LUAR BUMI UNTUK BUMI SEKOLAH HIGH SCOPE

Download Terimakasih banyak kepada orang orang yang sudah meluangkan ... Dunia Baru . 34. Bulan Bisa Membantu Membantu Apa? 47 ... ingin menjadi seor...

0 downloads 519 Views 545KB Size
Luar Bumi Untuk Bumi

Sekolah High Scope

Luar Bumi untuk Bumi Karya Athaya, Fina, Ghea, Noor, dan Zeta Cetakan pertama Maret 2014

Diterbitkan oleh: Sekolah HighScope Indonesia Jl. TB. Simatupang no.8 cilandak barat jakarta 12430 phone: (62-21) 7591-78888

Sumber Gambar cover: www.tumblr.com

Pengantar penulis

Menjelajah ke luar angkasa itu penting Karena bisa membantu masalah di dunia, selamatkan dunia!

Jadi alasan semua penulis untuk membikin buku ini adalah penulis pingin membantu masalah-masalah dunia tetapi penulis membantunya itu melewati buku dan penulis mengharap untuk pembaca atau yang lainnya

untuk

selamatkan

dunia

dari

masalah-

masalahnya itu, pembaca tidak mau kan ada tempat yang polusi di dunia, ada caranya untuk membuat dunia jadi tidak ada polusi, dan juga penulis mau bilang bahwa

kalau

ada

orang

yang

bersedia,

penulis

menyarankan ikuti salah satu misi ini, mungkin setelah kalian membaca buku ini kalian bisa ke luar angkasa dan dan membantu dunia.

Tahun-tahun sekarang dipenuhi oleh masalahmasalah dunia seperti kekurangan air dan masalahmasalah lainnya, di dalam cerita ini, kita menjelaskan cara-cara mengatasi masalah di dunia tetapi dengan cara berbeda yaitu, mengambil sesuatu dari planetplanet luar angkasa untuk membantu masalah-masalah di dunia, karena di planet mempunyai kandungankandungan yang bisa membantu masalah di dunia. Salah satu planet yang membantu itu Mars, Mars bisa membantu apa? Kalau kalian penasaran, bacalah buku ini dengan benar dan kalau bisa sampai kalian sudah merasa ada di cerita ini.

Ucapan Terima Kasih

Terimakasih banyak kepada orang orang yang sudah meluangkan waktunya untuk membeli buku ini dan meacanya. Terima kasih kepada Tuhan yang maha ESA atas segalanya yang engkau berikan.Terimakasih kepada Orang tua yang selalu mendukungku dalam membuat cerpen ini sampai selesai. Terimakasih banyak untuk Ms. Nining yang selalu sabar mengajarkanku dan selalu membantu dalam membuat Cerpen ini. Terima kasih juga kepada Teman temanku telah memberi ide mendukung.

untuk ceritanya dan juga selalu

Daftar isi

Pengantar penulis Daftar Isi

Lapan

4

Misi ke Mars

23

Misi Tiga

26

Dunia Baru

34

Bulan Bisa Membantu Membantu Apa?

47

Profile Penulis

Lapan

Menghantui bumi yang tua ini. Tanah tak lagi subur, tak ada lagi pohon penyelamat bumi. Asap kendaraan dan polusi pabrik menjadi bagian yang tak terelakkan untuk dihirup. Oksigen menjadi barang mahal. Kenny walker, seorang anak perempuan yang sangat ingin menjadi seorang astronot seperti ayahnya namun akan menjadi sulit jika ayahnya, Thomas Walker, seorang pensiunan NASA yang sangat handal, tidak mengizinkannya

menjadi

seorang

astronot.

Kenny

sangat mencintai apapun yang berhubungan dengan luar angkasa dan ia sangat bangga mempunyai ayah yang bekerja di salah satu perusaan ternama di Amerika. Tidak

hanya

Kenny

yang

ingin

menjadi

seorang

astronot bahkan teman baiknya, Max pun ingin menjadi seorang astronot. Kenny dan Max berteman sejak kecil dan tumbuh. Awalnya Max hanya menjadi pendengar

cerita-cerita Kenny, tetapi tanpa ia sadari kapan, ia pun mulai mencintai dunia astronomi. Sesuai rencana, Kamis ini Kenny dan Max akan pergi ke tempat kerja tantenya, Miley, seorang guru Sains yang mengajar

di

Highschool

Amercan

Scholl,

yang

merupakan sekolah Kenny dan Max dulu. Di depan pintu gerbang, mereka melihat penjaga, “permisi Pak, kami ingin bertemu dengan Ms.Miley, guru Sains?” sapa Max. Pria berbadan tegap itu membawa kami ke ruang tunggu dan mempersilahkan kami menunggu di sana. Beberapa menit kemudian Miley datang, mereka berbincang di ruang itu. Selesai bercerita maksud kedatangan mereka, Miley hanya memberikan saran kepada mereka untuk memberanikan diri melamar pekerjaan di NASA. SABTU, 12 februari 2030 Mereka

pun

memberanikan

diri

unutk

melamar

pekerjaan di NASA sesuai dengan saran Miley jika mereka ingin menjadi astronot. Dan mereka pun tiba di kantor NASA yang sangat besar dan menakjubkan. Dengan nama belakang yang disandang Kenny, tak ada kesulitan untuknya memasuki gedung itu. Mereka pun mengisi

biodata

dan

mendapatkan

berbagai

tes

mengenai astronot dan pengetahuan mengenai luar angkasa. Senin 14 februari 2030 Seperti biasa, bangun tidur Kenny langsung mengambil segelas air putih di dapur dan membuka laptopnya sambil menikmati indahnya pagi yang disambut dengan kicauan burung di pohon. Rumah tampak sepi, tidak seperti biasanya, juga tidak seperti biasa Max belum mengajaknya chat di skype, “gak biasa banget Max belum online, biasanya udah rempong tuh orang pagipagi gini suruh aku bangun,” ucap Kenny pada dirinya, merasa binggung. Beberapa saat kemudian Kenny mulai

merasa bosan dengan suasana rumah yang sepi, dia pun segera mandi. Setelah mandi Kenny duduk di sebelah kolam renang, tempatnya meninggalkan laptop adi. Selagi asik bermain twitter tiba tiba… DDDDDOOORR! SSUUPPPRRIIIZZEEEEEEE! HAPPY BIRTHDAY KENNNYYY! teriak Max, ayah ibunya, Miley, dan ayah ibu Kenny. ”OMG! Aku baru abis mandi, ini apa-apaan?” tanya Kenny bingung sambil mengusap mukanya yang penuh dengan krim kue. ”Happy birthday Kenny, ini kejutan buat kamu,”ucap Max dengan muka sangat gembira. “Kalian jahat! Aku kan baru selesai mandi ngapain di giniin segala , jadi kotorkan bajunya... saatnya balas dendam!” teriak Kenny merasa kesa,l tetapi senang dikerjai oleh temannya. ”Kok jadi balas dendam!?” tanya Max binggung.

Tiba-tiba Kenny mengusapkan kue yang ada di meja dan mendorong Max ke kolam renang, merekapun bermain air dan saling menyiramkan air satu sama lain. Thomas, ayah Kenny, memanggil Max dan Kenny untuk mandi dan untuk bersegera makan siang. Selesai mandi dan bersih-bersih, merekapun duduk di ruang makan dan makan bersama. Tiba tiba Thomas memberikan surat kepada Max dan Kenny, Thomas pun menyuruh Kenny dan Max untuk membukannya dan segera membacanya. Ternyata itu adalah surat dari NASA. Kenny dan Max diterima di NASA. Ibu Kenny dan

Max

sangat

senang

anaknya

mendapatkan

pekerjaan di perusahaan tersebut. Begitu pun dengan tantenya yang bekerja sebagai guru Sains, Miley sangat bangga mempunyai keponakan yang sangat pintar dan sangat cantik itu, tetapi berdeda dengan ayahnya. Meskipun ayahnya adalah mantan astronot yang sangat luar biasa, ia tidak senang anaknya

terterima di NASA. Entah apa alasannya ia tetap tidak mengizinkannya.

Namun,

Kenny

dan

Max

tetap

menerima tawaran tersebut.

Penuh semangat, Kenny dan Max berangkat ke NASA. Sesampainya di NASA mereka disambut dengan manajer atasanya dengan ramah. Mereka meletakkan barang-barang di loker mereka

masing-masing. Hari

pertama bekerja, mereka dijelaskan berbagai misi yang sudah dijalankan oleh NASA serta beberapa misi yang belum dijalankan. Mereka pun diajak berkeliling gedung NASA yang sangat luas itu. Waktu terus berjalan tanpa terhenti satu detik pun, begitu cepat waktu berjalan dan waktu telah menunjukan pukul 6 sore dan saatnya untuk beristirahat kembali untuk esok hari. Sesampainya di rumah, Kenny disambut hangat Denissa, adik perempuannya yang sangat lucu dan imut

itu.

