OBJEK, TEMA, SIMBOL DAN FAKTOR PENDUKUNG FOTO HUMAN INTEREST
Triyono Widodo
Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Abstrak: Foto human interest lebih menekankan aspek cerita yang simbolik dari pada keindahan visual, tidak mengejar peristiwa yang baru. Objek foto human interest dapat berwujud setiap benda, setiap keadaan dan setiap pemandangan; tema dan makna simboliknya dapat diungkapkan melalui kesan-kesan psikologis yang ditimbulkan oleh objek-objeknya. Faktorfaktor yang mendukung kualitas foto human interest antara lain dapat berupa: unsur universal; kewajaran sikap objek; keaslian, keunikan kehidupan; teknik dan artistik. Kata-kata kunci: Objek, tema, simbol, pendukung, foto human interest. Abstract: human of interest Photography has more emphasize aspect of symbolic story rather than at beauty of visual, do not pursue event which really new. Object photograph human of interest can be extant every object, every circumstance and every view; It’s symbolic meaning and theme can be gone through psychological impressions generated by its object. Factors supporting quality photograph human of interest for example: universal; equity of object attitude; authenticity, uniqueness of life; technique and artistic. Keywords: Object, theme, symbol, supporter, photograph human interest.
1
Secara umum, fungsi fotografi di
samping
sebagai
jenis
karya
fotografi
yang
media
temanya lebih menitik beratkan
perekaman, juga sebagai media
pada aspek-aspek kemanusiaan.
ekspresi
Melalui
atau
media
karya foto tersebut,
pengungkapan ide tertentu bagi
fotografer dalam menyampaikan
fotografernya, serta untuk sarana
nilai-nilai
berkomunikasi. Oleh karena itu,
menggunakan
karya fotografi dapat dipandang
antara lain berkenaan dengan
hanya sebagai hasil perekaman
objek, tema dan simbol. Oleh
tentang
karena
suatu
adakalanya pula komunikasi
objek,
dan
sebagai alat
secara
kemanusiaan bahasa
itu,
rupa,
tulisan
ini
mengetengahkan tentang objek,
simbolik
tema, dan simbol, serta faktor-
tentang pokok persoalan (tema)
faktor apa saja yang diperlukan
tertentu dengan
untuk mendukung
memanfaatkan
karya-karya
objeknya untuk mengungkapkan
foto human interest yang dinilai
makna tertentu secara simbolis.
berhasil.
Agar
terfokus,
terlebih
Berdasarkan
tujuan-tujuan
tulisan
ini
dahulu
berkarya fotografi dan jenisnya,
dikemukakan pengertian tentang
ada yang dapat dikelompokkan
fotografi dan
sebagai foto human interest. Pada
interest.
foto human
umumnya, foto human interest ada yang mengartikan sebagai
2
FOTOGRAFI
DAN
FOTO
dengan menggunakan media yang berwujud cahaya yang direkam
HUMAN INTEREST
pada suatu permukaan yang peka cahaya, dengan alat utama berupa
Fotografi Secara
umum,
pengertian
lensa yang berada di dalam ruang
fotografi adalah seni dan proses
kedap
menghasilan
kamera.
gambar
dengan
cahaya pada film atau permukaan
cahaya
yang
Dikemukakan
disebut
Feininger
yang dipekakan, demikian dalam
(1998:1) bahwa, fotografi adalah
Kamus Besar Bahasa Indonesia
bahasa gambar. Berbeda dengan
(1990: 244). Kata fotografi dapat
bahasa yang berupa kata-kata
diartikan
yang diungkapkan atau ditulis,
sebagai
kegiatan
menggambar atau melukis dengan
fotografi
cahaya, dan sebenarnya semua
komunikasi yang dapat atau lebih
fotografi dapat dilihat sebagai
mudah „dipahami‟ di seluruh
kegiatan melukis dengan cahaya,
dunia. Tujuan yang hakiki dari
demikian
Worobiec
fotografi ialah komunikasi. Tidak
keterangan
banyak orang membuat gambar
(2003:90). tersebut,
pendapat Dari
ditarik
bentuk
suatu
hanya untuk menyenangkan diri
aktivitas
sendiri. Dari pendapat Feininger
berkarya fotografi pada dasarnya
tersebut, dapat diartikan bahwa,
adalah kegiatan berkarya seni
fotografi merupakan salah satu
pengertian
dapat
merupakan
bahwa,
3
alat untuk berkomunikasi antara
Pengertian human interest dalam
fotografer dengan orang lain yaitu
lingkup
pengamat atau apresiator, oleh
Soelarko (1975:9) adalah apabila
karena
tidak
suatu karya fotografi yang lebih
semata-mata sebagai alat untuk
menekankan pada aspek ceritanya
merekam
dari
itu,
fotografi
objek
foto
untuk
memenuhi rasa keindahan.
