PANDUAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN

Download Untuk mengelola tanah tersebut maka diperlukan mengetahuan tentang ciri dan sifat-sifat tanah. Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah diharapkan ...

0 downloads 625 Views 631KB Size
PANDUAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH

OLEH I NYOMAN PUJA

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2017

IDENTITAS PESERTA PRAKTIKUM

Nama Mahasiswa : ………………………………………………………………. NIM

:………………………………………………………………..

Semester

:………………………………………………………………..

Prodi

: ……………………………………………………………….

No

Materi Praktikum

Tanggal Praktikum

Penyerahan Laporan

Pembimbing

………………..

Paraf Pembimbing

I. PENDAHULUAN Tanah

tanah adalah bagian teratas bumi yang agak lemah dan terdiri dari

padatan, cairan, gas/udara dan jasad hidup yang secara bersama-sama membentuk suatu media untuk pertumbuhan tanaman. Tanah memiliki sifat yang berbeda-beda sebagai akibat dari pengaruh iklim, jasad hidup, bahan induk relief dan waktu yang berbeda. Manusia yang hidup di permukan bumi sangat tergantung terhadap tanah karena sebagian besar kegiatan dan keperluan hidup manusia memerlukan tanah. Oleh karena itu tanah harus dikelola dengan sebaik-baiknya agar tanah sebagai sumber daya alam dapat digunakan secara berkesinambungan. Untuk mengelola tanah tersebut maka diperlukan mengetahuan tentang ciri dan sifat-sifat tanah. Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mengetahui, serta menyidik (menetapkan) beberapa ciri dan sifat tanah di lapangan dan di laboratorium dengan jalan menganalisis sifat dan cirri tanah tersebut. Beberapa ciri dan sifat tanah yang akan disidik atau ditetapkan di lapangan adalah : warna, tekstur, struktur, konsistensi, kandungan bahan organik, kandungan kapur dan pH tanah. Analisis ciri dan sifat tanah terhadap kadar air, kadar garam dan berat volume tanah dilakukan di laboratorium Tanah dan lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Tanah yang dianalisis adalah contoh tanah yang diambil dari pengeboran tanah sampai beberapa lapisan (horison) .

TATA TERTIB PRAKTIKUM 1. Peserta praktikum datang tepat waktu. 2. Peserta praktikum wajib menggunakan jas laboratorium. 3. Peserta praktikum wajib menjaga ketertiban dan kebersihan di laboratorium 4. Peserta praktikum yang tidak hadir praktikum dapat melaksanakan praktikum pada hari lain yang disepakati dengan pembimbing jika sudah menyerahkan surat ijin pada hari ybs tidak hadir. 5. Dilarang merokok, makan dan minum selama mengikuti praktikum. 6. Peserta praktikum wajib menjaga alat yang digunakan. Jika ada alat yang rusak/hilang sebagai akibat kelalaian Peserta praktikum, maka menjadi tanggung jawab Peserta praktikum /kelompok. 7. Dilarang menggunakan dan/atau mengganggu alat dan bahan yang tidak diperlukan untuk kegiatan praktikum. 8. Selesai praktikum, praktikan wajib mengisi lembar kerja praktikum. 9. Peserta praktikum wajib membuat laporan praktikum, dan diserahkan sebelum memulai acara praktikum selanjutnya.

MATERI PRAKTIKUM

No

MATERI I

1.1. Metode

PENGAMBILAN CONTOH TANAH DI LAPANGAN - Contoh tanah utuh - Contoh tanah biasa - Contoh tanah agregat utuh

1.2. Prinsip

Untuk menetapkan sifat-sifat fisik tanah di laboratorium diperlakukan tiga macam contoh tanah, yaitu : 1.

Contoh tanah utuh (undisturbed soil sample), untuk menetapkan berat volume tanah, permeabilitas

2.

Contoh tanah agregat utuh (undisturbed soil agregat) untuk penetapan struktur tanah.

3.

Contoh tanah biasa (disturbed soil sample) untuk menetapkan kandungan air, tekstur tanah)

1.3. Alat dan Bahan

a.

Ring sampel suatu alat dan bahan berbentuk silinder. Tebal tabung harus memneuhi syarat area rasio (nisbah luas) < 0,1, untuk mencegah terjadinya tekanan mendatar.

1.4. Cara kerja

b.

Sekop

c.

Pisau tipis dan tajam

d.