Denissa

suka

sekali

mengacak-acak

barang

siapapun termasuk kakaknya. Setelah capek bermain bersama adiknya, Kenny pun segera makan dan membersihkan dirinya. Waktu begitu cepat, waktu menunjukan pukul 9 malam dan rumah pun menjadi sangat sepi. Ia pun merasa tubuhnya sangat lelah, tetapi tidak dengan matanya yang masih melek dan tidak mengantuk sama sekali. Ia pun menonton video di youtube sambil menunggu matanya mengantuk dan segera tertidur. 30 menit, 1 jam , 1 jam 30 menit, 2 jam, waktu terus berjalan tanpa disadari waktu menunjukan pukul setengah 12. Ia pun mencoba untuk mengambil film horor di kantor ayahnya. Sampainya di ruangan, ternyata film itu tidak ada di meja, mau tidak mau Kenny harus mencarinya di laci ayahnya. Entah apa yang dia obrak-abrik tiba-tiba saja ia dikagetkan oleh jatuhnya benda yang sangat kencang dan sungguh mengagetkan.

Bbbrrruuuukkkk!!!! “Apa itu?” teriak Kenny penuh kanget. Ternyata itu adalah tas ayahnya yang jauh dari lemari paling atas. Ia pun merapikan kertas-kertas yang berhamburan di sekitarnya. Tanpa sengaja Kenny membaca salah satu kertas yang jatuh, kertas berisi sebuah misi yang belum diselesaikan. “LAPAN? Misi LAPAN? Aku pernah mendengarnya, ya, aku pernah mendengarnya!” ucapnya saat membaca tentang Misi LAPAN. Ia pun segera membawa kertas kertas ayahnya menuju ke kamarnya. Sesampainya di kamar Kenny menghubungi Max, untuk memintanya datang kerumahnya, tetapi telefon tak terjawab.

Kenny

baru

menyadari

bahwa

waktu

menunjukan pukul 12 malam. Kenny pun mengirimkan pesan kepadanya untuk datang kerumahnya besok pagi pukul 9. Kenny pun melajutkan membaca tentang misi LAPAN itu. Hari sudah pagi Kenny pun bangun dari tidurnya. Max

ternyata sudah datang ke rumahnya. Tanpa membuang buang waktu Kenny pun mengajaknya masuk ke dalam kamar untuk membaca-baca dan mencari tau tentang misi LAPAN itu. Max dengan inisiatifnya menelefon Miley. “Hallo?” suara Miley terdengar saat menjawab telefon. “Tante,ini aku Max, boleh bicara sebentar ga tante?” tanya Max dengan sopan. “Owh Max, iya iya Max , ada apa?” jawab Miley dengan sopan. “Ini loh Tan, aku mau nannya tentang Misi LAPAN. Misi LAPAN itu apaan sih tan?” tanya Max penuh penasaran. “Misi LAPAN? dari mana kamu tau tentang misi itu ?” tanya miley dengan penuh bingung dan keanehan. “Memang kenapa? Aku mengetahuinya bukan dari siapa siapa, aku hanya bertanya,” Max menjelaskan. “Sebaiknya kamu tidak usah mencari tau tentang itu karena itu pun tidak penting untuk diketahui,” bentak

Miley dengan keras. “Baiklah jika seperti itu, maafkan aku tante Miley.” Max merasa bersalah dan penuh tanda tanya di kepalanya tentang Misi LAPAN itu. Miley pun langsung menutup teleponnya. “Gimana Max kata Tante Miley? Dia ngasih tau Misi LAPAN itu apa?” tanya Kenny penuh rasa ingin tahu. “Engggak Kenny, dia malah marah-marah gitu. Kayak ada yang ditutup- tutupi,” Max menjelaskan dengan penuh heran. Kamis malam Kenny mengantarkan mama dan ayahnya ke bandara. Mamanya mempunyai tugas mendadak ke luar negeri dan harus meninggalkan Kenny dan Denissa di rumah sendiri. Tinggal hanya bersama Denissa sungguh

membuat

Kenny

menjadi

lebih

banyak

pekerjaan yang harus dikerjakannya setiap hari, termasuk membereskan rumah, mengurus Denissa dan juga mengantar jemput adiknya yang baru 4 tahun itu.

Dan malam itu juga ia harus mulai membacakan dongeng dan tidur bersama adik perempuannya. Jumat pagi, alaram berbunyi pukul 6.30 tidak seperti biasanya ia bermalas- malasan di tempat tidur. Sekarang tidak ada waktu untuk bermalas- malasan lagi baginya. Sekarang ia harus membangunkan adiknya, membuat

sarapan

dan

juga

mengantarkannya

ke

sekolah. “Denissaaaa…. Bungun sayang, udah pagi saatnya berangkat ke sekolah.. ayo bangunn bangunn ..,” ajak Kenny sambil membangunkan Denissa. “enggak mau masuk kak, males… masih ngantuk” Jawab Denissa dengan malas. “ayo mangun donk, nanti kakak kasih es- krim deh kalo pulang sekolah” Kenny merayu adiknya agar cepat bangun dan bersiap kesekolah. “Bener yah beliin es krim nanti,” jawab Denissa dengan penuh semangat.

“Iya sayanggg… ayo sekarang cepat mandi,” seru Kenny dengan penuh gembira saat adiknya mau mandi. Kenny pun segera mandi dan membuat sarapan untuk adiknya. Denissa selesai mandi dan segera sarapan dan berangkat sekolah. Setelah menganternya ke sekolah Kenny pun segera menuju ke NASA. Sambil menunggu waktu nenunjukan pukul 10, Kenny dan Max berbincang mengenai Misi LAPAN. Kenny membawa tas ayahnya yang kemarin malam ia temukan terjatuh dari atas lemari ruangan kerja ayahnya itu. Ia membaca-baca dan menemukan sebuah alamat di kertas itu. Entah alamat siapa itu, tetapi Kenny yakin bahwa alamat ini pasti ada hubungan dengan Misi LAPAN ini. Kenny seharusnya langsung ke meja kerjanya, tetapi ia memilih pergi ke kantor manajernya untuk menanyakan mengenai jam kerjanya untuk 2 minggu ke depan. “Silahkan masuk Kenny,” seru manajernya dari dalam ruangannya.

“Baik Pak,”Kenny pun segera duduk dan menjelaskan keinginannya. “Jadi seperti ini Pak, maksud saya kemari adalah untuk meminta izin kepada Bapak karena mulai hari ini dan 2 minggu ke depan saya harus pulang lebih awal untuk menjemput adik saya karena orang tua saya sedang pergi ke luar negeri, mereka mendapatkan pekerjaan mendadak,”Kenny menjelaskan panjang lebar dengan penuh percaya diri. “Oke, baiklah Kenny jika seperti itu masalahnya. Kamu boleh pulang cepat mulai hari ini hingga 2 minggu ke depan, tetapi kamu harus mengerjakan tugasmu dengan baik ya,” Pak Haris menjelaskan. “Baik Pak, saya izin keluar dulu.” Kenny merasa senang dan ia pun meninggalkan ruangan itu. Tepat pukul 1, ia merapikan barang barangnya dan segera menjemput Denissa. Tidak lupa janjinya dengan Denissa untuk membelikan es krim untuknya. Ia pun

segera membeli es krim dan memberikan kepada adiknya saat ia sampai di sekolah. Denissa sangat senang karena kakaknya tidak lupa untuk membelikan es krim untuknya. Mereka pun pulang ke rumah. Sesampainya di rumah Kenny segera menyalakan film tentang Barbie yang berjudul “Barbie and The Three Musketeers” dan Denissa pun menonton filmnya dengan serius. Kenny membereskan rumahnya yang berantakan itu. Setelah selesai menonton Denissa pun makan makannan yang kakaknya buat dan ia pun mandi lalu Kenny membacakan dongeng agar adiknya segera tidur. Saat membacakan dongeng tentang Sleeping Beauty mata Kenny pun merasa mengantuk dan ia pun tertidur. Paginya, ia segera menuju rumah tantenya, Miley, dan menitipkan Denissa karena ia harus bekerja dan ia berjanji bahwa pukul 3 sore ia akan menjemputnya dan mengajaknya makan malam bersama sahabatnya, Max. Kenny segera menuju rumah Max dan mengajaknya ke