fotografi
pada
aspek
menurut
keindahan
visualnya. Sebuah cerita yang mempunyai menyampaikan
Foto Human interest Jika ditinjau dari asal-usul kata,
arti
makna,
human interest
sebuah
pesan
kepada pengamat, sehingga bagi orang
yang
peka
terhadap
akan
tersentuh
(bahasa Inggris) adalah
human
„amanahnya‟
berarti
bersifat
hatinya atau merasa terharu. Dari
manusia,
manusia, demikian
menurut
pendapat
Soelarko
tersebut,
Echols dalam Kamus Inggris
dapat diartikan bahwa, nilai foto
Indonesia (1984:306), sedangkan
human interest lebih ditekankan
interest berarti perhatian, minat;
pada aspek yang berada di balik
kepentingan;
berminat pada;
apa yang tampak (tersirat) dari
menarik perhatian, Echols dalam
pada aspek yang tampak, dalam
Kamus
hal ini hasil rekaman
(1984:327).
Inggris
Indonesia
mengenai
objek atau benda yang difoto (tersurat, visual).
4
Penyajian tentang aspek–aspek Tujuan Foto Human interest
kehidupan
manusia
dalam
fotografi human interest
lebih
dekat dengan reportasi,
pada
Berdasarkan pengertian foto human interest, yaitu suatu karya dasarnya foto human interest juga fotografi yang lebih menekankan reportasi, akan tetapi bukan untuk pada aspek ceritanya terutama kepentingan pemberitaan sebagai yang berkenaan dengan manusia, news. Dalam
reportasi human
maka tujuan foto human interest interest, titik tolaknya adalah adalah berkarya fotografi yang lebih
diarahkan
menggambarkan
untuk
kemanusiaan
dan
“human
relations”, sedangkan dalam foto-
adegan-adegan foto berita (bukan foto human
kehidupan
manusia di dalam interest) yang dikemukakan lebih
aktivitas
hidupnya sehari-hari. ditekankan pada aspek aktualitas,
Dikemukakan Soelarso (1975:9) kehangatan dari suatu peristiwa. bahwa,
foto-foto
yang Sebagai contoh, dalam fotografi
menyajikan kehidupan manusia human sehari-hari,
atau
yang
interest
dapat
dapat menampilkan aktivitas kehidupan
menimbulkan
asosiasi
dengan
manusia,
dapat
dari kehidupan
salah
satu
kelompok
masyarakat pedalaman
yang
dimasukkan ke dalam kategori tingkat
kehidupannya
relatif
foto human interest. tertinggal
dengan
kelompok
5
masyarakat lainnya di Indonesia.
atau
Fotografer dapat merekam apa-
diperhatikan dan sebagainya ,
apa
demikian
yang ada pada kelompok
sasaran
untuk
diteliti,
penjelasan
dalam
masyarakat yang masih tertinggal
Kamus Besar Bahasa Indonesia
tersebut,
antara
yaitu
(1990: 622). Dalam tulisan ini,
mengenai
tata-cara
adat
yang dimaksud objek foto adalah
lain atau
istiadat dalam kehidupan mereka
benda
dalam bermasyarakat, misalnya
manusia, binatang dan benda
bagaimana
mereka
alam
dengan
melalui perangkat fotografi. Oleh
sesamanya, bagaimana mereka
karena itu, pengertian objek foto
menyelenggarakan
lebih berkenaan dengan apa yang
dalam
tata-cara
berkomunikasi
upacara
baik
lainnya
keagamaan/kepercayaan,
tampak,
perkawinan dan sebagainya.
visual. tersebut
Objek,
Tema dan Simbol
yang
objek
berwujud
yang
direkam
terlihat, kongkrit atau Objek-objek dalam foto merupakan yang
rekaman
menggambarkan
dalam Foto Human Interest
adegan tertentu tentang aktivitas
Objek
manusia, yang diangkat
dalam Foto Human
Interest Secara umum, yang dimaksud
kehidupannya
dari
sehari-hari.
