29/04/2013
OBAT-OBAT KARDIOVASKULAR Arief Rahman Hakim
[email protected]
1
ISI • Pendahuluan • Obat-obat utama untuk gangguan jantung dan pembuluh : ACE Inhibitor, ARB, CCB, Beta Bloker, Diuretika, Nitrat, Kardiotonik, antiaritmia • Obat-obat sekunder untuk gangguan pembuluh : Alfa 2 Agonis Sentral, Alfa 1 antagonis, Vasodilator langsung, Antagonis adrenergik Perifer 2
1
29/04/2013
Pendahuluan • Gangguan pada sistem kardiovaskular : – Gangguan pada Jantung • Iskemik : Angina reversibel (angina stabil, angina varian) dan angina irreversibel (angina tidak stabil dan infark Miokard) • Gagal jantung • Aritmia
– Gangguan pada Vasa : • Hipertensi • hipotensi
– Gangguan pada Darah : • • • • •
Viskositas, Lipid darah, Gangguan keseimbangan asam-basa, Gangguan keseimbangan elektrolit Gangguan timbunan flak 3
4
2
29/04/2013
5
6
3
29/04/2013
7
8
4
29/04/2013
9
10
5
29/04/2013
11
12
6
29/04/2013
13
14
7
29/04/2013
ACEI (ACE INHIBITOR)
15
• Indikasi : hipertensi akut, hipertensi, CHF (gagal jantung kongesti), disfungsi ventrikel kiri setelah infark miokard • Jenis obat : mg/hari
Frekuensi
Hipertensi
16
8
29/04/2013
17
18
9
29/04/2013
19
• ESO : – – – – – –
Hiperkalemia (1-11%) Hipersensitivitas (4-7%) Skin rash (4-7%) Hipotensi (1-2,5%) Batuk kering (0,5-2%) Proteinuria (1%)
• Kontraindikasi : – – – – –
Hipersensitivitas thd ACEI Anuria Riwayat angioudema Bilateral renal artery stenosis Hamil (trimester 2 & 3) 20
10
29/04/2013
• Interaksi obat : – Kontraindikasi : aliskiren – Serius-gunakan alternative : alupurinol, candesartan, irbesartan, losartan, potasium fosfat iv, telmisartan, valsartan – Signifikan-monitor closely : aluminium hidroksida, aspirin, kalsium karbonat, celecoxib, diklofenak, digoksin, furosemid, glipizid, insulin, ibuprofen, preparat kalium
21
HAL-HAL PENTING • ACEI dilatasi vena menurunkan tekanan pengisian (preload) dan dilatasi arteriol menurunkan afterload kebutuhan oksigen miokard turun dan efek vasodilator • ACEI batuk kering peningkatan bradikinin (ACE berperanan dalam metabolisme bradikinin) • ACEI bisa menyebabkan gagal ginjal pada pasien dengan stenosis arteri renalis bilateral 22
11
29/04/2013
ANGIOTENSIN RESEPTOR BLOKER (ARB)
23
• Indikasi : hipertensi, CHF • Jenis obat : mg/hari
Frekuensi
24
12
29/04/2013
25
• ESO : – Udem perifer, dizzines, fatigue, abdominal pain, diare, nausea, albuminuria, rhininis, faringitis, bronkhitis, chest pain
• Kontraindikasi : – Hipersensitivitas – Penyakit hepar yang parah – Stenosis arteri renal bilateral – Wanita hamil
26
13
29/04/2013
• Interaksi obat : – Kontraindikasi : aliskiren – Serius-use alternative : ACEI, litium, potasium fosfat iv – Signifikan-monitor closely : acebutolol, aspirin, atenolol, bisoprolol, celecoxib, diklofenak, digoksin, furosemid, gentamisin
27
CCB (CALCIUM CHANNEL BLOCKER)
28
14
29/04/2013
• Indikasi : hipertensi, CHF, antiangina • Jenis obat : mg/hari
Frekuensi
29
• Jenis obat : mg/hari
Frekuensi
30
15
29/04/2013
31
32
16
29/04/2013
• ESO : >10% •Edema (1.8-10.8%) 1-10% •Headache (7.3%) •Fatigue (4.5%) •Palpitations (0.7-4.5%) •Dizziness (1.1-3.4%) •Nausea (2.9%) •Flushing (0.7-2.6%) •Abdominal pain (1.6%) 33
