MAKNA KONOTASI PENUTUR

Download 29 Des 2009 ... Makna Konotasi Penutur. Terhadap Buku Membongkar Gurita Cikeas : Di Balik Skandal Century. Indah Arvianti. Fakultas Bahasa ...

0 downloads 394 Views 542KB Size
Makna Konotasi Penutur Terhadap Buku Membongkar Gurita Cikeas : Di Balik Skandal Century Indah Arvianti Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas AKI Abstract

Membongkar Gurita Cikeas : Di Balik Skandal Century written by George Junus Aditjondro tells the involving of SBY’s foundations to support him winning the presidential election in 2009. Many people responded by giving positive or negative comment in almost all newspapers. That is the reason why the writer took the speaker’s comment in newspaper to know the positive or negative value of his emotional side. The meaning of the comment h aving additional value, which is called connotation, was influenced by the background whether the speaker supported or opposed SBY. The writer got the data from Kompas, Jawa Pos and Suara Merdeka published on December, 29th 2009. Those data show that we had to explore the background of the speaker to know the connotation meaning, namely positive or negative one showing his emotional side. The speaker’s word stimulated the sense to give positive or negative reaction, stimulated the stereotype, and stimulated the behaviour and belief of the listeners ( readers ) gained from the experience, so we would know what emotional side he had.

Key words: emotional side, negative connotation, positive connotation. atau ke Tim Pemenangan SBY-Boediono,

1. Pendahuluan George Junus Aditjondro dalam bukunya

melainkan lebih luas lagi, yakni menjawab

yang berjudul Membongkar Gurita Cikeas :

rahasia di balik kemenangan fantastis Partai

Di Balik Skandal Bank Century, mencoba

Demokrat. Masalah ini menjadi heboh sebab

menghubung-hubungkan Century dengan

ada tudingan yang menyebut kucuran dana

Partai Demokrat dan orang-orang dekat

bail out (penyelamatan) untuk Bank Century

SBY.

sebesar Rp 6,7 triliun mengalir ke tim

Buku

itu

tidak

secara

khusus

membahas rahasia di balik skandal Bank

kampanye

Partai

Demokrat

dan

tim

Century, apalagi secara khusus mengupas

pemenangan SBY-Boediono pada Pilpres

aliran dana dari Century ke Partai Demokrat

lalu. Aditjondro juga mengungkap hubungan

-81-

Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010 yayasan-yayasan yang berafiliasi ke SBY

2. Landasan Teori Parera ( 2004 : 97 – 98 ) mengatakan

dan Ny Ani Yudhoyono. Kebutuhan akan dana kampanye yang kian meningkat,

bahwa

terdongkrak

terkadang baru dapat berfungsi secara

oleh

besarnya

biaya

dalam

berkomunikasi,

makna

“pencitraan” SBY melalui media, serta

lengkap

luasnya jangkauan kedermawanan yayasan-

denotasi dan konotasi. Komunikasi akan

yayasan tersebut. Hal itu membuat keluarga

lebih berwarna dengan penggunaan makna

Cikeas makin tergantung pada sejumlah

konotasi. Perbedaan antara makna denotasi

pengusaha kakap yang berasal dari era

dan

Soeharto, seperti Syamsul Nursalim, Hartati

rujukannya. Keduanya mempunyai notasi

Murdaya,

serta

yang sama atau mirip sama, tetapi yang satu

perusahaan yang muncul di era SBY seperti

dengan de- dan yang lain dengan ko-.

PT Powertel dan Batik Allure.

Morfem de- berarti tetap dan wajar seperti

Isi

kelompok

buku

konotasi

dengan

makna

terdapat

pada

apa adanya, sedangkan morfem ko- berarti

tersebut menimbulkan banyak komentar

bersama yang lain, ada tambahan yang lain

baik dari pendukungnya maupun dari lawan

terhadap nosi yang bersangkutan. Sehingga

politiknya. Berbagai media cetak

banyak

yang dimaksud dengan makna denotasi

mengulas dan menyajikan komentar dalam

adalah makna yang wajar, yang asli, yang

menanggapi isi buku tersebut. Pemilihan

muncul

kata dalam komentar yang dilontarkan

mulanya, makna seperti apa adanya dan

menunjukkan sikap maupun ekspresi yang

sesuai

mengandung

emosional.

