MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA MELALUI METODE TANYA JAWAB

Download bahasakhususnya bahasa lisan pada anak sebesar 27%. Jadi dapat ... perkembangan bahasakhususnya bahasa lisan anakkelompok B1 semester II TK...

0 downloads 591 Views 151KB Size
e-Journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA MELALUI METODE TANYA JAWAB BERBANTUAN MEDIA FLIP CHART PADA ANAK KELOMPOK B1 TK IKAL WIDYA KUMARA

Marsye Ruth Hendria Pasanea1, I Wyn Sujana2,I Gst Agung Oka Negara3 1,2,3

Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Email:[email protected], [email protected], [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkanperkembangan bahasakhususnya bahasa lisan anak melalui metode tanya jawab berbantuan media flip chart pada anak kelompok B1 semester II TK Ikal Widya Kumara. Adapun jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR)dengan menggunakan 2 siklus. Subjek dari penelitian ini adalah 23 orang anak kelompok B1 semester II TK Ikal Widya Kumara yang terdiri dari 10 anak perempuan dan 13 anak laki-laki. Data penelitian ini adalahperkembangan bahasa khususnya bahasa lisan yang dikumpulkanmelalui metode observasi dengan instrumen berupa lembar observasi. Adapun data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan metode analisis statistik deskriptif, dan metode analisis deskriptifkuantitatif. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa perkembangan bahasakhususnya bahasa lisandengan menggunakanmetodetanya jawab berbantuan media flip chartsebesar 60% yang berada pada kategori rendah mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 87% dengankategori tinggi. Dengan demikian terjadi peningkatan perkembangan bahasakhususnya bahasa lisan pada anak sebesar 27%. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode tanya jawab berbantuan media flip chart dapat dapat meningkatkan perkembangan bahasakhususnya bahasa lisan anakkelompok B1 semester II TK Ikal Widya Kumara. Kata-kata kunci: metode tanya bahasakhususnya bahasa lisan.

jawab,

media

flip

chart,

perkembangan

Abstract This research aimed to increase the pupil language in particular spoken language development through question answer method using flip chart of the group B1 in second semester child of TK Ikal Widya Kumara. This research was Classroom Action Research (CAR) by using 2 cycles. The subjects of this research were 23 pupils of group B1 in second semester of TK Ikal Widya Kumara consists of 10 males and 13 females. The data was about pupil language in particular spoken language development conducted by using observation method with observation sheet as the instrument. The result of data analyzed by descriptive statistical analysis and descriptive quantitative analysis methods. The result of cycle I showed the pupil language in particular spoken language development increased 60% I which categorized in middle criterion and in cycle II increased to 87% which categorized in

e-Journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015) high criterion. As result the pupil language development increased 27%. So it can be concluded that the answer questions method with help flip chart can increased the pupil language in particular spoken languagedevelopment of the group B1 in second semester child of TK Ikal Widya Kumara. Key words: answer questions method, flip chart, and language development in particular spoken language.

PENDAHULUAN Anak usia dini merupakan anak yang berada pada usia 0-6 tahun. Menurut Wibowo, (2012:25) “Anak usia dini dimulai sejak anak masih dalam kandungan atau sebelum dilahirkan (pranatal) sampai dengan usia 6 tahun. Sedangkan Mutiah (2010:6) “Anak usia dini merupakan kelompok anak yang berada pada proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, artinya memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan fisik, kecerdasan”. Jadi menurut pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa “anak usia dini adalah usia anak yang dimulai sejak dalam kandungan sampai umur 6 tahun dimana pada umur ini anak memiliki proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik”. Pada anak yang usia 0 s/d 6 tahun pada masa ini disebut sebagai "The Golden Age” atau “Usia Masa Emas” (0 s/d 6 tahun). Masa "The Golden Age" ini sangat penting dan tidak dapat tergantikan lagi apabila sudah terlewati, karena di masa ini, adalah masa untuk mempersiapkan segenap potensi fisik, akal maupun mental yang ada pada seorang manusia dengan sebaik-baiknya dan menghargai setiap keunikan per individu dari setiap insan. Dalam hal ini masa golden age sangatlah berperan penting dalam memberikan stimulasi aspek perkembangan bagi pertumbuhan anak selanjutnya. Adapun hal yang dapat di lakukan dalam mengisi kegiatan di usia emas ini dapat di lakukan dengan mengikutkananak di lembaga pendidikan anak usia dini yang saat ini telah banyak