Misalnya, di lokasi perumahan
objek adalah hal, benda, perkara
yang sedang dibangun,
yang menjadi pokok pembicaraan
beberapa
objek
foto
tampak dapat
6
berupa manusia baik sebagai
pencahayaan yang mendukung,
mandor/pengawas, tukang, kuli
serta posisi tubuh dan ekspresi
bangunan
wajah yang menarik pada objek
yang
sedang
melaksanakan
pekerjaannya
yang
masing-masing.
Pada
foto
foto tersebut dapat menyebabkan
tersebut juga bisa dilengkapi oleh
munculnya penafsiran-penafsiran
rekaman
lebih jauh
objek-objek
difoto tersebut, tentulah
atau pun dapat
pendukungnya, misalnya berupa
berfungsi sebagai simboli tertentu
bangunan yang sedang dibangun
daripada
sekedar
beserta
adegan
ibu
peralatan dan
bahan-
objek
dan
yang
sedang
anaknya
dalam
bahan bangunan.
menggendong
Contoh fotografi human interest
cuaca hujan tersebut.
lainnya, misalnya di saat hujan tampak sosok seorang ibu yang sedang menggendong anaknya
Tema
yang
Interest
masih
balita
sambil
dalam Foto Human
membawa payung. Objek dan adegan
dalam
foto
tersebut
Arti
tema
secara
umum
merupakan hal yang lazim terjadi,
adalah pokok pikiran, dasar cerita
namun jika objek dan adegan
yang
tersebut diambil melalui sudut
dasar mengarang dan sebagainya,
pandang
demikian
yang
tepat,
dengan
dipercakapkan,
penjelasan
dipakai
dalam
7
Kamus Besar Bahasa Indonesia
dapat menyampaikan „sesuatu‟
(1990: 921).
yang lebih jauh dari pada objek
Rathus
dalam
bukunya
(1990:70) berpendapat dalam
seni
fotografi
rupa
bahwa, termasuk
tentunya,
tema
dan
adegan
dalam
fotografi
disebut tema. Berdasarkan
penjelasan
tentang pengertian tema secara
dihasilkan melalui kesan-kesan
umum
psikologis akibat dari unsur-unsur
dimaksud tema dalam foto human
fisiknya
bidang,
interest adalah berkaitan dengan
bentuk, ruang, warna, tekstur,
kesan- kesan psikologis yang
cahaya dsb.).
ditimbulkan
(titik,
garis,
Dalam
tersebut,
oleh
maka
objek
yang
foto.
fotografi
Kesan-kesan psikologis tersebut
dikemukakan Soelarko (1975:6)
berkenaan dengan pokok pikiran,
bahwa,
dasar cerita yang erat kaitannya
setiap
benda,
setiap
keadaan dan setiap pemandangan
dengan
dapat dijadikan objek pemotretan.
kehidupan
Ada
kemanusiaan.
objek
yang
dimanfaatkan menyampaikan persoalan
dapat untuk
suatu
(tema).
pokok Tiap-tiap
aspek
hidup
manusia
Dikemukakan
dan atau
Soelarko
(1988:85), bahwa semua adegan yang
menggambarkan
peri
„adegan‟ (yang dikesankan oleh
kehidupan manusia di
dalam
objek atau objek-objek foto) yang
perjalanan
dapat
hidupnya,
8
dimasukkan ke dalam human
sehingga bagi kebanyakan orang
interest. Hal-hal ini antara lain
dianggap
meliputi: Kehidupan di dalam
menjadikan
hubungan
dengan
pekerjaan,
khusus.