dimaksud dengan makna konotasi adalah

Pembahasan

latar belakang seseorang

makna yang wajar tadi telah memperoleh

menggunakan

pemilihan

tertentu

tambahan perasaan tertentu, emosi tertentu,

menarik minat penulis untuk melakukan

nilai tertentu, dan rangsangan tertentu pula

kajian tentang makna konotasi

yang bervariasi dan tak terduga. Pateda

Cikeas.

menyudutkan

makna

dikaitkan

SBY

menanggapi

yang

Sampoerna,

jika

nilai-nilai

kata

dalam

buku Membongkar Gurita

pertama,

kenyataan.

menambahkan

yang

diketahui

Sementara

bahwa

makna

itu

para

yang

konotasi

adalah makna leksikal + X ( 2001 : 112 ). Karena

itulah

dimasukkan

maka dalam

makna

denotasi

kamus

bahasa,

sedangkan makna konotasi harus dipelajari

-82-

Makna Konotasi Penutur Terhadap Buku Membongkat Gurita Cikeas: Dibalik Skandal Century (Indah A)

dan

dikuasai

keberbahasaan

berdasarkan dan

pengalaman

pemakaiannya.

Jika

Negatif :There are vagrants in the city.

makna konotasi telah masuk dalam kamus, maka makna tersebut telah menjadi konotasi

over 2,000

Netral

: There are over 2,000

people with no fixed address in the city.

umum. Konotasi kemungkinan terdapat pada

Positif

kata-kata bersinonim dan dapat muncul pada

homeless in the city.

sebuah kata yang mempunyai konotasi

Ketiga contoh itu mengacu pada orang yang

berbeda antarpribadi, kelompok masyarakat,

sama, namun memiliki

antaretnis, dan antargenerasi.

berbeda dalam minda pembaca. „Vagrant‟

Keraf dalam Diksi dan Gaya Bahasa

:There

are

over

2,000

konotasi yang

lebih mengacu pada orang yang tidak layak

( 1988 : 29-30 ) mengatakan bahwa makna

dibantu

konotasi adalah makna yang mengandung

masalah, sedangkan „homeless‟ mengacu

nilai-nilai

ingin

pada orang yang layak untuk dibantu dan

menimbulkan perasaan setuju, tidak setuju,

diberi sumbangan walaupun sama-sama

senang, tidak senang, dan perasaan lain pada

memiliki arti orang yang tidak punya rumah.

emosional.

pendengarnya.

Pembicara

Pemilihan

kata

yang

karena

Konotasi

sering

yang

menimbulkan

muncul

harus

memiliki sinonim yang sama dapat berbeda

dilakukan secara historis dan deskriptif,

pada

mati,

karena perkembangan makna menjalani satu

mangkat,

masa yang panjang sepanjang masa makna

makna

meninggal,

konotasinya. wafat,

Kata

gugur,

berpulang memiliki makna denotasi sama

itu

yaitu peristiwa di mana jiwa seseorang telah

pemakainya. Sebagai contoh kata reformasi

meninggalkan badannya. Kata meninggal,

telah mendapatkan konotasi yang perlu

wafat,

konotasi

dipertahankan bagi mereka yang tidak setuju

tertentu, yaitu mengandung nilai kesopanan,

terhadap rezim Orde Baru, sedangkan bagi

sedangkan kata mangkat memiliki konotasi

penganut rezim Orde Baru kata reformasi

yang mengandung nilai kebesaran, dan

telah berkonotasi sesuatu yang dibenci dan

gugur mengandung nilai keagungan dan

disingkirkan.

keluhuran.

Megginson

reformasi adalah perubahan bentuk yang

menambahkan bahwa konotasi bisa berupa

dapat berlangsung secara wajar untuk semua

konotasi

bidang kegiatan dan pengetahuan, dan bukan

berpulang

mempunyai

David

negatif,

Contohnya :

netral,

atau

positif.

dipergunakan

Padahal,

oleh

masyarakat

makna

denotasi

hanya untuk bidang politik. Makna konotasi

-83-

Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010 tersebut dapat dipahami dengan kajian

tertentu. Menurut kamus KBBI, jihad

historis dan deskriptif pemakaian kata-kata

mempunyai 3 makna, namun makna

tersebut dalam masyarakat ( Parera, 2004 :

terakhir lebih dominan. Makna ini

98 – 99 ).