Kantong plastic

A. Pengambilan contoh tanah utuh 1. Ratakan dan bersihkan lapisan tanah yang akan di

ambil, kemudian letakkan tabung tegak lurus pada lapisan tanah tersebut. 2. Gali tanah sekeliling tabung dengan skop 3. Potong tanah dengan pisau sampai mendekati tabung 4. Tekan tabung sampai tiga perempat bagian tabung masuk ke dalam tanah 5. Letakkan tabung lain tepat di atas tabung pertama, kemudian tekan lagi sampai bagian bawah dari tabung yang kedua masuk ke dalam tanah kira-kira 1 cm 6. Kedua tabung beserta tanah di dalamnya di gali dengan skop 7. Pisahkan tabung pertama dan tabung kedua dengan hati-hati. Kemudian potonglah tanah kelebihan yang ada pada bagian atas dan bawah tabung pertama sampai rata. 8. Tutup bagian atas dan bawah tabung dengan tutup plastic. B. Pengambilan contoh tanah Biasa dan Agregat Utuh 1. Gali tanah sampai kedalaman yang diinginkan. Untuk penetapan struktur tanah cukup dengan mengambil agregat pada ke dalaman perakaran

2. Ambil gumpalan-gumpalan yang dibatasi dengan bidang belah dan masukkan kedalam kantong platik 1.5

Tugas Pendalaman 1. Beban Diskusi

Pada pengambilan contoh tanah utuh a. Mengapa tanah harus dibersihkan dahulu dari tanaman dan perakaran b. Bagaimana cara mengurangi efek dari tekanan mendatar c. Mengapa pemisahan tabung dan kedua harus dilakukan secara hati-hati.

2. Tugas tertulis

Buat laporan hasil pengambilan contoh tanah di lapangan

HASIL KERJA PRAKTIKUM

a.

Contoh Tanah (Asal/Kedalaman)

b. Gambar contoh tanah utuh

Kegunaan :

c.

Gambar contoh tanah Agregat Utuh

Kegunaan :

d. Gambar contoh tanah Biasa

Kegunaan :

Denpasar, ………… Disetujui Dosen Pembimbing

Nama & T.tangan mahasiswa

No

MATERI II

PENETAPAN WARNA TANAH

2.1. Metode

Munssell Soil Colour Chart

2.2. Dasar Teori

Warna tanah merupakan salah satu ciri tanah yang paling mudah diamati. Warna tanah dapat digunakan untuk menduga sifat-sifat tanah antara lain : kandungan bahan organik, kondisi drainase, aerase tanah dan lainlainnya. Warna disusun atas 3 variabel yaitu Hue menunjukkan warna spektrum. Value menunjukkan kecerahan warna dan Chroma menunjukkan intensitas warna. Warna tanah ditentukan dengan cara membandingkan warna tanah dengan warna baku pada Munsell Soil Color Chart. Penentuan warna meliputi : warna dasar tanah (matrix) dan warna karatan (jika ada). Karena kelembaban mempengaruhi warna yang terbentuk, maka penentuan warna dilakukan pada kondisi kering dan lembab. Penulisan warna ditulis menurut urutan hue, value, chroma, misalnya 10 YR ¾ (coklat).

2.3. Alat dan Bahan



Contoh tanah yang diambil dari masing-masing horison tanah

2.4. Cara kerja



Air



Buku warna tanah (Munsell Soil Colour Chart)

1. Ambil contoh tanah kering lebih kurang 5 gram 2. Cocokkan warna tanah tersebut dengan warnawarna pada buku Munsell Soil Colour Chart.

3. Apabila sudah ditemukan warna yang sama dengan warna tanah, lanjutkan dengan mencatat nama kode warna tanah yang dimulai dari Hue, Value dan terakhir chroma. 4. Tulis warna tanah dengan mencari warna tanah pada kartu nama tanah. 5. Lanjutkan point 1-4 untuk menentukan warna contoh tanah yang lainnya. 6. Selanjutnya tanah dilembabkan dengan menetesi air sampai lembab. Apabila sudah lembab, tentukan warnanya mengikuti point 1-4. 2.5

Tugas Pendalaman 1. Beban Diskusi Faktor – Faktor yang mempengaruhi warna tanah Apa kegunaan warna tanah 2. Tugas tertulis

Buat laporan hasil pengamatan warna tanah di lapangan

HASIL KERJA PRAKTIKUM

Hasil Pengamatan Struktur Tanah

No.

Contoh Tanah

Warna Tanah

Denpasar, ………… Disetujui Dosen Pembimbing

Nama & T.tangan mahasiswa

No

MATERI III

PENETAPAN STRUKTUR TANAH

3.1. Metode

Kualitatif

3.2. Dasar Teori

Struktur tanah merupakan susunan partikel-partikel yang membentuk gumpalan-gumpalan tanah akibat melekatnya butir-butir tanah satu sama lain. Satu unit struktur disebut ped. Apabila unit struktur tersebut tidak terbentuk maka dikatakan bahwa tanah tersebut tidak berstruktur. Dalam hal ini ada dua kemungkinan yaitu : 1) Butir tunggal (single grain) = butir-butir tanah tidak melekat satu sama lain (contoh tanah pasir), 2) Pejal (massive) = butir-butir tanah melekat satu sama lain dengan kuat sehingga tidak membentuk gumpalan-gumpalan (ped)..

3.3. Alat dan Bahan

Pisau lapang Contoh tanah agregat utuh

3.4. Cara kerja

1. Ambilah contoh tanah utuh (berupa bongkahan tanah) dengan bantuan pisau lapang dengan diameter ≤ 10 cm, 2. Pecahkan gumpalan tanah tersebut dengan cara menekan dengan jari, pecahan dari gumpalan tersebut merupakan agregat atau gabungan agregat 3. Amati bentuk struktur tanah tersebut dan cocokan dengan kriteria bentuk struktur sbb : a. Remah (crumb) b. Granuler

c. Lempeng (Platy) jika sumbu X > Y d. Prisma (prismatic) jika sumbu Y > X tapi sudutnya membulat e. Gumpal bersudut (angular blocky), jika sumbu X = Y dan ujuang sudutnya membulat f. Lepas/butir tunggal (loose g. Masif/pejal 4. Catat bentuk struktur tanah tersebut 3.5

Tugas Pendalaman 1. Beban Diskusi Faktor apa saja yang mempengaruhi pembentukan struktur tanah, dan apakah ada hubungan antara tekstur dengan strutktur tanah Apakah ada hubungan strutkur dengan sifat- sifat tanah lainnya 2. Tugas tertulis

Buat laporan hasil pengamatan saudara dan bahas berdasarkan hasil diskusi di atas

Bentuk-Bentuk Struktur 1. Pipih/Platy

- Sumbu horizontal > sb. Vertikal - Sering terdapat pada horizon A2 2. Kubus/Gumpal

-

Gumpal membentuk kubus

-

Ukurannya dapat mencapai 10 cm

-

Jika sudut-sudutnya tumpul : Gumpal membulat/sub angular blocky, tetapi jika tajam : Angular blocky/gumpal bersudut

-

Terdapat pada horizon B

3. Tiang/Platy

Sumbu vertikal > sb. Horizontal - Jika bagian atas bersudut dan tajam : Prisma, tetapi jika sudutnya agak tumpul : Columnar. B. Tingkat Perkembangan Struktur Tanah dibagi kedalam : 1. Tidak beragregat (0) : tidak ada ikatan partikel tanah 2. Derajat lemah (1)

: Terbentuk struktur tetapi mudah pecah jika terkena gaya

3. Derajat sedang (2)

: Agregat tanah telah terbentuk dengan jelas, dan agak mudah dipecahkan

4. Derajat kokoh (3)

: Agregat telah mantap terbentuk dan sukar untuk Dipecahkan

C. Ukuran Struktur Tanah a. Granuler (diameter) 1. sangat halus

: < 1 mm

2. halus

: 1 – 2 mm

3. sedang

: 2 – 5 mm

4. kasar

: 5 – 10 mm

5. sangat kasar

: > 10 mm

b. Lempeng/pipih (tebal) 1. sangat tipis

: < 1 mm

2. tipis

: 1 – 2 mm

3. sedang

: 2 – 5 mm

4. tebal

: 5 – 10 mm

5. sangat tebal

: > 10 mm

c. Gumpal/kubus (lebar/panjang) 1. Sangat.halus

: < 5 mm

2. halus

: 5 – 10 mm

3. sedang

: 10 – 20 mm

4. kasar

: 20 – 50 mm

5. sangat kasar

: > 50 mm

d. prisma (lebar) 1. s.halus

: < 10 mm

2. halus

: 10 – 20 mm

3. sedang

: 20 – 50 mm

4. kasar

: 50 – 100 mm

5. s. kasar

: > 100 mm

HASIL KERJA PRAKTIKUM

Hasil Pengamatan Struktur Tanah

No.

Contoh Tanah

Bentuk Struktur Tanah

Denpasar, ………… Disetujui Dosen Pembimbing

Nama & T.tangan mahasiswa

No

MATERI IV

PENETAPAN TEKSTUR TANAH

4.1. Metode

Kualitatif

4.2. Prinsip

Tekstur tanah adalah perbandingan relatif fraksi pasir, debu dan liat yang menyusun massa tanah. Fraksi liat berukuran < 2 mikron (<0,002 mm), fraksi debu berukuran 2 – 50 mikron (0,002 – 0,05 mm), dan fraksi pasir berukuran 50 – 2000 mikron (0,05-2 mm). Penetapan tekstur tanah secara garis besarnya dapat dilakukan dengan dua cara : penetapan menurut perasaan di lapangan dan penetapan dengan metode pipet di laboratorium.

4.3. Alat dan Bahan

Pisau lapang Contoh tanah agregat utuh Lempeng kaca Botol semprot

4.4. Cara kerja

1. Ambil segenggam contoh tanah kering atau lembab dibasahi. 2. Tanah dibuat berbentuk bola, jika tanah tidak membentuk bola berarti kelas tekstur tanah pasir 3. Jika

tanah

dapat

membentuk

bola,

maka

dilanjutkan tanah dibentuk pita dengan ukuran diameter 0,5 cm dan panjang kira-kira 10

cm.

Jika tanah tidak dapat dibentuk pita maka kelas tekstur tanah adalah lempung berpasir. 4. Jika tanah dapat dibentuk pita, selanjutnya tanah

tersebut dipegang kedua ujungnya lalu diangkat sehingga pita tersebut akan patah berdasarkan beratnya. Jika panjang patahan pita tersebut < 2,5 cm berarti tanah tersebut tergolong kelompok tekstur tanah Lempung. Jika panjang patahan pita 2,5 – 5 cm berarti kelas tekstur tanah tergolong Lempung Berliat dan jika patahan pita > 5 cm berarti tanah tersebut termasuk kelompok Liat. 5. Selanjutnya tanah dipirid antara ibu jari dan telunjuk sambil dirasakan adanya rasa kasar, halus dan licin. 6. Patahan pita < 2,5 cm (kelompok Lempung Berliat), setelah dipirid dirasakan kasar, maka tekstur tanah termasuk kelas tekstur lempung berpasir.

Jika dirasakan halus dan licin maka

tekstur tanah tergolong kelas lempung berbedu dan jika dirasakan sama rata maka tekstur tanah tergolong Lempung. 7. Patahan pita < 2,5 – 5,0 cm (kelompok Lempung Berliat), setelah dipirid dirasakan kasar, maka tekstur tanah termasuk kelas tekstur Lempung Liat Berpasir.

Jika dirasakan halus dan licin maka

tekstur tanah tergolong kelas Lempung Liat Berbedu dan jika dirasakan sama rata maka tekstur tanah tergolong Lempung Berliat

8. Patahan pita > 5,0 cm (kelompok Liat), setelah dipirid dirasakan kasar, maka tekstur tanah termasuk kelas tekstur Liat berpasir.

Jika

dirasakan halus dan licin maka tekstur tanah tergolong kelas Liat Berbedu dan jika dirasakan sama rata maka tekstur tanah Liat 9. Secara ringkas penetapan tekstur tanah dapat diliat pada bagan alir di bawah ini.. 4.5

Tugas Pendalaman 1. Beban Diskusi



Apa pentingnya penentukan tekstur tanah



Apakah ada hubungan tekstur dengan sifat- sifat tanah lainnya

2. Tugas tertulis



Buat laporan hasil pengamatan saudara dan bahas berdasarkan hasil diskusi di atas

Penentuan tekstur langsung di lapang

K e t e r a n g a n

A = Pasir (butir-butir lepas) B = Pasir berlempung ( tanah dapat dibuat bola-mengandung debu dan lempung) C = Lempung berdebu (tanah sudah bisa dibentuk silinder pendek dan tebal D = Lempung ( fraksi pasir ,debu, dan liat hampir sama jumlahnya serta bisa dibuat silinder sepanjang 15 cm yg akan retak bila dibengkokkan) E = Lempung berliat (bentuk silinder bisa dibengkokkan seperti huruf U F = Liat berdebu/L. Ringan (tanah digulung hingga bisa dibuat cincin akan tetapi ada retakan-retakan G = Liat (tanah digulung dan bisa dibuat cincin)

HASIL KERJA PRAKTIKUM

Hasil Pengamatan TeksturTanah

No.

Contoh Tanah

Tekstur Tanah

Denpasar, ………… Disetujui Dosen Pembimbing

Nama & T.tangan mahasiswa

No

MATERI V

KADAR AIR TANAH

5.1. Metode

Gravimeteri

5.2. Dasar Teori

Kandungan air tanah sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk kelangsungan hidup. Air tanah dibutuhkan untuk Tranpirasi, Asimilasi, Transportasi, Pelarut Unsur Hara, Membawa Unsur Hara Ke Permukaan Akar, Tubuh Tanaman Daun, Mengendalikan Suhu Tanah

5.3. Alat dan Bahan

 Pisau lapang  Contoh tanah biasa  Tin/kaleng  Timbangan dengan ketelitian minimal dua angka dibelakang koma  Oven, sekurang-kurangnya sampai 1100C

5.4. Cara kerja

1.

Timbang tin/kaleng

2.

Ambil tanah dari lapangan sekitar 10 gram

3.

Masukkan tanah tersebut ke dalam tim

4.

Oven tanah tersebut pada suhu 1050C sampai beratnya konstan

5.

Masukkan tanah kedalam desikator

6.

Timbang tanah kering konstan

7.

Hitung kadar air tanah dengan formula berikut : Berat tanah mula2 – Berat tanah kering oven,

W=

x 100 % Berat tanah kering oven

5.5

Tugas Pendalaman 1. Beban Diskusi

1.

Kenapa setelah dioven tanah dimasukkan dahulu kedalam desikator

2.

Kenapa suhu oven harus 1050C

Buat laporan hasil pengukuran kadar air dan bandingkan dengan kadar air pada tanah yang terkturnya berbeda. 2. Tugas tertulis

HASIL KERJA PRAKTIKUM

Hasil Pengamatan Kadar Air Tanah

No.

Contoh Tanah

Berat Tanah + Tin (g) BTM (g) BKO (g)

Berat Tin Kadar Air Tanah

Denpasar, ………… Disetujui \ Dosen Pembimbing

Nama & T.tangan mahasiswa

No

MATERI VI

KADAR AIR TANAH KAPASITAS LAPANG

6.1. Metode

Gravimeteri

6.2. Dasar Teori

Jumlah air di dalam tanah tergantung dari jumlah pori, jika semua pori terisi air disebut tanah dalam keadaan jenuh. Keadaan tanah yang jenuh air ini tidak akan berlangsung lama karena air akan mengalir kebawah akibat gaya gravitasi bumi dan pada suatu saat aliran air akan berhenti. Pada itulah tanah dikatakan dalam keadaan kapasitas lapang.

6.3. Alat dan Bahan

 Contoh tanah biasa  Tin/kaleng  Timbangan dengan ketelitian minimal dua angka dibelakang koma  Oven, sekurang-kurangnya sampai 1100C

6.4. Cara kerja

1. Timbang ring sampel yang dibawahnya ditutup dengan kain kasa/strimin ( misalnya beratnya A) 2. Siapkan contoh tanah kering udara yang ukurannya maksimum 2 mm 3. Masukkan contoh tanah kedalam ring sambil ketuk-ketukan beberapa kali agar tanah agak manpat. Pengisian tanah sampai permukaannya sama dengan permukaan ring. 4. Timbang ring dan tanahnya (missal beratnya B) dan hitung berat tanahnya saja (B-A) = C 5. Celupkan kedalam air secara perlahan-lahan sampai

¾ bagian selama setelah jam, kemudian angkat dan tiriskan selama lebih kurang 12 – 16 jam. 6. Timbang kembali ring beserta isinya (misalnya beratnya D) 7. Hitunglah berapa tambahan berat yang disebabkan adanya air yang terikat oleh tanah 8. Banyak air yang terikat itu disebut kapasitas lapang 5.5 Tugas Pendalaman 

Beban Diskusi



Apa yang berpengaruh terkadap kadar air kapasitas lapang



Tugas tertulis



Buat laporan tentang besarnya kadar air kapasitas lapang dihubungkan dengan factor yang mempengaruhi.

HASIL KERJA PRAKTIKUM

Hasil Pengamatan Kadar Air Kapasitas Lapang

No.

Contoh Tanah

Berat ring

Berat tanah kering + Ring

Berat tanah kering (B-A)

Berat tanah basah + ring

Berat tanah basah (D-B)

Berat air (E-C)

A

B

C

D

E

F

Kadar air kapasitas lapang

Denpasar, ………… Disetujui \ Dosen Pembimbing

Nama & T.tangan mahasiswa

No

MATERI VII

PENETAPAN KONSISTENSI

7.1.

Metode

Kualitatif

7.2.

Dasar Teori

Konsistensi tanah adalah derajat kohesi dan adhesi di antara partikel-partikel tanah dan ketahanan massa tanah terhadap perubahan bentuk oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang mempengaruhi bentuk tanah. Konsistensi tanah ditentukan oleh tekstur dan struktur tanah. Pentingnya konsistensi tanah adalah untuk menentukan cara penggarapan tanah yang efisien dan penetrasi akar tanaman di lapisan tanah bawahan. Penentuan konsistensi tanah harus disesuaikan dengan kandungan air tanah yaitu dalam keadaan basah, lembab atau kering.

7.3.

Alat dan Bahan

 Contoh tanah biasa  Botol semprot

7.4.

Cara kerja

1. Ambil sebongkah tanah pada lapisan atas (dalam keadaan kering) dan remaslah secara perlahan 2. Cocokkan dengan kriteria konsistensi tanah pada keadaan kering dan catatlah. 3. Tambahkan air pada tanah tersebut sampai lembab, dan remaslah. Catatlah konsistensinya. 4. Tambahkan air lagi sampai basah, dan lakukan peremasan (cocokkan dengan kriteria konsistensi tanah pada keadaan basah), selanjutnya catatlah pengamatan tersebut.

Tanah Basah : Kandungan air di atas kapasitas lapang. A. Kelekatan menunjukkan kekuatan adhesi (melekat) tanah dengan benda lain. 0 : Tidak lekat : Tidak melekat pada jari tangan/benda lain 1. : Agak lekat : Sedikit melekat pada jari tangan/benda lain 2 : Lekat

: Melekat pada jari tangan atau benda lain.

3: Sangat lekat : Sangat melekat pada jari tangan/ benda lain. B. Plastisitas – menunjukkan menunjukkan kohesi tanah, berubah bentuk tanpa retak bila dipirit antara ibu jari dan telunjuk. Ditentukan mudah tidaknya tanah dibentuk dan berubah bentuk terdiri dari :

0 : Tidak plastis : Tidak dapat membentuk gulungan tanah 1 : Agak plastis : Hanya gulungan tanah kurang dari 1 cm dapat terbentuk. 2:

Plastis

: Dapat membentuk gulungan tanah

lebih 1 cm, diperlukan sedikit tekanan untuk merusak gulungan tersebut 3 :

Sangat plastis : Diperlukan tekanan besar untuk merusak gulungan tersebut

Tanah Lembab : Kandungan air mendekati kapasitas lapang 0: Lepas

Tanah tidak melekat satu sama lain

1: Sangat gembur

Gumpalan tanah mudah sekali hancur bila diremas

2: Gembur

Diperlukan sedikit tekanan untuk menghancurkan gumpalan tanah dengan meremas.

3: Teguh

Berturut-turut

memerlukan

tekanan yang makin besar untuk menghancurkan sama

sekali

dihancurkan

tanah

sampai

tidak

dapat

dengan

remasan

tangan 4: Sangat tenguh

Berturut-turut

memerlukan

tekanan yang makin besar untuk menghancurkan

tanah

sampai

sama

tidak

dapat

sekali

dihancurkan

dengan

remasan

tangan 5: Sangat teguh sekali

Berturut-turut

memerlukan

tekanan yang makin besar untuk menghancurkan

tanah

sampai

sama

tidak

dapat

sekali

dihancurkan

dengan

remasan

tangan 7.5

Tugas Pendalaman 1. Beban Diskusi

 Kenapa setelah dioven tanah dimasukkan terlebih dahulu kedalam desikator  Kenapa suhu oven harus 1050C

2. Tugas tertulis

 Buat laporan hasil pengukuran kadar air dan bandingkan dengan kadar air pada tanah yang terkturnya berbeda.

HASIL KERJA PRAKTIKUM

Hasil Pengamatan Konsistensi Tanah

No.

Contoh Tanah

Berat Tanah + Tin (g) BTM (g) BKO (g)

Berat Tin

Kadar Air

Denpasar, ………… Disetujui \ Dosen Pembimbing

Nama & T.tangan mahasiswa

No

MATERI VIII

8.1.

Metode

PENETAPAN BERAT VOLUME DAN BERAT JENIS TANAH Kualitatif

8.2.

Dasar Teori

A. PENETAPAN BERAT VOLUME TANAH Berat volume tanah (dry bulk density) merupakan satu satu parameter untuk menentukan apakah bidang lahan dapat dijadikan lahan pertanian atau tidak. Disamping itu berat volume tanah juga dapat digunakan untuk menghitung berat tanah per satuan luas. B. PENETAPAN BERAT JENIS TANAH Berat jenis partikel adalah perbandingan antara berat kering tanah dengan volume tanah (tidak termasuk pori yang terdapat di antara partikel), yang dinyatakan dalam gram persentimeter kubik. Berat jenis partikel tanah-tanah mineral umumnya berkisar antara 2,60 sampai dengan 2,70 g/cm3, sedangkan berat jenis partikel bahan organik tanah, berkisar antara 1,30 sampai dengan 1,50 g/cm3. Penetapan berat jenis partikel dipergunakan dalam pergerakan

partikel

tanah

dalam

air,

pengendapan dan perhitungan porositas tanah. 8.3.

Alat dan Bahan



Core/ring



Oven



Pisau



Timbangan

laju

8.4.

Cara kerja

A. PENETAPAN BERAT VOLUME TANAH 1.

Bersihkan tanah yang diamati dari rumputrumputan dan sampah

2.

Letakkan core/ring di atas tanah

3.

Tekan core dengan tangan secara perlahan-lahan sampai semua ring terisi tanah, bila perlu memasukkan core kedalam tanah dibantu dengan satu core lagi

4.

Angkat core beserta isinya secara perlahan-lahan.

5.

Ratakan tanah dengan permukaan core dengan jalan mengiris kelebihan tanah dari permukaan core lalu ditutup dengan pemutup core

6.

Bersihkan badan core dari tanah atau kotoran yang menempel di core

7.

Tanah siap untuk dibawa ke Laboratorium untuk diproses lebih lanjut.

8.

Core beserta isinya di oven pada suhu 1050C sampai beratnya konstan

9.

Timbang core beserta isinya

10.

Timbang berat core

11.

Hitung berat volume tanah dengan formula :

Mp b  Vt

B. PENETAPAN BERAT JENIS TANAH 1. Tentukan kadar air tanah kering udara yang akan dipergunakan atau gunakan tanah kering mutlak. 2. Timbang piknometer/labu erlemeyer 3. Timbang 50 gram tanah kering mutlak, kemudian dimasukkan kedalam piknometer/labu erlemeyer 100 ml. 4. Isikan piknometer dengan air bebas ion atau aquadest sambil membilas tanah yang menempel dileher labu sampai terisi setengah labu. 5. Didihkan piknometer secara perlahan-lahan beberapa menit, sesekali labu digoyangkan hati-hati untuk mencegah hilangnya tanah bersama buih. 6. Dinginkan labu beserta isinya sampai mencapai suhu ruangan, kemudian tambahkan aquadest dingin yang telah dididihkan sebelumnya sampai batas volume, tutup dan bersihkan bagian luar labu dengan lap yang kering. 7. Piknometer seserta isinya ditimbang, misalnya beratnya Z gram. Z = Berat tanah + Berat labu + Berat air Berat air = Z – Berat labu – Berat tanah (X), Berat jenis air = 1, maka berat air sama dengan volume air. 8. Hitung volume tanah dengan jalan mengurangi

volume labu dan volume air (A). 9. Hitung berat jenis partikel dengan rumus : Berat jenis partikel (ρp) = Y/A g/cm3 8.5

Tugas Pendalaman 1. Beban Diskusi

 Kenapa warna tanah berbeda-beda

2. Tugas tertulis

Buat laporan hasil warna tanah dan bahas berdasarkan diskusi

HASIL KERJA PRAKTIKUM

Hasil Pengamatan Berat Volume dan Berat Partikel Tanah

No.

Contoh Tanah

Berat Volume Tanah

Berat Partikel Tanah

Denpasar, ………… Disetujui \ Dosen Pembimbing

Nama & T.tangan mahasiswa

No

MATERI IX

9.1.