tempat alamat yang ia temukan di kertas mengenai Misi LAPAN itu. Max sudah menuggunya lama, tanpa membuang-buang waktu merekapun langsung menuju ketempat yang mereka tuju. Mereka pun sampai di sebuah rumah yang tidak terlalu ramai, tanpa menunggu lama Kenny dan Max pun segera turun dari mobil dan menghampiri rumah itu. Dan mereka pun bertemu dengan pemilik rumah itu, tanpa basa-basi Kenny segera menanyakan tentang Misi LAPAN sambil menunjukan kertas-kertas yang ia bawa tentang misi tersebut. Pemilik rumah itu langsung mempersilahkan Kenny dan Max masuk ke dalam rumahnya. “Dari mana kalian mendapatkan kertas-kertas ini dan siapa nama kalian?” tanya Anna pemilik rumah itu. “Saya Kenny Walker dan ini teman saya Max William, aslinya kertas itu…,” Kenny menjelaskan. “Kenny Walker?” Anna memotong pernjelasan Kenny

dengan muka heran. “Iya? Itu nama saya. Ada apa?” jawab Kenny bingung. “Sepertinya aku kenal nama itu. Kenny W-A-L-K-E-R…. apakah kamu....? Kamu kenal dengan Thomas Walker?” Ttanya ibu anna sambil meninggat inggat. “Thomas Walker? Itu ayah saya. Anda mengenalnya?” Kenny binggung. Anna pun menjelaskan semuanya, termasuk tentang Misi LAPAN itu. Misi LAPAN adalah sebuah agen rahasia yang mencari tahu tentang perjalanan ke luar angkasa untuk mencari atau mengambil sesuatu dan akan di gunakan di bumi. Ibu Anna pun mengajak Kenny dan Max ke sebuah ruangan yang terdapat di lantai 3 rumahnya.

Sampai

di

ruang

atas,

Kenny

sangat

terkesima karena ruang itu penuh dengan penelitian yang luar biasa. Di bagian dinding lain terdapat nama dan

foto

anggota-anggota

Misi

LAPAN.

Kenny

memperhatikan dengan teliti dan ia pun melihat foto

tante dan ayahnya. Ternyata alasan Tante Miley tidak memberitahu mengenai Misi LAPAN karena Misi LAPAN merupakan sebuah misi rahasia. Sekarang, itu tidak menjadi sebuh rahasia lagi bagi Kenny dan Max karena mereka sudah manjadi anggota Misi LAPAN. Waktu telah menunjukkan pukul 3 sore, Kenny harus pulang dan menjemput adiknya, tidak lupa juga untuk mengajaknya makan malam bersama Max. Pukul 3.20 Kenny dan Max sampai di rumah tantenya, ternyata Denissa sudah menunggu kakaknya sejak tadi. Kenny, Max, dan Denissa pun segera menuju ke tempat makan malam mereka. Sambil makan malam, Kenny dan Max terus berbincang mengenai Misi LAPAN itu. Sunguh senang sekali mereka dapat bergabung sebagai anggota rahasia itu. Kenny sangat ingin menjadi seorang astronot maka ia ingin meminta izin kepada Anna untuk berbicara tentang Misi Lapan ini kepada NASA siapa tahu saja NASA dapat membantunya untuk mengurangi

pemanasan global dan membuat tanaman menjadi subur. Keesokan harinya Kenny dan Max pun mengajak Denissa ke rumah Anna. Sambil Kenny dan Max mencoba

untuk

menjalankan

misi

menuju

Venus.

Denissa dengan asik bermain dengan anjing peliharaan Anna. Kenny pun bertanya kepada Anna apakah misi ini dapat diajukan kepada tim NASA. Anna sangat tidak setuju karena Misi Lapan adalah sebuah misi rahasia. Mau tidak mau Kenny harus menurutinya. Ketika Max sedang

asik

mencari

informasi

tiba-tiba

Miley

menelefonnya. “Max, kamu sedang bersama Kenny dan Denissa tidak?” tanya tante Miley panik. “Iya Tante, memangnya ada apa Tan?” jawab Max dengan tenang. “Owh, ya sudah untung saja mereka bersama kamu, Tante kawatir soalnya. Ya sudah Tante titip Kenny dan Denissa ya, soalnya Tante ada kerja mendadak jadi gak

bisa ajak Denissa jalan-jalan. Makasih ya Max,” tante Miley menjelaskan. “Iya Tante, sama-sama,” jawab max dangan nada sopan. Max pun hanya menyampaikan kepada Kenny bahwa tantenya tidak dapat mengajaknya jalan saat ini karena ia mendapatkan pekerjaan tambahan. Mereka pun melanjutkan mencari informasi tantang planet Venus. Beberapa menit kemudian tiba-tiba Miley masuk kedalam ruangan. Ia pun kaget mendapati Kenny dan Max di dalam ruangan Misi Lapan itu. Anna pun menjelaskan bahwa Kenny dan Max telah menjadi anggota baru. Miley sangat terkejut mengetahui bahwa Kenny mengetahui Misi Lapan dari tas ayahnya. Miley pun meminta Anna dapat mengizinkan Kenny dan Max unutk mempresentasikan misinya kepada manager NASA agar misinya selama ini dapat dijalankan, dengan tetap merahasiakan keberadaan Misi lapan agar tetap menjadi sebuah organisasi rahasia. Setelah berbincang

lama akhirnya Anna pun mengizinkan Kenny dan Max. Senin pagi. Kenny dengan penuh semangat bangun pagi, mengantarkan adiknya seperti biasa dan segera menuju ke kantornya. Ia sangat tidak sabar untuk membersentasikan mengenai misi ke Venus yang sudah matang itu. Setelah mendapat izin, merekapun siap memberi penjelasan. Kenny dan Max berhadapan dengan astronot yang sangat pintar, juga managernya. Mereka mempresentasikannya dengan sangat bagus dan jelas. Manager pun langsung mengatakan bahwa ia dapat secepatnya menuju ke Venus.

Misi Ke Planet Mars Kenny,

seorang

pria

berumur

22

tahun,

mempunyai papa berumur 55 tahun, seorang pensiunan NASA. Mempunyai ibu bernama Rachel berumur 43 tahun. Kenny kuliah astronomi, dia sangat suka belajar keunikan planet Mars, juga pada 2 bulan yang mengitari planet merah ini. Diperkirakan bahwa salah satu bulan Mars yang bernama Phobos suatu saat akan bertumbukan dengan planet Mars sendiri karena jalur orbitnya yang terlalu dekat. Kenny memilih kuliah astronomi karena papanya dulu kerja di NASA dan ia ingin menjadi astronut. Suatu hari, Kenny melihat ibunya merasa kesakitan dan ia bertanya ke ibunya “Ibu tidak apa apa?” “Iya

gak

apa-apa,”

jawab

ibu.

Ibu

harus

menutupi rahasia, sebenarnya ia mengidap sakit paru-

paru. Hingga saat ini, sangat sulit menyembuhkan sakit paru-paru ibu. Kenny bukan anak bodoh, ia tahu apa

yang

terjadi

dengan

ibuny.

Iapun

mencari

informasi tentang penyakit tersebut. Berdasarkan informasi yang ia dapat, sakit paru-paru dapat disembuhkan dengan terapi oksigen murni, tetapi di bumi ini tak ada lagi oksigen murni. Kenny mengingat yang dia pelajari tentang komposisi di mars dan fungs-i fungsinya.Di mars ada O2, fungsinya bisa menyembuhkan sakit paru-paru. Kenny menceritkn hal itu pada papanya kalau di mars ada 1 komposi yang dapat menyembuhkan sakit paruparu. “Papa masih ada temen di NASA yang masih bisa dihubungin tidak?” “Hmm.masih namanya Sam,ada apa?” ”Boleh ya aku ke Mars, aku ingin meletili

kandungan O2 di sana, untuk menyembuhkan mama.” Papa terkejut mendengar penjelasan Kenny. Melihat

ketulusan

Kenny,

papa

mencoba

untuk

menghubungi teman-temannya di NASA. Kenny diminta untuk melakukan tes, karena kepintarannya, tak sulit bagi

Kenny

untuk

melalui

semua

tes

tersebut.

Kebetulan NASA sedang memerlukan oaring untuk melakukan misi ke Mars. Saat kuliah, Kenny mengetahui di Mars terdapat batu jake, memiliki kemiripan dengan batu di Bumi, terbentuk melalui peristiwa vulkanik serta memiliki mineral yang juga dimiliki batu di Bumi. Kenny tidak sabar melihat batu jake yang terletak di Mars. Mars terkenal karena CO2nya namun misi Kenny sudah jelas, ia harus mengambil O2 murni untuk ibunya. Mimpi Kenny akan terwujud, melihat planet Mars. Kenny berharap ibunya masih sehat menunggunya kembali ke bumi.