memberikan konotasi stereotip tertentu

Parera mengungkapkan 4 macam rangsangan konotasi ( 2004 : 99-103 ). Konotasi tersebut diantaranya : a. Konotasi

untuk kelompok tertentu. c. Konotasi

Merangsang

dan

Menggugah Sikap dan Keyakinan

Merangsang

dan

Menggugah Pancaindra

Popular. Konotasi ini menggugah sikap dan

Konotasi ini merangsang pancaindra

keyakinan masyarakat pada umumnya

yang menyenangkan atau mengasarkan.

yang

Contohnya kata sutra yang menimbulkan

pendidikan

satu reaksi yang mengingatkan sensasi

Indonesia

dari makna sutra yaitu halus, lembut,

kerukunan

transparan,

sehingga

toleransi,dan perdamaian. Sebaliknya

yang

kita merasa ketakutan mendengar dan

atau

membaca

bersinar

menimbulkan menyenangkan

reaksi ketika

diraba

dipandang. b. Konotasi

sering

diperoleh

dan

melalui

pengalaman.

meyakini antar

Pancasila,

umat

kata

Orang

beragama,

SARA,

preman,

provokator, calo, kafe, disko. Merangsang

dan

Menggugah Stereotip

d. Konotasi

Merangsang

dan

Menggugah Sikap dan Kepentingan

Konotasi merangsang dan menggugah

Pribadi

stereotip ada pada benak seseorang.

Terdapat

Stereotip tersebut berhubungan dengan

memberikan konotasi yang berhubungan

bangsa, suku, agama, tokoh politik,

dengan sikap pribadi dan kepentingan

tokoh mafia, jenderal, professional, atau

pribadi

induk

petani,

dipandang dan dihargai. Kata-kata dalam

seorang gadis desa, kehidupan desa, dan

iklan seperti “Kaulah yang kami cari.

sebagainya. Konotasi ini dapat bersifat

Dengan

positif maupun negatif. Kata jihad dapat

memberikan perasaan dan asosiasi yang

menimbulkan

berbeda,

negatif

-84-

semang,

bramacorah,

konotasi

tergantung

dari

positif

dan

kelompok

kata-kata

karena

X

setiap

anda

tetapi

menyenangkan.

yang

dapat

orang

tampil

ingin

berbeda”

menarik

dan

Makna Konotasi Penutur Terhadap Buku Membongkat Gurita Cikeas: Dibalik Skandal Century (Indah A)

Aditjondro.

3. Metodologi Dalam melakukan penelitian bahasa,

konotasi

Untuk diawali

memahami dengan

makna

pemahaman

terdapat metode-metode untuk memecahkan

mengenai makna denotasi yang kemudian

masalah dari temuan yang kita dapatkan.

mendapatkan tambahan rasa atau nilai dari

Tahap-tahap

pembicara serta aspek-aspek yang melatari

tersebut

adalah

tahap

penyediaan data, tahap analisis data, dan

kemunculan makna konotasi itu.

tahap

a.

penyajian

hasil

analisis

data

(

Makna konotasi yang merangsang

Sudaryanto, 1993 : 5 – 8 ). Pada tahap

pancaindra.

penyediaan

(1).

data,

penulis

menggunakan

Amir

Syamsuddin,

Sekjen

Partai

metode simak bebas libat cakap karena

Demokrat : “Saya cenderung mengharapkan

penulis tidak terlibat dalam menghasilkan

buku itu jangan ditarik. Kenapa? Ternyata

tulisa-tulisan sebagai data dengan cara

buku itu sampah, tidak sesuai judul dengan

menyimak

isi” ( Kompas, 29 Desember 2009 ).

tulisan-tulisan yang terdapat

pada artikel yang berkaitan dengan buku

Makna denotasi sampah yaitu barang yang

Membongkar Gurita Cikeas di

harian

tidak terpakai lagi lalu dibuang atau barang

Kompas, Jawa Pos, dan Suara Merdeka

tak berguna yang dianggap tak bermanfaat

terbitan tanggal 29 Desember 2009 yang

oleh masyarakat ( Badudu dan Zain, 1996 :

mengandung

Teknik

1212 ). Makna konotasinya mirip dengan

selanjutnya adalah teknik catat dengan

makna denotasi yaitu sesuatu yang tidak

mencatat semua data yang diperlukan. Pada

berguna

metode analisis data, penulis menggunakan

masyarakat, namun memperoleh tambahan

metode referensial karena alat penentunya

perasaan dan emosi tertentu dimana makna

adalah kenyataan yang diacu oleh bahasa.

