penelitian

o

RSUD Dr.Soetomo, Surabaya (15 – 17 April 2013), mempelajari manajemen

pengendalian

resistensi

antibiotika

(PPRA)

dan

Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI) - Keanggotaan organisasi profesi : o

Asosiasi Biorisk Indonesia : 3 orang

o

Jaringan Komunikasi Nasional Etik Penelitian Kesehatan

o

Forum for Ethical Review Comittees in Asia & Western Pasific (FERCAP ) : 20 orang

o

Clinical Epidemiology-evidence based medicine (CE-EBM): 3 orang

- Perjanjian kerjasama : o

Nota kesepahaman Lembaga biologi Molekuler Eijkman dgn RSPI Prof.

Dr.

Sulianti

Saroso,

Tentang

Pengembangan

Ilmu

Pengetahuan & Teknologi Kedokteran di Bidang Bioteknologi, Nomor

121/

EIJK/IV/2011(Lembaga

Eijkman),

Nomor

HK.06.01/VII.1/1857/2011 (RSPI Prof Dr Sulianti Saroso) o

Perjanjian Kerjasama antara UI dan RSUPN CM dan RSPI SS, Tentang Penyelenggaraan kegiatan akademik di RSPI SS, nomor 126/PKS/FKUI/2011

(Fak

Kedokteran

UI),

nomor

13052/TU.K/54/VII/2011 (RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, nomor HK.06.01/VII.1/2602.A/2011 (RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso)

115

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

o

Perjanjian Kerjasama RSPI SS dengan Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Badan Litbangkes , tentang pelaksanaan kegiatan peneliitian klinis khususnya penyakit infeksi, nomor HK .06.01/VII.1/1102/2012 (RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso), nomor HK.05.01/V/0637/2012 (PTTKEK)

o

memorandum of Agrrement RSPI Prof Dr Sulianti Saroso dengan Lembaga

Penyakit

Tropis

Universitas

Airlangga,

nomor

HK.05.01/VII.2.3/7373/2013 (RSPI Prof Dr Sulianti Saroso), nomor 399/UN3.15/KS/2013 (LPT UNAIR) - Keikutesertaan sebagai tim penyusunan berbagai pedoman teknis: 

Pedoman Sistem SKD EID Penyakit Infeksi /Menular yang Potensial KLB/Wabah,

dengan Direktorat Bina upaya Kesehatan Rujukan

Kemenkes dan Assesment di 4 Propinsi (2012) 

Pedoman Penyelenggaraan Tatalaksana Kasus Gigitan Hewan penular Rabies dan Penderita rabies dengan Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan Kemenkes dan Assesment di 3 Provinsi (2012):



Pedoman Penyakit Zoonosis Untuk wisatawan dengan Kementrian Pariwisata di Jakarta (2012)



Pedoman kecerdasan majemuk di Bogor (2012)

E. Pelaksanaan penguatan protokol standar dan tatalaksana penyakit infeksi & penyakit menular -

Penyusunan status rekam medik tentang penyakit DBD, TB, HIV/AIDS, Gastro Enteritis, Rabies (2012- 2013)

-

Penyusunan modul diklat Pencegahan & Pengendalian Infeksi (2012)

-

Penyusunan modul Diklat CST & VCT (2013)

F. Penguatan Kapasitas SDM dalam Pengkajian/ Penelitian Penyakit Infeksi & Penyakit Menular

116

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Tabel 5.13 Penguatan Kapasitas SDM Dalam Pengkajian/ Penelitian Penyakit Infeksi & Penyakit Menular Tahun 2011- 2013 Kegiatan Penyelenggara Jumlah Tempat peserta Tahun 2011 1. Pelatihan Reseach Ethic & Good Clinical Practice Tahun 2012 1. Sosialisasi Etik Dasar

Sertfikasi

40

RSPI SS

40

RSPI SS

Non sertifikasi

4

Garut

Sertifikasi

3. Pelatihan Etik Dasar penelitian KNEPKkesehatan Poltekkes II

8

Garut

Sertifikasi

4. Diklat Jabatan Fungsional Peneliti

2

Cibinong

Sertifikasi

30

RSPI SS

4

Srilangka

Non sertifikasi Sertifikasi

Sanitasi Subdit HSP, Ditjen PP PL 2. Kunjungan Kerja Hygiene Sanitasi Ins Gizi Pangan RSAB Harapan Kita 3. Kunjungan Kerja Hygiene Sanitasi ACS, Pangan Bandara Soetta 4. Pelatihan Penulisan Ilmiah LIPI

40

RSPI SS

Non sertifikasi

30

RSAB Harapan kita

Non sertifikasi

30

Non sertifikasi

10

ACS, Bandara Soetta cibining

KNEPK – RSPI SS 6. Pelatihan Etik Dasar Penelitian KNEPK – Kesehatan RSPI SS 7. Pelatihan Disain Studi Penelitian RSPI SSKlinik PT Epidemiolog i Indonesia 8. Pelatihan Metodologi Uji Klinik Clinical Study Unit FK Univ Indonesia

40

RSPI SS

Sertifikasi

40

RSPI SS

Sertifikasi

30

RSPI SS

Sertifikasi

2

Jakarta

Sertifikasi

2. Pelatihan Good Clinical Practice

KEPK Balitbangke s KNEPK-

Non sertifikasi

Poltekkes II

LIPIKemristek

5. Pelatihan Analisis Data 6. 12 TH FERCAP Conference Tahun 2013 1. Sosialisasi Pangan

RSPI SS

International FERCAP

Hygiene

5. Pelatihan Good Clinical Practice

Sertifikasi

117

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

9. Training and Survey of Health FERCAPEthical Research Comission KNEPK

11

10. 13 TH FERCAP International Conference

8

FERCAPBalitbangke s

 FK Udayan a Denpas ar  FK Brawijay aMalang Denpasar

G. Kasus Penyakit KLB di RSPI-SS. Selama tahun 2013 kasus KLB yang menonjol adalah DBD yang meningkat dibandingkan tahun lalu. Grafik: Jumlah kasus yang dirawat di RSPI Tahun 2010-2013 Grafik 5.71 Pasien DBD di Rawat Jalan RSPI SS

Penyakit KLB yang juga meningkat adalah Morbili sebanyak 32 kasus (Tahun 2011 = 7 dan 2012 = 2 kasus) serta Difteri sebanyak 6 kasus (Tahun 2011 = 1 dan tahun 2012 = 2). H. Instalasi Pendidikan dan Pelatihan. Instalasi Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) merupakan salah satu unit penting dalam mengakomodasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan baik internal di lingkungan pegawai RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso maupun dari luar RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso. Tugas instalasi ini pada dasarnya adalah menyelenggarakan fungsi pendidikan dan pelatihan petugas sesuai Rentra dan RBA serta kebutuhan pelatihan (TNA). Beberapa hasil kegiatan Instalasi Diklat adalah sebagai berikut:

118

Sertifikasi

Sertifikasi

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

1. Secara kumulatif Instalasi Diklat telah memiliki 20 Standar Prosedur Operasional (SPO) yang menjadi landasarn teknis dan administrasi penyelenggaraan diklat. 2. Dalam pelaksanaan diklat pegawai RSPI, telah dilakukan 10 inhouse training dengan total jumlah peserta 548 orang dan peningkatan kapasitas melalui pelatihan di luar RSPI sebanyak 64 pelatihan dengan jumlah peserta 195 orang. 3. Guna memperoleh standar pendidikan yang sesuai dengan akreditasi, Prof. Dr. Sulianti Saroso bekerja sama dengan STIKIM saat ini sedang mendidik 29 orang D3 perawat untuk menjadi S1 (SKep). 4. Melalui

Instalasi

Diklat,

RSPI

Prof.

Dr.

