Mengenali Bentang lahan dan Bentuk lahan (Recognizing Landscape and landform) Junun Sartohadi Physical Geographer (Soil Geomorphologist)
Metode Pengenalan Mulai dari kondisi global menuju kondisi lokal skala kecil ke skala besar Mulai dari kondisi alami (natural features) beralih ke kondisi artificial (artificial features)
Komponen Bentanglahan Bentang alam (natural scape)
Bentuklahan-bentuklahan (landforms)
Bentang budaya (cultural scape) Bentuk-bentuk pemanfaatan lahan
Susunan keruangan (spatial arrangement) Interaksi antara bentang alam dan bentang budaya Dinamika bentang geografis
diterjemahkan dan di analisis berbasis pada satuansatuan bentang geografis
Bentanglahan • Bentang adalah luasan permukaan bumi yang dapat kita lihat dari satu titik tertentu ke arah horizontal • Lahan adalah bagian dari permukaan daratan yang mempunyai sifat-sifat khas dalam hal morfologi, batuan, tanah, hidrologi, iklim, dan kenampakan hasil interaksi antara manusia dan kondisi lingkungan fisik. • Bentanglahan adalah luasan permukaan bumi yang tersusun atas seseri satuan-satuan luasan lahan yang mempunyai hubungan saling keterkaitan dalam proses pembentukannya.
Susunan keruangan • Keberadaan satuan bentuklahan di permukaan bumi tentu berhubungan dengan satuan-satuan bentuklahan di sekelilingnya • Satuan-satuan bentuklahan yang lokasi geografisnya relatif berdekatan saling berinteraksi: berpengaruh terhadap, terpengaruh oleh, merupakan perkembangan lebih lanjut dari,
Dinamika bentanglahan • Perubahan jenis dan intensitas proses geomorfologis yang berlangsung pada bentang alam – Perubahan dapat sebagai akibat dari proses alami – Perubahan dapat sebagai akibat dari aktivitas manusia
• Perubahan jenis dan intensitas proses sosio kultural masyarakat – Perubahan dapat sebagai akibat dari proses geomorfologis – Perubahan dapat sebagai akibat dari transisi sosio kultural masyarakat itu sendiri
Komponen Penyusun Bentuklahan • Relief / morfologi – Konfigurasi permukaan bumi
• Material penyusun – – – –
Jenis Umur Struktur Stratigrafi
• Proses geomorfologis – Semua proses yang cenderung mengakibatkan perubahan permukaan bumi
Simple Rule in Recognizing Landform Under the exogenic processes • Different rock and/or material • Has different resistancy • And it creates different relief • To the end, they produce different soils • The different soils have different potency for specific landuse; misuse of land lead to land degradation and natural disasters
Relief / morfologi • • • • • • • •
Rata / datar Miring Berombak (L>A) Bergelombang (L
Wonosari Basin
Material penyusun • Jenis material • Batuan beku – Basa: luar, dalam, gang; afanitis basalt, porfir gabro, paneris gabro – Masam: luar, dalam, gang; afanitis riolit, paneris granit, porfir granit. – Intermediate: luar, dalam, gang; afanistis andesit, paneris dasit, porfir dasit
• Batuan sedimen – Klastik » Batu lempung, batu lanau, batu pasir, breksi, konglomerat – Non klastik » Biotik: batu gamping koral » Non biotik: gypsum
• Batuan metamorfik – Gneis – Skiss
Breksi Fluviatil: Recent
Skiss: Kreta; Lokasi Karangsambung
• Lava Basalt, lava bantal
• Breksi Autoklastik
Batu Pasir: Paleosen; Semilir-Gnkidul
Batu lempung: Pliosen; Semilir
Material penyusun • Umur material • Kwarter (< 2 jt tahun) – Holosen – Plistosen
• Tersier (2 – 65 jt tahun) – – – – –
pliosen Miosen Oligosen Eosen Paleosen
• Pre-Tersier (> 65 jt tahun) – Kapur – Jura – Tria – ----
Material penyusun • Struktur • Berlapis – Horisontal (buthe, messa, plateau) – Miring (hogback, flatiron)
• Massive • Berkekar • Terlipat – Homoklinal – Antiklinal – Sinklinal
• Tersesar – Normal – Geser
Material penyusun • Stratigrafi (susunan dan urutan perlapisan) – Batuan beku menumpang pada batuan sedimen – Batuan sedimen menumpang pada batuan beku – Batuan metamorfik menumpang pada batuan beku – Dll dll…….