Metode

PENETAPAN BAHAN ORGANIK DAN KANDUNGAN KAPUR Kualitatif

9.2.

Dasar Teori

 Bahan organik berpengaruh terhadap kemampuan menahan air, warna tanah, granulasi agregat, plastisitas. KTK, kegiatan jasad mikro dan lainlainnya.  Kapur salah satu sumber unsur kalsium dalam tanah dan sering dihubungkan dengan kemasaman tanah.

9.3.

Alat dan Bahan



Contoh tanah



Cawan porselin atau kertas plastik

 Pengaduk  Pipet plastic  H2O2  HCl 9.4.

Cara kerja

PENETAPAN BAHAN ORGANIK 1. Ambil segenggam tanah, letakkan diatas plastik atau porselin. 2. Tetesi dengan larutan H2O2 10 %, dan amati gejala yang terjadi. 3. Jika tidak timbul buih berarti tidak mengandung bahan organik. Jika timbul buih sedikit berarti kandungan bahan organik sedikit (+), timbul buih agak banyak berarti kandungan bahan organik sedang (++), dan jika timbul buih banyak berarti kandungan bahan organik tinggi (+++) .

4. Setelah semua pengamatan selesai, bersihkan (cuci) kembali peralatan yang digunakan praktikum dan kembalikan ketempatnya semula. PENETAPAN KANDUNGAN KAPUR 1. Ambil segenggam tanah, letakkan diatas plastik atau porselin. 2. Tetesi dengan larutan HCl 10 %, dan amati gejala yang terjadi. 3. Jika tidak timbul buih berarti tidak mengandung kapur. Jika timbul buih sedikit berarti kandungan kapur sedikit (+), timbul buih agak banyak berarti kandungan kapur sedang (++), dan jika timbul buih banyak berarti kandungan kapur tinggi (+++) . 4. Setelah semua pengamatan selesai, bersihkan (cuci) kembali peralatan yang digunakan praktikum dan kembalikan ketempatnya semula. 9.5

Tugas Pendalaman 1. Beban Diskusi

 Kenapa kandungan bahan organic diuji dengan H2O2  Bagaimana hubungan antara bahan organic dengan sifat tanah yang lain  Mengapa pengukuran kapur menggunakan HCl  Bagaimana hubungan antara kapur dengan sifat tanah yang lain

2. Tugas tertulis

 Buat laporan hasil pengukuran kandungan bahan organik dan kapur dan bahas berdasarkan diskusi

HASIL KERJA PRAKTIKUM

Hasil Pengamatan TeksturTanah

No.

Contoh Tanah

Bahan Organik Tanah

Kadar Kapur Tanah

Denpasar, ………… Disetujui Dosen Pembimbing

Nama & T.tangan mahasiswa

No

MATERI X

PENETAPAN pH tanah

10.1.

Metode

Kualitatif

10.2.

Dasar Teori

pH tanah diperlukan untuk menduga perkembangan tanah, respon tanah terhadap pemupukan, kebutuhan kapur dan lain-lainnya. Penentuan pH tanah dapat dilakukan secara elektrometrik dan kolorimetrik dan di lapangan biasanya digunakan

cara yang sederhana

yaitu dengan lakmus atau pH stick. 10.3.

10.4.

Alat dan Bahan

Cara kerja



Contoh tanah pada permukaan tanah



Air



pH stick (pH tancap)

1. Basahi permukaan tanah dengan beberapa tetes air agar lembab 2. Tancapkan pH stick pada permukaan tanah yang lembab 3. Bacalah jarum penunjuk pada pH stick yang menunjukkan besarnya pH tanah tersebut, dan catatlah. 4. Ulangi point 1-3 pada beberapa lokasi disekitarnya. 5. Rata-ratakan hasil pengamatan tersebut.

10.5

Tugas Pendalaman 1. Beban Diskusi



Apakah ada hubungan pH tanah dengan sifat tanah yang lainnya

2. Tugas tertulis



Buat laporan hasil pengukuran kandungan bahan organik dan kapur dan bahas berdasarkan diskusi

HASIL KERJA PRAKTIKUM

Hasil Pengamatan TeksturTanah

No.

Contoh Tanah

pH H2O

pH KCl

Denpasar, ………… Disetujui Dosen Pembimbing

Nama & T.tangan mahasiswa