Misi ke-tiga

Kringg!

”Hoam, ah hari ini harus kuliah. Yah,

ketemu si botak Mr. Bloo dong. Aah, males banget deh,” kata Kenny. Kenny memang paling bete kalau sudah ketemu sama dosennya yang alay abis itu. Sebetulnya sih gak alay banget, tapi gayanya yang sok muda padahal umurnya udah 33 tahun itu bikin eneg. Malah pernah, saking alay dan sok mudanya, Kenny langsung dibawa ke klinik karena mual banget lihat gayanya. *Di kelas* “Hullo gais! Selamat pagih. Mana peer yang eke kacih? Ay won to cek,” kata Mr.Bloo. Kenny mulai mual-mual. Dia merasakan bahwa makanan yg dia makan mulai naik dan akan keluar sebentar lagi. Teng teng teng, bel tanda pulang berbunyi. Setiap Rabu, kampus ini selalu pulang jam 9.00 agar mahasisiwa bisa melanjutkan kerja sambilannya. “Akhirnya gue bebas!

Jauh dari si botak,” kata Kenny pada Max. “Yoi, bete gue sama dia. Mana gue duduk di depan lagi. Tau gak, dia lumayan bau lho. Tadi di depan muka gue, dia ketawa ngakak baunya. Busyett,”curhat Max pada Kenny. Akhirnya mereka sampai di Nasa Indonesia Center dengan jalan kaki selama 2.30 jam sambil gosipin orang.

*Nasa Indonesia Center* “Hoh,.. hoh,.. Sam, ambilin air buat kami dong. Gila cape banget,” pinta Max. “Gila bakar lemak ya? Ke sini kan 3 kilometer. Istirahat di jalan gak?” kata Sam sambil mengambil air. “Gak, sibuk ngoceh,” jawab Kenny. Langsung diambil air yg diberikan Sam. ..This sandwhich doesn’t have turkey in it2x , Freakin get it right you son of a b**ch.. “Halo?”

handphone Kenny berbunyi. Kenny memasang lagu ‘Jabba the Hutt’ dari Pewdiepie. “Kenny, ini Papa. Tolong kamu bersihkan ruang lama papa. Ada anak baru dari Rusia yang pindah ke Indonesia dan kerja sambilan di Nasa juga. Nanti Miley akan membantu kalian,” papa Kenny, menginformasikan. “Oke Pa, aku paham. Papa bisa ngandelin aku kok. Bye,”

jawab

Kenny

yang

segera

mematikan

handphonenya. “Kenny! Max! Miss you guys! Nanti Eliza akan segera datang,” kata Miley yang baru datang. Miley adalah kakak perempuan ayah Kenny. Miley amat mirip dengan Miley Cyrus. Seperti Miley Cyrus, dia juga pernah di ‘PHP’in tunangannya sehingga tidak jadi menikah.

Mamanya

menamakannya

MILEY

karena

“Miley twerks better than anybody.” (LOL) “Hi,

nama

saya

Eliza

Tanisha

Ziva.

Saya

blasteran Rusia-Indonesia. Saya pindah ke Indonesia

karena mama harus mengurus nenek-kakekku. Mulai besok, saya akan bersama kalian dan bersekolah di Sekolah Tinggi Ilmu Astronomi” kata Eliza. “Wah sama dong. Aku & Kenny juga di sana,” kata Max. Setelah bercakap-cakap, mereka mulai istirahat. “Hmm, itu apa ya yang nyempil dari kursi papa? Kok kayak kertas lama gitu ya? Aku ambil ah.” Kenny beranjak

dari

tempatnya

dan

mengambil

kertas

misterius itu. Segera dia membacanya.

Perencanaan misi penyedotan Hidrogen dari Jupiter. Tujuan utama: Mengubah hidrogen menjadi bahan bakar supaya SDA tidak berkurang. Tanggal pelaksanaan? ……………………………………..................

“Wah. Harus dipake nih,” bisik Kenny pada

dirinya.

“Pa, kok misi ke jupiternya gak di laksanain?” tanya Kenny pada papanya. “Blom ada yang mau. Lho, kamu tau dari mana?” papa Kenny bingung. Kenny menceritakan semuanya dan akhirnya papanya

mengambil

keputusan

untuk

tidak

akan

mengizinkan Kenny. “Tapi, kan berguna Pa. PLISSS! Boleh ya??” rayu Kenny pada papanya. “Ya sudah deh papa kalah,” papa Kenny menyerah. Yes! I’m going out from earth again! “APA?! Kamu izinin Kenny ke Jupiter!? Kamu tahu kan, ke situ jauh dan lumayan berbahaya! Kalau Kenny kenapa-napa gimana? Aah, nasi udah jadi bubur. Ya udah deh. Terserah, tapi semoga Kenny sakit saat hari keberangkatan dan gak jadi berangkat, amin!” oceh Rachel, mama Kenny. “Ya ampun, kan dia sudah ke Venus, lebih bahaya

tahu!” timpal papa Kenny. “iya sih” mama Kenny terdiam.

*N.I.C(Nasa Indonesia Center)* “Guys! Kumpul yuk! Jadi aku ada,…,” kata Kenny panjang lebar. “Boleh tuh, siapa tahu bisa mengatasi masalah ketersediaan BBM,” timpal Max. “Yup, lumayan kan,” Eliza ikut nimbrung. Setelah lama berdiskusi akhirnya mereka setuju. *** Memang kadang kita tak dapat menerka setiap kondisi. Saat keinginan untuk ke Jupiter memuncak, tak disangka, kami mendapat mata kuliah astronomi yang membahas planet tersebut. Di kelas itu, mereka mendapat informasi omposisi jupiter yang berisi 90% hidrogen dan sisanya heluim dan gas lain. Informasi demi informasi mereka kumpulkan.

Tim memutuskan bahwa misi tersebut akan di jalankan tgl 15 mei tahun 2035. Mereka membuat proposal dengan mencantumkan alasan mereka untuk melakukan misi ke Jupiter. Alasan utama mereka adalah untuk mendapatkan sumber bahan bakar pengganti minyak bumi, hidrogen, yang merupakan kandungan terbesar dari Jupiter. Teknologi sudah berkembang, pesawat yang dikendarai mereka nanti didesain mnjadi pesawat yang anti batu dan benda keras lainnya. *** *12 Mei* Kringg!

“Maaf,

ini

dari

Rocketty

Betty.

Pesawatnya sebentar lagi akan selesai. Tapi, ada sedikit masalah di sini. Um, yang bertugas untuk memasang tombol-tombol sesuai urutannya sedang ke luar negeri. Jadi kita tidak bisa selesai tanggal 14, mungkin ada staff yang bisa bantu?” kata staff

Rocketty Betty. “Apa!? Iih, gak bener banget sih! Ya udah, nanti kami akan antar orang. Makasih!” omel Miley. Dia capek mengurusi orang-orang gak bener. “Kenny, Eliza. Ikut aku, Max, Sam jaga NIC.” *** *Rocketty Betty 9.00* “Terima kasih sudah datang. Ayo kita mulai.” *10.30* “Akhirnya! Bagus juga hasilnya. Love it!” seru Eliza sambil mengambil foto & mengirimnya ke Max, Sam, dan teman-temannya yang lain melalui SnapChat.

*Rumah Kenny (Malam)* “Pa, ma aku minta doa buat nanti ke Jupiter ya. Semoga aku berhasil” kata Kenny. “Amin, semoga doa kita di kabulkan,” kata Mama & papa Kenny. Mama membantu Kenny menyiapkan baju dan perlengkapan lainnya. Setelah itu mereka siap siap tidur lalu tidur. *** Jupiter *15 Mei jam 6 pagi* PAOW! Alarm Kenny yang

memiliki suara paling besar membangunkan seisi rumah. Setelah

bersiap-siap

Kenny

menyalakan

mobil,

membuka bagasi, dan memasukan kopernya. “Mama, Papa! Ayo, katanya mau ikut nganter Kenny. Cepetan!” seru Kenny dari jendela mobil. “Iya, bentar nak. Aduh, gak sabaran banget sih kamu. Mentang-mentang mau ke planet lain,” celetuk mama Kenny. “Iih, apaan sih! Mama iri ya? Nah itu papa, ayo Pa!” balas Kenny. Setelah papanya masuk mobil, mereka berangkat.