sampah berkonotasi negatif. Konotasi ini

Tahap analisis

dilakukan dengan

merangsang dan menggugah pancaindra

metode informal yaitu merumuskan hasil

dengan mengingatkan kita pada suatu

analisis dengan kata-kata biasa.

keadaan yang tidak menyenangkan dan

unsur

data

konotasi.

buruk. 4.

tahapan

ini

Hal

tak

ini

bermanfaat

diperjelas

bagi

dengan

pernyatannya bahwa pada buku ini terdapat

Hasil dan Pembahasan Pada

dan

penulis

akan

ketidaksesuaian antara judul dengan isi.

melakukan pembahasan makna konotasi dari

Dalam Portal Online Kompas.com, 27

tulisan-tulisan yang berkaitan dengan buku

Desember 2009, ia mengatakan setelah

-85-

Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010 membaca isi buku tersebut, tak satu paragraf

mulai dari pansus yang mulai melihat

pun yang menjelaskan tentang skandal Bank

keterlibatan dirinya, LSM Bendera hingga

Century. Menurut Amir, semua hal-hal yang

kalangan intelektual seperti George ( SM, 29

diangkat di buku tersebut juga kutipan dari

Desember 2009 ).

berbagai sumber yang kesahihannya tidak

(5) Usman Hamid, Koordinator Kontras :

pernah teruji, sehingga asumsinya buku ini

Kami

buruk dan layak untuk dijadikan sampah.

pemberangusan

Pelibatan emosi penutur dipengaruhi oleh

ilmiah. ( Jawa Pos, 29 Desember 2009 ).

latar belakangnya sebagai pendukung SBY

(6). Usman Hamid, Koordinator Kontras :

yang tidak setuju jika ada seseorang yang

Itu

menjelek-jelekkan

berpikir ( Jawa Pos, 29 Desember 2009 ).

SBY

sebagai

ketua

merasa

bisa

terus

terhadap

pengekangan

terhadap

terjadi

karya-karya

kebebasan

dewan pembinanya. Data lain yang juga

Sedangkan data konotasi yang merangsang

merangsang panca indra dan mengingatkan

pancaindra namun memiliki konotasi positif

kita pada keadaan yang buruk sehingga

yaitu:

berkonotasi negatif yaitu :

(7). Priyo Budi Santoso, Wakil Ketua DPR:

(2). Ketua DPD Irman Gusman: Buku

Kalau melihat situasi politik akhir-akhir ini

Aditjondro sekedar cari sensasi. Penulisnya

pelarangan buku justru akan membuat

harus

mempertanggungjawabkan

kegaduhan baru. Karena itu, saya berharap

kebenaran informasi itu. Kalau melihat

semua pihak dapat menahan diri, termasuk

penggalan-penggalannya, sudah bisa ditebak

Presiden

ke mana arahnya ( SM, 29 Desember 2009 ).

Biarkan

(3). Anas Purbaningrum, Ketua DPP Partai

demokrasi kita ( SM, 29 Desember 2009 ).

Demokrat: Meskipun kami juga mencium

b. Konotasi Merangsang dan Menggugah

aroma politik di balik terbitnya buku sensasi

Stereotip

ini ( SM, 29 Desember 2009).

(1). Anas Purbaningrum, Ketua DPP Partai

(4). Burhanuddin Muhtadi, Pengamat dan

Demokrat

:

Peneliti Lembaga Survei Indonesia : SBY

hiburan”,

mirip

mengkritik gaya SBY yang memakai gaya

infotainment ghibah. Isinya penuh sensasi,

melankolis untuk menarik simpati publik.

daya analisis rendah, dan logika meloncat-

Dia ingin mengatakan bahwa saat ini sedang

loncat” ( Suara Merdeka, 29 Desember

dikeroyok dari delapan penjuru mata angin,

2009).