misalnya:
petani,
buruh,
hal
tidak
perhatian
yang
Dari
adegan-adegan
objek-objek tersebut diharapkan
nelayan,
pegawai. Kehidupan
dapat
keluarga,
misalnya:
memancarkan‟
mengurus
yang
„menyiratkan, aspek-aspek
rumah tangga, mencuci pakaian,
emosional tentang
mencuci
manusia
alat-alat
dapur,
mengasuh anak, menyusui anak, memberi
makan,
main-main
manusia-
yang menjadi
objek
pemotretan tersebut. Kejadian sehari-hari, rutinitas
dengan anak. Kehidupan pribadi,
kegiatan
misalnya:
mandi,
mencuci
ditampilkan sebagai berita yang
rambut,
belajar,
makan.
sosial,
misalnya:
menarik perhatian manusia secara
khitanan,
luas. Nilai dari foto-foto human
Kehidupan upacara
penganten,
festival, sembahyang massal. Pendapat Soelarko (1978:85)
hangat
manusia tidak dapat
(aktual),
interest
bukan
keindahan
yang
terletak
aspek
pada
visualnya
menyatakan, bahwa tema dalam
semata,
foto human interest dapat berupa
ditekankan
pada
adegan-adegan biasa sehari-hari,
keasyikan‟
ceritanya.
dan
cerita, yang bermakna, dapat
begitu
cepat
berlalu,
akan
akan
tetapi
lebih
„keindahan, Sebuah
9
menyampaikan
sebuah pesan
maknanya melalui perwujudan
kepada pengamat, sehingga bagi
serta
orang
terhadap
dimana dan kapan karya tersebut
manusia,
diciptakan. Simbol adalah sesuatu
yang
amanahnya
sensitif sebagai
konteks
semacam
sosial
budaya
tentunya akan segera tersentuh
atau
hatinya dan bisa saja menjadi
memiliki makna lebih dari pada
„terharu‟.
perwujudannya itu sendiri. Setiap unsur
Simbol
dalam Foto Human
fisik
„tanda‟
karya
merupakan
yang
seni
tanda,
rupa
demikian
pendapat Rawson (19: 134).
Interest
Oleh Pengertian
dalam
proses
atau
penyampaian maksud mengenai
lambang secara umum adalah
pokok persoalan (tema) yang ada
sesuatu tanda (lukisan, lencana,
di benak fotografer diungkapkan
dsb.) yang menyatakan suatu hal
dengan
atau
maksud
simbolis (dengan cara melakukan
penjelasan
proses simbolisasi atas obyek dan
tertentu, dalam
simbol
karena
mengandung demikian Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia ( 1990: 490).
adegan
bahasa
rupa
tertentu),
dimungkinkan
secara
maka dapat
Secara teoretis, simbol pada
memunculkan makna denotatif
karya seni rupa termasuk karya
(makna yang sebenarnya, yang
fotografi
tampak,
dapat
diketahui
yang
tersurat,
yang
10
visual) atas obyek dan adegan
seperti bahasa sastra, akan tetapi
tersebut,
pula
harus disajikan dalam bentuk
memunculkan berbagai macam
gambar- gambar. Oleh karena
makna
konotatif
gambar-gambar itu harus diambil
tersirat,
kiasan,
dan
dapat
(makna yang konsep)
atas
dari kejadian yang nyata, maka
obyek dan adegan tersebut. Hal-
fotografer
hal tersebut antara lain
erat
objek-objeknya (hal-hal, benda-
berkaitan dengan berbagai faktor,
benda, keadaan-keadaan) yang
faktor-faktor tersebut antara lain
memungkinkan
adalah:
dapat
menyampaikan suatu
mengasosiasikan/
pesan
(tema) secara simbolis
menginterpretasikan obyek dan
sesuai dengan tujuan fotografer.
adegan itu;
siapa
yang
berupaya
objek
mencari
tersebut
serta di mana dan
kapan obyek dan adegan simbolis
Faktor-faktor yang Diperlukan
itu berada (kontekstual).
dalam Foto Human Interest
Soelarko (1975:10)
dalam
tulisannya
berpendapat bahwa,
Berikut
ini
dikemukakan
foto human interest juga dapat
beberapa faktor yang diperlukan
menimbulkan semacam bahasa-
agar suatu karya
bahasa simbol. Karena sesuatu
interest dapat dinilai berkualitas
yang abstrak dalam cerita tidak
baik, faktor-faktor tersebut antara
dapat dilukiskan
lain
oleh kata-kata,
adalah:
foto
human
Universalitas;
11
Kewajaran
Sikap
Objek;
siapapun yang melihatnya akan
Keaslian, Keunikan Kehidupan;
tersentuh
hatinya,
demikian
Teknik dan Artistik.