Di

perjalanan

keluarga

harmonis

itu

bercanda terus dan bercerita tentang pengalaman masing masing. “Hai Kenny! Tadi Miley BBM, katanya, kita harus mengambil penangkap sinyal gitu. Supaya kita bisa pamerin ke Miley. Dia kan lagi sakit,” sambut Eliza. “What? Miley sakit? Kasihan, GWS deh. Jadi maksudnya kita harus like, pasang penangkap sinyal

gitu?” tanya Kenny. “Yep. Lumayan kan. Katanya near every planet we past, kita harus pasang itu jadi kita bisa pake internet dan astronot lain juga bisa pakai,” jawab Eliza yang mengajak Kenny ke ruang ganti. “My God, rempong banget,” keluh Kenny. Setelah ganti dan pamit Kenny, Max, Eliza, dan Sam memasuki roket TR0L0L0L-150-250 buatan Rocketty Betty. “Aku, akan menyetir ini dengan Sam. Max, Kenny, tolong pakai seatbeltnya. Kita akan pergi sebentar lagi,” perintah Eliza. Karena Eliza dari Rusia, dia sudah berpengalaman dan bisa diandalkan untuk menyetir dan memimpin. “Eliza ke Bumi, Eliza ke bumi. Test, test,” ucap Eliza untuk memastikan. “Bumi ke Eliza, Bumi ke Eliza. Tidak ada masalah dengan

komunikasi.

Terdengar

jelas?”

tanya

si

navigator, Alex. “Ya Alex, kami bisa mendengarmu. Kita mau take

off” jawab Eliza. “Oke. Siap siap. FIVE! FOUR! THREE! TWO! ONE!” kata Alex. “AAAAAAAAA!” teriak Max dan Kenny yang kaget karena saat mereka sedang berbicara langsung take off. “Hahaha. Makanya, siapin diri dong,”ledek Sam yang sedang menyetir pesawat. “Iih, apaan sih Sam,” ketus Kenny.

Hydrogen taking “Nah, kita sudah sampai. Ayo kita keluarkan ‘Vacuum cleaner’ untuk hidrogennya,” kata Sam. “Nih, Max, sana turun” jawab Kenny. “Ogah lu aja sana” sahut Max. “Udah deh, mending bedua aja yang turun. Gampang kan?” kata Eliza. “Siap bos!” jawab Kenny dan Max bersamaan. Setelah

‘menyedot’ hidrogen dari Jupiter, mereka kemba ke bumi dengan selamat.

PLANET CINCIN

NIIT!!!!NIIT!!

bel

alarm

Melissa

berbunyi.., ”sudah pagi aja sih?! Hari ini adalah hari wisuda,” kata Melissa dengan senang. Dengan malas Melissa mengangkat badannya untuk mandi dan makan. Ia harus menunggu kakaknya, Reyno yang berumur 22 tahun, ia bekerja di NASA sebuah tempat dimana para astronot menjalankan tugasnya. Reyno

sangat

bangga

dengan

pekerjaanya

sebagai salah satu astronot yang terpilih menjalani misi ke Saturnus untuk menemukan hal baru maupun sesuatu yang mungkin dapat digunakan di Bumi. Melissa berpakaian rapih dengan topi wisuda dan baju khas untuk wisudanya, toga. Ia sudah ditunggu teman-teman kuliahnya untuk pergi ke kampusnya, Universitas Indonesia. Melissa memang termasuk murid yang sangat pintar dalam hal sains dan matematika.

Melissa dan teman-temannya akhirnya sampai di UI. Mereka semua kelihatan gugup sekaligus senang karena semua keluarga dapat menyaksikan wisudanya. “Melissa, Lirra, Stella dan Leyna, silakan maju ke depan!” Juru bicaramemanggil nama 4 orang yang terpilih menjadi murid yang memiliki nilai tertinggi. Mereka sangat bahagia atas prestasinya. Prosesi wisudapun selesai. Ibu Melissa menangis terharu, memeluk Melissa sambil mengatakan, ”Mama sangat bangga padamu! Kamu telah membahagiakan mama dan papa… dan selamat ya sudah lulus wisuda, sekarang kamu harus mencari pekerjaan yang baik untuk kamu jalani” “Iya bu.. terimakasih ya” Melissa menjawab dengan lembut.” Sampai

di

rumah,

Melissa

didatangi

oleh

beberapa temannya yang juga baru wisuda. “Hai Melissa!! Selamat ya!!” kata Viera dan Nessi.

Sama-sama...

Melissa

menjawab.

Mereka

bertiga

sedang kesulitan mencari pekerjaan yang pas untuk mereka. RIINGG!! Tiba-tiba teleon rumah Reyno berbunyi. “Hello..dengan Reyno disini..” “Iya..apa ini betul dengan Melissa?” “Saya Reyno kakak Melissa. Ini dari siapa ya?” “Saya dari NASA, saya dengar-dengar, adik kamu

juga

berbakat

dalam

masalah

planet

dan

astronomi ya? Mungkin adikmu dapat bergabung dengan NASA.” “Oo.. oke.. akan saya sampaikan ke Melissa.” “Terimakasih..” Reyno memberi tahu ke Melissa dan Melissa sangat senang mendengar kabar tersebut. Keesokan harinya, Melissa pergi bersama kakak dan 3 temannya ke NASA. Kedua temannya ingin melamar kerja ke NASA karena menurut mereka,

NASA dapat menjadi tempat kerja yang baik. Melissa sangat senang karena ia lulus tes astronomi. Setelah itu, Melissa menunggu kedua temannya apakah ia dapat lulus ke NASA.. “AAA!! Aku masuk ke NASA!!” seru Maris. “Aku juga!!Selamat yaa..Kalau kamu Nis?” ucap Lyra. Berbeda dengan Nisa, raut sedih tergambar di wajahnya, “aku enggak masuk, mungkin gara-gara aku kurang fokus ya? Aku memang dari dulu kelemahannya kurang fokus.” Melissa berusaha menenangkan, “Yahh, ya sudah gini-gini… kamu gak usah sedih deh..nanti kita bantuin kamu cari pekerjaan ya. Semangat! Nisa berusaha tersenyum, ”makasih yaa..Semoga kalian sukses di sini.” Mereka bertiga lulus tes pertamanya, sayangnya, Nisa tidak masuk karena nilai tesnya kurang. Sebelum

pulang, Lyra dan Maris ingin ikut ke rumah Melissa untuk merayakan acara kecil karena lulus masuk pekerjaan barunya. Mereka bertiga mendapat tugas untuk tes selanjutnya, mencari masalah di bumi dan solusi. Yang menjadi masalah besar adalah bahwa mereka harus menemukan solusi

dengan mencari bahannya dari

planet lain. Melissa dan Maris mencari tentang Saturnus, sedangkan Lyra mencari tentang Mars. Maris

berusaha

menyembuhkan bebatuan

yang

menemukan

penyakit ada

di

langka

di

Saturnus.

obat

untuk

bumi

melalui

Melissa

akan

mengambil Helium di Saturnus untuk bahan bakar roket. Lyra akan membuat penghangat alami dari bebatuan Mars yang hangat. RIINGGGG!!!RIING!! telefon rumah

Jam

6.15

pagi

suara

tiba-tiba berbunyi dengan keras,

Melissa mengangkatnya, “Pagi??” sapanya dengan suara

malas. “Selamat pagi, dengan Melissa. Ini Pak Jason,” suara yang agak asing terdengar. “Pak Jason?” “Saya

dari

NASA,”

jawabnya

merasakan

kebingunganku. “OH! YA SIAP ! Ada yang dapat saya bantu?” “Saya

sudah

mendapatkan

laporanmu.

Berdasarkan keputusan, kamu berhasil lulus tes kami dan kami mengundangmu untuk bergabung dengan NASA,” jelasnya. Melissa tak tahu harus berkata apa, dia terdiam. “Saudara Melissa? Apa Anda masih di sana?” sapa suara dari alat itu. “Iya..maaf,” Melissa berkata gugup. “Kami berharap hari ini Anda datang ke NASA untuk menyelesaikan administrasi lainnya dan memulai meeting pertama Anda.”

“Siap, saya akan segera ke sana.” Telefon tertutup. Melissa loncat kegirangan. Bergegas ia pencet no. Maris. Dia tak sabar ingin melihat reaksi temannya itu. “Maris….Kau pasti tak percaya,” ucapnya begitu dia yakin bahwa suara Marislah yang menjawab telefon itu. “Aku

diterima

NASA,”

setengah

berteriak

Melissa mengabarkan temannya. “Sama dong,” jawab Maris singkat. “Hemm..maksudmu?” Mereka terdiam dan secara bersamaa berteriak, “Wah, kere…n.” Di kantor NASA, Pak Jason menjelaskan bahwa mereka mengajak Melissa dan Maris bergabung dalam misi mereka karena informasi yang mereka dapatkan tentang Saturnus sangat berguna dalam isi ini. Mereka merencanakan kepergian itu pada saat meeting. Atasan mereka mengatakan bahwa mereka pergi berpasang-pasangan.