-86-

bisa

Susilo hal

ini

Bambang

Yudhoyono.

menjadi

warna-warni

“Buku

Aditjondro

sinetron

mistik

“buku atau

Makna Konotasi Penutur Terhadap Buku Membongkat Gurita Cikeas: Dibalik Skandal Century (Indah A)

Buku hiburan secara makna denotasi adalah

Namun

buku yang dapat menjadi penghibur atau

Membongkar Gurita Cikes. Berdasarkan

pelipur hati yang sedih ( Badudu dan Zain,

itulah maka Anas mengatakan bahwa buku

1996 :509 ). Buku hiburan mempunyai

ini sekedar hiburan karena jauh dari kata

konotasi yang positif jika buku itu tujuannya

ilmiah,

sehingga

memang untuk menghibur orang yang

negatif.

Kata

membacanya. Namun pada konteks ini buku

perasaan Anas yang mencerminkan rasa

karangan Aditjondro yang mengulas tentang

tidak suka ketika ada seseorang menyerang

aliran dana untuk kemenangan SBY di

SBY,

Pilpres 2009 ini mempunyai makan konotasi

pendukung

yang negatif. George terkenal sebagai

menunjukkan stereotip yang melekat pada

akademisi

diri seseorang yang berkonotasi negatif

yang

pernah

mengajar

di

ini

tidak

terjadi

konotasinya

buku

karena

pada

dia

SBY.

hiburan

buku

menjadi melibatan

adalah

salah

Data

lain

satu yang

Universitas Newcastle di bidang sosiologi

adalah:

serta sebagai rektor UKSW yang bergelar

(2) Taufiq Kiemas, Ketua MPR: Dulu ketika

profesor dan

telah menerbitkan 9 buku.

menjabat presiden, George juga membuat

Dengan reputasi tersebut seharusnya ketika

buku yang sama. Dulu dia sebut saya RI

menghasilkan

Satu Setengah ( SM, 29 Desember 2009 ).

sebuah

buku

dia

harus

mengikuti aturan main bahwa buku tersebut

Sedangkan

harus dibuat berdasarkan data yang akurat,

berkonotasi positif adalah :

metode terstruktur serta analisis yang tepat.

(3). Julian Aldrin Pasha,

Namun

kenyataannya

diperoleh

dari

penulisannya

data tidak

contoh

stereotip

yang

Juru Bicara

buku

tersebut

Kepresidenan : Buku ini sudah ada di

sekunder,

metode

Cikeas. Presiden tentu prihatin dengan

atau

isinya. Buku ini kini dibedah lagi ( Jawa

terstruktur

melompat-lompat serta daya analisisnya

Pos, 29 Desember 2009 ).

rendah atau jauh dari tepat. Konotasi ini

Menurut Badudu dan Zain ( 1996 : 141 ),

merangsang dan menggugah stereotip bahwa

makna denotasi kata bedah yaitu memotong

untuk seorang dosen sekelas Aditjondro,

bagian tubuh yang sakit, mengoperasi.

tampaknya penulisan buku seperti itu tidak

Makna ini mengalami perubahan makna,

layak. Seharusnya buku ilmiah diterbitkan

ketika kata bedah dikaitkan dengan bedah

untuk

akurat

buku. Makna barunya menjadi mengulas

terhadap masyarakat berdasarkan penelitian.

dengan teliti dan cermat atau analisa

memberikan

informasi

-87-

Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010 mendalam suatu buku. Pemilihan kata

buku itu diperlukan analisis yang tepat,

dibedah, bukannya kata seperti dibaca atau

cermat,

diulas,

oleh Julian memiliki maksud

sama ketika seorang dokter membedah

tertentu. Buku karangan Goerge Junus

pasiennya yang membutuhkan kecermatan,

Aditjondro ini menyebutkan adanya aliran

kehati-hatian

serta

ketelitian.

dana bagi SBY untuk kepentingan Pilpres

kepresidenan

harus

bersikap

2009 melalui yayasan milik SBY. Yayasan

sebelum akhirnya nanti memberikan reaksi

tersebut diantaranya adalah Yayasan Puri

atas buku tersebut. Oleh karena itulah

Cikeas, Yayasan Mutu Manikam Nusantara,

pemilihan kata dibedah yang berkonotasi

Majelis

positif digunakan Julian untuk menunjukkan

Dzikir

SBY,

dan

Yayasan

mendalam, hati-hati, dan teliti,

hati-hati

Kepedulian Kesetiakawanan. Yayasan yang

rangsangan

stereotip

seharusnya digunakan untuk kepentingan

menanggapi

suatu

sosial atau masyarakat, ternyata

presiden harus melakukannya dengan penuh

disalahgunakan

untuk

diduga

kepentingan

bahwa

Pihak

masalah,

dalam seorang

kehati-hatian, ketelitian, dan kecermatan.

meloloskan SBY ke kursi presiden. Aliran

c. Konotasi merangsang dan menggugah

dana tersebut diduga berasal dari Hartati

sikap dan keyakinan masyarakat.