pendapat
fotografer
bernama
Berikut
ini
dikemukakan
Agus Leonardus (1994: 63).
beberapa faktor yang dinilai dapat mendukung
fotografi
human
Kewajaran Sikap Objek
interest agar bernilai baik. Dikemukakan Leonardus
Unsur Universal Secara umum, arti universal adalah
oleh
(1994: 63)
kendala
utama
Agus bahwa, dalam
umum ( berlaku untuk
memperoleh foto human interest
semua orang atau untuk seluruh
adalah kalau si objek tahu kalau
dunia):
bersifat
dirinya
seluruh
dunia
(melingkupi) ,
demikian
akan difoto, biasanya
mereka lalu
salah tingkah
penjelasan dalam Kamus Besar
sehingga “ekspresinya”
Bahasa Indonesia (1990: 992).
wajar.
Dalam
bidang
tidak
Untuk itu penggunaan
fotografi,
lensa tele akan sangat membantu,
objek dalam foto human interest
selain itu “moment” pemotretan
jika disajikan secara baik, maka
juga memegang peranan penting
akan dapat
menampilkan nilai
dan foto
“universal”
artinya,
lebih baik lagi jika
yang dijadikan
siapapun
objek
akan tampil dengan disajikan
dan
12
dalam komposisi serta teknik
yang
lighting yang baik.
tersendiri
Dari pendapat Agus tersebut,
dimaksud
unik
dalam
bentuk
tidak
bagaimana
dengan
yang
merekam aktivitas manusia secara
dalam
Kamus
alami,
Indonesia (1990: 992 ).
karena
dapat
bagaimanapun
canggihnya peralatan
atau
jenisnya, lain daripada yang lain,
yang perlu digaris bawahi adalah pemotret
adalah
mempunyai
persamaan
lain,
demikian
Besar
Bahasa
fotografi
Dalam bidang fotografi, Foto
nilai sebuah
human interest ditekankan pada
foto human interest tentu tidak
penyajian unsur-unsur kehidupan
akan dapat maksimal apabila
yang
objek
Misalnya dalam hal
yang digunakan,
yang
menampilkan
direkamnya adegan
yang
dibuat-buat atau tidak alami.
dianggap
hidup
unik.
tata cara
yang belum mengalami
perubahan-perubahan karena
Keaslian, Keunikan Kehidupan
“asli”,
jaman
pengaruh atau akibat
kebudayaan
dan
teknologi
Secara umum yang dimaksud
modern,
demikian
asli adalah bukan salinan, yang
Soelarko
(1978:88).
dibawa sejak lahir atau sifat
adanya keaslian dan keunikan
pembawaan, demikian penjelasan
objek foto human interest antara
dalam
lain
Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1990: 52), sedangkan
pendapat Contoh
adakah, merekam aktivitas
salah satu suku bangsa yang ada
13
di Nusantara, contoh di Bali,
yang penting, dengan kata lain,
misalnya
adat
bahwa jika ingin dinilai sebagai
pemakaman,
karya senifoto yang baik, maka
upacara
perkawinan,
kelahiran bayi dan sebagainya.
dalam foto human
Dengan mengangkat tema-tema
diharapkan pula memiliki nilai
tersebut,
teknik dan artistik yang baik pula.
fotografer
dapat
merekam aktivitas yang ada di
Secara
suku bangsa tersebut
pengetahuan
yang
umum
interest
teknik dan
berarti
kepandaian
memiliki keaslian dan keunikan
membuat sesuatu yang berkenaan
tersendiri
dengan
jika
dibandingkan
hasil
dengan suku-suku bangsa yang
membuat
lain di Nusantara ini.
melakukan
sesuatu
demikian
Telah dikemukakan
cara atau
sesuatu
berhubungan Teknik dan Artistik
industri;
yang
dengan penjelasan
seni, dalam
bahwa,
Kamus Besar Bahasa Indonesia
lebih
(1990: 915). Dengan demikian
menekankan pada aspek cerita
pengertian teknik dalam fotografi,
dari pada aspek visualistis, namun
berkaitan
foto
dalam
foto
human
human
interest
interest
juga
dengan
menggunaan
penguasaan perangkat
merupakan karya seni, maka nilai
foto, baik yang utama maupun
teknik dan artistik pada karya
penunjang
tersebut juga dinilai sebagai hal
Sedangkan arti kata artistik secara
oleh
fotografer.
