PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA TELEVISI DAN VIDEO MAKALAH

Download makalah tentang Pembelajaran Melalui Media Video dan Televisi. ... pembelajaran, tujuan fungsi dan manfaat televisi secara umum, implementa...

0 downloads 538 Views 281KB Size
PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA TELEVISI DAN VIDEO Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ICT Pembelajaran PAI Dosen Pengampu : Saiful Amien, M. Pd

Disusun oleh kelompok 3: Kemal Farobi Yusuf

201410010311055

Arabiah

201410010311057

Edi Selamet

201410010311058

Hasyim

201410010311059

Nur Miswari

201411010311060

Zakiyatus Saidah

201410010311061

FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG TAHUN 2015/2016

KATA PENGANTAR Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kita masih diberi kesempatan untuk menuntut ilmu lebih dalam lagi dan dapat menyusun makalah tentang Pembelajaran Melalui Media Video dan Televisi. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ICT Pembelajaran PAI. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang terang benderang akan ilmu dan memiliki iman kepada ALLAH SWT. Penulisan makalah tidaklah dapat terselesaikan tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, selayaknya bila dalam kesempatan ini pemakalah mengucapkan Terima kasih kepada : 1. Bapak Saiful Amien, M. Pdselaku dosen pembimbing mata ICT Pembelajaran PAI yang telah mendidik dan membimbing kami untuk menyelesaikan tugas yang di berikan. 2. kedua orang tua, keluarga dan teman-teman yang telah mendukung kami untuk menyelesaikan tugas. Makalah ini disusun untuk membahas tentang pengertian televisi sebagai media pembelajaran, tujuan fungsi dan manfaat televisi secara umum, implementasi televisi sebagai media pembelajaran, kelebihan dan kekurangan media televisi, pengertian video sebagai media pembelajaran, kelebihan dan kekurangan pembelajaran berbasis video, serta persamaan dan perbedaan antara televisi dan vieo. Semoga makalah ini dapat membantu dalam mempelajari dan memahaminya. Akhirnya, tidak ada kesempurnaan kecuali milik ALLAH SWT. Demikian pula dengan makalah ini, pemakalah menyadari banyak terdapat kekurangan disini. Maka dari itu, pemakalah mengharapkan kemakluman dan evaluasi dari para pembaca dan pengkaji makalah ini guna kebaikan kita bersama. Semoga kita memperoleh banyak kebaikan dari kegiatan belajar mengajar yang kita laksanakan melalui maupun yang tidak melalui makalah ini. Amiin Ya Rabb. Malang, 19 Oktober 2015

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan akan percepatan dalam proses pembelajaran telah membawa kepada berbagai inovasi yang dilakukan, tidak terkecuali dalam melakukan adopsi terhadap hasil inovasidalam bidang Teknologi Informasi. Ketika TI dipakai dalam proses pembelajaran, maka pembelajaran itu sendiri dikatakan berbasis TI. Perubahan yang secara tidak sengaja mampu memberikan dampak serta persiapan beberapa komponen pembelajaran yang terus diadaptasikan maka dapat dikatakan bahwa dalam pembelajaran telah mengalami revolusi. Begitupula pembelajaran berbasis media video dan televisi. Televisi merupakan salah satu media masa yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Munculnya media televisi sebagai media elektronik member pengeruh yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat saat ini. Televisi adalah bagian yang menyatu dengan kehidupan sehari-hari dan menjadi sumber umum utama dari sosialisasi dan informasi bagi masyarakat. Bagi Gerbner, dibandingkan dengan media masa yang lain, televisi mendapat tempat tersendiri. Demikian signifikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mendominasi “lingkungan simbolik” kita, dengan cara menggantikan pesannya tentang realitas pengalaman pribadi dan sarana mengetahui dunia lainnya. Televisi mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1962 yang dibuktikan dengan berdirinya televisi milik pemerintah yaitu TVRI. Dulu televisi merupakan barang langka dan tergolong mewah. Sebab pada zaman dahulu di satu desa mungkin hanya ada satu televisi saja yang kemudian ditonton secara beramai-ramai oleh masyarakat sekitar. Selain alasan finansial yang menjadi sebab ketiadaan televisi ketika itu adalah belum meratanya aliran listrik yang menjangkau daerah-daerah pedesaan. Namun seiring perkembangan zaman, kini televisi bukan lagi barang langka dan mewah, namun sudah menjadi barang yang umum dan dapat dibeli oleh siapapun. Selain televisi, media pembelajaran lain yang juga hampir sama dengan televisi adalah video. Video merupakan media audio visual yang berisi gambar bergerak. Namun, untuk memutarnya diperlukan media khusus seperti laptop, komputer, proyektor, HP, dan