Murdaya,

CCM

(1). Priyo Budi Santoso, Wakil Ketua DPR :

Boedi

“Dengan adanya reformasi dan sistem

Sampoerna, salah satu penerus keluarga

politik dan amandemen undang-undang

Sampoerna, yang notabene nasabah kakap

dasar, larangan buku semacam itu malah

Bank

bisa

(Central

pemimpin Cipta

Century.

kelompok

Mudaya)

Sedang

dan

investigasi

menimbulkan

kegaduhan

baru”

Aditjondro terhadap kelompok Sampoerna,

(Kompas, 29 Desember 2009 ).

ditemukan adanya dukungan dana Rp 90

Makna denotasi reformasi ( Badudu dan

miliar kepada kelompok media Jurnal

Zain, 1996 : 1146 ) adalah usaha untuk

Nasional

dia,

mengubah atau memperbaiki keadaan (

memang dekat dengan Partai Demokrat dan

sosial, politik, agama). Makna konotasinya

SBY sejak 2006 hingga 2009. Apa yang

menjadi bergeser ketika reformasi bagi

dikatakan Aditjondro dirasa

pihak SBY

bangsa Indonesia hanya mengacu kepada

merupakan suatu pencemaran nama baik.

perubahan di bidang politik saja. Istilah ini

Karena

menyangkut kredibilitas orang

timbul diawali oleh adanya krisis ekonomi

nomor 1 di Indonesia, untuk memahami

parah yang melanda Indonesia, dilanjutkan

-88-

(Jurnas)

yang

menurut

Makna Konotasi Penutur Terhadap Buku Membongkat Gurita Cikeas: Dibalik Skandal Century (Indah A)

dengan demonstrasi mahasiswa di seantero

mempunyai

negeri melawan rezim yang telah berkuasa

seseorang yang duduk dalam pemerintahan

sedemikian lama, diikuti dengan berbagai

melakukan

laporan

masyarakat

tentang

tragedi

Trisakti

dan

makna

yang berbeda jika

penyimpangan menuntut

sehingga

adanya

reformasi

kerusuhan besar di Jakarta, sampai akhirnya

dengan memintanya untuk

pada 21 Mei 1998 Soeharto mengundurkan

jabatan. Reformasi bagi dirinya memiliki

diri dari jabatan Presiden RI yang sudah

makna

dipegangnya selama 32 tahun. Kemunduran

merupakan ancaman baginya. Data lain yang

Soeharto

dikehendaki

memberikan rangsangan terhadap keyakinan

mahasiswa agar terjadi perubahan dalam

masyarakat dan memiliki makna konotasi

pemerintahan.

positif yaitu :

ini

memang

Berawal

dari

kejatuhan

konotasi

mundur dari

negatif

karena

itu

Soeharto inilah makna konotasi reformasi di

(2) Danang Widoyoko, Koordinator Badan

Indonesia hanya mengacu pada perubahan di

Pekerja Indonesia Corruption Watch : Buku

bidang politik. Konotasi in merangsang dan

George justru bisa menyuburkan demokrasi.

menggugah sikap dan keyakinan popular

Kekuasaan, kan harus dikontrol. Tugasnya

dimana reformasi diyakini oleh masyarakat

George

Indonesia sebagai hal yang positif karena

memetakan sejumlah yayasan yang selama

merupakan perubahan kearah yang lebih

ini tidak diketahui publik ( Kompas, 29

baik. Sama juga ketika awal pertama istilah

Desember 2009 ).

ini muncul dengan kejatuhan Soeharto yang

Sedangkan data yang meunjukkan konotasi

diyakini masyarakat merupakan perubahan

negatif adalah :

yang baik. Reformasi di

(3)

bidang politik,

mengontrol

George

Junus

SBY,

Aditjondro,

terutama

penulis

terutama dalam pemerintahan ini, dalam

Membongkar Gurita Cikeas : Ini untuk

perspektif Priyo Budi Santoso mengandung

mencegah kembalinya tradisi buruk yang

makna positif, karena posisinya sebagai

dirintis almarhum Jendral Soeharto ( Jawa

wakil ketua DPR yang salah satu tugasnya

Pos, 29 Desember 2009 ).

adalah mengawasi jalannya pemerintahan.