14
umum adalah mempunyai nilai
sebagai seni foto yang baik,
seni; bersifat seni , Kamus Besar
tentunya
Bahasa Indonesia 1990: 50. Oleh
unsur-unsur artistik yang kuat
karena itu, pengertian
pula.
berkenaan adalah
dengan
pengajian
artistik fotografi
foto yang
harus
mengandung
Demikian
dikemukakan
oleh
foto
dalam hal ini antara lain karya
baik lagi jika
fotografi tersebut
komposisi serta teknik
prinsip-prinsip komposisi. tersebut
seperti
Hal
dikemukakan
Soelarko (1988 :89) bahwa, foto human interest selain diharapkan
Agus
Leonardus (1994: 63) bahwa,
memiliki nilai seni yang baik,
memenuhi
pula
akan tampil dengan lebih disajikan dalam lighting
yang baik. Contoh-contoh
Foto
Human
interest Berikut
ini
dikemukakan
memiliki sifat yang unik, namun
beberapa contoh karya fotografi
keunikan
saja
yang
membuat
suatu
tidak
menjadi
sebagai
senifoto yang baik, oleh karena
interest.
itu
fotografi
foto
dapat
human
dapat karya
dikelompokkan foto
human
interest
15
Sumber
Karya
Foto karya : Arief Bachtiar Judul : Tanpa Judul : Foto Indonesia, 1981, Tahun XIII,No.72, hal 33.
fotografi
di
atas
menampilkan pemandangan alam di areal
persawahan,
walaupun objek foto itu sendiri mewakili suatu kejadian biasa.
di sana
Berdasarkan
tampak objek berwujud dua ekor
fotografi yang
kerbau yang sedang digiring oleh
objek
seorang anak, yang disampaikan
persawahan tersebut, yaitu yang
oleh fotografer sebagai pesan,
menampilkan
bisa
persoalan,
pemandangan
misalnya tentang: „Ketentraman‟,
dimanfaatkan
bukan
simbolik,
suatu
mata. karya abstrak,
pokok
pemandangan Ide
yang
fotografi yaitu
semata-
pengungkapan
ini
persoalan
ketentraman,
karya
menampilkan
pemandangan
tersirat dari adalah
contoh
objek
di
areal
berwujud
tersebut, dapat sebagai yaitu suatu (tema)
bahasa sebagai pokok tentang:
“Ketentraman”.
16
Ketentraman merupakan sesuatu
fotografer memanfaatkan bahasa
yang abstrak, sehingga sulit untuk
visual atau bahasa rupa dalam hal
dijelaskan dengan bahasa tulis
ini karya fotografi tersebut.
maupun lesan, oleh karena itu
Sumber
Foto karya : Jhon F. Conn. USA Judul : Self-portrait of myself & my son. : Foto Indonesia, 1977, Nomor 51, Tahun IX, hal 55.
Karya fotografi tersebut di
“kasih sayang” merupakan suatu
atas, menampilkan suatu adegan
pengertian yang abstrak,
seorang
untuk
ayah
yang
sedang
maka
mengungkapkannya,
mendekap anaknya, idenya boleh
fotografer perlu
jadi:
Sayang.
bahasa simbol. Simbol ini dapat
yang
mengambil kejadian sehari-hari
tersirat dari foto tersebut tentang :
sebagai peristiwa – peristiwa.
Kasih
Berdasarkan contoh foto tersebut,
Kasih
Dimungkinkan
sayang
amanah
seorang
ayah
terhadap anaknya. Oleh karena
ayah
menggunakan
dan anak adalah objek
17
fotografi, bentuk-bentuk manusia
yang
mengangkat
pokok
(ayah dan anak) dipergunakan
persoalan (tema) tentang: “Kasih
untuk menyimbolkan suatu ide,
Sayang ”.
Foto karya : tanpa nama Judul : Hight Light : Foto Indonesia, 1978, Nomor 53, Tahun X, hal 39.
Sumber
Karya fotografi
tersebut di
objek
atas, berobjekan
manusia (ibu
dimanfaatkan
dan anak) serta
payung,
yang
tersebut merupakan
hal
apa yang
tersebut
dapat
sebagai
simbol
mendukung
menyatakan
pokok
untuk persoalan
tampak, yang sebenarnya, yang
(tema). Karena secara kodrati,
tersurat atau visual (denotatif).
naluri
Objek-objek
menyayangi,
tersebut
dapat
seorang
ibu
akan
melindungi,
menimbulkan beberapa makna
mengasuh,
simbolik. Misalnya,
jika tema
anaknya. Melalui foto tersebut,
adalah tentang
(dalam hal ini apa yang tersirat,
“Kasih Sayang Ibu”, maka objek-
makna kiasan, konsep atau makna
yang diangkat
membimbing
18
konotatif)
diharapkan
dapat
senantiasa melindungi anaknya.
„seorang ibu‟akan
Adapun tujuan dari pembuatan
amanahnya. Dalam konteks ini,
karya fotografi tersebut, dapat
amanah
berbagai
menyentuh
bisa diartikan sebagai
kemungkinkan, antara
kepercayaan dari Tuhan Yang
lain sebagai: dokumentasi semata,
Maha
diberikan
ekspresi seni semata, atau alat
kepada seorang ibu, yaitu agar
untuk berkomunikasi, dalam hal
anaknya
ini untuk menyampaikan cerita,
Kuasa
dilindungi,
yang
diasuh,
dibimbing,
dididik.
Payung,
makna
yang tersirat
(human
merupakan benda yang secara
interest),
hal-hal
fungsional merupakan alat untuk
tergantung
untuk kepentingan
melindungi
apa
panas Dalam tersebut,
pemakai dan konteks dapat
terhadap hujan. fotografi
atau
tujuan
tersebut
apa
karya
fotografi tersebut dibuat oleh fotografernya.
disimbolkan
sebagai naluri seorang ibu untuk
19
DAFTAR PUSTAKA Echols, Jhon M. dan Hassan Shadily, 1984, Kamus Inggris Indonesia, Gramedia-Jakarta. Feininger, Andreas, (Soelarko, ed)., 1998, The Complete Photographer (Unsur Utama Fotografi). Semarang: Dahara Prize. Leonardus, Agus , 1994, Kritik Foto Human interest, Foto Media, Tahun II, No. 7. Moeliono, Anton, 1990, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen P&K, Balai Pustaka, Jakarta. Fichner-Rathus, Lois, 1989, Understanding Art, Englewood Clifs, New Jersey: Prentice Hall. Nardi, Leo, 1981, Karya Foto Seorang Pelukis Arief Bachtiar, Foto Indonesia: Tahun XIIINo.72, Mei/Juni. ------------, 1978, Yang Menarik dari Kompetisi Foto PAF77, Foto Indonesia: Tahun X, Nomor 53, Maret/April.
Rawson, Philip, 1987, Design. Englewood Cliffs, N.J.: Prentice Hall, Inc. Soedarso Sp., 1988, Tinjauan Seni Sebuah Pengantar Untuk Aspresiasi Seni, Saku Dayar Sana, Yogyakarta. ----------------, 2003, Seni Sebagai Komunikasi dan Ekspresi Emosi, (Makalah dipersiapkan untuk penerbitan bersama), Program Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Soelarko, objek dan Tema, Foto Indonesia: Tahun VI-No. 37, Juli/Agustus, 1975. ----------, 1975, Fotografi Untuk Salon dan Lomba Foto, Karya Nusantara, Bandung. ----------, 1977, Tradisi Kontes Foto Nikon, Foto Indonesia: Tahun IX, Nomor 51, Nopember/Desember. Worobiec, Tony & Ray Spence, 2003, Photo Art, Amphoto Books An Imprint of Watson-Guptill Publications, New York.
20