PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DI KELAS X SMA

Download Penelitian yang penulis buat adalah memilih model pembelajaran yang dianggap cocok untuk materi pembelajaran menulis paragraf narasi dengan...

0 downloads 447 Views 108KB Size
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH KADUNGORA KABUPATEN GARUT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK LATIHAN BERDASARKAN KTSP TAHUN AJARAN 2011-2012 MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu 1021.0447

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH KADUNGORA KABUPATEN GARUT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK LATIHAN BERDASARKAN KTSP TAHUN AJARAN 2011-2012

Sari Napitapulu 1021.0447 Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK Penelitian yang penulis buat adalah memilih model pembelajaran yang dianggap cocok untuk materi pembelajaran menulis paragraf narasi dengan menggunakan teknik latihan. Proses pembelajaran menulis paragraf narasi ini dilaksanakan di kelas X SMA Muhammadiyah Kadungora. Adapun tujuan penelitian yang berjudul di atas adalah sebagai berikut. 1). Untuk menawarkan model pembelajaran menulis paragraf narasi yang tepat dan efektifdi kelas X SMA Muhammadiyah Kadungora. 2). Untuk memperoleh data deskriptif dari kegiatan belajar mengajar menulis paragraf narasi dengan menggunakan teknik latihan. 3). Untuk memperoleh gambaran tentang hasil kemampuan menulis paragraf narasi sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran dengan menggunakan teknik latihan. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang menguraikan kejadian-kejadian dalam penelitian dan mendeskripsikan faktafakta yang terdapat pada sampel penelitian. Langkah-langkah yang penulis tempuh dalam pengolahan data yaitu dengan menganalisis proses pembelajaran. Analisis data hasil dari pretes dan postes yang diolah dengan menggunakan rumus uji t. Berdasarkan perhitungan uji t yang penulis lakukan terdapat tabel t 2,76 dan t hitung 17,14 jadi t hitung lebih besar dari t tabel, sehingga hipotesis dapat diterima. Artinya terdapat kemampuan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran menulis paragraf narasi dengan menggunakan teknik latihan dibandingkan sebelumnya. Dengan demikian dari hasil analisis dan penilaian, maka model pembelajaran menulis paragraf narasi dengan menggunakan teknik latihan layak untuk digunakan.

Kata kunci: pembelajaran paragrap/teknik latihan PENDAHULUAN Bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia. Fungsi bahasa pada umumnya sebagai alat komunikasi yang setiap hari digunakan untuk mengemukakan ide, pikiran, perasaan, serta kehendak kepada orang lain dengan tujuan tertentu. Mengingat fungsi bahasa sangat penting, maka masyarakat pemakai bahasa dituntut untuk terampil berbahasa. Keterampilan berbahasa tersebut akan menjadi modal utama bagi masyarakat pemakai bahasa agar mampu berbahasa atau berkomunikasi di tengah - tengah masyarakat. Bahasa tulispun memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia sehari -hari. Dalam kehidupan dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi

berkembang dengan pesat. Oleh sebab itu, sepantasnyalah bahasa tulis mendapat perhatian yang serius dari masyarakat terutama bagi dunia pendidikan. Kemampuan menulis yang baik akan mempermudah kita dalam berkomunikasi. Pengajaran menulis perlu diajarkan di sekolah sebab upaya untuk melatih dan membiasakan din melahirkan buah pikiran. Menuangkan pikiran tentu harus teratur dan terorganisir. Tujuannya agar pembelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan peserta didik berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Untuk mencapai tujuan pengajaran tersebut pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) pengajaran bahasa Indonesia telah dititik beratkan pada empat segi keterampilan berbahasa yaitu,

keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak dan membaca merupakan keterampilan yang reseptif sedangkan berbicara dan menulis merupakan keterampilan yang produktif. Produktif maksudnya memahami dan mengeluarkan isi hati kepada orang lain baik lisan maupun tulisan (Burhan, 1971 :64). Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang produktif dan dikomunikasikan secara tulisan. Dilihat dari segi kesukarannya keterampilan menulis memiliki tingkat kesukaran yang relatif tinggi serta merupakan kegiatan berbahasa yang diajarkan kepada siswa. Kegiatan tersebut dapat menentukan keberhasilan dalam pengajaran. Itulah sebabnya kegiatan atau kemampuan menulis termasuk keterampilan yang produktif. Dalam bahasa tulis, bahasa yang ditulis dalam suatu karangan yang dibagi menjadi beberapa bagian dan akhirnya menjadi paragraf-paragraf. KAJIAN TEORI DAN METODE Model pembelajaran adalah suatu perencanaan yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pembelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran ataupun setting lainnya (Joyce dan Weile, 1980). Menulis menapakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan. Seorang penulis harus terampil memanfaatkan struktur bahasa serta kosa kata. Tarigan (1994:21) mengemukakan bahwa. Menulis ialah menurunkan atau melukiskan larnbang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seorang, sehingga orangorang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kaiau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Sebuah wacana disusun atas beberapa paragraf. Paragraf tersebut tersusun atas kalimatkalimat. Pengertian paragraf menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah (1) bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan dimulai penulisannya dengan garis baru); alinea; (2) tanda (Depdikbud, 1989: 648). Pengertian paragraph menurut Tarigan (1987: 11) adalah sebagai berikut. Paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun logis dan sistematis yang merupakan suatu kesatuan ekspresi. pikiran yang relevan dan mengandung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan. Pengertian yang lebih mendalam dikemukakan dalam Keraf dalam komposisi yakni: Alinea bukanlah sutu pembagian yang konpensional dari suatu bab yang terdiri dari kalimat-

kalimat tetapi lebih dalam maknanya dari keseluruhan kesatuan kalimat saja. Alinea tidak lain dari suatu kesatuan pikiran, kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. la merapakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk gagasan. Pengertian Narasi Menurut Keraf (1995:17) mengatakan baliwa narasi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu peristiwa atau kejadian, sehingga peristiwa itu nampak seolah - olah dialami sendiri. Narasi adalah karangan kisah yang menceritakan peristiwa Rusyana (1986:132). Sementara itu Sujiman (1986:14) mengemukakan bahwa "karangan narasi adalah kisahan nyata atau rekaan yang beragam prosa atau puisi, yang tujuannya untuk menghibur atau memberikan informasi kepada pendengar atau pembacanya." Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa narasi adalah suatu bentuk wacana atau karangan yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi. Tehnik latihan merupakan salah satu dari berbagai macam teknik mengajar yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran. Teknik mengajar yang baik adalah teknik yang dapat menumbuhkan atau mengaktifkan siswa ketika sedang belajar. Menurut Roestiyah (1991: 125) "teknik latihan adalah teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara msngajar dimana siswa rnelaksanakan kegiatan -kegiatan latihan agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari." Metode Penelitian Menyusun instrumen adalah pekerjaan penting di dalam langkah penelitian. Akan tetapi mengumpulkan data jauh lebih penting lagi, terutama apabila peneliti menggunakan metode yang memiliki cukup besar celah untuk Mengingat jumlah populasi penelitian ini sebanyak 123 orang, maka ukuran penentu sampel penulis menentukan 25 % dari jumlah populasi. Jumlah sampel tersebut adalah 123 X 25 % yaitu sekitar 30 orang dengan ketortuan sebagai berikut. Sampel diambil dari kelas X.I yang terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan. memasuki unsur minat peneliti ( Arikunto, 1998 : 225 ). Adapun teknik tersebut sebagai berikut: 1) Teknik Studi Pustaka Tujuan dari penggunaan teknik studi pustaka ini adalah untuk memperoleh data tentang cara-cara

atau teknik raenyusun model pembelajaran yang tepat dengan materi menulis paragraf narasi pada siswa kelas X di SMA Muhammadiyah Kadungora. Langkah yang penulis tempuh adalah dengan cara mengkaji berbagai sumber yang berhubungan yang materi penulis teliti. 2) Teknik Tes Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan yaitu hasil belajar siswa berupa nilai dalam hal ini nilai pretes dan postes. Langkah-langkah yang penulis tempuh dalam teknik tes ini yakni di dalam proses belajar mengajar dengan materi menulis paragraf narasi di kelas X. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil kegiatan belajar mengajar yaitu berupa hasil pretes dan postes, dengan menggunakan hasil pekerjaan siswa berupa karangan. Hasil dari Penulis memberikan nilai dengan menggunakan skala bobot. Setiap aspek mendapat bobot yang berbeda, hal ini berdasarkan kriteria atau unsur yang dianggap penting dalam menulis paragraf narasi dengan jumlah maksimal nilai 20. Berdasarkan penilaian hasil menulis paragraf narasi pretes dan postes di atas, dapat diketahui bahwa antara pretes dan postes setiap siswa mengalami perubahan yang signifikan adapun cara penilaiannya penulis memberikan penilaian berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan. Hasil penilaian pretes nilai terbesar yang diperoleh siswa adalah 6,5 dan terkecil adalah 4. Penilaian tersebut penulis berikan berdasarkan hasil analisis terhadap pretes adalali sebagai berikut. 1). Hampir setiap karangan siswa kurang memperhatikan pengembangan paragraf sehingga tidak terdapat kesatuan dan kepaduan dalam paragraf tersebut. 2). Setiap karangan siswa terdapat kata-kata yang rancu sehingga mengakibatkan kalimatkalimatnya tidak efektif. 3). Hampir setiap karangan siswa kurang memperhatikan dalam penggunaan tanda baca dan ejaan. Hasil penilaian terhadap menulis postes, nilai yang diperoleh siswa yang paling besar yaitu 9, sedang 6,5, dan kurang 5. Hal itu membuktikan bahwa nilai yang diperoleh siswa bervariatif. Pembahasan Model pembelajaran menulis paragraf narasi cocok dilaksanakan di kelas X. Hal tersebut dapat memungkinkan untuk menuangkan ide, gagasan, dan imajinasi berdasarkan yang mereka peroleh dengan cara berlatih. Model pembelajaran merupakan wahana bagi siswa dalam mengembangkan daya pikir yang logis dan kreatif dalam menyusun suatu karya tulis. Model