Sulianti

Saroso

telah

melaksanakan MoU pendidikan dengan 17 Institusi Pendidikan yang terdiri

dari

Kepaniteraan

Dokter

Umum

dan

Dokter

Spesialis,

Keperawatan, Kebidanan dan Analis Laboratorium. Dengan MoU tersebut, sebanyak 518 mahasiswa kesehatan telah melakukan magang atau meningkat 49% dibandingkan tahun 2012 yang berjumlah 347 orang. 5. Prof. Dr. Sulianti Saroso telah menjadi tempat kunjungan studi banding bagi 7 institusi kesehatan termasuk satu dari Kementerian Kesehatan Buthan. Selain itu Instalasi Diklat juga menyelenggarakan pelatihan khusus penatalaksanaan penyakit infeksi bagi KKP Kelas I Makasar dan KKP Kelas I Medan. 6. Dalam rangka mendukung pencegahan dan pengendalian infeksi di lingkungan petugas kesehatan, Prof. Dr. Sulianti Saroso bekerja sama dengan PT Reckit Benckiser Indonesia telah melaksanakan pelatihan di 76 RS dan Puskesmas. I.

Instalasi Rekam Medik Tugas Instalasi Rekam Medik adalah menyelenggarakan kegiatan pelayanan rekam medik pasien, menyediakan data dasar penyakit (morbiditas) dan data dasar kematian (mortalitas), serta mengumpulkan, mengolah, menganalisa data dan menyajikan informasi untuk kepentingan manajemen rumah sakit. Hasil-hasil kegiatan Instalasi Rekam Medik antara lain ditunjukkan dengan beberapa tampilan berikut ini:

119

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Grafik 5.72 dan 5.73 Penyakit Infeksi dan Non Infeksi Terbanyak IRNA

Grafik 5.74 dan 5.75 Penyakit Infeksi dan Non Infeksi Terbanyak IRNA

Adapun pencapaian kinerja Instalasi Rekam Medik masih belum sesuai dengan indikator yang ditetapkan sebagaimana tampilan dibawah ini:

120

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Tabel 5.14 Pencapaian Indikator Rekam Medis

Atas penurunan BOR pada tahun 2013 ini terlihat bahwa diperlukan perbaikan manajemen di pelayanan pasien secara menyeluruh. Adapun dari data kinerja diatas diperlukan perbaikan kinerja secara mendasar mulai dari penguatan SDM, penataan manajemen serta perbaikan lingkungan kerja.

J. Instalasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

Instalasi ini sangat penting dalam mendukung pengendalian infeksi serta meningkatkan mutu pelayanan di RS sebagaimana standar akreditasi yang telah ditetapkan. Tugasnya adalah :

121

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

a. Menyusun dan melakukan sosialisasi Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS. b. Menyusun dan melakukan sosialisasi SPO terkait pencegahan dan pengendalian infeksi. c. Melakukan manajemen pencegahan & pengendalian infeksi di RS meliputi aspek perencanaan, koordinasi pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, pengawasan serta pelaporan berkala. d. Melaksanakan surveilans sumber dan faktor risiko infeksi serta investigasi kasus bila diperlukan. e. Menyampaikan laporan dan memberikan saran kepada Direksi tentang implementasi kebijakan pencegahan & pengendalian infeksi di RS.

Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari Instalasi ini memiliki IPCN (Infection Prevention and Control Nurse) dan IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse karena sebagian besar tugas-tugas ini dilakukan oleh perawat. Sebagai indikator utama keberhasilan Instalasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi adalah menurunnya angka infeksi RS yaitu IADP (Infeksi Aliran Darah Primer), VAP (Ventilator Assosiated Pneumonia), ISK (Infeksi Saluran Kemih) dan IDO (Infeksi Daerah Operasi). Pada tahun 2013 di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso tidak ditemukan kasus-kasus infeksi seperti uraian tersebut. Evaluasi infeksi lain adalah ditujukan terhadap akibat pelayanan keperawatan. Hasil tahun 2013 menunjukkan angka Phlebitis 1,93‰ dari jumlah hari penggunaan infus 31.590 dan Decubitus 1,67‰ dari jumlah tirah baring total 5.989. Angka tersebut masih jauh lebih rendah dibandingkan angka yang ditetapkan dalam SPM yaitu 2%.

122

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Grafik 5.76 Kejadian Phlebitis 2013

Grafik 5.77 Kejadian Decubitus Tahun 2013

123

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Foto kegiatan Direktorat PPI PM 1. Dr. Dewi Murniati, Sp.A sebagai pembicara dalam 13 th FERCAP Internasional conferece di Denpasar

124

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

2. Sebagai peserta 13 th FERCAP Internasional conferece di Denpasar

3. Kunjungan Kerja ke RSUD Soetomo, Surabaya

4. Kunjungan Kerja ke ITD UNAIR, Surabaya

125

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

5. Kunjungan Kerja ke RSPTI, Surabaya

6. Training and Survey of Health Ethical Research Comission

7. Penyusunan SOP Manajemen Kajian & Instalasi (Bidang Pengkajian Imunologi & FR dan Instalasi Diklat)

126

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

8. Finalisasi Penyusunan SOP KEPK RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso

9. Diklat Penulisan Ilmiah, LIPI-Cibinong

10. Pelatihan Etik Dasar Penelitian Kesehatan

127

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

11. Pelatihan Good Clinical Practice

12. Pelatihan Disain Studi Penelitian Klinik

13. Inhouse Training Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

128

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

B). Realisasi Indikator BLU 

Indikator Asek Keuangan Tabel 5.15 Indikator Aspek Keuangan

129

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013



Indikator Aspek Pelayanan Tabel 5.16 Indikator Asek Pelayanan

NO

1

Sub Aspek / Kelompok Indikator/ Indikator/ Sub Indikator

Layanan

35

a.

18

Pertumbuhan Produktivitas

Haper

Nilai Riil

1)

Rata-rata Kunjungan Rawat Jalan / Hari

2

2,51

2

2) 3)

2

1,08

1,5

2

7,25

4)

Rata-rata Kunjungan Rawat Darurat / Hari Pertumbuhan Hari Perawatan Rawat Inap (HP) Pemeriksaan Radiologi / Hari

2

52,79

2

5)

Pemeriksaan Laboratorium / Hari

2

1,37

2

6)

Rata-rata Operasi / Hari

2

1,27

2

7) 8)

Rata-rata Rehab Medik / Hari Pertumbuhan Peserta Didik Pendidikan Kedokteran Jumlah Penelitian yang Dipublikasikan

2

3,02

2

2

1,14

2

2

2

2

59,2%

1,25

2

76,68%

1,5

9) b. 1) 2)

Efektivitas Pelayanan Kelengkapan Rekam Medik 24 jam selesai pelayanan Pengembalian Rekam Medik

2

2

14

3)

Angka Pembatalan Operasi

2

1,3%

1,5

4) 5)

Angka Kegagalan Hasil Radiologi Persentase Penulisan Resep sesuai Formularium Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium BOR

2

1,3%

2

2

40%

0,5

2

293/137.286*100%= 0,21 %

2

44%

0,5

6) 7) c.

2

Bobot

Pertumbuhan Pembelajaran

2

3

1)

Rata-rata Jam Pelatihan/Karyawan

1

0,01

0,25

2)

Persentase Dokdiknis yang Mendapat TOT

1

57%

0,75

3)

Program Reward dan Punishment

1

Ada Program, sebagian dilaksanakan

0,5

Mutu dan Manfaat kepada Masyarakat

35

a.

Mutu Pelayanan

14

1)

Emergency Response Time

2

0:10:47

1,5

2)

Waktu Tunggu Rawat Jalan

2

01:32:22

0,5

3) LOS (Length of Stay) 4) Kecepatan Pelayanan Resep Obat Jadi 5) Waktu Tunggu Sebelum Operasi

2

7 Hari

1

2

0:31:16

2

3 Hari

1

6)

Waktu Tunggu Hasil Laboratorium

2

01:59:30

2

7)

Waktu Tunggu Hasil Radiologi

2

02:27:04

2

b.

Mutu Klinik

0,5

12

130

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

c.

1)

Angka Kematian di Gawat Darurat

2

0,95%

2

2)

Angka Kematian/Kebutaan ≥ 48 jam

2

4,8%

2

3)

Post Operative Death Rate

2

4)

Angka Infeksi Nosokomial

4

5)

Jumlah Kematian Ibu di Rumah Sakit

2

Kepedulian Kepada Masyarakat 1)

d.

e.