diselenggarakan di masyarakat. Tujuannya adalah untuk memberikan pendidikan informal yang berfungsi dalam menggali potensi anak yang belum nampak dengan pengembangan pembelajaran dengan menekankan pada aktivitasnya. Dalam proses perkembangan inilah diperlukan adanya pendidikan yang dapat mengembangkan potensi dalam diri anak karena proses pendidikan dasar sangatlah berguna bagi pembentukan kepribadian manusia.Adapun pengertian pendidikan menurut Hasbullah (2009:1) “Pendidikan adalah usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan”.Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 (dalam Hasbullah 2009:4) bahwa:Pendidikan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan diriny, masyarakat, bangsa, dan negara. Salah satu pendidikan yang diberikan pada anak usia dini disebut sebagai PAUD. PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan pada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut. Adapun pendapat para ahli tentang PAUD menurutWibowo, (2012:45)

e-Journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015) bahwa: Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar, yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal. Sedangkan Dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan nasional khususnya pasal 1 butir 14 (dalam Wibowo, 2012:46) “, disebutkan bahwa:PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pengasuhan, pembimbingan dan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut. Dalam pendidikan anak usia dini pendidik dapat memberikan rangsangan terhadap seluruh aspek perkembangan khususnya aspek perkembangan bahasa. Pemberian pembelajaran untuk anak usia dini harus menggunakan metode dan media yang tepat agar proses perkembangan anak dapat maksimal. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari – hari. Peranan bahasa bagi anak usia dini diantaranya sebagai sarana untuk berpikir, sarana untuk mendengarkan, sarana untuk berbicara dan sarana agar anak mampu membaca dan menulis. Oleh sebab itu, diharapkan baik orang tua di lingkungan keluarga maupun guru dilingkungan sekolah agar dapat memberikan stimulus pada anak agar perkembangan bahasa khususnya bahasa lisan anak dapat berkembang secara optimal. Bahasa lisan berfungsi sebagai salah satu alat komunikasi dan merupakan sarana penting dalam kehidupan anak. Melalui bahasa lisan, anak dapat saling berhubungan, saling berbagi pengalaman, dan dapat meningkatkan intelektual, yakni dalam rangka pengembangan pengetahuan dan

keterampilan bahasanya. Bagi anak usia dini hal tersebut merupakan masa perkembangan yang harus dibina dan dikembangkan agar mereka dapat memanfaatkan kemampuan bahasanya secara maksimal. Tanpa adanya bimbingan dan arahan dikhawatirkan perkembangan bahasa mereka tidak sesuai yang diharapkan oleh orang tua di rumah maupun oleh pendidik di sekolah. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada TK Ikal Widya Kumara Denpasar, masih banyak anak yang kurang memperhatikan saat guru memberikan penjelasan didepan kelas. Anak lebih senang berbicara dengan teman sebangkunya daripada harus mendengarkan penjelasan guru.Hal ini dikarenakan guru kurang memaksimalkan media yang bervariatif dan menarik dalam proses pembelajaran, sehingga anak menjadi jenuh dan bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam mencapai perkembangan yang optimal maka metode dan media sangat dibutuhkan dalam meningkatkan perkembangan anak khususnya perkembangan bahasa (bahasa lisan) anak, dalam hal ini metode yang digunakan adalah metode tanya jawab. Penerapan metode tanya jawab akan mampu memberikan hasil yang lebih optimal dalam pembelajaran dan diharapkan dapat meningkatkan perkembangan bahasa anak.Adapun pengertian metode tanya jawab menurut pendapat para ahli yaitu Menurut Setyanto (2014:214) “Metode tanya jawab diartikan sebagai cara mengajar yang memungkinkan terjadinya interaksi dua arah secara langsung antara guru dengan murid”. Sedangkan Menurut Roestiyah tentang pengertian metode tanya jawab (dalam Jubaedah 2013: 129) bahwa,Metode tanya jawab merupakan suatu teknik untuk memberi motivasi siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya, selama mendengarkan ajaran; atau guru yang mengajukan pertanyaanpertanyaan itu mengenai isi ajaran yang sedang diajarkan guru; dan siswa seharusnya sudah mengerti; atau pertanyaan yang lebih luas asal berkaitan dengan ajaran, atau juga mungkin pengalaman yang dihayati dengan tanya