pembelajaran ini juga diharapkan dapat mengiringi siswa dalam meningkatkan minat menulis kliususnya menulis paragraf narasi. Proses pembelajaran berlangsung secara menarik, yaitu diawali dengan kegiatan pretes. Siswa terlihat bingung sehingga terjadi proses tanya jawab dalam pembelajaran tersebut. Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan rugas yang mereka kerjakan dan mengajukan keluhan -keluhan yang mereka rasakan. Guru menjelaskan materi pembelajaran siswa dituntut untuk menggali potensi, keterampilan dan pengalaman belajar melalui interaksi belajar mengajar. Pembelajaran juga menuntut siswa agar mampu memenuhi pencapaian kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Berdasarkan deskripsi dari analisis terhadap hasil pembelajaran dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran berhasil dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata postes sebesar 7,3. Perbandingan prosentase nilai pretes dan postes terdapat perbedaan nilai yang signifikan. Hasil postes terliliat dengan nilai cukup adalah 30 %, nilai baik 50% dan nilai baik sekali 13 % sehingga proses pembelajaran 93 % dinyatakan berhasil. SIMPULAN Setelah mengadakan penelitian dan menganalisis mengenai proses pembelajaran dan hasil belajar yang berupa karangan, terhadap siswa kelas X SMA Muhammadiyah Kadungora tahun pelajaran 2011/2012, maka penulis mengemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1). Model pembelajaran menulis paragraf narasi di kelas X SMA Muhammadiyah Kadungora dengan menggunakan teknik latihan sudah relevan dengan ketentuan yang tercantum dalam KTSP. 2). Proses belajar mengajar dengan kompetensi dasar menulis paragraf narasi dengan menggunakan teknik latihan berjalan baik, lancar serta adanya peran aktif siswa ketika KBM berlangsung. Proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil karena berjalan dengan lancar dan menghasilkan nilai yang signifikan antara pretes dan postes, sehingga proses belajar mengajar berhasil dengan baik. 3). Hasil pembelajaran berupa nilai pretes dan postes setelah dihitung menggunakan uji t ada perbedaan yang signifikan antara pretes dan postes. Hasil tersebut adalah nilai t hitung 17,14 dengan t 0,01 dalam tingkat Dengan demikian model penbelajaran menulis paragraf narasi dengan menggunakan teknik latihan berdasarkan KTSP berhasil dengan predikat baik. Model pembelajaran ini penulis anggap perlu dipertahankan

DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, S dkk. 1999. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia Jakarta : Briangga . Arifin, E.Z . dan Araran T. 1995. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Akapres. Arikunto, S. 1998 . Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta . Basit, Mus. 2004 . Bahasa dan Sastra Indonesia . Bogor : Pustaka Gemilang BSNP. 2006 . Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) . Jakarta : BP Dharma Bhakti. Depdikbud. 1989. Kamus Besar bahasa Indonesia. Depdikbud . 1994 . Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan . dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah . Bandung : Pusaka Setia . Hamid, D. 1996. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia . Bandung : Manunggal. Keraf, G . 1979 . Komposisi. Jakarta : Nusa Indah . Keraf, Gor. 1980. Komposisi. Jakarta : Nusa Indah . Keraf, G. 1989. Komposisi. Jakarta : Nusa Indah . Keraf, G . 2003 . Argumentasi dan Narasi. Jakarta : Gramedia . Sudjana, N. 1987 . Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru A . Tarigan, Dj'ago . 1986 . Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa . Bandung : Tarigan, D . 1995 . Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya . Bandung : Angkasa . Mliana, Hendra. 2007 . KTSP Bahasa Indonesia SMA makalah.