“Kalian akan pergi bersama 2 teman kalian.. yaitu Reyno dan Sam,” jelas Pak Jason. “Reyno? Bukannya itu kakak saya?” “Iya..dia juga akan ikut untuk melihat keadaan roket yang kalian kendarai.” “Sam? Itu siapa?” “Sam, dia dari Australia. Dia akan ikut kalian mengamati planetnya.” Mereka menjalani 3 tes, yaitu tes ketahanan tekanan agar telinga mereka tidak sakit saat tekanan berkurang, tes ketahanan itu untuk tetep sehat di saat penerbangan maupun sudah sampai, yang terakhir adalah

tes

mengambang

agar

mereka

dapat

mengambang saat udara luar planet atau di planet lain karena tidak ada gravitasi. Mereka harus belajar cara untuk tetap seperti biasa saat berada di tempat tidak bergravitasi.

“Mar..kayaknya

tesnya

agak

susah

susah

deh..soalnya kyk terlalu fisik gitu,” ujar Melissa. Maris berusaha menenangkan, “ya udahlah kita pasti bias kok..aku doain kamu deh semoga bisa..doain juga buat kakak kamu dan orang asing itu.” Dengan gugup, mereka pergi memasuki ruang tes dan mananyakan apa yang akan mereka lakukan dahulu.. Seorang

petugas

bertanya

kepada

mereka

sebelum menjelaskan, “untuk kamu, yang berambut panjang..kamu siapa namanya? Maris atau Melissa?” “Aku Maris.” “Oke..jadi

yang

satu

lagi

namanya

Me..lissa..Melissa?” “Iya..itu aku,” jawab Melissa. “Untuk

Melissa,

kamu

ke

tempat

uji

tes

tekanan..yang di sebalah kanan untuk kamu Maris, kamu yang di uju kesehatan dahulu,” jelasnya.

Akhirnya, mereka menjalani tugasnya masingmasing.

Melissa

merasa

kurang

nyaman

karena

telinganya memang terasa pengap katanya.Mereka lulus tes dan hanya satu tes lagi yang harus mereka jalankan, yaitu tes mengambang. Di ruangan tersebut, mereka bertemu dengan Reyno dan Sam. “Psst… Mel… lo liat Sam gak? Imut banget ya, untung deh gw bisa kenalan,” ujar Maris dengan nada pelan. Melissa hanya tersenyum. Mereka menjalani tes untuk anti gravitasi. Karena mereka semua melaksanakannya dengan serius, mereka semua lulus uji tersebut, mereka mengatakan bahwa uji tersebut sangat menyenangkan karena mereka semua berasa seperti terbang di bumi. Hari itu adalah Jumat, mereka menginap sehari di NASA karena keesokan harinya, mereka akan menjalani misinya di jam 6 pagi.

“BANGUNN!!!!UDAH PAGI NIH!!” teriak Maris membangunkan Melissa. Melissa enggan untuk bangun, “Ya ampun!! Baru jam lima pagi aja udah gini apalagi seminggu di Saturnus!!Ppulang-pulang bisa punya mata panda ini!” “Kita liat kakak lo dan si imut Sam yu,” ajak Maris sambil berbisik dengan senang. Mereka

pergi

untuk

membangunkan

kedua

temannya tersebut untuk mempersiapkan diri ke Saturnus karena jam 6 pagi, mereka sudah harus siap di kendaraan. Para penerbangan

peneliti

dan

tersebut

pekerja sudah

yang

membantu

bersiap-siap

untuk

mengecek kesiapan roket untuk diluncurkan. Ke empat Astrounout tersebut dipersiapkan dan mereka siap untuk pergi ke Saturnus. Di roket, mereka semua gugup akan keselamatan

mereka karena bagi mereka, satu minggu itu memang lama. Di Pesawat tersebut, mereka melakukan hal-hal biasa yang mereka lakukan. Yang mereka bingung, mereka makan dengan makanan yang berbentuk seperti pasta gigi, mereka seringkali tertukar makanan dengan odol, karena hanya tertuliskan “untuk sikat gigi” di pojok kanan bawah dan memang tulisannya sangat kecil. Sudah 5 hari mereka berada di roket, mereka seringkali melihat barang-barang yang mereka tidak ketahui seperti besi yang melayang-layang dan bulan yang bersinar terang di malam hari. Mereka juga melihat seperti cahaya yang warna warni dan mereka semua menyebutnya “pelangi luar angkasa”, bahkan, Sam dan Maris seringkali bersama-sama duduk di pojok kaca untuk melihat hal indah tersebut dan Melissa dan reyno kakaknya mengambil beberapa foto untuk memori. Satu minggu berlalu. Mereka sangat senang

karena beberapa jam lagi bereka akan sampai di Saturnus. Mereka bahkan dapat melihat cincin yang melingkari planet tersebut. Sam seperti kami memandangi palnet itu dengan takjub, “wah! Bagus banget ya cincin itu.” Maris tak melewatkan kesempatan, “iya..kamu lagi bayangin apa tentang cincin itu?” ucap Maris dengan nada menggoda. Sam

yang

melihat

tingkah

Maris

malah

menggodanya balik, “cincin buat aku melamar kamu.” Maris tertawa, “hih!gombal lagi!! Itu terbuat dari gas dan bebatuan ya? Kita bukannya disuruh ambil sampel ya? Reyno!! Sini deh! “Iya kenapa?” jawab Reyno. “Kita berenti dulu di sini..kita ambil sampelnya tuh..yang ngambil aku sama Sam aja.” jelas Maris. Mereka berdua harus mengambil sampel gas

yang ada di cincin yang melingkari planet tersebut. Mereka juga harus memastikan satu fakta bahwa Saturnus memiliki 62 bulan di cincin tersebut. “Cek cek…Reyno di sini..ini sudah aku ambil 2 sampel batunya.” “Aku sudah ngambil gasnya,” lapor Sam tak jauh dari tempat Reyno. “Bagus..ayo, sekarang kita mastiin kalo disini ada 62 bulan,” balas Reyno. Sam mengamati, “kayaknya ada deh..Kamu lihat dipojok kiri itu? Itu ada 7 bulan..yang lain di sisi bawah, atas, dan kanan,” jelasnya “Fuhh,” kata mereka berdua sambil menarik nafas panjang di dalam pesawat. Mereka kelelahan karena harus menahan dirinya agar tetap melayang di udara dengan posisi yang tepat. Mereka seringkali mengalami masalah di misi

tersebut. Salah satu masalahnya adalah pada saat Maris hampir kehabisan oksigen karena lupa dengan waktunya. Maris tiba- tiba jatuh dan lemas saat itu, dan saat dibawa ke pesawat, Maris lemas dan terpaksa istirahat. Mereka juga pernah merayakan ulang tahun Sam Karena ia berulang tahun tanggal 5 Oktiber 2030. Mereka merawakannya dengan membuka kaca pesawat, jadi,mereka dapat merasakan melayang di udara. Hari terakhir mereka di planet indah tersebut, mereka harus memuaskan diri di sana. Mereka jalan ke tempat yang lumayan jauh, tempatnya memang agak gelap. “Eh! Lihat deh cahaya putih di sana deket bukit kecil?” tunjuk Maris k arah cahaya. Reyno mengikuti telunjuk Maris, “itu apa ya? mau liat gak?gw mau ke sana kalo mau nyusul aja.”

Karena Reyno adalah ketua dari misi itu, terpaksa teman-temannya juga mengikutinya kemana saja, mereka akan menemukan apakan cahaya yang bersinar terang itu..karena tidak mungkin itu adalah bintang, karena, bintang akan berada di luar angkasa, bukan di daratan planet tersebut. Betapa mengejutkan! Mereka menemukan lubang besar yang berasal dari cahaya tersebut. Terdorong rasa ingin tahu yang tinggi, Reyno dan 3 rekannya masuk ke lubang tersebut. Mereka melihat seperti alat-alat yang terbuat dari logam atau perak yang disusun rapih seperti piring yang besar. Mereka juga menemukan segumpal serbuk besi di tanah. “Guys, kalian pada dengar nggak? Kayak ada suara

dengung

gitu,”

tanya

Maris

memastikan

pendengarnnya tidak salah. “Cek…Melissa, Enggak,” jawab Melissa. “Cek..diem deh..iya, ada suara, seperti lebah,”

Reyno menjawab. Semua terdiam, mencoba mendengarkan suara yang ada. Mereka seperti mendengar suara dengung yang keras, akhirnya mereka menemukan goa di dekat bukit kecil tersebut, mereka masuk ke dalamnya dan Sam tiba-tiba berteriak, ”Aaaa!!” Melissa terus memanggil Sam berkali-kali, tapi tidak

terjawab.