• Contraindications – Hypersensitivity
• Cautions – Congestive heart failure (CHF) – Persistent progressive dermatologic reactions – Symptomatic hypotension possible, particularly with severe aortic stenosis – Worsening of angina and acute myocardial infarction (MI) can develop after dose is started or increased, particularly with severe obstructive CAD – Edema may develop within 2-3 weeks of starting therapy
34
17
29/04/2013
• Interaksi obat : • Contraindicated (1) – dantrolene
• Serious - Use Alternative (4) – diltiazem – Simvastatin
• Significant - Monitor Closely (81) – Acebutolol – Atenolol – Carvedilol dll 35
BETA BLOKER
36
18
29/04/2013
• Indikasi : Antiangina, CHF • Jenis obat : mg/hari
Frekuensi
37
• Jenis obat : mg/hari
Frekuensi
38
19
29/04/2013
39
40
20
29/04/2013
• ESO : >10% •Tiredness (13%) 1-10% • Hypotension (10%) • Bradycardia (8%) • Cold extremities (0.5- 7%) • Postural hypotension (2-4%) • Depression (3%) • Nausea (2-3%) • Dreaming (2%) • Drowsiness (2%) • Diarrhea (1-2%) • Fatigue (1-2%) • Leg pain (1-2%) • Lethargy (1-2%) • Lightheadedness (1-2%) • Vertigo (1-2%) • Dyspnea (0.4-2%) 41
• Contraindications – 2°/3° heart block in patients without pacemaker – Cardiogenic shock – Sinus bradycardia – Sinus node dysfunction – Hypersensitivity – Uncompensated cardiac failure – Pulmonary edema
42
21
29/04/2013
• Interaksi obat : • Contraindicated (0) • Serious - Use Alternative (17) – beta bloker
• Significant - Monitor Closely (184) – valdecoxib – valsartan – verapamil
43
DIURETIKA
44
22
29/04/2013
45
46
23
29/04/2013
• Indikasi : Hipertensi, CHF • Jenis obat : mg/hari
Frekuensi
47
• Jenis obat : mg/hari
Frekuensi
48
24
29/04/2013
49
Umum • Diuretik bekerja pada ginjal untuk meningkatkan ekskresi air dan natrium klorida • Secara normal, reabsorpsi garam dan air dikendalikan oleh aldosteron dan vasopresin (hormon antidiuretik, ADH) • Diuretik menurunkan reabsorpsi elektrolit di tubulus ekskresi elektrolit meningkat diikuti ekskresi air 50
25
29/04/2013
Tiazid • Digunakan untuk terapi hipertensi • Bekerja terutama pada tubulus distal menghambat reabsorpsi NaCl dg terikat pada sinporter untuk kotranspor Na+/Cl• ESO : – – – – –
kelemahan, impotensi, ruam kulit Hipokalemia aritmia jantung (tu +digitalis) Hiperuresemia kompetisi sekresi tiazid & asam urat Toleransi glukosa KI pada pasien DM tipe 2 Kadar kolesterol meningkat 51
Diuretik Loop • Digunakan mengurangi udem perifer dan paru pada gagal jantung sedang sampai berat • Efektif pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal • Kerja menghambat reabsorpsi NaCl di ansa Henle asendens segmen tebal mempunya kapasitas besar untuk mengabsorpsi NaCl dapat menyebabkan diuresis yang hebat • Mekanisme menghambat kotranspor Na+/K+/2Cl• ESO : – hiponatremia, hipotensi, hipovolemia, hipokalemia – Ekskresi kalsium dan magnesium meningkat – Penggunaan berlebih (dosis tinggi, pemberian iv) dapat menyebabkan ketulian irrreversibel 52
26
29/04/2013