Dalam

Kamus

Umum

Bahasa

Sehingga jika ada informasi mengenai

Indonesia, makna denotasi tradisi adat

penyimpangan pelaksanaan pemerintahan,

kebiasaan yang dilakukan turun temurun dan

reformasi bisa dilakukan untuk arah yang

masih terus dilakukan masyarakat di setiap

lebih

tempat

baik.

Reformasi

mungkin

akan

atau

suku

berbeda.

Namun

-89-

Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010 tampaknya makna ini mengalami pergeseran

berikut

makna sehingga makna barunya menjadi

masyarakat dan memiliki makna konotasi

kebiasaan melakukan sesuatu yang bukan

negatif, karena masyarakat akan merasa

adat istiadat ( Badudu dan Zain, 1996 : 1531

ketakutan jika mendengar kata tersebut.

). Makna baru ini telah masuk dalam kamus,

(4). Ridha Saleh, Wakil Ketua Komnas

sehingga

ini

HAM : Biarlah publik menilai sendiri dan

Tradisi

tidak boleh ada intimidasi terhadap publik (

dapat

memiliki

dikatakan

konotasi

makna

umum.

merupakan aspek kebudayaan yang patut

juga

merangsang

keyakinan

Jawa Pos, 29 Desember 2009 ).

untuk dilestarikan, sehingga makna ini memiliki konotasi positif. Namun tradisi

5. Kesimpulan

yang diujarkan Aditjondro ini memiliki

Berdasarkan

data

diatas,

dapat

konotasi negatif karena terkait dengan

diketahui bahwa

kebiasaan keluarga Cendana pada jaman

sesuatu, seseorang menggunakan pemilihan

Orde Baru. Ketika almarhum Presiden

kata

Soeharto

emosionalnya yang

berkuasa,

penyimpangan

banyak

yang

terdapat

menunjukkan

pelibatan

menunjukkan adanya

salah

tambahan nilai makna yang terkandung di

satunya adalah pengembangang usaha yang

dalamnya. Makna tersebut diketahui dengan

melibatkan kerabat dekatnya untuk meraup

melihat latar belakang terciptanya pemilihan

untung sebanyak-banyaknya melalui

cara

kata tersebut, sehingga makna konotasi yang

yang tidak benar dengan memanfaatkan

timbul juga berbeda tergantung dari latar

kedudukan Soeharto sebagai presiden. Dari

belakang penuturnya. Data yang diperoleh

pengalaman

menunjukkan

itulah

dilakukan,

yang

dalam mengekspresikan

maka

Aditjondro

bahwa

makna

konotasi

mengingatkan SBY agar bertindak tegas

digunakan untuk merangsang pancaindra

terhadap kerabat serta sahabatnya supaya

seseorang yang dapat menimbulkan reaksi

tidak

yang

mencari

jalan

pintas

untuk

menyenangkan

ataupun

tidak

mengembangkan bisnisnya. Dari konteks di

menyenangkan, merangsang dan menggugah

atas

tradisi

stereotip yang melekat pada diri seorang

menggugah sikap dan keyakinan masyarakat

tokoh masyarakat, serta merangsang sikap

terhadap kebiasaan buruk keluarga Cendana

dan keyakinan masyarakat yang diperoleh

di jaman Orde Baru sehingga menimbulkan

melalui pengalaman.

tampak

bahwa

makna

konotasi negatif dalam diri masyarakat. Data

-90-

Makna Konotasi Penutur Terhadap Buku Membongkat Gurita Cikeas: Dibalik Skandal Century (Indah A)

Daftar Pustaka Pateda, Mansoer. 2001. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta. Badudu, J.S. dan Sutan Mohammad Zain. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan. Jawa Pos, Selasa 29 Desember 2009. Keraf, Gorys. 1988. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : PT. Gramedia Kompas, Selasa 29 Desember 2009. Parera, J.D. 2004. Semantik. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Suara Merdeka, Selasa 29 Desember 2009. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Yogyakarta : Duta Wacana University Press. www. Connotation. htm. www. Cuplikan Buku Membongkar Gurita Cikeas. html

-91-