Reyno

sangat

panik,

ia

harus

mencarinya, tidak lama kemudian,Reyno melihat Sam sedang berlari “AA!!barusan gw ditarik sama dua orang tinggitinggi gitu ke goa dalem itu!makannya gw kabur!” setengah teriak Sam menjelaskan. Tak berpikir panjang, Reyno langsung meminta mereka kembali ke pesawat dan bergegas kembali ke bumi. Di tengah jalan, mereka merasakan sesuatu yang

mungkin

tidak

membetulkan

beres.

Karena

pesawat,

ia

Reyno

langsung

ahli

dalam

membetulkan

pesawatnya, ternyata, gas untuk menjalankan pesawat itu habis. Mereka sangat panik. Mereka beberapa kali menghubungi

NASA

namun

tak

ada

jawaban,

sepertinya pesawat kehabisan bahan bakar sehingga semua alat mati. Mereka mencoba menggunakan berbagai bahan yang ada untuk pengganti bahan bakar, dari batu yang dihancurkan, berbagai gas yang mereka temukan di sana, dan pilihan terakhir hanya ada helium. Mereka memasukkan helium tersebut ke dalam tangki gas. Betapa tersebut

terkejutnya bekerja

mereka seperti

mendapati

semula

lagi.

pesawat Pesawat

dihidupkan dan bumi akan segera mereka pijak lagi dengan tanda tanya besar, “mungkinkah ada kehidupan di planet lain?”

Kontes ke Bulan

“Nadine Nayla ..... ! cepetan dong katanya sekarang kita mau nyuci nih mumpun ga ada mba, kita harus bantu pekerjaannya,” teriak Celvin dan Reyno berbarengan. “Iyaa, aduh gak sabaran banget sih,” keluh Nadine dan Nayla berbarengan. Perkenalan dulu yaa. Mereka berempat adalah saudara deket, yang pertama adalah Nadine, suka dipanggil si cerewet. Ada Nayla karena pintar biasa dipanggil si pintar, Reyno suka lambat dan biasa dipanggil si lama. Terakhir ada Celvin yang paling suka main game online dan paling suka dipanggil si malas. Sekarang mereka mau

mencuci untuk

membantu

mbaknya yang sedang pulang, aslinya mau kemarin, tetapi

ternyata

kemarin

jadi

sekarang aja deh selagi gak ujan.

gak

bisa,

jadinya

“Pasti nanti seru banget deh gak sabar bangett,” kata Nayla yang paling suka semangat. ”Ya udah ayok yuk ke atas, saatnya beraksi!” ucap Nadine dengan muka yang kelihatanya sangat bersemangat. Mereka pun ke atas dan mulai mencuci, tetapi saat itu Celvin ternyata ada tugas mendadak dari sekolah. Celvin diperintahkan untuk membuat grafik pengorganisasian tentang bulan. Celvin pun langsung mengerjakannya dan membuka internet, saat dibuka internetnya ternyata dia lihat bahwa bulan bisa membuat orang tau iklim di Jakarta contohnya saat bulannya sedang berwarna pucat berarti sebentar lagi mau hujan. “Hah memang benar apa? Bikin penasaran aja,” teriak

Celvin.

Yang

lain

mendengar

Celvin

yang

berteriak kaget. “Cel kenapa sih kok teriak-teriak,” kata Reyno.

“Aku dapat berita nih guy,s” ucap si males alias Celvin. “Berita

apa?!”

mereka

bertiga

berteriak

berbarengan. “Aku dapat berita bahwa bulan itu bisa membuat kita tau iklim di sini, nih nih contohnya nih.” “Gila iya woy bener kerenn, buat aku penasaran aja yaa,” ucap Nayla yang kelihatannya sangat ingin mengetahui lebih tentang bulan. “Nah sekarang kita beres-beres dulu yuk, kan kalau udah beres kita tenang,” kata Nadine. Akhirnya mereka berempat pun selesai membereskan barangbarang cuciannya. Sekarang mereka lagi bingung mau ngapain. “Hmm enaknya kita habis nyuci ngapain yaa,” ucap Reyno yang sekarang lagi tiduran di kamar. “Gimana kalau kita mulai mengetahui lebih tentang bulan tadi, aku tidak tahu aku menjadi sangat

penasaran apakah itu benar, itu kan bisa membuat tugasku bener keren dan banyak isinya,” ucap Celvin dengan bersemangat. “Ok kami bertiga akan membantu tugasmu,” semangat mereka bertiga sudah mulai “ayooooo!” teriak Reyno, mereka pun langsung mencari informasi tentang yang mereka mau cari …. Baru sekitar lima menit sesudahnya mereka pun langsung menemukan semua tentang bulan. “Aku dapat,” kata Nadine. Tak lama kemudian, “aku dapat,” ucap Reyno dan banyak kata aku dapat lagi, cepat ya mereka, hebat. Saat Celvin melihat satu link yang membuat dia sangat

penasaran

akhirnya,

isinya

ternyata

ada

perlombaan untuk anak usia 11 sampai 13 tahun yang akan ke bulan. Dengan cepat dan bersemangat Celvin langsung memberitahu yang lain, “guys, aku dapet sesuatu

yang

spektakuler,

ada

kontes

yang

berhubungan dengan PRku dan sangat pantas untuk kita ikuti, kita akan berlomba untuk pergi ke bulan, kalau kita menang kita bisa mengetahui apakah benar bulan bisa membantu untuk mengetahui iklim di dunia dan juga saat nanti kita menang kita akan pergi ke Amerika untuk menaiki roketnya itu! aku gak sabar nih guys.” “Hahhh kita bakal ke bulan! Apa gak salah denger nih, tapi aku setuju, yang lain setuju gak?, nanti kita kasih tau Tante Mona (mamanya Celvin) dan kalau kita berniat baik untuk ke bulan pasti Tante Mona membolehkan, gimana nih setuju gak yang lain? ”Setuju!”

mereka

berempat

bilang

setuju

berbarengan. Dengan tanpa basa-basi mereka pun langsung

mendaftar

ke

pendaftarannya

di

jalan

Kemang Timur 7 no. 49b, untung saja jalan itu dekat dengan rumah mereka berempat. Terlihat sudah banyak orang yang mengantri untuk mendaftar, “wah

banyak sekali orang yang sudah mengantri dari tadi, berarti kita banyak saingannya dong, moga-moga aja kita menang deh,” ucap Celvin. Mereka mengantri, tetapi aneh saat mereka mulai mengantri, antriannya jadi cepat, hehe… mungkin itu namanya hoki kali ya. Tak terasa grup mereka sudah di barisan kedua dan akhirnya mereka pun berada di depan tempat pendaftaran. “Pak

saya

dan

teman-teman

saya

akan

mendaftar kontes ini.” Lelaki beberapa

itu

mempersilahkan

lembar

kertas

mereka

untuk

mengisi

administrasi

pendaftaran dan meminta mereka masuk ke sebuah ruangan untuk di wawancarai. “Apa alasan Anda berempat mengikuti kontes ini?” pertanyaan pertama dan langsung ke inti itu keluar dari salah seorang yang duduk di meja juri itu. Reyno pun menjawab, “kami mengikuti kontes ini

untuk mengetahui apakah benar bahwa melalui bulan kita dapat meramalkan iklim ynag terjadi di bumi dan seberapa besar pengaruh bulan bagi bumi.” Mendengar jawaban itu, juri itu tersenyum, “kalianlah kontestan yang kami cari.” “Maksud Bapak?” tanya mereka heran “Ya, kalian akan mengikuti kontes ini, jika berhasil, kalian akan terbang ke bulan. Cari informasi sebanyak mungkin agar misi kalian berhasil.” Tak

terkira

bahagia

mereka.