e-Journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015) jawab itu, ajaran akan lebih mendalam dan meluas. Dalam penggunaan metode tanya jawab ini ada beberapa keunggulan diterapkannya metode ini yaitu metode ini dapat mendorong bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode tanya jawab akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas. Adapun pendapat para ahli tentang kelebihan metode tanya jawab. Menurut Setyanto (2014:216) tentang kelebihan penggunaan metode tanya jawab bahwa, (1) Memberikan kesempatan kepada murid untuk menerima penjelasan lebih lanjut tentang materi yang dianggap belum jelas (2) Pertanyaan yang cukup sulit dan berkualitas dari murid dapat mendorong guru untuk memahami materi secara mendalam (3) Tanya jawab merupakan tekhnik yang efektif serta memiliki nilai positif dalam melatih murid agar berani mengungkapkan pendapatnya”. Selain penggunaan metode yang tepat dalam proses pembelajaran maka diperlukan juga media yang sesuai yang dapat mengembangkan aspek perkembangan pada anak. Dalam hal ini penelitimenggunakan media flip chartdalam proses pembelajaran. Media flip chart adalah kumpulan ringkasan, skema, gambar, table yang dibuka secara berurutan berdasarkan topik materi pembelajaran. Bahan flip chart biasanya kertas ukuran plano yang mudah dibuka–buka, mudah ditulisi, dan berwarna cerah. Untuk daya tarik, flip chart dapat dicetak dengan aneka warna dan variasi desainnya.Adapun pengertian flip chart menurut para ahli yaitu Menurut Zaman, dkk (2012:5.3) “pengertian flip chart adalah lembaran kertas yang berisi bahan pelajaran yang tersusun rapi dan baik”.Penggunaan metode tanya jawab dan media flip chart yang disajikan dengan lebih menarik maka akan dapat memudahkan guru dalam mengelola kelas sehingga anak lebih antusias untuk mengikuti proses pembelajaran dan hal ini dapat membantuproses perkembangan bahasa anak.

Untuk melihat keberhasilan tersebut, antara lain dapat dilihat dari perkembangan penguasaan bahasanya yang dapat dilihat ketika anak berkomunikasi.Menurut Hildayani, dkk(2008:11.3) tentang “pengertian bahasa Indonesia adalah sistem lambang bunyi yang berartikulasi yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran; perkataan yang dipakai oleh suatu bangsa; serta percakapan (perkataan) yang baik, sopan santun, tingkah laku yang baik”. Dalam hal ini bahasa berfungsi sebagai salah satu alat komunikasi dan merupakan sarana penting dalam kehidupan anak. Melalui bahasa, anak dapat saling berhubungan, saling berbagi pengalaman, dan dapat meningkatkan intelektual, yakni dalam rangka pengembangan pengetahuan dan keterampilan bahasanya. Bagi anak usia dini hal tersebut merupakan masa perkembangan yang harus dibina dan dikembangkan agar mereka dapat memanfaatkan kemampuan bahasanya secara maksimal. Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelompok B1 TK Ikal Widya Kumara masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat pada saat melakukan observasi langsung dan diperoleh beberapa informasi yaitu: 1) pada saat guru melaksanakan pembelajaran di kelas ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan gurunya saat mengajar, 2) saat menyampaikan informasi guru tidak menggunakan media gambar yang dapat menarik minat anak dalam proses pembelajaran. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penelitian ini difokuskan pada permasalahan pokok sebagai berikut. Apakah penerapan metode tanya jawab berbantuan media flip chart dapat meningkatkan perkembangan bahasa (bahasa lisan) anak kelompok B1 semester II TK Ikal Widya Kumara Tahun Pelajaran 2014/2015? Berdasarkan rumusan masalah sebagaimana telah dipaparkan di atas, maka tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. Untuk mengetahui kemampuan anak setelah