Perlapisan Batupasir-Batulempung: Pliosen
Geomorfological Processes • Extraterestrial
Endogene • Structural • Volkanic
• Artificial processes Both extra-terestrial and artifical processes are acting on any endogene and exogene landforms
Exogene • Fluvial • Glacial • Marine • Aeoline • Biotic • Solutional • Denudational
Proses Struktural: Escarpment dengan Triangle Facet Lokasi: Karangsambung
• Hogback
Proses Vulkanik
Proses Vulkanik
Kerucut Gunungapi Bathok Kompleks Kaldera Bromo
Proses Fluvial
• Proses Pelarutan • Lokasi: Gunungkidul
• Marine Processes: Gisik • Lokasi: Ulu watu, Jember
Proses Angin Lokasi: Parangtritis
Rumah Rayap
Proses Glasial
Cirque
Proses Denudasional Lokasi: Gunung Baturagung
Denudasional
• Antropogenik Processes
• Lereng Berteras; Jatisrono-Wonogiri
Teknik Mengenali Bentanglahan - bentuklahan
• Mulai dari bentanglahan global berangsurangsur menuju bentanglahan lokal (detail) • Menggunakan alat citra dan peta untuk mengenali bentanglahan global • Menggunakan teknik pengamatan lapangan untuk mengenali bentanglahan lokal
• Secara global P. Jawa terbagi menjadi 3 zone: – Zone selatan, plateau miring ke arah selatan – Zone tengah, depresi yang ditumbuhi gunungapi – Zone utara, perbukitan lipatan
Sisipan konsep!
Konsep Dasar Geomorfologi Pembentukan Daratan dan Lautan Morfodinamika Permukaan Bumi Morfologi sebagai cerminan hasil interaksi Antara batuan dasar – batuan penutup permukaan dan proses geomorfologi
Pembentukan Daratan dan Lautan
Teori Global Lempeng Tektonik Konsep Dasar Geomorfologi
Pembentukan Daratan dan Lautan
Teori Global Lempeng Tektonik Konsep Dasar Geomorfologi
Pembentukan Daratan dan Lautan
Teori Sesar Normal – Pembentukkan Escarpment Konsep Dasar Geomorfologi
Pembentukan Daratan dan Lautan
Gambar Escarpment di lapangan Konsep Dasar Geomorfologi
Pembentukan Daratan dan Lautan
Teori Pembentukkan Graben Konsep Dasar Geomorfologi
Pembentukan Daratan dan Lautan
Graben Bantul
Konsep Dasar Geomorfologi
Pembentukan Daratan dan Lautan
Teori Pembentukkan Gunungapi Konsep Dasar Geomorfologi
Pembentukan Daratan dan Lautan
Gunungapi Wilis pada Citra SRTM 90 m Konsep Dasar Geomorfologi
Pembentukan Daratan dan Lautan
Gunungapi Merapi pada Citra SRTM 90 m Konsep Dasar Geomorfologi
Pembentukan Daratan dan Lautan
Gunungapi Ijen pada Citra SRTM 90 m Konsep Dasar Geomorfologi
Morfodinamika Permukaan Bumi Proses-proses oleh iklim Pelapukan Pengikisan Air Material padatan (abrasi) Luncuran es, angin, gelombang……
Pengangkutan Air, gravitasi, arus laut, angin…..
Pengendapan Air, gravitasi, arus laut, gelombang, angin….
Konsep Dasar Geomorfologi
Contoh: alur sungai berbatu
Kipas kaki gunungapi
Kipas kaki pegunungan
Padang terletak di Kipas Aluvial, endapan fluviogravitasi
Morfologi sebagai cerminan hasil proses geomorfologi Proses pembentukan daratan dan lautan Proses morfodinamik yang berlangsung hingga saat ini Proses-proses lain akibat perilaku masyarakat
Konsep Dasar Geomorfologi
Dataran Rendah Yogyakarta • Secara regional merupakan bagian dari zone selatan Pulau Jawa yang mengalami amblesan membentuk struktur graben • Dasar graben terisi dengan material vulkanik melalui proses fluvial
Mengenali bentang alam global • Bentukan struktural – Sistem pegunungan – Sistem perbukitan – Sistem dataran
• Bentukan vulkanik – Sistem gunungapi
Mengenali bentanglahan lokal • Kenali tempat anda berdiri: apakah merupakan bagian dari sistem dataran, perbukitan, pegunungan, ataukah gunungapi • Kenali material batuan penyusunnya: apakah merupakan batuan beku, sedimen, metamorfik; lakukan identifikasi batuan • Kenali proses geomorfologis yang berlangsung pada masa lampau, saat ini, dan yang akan datang • Identifikasi satuan bentuklahan
Graben Bantul
Graben Bantul (cont.)
Wonosari Karst Area
Wonosari Karst (cont.)
Menoreh Mountain
Mount of Baturagung
Baturagung Range (cont.) Tertiary Volcanic landforms Build up on inter-bedded volcanic breccias
Parangtritis Sand dunes
Semoga Bermanfaat