Mereka

tak

percaya jawaban sederhana dapat membuat mereka menjadi finalis kontes itu. Saat

di

rumah

mereka

pun

langsung

menghubungi mamanya masing-masing, “Mama aku ikutan kontes untuk pergi ke bulan boleh tidak ma?” kata Celvin dengan perasaan ragu dan takut tidak boleh. “Boleh sayang, tapi kamu tidak sendiri kan

mengikuti kontes itu?” “Nggak kok aku sama Nadine, Nayla, dan Reyno,” mama pun menjawab. “Ok mama gak masalah kok,” akhirnya Celvin menutup telefon mama. Ternyata semua diperbolehkan mengikuti kontes itu. “Hoaamm, sudah pagi yaa,” mereka terbangun oleh alarm, suaranya itu sangat berisik sehingga mereka terbangun sangat pagi, sekitar jam setengah 6. Setelah mencuci muka, mereka langsung sarapan, tetapi bukan mereka kok yang masak mama mengantar mba baru karena yang kemaren ternyata tidak balik. ”Mba Tona sarapannya apa mba?” tanya Nadine. “Sarapannya roti isi selai kacang Dee.” “Wowww enak banget,” kata mereka berempat berbarengan. Selesai sarapan mereka pun baru ingat bahwa jam 9 pagi ini mereka harus ke tempat perlombaan dan

sekarang sudah jam setengah sembilan. “Hah! ayo semuannya mandiiiiiii!” Mereka pun mandi, kamar mandi mereka di rumah itu ada empat, jadi pas deh untuk mereka berempat. Mereka cepat-cepat mandi, tapi walaupun mereka harus buru-buru mereka juga harus sikat gigi supaya giginya sehat dan tidak berlubang. Sebentar lagi waktunya masuk kontes itu, mereka bisa telat. “Kalau enggak kita pakai ojek aja deh satu motor 1 orang supaya cepet.” Mereka mempunyai tukang ojek andalan masingmasing, jadi lebih cepat. Akhirnya mereka sampai jam 8:29. “Waduhh udah jam segini satu menit lagi udah harus masuk,” ucap Nayla. “Ya udah ayo kita masuk.” “Yeaayy gak telat,” ucap Reyno senang karena ia sangat takut kalau telat akan dikeluarkan atau dikasih hukuman, sangat menyeramkan yaa, tapi kan mereka

gak telat jadi gak dikasih hukuman apa-apa deh. Seorang pria berdiri di sana, mereka tak tahu siapa dia, “selamat pagi anak-anak, sekarang akan akan membuat

poster

tentang

bulan.

Kami

sudah

menyediakan satu meja dengan satu laptop, cukup kan?” Anak-anak pun menjawab, “cukup Mr.” Mr itu pun melanjutkan ucapannya, “oh iya saya lupa

memperkenalkan

diri,

nama

saya

Johnatan

Bordeeb, kalian bisa memanggilku Mr.John. Sekarang buka laptopnya lalu cari informasi tentang bulan.” Anak-anak pun mulai bekerja, mereka dengan cepat

menyelesaikannnya,

akhirnya

grup

mereka

selesai paling pertama, “kami selesai Mr,” ucap Celvin. “Wah cepat sekali kamu, bagus-bagus, sekarang kalian letakkan di sini ya posternya.” Mereka

pun

menaruh

posternya

dan

mempresentasikan poster tersebut. Penilaian akan difokuskan

pada

isi

poster

dan

cara

mereka

mempresentasikannya. Mereka harus mengumpulkan poin untuk memenangkan kontes ini. Mereka

pun

pulang

untuk

menunggu

hari

pengumuman dari hasil tes tersebut. Ojek sudah menunggu mereka, karena lelah mereka meminta tukang ojek untuk mempercepat laju motor. Sayang, saat diperjalanan ojek yang ditumpangi Nayla terjatuh sehingga Nayla harus dibawa ke rumah sakit.Hasil pemeriksaan menyatakan bahwa tulang kakinya retak. Nayla tidak akan dapat mengikuti kontes itu lagi. *** Waktu

pengumuman

tiba.

Nama

pemenang

sudah ada di amplop yang dipegang panitia. Juri akan mengumumkan pemenangnya. Juara ketiga adalah grup 7, Prilly, Shanin, Amanda, dan Hanggini. Juara ke dua adalah grup no. 5 Nadia, Audy, Nabila, dan Tashya. Juara 1, juara 1 adalah kelompok no. 2 Nadine, Reyno, dan Celvin.

“Hah Dine, Rey kita menang kita bisa ke bulan!” teriak Celvin dengan perasaan yang senang. “Iya Alhamdulillah ya,” ucap Nadine, Reyno pasti juga merasakan hal yang sama. Mereka pulang dengan tiket untuk pergi ke Amerika dan uang puluhan juta rupiah, mereka sangat tidak sabar untuk memberitahu Nayla, “Naylaaa apa kabarmu? Udah sehat?” tanya Reyno. “Alhamdulillah

udah,

tapi

aku

belum

bisa

berjalan, oh iya gimana tadi kontesnnya?” “Kontesnya tadi hmmm gimana ya, kontesnya tadi udah ada pengumuman siapa yang menang.” “Hah trus siapa yang menang?” “Yang

menang itu

menangggggg!!!!!

Nay,

ini

grupnya ....... hadiahnya,

grup kita kamu

yang

menyimpan yaaa.” “Wowwwww W O W ini serius kalian menang, selamat.”

Mereka sangat senang sekaligus sedih karena Nayla tidak dapat bergabung bersama mereka. Namun, mereka mempunyai misi lain, mereka akan menyertakan Nayla dalam misi mereka, walau Nayla harus tetap di bumi. Rencananya, saat mereka di bulan, salah satu dari mereka harus membawa handphone untuk meliat keadaan bulan dan nanti merek akan menghubungi Nayla untuk melihat iklim yang ada di bumi. Sampai di Amerika, mereka langsung ke kantor NASA. Di sana mereka harus melakukan pelatihan luar angkasa selama berbulan-bulan. Keinginan mereka tak pernah pudar, seleleah apapun mereka. Mereka juga selalu

menghubungi

Nayla

untuk

menceritakan

perkembangan mereka. Dalam hati mereka selalu berdoa agar misi berhasil.

Tentang Penulis

Ghea Azhani Lahir

di

November

Jakarta, 2001.

1

Anak

kedua dari 2 bersaudara yang

dipanggil

Ghea.

Ibunya orang belanda dan ayahnya orang padag.ia mempunyai hobby unik yaitu memlihara banyak hewan. Ia sering curhat kepada teman temanya dan ia adalah anak yang sangat ramah kepada teman temannya.

Ghea kini berumur 12 tahun. yang duduk di kelas 1 SMP di

HighScope

TB

Simatupang.

Sebelumnya

ia

bersekolah di Al – Izhar. Ia adalah anak yang rajin dan dangat bersemangat kesekolah.

Athaya Meliala

Lahir di jakarta pada 24 september 2002. Anak tunggal yang mempunyai hobby membaca buku

dan

sangat

mencintai

olahraga basket. Kini ia berumur 11 tahun, bersekolah di high scope TB simatupang. Sebelumnya ia sempat bersekolah Al Azhar kelas 1 SD. Ia adalah anak yang snagat cerewet tetapi ia adalah anak yang sangat peduli kepada semua orang. Cerpen yang ia buat terinspirasi dari sebuah novel yang ia baca yang menceritakan bahwa suaru hari nanti oksigen akan habis.

Noor Zahira

Anak pertama dari 2 bersaudara yang lahir di Makasar pada 15 Mei 2002. Peremuan yang sangat Suka membaca buku.Ia pernah bersekolah di Bambini di Makasar dan Kids World yang sekarang bernama Kids Star. Ia adalah anak yang keras kepala, di sisi lain ia adalah orang yang baik. Makan adalah salah satu hobi dari Noor.

Noor sekarang sudah berumur 11 tahun dan bersekolah di Highscope TB Simatupang. Noor Adalah orang yang selalu membuat teman-temannya ceria dengan candaannya yang lucu.

Adolffina prihasanti Lahir di Jakarta pada 22 april 2000. Adolffina yang biasa dipanggil fina adalah pertama dari 3 bersaudara.Ia adalah anak yang sangat

peduli

dan

ia

sangat

sensitif. Sekarang ia berumur 13 tahun. Ia pernah bersekolah di Global Islamic School .Ia adalah anak yang cuek dan dangat menyukai Emo. cerpen ini terinspirasi dari sebuah film yang menceritakan seorang anakyang sangat ingin menjadi seorang asronot yang sangat terkenal

Zeta Lubna Aqila Anak

terakhir

dari

4

bersaudara yang lahir di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2002. Ia mempunyai sangat

hobby

senang

memasak

berpetualang.

dan Ia

mempunyai Seekor kucing persia yang berwarna putih. Sekarang umurnya 11 tahun dan ia duduk di kelas 6 SD di Highscope.