lain sebagainya. Yang tentunya belajar dengan disertai gambar dan suara pastilah menarik dan jauh lebih efektif dalam mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Televisi sebagai media pembelajaran dewasa ini dapat kita jumpai dalam berbagai tajuk acara yang disuguhkan televisi. Misalnya program

TV-edukasi (TV-e) milik

pemerintah di bawah naungan Kemendiknas. Kemdiknas bersama-sama dengan Pustekom terus mengembangakan televisi edukasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Setidaknya TV-e ini merupakan jawaban atas menjamurnya program-program siaran yang tidak sarat nilai edukatif dan moral.

B. Rumusan Masalah a. Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran ? b. Apa yang dimaksud dengan media televisi ? c. Apa yang dimaksud dengan media video ? d. Apa saja persamaan dan perbedaan antara televisi dan video ?

C. Tujuan a. Mengetahui segala yang mencakup media pembelajaran. b. Mengetahui segala yang mencakup media televisi. c. Mengetahui segala yang mencakup media video. d. Mengetahui persamaan dan perbedaan antara Televisi dan Video.

PEMBAHASAN

A. Media Pembelajaran 1. Definisi Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin yang mempunyai arti antara. Makna tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi dari suatu sumber kepada penerima. Menurut Association of Education and Communication Technology (AECT) Amerika, media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi. Menurut Briggs menyatakan bahwa media adalah segala bentuk fisik yang dapat menyampaikan pesan serta merangsang peserta didik untuk belajar. Menurut Heinich, media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara” yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Dia mencotohkan media ini seperti film, televisi, video, diagram, bahan tercetak, komputer, dan instruktur. Media salah satu alat komunikasi dalam menyampaikan pesan tentunya sangat bermanfaat jika diimplementasikan ke dalam proses pembelajaran , media yang di gunakan dalam proses pembelajaran di sebut media pembelajaran. Heinicg dkk mengemukakan media pembelajaran sebagai berikut: batasan mesium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Media pembelajaran merupakan suatu teknologi pembawa pesan yang dapat di gunakan untuk keperluan pelajaran. Media pembelajaran merupakan sarana fisik untuk menyampaikan materi pelajaran. Dari beberapa pendapat yang telah disampaikan oleh para ahli mengenai media, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian media dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik. Tujuannya adalah untuk memancing mereka dalam mengikuti kegiatan pembelajaran media. Selain digunakan untuk megantarkan pembelajaran secara utuh, dapat juga dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, memberikan penguatan maupun motivasi.

2. Manfaat Media Pembelajaran Manfaat media pembelajaran dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut : 

Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.



Materi pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.



Metode akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga.



Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan akan tetapi juga melakukan aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemontrasikan dan lain-lain.

3. Fungsi Media Pembelajaran Fungsi media di dalam proses pembelajaran cukup penting dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran terutama membantu siswa untuk belajar. Dua unsur yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran, yaitu metode dan media pembelajaran. Kedua hal ini saling berkaitan satu sama lain. Pemilihan suatu metode akan menentukan media pembelajaran yang akan dipergunakan dalam pembelajaran tersebut, media pembelajaran tidak serta merta digunakan dalam proses pembelajaran, perlu analisis terlebih dahulu sebelum media pembelajaran dipakai dalam proses pembelajaran.

Selain itu, menurut Kempt & Dayton (1985:28), fungsi utama meda pembelajaran adalah: 

Memotivasi minat dan tindakan, direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan.