Pembinaan kepada Puskesmas dan Sarana Kesehatan Lain

1

Penyuluhan Kesehatan

1

3)

Rasio Tempat Tidur Kelas III

2

Kepuasan Pelanggan 1) Penanganan Pengaduan / Persentase Pengaduan 2) Kepuasan Pelanggan

2

Kepedulian Terhadap Lingkungan

3

2)

2

Ada Program Dilaksanakan Semua

1

Ada Program Dilaksanakan Semua 60%

1

Kebersihan Lingkungan (Hasil Penilaian Rumah Sakit Berseri)

TOTAL (1+2)

1

1

0,7

0,7

9570

2

Hijau semua, pengukuran dilaksanakan namun hasil pengukuran ada yg melebihi ambang batas

berikut:

Jumlah

= =

23.00 57.25 80.25

Berdasarkan hasil penilaian tersebut diatas maka

0,8 57,25

70

Jadi Total Indikator Kinerja Aspek Keuangan dan Pelayanan adalah sebagai

Indikator Aspek Pelayanan

2

86,36 %

1

=

2

1

2

Proper Lingkungan (KLH)

Indikator Aspek Keuangan

4

4

2)

1)

0% Decubitus =0,03%, Phlebitis = 0,2%, ISK = 0%, ILO = 0% 0%

kinerja Rumah Sakit

Penyakit Infeksi Prof Dr.Sulianti Saroso termasuk pada kriteria AA (SEHAT)

131

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

C). Realisasi Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Tabel 5.17 Realisasi Standar Pelayanan Minimal

NO

Jenis Pelayanan

Indikator

Standar

1

Instalasi Gawat

1.Kemampuan menangani life saving anak dan

100 %

100 %

Darurat

dewasa 100 %

100 %

3.Jam buka Pelayanan Gawat Darurat

24 Jam

24 jam

4.Pemberian pelayanan kegawatdaruratan yang

100 %

100 %

5.Ketersediaan Tim Penanggulangan Bencana

Tim

Ada tim

6.Waktu tanggap pelayanan Dokter di Gawat

≤ 8 menit

5 menit 35

Darurat

terlayani,

detik

2.Kemampuan menangani sight saving anak dan

Realisasi

dewasa

tersertifikasi dan masih berlaku BLS/PPGD dan kegawatdaruratan mata

setelah pasien datang 7.Kepuasan pelanggan

≥ 70 %

8.Kematian pasien ≤ 24 Jam

≤ 2/1000

9.Tidak adanya pasien yang harus membayar uang

100 %

100 %

100 %

100 %

90 % 7,4 per mil

muka

2

Instalasi Rawat

1. Doter pemberi pelayanan di poliklinik spesialistik

dokter

Jalan

spesialis 2.Ketersediaan Pelayanan

1.Klinik Anak

Tersedia

2.Klinik

Tersedia

Penyakit Dalam 3.Klinik

Tersedia

Kebidanan 4.Klinik

Tersedia

Bedah 3.Penegakkan Diagnosis TB melalui pemeriksaan

≥ 60 %

100 %

≥ 60 %

100 %

a.Pagi :jam

100 %

mikroskopis TB 4.Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di RS

5.Jam buka pelayanan

08.00-13.00 sedangkan hari jumat

132

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

:jam 08.0011.00 b.Sore : jam

100 %

14.00-16.00 6.Waktu Tunggu Rawat Jalan

≤ 60 menit

1 jam 10 menit

3

Rawat Inap

7.Kepuasan Pelanggan

≥ 90 %

90 %

1.Pemberi Pelayanan di Rawat Inap

a.Dokter

100 %

Spesialis b.Perawat

100 %

minimal pendidikan D3 2.Dokter penanggung jawab di Rawat Inap

100 %

3.Ketersediaan pelayanan rawat inap

a.Utama A

100 %

b.VIP

2 ruangan

c.Kelas I

25 ruangan

d.Kelas II

16 ruangan

e.Kelas III

108 ruangan

f.Ruang

13 ruangan

Isolasi 4.Jam visite dokter spesialis

Jam 08.00-

100 %

14.00 setiap hari kerja 5.Kejadian Infeksi Pasca Operasi

≤2%

6.Kejadian infeksi nosokomial

≤ 1,5 %

7.Tidak ada pasien jatuh yang berakibat kecacatan

0% 0,35 %

0%

0%

8.Kematian pasien ≥ 48 jam

< 25/1000

38/1000

9.Kejadian pulang paksa

≤5%

10.Kejadian pasien lari/kabur

≤5%

11.Jumlah pasien rawat inap yang dirujuk

≤5%

0, 28 %

12.Kejadian pasien bunuh diri

< 25 ‰

0%

13.Penegakkan Diagnosis TB melalui pemeriksaan

≥ 60 %

95 %

≥ 60 %

100 %

dan kematian

mikroskopis TB 14.Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di RS 15.Kejadian infeksi nosokomial

0,35 %

a.Kejadian Decubitus

0,2 %

0%

b.Kejadian Plebitis

O,2 %

0%

c.Kejadian kesalahan pemberian obat oleh perawat

0%

0%

133

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

(KNC&KTD)

4

Instalasi Bedah Sentral

d.Kejadian infeksi luka operasi

0%

0%

e. Kejadian cidera akibat restrain

0%

0%

16.Kepuasan pelanggan

≥ 90 %

0%

1.Waktu tunggu operasi elektif

≤ 2 hari

≤ 1 hari

2.Kejadian kematian di meja operasi

≤1%

0%

3.Tidak adanya kejadian operasi salah sisi

0%

0%

4.Tidak adanya kejadian op[erasi salah orang

0%

0%

5.Tidak adanya kejadian salah tindakan pada

0%

0%

0%

0%

≤6%

0%

operasi 6.Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi 7.Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi dan salah penempatan anestesi endotracheal tube

5

ICU

1.Rata-rata pasien yang kembali ke ICU dengan

≤72 Jam

0

penyakit yang sama

6

Laboratorium

1.Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium

≤ 140 menit

122 menit 25 detik

Patologi Klinik 2.Pelaksana Ekspertesi

3.Tidak adanya kesalahan pemberian hasil

Dokter

Ada 3 dokter

Sp.PK

spesialis

0%

0%

4.Kepuasan Pelanggan

≥ 80 %

70 %

1.Waktu tunggu hasil pelayanan radiologi

≤ 3 jam

2 jam 4

pemeriksaan laboratorium

7

Radiologi

menit 12 detik 2.Pelaksana ekspertisi

3.Kejadian kegagalan pelayanan rontgen

Dokter

Ada 2 dokter

Sp.Rad

spesialis

a.kerusakan

1%

foto ≤2 %

8

Rehabilitasi Medik

4.Kepuasan pelanggan

≥ 80 %

90 %

1.Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan

≤ 50 %

7%

0%

0%

≥80 %

90 %

Rehabilitasi Medik yabg direncanakan 2.Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik 3.Kepuasan pelanggan

9

Farmasi

1.Waktu tunggu pelayanan a.Obat Jadi

≤ 45 menit

31 menit 16 detik

b.Racikan

≤ 60 menit

45 menit 31

134

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

detik 2.Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat

10

Gizi

0%

0%

3.Kepuasan pelanggan

≥ 80 %

80 %

4.Penulisan resep sesuai formularium

100 %

95 %

1.Ketepatan waktu pemberian makanan kepada

≥ 90 %

99 %

≤ 20 %

10 %

pasien 2.Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien

11 12

Pelayanan Gakin Rekam Medik

3.Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet

0%

0,002 %

Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke

100 %

RS pada setiap unit pelayanan

terlayani

1.Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam

100 %

90 %

100 %

90 %

100 %

setelah selesai pelayanan 2.Kelengkapan Informed Concent setelah mendapatkan informasi yang jelas 3.Waktu penyediaan dokumen rekam medik

≤ 10 menit

15 menit

≤ 15 menit

20 menit

pelayanan rawat jalan 4.Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap 11,7 mg/l

