MAHASISWA FTP UB BUAT PEWARNA ALAMI TINGGI

Mahasiswa FTP UB Buat Pewarna Alami Tinggi Antioksidan Dikirim oleh oky_dian pada 19 Juli 2017 | Komentar : 0 | Dilihat : 1494

Tim BLUE CT yang terdiri dari mahasiswa FTP Warna merupakan penampakan visual yang menentukan ketertarikan konsumen terhadap sebuah produk pangan. Namun, proses pengolahan dapat mengakibatkan perubahan warna pada produk sehingga produk menjadi kurang menarik. Oleh karena itu, produsen sering kali memberikan pewarna sintetik pada produk pangan untuk menghasilkan warna yang menarik dan stabil pada produk pangan. Berdasarkan permasalahan yang ada diperlukan sebuah ide solutif. Ide tersebut berupaBLUE-CT, yaitu sebuah inovasi bubuk pewarna alami tinggi antioksidan dari bunga Telang (Clitorea ternatea) yang memanfaatkan teknologi ultrasonik sebagai upaya produk pangan bebas pewarna sintetik. Bunga telang (Clitoria ternatea) adalah tumbuhan merambat yang biasa ditemukan di tepi hutan atau pekarangan rumah yang biasanya digunakan sebagai tanaman hias. Bagian bunga tanaman ini dapat digunakan sebagai pewarna terutama pewarna makanan karena mengandung antosianin. Kandungan antioksidan yang ada pada bubuk pewarna BLUE-CT ini berasal dari kandungan flavonoid dan antosianin yang merupakan komponen senyawa terbanyak pada bunga Telang.

Pewarna Alami dari Bunga Telang Penggunaan pewarna dari Bunga Telang saat ini masih dimanfaatkan dalam skala rumah tangga untuk keperluan sehari-hari di mana Bunga Telang hanya diseduh dengan menggunakan air panas.

Bubuk pewarna alami ini dibuat dengan mengekstraksi Bunga Telang menggunakan teknologi ultrasonik. Metode ultrasonik atau yang biasa dikenal denganUltrasound-Assisted Extraction (UAE) merupakan teknik ekstraksi yang cepat, lebih sedikit mengkonsumsi energi, dan memungkinkan pengurangan pelarut, sehingga menghasilkan produk yang murni danyield yang lebih tinggi. Metode ini telah diterapkan untuk mengekstrak komponen makanan salah satunya yakni antioksidan. Pewarna berbentuk bubuk ini akan lebih praktis karena dapat memperpanjang umur simpan dari produk. Hal ini karena pada bentuk bubuk mempunyai kadar air rendah dan mudah proses penyimpanannya. [dhia/Humas UB]

Artikel terkait GODECT Karya Mahasiswa FTP Sulap Limbah Wortel jadi Minyak Kaya Vitamin A Dosen TIP Kembangkan Ekowisata Rajegwesi di Banyuwangi Dosen TIP Bimbing Fermentasi Biji Kakao di Malang dan Trenggalek Menuju Akreditasi, Dua Jurnal FTP Ikuti Workshop dan Terindeks DOAJ Silaturahmi dan Halal Bihalal FTP 2018