Menyajikan informasi, digunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok siswa.



Memberi instruksi, informasi yang terdapat dalam media harus melibatkan siswa.

4. Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran Dalam proses belajar mengajar seorang guru belum cukup apabila hanya mengetahui kegunaan dan mengetahui penggunaan media pembelajaran, melainkan harus mengetahui dan terampil bagaimana cara menggunakannya. Sehubungan dengan hal itu, ada beberapa prinsip/kriteria penggunaan media yang perlu dipedomani oleh guru dalam proses belajar mengajar yaitu : 

Ketepatan dengan tujuan pembelajaran, artinya media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan



Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah memperolehnya, setidak-tidaknya dapat dibuat oleh guru pada saat mengajar atau mungkin sudah tersedia di sekolah



Ketrampilan guru dalam menggunakan media, apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru harus dapat menggunakan dalam proses pembelajaran



Sesuai dengan taraf berfikir siswa sehingga makna yang terkandung didalamnya dapat dipahami siswa.

5. Nilai Media Pembelajaran Seutuhnya media pembelajaran akan memiliki nilai sebagai berikut : 

Menjadikan konsep yang abstrak menjadi konkret.



Tidak membawa objek yang berbahaya.



Memperjelas objek pesan.



Berintegrasi dengan lingkungan (kontekstual).



Menimbulkan motivasi, kreativitas, dan inovatif siswa.



Seragam pengamatan dan fokus pesan.



Mengontrol arah dan kecepatan belajar siswa.

B. Media Televisi 1. Pengertian Televisi Secara bahasa kata "televisi" bersasal dari kata "tele" yang berarti jauh, dan "visie" yang berarti penglihatan. Jadi, televisi merupakan penglihatan jarak jauh atau penyiaran gambargambar melalui gelombang radio. Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup dengan suara melalui kabel. Sistem ini menggunakan gelombang elektromagnetik yang kemudian diubah ke dalam cahaya yang dapat kita lihat dan kita dengar. Televisi merupakan paduan audio dari segi penyiarannya, dan video dari segi gambar bergeraknya. Televisi sebagai media pembelajaran adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujaun pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarakannya dan siapa yang menontonnya. Televisi sebagai media pembelajaran berarti menggunakan media televisi sebagai sumber belajar sesuai dengan prinsip-prinsip media pembelajaran, yaitu efektifitas, relevansi, efisiensi, dapat digunakan, dan kontekstual. Bila dalam konteks kelas adalah pembelajaran materi-materi pelajaran, maupun materi umum. Keuntungan penggunaan televisi sebagai media pembelajaran adalah pesan-pesan, pelajaran-pelajaran, informasi-informasi yang disampaikan menjadi lebih menarik, menyenangkan, mudah diterima dan lebih praktis tanpa mengabaikan informasi utama yang disampaikan. Selain karena televisi sudah familiar dengan kehidupan peserta didik, juga karena telah banyak penelitian yang menyebutkan bahwa kebanyakan peserta didik jauh lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menonton televisi daripada belajar. Sehingga media pembelajaran ini bisa menjadi solusi permasalahan tersebut. Ciri-ciri televisi sebagai media pembelajaran anatara lain : 

Dituntun oleh seorang guru melalui pengalaman-pengalaman siswa



Sistematika siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus dengan tujaun dan pengalaman belajar terencana



Teratur dan berurutan, siaran didesaian dengan selang waktu yang beraturan dan berurutan, dimana antar siaran saling berhubungan.



Terpadu, siaran berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya seperti latihan, membaca, diskusi, laboratorium, eksperimen, menulis dan pemecahan masalah.

2. Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Televisi Tujuan televisi sesuai dengan UUPenyiaran No. 24 tahun 1997, Bab II Pasal 4, adalah : a. Penyiaran bertujuan untuk menumbuh-kembangkan sikap mental masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa; c. Mengembangkan masayarakat yang adil dan makmur. Sedangkan fungsi televisi sebagai media lektronik berdasarkan UU Penyiaran No. 24 Tahun 1997, Bab II Pasal 5, antara lain : a. Media informasi dan penerangan, Televisi dianggap sebagai media yang mampu menyiarkan informasi yang sangat memuaskan. Hal ini didukung oleh dua faktor yaitu : Pertama, Immediacy (kesegaran) mencakup peristiwa langsung yang disiarkan oleh stasiun televisi dan dapat dilihat serta di dengar oleh pemirsanya pada saat peristiwa itu berlangsung. Kedua, Realism (kenyataan) menyiarkan informasinya secara audio dan visual melalui perantaraan mikrofon dan kamera sesuai dengan kenyataan. b. Media pendidikan dan hiburan. Televisi dianggap sebagai sarana yang ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak dan meningkatkan pengetahuan serta penalaran masyarakat. Sebagai media yang melayani kepentingan masyarakat luas, fungsi sebagai hiburan sepertinya lebih dominan dari fungsi lainnya. Hal ini merupakan sesuatu yang penting, karena ia menjadi salah satu kebutuhan manusia untuk mengisi waktu mereka dari aktivitas di luar rumah. c. Media untuk memperkuat ideologi, politik, ekonomi, dan sosial-budaya, Televisi dianggap sebagai sarana penyedia ruang untuk melakukan perdebatan maupun diskusi, dimana setiap individu atau kelompok saling menukar fakta yang diperlukan

untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat masalah publik.

Televisi mempunyai manfaat dan unsur positif yang berguna bagi pemirsanya : 

Kognitif Berkaitan dengan pengetahuan. Misalnya program siaran pembelajaran, berita, diaog, wawancara, dan lain-lain.



Afektif Berkaitan dengan karakter, sikap, dan emosi. Acara-acara yang bersifat afektif ini adalah acara-acara yang menggugah rasa, mendorong pemirsanya untuk merasakan menjadi orang lain dan memiliki karakter yang kuat.



Psikomotorik Berkaitan dengan keterampilan, tindakan, dan tingkah laku yang positif. Acara-acara yang besifat psikomotorik antara lain film, sinetron, drama, dokumentasi kehidupan masyarakat bawah, dan lain-lain. Bahkan kini televisi telah mampu mengubah dan mengatur pola hidup masyarakat. Tayangan televisi dapat diartikan sebagai adanya suatu pertunjukan acara yang

ditampilkan atau disiarkan melalui media massa televisi. Tayang tersebut bisa bersifat hiburan, informasi, ataupun edukasi seperti tayangan mengenai pendidikan. Dalma kehidupan sehari-hari kita sering memperoleh berbagai pengalaman. Hal ini dikarenakan terintegrasinya kelima indra yang kita miliki, tetapi dengan menonton audivisual, akan mendapatkan 100% dari informasi yang diperoleh sebelumnya.

3. Media Televisi sebagai Sarana Pembelajaran Televisi dapat dijadikan sarana pembelajaran yang efektif dan efisien. Keuntungan ini tersedia melalui berbagai tayangan yang disajikannya. Kita hanya tinggal memilah dan