13

Sanitasi

1.Baku mutu limbah cair

a.BOD < 30 mg/l b.COD <80

65,8 mg/l

mg/l c.TSS < 30

20,2 mg/l

mg/l d.PH 6-9 2.Pengelolaan limbah padat infeksius sesuai

8,22

100 %

100 %

1.Tindak lanjut hasil pertemuan direksi

100 %

90 %

2.Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat

100 %

90 %

3.Ketepatan waktu pengurusan gaji berkala

100 %

90 %

1. Cost recovery

≥ 40 %

2.Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan

100 %

90 %

3.Kecepatan waktu pemberian informasi tentang

≤ 2 jam

2 jam

100 %

99 %

dengan aturan

14

15

Kepegawaian

Keuangan

tagihan pasien rawat inap 4. Kecepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan waktu

16

Instalasi

1.Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat

≤ 80 %

95 %

Pemeliharaan

2.Ketepatan waktu pemeliharaan alat

100 %

95 %

Sarana Rumah

3.Peralatan laboratorium dan alat ukur yang

100 %

98 %

Sakit

digunakan dalam pelayanan terkalibrasi tepat waktu

135

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

sesuai dengan ketentuan kalibrasi

17

Laundry

1.Tidak adanya kejadian linen yang hilang 2.Ketepatan waktu penyediaan linen umtuk ruang

0%

0%

100 %

90 %

Anggota Tim

100 %

rawat inap

18

Pencegahan dan

1.Ada anggota Tim PPI yang terlatih

PPI yang

Pengendalian Infeksi (PPI)

terlatih 75 % 2.Tersedia APD di setiap instalasi

60 %

70 %

3.Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi

75 %

100 %

nosokomial/HAI (Health Care Associated Infection) di RS

136

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

D). Realisasi Key Performance Indicator (KPI) Tabel 5.19 Pencapaian tujuan dan sasaran Tahun 2013 Pencapaian Tujuan dan Sasaran NO 1.

2.

Program kerja Program penyempurnaan tarif Rumah Sakit, termasuk penyempurnaan pengelolaan piutang, dan pengembangan billing system

Program Pengendalian anggaran dan penyempurnaan inventory

Masukan (input)

Keluaran (output)

 Alokasi anggaran  Data tarif lama (Pola tarif Thn 2011)  Data Unit Cost  Data tarif dari RS lain sebagai referensi  Tim Penyusun tarif baru  Data piutang  Sistem, mekanisme, dan SDM yg kompeten dlm pengelolaan piutang.  MOU kerjasama pembangunan dan pengembangan SIM-RS  SDM yang terlatih dalam meng-input data SIM-RS.

 Pola Tarif baru Thn 2012  Tersedianya program SIM-RS  Implementasi Program SIM-RS

 

Bahan-2 Referensi untuk menyusun SOP pengadaan SDM pelaksana SOP serta SDM penginput/pengelola data inventaris yang kompeten.

Hasil (outcome) 

 

Dokumen SOP Pengadaan Barang & Jasa Tersusunnya sistem pencatatan barangbarang inventaris. Dokumen inventaris

Dampak (impact)

Terlaksananya kegiatan pelayanan dengan menggunakan tarif baru Tahun 2012. Meningkatnya pendapatan RSPI-SS terutama PNBPBLU rumah sakit sebesar 18 %.

 Tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan dengan kualitas pelayanan yang baik.

 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.

 Terlaksananya sistem pengadaan barang & jasa RSPI-SS, yg tepat guna  cost reductionrumah sakit sebesar 4,25 %.

 Effisiensi anggaran rumah sakit

 Effisiensi anggaran negara untuk bidang kesehatan





Manfaat (benefit)

137

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Pencapaian Tujuan dan Sasaran NO

Program kerja

Masukan (input) 

2

 

3.

Program Peningkatan ketrampilan dan kemampuan staf

   

4.

Program Percepatan pengurusan administrasi kepegawaian dan penyempurnaan rumusan remunerasi

      

Keluaran (output)

Pelatihan pengadaan barang dan jasa SDM pencatatan barangbarang inventaris Pelatihan penyusunan SAI & SA-BMN



Pemetaan kompetensi staf Pelatihan dan pendidikan staf Studi banding ke institusi-2 terkait Tersedianya alokasi dana untuk mengikuti pendidikan & pelatihan



Pelatihan SDM tentang sistem administrasi kepegawaian Sosialisasi aturan kepegawaian Survey kepuasan pegawai Tim penyusun remunerasi Data remunerasi dari RS lain sebagai bahan referensi Studi banding mengenai penyusunan remunerasi Bimbingan penyusunan sistem remunerasi







  

Hasil (outcome)

Manfaat (benefit)

Dokumen pemetaan kompetensi staf SDM yang terampil dan kompeten pada bidangnya

 Meningkatnya penempatan SDM sesuai dengan kompetensinya sebesar 50%.

 Kualitas pelayanan kesehatan prima

Tersedianya sistem administrasi kepegawaian yang baik SDM pengelola administrasi & kepegawaian yang trampil dan kompeten. Dokumen survey kepuasan pegawai Tim SDM remunerasi yang kompeten Dokumen draft sistem remunerasi RSPI-SS

 Pertumbuhan index kepuasan staf > 4, sebesar 5%  Terlaksananya sosialisasi aturan kepegawaian  Penerapan sistem remunerasi RS (sedang dalam proses persetujuan Kemenkeu

 Terselenggaranya kinerja pelayanan RSPI-SS, yang paripurna

yang

Dampak (impact)

 Tersedianya upaya kesehatan yang paripurna bagi masyarakat

 Tersedianya sumberdaya (Sarana & Prasarana) kesehatan yang prima.

138

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Pencapaian Tujuan dan Sasaran NO

Program kerja

Masukan (input)    

5.

Program Pemeliharaan SarPar & Peralatan rumah sakit

    

6.

Program Pembangunan dan pemeliharaan gedung

   

Keluaran (output)

Hasil (outcome)

Manfaat (benefit)

Dampak (impact)

Alokasi anggaran SDM pelaksana pemeliharaan SarPar Penyusunan SOP pemeliharaan SarPar Penyusunan MOU kontrak service peralatan medik & non medik Kalibrasi alat medik

 SDM yang kompeten dalam hal pemeliharaan SarPar  MOU kontrak service peralatan medik & non medik  Peralatan medik yang terkalibrasi secara rutin  SarPar yang terpelihara dengan baik

 Meningkatnya keandalan SarPar sebesar > 85%

 Terselenggaranya kinerja pelayanan RSPI-SS, yang paripurna

 Tersedianya sumberdaya (Sarana & Prasarana) kesehatan yang prima.

Alokasi anggaran Referensi standar biaya Surat izin mendirikan bangunan (IMB) SDM pelaksana pemeliharaan gedung







 Tersedianya sumberdaya (fasilitas gedung pelayanan kesehatan) kesehatan yang prima.

Data remunerasi dari RS lain sebagai bahan referensi Studi banding mengenai penyusunan remunerasi Bimbingan penyusunan sistem remunerasi Penyusunan draft sistem remunerasi RSPI-SS



Tersedianya gedung baru Terpeliharanya gedung

Pemanfaatan gedung-gedung baru, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan produktivitas pelayanan

Terselenggaran ya pelayanan kesehatan yang paripurna

139

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Pencapaian Tujuan dan Sasaran NO 7.

Program kerja Program Penyempurnaan prosedur perencanaan, prosedur evaluasi, dan penyempurnaan kerjasama

Masukan (input)    



8.

Program Pengawasan peningkatan kualitas lingkungan & pengolahan makanan

 





Alokasi anggaran SDM pelaksana kegiatan Referensi dari RS lain Pelatihan dan bimbingan tekhnis mengenai penyusunan RBA, RENSTRA, LAKIP, LAPTAH, dan RKA-KL. Penyusunan MOU pelayanan kesehatan dengan perusahaan, instansi, & rumah sakit lainnya. Alokasi anggaran Pelatihan SDM pelaksana kegiatan ProgramPengawasan peningkatan kualitas lingkungan & pengolahan makanan. Bahan-2 referensi Penyusunan SOP program Program Pengawasan peningkatan kualitas lingkungan & pengolahan makanan. Bahan-2 referensi dari RS atau institusi lainnya tentang Pengawasan peningkatan kualitas

Keluaran (output) 

Hasil (outcome)

Manfaat (benefit)

Dampak (impact)

SDM yang kompeten dalam menyusun RBA, RENSTRA, LAKIP, LAPTAH, dan DIPA Dokumen RBA, RENSTRA, LAKIP, LAPTAH, dan DIPA Dokumen MOU pelayanan kesehatan.

 Tersedianya anggaran yang tepat waktu dan pengalokasian.  Prosedur pada level coorporat yang terimplementasi mencapai penyempurnaan sebesar 20%.

 Terwujudnya penyempurnaan sistem managemen RSPI-SS.

 Membantu menciptakan tata kelola kepemerintahan (khususnya kementerian kesehatan) yang baik.

 SDM yang terampil/ kompeten dalam melaksanakan kegiatan Pengawasan peningkatan kualitas lingkungan & pengolahan makanan  Dokumen SOP Pengawasan peningkatan kualitas lingkungan & pengolahan makanan  Terlaksananya kegiatan pengawasan & peningkatan kualitas lingkungan.  Dokumen-2 hasil pelaksanaan kegiatan

 Pada pertengahan Tahun 2012, Kualitas pelayanan non medik di RSPISS diharapkan meningkat sebesar 10%

 Terwujudnya peningkatan kualitas layanan non medik

 Tersedianya sumberdaya /fasilitas pelayanan kesehatan-non medik yang baik.

 

140

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Pencapaian Tujuan dan Sasaran NO

Program kerja

Masukan (input)

Keluaran (output)

lingkungan & pengolahan makanan  Bahan-2/material untuk pelaksanaan kegiatan Program Pengawasan peningkatan kualitas lingkungan & pengolahan makanan, termasuk APD

Pengawasan peningkatan kualitas Lingkungan  pengolahan makanan, yg terdiri dari:  DokumenHasil Pengukuran Emisi Gas Buangan  DokumenHasil Pengukuran Limbah Cair  DokumenHasil Pengukuran Air Bersih  DokumenHasil Pengukuran Tingkat Sterilitas Ruangan  Dokumen Hasil Pengukuran Kebisingan  Dokumen Hasil Pengukuran Kebersihan Penjamah Makanan  Dokumen Hasil Pembakaran Limbah  Dokumen Hasil Pengomposan Limbah Padat Non Infectious.  Dokumen Hasil Pengolahan Air Bersih. Dok. Hasil Sterilisasi

Hasil (outcome) 

Manfaat (benefit) 

Dampak (impact) 

141

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Pencapaian Tujuan dan Sasaran NO

Program kerja

Masukan (input)

Keluaran (output)

Hasil (outcome)

 SDM yang terampil dalam melaksanakan kegiatan program.  Terlaksananya survey kepuasan pasien.  Dokumen hasil survey kepuasan pasien  Dokumen SOP informasi pelayanan  Tersedianya kotak saran.  Tertanganinya complain dengan baik.  Lingkungan RSPI-SS yang aman, nyaman, bersih, dan taman yang tertata rapih.  Tersedianya informasi pelayanan RSPI-SS, termasuk petunjuk arah layanan.  Terlaksananya survey waktu tunggu di poliklinik, Farmasi, Radiologi & IGD.  Dokumen hasil survey waktu tunggu di unit-unit layanan RSPI-SS.  Dokumen SPO Instalasi &Clinical Pathway.  Alur pelayanan

 Pada Pertengahan Tahun 2012, 40% dari Unit layanan di RSPI-SS telah memenuhi standar waktu tunggu.

 Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan

 Tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan.

 Pada Pertengahan Tahun 2012, 40% dari Unit layanan di RSPI-SS telah memenuhi standar waktu tunggu.

 Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan

 Tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan.

9.

Program Penataan petunjuk pelayanan, penanganan komplain, kebersihan dan pertamanan, ketertiban dan keamanan, serta informasi pelayanan

 Alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan Program Penataan petunjuk pelayanan, penanganan komplain, kebersihan dan pertamanan, ketertiban dan keamanan, serta informasi pelayanan.  Pelatihan SDM pelaksana kegiatan program.  Kontrak kerjasama pengelolaan cleaning service& pertamanan.  Metode survey kepuasan pasien  Metode penanganan complain.  Penyusunan SOP informasi pelayanan

10.

Program Pengukuran kualitas pelayanan dan penyempurnaan proses bisnis instalasi

 Alokasi anggaran  SDM pelaksana kegiatan Program  Metode survey waktu tunggu di unit layanan RSPI-SS  Bahan-2 referensi untuk menyusun SPO Instalasi, Clinical Pathway, dan alur pelayanan.

Manfaat (benefit)

Dampak (impact)

142

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Pencapaian Tujuan dan Sasaran NO

Program kerja

Masukan (input)

Keluaran (output)

Hasil (outcome)

Manfaat (benefit)

Dampak (impact)

 Dokumen Audit Medik  Terlaksananya Audit Medik  Dokumen Pengendalian & Pencegahan Infeksi  Terlaksananya Pengendalian & Pencegahan Infeksi  Dokumen Patient Safety  Terlaksananya program Patient Safety.  Daftar nama & Jadwal DPJP.  Terlaksananya DPJP.  Dokumen Clinical Pathway.  Terlaksananya kegiatan Clinician yang berpedoman pada Clinical Pathway.  SDM pelaksana kegiatan program, yang kompeten & terampil.  Terlaksananya penelitian & pengkajian, serta surveilance.  Dokumen hasil penelitian dan hasil surveilance.

Pada pertengahan Tahun 2012, telah terjadi:  Penurunan angka NDR & INOS sebesar 45‰  Penurunan KTD & KNC sebesar 5%  Penurunan LOS sebesar 5%

 Terwujudnya peningkatan kualitas medik di RSPI-SS

 Tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan.

 Pertumbuhan kajian penyakit infeksi, sebesar 5% pada pertengahan Tahun 2012.

 Terwujudnya kajian penyakit infeksi yang berkualitas.

 Tersedianya sumber daya kesehatan yang berkualitas.

11.

Program Audit medik, pengendalian dan pencegahan infeksi, Patient Safety, serta Program Dokter Penanggung Jawab Poliklinik (DPJP), dan Clinical Pathway

 Alokasi anggaran  SDM yang terampil & kompeten dalam melaksanakan kegiatan program.  Bahan-2 Referensi untuk menyusun program audit medik; pengendalian & pencegahan penyakit infeksi; patient safety; DPJP; &Clinical Pathway.  Tim Narasumber pemberi pendidikan/pelatihan/semi nar tentang

12.

Program Penataan manajemen kajian, pengembangan laboratorium penelitian, penguatan jejaring dan institusi penelitian, serta program surveilance.

 Alokasi anggaran  Sarana & prasarana untuk melaksanakan program, yi al: gedung lab. penelitian serta bahan-2 & peralatan pendukung lainnya.  Kontrak kerja sama dengan institusi lainnya  Pelatihan & pendidikan SDM pelaksana kegiatan program.

143

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

E). Promotif Preventif Kegiatan promotif preventif yang dilakukan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso berupa pembinaan ke Puskesmas dan sekolah-sekolah di wilayah jakarta utara, antara lain : -

SMA N 40 Jakarta Utara

-

SMA N 15 Jakarta Utara

-

SMA N 41 Jakarta Utara

-

SMA Al Jihad Jakarta Utara

-

SMA PGRI 12 Jakarta Utara

-

SMA Yappenda

-

SMKN 12 Jakarta Utara

-

SMKN 33 Jakarta Utara

-

SMKN 4 Jakarta Utara

-

SMK YASMU Jakarta Utara

-

SMK Mutiara I Jakarta Utara

-

SMK Barunawati Jakarta Utara

-

SMK Tanjung Priok

Strategi promosi kesehatan rumah sakit menggunak dasar utama dari Kepmenkes

diantara

nya

pemberdayaan,

bina

suasana,

advokasi,

kemitraan.Adapun tujuan Promosi Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat di rumah sakit untuk ber Perilaku Hidup Sehat (PHBS) serta meningkatkan peran serta aktif masyarakat termasuk dunia usaha dalam rumah sakit yang PHBS. Gambar PKMRS Sekolah

144

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

F). Program Unggulan BUK 1). Program Unggulan BUK 

Gerakan Indonesia Berseri (GIB)

145

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

146

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

147

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

 Gerakan Kebersihan yang menunjang Gerakan Indonesia Berseri

 Edukasi Hidup Sehat

148

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

 PROPER LINGKUNGAN Adalah instrumen kebijakan alternatif untuk mendorong penaatan dan kepedulian perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui penyebaran informasi tingkat kinerja penaatan perusahaan kepada publik dan stakeholder (public information disclosure). Manfaat dari penilaian Proper adalah sebagai berikut : 

Pihak pemerintah sebagai program yang efektif, faktor pendorong untuk pengembangan basis data terpadu, alternatif instrumen kebijakan untuk mendorong perusahaan untuk lebih dari sekedar taat “beyond compliance level”.



Pihak Perusahaan sebagai Alat untuk Benchmarking terhadap kinerja non keuangan perusahaan, Insentif reputasi untuk kinerja yang lebih dari dari taat, alat promosi sebagai perusahaan yang ramah lingkungan



Pihak Investor/suplier sebagai Balai Kliring untuk kinerja Pengelolaan lingkungan Perusahaan, Informasi tentang pasar untuk kebutuhan teknologi dan pekerjaan konsultasi dalam pengelolaan lingkungan,



Masyarakat untuk ruang pelibatan publik

149

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Gambar Penilai Proper Lingkungan

 Berikut hasil penilaian Proper Lingkungan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2011-2013 (piagam tahun 2013 belum dikirim) Gambar Piagam Proper Tahun 2011

Gambar Piagam Proper Tahun 2012

150

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

 SPGDT & Call Centre SPGDT adalah sebuah sistem yang merupakan koordinasi berbagai unit kerja (multi sektor) dan didukung berbagai kegiatan profesi (multi disiplin dan multi profesi) untuk menyelenggarakan pelayanan terpadu bagi penderita gawat darurat baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaan bencana. Dalam pelayanan medis sistem ini terdiri dari 3 sub sistem yaitu; 

Pelayanan pra Rumah Sakit



Pelayanan di Rumah Sakit dan



Pelayanan antar Rumah Sakit.

SISTEM PELAYANAN MEDIK PRA RUMAH SAKIT Dalam

sistem

pelayanan

pra

rumah

sakit

dilakukan

dengan

membentuk/mendirikan PSC (Public Safety Center) yaitu unit kerja yang memberikan layanan umum terutama yang bersifat emergensi (perlu pertolongan segera). Selain itu layanan pra rumah sakit dilakukan pula dengan membentuk satuan khusus dalam penanganan bencana yang kemudian dikenal dengan BSB (Brigade Satuan Bencana), pelayanan ambulans dan sub sistem komunikasi.

PELAYANAN SEHARI-HARI 

PSC (Public Safety Center)



BSB (Brigade Siaga Bencana)



Pelayanan Ambulans (Ambulance Service)



Komunikasi (Networking, Call Center)

PELAYANAN DALAM KEADAAN BENCANA Terutama yang menyebabkan korban masal memerlukan hal-hal khusus sebagai berikut:

151

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013



Koordinasi, Komando



Eskalasi dan mobilisasi sumber daya



Simulasi



Pelaporan, monitoring dan evaluasi

Sistem pelayanan medik Pra-Rumah Sakit ini dikelola oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta SISTEM PELAYANAN MEDIK DI RUMAH SAKIT Pada pelayanan di rumah sakit diperlukan : SARANA DAN PRA SARANA 

IGD



HCU



ICU



Kamar Jenazah



Unit-unit Penunjang (Laboratorium klinik, Radiologi, Farmasi, Gizi)



Ruang rawat inap dll

INSTALASI GAWAT DARURAT Pelayanan pertama bagi kasus gawat darurat yang memerlukan; 

Organisasi yang baik



Pembiayaan termasuk Sumber pembiayaan



SDM yang baik dan terlatih mengikuti perkembangan teknologi dan pelayanan medis

RS Penyakit Infeksi Prof.dr.Sulianti Saroso (RSPI-SS) adalah di samping mempunyai fasilitas IGD pada umumnya, juga memberikan pelayanan khusus untuk penyakit Infeksi dan penyakit menular yaitu terdapat fasilitas Ruang perawatan Isolasi dan ICU untuk penyakit infeksi dan menular. SISTEM PELAYANAN MEDIK ANTAR RUMAH SAKIT 

Jejaring (networking) rujukan dibuat berdasarkan kemampuan rumah sakit dalam memberikan pelayanan baik dari segi kuantitas kemampuan

152

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

menerima pasien maupun kualitas pelayanan yang dihubungkan dengan kemampuan SDM dan kesedian fasilitas medis maupun perkembangan teknologi. Sekarang ini sedang dilakukan kerjasama dengan PT TELKOM untuk membuat suatu Call Center Pelayanan Antar Rumah Sakit. 

Evakuasi, adalah transportasi yang terutama ditujukan dari rumah sakit lapangan menuju ke rumah sakit rujukan atau transportasi antar rumah sakit dikarenakan adanya bencana yang terjadi pada satu rumah sakit dimana pasien harus dievakuasi ke rumah sakit lain.



Sistem Informasi Manajemen (SIM), diperlukan pada suatu rumah sakit yang menghadapi kompleksitas permasalahan dalam pelayanan. Diperlukan pula dalam audit pelayanan dan hubungannya dengan sistem penunjang termasukk manajemen keuangan.



Koordinasi dalam pelayanan terutama pelayanan rujukan diperlukan pemberian informasi keadaan pasien dan pelayanan yang dibutuhkan sebelum pasien ditransportasi ke rumah sakit tujuan.

Call Center RSPI-SS No.Telp IGD RSPI : 021-6401412 Untuk Call Center 119 yang direncakan terintegrasi dengan Dinas kesehatan DKI Jakarta belum berjalan, permasalahannya di soft ware sistem informasi call center dan tenaga honor petugas jaga call center. Gambar Pelayanan SGPDT

153

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

 Kalibrasi Tahun 2013 ada sekitar 92 alat yang harus dikalibrasi, dengan jumlah yang variasi. Pihak luar yang menangani kalibrasi di rumah sakit adalah PT. Ankatama Sejahtera

Gambar Kegiatan Kalibrasi

Gambar Sertifikat Kalibrasi Alat Poli Kulit

154

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Gambar Sertifikat Kalibrasi Alat ICU

2).

Layanan Unggulan RSPI SS 

POKJA HIV Grafik 5.79 Jumlah klien pd klinik VCTdi RSPI-SS 2008 - 2013

Grafik 5.80 Jumlah kumulatif infeksi HIV dan Kasus AIDS di RSPI-SS, 1995-2013

155

BAB VI

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Grafik 5.81 Trend Faktor Risiko HIV-AIDS di RSPI-SS, 1995-2013

 MDR TB – Ruang Isolasi

156

BAB VI

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

II. REALISASI ANGGARAN Tabel 5.19 Anggaran menurut jenis belanja

Pada tahun 2013 anggaran RSPI Prof Dr Sulianti Saroso mengalami 8 kali revisi.Pada DIPA awal , anggaran untuk anggaran RSPI Prof Dr Sulianti Saroso di alokasikan sebesar Rp.96.525.687.000,- hingga revisi ke 8 yang disahkan pada tanggal 3 Desember 2012, pagu anggaran untuk RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso mengalami perubahanan karena penambahan Saldo Awal Kas sebesar Rp.4.000.000.000,- ( Empat milyar rupiah).sehingga total menjadi Rp. 101.729.231.000,-. Realisasi anggaran untuk pelaksanaan program dan kegiatan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso hingga akhir tahun 2013 adalah sebesar Rp. 97.166.571.709,-, yaitu 95,51% dari total pagu anggaran sebesar Rp.