e-Journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015) diterapkan metode tanya jawab berbantuan media flipchart dalam meningkatkan perkembangan bahasa anak kelompok B1 semester IITK Ikal Widya KumaraTahun Pelajaran 2014/2015. Secaraumum ada dua manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.Manfaat teoritis dan praktis tersebut yaitu sebagai berikut.Manfaat Teoritisdari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mengembangkan proses pembelajaran pada anak sehingga tujuan dari pembelajaran itu dapat tercapai.Manfaat Praktis dari penelitian ini yakni,Bagi anak, dari hasil penelitian ini diharapkan agar siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.Bagi guru, penelitian ini dapat memberikan alternatif penggunaan metode tanya jawab dengan media yang efektif dalam mengembangkan kemampuan bahasa anak.Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang pengembangan metode dan media belajar dalam menerapkan pembelajaran di TK.Bagi peneliti, Sebagai suatu perbandingan antara teori yang diperoleh dengan praktek sesungguhnya di lapangan. Sampai sejauh ini belum diketahui secara pasti apakah ada peningkatan perkembangan bahasa khususnya bahasa lisan anak melalui media flip chart, untuk itu perlu diteliti lebih jauh melalui penelitian yang berjudul “Meningkatkan Perkembangan Bahasa Melalui Metode Tanya Jawab Berbantuan Media Flip Chart Pada Anak Kelompok B1 Semester II TK Ikal Widya Kumara Tahun Pelajaran 2014/2015”. METODE Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkanperkembangan bahasa khususnya bahasa lisan anak melalui metode tanya jawab berbantuan media flip chart. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Agung (2010: 2) menyatakan bahwa

“PTK sebagai bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkanpraktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional.

Dalam penelitian ini Rancangan digunakan Gambar 1: Gambar model siklus Arikunto yang terdiri dari Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, beberapa tahapan yaitu: (1)Rencana 2008). yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan proses pembelajaran. Dalam perencanaan ini peneliti merancang 2 siklus dimana didalam 1 siklus menggunakan 1 RKM yang terdiri dari 3 RKH, (2) Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan dari perencanaan yang telah tersusun rapi. Dimana yang melaksanakan kegiatan ini adalahpeneliti langsung, penelitian berlangsung selama 3 hari sesuai dengan rancangan yang di terapkan pada siklus yang pertama, (3) Evaluasi/Observasi dilakukan untuk mengetahui hasil dari pembelajaran.Yang mana observasi ini dilakukan dalam setiap tindakan pada setiap siklus,dan alat yang digunakan adalah lembar observasi.Adapun yang diobservasi adalah mengenai perkembangan bahasa khususnya bahasa lisan anak dalam kegiatan metode tanya jawab berbantuan media flip chart yang dilakukan oleh guru terhadap anak-anak. Selain itu, guru dapat melaksanakan evaluasi hasil belajar anak pada akhir siklus I dengan memberikan kesempatan pada anak untuk menjelaskan gambar yang sudah disediakan oleh guru. Kegiatan observasi merupakan keberhasilan tindakan pada akhir siklus, jika dalam kegiatan ini hasilnyasebagian anak tidak mengalami

e-Journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015) peningkatan dalam prestasi perkembangan bahasanya, maka akan disempurnakan pada siklus selanjutnya. (4) Refleksi dilakukan untuk melihat, mengkaji dan mempertimbangkan dampak dari tindakan yang telah diberikan. Dari hasil refleksi ini dapat dilakukan perbaikan dalam proses pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan pada rencana refleksi ini adalah mengkaji hasil penelitianterhadap pelaksanaan tindakan tersebut dan jika ada kendala ataupun permasalahan maka akan dicari pemecahan masalahnya untuk direncanakan pada tindakan siklus II. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi.Metode observasi merupakanproses pengumpulan data dengan menggunakan alat indra. Data yang direkam perlu segeradicatat atau direkam dalam rangka penilaian, observasi dilakukan dengan bantuan perekaman atau pencatatan secara sistematik gejala- gejala tingkah laku yang tampak.Menurut Agung (2012:61) “metode observasi ialahsuatu cara memperoleh data dengan jalan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis tentang sesuatu objek tertentu. Untuk penskoran penilaian perkembangan bahasa melalui metode tanya jawab dengan media flip chartadalah dengan memberikan tanda bintang, Bintang 1 (*) belum berkembang, bintang 2 (**) mulai berkembang, bintang 3 (***) berkembang sesuai harapan, bintang 4 (****) berkembang sangat baik. Tekhnik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu, metode analisis statistik deskriptif, dan metode deskriptif kuantitatif. Metode analisis deskriptif menurut Agung (2012:67) metode analisis statistik deskriptif adalah: suatu cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan menerapkan rumus-rumus statistik

deskriptif seperti, distribusi frekuensi, grafik, angka rata-rata, median, modus, dan standar deviasi untuk menggambarkan suatu objek/variabel tertentu, sehingga diperoleh kesimpulan umum.Metode analisis deskriptif kuantitatif menurut Agung (2010:76) mengatakan bahwa “metode analisis deskriptif kuantitatif adalah suatu cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan menyususun secara sistematis dalam bentuk angka-angka atau proses presentasi mengenai keadaan suatu objek yang diteliti, sehingga diperoleh kesimpulan umum”. Metode analisis deskriptif kuantitatif ini digunakan untuk menentukan tinggi rendahnya perkembangan bahasa siswa yang ditentukan dengan menggunakan pedoman konversi Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu dari bulan Februari sampai dengan bulan Maret tahun 2015. Penelitian ini dilaksanakan pada masingmasing siklus selama empat kali pertemuandengan masing-masing satu indikator. Penelitian dilakukan dengan menyajikan data kedalam tabel distribusi frekuensi dengan menghitung mean (M),modus (Mo), median (Md) dan grafik polygon kemudian membandingkan ratarat atau mean dengan model Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima. Penyajian data kedalam table distribusi frekuensi dilakukan dengan beberapa langkah seperti menghitung rentangan, menghitung banyaknya kelas interval, menghitung panjang kelas interval. Dari perhitungan tersebut maka diperoleh data sebagai berikut.

e-Journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015) Tabel 1: Tabel Distribusi Frekuensi Skor Perkembangan bahasa Siklus I Kelas Interval

X

f

fk

fX

50 – 53 54 – 57 58 – 61 62 – 65 66 - 69 Jumlah

51,5 55,5 59,5 63,5 67,5 -

4 8 0 6 5 23

4 12 12 18 23

206 444 0 381 337,5 1368,5

Dari tabeldistribusi tersebut maka dilanjutkan dengan menghitung rata-rata mean, modus, median. Adapun nilai ratarata penelitian yang didapat pada siklus I yakni M(60%), Mo(55%), Md(57%). Apabila data tersebut dikonversikan kedalam Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima berada pada tingkat penguasaan (55%-64%) yang menandakan bahwa hasil perkembangan ahasa khususnya bahasa lisan anak kelompok B1 TK Ikal Widya Kumara siklus I, berada pada kategori rendah. Adapun sebaran data dengan menggunakan metode tanya jawab berbantuan media flip chart berada pada juling positif dapat dilihat pada grafik polygon di bawah ini.

Gambar 2. Gambar polygon siklus I

Grafik

Dari hasil pengamatan dan juga temuan yang dilakukan selama pengamatan siklus I dapat dilihat bahwa perkembangan bahasa melalui metode tanya jawab berbantuan media flip chart pada kelompok B1 masih tergolong rendah. Dalam hasil penelitian perkembangan bahasa kelompok B1 melalui metode tanya jawab berbantuan

media flip chart masih perlu dtingkatkan pada siklus II. Adapun kendala atau hambatan yang dihadapi pada saat dilaksanakan menerapkan siklus I yaitu, Beberapa anak masih ada yang tidak memperhatikan saat gurumenjelaskan gambar dari flip chart.Kendala lainnya anak masih merasa ragu dan malu untuk menjawab pertanyaanyang diberikan oleh guru didepan kelas. Adapun solusi yang dilakukan oleh peneliti untuk mengatasi kendala-kendala diatas adalahguru dapat mengatur posisi tempat duduk anak-anak pada saat menjelaskan gambar pada media flip chart dengan membentuk huruf U sehingga guru mudah memperhatikan anak-anak dan anak yang terlihat ribut lebih mudah dikendalikan dengan cara memanggil namanya agar anak tersebut merasa diperhatikan. Selain itu Guru dapat melibatkan teman sebangkunya saat anak yang ingin ditanya tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan agar anak tersebut dapat termotivasi untuk mengikuti seperti temannya selain itu anak yang mampu untuk menjawab pertanyaan maka guru akan menyuruh teman-temannya untuk memberikan tepuk tangan sebagai tanda penghargaan karena anak tersebut mampu untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pada penelitian di siklus II perhitungan data sama seperti dengan siklus I yakni dengan menyajikan data kedalam tabel distribusi frekuensi dengan menghitung mean (M), modus (Mo), median (Md) dan grafik polygon kemudian membandingkan rata-rata atau mean dengan model Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima. Penyajian data

e-Journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015) kedalam dilakukan seperti

tabel distribusi frekuensi dengan beberapa langkah menghitung rentangan,

menghitung banyaknya kelas interval, menghitung panjang kelas interval. Dari perhitungan tersebut maka diperoleh data sebagai berikut

Tabel 2 : Distribusi Frekuensi Skor Perkembangan Bahasa pada siklus II Kelas Interval

X

f

fk

fX

75 – 79 80 – 84 85 – 89 90 – 94 95 - 99 100 - 104

77 82 87 92 97 102

2 4 9 7 0 1

2 6 15 22 22 23

154 328 783 644 0 102

Jumlah Dari tabeldistribusi tersebut maka dilanjutkan dengan menghitung rata-rata mean, modus, median. Adapun nilai ratarata penelitian yang didapat pada siklus II yakni M(87%), Mo(88,05%), Md(87,55%). Sebaran data tentang perkembangan bahasa khususnya anak pada siklus II kelompok B1 berada pada kategori tinggi dengan juling negative. Rata-rata M% pada siklus II sebesar 87% sehingga apabila data tersebut dikonversikan kedalam Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima berada pada tingkat penguasaan (80%-89%). Hal ini dapat dilihat pada grafik polygon di bawah ini.

Gambar Grafik 3. Grafik polygon siklus II

23

2011

Dari hasil pengamatan dan juga temuan yang dilakukan selama pengamatan pada siklus II dapat dilihat bahwa perkembangan bahasa khususnya bahasa lisan melalui metode tanya jawab berbantuan media flip chart pada kelompok B1 telah nampak adanya peningkatan. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perkembangan presentase bahasa khususnya bahasa lisan pada siklus 1 sebesar 60% dengan kategori rendah dan meningkat menjadi 87% pada siklus II dengan kategori tinggi. Hal ini menunjukkan adanya rata-rata presentase perkembangan bahasa khususnya bahasa lisan pada anak kelompok B1 semester II dari siklus I ke siklus II sebesar 27%.Peningkatan ini terjadi karena guru mampu memberikan materi pembelajaran yang mudah bagi anak untuk dipahami, selain itu kegiatan melalui media flip chart menarik bagi anak, sehingga pembelajaran yang telah direncanakan oleh peneliti tercapai sesuai harapan. Penelitian dan observasi yang dilakukan oleh peneliti mampu memberikan motivasi bagi anak untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Dari proses pembelajaran yang dilaksanakan melalui metode tanya jawab berbantuan media flip chart anak memperoleh pengalaman dan pengetahuan. Adapun temuan-temuan yang diperoleh selama tindakan pelaksanaan siklus II yakni secara garis besar proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan

e-Journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

rencana pelaksanaan pembelajaran yang direncanakan oleh peneliti, sehingga perkembangan bahasa anak mengalami peningkatan sesuai dengan harapan.Anak yang awalnya kurang aktif dalam mengikuti proses kegiatan pembelajaran melalui penerapan metode tanya jawab ini menjadi aktif dan antusias mengikuti, karena guru berhasil memberikan kegiatan metode tanya jawab berbantuan media flip chart yang membuat anak tertarik untuk menjawab pertanyaan atau memberikan informasi yang disesuaikan oleh pertanyaan dari guru.Dalam pelaksanaan proses kegiatan pembelajaran perkembangan bahasa khususnya bahasa lisan anak sudah berkembang yang awalnya tidak mampu menjadi mampu sesuai dengan harapan. Peneliti dalam hal ini berperan sebagai guru yang memberikan bimbingan pada anak apabila ada anak yang belum memahami kegiatan yang sedang dilaksanakan. Secara umum proses kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode tanya jawab berbantuan media flip chart sudah berjalan dengan baik, hal ini terlihat dari adanya peningkatan rata-rata persentase sebesar 27% perkembangan bahasa khususnya bahasa lisan dari siklus I ke siklus II, sehingga peneliti memandang penelitian ini cukup sampai di siklus II dan tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya. Penyajian hasil penelitian di atas memberikan gambaran bahwa dengan menerapkan metode tanya jawab berbantuan media flip chart dapat meningkatkan perkembangan bahasa khususnya bahasa lisan anak. Hal ini dapat dilihat dari analisis mengenai perkembangan bahasa anak sebagai berikut. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan analisis deskriptif kuantitatif diperoleh persentase rata-rata peningkatan perkembangan bahasa khususnya bahasa lisan anak kelompok B1 semester II di TK Ikal Widya Kumara Denpasar tahun pelajaran 2014/2015 pada siklus I sebesar 60% dan rata-rata persentase perkembangan bahasa anak Kelompok B1 semester genap di TK Ikal Widya Kumara Denpasar tahun pelajaran 2014/2015 pada

siklus II sebesar 87% kategori tinggi, ini menunjukkan adanya peningkatan persentase rata-rata perkembangan bahasa khususnya bahasa lisan pada anak dari siklus I ke siklus II sebesar 27%. Terjadinya perkembangan bahasa kususnya bahasa lisan pada anak saat penerapan metode tanya jawab berbantuan media flip chart dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) disebabkan karena guru mampu mengelola kelas dengan baik dan memberikan beberapa pertanyan yang mudah dimengerti oleh anak sehingga anak mampu menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh gurunya dengan menggunakan media flip chart dan hal ini berkembang terus sampai anak mampu mencapai tujuan yang diharapkan. Pertanyaan yang disampaikan guru disesuaikan dengan tema dan indikator yang ingin dicapai. Penerapan metode tanya jawab ini dilakukan pada awal dan akhir kegiatan. Pada kegiatan ini guru akan memberikan beberapa pertanyaan yang disesuaikan dengan sub tema yang berlangsung pada hari itu dengan menggunakan media flip chart. Hal ini dilakukan oleh guru untuk menarik minat anak dalam berkonsentrasi mengikuti pembelajaran dan merangsang keaktifan siswa dalam berpikir. Penerapan metode tanya jawab dilakukan dalam beberapa proses kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan perkembangan bahasa khususnya bahasa lisan anak. Melalui metode tanya jawab ini anak akan dijelaskan tentang gambar yang sudah disediakan kemudian guru akan memberi pertanyaan kepada anak dan anak diusahakan agar dapat menjawab pertanyaan sehingga anak berpikir jawaban apa yang sesuai dengan pertanyaan yang disampaikan.Selain itu juga anak menjadi berani dalam mengeluarkan pendapatnya. Metode tanya jawab berbantuan media flip chart ini dapat membuat anak-anak menjadi tertarik dan fokus dalam mengikuti pembelajaran karena saat guru menjelaskan isi dari gambar yang sudah disediakan, guru juga akan memberikan pertanyaan kepada anak sesuai dengan gambar yang sudah tersedia. Dalam hal ini perkembangan bahasa anak dapat berkembang dengan baik karena anak akan

e-Journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

diminta oleh guru untuk mengeluarkan pendapatnya dengan cara menjawab pertanyaan. Keberhasilan dalam penelitian ini sesuai dengan kajian-kajian teori yang mendukung dalam pelaksanaan penelitian ini. Metode tanya jawab merupakan metode yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam proses interaksi dengan cara proses tanya jawab antara guru dan siswa. Metode tanya jawab ini efektif digunakan di TK untuk meningkatkan perkembangan bahasa anak sehingga alat ucapnya terbiasa untuk berbicara dan mendorong anak untuk berani bertanya. Penerapan metode tanya jawab dalam penelitian ini dibantu dengan media flip chart yang membuat cerita yang disampaikan oleh guru menjadi semakin hidup dan suasana kelas menjadi menyenangkan. Manfaat metode tanya jawab berbantuan media flip chart bagi anak-anak TK yaitu, agar anak menjadi lebih berani dalam mengungkapkan pendapatnya didepan banyak orang, sehingga proses perkembangan bahasa anak dapat berkembang dengan maksimal sesuai tujuan yang ingin dicapai. Hasil yang diperoleh melalui penerapan metode tanya jawab adalah anak mampu mendengarkan dengan baik terhadap apa yang disampaikan oleh guru didepan kelas, dan saat anak diberikan pertanyaan oleh guru maka anak akan mampu menjawab pertanyaan yang akan ditanyakan oleh guru. Penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitianApriana (2014), yang menyatakan adanya peningkatan persentase perkembangan bahasa lisan anak pada siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 30,65% poin dengan kriteria tinggi. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data yang sudah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode tanya jawab berbantuan media flip chart dapat meningkatkan perkembangan bahasa khususnya bahasa lisan pada anak kelompok B1 semester II di TK Ikal Widya Kumara Denpasar tahun pelajaran 2014/2015. Terbukti dengan adanya peningkatan rata-rata persentase

perkembangan bahasa khususnya bahasa lisan anak pada siklus I = 60% dengan kategori rendah meningkat menjadi = 87% dengan kategori tinggi pada siklus II, ini menunjukkan adanya perkembangan ratarata persentase perkembangan bahasa pada anak dari siklus I ke siklus II = 27%. Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut. Kepada guru, disarankan dalam menyiapkan media flip chart dan memilih metode tanya jawab dapat disesuaikan dengan kemampuan anak, sehingga hal ini dapat meningkatkan perkembangan bahasa khususnya bahasa lisan anak dengan maksimal. Kepada Kepala Sekolah, disarankan agar mampu memberikan informasi metode tanya jawab dan media flip chart pada proses pembelajaran sehingga nantinya mampu meningkatkan perkembanganbahasa khususnya bahasa lisan anak.Kepada peneliti lain hendaknya dapat melaksanakan PTK dengan berbagai metode tanya jawab dan media flip chart serta dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan perkembangan bahasa anak agar perkembangan bahasa anak dapat berkembang dengan optimal. DAFTAR PUSTAKA Agung. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. -------.

2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

Dewi, Apriana. 2014. Penerapan Metode Tanya Jawab Berbantuan Media Kartu Kata Bergambar Untuk Mengembangkan Kemampuan Berbahasa Lisan Anak Kelompok B TK Soma Negara Pejeng Gianyar Tahun Pelajaran 2013/2014. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Hasbullah. 2009. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Ilmu PT

e-Journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

Hildayani, Rini dkk. 2008. Psikologi Perkembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. Jubaedah, Endang. 2013. Penerapan Metode Tanya Jawab dengan Tekhnik Probing Prompting untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir. Skripsi (tidak diterbitkan). Tersedia pada http://repositiry.upi.edu/9367/2/Ssej-0802647_chapterl.pdf (diakses pada 2 Desember 2014). Mutiah, Diana. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Prenada Media Group. Setyanto, Ardi. 2014. Panduan Sukses Komunikasi BelajarMengaja.Jogjakarta: Diva Press. Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter Usia Dini. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Zaman, Badru, dkk. 2012. Media dan Sumber Belajar TK. Tanggerang: Universitas Terbuka.