memilih tayangan atau saluran-saluran televisi mana yang yang cukup memadai sebagai saran pembelajaran kita. Pada sisi positif, televisi bisa menjadi media pertukaran informasi, pemikiran,dan karya, sebagai bahan kajian ilmiah, dokumentasi dan sebagainya. Dari berbagai jenis dan bentuk teknologi komunikasi yang ada, siaran televisi (TV) merupakan media yang sangat ampuh (a powerful medium) dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat secara serempak. Siaran TV juga mempunyai daya jangkau yang luas dan mampu meniadakan batas wilayah geografis, sistem sosial, politik dan budaya masyarakat pemirsa. Selain itu mempunyai potensi untuk penetrasi dalam mempengaruhi sikap, kreativitas, motivasi, pandangan, gaya hidup, dan orientasi masyarakat. Bahkan tidak kalah pentingnya siaran televisi juga memiliki potensi untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan/pembelajaran. Artinya, siaran TV merupakan salah satu bentuk sumber belajar dan pembelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu pendidikan Berdasarkan laporan Emerson (1968) yang berjudul “Education in Indonesia: Diagnosisof the present situation with identification of priorities development”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah program radio dan televisi pendidikan merupakan bagian integral dari pengembangan materi dan kurikulum pendidikan. 4. Implementasi Televisi Sebagai Media Pembelajaran Dewasa ini Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (SPJJ) telah berkembang pesat dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sistem pendidikan modern. Berbagai negara di dunia telah menerapkan cara ini. Terlebih dengan dukungan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dan jangkauannya yang semakin luas dan efektifitasnya dalam menyamppaikan materi pembelajaran membuat pembelajaran ini semakain diminati. Pada saat ini SPJJ telah mengintegrasikan berbagai jenis media dengan kemampuan interaktif tinggi, mislanya penggunaan modul interaktif, digital conten e-Learning, pembelajaran berbasis komputer, dan program televisi atau video yang di-online-kan atau di-upload di internet. Pemanfaatan media teevisidalam SPJJ merupakan sebuah alternatif penyampaian bahan ajar yang yang cukup efektif, karena bersifat terbuka dan berdaya jangkau luas. Penggunaan media televisi sangat menguntungkan peserta didik yang jauh , tetapi masyarakat umum yang ingin memperluas wawasannya juga bisa mengikuti program pembelajaranini. Namun saat

ini program-program pendidikan yang disiarkan sangat minim, bahkan kalah jauh dengan sinetron-sinetron remaja.

5. Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Sedangkan Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi massal dan dapat di akses oleh masyarakat secara massal pula. Salah satu media massa modern ialah televisi. Televisi sendiri memilliki karakteristik sebagai media massa yang memungkinkan melakukan komunikasi. Yang di maksud televisi disini adalah televisi siaran yang merupakan media dari jaringan komunikasi. Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa seperti: surat kabar majalah, radio televisi, film, internet dan lain-lain. Ciri-ciri komunikasi Massa 

Komunikasi Massa berlangsung satu arah



Komunikasi berlangsung satu arah berbeda dengan komunikasi yang dilakukan antar persona atau dua arah. Komunikasi dalam satu arah disini dalam artian bahwa tidak terdapat arus balik antara komunikator dan komunikan.



Konsekuensi dari komunikasi satu arah maka komunikator melakukan perencanaan dan persiapan yang cukup agar pesan yang disampaikan itu mudah dipahami untuk khalayak umum atau komunikan.



Pesan pada komunikasi massa bersifat umum



Pesan yang terdapat pada media massa bersifat umum karena ditunjukkan untuk kepentingan umum dan kepada khalayak umum. Sehingga media massa tidak akan menyiarkan suatu pesan yang tidak ada sangkut paut dengan kepentingan umum.



Media massa sendiri berbeda dengan media nirmassa. Media nirmassa ditunjukkan untuk kelompok tertentu, sedangkan media massa yang sudah di jelaskan sebelumnya ialah

bertujuan untuk menyampaikan pesan secara umum. Jenis yang termasuk dalam media nirmassa ialah surat kabar kampus, majalah, telepon, radio telegrapi. Sedangkan media massa contohnya seperti televisi.

6. Kelebihan dan kekurangan media pembelajaran televisi Kelebihan media pembelajaran Televisi a. Televisi dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio-visual termasuk gambar diam, film, objek, spesimen, drama. b. Televisi bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik bagi siswa. c. Televisi dapat membawa dunia nyata kerumah dan ke kelas-kelas, seperti orang,tempattempat, dan peristiwa-peristiwa, melalui penyiaran langsung ataurekaman. d. Televisi dapat memberikan kepada siswa peluang untuk melihat dan mendengardiri sendiri e. Televisi dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami oleh siswa dengan usia dan tingkatan pendidikan yang berbeda-beda f. Televisi dapat menyajikan visual dan suara yang amat sulit diperoleh pada dunia nyata misalnya ekspresi wajah, dan lain-lain.