101.729.231.000,-.

Berikut

rincian

realisasi

anggaran

keuangan per program dan kegiatan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso pada tahun 2013:

157

BAB VI

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

1. Program Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan Pagu awal sebesar Rp. 10.000.000.000,- setelah efesiensi sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) menjadi Rp 9.970.000.000,-. Sampai akhir Tahun 2013, alokasi anggaran untuk kegiatan ini terserap Rp.9.023.595.994,atau

90,51%

dari

total

anggaran

sebesar

Rp.

9.970..000.000,2. Pogram

Dukungan

Manajemen

dan

Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan Hingga akhir tahun 2013, penyerapan anggaran untuk program Pogram Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan

dengan

Rp.91.759.231,-

alokasi

telah

anggaran

terealisasi

sebesar

sebesar

Rp.

88.142.975.715,- atau 96,06% dari alokasi anggaran program. Program tersebut terdiri dari kegiatan sebagai berikut : a. Layanan Perkantoran Kegiatan Layanan Kantor hingga akhir tahun 2013 telah terealisasi sebesar Rp.40.810.515.826,-, atau sebesar 97% dari total anggaran kegiatan layanan kantor sebesar Rp.,-. 42.232.560.000,-

b. Dokumen Data dan Informasi Hingga akhir tahun 2013, dana untuk kegiatan penyusunan Dokumen Data dan Informasi telah terealisasi sebesar Rp.29.056.500,- atau 48% dari total

anggaran

sebesar

Rp.60.060.000,-.Semua

kegiatan telah dilaksanakan semuanya.

158

BAB VI

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

c. Dokumen Evaluasi dan Pelaporan Hingga akhir tahun 2013, dana untuk kegiatan penyusunan Dokumen Evaluasi dan Pelaporan telah terealisasi sebesar Rp.69.513.700,- atau sebesar 67%

dari

total

dana/anggaran

sebesar

Rp.103.046.000,-. Secara fisik kegiatan tersebut mengalami kendala tahapan kegiatan mengalami keterlambatan

karena

kesulitan

collecting

data,

sehingga realisasi keuangan tidak bisa terserap secara optimal. d. Laporan

Layanan

Operasional

Rumah

Sakit

Operasional

Rumah

Sakit

2013

telah

(PNBP/BLU) Kegiatan

Layanan

(PNBP/BLU)

hingga

akhir

tahun

terealisasi sebesar Rp.29.487.796.640,- atau sebesar 98% dari total anggaran kegiatan layanan kantor sebesar Rp.30.000.000.000,-.

e. Laporan

Akuntansi

Keuangan

Negara

dan

Inventaris BMN Hingga akhir tahun 2013, dana untuk kegiatan laporan akuntansi keuangan negara dan inventaris BMN telah terealisasi sebesar Rp.79.200.000,- atau 88% dari total anggaran sebesar Rp.90.000.000,-.

f. Peningkatan SDM Dana untuk kegiatan pembinaan SDM sebesar Rp.1.817.000.000,-, hingga akhir tahun 2013 telah terealisasi sebesar Rp.1.451.165.256,- atau 80% dari total anggaran kegiatan. Kegiatan berjalan tanpa kendala

berarti

dan

penggunaan

anggaran

disesuaikan dengan kebutuhan perjalanan dinas untuk koordinasi kegiatan, workshop, symposium, maupun seminar.

159

BAB VI

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

g. Obat - Obatan Hingga akhir tahun 2013, dana untuk kegiatan penyediaan obat-obatan telah terealisasi sebesar Rp.7.072.521.160,- atau 97% dari total anggaran sebesar Rp.7.327.700.000,-. h. Pengembangan Mutu dan Kelembagaan Kegiatan pengembangan mutu dan kelembagaan hingga akhir tahun 2013 telah terealisasi sebesar Rp.2.284.847.239,- atau sebesar 88% dari total anggaran kegiatan sebesar Rp.2.594.126.000,-. i. Dukungan Sarana dan Prasarana Kantor Kegiatan dukungan sarana dan prasarana kantor hingga akhir tahun 2013 telah terealisasi sebesar Rp.3.721.010.528,- atau sebesar 90% dari total anggaran kegiatan sebesar Rp.4.123.039.000,-.

160

BAB VI

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

III.UPAYA WTP dan ZONA INTEGRITAS Tabel 5.20 Pencapaian strategi dan langkah-langkah raih WTP RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2013 NO 1

2

3

STRATEGI

LANGKAH LANGKAH

Membangun Komitmen dan Integritas Pimpinan, Para Pengelola dan Para Pelaksana Kegiatan

1.

Penguatan Perencanaan dan Penganggaran

1.

Pembenahan Pengelolaan Kas / Sistem Pembukuan/ Akuntansi

Penyusunan perencanaan berbasis bukti (evidence based planning) 2. Penguatan penelaahan RKA-KL agar selaras dengan RPJMN, Renstra, RKP, Renja (prioritas kegiatan, output, outcome, jadual pencapaian) 3. Penggunaan Bagan Akun Standar (BAS) secara cermat (Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, Belanja Bantuan Sosial) 4. Penyiapan kelengkapan dan keakuratan Dokumen Pendukung Perencanaan (TOR, RAB)

1.

1.

1.

2.

4. 5.

6.

5

Perbaikan Penatausahaan pendapatan BLU

Penataan Rekening

1. 2.

3.

3.

4

Menyusun Aturan Perilaku bagi Pengelola Keuangan dan Pelaksana Kegiatan

PENCAPAIAN

Reviu dan Penyempurnaan Kebijakan Akuntansi Kementerian Kesehatan; Meningkatkan kualitas penyusunan RPK, RPD, perencanaan Kas; Meningkatkan ketepatan waktu pelaksanaan anggaran; Pemeriksaan Kas Internal oleh Auditor; Rekening Bendahara Pengeluaran masuk dalam TNP (Treasury Notional Pooling); Sistem Pembukuan secara bertahap diubah dari Cash Basis ke Accrual Basis;

2. 3.

2. 3. 4. 5.

Penguatan Peran SPI BLU Rekonsiliasi antara unit pelaksana layanan dan unit pelaksana administrasi 3. Mendorong Satker pemungut melaksanakan pungutan PNBP melalui Bank;

1. 2.

1.

1.

1. 2.

Melakukan re-inventarisasi rekening yang digunakan oleh Satuan Kerja

3.

2. 3.

Audit intern oleh SPI Melakukan rapat setiap Jumat siang mereview penyerapan anggaran dan pengadaan barang dan jasa Penyusunan rencana tambahan berdasarkan hasil monev TW I Tahun 2012 Penyusunan RBA definitive berdasarkan usulan satuan kerja (buttom up ) dan kemampuan sumber dana rumah sakit / pagu anggaran Penyusunan RBA dilengkapi TOR dan RAB Pelaksanaan anggaran dengan menggunakan BAS yang sesuai .

Menyusuan POA rencana pengadaan setiap bulan Sistem pembukuan sudah berbasis akrual Rekening bendahara sudah masuk TNP Pemeriksaan kas secara institusional oleh KPA Pemeriksaan kas oleh Auditor eksternal setiap tahun

Audit internal secara rutin tiap bulan. Pengesahan pendapatan minimal setiap bulan ke KPPN Penerimaan pendapatan PNPB disetor ke rekening penerimaan RS paling lambat 1x24 jam Mengelompokkan rekening rekening yang ada di RSPI Sulianti Saroso menjadi tiga yaitu rekening operasional, rekening dana kelolaan dan rekening pengelolaan kas sesuai PMK yang berlaku. Mengajukan persetujuan rekening ke kemenkeu melalui kemenkes rekening bank yang dimiliki RSPI Sulianti Saroso sudah mendapat

161

BAB VI

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

4.