Diuretik hemat kalium • Bekerja pada segmen yang berespon terhadap aldosteron pada nefron distal, dimana homeostasis K+ dikendalikan • Menurunkan reabsorpsi Na+ dengan mengantagonis aldosteron (spironolakton) atau memblok kana Na+ (amilorid & triamteren) • Dapat menyebabkan hiperkalemia berat tu pada pasien gagal ginjal atau terapi bersama ACEI
53
NITRAT
54
27
29/04/2013
• Indikasi : Angina • Ada 2 Golongan : Nitrat kerja cepat dan Nitrat kerja panjang
55
• Mekanisme kerja : – Metabolisme nitrat ion nitrit (NO2-) (membutuhkan tiol jaringan) – di dalam sel nitrit nitrat oksida (NO), mengaktivasi guanilat siklase peningkatan konsentrasi cGMP (guanosin monofosfat siklik) intraseluler pada otot polos vaskular – Menurunkan ion Ca2+ bebas dalam sitosol defosforilasi miosin rantai pendek (MLC)
56
28
29/04/2013
57
• Nitrate therapy untuk mengakhiri acute anginal attack dan untuk mencegah serangan. – Sublingual, buccal, or spray nitroglycerin products produk untuk serangan akut – prophylactic oral or transdermal products development of tolerance
• ESO : – Postural hypotension, reflex tachycardia, headaches and flushing, and occasional nausea. – Rash (especially with transdermal nitroglycerin)
58
29
29/04/2013
KARDIOTONIK/INOTROPIK
59
• Obat inotropik positif digoksin • Efek mekanis dan manfaat terapi : – meningkatkan kontraksi otot jantung dan meningkatkan curah jantung akibat peningkatan konsentrasi kalsium sitoplasma – Terapi kombinasi untuk gagal jantung yang telah menerima terapi diuretik dan ACEI – Diindikasikan pada gagal jantung akibat fibrilasi atrium
60
30
29/04/2013
• Mekanisme kerja : – Menghambat Na+/K+-ATPase membran (berperan dalam pertukaran Na+/K+) – meningkatkan Na+ intraseluler Ca2+ intraseluler meningkat kontraksi otot miokard meningkat
• Digoksin dan ion K+ berkompetisi untuk reseptor pada sisi luar membran sel otot, efek digoksin bisa meningkat membahayakan pada kondisi hipokalemia
61
62
31
29/04/2013
• Dosis : 0,25 mg QD, lansia 0,125 mg QD • ESO : – toksisitas digoksin tjd pada 20% pasien dan 18% meninggal akibat aritmia (ritme kardiak ektopik dan re-entrant dan heart block); – GI (anoreksia, nausea dan vomit); – CNS (sakit kepala, fatigue, bingung, disorientasi, gangguan penglihatan)
63
Efek relatif obat-obat adrenergik terhadap reseptor
64
32
29/04/2013
Pengobatan HF akut/parah
65
OBAT-OBAT ANTIARITMIA
66
33
29/04/2013
Klasifikasi Obat Antiaritmia (Vaughan Williams, 1984)
• Klasifikasi : – berdasarkan aksi elektrofisiologi blok channel Na+, K+ atau Ca +
67
Klasifikasi (lanjutan) • Kelas I- bloker kanal cepat Na+ – IA (moderat block) : kinidin, prokainamid, disopiramid (aritmia supraventrikel dan ventrikel) – IB (weak block) : lidokain, fenitoin, tokainid, meksiletin (aritmia ventrikel > supraventrikel) – IC (pronounced block) : flecainid, propafenon, moricizin (aritmia ventrikel dan ada resiko proaritmia)
• Kelas II-beta bloker : propranolol, metoprolol, atenolol, acebutolol, pindolol, sotalol, timolol (takikardi sinus & takikardi atrial) • Kelas III-bloker kanal K+ (fibrilasi ventrikel) – Bretilium, amiodaron, sotalol
• Kelas IV-bloker kanal Ca+ (takikardi automatik & reentry) – Verapamil dan diltiazem 68
34
29/04/2013
69
70
35
29/04/2013
71
72
36
29/04/2013
73
OBAT-OBAT ALTERNATIF UNTUK HIPERTENSI
74
37
29/04/2013
75
38