Kekurangan media pembelajaran televisi a. Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah. b. Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami pesan-pesannya sesuai dengan kemampuan individual siswa. c. Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum disiarkan. d. Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan. e. Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa jadi bersikap pasif selama penayangan.

f. Jika akan dimanfaatkan di kelas jadwal siaran dan jadwal pelajaran di sekolah sering kali sulit disesuaikan. g. Program siaran televisi di luar control guru. h. Tayangan gambar di layar relatif kecil, sehingga jumlah siswa yang dapat mengikuti dan memanfaatkan secara terbatas.

C. Media Video 1. Pengertian Video sebagai Media Pembelajaran Video merupakan serangkaian gambar bergerak yang disertai dengan suara yang membentuk satu kesatuan dan dirangkai menjadi sebuah alur dengan pesan-pesan tertentu di dalamnya. Media pembelajaran video termasuk ke dalam media video cassete recorder (VCR), yaitu media audio visual yang perekamannya dilakukan dengan menggunakan kaset video dan penanyangannya bisa melalui televisi maupun PC,. Salah satu bentuk dari media audio visual adalah video pembelajaran. Arsyad (2004:36) mengemukakan video merupakan serangkaian gambar gerak yang disertai suara yang membentuk satu kesatuan yang dirangkai menjadi sebuah alur, dengan pesan-pesan di dalamnya untuk ketercapaian tujuan pembelajaran yang disimpan dengan proses penyimpanan pada media pita atau disk. Sebenarnya, pemanfaatan media video dalam proses pembelajaran di ruang kelas sudah merupakan hal yang biasa. Sebagai media audio visual dengan memiliki gerakan unsur dan suara, video dapat digunakan sebagai alat bantu mengajar pada berbagai bidang mata pelajaran. Kemampuan video untuk memanipulasi waktu dan ruang dapat mengajak peserta didik untuk berimajinasi ke mana saja walaupun dibatasi dengan ruang kelas. Objek-objek yang terlalu kecil, terlalu besar, berbahaya atau bahkan tidak dapat dikunjungi oleh peserta didik karena lokasinya di belahan bumi lain, dapat dihadirkan melalui media video. Pancaran gambar yang bercahaya dari sebuah tampilan video ternyata tersusun dari titiktiktik yang sangat rapat dan ditampilkan pada sebuah layar. Sama halnya dengan film, berbagai frame video tersebut pada dasarnya adalah diam. Hanya saja setiap pergantian

frame berlangsung sangat cepat, sehingga frame tersebut terlihat seperti gambar bergerak. Tampilan video tersebut dibuat dengan cara direkam secara magnetik pada sebuah pita video seperti halnya perekaman audio. Media video pembelajaran dapat digolongkan ke dalam jenis media audio visual aids (AVA), yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung gambar yang bisa dilihat. Video pendidikan dianggap efektif untuk digunakan sebagai alat bantu pengajaran. Video yang diputar di depan siswa harus merupakan bagian integral dari kegiatan pengajaran. Video mempunyai nilai tertentu, seperti dapat melengkapi pengalamanpengalaman dasar, memancing inspirasi baru, menarik perhatian, penyajian lebih baik karena mengandung nilainilai rekreasi, dapat memperlihatkan perlakuan objek yang sebenarnya, sebagai perlengkap catatan, menjelaskan hal-hal abstrak, mengatasi rintangan bahasa dan lain-lain. 2. Kelebihan dan kekurangan media pembelajaran video Kelebihan media pembelajaran video : a. Mempermudah pemahaman siswadengan kombinasi audio dan visual b. Sangat bagus untuk menerangakan suatu proses c. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu d. Penayangannya bersifat fleksibel e. Mampu mendramatisir suasana dengan menyuguhkan gambar disertai suara yang menggugah hati f. Dengan video, penampilan siswa dapat segera dilihat kembali untuk dikritik atau dievaluasi. g. bisa diedit bila diperlukan.