6

Peningkatan Kualitas Pengadaan Barang/ Jasa

Sosialisasi Perpres No. 54/2010 tentang Pengadaan Barang & Jasa Meningkatkan peran KPA dan PPK dalam penyusunan HPS, penyusunan dan pelaksanaan kontrak. Meningkatkan kualitas panitia pengadaan dalam penyusunan dokumen pengadaan, pelaksanaan evaluasi Meningkatkan kualitas panitia penerima hasil pekerjaan Pendampingan/konsultasi (LKPP, Itjen, BPKP)

1.

Menuntaskan Inventarisasi dan Penilaian BMN serta menginput dalam SIMAKBMN; 2. Menuntaskan Proses Konversi Penggolongan dan Kodifikasi BMN sesuai PMK No. 29/PMK.06/2007; 3. Menatausahakan BMN (stock opname barang persediaan, rekonsiliasi internal dan eksternal, labelisasi); 4. Menyelesaikan proses perpindahan asset RSPI Sulianti Saroso dari DitJen. PP&PL kepada Ditjen. BUK

1.

1.

Melaksanakan pelatihan pengelolaan keuangan bagi para pejabat, para pengelola keuangan dan pelaksana kegiatan 2. Menempatkan tenaga akuntansi yang kapabel di unit pengelola keuangan di lingkungan RS Ortopedi Surakarta 3. Meningkatkan kualitas SDM pengadaan barang/jasa (PPK dan Panitia)

1.

1.

Menyusun SOP SPIP ditingkat RSPI Sulianti Saroso 2. Melakukan pelatihan SPIP secara bertahap dan berjenjang 3. Membentuk Tim Satgas SPIP di tingkat RS Sulianti Saroso 4. Melaksanakan asistensi dan pendampingan dalam pelaksanaan SPIP

1.

1.

1.

1. 2.

3.

4. 5.

7

8

9

10

Pembenahan Penatausahaan BMN

Penguatan Kapasitas SDM

Penguatan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP)

Penguatan Monitoring dan Evaluasi

1.

Meningkatkan kualitas pelaksanaan monitoring terpadu terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggaran; 2. Melakukan perbaikan segera terhadap ketidaksesuaian pelaksanaan kegiatan dan anggaran 3. Melakukan pertemuan rutin secara berkala dan berjenjang dalam rangka evaluasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran

2.

3.

2. 3.

4.

2. 3.

2. 3.

2.

persetujuan menkeu sebanyak 4 rekening. Melaporkan pembukaan maupun penutupan rekening ke kemenkeu RSPI Sulianti Saroso sudah membentuk unit layanan pengadaan barang / jasa sejak bulan Januari 2012 Membentuk Panitia penerimaan barang/jasa rumah sakit sejak bulan Januari 2012 Melakukan konsultasi ke LKPP melalui media internet setiap proses pengadaan

Telah dilakukan stock opname persediaan melilbatkan tim SPI, Akuntansi, Inventaris, Farmasi dan Logistik serta Instalasi Gizi. Membuat Berita Acara stock opname Mengentry aset tetap yang dibeli dan hibah jika ada ke dalam SIMAK BMN secara periodik Melakukan rekon internal setiap bulan antara bagian akuntansi dan inventaris

Telah ada 10 orang pegawai RSPI Sulianti Saroso yang telah memiliki Sertifikat Pengadaan Barang dan Jasa (dari Jan s/d Peb 2012 bertambah 2 orang pegawai yang telah lulus) Mengkonsultasikan ke LKPP jika menghadapi masalah pengadaan Mengikuti kegiatan pengembangan SDM Keuangan yang berasal dari ekstern RSPI Sulianti Saroso Telah memiliki tim SPI berdasarkan SK Dirut Tim SPIP telah memiliki pelatihan audit tingkat dasar Pelaksanaan audit secara rutin di bidang keuangan dan pelayanan oleh tim SPI dan hasilnya dilaporkan kepada manajemen Melaksanakan pertemuan monev yang telah dilakukan pada awal Januari Pelaporan rutin hasil realisasi anggaran dan realisasi pendapatan

162

BAB VI

11

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Perbaikan Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan

1.

2.

3.

4.

5.

12

Peningkatan Kualitas Pengawasan

1.

2.

3.

4. 5.

13

Percepatan Penyelesaian Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)

1.

Menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan sesuai dengan ketentuan (akurat, lengkap, teratur, tepat waktu, berjenjang) Mengoptimalkan peran UAPPA-W dalam rangka mengumpulkan, mengkompilasi, dan menyampaikan Laporan Keuangan Melakukan konsultasi secara berkala kepada BPK dalam penyusunan Laporan Keuangan Pendampingan dalam penyusunan Laporan Keuangan oleh BPKP, Itjen, Biro Keuangan dan BMN Merancang dan melaksanakan aplikasi yang terintegrasi serta real time terkait pelaporan keuangan.

1.

Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggaran; Melaksanakan Reviu Laporan Keuangan secara terintegrasi dan berjenjang Melakukan monitoring secara ketat Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Reviu Laporan Keuangan Melakukan Pemetaan dan Analisis Risiko Pengelolaan Keuangan Pendampingan oleh pejabat yang berkompeten selama Pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan oleh BPK

1.

Melakukan pemantauan yang ketat terhadap penyelesaian Tindak Lanjut LHP 2. Penyempurnaan Pedoman Pelaksanaan Penyelesaian Kerugian Negara melalui Proses Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi di Lingkungan rumah sakit 3. Melakukan pemutakhiran data penyelesaian tindak lanjut secara berberkala

2. 3.

4.

Melakukan rekonsiliasi realisasi anggaran tiap bulan ke KPPN Menyusun laporan keuangan SAI secara periodik Mengirim laporan keuangan SAI ke koordinator wilayah DKI Jakarta secara periodik Melakukan konsultasi ke LKPP, KPPN dan DJPB

Identifikasi potensi masalah dalam pengelolaan keuangan dan BMN melalui rapat setiap Jumat siang dan dibawa dalam rapat Direksi tiap hari Senin

Sudah dilakukan tindak lanjut LHP BPK atas laporan keuangan Tahun 2012

163

BAB VI

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

BAB VI PENUTUP

Dari hasil kinerja berdasarkan indikator dan target yang telah disepakati bersama dalam unit-unit di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, dapat kami simpulkan bahwa : 

Kinerja Tahun 2013 dilihat dari sumber daya manusi (SDM) dan anggaran biaya untuk mendukung kegiatan tersebut, serta fasilitas sarana penunjang kegiatan, perlu adanya peningkatan dukungan anggaran, walaupun RSPI. Prof. Dr. Sulianti Saroso sudah merupakan Badan Layanan Umum (BLU) namun dengan pendapatan yang masih rendah.



Tingkat layanan juga masih adanya perbai kan-perbaikan dengan dukungan dari anggaran APBN dengan skala prioritas dengan capaian BOR 48%, LOS 6 hari dan TOI 6 hari yang dengan indikator-indikator kepuasan waktu tunggu, kepuasan pasien dan Emergency Response Time yang masih panjang dalam pelayanan kepada pasien dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan.Khusus untuk waktu tunggu obat jadi dan racikan lebih cepat daripada tahun lalu, hal demikian juga terjadi di waktu tunggu laboratorium



Sarana

dan

Prasarana

juga

perlu

pemeliharaan

secara

berkesinambungan, khususnya peralatan medis yang secara berkala terkalibrasi dan terpelihara dengan baik, sehingga tidak menimbulkan suatu kekurangpuasan terhadap pelayanan. 

Menurut Indikator BLU capaian RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso sebesar 80,25 termasuk kategori SEHAT (AA)



Capaian Indikator KPI mencapai 67%



Capaian Indikator SPM mencapai 80 %



Realisasi anggaran Tahun 2013 sebesar Rp. 97.135.901.009,(95,76%) dari anggaran DIPA Tahun 2013 sebesar Rp. 101.729.231.000,-



Capaian pendapatan Tahun 2013 mencapai Rp.33.041.364.404,(104,3%)

dari

target

yang

ditentukan

sebesar

Rp.

24.000.000.000,-

164