Kekurangan media pembelajaran video : a. Jangkuan terbatas b. Komunikasi berlangsung satu arah

c. Gambar relatif kecil d. Memungkinkan terputusnya gambar dan suara karena adanya kerusakan magnetic e. Keterbatasan daya rekam setelah piringan video ini mengalami rekaman, maka tidak dapat dipakai ulang f. Biaya untuk penyediaan format piringan tidak murah g. Piringan hanya mampu menampung 54.000 frame dan itupun kalau diputar hanya berdurasi 60 menit. h. Ketika akan digunakan, peralatan video tentu harus sudah tersedia di tempat penggunaan dan harus cocok ukuran dan formatnya dengan pita video yang akan digunakan. i. Menyusun naskah atau skenario video bukanlah pekerjaan yang mudah dan menyita waktu.

3. Keuntungan Video dalam Proses Pembelajaran Keuntungan menggunakan media video menurut Daryanto antara lain: ukuran tampilan video sangat fleksibel dan dapat diatur sesuaikebutuhan, video merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan lugaskarena dapat sampai kehadapan siswa secara langsung, dan video menambah suatu dimensi baru terhadap pembelajaran. Dengan menggunakan media jenis ini siswa diharapkan dapat memperoleh persepsi dan pemahaman yang sama dan benar, Selain siswa dapat menerima materi mata pelajaran. Sedangkan guru diharapkan dapat mengikat siswa selama pembelajaran berlangsung dan membantunya mengingat kembali dengan mudah berbagai pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari. Media video pembelajaran termasuk kedalam kategori motion picture, video pembelajaran dalam format disk dioperasikan dengan menggunakan VCD/DVD player yang dijalankan dengan disk atau langsung melalui PC komputer. Media jenis ini juga dapat digunakan untuk menyajikan bagian-bagian dari suatu proses dan prosedur secara utuh sehingga memudahkan siswa dalam mengamati dan menirukan langkah-langkah suatu prosedur yang harus dipelajari. D. Persamaan dan Perbedaan antara Televisi dan Video

No

P

e

r

s

a

m

a

a

n

P

e

r

b

e

d

a

a

n

1.

Keduanya merupakan komunikasi yang berlangsung satu arah

Video lebih fleksibel dalam proses pembuatannya dibandingkan televise

2.

Media audiovisual yang memudahkan peserta didik dalam menangkap pesan

Jaringan televisi lebih luas bila dibandingkan dengan video

3.

Keduanya bisa diputar ulang

Penayangan gambar televisi di luar kendali guru dibandingkan video

PENUTUP

A. Kesimpulan Televisi adalah media yang paling populer bagi masyarakat daripada media-media lainya. Televisi menjadi icon media yang paling mem-buming di antara media-media yang pernah ada sepanjang sejarah. Eksistensi televisi sebagai media komunikasi pada prinsipnya, bertujuan untuk dapat menginformasikan segala bentuk acaranya kepada masyarakat luas. Hendaknya, televisi mempunyai kewajiban moral untuk ikut serta berpartisipasi dalam menginformasikan, mendidik, dan menghibur masyarakat yang pada giliranya berdampak pada perkembangan pendidikan masyarakat melalui tayangan-tayangan yang disiarkan. Sebagai media, televisi memiliki empat fungsi, yakni fungsi komersial, alat hiburan, penyampai informasi, dan edukasi. Sebagai penyeimbang membludaknya acara hiburan, kini televisi edukasi menjadi penting. Selain itu, video juga merupakan salah satu alternatif pembelajaran edukasi. Oleh karena itu, video-video yang seharusnya tidak layak untuk disebarluaskan di kalangan masyarakat hendaknya dibatasi. Mengingat bahwa video merupakan salah satu media yang baik untuk pembelajaran secara praktek.

Dengan adanya berbagai media untuk dimanfaatkan sebagai sumber belajar, maka siswa termotivasi untuk berpikir logis dan sistematik sehingga memiliki pola piker yang nyata dan semakin mudah memahami hubungan materi belajar dengan alam sekitar serta kegunaan belajar dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan. 2008. Media Komunikasi Pendidikan, cetakan ke II. Jakarta : PT Bumi Asara. Hamzah, dkk. 2011. Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Rusman, dkk. 2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran : Landasan dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta.